Upload
others
View
28
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN AKSARA
LAMPUNG MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DENGAN
METODE SUM OF ABSOLUTE DIFFERENCES
(Skripsi)
Oleh
RANDI PRANATA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ABSTRACT
RECOGNITION SYSTEM OF LAMPUNG SCRIPT HANDWRITTEN
CHARACTER USING TEMPLATE MATCHING BASED ON
SUM OF ABSOLUTE DIFFERENCES METHOD
By:
RANDI PRANATA
Lampung language and script is a language that has been using hereditary since
old times as an identity for Lampung province and is used as communication tool
in daily life. One of the ways to preserve Lampung language and script is carrying
on the researches related to Lampung script itself. This study aims to create a
system that can recognize Lampung script handwritten patterns using template
matching with sum of absolute differences method and examine the method
whether it is efficient in letter recognition. The system will compare between
input data in the form of Lampung script handwritten with template data which is
the standard of Akasara Lampung font. The comparison is in the form of
programs made by using matlab software with sum of absolute differences (SAD)
method. In the input and template data, each image will be cropped and resized
with the same pixel size of 40x20. By having the same pixel size, the image can
be compared utilizing the SAD method where it works by taking absolute
difference between each pixel/column in the input of image block with the
corresponding pixel for the template image block. After the input and template
data are compared using SAD, then the results or output data can be obtained by
the form of a continuing image that will be displayed. Based on the results data of
testing system, the percentage of recognition errors was 44,5%, where of 200
vocabularies, the system is able to recognize 111 vocabularies script precisely.
The errors of Lampung handwritten recognition are influenced by several things
which are Lampung characters having the dominant resemblance to other letters,
varied handwriting, and the influence of template data.
Keywords: Lampung script, image processing, template matching, sum of
absolute differences (SAD).
ABSTRAK
SISTEM PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN
AKSARA LAMPUNG MENGGUNAKAN TEMPLATE
MATCHING DENGAN METODE SUM OF ABSOLUTE
DIFFERENCES
Oleh
RANDI PRANATA
Bahasa dan aksara Lampung merupakan bahasa yang digunakan turun temurun
sejak dahulu sebagai identitas diri bagi provinsi Lampung dan digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara menjaga
serta melestarikan bahasa dan aksara Lampung ialah dengan melakukan
penelitian dan riset-riset yang berkaitan dengan aksara Lampung itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem yang dapat mengenali pola
tulisan tangan aksara Lampung menggunakan template matching dengan metode
sum of absolute differences dan meneliti apakah metode sum of absolute
differences tersebut efisiensi dalam pengenalan huruf. Sistem akan
membandingkan antara data masukan yang berupa tulisan tangan aksara Lampung
dengan data template yang merupakan font Akasara Lampung baku/standart.
Adapun pembandingnya berupa program yang dibuat menggunakan perangkat
lunak matlab dengan metode sum of absolute differences (SAD). Pada data
masukan dan data template, masing-masing citra akan di cropping dan di resizing
dengan ukuran piksel yang sama yaitu 40x20. Dengan ukuran piksel yang sama
kemudian citra dapat dibandingkan dengan menggunakan metode SAD. Dimana
metode SAD bekerja dengan mengambil perbedaan mutlak (absolute difference)
antara setiap piksel/kolom pada blok citra masukan dengan piksel yang sesuai di
blok citra template. Setelah data masukan dan data template dibandingkan
menggunakan SAD maka didapatkan hasil atau data keluaran berupa citra yang
selanjutkan akan ditampilkan. Dari data hasil pengujian sistem, diperoleh
persentase kesalahan pengenalan sebesar 44,5%. Dimana dari 200 kosakata sistem
mampu mengenali kosakata aksara dengan tepat sebanyak 111 kosakata.
Kesalahan pengenalan tulisan tangan aksara Lampung dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu bentuk karakter aksara Lampung memiliki kemiripan yang dominan
dengan huruf lainnya, tulisan tangan yang bervariatif, dan pengaruh data template.
Kata kunci: aksara Lampung, pengolahan citra, template matching, sum of
absolute differences (SAD).
SISTEM PENGENALAN KARAKTER TULISAN TANGAN AKSARA
LAMPUNG MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DENGAN
METODE SUM OF ABSOLUTE DIFFERENCES
Oleh
RANDI PRANATA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Enim pada tanggal 24 Februari
1994, sebagai anak keempat dari lima bersaudara pasangan
Bapak Rustam Effendi dan Ibu Ermina Faridah.
Riwayat pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak YWKA hingga
tahun 1999, Sekolah Dasar Negeri 7 Muara Enim diselesaikan pada tahun 2005,
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muara Enim diselesaikan pada tahun 2008,
dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Enim diselesaikan pada tahun 2011.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui jalur Undangan. Selama menjadi
mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Pemprograman dan
Algoritma, dan aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas
Lampung (Himatro Unila) sebagai Anggota Departemen Minat dan Bakat 2012-
2014. Pada tahun 2014 penulis melaksanakan kerja praktik di PT. Bukit Asam
Tanjung Enim untuk mempelajari dan mengaplikasikan ilmu PLC. Penulis pernah
melaksanakan pengabdian masyarakat dalam program Kerja Kuliah Nyata (KKN)
di desa Kesuma dadi, kecamatan Bekri, kabupaten Lampung tengah pada tahun
2015.
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa hormat, cinta dan sayangku
Ku dedikasikan karya sederhana ini untuk
AYAHANDA DAN IBUNDA TERCINTA:
RUSTAM EFFENDI
&
ERMINA FARIDAH
Terima kasih atas cinta, kasih sayang dan doa-nya
x
MOTTO
Jadilah orang yang bermanfaat dan libatkan Allah dalam segala aktivitas.
(Randi Pranata).
“Perbaiki Shalatmu, Insha Allah Allah
akan memperbaiki hidupmu”
“Wahai orang –orang yang beriman! Mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
[QS. Al-Baqarah 2:153]
xi
SANWACANA
Segala puji kita sanjungkan hanya kepada Allah SWT. Kepada-Nya kita memohon
pertolongan, ampunan, dan petunjuk. Kepada-Nya kita berlindung dari segala kejahatan
diri kita dan keburukan perbuatan kita. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, niscaya
tidak akan ada yang mampu menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya maka
tidak akan ada yang mampu untuk memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Tugas akhir dengan judul “Sistem Pengenalan Karakter Tulisan Tangan Aksara
Lampung Menggunakan Template Matching dengan Metode Sum Of Absolute
Differences” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Rustam Effendi dan Ibu Ermina Faridah tercinta yang
tidak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, serta kasih sayang tiada batas dan
semoga Beliau selalu dalam lindungan Allah SWT.
