93
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR (Skripsi) Oleh AFIFAH QOWWAMINA QISTY JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN KAKAO BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

(Skripsi)

Oleh

AFIFAH QOWWAMINA QISTY

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF COCOA PEST AND DISEASE

EXPERT SYSTEM ON ANDROID BY USING FORWARD CHAINING

AND CERTAINTY FACTOR

By

AFIFAH QOWWAMINA QISTY

This research was conducted to develop an expert system that can identify pests and

diseases in cocoa crops based on knowledges gained directly from an expert. This

research uses forward chaining inference method and certainty factor calculation.

This expert system is implemented for Android mobile device. The research

consisted of 70 symptoms, 6 pests, 9 diseases, and 24 rules. At the time of

consultation, user can answer ‘Yes’ or ‘No’ options from the questions given by

this system. The user’s answers are then processes according to rule and calculated

by using the certainty factor method. Testing is done to see if the system works

properly as expected that consists of 3 aspects: system compatibility, system ability

in identifying pests and diseases, and system benefit by targeted users. Based on the

3 tests, the developed cocoa expert system has compatibility with android versions

of KitKat, Lollipop, Marshmallow and Nougat with different screen sizes of

smartphone. This system can also identify pests and diseases in accordance with a

cocoa expert's judgement. Testing of respondents is done by filling out a

questionnaire containing statements relating to the functions and benefits of the

system. Questionnaires were distributed to 3 groups of respondents, amounting to

67 people consisting of experts of cocoa, farmers, students of Agricultural Faculty

and students of Computer Science Department. The results of the questionnaire

indicate that cocoa expert system is categorized as "very good" system.

Keywords: Android, Artificial Intelligence, Certainty Factor, Expert System,

Forward Chaining

Page 3: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

ABSTRAK

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN KAKAO BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

Oleh

AFIFAH QOWWAMINA QISTY

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem pakar yang dapat

mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman kakao berdasarkan pengetahuan

yang diberikan langsung dari seorang pakar. Sistem pakar dibangun dengan

menggunakan metode inferensi Forward Chaining dan metode perhitungan

Certainty Factor. Sistem pakar ini dibuat untuk pengguna perangkat Android.

Penelitian ini terdiri dari 70 data gejala, 6 data hama, 9 data penyakit, dan 24 aturan

(rule). Pada saat melakukan konsultasi, pengguna dapat menjawab Yes atau No dari

pertanyaan yang diberikan sistem. Jawaban pengguna kemudian diproses

berdasarkan aturan (rule) dan dihitung dengan menggunakan metode certainty

factor. Pengujian dilakukan untuk melihat apakah sistem dapat berjalan dengan

baik seperti yang diharapkan. Pengujian terdiri dari 3 aspek yaitu: kompatibilitas

sistem, kemampuan sistem dalam mengidentifikasi hama dan penyakit, dan manfaat

sistem menurut pengguna yang telah ditargetkan. Berdasarkan 3 pengujian tersebut,

sistem pakar kakao yang telah dikembangkan memiliki kompatibilas terhadap versi

android KitKat, Lollipop, Marshmallow dan Nougat dengan ukuran layar

smartphone yang berbeda-beda. Sistem ini juga dapat mengidentifikasi hama dan

penyakit sesuai dengan hasil identifikasi seorang pakar kakao. Pengujian terhadap

pengguna atau responden dilakukan dengan mengisi kuesioner yang berisi

pernyataan yang berkaitan dengan fungsi dan manfaat sistem. Kuesioner dibagikan

kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri dari pakar kakao,

petani, mahasiswa Fakultas Pertanian dan mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer.

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sistem ini masuk dalam kategori “sangat

baik”.

Kata Kunci: Android, Artificial Intelligence, Certainty Factor, Forward Chaining,

Sistem Pakar

Page 4: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN KAKAO BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN

METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

Oleh

AFIFAH QOWWAMINA QISTY

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KOMPUTER

Pada

Program Studi Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri
Page 6: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri
Page 7: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri
Page 8: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada

tanggal 17 Agustus 1995, sebagai anak kedua dari dua

bersaudara, dari pasangan Bapak M. Jamin dan Ibu Sumirah.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)

diselesaikan di TK Al-Hikmah, Sukarame, Bandar Lampung pada tahun 2001,

menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Sukarame, Bandar Lampung pada

tahun 2007, menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di MTsN 2 Bandar

Lampung pada tahun 2010, kemudian melanjutkan jenjang Sekolah Menengah

Atas (SMA) di MAN 1 Model Bandar Lampung pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu

Komputer Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung melalui jalur

SBMPTN. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama menjadi mahasiswa

antara lain:

1. Aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Komputer (HIMAKOM)

FMIPA Unila.

2. Diamanahkan sebagai bendahara Biro Kesekretariatan HIMAKOM

periode 2015/2016.

Page 9: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

3. Pernah mengikuti Karya Wisata Ilmiah (KWI) di Desa Mulyo Sari,

Tanjung Sari pada bulan Januari sampai Februari 2014.

4. Melaksanakan kegiatan Kerja Praktik (KP) di Badan Pusat Statistik (BPS)

Provinsi Lampung dan ditempatkan di Bidang Metodologi dan Informasi

Statistik pada bulan Januari sampai Februari 2016.

5. Melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kota Batu

Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Juli sampai

akhir Agustus 2016.

Page 10: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagai salah satu bentuk penghambaanku

yang tidaklah seberapa dibandingkan Rahmat dan Karunia-Nya yang telah diberikan.

Ummi dan Abi tercinta

Terima kasih atas semua kerja keras, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya demi tercapai semua cita-cita dan impianku.

Saudara-saudarku tersayang

Untuk do’a dan motivasi yang telah diberikan

Serta... Sahabat-sahabatku

Page 11: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

MOTTO

“Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan keangkuhan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong lagi membanggakan diri” (Q.S. Luqman: 18)

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

(Q.S. Al-Insyirah: 6)

“Because people don’t have wings, we look for ways to fly” (Hinata Shouyo)

“I smile don’t mean my life is perfect, that’s just the way I’m grateful enjoy the life God has given”

(Monkey D. Luffy)

“They come without asking and leave just the same. But once you meet them, even if nobody ever knows it, that encounter will change your life for the better”

(Natsume Takashi)

“If I don’t have to do it, I won’t. If I have to do it, I’ll make it quick” (Oreki Houtarou)

“Do all the things that make your life filled with happiness”

(Afifah Qowwamina Qisty)

Page 12: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

SANWACANA

Assalamualaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, kesehatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Kakao

Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty

Factor” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di

Universitas Lampung.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

berperan besar dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Kedua orang tua tercinta, Abi dan Ummi, beserta keluarga besar yang selalu

memberi doa, motivasi dan kasih sayang yang tak terhingga.

2. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer

FMIPA Universitas Lampung, pembimbing utama dan pembimbing

akademik, yang telah membimbing, memotivasi serta memberikan ide, kritik

dan saran selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

3. Ibu Yuyun Fitriana, S.P., M.P., Ph.D. selaku pembimbing kedua yang telah

membimbing dan memberikan bantuan, ide, kritik dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 13: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

4. Bapak Dr. Eng. Admi Syarif selaku pembahas, yang telah memberikan

komentar dan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

6. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komputer FMIPA Universitas Lampung.

7. Bapak Radix Suharjo, M.Agr., Ph.D. salah satu dosen Jurusan Proteksi

Tanaman yang membantu dalam penyusunan data penyakit tanaman kakao.

8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan ilmu

yang bermanfaat.

9. Faiq Sulthon Dani yang selalu ada membantu, memberikan semangat dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat tercinta: Annisa Nur Fadhilah, Fitria Ramadhani, Qory

Aprilarita dan Yeni Nuhricha Sari yang ada untuk menghibur saat jenuh

dalam pembuatan skripsi.

11. Teman-teman Jurusan Ilmu Komputer angkatan 2013 yang membantu dalam

suka duka selama perkuliahan.

12. Teman-teman kelompok KKN Desa Kota Batu: Agung Fernando Satrya,

Angela Chikita Marcus, Faisal Avrizal, Nova Yogi Safitri, Rizki Agung

Prabowo dan Roby Apriansyah yang memberikan kenangan penuh makna

selama 40 hari melaksanakan kegiatan-kegiatan KKN.

13. Seluruh pihak yang telah telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, atas peran dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 14: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan skripsi yang telah

disusun ini. Namun, penulis berharap dengan segala kekurangan yang ada semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua civitas Ilmu Komputer

Universitas Lampung di kemudian hari.

Wassalamualaikum wr. wb.

Bandar Lampung, 8 Januari 2018

Penulis,

Afifah Qowwamina Qisty

Page 15: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 6

1.4 Tujuan ....................................................................................................... 6

1.5 Manfaat ..................................................................................................... 7

1.6 Target Penelitian ....................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 8

2.1 Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) ................................ 8

2.2 Sistem Pakar ............................................................................................. 9

2.2.1 Definisi Sistem Pakar ........................................................................ 9

2.2.2 Bentuk Sistem Pakar ....................................................................... 10

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ............................................................ 10

2.2.4 Struktur Dasar Sistem Pakar ........................................................... 11

2.2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar ...................................................................... 13

