Upload
mahmud-giggs
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 1/96
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang
diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh
pihak swasta. Sukses suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen
yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas
perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga
pasar sahamnya.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen yang efisien
dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing-
masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan.
Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri),
maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam
menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan bahan baku akan menghambat
proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan keterlambatan
penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada
produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berkurang.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 2/96
2
Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu
usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik. Perlu diingat
bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari
setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.
Untuk jalannya kontinuitas perusahaan, maka perlu adanya modal kerja
yang cukup sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendek atau hutang lancarnya dan dapat juga memenuhi pembayaran-pembayaran
yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Agar modal kerja dapat
digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu adanya penyesuaian antara modal
kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.
Modal kerja sangat erat kaitannya dengan keuntungan atau tingkat
profitabilitas perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur berdasarkan laba bersih
yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih menunjukkan jumlah penjualan atau
target yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau periode sehingga dapat
dijadikan alat ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
Salah satu perusahaan yang hingga saat ini masih beroperasi secara baik
dan lancar adalah PT. Semen Tonasa. Pabrik Semen yang didirikan sejak tahun
1968 hingga saat ini masih mempertahankan jalannya usahanya. Pengelolaan
modal kerja yang baik mungkin salah satu faktor keberhasilan perusahaan
tersebut. Jika perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan
keuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa adanya
penambahan modal kerja atau malah setiap tahunnya terjadi penambahan modal
kerja.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 3/96
3
Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa yaitu :
1. Semen Portland tipe 1, merupakan jenis semen hidrolis yang dibuat dengan
menggiling klinker, semen, dan gypsum. Semen jenis ini diproduksi oleh PT.
Semen Tonasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Semen Portland Pozzolan, merupakan semen hidrolis yang terdiri dari
campuran homogen antara semen portland dan pozzolan.
3. Semen Portland Komposit, merupakan semen hasil penggilingan bersama
antara semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan anorganik.
Untuk menghasilkan produk-produk di atas pastinya dibutuhkan modal
kerja, berikut ini adalah data mengenai total modal kerja bersih yang dimiliki
oleh PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.
Tabel 1.1
Total Modal Kerja PT Semen Tonasa Tahun 2006 - 2010
TAHUN
TOTAL MODAL KERJA BERSIH
(dalam ribuan rupiah)
2006 514.930.954
2007 624.659.221
2008 785.566.051
2009 629.812.863
2010 94.436.866
Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 4/96
4
Produk semen yang dipasarkan oleh PT. Semen Tonasa telah mencakup
seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Berikut data penjulan semen
PT. Semen Tonasa se-Indonesia tahun 2006 hingga 2010.
Tabel 1.2
Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa Tahun 2006 – 2010
TAHUN
JUMLAH PENJUALAN SEMEN
(dalam ton)
2006 2.684.599
2007 2.932.454,85
2008 3.179.982,68
2009 3.664.272,71
2010 3.468.112,93
Sumber : PT. Semen Tonasa 2011
Berdasarkan data penjualan di atas penjualan semen PT. Semen Tonasa
pada umumnya mengalami peningkatan. Dengan penjualan yang mengalami
peningkatan tentunya pendapatan yang diperoleh juga bertambah dan kebijakan
perusahaan tiap tahunnya juga berbeda. Berikut gambaran awal mengenai
kondisi keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 5/96
5
Tabel 1.3
Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010
(Dalam ribuan rupiah)
TAHUN
AKTIVA
LANCAR
TOTAL
AKTIVA
KEWAJIBAN
LANCAR
LABA
BERSIH
2006 802.159.247 1.503.411..326 287.228.293 189.379.965
2007 879.665.144 1.533.638.112 255.005.923 211.704.695
2008 1.196.788.836 1.858.066.211 411.222.785 294.441.494
2009 1.318.430.889 2.401.347.403 688.618.036 429.722.633
2010 1.017.517.644 3.510.477.336 923.080.778 543.587.123
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan
laba bersih pada PT. Semen Tonasa yang tentunya dipengaruhi oleh
penggunaan modal kerja dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva
perusahaan setiap tahunnya meningkat yang di ikuti dengan peningkatan
jumlah kewajiban yang harus dibayarkan.
Penelitian mengenai modal kerja dan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa
pernah dilakukan oleh Ruslan Gunawan (2000) dengan judul Analisis
Kebutuhan Modal Kerja dan Keterkaitannya dengan Keuntungan pada PT.
Semen Tonasa di Pangkep. Menggunakan analisis kebutuhan modal kerja,
analisis cash flow dan analisis rasio keuangan ( gross profit margin, operating
margin, operating ratio, return on investment , dan return on equity) dalam
pembahasannya. Melakukan analisis dengan menggunakan data perusahaan
tahun 1995 hingga 1998. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 6/96
6
kebutuhan modal kerja berkaitan erat dengan tingkat profitabilitas perusahaan,
semakin tinggi modal kerja maka semakin tinggi keuntungan yang diperoleh
PT. Semen Tonasa.
Yuliany dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Tingkat Likuiditas
dan Tingkat Profitabilitas pada PT. Semen Tonasa Persero di Kabupaten
Pangkep ” tahun 2000 menggunakan data keuangan perusahaan antara tahun
1996 hingga 1999. Dalam penelitiannya mengunakan metode analisis
deskriptif yang memaparkan kinerja keuangan PT. Semen Tonasa. Metode
analisis rasio likuiditas dan profitabilitas juga digunakan seperti current ratio,
quick ratio, cash ratio, gross profit margin, net profit margin, dan return on
investment . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kenaikan positif
jumlah aktiva dari tahun ke tahun sehingga tingkat likuiditas menurun karena
kenaikan jumlah pinjaman yang jatuh tempo dan kenaikan pembelian bahan
baku akibat manajemen tidak memperhatikan kenaikan kurs. Profitabilitaspun
mengalami penurunan tiap tahun karena kecilnya laba bersih yang diperoleh
PT. Semen Tonasa yang diakibatkan oleh naiknya beban bunga.
Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas lebih lanjut dan
mendalam mengenai penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap
profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Adapun judul dari penelitian tersebut
adalah:
“ ANALISIS PENGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT SEMEN TONASA DI
PANGKEP “
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 7/96
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
masalah pokok dalam penulisan ini adalah :
Apakah modal kerja yang digunakan telah optimal dan dapat
meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa?
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini, penulis membatasi masalah analisis
penggunaan modal kerja terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Semen Tonasa
dalam lingkup Net Working Capital dengan Return On Asset .
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggunaan modal kerja serta pengelolaannya pada
PT. Semen Tonasa.
2. Untuk menganalisis apakah penggunaan modal kerja tersebut telah
mampu meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa atau tidak.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
a. Sebagai bahan masukan bagi PT. Semen Tonasa dalam menyusun
anggaran utamanya modal kerja yang dibutuhkan dalam setiap
periode.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 9/96
9
Bab II LANDASAN TEORI membahas mengenai pengertian dan
fungsi manajemen keuangan, pengertian pembelanjaan,
jenis dan sumber pembelanjaan perusahaan, pengertian
modal kerja, jenis modal kerja, pentingnya modal kerja,
fungsi modal kerja, faktor yang menentukan modal kerja,
penggunaan modal kerja, cash flow, profitabilitas,
pengertian dan bentuk laporan keuangan, tujuan laporan
keuangan, analisis laporan keuangan, rasio-rasio keuangan,
hubungan modal kerja, current ratio dan profitabilitas,
kerangka pikir, dan hipotesis.
Bab III METODE PENELITIAN membahas mengenai lokasi dan
waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan
sumber data, metode analisis, dan identifikasi variabel
penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN membahas sejarah
singkat perusahaan, visi, dan misi, sistem manajemen,
tujuan perusahaan, produk, sistem pemasaran serta struktur
organisasi perusahaan.
BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN menguraikan
mengenai analisis perputaran modal kerja, analisis Current
Ratio, analisis profitabilitas, analisis hubungan antar
variabel beserta pengujian hipotesis menggunakan SPSS
19.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 10/96
10
BAB VI KESIMPULAN dan SARAN membahas mengenai
kesimpulan dari analisis yang dilakukan oleh penulis dan
saran yang diberikan penulis bagi PT. Semen Tonasa
sebagai objek penelitian terkait kesimpulan hasil analisis
dan bagi penulis lain yang ingin melakukan penelitian
dengan topik yang sama.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 11/96
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan
2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memegang peranan yang sangat penting bagi
perusahaan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak
hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-
tagihan, dan membayar dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus
menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta
pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan
nilai perusahaan. Penginvestasian dana merupakan tolak ukur besar kecilnya suatu
perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, resiko usaha, maupun likuiditasnya.
Pengaturan sumber kombinsi dana (hutang dan modal sendiri) berikut kebijakan
dividen merupakan penentu besar kecilnya beban finansial atau resiko finansial.
Semua variabel tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan secara
keseluruhan.
Menurut Sutrisno (2005:3) pengertian manajemen keuangan adalah
“semua akivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan
dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien”
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 12/96
12
Menurut Martono dan Agus Hartijo (2007:16) memberikan pengertian
manajemen keuangan adalah “seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka
memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset”.
Menurut Lukman Syamsuddin (2007:3) manajemen kauangan merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola (to manage) keputusan-
keputusan yang menyangkut masalah finansial perusahaan.
Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan di atas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan untuk
memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut secara efisien.
Selain menyangkut aktivitas perusahaan dalam memperoleh dana,
manajemen keuangan juga merujuk kepada kemampuan dalam mengelola
keuangan di dalam perusahaan, mengefisiensikan dana sehingga tercapai
keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya
akan berdampak baik kepada keuntungan perusahaan.
2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi dari manajemen keuangan antara lain :
1. Perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan
pengeluaran serta kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran keuangan yaitu tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan keuangan yaitu menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian keuangan yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional perusahaan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 13/96
13
5. Penyimpanan keuangan yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian keuangan yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan keuangan yaitu melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
2.2 Pengertian Pembelanjaan
Pembelanjaan perusahaan adalah salah satu fungsi yang penting untuk
keberhasilan usaha operasional perusahaan.
Bambang Riyanto dalam bukunya yang berjudul “ Dasar -dasar
Pembelanjaan Perusahaan “ mengemukakan bahwa pembelanjaan adalah seluruh
aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisienmungkin.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa didalam
pembelanjaan perusahaan terdapat dua masalah, yaitu usaha mendapatkan dana
yang dibutuhkan dan usaha menggunakan dana tersebut dalam perusahaan. Jadi
pembelanjaan disatu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan
dipihak lain dapat dipandang sebagai penggunaan modal.
