Upload
aureliacorry
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
1/26
Regulasi sistem imunAbang muhammad kurniawan
Corry angelina sinagaMonita prananda
Dini sepkawila caturizani
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
2/26
SISTEM IMUN
Semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankankeutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat
ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
Fs : - Pertahanan
- Homeostasis
- Pengawasan
Dalam pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme timbul respon
imun.
Ada 2 macam RI, yaitu :
1. RI Spesifik : deskriminasi self dan non self, memori, spesifisitas.2. RI non Spesifik : efektif untuk semua mikroorganisme
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
3/26
Gambar 1: Sistem Imun
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
4/26
Sel-sel yang berperan dalam sistem imun / respon imun
1. Sel B
2. Sel T
3. Makrofag
4. Sel dentritik dan langerhans
5. Sel NK
Sebagai mediator : sitokin
Limfosit B
- terdapat pada darah perifer (1020%), sumsum tulang,
jaringan limfoid perifer, lien, tonsil.
- Adanya rangsangan sel B, berproliferasi dan
berdiferensiasi menjadi sel plasma, yang mampu
membentuk Ig: G, M, A, D, E
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
5/26
2. Limfosit T
- Terdapat pada darah perifer (6070 %), parakortek kel
limfe, periarterioler lien.
- Punya reseptor : T cell receptor (TCR), untuk mengikat Ag
spesifik.
- Mengekspresikan mol CD4, CD8
3. Sel natural killer.- ~ sell null (non B non T) ok TCR (-), dan tak menghasilkan
AB.
- 1020 % limfosit perifer.
- Mampu membuat lisis sel tumor.- Mengekspresikan CD16, CD56pada permukaan .
- Bentuk > besar dibanding sel B dan T, mempunyai granula
azurofilik dalam sitoplasma : large granula limphocyt.
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
6/26
4. Sel dentritik dan langerhans.
- Sel dentritik : pada jar limfoid.
- Sel langerhans : pada epidermis.
- Termasuk sel APC (antigen presenting cell) / sel penyaji.
5. Sitokin.
- Merupakan messenger molecule dalam sistem imun.
- Regulasi RI perlu interaksi antara limfosit, monosit, sel
radang, sel endotel perlu mediator agar terjadi kontak
antar sel.
- Co : IL117, IFN , TNF, TGF.4 kategori sitokin :
a. Mediator imunitas humoral, yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap inf. Virus (interveron), memicu RI non spesifik
terhadap radang (IL -1, TNF , IL8)
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
7/26
b. Berhubungan dengan regulasi pertumbuhan, aktivasi
dan deferensiasi limfosit (IL -2, IL -4, TGFB)
c. Mengaktifkan sel radang (IFN , TNF, IL -5,
faktor penghambat migrasi)
d. Merangsang hemopoisis (CSF, GM-CSF, IL -3, IL -
7)
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
8/26
IMUNOPATOLOGI
Kegagalan dari sistem imun :1. Rx hipersensitivitas : respon imun berlebihan.
2. Imunodefisiensi : respon imun berkurang
3. Autoimun : hilangnya toleransi diri : rx
sistem imun terhadap Ag jar sendiri
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
9/26
Pertahanan Humoral
Pertahanan oleh bahan yang terdapat di dalam sirkulasi
darah
Meliputi:Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein),
kolektin, lisozim
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
10/26
Interferon
Interferon adalah sitokin antivirus dari jenis
glikoprotein yang disintesis oleh sel sebagai respon
dari infeksi virus,penggertakan sistem imun atau dari
berbagai stimulator kimiawi lainnya. Protein ini dapatmenghambat replikasi virus dengan mengganggu
(interfere) sintesis protein dan RNA virus. Hal
tersebut memungkinkan untuk komunikasi antara sel-
sel untuk memicu pertahanan pelindung dari sistem
kekebalan tubuh yang membasmi penyakit patogen
atau tumor (Tizard, 2004).
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
11/26
Interferon = anti virus.
Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksivirusresisten
Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi makrofag
aktif, sel pembunuh alami, berbagai sel tubuh yang
mengandung nukleus respon terhadap infeksivirus.