2.2.6 Manfaat Sistem Pakar ..................................................................... 14

2.3 Mesin Inferensi ....................................................................................... 14

2.3.1 Forward Chaining ........................................................................... 15

2.3.2 Backward Chaining ......................................................................... 15

2.4 Faktor Kepastian (Certainty Factor) ...................................................... 16

2.4.1 Certainty Factor Paralel .................................................................. 17

Page 16: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xiii

Halaman

2.4.2 Certainty Factor Sequensial ........................................................... 17

2.4.3 Certainty Factor Gabungan ............................................................ 18

2.5 Hama dan Penyakit Tanaman Kakao ..................................................... 19

2.6 Unified Modeling Languange (UML) .................................................... 23

2.7 Teknik Pengujian Perangkat Lunak ....................................................... 29

2.7.1 Equivalence Partitioning ..................................................................... 30

2.7.2 Skala Likert .......................................................................................... 30

2.8 Android ................................................................................................... 32

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 33

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 33

3.2 Alat Pendukung ...................................................................................... 33

3.2.1 Perangkat Keras .............................................................................. 33

3.2.2 Perangkat Lunak.............................................................................. 33

3.3 Tahapan Penelitian ................................................................................. 34

3.3.1 Studi Literatur ................................................................................. 35

3.3.2 Wawancara ...................................................................................... 36

3.3.3 Pengembangan Sistem .................................................................... 36

3.3.3.1 Software Requirement Analysis ............................................... 37

3.3.3.2 Design ...................................................................................... 37

3.3.3.3 Coding ...................................................................................... 66

3.3.3.4 Testing ..................................................................................... 66

3.3.4 Analisis Hasil Pengujian ................................................................. 66

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 67

4.1 Analisa Kebutuhan Data ......................................................................... 67

4.2 Representasi Pengetahuan ...................................................................... 68

4.3 Implementasi .......................................................................................... 69

4.4 Analisa Nilai Kepastian Hama dan Penyakit.......................................... 70

4.5 Tampilan Sistem Pakar Hama dan Penyakit Tanaman Kakao ............... 71

4.5.1 Tampilan Halaman Splash Screen .................................................. 72

4.5.2 Tampilan Halaman Load Data ........................................................ 72

Page 17: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xiv

Halaman

4.5.3 Tampilan Halaman Beranda ............................................................ 73

4.5.4 Tampilan Menu Utama ................................................................... 74

4.5.5 Tampilan Halaman Menu Konsultasi ............................................. 75

4.5.6 Tampilan Halaman Pilih Jenis Gejala ............................................. 76

4.5.7 Tampilan Halaman Gejala Lokal .................................................... 77

4.5.8 Tampilan Halaman Pilih Lokasi Gejala Lokal ................................ 78

4.5.9 Tampilan Halaman Gejala Sistemik................................................ 79

4.5.10 Tampilan Halaman Pertanyaan ....................................................... 80

4.5.11 Tampilan Halaman Hasil Identifikasi ............................................. 81

4.5.12 Tampilan Halaman Informasi Hama dan Penyakit ......................... 82

4.5.13 Tampilan Halaman Menu Data Hama dan Penyakit ....................... 83

4.5.14 Tampilan Halaman Pilih Data ......................................................... 84

4.5.15 Tampilan Halaman Data Hama ....................................................... 85

4.5.16 Tampilan Halaman Data Penyakit .................................................. 86

4.5.17 Tampilan Halaman Daftar Gejala ................................................... 87

4.5.18 Tampilan Halaman Menu Bantuan Konsultasi ............................... 88

4.5.19 Tampilan Halaman Menu Bantuan Lihat Data ............................... 89

4.5.20 Tampilan Halaman Menu Tentang ................................................. 90

4.6 Pengujian ................................................................................................ 91

4.6.1 Pengujian Internal ........................................................................... 91

4.6.1.1 Pengujian Fungsional ............................................................... 91

4.6.1.1.1 Pengujian Versi Android ..................................................... 92

4.6.1.1.2 Pengujian pada Berbagai Ukuran Layar .............................. 93

4.6.1.1.3 Pengujian User Interface ..................................................... 94

4.6.1.1.4 Pengujian Fungsi dan Menu Aplikasi ................................. 96

4.6.1.2 Pengujian Keakuratan Hasil................................................... 103

4.6.2 Pengujian Eksternal ...................................................................... 106

4.6.2.1 Analisa Hasil Kuesioner ........................................................ 110

V. PENUTUP ..................................................................................................... 120

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 120

Page 18: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xv

Halaman

5.2 Saran ..................................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 122

LAMPIRAN ....................................................................................................... 125

Page 19: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar (Arhami, 2005) ................................... 10

2.2 Struktur Sistem Pakar (Sutojo et al., 2011) ................................................. 11

2.3 Proses Forward Chaining (Kusumadewi, 2003) ......................................... 15

2.4 Proses Backward Chaining (Kusumadewi, 2003) ....................................... 16

3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 35

3.2 Use Case Diagram ....................................................................................... 37

3.3 Proses Bisnis Konsultasi .............................................................................. 39

3.4 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Beranda ......................... 40

3.5 Activity Diagram Proses Identifikasi Hama dan Penyakit ........................... 41

3.6 Activity Diagram Proses Menampilkan Data Hama dan Penyakit .............. 42

3.7 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Bantuan ......................... 42

3.8 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Tentang ......................... 43

3.9 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Beranda ...................... 44

3.10 Sequence Diagram Proses Identifikasi Hama dan Penyakit untuk Gejala

Lokal ............................................................................................................ 48

3.11 Sequence Diagram Proses Identifikasi Hama dan Penyakit untuk Gejala

Sistemik ....................................................................................................... 49

3.12 Sequence Diagram Proses Menampilkan Data Hama dan Penyakit ........... 52

3.13 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Bantuan ...................... 53

3.14 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Tentang....................... 54

3.15 Class Diagram ............................................................................................. 55

3.16 Rancangan Halaman Splash Screen............................................................. 58

3.17 Rancangan Halaman Beranda ...................................................................... 58

3.18 Rancangan Halaman Pilih Jenis Gejala ....................................................... 59

Page 20: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xvii

Gambar Halaman

3.19 Rancangan Halaman Gejala Lokal .............................................................. 59

3.20 Rancangan Halaman Pilihan Lokasi ............................................................ 60

3.21 Rancangan Halaman Gejala Sistemik .......................................................... 60

3.22 Rancangan Halaman Konsultasi .................................................................. 61

3.23 Rancangan Halaman Hasil Konsultasi......................................................... 62

3.24 Rancangan Halaman Data Hama dan Penyakit ........................................... 62

3.25 Rancangan Halaman Daftar Hama .............................................................. 63

3.26 Rancangan Halaman Daftar Penyakit .......................................................... 63

3.27 Rancangan Halaman Daftar Gejala ............................................................. 64

3.28 Rancangan Halaman Deskripsi dan Solusi .................................................. 64

3.29 Rancangan Halaman Bantuan ...................................................................... 65

3.30 Rancangan Halaman Tentang ...................................................................... 65

4.1 Tampilan Halaman Splash Screen ............................................................... 72

4.2 Tampilan Halaman Load Data ..................................................................... 73

4.3 Tampilan Halaman Beranda ........................................................................ 74

4.4 Tampilan Menu Utama ................................................................................ 75

4.5 Tampilan Halaman Menu Konsultasi .......................................................... 76

4.6 Tampilan Halaman Pilih Jenis Gejala.......................................................... 77

4.7 Tampilan Halaman Gejala Lokal ................................................................. 78

4.8 Tampilan Halaman Pilih Lokasi Gejala Lokal ............................................ 79

4.9 Tampilan Halaman Gejala Sistemik ............................................................ 80

4.10 Tampilan Halaman Pertanyaan .................................................................... 81

4.11 Tampilan Halaman Hasil Identifikasi .......................................................... 82

4.12 Tampilan Halaman Informasi Hama dan Penyakit ...................................... 83

4.13 Tampilan Halaman Menu Data Hama dan Penyakit ................................... 84

4.14 Tampilan Halaman Pilih Data ..................................................................... 85

4.15 Tampilan Halaman Data Hama ................................................................... 86

4.16 Tampilan Halaman Data Penyakit ............................................................... 87

4.17 Tampilan Halaman Daftar Gejala ................................................................ 88

4.18 Tampilan Halaman Bantuan Konsultasi ...................................................... 89

Page 21: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xviii

Gambar Halaman

4.19 Tampilan Halaman Bantuan Lihat Data ...................................................... 90

4.20 Tampilan Halaman Menu Tentang .............................................................. 91

4.21 Grafik Hasil Respon Pernyataan 1 ............................................................. 111

4.22 Grafik Hasil Respon Pernyataan 2 ............................................................. 112

4.23 Grafik Hasil Respon Pernyataan 3 ............................................................. 113

4.24 Grafik Hasil Respon Pernyataan 4 ............................................................. 114

4.25 Grafik Hasil Respon Pernyataan 5 ............................................................. 115

4.26 Grafik Hasil Respon Pernyataan 6 ............................................................. 117

4.27 Grafik Hasil Respon Pernyataan 7 ............................................................. 118

Page 22: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Produksi Kakao menurut Status Pengusahaan Tahun 2015-2017 ................. 2

2.1 Interpretasi dari seorang pakar (Sutojo et al., 2011) .................................... 19

2.2 Data Hama Tanaman Kakao ........................................................................ 20

2.3 Data Penyakit Tanaman Kakao ................................................................... 21

2.4 Simbol Usecase Diagram ............................................................................ 25

2.5 Simbol Class Diagram ................................................................................. 26

2.6 Simbol Activity Diagram.............................................................................. 28

2.7 Simbol Sequence Diagram ........................................................................... 29

4.1 Pengujian Versi Android ............................................................................. 92

4.2 Pengujian pada Berbagai Ukuran Layar ...................................................... 94

4.3 Pengujian User Interface ............................................................................. 95

4.4 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi ......................................................... 96

4.5 Pengujian Keakuratan Hasil Identifikasi ................................................... 103

4.6 Hasil Penilaian Responden Pakar Hama dan Penyakit Tanaman Kakao

terhadap Kuesioner Pengujian Sistem Pakar (Kelompok Responden I) ... 107

4.7 Hasil Penilaian Responden Petani Kakao dan Mahasiswa Fakultas Pertanian

terhadap Kuesioner Pengujian Sistem Pakar (Kelompok Responden II) .. 108

4.8 Hasil Penilaian Responden Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer terhadap

Kuesioner Pengujian Sistem Pakar (Kelompok Responden III)................ 109

4.9 Kriteria Penilaian Responden .................................................................... 110

Page 23: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan pendapatan nasional dan

devisa negara Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari nilai ekspor komoditas

perkebunan, pada tahun 2015 mencapai Rp. 311.138 triliun atau 23.933 milyar US$

(asumsi 1 US$= Rp. 13.000). Salah satu komoditas yang memiliki produksi dan

nilai ekspor tinggi adalah kakao (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015).

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang

sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah

sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian ataupun

mingguan bagi petani kakao. Kakao memiliki permintaan produksi baik dalam

negeri maupun luar negeri. Permintaan ini semakin kuat dengan adanya

perkembangan sektor agroindustri. Selain itu, kakao juga banyak diminati berbagai

perusahaan pengolah produk cokelat dalam meningkatkan produk yang diolahnya

sehingga dapat bersaing di dunia bisnis.

Indonesia menempati posisi ketiga negara pembudidaya kakao terbesar di dunia dan

termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory Coast dan Ghana

(Nauly et al., 2014). Pada tahun 2017, luas areal tanaman kakao mencapai

1.691.334 hektar dengan total produksi 688.345 ton. Pada tahun 2016, volume

Page 24: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

2

ekspor kakao mencapai 240.569 ton dengan nilai 895.165 US$ (Direktorat Jenderal

Perkebunan, 2015). Produksi kakao yang semakin meningkat selama beberapa

tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Produksi Kakao menurut Status Pengusahaan Tahun 2015-2017

Tahun

Produksi (Ton)

Total Perkebunan

Rakyat

Perkebunan

Negara

Perkebunan

Swasta

2015 562.346 11.616 19.369 593.331

2016 622.516 12.859 21.442 656.817

2017 652.397 13.477 22.471 688.345

Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan (2015)

Berdasarkan Tabel 1.1, produksi kakao di Indonesia memiliki 3 status pengusahaan,

yaitu perkebunan rakyat, perkebunan negara, dan perkebunan swasta. Produksi

menurut status ini mengalami kenaikan dari tahun 2015 sampai 2017. Pada tahun

2015 total produksi kakao mencapai 593.331 ton, pada tahun 2016 produksi

mengalami kenaikan 63.486 ton sehingga mencapai 656.817 ton, dan pada tahun

2017 produksi kakao meningkat menjadi 688.345 ton (Direktorat Jenderal

Perkebunan, 2015).

