Click here to load reader
Upload
adeiraputra
View
264
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL 29. SISTEM PENGENDALIAN EFEKTIF
Kemampuan akhir yang diharapkan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa akan dapat memahami dan
mampu untuk :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pengendalian Efektif.
2. Menjelaskan Revolusi Komputer dan mengapa tidak semua sistem
dapat diterapkan dalam semua Organisasi.
3. Menjelaskan Sistem Informasi Manajemen
Materi yang dipelajari/dibahas mencakup :
1. Pengendalian yang Efektif.
2. Informasi dan Pengendalian.
3. Revolusi Komputer.
4. Sistem Informasi Manajemen.
Modul 29.1. PENGENDALIAN YANG EFEKTIF
Semua fungsi manajemen – perencanaan, pengorganisasian, pembinaan dan
pengendalian (contol) – dibutuhkan, agar prestasi kerja organisasi dapat dicapai dengan
memuaskan. Kegagalan total dari salah satu fungsi akan menyebabkan tidak tercapainya
keberhasilan. Melakukan pengendalian secara efektif merupakan hal yang sangat penting.
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 1
Ketegasan dan konsistensi para manajer akan dapat membantu untuk memonitor
kemajuan ke arah tujuan yang diinginkan, sehingga kegiatan organisasi dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pengendalian yang efektif memainkan peranan
yang penting untuk mewujudkan apa yang telah direncanakan secara seksama oleh
manajer.
Modul 29.2 Informasi dan Pengendalian (information and
control)
Pada bagian ini akan dipelajari bagaimana sistem informasi organisasi dapat
membantu manajer dengan informasi yang diperlukan untuk melakukan pengendalian
secara efektif. Alasasan perlunya mempelajari sistem informasi ini adalah pertama; sistem
informasi organisasi ini merupakan bagian yang kritis dari sistem pengendaliannya. Alasan
secara luar biasa penggunaan komputer. Pemrosesan data komputer memungkinkan para
manajer untuk memperbaiki sistem pengendaliannya. Dengan demikian makin pentinglah
bagi manajer untuk memahami bagaimana sistem informasi yang dikomputerisasi harus
didesain, diimplementasikan dan dikelola.
Modul 29.3 Revolusi komputer.
Diperkenalkannya sistem informasi dengan komputer telah banyak menimbulkan
perubahan terhadap pengendalian manajemen di perusahaan. Di perusahaan-perusahaan
besar, sistem pemroses data elektronik (EDP = Electronic Data Processing)
mengendalikan seluruh program dan operasi. Agar manajer merasa yakin, bahwa
informasi yang diperolehnya dari komputer itu akurat, ia perlu memahami proses
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 2
pemasukan data ke dalam komputer, dan hasil pemrosesan tersebut. Manajer masa kini
tidak perlu mempelajari bagaimana caranya memprogram komputer. Akan tetapi yang
perlu dipahami adalah bagaimana sistem informasi tersebut untuk memahami seluk-
beluknya, tidak sukar.
Nilai dan biaya pengendalian informasi. Sebelum mendesain atau memperbaiki sistem
informasi manajemen, salah satu masalah yang perlu dipertimbangkan oleh manajer ialah
apakah keuntungan yang akan diperoleh dari sistem itu dapat mengimbangi biaya yang
harus dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Tujuan MIS (Manajemen Informasi Sistem)
ialah memberikan informasi yang besar dan tepat waktu kepada manajer. Akan tetapi
kalau penghematan besar yang dihasilkan oleh informasi tadi ditelan oleh biaya sistem
informasi itu, atau apabila sistem informasi lainnya dapat memberikan informasi yang
sama, bahkan lebih baik tetapi dengan biaya yang lebih murah, maka sistem yang sedang
dipertimbangkan itu tidak akan efektif biayanya. Akan tetapi keefektifan biaya dari sistem
informasi itu sulit ditentukan, karena informasi sukar dinilai dari segi kuantitasnya. Untuk
menetapkan keefektifan biaya MIS, ke-empat faktor (kualitas, tepat waktu, kuantitas dan
relevansi) harus diperhitungkan terhadap biaya pemakaian dan pengoperasian MIS.
Informasi apakah yang diperlukan? Untuk menetukan informasi apakah yang diperlukan
oleh manajer, perlu diketahui perbedaan antara data, informasi dan infromasi manajemen.