2. Kak Redi Pratama S.H, kak Yopi Ersandy A.Md, kak Rio Febriadi A.Md, Adek
Yesica Handayani dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis.
3. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
4. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc. selaku kepala Jurusan Teknik Elektro
fakultas Teknik Universitas Lampung.
xii
5. Bapak Dr. Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Utama,
terima kasih atas kesedian waktunya untuk membimbing dan memberikan ilmu.
6. Bapak Dr. Ing. F.X Arinto Setyawan, S.T., M.T selaku Pembimbing Kedua, terima
kasih atas waktu dan bimbingannya selama mengerjakan tugas akhir.
7. Bapak Dr. Ing. Agus Trisanto, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji tugas akhir, terima
kasih atas masukan guna membuat tugas akhir ini menjadi lebih baik.
8. Bapak Noer Soedjarwanto, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan nasehat.
9. Bapak serta Ibu dosen Jurusan Teknik Elektro atas didikannya, bimbingan dan arahan
yang telah diberikan.
10. Mbak Ning dan jajaran staff Jurusan Teknik Elektro.
11. Keluarga Elevengineer Adit P, Adit H, Adit R, Agi, Alex, Alin, Anang, Andi,
Andreas, Anida, Apriwan, Arief (alm), Arosiq, Choi, Darma, Deden, Denny, Dirya,
Iyon, Edi, Eliza, Fadil, Fanny, Faris, Ramos, Frian, Frisky, Gusmau, Grienda, Habib,
Hajar, Hajri, Imam, Made, Yazir, Havif, Mariyo, Farid, Abidin, Fikri, Najib, Gata,
Nur, Rina, Oka, Pras, Petrus, Rani, Rei, Jani, Restu, Reza, Richard, Penceng, Sigit,
Subas, Vina, Yere, Yoga, Yunita, Ucup atas dukungan, cerita dan kebersamaan dalam
susah maupun senang. Kekeluargaan kita Insha Allah tidak akan terputus sampai
kapanpun.
12. Rekan-rekan asisten lab komputer (Farisy, Fadil, Najib, Hajar, Kak Ir).
13. Rekan-rekan lab Teknik Tegangan Tinggi.
14. Keluarga besar Teknik Elekto yang luar biasa.
15. Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro) atas pengalaman, pembelajaran dan
segala rasa yang tidak akan pernah terlupakan.
xiii
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan
dukungannya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis meminta maaf atas segala kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam
penyusunan tugas akhir ini. Saran dan kritik membangun sangat diharapkan penulis demi
kebaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi. Aamiin
Bandar Lampung, 21 Januari 2019
Penulis,
Randi Pranata
1115031068
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ........................................................................................................................... i
Daftar isi ...................................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ............................................................................................................ xvii
Daftar Tabel ............................................................................................................... xviii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.6 Hipotesis ...................................................................................................... 4
1.7 Sistematis penulisan .................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahasa dan Aksara Lampung ..................................................................... 6
2.1.1 Induk Huruf ..................................................................................... 7
2.1.2 Anak Huruf ..................................................................................... 7
2.1.3 Penggabungan Huruf Induk dan Anak Huruf ................................. 10
2.2 Pengolahan citra ......................................................................................... 11
xv
2.2.1 Jenis-Jenis Citra ................................................................................. 12
2.2.2 Jenis-jenis Pengolahan Citra Digital .................................................. 15
2.3 Pemrograman Matlab ................................................................................. 19
2.4 Template Matching...................................................................................... 21
2.5 Sum of absolute differences ....................................................................... 22
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................... 23
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 23
3.3 Spesifikasi Sistem ....................................................................................... 24
3.4 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 24
3.5 Tahap-tahap dalam Penelitian ..................................................................... 25
3.5.1 Rumusan Masalah ............................................................................. 26
3.5.2 Studi Literatur .................................................................................... 26
3.5.3 Perancangan Sistem ........................................................................... 26
3.5.4 Pengumpulan Data Masukan dan data Template .......................... 28
3.5.5 Pembuatan sistem .......................................................................... 32
3.5.6 Pengujian sistem ............................................................................ 32
3.5.7 Analis dan Kesimpulan ................................................................. 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................................. 34
4.1.1 Hasil perhitungan SAD ......................................................................... 34
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 61
4.2.1 Pengaruh karakter aksara ...................................................................... 62
4.2.2 Tulisan tangan bersifat variatif ............................................................. 62
4.2.3 Pengaruh data sampel ........................................................................... 64
xvi
4.3 Pengujian Sistem .......................................................................................... 64
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 65
5.2 Saran ............................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Huruf induk aksara Lampung ................................................................... 7
2.2 Citra warna …………………………………………………………….... 13
2.3 Citra Greyscale …………………………………………………………… 14
2.4 Citra biner ………………………………………………………………. 15
2.5 Representasi citra biner …………………………………………………. 15
2.6 Proses cropping pada citra ………………………………………………. 16
2.7 Huruf A …………………………………………………………………. 17
2.8 Ektrasi fitur citra huruf A ………………………………………………. 17
2.9 Block matching antara Bp pada search frame I dan search area………… 22
3.1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 25
3.2 Diagram blok perancangan sistem ........................................................... 27
3.3 Angket yang belum diisi .......................................................................... 29
3.4 Angket yang telah diisi .............................................................................. 30
3.5 Font aksara Lampung baku ........................................................................ 31
4.1 Huruf ‘ga’ (kiri) dan ‘sa’ (kanan)………………………………………… 62
4.2 Karakter aksara ‘wa’ yang ditulis oleh beberapa orang … ........................ 63
4.3 Karakter aksara ‘nya’ yang ditulis oleh beberapa orang.…………… ....... 63
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Anak huruf yang terletak di atas induk huruf ............................................. 7
2.2 Anak huruf yang terletak di depan induk huruf .......................................... 9
2.3 Anak huruf yang terletak di bawah induk huruf ......................................... 9
2.4 Penggabungan induk huruf dan anak huruf ................................................ 10
4.1 Data angket masukan ................................................................................... 35
4.2 hasil sum of absolute differences pada koresponden pertama ....................... 36
4.3 hasil sum of absolute differences pada koresponden kedua .......................... 38
4.4 hasil sum of absolute differences pada koresponden ketiga .......................... 41
4.5 hasil sum of absolute differences pada koresponden keempat ...................... 44
4.6 hasil sum of absolute differences pada koresponden kelima ......................... 46
4.7 hasil sum of absolute differences pada koresponden keenam ....................... 49
4.8 hasil sum of absolute differences pada koresponden ketujuh........................ 51
4.9 hasil sum of absolute differences pada koresponden kedelapan ................... 54
4.10 hasil sum of absolute differences pada koresponden kesembilan ............... 56
4.11 hasil sum of absolute differences pada koresponden kesepuluh ................. 59
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki beragam warisan budaya yang
tersebar di seluruh penjuru nusantara. Ragam warisan budaya itu adalah ragam
bahasa daerah, kebudayaan dan adat-istiadat. Diantara banyaknya warisan yang
tidak kalah pentingnya untuk tetap dilestarikan adalah karakter atau tulisan dari
berbagai daerah yang termasuk didalam kategori aksara nusantara. Terdapat
banyak bahasa dan aksara di indonesia, salah satu bahasa dan aksara nusantara itu
adalah Aksara Lampung. Bahasa dan aksara inilah yang harus dipertahankan
sebagai warisan untuk generasi-generasi selanjutnya. Bahasa dan aksara Lampung
merupakan bahasa yang digunakan sejak turun temurun sebagai identitas diri bagi
provinsi Lampung dan digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dalam
kehidupan sehari-hari (Noeh dan Fadilah, 1979).