Meskipun areal Indonesia menempati posisi ketiga negara produsen kakao terbesar

di dunia, tetapi produktivitas kakao sering mengalami penurunan di berbagai

wilayah, salah satunya di Provinsi Lampung. Pada tahun 2015, areal perkebunan

kakao di provinsi lampung memiliki luas 71.192 ha dengan produksi kakao

sebanyak 33.177 ton. Pada tahun 2016, luas perkebunan kakao meningkat menjadi

72.027 ha dengan produksi kakao sebanyak 40.594 ton. Pada tahun 2017, luas

perkebunan meningkat menjadi 72.077 ha berbeda dengan produksi kakao yang

Page 25: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

3

mengalami penurunan menjadi 34.604 ton. Selain itu, kakao Indonesia yang pada

umumnya dihasilkan oleh perkebunan rakyat hingga kini dihargai paling rendah di

pasar internasional. Biji kakao yang tercemar serangga, jamur atau kerusakan

lainnya membuat citra kakao Indonesia menjadi kurang baik dan bahkan

menyebabkan turunnya produktivitas kakao. Menurut Wahyudi et al. (2008),

serangan hama dan penyakit menjadi salah satu penyebab menurunnya

produktivitas kakao hingga mencapai 5-80%.

Beragam jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao dapat

menyebabkan kerugian terutama bagi petani kakao. Identifikasi hama dan penyakit

tanaman kakao harus dilakukan dengan cepat dan akurat, karena hama dan penyakit

tersebut dapat dengan cepat menyebar dan menyerang tanaman kakao di seluruh

lahan perkebunan. Jika petani memiliki pengetahuan lebih mengenai serangan

hama dan penyakit, maka serangan tersebut dapat langsung diatasi. Sebaliknya jika

petani kurang memiliki pengetahuan mengenai serangan tersebut, petani cenderung

membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli untuk mengatasi masalah ini. Pada

kenyataannya, saat ini banyak petani kakao yang membutuhkan bantuan para ahli

untuk mengatasi masalah perkebunan kakao, salah satunya untuk mengidentifikasi

jenis hama dan penyakit serta memberikan cara penanggulangan yang tepat,

sehingga kerugian tidak terlalu berdampak terhadap produktivitas. Selain itu,

apabila terdapat hama dan penyakit baru, seorang ahli harus dapat menemukan

solusi untuk menanggulangi serangannya dan segera memberikan sosialisasi

kepada petani atau kelompok tani mengenai hama dan penyakit tersebut. Tetapi

jumlah ahli dan penyebarannya terbatas, sehingga permasalahan ini belum dapat

diatasi secara maksimal.

Page 26: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

4

Perkembangan teknologi ditandai dengan maraknya perangkat teknologi yang

digunakan di berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya sistem pakar. Sistem

pakar merupakan salah satu bentuk penerapan kecerdasan buatan yang memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar atau

ahli. Sistem pakar dapat digunakan untuk menggantikan peran seseorang, salah

satunya peran ahli untuk mengidentifikasi hama dan penyakit yang menjadi

masalah utama petani kakao. Oleh karena itu, sistem pakar harus dirancang dengan

menerapkan pengetahuan seorang ahli, sehingga dapat membantu petani kakao

dalam mengatasi masalah serangan hama dan penyakit.

Sebelumnya beberapa peneliti telah melakukan perancangan tentang sistem pakar

identifikasi hama dan penyakit tanaman kakao. Diantaranya “Penggunaan Metode

Certainty Factor Pararel untuk Mendeteksi Hama dan Penyakit pada Tanaman

Kakao” oleh Fitria (2011) dan “Sistem Pakar Fuzzy untuk Mendiagnosa Penyakit

pada Tanaman Kakao Berbasis SMS Gateway” oleh Koten et al. (2014). Pada

penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2011), sistem pakar ini dikembangkan

berbasis desktop, sehingga belum dapat diakses secara bebas oleh pengguna (user).

Proses konsultasi dilakukan dengan pengisian checklist gejala, tidak terdapat

gambar gejala yang dapat dilihat langsung oleh pengguna. Sedangkan pada

penelitian yang dilakukan oleh Koten et al. (2014), sistem pakar dikembangkan

berbasis SMS Gateway sehingga sistem hanya menyediakan fitur konsultasi dengan

pengiriman SMS. Pengguna tidak dapat melihat data-data yang disediakan oleh

sistem.

Page 27: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian untuk

mengembangkan sistem pakar identifikasi hama dan penyakit tanaman kakao

dengan menggunakan metode forward chaining dan certainty factor dengan proses

konsultasi dilengkapi gambar dan pertanyaan agar dapat memudahkan pengguna

dalam memahami gejala hama dan penyakit tanaman kakao.

Metode forward chaining digunakan dalam pengembangan sistem ini karena

metode ini telah banyak digunakan oleh peneliti yang melakukan penelitian di

bidang sistem pakar dan menghasilkan sistem identifikasi yang cukup akurat.

Metode forward chaining merupakan metode yang menggunakan himpunan aturan

kondisi-aksi, dimulai dengan penggabungan informasi yang telah dikumpulkan

dengan aturan-aturan tertentu (kondisi), yang nantinya akan menghasilkan suatu

kesimpulan (aksi). Selain itu, metode certainty factor juga ditambahkan pada

pengembangan sistem ini untuk menghitung nilai kepastian hasil identifikasi,

sehingga kesimpulan atau hasil identifikasi yang dihasilkan pada metode forward

chaining akan bertambah akurat dengan adanya nilai kepastian dari metode

certainty factor.

Sistem pakar identifikasi hama dan penyakit tanaman kakao dengan metode

forward chaining dan certainty factor ini dikembangkan berbasis android atau

mobile yang dapat diakses secara bebas oleh petani kakao ataupun pengguna

lainnya dan diharapkan dapat membantu para petani kakao dalam mengidentifikasi

dan memberikan solusi penanggulangan serangan hama dan penyakit tanaman

kakao sehingga meminimalisir kerugian yang akan ditimbulkan.

Page 28: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, diangkat perumusan masalah

yang ada dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara mengembangkan aplikasi

berbasis android yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit

tanaman kakao berdasarkan gejala yang diberikan dan dapat memberikan solusi

penanggulangan terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem pakar ini dapat mengidentifikasi hama dan penyakit utama yang

menyerang tanaman kakao.

2. Sistem pakar ini dikembangkan dengan metode forward chaining, yakni

mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman kakao berdasarkan gejala yang

diberikan oleh sistem.

3. Sistem pakar ini dikembangkan untuk platform android.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi sistem pakar yang dapat

mengidentifikasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao berdasarkan

gejala yang diberikan dan memberikan solusi penanggulangan terhadap hama dan

penyakit yang menyerang tanaman kakao dengan mendistribusikan pengetahuan

manusia ke dalam sistem.

Page 29: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

7

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

a. Menambah wawasan bidang ilmu pengetahuan mengenai sistem pakar.

b. Dapat menerapkan disiplin ilmu dan memberikan manfaat kepada lingkungan

dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.

2. Bagi petani kakao

a. Mempermudah petani kakao untuk mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit

tanaman kakao serta mengetahui solusi penanggulangannya.

b. Mempermudah petani kakao untuk mengetahui cara penanggulangan hama

dan penyakit yang menyerang tanaman kakao mereka.

c. Membantu petani kakao untuk menekan terjadinya kerugian yang

ditimbulkan oleh terlambatnya penanganan serangan hama dan penyakit

tanaman kakao.

1.6 Target Penelitian

Penelitian ini ditargetkan dengan hasil publikasi dalam bentuk seminar maupun

penerbitan agar diketahui oleh masyarakat, sehingga hasil penelitian ini dapat

dipergunakan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Page 30: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan berasal dari bahasa Inggris “Artificial Intelligence” atau AI,

yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya

buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud di sini merujuk pada mesin yang mampu

berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil dan mampu mengambil

keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia (Sutojo et al., 2011).

Menurut Handojo & Irawan (2004), kecerdasan buatan adalah cabang ilmu

komputer yang bertujuan untuk membuat sebuah komputer dapat berpikir dan

bernalar seperti manusia. Kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam

membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat

komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang menggunakan bahasa

natural sehingga mudah dipahami.

Menurut Siswanto (2010), kecerdasan tiruan dibagi menjadi tiga kategori dasar,

yaitu:

1. Sistem berbasis pengetahuan atau system pakar (Expert System/Knowledge

Based System), yaitu program komputer yang berisi pengetahuan manusia yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.

Page 31: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

9

2. Sistem Bahasa alami (Natural Language System), yaitu pemrograman yang

mengerti bahasa manusia.

3. Sistem dengan kemampuan memahami (Perception System), yaitu system untuk

penglihatan, pembicaraan atau sentuhan.

4. Sistem berbasis pengetahuan atau system pakar (Expert System/ Knowledge

Based System), yaitu program computer yang berisi pengetahuan manusia yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.

5. Sistem Bahasa alami (Natural Language System), yaitu pemrograman yang

mengerti bahasa manusia.

6. Sistem dengan kemampuan memahami (Perception System), yaitu sistem untuk

penglihatan, pembicaraan atau sentuhan.

2.2 Sistem Pakar

2.2.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang

dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem pakar berasal dari istilah knowledge-

based expert system, yaitu sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia

dimana pengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam komputer dan kemudian

digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan

kepakaran atau keahlian manusia (Sutojo et al., 2011).

Page 32: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

10

2.2.2 Bentuk Sistem Pakar

Menurut Hadi et al. (2016), sistem pakar memiliki 4 bentuk, yaitu:

1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri sendiri

tidak tergabung dengan software yang lainnya.

2. Tergabung, sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung

didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana

didalamya memanggil algoritma suburtin lain (konvensional).

3. Menghubungkan ke software lain. Bentuk ini biasanya merupakan sistem yang

menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya dengan DBMS

(Database Management System).

4. Sistem mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang

dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang

digunakan untuk membantu menganalisis data radar.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2008), konsep dasar sistem pakar mengandung beberapa unsur

yaitu kepakaran, pakar, pengalihan kepakaran, inferensi, aturan dan kemampuan

menjelaskan. Konsep dasar sistem pakar ditunjukkan pada Gambar 2.1.

USER

Knowledge Base

Mesin Inferensi

Fakta

Keahlian

SISTEM PAKAR

Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar (Arhami, 2005)

Page 33: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

11

Penjelasan mengenai Gambar 2.1 yaitu Pengguna menyampaikan fakta kepada

sistem pakar untuk menerima respon dari sistem pakar. Di dalam sistem pakar

terdapat dua komponen yaitu knowledge base yang berisi pengetahuan dan mesin

inferensi yang menggambarkan kesimpulan yang merupakan respon dari sistem

pakar atas permintaan pengguna (Arhami, 2005).

2.2.4 Struktur Dasar Sistem Pakar

Menurut Arhami (2005), sistem pakar terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan

pengembang (development environment) yang digunakan untuk memasukkan

pengetahuan ke dalam sistem pakar dan lingkungan konsultasi (consultation

environment) yang digunakan pengguna untuk memperoleh pengetahuan dari

pakar. Komponen penting sistem pakar ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar (Sutojo et al., 2011)

Page 34: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

12

Komponen penting dari sistem pakar yaitu basis pengetahuan, mesin inferensi,

subsistem penambahan pengetahuan, Blackboard, Antarmuka, subsistem penjelas

dan sistem penyaring pengetahuan. Berikut penjelasan dari masing-masing

komponen sistem pakar:

1. Basis Pengetahuan

Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,

memformulasikan dan menyelesaikan masalah.

