Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    1/198

      1

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

    PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN

    METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)

    DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU

    S K R I P S I

    Oleh :

    DAVID HARI SAPUTRA

    04550001

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

    2009

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    2/198

      2

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

    PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN

    METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)

    DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU

    S K R I P S I

    Diajukan Kepada:Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang

    Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

    Strata Satu (S-I)

    Oleh :

    David Hari Saputra

    04550001

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

    2009

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    3/198

      3

    LEMBAR PERSETUJUAN

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

    PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN

    METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)

    DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU

    S K R I P S I

    Oleh :

    Nama : David Hari SaputraNim : 04550001Jurusan : Teknik InformatikaFakultas : Sains dan Teknologi

    Telah Disetujui, 10 Januari 2009

    Dosen Pembimbing I

    Fatchurrochman, M.Kom.NIP.150 368 774 

    Dosen Pembimbing II

    M. Ainul Yaqin, M.Kom.NIP.150 377 940

    Mengetahui,Ketua JurusanTeknik Informatika

    Fakultas Sains Dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Malang

    Suhartono, M.Kom.NIP. 150 327 241

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    4/198

      4

    HALAMAN PENGESAHAN

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

    KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGANMETODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)

    DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU

    S K R I P S I

    Oleh

    David Hari SaputraNIM. 04550001

    Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji SkripsiDan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S. Kom)

    Tanggal, 15 Januari 2009

    Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan

    1. Penguji Utama : Totok Chamidy, M.Kom. ( )

    NIP. 150 368 177

    2. Ketua Penguji : Syahiduz Zaman, M.Kom. ( )NIP. 150 368 777

    3. Sekertaris Penguji : Fatchurrochman, M.Kom. ( )

    NIP. 150 368 774

    4. Anggota Penguji : M. Ainul Yaqin, M.Kom. ( )

    NIP. 150 377 940

    Mengetahui dan MengesahkanKetua Jurusan Teknik Informatika

    Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang

    Suhartono, M.Kom.

    NIP. 150 327 241

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    5/198

      5

    Fatchurrochman, M.Kom. 

    Dosen Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Malang

    NOTA DINAS PEMBIMBING 

    Hal : Skripsi David Hari SaputraLamp : 6 (enam) Eksemplar

    Kepada Yth.Dekan Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang

     Assalamu’alaikum Wr. Wb.Sesudah Melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa

    maupun Teknik Penulisan, dan Setelah membaca Skripsi mahasiswa tersebut di

    bawah ini :

    Nama : David Hari Saputra

    NIM : 04550001

    Jurusan : Teknik Informatika

    Alamat : Ds. Pudakit Barat, Sangkapura, Gresik

    Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

    Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP

    ( AnalyticalHierarchy Process)

    di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu

    Maka Selaku Pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut layak

    diajukan untuk diujikan.

    Demikian, Mohon dimaklumi adanya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Malang, 10 Januari 2009Dosen Pembimbing I

    Fatchurrochman, M.Kom.NIP.150 368 774 

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    6/198

      6

    M. Ainul Yaqin, M.Kom.

    Dosen Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri Malang

    NOTA DINAS PEMBIMBING 

    Hal : Skripsi David Hari SaputraLamp : 6 (enam) Eksemplar

    Kepada Yth.Dekan Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang

     Assalamu’alaikum Wr. Wb.Sesudah Melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa

    maupun Teknik Penulisan, dan Setelah membaca Skripsi mahasiswa tersebut di

    bawah ini :

    Nama : David Hari Saputra

    NIM : 04550001

    Jurusan : Teknik Informatika

    Alamat : Ds. Pudakit Barat, Sangkapura, Gresik

    Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

    Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP

    ( Analytical  Hierarchy Process)

    di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu

    Maka Selaku Pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut layak

    diajukan untuk diujikan.

    Demikian, Mohon dimaklumi adanya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Malang, 10 Januari 2009Dosen Pembimbing II

    M. Ainul Yaqin, M.Kom.NIP.150 377 940

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    7/198

      7

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

    Nama : David Hari Saputra

    Nim : 04550001

    Alamat : Jl. Jujuk Tampo RT/RW 01/02 Pudakit Barat Sangkapura Gresik

    Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan

    kelulusan pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dengan judul :

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN

    KREDIT NASABAH DENGAN METODE AHP ( Analytical Hierarchy

     Process) DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU

    Adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain.

    Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi

    tanggung jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak Fakultas Sains dan Teknologi,

    tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan

    dari siapapun.

    Malang, 10 Januari 2009

    Hormat saya,

    DAVID HARI SAPUTRA

    NIM : 04550001

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    8/198

      8

    Lembar PersembahanYang utama dari s Yang utama dari s Yang utama dari s Yang utama dari segalanya...egalanya...egalanya...egalanya...

    Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta kasih dan sayang-Mu telahmemberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas Karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini

    dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan RasulullahMuhammad SAW.

    Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihidan kusayangi.

    Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Sebagai tanda bakti, hormat, pengorbanan, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga adinda

    David Hari SaputraDavid Hari SaputraDavid Hari SaputraDavid Hari Saputra haturkan kepada Bapak dan Ibu yang telah memberikan kasih sayang ,segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat davidbalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

    Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Yang memiliki rasa kasih dan sayang yang begitu besar untuk Kel.Pakde Kukuh,

    Kel.Bulek Kuten, Kel.Bulek Heti, Kel.Om Aziz, Kel. Mamang Hoho, dan Kel.Bibi Ila.

    Teruntukmu Teruntukmu Teruntukmu Teruntukmu Kasih Kasih Kasih Kasih...Teruntuk nurul hidayati seseorang pengisi kehidupanku,

    Terima kasih untuk setiap hiasan dalam hidupku, Atas cita dan cinta yang kau tulis dalamhatiku, Atas asa yang sempat membeku, Terima kasih atas suka dan duka yang kau

    tumbuhkan di hidupku, Atas kerumitan dan masalah yang mendewasakanku, Atas kasih sayang yang kau balutkan di jiwa, Atas tangis dan tawa yang masuk ke rasa,

    Semoga aku bisa semakin dewasa dan bijak menyikapi kehidupan

    My Friends…My Friends…My Friends…My Friends…Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al  Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al  Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al  Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al- -- -Fa Fa Fa Farobi 7” :robi 7” :robi 7” :robi 7” :

    Kang_Ali, Om Horno, Umar Chan, Mich ganteng, Sukrie, Papa_Ismail, Miftah, Nasih, dansahabat-sahabatku di Ma’had Al-A’ly Yang selalu memberikan keceriaan, dan memberikansolusi disaat penulis kesulitan. Terima kasih atas keceriaan, dukungan dan diskusi informal

    untuk menyelesaikan skripsi ini. Canda tawa kalian membuatku bahagia.Sahabat Sahabat Sahabat Sahabat- -- -sahabatku sahabatku sahabatku sahabatku ::::

     Adhie, Afdal, Kang Ajib, Gus zainal, Andrew, Alphie, Azwar, Kang Arief, Mas Mujib,

    Tuhil, Ayoung, Catur, Ulphe, Ana, Anief, Ema, Mbak Ivana, Terima kasih telah memberikanbantuan dan motivasi serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini . 

    Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty :::: Ashuri, Sulbi, Mas rahman, Mas Ipung, Jiran, Syamsiyah, Ending, Opang, Azmi, Ulhaq,Ojhek, Amel, Dimuth, Nita, Noer, Majid, Ika, Andika, n sahabat2ku yang tak mungkin

    disebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan do’a dan masukan serta maumenemaniku walaupun hanya melalui telepon, sms, friendster. Maju terus pulau qta

    tercinta...salam boyanisty...sukses selalu sahabat2ku...

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    9/198

      9

    MOTTO MOTTO MOTTO MOTTO

    ” ”” ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahaigiaan)(kebahaigiaan)(kebahaigiaan)(kebahaigiaan) negerinegerinegerinegeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlahanganlahanganlahanganlahkamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang  gg  g- -- -orangorangorangorang

     yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”.(Al-Qashash 28:77) 

    ”Barangsiapa mengamalkan yang diketahuinya maka Allah

    menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum

    diketahuinya”.

    ”Kek ”Kek ”Kek ”Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan

    apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.

    “Berjuang untuk mendapatkan sesuatu bukan menunggu

    untuk mendapatkannya”.

    ”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,

    kecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNya aku berserah diri, danaku berserah diri, danaku berserah diri, danaku berserah diri, dan

    kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.

    (Al-Qur’an XI:88) 

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    10/198

      10

    KATA PENGANTAR

     Bissmillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan

    segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik

    Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

    Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

    menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak

    memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis

    ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:

    1.  Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Malang beserta seluruh staf.

    2.  Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults

    Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan

    ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk

    maju kepada penulis.

    3.  Bapak Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika yang

    telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan

    benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .

    4.  Bapak Fatchurrochman, M.Kom selaku dosen pembimbing yang selalu

    memberikan peluang waktu, arahan dan kontribusi dalam penyelesaian skripsi

    ini

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    11/198

      11

    5.  Bapak Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom selaku dosen pembimbing agama yang

    bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap

    permasalahan integrasi dalam skripsi ini.

    6.  Bapak Abdul Rohim selaku direktur utama PT. BPRS Bumi Rinjani Batu.

    7.  Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, khususnya Dosen

    Teknik Informatika dan staf yang telah memberikan ilmu kepada penulis

    selama empat tahun lamanya, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan

    skripsi ini.

    8.  Ayahanda dan Ibunda tercinta semoga Allah membalas dengan rahman dan

    rahim-Nya yang tiada tara, dan saudara saudariku semoga dalam perjalanan

    hidupku bisa memberikan setetes embun kebahagian kepada kalian.

    9.  Keluarga besar kontrakan “paradise”  dan teman-teman Teknik Informatika

    khususnya angkatan 2004 serta sahabat-sahabat semuanya.

    10. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dan motivasi serta pengetahuan

    dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Teriring do'a dan harapan semoga apa yang mereka berikan kepada

    penulis, mendapat pahala dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya

    atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan

    saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Semoga skripsi ini

    dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin...

    Malang, 10 Januari 2009Penulis

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    12/198

      12

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iiiHALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ivNOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................vLEMBAR PERNYATAAN............................................................................viiHALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................viiiMOTTO ..........................................................................................................ixKATA PENGANTAR ......................................................................................xDAFTAR ISI ..................................................................................................xiiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvDAFTAR TABEL ........................................................................................xviiABSTRAK ....................................................................................................xix

    BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1

    1.1 Latar Belakang ..........................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah......................................................................8

    1.3 Batasan Penelitian......................................................................8

    1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................8

    1.4.1  Tujuan Penelitian ...........................................................8

    1.4.2  Manfaat Penelitian .........................................................9

    1.5 Metodologi Penelitian.............................................................. 10

    1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 12

    BAB II : LANDASAN TEORI.................................................................... 14

    2.1 Pengertian Kredit Menurut Islam............................................. 14

    2.2 Unsur-Unsur Kredit ................................................................. 20

    2.3 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit............................................. 22

    2.4 Prosedur Pemberian Kredit ...................................................... 252.5 Sistem Pendukung Keputusan.................................................. 34

    2.5.1  Proses Berfikir Menurut Islam...................................... 34

    2.5.2  Pengertian Sistem......................................................... 36

    2.5.3  Pengertian Keputusan...................................................38

    2.5.4  Pengertian Sistem Pendukung Keputusan.......... ........... 38

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    13/198

      13

    2.5.5  Komponen Sistem Pendukung Keputusan .................... 42

    2.5.6  Tahap Pembuatan Keputusan .......................................44

    2.5.7  Metode Pemilihan Alternatif ........................................46

    2.6 Basis Data................................................................................ 47

    2.6.1  Definisi Data................................................................ 47

    2.6.2  Definisi Basis Data....................................................... 48

    2.6.3  Arsitektur Basis Data ................................................... 50

    2.7 Pengembangan Sistem............................................................. 51

    2.8 Konsep Model Analytical Hierarchi Process (AHP)................ 54

    2.9 Bank Pengkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS)............................ 59

    2.10  Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu

    Program................................................................................ 62

    2.10.1  Diagram Konteks (Context Diagram) ...........................63

    2.10.2  Data Flow Diagram (DFD)..........................................65

    2.10.3  Diagram Entity Relationship (Diagram ER) ................. 67

    2.10.4  Bagan Alir (Flowchart ) ................................................ 68

    2.10.5  Dependency Diagram................................................... 69 

    2.11  Borland Delphi 7.0................................................................ 69

    2.12  Interbase 6.5 .........................................................................71

    BAB III : DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM ................................ 72

    3.1  Gambaran Umum Obyek Penelitian......................................72

    3.1.1  Sejarah Perusahaan....................................................... 72

    3.1.2  Job Description ............................................................74

    3.2  Penyajian Data Dan Analisis Data......................................... 87

    3.2.1  Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan Di PT. BPRS

    Bumi Rinjani Batu ....................................................... 87

    3.2.2  Prosedur Pemberian Pembiayaan Di PT. Bumi

    Rinjani Batu................................................................. 88

    3.2.3  Analisis Penilaian Nasabah Pembiayaan Di PT. BPRS

    Bumi Rinjani Batu ....................................................... 93

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    14/198

      14

    3.3  Gambaran Umum Sistem .................................................... 101

    3.4  Batasan Sistem.................................................................... 102

    3.5  Pengguna Sistem................................................................. 102

    3.6   Dependency Diagram ......................................................... 103

    3.7  Analisis Dendan Perhitungan Metode AHP......................... 104

    3.8  Analisis Sistem................................................................... 122

    3.8.1  Context Diagram........................................................ 122

    3.8.2   Data Flow Diagram (DFD)........................................ 122

    3.8.3   Entity Relationships Diagram (ERD) ......................... 125

    3.8.4  Rancangan Database .................................................. 127

    3.9  Diagram Alir (Flowchart ) Sistem Pendukung Keputusan.... 131

    3.9.1  Diagram Alir Utama................................................... 131

    3.9.2  Diagram alir DSS Kelayakan Pemberian Kredit ......... 132

    3.9.3  Diagram alir Perhitungan AHP...................................133

    3.10  Rancangan User Interface ................................................... 134

    3.10.1  Rancangan Form Main Menu ..................................... 134

    3.10.2  Rancangan Form Matrik AHP .................................... 135

    3.10.3  Rancangan Form Analisa ...........................................138

    3.10.4  Rancangan Form Master.............................................142

    BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 144

    4.1 Lingkungan Implementasi...................................................... 144

    4.1.1  Kebutuhan Hardware................................................. 144

    4.1.2  Kebutuhan Software ................................................... 145

    4.2 Struktur Program ................................................................... 146

    4.3 Implementasi Antarmuka....................................................... 149

    4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 160

    BAB V : PENUTUP .................................................................................. 166

    5.1 Kesimpulan............................................................................166

    5.2 Saran ..................................................................................... 168

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    15/198

      15

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Komponen DSS Yang Berupa Alat Analisis ..............................43