Salah satu cara menjaga serta melestarikan bahasa dan aksara Lampung ialah
melalui kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.
Yaitu aplikasi yang dapat dioperasikan melalui komputer dan smart phone yang
dikembangkan dengan berbagai metode. Pada penelitian ini penulis meneliti
tentang efisiensi pengenalan tulisan aksara Lampung dengan menggunakan
metode template matching. Metode ini digunakan untuk untuk menemukan
2
area/wilayah dari sebuah citra yang kemudian akan dibandingkan atau dicocokkan
dengan citra pada template.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa metode yang digunakan adalah
metode template matching. Menurut Jurie dan Dhome 2002, Template matching
merupakan metode pengolahan citra digital untuk menemukan bagian-bagian
kecil dari gambar yang cocok dengan template gambar dan merupakan metode
paling popular untuk mendapatkan informasi dari media gambar. Dalam metode
ini dikenal pencarian fitur tertentu atau target dari waktu ke waktu yang
didasarkan pada perbandingan isi setiap gambar dengan sample template.
Sedangkan menurut Brunelli 2009, template matching adalah suatu teknik untuk
mengukur kesamaan dari dua gambar digital, untuk menentukan apakah mereka
adalah sama atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan dimana pengertian template
matching merupakan teknik untuk mengukur kesamaan dari suatu gambar atau
citra dengan gambar lainnya yang gambar pembandingnya telah dibuat dan
disatukan menjadi satu template.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memiliki inisiatif untuk
mengembangkan pembelajaran pengenal aksara Lampung menggunakan metode
template matching.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada tugas akhir ini yaitu:
1. Membuat sistem yang dapat mengenali pola tulisan tangan aksara
Lampung.
3
2. Meneliti tingkat akurasi atau efisiensi template matching dengan
menggunakan metode SAD (Sum of absolute differences) dalam mengenali
huruf aksara Lampung.
1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Mempermudah user dalam mengenali serta belajar mengenai tulisan
aksara Lampung.
2. Membantu dalam bidang keilmuan dimana data dan hasil penelitian dapat
dipelajari serta digunakan untuk penelitian tingkat lanjut.
1.4. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana merancang sebuah sistem yang dapat mencocokkan atau
mengenali huruf aksara Lampung yang memiliki beragam bentuk penulisan.
2. Bagaimana menganalisa tingkat akurasi kinerja sistem dalam mengenali
tulisan tangan aksara Lampung dengan mengacu kepada hasil SAD yang
didapatkan.
1.5. Batasan Masalah
Pada penelitian ini terdapat pembatasan masalah diantaranya sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini, peneliti tidak sampai membuat perangkat keras serta
aplikasi pada flatform android. Perangkat keras hanya berupa laptop sebagai
4
media untuk perancangan program pembanding dengan menggunakan
software Matlab.
2. Pada penelitian ini kosakata yang akan dikenali/dicocokkan yaitu kosakata
dengan menggunakan anak huruf tunggal bukan kosakata yang menggunakan
anak huruf ganda.
3. Pada penelitian ini data masukan yang akan diteliti yaitu perhuruf bukan
perkata.
1.6. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini :
1. Dengan menggunakan metode Sum of absolute differences, diharapkan hasil
yang didapat lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode lainnya.
2. Dengan menggunakan metode Sum of absolute differences, diharapkan sistem
dapat memperbesar persentase (%) keberhasilan dalam mengenali pola serta
memperkecil persentase (%) rata-rata kesalahan pengenalan pola.
1.7. Sistematis penulisan
Laporan tugas akhir ini terdiri dari :
I. Pendahuluan
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis dan sistematika
penulisan.
5
II. Tinjauan pustaka
Pada bab ini membahas materi yang berhubungan dengan tugas akhir seperti:
bahasa dan aksara Lampung, pengolahan citra, matlab, dan template matching.
III. Metode Penelitian
Pada bab ini membahas tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan,
tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian. Serta membahas tentang
penentuan kriteria sistem dan perancangan cara kerja sistem.
IV. Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian dan hasil pengujian dari sistem.
V. Kesimpulan
Pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat
kita ambil setelah kita telah meneliti dan membahas serta mendapatkan hasil dari
penelitian yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahasa dan Aksara Lampung
Aksara adalah ciri-ciri atau suatu gambaran suara yang diciptakan oleh manusia.
Bahasa dan aksara Lampung merupakan bahasa yang digunakan sejak turun
temurun sebagai identitas diri bagi provinsi Lampung dan digunakan sebagai alat
untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari (Noeh dan Fadilah, 1979).
Aksara Lampung memiliki bentuk tulisan yang berhubungan dengan aksara
Pallawa yang berasal dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku
kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab, dengan
menggunakan tanda-tanda fathah pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada
baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah pada baris depan,
melainkan menggunakan tanda di belakang, di mana masing-masing tanda
mempunyai nama tersendiri.
Aksara Lampung juga memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong,
Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara. Aksara Lampung
terdiri atas huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga
terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah
Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20
buah.