2. Mesin inferensi (inference engine)

Metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-

informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk

memformulasikan kesimpulan.

3. Subsistem penambahan pengetahuan

Digunakan untuk memasukkan pengetahuan dan mengkonstruksi atau

memperluas pengetahuan ke dalam basis pengetahuan.

4. Blackboard

Area memori untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk

keputusan sementara.

5. Antarmuka

Merupakan media komunikasi atau penghubung antara pengguna dengan

sistem. Pengguna dapat memberikan masukan berupa instruksi atau informasi

kemudian sistem akan memberikan respon atau informasi kepada pengguna.

Page 35: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

13

6. Subsistem penjelasan

Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang aktivitas

sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan mengapa suatu pertanyaan

ditanyakan oleh sistem pakar dan bagaimana konklusi atau kesimpulan dicapai.

7. Sistem penyaring pengetahuan

Digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar dan melihat apakah

pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan dimasa

mendatang.

2.2.5 Ciri-ciri Sistem Pakar

Menurut Sutojo et al. (2011), sistem pakar memiliki ciri-ciri tertentu yaitu:

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran-penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau

tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara

yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah/ketentuan/rule tertentu.

5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

6. Pengetahuan dan mekanisme penalaran (inference) jelas terpisah.

7. Keluarannya bersifat anjuran.

8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun oleh

dialog dengan user.

Page 36: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

14

2.2.6 Manfaat Sistem Pakar

Menurut Sutojo et al. (2011), sistem pakar memberikan manfaat yang dirasakan

oleh para pengguna sistem pakar, di antaranya:

1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat

daripada manusia.

2. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasihat yang konsisten dan

mengurangi kesalahan.

4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.

5. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

6. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.

7. Handal, sistem pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit.

8. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi sistem pakar dengan

sistem komputer lain membuat sistem lebih efektif dan mencakup lebih banyak

aplikasi.

9. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

10. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Pengguna pemula

yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman karena

adanya fasilitas penjelas yang berfungsi sebagai guru.

2.3 Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir

dan penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar, secara dedukatif mesin

inferensi memiliki pengetahuan yang relevan dalam mencapai kesimpulan. Dengan

Page 37: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

15

demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai. Mesin inferensi memulai

pelacakannya dengan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dan menggunakan

fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua teknik yang menjadi dasar

untuk pembentukan mesin inferensi, yaitu forward chaining dan backward

chaining (Syafrizal et al., 2015).

2.3.1 Forward Chaining

Forward chaining adalah sebuah metode pelacakan ke depan yang diawali dari

fakta-fakta yang diberikan user kemudian dilakukan pencarian pada basis

pengetahuan lalu pencarian rule yang sesuai dengan fakta-fakta. Setelah itu

dilakukan hipotesa untuk memperoleh kesimpulan (Syafrizal et al., 2015). Proses

forward chaining dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 Proses Forward Chaining (Kusumadewi, 2003)

2.3.2 Backward Chaining

Backward chaining adalah suatu teknik pelacakan yang dimulai dari sekumpulan

kesimpulan yang dilanjutkan dengan hipotesa yang diinginkan, kemudian dengan

menggunakan kaidah-kaidah yang ada akan dicari sejumlah besar kondisi awal

fakta-fakta yang mendukung kaidah-kaidah tersebut. Pencocokan fakta atau

Page 38: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

16

pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (Syafrizal et al., 2015). Proses

backward chaining dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Proses Backward Chaining (Kusumadewi, 2003)

2.4 Faktor Kepastian (Certainty Factor)

Teori Certainty Factor (CF) diperkenalkan oleh Shorliffe & Buchanan dalam

pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang

diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty Factor

didefinisikan sebagai berikut (Giarratano & Riley, 1994).

𝐂𝐅 (𝐻, 𝐸) = 𝑴𝑩(𝐻, 𝐸) −𝑴𝑫(𝐻, 𝐸)

Keterangan:

𝐂𝐅(𝐻, 𝐸) = Certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala

(evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai

-1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak, sedangkan nilai 1

menunjukkan kepercayaan mutlak.

𝑴𝑩(𝐻, 𝐸) = Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief)

terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

….…..(1)

Page 39: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

17

𝑴𝑫(𝐻, 𝐸) = Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief)

terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

2.4.1 Certainty Factor Paralel

CF paralel merupakan CF yang diperoleh dari beberapa premis pada sebuah aturan.

Besarnya CF dipengaruhi oleh CF User untuk masing-masing premis dan operator

dari premis. Rumus untuk masing-masing operator akan disajikan pada Persamaan

(2), (3), dan (4) (Kusrini, 2008).

𝐂𝐅(𝑥 𝐷𝑎𝑛 𝑦) = 𝐌𝐢𝐧(𝐂𝐅(𝑥), 𝐂𝐅(𝑦))

𝐂𝐅(𝑥 𝐴𝑡𝑎𝑢 𝑦) = 𝐌𝐚𝐱(𝐂𝐅(𝑥), 𝐂𝐅(𝑦))

𝐂𝐅(𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑥) = −𝐂𝐅(𝑥)

2.4.2 Certainty Factor Sequensial

Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan jika E maka H ditentukan oleh

Persamaan (5) (Kusrini, 2008).

𝐂𝐅 (𝐻, 𝑒) = 𝐂𝐅(𝐸, 𝑒) × 𝐂𝐅(𝐻, 𝐸)

Keterangan:

𝐂𝐅(𝐸, 𝑒) = Certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e

𝐂𝐅(𝐻, 𝐸) = Certainty factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan

pasti, yaitu ketika CF(𝐸, 𝑒) = 1

𝐂𝐅(𝐻, 𝑒) = Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e

Jika semua evidence pada antecedent diketahui dengan pasti, maka rumusnya akan

ditunjukkan pada Persamaan (6) (Kusrini, 2008).

….…..(5)

….…..(2)

….…..(3)

….…..(4)

Page 40: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

18

𝐂𝐅 (𝐻, 𝑒) = 𝐂𝐅(𝐻, 𝐸)

CF sequensial diperoleh dari hasil perhitungan CF paralel dari semua premis dalam

satu aturan CF yang diberikan oleh pakar. Adapun rumus untuk melakukan

perhitungan sequensial yang akan ditunjukkan pada Persamaan 7 (Kusrini, 2008).

𝐂𝐅 (𝑥, 𝑦) = 𝐂𝐅(𝑥) × 𝐂𝐅(𝑦)

Keterangan

𝐂𝐅(𝑥, 𝑦) = CF sequensial dari semua premis

𝐂𝐅(𝑥) = CF paralel

𝐂𝐅(𝑦) = CF pakar

2.4.3 Certainty Factor Gabungan

Certainty factor jenis ini dipengaruhi oleh semua CF paralel dari aturan yang akan

menghasilkan kesimpulan. CF gabungan digunakan apabila suatu kesimpulan

diperoleh dari beberapa aturan sekaligus. Adapun rumus untuk melakukan

perhitungan CF gabungan yang akan ditunjukkan pada persamaan (8) (Kusrini,

2008).

𝐂𝐅(𝑥, 𝑦) =

{

𝐂𝐅(𝑥) + 𝐂𝐅(𝑦) − (𝐂𝐅(𝑥) × 𝐂𝐅(𝑦)), 𝐂𝐅(𝑥) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝐂𝐅(𝑦) > 0

𝐂𝐅(𝑥) + 𝐂𝐅(𝑦)

(1 − (𝐌𝐢𝐧(|𝐂𝐅(𝑥)|, |𝐂𝐅(𝑦)|))), 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢(𝐂𝐅(𝑥), 𝐂𝐅(𝑦)) < 0

𝐂𝐅(𝑥) + (𝐂𝐅(𝑦) × (1 + 𝐂𝐅(𝑥))), 𝐂𝐅(𝑥) < 0 𝑑𝑎𝑛 𝐂𝐅(𝑦) < 0

…………………………………………………………...(8)

Faktor kepastian menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (atau fakta atau

hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Faktor kepastian menggunakan

….…..(7)

….…..(6)

Page 41: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

19

suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu

data (Turban & Aronson, 2005).

Metode certainty factor memiliki interpretasi term dari seorang pakar, yang diubah

menjadi nilai CF tertentu sesuai Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Interpretasi dari seorang pakar (Sutojo et al., 2011)

Uncertain Term CF

Definitely not (pasti tidak) -0,8 ≥ CF

Almost certainly not (hampir pasti tidak) -0,8 < CF ≤ -0,6

Probably not (kemungkinan besar tidak) -0,6 < CF ≤ -0,4

Maybe not (kemungkinan tidak) -0,4 < CF ≤ -0,2

Unknown (tidak tahu) -0,2 < CF ≤ 0,2

Maybe (mungkin) 0,2 < CF ≤ 0,4

Probably (kemungkinan besar) 0,4 < CF ≤ 0,6

Almost Certainly (hampir pasti) 0,6 < CF ≤ 0,8

Definitely (pasti) CF > 0,8

2.5 Hama dan Penyakit Tanaman Kakao

Hama dan penyakit menjadi salah satu kendala utama dalam budidaya tanaman

kakao. Kerugian ekonomi akibat serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan

penurunan produksi bagi perusahaan pengelola kakao maupun petani kakao. Upaya

pencegahan harus segera dilakukan agar serangan hama dan penyakit dapat

ditangani sebelum menimbulkan kerugian yang semakin besar (Koten et al., 2014).

Pada tanaman kakao terdapat 6 hama utama berbeda (Departemen Pertanian, 2002)

dan 9 penyakit utama yang menyerang tanaman kakao (Semangun, 2000). Hama

dan penyakit pada tanaman kakao memiliki penyebab, gejala dan upaya

penanggulangan yang berbeda. Gejala dibedakan menjadi dua, yaitu gejala lokal

Page 42: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

20

dan gejala sistemik. Gejala lokal merupakan gejala yang terdapat pada bagian

tertentu seperti daun, ranting, batang dan buah, sedangkan gejala sistemik

merupakan gejala yang terjadi pada keseluruhan tanaman. Daftar hama dan

penyakit pada tanaman kakao, lokasi serangan dan bentuk serangannya akan

ditunjukkan pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.

