32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara pria dan wanita. Sistem reproduksi pada wanita berpusat di ovarium. Sistem reproduksi pada wanita rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa penyakit organ reproduksi menyerang wanita dalam rentan usia yang tak terbatas. Maka daripada itu diharapkan dengan adanya penulisan ilmiah ini dapat membantu beberapa wanita yang ingin mendiagnosa penyakit organ reproduksi pada wanita, sehingga kedepannya dapat dilakukan pencegahan. Dalam penulisan ilmiah ini metode yang digunakan adalah metode Forward Chaining. Forward Chaining merupakan salah satu metode penalaran atau inferensi untuk menyelesaikan suatu masalah. Chain (rantai) berarti suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya. Forward Chaining adalah suatu rantai yang dicari atau dilewati/ dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya. Forward Chaining juga dapat digambarkan dengan penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat pada fakta. Operasi dari sistem Forward Chaining dimulai dengan memasukkan sekumpulan fakta yang diketahui ke dalam memori kerja (working memory), kemudian menurunkan fakta baru berdasarkan aturan yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui. Proses ini dilanjutkan sampai dengan mencapai goal atau tidak ada lagi aturan yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat

dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada

suatu organisme berbeda antara pria dan wanita. Sistem reproduksi pada wanita

berpusat di ovarium.

Sistem reproduksi pada wanita rentan mengalami penyakit, kelainan juga

gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja karena

tumor, virus, bakteri atau memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh

hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam

tubuh.

Beberapa penyakit organ reproduksi menyerang wanita dalam rentan usia yang

tak terbatas. Maka daripada itu diharapkan dengan adanya penulisan ilmiah ini dapat

membantu beberapa wanita yang ingin mendiagnosa penyakit organ reproduksi pada

wanita, sehingga kedepannya dapat dilakukan pencegahan.

Dalam penulisan ilmiah ini metode yang digunakan adalah metode Forward

Chaining. Forward Chaining merupakan salah satu metode penalaran atau inferensi

untuk menyelesaikan suatu masalah. Chain (rantai) berarti suatu perkalian inferensi

yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya. Forward Chaining

adalah suatu rantai yang dicari atau dilewati/ dilintasi dari suatu permasalahan untuk

memperoleh solusinya. Forward Chaining juga dapat digambarkan dengan penalaran

dari fakta menuju konklusi yang terdapat pada fakta. Operasi dari sistem Forward

Chaining dimulai dengan memasukkan sekumpulan fakta yang diketahui ke dalam

memori kerja (working memory), kemudian menurunkan fakta baru berdasarkan aturan

yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui. Proses ini dilanjutkan sampai

dengan mencapai goal atau tidak ada lagi aturan yang premisnya cocok dengan fakta

yang diketahui.

Page 2: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

2

Digunakan metode Forward Chaining dikarenakan data yang diperoleh dari

berbagai sumber hanya berupa data rule dari diagnosa penyakit sehingga data tersebut

lebih tepat diolah menggunakan metode Forward Chaining. Selain itu dalam

mendiagnosa penyakit organ reproduksi wanita dengan menggunakan system pakar

belum ada ditemukan penggunaan metode tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana merancang sebuah system

pakar untuk mendiagnosa penyakit organ reproduksi pada wanita menggunakan

metode Forward Chaining?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah system pakar untuk

mendiagnosa penyakit organ reproduksi pada wanita dengan menggunakan metode

Forward Chaining.

1.4. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Diagnosa pada penelitian ini lebih ditekankan sebagai gejala-gejala awal yang

terjadi, sehingga tidak melibatkan test laboratorium ataupun peralatan lainnya.

2. Penyakit yang diteliti dibatasi untuk 3 jenis penyakit saja, yaitu Kanker Serviks,

Tumor Fibroid Besar dan Radang Panggul.

3. Basis pengetahuan hanya dapat diubah dan ditambahkan oleh admin yang

bertindak sebagai dokter.

