Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1133
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS) WILAYAH KRIMINALITAS
BERBASIS WEB DI KABUPATEN PALI
Handi Dwi Cahyo1, Vivi Sahfitri2
Fakultas Teknik Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Tindak kriminalitas terjadi tidak mengenal waktu dan tempat, yang dapat merugikan
masyarakat. Banyaknya kejadian kriminal di berbagai tempat dengan waktu yang berbeda, menjadi
kendala bagi pihak terkait untuk menentukan daerah yang tingkat kriminalitas tinggi. Pada
penelitian ini mencoba mengembangkan suatu sistem informasi yang mampu menampilkan serta
memetakan jumlah tindak kejahatan yang terjadi di Kab. PALI dalam peta dengan bentuk yang
beragam. Maka dari itu Sistem Informasi Geografis (GIS) Wilayah Kriminalitas Berbasis Web di
Kabupaten PALI dirancang untuk menampilkan peta yang berisi informasi berbagai macam
tingkat kriminalitas di setiap daerah yang ada di Kabupaten PALI tersebut.
Kata kunci: Kriminalitas, Sistem informasi Geogrsfis, ArcGISi, Deskriptif, Agile Development Methode, Kab. PALI
ABSTRAC
Crime is a problem that has a broad impact on all levels of society and is a negative action.
Criminal acts occur not knowing time and place, which can harm society. The number of criminal
incidents in various places with different times is an obstacle for related parties to determine areas
of high crime. In this study try to develop an information system that is able to display and map the
number of crimes that occur in the district. PALI in maps with various forms. So from that the
Geographical Information System (GIS) Web Based Criminality Area in PALI Regency was
designed to display a map containing information on various types of crime in each region in the
PALI Regency.
Keywords: Crime, Geographic Information System, ArcGIS, Descriptive, Agile Development Method, Kab. PALI
1. PENDAHULUAN
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir merupakan kabupaten baru yang berada di Sumatera
Selatan yang terdiri dari 5 kecamatan, yaitu kecamatan abab, kecamatan penukal, kecamatan
penukal utara, kecamatan talang ubi, dan kecamatan tanah abang. Ibukota Kab. PALI terletak di
kecamatan talang ubi.
Kriminalitas merupakan masalah publik yang sulit untuk di cegah atau diberantas penyebab
terjadinya kriminalitas yaitu faktor ekomoni yang belum mencukupi kehidupan sehari-hari, dan
faktor lingkungan serta masih banyak daerah yang jauh dari ibukota yang sulit di jangkau oleh
penegak hukum seperti kepolisian.
Tingkat kriminalias di kab. Pali sudah terbilang cukup tinggi, salah satu contoh daerah di
kab. Pali yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi adalah kecamatan talang ubi. Menurut data
yang di peroleh dari polsek talang ubi, pada tahun 2015 tindak kejahatan yang terjadi di kecamatan
talang ubi terbilang sangat tinggi yaitu berjumlah 169 kasus, di tahun 2016 mengalami penurunan
yang cukup signifikan dengan jumlah tindak kejahatan 91 kasus, namun pada tahun 2017
mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu berjumlah 129 kasus.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1134
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi internet dan popularitas pengguna
website, maka sangat memungkinkan untuk menggabungkan teknologi internet dengan sistem
informasi geografis dan website, yang kemudian membentuk teknologi website sistem informasi
geografis. Dengan adanya SIG, internet dan web maka akan di dapatkan data dan informasi
mengenai daerah/wilayah rawan kriminal yang lebih detail.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Pengumpulan Data
Pada metode pengumpulan data ini penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
2.1.1 Observasi
Metode ini adalah metode yang di peroleh dengan cara mengamati data yang secara
sistematis suatu gagasan selidik. Data yang di amati adalah data tindak kriminalitas di Kab.
PALI.
2.1.2 Wawancara
Metode ini dilakukan tanya jawab dengan pihak terkait yang berhubungan dengan tema
yang diteliti.
2.1.3 Studi Pustaka
Mencari dan mengambil pelajaran dari buku-buku atau jurnal yang memiliki kemiripan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
2.2 Metode Penelitian
Penelitian pengembangan Sistem Informasi Geografis (GIS) Wilayah Kriminalitas
Berbasis Web di Kabupaten PALI ini berdasarkan fakta-fakta maka metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode
yang banyak digunakan pada penelitian dengan tujuan untuk menjelaskan suatu kejadian.
Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.
