37
Lakon Remaja SITTY NOERBAJA (EPISODE LEPAS DARI BUMI) OLEH ILHAM YUSARDI

Sitty nurbaja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sitty nurbaja

Lakon Remaja

SITTY NOERBAJA

(EPISODE LEPAS DARI BUMI)

OLEH

ILHAM YUSARDI

Page 2: Sitty nurbaja

Dramatic Personae

Seorang perempuan muda, berperan sebagai SITTY NOERBAJASeorang laki-laki muda, berperan sebagai SAMSUL BAHRISeorang laki-laki muda, berperan sebagai BAKHTIARSeorang laki-laki muda, berperan sebagai ARIFINSeorang laki-laki paruh baya, berperan sebagai AYAHSeorang laki-laki tua, berperan sebagai DATUK MARINGGIHSeorang laki-laki, berperan sebagai PENDEKAR LIMASeorang laki-laki, berperan sebagai PEDAGANGSeorang laki-laki, berperan sebagai PEDAGANG PALSU ( SURUHAN DATUK )Beberapa orang SISWA.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 2

Page 3: Sitty nurbaja

BAGIAN I.

PENTAS MENGGAMBARKAN SESUDUT JALAN ATAU HALTE TEMPAT ANAK-ANAK SEKOLAH MENUNGGU JEMPUTAN ATAU ANGKUTAN UMUM. DI SITU MANGKAL SEORANG PEDAGANG GEROBAK YANG MENJUAL MAKANAN DAN MINUMAN RINGAN. DI SEBELAH KIRI TERDAPAT SEBUAH RAMBU-RAMBU YANG MENUNJUKAN TEMPAT PERHENTIAN BUS.

SITTY, SAMSULBAHRI, BAKHTIAR DAN ARIFIN MASUK. MEREKA BERCENGKRAMA SEPERTI ADAYANG DIPERDEBATKAN.

BAKHTIAR Yang namanya hidup di dunia tentu harus dengan akal, pandai-pandai. Kalau hidup di akhirat baru mesti dengan iman.

SITTY Tapi, melihat jimat saat ujian tadi kamu bilang pandai, Bakhtiar ? Bukankah itu cara yang licik.

ARIFIN Kalau saya berpendapat lain. Yang dilakukan Bakhtiar diwaktu ujian tadi namanya ‘licik pandai’, bukan cerdik pandai.

BAKHTIAR Aah, hei. Untuk hasil maksimal dibutuhkan usaha yang maksimal. Betulkan Samsul ?

SAMSUL Kata-kata itu benar. Kamunya yang tidak benar. Usaha maksimal bukannya menghalalkan segala cara. Ingat, alam terkembang jadikan guru. Bisa-bisa berubah pepatah itu, jimat terkembang otak membeku.

SEMUA TERTAWA MENDENGARNYA

PEDAGANG Oi ! onde-onde, onde-onde mande. Tertawa sambil makan onde-onde pasti lebih asyik. ( SITTY MEMERIKSA SAKUNYA )

SITTY Ujian tadi baru tahap percobaan. Apakah kamu bisa melihat jimat saat ujian akhir yang sebenarnya, Bakhtiar ?

ARIFIN Kalau saya berpendapat lain. Resiko untuk melakukan kecurangan di ujian akhir sangat besar. Melihat kiri-kanan saja mungkin dicurigai. Bertanya tetangga ?, sesekali jangan. Nah, apalagi lihat jimat, kertas kecil apapun jenisnya pasti akan gagal.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 3

Page 4: Sitty nurbaja

SAMSUL Barangkali Bakhtiar siap dengan resiko, didiskualifikasi.

ARIFIN Nah..., dari pada kepala pusing. Menurut pendapat saya. Lebih baik begini. Pertanyaan yang tidak terjawab oleh kita, gunakan pilihan bantuan. Pertama, ask the audience, kode tetangga-tetangga sebelah. Kalau dicurigai, urungkan niat. Kedua, phone a friends, siapkan kertas kecil untuk sms-sms-an,” bantu saya nomor sekian”. Lemparkan pada kawan yang mungkin tahu jawabannya. Tidak bisa juga ! Baru gunakan fifty-fifty.

BAKHTIAR Fifty-fifty bagaimana ?

ARIFIN Tentukan dua pilihan jawaban yang menurut kamu paling berkemungkinan benar. Dari dua jawaban tersebut, pilih satu saja dengan cara menimbang ( MENIRUKAN DENGAN TANGAN ). “Ma rancak iko pado iko, rancak iko”Nah, dapatlah satu jawabannya. Untung-untung betul. Gampangkan.... ?

SAMSUL Alaahh...., sama juga bohong Arifin.

SITTY Tidak ada gunanya. Seperti kata petuah

Jalar-menjalar akar benaluKuat melingkar di batang manggaKita belajar menuntut ilmuTabiat buruk tak akan berharga

ARIFIN Tapi bukankah fifty-fifty itu sah saja. Lain halnya dengan cara Bakhtiar yang menurut pendapat saya....

BAKHTIAR Sudah, sudah. Waktu seminggu itu masih panjang. Cukup untuk bersantai menenangkan pikiran. Pergi piknik, tenangkan jiwa.

SAMSUL Seminggu kamu bilang masih panjang ? Mana jari tanganmu ? Hitung mundur mulai detik ini. Saatnya siaga satu, kawan.

BAKHTIAR Jangan tegang, rileks saja. Kita tentu punya cara masing-masing sebelum bertempur. Kalau saya, butuh refreshing dulu sebelum menuju gelanggang. Kalau mau belajar kejar tayang menghafal buku-buku, silahkan coba. Bisa-bisa meledak itu kepala.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 4

Page 5: Sitty nurbaja

ARIFIN Dasar pemalas !

BAKHTIAR Terserah saja, sekarang lebih baik pulang. Dengar,

Batang purut di tepi pagarDitanam putri anak bangsawanKerontang perut karena laparSegera pulang mencari makan.

Ayo, Arifin. Kamu pulang bersama saya atau tidak ? Biarlah mereka berdua menggagas masa depan. Apakah kamu mau jadi pamong terus, jadi obat nyamuk bakarnya ? ( ARIFIN MENGIKUTI BAKHTIAR ) Samsul, Sitty, kami duluan. O, ya. Bayar onde-onde kami ini. Buat tutup mulut kami. Daaah.., selamat berindehoi !