4. Rancangan aplikasi berbasis website.

Page 3: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Adapun kajian terkait dalam proposal ini adalah :

No Nama Judul Metode Keterangan

1. J.C.Obi, A. A.

Imianvan

Fuzzy Neural

Approach For

Colon Cancer

Prediction

Fuzzy Sistem pakar ini merupakan

suatu kebutuhan untuk

merancang suatu sistem yang

akan membantu dokter dalam

diagnosis medis kanker usus

besar. Sistem pakar ini

menggunakan metode Logic

Fuzzy. Logic Fuzzy adalah

suatu proses pengambilan

keputusan berbasis aturan

yang bertujuan untuk

memecahkan masalah,

dimana sistem tersebut sulit

untuk dimodelkan atau

terdapat ambiguitas

dan ketidakjelasan yang

berlimpah. Pada aplikasi ini

menggunakan sistem pakar

dengan metode logika fuzzy

yang dapat membatu dalam

diagnosis kanker usus besar

dengan menggunakan satu set

gejala. Sistem ini yang

menggunakan satu set data set

fuzzified dimasukkan ke

dalam sistem jaringan saraf

adalah lebih tepat daripada

sistem tradisional. Sistem

yang dirancang adalah sistem

interaktif yang memberitahu

pasien nya

kondisi pada saat ini dalam hal

kanker usus besar. Namun

sistem ini tidak dirancang

untuk memberikan resep obat

kepada pasien kanker usus

besar.

2. Fitrah Rumaisa,

Iwan Rijaya,

Tanti Nurafianti

Sistem Pakar

Diagnosa Awal

Kanker Serviks

Certainty

Factor

Sistem pakar ini menjadi suatu

media informasi kemapuan,

pengetahuan dan sarana

deteksi (berdasarkan umur,

Page 4: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

4

Dengan Metode

Certainty Factor

gejala atau keluhan) bagi

orang awan dalam mendeteksi

kondisi awal dari kanker

cerviks secara mandiri dengan

bantuan teknologi. Aplikasi

ini menggunakan metode

kepastian nilai (certainty

factor) yaitu berdasarkan

pengetahuan pakar.

Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Metode ini menggunakan data dari pakar yang menggunakan derajat kepastian.Penentuan penyakit

dalam system pakar ini

dilakukan dengan cara meng-

input-kan gejala-gejala yang

dialami oleh penderita.

Setelah pasien meng-input-

kan gejala-gejala yang

diderita ada tiga macam

proses utama yang

dikembangkan pada sistem

pakar ini, yaitu proses

pembentukan kaidah, proses

penentuan penyakit yang

diderita pasien dan proses

penetuan terapi. Setelah

melalui proses tersebut maka

pasien akan memperoleh

penyakit yang diderita.

3. Rina Septiriana Perancangan

Sistem Pakar

Deteksi Dini

Penyakit Organ

Reproduksi pada

Wanita

(Menggunakan

Metode Fuzzy

Expert System)

Fuzzy Expert

System

Sistem pakar ini merupakan

salah contoh sistem yang

sedang dikembangkan.

Aplikasi ini menggunakan

metode Fuzzy Expert System.

Sistem merupakan inti dari

soft computing, yang

merupakan ide dasar

gabungan antara fuzzy set dan

fuzzy logic. Dengan metode

fuzzy expert system

didapatakan sebuah mesin

inferensi sebagai penarikan

Page 5: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

5

kesimpulan yang

menghasilakn anamnesis yang

akurat dalam mengambil

keputusan diteksi dini. System

pakar ini merupak perantara

antar dokter dan pasien dalam

melakukan anamnesis atau

lebih dikenal dengan istilah

Tanya jawab. Sistem bekerja

dalam dua lingkungan yaitu

lingkungan konsultasi dan

lingkungan perkembangan.

Page 6: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

6

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan berupa data sampel gejala dari beberapa

jurnal terkait yang mana data tersebut didapat dari pakar-pakar ahli organ reproduksi

pada wanita. Data-data tersebut merupakan data kategorikal, dimana terdapat data yang

tidak konsisten atau hilang (missing value).

3.2 Alat Penelitian

3.2.1 Alat yang dipergunakan

3.2.1.1. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.

DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana

komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

DFD digunakan untuk dua hal utama yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem

informasi yang ada dan untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang

baru.

3.2.1.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data

yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. ERD adalah suatu

pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia

nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan

antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang

dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut

sebagai pembeda dengan entity lainnya.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)

merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah

satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema

Page 7: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

7

konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Sistem seringkali memiliki basis

data relasional, sehingga ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk

menggambarkan Model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-

Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.