Langkah-langkah penelitian deskriptif sebagai berikut:
1. Pernyataan masalah.
2. Identifikasi informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
3. Pemilihan atau pengembangan instrumen pengumpulan data.
4. Identifikasi populasi sasaran dan penentuan prosedur penarikan sampel yang diperlukan.
5. Rancangan prosedur pengumpulan data.
6. Pengumpulan data.
7. Analisis data.
8. Pembuatan laporan
2.3 Perancangan Proses
Perancangan proses merupakan rangkaian proses yang akan dilakukan oleh 2 (dua)
aktor yang dapat mengelola dan melihat sistem tersebut. Masyarakat (user) merupakan
pengguna umum yang memerlukan informasi terkait titik rawan kriminal, sedangkan
Admin merupakan pengguna yang memilika hak akses didalam sistem yang dapat
mengelola sistem tersebut.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1135
Gambar 2.1 Use Case Diagram
Berdasarkan use case diagram terdapat dua aktor yang bertugas dalam sistem ini, yaitu
pengguna dan admin. Aktor pengguna dapat melihat halaman utama, peta kebun kopi, info
kopi, grafik dan tentang kami. Sedangkan aktor admin dapat melakukan perubahan berupa
penambahan data dan penghapusan data dari basisdata, kemudian di include ke dalam
sistem.
Gambar 2.2 Activity Diagram
2.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan rangkaian yang dilakukan dalam membuat sebuah tampilan
pada sistem yang akan dikembangkan, yang dimulai dari pembuatan atribut sampai pada desain
tampilan sistem. Data ini yang kemudian akan dimasukkan pada peta dari sistem informasi
geografis tersebut, data-data ini di dapat dari hasil penelitian.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1136
2.4.1 Desain Sistem
Rancangan desain ini merupakan perancangan antar muka untuk sistem yang akan
dikembangkan. Rancangan atau desain ini dimulai dari desain halaman beranda sampai pada
halaman grafik. Pada rancangan desain sistem ini dibuat untuk mempermudah alur dari
pengembangan sistem yang akan dilakukan, dengan adanya rancangan desain ini digunakan
sebagai alur dari perencanaan pembuatan sistem ini, agar tahap yang dilaukukan terstruktur.
Gambar 2.3 Rancangan Halaman Beranda
Gambar 2.4 Rancangan Halaman Peta
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1137
Gambar 2.5 Rancangan Halaman Info Kopi
2.5 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah agile software development yang
merupakan sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-
prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari
pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan
salah satu dari metode pengambangan perangkat lunak yang di gunakan dalam pengembangan
perangkat lunak[Abrahamsson et al., 2017].
Ada beberapa langkah dalam Agile Development Methods, yaitu :
1. Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana tentang
kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat. Pada perencanaan ini, penulis
melakukan rancangan sebagai perencanaan dalam pembuatan aplikasi, mulai dari
rancangan basisdata sampai rancangan desain sistem.
2. Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean perangkat
lunak. Setalah perancanaan selesai, penulis melakukan implementasi atau pengkodean
perangkat yang nantinya akan digunakan untuk membuat sistem.
3. Tes perangkat lunak, disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh bagian kontrol
kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan kualitas perangkat lunak
terjaga.
4. Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu proses
dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses maintenanance kedepannya.
5. Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk menguji kualitas
sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat lunak siap dideployment.
6. Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak yang
100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar perangkat lunak dipelihara
secara berkala.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1138
Proses dalam Agile Development Software
Gambar 2.6 Agile Software Development Life Cycle
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Polsek Talang Ubi Kabupaten Pali, hasil akhir
dari semua tahapan-tahapan pengembangan sistem yang telah dilakukan merupakan penerapan
dari rancangan-rancangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membangun program ini adalah PHP (PHP Hypertext Processor).
3.2 Pembahasan
3.2.1 Halaman Beranda
Merupakan halaman pertama yang ditampilkan saat sistem di panggil oleh pengguna.
seperti yang dilihat pada gambar 3.1:
Gambar 3.1 Beranda
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1139
3.2.2 Halaman Profil
Pada halaman peta berisikan visi dan misi Polsek Talang Ubi. Pada halaman ini pengguna
dapat melihat informasi visi dan misi. seperti di gambar 3.2:
Gambar 3.2 Profil
3.2.3 Halaman Peta Kabupaten Pali
Berikut merupakan halaman peta Kabupaten Pali, pada halaman ini terdapat peta
Kabupaten Pali. Halaman ini digambarkan pada gambar 3.3:
Gambar 3.3 Peta Kabupaten Pali
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1140
3.2.4 Halaman Info Kriminal Pembunuhan
Halaman info kriminal pembunuhan ini berisikan informasi mengenai jenis kriminal,
tanggal kejadian, kecamatan, keterangan kejadian, dan layout peta tindak kriminal pembunuhan.