BAKHTIAR DAN ARIFIN KELUAR SETELAH MENGAMBIL BEBERAPA ONDE-ONDE

SAMSUL Cerdik juga dia !Kamu lapar, Sitty ?

SITTY (MENGGELENG)

SAMSUL Benar tidak lapar ?

SITTY ( MENGGELENG )

SAMSUL Bagaimana kalau kita beli onde-onde. Sekedar pengganjal perut.

SITTY Mau, mau ! Boleh juga.

SAMSUL MENUJU PEDAGANG

SAMSUL Onde-ondenya, pak.

PEDAGANG Nah, begitu. Perhatikan juga nasib orang kecil seperti saya. Masa seharian saya berjualan di sini tidak ada yang beli ? Makanya dari tadi saya tawarkan onde-onde ini. Saya tahu kalau putrimu itu sangat suka onde-onde. Dia kan langganan saya.

SAMSUL Berapa, pak ?

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 5

Page 6: Sitty nurbaja

PEDAGANG Belum seberapa, sepuluh onde-onde baru lima ribu saja. Kali ini saya kasih bonus dua buah. Buat nona Sitty.

SAMSUL O. Ya. Terima kasih. Bapak baik sekali. Eh, benar tidak, pak ? Kata orang, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

PEDAGANG Ya, harus !

SAMSUL Kalau begitu besok bapak harus lebih baik. Besok, kalau saya beli onde-onde bonusnya harus lebih dari dua. Hehehe ......

PEDAGANG Pintar juga otakmu.

SAMSUL KEMBALI KE TEMPAT SITTY

SAMSUL Sitty, ini onde-ondenya. Makanlah. Bapak itu memberi bonus buat kamu.

SITTY O, ya. Kalau saya tadi yang beli pasti bonusnya lebih dari dua.

SITTY DAN SAMSUL DUDUK MENIKMATI ONDE-ONDE

SAMSUL Sitty, selepas lulus sekolah nanti, ayahku menyuruhku untuk meneruskan ke perguruan tinggi. Aku sendiri setuju dengan itu. Kalau kamu bagaimana ?

SITTY Baguslah. Siapa yang tidak bangga bisa lanjut ke jenjang yang lebih tinggi . Ayahmu tentu telah menyiapkan semua demi kamu. Aku sendiri belum tentu, Sam. Belakangan ini ayahku sakit-sakitan. Aku tidak mungkin memaksakan keinginanku dalam kondisi seperti ini. O... rencananya kamu mau melanjutkan kemana, Sam ?

SAMSUL Ayahku menyarankan untuk kuliah di luar negeri.

SITTY Luar negeri ?!

SAMSUL Iya, Sitty. Tidak di sini.

SITTY Kenapa mesti ke luar negeri, Sam ?

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 6

Page 7: Sitty nurbaja

SAMSUL Kata ayahku, sangat baik untukku nantinya. Dengan kuliah di luar negeri kita bisa mendapatkan ilmu dengan maksimal.

SITTY Di sini juga bisa, bukan ? Banyak perguruan tinggi yang tidak kalah kualitasnya. Dan lagi, kuliah di luar itu butuh biaya besar, Sam. Apakah ayahmu sudah memikirkannya matang-matang ?

SAMSUL Ah, entahlah. Selain itu sebenarnya aku belum siap untuk merantau terlalu jauh. Jauh dari kampung halaman, jauh dari keluarga, dan tentu akan menjauhkan aku dari kamu Sitty.

SITTY Jauh tidak lagi persoalan, Sam. Selagi masih di bumi ini. Apalagi zaman sekarang ini. Jarak dan waktu bisa direkayasa dengan teknologi.

SAMSUL Aku tidak ingin jauh dari kamu Sitty.

Anak baginda berburu rusaRusa mati tertembak panahJika kasih jauh dimataRasa mati badan sebelah.

SITTY Burung puyuh masuk ke rimba Di dahan jati singgah merapatMeskipun jauh dipelupuk mataDi dalam hati tetapkan dekat.

SAMSUL Ombak berdentum di hujan lebatSampan melaju ke pulau seberang Hendak kemana carikan obatBadan bertemu makanya senang.

Kalau lama tidak ke ladangTinggilah rumput dari padiKalau lama tak bisa kupandangRasa rindu menjadi-jadi.

SITTY Risau kicaunya si anak balamDitinggal induknya di pohon jambuWalau tak bisa berjawat tanganDi dalam mimpi kita bertemu.

Utara selatan jadi penjuru

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 7

Page 8: Sitty nurbaja

Timur dan barat jadi pedomanJika tuan dilanda rinduDikerat rambut jadikan kenangan.

SAMSUL Tetak lontar alaskan padiPeti dibawa dari PalembangBertemu sebentar bagaikan mimpiItu membawa hatiku bimbang

Bendi dipapah jalan berlikuMengangkut sirih ke tengah pekanKaki dilangkah terasa kakuTakut kasih berpindah tangan.

SITTY Anak Kediri berdagang kainKain disimpan dalam petiNiat diri tidak pada yang lain Tuan terikat di dalam hati.

Anak dara bersunting kembangRupanya elok serta jelitaBanyak dara di negeri orangTidakkah tuan bersimpang mata.

SAMSUL Manis-manis bukannya tebuManisnya manis si gula jawaManis tidak sekedar dari rupamuManis kupandang budi bahasa.

Surabaya kota pahlawanDikenang seluruh anak negeriSitty Noerbaja yang menawanTak akan kudapati di luar negeri.

SITTY Merah warnanya si bunga mawarPutih suci bunga melatiJanji bukan untuk ditawarKasih hanya dilerai mati

SAMSUL Tanam melati di depan rumah

Ubur-ubur berdamping duaJikalau mati kita bersamaSatu kubur kita berdua.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 8

Page 9: Sitty nurbaja

SITTY Ubur-ubur berdamping duaTanam melati bersusun tangkaiKalau mati kita berduaJikalau boleh bersusun bangkai.

SAMSUL Tanam melatai bersusun tangkai Tanam padi satu persatuJikalau boleh bersusun tangkaiDaging melebur jadi satu.

