16
JARINGAN DAN SIFAT-SIFATNYA 1 PENGERTIAN JARINGAN Jaringan adalah tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan sutau kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Pada tumbuhan yang unisellular atau terdiri dari satu sel (bakteria) tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat perkembangannya belum mempunyai jaringan. Jaringan-haringan umunya terdapat pada tumbuhan-tumbuhan yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dengan adanya jaringan-jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam ha; ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidupnya, contohnya: Jaringan meristem yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru Jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam Jaringan gabus berfungsi sebagai ganti epidermis ketika batang atau akar menjadi dewasa Jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk endosperm, menyimpan makanan cadangan (pada endosperm jagung), tempat fotosintesis (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak seperti bayam) Jaringan kollenkim, berfungsi sebagai penyokong tubuh Jaringan sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong Jaringan floem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-bahan dari atas kebawah yaitu dari daun ke bagian tumbuh lainnya sperti batang dan akar atau umbi Jaringan xylem (pembuluh kayu), berfungsi mengangkut bahan mineral dan air dari akar sampai daun. 2 JARINGAN MUDA (MERISTEM)

Sistem Jaringan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Jaringan

JARINGAN DAN SIFAT-SIFATNYA

1        PENGERTIAN JARINGANJaringan adalah tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau

merupakan sutau kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama. Pada tumbuhan yang unisellular atau terdiri dari satu sel (bakteria) tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat perkembangannya belum mempunyai jaringan. Jaringan-haringan umunya terdapat pada tumbuhan-tumbuhan yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan.

Dengan adanya jaringan-jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam ha; ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidupnya, contohnya:

  Jaringan meristem yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel baru  Jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam  Jaringan gabus berfungsi sebagai ganti epidermis ketika batang atau akar

menjadi dewasa  Jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk endosperm,

menyimpan makanan cadangan (pada endosperm jagung), tempat fotosintesis (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh bila vakuolanya berisi air (pada tumbuhan lunak seperti bayam)

  Jaringan kollenkim, berfungsi sebagai penyokong tubuh  Jaringan sklerenkim, juga berfungsi sebagai penyokong  Jaringan floem (pembuluh tapis) berfungsi mengangkut bahan-bahan dari atas

kebawah yaitu dari daun ke bagian tumbuh lainnya sperti batang dan akar atau umbi

  Jaringan xylem (pembuluh kayu), berfungsi mengangkut bahan mineral dan air dari akar sampai daun.

2        JARINGAN MUDA (MERISTEM)

  Sifat-sifat jaringan mudahPada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan mudah

(meristem) adalah juga dalam keadaan mudah (embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan “protoplas’ serta “vakuola” uang kecil-kecil. Dalam kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan mudah yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu megadakan kegiatan-kegiatan membelah “, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis.

Page 2: Sistem Jaringan

  Jaringan mudah primer dan skunderBerdasarkan asal terjadinya jaringan muda dibagi 2, yaitu:a.       Primer, yaitu jaringan mudah yang berasal dari sel-sel embrio (pada

ujung akar, ujung batang tunbuhan dewasa)b.      Sekunder, yaitu yang berasal dari jaringan dewasa yang selanjutnya

berubah menjadi mudah lagi (meristematis) atau yang tentunya masih ada kaitan dengan jaringan mudah primer, yaitu sisa-sisa jaringan mudah primer (kambium dan phelloogen atau kambium gabus), terletak di tepi dari alat-alat tumbuhan , merupakan jaringan mudah samping atau lateral meristem.

  Jaringan meristem berdasarkan letaknyaa.      Meristem apikal

Adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal tersebut jaringan primer.

b.      Meristem interkalarAdalah meristem yang terletak diantar jaringan meristem

primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

c.       Meristem lateralAdalah meristem yang meneyebabkan pertumbuhan sekunder.

Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan yang mnyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

3.      JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah, jaringan dewasa dapat dibedakan dapat dibedakan menjadi beberapa macam-macam:

Page 3: Sistem Jaringan

a.      Jaringan epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memilki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan disebelah dalamnya.1.      Sifat-sifat epidermis

Epidermis rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah sel--selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang menghadap ke permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal dan mengandung lignin.

 Seperti kita temukan pada biji dan daun pinus. Dinding luar sel epidermis biasanva mengandung kutin, yaitusenyawa lipid yang mengendap di antara selulosa penvusun dinding sel sehingga membentuk lapisan khusus di permukaan sel yang disebut kutikula. Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan lapisan lilin vang kedap air untuk mengurangi penguapan air.

Beberapa bentuk khusus sel epidermis yang telah berubah struktur dan f ungsinva diantaranya adalah: stomata (mulut daun) yang berperan sebagai tempat pertukaran gas dan uap air, trikoma yang berupa tonjolan epidermis dan tersusun atas beberapa sel yang mengalami penebalan sekunder. Trikoma ini berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam, dan gula; rambut akar merupakan tonjolan epidermis akar yang memiliki dinding sel tipis dengan vakuola besar.