    Gambar 2.2 Tahap Pembuatan Keputusan ..................................................... 44

    Gambar 2.3 Model Pengembangan Sistem .................................................... 52

    Gambar 2.4 Proses........................................................................................66

    Gambar 2.5 Aliran ........................................................................................66

    Gambar 2.6 Simpanan Data...........................................................................66

    Gambar 2.7 Kesatuan Luar............................................................................67

    Gambar 3.1 Skema Proses Pembiayaan......................................................... 88

    Gambar 3.2  Dependency Diagram .............................................................. 104

    Gambar 3.3 Context Diagram ..................................................................... 122

    Gambar 3.4 DFD Level 1 SPK Kredit ......................................................... 123

    Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 : Evaluasi Persyaratan Kelayakan Kredit123

    Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 : Pengolahan Manager .......................... 124

    Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 : Menyajikan Informasi Keputusan ....... 124

    Gambar 3.8 ERD SPK Kredit...................................................................... 126

    Gambar 3.9 Diagram Alir Sistem Pendukung Keputusan Utama ................. 132

    Gambar 3.10 Diagram Alir DSS Kelayakan Pemberian Kredit ...................... 133

    Gambar 3.11 Diagram Alir Perhitungan AHP ............................................... 134

    Gambar 3.12 Rancangan Form Menu Utama................................................. 135

    Gambar 3.13 Rancangan Form Matrik Perbandingan Berpasangan ............... 136

    Gambar 3.14 Rancangan Form Nilai Kriteria ................................................ 136

    Gambar 3.15 Rancangan Form Penjumlahan Tiap Baris................................ 137

    Gambar 3.16 Rancangan Form Rasio Konsistensi ......................................... 137

    Gambar 3.17 Rancangan Form Matrik Hasil ................................................. 138

    Gambar 3.18 Rancangan Form Penilaian kredit Character ............................ 139Gambar 3.19 Rancangan Form Penilaian kredit Capital ................................ 139

    Gambar 3.20 Rancangan Form Penilaian kredit Capacity.............................. 140

    Gambar 3.21 Rancangan Form Penilaian kredit Collateral............................ 140

    Gambar 3.22 Rancangan Form Penilaian kredit Condition of Economy ......... 141

    Gambar 3.23 Rancangan Form Analisa Kelayakan Kredit.................... ......... 141

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    16/198

      16

    Gambar 3.24 Rancangan Form Data Kelengkapan ........................................ 142

    Gambar 3.25 Rancangan Form Data Nasabah ............................................... 143

    Gambar 4.1 Struktur Program SPK Pemberian Kredit Nasabah.......... ......... 146

    Gambar 4.2 Form Utama............................................................................. 149

    Gambar 4.3 Form Set Matrik Perbandingan Berpasangan............................ 150

    Gambar 4.4 Form Matrik Nilai Kriteria....................... ................................ 151

    Gambar 4.5 Form Matrik Penjumlahan Setiap Baris........................... ......... 152

    Gambar 4.6 Form Perhitungan Rasio Konsistensi........ ................................ 153

    Gambar 4.7 Form Matrik Hasil ................................................................... 154

    Gambar 4.8 Form Update Data Penilaian Kredit ......................................... 155

    Gambar 4.9 Form Analisa Penilaian Kredit ................................................. 156

    Gambar 4.10 Form Hasil Analisa.................................................................. 157

    Gambar 4.11 Form Data Kelengkapan .......................................................... 158

    Gambar 4.12 Form Update Data Kelengkapan .............................................. 158

    Gambar 4.13 Form Data Nasabah ................................................................. 159

    Gambar 4.14 Form Laporan Data Nasabah.................... ................................ 160

    Gambar 4.15 Form Laporan Uji Program...................................................... 161

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    17/198

      17

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Hubungan antara struktur masalah, tingkatan manajemen, dan

    contoh system informasi yang relevan ........................................41

    Tabel 2.2 Analisis Skala perbandingan............................................. ........... 55

    Tabel 2.3 Daftar indeks random konsistensi ................................................ 58

    Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan........................................... 105

    Tabel 3.2 Matriks Nilai Kriteria ................................................................ 106

    Tabel 3.3 Matriks Penjumlahan Setiap Baris .............................................107

    Tabel 3.4 Perhitungan Rasio Konsistensi................................................... 108

    Tabel 3.5 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Condition Of

     Economy................................................................................... 109

    Tabel 3.6 Matriks Nilai Kriteria Condition of Economy.............................109

    Tabel 3.7 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria  Condition Of

     Economy................................................................................... 110

    Tabel 3.8 Penghitungan Rasio Konsistensi ............................................... 110

    Tabel 3.9 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Character ............111

    Tabel 3.10 Matriks Nilai Kriteria Character ............................................... 112

    Tabel 3.11 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Character .............. 112

    Table 3.12 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 112

    Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Capital................. 113

    Tabel 3.14 Matriks Nilai Kriteria Capital................................................... 113

    Tabel 3.15 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Kriteria Capital ..................... 114

    Tabel 3.16 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 114

    Tabel 3.17 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Capacity .............. 115

    Tabel 3.18 Matriks Nilai Kriteria Capacity ................................................ 115

    Tabel 3.19 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Capacity ................ 115Tabel 3.20 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 116

    Tabel 3.21 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Collateral ............116

    Tabel 3.22 Matriks Nilai Kriteria Collateral............................................... 117

    Tabel 3.23 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Collateral .............. 117

    Tabel  3.24 Perhitungan Rasio Konsistensi ................................................. 117

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    18/198

      18

    Tabel 3.25 Matriks Hasil............................................................................. 118

    Tabel 3.26 Nilai Nasabah............................................................................118

    Tabel 3.27 Hasil Akhir................................................................................ 118

    Tabel 3.28 Matrik Kriteria .......................................................................... 127

    Tabel 3.29 Matrik Subkriteria Karakter....................................................... 127

    Tabel 3.30 Matrik Subkriteria Kapital ......................................................... 128

    Tabel 3.31 Matrik Subkriteria Kapasitas ..................................................... 128

    Tabel 3.32 Matrik Subkriteria Jaminan........................................................ 128

    Tabel 3.33 Matrik Subkriteria Kondisi Ekonomi ......................................... 129

    Tabel 3.34 Tabel Nasabah...........................................................................129 

    Tabel 3.35 Update Data Penilaian Kredit .................................................... 131

    Tabel 4.1 Uji Kelayakan PT. BPRS Bumi Rinjani Batu............................. 162

    Tabel 4.2 Uji Program SPK Kelayakan Pemberian Kredit ......................... 163

    Tabel 4.3 Prosentase Tingkat Validasi Program ........................................ 164

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    19/198

      19

    ABSTRAK

    Saputra, David Hari. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

    Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process) di PT. BPRS BUMI RINJANI BATU. Skripsi.

    Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,

    Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 

    Pembimbing : (I) Fatchurrochman, M. Kom. (II) M. Ainul Yaqin, M. Kom.

    Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit, Metode AHP

    PT BRRS Bumi Rinjani Batu adalah salah satu lembaga keuangan diIndonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan denganmenggunakan prinsip-prinsip perbankan syari’ah. PT BRRS Bumi Rinjani Batu

    memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/cicilandan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhioleh  calon debitur. Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan profitabilitasbank syari’ah maka perlu dilakukan pengelolaan pembiayaan untuk menjaga agarkualitas pembiayaan tetap terjaga dari pembiayaan yang bermasalah serta dariresiko kerugian. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusanyang tepat sangat diperlukan. Sehingga dalam  penentuan kelayakan pemberiankredit kepada calon debitur PT. BPRS Bumi Rinjani Batu terdapat beberapakriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan analisis kualitatif yaknianalisis 5C (character, capital, capacity, condition of economy, collateral).

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang, mengaplikasikan sertamengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang mampu memberikankeputusan kelayakan kredit kepada calon nasabah. Metode yang digunakan dalamsistem pendukung keputusan ini adalah metode AHP ( Analytical HierarchyProcess).

    Hasil uji program yang dilakukan kepada 17 calon nasabah yangdisesuaikan dengan data penilaian kredit dari Bank didapatkan bahwa 9 calonnasabah diterima, 5 calon nasabah dipertimbangkan dan 3 calon nasabah ditolak.Tingkat validasi sistem ini adalah 76.47 % valid digunakan dalam menentukankelayakan pemberian kredit nasabah dan 23.53 % tidak valid. Ketidakvalidasiandari sistem ini disebabkan dari kebutuhan bank dalam menentukan kelayakanpemberian kredit pada calon nasabah. Jika pihak Bank membutuhkan 10 calonnasabah untuk direkomondasikan dalam mendapatkan kredit maka calon nasabah

    yang dipertimbangkan dan ditolak juga dapat direkomondasikan dalammendapatkan kredit. Berdasarkan hasil uji program tersebut menunjukkan bahwasistem pendukung keputusan ini sudah dapat menentukan kelayakan kreditnasabah dengan baik.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    20/198

      20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Semua transaksi yang dilakukan oleh orang muslim haruslah

    berdasarkan prinsip rela sama rela, dan tidak boleh ada pihak yang menzalimi

    atau yang dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas

    dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktik perbankan. Allah

    SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:

     Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

    harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

     perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

    dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah

     Maha Penyayang kepadamu”. (QS: An-Nisa’: 29)

    Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta

    sebagian mereka terhadap sebagian lainnya dengan bathil, yaitu dengan

    berbagai macam usaha yang tidak syar’i seperti riba, judi dan berbagai hal

    serupa yang penuh tipu daya, sekalipun pada lahiriahnya cara-cara tersebut

    berdasarkan keumuman hukum syar’i, tetapi diketahui oleh Allah dengan jelas

    bahwa pelakunya hendak melakukan tipu muslihat terhadap riba.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    21/198

      21

    Jadi dalam surat ini Allah melarang kaum muslimin memakan harta

    sesamanya dengan jalan bathil, artinya Allah menghalalkan jual beli dan

    mengharamkan riba, dan Allah memerintahkan kaum muslimin untuk

    bermu’amalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,

    2003: 555-556)

    Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya

    membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan

    moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang

    diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh sebab itu peranan

    perbankan dalam suatu negara sangat penting. Tidak ada suatu negarapun

    yang hidup tanpa memanfaatkan lembaga keuangan (Siamat, 1999: 47).

    Lembaga keuangan perbankan merupakan lembaga keuangan yang

    bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke

    masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang membutuhkan,

    baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Lembaga perbankan di

    Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu, bank yang bersifat

    konvensional dan bank yang bersifat syari’ah. Bank yang bersifat

    konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan

    sistem bunga (interest fee), sedangkan bank yang bersifat syari’ah adalah bank

    yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syari’ah

    Islam.

    Pengertian BPR menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 adalah

    bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    22/198

      22

    prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

    lintas pembayaran.

    BPRS adalah BPR yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip

    muamalah Islam. (perwataatmadja, 1992: 95)

    Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

    Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dantinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-

    orang yang beriman”. (QS. Al-Baqarah: 278)

    Dalam hal ini Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman

    untuk bertakwa kepada-Nya sekaligus melarang mereka mengerjakan hal-hal

    yang dapat mendekatkan kepada kemurkaan-Nya dan menjauhkan diri dari

    keridhaan-Nya, dan Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk takut

    kepada-Nya dan berhati-hati, karena sesungguhnya Allah senantiasa

    mengawasi sesuatu yang mereka perbuat.

    Dan juga dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 279

    yang berbunyi:

    Artinya: “ Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), makaketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan

     jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok

    hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS.Al-Baqarah: 279)

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    23/198

      23

    Dalam ayat ini dijelaskan barang siapa yang masih tetap melakukan

    praktek riba dan tidak melepaskan diri darinya, maka wajib atas imam kaum

    muslimin untuk memintanya bertaubat, jika ia mau melepaskan diri darinya,

    maka keselamatan baginya, dan jika menolak, maka ia harus dipenggal

    lehernya.

    Dan ayat ini merupakan peringatan keras dan ancaman yang sangat

    tegas bagi orang-orang yang masih tetap mempraktekkan riba setelah adanya

    peringatan tersebut. (Abdullah, 2003: 555-557)

    PT BRRS Bumi Rinjani Batu sebagai salah satu lembaga keuangan di

    Indonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan dengan

    menggunakan prinsip-prinsip perbankan syari’ah. PT BRRS Bumi Rinjani

    Batu memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara

    kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang

    harus dipenuhi oleh calon debitur. Adapun ruang lingkup kegiatan PT. BPRS

    Bumi Rinjani Batu adalah mencakup tabungan, deposito, dan pembiayaan

    diantaranya: pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah  dan

    pembiayaan musyarakah.

    Pada PT. BPRS Bumi Rinjani sebelum menyalurkan dana melalui

    pembiayaan pada nasabah, pihak Bank terlebih dahulu melakukan penilaian

    nasabah (analisis pembiayaan) untuk mengetahui layak atau tidaknya nasabah

    tersebut menerima pembiayaan. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam

    pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau

    menolak resiko kredit yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    24/198

      24

    yang telah memenuhi syarat 5C, bagaimana karakter nasabah (character ),

    kapasitas melunasi kredit (capacity), kemampuan modal yang memiliki

    nasabah (capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko

    kredit (collateral), dan kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi usaha

    nasabah (condition of economic).

    Sistem yang sedang berjalan dalam Pengambilan keputusan di PT.

    BPRS Bumi Rinjani masih menggunakan proses manual dan database yang

    digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan waktu yang

    lama untuk pengolahan dan kendala yang lainnya adalah kesulitan dalam

    penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan

    dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh, serta tak lupa masalah

    pembuatan laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian

    informasi kepada pimpinan bank. Hal ini berdampak terhadap lamanya

    nasabah dalam menunggu hasil keputusan dari pihak Bank.

    Banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke

    PT. BPRS Bumi Rinjani, menuntut bank harus lebih meningkatkan kualitas

    pelayanan terhadap nasabah. Hasil ini bisa menggunakan aplikasi terbaru dari

    produk bank yang sudah ada di komputer sehingga proses dapat berjalan

    dengan cepat. Tapi di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu belum menggunakan

    Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis komputer dikarenakan masih

    banyaknya karyawan yang tidak bisa menggunakan teknologi informasi secara

    advance, padahal sudah seharusnya di era globalisasi ini diharuskan

    mengetahui tentang perkembangan teknologi. Bank sendiri diharapkan sudah

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    25/198

      25

    seluruhnya menggunakan teknologi komputer tanpa proses manual lagi

    terutama dalam pengambilan suatu keputusan, agar para nasabah tidak harus

    menunggu terlalu lama.