2.2.1 Jenis – jenis Pembelanjaan
Jenis-jenis pembelanjaan antara lain :
a. Pembelanjaan Pasif dan Pembelanjaan Aktif
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 14/96
14
Pembelanjaan pasif adalah pembelanjaan dilihat dari sisi badan usaha
yang berkaitan dengan usaha mencari dana dan menarik dana yang
dibutuhkan oleh perusahaan dengan syarat-syarat paling
menguntungkan. Pembelanjaan aktif adalah pembelanjaan dilihat dari
sisi badan usaha yang berkaitan dengan dana yang telah diperoleh
secara menguntungkan, baik yang berasal dari dalam perusahaan atau
yang ditanam di luar perusahaan.
b. Pembelanjaan Kualitatif dan Pembelanjaan Kuantitatif
Pembelanjaan kualitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan
penyusutan aktiva tetap dan passiva perusahaan. Pembelanjaan
kuantitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan penentuan
jumlah setiap rekening passiva dan aktiva sehingga dicapai
keseimbangan yang paling layak.
c. Pembelanjaan Normal
Pembelanjaan normal adalah pembelanjaan yang selalu ditujukan untuk
menjamin terwujudnya keseimbangan finansial perusahaan yang
berhubungan dengan kebijaksanaan pengaturan dana sehingga selalu
tercapai keseimbangan antara modal yang tersedia dan modal yang
dibutuhkan.
2.2.2 Sumber-sumber Pembelanjaan Perusahaan
Ditinjau darimana sumber dana itu diperoleh, pembelanjaan perusahaan
dibedakan menjadi dua yaitu :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 15/96
15
a. Pembelanjaan dari Dalam Perusahaan
Pembelanjaan dari dalam perusahaan adalah suatu bentuk pembelanjaan
yang diambil dari modal yang terbentuk di dalam perusahaan itu
sendiri. Pembentukan modal ini berasal dari kemampuan dan kekuatan
perusahaan yang bersangkutan.
b. Pembelanjaan dari Luar Perusahaan
Pembelanjaan dari luar perusahaan adalah suatu bentuk dana yang
digunakan untuk memenuhi modal perusahaan yang umumnya
berbentuk pinjaman jangka panjang seperti pinjaman obligasi, maupun
pinjaman jangka pendek seperti kredit rekening koran dan kredit wesel.
2.3 Pengertian Modal Kerja
Modal kerja merupakan sejumlah dana yang selalu tersedia dalam
perusahaan yang digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan. Kegiatan
perusahaan ini dapat dimulai jika telah tersedia dana yang telah dikeluarkan dan
dapat diterima kembali dalam jangka waktu satu tahun.
Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan
memberikan pengertian modal kerja dalam tiga konsep yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
2. Konsep Kualitatif
3. Konsep Fungsional
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 16/96
16
2.3.1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini melihat pada jumlah dana yang tersedia atau tertanam dalam
aktiva lancar dimana periode perputarannya untuk kembali dalam bentuk semula
relatif dilakukan dalam jangka waktu pendek. Jadi modal kerja menurut konsep
ini menekankan pada keseluruhan aktiva lancar yang disebut modal kerja bruto
(Gross Working Capital ).
2.3.2 Konsep Kualitatif
Konsep ini hanya melihat pada kuantitas aktiva lancar saja, maka pada
konsep ini akan mencakup pula unsur-unsur kewajiban yang segera harus dibayar.
Dengan kata lain modal kerja menurut konsep ini adalah selisih antara aktiva
lancar dan passiva lancar. Jadi berdasarkan konsep ini modal kerja bisa surplus
atau defisit. Modal kerja surplus apabila jumlah current asset lebih besar dari
current liabilities dan defisit bila terjadi sebaliknya. Modal kerja menurut konsep
ini sering disebut modal kerja netto ( Net Working Capital ).
2.3.3 Konsep Fungsional
Kosep ini didasarkan pada fungsi dana yang ada dalam aktiva lancar untuk
menghasilkan current income. Sesuai dengan pendirian perusahaan, sebagian dana
yang tertanam seluruhnya menghasilkan pendapatan dalam periode accounting .
Sedangkan ada pula dana yang digunakan tidak seluruhnya menghasilkan
pendapatan. Termasuk modal kerja yang menghasilkan pendapatan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 17/96
17
Jadi jelaslah bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja
untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan menentukan berhasil tidaknya
suatu perusahaan.
Modal kerja dalam suatu usaha tidaklah harus dalam jumlah yang besar,
jumlah modal kerja disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan untuk dapat
menjalankan usaha tersebut. Bagi usaha rumahan atau berskala kecil modal kerja
yang digunakan pastinya tidak sebesar perusahaan BUMN karena kebutuhan
pengolaannya juga berbeda. Hal yang terpenting dalam modal kerja adalah
pengelolaan dan seberapa cepat modal berputar. Semakin cepat modal berputar,
maka kontinuitas suatu usaha lebih terjamin.
2.4 Jenis Modal Kerja
Modal kerja terbagi menjadi dua yaitu :
1. Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada dalam
perusahaan untuk menjalankan fungsinya atau modal kerja yang akan terus
diperlukan untuk kelancaran operasional perusahaan.
Modal kerja permanen dibedakan dalam :
a. Modal kerja primer ( Primary Working Capital ), yaitu modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas
usahanya.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 18/96
18
b. Modal kerja normal ( Normal Working Capital ), yaitu jumlah modal
kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang
normal.
2. Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keuangan.
Jenis modal kerja variabel dapat dibedakan atas :
a. Modal kerja musiman ( Seasoned Working Capital ), yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan keadaan musim.
b. Modal kerja siklis (Cylical Working Capital ), yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat ( Emergency Working Capital ), yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang
tidak diketahui sebelumnya, misalnya situasi ekonomi yang berubah
sacara mendadak.
2.5 Pentingnya Modal Kerja dan Fungsi Modal Kerja
2.5.1 Pentingnya Modal Kerja
Pengelolaan modal kerja menjadi penting karena beberapa aspek :
1. Beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar
waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal
perusahaan dari hari ke hari, dan ini merupakan bagian dari manajemen
modal kerja.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 19/96
19
2. Kenyataannya jumlah aktiva lancar sering lebih separuh total aktiva
perusahaan dan cenderung labil.
3. Hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan
permodalan aktiva lancar adalah dekat dan langsung.
4. Bagi perusahaan kecil terjadi keterbatasan dalam memasuki pasar modal
jangka panjang, sehingga harus mengendalikan utang dagang dan utang
bank jangka pendek sebagai permodalannya, meningkatkan utang
lancar akan mengurangi modal bersihnya.
2.5.2 Fungsi Modal Kerja
Modal kerja memiliki fungsi yaitu :
1. Modal kerja menampung kemungkinan terburuk yang ditimbulkan
karena adanya nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang
diragukan dan tak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.
2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar
semua hutang lancarnya tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada
pembeli.
4. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk membuat perusahaan lebih
efisien dengan jalan menghindarkan keterlambatan dalam memperoleh
bahan, jasa, dan alat-alat yang disebabkan kesulitan kredit.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 20/96
20
5. Modal kerja yang mencukupi memungkinkan pula perusahaan untuk
menghadapi masa depresi dan resesi dengan baik.
Jadi fungsi utama modal kerja sebenarnya adalah menopang kegiatan
produksi dan penjualan serta menutup dana atau pengeluaran tetap yang tidak
berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan.
2.6 Penggunaan dan Faktor yang Menentukan Jumlah Modal Kerja
2.6.1 Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun
penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan
aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal
kerja yang dimiliki perusahaan.
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya
modal kerja adalah sebagai berikut :
a. Pembayaran biaya perusahaan. Hal ini dapat ditentukan dengan
menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan.
b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya
penjualan surat berharga atau efek maupun kerugian insidentil lainnya.
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 21/96
21
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka
panjang, atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar sehingga mengurangi modal kerja.
e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan
untuk kepentingan pribadinya.
2.6.2 Faktor yang Menentukan Jumlah Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan (produksi dan
penjualan), dimana semakin besar perusahaan, semakin besar modal
kerja yang diperlukan.
2. Kebijakan tentang penjualan ( kredit atau tunai ). Persedian ( dengan
EOQ = Economic Orde Quantity dan safety stock ), saldo kas minimal,
dan pembelian bahan (tunai atau kredit).
3. Faktor ekonomi, tingkat bunga yang berlaku, peredaran uang,
ketersediaan bahan produksi, dan kebijakan perusahaan lainnya.
Pada intinya penggunaan modal kerja secara garis besar ditentukan oleh
faktor dari dalam maupun luar perusahaan. Dimana faktor internal menyangkut
hal yang berkaitan dengan proses produksi sementara faktor eksternal
dipengaruhi oleh keadaan perekonomian dan pasar.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 22/96
22
2.7 Cash Flow ( Aliran Kas )
Secara umum cash flow atau aliran kas dapat diartikan sebagai perhitungan
yang disusun secara sistematis mengenai penerimaan aliran uang yang masuk
(cash inflow), jumlah yang dikeluarkan (cash out-flow), dan dalam perhitungan
aliran kas tersebut dapat dilihat dana yang dimiliki perusahaan pada waktu
tertentu. Cash flow juga memberikan pedoman dan dasar bagi para pimpinan
perusahaan untuk mengambil keputusan sehubungan dengan masalah keuangan
perusahaan.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1998 : 261) aliran kas merupakan “suatu
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan
pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan
operasi, pembiayaan, dan investasi“.
Teknik analisis arus kas dapat dilihat dari dua keadaan yaitu :
1. Menganalisis dari laporan yang sudah dibuat perusahaan.
2. Melakukan analisis berdasarkan informasi hanya dari laporan neraca
dan laba rugi.
Adapun manfaat dari penyusunan cash flow antara lain :
1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan
perubahan kas.
2. Sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 23/96
23
4. Bagi kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya.
Berikut adalah skema arus kas perusahaan industri :
Skema 2.1
Skema Arus Kas Perusahaan Industri
Barang dalam Proses
Persediaan Barang Biaya Tenaga Penyusutan
Jadi Kerja
Biaya Adm.dan Biaya Gaji dan Aktiva Bahan
Penjualan Lain-lain Tetap Mentah
Pembayaran Pembelian Penjualan
Gaji & Biaya Aktiva Tetap Aktiva Tetap
Piutang Hutang
Dagang Dagang
Penjualan Pengumpulan
Tunai KAS Pembayaran Pembelian
Investasi Pinjaman & Pembayaran Pinjaman
Modal
Sendiri Dividen Hutang
Sumber : Suad Husnan (2006 : 86)
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 24/96
24
2.8 Profitabilitas
Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba,
alat yang sering digunakan adalah profitabilitas. Menurut Bambang Riyanto (992 :
27) profitabilitas yaitu :
“ Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan laba
dengan aktivitas atau modal yang menghasilkan aktivitas tersebut,
dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu “
Pengertian profitabilitas sebagai indikator terhadap hasil pelaksanaan
operasi perusahaan menitikberatkan pada aspek ekonominya. Efektivitas ekonomi
suatu perusahaan bergantung kepada kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penggunaan profitabilitas sebagai
indikator penilaian hasil operasi perusahaan dapat dipakai sebagai berikut :
1. Suatu indikasi tentang efektivitas manajemen.
2. Suatau alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan.
3. Suatu alat pengendalian manajemen.
Profitabilitas itu sendiri memiliki berbagai macam rasio-rasio dalam
pengukurannya masing-masing yang akan dibahas lebih jelas pada bagian rasio-
rasio keuangan.
Pada intinya profitabilitas suatu perusahaan merupakan gambaran yang
mengukur seberapa mampu perusahaan menghasilkan laba dari proses operasional
yang telah dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan perusahaan di masa yang
akan datang.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 25/96
25
2.9 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang disebut
dengan siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan
juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya
yang dimiliki perusahaan.
2.9.1 Bentuk Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada
berbagai pihak terdiri atas :
1. Neraca
Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu
seperti yang tertera di dalam neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan
perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi aktiva,
sedangkan kewajiban dan modal sendiri pada sisi passiva.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan
pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan
atau tahunan. Komponen laporan laba rugi adalah pendapatan / penjualan,
harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya admininstrasi dan umum,
pendapatan luar usaha dan biaya luar usaha.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 26/96
26
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama
periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Komponen dari laporan
arus kas adalah kas dari / untuk kegiatan operasional, kas dari / untuk
kegiatan investasi, dan dari / untuk kegiatan pendanaan.
2.9.2 Tujuan Laporan Keuangan
Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri,
tujuan laporan keuangan adalah :
a. Screening yaitu analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa
harus mendatangi lokasi secara langsung.
b. Understanding yaitu memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan
hasil usahanya.
c. Forecasting yaitu analisis yang digunakan untuk meramalkan kondisi
keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
d. Diagnosis yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat kemungkinan
adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi,
keuangan, atau masalah lain dalam perusahaan.
e. Evaluation yaitu analisis yang dilakukan untuk menilai prestasi
manajemen dalam mengelolah perusahaan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 27/96
27
2.9.3 Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber yang paling tinggi bagi
para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan akan lebih bermanfaat untuk keputusan ekonomi apabila dengan
informasi tersebut dapat diprediksi kejadian di masa yang akan datang. Hasil
analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai
hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan
mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis laporan keuangan adalah suatu metode dan teknik yang
digunakan bagi manajemen keuangan perusahaan untuk mendeteksi atau
mendiagnosis keadaan perusahaan melalui analisis laporan tersebut.
Adapun dua metode yang biasa digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan, yaitu :
a. Analisis Vertikal (Statis)
Analalisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya satu periode
laporan keuangan saja. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode
saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode berikutnya.
b. Analisis Horizontal
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil
analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu
ke periode yang lainnya.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 28/96
28
Kemudian disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yaitu :
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
b. Analisis tren
c. Analisis persentase per komponen
d. Analisis sumber dan penggunaan dana
e. Analisis sumber dan penggunaan kas
f. Analisis rasio
g. Analisis laba kotor
h. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break event point )
2.10 Rasio-rasio Keuangan
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu
perusahaan, seorang analis memerlukan adanya ukuran tertentu yang sering
digunakan adalah rasio.
Menurut Munawir (2004:297) :
“Rasio keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).”
Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja
keuangan terdiri dari :
1. Rasio Likuiditas
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 29/96
29
2. Rasio Leverage atau Solvabilitas
3. Rasio Profitabilitas atau Efisiensi
4. Rasio Aktivitas
2.10.1 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
keamanan kreditur dalam jangka pendek, serta mengukur apakah operasi
perusahaan tidak terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.
Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan
perusahaan, tetapi juga dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar.
Rasio-rasio yang mungkin dipergunakan dalam pengukuran likuiditas
adalah :
a. Current Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar
perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio
ini dinyatakan dengan rumus :
Current Ratio =
b. Quick ratio atau Acid Test Ratio yang dinyatakan dengan rumus :
Quick Ratio =
c. Rasio Modal Kerja Netto dengan Total Aktiva. Perbedaan antara aktiva
lancar dengan kewajiban lancar menunjukkan kewajiban yang harus
dipenuhi dalam waktu dekat dan disebut dengan modal kerja netto.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 30/96
30
Modal kerja netto menunjukkan potensi cadangan kas dari perusahaan.
Rasio ini dinyatakan dengan rumus:
NWC – TA =
2.10.2. Rasio Leverage atau Solvabilitas
Rasio leverage atau solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa
jauh perusahaan menggunakan hutang dan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jika mengalami likuidasi. Ada empat rasio solvabilitas yang
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yaitu rasio hutang, Debt to Equity Ratio,
Time Interest Earned Ratio, dan Debt Service Coverage Ratio.
a. Rasio hutang mungkin dihitung berdasarkan atas hutang jangka panjang,
mungkin juga seluruh hutang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
Rasio Hutang =
b. Debt to Equity Ratio yang menunjukkan perbandingan antara hutang
dengan modal sendiri. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
Debt to Equity Ratio =
c. Time Interest Earned Ratio yang mengukur seberapa banyak laba
operasi mampu membayar bunga hutang. Rasio ini dinyatakan dengan
rumus :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 31/96
31
Time Interest Earned Ratio =
d. Debt Service Coverage Ratio mengukur kewajiban perusahaan dalam
bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. DSC dinyatakan dengan
rumus :
DSC =
2.10.3 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio
profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu Gross Profit Margin,
Retun On Asset , Return On Equity, Return On Investment , Profit Margin,
perputaran aktiva, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.
a. Gross Profit Margin. Rasio yang membandingkan antara laba kotor
( gross profit ) dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan
rumus:
GPM =
b. Retun On Asset (ROA). Rasio ini menunjukkan seberapa banyak laba
bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki
perusahaan. ROA dinyatakan dengan rumus :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 32/96
32
ROA =
c. Return On Equity (ROE) mengukur seberapa banyak keuntungan yang
menjadi hak pemilik modal sendiri. ROE dinyatakan dengan rumus :
ROE =
d. Return On Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba bersih
yang biasa dipoles dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.
ROI dinyatakan dengan rumus :
ROI =
e. Operating Margin yang mengukur seberapa banyak keuntungan
operasional bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Profit margin
dinyatakan dengan rumus :
Operating Margin =
f. Net Profit Margin yaitu rasio yang membandingkan laba bersih
perusahaan dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan
rumus :
NPM =
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 33/96
33
g. Perputaran Aktiva yang mengukur seberapa banyak penjualan bisa
diciptakan dari setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Rasio ini dinyatakan
dengan rumus:
Perputaran Aktiva =
h. Perputaran Piutang yang mengukur seberapa cepat piutang dilunasi
dalam satu tahun. Rasio ini dinyatakan dalam rumus :
Perputaran Piutang =
i. Perputaran Persediaan yang mengukur berapa lama rata-rata barang
berada di gudang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
Perputaran Persediaan =
2.10.4 Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan dalam menggunakan sumber dananya. Rasio aktivitas diantaranya :
a. Total Asset Turn Over Ratio yaitu rasio yang membandingkan antara
jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva atau berapa kali dana
yang diinvestasikan dalam aktiva berputar dalam satu periode . Rasio
ini dinyatakan dengan rumus :
TATO =
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 34/96
34
b. Working Capital Turn Over yaitu rasio yang membandingkan antara
penjualan dengan modal kerja. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :
WCTO =
2.11 Hubungan antara Modal Kerja (WCTO), Current Ratio, dan
Profitabilitas
Modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk kelangsungan
operasional perusahaan. Pada penelitian kali ini modal kerja digambarkan dengan
menggunakan rasio Work Capital Turn Over yang mengukur perputaran modal
kerja, dimana hasil penjualan dibagi dengan modal kerja. Modal kerja yang
digunakan adalah modal kerja bersih yaitu selisih antara aktiva lancar dan passiva
lancar. Secara teoritis, jika perputaran modal kerja meningkat maka profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena
apabila modal cepat berputar, maka penjualan akan meningkat, pemasukan
perusahaan semakin banyak, keuntungan atau laba bersih yang dibandingkan
dengan total aktiva mengalami kenaikan.
Current Ratio sendiri menggambarkan kemampuan kemampuan
perusahaan membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya.
Secara teoritis, jika Current Ratio meningkat, maka profitabilitas akan menurun
(berbanding terbalik), karena sebagian dana yang dimiliki perusahaan digunakan
hanya untuk melunasi hutang untuk mempertahankan likuiditas, sehingga dana
untuk berinvestasi yang seharusnya bisa mendatangkan profit menjadi berkurang.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 35/96
35
CURRENT
RATIO
WORK CAPITAL
TURN OVER
RETURN ON
ASSET
RETURN ON
ASSET
2.12 Kerangka Pikir
Skema 2.2
PT. SEMEN TONASA
MODAL KERJA
Sumber : Almaidah Ekadini, 2012
HASIL
ANALISIS
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 36/96
36
2.13 Hipotesis
Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan dan kerangka pemikiran
teoritis, maka hipotesis yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu “diduga
bahwa penggunaan modal kerja pada PT. Semen Tonasa telah optimal untuk
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dan mampu meningkatkan
profitabilitas perusahaan, tetapi belum meningkat secara maksimal.”
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 37/96
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Tonasa, Desa Biring Ere,
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan selama kurun
waktu kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan November 2011.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah :
1. Riset Kepustakaan ( Library Research) yaitu metode pengumpulan data
dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul
yang diajukan serta bahan kuliah dari berbagai buku yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas untuk dijadikan landasan teori.
2. Riset Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan
dilokasi (obyek penelitian) secara langsung.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 38/96
38
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis data
1. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa
angka-angka. Data ini dapat diperoleh dari laporan keuangan seperti
neraca, laporan laba rugi, ataupun dari laporan arus kas pada PT. Semen
Tonasa.
2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka-
angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat
perusahaan, maupun informasi-informasi lisan yang menyangkut
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.
3.3.2 Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan
mengadakan observasi langsung pada perusahaan sebagai obyek
penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh di luar perusahaan yaitu
melalui buku-buku atau literatur yang berkaitan erat dengan masalah
yang akan dibahas.