Tabel 2.2 Data Hama Tanaman Kakao

No Nama Hama Lokasi Serangan Bentuk Serangan

1 Penggerek buah

kakao

Buah

- Buah menguning

- Terdapat lubang-lubang

kecil pada buah

- Buah tua tidak berbunyi jika

digoyangkan

- Biji buah saling melekat

berwarna kehitaman

- Ukuran biji lebih kecil

2 Kepik penghisap

buah kakao

Buah

- Buah muda mengering

- Bercak/titik coklat cekung

kehitaman pada buah tua

- Permukaan kulit buah muda

retak

- Terjadi perubahan bentuk

pada buah muda

- Buah muda rontok

Ranting

- Ranting layu

- Ranting mengering

- Ranting meranggas

3 Penggerek

batang/cabang

Batang

- Terdapat lubang bekas

gerekan berbentuk cincin

- Di bagian atas lubang

terdapat kotoran dengan

serpihan

- Terdapat sisa-sisa gerekan

berserat dan berbuih

Sistemik - Tanaman layu

- Tanaman mengering

Page 43: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

21

Tabel 2.2 Data Hama Tanaman Kakao (Lanjutan)

No Nama Hama Lokasi Serangan Bentuk Serangan

4 Tikus dan tupai Buah

- Busuk buah sebagian

- Buah berlubang

- Buah rusak

- Biji buah berceceran

5 Ulat Daun - Lubang pada tengah daun

- Daun berbintik transparan

6 Kumbang

Apogonia

Daun - Bagian pinggir daun

berlubang dan rusak

Sumber: Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kakao (Departemen

Pertanian, 2002) dan (Semangun, 2000).

Tabel 2.3 Data Penyakit Tanaman Kakao

No Nama Penyakit Lokasi Serangan Bentuk Serangan

1 Busuk buah Buah - Busuk buah sebagian

- Ujung buah berwarna coklat

- Buah berwarna kehitaman

- Buah lembek dan basah

- Timbul lapisan putih seperti

tepung

2 Kanker batang Batang - Batang menggembung

- Batang berwarna gelap

kehitaman

- Permukaan kulit batang retak

- Batang busuk dan basah

- Terdapat cairan kemerahan

seperti karat

- Jika kulit luar dibersihkan,

tampak lapisan busuk

berwarna coklat

3 Vascular streak

dieback (VSD)

Daun - Daun menguning

- Bercak hijau pada daun

- Tumbuh tunas pada ketiak

daun

- Daun berpola oak

Page 44: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

22

Tabel 2.3 Data Penyakit Tanaman Kakao (Lanjutan)

No Nama Penyakit Lokasi Serangan Bentuk Serangan

- Tanaman mati

Ranting - Ranting tanpa daun

(Ompong)

- Tiga bintik kecoklatan jika

ranting/cabang diiris tipis

- Permukaan kulit kasar dan

belang

- Tampak garis-garis coklat

jika ranting diiris memanjang

- Ranting mengering

Sistemik - Tanaman mengering

4 Jamur upas Daun - Daun menguning

- Daun mengering

Ranting - Pada ranting/cabang terdapat

benang-benang tipis seperti

sarang laba-laba

- Terdapat kerak berwarna

salmon (merah muda)

- Daun layu dan kering tetap

melekat pada ranting/cabang

5 Colletotrichum Daun - Bintik/Bercak coklat tidak

teratur pada daun muda

- Bercak nekrosis tidak teratur

pada daun

- Daun berlubang

- Daun mudah rontok

Ranting - Mati pucuk

Buah

- Buah muda layu

- Buah muda keriput

- Buah muda berbintik coklat

berlekuk

- Busuk kering pada ujung buah

tua

6 Penyakit akar Daun

- Daun menguning

- Daun layu

- Daun rontok

Page 45: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

23

Tabel 2.3 Data Penyakit Tanaman Kakao (Lanjutan)

No Nama Penyakit Lokasi Serangan Bentuk Serangan

Sistemik - Tanaman mati

- Terdapat benang-benang

jamur pada permukaan akar

7 Belang daun Daun - Daun mosaik (bercorak

banyak)

8 Sapu setan Ranting - Tunas muda membentuk

ranting pendek yang agak

membengkak

- Ranting tampak seperti sapu

- Ranting menghitam

- Ranting mengering

Buah - Buah yang masih berukuran

2 cm membengkak dan mati

- Bercak keras gelap pada buah

tua

- Biji menjadi massa berlendir

9 Moniliasis Buah

- Bercak berwarna buah masak

pada kulit buah dewasa

- Bercak coklat diliputi jamur

berwarna putih kotor

- Biji busuk dan hancur

- Biji menjadi massa berlendir

- Jika buah mentah dibelah

membujur, terdapat garis

coklat, kelabu/hitam

Sumber: Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kakao (Departemen

Pertanian, 2002) dan (Semangun, 2000).

2.6 Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Nugroho (2010), UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’

pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi

objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

Page 46: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

24

permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih

mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo & Herlawati (2011), beberapa literatur menyebutkan bahwa UML

menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada

beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan

dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian

model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau

dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

A. Diagram Kelas (Class Diagram)

B. Diagram Paket (Package Diagram)

C. Diagram Use-Case (Usecase Diagram)

D. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)

E. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

F. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

G. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

H. Diagram Komponen (Component Diagram)

I. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

Berikut penjelasan dari beberapa diagram yang digunakan pada penelitian ini.

A. Diagram Use-Case (Usecase Diagram)

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah

sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah usecase merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

Page 47: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

25

dengan sistem. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin

yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Tabel 2.4 Simbol Usecase Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1

Actor Menspesifikasikan himpuan peran

yang pengguna mainkan ketika

berinteraksi dengan use case.

2 Dependency Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempengaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

(independent).

3 Generalization Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

4 Include Menspesifikasikan bahwa use case

sumber secara eksplisit.

5 Extend Menspesifikasikan bahwa use case

target memperluas perilaku dari use

case sumber pada suatu titik yang

diberikan.

6 Association Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya.

7

System Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor.

9 Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen

lain yang bekerja sama untuk

menyediakan prilaku yang lebih besar

dari jumlah dan elemen-elemennya

(sinergi).

Page 48: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

26

Tabel 2.4 Simbol Usecase Diagram (Lanjutan)

No Gambar Nama Keterangan

10 Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi.

B. Diagram Kelas (Class Diagram)

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan

layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-

lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama (dan stereotype), atribut, dan

metoda. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:

• Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak

yang mewarisinya

• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Tabel 2.5 Simbol Class Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Generalization Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan

struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).

Page 49: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

27

Tabel 2.5 Simbol Class Diagram (Lanjutan)

No Gambar Nama Keterangan

2 Nary

Association

Upaya untuk menghindari asosiasi

dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Himpunan dari objek-objek yang

berbagi atribut serta operasi yang

sama.

4

Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu aktor

5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukan

oleh suatu objek.

6 Dependency Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempegaruhi

elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

7 Association Apa yang menghubungkan antara

objek satu dengan objek lainnya

C. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,

dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan

proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk

menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Page 50: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

28

Tabel 2.6 Simbol Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Activity Memperlihatkan bagaimana masing-

masing kelas antarmuka saling

berinteraksi satu sama lain

2 Action State dari sistem yang mencerminkan

eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau

diawali.

4 Activity

Final Node

Bagaimana objek dibentuk dan

dihancurkan

5 Fork Node Satu aliran yang pada tahap tertentu

berubah menjadi beberapa aliran

D. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar

sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Activation

bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan

diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus,

standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan

persistent entity.

Page 51: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

29

Tabel 2.7 Simbol Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 LifeLine Objek entity, antarmuka yang saling

berinteraksi.

2

Message Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-

informasi tentang aktifitas yang

terjadi

3

Message Spesifikasi dari komunikasi antar

objek yang memuat informasi-

informasi tentang aktifitas yang

terjadi

2.7 Teknik Pengujian Perangkat Lunak

Ada dua macam pendekatan kasus uji yaitu white-box dan black-box. Pendekatan

white-box adalah pengujian untuk memperlihatkan cara kerja dari produk secara

rinci sesuai dengan spesifikasinya akan dites dengan menyediakan kasus uji yang

akan mengerjakan kumpulan kondisi dan pengulangan secara spesifik. Sehingga

melalui penggunaan metode ini akan dapat memperoleh kasus uji yang menjamin

bahwa semua jalur independen pada suatu model telah digunakan minimal satu kali,

penggunaan keputusan logis pada sisi benar dan salah, pengeksekusian semua loop

dalam batasan dan batas operasional perekayasa, serta penggunaan struktur data

internal guna menjamin validitasnya (Pressman, 2010).

Pendekatan black-box merupakan pendekatan pengujian untuk mengetahui apakah

semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan

fungsional yang telah didefinisikan (Jiang & Lu, 2012). Kasus ini bertujuan untuk

menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Teknik pengujian

Page 52: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

30

ini berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, yaitu melakukan kasus

uji dengan mempartisi domain input dan output program.

Metode black-box memungkinkan rekayasa perangkat lunak mendapatkan

serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan

fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan

dalam kategori fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface,

kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal, kesalahan kinerja,

dan inisialisasi dan kesalahan terminal (Pressman, 2010).

2.7.1 Equivalence Partitioning

Equivalence Partitioning (EP) merupakan metode black box testing yang membagi

domain masukan dari program kedalam kelas-kelas sehingga test case dapat

diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk mendefinisikan kasus uji yang

menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji yang harus

dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning berdasarkan pada

evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang menggambarkan

kumpulan keadaan yang valid atau tidak. Kondisi masukan dapat berupa spesifikasi

nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan atau kondisi Boolean

(Pressman, 2010).

2.7.2 Skala Likert

Menurut Azwar (2011), sikap dapat diukur dengan metode rating yang dijumlahkan

merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi

respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Nilai skala setiap pernyataan tidak

Page 53: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

31

ditentukan oleh derajat favourable nya masing-masing akan tetapi ditentukan oleh

distribusi respons setuju dan tidak setuju dari sekelompok responden yang

bertindak sebagai kelompok uji coba (pilot study).

Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut: 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = cukup baik, 4 = baik, 5 = sangat

baik. Penentuan kategori tersebut menggunakan rumus dalam Persamaan (9)

berikut (Aristoteles et al., 2017).

𝑃 =𝑋𝑖

𝑛 × 𝑁× 100%

Keterangan:

𝑃 = Persentase pernyataan

𝑋𝑖 = Nilai kuantitatif total

𝑛 = Jumlah responden

𝑁 = Nilai tertinggi likert

Selanjutnya, penentuan interval per kategori digunakan rumus pada persamaan 10

berikut.

𝐼 =100%

𝐾

Keterangan:

𝐼 = Interval

𝐾 = Kategori jawaban (Yitnosumarto, 2006)

….…..(9)

….…..(10)

Page 54: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

32

2.8 Android

Android merupakan sistem operasi untuk mobile device yang awalnya

dikembangkan oleh Android Inc. Perusahaan ini kemudian dibeli oleh Google pada

tahun 2005. Untuk mengembangkan Android dibentuklah kelompok yang bernama

Open Handset Alliance (OHA) yang merupakan gabungan dari 34 perusahaan

piranti keras, lunak, dan telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,

Qualcomm, Tmobile, dan Nvidia.

Android dibuat menggunakan modifikasi kernel Linux 2.6. Aplikasi Android ditulis

dengan bahasa Java yang menggunakan Java Core Libraries. Aplikasi Android

dijalankan di atas VM bernama Dalvik Virtual Machine. Android menyediakan

platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri

sehingga dapat digunakan oleh bermacam piranti penggerak (Wahana, 2012).

Page 55: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian untuk proses

pengumpulan data dan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam untuk proses pembuatan sistem pada semester Ganjil

2017/2018.