3.2.2 Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

- Browser Google Chrome

- MySql

- HTML

- PHP

- CSS

3.2.3 Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

sebuah personal computer (PC) dengan spesifikasi sebagai berikut :

- Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M [email protected]

- Memory Size : 4 GB RAM

- Monitor : Generic PnP Monitor

- Hard Disk : 449 GB

3.3 Metode Penelitian

Dalam Penelitian ini langkah-langkah yang digunakan pada metode ini dapat

dilihat pada gambar 3.1 berikut :

Page 8: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

8

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Pada gambar 3.1 terlihat jelas alur dari metode Forward Chaining. Alur pada metode

ini memberikan perintah kepada sistem untuk melakukan pengecekan secara maju

dengan mencocokan data pada rule. Informasi diinputkan ke memory kemudian sistem

akan melakukan pengecekan. Tahap berikutnya data tersebut akan dicocokkan, apabila

pada rule pertama cocok maka sistem akan menampilkan kesimpulan. Namun apabila

pada rule pertama tidak ditemukan kecocokan maka sistem akan melakukan

pengecekan data pada rule-rule berikutnya sampai ditemukannya kecocokan. Ketika

pada akhirnya tidak ditemukan kecocokan data pada rule maka sistem akan berhenti.

3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

dan komponen-komponen yang diperlukan untuk Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa

Penyakit Kanker Serviks.

3.3.1.1 Analisis Kebutuhan Masukan

Berdasarkan sumber data yang diperoleh, para pakar memberikan masukan

berupa :

Page 9: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

9

a. Data gejala meliputi id gejala dan nama gejala.

b. Data penyakit berupa nama penyakit, deskripsi serta penyebab yang belum

terdapat dalam sistem.

c. Data aturan ditambahkan sesuai dengan gejala dan nama penyakit yang

ditimbulkan.

Dari masukan pakar di atas digunakan sebagai basis pengetahuan dari sistem

dalam mendiagnosa penyakit organ reproduksi pada wanita.

3.3.1.2 Analisis Kebutuhan Proses

Proses inti dari sistem ini adalah proses penalaran. Sistem akan melakukan

penalaran untuk menentukan jenis penyakit yang diderita berdasarkan gejala yang

dimasukkan oleh user. Pada sistem telah disediakan aturan basis pengetahuan (rule)

untuk penelusuran jenis penyakit.

3.3.1.3 Analisis Kebutuhan Keluaran

Data keluaran dari sistem ini adalah hasil diagnosa dari gejala yang

dirasakan user yang berupa kemungkinan penyakit organ reproduksi pada wanita.

Hasil diagnosa tersebut berdasarkan gejala yang user berikan pada saat melakukan

diagnosa.

3.3.2 Perancangan Sistem

Dalam melakukan perancangan suatu sistem pakar, pengetahuan sangatlah

penting untuk mendukung keberhasilan dari sistem pakar tersebut. Selain itu

kemampuan dalam mengolah pengetahuan juga menjadi suatu hal yang penting agar

dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat. Pengetahuan diperoleh dari beberapa

sumber seperti buku, jurnal, dan terutama dari hasil wawancara dengan pakar yang

mana dari sumber tersebut didapatlah data dari penyakit dan gejala sehingga membantu

dan mempermudah proses penyelesaian yaitu dalam penarikan kesimpulan.

Berhasilkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, terdapat 3 data penyakit

wanita untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

Page 10: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

10

1. Kanker serviks

Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks

(organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker serviks.

Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang

merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi Human

Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis

ini.

Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma,

adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker

serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV. Beberapa tipe kanker yang telah

disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC.

Gejala : siklus mens tidak lancar, sakit berlebihan, nyeri saat berhubungan sex, nyeri

panggul, nyeri bagian bawah perut, diluar mens, nyeri buang air kecil, nyeri tulang

belakang, nyeri pada anggota gerak, usia sex <17 tahun, jumlah pasangan sex >3,

pendarahan setelah sex,alami anemia setelah pendarahan, sudah pernah melahirkan,

trauma persalinan, penggunaan pil KB>1 tahun, kurang nafsu makan, turun berat

badan, sering buang air kecil, pendarahan hebat saat mens, keputihan, spotting,

pendarahan setelah menopause, pernah menggunakan DES, perokok.

2. Tumor Fibroid Besar

Fibroid uterus (juga rahim leiomyoma, myoma, fibromyoma, leiofibromyoma,

fibroleiomyoma dan fibroma) adalah tumor jinak (non-kanker) yang berasal dari

lapisan otot halus (Miometrium) dan jaringan ikat yang menyertainya rahim. Fibroid

adalah tumor jinak yang paling umum pada wanita dan biasanya ditemukan selama

bertahun-tahun menengah dan kemudian reproduksi. Sementara kebanyakan fibroid

asimtomatik, mereka dapat tumbuh dan menyebabkan berat dan menyakitkan haid,

hubungan seksual yang menyakitkan, dan frekuensi saluran kemih dan urgensi.