TANPA DISADARI, PEDAGANG MEMPERHATIKAN PERCINTAAN SAMSUL DENGAN SITTY.

PEDAGANG “Allahuakbar Allahuakbar..............!!” ( KEARAH SITTY DAN SAMSUL )

SAMSUL Hah ! O . Ayo kita pulang, Sitty. Sudah terlalu senja. Nanti orang di rumah marah-marah. Merantaunya masih lama. Lulus saja juga belum tentu.

SAMSUL DAN SITTY KELUAR

PEDAGANG Ikat berikat tali kudaPasang pelana kuda yang putihHati terikat samanya mudaLupa waktu sebab berkasih

Minta daun diberi daunDalam daun buah bidaraMinta pantun diberi pantunDalam pantun ada cerita

PEDAGANG ITU PUN KEMUDIAN MENUTUP DAGANGANNYA. KELUAR SERAYA MEMBAWA RAMBU-RAMBU YANG TERNYATA BISA DICABUT DENGAN MUDAH.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 9

Page 10: Sitty nurbaja

BAGIAN II.

DI RUANGAN SEBUAH RUMAH SEORANG LAKI- LAKI SEPARUH BAYA DUDUK. LAKI-LAKI ITU TERBATUK-BATUK SERAYA MENGUSAP-USAP DADANYA MENAHAN SAKIT. ANAK PEREMPUANNYA DUDUK DI SEBELAH LAKI-LAKI ITU, SESEKALI MEMIJIT-MIJIT BAHUNYA.

SITTY Istirahatlah lagi ayah, sudah terlalu larut.

AYAH Tidak mudah tidur bagi ayah sekarang ini, Sitty.Dipejam mata tak terpejam Direbah tubuh tak jua senang perasaan.

SITTY Apalagi yang ayah pikirkan ? Bukankah ayah pernah bilang pada Sitty, Tidaklah beban jadi rasian Habis daging dihisapnya.

AYAH Sitty, anakku. Kamu ini seperti orang dulu bilang,Kecil tak lagi untuk disuruh-suruh.Besar belumlah dapat ditumpangi.

SITTY Ah, ayah. Kecil Sitty anak ayah, besar juga tetap anak ayah. Kalau boleh Sitty tahu, apa yang ayah pikirkan ?

AYAH Dipintal benang dengan gulunganBiar berpisah pangkal dengan ujungnyaTak kusut pula dalam genggaman.Tapi, kali ini kamu terpegang ujung benang, Sitty.Ayah memintal dari pangkalnya.

SITTY Kalaulah ujung di tangan Sitty, tentulah Sitty takkan berlepas tangan.Ceritakanlah ayah. Dengan senang Sitty dengarkan.

AYAH ( MENARIK NAFAS )Berniaga ke tanah Jawa dagang emas dengan budi bahasa.Tapi, bagaimanapun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.Nasib tertoreh di telapak tangan. Niat hendak menyekolahkanmu tinggi-tinggi, biar bertambah isi kepala.Cita-cita membumbung langit, Tuhan dari atas jua yang menentukan.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 10

Page 11: Sitty nurbaja

Jerih peluh usaha niaga kita kali ini telah habis surut, Sitty. Ayah tak dapat lagi berbuat apa-apa. Sekarang, kamu juga tahu, harta ayah hanya tinggal badan sepembawaan ini. Hutang-hutang tumbuh melilit pinggang. Mencekik kerongkongan.

SITTY Sitty mengerti, ayah.

AYAH Hutang emas dibayar emas. Hutang budi, tentulah dibawa mati.

SITTY Benar ayah.

AYAH Kemarin Datuk Maringgih datang ke sini. Tak lain untuk menagih hutang pinjaman dagang yang sudah jatuh tempo. Ayah meminta Datuk menambah jangka waktu yang diberikan. Tapi, dia menolak. Karena telah melewati batas waktu yang seharusnya. Sehingga bunganya sudah berlipat ganda. Rumah yang satu-satunya inipun hendak disitanya. Dan itupun belum juga akan menutupi hutang kita Sitty.

SITTY Iya, ayah. Sitty paham, ayah.

AYAH Panjang cerita segelas kopi, direntang masa setinggi bulan. Bersilat lidah di perbincangan, berkecamuk darah dalam dada. Ah. Hutang kita seperti memotong rumput di tengah padang. Potong dipotong tumbuh jua. Bunganya menjulang menyentuh lutut. Tiap melangkah terjatuh pula menyentuh tanah.

SITTY Sitty mengerti, ayah. Jual gabah di tengah pekan, gabah dibawa dengan bendi.Kalaulah susah sama kita pikirkan, nak lapang jua beban di hati.Ayah, apa yang bisa Sitty perbuat untuk itu, Ayah.

AYAH ( KEMBALI MENARIK NAFAS, KEMUDIAN MENGGELENGKAN KEPALA )Daunmu terlalu hijau. Berputik sudah, berbunga belum. Harumnya belumlah melintas pagar.

SITTY Maksud ayah.... ?

AYAH Sitty, hutang emas dibayar emas ? Hutang budi dibayar budi ? Tapi, lain dengan Datuk Maringgih. Seluruh hutang kita padanya, tidak berguna pepatah demikian. Datuk ingin mempersuntingmu. Maka, lepaslah hutang yang selilit pinggang.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 11

Page 12: Sitty nurbaja

SITTY ( TERKEJUT )Dengan Sitty, ayah !? Datuk Maringgih !?

AYAH Itulah jalan yang ia pintaskan agar terlepas dari segala hutang.

SITTY Tidak, ... tidakkah ada jalan lain, ayah ?

AYAH Kalaulah umur ayah masih panjang, dan tenaga berisi di badan. Tentu ayah tidak akan memberi tahu kamu, Sitty.

SITTY Tapi, ... Sitty belum ...

AYAH Sitty, Ayah paham kalau kamu belum punya timbangan yang kuat, Sitty. Timbangan yang bagus tidak berat sebelah. Berlebih semata ditentang dengan pikiran. Selepas kamu lulus sekolah nanti, Datuk Maringgih hendak menjatuhkan hari.

SITTY ( TERDIAM LAMA SEPERTI BERPIKIR )Ayah, bolehkah Sitty mohon diri Ayah ?Sudah berat kelopak mata. O, ayah istirahatlah dahulu.