7
2.1.1. Induk Huruf
Induk huruf (Kelabai Sukhat) merupakan huruf dasar atau huruf pokok. Induk
huruf aksara Lampung ada 20 huruf, yaitu: ka, ga, nga, pa, ba, ma, ta, da, na, ca,
ja, nya, ya, a, la, ra, sa, wa, ha, gha. Bentuk huruf induk aksara Lampung tersebut
diperlihatkan pada Gambar 2.1 (Noeh dan Fadilah,1979).
Gambar 2.1 Huruf induk aksara Lampung
2.1.2. Anak Huruf
Anak huruf aksara Lampung adalah huruf yang terletak di atas, samping
kanan/depan dan bawah induk huruf. Anak huruf tersebut ada 12 yaitu:
a) Anak huruf yang terletak di atas huruf induk
Anak huruf yang terletak di atas huruf induk terdiri dari 6 anak huruf seperti
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Anak huruf yang terletak di atas huruf induk
Nama Bunyi Simbol
Ulan i
Ka Ga Nga Pa Ba
Ma Ta Da Na Ca
Ja Nya Ya A La
Ra Sa Wa Ha Gha
8
Dari Tabel 2.1 dijelaskan bahwa :
Ulan adalah anak huruf yang berbentuk setengah lingkaran kecil terletak
di atas huruf induk. Ulan terdiri dari dua macam yaitu ulan yang
menghadap ke atas yang berbunyi i, sedangkan ulan yang menghadap ke
bawah berbunyi e.
Bicek adalah anak huruf yang yang terletak di atas huruf induk berbentuk
garis tegak lurus berbunyi e.
Rejunjung adalah anak huruf yang terletak di atas induk huruf berbentuk
spiral berbunyi r.
Ketekelubang adalah anak huruf yang terletak di atas huruf induk
berbentuk garis lurus yang berbunyi ng.
Datas adalah anak huruf yang terletek diatas huruf induk berbentuk dua
garis mendatar (seperti simbol sama-dengan) yang berbunyi n.
b) Anak Huruf yang terletak di depan huruf induk
Anak huruf yang terletak di depan huruf induk terdiri dari tiga anak huruf
seperti pada Tabel 2.2.
Ulan e
Bicek e
Rejunjung r
Tekelubang ng
Datas n
9
Tabel 2.2 Anak huruf yang terletak di depan huruf induk
Nama Bunyi Simbol
Tekelingai ai
Keleniah ah
Nengen -
Dari Tabel 2.2 dapat di jelaskan bahwa:
Tekelingai adalah anak huruf yang terletak didepan atau samping kanan
huruf induk yang berbentuk seperti huruf h yang berbunyi ai.
Keleniah anak huruf yang berbentuk tegak lurus terletak didepan huruf
yang berbunyi ah.
Nengen anak huruf yang terletak didepan induk huruf berbentuk garis
miring. Nengen digunakan untuk mematikan induk huruf, namun nengen
tidak bisa digunakan beberapa huruf seperti ng, n, y, h dan w, huruf ini bisa
menggunakan anak huruf.
c) Anak huruf yang terletak di bawah huruf induk
Anak huruf yang terletak di bawah huruf induk terdiri dari tiga anak huruf
seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Anak huruf yang terletak di bawah huruf induk
Nama Bunyi Simbol
Bitan o
10
Bitan u
Tekelungau au
Dari Tabel 2.3 dapat dijelaskan bahwa :
Bitan merupakan anak huruf terletak di bawah huruf induk. Bitan terdiri
dari dua simbol yang berupa garis pendek mendatar yang berbunyi au dan
garis tegak berbunyi o.
Tekelungau berbunyi au dengan simbol berbentuk setengah lingkaran kecil
menghadap induk huruf yang terletak di bawah huruf induk.
2.1.3. Penggabungan Huruf Induk dan Anak Huruf
Berikut ini beberapa contoh penggabungan induk huruf dengan anak huruf
ditunjukkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Penggabungan huruf induk dan anak huruf
Dengan Anak
Huruf di Atas
Dengan Anak
Huruf di Bawah
Dengan Anak Huruf
di Depan
Anak Huruf
Ganda
Akasara Latin Aksara Latin Aksara Latin Aksara Latin
de
mu bai
Jen
ji
mo jah
Pung
war
cah
sak
Boh
nang
Gih
11
Dari Tabel 2.4 jika suatu huruf induk bertemu dengan anak huruf vokal tunggal
seperti e, i, u, dan o maka huruf vokal pada huruf induk yaitu a maka bunyi a
menjadi bunyi pada anak huruf. Misalkan da bertemu dengan anak huruf e maka
penggabungannya dibaca de. Tetapi jika selain itu maka penggabungan dilakukan
tanpa mengubah bunyi huruf, hanya saja harus menghilangkan dua huruf vokal
yang bertemu, misalnya huruf induk bertemu dengan anak huruf ar penggabungan
tersebut bukan dibaca waar melainkan war. Jika ada dua atau lebih penggabungan
huruf induk maka digabungkan tanpa ada perubahan bunyi, misal huruf induk sa
dan ka maka dibaca saka. Begitu juga dengan huruf induk yang telah dibubuhi
anak huruf, misalnya induk huruf yang teelah dibubuhi anak huruf seperti mu
digabungkan dengan huruf induk ka, maka dibaca muka. Jika ingin memetikan
bunyi huruf induk maka dilakukan dengan menambahkan anak huruf nengen
didepan huruf induk, misal huruf induk ka diberi anak huruf nengen, maka dibaca
k. Jika huruf yang telah di gabung dengan anak huruf nengen ingin digabung
dengan huruf induk dengan anak huruf maka huruf yang telah diberi nengen
diurutkan di urutan terakhir penggabungan. Misalkan menggabungkan huruf
induk sa dengan huruf induk ka yang telah diberi nengen maka penggabungan
dibaca sak.
2.2. Pengolahan Citra
Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau
benda. Citra memiliki peranan penting dalam informasi visual dengan
karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks. Sebuah citra atau gambar
didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi f(x,y) citra pada titik suatu intensitas atau
12
level keabuan, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo dari f pada
koordinat (x,y) (Prasetyo, 2011).
Pengolahan citra merupakan citra yang mengalami gangguan baik oleh manusia
maupun mesin, maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang
kualitasnya lebih baik (Munir, 2004).
Pengolahan citra dikelompokkan menjadi dua yaitu memperbaiki citra sesuai
dengan kebutuhan dan mengolah informasi yang terdapat didalam citra. Mengolah
informasi dalam citra umumnya untuk mengolah objek citra dengan cara
mengekstraksi informasi penting yang ada di dalamnya. Dengan pengolahan citra
diharapkan citra yang diproses dapat diambil cirinya.