Data adalah fakta mentah yang belum dianalisis, angka-angka dan peristiwa-peristiwa dari
mana informasi dapat dikembangkan. Informasi adalah data yang dianalisis atau diproses
yang memberitahukan kepada si penerima mengenai suatu situasi. Informasi manajemen
adalah informasi yang implikasinya berupa tindakan, yaitu – karena informasi tersebut
akurat, tepat waktu dan relevan serta mencerminkan semua situasi, maka berdasarkan
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 3
informasi tersebut para manajer dapat menentukan tindakan yang akan diambilnya untuk
menghadapi situasi itu. Yang paling dekat dengan informasi yang efektif pembiayaannya,
adalah informasi manajemen, karena mempunyai dampak yang praktis terhadap
kemampuan manajer untuk mengambil keputusan yang memungkinkannya melakukan
pengendalian secara efektif.
Pada hakekatnya kemampuan komputer memungkinkan manajer untuk memadatkan
informasi sampai pada yang paling relevan, berguna dan tepat waktu. Komputer dapat
diprogram untuk hanya melaporkan situasi yang perlu mendapatkan perhatian manajerial.
Modul 29.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (Management Information System, MIS), adalah
metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajer
untuk memperlancar proses pengambilan keputusan dan yang memungkinkan
dilaksanakannya secara efektif perencanaan, pengendalian dan fungsi pengelolaan
organisasi. Penggunaan kata “formal” dalam definisi ini bukan dimaksudkan untuk
menyangkal pentingnya jaringan komunikasi informal dalam mekanisme pengendalian
organisasi. Beberapa definisi MIS yang lain menekankan pentingnya peranan komputer
dan EDP. Akan tetapi definisi yang secara terbatas itu sangat mempermudah kita untuk
mengabaikan bagian penting dari sistem informasi organisasi yang mungkin tidak
dikomputerisasi.
Mendisain MIS. MIS organisasi biasanya terdiri dari serangkaian sistem informasi yng
berbeda kompleksitas, kelengkapan, dan ruang lingkupnya. Masing-masing sistem
dikembangkan tersendiri dan tidak tergantung satu dengan yang lainnya. Pada umumnya
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 4
sistem pemrosesan transaksi adalah yang lebih dahulu diterapkan, kemudian disusul oleh
sistem pengendalian operasi. Setelah itu dipergunakan sistem pengendalian taktis dan
pengambilan keputusan, dan akhirnya sistem yang akan membantu perencanaan strategi
di tingkat manajemen puncak.
Tahap-tahap dalam Mendisain MIS. Pengembangan MIS adalah tugas jangka panjang
yang memerlukan keahlian berbagai spesialis. Fakta menunjukkan bahwa disain dan
implementasi MIS membutuhkan usaha bersama antara manajer dan para analisis sistem
informasi selama dua atau tiga tahun. Empat tahap pokok dalam mendisain MIS adalah:
1. Tahap permulaan survei dan penentuan masalah
2. Tahap disain konsep
3. Tahap disain yang terperinci
4. Tahap akhir implementasi
Petunjuk untuk Disain yang Efektif. Lima petunjuk untuk menyusun disain MIS yang
efektif adalah:
1. Mengikut sertakan pemakai dalam tim pendisain.
2. Timbanglah biaya dan biaya-waktu dari sistem MIS.
3. Lebih baik informasi yang relevan dan selektif dari pada kuantitas.
4. Tes terlebih dahulu sebelum sistem diterapkan.
5. Memberikan latihan yang memadai dan petunjuk tertulis untuk para operator
kepada sistem MIS.
Masalah dalam implementasi MIS yang Dikomputerisasi. Penggunaan komputer
dalam MIS dan untuk memecahkan banyak masalah organisasi makin meningkat,
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 5
sekalipun implementasi MIS yang dikomputerisasi itu menimbulkan masalah tersendiri.
Manajer harus memahami sistem tersebut dan masalah teknologis dari sistem desain dan
instalasinya, sekalipun hal ini dapat dikatakan semata-mata merupakan urusan sistem
informasi dan personil pemroses data yang nyata-nyata berada di luar ruang lingkup buku
petunjuk manajemen. Ada 5 faktor utama yang menentukan kapan dan sampai sejauh
mana implementasi MIS yang baru akan menghadapi tantangan:
1. Gangguan terhadap batas departemen yang telah ditentukan. Penerapan MIS baru
kerapkali mengakibatkan diadakannya perubahan berbagai unit organisasi.
2. Gangguan sistem informal. Jaringan komunikasi informal mungkin akan dirusak
karena MIS yang baru mengubah pula komunikasi.
3. Karakteristik istimewa para individu. Orang-orang yang telah bertahun-tahun
lamanya bekerja pada oraganisasi mungkin akan lebih gigih menentang
perubahan-perubahan daripada para karyawan yang secara relatif belum begitu
lama bekerja pada organisasi tersebut.
4. Iklim organisasi. Apabila manajemen puncak memelihara komunikasi terbuka,
menangani keluhan-keluhan dan pada umumnya menciptakan iklim saling
percaya-mempercayai di seluruh organisasi, maka penolakan terhadap penetapan
MIS yang baru mungkin akan berkurang.