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
12/26
Tiga tipe utama dari interferon yaitu interferon alfa (IFN- ),
interferon beta (IFN- ), dan interferon gamma (IFN- ).
Interferon alfa (IFN- ), merupakan grup dari
setidaknya 16 molekul yang berbeda yang
diproduksi dari leukosit yang terinfeksi virus. Interferon beta (IFN- ), protein tunggal yang
diproduksi dari fibroblast yang terinfeksi virus.
Interferon gamma (IFN- ), lymphokine yang
diproduksi dari sel T dan sel NK (natural killercells) setelah terekspos IL-2. Sel T juga dapat
memproduksi IFN- jika terinfeksi virus
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
13/26
Kategori Interferon
Interferon adalah senyawa kimia yang terjadi secara alami proteinyang dibuat dan disekresikan oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh(misalnya, sel-sel darah putih, sel-sel pembunuh alami, fibroblas, dansel epitel). Tiga kelas interferon telah diidentifikasi: alfa, beta, dangamma. Setiap kelas memiliki banyak efek, meskipun efek merekatumpang tindih. Interferon tersedia secara komersial interferon
manusia diproduksi menggunakan teknologi DNA rekombinan.Mekanisme aksi interferon adalah kompleks dan tidak dipahamidengan baik. Interferon memodulasi respon dari sistem kekebalantubuh terhadap virus, bakteri, kanker, dan zat asing lainnya yangmenyerang tubuh. Interferon tidak secara langsung membunuh selvirus atau kanker, mereka meningkatkan respon sistem kekebalantubuh dan mengurangi pertumbuhan sel kanker dengan mengatur
tindakan dari beberapa gen yang mengontrol sekresi banyak proteinseluler yang mempengaruhi pertumbuhan
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
14/26
Fungsi Interferon
Interferon, terutama INF alfa dan INF beta memiliki perananpenting dalam pertahanan terhadap infeksi virus. Senyawainterferon adalah bagian dari sistem imun non-spesifik dansenyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus,
sebelum sistem imun spesifik merespon infeksi tersebut. Padasaat rangsangan atau stimulus biologis terjadi, sel yangmemproduksi interferon akan mengeluarkannya ke lingkungansehingga interferon dapat berikatan dengan reseptor sel targetdan menginduksi transkripsi dari 20-30 gen pada sel target. Halini menghasilkan keadaaan anti-virus pada sel target. Aktivasi
protein interferon terkadang dapat menimbulkan kematian selyang dapat mencegah infeksi lebih lanjut pada sel
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
15/26
Mekanisme Kerja Interferon
Interferon memiliki peran penting dalammemerangi infeksi virus RNA. Interferondisekresikan ketika sejumlah besar dsRNA (secara
abnormal) ditemukan di dalam sel. Peran dsRNAsendiri adalah sebagai pemicu produksi interferonmelalui Toll Like Receptor 3 (TLR 3). Gen yangmengkodekan sitokin ini diaktifkan dalam selyang terinfeksi, kemudian interferon disintesa dandisekresikan kepada sel-sel yang terdapatdisekitarnya (Tizard, 2004).