Pengolahan citra dilakukan dengan menggunakan operasi tertentu. Salah satu
operasi untuk pengolahan citra yaitu perbaikan kualitas citra. Operasi ini bertujuan
untuk memperbaiki citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra.
Contoh: perbaikan kontras, edge inhancement, penajaman (sharpening),
pemberian warna semu, dan penapisan derau.
2.2.1. Jenis-Jenis Citra
Didalam pengolahan citra terdapat beberapa jenis citra yang umum digunakan
yaitu:
1) Citra berwarna
yaitu citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan warna tertentu.
Banyaknya warna yang mungkin digunakan bergantung pada kedalaman
pixel citra yang bersangkutan. Citra berwarna direpresentasikan dalam
beberapa kanal (channel) yang menyatakan komponen-komponen warna
penyusunnya. Banyaknya kanal yang digunakan bergantung pada model
13
warna yang digunakan pada citra tersebut. Gambar 2.2 menunjukkan sebuah
citra warna.
Gambar 2.2 Citra warna
Intensitas suatu pada titik pada citra berwarna merupakan kombinasi dari
tiga intensitas: derajat keabuan merah (fmerah(x,y)), hijau fhijau(x,y) dan
biru (fbiru(x,y)). Persepsi visual citra berwarna umumnya lebih kaya
dibandingkan dengan citra hitam putih. Citra berwarna menampilkan objek
seperti warna aslinya (meskipun tidak selalu tepat demikian). Warna-warna
yang diterima oleh mata manusia merupakan hasil kombinasi cahaya dengan
panjang gelombang berbeda.
2) Citra Gray Scale
yaitu citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan derajat keabuan atau
intensitas warna putih. Nilai intensitas paling rendah merepresentasikan
warna hitam dan nilai intensitas paling tinggi merepresentasikan warna
putih. Pada umumnya citra grayscale memiliki kedalaman pixel 8 bit (256
derajat keabuan), tetapi ada juga citra grayscale yang kedalaman pixel-nya
bukan 8 bit, misalnya 16 bit untuk penggunaan yang memerlukan ketelitian
tinggi. Contoh citra grayscale bisa dilihat pada Gambar 2.3.
14
Gambar 2.3 Citra grayscale
Citra grayscale merupakan citra satu kanal, di mana citra f(x,y) merupakan
fungsi tingkat keabuan dari hitam ke putih, x menyatakan variable kolom
atau posisi pixel di garis jelajah dan y menyatakan variable kolom atau
posisi pixel di garis jelajah. Intensitas f dari gambar hitam putih pada titik
(x,y) disebut derajat keabuan (grey level), yang dalam hal ini derajat
keabuannya bergerak dari hitam keputih. Derajat keabuan memiliki rentang
nilai dari Imin sampai Imax, atau Imin < f < Imax, selang (Imin, Imax)
disebut skala keabuan.
Biasanya selang (Imin, Imax) sering digeser untuk alasan-alasan praktis
menjadi selang [0,L], yang dalam hal ini nilai intensitas 0 meyatakan hitam,
nilai intensitas L meyatakan putih, sedangkan nilai intensitas antara 0
sampai L bergeser dari hitam ke putih. Sebagai contoh citra grayscale
dengan 256 level artinya mempunyai skala abu dari 0 sampai 255 atau
[0,255], yang dalam hal ini intensitas 0 menyatakan hitam, intensitas 255
menyatakan putih, dan nilai antara 0 sampai 255 menyatakan warna
keabuan yang terletak antara hitam dan putih.
15
3) Citra Biner
Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan 2
warna, yaitu hitam dan putih. Piksel yang memiliki warna putih bernilai 0,
sementara piksel yang berwarna hitam bernilai 1. Oleh karena itu, setiap
pixel pada citra biner cukup direpresentasikan dengan 1 bit. Gambar 2.4 dan
2.5 menunjukkan sebuah citra biner dan representasi citra tersebut.
Gambar 2.4 Citra biner Gambar 2.5 Representasi citra biner
Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang
lebih kaya dari citra biner, namun tidak membuat citra biner mati. Pada
beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalkan citra logo
instansi (yang hanya terdiri atas warna hitam dan putih), citra kode barang
(bar code) yang tertera pada label barang, citra hasil pemindaian dokumen
teks, dan sebagainya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, citra biner
hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan: hitam dan putih. Pixel – pixel
objek bernilai 1 dan pixel – pixel latar belakang bernilai 0. pada waktu
menampilkan gambar, 0 adalah putih dan 1 adalah hitam.
16
2.2.2. Jenis-Jenis Pengolahan Citra Digital
Dalam implementasinya terdapat beberapa macam pengolahan citra digital yang
dapat dilakukan yaitu:
1. Cropping Citra
Cropping citra mengacu pada penghapusan bagian luar dari suatu gambar untuk
meningkatkan framing, menekankan subjek yaitu dengan menghapus daerah yang
tidak diinginkan atau detail yang tidak relevan dari suatu citra atau mengubah
aspek rasio dari suatu citra. Image cropping banyak digunakan di berbagai bidang
seperti pada foto, karya seni dan juga film (Hara, 2016). Proses cropping citra
ditunjukkan pada Gambar 2.6 berikut:
Gambar 2.6 Proses Cropping pada citra
Pada gambar 2.6 di atas dapat kita lihat bahwa setelah proses cropping dilakukan,
framing dari citra menjadi lebih jelas karena dilakukan penghapusan pada daerah
luar objek yang tidak diinginkan.
2. Resizing Citra
Pada saat melakukan proses pengolahan citra, suatu gambar/citra akan kita
tentukan ukurannya. Sehingga ukuran citra tersebut bisa berubah menjadi lebih
kecil dari aslinya atau sebaliknya. Resizing merupakan proses untuk mengubah
ukuran piksel pada suatu gambar/citra. Pengubahan ukuran citra dilakukan dengan
metode interpolasi. Interpolasi adalah sebuah metode pencitraan untuk
meningkatkan atau mengurangi jumlah piksel pada suatu citra digital. Interpolasi
bekerja dengan menggunakan data yang diketahui untuk memperkirakan nilai-
17
nilai pada titik-titik yang tidak diketahui. Pada penelitian ini setiap citra akan di
resizing menjadi 40x20 piksel.