Fibroid adalah indikasi utama untuk histerektomi di Amerika Serikat. Fibroid

yang sering beberapa dan jika rahim berisi terlalu banyak leiomyomatas untuk

menghitung, ini disebut sebagai leiomyomatosis rahim. Versi ganas fibroid jarang dan

Page 11: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

11

disebut leiomyosarcoma.Tentang penyempurnaan % wanita akan didiagnosis dengan

leiomyoma. Reseptor estrogen pada fibroid menyebabkan mereka untuk menanggapi

rangsangan estrogen selama bertahun-tahun reproduksi. Selama hypoestrogenic

Serikat, seperti setelah menopause, leiomyoma diharapkan untuk mengecilkan.

Leiomyoma lebih umum pada wanita yang kelebihan berat badan (karena peningkatan

estrogen dari kegiatan adipose aromatase).Fibroid muncul sebagai bulat, baik jari (tapi

tidak encapsulated), nodul padat yang putih atau tan, dan menunjukkan penampilan

whorled pada bagian histologis.Ukuran bervariasi, dari mikroskopis lesi ukuran yang

cukup besar. Biasanya lesi ukuran jeruk atau lebih besar yang dirasakan oleh pasien

sendiri melalui dinding perut.Secara mikroskopis, sel tumor menyerupai sel normal

(memanjang, berbentuk gelendong, dengan inti yang berbentuk cerutu) dan bentuk

kumpulan dengan arah yang berbeda (whorled).

Sel-sel ini seragam dalam ukuran dan bentuk, dengan mitoses yang langka. Ada

tiga varian jinak: aneh (atipikal); selular; dan mitotically aktif. Selama beberapa

dekade, Estrogen telah dikenal untuk merangsang fibroid, tapi lebih baru-baru ini studi

juga mengungkapkan sebuah peran kemungkinan progesteron dan progestin fibroid

pertumbuhan juga, dan penerapan progestin agonists sebagai bagian dari perawatan

saat ini sedang dipertimbangkan. Dalam kasus yang sangat langka, ganas pertumbuhan

(kanker), leiomyosarcoma, dari myometrium dapat mengembangkan. Fibroid yang

mengakibatkan berat vagina pendarahan mengakibatkan kekurangan anemia dan besi.

Berkat tekanan masalah pencernaan efek mungkin seperti sembelit dan bloatedness.

Kompresi ureter dapat menyebabkan hydronephrosis. Fibroid mungkin juga hadir

bersama endometriosis, yang dapat menyebabkan infertilitas.Adenomyosis mungkin

keliru untuk atau hidup berdampingan dengan fibroid.

3. Radang Panggul

Penyakit Radang Panggul, juga dikenal sebagai PID, adalah suatu kondisi

medis yang ditandai dengan infeksi bakteri pada saluran genital wanita bagian atas,

seperti kandungan (rahim), tuba falopii dan ovarium. Pada sebagian besar kasus, PID

disebabkan oleh infeksi pada vagina atau serviks yang menyebar sampai ke rahim.

Page 12: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

12

Sumber infeksi bakteri biasanya berasal dari pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim

atau melalui penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonore. PID terjadi pada

wanita yang aktif secara seksual, biasanya pada usia muda antara 15 sampai 24 tahun.

Orang yang menderita PID ringan biasanya tidak merasakan gejala apapun. Namun

pada beberapa kasus, mereka dapat mengalami gejala nyeri pada punggung bagian

bawah, sekret vagina yang banyak dengan bau yang tidak sedap, periode menstruasi

yang tidak teratur, demam, dan kelelahan. Kerusakan yang berat pada organ reproduksi

wanita dapat menyebabkan komplikasi, seperti infertilitas dan kehamilan ektopik.

Pada perancangan ini daftar penyakit tersebut akan diberi nomor urut otomatis,

disini akan menggunakan kode “RW01” untuk urutan pertama, “RW01” untuk urutan

kedua dan seterusnya, untuk lebih jelas dapat dilihat pada daftar penyakit yang dapat

menyerang organ reproduksi wanita selain kanker serviks itu sendiri pada table 3.1

Tabel 3.1 Daftar Penyakit organ reproduksi wanita

NO KODE NAMA PENYAKIT

1 RW01 Kanker Serviks

2 RW02 Tumor Fibroid Besar

3 RW03 Radang Panggul

Untuk indentifikasi gejala tersebut dalam sistem digunakan kode “G001” untuk

urutan pertama, “G002” untuk urutan kedua dan seterusnya, untuk lebih jelas dapat

dilihat pada daftar gejala terhadap organ reproduksi wanita dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Gejala Penyakit