SITTY KELUAR MENINGGALKAN AYAHNYA.LAMPU MENYURUT.

BAGIAN III.

PENTAS KEMBALI MENGGAMBARKAN SESUDUT JALAN. PEDAGANG MENUNGGU ANAK-ANAK PULANG SEKOLAH.

DATUK MARINGGIH MASUK BERSAMA PENDEKAR LIMA—ASISTEN, JUBIR SEKALIGUS PENGAWALNYA.

DATUK Sudah keluar anak sekolah itu ?

PEDAGANG O, belum Tuan. Mungkin sebentar lagi. Coba lihat arlojinya ( MENARIK TANGAN DATUK, MELIHAT ARLOJI ). Baru pukul lima lewat sedikit. Lihat, baru sedikit lewatnya. Sekolah bubar pukul setengah enam. Ya, setengahnya saja. Sebentar lagi. Sabar, sabar. Silahkan duduk dulu. Santai dulu. Dan saya punya onde-onde, enak rasanya. Silahkan dicoba. Kalau tidak percaya lihat saja nanti. Seorang gadis cantik akan memborong onde-onde ini, Sitty Noerbaja gadis....

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 12

Page 13: Sitty nurbaja

DATUK Sitty Noerbaja ?!

PEDAGANG Tepat sekali. Gadis manis, semanis tebu, suka onde-onde. Dia bilang onde-onde lebih hebat dari makanan import manapun. Eh, apa Tuan menunggu Sitty Noerbaja ?

DATUK Ya. Saya menjemputnya.

PEDAGANG Berarti Tuan ini keluarganya Sitty, kakeknya barangkali ?

PENDEKAR LIMA Heh ! Jangan asal bicara ya !

PEDAGANG Bapaknya ?

PENDEKAR LIMA Datuk ini bukan bapaknya.

PEDAGANG Jadi, pamannya begitu ?

PENDEKAR LIMA Huhh ! Tidak kata saya !PEDAGANG Kakek bukan, bapak tidak, paman juga salah. Tapi ke sini untuk menjemput Sitty. Nah, berarti Tuan ini sopir pribadinya nona Sitty.

PENDEKAR LIMA Hei ! Mau kakek, kek. Mau bapak, kek. Mau paman, kek. Apa urusanmu ! Urus saja onde-ondemu itu.

PEDAGANG O. Oke, oke. Maafkan saya. Tidak akan saya urus lagi. Ya, bukan urusan saya. Tapi ingat, sekedar informasi. Bagi saya, Sitty berarti onde-onde, seperti onde-onde. Lembut di luarnya, manis di dalamnya. Dia ramah sekali....

DATUK ( KEPADA PENDEKAR LIMA )Coba kau lihat kesana. Lama sekali keluarnya. Apa yang mereka perbuat di sekolah itu. Zaman saya sekolah tidak terlalu penting. Lihat saya, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk bisa hidup sejahtera. Cuma pakai akal-akalan. Kecil bahagia, muda foya-foya, tua sejahtera, mati masuk......

PENDEKAR LIMA

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 13

Page 14: Sitty nurbaja

Itu dia, Datuk. Menuju kesini. Anak sekolah keluar seperti kambing lepas dari kandang. Tapi, Sitty bergandengan Datuk.

DATUK Bergandengan ! Dengan siapa !?

PENDEKAR LIMA Dengan laki-laki. Mesra sekali mereka.

DATUK Siapa laki-laki itu ? Hah ! Samsul Bahri. Anak Sutan Mahmud. Sudah melekat-lekat pula ia dengan Sitty.

SAMSUL , SITTY, BAHKTIAR DAN ARIFIN MASUK.

SAMSUL Tuan Datuk Maringgih rupanya. ( MENGULURKAN TANGAN HENDAK BERSALAMAN TAPI TIDAK DIBALAS OLEH DATUK )

PENDEKAR LIMA Oh, bersalaman dengan Datuk harus melalui saya. Saya asisten, jubir, sekaligus pengawal pribadi Datuk. Jadi segala apapun urusan dengan Datuk harus melalui saya.

DATUK Selamat sore Sitty. Sedari tadi saya menunggu. Niat di hati hendak menjemputmu. Mobil sudah saya persiapkan. Mari, kita berkeliling menikmati senja yang menarik ini. Bagaimana kalau kita ke tepi laut, mencari angin segar sambil makan rujak atau jagung bakar. Setelah itu kita ke plaza mencari oleh-oleh untuk ayahmu.

SITTY Ah, eh. O. Mmmh ... Datuk !?

DATUK Ayo Sitty, mari. ( MENARIK TANGAN SITTY )

SAMSUL Ada apa ini Datuk ?

PENDEKAR LIMA Bukan urusan kamu !

SAMSUL Ini jadi urusan saya.

PENDEKAR LIMA Oi, urus saja dirimu sendiri, kalau tidak mau berurusan panjang dengan saya !

SAMSUL Tapi jangan main ... !

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 14

Page 15: Sitty nurbaja

SITTY Tenang Sam. Ini urusan saya. Pulanglah dulu bersama Bachtiar dan Arifin. Saya mau bicara sebentar dengan Tuan Datuk.

SAMSUL Tapi, Sitty. Kamu...

SITTY Sam, saya mohon pengertian kamu.

PENDEKAR LIMA Nah, kamu dengar tidak ? Sitty menyuruhmu pergi dari sini. Tunggu apalagi, menunggu kena usir, ya ?

BACHTIAR Enak saja main usir. Ini tempat umum tahu.

PENDEKAR LIMA Kamu juga mau turut campur urusan ini, ya ? Mau tahu prosedur berurusan dengan saya ?

ARIFIN Op, op, op. Menurut pendapat saya lebih baik kita mengalah. Mundur. Ayo. Sitty, kami duluan. Jaga diri baik-baik.

SAMSUL, BACHTIAR DAN ARIFIN PERGI DENGAN KESAL.

SITTY Datuk. Apa maksud Datuk menjemput saya ?

DATUK Saya bermaksud baik Sitty. Mulai hari ini saya, eh, aku, akan menjemputmu. Sebagai seorang calon induk berasku, alangkah menyenangkan kita bertemu setiap saat. Biar kita merasa dekat. Bukan begitu hendaknya ?