3.4 Metode Analisis
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen
(variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat) dan variabel dependen
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 39/96
39
(terikat). Variabel independen dinyatakan dengan simbol X sedangkan variabel
dependen dinyatakan dengan simbol Y.
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka metode analisis yang digunakan penulis sebagai berikut :
3.4.1 Analisis Perputaran Modal Kerja.
Metode analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana perputaran modal
kerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Rasio yang digunakan yaitu
Working Capital Turn Over ( X1 ) yaitu dengan membandingkan antara penjualan
dengan modal kerja :
WCTO =
3.4.2 Metode Analisis Curr ent Ratio
Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana rasio modal kerja yang
dicapai perusahaan selama kurun waktu tertentu ( X2 ). Pada penelitian kali ini
rasio yang digunakan adalah :
Current Ratio =
Current Ratio menggambarkan bagaimana aktiva lancar perusahaan
mampu melunasi kewajiban lancar perusahaan dan dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 40/96
40
3.4.3 Analisis Rasio Profitabilitas
Analisis ini menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba serta efisiensi operasi perusahaan. Dalam pembahasan ini rasio
yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah Return On Asset atau ROA
( Y ) :
Return On Asset =
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis
regresi linear berganda. Statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus:
Dalam hal ini,
Y = Return On Asset (ROA)
a = konstanta persamaan regresi
b1 ,b2 = koefisien regresi
x1 = Working Capital Turn Over (WCTO)
x2 = Current Ratio
e = standar error
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 41/96
41
3.5.1. Pengujian Asumsi Regresi
Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah
menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik
regresi meliputi (Imam Ghozali dalam Sugiyono, 2002) :
a. Uji Multikolinearitas
Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan
regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel
bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas
merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya.
Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai
variance inflation factor (VIF). Nugroho (2005) dalam Sujianto (2009)
menyatakan jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka
model terbebas dari multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara
anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila
datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross
sectional).
Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan
asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan ketentuan sebagai
berikut (Sujianto, 2009:80) :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 42/96
42
1. 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi auto korelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode
yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode
grafik, park glejser, rank spearman, dan barlett.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala
heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang terletak di
Studentized.
1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 43/96
43
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik
dan analisis statistik.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal (menyerupai
lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut:
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 44/96
44
1). Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan WCTO dan CR terhadap
ROA.
H1 : b1 ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi
WCTO dan CR terhadap ROA.
2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degree of freedom (df)
dengan rumus n – k – 1 dengan tujuan untuk menentukan F tabel dengan
rumus :
)()1(
)1(2
2
k nr
k R
F hitung
Dimana R 2 =TSS
ESS
Keterangan :
R 2 = Koefisien Determinasi
ESS = Explained Sum of Squared
TSS = Total Sum of Squared
1 – r 2 = Residual Sum of Squared
N = Jumlah Observasi
K = Jumlah Variabel bebas
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 45/96
45
3). Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika F hitung > F tabel berarti H1 diterima.
Jika F hitung ≤ F tabel berarti H0 diterima.
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen yang terdiri atas WCTO dan CR terhadap Return on Asset (ROA).
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai
berikut:
1). Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan proporsi WCTO dan
CR terhadap ROA.
H1 : b1 ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi
WCTO dan CR terhadap ROA.
2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degr ee of freedom (df)
dengan rumus:
n – k – 1 dengan tujuan untuk menentukan ttabel
.
3). Menentukan t hitung dengan rumus.
4). Membandingkan hasil thitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika thitung > ttabel berarti H1 diterima.
Jika t hitung ≤ t tabel berarti H0 diterima.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 46/96
46
c. Uji Koefisien Determinasi (R 2)
Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1
(0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Perhitungan nilai koefisien deteminasi ini diformulasikan sebagai berikut:
R 2 =
TSS
ESS
R 2 = Koefisien determinasi majemuk (multiple coeficient of determinant),
yaitu proporsi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel
bebas secara bersama-sama.
ESS = Explained sum of squares, atau jumlah kuadrat yang dijelaskan atau
variabel nilai variabel terikat yang ditaksir di sekitar rata-ratanya.
TSS = Total sum of squares, atau total variabel nilai variabel terikat
sebenarnya di sekitar rata-rata sampelnya.
Bila R 2 mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa
makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai
R 2
mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk
mengukur data observasi.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 47/96
47
3.6 Identifikasi Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Ringkasan Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
WCTO
(X1)
(Indepeden)
Untuk melihat
bagaimana tingkat
perputaran modal kerja
perusahaan.
Rasio
Current Ratio
(X2)
(Independen)
Untuk mengukur
seberapa jauh aktiva
lancar perusahaan bisa
dipakai untuk memenuhi
kewajiban lancarnya.
Rasio
Return On
Asset
(Y)
(Dependen)
Untuk mengukur
seberapa jauh
kemampuan perusahaan
memperoleh keuntungan
dari seluruh kekayaan
yang dimiliki.
Rasio
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 48/96
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Semen Tonasa (Persero) adalah pabrik semen terbesar di kawasan
timur Indonesia. Berdasarkan keputusan MPRS No. II/MPRS/1960 tanggal 5
Desember 1960, ditetapkan untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan
yang berlokasi di Desa Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, sekitar
54 kilometer sebelah utara Makassar.
Pabrik Semen Tonasa Unit I merupakan proyek dibawah Departemen
Perindustrian dan merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia
dengan Pemerintah Cekoslowakia yang dimulai sejak tahun 1960 dan diresmikan
pada 2 November 1968. Pabrik ini menggunakan proses basah dengan kapasitas
terpasang 110.000 ton semen/tahun. Pada 1984, pabrik Semen Tonasa Unit I
dihentikan pengoperasiannya karena dianggap tidak ekonomis lagi.
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.54 tahun 1971
tanggal 8 September 1971, pabrik Semen Tonasa ditetapkan sebagai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Selanjutnya,
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.1 tahun 1975 tahun 9
Januari 1975 bentuk Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 49/96
49
Dalam rangka memenuhi kebutuhan semen yang semakin meningkat,
berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/76 dan No. 2854/D.1/IX/
76 tanggal 2 September 1976 dibangun pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang
merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kanada ini
beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton semen/tahun dan
dioptimalisasi menjadi 590.000 ton semen/tahun pada 1991. Pabrik Semen Tonasa
Unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, yang
berjarak sekitar 23 kilometer dari Pabrik Semen Tonasa Unit I.
Pada tahun 1982, berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/
1981 dan No. 2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981 dilakukan perluasan
dengan membangun pabrik Semen Tonasa Unit III yang berada di lokasi yang
sama dengan pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang berkapasitas 590.000 ton
semen/tahun ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan
Jerman Barat. Pabrik selesai dibangun pada akhir tahun 1984 dan diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada 3 April 1985.
Berdasarkan Surat Menteri Muda Perindustrian No. 182/MPP-IX/1990
tanggal 2 Oktober 1990 dan Surat Menteri Keuangan RI No. S1549/MK.013/1990
tanggal 29 November 1990, dilakukan perluasan dengan membangun pabrik
Semen Tonasa Unit IV yang berkapasitas 2.300.000 ton semen/tahun. Pabrik
berlokasi dekat dengan Tonasa Unit II dan Unit III.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 50/96
50
4.2 Visi dan Misi Perusahaan
4.2.1 Visi
Sesuai dengan kesepakatan perusahaan mengenai visi, PT. Semen Tonasa
bertekad menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat
efisiensi tinggi. Produsen semen yang lebih profitable, berorientasi masa depan,
serta lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional.
Dengan tata nilai mendasar yang mendorong berkembangnya perusahaan,
mengutamakan kualitas, efisiensi, ramah lingkungan, dan profesionalisme, PT.
Semen Tonasa bertekad mewujudkan misi perseroan dalam meningkatkan nilai
perseroan kepada stakeholder , konsumen, dan karyawan.
4.2.2 Misi
PT. Semen Tonasa (Persero) mempunyai misi, yaitu :
1. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholders.
2. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
3. Menggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah
lingkungan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 51/96
51
4. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan
motivasi karyawan untuk bekerja secara profesional.
4.3 Sistem Manajemen
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi, sistem manajemen perusahaan
yang terintegrasi dan terpadu menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,
Sistem Manajemen ISO 14001, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) yang disebut sebagai Sistem Manajemen Semen
Tonasa.
Manajemen PT. Semen Tonasa mempunyai komitmen untuk menjadi
produsen semen yang ramah lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan
penerapan Sistem Manajemen ISO 14001 versi 2004 sesuai pemenuhan
persyaratan yang berlaku, yaitu meminimalisasi dampak negatif dari operasi dan
produk, pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi,
melaksanakan kegiatan konservasi lahan bekas tambang, serta membina hubungan
harmonis dengan masyarakat sekitar.
Lebih dari satu dekade PT. Semen Tonasa telah menerapkan Sistem
Manajemen Mutu baru ISO 9001:2000. Jaminan mutu dan kepuasan konsumen
merupakan komitmen manajemen PT. Semen Tonasa dalam menghadapi
persaingan yang ketat dengan produsen semen lain. Pemenuhan komitmen
tersebut terwujud dalam upaya pemenuhan kualitas produk sesuai permintaan
konsumen dan penyerahan produk tepat waktu dengan harga yang bersaing.
PT. Semen Tonasa menyadari bahwa tenaga kerja merupakan aset
perusahaan yang sangat penting keberadaannya dalam mendukung kelangsungan
operasional perusahaan maka kondisi keselamatan dan kesehatan karyawan harus
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 52/96
52
terjamin. Manajemen PT. Semen Tonasa berkomitmen mempertahankan kondisi
lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan
pencemaran lingkungan serta penyakit kerja yang diwujudkan melalui penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan predikat
“Bendera Emas” terhadap audit SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
4.4 Tujuan Perusahaan
Dalam peraturan pemerintah No. 55 tahun 1990 Bab III pasal 4 disebutkan
bahwa tanggung jawab pengelolaan perusahaan dilakukan oleh direksi sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar perusahaan.
Tujuan perusahaan sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar
perusahaan yang telah diubah dengan akta No. 31 tanggal 9 Januari 1991, No. 191
tanggal 29 Mei 1991, dan No.40 tanggal 8 Juni 1991, ketiganya dibuat di hadapan
Notaris Ny. Poebaningsih Adiwarsita, SH., di Jakarta dan telah disetuji oleh
Menteri Kehakiman RI berdasarkan SK No. C2.2102.HT.0104 Tahun 1991
tanggal 12 Juli 1991.