NO KODE GEJALA

1 G001 Siklus menstruasi tidak lancer

2 G002 Sakit berlebihan

3 G003 Nyeri saat berhubungan sex

4 G004 Nyeri panggul

Page 13: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

13

5 G005 Nyeri bagian bawah perut diluar

menstruasi

6 G006 Nyeri buang air kecil

7 G007 Nyeri tulang belakang

8 G008 Nyeri pada anggota gerak

9 G009 Usia sex pada umur >17 tahun

10 G010 Jumlah pasangan sex lebih dari 3

11 G011 Pendarahan setelah sex

12 G012 Mengalami anemia saat pendarahan

13 G013 Sudah pernah melahirkan

14 G014 Trauma persalinan

15 G015 Penggunaan pil KB > 1 tahun

16 G016 Kurang nafsu makan

17 G017 Turun berat badan

18 G018 Sering buang air kecil

19 G019 Keputihan

20 G020 Pendarahan hebat saat menstruasi

21 G021 Spotting

22 G022 Pendarahan setelah menopause

23 G023 Pernah menggunakan DES

24 G024 Perokok

25 G025 Pendarahan diluar menstruasi

26 G026 Susah punya anak

27 G027 Diabetes militus

28 G028 Perut bengkak atau benjolan

29 G029 Mual

30 G030 Demam

31 G031 Mengigil

32 G032 Sering menggunakan cairan douetie

Page 14: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

14

33 G033 Pernah aborsi atau kuret

34 G034 Pengguna spiral

Setiap penyakit yang menyerang dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-

gejala yang dialami oleh wanita tersebut, berikut adalah tabel kombinasi dari setiap

gejala penyebab penyakit organ reproduksi pada wanita :

Tabel 3.3 Kombinasi Penyakit dan Gejala

G/P P01 P02 P03

G001

G002

G003

G004

G005

G006

G007

G008

G009

G010

G011

G012

G013

G014

G015

G016

G017

G018

G019

G020

Page 15: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

15

G021

G022

G023

G024

G025

G026

G027

G028

G029

G030

G031

G032

G033

G034

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dalam

penyelesaian masalah yang digunakan dalam sistem kecerdasan buatan. Basis

pengetahuan digunakan untuk penarikan kesimpulan yang merupakan hasil dari proses

pelacakan. Dalam perancangan ini kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan

JIKA [premis] MAKA [konklusi]. Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian

konklusi juga akan bernilai benar. Representasi pengetahuan ini berfungsi untuk

menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan akhir yang akan didapat.

Berdasarkan data-data penyakit yang ada dan tergambar dari tabel-tabel yang ada,

maka dapat disimpulkan terdapat 3 aturan atau Rule. Dalam pemahaman dasar dan

dengan sistem yang sangat dasar, yaitu bagaimana mendiagnosa suatu penyakit

berdasarkan gejalanya maka operator logika yang akan digunakan adalah opeator

logika AND.

Page 16: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

16

Dari kombinasi data gejala yang menjadi penyebab penyakit, maka dapat

disimpulkan ada 3 aturan atau rule yang bisa dijelaskan dengan Tabel 3.4 sebagai

berikut :

Tabel 3.4 Rule dari Gejala

No Aturan

R1 IF Sakit berlebihan

AND Siklus menstruasi tidak lancar

AND Nyeri saat berhubungan sex

AND Nyeri panggul

AND Nyeri bagian bawah perut diluar menstruasi

AND Nyeri buang air kecil

AND Nyeri tulang belakang

AND Nyeri pada anggota gerak

AND Usia sex pada umur >17 tahun

AND Jumlah pasangan sex lebih dari 3

AND Pendarahan setelah sex

AND Mengalami anemia saat pendarahan

AND Sudah pernah melahirkan

AND Trauma persalinan

AND Penggunaan pil KB > 1 tahun

AND Turun berat badan

AND Keputihan

AND Pendarahan hebat saat menstruasi

THEN kanker serviks

R2 IF Siklus menstruasi tidak lancar

AND Sakit berlebihan

AND Nyeri saat berhubungan sex

AND Pendarahan setelah sex

AND Sering buang air kecil

Page 17: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

17

AND Keputihan

AND Pendarahan hebat saat menstruasi

AND Spotting

AND Pendarahan diluar menstruasi

AND Susah punya anak

AND Diabetes militus

AND Perut bengkak atau benjolan

THEN Tumor Fibroid Besar

R3 IF Mual

AND Siklus menstruasi tidak lancar

AND Sakit berlebihan

AND Nyeri saat berhubungan sex

AND Nyeri buang air kecil

AND Nyeri tulang belakang

AND Usia sex pada umur >17 tahun

AND Trauma persalinan

AND Kurang nafsu makan

AND Turun berat badan

AND Demam

AND Mengigil

AND Sering menggunakan cairan douetie

AND Pernah aborsi atau kuret

AND Pengguna spiral

THEN Radang Panggul

3.3.3 Perancangan Konseptual dari Sistem yang Dibangun

3.3.3.1 Sistem Diagnosa Penyakit Kanker Serviks yang Dirancang

Sistem pakar yang akan dirancang terlihat pada gambar 3.2 berikut :