SITTY Siapa yang menyuruh Datuk melakukannya ?

DATUK O, tidak siapa-siapa. Ini aku lakukan tulus dan murni dari hati nuraniku sendiri.

PENDEKAR LIMA Ah, tidak usah pakai menolak segala. Turuti sajalah. Datuk akan membuat hari-harimu bahagia.

DATUK Saya tidak menyuruhmu bicara !

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 15

Page 16: Sitty nurbaja

SITTY Datuk. Saya tidak pernah meminta untuk dijemput, Datuk.

DATUK Sitty, semua sudah saya perhitungkan dengan ayahmu, Sitty. Tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan.

SITTY Tuan Datuk. Ini bukan hitungan matematik, Tuan. Sebagai seorang yang jauh lebih dewasa, tentu Tuan lebih paham dunia ini.

DATUK Ah, kau kan bukan lagi anak kecil yang tidak bisa menentukan langkahmu sendiri. Sudah tujuh belas tahun. Tentu kau mengerti Sitty.

SITTY Jalan saya masih panjang Datuk. Saya belum berpikir melangkah sejauh ini. Alangkah bagusnya Datuk mencari perempuan yang lebih dari saya. Lebih pantas, lebih pas menjalankan hidup dengan Datuk.

DATUK Apalagi yang kamu cari setamat sekolah ini, Sitty ? Lebih baik lakukan langkah besar. Apalagi, kamu perempuan. Bukankah perempuan itu hanya ; sumur, dapur, dan kasur.

SITTY Tuan. Hendaklah Tuan berpikir baik. Baik untuk Tuan, dan juga baik untuk saya.

PENDEKAR LIMA Ini sudah yang terbaik Datuk lakukan untuk kamu dan Ayahmu, Sitty. Apakah kamu senang melihat ayahmu sakit-sakitan memikirkan...

SITTY Tentang hutang Ayah saya pada Datuk, saya berharap Datuk sabar. Berilah saya kesempatan. Tunggu saya menyelesaikan sekolah saya dulu. Saya akan berusaha, bekerja mencari uang untuk membayarnya.

PENDEKAR LIMA Heh ! Mau kerja apa kamu Sitty ? Tidak gampang mencari pekerjaan di jaman sekarang ini. Kerja di kantor ? Di Bank ? Jangan mimpi Sitty. O, barangkali kamu bisa jadi babu, buruh kasar, atau kamu jadi pekerja ... pekerja seks komersil.

SITTY ( MENAHAN AMARAH ) Saya tidak bicara demikian Tuan-tuan.

DATUK Pendekar Lima. Saya tidak suruh kamu bicara. Diam saja di sana. Jadi, kamu keberatan dengan aku Sitty ?

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 16

Page 17: Sitty nurbaja

SITTY Maafkan saya Tuan Datuk.

DATUK Saya tidak main-main Sitty.

PENDEKAR LIMA Tidak tahu diuntung pula kau rupanya. Ingat. Hutang ayahmu dengan Datuk sudah terlalu banyak. Mau dibayar dengan apa lagi ? Ayahmu sudah menjual seluruh perusahaan dagangnya. Untuk bunganya saja itu pun belum cukup. Ayahmu sudah mulai bicara sendiri memikirkannya. Lebih baik kau bayar lunas dengan ...

SITTY Hutang emas dibayar emas, Tuan.

PENDEKAR LIMA Jadi kau kemanakan perbuatan baik Datuk selama ini pada ayahmu ?

SITTY Saya akan selalu mengingatnya. Tidak akan saya lupakan, bahwa Datuk adalah seorang yang baik. Bahkan terlalu baik.

PENDEKAR LIMA Nah, tunggu apa lagi ?

SITTY Namun, keinginan Datuk terhadap saya, apakah baik buat saya ?

PENDEKAR LIMA Jelas sangat baik. Niat baik Datuk tidak akan ada yang menghalangi.

SITTY Belum tentu, Tuan. Kalau Tuhan berkeinginan lain, tidaklah boleh mendahului yang di atas.

DATUK Hhh. Jangan bermain-main, apalagi mempermainkan saya. Jadi kamu menolak saya ? Saya tidak pantas untuk kamu, begitu ? Lalu, siapa yang pantas ?

PENDEKAR LIMA Samsul Bahri tentu telah mempengaruhi otaknya.

SITTY Tidak baik menyangkut – pautkan persoalan ini dengan orang lain, Tuan. Samsul tidak tahu apa-apa dengan masalah ini.

PENDEKAR LIMA

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 17

Page 18: Sitty nurbaja

Jangan bersilat lidah, Sitty. Sejak kapan kau berhubungan dengan dia ? Sudah sejauh mana ? Jangan-jangan kau telah melakukan......

SITTY Cukup Tuan. Persoalan ini hanya antara keluarga saya dengan tuan Datuk.

DATUK Baik, baik. Sitty ! Silahkan kamu berpikir baik-baik sekarang. Baik untuk kamu serta ayahmu. Terserah ! Saya tunggu keputusanmu.

SITTY Sekali lagi, saya mohon maaf dan berharap Tuan mengerti. Maafkan atas kelancangan saya. Saya mohon diri dulu, Tuan. Saya pulang.

SITTY KELUAR

PENDEKAR LIMA Keras kepala juga dia !

DATUK Keras hati, pendekar.

PENDEKAR LIMA Keras hatinya pada Samsul Bahri.

DATUK Mmmh. Hehehe ... Samsul Bahri !? Tampaknya dia akan menjadi batu sandungan bagi langkah saya. Tapi dia bukan masalah yang besar. Pendekar, ke sini !( MEMBISIKAN SESUATU. PENDEKAR MENGANGGUK-ANGGUK )

PENDEKAR LIMA Ide yang usul. Tapi...

DATUK Tapi bagaimana ?

PENDEKAR LIMA Begini Datuk, apakah setelah ini dilakukan Sitty akan mau dengan Datuk ? Tentu dia akan tambah sulit didekati. Lebih baik langsung Sitty saja, Datuk.

DATUK Kamu gila ya ! Tujuan saya itu jelas-jelas Sitty. Kenapa Sitty pula yang dijadikan sasaran. Goblok ! Sekarang gunakan otakmu, bagaimana caranya.