Perusahaan ini bertujuan turut melaksanakan serta menunjang kebijakan
dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya dan di bidang persemenan serta industri lain pada khususnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka perusahaan menjalankan usaha di bidang :
1. Produksi
Menambah atau mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi
bahan pokok yang diperlukan guna pembuatan semen, mengolah
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 53/96
53
bahan-bahan pokok menjadi berbagai macam semen, serta mengolah
berbagai macam semen menjadi barang-barang jadi yang bermanfaat.
2. Pemberian Jasa
Memberi jasa untuk industri semen, antara lain : studi penelitian,
pengembangan, rancangan bangunan dan rekayasa industri konstruksi,
manajemen, pengoperasian pabrik, pergudangan dan angkutan,
reparasi, pemeliharaan peralatan, pabrikasi alat-alat, konsultasi
(kecuali konsultasi dalam bidang hukum), serta jasa industri lainnya.
3. Perdagangan
Penyelenggaraan kegiatan pemasaran dan distribusi berbagai macam
semen serta barang-barang hasil produksi lainnya dengan cara-cara
tertentu serta melakukan kegiatan-kegiatan perdagangan baik dalam
maupun luar negeri.
4. Usaha lainnya
Melakukan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang merupakan sarana
pelengkap atau penunjang guna mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan lain
yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut baik secara
sendiri maupun bersama-sama dengan badan lainnya selama tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta sesuai dengan ketentuan dan anggaran dasar perusahaan.
PT. Semen Tonasa membawahi dua perusahaan yang bersifat sosial yaitu
Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST) dan Yayasan Dana Pensiun dan
Hari Tua. Selain itu, terdapat lima perusahaan yang bersifat komersil berada di
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 54/96
54
bawah pengendalian PT. Semen Tonasa, yaitu dua perusahaan yang seluruh
sahamnya dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa dan tiga
perusahaan komersil yang sahamnya dimiliki oleh YKST dan koperasi karyawan.
Kelima perusahaan tersebut bergerak dalam bidang yang erat kaitannya
dengan kegiatan operasional PT. Semen Tonasa atau distributor semen,
transportasi bongkar muat barang yang diangkut dengan kapal laut serta
pengurusan dokumen. Satu unit usaha lainnya yaitu koperasi yang seluruh
sahamnya dikuasai oleh karyawan PT. Semen Tonasa yaitu yang berasal dari
simpanan pokok dan simpanan wajib.
4.5 Produk
PT. Semen Tonasa (Persero) telah menghasilkan produk-produk semen
unggulan yaitu :
1. Semen Portland Tipe I (OPC)
Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan
menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I
produksi PT. Semen Tonasa memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-
2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe I.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan
tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti
bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan, dan bendungan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 55/96
55
2. Semen Portland Pozzoland (PPC)
Semen Portland Pozzoland adalah semen hidrolis yang terdiri dari
campuran homogeny antara semen Portland dan Pozzoland halus, yang
diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozzoland
bersama-sama dimana kadar pozzoland 15 – 40 % massa Semen
Portland Pozzoland.
Semen Portland Pozzoland produksi PT.Semen Tonasa (Persero)
memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 tipe IP-U dengan kegunaan
untuk bangunan bertingkat, konstruksi beton umum, dan konstruksi
bangunan pada tanah yang cenderung lunak.
3. Semen Portland Komposit (PPC)
Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil
penggilingan bersama-sama terak Semen Portlad dan gypsum dengan
satu atau lebih bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk Semen
Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.
Semen Portland Komposit produksi PT. Semen Tonasa memenuhi
persyaratan SNI 15-7064-2004 yang memiliki kegunaan pada
pemasangan batu bata, plesteran, pagar dinding, dan selokan.
4.6 Pemasaran
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 56/96
56
Keuntungan terbesar PT. Semen Tonasa berasal dari hasil penjualan semen
dalam negeri di kawasan timur Indonesia. Kondisi saat ini menunjukkan tingginya
konsumsi semen dalam negeri yang memberikan keuntungan bagi produsen
semen nasional. Oleh karena itu, pasar semen dalam negeri tetap merupakan pasar
utama yang potensial. Walaupun kondisi pasar dalam negeri sangat potensial,
dengan penuh kesadaran perseroan senantiasa melakukan alternatif strategi-
strategi yang terbaik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan
perusahaan.
PT. Semen Tonasa berupaya keras menjalin kerjasama yang baik dengan
para distributor sebagai mediator bisnis penjulan retail semen ke konsumen akhir
di daerah pasar kawasan timur Indonesia seperti Sulawesi, Papua, Bali, Ambon,
dan Nusa Tenggara. Selain itu, perseroan juga membangun kerjasama dengan
proyek-proyek pembangunan infrastuktur pemerintah di kawasan tersebut dengan
menunjuk distributor yang memadai untuk memediasi suplay semen ke kontraktor
proyek.
Perusahaan juga mengekspor kelebihan produksinya ke pasar luar negeri
seperti Kamboja, Filipina, Vietnam dan beberapa Negara tetap seperti Afrika
Selatan, Bangladesh, Madagaskar, Malaysia, Singapura, dan Timor-Timur.
4.7 Struktur Organisasi
Sejalan dengan laju perkembangan perusahaan serta bekal pengalaman
dalam beberapa tahun terakhir ini, PT. Semen Tonasa dalam mengemban misinya
selaku BUMN memelihara suatu rangkaian kerja yang harmonis dan teratur.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 57/96
57
Keharmonisan ini hanya dapat terwujud dengan adanya suatu unit organisasi yang
tersusun rapi sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.
Dalam memenuhi hal ini, manajemen PT. Semen Tonasa menyusun unit
organisasi sebagai berikut :
1. Dewan Direksi
Dewan Direksi merupakan tingkat manajemen tertinggi dalam unit
organisasi PT. Semen Tonasa. Dalam mempertanggungjawabkan kegiatan
perusahaan, Dewan Direksi bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris
sebagai wakil pemegang saham.
Dewan Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang
direktur yang menjadi pengarah/pembina dan penanggung jawab pada
bidangnya masing-masing. Penanggung jawab terakhir terletak pada
Direktur Utama.
Selain bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan, Direktur
Utama juga mempunyai tugas dan tanggung jawab harian terhadap bidang-
bidang tertentu. Adapun bidang-bidang yang mendapat pengawasan secara
langsung dari Direktur Utama adalah bidang umum dan bidang SDM.
Selanjutnya ketiga dewan direktur yang membantu tugas Direktur Utama
setiap harinya adalah :
a. Direktur Keuangan dan Komersial
Direktur ini menyelenggarakan kegiatan administratif perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas perusahaan. Tugas
Direktur Keuangan dan Komersial meliputi :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 58/96
58
- Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta
mengadakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja perusahaan tersebut.
- Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan
menyusun strategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran
termasuk pengangkutannya.
- Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan
pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengkapan dalam
kegiatan produksi.
b. Direktur Produksi
Dalam menjaga stabilitas produksi, tugas Direktur Produksi adalah
sebagai berikut :
- Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit II, Unit III, dan
Unit IV yang meliputi pencapaian target produksi, pencapaian mutu
produk, dan terlaksananya pemeliharaan masing-masing.
- Terselenggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan
karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya, pelabuhan khusus
Biringkassi serta lingkungan hidup.
c. Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Dalam mengembangkan perusahaan, tugas Direktur Litbang adalah
melaksanakan kegiatan untuk merealisasi tujuan perusahaan dengan
baik. Tugas-tugas tersebut meliputi :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 59/96
59
- Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan dan pelaksanaan
proyek-proyek perluasan termasuk didalamnya pengurusan sumber
dana untuk pembiayaan proyek-proyek tersebut.
- Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang
ada dan yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada
maupun dalam proyek perluasan yang direncanakan.
2. Kepala Departemen
Guna mendampingi kegiatan setiap harinya, Dewan Direksi dibantu oleh
staf yang sesuai dengan bidangnya masing-masing yang dalam struktur
organisasi disebut Kepala Departemen. Kepala Departemen yang terdapat
struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah :
- Kepala Departemen Umum
- Kepala Departemen Sumber Daya Manusia
- Kepala Departemen Satuan Pengawasan Intern
- Kepala Departemen Administrasi Keuangan
- Kepala Departemen Niaga
- Kepala Departemen Operasi
- Kepala Departemen Pemeliharaan
- Kepala Departemen Litbang Sistem Manajemen
- Kepala Departemen Litbang Teknis dan Ekonomis
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 61/96
61
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan merupakan penggambaran tentang hasil
yang diperoleh dalam penelitian yang terdiri atas variabel-variabel independen
dan variabel dependen. Dalam penelitian ini juga termasuk data atau keterangan
yang terkait dengan laporan keuangan serta hasil wawancara yang telah dilakukan
oleh penulis.
Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan PT. Semen Tonasa
yang dipublikasikan dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Data ini diperoleh dari
laporan keuangan dan laporan tahunan PT. Semen Tonasa dalam bentuk neraca,
laporan laba rugi, dan data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian ini.
Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah
dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik.
Analisis deskriptif merupakan analisis yang mengacu pada deskripsi kondisi
perusahaan dan hasil wawancara yang dilakukan penulis. Analisis statistik
merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa
angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 19.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 62/96
62
5.1 Analisis Deskriptif Modal Kerja dan Tingkat Profitabilitas pada PT.
Semen Tonasa
Analisis modal kerja dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan
masukan kepada perusahaan bahwa salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dalam menjalankan usaha adalah pengelolaan modal kerja yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang penulis lakukan, PT. Semen
Tonasa setiap tahunnya melakukan penambahan modal kerja untuk kebutuhan
produksi serta untuk menambah kapasitas produksi.
Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai proses operasioanal
perusahaan seperti penambangan tanah liat, batu kapur, pengantongan semen,
biaya listrik, penggunaan mesin hingga distribusi hasil produksi.
Setiap tahunnya PT. Semen Tonasa mampu menghasilkan kurang lebih
3.480.000 ton semen yang terus-menerus dipantau oleh satuan Quality Control
guna menjamin kualitas produksi. Produk semen yang dihasilkan kemudian
dipasarkan ke seluruh Indonesia dan mancanegara. Dengan bobot produksi yang
cukup besar PT. Semen Tonasa dapat memenuhi permintaan konsumen akan
kebutuhan semen yang tiap tahunnya terus meningkat. Untuk itulah setiap
tahunnya perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk menambah modal kerja, agar
kontinuitas produksi terus terjaga dan mampu memenuhi permintaan para
konsumen.
