Skenario 2 Kel 24

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario 2 Kel 24

Citation preview

13

BAB ISKENARIO

Seorang laki-laki datang dengan keluhan adanya benjolan di belakang leher. Benjolan itu dirasakannya sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu, yang makin lama makin membesar. Benjolan tidak terasa nyeri dan warnanya seperti warna kulit lainnya. Penderita juga mengatakan tidak ada benjolan di tempat lain.

BAB IIKATA KUNCI

benjolan di leher belakang

sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu

makin membesar

tidak nyeri

warna sesuai warna kulit

tidak ada benjolan di tempat lain

BAB IIIPROBLEM

Apa masalah pasien tersebut ?

Bagaimana prinsip anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bagi pasien tersebut?

Bagaimana cara diagnosis pasti pada pasien tersebut?

Bagaimana prinsip penatalaksanaan pada pasien tersebut?

Bagaimana prognosis pada pasien tersebut?

BAB IVPEMBAHASAN

BATASAN

B.ANATOMI/HISTOLOGI/FISIOLOGI/PATOFISIOLOGI KULIT1. ANATOMIKulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia, membungkus otot-otot dan organ-organ dalam. Kulit merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit.

a. Fungsi KulitKulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri, virus dan jamur. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Setelah kehilangan seluruh kulit, maka cairan tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit akan hilang dalam beberapa jam seperti pada luka bakar. Kulit juga merupakan tempat sensasi raba, tekan, suhu, nyeri dan nikmat, berkat jalinan ujung-ujung saraf yang saling berpautan.