3. Ekstrasi Fitur Citra
Ekstraksi adalah proses mengkodekan tiap karakter menjadi kode biner (angka 0
dan 1). Pengkodean dilakukan dengan cara penentuan jumlah titik hitam pada tiap
bagian selanjutnya jumlah titik hitam tersebut dibandingkan dengan jumlah
tertentu| (x). Jika lebih besar dari x maka bagian tersebut dikodekan menjadi satu
„1‟, jika lebih kecil maka dikodekan menjadi nol „0‟. Berikut adalah contoh dari
ekstrasi huruf ‟A‟ yang ditunjukkan pada Gambar 2.7. dan 2.8.
Gambar 2.7 Huruf A
Ketika dilakukan ekstrasi pada huruf A dengan ukuran, ukuran citra 12 x 12 maka
didapatkan nilai ekstrasinya seperti pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Ekstraksi fitur citra huruf A
18
Dari fitur citra yang diekstrasi titik hitam dikonversi menjadi nilai 1 sedangkan
titik putih dikonversi nilai nol.
4. Dilasi citra
Proses dalam dilasi adalah “penumbuhan” atau “penebalan” dalam citra biner.
Penebalan dalam proses dilasi dikontrol oleh bentuk strel yang digunakan. Dilasi
ini sangat berguna apabila diterapkan dalam objek terputus yang dikarenakan hasil
pengambilan citra yang terganggu oleh noise, kerusakan objek fisik yang
dijadikan citra digital, atau disebabkan resolusi yang jelek, seperti teks pada kertas
yang sudah usang sehingga bentuk hurufnya terputus dan sebagainya. (Prasetyo,
2011).
Jika A dan B adalah anggota Z2, dilasi antara A dan B dilasi antara A dan B
dinyatakan dengan A⊕B. Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan
berikut:
𝐴 ⊕𝐵= 𝑧|𝐵𝑧∩𝐴 ≠ ∅ (2.1)
Persamaan diatas didasarkan pada refleksi B terhadap originnya, dan penggeseran
refleksi oleh z. Dilasi A dan B adalah himpunan semua displacement z, persamaan
diatas dapat ditulis kembali secara ekivalen sebagai:
𝐴 ⊕𝐵= 𝑧|[𝐵𝑧∩𝐴]⊆𝐴 (2.2)
Dimana himpunan B adalah strel, sedangkan A himpunan (obyek citra) yang
terdilasi (Prayoga dkk., 2017).
19
2.3. Pemrograman Matlab
Matlab (matrik laboratory) adalah sebuah program yang berfungsi untuk
menganailisa dan komputasi numeric. Matlab merupakan suatu bahasa
pemrograman matematika lanjut yang dibuat dengan dasar pemikiran
menggunakan sifat dan bentuk matrik. Matlab sendiri banyak digunakan pada
matematika komputasi, pengembangan algoritma, pemrograman modeling,
simulasi, pembuatan prototype, analisis data, eksplorasi, visualisasi, analisis
numerik, statistik dan pengembangan teknik (Tjolleng, 2017). Sebuah paket
tambahan seperti Simulink, menambahkan simulasi grafis multiranah dan desain
berdasar-model untuk sistem terlekat dan dinamik. MATLAB memiliki
kemampuan tinggi yang menggabungkan komputasi, visualisasi, dan
pemrograman dalam satu kesatuan yang mudah digunakan di mana masalah dan
penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematik yang sudah dikenal.
Pemakaian MATLAB meliputi Matematika dan komputasi, Pengembangan
algoritma, Pengolahan Citra, Akuisisi data, Pemodelan, simulasi dan prototype,
Grafik saintifik dan engineering dan Perluasan pemakaian, seperti graphical user
interface (GUI).
Sistem MATLAB terdiri atas lima bagian utama yaitu:
1. Development Environment. Ini adalah kumpulan semua alat-alat dan fasiltas
untuk membantu kita dalam menggunakan fungsi dan file MATLAB.
Bagian ini memuat desktop, Command window, command history, editor
and debugger, dan browser untuk melihat help, workspace, files.
2. The MATLAB Mathematical Function Library. Bagian ini adalah koleksi
semua algoritma komputasi, mulai dari fungsi sederhana seperti sum, sine,
20
cosine sampai fungsi lebih rumit seperti, invers matriks, nilai eigen, fungsi
Bessel dan fast Fourier transform.
3. The MATLAB language. Ini adalah bahasa matriks/array level tinggi dengan
control flow, fungsi, struktur data, input/output, dan fitur objek
programming lainnya.
4. Graphics. MATLAB mempunyai fasilitas untuk menampilkan vector dan
matriks sebagai grafik. Fasilitas ini mencakup visualisasi data dua atau tiga
dimensi, pemrosesan citra (image processing), animasi, dan grafik animasi.
5. The MATLAB Application Program Interface (API). Paket ini
memungkinkan kita menulis bahasa C dan Fortran yang berinteraksi dengan
MATLAB. API memuat fasilitas untuk pemanggilan kode-kode dari
MATLAB (dynamic linking), yang disebut MATLAB sebagai mesin
penghitung, dan untuk membaca dan menulis MAT-files.
1. Pemrograman M-File
M-file merupakan sederetan perintah matlab yang dituliskan berurutan sebagai
sebuah file. File yang telah tersimpan akan memiliki ekstensi .m yang
menandakan bahwa file yang telah dibuat tersebut adalah file matlab. M-file
sendiri dapat dituliskan sebagai sebuah script atau dapat pula ditulis sebagai
sebuah fungsi yang menerima argument atau masukan yang menghasilkan output.
2. Statement control
Sama seperti bahasa pemrograman lain, matlab juga memiliki statement kontrol
seperti:
If, else dan elseif
While
21
For
Continu dan break
2.4. Template Matching
Template matching merupakan metode yang sederhana dan banyak digunakan
untuk mengenali pola. Suatu citra masukan akan dibandingkan dengan citra
lainnya guna mendapatkan atau mengidentifikasi suatu objek dari berbagai macam
objek lainnya pada suatu gambar/citra. Template ditempatkan pada pusat bagian
citra yang akan dibandingkan dan dihitung seberapa banyak titik yang paling
sesuai dengan template. Langkah ini diulangi terhadap keseluruhan citra masukan
yang akan dibandingkan. Nilai kesesuaian titik yang paling mendekati atau error
minimum yang paling kecil antara citra masukan dan citra template menandakan
bahwa citra tersebut merupakan citra template yang paling sesuai dengan citra
masukan.