Melihat tingginya permintaan konsumen terhadap produk PT.Semen
Tonasa, maka dapat dipastikan penjualan tiap tahunnya juga mengalami
peningkatan. Jika penjualan mengalami peningkatan, maka profitabilitas
perusahaan pastinya akan meningkat karena keuntungan atau laba bersih yang
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 63/96
63
dihasilkan akan bertambah. Perusahaan dianggap berkinerja bagus jika berhasil
melampaui target produksi dan penjualan meupun laba bersih. Berikut adalah data
laba bersih yang dicapai PT. Semen Tonasa dari tahun 2006 hingga 2010.
TABEL 5.1
Laba Bersih PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
NO TAHUN SEMESTER LABA BERSIH TOTAL
1 2006I 96.115.700
189.379.965II 93.264.256
2 2007I 99.201.338
211.704.695II 112.503.357
3 2008I 129.056.940
294.441.494II 165.384.554
4 2009
I 229.165.515
429.722.633II 200.557.118
5 2010I 333.735.002
543.587.123II 209.852.121
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa setiap tahunnya PT. Semen Tonasa
menghasilkan total laba bersih yang terus meningkat pada periode 5 tahun
terakhir. Pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp. 22.324.730.000 atau
sekitar 10,55 % dari tahun 2006. Tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar
Rp.82.736.799.000 atau 28,10 %. Tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar
Rp.135.281.139.000 yakni 31,48 % dan pada tahun 2010 kenaikannya mencapai
Rp.113.864.490.000 atau 20,95 %. Jika diteliti lebih lanjut maka akan terlihat
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 64/96
64
persentase kenaikan kecuali pada tahun 2010 yang mengalami penurunan
persentase total laba bersih. Tetapi untuk keseluruhan, dalam 5 tahun terakhir, PT.
Semen Tonasa mengalami perkembangan yang sangat pesat dilihat dari
pendapatan laba bersihnya. Hal ini jelas dipengaruhi oleh tingginya permintaan
semen utamanya pada pangsa pasar dalam negeri, khususnya daerah Indonesia
Timur. Pangsa pasar luar negeri juga sangat potensial, selain itu PT. Semen
Tonasa juga menawarkan harga yang kompetitif serta didukung oleh manajemen
yang senantiasa melakukan berbagai strategi alternatif terbaik yang meningkatkan
efisiensi operasional dan keuangan perusahaan.
5.2 Hasil Analisis Variabel
5.2.1 Analisis Perputaran Modal Kerja
PT. Semen Tonasa merupakan perusahaan yang memproduksi semen
dalam skala besar. Dalam melaksanakan proses produksi tersebut, pastinya
digunakan modal kerja yang besar pula untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.
Profitabilitas perusahaan salah satunya dapat diukur dengan melihat perputaran
modal kerja. Modal kerja itu sendiri digunakan untuk membeli bahan baku,
mengolah bahan baku, dan biaya luar bahan baku seperti listrik, pemeliharaan
mesin, gaji karyawan, biaya distribusi, dan lain-lain.
Berikut akan dipaparkan hasil penjualan dan modal kerja bersih PT.
Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 65/96
65
TABEL 5.2
Data Penjualan dan Modal Kerja PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010
( Dalam Ribuan Rupiah)
NO THN SMSTR PENJUALAN TOTALMODAL
KERJATOTAL
1 2006I 700.578.980
1.520.005.829236.980.115
514.930.954II 819.426.849 277.950.839
2 2007I 845.612.379
1.731.648.247307.875.660
624.659.221II 886.035.868 316.783.561
3 2008I 1.067.933.200
2.204.847.236306.965.551
785.566.051II 1.136.914.036 478.600.500
4 2009I 1.168.332.010
2.814.117.779340.600.352
629.812.863II 1.145.785.769 289.212.511
5 2010I 1.561.399.100
2.723.863.78747.980.215
94.436.866II 1.162.464.687 46.456.651
Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011
Berdasarkan data pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya
terjadi kenaikan penjualan, sampai terjadi penurunan total penjualan pada tahun
2010. Dimana pada tahun 2009 total penjualan mencapai angka
Rp.2.814.117.779.000 dan pada tahun 2010 tercatat sebesar
Rp.2.723.863.787.000. berarti terjadi penurunan penjualan sebesar
Rp.90.253.992.000 atau sebesar 3,31%.
Modal kerja bersih pada PT. Semen Tonasa pada periode 2006 hingga
2008 mengalami kenaikan di atas 10%, akan tetapi memasuki tahun 2009
mengalami penurunan yang cukup banyak dan drastis menurun pada tahun 2010
sebesar Rp. 534.375.997.000 atau kurang lebih lima kali lipat. Hal ini disebabkan
oleh adanya peningkatan kewajiban lancar perusahaan khususnya pada hutang
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 66/96
66
dividen, hutang leasing, biaya yang harus dibayarkan dan kewajiban lancar
lainnya.
Setelah menganalisis hasil penjualan dan modal kerja, maka kita dapat
menghitung perputaran modal kerja PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010
dengan menggunakan analisis Working Capital Turn Over . Perhitungan ini
menggunakan data PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010 dengan memecah
data menjadi data per semester tiap tahunnya.
Dimana : WCTO =
1. Tahun 2006 ( I ) :
x 1 kali = 2,96 kali
2. Tahun 2006 ( II ) :
x 1 kali = 2,95 kali
3. Tahun 2007 ( I ) :
x 1 kali = 2,75 kali
4. Tahun 2007 ( II ) :
x 1 kali = 2,80 kali
5. Tahun 2008 ( I ) :
x 1 kali = 3,45 kali
6. Tahun 2008 ( II ) :
x 1 kali = 3,48 kali
7. Tahun 2009 ( I ) :
x 1 kali = 3,43 kali
8. Tahun 2009 ( II ) :
x 1 kali = 3,96 kali
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 67/96
67
9. Tahun 2010 ( I ) :
x 1 kali = 32,54 kali
10.Tahun 2010 ( II ) :
x 1 kali = 25,02 kali
Setelah melakukan perhitungan terhadap tingkat perputaran modal kerja
pada PT.Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010 dengan menggunakan data per
semester, didapatkan hasil bahwa tiap tahunnya perputaran modal kerja
menunjukkan hasil yang positif dan di atas standar perputaran 1 kali. Artinya
perputaran modal kerja pada PT. Semen Tonasa menunjukkan hasil yang baik
selama 5 tahun terakhir. Faktor yang mendorong terjadinya perputaran modal
kerja karena tingginya permintaan pasar akan produk semen, sehingga proses
produksi hingga distribusi terus berlangsung, produk cepat terjual dipasaran dan
modal kerja yang digunakan juga mengalami perputaran yang positif dan
menunjukkan persentase yang terbilang tinggi.
5.2.2 Analisis Current Ratio
Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana rasio modal kerja yang
dicapai perusahaan selama kurun waktu tertentu. Pada penelitian kali ini rasio
yang digunakan adalah Current Ratio. Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva
lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya.
Dimana : Curr ent Ratio =
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 68/96
68
Sebelum menghitung current ratio, terlebih dahulu kita lihat bagaimana
kondisi aktiva lancar dan kewajiban lancar PT. Semen Tonasa tahun 2006
hingga 2010 ditiap semesternya.
TABEL 5.3
Data Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar PT. Semen Tonasa
Tahun 2006-2010
( Dalam Ribuan Rupiah)
NO THN SMSTR
AKTIVA
LANCAR TOTAL
KEWAJIBAN
LANCAR TOTAL
1 2006I 229.798.266
802.159.247136.592.321
287.228.293II 572.360.981 150.635.972
2 2007I 435.952.625
879.665.144122.661.800
255.005.923II 443.712.519 132.344.123
3 2008I 690.015.677
1.196.788.836198.360.711
411.222.785II 506.773.159 212.862.078
4 2009I 765.115.200
1.318.430.889372.966.128
688.618.036II 553.315.689 314.651.908
5 2010I 533.158.672
1.017.517.644500.805.311
923.080.778II 484.358.972 422.275.467
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011
1. Current Ratio 2006 ( I ) :
x 100% = 168,24%
2. Current Ratio 2006 ( II ) :
x 100% = 379,96%
3. Current Ratio 2007 ( I ) :
x 100% = 355,41%
4. Current Ratio 2007 ( II ) :
x 100% = 335,27%
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 69/96
69
5. Current Ratio 2008 ( I ) :
x 100% = 347,86%
6. Current Ratio 2008 ( II ) :
x 100% = 238,06%
7. Current Ratio 2009 ( I ) :
x 100% = 205,14%
8. Current Ratio 2009 ( II ) :
x 100%= 175,85%
9. Current Ratio 2010 ( I ) :
x 100% = 106,46%
10. Current Ratio 2010 ( II ) :
x 100% = 114,70%
Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio pada PT. Semen Tonasa
diperoleh hasil yaitu pada tahun 2007 CR mengalami peningkatan, dan terus
mengalami penurunan sejak tahun 2008 hingga 2010. Secara teori semakin rendah
tingkat likuiditas, maka profitabilitas mengalami peningkatan karena dana yang
dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan untuk berinvestasi yang mendatangkan
profit atau keuntungan, dibandingkan jika hanya digunakan untuk melunasi
hutang perusahaan.
5.2.3 Analisis Rasio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan suatu
perusahaan, karena menunjukkan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (laba bersih). Pada pembahasan kali ini profitabilitas
akan diukur dengan menghitung ROA ( Return On Asset ) yaitu rasio untuk
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 70/96
70
mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dari seluruh kekayaan yang
dimiliki PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010. Rumus menghitung Return
On Asset yaitu :
ROA =
TABEL 5.4
Data Laba bersih dan Total Aktiva PT. Semen Tonasa
Tahun 2006-2010
( Dalam Ribuan Rupiah)
NO THN SMSTR LABA
BERSIHTOTAL AKTIVA TOTAL
1 2006I 96.115.700
189.379.965776.858.181
1.503.411.326II 93.264.256 726.553.145
2 2007I 99.201.338
211.704.695742.128.914
1.533.638.112
II 112.503.357 791.509.198
3 2008I 129.056.940
294.441.494902.179.097
1.858.066.211II 165.384.554 955.887.114
4 2009I 229.165.515
429.722.6331.081.986.398
2.401.347.403II 200.557.118 1.382.361.005
5 2010I 333.735.002
543.587.1232.006.117.553
3.510.477.336II 209.852.121 1.504.359.783
Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011
1. Return On Asset 2006 ( I ) :
x 100% = 12,37%
2. Return On Asset 2006 ( II ) :
x 100% = 12,83 %
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 71/96
71
3. Return On Asset 2007 ( I ) :
x 100% = 13,37 %
4. Return On Asset 2007 ( II ):
x 100% = 14,21%
5. Return On Asset 2008 ( I ) :
x 100% = 14,31%
6. Return On Asset 2008 ( II ):
x 100% = 17,30%
7. Return On Asset 2009 ( I ) :
x 100% = 21,18%
8. Return On Asset 2009 ( II ):
x 100% = 14,51%
9. Return On Asset 2010 ( I ):
x 100% = 16,64%
10. Return On Asset 2010 ( II ) :
x 100% = 13,95%
Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset pada PT. Semen Tonasa
selama 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan selama tahun 2006 hingga
2009. Tahun 2006 perusahaan mampu menghasilkan total laba bersih sebesar
12,60 % dari total aktiva, tahun 2007 meningkat menjadi 13,80%, begitupun
tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 15,85% dan 17,90%. Pada tahun
2010 mengalami penurunan sebesar 2,42%. Dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas dalam hal ini Return On Asset pada PT. Semen Tonasa tahun 2006
hingga 2010 pada umumnya telah menunjukkan perkembangan yang baik meski
mengalami penurunan pada tahun 2010. Perkembangan ini utamanya disebabkan
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 72/96
72
tingginya permintaan akan produk PT. Semen Tonasa, baik di dalam maupun di
luar negeri.