b. Struktur kulitSecara mikroskopis, kulit terdiri dari tiga lapisan: epidermis, dermisdan lemak subkutan. Epidermis bagian terluar kulit dibagi menjadi dua lapisan utama yaitu lapisan sel-sel tidak berinti yang bertanduk (stratum Korneum atau lapisan induk), dan lapisan dalam yaitu stratum malfigi, stratum malfigi ini merupakan asal sel-sel permukaan bertanduk setelah mengalami proses diferensiasi. Stratum malfigi dibagi menjadi: lapisan basal (stratum germinativum), stratum spinosum, dan stratum granolosum. Stratum granolosum terletak tepat di bawah stratum korneum. Stratum granosum mempunyai fungsi penting dalam pembentukan protein dan ikatan-ikatan kimia stratum korneum.Lapisan basal sebagian besar terdiri dari sel-sel epidermis yang tidak berdiferensiasi dan terus-menerus mengalami mitosis, memperbarui epidermis. Kalau sel ini mengalami mitosis, salah satu sel anak akan tetap berada di lapisan basal untuk kemudian membelah lagi, sedangkan sel yang lain bermigrasi ke atas menuju stratum spinosum.Sel epidermis utama yang berdiferensiasi adalah keratinosit, membentuk keratin, suatu protein fibrosa. Pada waktu keratinosit meninggalkan lapisan malfigi dan bergerak ke atas, maka sel-sel ini akan mengalami perubahan bentuk, orientasi, struktur sitoplasmik dan komposisi. Proses ini mengakibatkan transformasi dari sel yang hidup, aktif mensintesis, menjadi sel-sel yang mati dan bertanduk dari stratum kormeum, suatu proses yang dinamakan keratinisasi. Keratinosit dari lapisan sel basal bentuknya silindris. sel-sel ini menjadi polihedral pada waktu berada dalam stratum spinosum menjadi semakin pipih dalam lapisan granular dan menjadi lamelar pada stratum korneum. Unsur-unsur sitoplasma juga mengalami perubahan yang penting, demikian pula nukleus dan membran sel. Keratinosit mensintesis tonofilamen tersusun dalam berkas yang mengelilingi inti sel. Dalam stratum spinosum sintesis terus berlangsung dan berkas tonofilamen ini menjadi lebih kompleks membentuk suatu jalinan yang meluas sampai sitoplasma. Dengan pergeseran ke stratum granolosum maka granula-granula keratohialin mulai terbungkus padat. Susunan kimia keratohialin belum diketahui secara memuaskan dan peran akhirnya dalam proses keratinisasi juga belum jelas. Agaknya keratohialin ini jelas berperanan dalam membentuk gambaran amorf padat elektron dari matriks sel-sel bertanduk. Seperti dijelaskan di atas, agaknya selama proses diferensiasi, keratinosit melewati fase sintetik di mana terbentuk tonofilamen, keratohialin, badan lamelar dan unsur-unsur sel lainnya. Akhirnya sel-sel ini akan melalui fase transisi, di mana komponen-komponen sitoplasma mengalami disosiasi dan degradasi. Unsur sel sisanya membentuk suatu kompleks amorf, fibrosa yang dikelilingi oleh membran impermeabel yang diperkuat yaitu sel-sel induk. Proses migrasi sel epidermis yang telah terprogram ini memakan waktu sekitar 28 hari.Sel utama kedua pada lapisan basal adalah melanosit. Perbandingan sel-sel basal terhadap melanosit adalah: 10 : 1 di dalam melanosit disintesis granula-granula pigmen yang disebut melanin. Melalui tonjolan-tonjolan dendritik yang panjang. Melanosin tersebut dipindahkan ke keratinosit. Setiap melanosit saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan ini dan sekitar 36 keratinosit membentuk apa yang disebut sebagai unit melanin epidermis. Melanosum dihidrolisis oleh enzim dengan kecepatan yang berbeda-beda. Jumlah melanin dalam keratinosit menentukan warna dari kulit. Melanin melindungi kulit dari pengaruh-pengaruh matahari yang merugikan. Sebaliknya sinar matahari meningkatkan pembentukan melanosum dan melanin. Orang kulit hitam mempunyai jumlah melanosit yang sama dan orang kulit putih mempunyai melanosum yang kecil dan lebih mudah dihancurkan. Dermis terletak tepat di bawah epidermis dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin dan retikulin yang tertanam dalam suatu substansi dasar. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh. Di sekitar pembuluh darah yang kecil terdapat limphosit, histiosit, sel mast dan leukosit yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Serabut-serabut kolagen khusus menambatkan sel-sel basal epidermis pada dermis. Di bawah dermis terdapat lapisan kulit ketiga: lemak subkutan. Lapisan ini merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk mempertahankan suhu tubuh dan mempertahankan suhu tubuh dan tempat penyimpanan energi. Dari sudut kosmetik, lemak subkutan ini mempengaruhi daya tarik seksual pada kedua jenis kelamin.Kelenjar keringat terdapat pada hampir seluruh kulit, kecuali pada telinga dan bibir. Kelenjar-kelenjar ini membentuk suatu larutan hipotonik yang jernih, encer dan mengandung banyak urea dan laktat. Kelenjar keringat juga membantu mempertahankan suhu tubuh.Kelenjar sebasea merupakan struktur lobular yang terdiri dari sel-sel yang berisi lemak. Substansi berminyak disebut serbum disalurkan menuju saluran sentral dan dikeluarkan melalui saluran-saluran pilosebasea, folikel-folikel rambut, kelenjar sebasea banyak pada wajah, dada, punggung dan bagian proksimal lengan. Aktivitasnya terutama diatur oleh hormon-hormonandrogenik.

2. HISTOLOGI Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh,yang terdiri atas 2 lapisan :1. Epitel yang disebut epidermis2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium

Epidermis berasal dari ectoderm dandermis berasal dari mesoderm.Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih longgar disebut hypodermis yang pada beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak.

Pada beberapa tempat kulit melanjutkan menjadi tunica mucosa dengan suatu perbatasan kulit-mukosa (mucocutaneus junction).Perbatasan tersebut dapat ditemukan pada bibir, lubang hidung, vulva, preputium, dan anus.Kulit merupakan bagian dari tubuh yang meliputi daerah luas dengan berat sekitar 16% dari berat tubuh.

Fungsi kulit selain menutupi tubuh, juga mempunyai beberapa fungsi lain; maka selain struktur epitel dan jaringan pengikat tersebut masih dilengkapi bangunan tambahan yang disebut apendix kulit, dimana meliputi : glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula sebacea (kelenjar minyak), folikel rambut, dan kuku.