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
16/26
Ketika sel mati karena virus RNA dan kemudianmengalami lisis, ribuan virus ini akan menginfeksi sel-selterdekat. Sel-sel yang sebelumnya telah menerima
interferon akan memperingatkan sel-sel yang lain akanadanya bahaya virus. Kemudian sel-sel tersebut akanmulai memproduksi sejumlah besar protein yang dikenaldengan protein kinase R (PKR). PKR secara tidak langsungdiaktivasi oleh dsRNA (sebenarnya oleh 2-5oligoadenilat,
yang diproduksi oleh 2-5 oligoadenilatsintetase yangdiaktivasi oleh TLR3) dan kemudian memulai transfergugus fosfat (fosforilasi) ke suatu protein yang dikenalsebagai elF2 (Eukaryotic Initiation Factor 2/ FaktorInisiasi Translasi Eukariotik
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
17/26
Setelah fosforilasi, elF2 memiliki kemampuanuntuk menginisiasi translasi (memproduksi
protein-protein yang dikodekan oleh selulermRNA). Kemampuan ini dapat mencegah replikasivirus, menghambat fungsi ribosom sel normal,dan membunuh baik virus maupun sel inang jika
responnya menjadi aktif untuk waktu yang cukup.Semua RNA di dalam sel juga akan terdegradasi,mencegah mRNA ditranslasikan oleh elF2, jikabeberapa elF2 gagal untuk difosforilasi
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
18/26
Mekanisme interferon melawan virus :
a. Virus menginfeksi sel
b. Gen interferon di dalam sel teraktifkan
c. Sel membuat interferon
d. Interferon memasuki sel tetangga yang sehat
e. Interferon menstimulasi sel tetanggamemproduksi protein anti viral
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
19/26
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
20/26
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
21/26
Interferon dapat menyebabkan meningkatnya aktivitaspenginduksi p53 dalam sel-sel yang terinfeksi virus, danmeningkatkan produksi dari produk gen p53. Hal ini akanmenyebabkan terjadinya apoptosis, dan membatasikemampuan virus untuk menyebar. Meningkatnya leveltranskripsi tidak terlihat dalam sel-sel yang tidakterinfeksi, tetapi hanya sel-sel yang terinfeksi yang
menunjukkan peningkatan apoptosis. Transkripsi yangmeningkat ini mungkin berperan untuk mempersiapkansel-sel yang sesuai sehingga dapat merespon dengan cepatketika terjadi infeksi. Ketika p53 diinduksis ehubungandengan kehadiran virus, ia berlaku tidak seperti biasanya.
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
22/26
Beberapa target gen p53 diekspresikan ketika virus
menginfeksi, tetapi lainnya tidak, terutama untuk
yang berespon terhadap kerusakan DNA. Salah satugen yang tidak diaktivasi adalah p21, yang dapat
mempertahankan hidup sel. Dengan membiarkan gen
ini inaktif, maka akan membantu efek apoptotis.
Dengam kata lain, interferon meningkatkan efekapoptotis dari p53, meskipun tidak mutlak
diperlukan. Sel-sel normal mengeluarkan respons
apoptotis yang lebih kuat dari sel-sel tanpa p53.
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
23/26
Selain dengan mekanisme seperti di atas,
interferon juga memiliki efek immunomodulator.
Di mana interferon dapat memperbaiki sistemkekebalan tubuh, baik sistem kekebalan alamiah
maupun yang didapat dengan beberapa cara,
yakni:
a.Meningkatkan fagositosis makrofag dan daya
sitotoksik sel NK (Natural Killer).
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
24/26
Lanjutan..
b. Meningkatkan ekspresi Human Leukocyte Antigen(HLA)
pada permukaan sel yang terinfeksi oleh virus. HLA
tersebut bersama antigen virus pada permukaan sel akan
dikenali oleh limfosit T sitotoksik yang kemudian akan
menyebabkan lisis sel.
c. Turut berperan dalam lymphokine cascade dan
produksi Interleukin 1, Interleukin 2
d. Menginduksi produksi Prostaglandin (PGE2) oleh
hipotalamus dan menimbulkan demam.
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
25/26
kesimpulan
1. Interferon adalah sitokin antivirus dari jenis glikoprotein yangdisintesis oleh sel sebagai respon dari infeksi virus, penggertakansistem imun atau dari berbagai stimulator kimiawi lainnya.
2. Tiga tipe utama dari interferon: interferon alfa (IFN- ), interferon
beta (IFN- ),dan interferon gamma (IFN-).
3. Mekanisme interferon dalam resistensi antiviral:- Meningkatkan aktivitas sel T sitotoksik, sel B, makrofag dan sel NK
(natural killer) sehingga memperlambat pembelahan danpertumbuhan sel tumor dan sel virus
- Meningkatkan fagositosis makrofag dan merangsang produksiantibody
8/11/2019 Sistem Regulasi Imun
26/26
Terima kasih