Page 18: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

18

Gambar 3.2 Sistem Diagnosa Penyakit Organ Reproduksi pada Wanita yang

Dirancang

Start

Menampilkan Gejala penyakit

User Memilih Gejala yang diderita

Apakah Sesuai rule?

Menampilkan hasil diagnosa penyakit

ya

Ya

End

Sistem melakukan Pengecekan Rule

Tidak

Input Username dan Password

Apakah Sesuai database?

ya

Tidak

ya

tidak

Sistem menampilkan riwayat gejala penyakit

ya

Tidak

User ingin melakukan konsultasi

User Ingin melihat riwayat gejala penyakit

Page 19: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

19

3.3.3.2 Data Flow Diagram Context Level (Diagram Konteks)

Gambar 3.3. Data Flow Diagram Context Level Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

Organ Reproduksi pada Wanita

3.3.3.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram Level 0 (nol) merupakan gambaran rinci dari proses yang

dilakukan pada diagram konteks diatas. Proses tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.4. Data Flow Diagram Level 0 (nol) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

Organ Reproduksi pada Wanita

Admin Sistem Pakar Hasil Konsultasi

Rincian gejala dan penyakit

User

Data AdminData GejalaData PenyakitData Aturan Diagnosa Data user

Data konsultasi

1.0

Daftar

User

2.0

Login

Data User

Respond

Username_user

Password_user

Data User

User

Data User

Respond

Username_user

Password_user

Respond

Admin

Username_admin

Password_admin

Respond

Admin

Username_admin

Password_admin

Respond

3.0

Konsul

Data Gejala

Data KonsulRespond

Data Gejala

Data Konsul

4.0

Manajemen

Data

Data_Penyakit

Data_Rule

Data_Gejala

Respond

Gejala

Konsul

Data Gejala

Respond

Data Konsul Respond

Page 20: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

20

1. Rincian Proses 3 (DFD Level 1 proses 3)

Proses 3 adalah proses yang terjadi saat seorang user melakukan proses

konsultasi. Berikut ini adalah gambaran sistemnya:

User

3.1Tampilan

Gejala Penyakit

Data UserData JawabanData Konsul

Respon

Konsultasi

Gejala

Respon

Data Konsul

Respon

Id_Gejala

3.2Input

Jawaban

ResponData UserData Jawaban

3.3Pengolahan

Respon

Data UserData Jawaban

Rule_Gejala_Penyakit

Id_Gejala

Respon

Hasil_Analisis

Analisis

Respon

3.4Penarikan

Kesimpulan

Hasil Analisis

Respon Data UserData Jawaban

User

Hasil Diagnosa

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 1 (nol) Proses 3

Page 21: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

21

a. Proses 3.1

Pada proses 3.1, proses yang terjadi ketika user pertama kali masuk ke

dalam sistem, Jadi user dihadapkan pada daftar gejala penyakit, yang

kemudian dilanjutkan pada proses berikutnya, yaitu proses 2.2 yaitu

proses penginputan jawaban.

b. Proses 3.2

Pada proses ini data jawaban yang diberikan oleh user diteruskan ke proses

3.3 yaitu proses pengolahan.

c. Proses 3.3

Pada proses 3.3, data yang telah diperoleh dari proses sebelumnya

diolah disesuaikan dengan rule yang telah tersusun dari tabel

rule_gej_peny. Hasil pemeriksaan dari tabel tersebut kemudian di simpan

di dalam tabel hasil untuk dilanjutkan pada proses penarikan kesimpulan.

d. Proses 3.4

Proses yang paling akhir ini adalah proses penarikan kesimpulan yang akan

ditampilkan user yang akan digunakan saat pemeriksaan fisik nanti

kepada dokter.