]aringan epidermis tetap ada sepanjang hidup organ tertentu vang tidak mengalami penebalan sekunder. Pada beberapa tumbuhan vang berumur panjang, epidermis digantikan oleh jaringan gabus, bila batangnya menua.Sifat-sifat jaringan epidermis adalah sebagai berikut:1.      Tidak terdapat plastida didalam sel-sel epidermis

Page 4: Sistem Jaringan

2.      Penebalan-penebalan yang berlangsung pada dinding sel epidermis biasanya merupakan penebalan-penebalan sekunder

b.      Jaringan parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mngandung klorofil disebut klorenkim, yang mngendung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dialkukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

1.      Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mngandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis

2.      Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan didalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan dalam sitoplasma.

3.      Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umunya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit dan tumbuhan sukulen.

4.      Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan poarenkim yanmg mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

c.       Jaringan penguatNama lain stereon. Fungsinya untuk menguatkan baguan

tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.1.      Kolenkim

Page 5: Sistem Jaringan

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

2.      Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa ligmin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari 2 macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mngandung serabut dan sklereid.

d.      Jaringan pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan yakni xilem atau pembuluh kayu floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

a.       Xilem

Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang.

Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.

Page 6: Sistem Jaringan

Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung) membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.

b.      Floem

Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.

Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

e.       Jaringan gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus kearah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, kearah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem

BAB IIIPENUTUP

  KesimpulanPada tumbuhan terdapat 2 macam jaringan, yaitu jaringan meristem

dan jaringan dewasa. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar.

Page 7: Sistem Jaringan

Sedangkan pada jaringan dewasa juga dibagi atas 5 macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan gabus.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan muda yang selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis jaringan meristem, yaitu meristem primerdan meristem sekunder. Meristem primer banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar).

Jaringan meristem

Contoh pertumbuhan sekunder adalah semakin besarnya diameter batang pada tumbuhan dikotil karena aktivitas pembelahan kambium. Kambium membelah ke arah dalam membentuk pembuluh xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan pembuluh floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Kelak xilem inilah yang menjadi kayu, dan floem menjadi kulit kayu. Jadi bisa dikatakan bahwa kayu berfungsi mengangkut air dan mineral, sedangkan kulit kayu berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. (Semoga gak bingung )

Nah, ternyata kecepatan pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xilem lebih cepat daripada pembelahan ke luar membentuk floem. Ini menyebabkan kayu selalu lebih tebal daripada kulit kayu. Karena pembentukan xilem (kayu) lebih cepat, akibatnya kulit terdesak dari dalam, dan berakibat terjadinya luka karena kulit kayu menjadi pecah-pecah. Untuk menutup luka karena pecahnya kulit kayu terbentuklahjaringan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Masalahnya jaringan gabus bersifat kedap udara dan kedap air. Padahal batang tumbuhan memerlukan pertukaran gas. Untuk mengatasi masalah tersebut terbentuklah lentisel yang berupa lubang-lubang kecil pada batang untuk melakukan pertukaran gas.[tab:Hal 2]

Page 8: Sistem Jaringan

Jaringan kambium berada di antara xilem dan floem. Kesatuan xilem dan floem tersebut dinamakan fasis (ikatan pembuluh) yang bertipekolateral terbuka karena di tengahnya terdapat kambium.

Beginilah bentuk sebenarnya jaringan kambium

Page 9: Sistem Jaringan

Lentisel merupakan pori kecil pada batang yang digunakan sebagai jalan pertukaran gas

Kayu selalu lebih tebal daripada kulitnya, karena pertumbuhan xilem yang lebih cepat. Perhatikan lingkaran tahunnya.

Proses pembentukan xilem oleh kambium ternyata dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan pembuluh xilem yang dibentuk berukuran besar, dan berangsur-angsur mengecil ketika musim kemarau. Ini menyebabkan terbentuknya lingkaran-lingkaran konsentris pada kayu yang disebut lingkaran tahun yang digunakan untuk memperkirakan umur tanaman. Perhatikan gambar di atas.

Page 10: Sistem Jaringan

Macam-macam Fungsi Sistem Jaringan pada Tumbuhan- Sebuah sistem jaringan

pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit sistem jaringan tersebut

akan tersusun menjadi sebuah unit yang memiliki suatu fungsi. Setiap organ pada

tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan epidermis(jaringan

pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar(Campbell, et al,

2006: 630). Ketiga sistem jaringan ini saling berhubungan pada setiap organnya. Namun,

letak serta ciri khusus sistem jaringan pada setiap organ akan berbeda-beda. Perhatikan

gambar berikut, jaringan epidermis, epidermis bawah, jaringan dasar dan jaringan

pembuluh.