Permukaan bebas kulit tidaklah halus, tetapi ditandai adanya alur alur halus yang membentuk pola tertentu yang berbeda pada berbagai tempat.Demikian pula permukaan antara epidermis dan dermis tidak rata karena adanya tonjolan tonjolan jaringan pengikat ke arah epidermis.

Walaupun batas antara epidermis dengan jaringan pengikat /corium dibawahnya jelas, tetapi serabut jaringan pengikat tersebut akan bersatu dengan serabut jaringan pengikat di bawah kulit.

Ketebalan kulit tidaklah sama pada berbagai bagian tubuh. Tebalnya kulit tersebut dapat disebabkan karena ketebalan dua bagian kulit atau salah satu bagian kulit. Misalnya pada daerah intraskapuler kulitnya sangat tebal sampai lebih dari 0,5 cm, sedangkan di kelopak mata hanya setebal 0,5 mm. Rata rata tebal kulit adalah 1-2 mm.

Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan epidermis, kulit dibagi menjadi :

-Kulit Tebal-Kulit Tipis

Walaupun kulit tebal mempunyai epidermis yang tebal, tetapi keseluruhan kulit tebal belum tentu lebih tebal dari kulit tipis.

KULIT TEBAL

Kulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang dipisahkan oleh alur alur dinamakan sulcus cutis.

Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di bawahnya tetapi kemudian dari epidermis sendiri terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah papilla corii yang dipisahkan oleh tonjolan epidermis.Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan berjalan ductus excretorius glandula sudorifera untuk menembus epidermis

3. FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI FISIOLOGIKulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.PATOFISIOLOGISel tumor tubuh dengan mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat (unisentrik) atau dari beberapa sentral (multilokuler) pada waktu yang sama. Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ dasarnya maka tumor disebut masih dalam fase lokal. Tetapi kalau sudah terjadi infiltrasi ke organ sekitarnya, maka tumor telah mencapai fase lokal infasif atau lokal infiltratif. Penyebaran lokal ini disebut penyebaran perkontinuitatum, karena masih berhubungan dengan sel induknya.Sel tumor ini bertambah terus tanpa batas, sehingga tumor makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya sehingga dapat menyumbat saluran tubuh dan menimbulkan obstruksi. Bila tumor ini ganas dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan umumnya fatal bila dibiarkan karena merusak organ yang bersangkutan dan menyebabkan kematian.

PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DAN GEJALA KLINIS

Lipoma nuchae

Lipoma nuchae adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang umumnya ditemukan pada jaringan sub kutan dari kepala, leher, bahu dan punggung. Lipoma ditemukan pada semua jenjang usia kebanyakan umur 40 dan 60 tahun. Tumbuh secara lambat, umumnya tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, mobil atau mudah digerakkan dengan karakteristik lembut. Kebanyakan lipoma tidak memerlukan terapi khusus kecuali timbul secara cepat, ataupun menimbulkan rasa nyeri. Lipoma dapat diterapi dengan banyak prosedur seperti injeksi steroid sampai dengan eksisi tumor.

GEJALA KLINIS Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Biasanya suatu lipoma dikulit hanya dirasakan mengganggu kosmetik oleh penderitanya.Sangat jarang suatu lipoma dikulit akan menekan struktur lain yang akan menyebabkan gangguan. Suatu lipoma sangat jarang berubah menjadi suatu keganasan, misalnya suatu liposarkoma. Liposarkoma praktis tidak pernah timbul dari suatu lipoma. Pemeriksaan Fisik Nodul subkutan ukuran rata-rata 2 10 cmSering berlobusMobile Konsistensi kenyal Kulit diatas lesi normal

2. Soft Tissue Tumor (STT)Soft tissue tumor atau jaringan lunak merupakan semua jaringan nonepitel selain tulang, tulang rawan, otak dan selaputnya, sistem saraf pusat, sel hematopoietik, dan jaringan limfoid. Tumor jaringan lunak umumnya diklasifikasikan berdasarkan jenis jaringan yang membentuknya, termasuk lemak, jaringan fibrosa, otot dan jaringan neuro&askular. +amun, sebagian tumor jaringan lunak tidak diketahui asalnya. istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas malignant/ atau jinak benign/. Tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor STT/ adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru.