2. Rincian Proses 4

Proses 4 adalah proses yang terjadi seorang admin menginputkan pengetahuan

ke dalam sistem. Berikut ini adalah gambaran sistemnya:

Page 22: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

22

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 0 (nol) Proses 4

a. Proses 4.1

Proses 4.1 adalah proses yang terjadi saat admin melakukan

penginputan penyakit ke dalam sistem yang disimpan didalam tabel

penyakit.

b. Proses 4.2

Proses 4.2 adalah proses saat seorang admin menginputkan data gejala

ke dalam sistem dan kemudian di simpan di dalam tabel gejala.

c. Proses 4.3

Proses 4.3 adalah proses yang terkhir terjadi pada sistem yang

menghubungkan 3 proses sebelumnya yaitu penentuan rule untuk tiap

gejala dan penyakit.

3.3.4 Perancangan Basis Data

Basis data pada system pakar merupakan bagian yang cukup penting, karena

basis data berperan sebagai penyimpanan knowledge base dan ruang kerja system

pakar.

Admin

4.2

Input Gejala

Data_

Gejala Respon

4.1

Input

Penyakit

Data_Penyakit

Respon

Gejala

Respon

Data_Gejala

4.3

Penentuan

Rule

Rule_Gejala

Data_Gejala

Rule_Gejala_

Penyakit

Rule_Gejala_

Penyakit

Data_Gejala

Data_Penyakit

Respon

Respon

Data_Gejala

Data_Penyakit

Page 23: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

23

3.3.4.1 Perancangan Entity Realitionship Diagram

Entity Realitionship Diagram merupakan gambaran hubungan antar entitas

yang dipergunakan dalam system. Entitas-entitas yang ada pada system ini sebagai

berikut:

1. Admin , yaitu orang yang mengolah data didalam sistem.

2. Gejala, yaitu gejala-gejala yang dimiliki oleh penyakit kanker serviks khususnya.

3. User (penderita), yaitu orang yang mengalami suatu penyakit dikarenakan

beberapa gejala yang dirasakan.

4. Penyakit, yaitu penyakit yang dimliki oleh user khususnya yaitu kanker serviks.

5. Hasil Konsultasi, yaitu berupa hasil gejala-gejala yang dialami oleh user bahwa

user tersebut mengidap penyakit organ reproduksi atau tidak.

6. Konsultasi, yaitu berupa berupa laporan akhir dari hasil gejala user yang telah

melakukan konsultasi yang terdiri dari Id_konsultasi, Id_Hasil_Konsultasi,

Id_User dan Tgl_Konsultasi.

Keterkaitan dan hubungan antarentitas digambarkan melalui Diagram ER seperti

terlihat pada Gambar 3.8 berikut :

Page 24: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

24

Gambar 3.8. Diagram hubungan antar entitas Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit Kanker Serviks

3.3.4.2 Spesifikasi Tabel Basis Data

Tabel yang digunakan dalam sistem ini antara lain:

1. Tabel Admin

Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Admin

Nama Field Tipe Keterangan

Id_admin int(10) Primary key

Nama_admin varchar(30)

Job_admin varchar(30)

Almt_admin varchar(50)

Foto varchar(30)

Email Varchar(10)

Password_adm Varchar(5)

User KONSULTASI Hasil_konsultasi

Memiliki

Penyakit Rule Gejala

m

m

n

m n 1

Page 25: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

25

2. Tabel User

Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel User

Nama Field Tipe Keterangan

Id_user int(10) Primary key

Nama_user varchar(30)

Jk_user varchar(20)

Umur_user int(2)

Job_user varchar(30)

Status varchar(20)

Pass_user varchar(10)

Email Varchar(30)

3. Tabel Penyakit

Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Penyakit

Nama Field Tipe Keterangan

Id_penyakit int(10) Primary key

Id_Admin Int(10) Foreign key

Nama_penyakit varchar(20)

Deskripsi text

penyebab varchar(30)

4. Tabel Gejala

Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Gejala

Nama Field Tipe Keterangan

Id_gejala Int(10) Primary key

Id_Admin Int(10) Foreign key

Id_Penyakit Int(10) Foreign key

Page 26: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

26

5. Tabel Rule

Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel Rule

Nama Field Tipe Keterangan

Id_Rule Int(10) Foreign key

Id_penyakit Int(10) Foreign key

Id_gejala Int(10) Foreign key

6. Tabel Konsultasi

Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel Konsultasi

Nama Field Tipe Keterangan

Id_Konsultasi Int(10) Primary key

Id_Hasil_Konsul Int(10) Foreign key

Id_User Int(10) Foreign key

Tgl_Konsultasi Date

7. Tabel Hasil Konsultasi

Tabel 3.11 Spesifikasi Tabel Hasil Konsultasi

Nama Field Tipe Keterangan

Id_Hasil_Konsul Int(10) Foreign key

Id_Penyakit Int(10) Foreign key

Page 27: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

27

3.3.4.3 Hubungan Antar Tabel

Adapun tabel-tabel yang ada pada sistem pakar yang dirancang, dihubungkan

satu sama lainnya dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut ini :

Gambar 3.9 Hubungan Relasi Antar Tabel dalam Basis data

3.3.5 Perancangan Antarmuka

Antarmuka merupakan media interaksi antar user maupun admin dengan

sistem. Berikut ini adalah tampilan antar muka yang dirancang pada sistem pakar

diagnosa dini penyakit kanker serviks berbasis web.