PENDEKAR LIMA O. Baik. Begini ( BEBICARA PELAN DENGAN DATUK, SESEKALI MENUNJUK KE ARAH PEDAGANG )

DATUK

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 18

Page 19: Sitty nurbaja

Bagus, bagus. Sekarang gunakan bibirmu itu kesana.

PENDEKAR LIMA MENDEKATI PEDAGANG.

PEDAGANG Eh, Tuan. Kelihatan serius sekali pembicaraan tuan-tuan dengan Nona Sitty. Sehingga Ia tidak sempat menikmati onde-onde saya. Rejeki saya jadi hilang begitu saja.

PENDEKAR LIMA Ah, biasalah. Kami ini memiliki sebuah Production House yang sedang menggarap sebuah film baru. Pembicaraan tadi itu, kami menawarkan sebuah peran pada Sitty Noerbaja. Tapi dia masih ragu. Pikir-pikir dulu katanya ( MEMAKAN SEBUAH ONDE-ONDE ) Mmmh..onde-ondenya enak sekali.

PEDAGANG Tuan mengajak Sitty main film ? Dia menolaknya ?

PENDEKAR LIMA O, Belum. Sitty belum memutuskannya tadi.( MEMATUT-MATUT GEROBAK PEDAGANG )Selain dengan Sitty, sepertinya kita juga bisa berkerjasama.

PEDAGANG Bekerjasama ? Tuan membutuhkan saya untuk main film ?

PENDEKAR LIMA Ya. Kami membutuhkan gerobak Anda ini untuk setting sebuah adegan di film kami nantinya.

PEDAGANG Aah..., masa cuma gerobaknya saja. Sayanya tidak. Memang apa judul filmnya ?

PENDEKAR LIMA Mmmh. “Tidak Ada Apa-apa Dengan Cinta”.

PEDAGANG Lho ! Kok pakai kata ‘tidak’ ?

PENDEKAR LIMA Di situlah nilai jual film ini, lain dari yang lain. Film ini akan memperlihatkan bahwa tidak ada apa-apa dengan cinta. Persetan dengan yang namanya cinta. Nah, pengambilan gambar pertamanya akan dilakukan di sini. Sitty akan memainkan tokoh utamanya yang sedang menunggu kekasihnya sambil makan onde-onde.

PEDAGANG Makan onde-onde ? Wah, cocok sekali dengan hobinya.

PENDEKAR LIMA Karena itulah kami memberikan peran ini pada dia.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 19

Page 20: Sitty nurbaja

PEDAGANG Semestinya saya juga diajak, dikasih peran. Saya ini kan sudah biasa melakukan adegan yang Tuan inginkan. Sitty pasti senang dengan saya sebagai lawan mainnya.

PENDEKAR LIMA Sayang, wajah Anda itu tidak Kameragenik

PEDAGANG Apa maksudnya ?

PENDEKAR LIMA Wajah Anda itu tidak menarik jika dishoot dengan kamera. Itu akan merusak citra film ini di mata penonton nantinya. Jadi saya cuma pakai gerobaknya saja. Bagaimana ? Mau tidak ? Kami hargai ( MEMBERI PENJELASAN DENGAN TANGAN SAMBIL BERBISIK ).

PEDAGANG Ah, cuma segitu ? Biasanya seorang produser itu sangat royal. Apalagi untuk sebuah adegan penting.

PENDEKAR LIMA Tenang, sesudah pengambilan gambar adegan ini akan saya tambah. Dua kali lipat, bagaimana ?

PEDAGANG Nah, begitu. Kerjasama disepakati. Tapi.....

PENDEKAR LIMA ( HENDAK BERBALIK KE TEMPAT DATUK ) Apa lagi !?

PEDAGANG Tadi kata Tuan, Nona Sitty belum memastikan dirinya untuk.......

PENDEKAR LIMA O. Itu bukan urusan kamu. Nanti akan kami hubungi lagi dia. Cuma persoalan nilai kontrak. Dengan nilai yang lebih tinggi, pasti Sitty tidak akan sanggup menolaknya.( MENUJU DATUK )

DATUK Bagaimana, Pendekar ?

PENDEKAR LIMA Beres, Datuk. Semua sudah saya persiapkan

DATUK

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 20

Page 21: Sitty nurbaja

Bagus. Tidak percuma kau kuangkat jadi jubir, bibirmu tak kalah cepatnya dengan otakmu. Setelah Samsul dibereskan, tidak ada lagi halangan bagi saya menuju Sitty. Oh, Sitty ( SERAYA MENERAWANG ).

BAGIAN IV.

SEORANG PEDAGANG PALSU SURUHAN PENDEKAR LIMA TELAH SIAP DI TEMPAT ITU. IA MONDAR-MANDIR MENUNGGU ANAK-ANAK SEKOLAH KELUAR.

SITTY MASUK, HERAN MELIHAT PEDAGANG ITU.

PEDAGANG PALSU O. Mmh, nona pasti Sitty Noerbaja.

SITTY Betul. Tapi bapak ini siapa ? Biasanya kan pak Amat yang berjualan dengan gerobak ini.

PEDAGANG PALSU Saya ini... anu, maksud saya, saya ini saudara dari isterinya si Amat yang biasanya berjualan di sini. Berhubungan si Amatnya ada urusan ke situ...., maksud saya ke....kampung isterinya itu, saya diminta untuk menggantikannya. Daripada tidak untung....Eh, maksud saya daripada merugi, lebih baik saya yang menjual-jual dagangannya hari ini. Katanya dia ada......

SITTY Ada apa, Pak ?

PEDAGANG PALSU Ah, entahlah. Tidak tahu saya. Pokoknya anu. Penting !

SITTY Maksud bapak urusan penting.

PEDAGANG PALSU Nah, betul. Seperti yang Nona maksudkan tadi.Yang penting bagi saya itu, si anu, maksud saya, teman Nona yang bernama Samsul itu .

SITTY O, Samsul Bahri. Dia belum keluar. Sebentar lagi. Saya biasa menunggunya di sini.Ada perlu apa bapak dengan Samsul ?

PEDAGANG PALSU Begini. Saya ini di...., maksud saya ada sesuatu yang akan saya......