Gambar 2.7 Tiga sistem jaringan tumbuhan. Setiap organ tumbuhan terdiri dari tiga

sistem jaringan.

 

1. Sistem Jaringan Epidermis. Epidermis berasal dari kata epi yang artinya luar atau

tepi dan dermis yang artinya kulit atau lapisan. Epidermis dapat diartikan sebagai kulit

terluar. Seperti pada hewan, lapisan epidermis pada tumbuhan berada di bagian luar

organ yang dilapisinya. Lapisan sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada

jenisjenis tumbuhan tertentu, sel-sel pada epidermis dapat bermodifikasi membentuk

rambut, kelenjar, duri, atau serat. Epidermis pada beberapa jenis tumbuhan juga

menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin

tersebut dinamakan kutikula. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai

pelindung jaringan-jaringan lain yang berada di bawahnya. Namun demikian, ada

beberapa bentuk modifikasi sel-sel epidermis yang tidak berkaitan dengan fungsi

perlindungan, misalnya sebagai berikut.

1. Modifikasi membentuk stomata pada permukaan daun (Gambar 2.8). Stomata

sangat penting untuk menunjang proses respirasi dan fotosintesis.

Page 11: Sistem Jaringan

2. Modifikasi membentuk lentisel, yaitu daerah di lapisan gabus dengan susunan sel

yang cukup renggang. Lentisel berperan dalam pertukaran gas di batang.

3. Modifikasi membentuk rambut akar. Rambut akar adalah perluasan sel epidermis

yang berfungsi mengoptimalkan penyerapan air dan mineral dari dalam tanah.

Gambar 2.8 Stomata pada daun. Stomata merupakan modifikasi epidermis daun.

Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar,

batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja.

Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk,

atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak

terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih

mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di

tengah dan tidak mengandung plastida.

Penebalan-penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis biasanya merupakan

penebalan sekunder yang terdiri atas selulosa yang berwujud sebagai garis-garis lamela.

Pada tanaman kering (xerophita), penebalan tidak hanya mengandung selulosa saja,

tetapi juga mengandung zat kitin. Selain itu, pada membran sel yang saling berhadapan

dengan udara lingkungannya, umumnya penebalan semakin tebal karena adanya lapisan

kutikula sehingga sel-sel epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan

menjadi terbatas. Pada tumbuhan air (hidrophita), membran selnya tidak mengandung

zat kitin maupun kutikula, kadang-kadang mengandung lemak dan damar.

Pada tumbuhan tertentu, lapisan epidermis selain mengandung kutikula juga

mengandung lapisan lilin yang tidak dapat ditembus air. Pada tumbuhan golongan

Gramineae, Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini

disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Pada tumbuhan

Ficus elastica terdapat hidrodermis yang bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan

air. Sel-sel initial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain

yang sering disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, dan sel kipas.

Page 12: Sistem Jaringan

1) Stomata

Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua

tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak

pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel

tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang

menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat

terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari

permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol).

Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari

atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan

seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat

masing-masing di samping sebuah sel penutup.

2) Trikoma

Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma,

tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut

emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Peranan

trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.

a) Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.

b) Menyerap air serta garam-garam mineral.

c) Mengurangi gangguan hewan.

2. Sistem Jaringan Pembuluh. Sistem jaringan pembuluh terdiri atas jaringan xilem

dan floem. Sistem jaringan ini mengangkut zat-zat ke seluruh bagian tumbuhan.

Penjelasan mengenai xilem dan floem telah Anda pelajari sebelumnya. Masih ingatkah

Anda fungsi xilem dan floem?

3. Sistem Jaringan Dasar. Jaringan yang tidak termasuk sistem jaringan epidermis dan

sistem jaringan pembuluh, membentuk sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini

banyak mengisi bagian dalam tumbuhan muda di antara epidermis dan sistem jaringan

pembuluh. Pada batang, sistem jaringan dasar yang berada di bagian dalam jaringan

pembuluh disebut empulur, sedangkan di bagian luar disebut korteks. Namun, pada

batang monokotil, sistem jaringan dasar tidak dibedakan atas empulur dan korteks

(Gambar 2.7). Pada akar, sistem jaringan pembuluh membentuk silinder pusat yang

berisi jaringan pembuluh. Sistem jaringan dasar pada akar, seluruhnya berupa korteks.

Bagian paling dalam korteks berupa endodermis. Jaringan endodermis membatasi

korteks dengan silinder pusat. Sistem jaringan dasar pada daun disebut mesofil. Mesofil

berada di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil mengandung sel parenkim

dengan banyak kloroplas. Pada daun tumbuhan monokotil maupun dikotil, terdapat

sistem jaringan pembuluh berupa pembuluh daun.

Page 13: Sistem Jaringan