Menurut Jurie dan Dhome 2002, Template matching merupakan metode
pengolahan citra digital untuk menemukan bagian-bagian kecil dari gambar yang
cocok dengan template gambar dan merupakan metode paling popular untuk
mendapatkan informasi dari media gambar. Dalam metode ini dikenal pencarian
fitur tertentu atau target dari waktu ke waktu yang didasarkan pada perbandingan
isi setiap gambar dengan sample template. Sedangkan menurut Brunelli 2009,
template matching adalah suatu teknik untuk mengukur kesamaan dari dua
gambar digital, untuk menentukan apakah mereka adalah sama atau tidak.
Sehingga dapat disimpulkan dimana pengertian template matching merupakan
teknik untuk mengukur kesamaan dari gambar dengan template gambar.
22
2.5. Sum of Absolute Differences
Sum of absolute differences (SAD) adalah sebuah teknik atau algoritma untuk
mengukur kesamaan antara blok gambar. SAD bekerja dengan mengambil
perbedaan mutlak (Absolute Difference) antara setiap pixel di blok citra masukan
dan pixel yang sesuai di blok citra template yang digunakan untuk perbandingan.
1. Algoritma Block Matching
Pada algoritma block matching, sebuah block image B berpusat pada sebuah
search point p pada search frame I (n1,n2) dibandingkan dengan kandidat block
pada target frame J (n1,n2) berdasarkan pada kriteria matching untuk
mendapatkan blok matching terbaik di dalam suatu pre-defined search area.
Motion vector Vp dari search point p diberikan dari pergerakan blok dalam
mencari block matching terbaik, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Block matching antara Bp pada search frame I dan search area pada
target frame J.
Teknik block matching sangat banyak digunakan untuk memperkirakan vector
block motion. Contoh dari block matching termasuk sum of absolute differences.
(Triningtyas dkk., 2012).
Target Frame J Bp
Vp
Search Area
Best Matching
block
n2
n1
23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
Lampung. Penelitian dimulai pada bulan maret hingga bulan september 2018.
3.2. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai pendukung
berjalannya kegiatan antara lain yaitu :
1. Satu unit laptop dengan Spesifikasi:
AMD A8-7410 APU with AMD Radeon R5 Graphics
RAM 4,00 GB
64 Bit Operating System Windows 10
2. Perangkat lunak Matlab 2016b (trial)
3. Perangkat lunak Paint
4. Perangkat lunak Corel Draw
5. Satu unit mesin scanner
24
3.3. Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Mampu membandingkan citra masukan dengan citra template yang berjumlah
260 buah citra, menggunakan metode sum of absolute difference (SAD)
sehingga didapatkan hasil nilai SAD terkecil. Dimana semakin kecil nilai
SAD maka tingkat kemiripan antara citra template dengan citra masukan
semakin besar.
2. Sistem mampu mengenali pola aksara Lampung dan memiliki tingkat
kesalahan yang kecil.
3.4. Diagram Alir Penelitian
Untuk memperjelas langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam penelitian,
dibuat diagram alir penelitian yang diperlihatkan pada Gambar 3.1.
Mulai
Konsep / Ide
Perancangan sistem
Studi Literatur
Penentuan
Spesifikasi Sistem
Apakah
tersedia ?
A
Ya
Tidak
25
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.5. Tahap-Tahap Dalam Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Rumusan masalah
2. Studi literatur
3. Perancangan sistem
4. Pengumpulan data masukan dan data template
Perancangan
Sistem
Pengambilan data masukan
dan data Template
Pengujian Sistem
Apakah
Berhasil ?
Kesimpulan
Analisis
Pengambilan
Data
Selesai
Ya
Tidak
A
26
5. Pembuatan sistem
6. Pengujian sistem
7. Analisa dan pembahasan
8. Kesimpulan
3.5.1. Rumusan Masalah
Perumusan masalah menjelaskan bagaimana penelitian ini dilaksanakan. Rumusan
masalah pada penelitian ini berkaitan dengan latar belakang yang telah dijelaskan
pada pendahuluan.
3.5.2. Studi Literatur
Pada tahap ini bertujuan untuk mendalami masalah dan memberikan solusi serta
mendapatkan informasi terhadap permasalahan yang telah dirumuskan. Studi
literatur merupakan sebuah kajian pustaka yang bersumber dari buku, jurnal,
internet, ataupun dari hasil penelitian orang lain. Literatur pada penelitian ini
berkaitan dengan materi:
1. Bahasa dan aksara Lampung
2. Pengolahan citra
3. Pemrograman Matlab
4. Template matching
5. Sum of absolute differences (SAD)
3.5.3. Perancangan sistem
Pada penelitian ini terdapat beberapa langkah kerja dari perancangan sistem.
Dimana keseluruhan sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2.
27
Gambar 3.2. Diagram blok perancangan sistem
Dari diagram blok perancangan sistem diatas dapat dilihat bahwa sistem akan
membandingkan antara data masukan yang berupa tulisan tangan aksara Lampung
dengan data template yang merupakan font Akasara Lampung baku/standart.
Adapun pembandingnya berupa program yang dibuat menggunakan perangkat
lunak matlab dengan metode sum of absolute differences (SAD). Pada data
masukan dan data template, masing-masing citra akan di cropping dan di resizing
dengan ukuran piksel yang sama yaitu 40x20. Dengan ukuran piksel yang sama
kemudian citra dapat dibandingkan dengan menggunakan metode SAD. Dimana
metode SAD bekerja dengan mengambil perbedaan mutlak (absolute difference)
(Data masukan)
Tulisan tangan
Akasara Lampung
Image
Scanner
Image Processing
Pembanding
Sum of absolute
differences (SAD)
Data Keluaran
(Hasil)
(Data Template)
Tulisan tangan
Aksara Lampung
yang telah baku
Image Processing
Library
Template
Cropping
Resize
Cropping
Resize
28
antara setiap piksel/kolom pada blok citra masukan dengan piksel yang sesuai di
blok citra template. Setelah data masukan dan data template dibandingkan
menggunakan SAD maka didapatkan hasil atau data keluaran berupa citra yang
selanjutkan akan ditampilkan.
3.5.4. Pengumpulan Data Masukan dan Data Template
Pada penelitian ini terdapat dua data yang harus dikumpulkan, yaitu data masukan
dan data template. Kedua data tersebut selanjutnya akan dibandingkan sehingga
didapatkan hasil keluaran berupa citra yang mirip dengan citra masukan.
Data masukan diambil dalam bentuk angket yang akan diisi oleh koresponden,
setelah data diisi selanjutnya data angket tersebut di scan menggunakan alat
scanner yang kemudian disimpan dalam format citra digital. Gambar 3.3 dan
Gambar 3.4 memperlihatkan contoh angket data yang sudah diisi dan yang belum
diisi kosakata aksara Lampung.
29
a) Data yang belum diisi
Gambar 3.3 Angket yang belum diisi
30
b) Data yang telah diisi
Gambar 3.4 Angket yang telah diisi
Data masukan terdiri dari 10 kata aksara Lampung, yaitu kata Atau,
Bangkang/Kosong, Bar bar, Cabe, Nyak/saya, Pagi, Papan, Pungu/tangan,
31
Sabai/besan dan Sapi. Angket data masukan akan diisi oleh 10 orang koresponden
guna mendapatkan bentuk tulisan yang berbeda-beda.
Untuk data template sebagai data pembanding, digunakan font aksara Lampung
yang telah baku/standart. Data template diambil dari font aksara lampung ciptaan
bapak Meizano Ardhi Muhammad dkk, dimana font tersebut telah mendapatkan
sertifikat nasional dari kementerian hukum dan HAM republik Indonesia.
Sehingga bentuk tulisan atau font aksaranya dapat dijadikan sebagai acuan resmi.
Font aksara Lampung pada template dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Font Aksara Lampung baku
Data template pada penelitian ini berisikan karakter aksara Lampung yang terdiri
dari 260 karakter, dimana dari setiap 20 huruf aksara Lampung terdiri dari satu
huruf induk dan 12 karakter anak huruf (6 anak huruf atas, 3 anak huruf depan,
dan 3 anak huruf bawah). Setelah data template sebanyak 260 buah citra telah
didapatkan, selanjutnya citra tersebut dikumpulkan dalam satu folder/template
yang kemudian di rename dan diurutkan dari citra 001 sampai dengan citra 260
guna mempermudah program (SAD) dalam membandingkan dengan data
masukan.
32
3.5.5. Pembuatan Sistem
Pembuatan sistem pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak matlab
dengan sum of absolute differences sebagai metode pembandingnya. Program
dibuat agar dapat mengolah citra masukan dan citra template yang kemudian akan
dibandingkan. Sebelum citra masukan dan citra template dibandingkan atau
diproses, citra/gambar terlebih dahulu dikonversi dari citra RGB menjadi citra
Black and White agar hasil penjumlahan data mutlaknya tidak terlalu besar.
Setelah program dapat membaca serta mengkonversi citra masukan dan citra
template, maka selanjutnya program akan membandingkan kedua citra tersebut,
sehingga didapatkan hasil penjumlahan SAD nya. Nilai/hasil SAD yang paling
kecil akan ditampilkan sebagai citra yang paling mirip/cocok.
3.5.6. Pengujian sistem
Setelah semua sistem telah dibuat, langkah selanjutnya yaitu menguji kehandalan
dari sistem tersebut. Pengujian sistem dilakukan dengan cara membandingkan
data masukan dengan data template menggunakan perangkat lunak matlab yang
telah diprogram sebelumnya. Agar pengujian lebih akurat maka penulisan data
masukan diisi atau ditulis oleh 10 orang yang berbeda.
Selanjutnya keandalan sistem dapat ditentukan dari persentase tingkat kesalahan
yang dihasilkan dari pengujian yaitu dengan persamaan 3.1 berikut:
(3.1)
33
3.5.7. Analisis dan Kesimpulan
Tahapan selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah didapat dari pengujian
sistem. Dimana hasil pengujian tersebut dapat dijadikan acuan untuk pengambilan
keputusan dan kesimpulan. Serta untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang
nantinya akan dijadikan kritik dan saran untuk penyempurnaan penelitian
selanjutnya.
65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, hasil analisa dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Telah terealisasi sistem pengenalan tulisan tangan aksara Lampung
menggunakan template matching dengan metode sum of absolute differences.
2. Pengenalan tulisan tangan aksara Lampung dengan metode sum of absolute
differences dapat mengenali 111 kosakata dari 200 kosakata yang telah
ditentukan. Dengan rata-rata kesalahan pengenalan sebesar 44,5%.
3. Metode sum of absolute differences tidak efisien atau tidak cocok dalam
mengenali karakter tulisan tangan aksara Lampung dengan acuan rata-rata
kesalahan pengenalan yang sangat besar.
4. Bentuk tulisan tangan pada data masukan harus mengacu pada data template,
karena sangat mempengaruhi hasil sum of absolute differences-nya.
5. Bentuk karakter aksara dan tulisan tangan yang bervariatif mempengaruhi
sistem dalam mendapatkan hasil yang tepat.
66
5.2. Saran
Untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada sistem yang telah dibuat
ini, maka maka penulis menyarankan untuk dilakukan pengembangan atau
perbaikan seperti berikut:
1. Membuat aplikasi agar dapat dijalankan pada platform android sehingga
manfaatnya bisa mencakup kalangan yang lebih luas lagi.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda, guna
mendapatkan metode pengenalan huruf atau template matching yang lebih
baik dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2009. Mengenal Bahasa Daerah dan Aksara Lampung. Gunung Pesagi.
Bandar Lampung.
Ariyanto. 2010. Rancang Bangun Pengenalan Tulisan Tangan dan Penerjemah
Kosakata Bahasa Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Brunelli, R,. Template Matching Techniques in Computer Vision: Theory and
Practice. Wiley. Italy.
Hara, E. 2016. Sistem Pengenalan Tulisan Tangan Aksara Lampung dengan
Metode Deteksi Tepi (Canny) Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagation. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Jurie, F., and Dhome, M. 2002. Real Time Robust Template Matching. BMVC.
Université Blaise-Pascal. France.
Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik.
Informatika. Bandung.
Noeh, M., dan Fadilah H. 1979. Kamus Umum Bahasa Lampung-Indonesia.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Prasetyo, E. 2011. Pengolahan Citra Digital Dan Aplikasinya Menggunakan
MATLAB. Andi. Yogyakarta.
Prayoga, A., M, Rumani., dan Ansori., A. 2017. Pembuatan Rule-L Systems
Menggunakan Algoritma Sum of Absolute Difference dan Pixel Movement.
E-Proceeding of Enginering. Vol.4 (No.2): 2191 hlm.
Tjolleng, Amir. 2017. Pengantar Pemrograman MATLAB. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Triningtyas, A., Afandi, A., dan Wirawan. 2012. Perancangan Sistem Pengenalan
Objek Visual Untuk Pengamanan dan Pemantauan Fasilitas PLTA. ITS
Library. Surabaya.