SITTY

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 21

Page 22: Sitty nurbaja

Maksud bapak ada yang ingin bapak sampaikan pada Samsul ? Katakan saja pada saya, nanti saya sampaikan pada Samsul.

PEDAGANG PALSU Ooo...tidak bisa, maksud saya tidak usah. Biar saya saja. Ini juga penting Nona.

SITTY Memangnya siapa yang berpesan ?

PEDAGANG PALSU Si itu..., si anu, maksud saya.......

SITTY Pak Amat ?

PEDAGANG PALSU Iya, ya, seharusnya saya bilang begitu. Hehehe........

SEMENTARA PEDAGANG PALSU ITU MENUNGGU SAMSUL, SITTY MENGAMBIL BEBERAPA BUAH ONDE-ONDE DARI GEROBAKNYA.

SITTY Pak, Saya beli onde-ondenya. Ini uangnya.

PEDAGANG PALSU Ha! Onde-onde ? Nona Sitty membeli onde-onde ini untuk siapa ?

SITTY Ya buat saya.

PEDAGANG PALSU Tapi ini tidak untuk........

SITTY O, tidak untuk dijual, begitu ? Apa bapak tidak mau uang ?

PEDAGANG PALSU Uang ! Mau saya. Ini saya lakukan karena uang.

SITTY Nah, ini uangnya. SITTY DUDUK MELEPAS LELAH . KEMUDIAN IA MEMAKAN SATU BUAH ONDE-ONDE. PEDAGANG PALSU ( KESAMPING ) Aduh ! Celaka saya. Seharusnya Samsul, seperti yang disuruhkan pada saya. Nona memakannya ? ( PADA SITTY )

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 22

Page 23: Sitty nurbaja

SITTY Iya, kenapa ?

PEDAGANG PALSU Ditelan ?

SITTY ( MENGANGGUK )

PEDAGANG PALSU Enak ?

SITTY Mmm, enak. Tapi gulanya terlalu manis dari yang biasa.( MEMAKAN SEBUAH LAGI )

PEDAGANG PALSU Yang itu ?

SITTY Sama saja. Bapak ini kenapa ? Kalau bapak mau silahkan coba saja. ( MENYODORKAN ONDE-ONDE )

PEDAGANG PALSU O. Tidak, tidak ! Saya tidak suka onde-onde. Onde-onde itu manis. Saya tidak boleh makan yang manis-manis. Kalau saya makan, saya akan batuk-batuk. Saya akan jadi pusing. ( SITTY MEMEGANG KEPALANYA SEPERTI KESAKITAN ) Nah, anak saya akan marah. Ia akan tambah pusing melihat saya. Ia akan kasak-kusuk mencarikan saya obat. Pernah saya pusing sekali gara-gara makan dodol yang juga sama manisnya dengan onde-onde. Saya jadi terbatuk-batuk, nafas saya sesak sekali ( SITTY MEMEGANG DADANYA KARENA SESAK NAFAS ) Hampir-hampir saya tidak kuat lagi. Untung anak saya segera membawa saya ke Puskesmas. Kata anak saya, puskesmas itu kependekan dari; pusing, kepala sakit dan masuk angin. Susternya menyuntik saya disini ( MENUNJUK BAGIAN PAHANYA ) Sakit. Tapi, setelah itu saya bisa sembuh. Kalau tidak, saya bisa mati.( SITTY SUDAH TERDIAM BEGITU SAJA.TERKAPAR ) Saya ini belum ingin mati. Saya ingin hidup seribu tahun lagi. Nona takut mati ? ( MENOLEH KEPADA SITTY ) Nona ? Nona ! Bangun nona. Nona, bangun. Wah, celaka. Aduh, seharusnya Samsul. Kalau tidak, saya tak dapat uang. Aduh, nona ini ( MENDEKATKAN TANGAN PADA HIDUNG SITTY ) Haa ! Tidak ada anginnya. Puskesmas, puskesmas ! Tolong ! Tolong ! Ah, kalau orang-orang datang hancur saya. Aduh, bagaimana ini !?.

SAMSUL, BAKHTIAR DAN ARIFIN MASUK

SAMSUL Sitty !?

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 23

Page 24: Sitty nurbaja

BAKHTIAR Sitty kenapa !?

ARIFIN Ada apa dengan Sitty !?

SAMSUL Hah ! Tidak usah bertanya lagi. Cepat angkat. Bawa ke rumah sakit.

MEREKA KELUAR MEMBOPONG TUBUH SITTY. DARI ARAH LAIN DATUK MARINGGIH DAN PENDEKAR LIMA MASUK.

DATUK Bagaimana ?

PEDAGANG PALSU Wah. Aduh, celaka ! Sitty !

DATUK Kenapa Sitty ?

PEDAGANG PALSU Onde-onde, maksud saya Sitty makan onde-ondenya. Sudah saya larang, tapi ia terus saja. Mau apa lagi. Kalau saya katakan ada racunnya tidak mungkin. Sekarang Sitty diangkut ke... PENDEKAR LIMA Diangkut ke rumah sakit ? Cepat bapak lihat kondisinya ! Segera balik, kami tunggu di sini !

PEDAGANG PALSU KELUAR MELIHAT SITTY

DATUK Haahhh ! Kenapa bisa jadi seperti ini ? Kacau ! Yang saya perintahkan bunuh Samsul Bahri. Kalau Sitty mati, percuma semuanya !

PENDEKAR LIMA Ini kesalahan teknis, Datuk.

DATUK Ini kesalahan kamu ! Menyuruh orang yang tidak bisa diandalkan ! Apa tidak ada yang lebih punya akal !

PENDEKAR LIMA Kalau orang berakal mungkin tidak mau melakukannya, Datuk.

DATUK

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 24

Page 25: Sitty nurbaja

Sudah! Jangan mencari alasan lagi. Apa yang harus kita lakukan ? Kita dalam keadaan bahaya. Sebaiknya kita pergi dari sini.

PENDEKAR LIMA Kita tunggu laporan dari orang tadi dulu Datuk.

DATUK Untuk apa lagi ?

PENDEKAR LIMA Mengetahui keadaan Sitty, ia mati atau tidak.