5.3 Analisis Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
5.3.1 Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja (WCTO) terhadap
Profitabilitas (ROA)
Setelah menghitung hasil dari masing-masing variabel, selanjutnya akan
kita lihat hubungan antara perputaran modal kerja yang menggunakan rasio
Working Capital Turn Over yang merupakan variabel independen (X1) terhadap
profitabilitas yang merupakan variabel dependen (Y) yang diukur dengan
menghitung Return On Asset .
TABEL 5.5
Hasil Perhitungan Perputaran Modal Kerja PT. Semen Tonasa dan Return
On Asset Tahun 2006 – 2010
NO TAHUN
WCTO
(Kali)
ROA
(%)
1 2006 ( I ) 2,96 12,37
2 2006 ( II ) 2,95 12,83
3 2007 ( I ) 2,75 13,37
4 2007 ( II ) 2,80 14,21
5 2008 ( I ) 3,45 14,31
6 2008 ( II ) 3,48 17,30
7 2009 ( I ) 3,43 21,18
8 2009 ( II ) 3,96 14,51
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 73/96
73
9 2010 ( I ) 32,54 16,64
10 2010 ( II ) 25,02 13,95
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan perhitungan WCTO dan ROA diperoleh rata-rata hasil bahwa
semakin tinggi Working Capital Turn Over , maka Return On Asset akan semakin
meningkat (berbanding lurus). Semakin sering modal kerja berputar, maka
semakin besar laba bersih yang didapatkan sehingga profitabilitas akan
meningkat. Hal menunjukkan bahwa modal kerja yang digunakan telah memadai
untuk menjalankan operasional perusahaan.
Gambar 5.1
Kurva Pengaruh WCTO Terhadap ROA
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
0
10
20
30
40
50
60
2006
(I)
2006
(II)
2007
(I)
2007
(II)
2008
(I)
2008
(II)
2009
(I)
2009
(II)
2010
(I)
2010
(II)
ROA
WCTO
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 74/96
74
5.3.2 Analisis Pengaruh Current Ratio Terhadap Profitabilitas (ROA)
Selanjutnya akan diperlihatkan hubungan Current Ratio (X2) terhadap
Return On Asset (Y). Hasil perhitungan kedua variabel tersebut ditunjukkan pada
tabel 5.6.
TABEL 5.6
Hasil Perhitungan Current Ratio PT. Semen Tonasa dan Return On Asset
Tahun 2006 – 2010
NO TAHUN
Current Ratio
(%)
ROA
(%)
1 2006 ( I ) 168,24 12,37
2 2006 ( II ) 379,96 12,83
3 2007 ( I ) 355,41 13,37
4 2007 ( II ) 335,27 14,21
5 2008 ( I ) 347,86 14,31
6 2008 ( II ) 238,06 17,30
7 2009 ( I ) 205,14 21,18
8 2009 ( II ) 175,85 14,51
9 2010 ( I ) 106,46 16,64
10 2010 ( II ) 114,70 13,95
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio dan Return On Asset , terlihat
hasil bahwa saat ROA mengalami peningkatan , Current Ratio cenderung
menurun, sebaliknya jika ROA menurun, maka Current Ratio mengalami
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 75/96
75
kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Saat PT. Semen Tonasa
mencapai tingkat likuiditas yang tinggi, perusahaan terlalu fokus pada kewajiban
melunasi hutang dan mengabaikan investasi yang seharusnya menambah
keuntungan. Di satu sisi saat PT. Semen Tonasa berhasil mengurangi
kewajibannya, total aktiva bertambah, dan memberi peluang bagi datangnya
profitabilitas yang lebih besar karena digunakan sebagai penambah dana investasi
dan deposito perusahaan.
Gambar 5.2
Kurva Pengaruh Current Ratio Terhadap ROA
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
0
10
20
30
40
50
60
2006
(I)
2006
(II)
2007
(I)
2007
(II)
2008
(I)
2008
(II)
2009
(I)
2009
(II)
2010
(I)
2010
(II)
PENGARUH CURRENT RATIO TERHADAP ROA
ROA
CURRENT RATIO
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 76/96
76
5.4 Statistika Deskriptif
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam
penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
deskriptif ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi
dari dua variabel independen yaitu Working Capital Turn Over (WCTO) dan
Current Ratio sebagai variabel yang mempengaruhi Return on Asset (ROA) pada
PT. Semen Tonasa , seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.7Statistik Deskriptif Variabel Independen
(Dengan Return on Asset/ROA sebagai Variabel Dependen)
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 10 buah, yang diambil dari laporan
keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 sampai dengan 2010 dan dipecah
menjadi data per semesternya. Dari tabel di atas, juga dapat diketahui bahwa nilai
mean atau rata-rata ROA adalah sebesar 15,067% dengan standar deviasi
2,64265%. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, secara statistik
dapat dijelaskan bahwa tingkat perolehan laba PT. Semen Tonasa terhadap
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ROA (Y) 15,0670 2,64265 10
WCTO (X1) 8,3340 3,16026 10
CR (X2) 242,6950 104,11666 10
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 77/96
77
asetnya termasuk dalam kategori baik. Sementara standar deviasi yang lebih kecil
dari ROA menunjukkan bahwa data variabel ROA bisa dikatakan baik.
Rasio WCTO diperoleh rata-rata sebesar 8,334 dengan standar deviasi
3,16026. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian
rasio WCTO pada PT. Semen Tonasa sudah di atas 1 kali. Sehingga dapat
disimpulkan rasio perputaran modal kerja yang dimiliki dapat dikatakan baik
karena positif dan di atas 1 kali. Sementara standar deviasi yang masih lebih kecil
jika dibandingkan nilai mean-nya menunjukkan bahwa simpangan data pada
WCTO relatif baik.
Rata-rata (mean) dari Current Ratio adalah 242,695% dengan nilai standar
deviasi sebesar 104,11666%. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama
periode penelitian besarnya Current Ratio sudah memenuhi rasio likuiditas yang
baik bagi perusahaan. Angka 104,11666% yang lebih kecil dari nilai mean
Current Ratio menunjukkan bahwa data variabel CR tergolong baik.
5.5 Hasil Analisis Data
5.5.1 Pengujian Asumsi regresi
5.5.1.1 Uji Multikolinearitas
Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan
regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel
bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas
merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen (Ghozali, 2005).
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 78/96
78
Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai
variance inflation factor (VIF). Nugroho (2005) dalam Sujianto (2009)
menyatakan jika nilai tolerance di bawah 1 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas.
Tabel 5.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
a. Dependent Variable: ROA (Y)
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa nilai tolerance dan VIF
dari variabel WCTO adalah sebesar 0,542 dan 1,845. Untuk variabel Current
Ratio sebesar 0,542 dan 1,845.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam
model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena
nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10.
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
WCTO (X1) ,098 ,504 ,481 ,542 1,845
CR (X2) -,295 -,312 -,310 ,542 1,845
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 79/96
79
5.5.1.2 Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara
anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila
datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross
sectional).
Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan
asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan ketentuan sebagai
berikut (Sujianto, 2009:80) :
4. 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
5. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
6. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi auto korelasi.
Tabel 5.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
Durbin-WatsonR Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
.559 4.434 2 7 .047 1,671
a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)
b. Dependent Variable: ROA (Y)
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 80/96
80
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai
Durbin Watson pada Model Summary adalah sebesar 1,671. Oleh karena
1,671>1,21 , maka hal ini berarti tidak terjadi autokerelasi pada model regresi
yang digunakan dalam penelitian
5.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Pengujian
untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedisitas dapat dilakukan dengan melihat
scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual
(SRESID). Jika titik-titik pada scatter plot tersebut membentuk pola tertentu yang
teratur (misal bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka dapat
diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedasitas
yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5.3
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 81/96
81
Berdasarkan scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedasitas.
5.5.1.4 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain analisis grafik
dan analisis statistik.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya :
3) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal (menyerupai
lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas.
4) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar berikut ini memperlihatkan hasil uji normalitas yang dilakukan
dalam penelitian ini :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 82/96
82
Gambar 5.3
Uji Normalitas Histogram
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Gambar histogram di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal karena bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang dan
kurva berbentuk menyerupai lonceng (mendekati pola distribusi normal).
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 83/96
83
Gambar 5.4
Uji Normalitas Probability Plot
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas karena data menyebar di sekitar garis diagonal dan
penyebaran data searah mengikuti garis diagonal tersebut.
5.5.2 Pengujian Hipotesis
Dalam menguji hipotesis digunakan analisis regresi linear berganda,
karena variabel bebasnya lebih dari satu yakni terdiri dari variabel Working
Capital Turn Over (X1) dan variabel Current Ratio (X2).
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 84/96
84
5.5.2.1 Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel tidak bebas . Dalam uji ini kita melihat pengaruh variabel
WCTO (X1) dan variabel CR (X2) bersama-sama terhadap variabel ROA (Y)
yang digambarkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5.10
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20,024 2 10,012 5,434 ,047a
Residual 42,829 7 6,118
Total 62,853 9
a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)
b. Dependent Variable: ROA (Y)
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Hipotesis berbunyi :
H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan CR dan WCTO terhadap
ROA.
H1 : b1 ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi WCTO
dan CR terhadap ROA.
Pada tabel menunjukkan angka hasil uji F menghasilkan Fhitung sebesar
5,434. Sementara itu nilai pada tabel distribusi nilai F pada taraf signifikansi 5%
adalah 4,74. Oleh karena Fhitung 5,434 > F tabel 4,74 maka H1 diterima dan H0
ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,047 (lebih kecil dari 0,05) artinya antara
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 85/96
85
WCTO dan CR memiliki pengaruh linear terhadap ROA. Dengan kata lain,
variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
5.5.2.2 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen yang terdiri atas WCTO dan CR terhadap Return on Asset (ROA).