3.2 Alat Pendukung

3.2.1 Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengembangan sistem ini,

yaitu:

- Perangkat laptop Acer Aspire E5-471G dengan spesifikasi Processor Intel (R)

Core (TM) I5-5200U CPU @ 2.20GHz (4 CPUs), Harddisk 500GB, RAM

8GB.

- Smartphone Android (Samsung Galaxy SM-J730G Nougat 7.0 version).

3.2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pengembangan sistem ini, yaitu:

1. Sistem operasi Windows 8.1 Pro 64 bit

2. Android Studio SDK, digunakan sebagai media pembuatan aplikasi.

Page 56: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

34

3. Java Develoment Kid (JDK), merupakan tools pengembang bahasa

pemrograman java.

4. SQLite Manager, sebagai software pembuatan dan akses database offline.

5. XAMPP sebagai database server.

6. Notepad++ sebagai editor source code.

7. Web browser (Google Chrome) untuk mengisi dan memperbaharui database

server.

8. Adobe Photoshop CS6, digunakan untuk pembuatan tampilan user interface.

9. StarUML, digunakan untuk pembuatan rancangan pengembangan sistem.

3.3 Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa tahapan yang dilalui dimulai dari

studi literatur, wawancara, pengembangan sistem, analisis hasil pengujian dan

penulisan laporan. Tahapan penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram alir yang

ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Page 57: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

35

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.3.1 Studi Literatur

Studi literatur merupakan salah satu langkah untuk mengumpulkan data. Studi

literatur dilakukan dengan cara mempelajari aspek-aspek yang berkaitan dengan

penelitian ini, diantaranya adalah mencari jenis-jenis hama dan penyakit pada

Page 58: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

36

tanaman kakao, gejala-gejala serangan dari hama dan penyakit tersebut dan solusi

yang dapat diterapkan untuk mencegah ataupun menanggulangi hama dan penyakit

tersebut, serta mempelajari metode certainty factor (CF) dan perhitungan nilai CF

yang akan digunakan pada penelitian ini. Data-data yang digunakan dalam studi

literatur didapat dengan cara mengumpulkan jurnal, penelusuran internet, dan buku-

buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.3.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pakar yang

berubungan dengan hama dan penyakit kakao, sehingga data yang telah diperoleh

dari tahapan studi literatur dapat dicocokkan dan diperbaiki apabila terdapat

kekurangan, sehingga data-data yang digunakan pada penelitian akan lebih akurat.

Selanjutnya data-data yang telah dikumpulkan disusun menjadi basis aturan (rule

based) yang akan digunakan dalam proses pengembangan sistem pakar. Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan kepada pakar hama dan penyakit, Ibu Yuyun

Fitriana yang merupakan salah satu dosen Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

3.3.3 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode Waterfall yang

memiliki empat tahapan, yaitu software requirement analysis, design, coding dan

testing yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Page 59: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

37

3.3.3.1 Software Requirement Analysis

Pada proses ini dilakukan pencarian kebutuhan sistem. Data-data telah

dikumpulkan telah siap diterapkan ke dalam sistem. Dalam mengembangkan

aplikasi sistem pakar kakao berbasis android ini telah dirancang model use case

diagram untuk menginterpretasikan fungsi interface dari sisi pengguna (user).

Rancangan use case diagram sistem disajikan pada Gambar 3.2.

Use case diagram pada Gambar 3.2 menjelaskan bahwa sistem dapat memberikan

satu halaman beranda yang menampung empat fungsi yang dapat diakses oleh user,

yaitu melakukan identifikasi hama dan penyakit, menampilkan data hama dan

penyakit, menampilkan halaman bantuan, dan menampilkan halaman tentang.

Gambar 3.2 Use Case Diagram

3.3.3.2 Design

Pada proses ini dilakukan perancangan sistem dimana desain yang dibuat harus

dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap

sebelumnya.

Page 60: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

38

Perancangan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling language).

Desain perancangan dalam penelitian ini menggunakan empat model perancangan

yaitu proses bisnis, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

1. Proses Bisnis

Proses bisnis adalah sebuah kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang

saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan

sebuah produk. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan

subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas dan kegiatan. Perancangan proses

bisnis sistem identifikasi hama dan penyakit tanaman kakao untuk proses konsultasi

ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 menjelaskan cara untuk melakukan proses identifikasi hama dan

penyakit tanaman kakao. Pada awalnya, pengguna membuka aplikasi sistem pakar

dan memilih menu konsultasi. Kemudian sistem akan menampilkan pilihan gejala,

yaitu gejala lokal atau gejala sistemik. Setelah pengguna memilih salah satu pilihan,

sistem akan menampilkan pertanyaan-pertanyaan gejala hama dan penyakit.

Pengguna dapat memilih jawaban yang ditampilkan sesuai dengan kondisi tanaman

yang diidentifikasi. Selanjutnya sistem akan melakukan pengecekan rule yang

tersimpan di database, apabila rule pertanyaan yang akan ditampilkan sudah habis

maka akan dilanjutkan proses perhitungan nilai CF dari pertanyaan yang sudah

dipilih oleh pengguna, namun apabila rule belum habis, maka sistem akan

menampilkan pertanyaan selanjutnya. Setelah dilakukan perhitungan CF, sistem

akan menampilkan hasil konsultasi yang berupa daftar hama dan penyakit yang

berhasil diidentifikasi beserta nilai CF dan kemungkinannya. Pengguna dapat

Page 61: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

39

memilih salah satu daftar tersebut yang nantinya sistem akan menampilkan dekripsi

hama atau penyakit dan cara penanggulangannya.

Gambar 3.3 Proses Bisnis Konsultasi

Page 62: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

40

2. Activity Diagram

Diagram ini menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem. Pada sistem ini terdapat lima proses activity diagram yang dijelaskan

sebagai berikut.

A. Proses Menampilkan Halaman Beranda

Activity diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.4 yang terdiri dari

user dan sistem. Pada Gambar 3.4, user memulai aktivitas dengan membuka

aplikasi, kemudian sistem akan menampilkan halaman beranda. Pada halaman

tersebut, sistem telah menyediakan beberapa menu yang dapat diakses oleh user.

Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Beranda

B. Proses Identifikasi Hama dan Penyakit

Activity diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.5 yang terdiri dari

user, sistem dan database. Pada Gambar 3.5, user memulai aktivitas dengan

mengakses menu konsultasi. Kemudian sistem akan menampilkan pilihan gejala,

yaitu gejala lokal dan gejala sistemik. Setelah user memilih salah satu gejala, sistem

akan menampilkan penjelasan dari gejala yang telah dipilih, apabila user setuju

untuk melakukan konsultasi pada bagian gejala tersebut, sistem akan memeriksa

Page 63: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

41

database terkait data dan rule yang akan ditampilkan. Setelah data berhasil diambil,

sistem akan menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab oleh user.

Pertanyaan ini disusun sesuai dengan rule yang telah ditentukan, ketika semua

pertanyaan telah dijawab, sistem akan menghitung nilai CF dari masing-masing

jawaban. Setelah dilakukan perhitungan, sistem akan menampilkan hasil

identifikasi.

Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Identifikasi Hama dan Penyakit

C. Proses Menampilkan Data Hama dan Penyakit

Activity diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.6 yang terdiri dari

user, sistem dan database. Pada Gambar 3.6, user memulai aktivitas dengan

mengakses menu data hama dan penyakit. Sistem akan menampilkan pilihan data,

yaitu data hama, data penyakit, dan data gejala. Setelah user memilih salah satu

pilihan, sistem akan memeriksa dan mengambil data pada database. Kemudian

Page 64: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

42

data-data yang telah berhasil diambil akan ditampilkan oleh sistem dan dapat dilihat

oleh user.

Gambar 3.6 Activity Diagram Proses Menampilkan Data Hama dan Penyakit

D. Proses Menampilkan Halaman Bantuan

Activity diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.7 yang terdiri dari

user dan sistem. Pada Gambar 3.7, user memulai aktivitas dengan mengakses menu

bantuan. Kemudian sistem akan menampilkan petunjuk penggunaan sistem. Proses

ini selesai ketika user telah mendapatkan informasi petunjuk penggunaan sistem.

Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Bantuan

Page 65: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

43

E. Proses Menampilkan Halaman Tentang

Activity diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.8 yang terdiri dari

user dan sistem. Pada Gambar 3.8, user memulai aktivitas dengan mengakses

menu tentang. Kemudian sistem akan langsung menampilkan informasi mengenai

aplikasi dan pengembang. Proses ini selesai ketika user telah mendapatkan

informasi sistem dan pengembang sistem.

Gambar 3.8 Activity Diagram Proses Menampilkan Halaman Tentang

3. Sequence Diagram

Diagram ini berguna untuk melihat spesifikasi dari sebuah pilihan button sehingga

user dapat memilih button tersebut dan akan ditampilkan sub-menu dari masing-

masing button tersebut. Pada sistem ini terdapat lima proses sequence diagram yang

dijelaskan sebagai berikut.

A. Proses Menampilkan Halaman Beranda

Sequence diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.9 yang terdiri dari

1 user dan 3 objek yaitu splashscreen, database, dan MainActivity. Proses pada

Gambar 3.9 dijelaskan sebagai berikut.

Page 66: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

44

1. User membuka aplikasi. Aplikasi akan menampilkan halaman splashscreen.

2. Splashscreen berfungsi untuk mengecek data pada database apabila terdapat

data-data yang telah diperbaharui. Setelah dilakukan pengecekan, sistem akan

secara otomatis menampilkan MainActivity.

3. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Beranda

B. Proses Identifikasi Hama dan Penyakit

Terdapat 2 pilihan untuk melakukan identifikasi hama dan penyakit, yaitu untuk

gejala lokal dan gejala sistemik. Sequence diagram proses identifikasi hama dan

penyakit untuk gejala lokal ditunjukkan pada Gambar 3.10 yang terdiri dari 1 user

dan 10 objek yaitu MainActivity, UI pilihan gejala, controller gejala lokal, UI gejala

lokal, controller ya/tidak, UI lokasi serangan, database, UI konsultasi, UI hasil

konsultasi, dan UI data hama dan penyakit. Proses pada Gambar 3.10 dijelaskan

sebagai berikut.

Page 67: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

45

1. User membuka aplikasi, MainActivity secara otomatis ditampilkan.

2. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

3. User mengakses menu konsultasi.

4. Sistem menampilkan pilihan gejala lokal dan sistemik.

5. User mengakses controller gejala lokal untuk konsultasi pada gejala lokal.

6. UI gejala lokal akan menampilkan penjelasan terkait gejala lokal dan dua

controller, yaitu controller ya dan controller tidak.

7. User mengakses controller ya jika user setuju tanaman mengalami gejala lokal.

8. Kemudian sistem akan menampilkan pilihan lokasi serangan pada UI lokasi

serangan, yaitu: daun, ranting, batang, dan buah.

9. User dapat memilih salah satu lokasi serangan hama dan penyakit.

10. Setelah itu, sistem akan memeriksa rule pada database.

11. Setelah dilakukan pengecekan, database akan memberikan data-data yang

berhasil diambil ke UI konsultasi.

12. Sistem akan menampilkan pertanyaan-pertanyaan pada UI konsultasi.

Pertanyaan tersebut merupakan gejala-gejala yang muncul pada tanaman dan

akan ditampilkan secara urut sesuai dengan rule yang telah dibuat.