DATUK Mati atau tidak, tidak perlu lagi saat ini. Kasus ini pasti diusut. Sekaranglah waktu yang tepat untuk menghindar. Ayo !

LANGKAH DATUK TERHENTI KARENA SAMSUL DATANG.

SAMSUL O. Ternyata langkah saya tak kurang dan tak jua lebih. Hendak ke mana tuan-tuan ? Tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya, ya ! Begitu ? Sitty sekarang dalam keadan koma, Dokter telah mengetahui penyebabnya. Tidak ada alasan untuk tidak menuduh Datuk sebagai dalangnya.

DATUK Jangan asal tuduh ! Kamu ingin mencemarkan nama baik saya, ya !?

PENDEKAR LIMA Oi, anak muda. Apakah kau punya bukti otentik kalau bicara !?

SAMSUL Bukti ? ( MENGODE DENGAN TEPUKAN TANGAN )

BAKHTIAR MASUK MEMBAWA PEDAGANG PALSU

SAMSUL Siapa yang menyuruh bapak untuk meracuni Sitty ? ( KEPADA PEDAGANG PALSU )

PEDAGANG PALSU Itu, Situ. Maksud saya orang itu ( MENUNJUK PENDEKAR LIMA )

SAMSUL Berapa bapak dibayarnya ?

PEDAGANG PALSU Tadi saya dikasihnya uang segini ( HENDAK MENGELUARKAN SELURUH ISI SAKUNYA ). Janjinya saya akan dikasih uang banyak, satu juta katanya. Jadi saya

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 25

Page 26: Sitty nurbaja

mau. Perintah cuma menyerahkan onde-onde itu pada Samsul Bahri. Samsul Bahrinya tidak ada. Tapi Nona Sitty membeli onde-onde itu dan mengasih saya uang. SAMSUL Maksud bapak ?

PEDAGANG PALSU Aduh, ini sudah tiga kali saya jelaskan pada kalian !

BAKHTIAR Jadi tidak usah berkelit lagi dari kami, Datuk !

SAMSUL Datuk hendak meracuni saya agar Sitty bisa jatuh ke tangan Datuk ? Terlalu sempit jalan pikiran datuk. Tidak semua orang bisa Datuk bodoh-bodohi. Zaman sudah bertukar, Datuk ! Nah, sekarang kau harus me......

ARIFIN MASUK DENGAN RAUT MUKA TEGANG BERCAMPUR TANGIS.

ARIFIN Sitty sudah mendahului kita.

SEMUA Sitty !?

SAMSUL Gaek keparat ! ( HENDAK MENYERANG DATUK )

DATUK Lari !

PENDEKAR LIMA Kita hadapi saja, saatnya perhitungan terakhir, Datuk !

BAKHTIAR Oooooooiii ! Babi hutan masuk ke ladang !

BEBERAPA ORANG SISWA MASUK MEMBAWA BENDA-BEDA KERAS DI TANGAN. MEREKA LANGSUNG MENYERANG SEHINGGA TERJADI TAWURAN.

“Bagi saya.”“Ini. Hajar !”“Kubunuh kau, anak ingusan !”“Ayo, pak tua !”“Beraninya keroyokan !”“Sudah biasa, Datuk !”“Ekstrakurikuler !”

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 26

Page 27: Sitty nurbaja

DALAM PERISTIWA TAWURAN ITU SAMSUL BAHRI TEWAS TERTUSUK BELATI OLEH DATUK, SEDANGKAN DATUK MARINGGIH TEWAS DIKEROYOK SISWA DENGAN BATU.

“Samsul !?”

KAWAN SAMSUL MENGANGKAT TUBUH SAMSUL KELUAR. PENDEKAR LIMA DAN PEDAGANG PALSU MELARIKAN DIRI.

BAGIAN V.

DI SUDUT JALAN BEBERAPA HARI KEMUDIAN, SEORANG LAKI-LAKI BERPAKAIAN LUSUH DUDUK DI HALTE. IA TENGAH BERBICARA SEORANG DIRI.

AYAH Sitty...kembalilah Sitty...dst.

SUARA-SUARA Sitty di sini Ayah. Menjelma gunung. Orang-orang mendaki, seperti mendaki mimpi. Sitty melihat mimpi itu, Ayah. Bintang jatuh ke samudera jiwa, jiwa lepas dari tubuh....

AYAH Kemarilah, sayang. Maafkan Ayah, kemarilah...peluk Ayah....dst.

SUARA-SUARA Sitty di sini Ayah. Serupa jembatan, antara masa lalu, masa kini, dan masa datang. Jembatan waktu yang melingkar, metamorfosis. Orang-orang melintas, datang, singgah, pergi, dan menghilang.

AYAH Jangan cengeng, Sitty ! Ayo, berdiri. Ayo! Bangun, nak. Lepaskan kemanjaan...dst.

SUARA-SUARA Sitty jadi muara, Ayah. Tempat segalanya berakhir. Akhir dari kepedihan, akhir dari segala dendam. Akhir dari mimpi-mimpi yang dihanyutkan orang dari hulu, dari masa lalu. Telah jadi kisah, Ayah. Yang melahirkan seribu tafsir.... Meski kita tidak pernah tahu kapan episode ini berakhir....

LAMPU PERLAHAN MENYURUT. PADAM.

SELESAI

Bukandiya april-mei 2004

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 27

Page 28: Sitty nurbaja

BIODATA PENULIS

Nama Ilham YusardiTTL Padang, 28 April 1982Alamat Jl. DR. M. Hatta RT 05 / RW 01 No. 29-30 Anduring Padang 25151Alamat Surat Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fak. Sastra Univ. Andalas Padang

PO. BOX 235.

Status Mahasiswa Sastra Indonesia FSUA angkatan 2001Aktivitas Menulis puisi, cerpen, esai. Aktif di Teater LANGKAH FSUA, HMJ SASINDO,

Teater GARAK. Pernah ikut berbagai pementasan teater. Diantaranya; “Suara-suara Patung” karya Mila K. Sari, “Primordial II” karya S. Metron M. Di beberapa kota di Sumatera Barat.

No. Rekening 107.750093953.901 Atas nama HARIYANTO. Kantor BNI Capem. Andalas Limau Manih.

Lakon Remaja Sitty Nurbaja karya Ilham Yusardi 28