Halaman ini di gambarkan seperti pada gambar 3.4:
Gambar 3.4 Info kriminal Pembunuhan
3.2.5 Halaman Grafik
Pada halaman ini menampilkan hasil grafik dengan keterangan jenis kriminalitas beserta
jumlah kriminal:
Gambar 3.5 Grafik
3.2.6 Halaman Beranda Admin
Pada halaman menu beranda admin terdapat menu untuk tambah data kriminal dan
tambah data jenis kriminal, kecamatan yang ada di Kabupaten Pali Halaman ini dapat dilihat
seperti di gambar 3.5:
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1141
-
G
Gambar 3.5 Beranda Admin
3.2.7 Halaman Data Kriminal
Halaman ini berisikan menu untuk menampilkan data Kriminal yang sudah di input oleh
admin. Pada halaman ini terdapat menu tambah data kriminal yang meliputi tanggal kriminal, jenis
kriminal, kecamatan, lokasi kriminal, map kriminal, keterangan, dan foto kriminal. Halaman ini di
gambarkan pada gambar 3.6:
Gambar 3.6 Data Kriminal
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis pada
pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan dalam perancangan sistem informasi geografis
wilayah kriminalitas di Kabupaten Pali. Untuk lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sistem yang dibuat mempermudah peneliti dalam menyajikan hasil yang akan diinformasikan
kepada masyarakat.
Bina Darma Conference on Computer Science
e-ISSN: 2685-2683p-ISSN: 2685-2675
1142
2. Menyediakan hasil daftar lokasi wilayah rawan kriminalitas yang berada di Kabupaten Pali,
tidak hanya berupa hasil informasi rawan kriminalitas tapi juga memberian titik yang jelas
untuk lebih mudah dilihat serta dimengerti oleh masyarakat.
3. Mempermudah pihak kepolisian dalam mengatasi lokasi-lokasi rawan kriminalitas yang ada di
Kabupaten Pali.
Dari hasil pengujian perancangan sistem informasi geografis rawan kriminalitas yang
diusulkan pada Polsek Talang Ubi, maka sistem aplikasi yang diimplementasikan sudah memenuhi
fungsionalitas dari rancangan sistem yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Syakti, Firamon, and Usman Ependi. "DESAIN DAN IMPLEMENTASI PEMODELAN
DATABASE INDUSTRI KECIL MENENGAH KOTA PALEMBANG." Jurnal
Informatika 19.1 (2019): 70-78.
[2] Oktaviani, Nia, and Siti Sauda. "Pemodelan dan Implementasi Aplikasi Mobile Umrah
Guide Menggunakan Unified Modeling Language." Jurnal Sains dan Informatika 5.2
(2019): 177-186.
[3] Syazili, Ahmad, Fatoni Fatoni, and Ramadhan Sutejo. "Pemodelan dan Implementasi
Perangkat Lunak Berbasis Mobile pada Bina Darma TV." JISKA (Jurnal Informatika
Sunan Kalijaga) 3.3 (2019): 62-69.
[4] Sauda, Siti, Nia Oktaviani, and Muhammad Bunyamin. "Implementasi Metode Scrum
Dalam Pengembangan Test Engine Try Out Sertifikasi." JISKA (Jurnal Informatika
Sunan Kalijaga) 3.3 (2019): 70-78.
[5] Syakti, Firamon. "Sistem Informasi Geografis Penderita Malaria pada Kelurahan Cereme
Taba Kota Lubuklinggau." Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
10.2 (2019): 178-188.
[6] Fatoni, Fatoni, and Dedi Irawan. "Implementasi Metode Extreme Programming dalam
Pengembangan Sistem Informasi Izin Produk Makanan." Jurnal Sisfokom (Sistem
Informasi dan Komputer) 8.2 (2019): 159-164.
[7] Hutrianto, Hutrianto, and Baibul Tujni. "Geographic Information System for Schools
Mapping in Tugumulyo District, Musi Rawas Regency." Journal of Information Systems
and Informatics 1.2 (2019): 98-106.
[8] Abrahamsson, P., Salo, O., Ronkainen, J., And Warsta, J. Agile Software Development Methods:
Review And Analysis. Arxiv Preprint ArXiv:1709.08439 (2017).
[9] Faza, R. (2018). MODEL SISTEM INFORMASI PEMBIMBINGAN SKRIPSI ONLINE
TERHADAP EFEKTIVITAS PENYELESAIAN SKRIPSI DENGAN METODOLOGI
SCRUM. JURNAL ELEKTRO-KOMPUTER-TEKNIK, 1(1), 89–99.
[10] Prastowo, A. (2016). MEMAHAMI METODE-METODE PENELITIAN : Suatu Tinjauan
Teoritis dan Praktis. AR-RUZZ MEDIA.