    Dengan demikian penyaluran kredit yang berhasil akan membawa

    keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BPRS harus benar-benar

    hati-hati dalam menyalurkan kreditnya.

    Sehingga sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon nasabah,

    PT. BPRS Bumi Rinjani harus menilai terlebih dahulu kelayakan terhadap

    nasabah dalam pemberian kreditnya. Menilai suatu kelayakan terhadap

    nasabah dalam pemberian kredit, bukanlah hal yang mudah karena melibatkan

    banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis dengan tepat,

    cermat, namun cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar

    di kemudian hari tidak menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak

    nasabah maupun merugikan pihak bank akibat pengembalian kredit yang

    kurang lancar, diragukan,dan macet.

    Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem

    informasi dan melihat karakteristik permasalahan di atas yang mana penilaian

    kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit merupakan masalah yang

    kurang terstruktur atau semi terstruktur dan cukup rumit dan kompleks, juga

    merupakan tanggungjawab pihak manajemen menengah dan puncak yang

    harus dilakukan secara tepat dan efisien sehingga penyaluran dana kredit tepat

    kepada calon nasabah yang layak menerima kredit tersebut.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    26/198

      26

    Salah satu teknik pengambilan keputusan yang digunakan dalam

    analisis kebijaksanaan adalah AHP ( Analytic Hierarchy Process). AHP adalah

    prosedur yang berbasis matematis yang sangat baik dan sesuai untuk kondisi

    evaluasi atribut-atribut kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik

    dikuantitatif dalam satu set perbandingan berpasangan .

    Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambil keputusan

    yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif

    dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada

    dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya.

    AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam

    komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan

    mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,2001)

    Maka penulis mencoba membuat sebuah sistem informasi berbasis

    komputer yang dikenal dengan Decision Support Systems atau Sistem

    Pendukung Keputusan.

    Dengan latar belakang tersebut, peneliti memilih judul: “SISTEM

    PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

    NASABAH DENGAN METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process) DI

    PT. BPRS BUMI RINJANI BATU".

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    27/198

      27

    1.2  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

    diambil rumusan masalah, yaitu:

    Bagaimana merancang dan membuat Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

    Pemberian Kredit Nasabah dengan metode AHP di PT. BPRS Bumi Rinjani

    Batu?

    1.3  Batasan Masalah

    1.  Program ini berisi penentuan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah di PT.

    BPRS Bumi Rinjani Batu.

    2.  Analisis yang digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit

    PT. BPRS Bumi Rinjani Batu menerapkan Analisis 5C (Character,

    Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economic).

    1.4  Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.4.1  Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah

    (1)  Merancang dan membangun Sistem Pendukung Keputusan yang

    dapat membantu Bank dalam menentukan kelayakan pemberian kredit

    terhadap nasabah.

    (2)  Menerapkan metode  Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai

    salah satu metode pengambilan keputusan pemecahan suatu masalah

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    28/198

      28

    multikriteria dengan membuat rancangan sistem dan membangun

    perangkat lunak pendukung keputusan.

    1.4.2  Manfaat Penelitian

    Adapun penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-

    pihak yang terkait dengan penelitian ini, antara lain adalah :

    •  Bagi peneliti 

    Menambah khazanah keilmuan, pemikiran dan pengalaman

    dalam bidang Teknik Informatika, serta sebagai salah satu syarat

    untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Universitas Islam

    Negeri (UIN) Malang.

    •  Bagi lembaga

    Hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai

    tambahan informasi dalam meningkatkan output   pendidikan

    khususnya di perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri

    (UIN) Malang.

    •  Bagi PT. BPRS Bumi Rinjani Batu

    Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat

    memberikan keputusan yang dapat membantu Bank dalam

    menentukan kelayakan pemberian kredit Bank terhadap nasabah.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    29/198

      29

    1.5  Metodologi Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini dapat diuraikan

    sebagai berikut :

    1.  Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,

    yaitu penelitian tindakan ( Action Research). Dalam perancangan aplikasi

    yang dilakukan bersama-sama antara peneliti dengan pihak-pihak yang

    bersangkutan di dalam menangani proses pengelolaan data-data yang ada

    di lembaga tersebut.

    2.  Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah suatu wilayah yang dijadikan objek bagi

    penelitian. Tempat penelitian guna penulisan skripsi ini berlokasi di PT.

    BPRS Bumi Rinjani Batu .

    3.  Sumber Data

    Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini

    meliputi:

    a.  Data primer

    Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

    dari sumbernya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya, dan

    mempunyai hubungan erat dengan permasalahan yang dihadapi

    lembaga tersebut.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    30/198

      30

    b.  Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan

    bacaan buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang

    dihadapi lembaga.

    4. Metode Pengumpulan Data

    Salah satu masalah yang terpenting dalam penelitian adalah

    melalui metode tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang diperoleh

    dengan tujuan agar mendapat hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.

    Adapun langkah-langkah dalam teknik pengumpulan data suatu penelitian

    adalah sebagai berikut :

    a.  Observasi

    Dengan mengadakan penelitian dan menganalisa secara langsung

    terhadap kondisi BPRS, sehingga dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang

    dirancang, dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat

    lunak, perangkat keras dan sebagainya. Observasi juga mencakup

    pencarian dan pengambilan data.

    b.  Studi Literatur

    Dalam mempelajari data manual dan referensi yang berhubungan dengan

    masalah yang dihadapi akan digunakan dalam perencanaan dan

    perancangan aplikasi yang akan dibuat.

    c.  Teknik wawancara yang dilakukan secara langsung guna memperoleh

    informasi tentang spesifikasi SPK Kredit yang akan dikembangkan.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    31/198

      31

    d.  Mempelajari dokumen-dokumen terkait, yaitu formulir-formulir yang

    digunakan selama ini untuk dianalisis lebih lanjut

    1.6  Sistematika Penulisan

    Penulisan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bab yang masing-

    masing bab membahas tentang :

    Bab I : Pendahuluan

    Di dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

    masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian

    dan sistematika penulisan.

    Bab II : Landasan Teori

    Di dalam bab ini berisi tentang teori yang menjadi dasar dan

    mendukung penulisan laporan skripsi.

    Bab III : Desain dan Perancangan Sistem

    Dalam bab ini menjelaskan tentang analisa penulis dalam

    pengembangan sistem pendukung keputusan kelayakan pemberian

    kredit nasabah dengan metode AHP.

    Dan tahapan perancangan pembangunan sistem pendukung

    keputusan kelayakan pemberian kredit nasabah dengan metode AHP

    di PT. BPRS BUMI RINJANI BATU, yang meliputi rancangan antar

    muka, perancangan proses dan perancangan basis data.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    32/198

      32

    Bab IV : Hasil dan Pembahasan

    Dalam bab ini penulis akan menuangkan aplikasi program tentang

    pengimplementasian sistem pendukung keputusan kelayakan

    pemberian kredit nasabah dengan metode AHP di PT. BPRS BUMI

    RINJANI BATU ke dalam bahasa pemrograman Delphi 7.0.

    Bab V : Penutup

    Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang

    ada kaitannya dengan software aplikasi sistem pendukung keputusan

    kelayakan pemberian kredit nasabah dengan metode AHP di PT.