GEJALA KLINISSTT (Soft Tissue Tumor) seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang muncul tergantung dari lokasi

PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT

Lipoma nuchae Pemeriksaan Fisik

Nodul subkutan ukuran rata-rata 2 10 cmSering berlobusMobile Konsistensi kenyal Kulit diatas lesi normal

Soft Tissue Tumor (STT)Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada klien dengan soft tissue tumor yaitu adanya keluhan nyeri yang menunjukkan tanda ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya. Pemeriksaan lokasi tumor, besar, bentuk, batas dan sifat tumor. Adanya gangguan pergerakan sendi akibat adanya tumor, spasme otot dan kekakuan tulang belakang jika tumor terdapat pada tulang belakang. Pemeriksaan neurologis untuk menentukan adanya penekanan tumor pada saraf saraf tertentu.

PEMERIKSAAN PENUNJANG PENYAKITDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Jika terjadi perubahan, bisa dilakukan dengan :

BiopsyCT ScanMRI (Magnetic Resonance Imagine)Ultrasonografi

BAB VHIPOTESIS AWAL (DIFFERENTIAL DIAGNOSIS)

Gejala klinis yang ditunjukkan oleh Tn Sutarman usia 57 tahun merujuk pada :

1.Lipoma nuchae 2.soft tissue tumor (STT)

BAB VIANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

GEJALA KLINISIdentitasa.Nama: Tn. Sutarman

b.Jenis kelamin: laki-laki

c.Umur: 57 tahun

d.Tempat Lahir: Surabaya

e.Bangsa : Indonesia

f.Agama: Islam

g.Suku: Jawa

h.Pekerjaan: PNS

i.Alamat: Dukuh kupang

j.Status : Menikah

k.anak : 2 orang

AnamnesisKeluhan utama : benjolan di leher belakang

Riwayat penyakit sekarang : enjolan dirasakan sejak + 5 bulan yang lalu, yang dirasakan semakin lama semakin membesar. Tidak ada rasa nyeri,dan warna sesuai dengan warna kulit lainya.Riwayat keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti ini, Diabetes Mellitus disangkal, batuk kronis disangkal.Riwayat sosial : Penderita bekerja sebagai PNS, menikah, dengan mempunyai 2 anakRiwayat kebiasaan : Merokok, sudah lama + 20 tahun

PEMERIKSAAN FISIKStatus generalis

Keadaan umum: BaikVital sign : - tekanan darah : 140/70 mmHg - Nadi : 80 x/menit - Suhu : 36,7 oCK/L: Anemia, ikterus tidak ditemukanThorak: dbnabdomen: dbnExtremitas: dbn

Status LokalisR. punggung/leher belakang :Inspeksi :

- massa O 15 cm- warna sesuai warna kulit- LobulatedPalpasi :

- mobile, lepas dari kulit dan lepas dari dasar- nyeri (-)- konsistensi lunak Perkusi/Auskultasi : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANGBiopsi MRICT ScanUltrasonografi

BAB VIIHIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSIS)

Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, Tn. Sutarman yang berusia 57 tahun menderita Lipoma Nuchae

DiagnosaDiagnosaPemeriksaan FisikAnamnesaBAB VIIIMEKANISME DIAGNOSIS

Nama : Tn. SutarmanUmur : 57 tahun- benjolan di leher- sejak kurang lebih 5 bulan-Terdapat benjolan di sekitar kemaluan

Keadaan umum : BaikR. punggung/leher belakang :Inspeksi :

- massa O 15 cm- warna sesuai warna kulit- LobulatedPalpasi :

- mobile, lepas dari kulit dan lepas dari dasar- nyeri (-)- konsistensi lunak

Pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan tes biopsi - MRI - Ultrasonografi - CT Scan

