8
PEMBUATAN GIGI TIRUAN PENUH Pembuatan Gigi Tiruan Penuh dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi mastikasi (pengunyahan), fonetik (pengucapan kata), estetik (penampilan), menghilangkan rasa sakit, memelihara sisa alveolar (preservation) serta mengembalikan kepercayaan diri pasien. Tahapan pekerjaan pembuatan Gigi Tiruan Penuh dapat dirinci sebagai berikut: 1. Mencetak rahang tidak bergigi/ model study (tidak dilakukan dalam skill lab ini) 2. Membuat Sendok cetak perseorangan/ SCP dari Shellac base Plate 3. Pembentukan tepi/ Border Molding (tidak dilakukan dalam skill lab ini) 4. Mencetak model kerja 5. Membuat Lempeng gigi (base plate), galangan gigit (bite rim), dan kunci-kunci (repositioning holes) 6. Menentukan relasi maksila dan mandibula (tidak dilakukan dalam skill lab ini) 7. Fiksasi galangan gigit dan pemasangan di artikulator 8. Menyusun gigi anterior rahang atas dan bawah 9. Menyusun gigi posterior rahang atas dan bawah 10. Gum carving dan membuat post dam 11. Mencoba dan memeriksa kembali trial denture (tidak dilakukan dalam skill lab ini) 12. Penanaman dalam cuvet (flasking), membuang wax (wax elimination), pengisian akrilik (packing), dan pemasakan akrilik (curing) 13. Mengeluarkan model dari “flask” dan memasang kembali pada model artikulator 14. Menghaluskan dan mengkilatkan (polishing) gigi tiruan penuh 15. Insersi dan kontrol (tidak dilakukan dalam skill lab ini)

Skills Lab Gtp Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prosthodontic

Citation preview

Page 1: Skills Lab Gtp Revisi

PEMBUATAN GIGI TIRUAN PENUH

Pembuatan Gigi Tiruan Penuh dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi mastikasi (pengunyahan), fonetik (pengucapan kata), estetik (penampilan), menghilangkan rasa sakit, memelihara sisa alveolar (preservation) serta mengembalikan kepercayaan diri pasien.

Tahapan pekerjaan pembuatan Gigi Tiruan Penuh dapat dirinci sebagai berikut:1. Mencetak rahang tidak bergigi/ model study (tidak dilakukan dalam skill lab ini)2. Membuat Sendok cetak perseorangan/ SCP dari Shellac base Plate3. Pembentukan tepi/ Border Molding (tidak dilakukan dalam skill lab ini) 4. Mencetak model kerja 5. Membuat Lempeng gigi (base plate), galangan gigit (bite rim), dan kunci-kunci

(repositioning holes)6. Menentukan relasi maksila dan mandibula (tidak dilakukan dalam skill lab ini)7. Fiksasi galangan gigit dan pemasangan di artikulator8. Menyusun gigi anterior rahang atas dan bawah9. Menyusun gigi posterior rahang atas dan bawah10. Gum carving dan membuat post dam11. Mencoba dan memeriksa kembali trial denture (tidak dilakukan dalam skill lab ini)12. Penanaman dalam cuvet (flasking), membuang wax (wax elimination), pengisian akrilik

(packing), dan pemasakan akrilik (curing)13. Mengeluarkan model dari “flask” dan memasang kembali pada model artikulator14. Menghaluskan dan mengkilatkan (polishing) gigi tiruan penuh15. Insersi dan kontrol (tidak dilakukan dalam skill lab ini)

Page 2: Skills Lab Gtp Revisi

SKILLS LAB GTP 1“PEMBUATAN SENDOK CETAK INDIVIDUAL DAN PENCETAKAN”

ALAT :

Page 3: Skills Lab Gtp Revisi

1. Model full edentulous2. Lecrown3. Bunsen4. Chip blower5. Pensil atau Bolpint

transparent

6. Mikromotor7. Round metal / diamond bur8. Gunting9. Rubber bowl dan spatula

BAHAN :1. Shelac Base Plate2. Malam merah3. Alginat

4. Spiritus5. Gips stone

CARA PEMBUATAN SENDOK CETAK INDIVIDUAL MENGGUNAKAN SHELLAC BASE PLATE (Itjinigsih, 1993)

1. Buat garis batas sendok cetak perseorangan, yaitu : kira-kira 2 mm di atas batas mukosa bergerak dan tidak bergerak (ke arah puncak prosesus alveolaris).Batas mukosa bergerak dan tidak bergerak disebut juga “muco gingival line/ mucobukal fold”.