Pada tabel di bawah dapat kita lihat hasil uji-t tersebut.
Tabel 5.11
Hasil Uji-t
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,483 8,304 ,540 ,606
WCTO (X1) 8,908 5,775 ,540 3,131 ,041
CR (X2) -,014 0,009 -,540 -2,543 ,047
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Berdasarkan data hasil olahan SPSS di atas, maka diperoleh penjelasan
sebagai berikut:
1. Variabel Working Capital Turn Over (WCTO) mendapatkan statistik uji t =
3,131 dengan signifikansi 0,041. Koefisien hasil uji t dari WCTO
menunjukkan tingkat signifikansi 0,041 yaitu lebih kecil dibandingkan
dengan 0,05 (< 5%). Untuk t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 3,131
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 86/96
86
sedangkan t tabelnya adalah 2,365. Karena nilai t hitung lebih besar dari t
tabel (3,131 > 2,365), maka dapat disimpulkan bahwa WCTO berpengaruh
positif dan signifikan mempengaruhi Return on Asset (ROA) dengan tingkat
kepercayaan 95%.
2. Variabel Current Ratio mendapatkan statistik uji t = -2,543 dengan
signifikansi 0,047. Koefisien hasil uji t dari CR menunjukkan tingkat
signifikansi 0,047 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (< 5%). Untuk t
hitung yang dihasilkan sebesar -2,543 sedangkan t tabelnya adalah 2,365.
Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel -2,543 > 2,365), maka dapat
disimpulkan bahwa CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return
on Asset (ROA) pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari hasil uji t di atas dapat disimpulkan bahwa variabel independen WCTO
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen ROA. Pada variabel
CR berpengaruh negatif dan juga signifikan terhadap ROA.
5.5.3 Uji Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antara Working Capital Turn Over (WCTO)
dan Current Ratio terhadap Return on Asset (ROA) pada PT. Semen Tonasa
digunakan uji korelasi. Uji korelasi merupakan sebuah analisis yang digunakan
untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 87/96
87
Tabel 5.12
Uji Korelasi
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Untuk menafsirkan angka korelasi antar variabel menurut Ari Pratisto
(2009 : 115) digunakan kriteria sebagai berikut :
0- 0.25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : korelasi sangat kuat
Berdasarkan data yang diperoleh dari SPSS dapat ditafsirkan hubungan
antara variabel-variabel sebagai berikut :
Correlations
ROA WCTO Current Ratio
Pearson Correlation ROA (Y) 1,000 ,745 -,522
WCTO (X1) ,745 1,000 ,634
CR (X2) -,522 ,634 1,000
Sig. (1-tailed) ROA (Y) . ,007 ,021
WCTO (X1) ,007 . ,024
CR (X2) ,021 ,024 .
N ROA (Y) 10 10 10
WCTO (X1) 10 10 10
CR (X2) 10 10 10
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 88/96
88
Hubungan Return on Asset (Y) terhadap Working Capital turn Over
(X1)
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh korelasi antara
ROA (Y) dengan WCTO (X1) yaitu sebesar 0,745. Hal ini berarti
terdapat hubungan yang kuat antara ROA dengan WCTO. Korelasi
dua variabel tersebut signifikan karena nilai probabilitasnya 0,007
(<0.025).
Hubungan Return on Asset (Y) terhadap Current Ratio (X2)
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh korelasi antara
ROA (Y) dengan CR (X2) yaitu sebesar -0,522 yang berarti terdapat
hubungan yang kuat. Korelasi dua variabel tersebut signifikan karena
nilai probabilitasnya 0,021 (<0.025).
5.5.4 Uji Koefisien Determinasi (R 2)
Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai
dengan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis
data diperoleh hasil sebagai berikut :
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 89/96
89
Tabel 5.13
Koefisien Determinasi (R 2)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)
b. Dependent Variable: ROA (Y)
Sumber : Data Statistik yang Diolah, 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai R square adalah 0,559. Hal
ini menunjukkan bahwa sebesar 55,9% Return on Asset (ROA) dari PT. Semen
Tonasa dipengaruhi oleh variasi dari kedua variabel independen yang digunakan,
yaitu Working Capital Turn Over dan Current Ratio. Sedangkan sisanya sebesar
44,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian, seperti Debt to
Equity Ratio. Dengan demikian, hubungan kedua variabel bisa dikatakan cukup
kuat karena nilai R square mendekati angka 1.
5.6 Hasil Analisis Regresi Berganda
Pembuatan persamaan regresi berganda dapat dilakukan dengan
menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam unstandardized coefficient
beta pada tabel berikut:
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,748a
,559 ,433 4,65641
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 90/96
90
Tabel 5.14
Hasil Analisis Regresi Berganda
ModelUnstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,483 8,304 ,540 ,606
WCTO (X1) 8,908 5,775 ,540 3,131 ,041
CR (X2) -,014 0,009 -,540 -2,543 ,047
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)
Dari Tabel di atas, dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom
Unstandardized Coefficient Beta, maka dapat disusun persamaan regresi berganda
sebagai berikut:
Y = 4,483 + 8,908X1 + (-0,014)X2
Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal,
antara lain:
1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 4,483 Angka tersebut
menunjukkan tingkat Return on Asset (ROA) yang diperoleh oleh perusahaan
bila tingkat WCTO dan CR diabaikan.
2. Variabel Working Capital Turn Over (WCTO) memiliki nilai koefisien
regresi yang positif yaitu sebesar 8,908. Nilai koefisien positif menunjukkan
bahwa WCTO terhadap jumlah ROA berpengaruh positif. Hal ini
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 91/96
91
menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan WCTO sebesar 1 persen, maka
nilai ROA akan mengalami peningkatan sebesar 8,908% dengan asumsi
variabel independen yang lain dianggap konstan.
3. Variabel Current Ratio memiliki nilai koefisien regresi yaitu sebesar -0,014
Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif
terhadap ROA. Hal ini berarti setiap kenaikan tingkat CR sebesar 1 persen
maka nilai ROA akan mengalami penurunan begitu pula sebaliknya, sebesar
0,014% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap
konstan.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 92/96
92
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan terhadap data
penelitian yang telah terkumpul kemudian diolah mengenai pengaruh Working
Capital Turn Over (WCTO) dan Current Ratio terhadap Return on Asset (ROA)
pada PT. Semen Tonasa periode 2006-2010, maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa Working Capital Turn
Over berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset .
Current Ratio berpengaruh negatif dan juga signifikan terhadap Return On
Asset pada PT. Semen Tonasa.
2. PT. Semen Tonasa memiliki modal kerja yang optimal dan telah
menggunakan modal kerja tersebut secara efektif dan efisien untuk lebih
meningkatkan secara maksimal profitabilitas perusahaan karena terlihat
dari perputaran modal kerja yang selalu positif dan rata-rata mengalami
kenaikan pada periode 5 tahun terakhir. Hal ini sekaligus menjawab
masalah dalam penelitian.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 93/96
93
3. Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap Return on Asset
(ROA) adalah Working Capital Turn Over . Hal ini dibuktikan dengan hasil
uji t yang lebih besar dibandingkan dengan variabel independen lainnya
yakni sebesar 3,131 dengan signifikansi 0,041. Sedangkan Current Ratio
memiliki hasil uji t sebesar -2,543 dengan signifikansi 0,047.
4. Hasil estimasi dari model regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel-variabel independen yang ada mampu menjelaskan jumlah Return
on Asset (ROA) sebesar 55,90%, sedangkan sisanya 44,10% dijelaskan
oleh faktor lain di luar model penelitian ini.
6.2 Saran
Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan
dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan
pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain
sebagai berikut:
1. Penulis menyarankan agar PT. Semen Tonasa mengurangi jumlah hutang,
khusunya hutang lancar untuk mengefisienkan aktiva lancar sebab jika
perputaran modal kerja meningkat dan aktiva bisa dialihkan untuk
investasi diharapkan laba perusahaan juga akan ikut meningkat.
2. PT. Semen Tonasa agar mempertahankan sistem operasional perusahaan
yang ada saat ini dan lebih efektif lagi dalam pelaksanaannya agar
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 94/96
94
memaksimalkan penggunaaan modal kerja (dana) dan penggunaan waktu
yang nantinya akan berdampak lebih baik lagi bagi perusahaan.
3. Penelitian ini akan lebih baik dengan memasukkan beberapa variabel yang
dianggap perlu atau mendukung penelitian ini, misalnya mengenai Debt to
Equity dan rasio modal kerja lainnya serta menggunakan data yang lebih
banyak dan terperinci lagi.
4. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis memberikan saran kepada peneliti selanjutnya
sebaiknya melakukan penelitian terhadap modal kerja dan profitabilitas
secara fokus dan aplikatif dengan menambah jumlah objek penelitian
maupun memperpanjang dan mendetailkan data time series, misalnya
perbulan di tiap tahun penelitian serta diharapkan agar dapat menambah
referensi tentang materi ini.
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 95/96
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta :
Rineka Cipta
Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Revisi.
Yogyakarta : Andi Offset
Daft. Richard. 2006. Management . 6th edition. Diterjemahkan oleh Edward
Tanujaya dan Shirly Tiolina. Jakarta : Salemba Empat
Djarwanto, PS. 1996. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta :
BPFE
Ghozali, Imam dalam Sugiyono. 2002. Regresi. Jakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 1998. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada
Hasan, M. Iqbal. 2008. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).
Cetakan Keempat. Jakarta : Bumi Aksara
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Cetakan Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Martono dan Agus Hartijo. 2007. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta:
Graha Pustaka
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Yogyakarta :
Liberty
Pratisto, Ari. 2009. Statistika Deskriptif. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta
Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cetakan
Kedua. Bandung : Alfabeta
7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 96/96
96
Riyanto, Bambang. 1992. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga,
Cetakan Kelimabelas. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah Mada
Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 19.0. Jakarta: PrestasiPustaka Publisher
Sutrisno. 2005. Dasar-dasar Ilmu Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Yayasan
Penerbit Gajah Mada
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketujuh,
Cetakan Kesepuluh. Semarang : Gudang Buku
Weston dan Coopeland. Manajemen Modal Kerja (Edisi Indonesia). Cetakan
Kelima. Jakarta. Graha Pustaka
Winaryo, Sigit dan Sujana Ismaya. 2003. Kamus Besar Ekonomi. Cetakan Kesatu.
Bandung : CV Pustaka Grafika