13. User menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh sistem.

14. Setelah user selesai menjawab pertanyaan, sistem akan menghitung nilai CF

dari pertanyaan yang telah terpilih.

15. Setelah dilakukan perhitungan, sistem akan menampilkan hasil identifikasi

yang berisi gambar, nama hama atau penyakit yang menyerang dan nilai CF

yang berhasil dihitung pada UI hasil konsultasi.

Page 68: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

46

16. User memilih hasil identifikasi yang berupa daftar.

17. Kemudian UI data dan penyakit akan menampilkan deskripsi hama atau

penyakit serta cara penanggulangannya.

18. Proses konsultasi selesai ketika user telah mendapatkan data penyerang

tanaman dan cara penanggulangannya.

Sedangkan sequence diagram proses identifikasi hama dan penyakit untuk gejala

sistemik ditunjukkan pada Gambar 3.11 yang terdiri dari 1 user dan 9 objek yaitu

MainActivity, UI pilihan gejala, controller gejala sistemik, UI gejala sistemik,

controller ya/tidak, database, UI konsultasi, UI hasil konsultasi, dan UI data hama

dan penyakit. Proses Gambar 3.11 dijelaskan sebagai berikut.

1. User membuka aplikasi, MainActivity secara otomatis ditampilkan.

2. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

3. User mengakses menu konsultasi.

4. Sistem menampilkan pilihan gejala lokal dan sistemik.

5. User mengakses controller gejala sistemik untuk konsultasi pada gejala

sistemik.

6. UI gejala sistemik akan menampilkan penjelasan terkait gejala sistemik. UI

gejala sistemik juga menyediakan dua controller, yaitu controller ya dan

controller tidak.

7. User mengakses controller ya jika user setuju jika tanaman mengalami gejala

sistemik.

8. Setelah itu, sistem akan memeriksa rule pada database.

Page 69: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

47

9. Setelah dilakukan pengecekan, database akan memberikan data-data yang

berhasil diambil ke UI konsultasi.

10. Sistem akan menampilkan pertanyaan-pertanyaan pada UI konsultasi.

Pertanyaan tersebut merupakan gejala-gejala yang muncul pada tanaman dan

akan ditampilkan secara urut sesuai dengan rule yang telah dibuat.

11. User menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh sistem.

12. Setelah user selesai menjawab pertanyaan, sistem akan menghitung nilai CF

dari pertanyaan yang telah terpilih.

13. Setelah dilakukan perhitungan, sistem akan menampilkan hasil identifikasi

yang berisi gambar, nama hama atau penyakit yang menyerang, dan nilai CF

yang berhasil dihitung pada UI hasil konsultasi.

14. User memilih hasil identifikasi yang berupa daftar.

15. Kemudian UI data dan penyakit akan menampilkan deskripsi hama atau

penyakit serta cara penanggulangannya.

16. Proses konsultasi selesai ketika user telah mendapatkan data penyerang

tanaman dan cara penanggulangannya.

Page 70: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

48

Gam

bar

3.1

0 S

equen

ce D

iagra

m P

rose

s Id

enti

fikas

i H

ama

dan

Pen

yak

it u

ntu

k G

ejal

a L

okal

Page 71: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

49

Gam

bar

3.1

1 S

equen

ce D

iagra

m P

rose

s Id

enti

fikas

i H

ama

dan

Pen

yak

it u

ntu

k G

ejal

a S

iste

mik

Page 72: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

50

C. Proses Menampilkan Data Hama dan Penyakit

Sequence diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.12 terdiri dari 1

user dan 7 objek yaitu MainActivity, UI pilihan data, controller hama, controller

penyakit, controller gejala, database, dan UI tampil data. Proses Gambar 3.12

dijelaskan sebagai berikut.

1. User membuka aplikasi, MainActivity secara otomatis ditampilkan.

2. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

3. User mengakses menu data hama dan penyakit.

4. Kemudian sistem akan menampilkan UI pilihan data yang berisi controller.

5. Terdapat 3 controller yang ditampilkan. Controller hama untuk data hama,

controller penyakit untuk data penyakit, dan controller gejala untuk data

gejala. User dapat mengakses salah satu controller.

6. Proses pertama, user mengakses controller hama.

7. Controller hama akan melakukan pengecekan database untuk memeriksa data

hama.

8. Setelah pengecekan selesai, data hama akan ditampilkan pada UI tampil data.

9. Proses selesai ketika user telah mendapatkan data hama berupa deskripsi hama

dan cara penanggulangannya.

10. Proses kedua, user mengakses controller penyakit.

11. Controller penyakit akan melakukan pengecekan database untuk memeriksa

data penyakit.

12. Setelah pengecekan selesai, data penyakit akan ditampilkan pada UI tampil

data.

Page 73: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

51

13. Proses selesai ketika user telah mendapatkan data penyakit berupa deskripsi

penyakit dan cara penanggulangannya.

14. Proses ketiga, user mengakses controller gejala.

15. Controller gejala akan melakukan pengecekan database untuk memeriksa data

gejala.

16. Setelah pengecekan selesai, data gejala akan ditampilkan pada UI tampil data.

17. Proses selesai ketika user telah mendapatkan data gejala berupa gambar dan

nama gejala yang terkait.

Page 74: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

52

Gam

bar

3.1

2 S

equen

ce D

iagra

m P

rose

s M

enam

pil

kan

Dat

a H

ama

dan

Pen

yak

it

Page 75: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

53

D. Proses Menampilkan Halaman Bantuan

Sequence diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.13 yang terdiri dari

1 user dan 2 objek yaitu MainActivity dan UI tampil bantuan. Proses Gambar 3.3

dijelaskan sebagai berikut.

1. User membuka aplikasi, MainActivity secara otomatis ditampilkan.

2. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

3. User mengakses menu bantuan.

4. Sistem akan menampilkan halaman bantuan.

5. UI tampil bantuan akan menampilkan bantuan berupa petunjuk penggunaan

aplikasi untuk menu konsultasi dan lihat.

Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Bantuan

Page 76: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

54

E. Proses Menampilkan Halaman Tentang

Sequence diagram untuk proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.14 yang terdiri dari

1 user dan 2 objek yaitu MainActivity dan UI tampil tentang. Proses Gambar 3.14

dijelaskan sebagai berikut.

1. User membuka aplikasi, MainActivity secara otomatis ditampilkan.

2. MainActivity akan menampilkan halaman beranda yang menyediakan menu

aplikasi.

3. User mengakses menu tentang.

4. Sistem akan menampilkan halaman tentang.

5. UI tampil tentang akan menampilkan informasi aplikasi dan pengembang

Gambar 3.14 Sequence Diagram Proses Menampilkan Halaman Tentang

4. Class Diagram

Merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta

paket-paket yang ada pada sistem aplikasi. Model class diagram sistem disajikan

pada Gambar 3.15.

Page 77: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

55

Gambar 3.15 Class Diagram

Gambar 3.15 menjelaskan bahwa class diagram dari Sistem Pakar Diagnosa Hama

dan Penyakit pada tanaman kakao memiliki 10 kelas utama, yaitu database adapter,

gejala, jenis gejala, serangan, jenis serangan, nilai CF serangan, rule, identifikasi,

bantuan, dan tentang.

1. Kelas database adapter. Kelas ini merupakan kelas utama yang berisi

keseluruhan kelas lain. Kelas ini memiliki relasi dengan semua kelas lainnya.

Relasi berupa atribut-atribut yang berisi nama table kelas, yaitu gejala, jenis

gejala, serangan, jenis serangan, nilai CF serangan, dan rule.

2. Kelas gejala memiliki atribut id_gejala, nama_gejala, id_jenis gejala,

gambar_gejala, sumber_gejala, dan pertanyaan. Kelas ini memiliki empat

operasi utama, yaitu simpan, edit, tambah, dan hapus. Kelas ini berfungsi untuk

Page 78: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

56

menambahkan data gejala baru ataupun memperbaharui gejala yang telah ada.

Kelas ini memiliki hubungan agregasi dengan kelas jenis gejala dengan nilai

satu atau lebih. Hubungan agregasi menunjukkan bahwa kelas gejala dan kelas

jenis gejala saling berhubungan, namun apabila tidak memiliki hubungan kelas

masih dapat berdiri sendiri. Sedangkan nilai satu atau lebih menunjukkan

bahwa satu gejala dapat memiliki satu atau beberapa jenis gejala.

3. Kelas jenis_gejala memiliki atribut id_jenis_gejala dan nama_jenis.

Id_jenis_gejala berisi 5 jenis gejala, yaitu daun, ranting, batang, buah, dan

sistemik. Kelas ini berfungsi untuk menambahkan jenis gejala baru dan

memperbaharui jenis gejala yang telah ada.

4. Kelas serangan memiliki atribut id_serangan, nama_serangan, deskripsi,

penanggulangan, gambar_deskripsi, sumber, id_jenis_serangan. Kelas ini

berfungsi untuk menambahkan data hama dan penyakit dan memperbaharui

data yang telah ada. Kelas ini memiliki hubungan agregasi dengan kelas jenis

jenis serangan dengan nilai satu. Hubungan agregasi menunjukkan bahwa kelas

serangan dan kelas jenis serangan saling berhubungan, namun apabila tidak

memiliki hubungan kelas masih dapat berdiri sendiri. Sedangkan nilai satu

menunjukkan bahwa satu serangan hanya dapat memiliki satu jenis serangan

begitu pula sebaliknya satu jenis serangan hanya dapat dimiliki oleh satu

serangan.

5. Kelas nilai CF serangan memiliki atribut id, id_serangan, dan id_jenis

serangan. Kelas ini berfungsi untuk menentukan nilai CF dari masing-masing

serangan. Kelas ini memiliki hubungan agregasi dengan nilai satu atau lebih.

Hal ini berarti satu jenis serangan dapat memiliki satu nilai CF atau lebih.

Page 79: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

57

6. Kelas rule merupakan kelas utama untuk membuat sistem pakar. Kelas ini

memiki hubungan komposisi dengan kelas gejala dan kelas serangan, yang

artinya kelas ini tidak dapat berdiri tanpa adanya kelas gejala dan kelas

serangan. Hubungan komposisi ini memiliki nilai satu atau lebih yang

menunjukkan bahwa satu gejala dapat memiliki satu atau lebih rule, dan satu

serangan dapat memiliki satu atau lebih rule. Kelas ini memiliki operasi

simpan, edit, tambah, dan hapus untuk melakukan pembaharuan dan

penambahan rule.

7. Kelas identifikasi memiliki hubungan komposisi dengan kelas rule. Hal ini

berarti kelas identifikasi tidak dapat berdiri tanpa adanya kelas rule. Jika kelas

rule hilang maka kelas identifikasi akan ikut hilang.

8. Kelas bantuan dan tentang berdiri sendiri dan tidak ada hubungan dengan kelas

lain.

5. Rancangan Antarmuka (Interface)

A. Rancangan Splash Screen

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika sistem dibuka.

Rancangan halaman splash screen terdiri dari button berupa gambar kakao seperti

yang disajikan pada Gambar 3.16.