2. Model kerja dibasahi dengan air3. Ambil selembar shellac base plate, panaskan diatas api spiritus sampai menjadi

lunak4. Shellac base plate yang sudah lunak diletakkan diatas model kerja. Untuk rahang

atas penekanan dimulai dari tengah-tengah palatum ke arah prosesus alveolaris sampai menutupi batas yang telah di gambar.

5. Untuk rahang bawah, penekanan shellac yang lunak dimulai dari seluruh prosesus alveolaris ke arah labial, bukal dan lingual sampai menutupi batas yang telah dibuat.

6. Kelebihan bahan dipotong sampai batas yang telah ditentukan kemudian tepinya dibulatkan. Tangkai sendok cetak dapat dibuat dari malam.

7. Buat lubang-lubang berdiameter 1-2 mm dgn jarak antar lubang 5 mm.

SYARAT SENDOK CETAK INDIVIDUAL :A. Ukuran dan bentuk benar B. Ketebalan merata 2 – 3 mmC. Bentuk tepi membulat

D. Tak ada bagian yang tajamE. Daerah frenulum harus bebasF. Tidak ada kerutan/lipatan

PENCETAKAN FISIOLOGIS :1. Lakukan border molding (pada pasien)2. Sebelum melakukan pencetakan rahang atas tandai batas palatum durum dan

molle (Ah Line).3. Pencetakan menggunakan double impression (pada skills lab ini dengan

alginate) dengan tehnik mukokompresi.4. Isi hasil cetakan dengan gips stone.

Page 4: Skills Lab Gtp Revisi

SKILLS LAB GTP 2“PEMBUATAN BASE PLATE”

ALAT :1. Bunsen 2. Le cron3. Chip Blower

BAHAN :1. Malam merah2. Spiritus

CARA PEMBUATAN :Pembuatan Base plate untuk rahang atas dan rahang bawah pada prinsipnya sama.a. Gambar disain gigitiruan penuh yang akan dibuat pada model kerja. Perhatikan

batas-batas anatomical landmark rahang atas dan rahang bawah. b. Tentukan garis tengah model, dengan cara:

Garis tengah rahang atas ditarik melalui: Frenulum labialis superior Titik tengah antara kedua povea palatini Titik tengah antara tonjol rugae palatina dan tengah-tengah papila

insisivum.Garis tengah rahang bawah ditarik melalui:

Frenulum labialis inferior Titik tengah jarak tepi lingual prosesus alveolaris posterior.

c. Tentukan area post dam / posterior palatal sealArea post dam adalah daerah jaringan lunak yang merupakan batas pertemuan antara palatum mole dengan palatum durum . Area ini dapat menjadi tambahan retensi bagi basis gigi tiruan rahang atas pada tepi posterior selama masih dalam batas-batas fisiologis (basis netral/ tidak terlalu menekan)Outline post dam berbeda-beda pada pasien tergantung klasifikasi bentuk palatum molle, serta lebar dan kedalaman tahanan jaringanCara pembuatan post dam: Gambar midline pada model Gambar garis batas posterior yaitu daerah vibrating line yang terletak pada 1-

2 mm di belakang fovea palatina dan melalui kedua hamular notch Lakukan pengerokan dengan lekron dari posterior ke anterior, membentuk

tepi yang landai di sebelah anterior mengikuti bentuk anatomis permukaan model.

Page 5: Skills Lab Gtp Revisi

d. Model kerja dibasahi dengan air. e. Ambil selembar malam merah/ wax, panaskan diatas api spiritus sampai menjadi

lunakf. Malam merah/ wax yang sudah lunak diletakkan diatas model kerja dan ditekankan

mulai bagian palatum dengan batas-batas sesuai dengan desain. Untuk rahang bawah, agar malam lebih mudah dilekukkan sesuai dengan lengkung rahang dapat dibuat belahan pada lembaran malam.

g. Tekuk kelebihan malam pada tepi baseplate pada area yang berbatasan dengan mucobuco fold, sehingga terbentuk peripherial seal dengan tebal 0,5 mm dan lebar 0,5 mm sepanjang tepian base plate yang menghadap mucobucofold.