5. Bagaimana perubahan diimplementasikan. Pada umumnya jika perubahan
diputuskan bersama para manajer dan bawahannya maka lebih besar
kemungkinannya bahwa perubahan itu akan diterima.
Mengatasi Masalah Implementasi. Tidak ada satupun pendekatan yang akan dapat
memecahkan semua masalah implementasi yang telah kita identifikasikan. Tiap-tiap
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 6
situasi harus di-diagnosa secara terpisah dan diberikan “resep pengobatannya” secara
tersendiri pula. Beberapa faktor yang dapat membantu para manajer mengatasi masalah
implementasi ini adalah:
1. Orientasi kepada pemakai. Langkah yang paling kritis untuk mengatasi masalah
implementasi mungkin ialah memastikan, bahwa MIS di-orientasikan kepada
pemakai, baik dalam perencanaan, maupun dalam implementasinya.
2. Partisipasi. Banyak masalah implementasi dapat diatasi apabila pemakai dijadikan
anggota tim MIS.
3. Komunikasi. Tujuan dan karakteristik sistem MIS harus ditentukan dengan jelas
dan dikomunikasikan dengan para anggota tim MIS.
4. Redifinisi evaluasi prestasi kerja. MIS yang memerlukan prosedur evaluasi yang
baru, harus disertai dengan insentif untuk memberi dorongan kepada manajer agar
mau bekerjasama.
5. Tantangan baru. MIS yang baru mungkin dapat membebaskan manajer tingkat
menengah dari pekerjaan rutin yang menemukan. MIS yang baru akan
memberikan pula kesempatan kepada mereka untuk menggunakan informasi yang
disediakan oleh sistem itu secara lebih kreatif dan produktif.
Menegakkan Sistem Pengendalian yang Efektif
Sistem informasi manajemen yang dikomputerisasi hanya merupakan suatu komponen
dari seluruh perangkat mekanisme pengendalian dalam organisasi. William H.Newman
telah mengidentifikasi empat faktor lainnya yang perlu dicantumkan ke dalam sistem
pengendalian agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 7
1. Pengendalian harus dihubungkan dengan tujuan yang berbobot dan yang
disepakati. Agar mempunyai arti yang berbobot, tujuan harus mencerminkan
bahasa dan aktivitas individu yang harus mencapainya.
2. Sulit, tetapi standar yang masih dapat dicapai harus ditentukan. Target
pengendalian atau standar mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk motivasi, dan
(2) untuk membandingkan prestasi kerja. Jelas, bahwa sistem pengendalian
berfungsi paling efektif jika dapat memotivasi para karyawan untuk mencapai
prestasi kerja yang tinggi.
3. Banyaknya pengendalian harus dibatasi. Jika pengendalian terhadap pekerjaan
individu ditingkatkan, maka individu akan kehilangan otonomi dan kebebasan
untuk menentukan bagaimana dan kapan pekerjaan itu dapat dilaksanakan.
4. Sistem pengendalian harus dapat menyesuaikan diri. Tugas pokok sistem
pengendalian ialah untuk menunjukkan kapan dan dimana tindakan korektif harus
diambil.
Masalah-masalah dalam menegakkan pengendalian yang efektif. Berfungsinya sistem
pengendalian yang efektif tampaknya tetap dirintangi oleh beberapa masalah, seperti:
1. Faktor-faktor yang mudah diatasi terlalu banyak diperhatikan, sedangkan yang
sukar kurang diindahkan. Misalnya angka-angka pergantian personil kerapkali
diteliti dengan seksama, akan tetapi mungkin hanya sedikit saja diadakan kontrol
terhadap perlu tidaknya dipertahankan karyawan yang paling berkualifikasi.
Akibatnya sistem pengendalian mungkin terpusat pada masalah-masalah yang
secara komparatif kurang penting dengan mengorbankan tujuan organisasi yang
lebih penting.
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 8
2. Faktor-faktor jangka pendek lebih dipentingkan daripada faktor-faktor jangka
panjang. Hasil-hasil jangka panjang lebih sulit diramalkan daripada yang harus
dicapai dalam jangka pendek. Umpamanya goodwill pelanggan mungkin dapat
merupakan faktor yang penting dan menentukan untuk pertumbuhan organisasi
dalam jangka panjang, akan tetapi bagi manajer adalah sulit untuk menerapkannya
ke dalam sistem pengendalian.
Kegagalan untuk menyesuaikan sistem pengendalian terhadap terjadinya pergeseran
yang mencerminkan mana di antara kegiatan dan tujuan organisasi yang dengan
berjalannya waktu menjadi lebih penting kedudukannya.
MERUYA-MEDIO DES’2011
Modul 29 Dabisman- Sistem pengendalian Efektif 9