    BPRS BUMI RINJANI BATU, agar dapat berguna di lingkungan

    perusahaan khususnya dan lingkungan luar pada umumnya.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    33/198

      33

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1  Pengertian Kredit Menurut Islam

    Semua transaksi yang dilakukan oleh orang muslim haruslah

    berdasarkan prinsip rela sama rela, dan tidak boleh ada pihak yang menzalimi

    atau yang dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas

    dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktik perbankan. Allah

    berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:

     Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

    harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

     perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

    dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah

     Maha Penyayang kepadamu”. (QS: An-Nisa’: 29)

    Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta

    sebagian mereka terhadap sebagian lainnya dengan bathil, yaitu dengan

    berbagai macam usaha yang tidak syar’i seperti riba, judi dan berbagai hal

    serupa yang penuh tipu daya, sekalipun pada lahiriahnya cara-cara tersebut

    berdasarkan keumuman hukum syar’i, tetapi diketahui oleh Allah dengan jelas

    bahwa pelakunya hendak melakukan tipu muslihat terhadap riba. (Abdullah,

    2003: 555-556)

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    34/198

      34

    Hadits Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh

    Ibnu Hibban :

     ا

       

      ا

     ل

     ر 

     ن

      ا

     ر 

     رى

      

     ا

    ٍ

     

       

        

            :،و    و     لٍ

    ض      ا        ا    )او  ا اورن

    ا

     و

     ( 

    Artinya  : Dari Abu Sa’id al-Khudri Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Shahih menurut Ibnu Hibban)

    Dalam ayat di atas Allah melarang kaum muslimin memakan harta

    sesamanya dengan jalan bathil, artinya Allah menghalalkan jual beli dan

    mengharamkan riba, dan Alah memerintahkan kaum muslimin untuk

    bermu’amalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,

    2003: 556)

    Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas r.a membawa roti gandum

    yang diolesi lemak kepada Nabi SAW. Nabi SAW menggadaikan baju besinya

    kepada seorang Yahudi di Madinah, kemudian uang hasil gadai tersebut

    dipergunakan untuk membeli gandum untuk makanan keluarganya. Saya

    pernah mendengar Anas r.a mengatakan: pada malam hari keluarga

    Muhammad SAW tidak memiliki satu sha’ tepung atau sha’ biji-bijian (untuk

    dimakan) padahal beliau mempunyai sembilan orang istri. Berdasarkan

    penjelasan hadist tersebut, bahwa Nabi SAW membeli bahan makanan dengan

    cicilan/kredit. (Imam Az-Zabidi, 2001:452)

    Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

    barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    35/198

      35

    memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari

    dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Jadi dapat diartikan

    bahwa kredit dapat berbentuk barang atau berbentuk uang. Baik kredit

    berbentuk barang maupun kredit berbentuk uang dalam hal pembayarannya

    adalah dengan menggunakan metode angsuran atau cicilan tertentu. Kredit

    dalam bentuk uang lebih dikenal dengan istilah pinjaman. Dewasa ini

    pengertian pemberian kredit di samping dengan istilah pinjaman oleh bank

    yang berdasarkan prinsip konvensional adalah istilah pembiayaan yang

    digunakan oleh bank berdasarkan prinsip syari’ah.

    Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari kata credere yang

    artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh

    kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si

    pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa

    uang yang dipinjamkan pasti kenbali.

    Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun

    1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

    itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

    dengan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi

    utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

    Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau

    tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

    kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    36/198

      36

    dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

    waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.(Kasmir, 2000: 72-73)

    Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

    pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

    baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

    pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

    direncanakan. (Muhammad, 2005: 17)

    Dari pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa baik kredit atau

    pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan

    uang, Misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil.

    Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur ) dengan nasabah

    penerima kredit (debitur ), dengan perjanjian yang telah dibuatnya.

    Islam mengatur proses yang mencakup hak dan kewajiban masing-

    masing pihak dalam proses kredit, sebagaimana firman Allah SWT dalam

    surat Al-Baqarah ayat 280 yang berbunyi:

     Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, makaberilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan

    (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

     Mengetahui”. (QS: Al-Baqarah: 280)

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    37/198

      37

    Allah SWT memerintahkan agar bersabar jika orang yang meminjam

    dalam kesulitan dalam membayar hutang, yang tidak memperoleh apa yang

    dapat digunakan dalam membayar. Tidak seperti yang terjadi di kalangan

    orang-orang jahiliyah. Di mana salah seorang di antara mereka mengatakan

    kepada peminjam, jika sudah jatuh tempo: “ dibayar atau ditambahkan pada

    bunganya”. Selanjutnya Allah SWT menganjurkan untuk menghapuskannya

    saja. Dan Dia menyediakan kebaikan dan pahala yang melimpah atas hal itu.

    (Abdullah, 2003: 557)

    Sehingga dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-

    masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.

    Demikian pula dengan masalah sanksi apabila si debitur ingkar janji terhadap

    perjanjian yang telah dibuat bersama.

    Pemberian kredit pada bank konvensional dalam meminjamkan uang

    kepada yang membutuhkan dan mengambil bagian keuntungan berupa bunga

    dan provisi dengan cara membungakan uang yang dipinjamkan tersebut,

    prinsip syariah meniadakan transaksi semacam ini dan mengubahnya menjadi

    pembiayaan. Bank tidak meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah, tetapi

    membiayai proyek keperluan nasabah. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai

    intermediasi uang tanpa meminjamkan uang dan membungakan uang tersebut.

    Sebagai gantinya, pembiayaan usaha nasabah tersebut dapat dilakukan dengan

    cara membelikan barang yang dibutuhkan nasabah, lalu bank menjual kembali

    kepada nasabah, atau dapat pula dengan cara bank mengikutsertakan modal

    dalam usaha nasabah.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    38/198

      38

    Analisis kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah

    benar-benar dapat dipercaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih

    dulu mengadakan mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar

    belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan

    serta factor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa

    kredit yang diberikan benar-benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti

    kembali.

    Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat

    membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-

    data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan.

    Akibatnya jika salah dalam dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan

    akan sulit untuk ditagih alias macet. Namun faktor salah analisis ini bukanlah

    merupakan penyebab utama kredit macet walaupun sebagian terbesar kredit

    macet diakibatkan salah dalam mengadakan analisis. Penyebab lainnya

    mungkin disebabkan oleh musibah seperti bencana alam yang memang tidak

    dapat dihindari oleh nasabah. Seperti misalnya kebanjiran, atau gempa bumi

    atau dapat pula kesalahan dalam pengelolaan.

    Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah yang

    dilakukan oleh bank adalah oleh bank adalah berupaya untuk menyelamatkan

    kredit tersebut dengan berbagai cara tergantung dari kondisi nasabah atau

    penyebab kredit tersebut macet. Jika memang masih bisa dibantu, maka bank

    adalah tindakan membantu nasabah apakah dengan menambah jumlah kredit

    atau dengan memperpanjang jangka waktunya. Namun jika memang sudah

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    39/198

      39

    tidak dapat diselamatkan kembali maka tindakan terakhir bagi bank adalah

    menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah. (Kasmir, 2000: 73-74)

    2.2  Unsur-unsur Kredit

    Setiap pemberian kredit sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam

    mengandung beberapa arti. Jadi dengan menyebutkan kata kredit sudah

    terkandung beberapa arti. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika

    dilihat secara utuh mengandung beberapa makna, sehingga jika kita bicara

    kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung di

    dalamnya.

    Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

    kredit adalah sebagai berikut:

    1.  Kepercayaan

    Yaitu syarat keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan

    bank berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di

    masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena

    sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan

    yang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan

    untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit

    yang disalurkan.

    2.  Kesepakatan

    Di samping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsure

    kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

    Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    40/198

      40

    masing pihak mendatangani hak dan kewajibanya masing-masing.

    Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang

    ditangani oleh kedua belah pihak bank dan nasabah.

    3.  Jangka Waktu

    Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu teretentu, jangka

    waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

    Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki

     jangka waktu.

    4.  Resiko

    Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian

    yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kredit nya pada

    hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak

    sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab

    tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu

    pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit

    semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko

    ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko

    maupun resiko yang tidak disengaja.

    5.  Balas Jasa

    Akibat pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu

    keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu

    kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank

    prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    41/198

      41

    komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama

    bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syari’ah balas

     jasanya ditentukan dengan bagi hasil. (Kasmir, 2000: 74-76)

    2.3  Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

    Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secaratunai), sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka

    hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang

    berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian

     yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

    amanatnya (hutangnya), dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah

    Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka

    sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah

     Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Baqarah (2) :283)

    Ayat ini dijadikan sebagai dalil yang menunjukkan bahwa jaminan

    harus sesuatu yang dapat dipegang. Sebagaimana yang menjadi pendapat

    Imam Syafi’i dan jumhur ulama. Amanah merupakan salah satu moral

    keimanan. Amanah juga berarti memilki tanggung jawab dalam melaksanakan

    tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Amanah dapat ditampilkan

    dalam keterbukaan, kejujuran, dan pelayanan yang optimal kepada nasabah

    (Abdullah, 2003: 569).

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    42/198

      42

    Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanyalah

    merupakan tambahan, terutama untuk melindungi kredit yang macet akibat

    suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah dilakukan

    penelitian secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk

    memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga.

    Oleh karena itu dalam pemberian kreditnya bank harus memperhatikan

    prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Artinya sebelum suatu fasilitas

    kredit diberikan maka bank harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit

    yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari

    hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh

    bank dapat dilakukan dengan berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan

    tentang nasabahnya.

    Prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan

    analisis 5C. Prinsip pemberian kredit dengan analisis dengan 5C, kredit dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    1.  Character

    Pengertian character  adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

    debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank

    bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-

    benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang

    nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat

    pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan

    keluarga, hobi dan sosial standingnya. Character  merupakan ukuran untuk

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    43/198

      43

    menilai “kemauan” nasabah membayar kreditnya. Orang yang memilki

    karakter baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai

    cara.

    2.  Capacity

    Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

    dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

    kemampuanya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat

    kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin

    banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar kemampuanya

    untuk membayar kredit.

    3.  Capital

    Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100%,

    artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula

    menyediakan danan dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata

    lain Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang

    dimilki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

    4.  Collateral

    Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

    maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

    diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi

    suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan

    secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari

    resiko kerugian.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    44/198

      44

    5.  Condition of Economy

    Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang

    dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam

    kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit

    untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi

    diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa

    yang akan datang. (Kasmir, 2000: 91-92)

    2.4  Prosedur Pemberian Kredit

    Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui

    tahap-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal dan dokumen-

    dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit

    sampai dengan kredit dikucurkan. Tahap-tahapan dalam memberikan kredit ini

    kita kenal dengan nama prosedir pemberian kredit. Tujuan prosedur

    pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima

    atau ditolak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa’: 58.

    Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanatkepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

    menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

    dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

    sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha

     Mendengar lagi Maha Melihat”.  (QS. An-Nisaa’: 58)

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    45/198

      45

    Allah SWT mengabarkan, bahwa Dia memerintahkan untuk

    menunaikan amanat kepada ahlinya. Dan perintah dari-Nya untuk menetapkan

    hukum di antara manusia dengan adil. Untuk itu Muhammad bin Ka’ab, Zaid

    bin Aslam dan Syahr bin Hausyab berkata: ”sesungguhnya ayat ini diturunkan

    untuk para umara, yaitu para pemutus hukum diantara manusia”. Allah SWT

    memerintahkan kalian untuk menunaikan amanat, menetapkan hukum di

    antara manusia dengan adil dan hal lainnya, yang mencakup perintah-perintah

    dan syariat-syariat-Nya yang sempurna, agung dan lengkap. (Abdullah, 2003:

    336-337)

    Oleh karenanya BPRS harus bersikap Amanah, contohnya memiliki

    sikap keterbukaan, kejujuran, dan pelayanan yang optimal kepada nasabah.

    Dan juga dalam kinerja perbankan harus benar-benar hati-hati dalam

    menyalurkan kreditnya. Sehingga dalam menentukan kelayakan suatu kredit

    maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila

    dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak bank dapat meminta

    kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak.

    Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara

    umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang

    menjadi perbedaan mungkin hanay terletak persyaratan dan ukuran-ukuran

    penilaian yang ditetapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-masing.

    Dalam praktiknya prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan

    antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum,

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    46/198

      46

    kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau

    produktif.

    Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan

    hukum sebagai berikut:

    1.  Pengajuan Proposal

    Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap yang pertama

    pemohon kredit mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam suatu

    proposal. Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-dokumen lainnya

    yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan

    proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang:

    •  Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang

    usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikannya,

    perkembangan perusahaan serta wilayah pemasaran produknya.

    •  Tujuan pengambilan kredit, dalam hal ini harus jelas tujuan

    pengambilan kredit. Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau

    meningktkan kapasitas produksi atau untuk mendirikan pabrik baru

    (perluasan) serta tujuan lainnya. Kemudian juga yang perlu mendapat

    perhatian adalah penggunaan kredit apakah untuk model kerja atau

    investasi.

      Besarnya kredit dan jangka waktu.

    Dalam proposal pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang

    diinginkan dan jangka waktu kreditnya.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    47/198

      47

    •  Cara pemohon mengembalikan kredit maksudnya perlu dijelaskan

    secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah

    dari hasil penjualan atau dengan cara lainnya.

    •  Jaminan

    Jaminan kredit yang diberikan dalam bentuk surat atau sertifikat.

    Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa,

    palsu dan sebagainya, biasanya setiap jaminan diikat dengan suatu

    asuransi tertentu.

    Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan dengan berkas-berkas yang

    telah dipersyaratkan seperti:

    a.  Akte Pendirian Perusahaan

    Dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk P.T. (Perseroan Terbatas)

    atau Yayasan yang dikeluarkan oleh Notaris dan disahkan oleh

    Departemen Kehakiman.

    b.  Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon kredit.

    c.  T.D.P. (Tanda Daftar Perusahaan).

    Tanda Daftar Perusahaan ada selembar sertifikat yang dikeluarkan oleh

    Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun

    dan jika masa berlaku habis dapat diperpanjang kembali.

    d.  N.P.W.P. (Nomor Pokok Wajib Pajak)

    Nomor Pokok Wajib Pajak, merupakan surat tentang wajib pajak yang

    dikeluarkan oleh Departemen Keuangan.

    e.  Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    48/198

      48

    f.  Foto copy sertifikat yang dijadikan jaminan.

    g.  Daftar penghasilan bagi perseorangan.

    h.  Kartu Keluarga (K.K) bagi perseorangan.