Lipoma Nuchae

BAB IXSTRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH

PENATALAKSANAAN

TEHNIK NON EKSISI

Perawatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum dilaksanakan adalah injeksi steroid dan liposuction.Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian lipoma mulai mengecil (atau jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan 1:1 campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapuskan tumor itu. Steroid suntikan secara khas menggunakan dengan tumor lebih kecil- itu kurang dari 2.5 centimeter di dalam garis tengah.Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus dihindarkan. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran lidokain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction. Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan tumor yang gemuk itu. Liposuction pada umumnya dilakukan ketika lipoma adalah di dalam suatu penempatan di mana kamu ingin menghindari suatu parut besar. Adalah sukar untuk memindahkan keseluruhan tumor dengan teknik ini .

TEHNIK EKSISIPerawatan ini dilakukan dengan tehnik operasi lipoma dipindahkan secara pembedahan dengan menggunting mereka ke luar lewat bius lokal. Lipoma hilang setelah pembedahannya.Orang orang yang memiliki lipoma pada umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Bagaimanapun, sebagian orang menganggap lipoma itu tidak enak dipandang. Oleh karena itu, mereka memindahkan lipoma untuk alasan kecantikan. Sesungguhnya suatu lipoma perlu untuk dipindahkan jika sudah menyebabkan gejala seperti tekanan.Kadang-kadang suatu lipoma di dalam badan dipindahkan untuk memperhatikan di bawah mikroskop untuk meyakinkan pertumbuhannya itu sehingga dapat dideteksi adalah suatu lipoma dan bukan sesuatu yang lebih serius.Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan menunjukkan lokasi anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan penyembuhan yang baik secara kosmetik.Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution chlorhexidine (betasept), usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area ditutup dengan duk steril dan dimasukkan anestesi local.

PRINSIP TINDAKAN MEDIS

Pada kasus yang dialami tn.Sutarman tindakan yang akan diambil adalah pembedahan dengan tehnik eksisi atau pengangkatan jaringan agar lipoma tidak tumbuh kembali.

BAB XPROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

CARA PENYAMPAIAN PROGNOSIS KEPADA PASIEN / KELUARGA PASIEN

Pada kasus yang dialami Tn.Sutarman umur 57 tahun, prognosis dapat disampaikan langsung pada pasien dan keluarga. Kita harus menyampaikan untuk kasus lipoma nuchae ini dapat sembuh setelah dilakukan tindakan medis, prognosis penyakit ini tidak baik apabila tidak segera ditangani oleh tim medis atau setelah pengobatan pasien tidak menjaga pola hidupnya

TANDA UNTUK MERUJUK PASIEN

Tanda untuk merujuk pasien pasca dilakukannya tindakan :1. Bila nyeri yang dirasakan pasien tidak berkurang2. diameter benjolan semakin membesar3. timbul keluhan lain akibat tumor tersebut seperti tanda-tanda peradangan

PERAN PASIEN / KELUARGA UNTUK PENYEMBUHAN

1. Memastikan pasien meminum obat dengan teratur2.Menjaga pola makan pasien agar pasien memakan makanan yang bergizi agar mempercepat penyembuhan3.Mengantar pasien ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut pasca dilakukan tindakan

PENCEGAHAN PENYAKIT

Beberapa cara untuk mencegah penyakit lipoma ini adalah :menjaga pola hidup sehat seperti berhenti merokokmembersihkan badan dengan mandi 2 kali seharimengkonsumsi makanan dengan gizi yang baik.

DAFTAR PUSTAKAEnzinger FM, Weiss SW. Soft tissue tumors. 3d ed. St. Louis: Mosby, 1995:381-430.Uhlin SR. Benign symmetric lipomatosis. Arch Dermatol 1979;115:94-5.http://www.healthyenthusiast.com/lipoma.htmlhttp://www.spesialis.info/?waspadai-gejala-lipoma-%28tumor-kulit-jinak-endapan-lemak%29,82" http://www.spesialis.info/?waspadai-gejala-lipoma-%28tumor-kulit-jinak-endapan-lemak%29,82 http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/224#sthash.LXKnYUeu.dpufhttp://eprints.ums.ac.id/22039/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf