23
SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA

SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA

  • Upload
    raina

  • View
    152

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA. Definisi Pajak. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA

Page 2: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Definisi Pajak• Menurut Prof. Dr. Rochmat

Soemitro, S.H.: iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum

Page 3: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

1. Kontribusi, Prestasi, Iuran yang dibayarkan kepada penguasa / Negara (yang berhak memungut pajak hanyalah Negara)

2. Berdasarkan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya ( dapat dipaksakan

3. Tanpa jasa timbal ( kontraprestasi ) dari Negara yang secara langsung dapat ditunjukkan

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yaitu pengeluaran umum yang bermanfaat bagi masyarakat luas

Ciri-ciri Pajak

Page 4: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Fungsi Pajak• Reguler mengatur

• Budgeter anggaran negara

Page 5: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Fungsi Pajak• Fungsi Budgeter

sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran - pengeluaran pemerintah. Misal: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri

• Fungsi Reguler (mengatur)sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Misal: pajak yang tinggi dikenakan kepada minuman keras, dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi minuman keras

Page 6: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Azas pajak• Equity : Adil• Economic : Efisien• Convinience : Mudah• Certainty : ada kepastian hukum

Page 7: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori Pemungutan Pajak• Teori Asuransi• Teori Kepentingan• Teori Gaya Pikul• Teori Bakti• Teori Asas Daya Beli

Page 8: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori AsuransiDalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi. Premi tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala kepentingannya, misalnya keselamatan atau keamanan harta bendanya Teori asuransi ini menyamakan pembayaran pajak dengan pembayaran premi

Page 9: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori KepentinganMemperhatikan beban pajak yang harus dipungut dari masyarakat. Pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan setiap orang pada tugas pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan hartanya Oleh karena itu, pengeluaran Negara untuk melindunginya dibebankan pada masyarakat

Page 10: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori Gaya Pikul

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-jasa yang diberikan oleh Negara kepada masyarakat berupa perlindungan jiwa dan harta bendanyaOleh karena itu, untuk kepentingan perlindungan, maka masyarakat akan membayar pajak menurut gaya pikul seseorang

Page 11: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori Bakti (kewajiban mutlak)

berdasarkan pada pertimbangan bahwa Negara mempunyai hak mutlak untuk memungut pajakDi lain pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan tanda baktinya terhadap NegaraDengan demikian, dasar hukum pajak terletak pada hubungan masyarakat dengan Negara

Page 12: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Teori Asas Daya Beli

Mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, sehingga lebih menitikberatkan pada fungsi mengatur

Page 13: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Sistem Pemungutan PajakOfficial Assesment System• Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pemerintah ( fiskus ) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

Self Assesment System• Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar

Withholding Tax• Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak

Page 14: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

1. Tarif sebanding / proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap

berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak

Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam

daerah pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%

Tarif Pajak

Page 15: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

2.Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama)

terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetapContoh :Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah Rp 3.000

Tarif Pajak

Page 16: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

3.Tarif progresif Persentase tarif yang digunakan semakin besar

bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar

Menurut kenaikan persentase tarifnya, tarif progresif dibagi:a. Tarif progresif progresif: kenaikan persentase

semakin besar b. Tarif progresif tetap: kenaikan persentase tetapc. Tarif progresif degresif: kenaikan persentase

semakin kecil

Tarif Pajak

Page 17: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

4.Tarif degresifPersentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar

Tarif Pajak

Page 18: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Jenis pajak• Pemungut

– Pajak pusat– Pajak daerah

• Sifat– Pajak subyektif– Pajak obyektif

• Golongannya– Pajak langsung– Pajak tidak langsung

Page 19: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Jenis Pajak berdasarkan Wewenang Pemungut

• Pajak Pusatpajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negaraContoh: PPh, PPN

• Pajak Daerahpajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerahPajak Daerah terdiri atas : – Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan

Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

– Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame

Page 20: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Jenis Pajak Berdasarkan Golongan

• Pajak LangsungPajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain

Contoh: Pajak Penghasilan• Pajak Tidak Langsung

Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai

Page 21: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Jenis Pajak berdasarkan Sifat

• Pajak SubjektifYaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak

Contoh: PPh• Pajak Objektif

Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib PajakContoh: PPN dan PPnBM

Page 22: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

Perlawanan terhadap Pajak

• Perlawanan PasifBerupa hambatan yang mempersulit pemungutan pajak dan mempunyai hubungan erat dengan struktur ekonomi

• Perlawanan AktifSecara nyata terlihat pada semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah (fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak, bisa dalam bentuk Tax Avoidance dan Tax Evasion

Page 23: SISTEM PERPAJAKAN  DI INDONESIA

• TERIMA KASIH