h. Dilakukan pemotongan sesuai dengan desain pada model kerja, semua frenulum harus bebas dan ketebalan malam merata 1,5 – 2 mm untuk daerah tepi 2 - 3 mm

SKILLS LAB GTP 3PEMBUATAN BITE RIM / GALANGAN GIGIT DAN FIKSASI

ALAT :1. Bunsen 2. Le cron3. Chip Blower4. Glass Plate

BAHAN :1. Malam merah2. Spiritus3. Isi Staples

CARA PEMBUATAN :Prosedur untuk rahang atas dan rahang bawah sama, buatlah RA terlebih dahulu.a. Ambil selembar modelling wax, dilunakkan diatas api spiritus pada satu sisi

kemudian digulungb. Dilunakkan lagi untuk sisi berikutnya dan digulung. Dibuat 4 sampai 5 gulungan,

berbentuk silinderc. Gulungan malam yang berbentuk silinder dibentuk tapal kuda

Cara meletakkan Bite rim diatas Base plate :Gulungan wax diletakkan diatas base plate sesuai dengan garis alveolar ridge kemudian tepi wax dipanaskan dan direkatkan dengan proc. Alveolaris. Sudut bite rim terhadap base plate dibuat 80o – 85o terhadap dataran oklusal.Ukuran Bite rim rahang atas :Anterior + basis : Tinggi : 12 - 14 mmLebar : 4 – 6 mm

Posterior + basis:Tinggi : 10-12 mmLebar : 6 – 8 mm

Bagian posterior pada occlusal dibagi dua oleh garis alveolar ridge menjadi :Bagian buccal : 4 mmBagian palatinal : 2 mm

Ukuran Bite rim rahang bawah :

Page 6: Skills Lab Gtp Revisi

Anterior + basis :Tinggi : 9 - 10 mmLebar : 4 - 6 mm

Posterior + basis:Tinggi : 9 - 10 mm Lebar : 6 – 8 mm

Bagian posterior pada occlusal dibagi dua oleh garis alveolar ridge menjadi :Bagian buccal : 3 mmBagian lingual: 3 mm

SYARAT POSISI GALANGAN GIGIT :UNTUK RAHANG ATAS :

A. Bagian anterior permukaan labial galangan gigit terletak 8 – 10 mm di depan titik tengah papila insisivum,

B. Permukaan oklusal dibuat datar sejajar permukaan lantai. Dicek dengan menggunakan glass plate.

C. Pelekatan dan bentuk galangan gigit disempurnakan hingga tidak terlihat batas antara galangan dan lempeng gigit.

UNTUK RAHANG BAWAH :A. Bagian Anterior tidak melampaui tepi sayap labial lempeng ke arah anterior.B. Tinggi galangan gigit posterior rahang bawah sejajar dengan basis model atau

1/2 - 1/3 atas retromolar pad dengan panjang sampai kira-kira 5 mm di depan retromolar pad.

C. Pelekatan dan bentuk galangan gigit disempurnakan hingga tidak terlihat batas antara galangan dan lempeng gigit.

Setelah pembuatan bite rim selesai perlu dilakukan penentuan Dimensi Vertikal Oklusi dengan melihat MAXILLO-MANDIBULAR RELATIONSHIP. Setelah diperoleh DVO dan free way space maka dilakukan fiksasi.

FIKSASICara Kerja :

1. Tandai garis tengah bite rim sesuai dengan garis tengah model.2. Pastikan bite rim RA dan RB dapat berkontak dengan baik (seluruh

permukaanaklusal bite rim RA dan RB berkontak.3. Agar tidak berubah posisinya, maka dikerjakan fiksasi pada kedua galangan gigit

sebanyak 4 buah menggunakan isi staples yang telah dipanaskan, yaitu 2 buah disisi kiri dan 2 buah disisi kanan (P1 dan M1).

CATATAN :Tahap selanjutnya adalah :

1. Mounting Artikulator prinsipnya sama pada saat pembuatan GTSL.2. Penyusunan Gigi Detil bisa dibaca di buku Preclinical Manual of Prosthodontic

(Lakhsmi,2010)3. Processing Detil bisa dibaca di buku Preclinical Manual of Prosthodontic

(Lakhsmi,2010)