1. Layout antarmuka halaman utama user dan admin.

Pada halaman ini terdapat beberapa bagian yaitu bagian header yang bertuliskan

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Organ Reproduksi pada Wanita. Yang akan

memberikan suatu keterangan tentang website. Dibawah header terdapat beberapa

menu. Sebelah kiri website terdapat juga form login untuk user (penderita) dan admin

yang mempunyai hak ases yang berbeda setelah melakukan proses login. Berikut

tampilan antarmukanya.

Page 28: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

28

Gambar 3.10 Halaman utama

2. Layout antarmuka halaman admin

Pada halaman admin terdapat beberapa bagian yaitu pertama bagian header yang

merupakan keterangan tentang website. Bagian kiri terdapat beberapa menu-menu

yang merupakan suatu hak akses khusus yang diperuntukkan oleh admin. Admin dapat

mengolah semua manajemen data yang terdapat pada website ini, berikut tampilan

antarmukanya.

Page 29: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

29

Gambar 3.11 Halaman admin

3. Layout antarmuka halaman user

Halaman user merupakan suatu halaman yang dapat ditampilkan setelah user

melakukan proses login pada halaman utama sebelumnya. Pada halamn ini user

memiliki beberapa hak ases yang hanya terdapat pada halaman ini. User dapat langsung

konsultasi terhadap gejala-gejala yang dialaminya. Berikut antarmuka tampilan

halaman user.

Page 30: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

30

Gambar 3.12 Halaman user

Page 31: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

31

DAFTAR PUSTAKA

Restu Apriyadi, Iwayan. 2012. Forward Chaining.

http://raperiadisepti.blogspot.com/2010/11/forward-chaining.html. Diakses

24 Juni 2014 pukul 19.44

_______. 2011. Penyakit Organ Reproduksi pada Wanita.

http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-

sistem.html. Diakses 16 Juni 2014 pukul 22:26

Revina. 2014. Gejala Kanker Serviks. http://bidanku.com/gejala-kanker-

serviks#ixzz2xYhrToPz. Diakses 31 Maret 2014 pukul 23:33

Revina. 2014. Kanker Serviks Ciri-ciri Penyebab dan Pencegahan Kanker Serviks

.http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-

kanker-serviks. Diakses 28 April 2014 pukul 15:35

_______. 2014. Medical Conditions Diseases Penyakit Radang Panggul.

http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-

diseases/penyakit-radang-panggul-_-9510001031217

_______. 2013. Apa Itu Kanker Serviks.

http://www.parkwaycancercentre.com/id/informasi-kanker/jenis-

kanker/apa-itu-kanker-serviks/. Diakses 28 April 2014 pukul 15:49

______. ____. Fibroid. http://www.news-medical.net/health/Uterine-Fibroids-What-

are-Uterine-Fibroids-%28Indonesian%29.aspx. Diakses 28 April 2014

pukul 16:03

______. ____. Aplikasi Diagnosis Kanker Kandungan dengan Naive Bayes

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-7426-706030024-bab3.pdf.

Diakses 28 April 2014 pukul 16:25

Page 32: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS DENGAN METODE FC fix.pdf

32

Fitrah, Rumaisa., Iwan Rijayana, Tanti. 2010. Sistem Pakar Diagnosa Awal Kanker

Serviks dengan Metode Certanty Factor.

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2170/

KIN.HC.044.pdf?sequence=1.pdf. Diakses 10 April 2014 pukul 16:25

Imianvan, A. A. dan J. C. Obi . 2012. Fuzzy Neural Approach for Colon Cancer

Prediction http://scientia-

africana.uniportjournal.info/v11n1/pdfvol11no1/8.%20FUZZY%20NEUR

AL%20APPROACH%20FOR%20COLON%20CANCER%20PREDICTI

ON.pdf

Septiriana, Rina. 2010. Perancangan Sistem Pakar Deteksi Dini Penyakit Organ

Reproduksi Pada Wanita (Menggunakan Metode Fuzzy Expert

System).Pontianak : Fakultas Teknik Untan.