    2.  Penyelidikan Berkas Pinjaman

    Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang

    diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas

    yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Jika

    menurut pehak perbankan belum lengkap atau belum cukup maka nasabah

    diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu

    nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya

    permohonan kredit dibatalkan saja.

    Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

    membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkas-berkas yang ada, seperti

    kebenaran dan keaslian Akte Notaris, TDP, KTP, dan Surat-surat jaminan

    seperti Sertifikat Tanah, BPKB Mobil ke instansi yang berwenang

    mengeluarkannya. Kemudian jika asli dan benar maka pihak bank mencoba

    mengkalkulasi apakah jumlah kredit yang diminta memang relevan dan

    kemampuan nasabah untuk membayar. Semua ini dengan menggunakan

    perhitungan terhadap angka-angka yang dilaporan keuangan dengan berbagai

    rasio keuangan yang ada.

    3.  Penilaian Kelayakan Kredit

    Dalam penilaian layak atau tidak suatu kredit disalurkan maka perlu

    dilakukan suatu penilaian kredit. Penilaian kelayakan suatu kredit dapat

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    49/198

      49

    dilakukan dengan menggunakan 5C (Character, capacity, capital, colleteral,

    dan condition of economy) atau 7P ( personality, party, perpose, prospect,

     payment, profitability, dan  protection) namun untuk kredit yang lebih besar

     jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan Studi Kelayakan. Dalam

    studi kelayakan ini setiap aspek dinilai apakah memenuhi syarat atau tidak.

    Apabila salah satu aspek tidak memenuhi syarat maka perlu dilakukan

    pertimbangan untuk mengambil keputusan.

    Adapun aspek-aspek yang perlu dinilai dalam pemberian suatu fasilitas

    kredit adalah:

    a.  Aspek Hukum

    Dalam aspek ini, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan

    keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian

    aspek hokum ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang

    diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehingga menimbulkan masalah.

    Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk

    mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut.

    Penilaian aspek hukum meliputi:

    •  Akte Notaris

    •  Kartu Tanda Penduduk (KTP)

      Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

    •  Izin Usaha

    •  Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

    •  Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    50/198

      50

    •  Sertifikat-sertifikat yang dimiliki baik sertifikat tanah atau surat-surat

    berhaga

    •  Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)

    •  Dan Lain.

    b.  Aspek Pasar dan Pemasaran

    Merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan laku

    di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam aspek ini

    yang akan dinilai adalah prospek usaha sekarang dan di masa yang akan

    dating.

    c.  Aspek Keuangan

    Untuk menilai keuangan perusahaan yang dilihat dari laporan

    keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba/Rugi selama 3 tahun terakhir.

    Analisis keuangan meliputi analisa dengan menggunakan rasio-rasio keuangan

    seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan

    analisis peluang pokok.

    d.  Aspek Teknis/Opearsi

    Dalam aspek ini yang dinilai adalah masalah lokasi usaha, kemudian

    kelengkapan saran dan prasarana yang dimiliki, termasuk lay out  gedung dan

    ruangan.

    e.  Aspek Manajemen

    Untuk menilai pengalaman peminjam dalam mengelola usahanya,

    termasuk sumber daya manusia yang dimilkinya.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    51/198

      51

    f.  Aspek Ekonomi Sosial

    Untuk menilai dampak usaha yang diberikan terutama bagi masyarakat

    luas baik ekonomi maupun sosial.

    g.  Aspek AMDAL

    Aspek ini sangat penting dalam rangka apakah usaha yang dibuatnya

    sudaj memenuhi criteria analisis dampak lingkungan terhadap darat, air, dan

    udara sekitarnya.

    4.  Wawancara Pertama

    Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara

    berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah untuk

    mendapatkan keyakinan apabila berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap

    sperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan

    dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Hendaknya dalam wawancara ini

    dibuat serileks mungkin sehingga diharapkan hasil wawancara akan sesuai

    dengan tujuan yang diharapkan. Pertanyaan yang diajukan dapat pula

    dilakukan dengan wawancara terstruktur, tidak terstruktur atau wawancara

    stress atau dengan cara menjebak nasabah.

    5.  Peninjauan ke lokasi (On the Spot )

    Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil

    penyelidikan dan wawancara maka langkah selanjutnya adalah melakukan

    peninjauan ke lokasi yang menjadi obyek kredit. Kemudian hasil on the spot

    dicocokkan dengan hasil wawancara yang pertama. Pada saat hendak

    melakukan on the spot  hendaknya jangan diberitau kepada nasabah, sehingga

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    52/198

      52

    apa yang kita lihat di lapangna sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Tujuan

    peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa obyek yang akan

    dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.

    6.  Wawancara Kedua

    Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen yang ada

    serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua. Wawancara kedua ini

    merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-

    kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot  di lapangan. Catatan yang

    ada pada permohonan dan pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan

    pada saat on the spot   apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu

    kebenaran.

    7.  Keputusan Kredit

    Setelah melalui berbagai penilaian mulai dari kelengkapan dokumen

    keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang meliputi seluruh aspek

    studi kelayakan kredit maka langkah selanjutnya adalah keputusan kredit.

    Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk

    diberikan atau ditolak, jika layak maka, dipersiapkan administrasinya,

    biasanya keputusan kredit akan mencakup:

    •  Akad kredit yang akan ditandatangani

    •  Jumlah uang yang diterima

    •  Jangka waktu kredit

    •  Dan biaya-biaya yang harus dibayar.

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    53/198

      53

    Keputusan kredit biasanya untuk jumlah tertentu merupakan keputusan

    tim. Begitu pula bagi kredit yang ditolak maka hendaknya dikirim surat

    penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing. (Kasmir, 2000: 95-101)

    2.5  Sistem Pendukung Keputusan

    2.5.1  Proses Berfikir menurut Islam

    Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silihbergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut

    membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah

    turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan

    bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu

    segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang

    dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-

    tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang

    memikirkan”.(QS. Al Baqarah: 164)

    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, yaitu dalam hal

    ketinggian, kelembutan, dan keluasannya, serta bintang-bintang yang bergerak

    dan yang diam, juga peredaran pada garis edarnya; dataran rendah dan

    dataran tinggi; gunung, laut, gurun pasir, kesunyian, keramaian, dan segala

    manfaat yang terdapat di dalamnya, pergantian siang dan malam, satu pergi

    yang lain datang menggantikannya dengan tidak saling mendahului dan tidak

  • 8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp

    54/198

      54

    sedikit pun mengalami keterlambatan meski hanya sekejap. Pada semuanya itu

    terdapat bukti-bukti yang jelas menunjukkan keesaan-Nya.

    Orang yang berzikir dan berfikir (secara murni) atau merenungkan

    tentang fenomena alam raya, maka akan dapat sampai kepada bukti yang

    sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. Maka orang yang

    memiliki akal pikiran yang murni dan jernih yang tidak diselubungi oleh

    kabut-kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berfikir. Termasuk di

    dalamnya adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan adil,

    yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah.

    Adil adalah "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan

    hak-hak itu kepada setiap pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan

    dengan "menempatkan sesuatu pada tempatnya" atau "memberi pihak lain

    haknya melalui jalan yang terdekat". Lawannya adalah "kezaliman", dalam

    arti pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain. Dengan demikian menyirami

    tumbuhan adalah keadilan dan m