Page 80: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

58

Gambar 3.16 Rancangan Halaman Splash Screen

B. Rancangan Halaman Beranda

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali akan ditampilkan. Halaman ini

menampilkan beberapa pilihan menu kepada user. Rancangan halaman beranda

sistem pakar kakao disajikan pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Beranda

Page 81: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

59

C. Rancangan Halaman Pilih Jenis Gejala

Halaman ini berisi halaman awal menu konsultasi yang akan digunakan untuk

mengidentifikasi serangan hama dan penyakit tanaman kakao. Rancangan halaman

menu konsultasi disajikan pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18 Rancangan Halaman Pilih Jenis Gejala

D. Rancangan Halaman Gejala Lokal

Halaman ini menampilkan penjelasan gejala lokal. Rancangan halaman penjelasan

gejala lokal disajikan pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19 Rancangan Halaman Gejala Lokal

Page 82: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

60

E. Rancangan Halaman Pilih Lokasi Serangan

Halaman ini menampilkan pilihan lokasi serangan pada jenis gejala lokal.

Rancangan halaman pilih lokasi serangan disajikan pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Rancangan Halaman Pilihan Lokasi

F. Rancangan Halaman Gejala Sistemik

Halaman ini menampilkan penjelasan gejala sistemik. Rancangan halaman

penjelasan gejala sistemik disajikan pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 Rancangan Halaman Gejala Sistemik

Page 83: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

61

G. Rancangan Halaman Konsultasi

Halaman ini menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk

melakukan identifikasi. User dapat memilih jawaban “ya” atau “tidak”. Rancangan

halaman konsultasi disajikan pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22 Rancangan Halaman Konsultasi

H. Rancangan Halaman Hasil Konsultasi

Halaman ini menampilkan hasil identifikasi yang dilakukan sistem sesuai dengan

jawaban user pada halaman konsultasi. Rancangan halaman hasil konsultasi

disajikan pada Gambar 3.23.

Page 84: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

62

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Hasil Konsultasi

I. Rancangan Halaman Data Hama dan Penyakit

Halaman ini berisi data-data serangan hama dan penyakit tanaman kakao. Terdapat

3 pilihan data, yaitu data hama, data penyakit, dan data gejala serangan. Rancangan

halaman data hama dan penyakit disajikan pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 Rancangan Halaman Data Hama dan Penyakit

Page 85: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

63

J. Rancangan Halaman Daftar Hama, Penyakit, dan Gejala

Halaman ini menampilkan daftar hama, penyakit, dan gejala yang tersedia di dalam

database. Rancangan halaman daftar hama, penyakit, dan gejala disajikan pada

Gambar 3.25, Gambar 3.26, dan Gambar 3.27.

Gambar 3.25 Rancangan Halaman Daftar Hama

Gambar 3.26 Rancangan Halaman Daftar Penyakit

Page 86: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

64

Gambar 3.27 Rancangan Halaman Daftar Gejala

K. Rancangan Halaman Deskripsi dan Solusi

Halaman ini menampilkan deskripsi dan solusi penanggulangan hama dan penyakit

ketika salah satu daftar dipilih. Rancangan halaman deskripsi dan penanggulangan

disajikan pada Gambar 3.28.

Gambar 3.28 Rancangan Halaman Deskripsi dan Solusi

Page 87: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

65

L. Rancangan Halaman Bantuan

Halaman ini menampilkan informasi bantuan dalam penggunaan aplikasi.

Rancangan halaman bantuan disajikan pada Gambar 3.29.

Gambar 3.29 Rancangan Halaman Bantuan

M. Rancangan Halaman Tentang

Halaman ini menampilkan informasi tentang aplikasi dan pengembang aplikasi.

Rancangan halaman tentang disajikan pada Gambar 3.30.

Gambar 3.30 Rancangan Halaman Tentang

Page 88: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

66

3.3.3.3 Coding

Dalam penelitian ini, sistem dikembangkan dengan menggunakan bahasa

pemrograman android yang terdiri dari bahasa Java dan XML dengan

menggunakan framework Android Studio. Data-data yang dikumpulkan dan rule-

based yang telah dibuat disimpan ke dalam MySQL database online. Ketika user

membuka aplikasi, sistem akan mengunduh data secara online dan menyimpannya

ke dalam SQLite database.

3.3.3.4 Testing

Setelah proses coding selesai, maka dilakukan pengujian sistem. Pengujian ini

meliputi pengujian fungsional aplikasi dan tahap pengujian terhadap hal-hal terkait

dengan aplikasi secara teknis. Proses ini dilakukan untuk memastikan sistem yang

dibuat telah bekerja sesuai dengan ketentuan yang ditentukan.

3.3.4 Analisis Hasil Pengujian

Tahap ini merupakan tahap analisa dari pengujian atau testing yang telah dilakukan

pada tahap sebelumnya. Tahap ini merupakan proses akhir dari penyelesaian

sistem. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk membuat kesimpulan dari

pengujian yang dilakukan, apakah masih terdapat kesalahan atau kekurangan di

dalam sistem dan sebagainya.

Page 89: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut.

1. Telah dikembangkan aplikasi “Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit

Kakao” yang dapat membantu petani, pengusaha, ataupun akademisi yang

berhubungan dengan tanaman kakao dalam mengidentifikasi masalah serangan

hama dan penyakit kakao. Sistem ini dapat memberikan nilai keyakinan hasil

identifikasi hama dan penyakit berdasarkan fakta dan pengetahuan yang

diberikan. Nilai tersebut didapatkan dengan menggunakan proses perhitungan

Certainty Factor (CF) sangat dipengaruhi oleh nilai CF dari seorang pakar.

2. Berdasarkan pengujian Equivalence Partitioning yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar yang dibuat compatible dengan

beberapa versi android, yaitu: android Kitkat, Lollipop, Marshmallow, dan

Nougat. Aplikasi ini juga menampilkan interface sesuai dengan beberapa

ukuran layar smartphone yang diujikan. Pengujian eksternal dengan pengisian

kuesioner yang dibagikan kepada 67 responden, yaitu 4 orang dari kelompok

responden pertama yang terdiri dari pakar hama dan penyakit, 41 orang dari

kelompok responden kedua yang terdiri dari petani dan mahasiswa Fakultas

Pertanian dan 22 orang dari kelompok responden ketiga yang terdiri dari

Page 90: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

121

mahasiswa jurusan Ilmu Komputer mendapatkan nilai persentase rata-rata

sebesar 82,98% (sangat baik). Berdasarkan penilaian tersebut, “Sistem Pakar

Identifikasi Hama dan Penyakit Kakao” dapat dikategorikan sebagai sistem

yang ‘Sangat Baik’.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dari penelitian ini agar aplikasi dapat dikembangkan

lebih baik lagi adalah sebagai berikut.

1. Penambahan dan perbaharuan data apabila suatu saat telah ditemukan hama

dan penyakit baru pada tanaman kakao beserta solusi atau penyelesaian

masalah pengendalian hama dan penyakit tersebut.

2. Kelengkapan gambar gejala serangan dan penyempurnaan design User

Interface (UI) sehingga pengguna dapat lebih terbantu dalam menggunakan

dan memahami aplikasi.

3. Penyederhanaan bahasa pada deskripsi dan solusi hama dan penyakit agar lebih

mudah dimengerti.

4. Perancangan dan pembuatan rule masih perlu dikembangkan ke arah faktor

iklim atau cuaca yang berpengaruh erat dan juga pengaruh umur tanaman atau

umur buah terhadap beberapa jenis serangan hama.

5. Pengujian eksternal berupa pengisian kuesioner oleh petani kakao mengalami

kendala karena tidak semua petani memakai smartphone android, sehingga

lebih baik ditambahkan pengujian kepada para penyuluh yang diharapkan

membantu penyuluh ketika melakukan sosialisasi mengenai hama dan penyakit

pada tanaman kakao.

Page 91: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2005. Konsep Sistem Pakar. Andi Offset, Yogyakarta.

Aristoteles, Prasetyo, J. & Fuljana, M. 2017. Expert System of Chili Plant Disease

Diagnosis using Forward Chaining Method on Android. (IJACSA)

International Journal of Advanced Computer Science and Applications.

8(11):164 - 168.

Azwar, S. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi Kedua ed.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Departemen Pertanian. 2002. Musuh Alami, Hama dan Penyakit Tanaman Kakao.

Direktorat Perlindungan Perkebunan, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia Kakao

2015-2017. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

Fitria. 2011. Penggunaan Metode Certainty Factor Pararel untuk Mendeteksi Hama

dan Penyakit pada Tanaman Kakao. Jurnal Informatika. 11(2):53-59.

Giarratano, J.C. & Riley, G. 1994. Expert System: Principles and Programming,

2nd Edition. PWS Publishing Co, USA.

Hadi, M., Misdram, M. & Aini, R.F. 2016. Perancangan Sistem Pakar Diagnosa

Penyakit Ayam dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Informatika

Merdeka Pasuruan. 2(1):111 - 139.

Handojo, A. & Irawan, M.I. 2004. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem

Pakar untuk Permasalahan Tindak Pidana terhadap Harta Kekayaan. Jurnal

Informatika. 5(1):32 - 38.

Jiang, F. & Lu, Y. 2012. Software Testing Model Selection Research Based on Yin-

Yang Testing Theory. In International Conference on Computer Science and

Information Processing (CSIP). Pp 590-594. Xi'an, Shaanxi, China, 24 - 26

August 2012.

Page 92: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

Koten, Y.P., Santoso, J. & Suselo, T. 2014. Sistem Pakar Fuzzy untuk Mendiagnosa

Penyakit pada Tanaman Kakao Berbasis SMS GATEWAY. In Seminar

Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX. Pp 656-662. Salatiga, 21 Juni 2014.

Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), 1st Edition.

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Nauly, D., Daris, E. & Nuhung, I.A. 2014. Daya Saing Ekspor Kakao Olahan

Indonesia. Jurnal Agribisnis. 8(1):15-28.

Nugroho, A. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi

Publisher, Yogyakarta.

Pressman, S. 2010. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th Edition.

McGraw-Hill Companies, New York.

Semangun, H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Siswanto. 2010. Kecerdasan Tiruan, 2nd Edition. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutojo, T., Suhartono, V. & Mulyanto, E. 2011. Kecerdasan Buatan. Andi,

Yogyakarta.

Syafrizal, D.P., Setyaningrum, A.H. & Hulliyah, K. 2015. Penggunaan Metode

Forward Chaining pada Aplikasi Deteksi Pendingin Reaktor Serba

Guna/PRSG-Batan. Jurnal Teknik Informatika. 8(1):1-9.

Turban, E. & Aronson, J.E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent

Systems. Andi, Yogyakarta.

Wahana, K. 2012. Membuat Aplikasi Android untuk Tablet dan Handphone. PT

Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wahyudi, T., Panggabean, T.R. & Pujiyanto. 2008. Panduan Lengkap Kakao.

Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.

Widodo, P. & Herlawati. 2011. Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek dengan

UML. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Page 93: SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO ...digilib.unila.ac.id/30372/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kepada 3 kelompok responden yang berjumlah 67 orang terdiri

Yitnosumarto. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu,

Yogyakarta.