Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 2015
PADA APOTEK ADLI BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH :
LENNY ROSIANA A03150084
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI 2018
ii
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Lenny Rosiana NIM : A03150084 Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 1 Mei 1997 Agama : Islam Alamat : Jl. Pandu Gang 1 Dalam Rt 17 No 76
Banjarmasin Timur Kalimantan Selatan (70235) Nama Orang Tua (Ayah) : Suriansyah
(Ibu) : Noor Arifah Ma’ani Telepon : 081258040385 Riwayat Pendidikan : - TK Ranu (2003 - 2004)
- SDN Kebun Bunga 1 (2004 - 2009)
- SMP Negeri 30 Banjarmasin (2009 - 2012)
- SMA Negeri 3 Banjarmasin (2012 -2015)
- Praktik Kerja Lapangan di Disduk Capil
(1 Februari 2018 – 31 Maret 2018)
v
MOTTO Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai dengan doa,
karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa
berusaha.
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala
kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana
mestinya.
Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh
siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya
pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya
juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan
merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari tenyata pernyataaan saya
ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran
pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat
padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar
pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.
Banjarmasin, 2018
Lenny Rosiana
A03150084
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas dari Penjualan
Tuanai Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 Apotek Adli Banjarmasin”.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini berkat bimbingan dan bantuan
dari segala pihak, baik materil maupun non materil. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
3. Emy Iryanie, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi D3 Komputerisasi
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
4. Emy Iryanie, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga selesainya Tugas
Akhir ini.
5. Muhamad Noer, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis hingga selesainya Tugas Akhir ini.
6. Bapak Noor Romy Rahwani, SE, PgDip, MBA selaku wali kelas
Komputerisasi Akuntansi angkatan 2015 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin yang telah memberikan banyak nasehat dan motivasi selama masa
viii
perkuliahan.
7. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan
di Politeknik Negeri Banjarmasin.
8. Bapak selaku Pimpinan Apotek Adli Banjarmasin yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan data
dan informasi di Apotek Adli Banjarmasin sesuai dengan yang Penulis
butuhkan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Ayah dan Ibu, serta kedua kakak penulis Muhammad Zainy Fadly dan Annisa
yang telah memberikan bantuan moril dan materil serta doa kepada penulis
selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
10. Seluruh teman – teman penulis khususnya Prodi Komputerisasi Akuntansi
angkatan 2015, terima kasih atas semua persahabatan yang telah kita jalani
selama ini, semoga persahabatan kita semua akan terus terjalin walaupun jarak
memisahkan kita.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
untuk semuanya.
Semoga apa yang telah diberikan kepada Penulis, akan mendapatkan
balasan dan limpahan rahmat Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya jika di
dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat Penulis harapkan
untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap agar apa yang telah tertulis di dalam Laporan
ix
Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi kita semua dan berguna bagi
pengembangan di masa yang akan datang.
Banjarmasin, Juli 2018
Lenny Rosiana
x
DAFTAR ISI
COVER
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR .................................................................................. ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................................ 3
C. Batasan Masalah ................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 6
A. Landasan Teori ..................................................................................................... 6
B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................................ 48
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 53
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasi Variabel ...................................... 53
B. Jenis Penelitian .................................................................................................... 55
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................................... 55
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 57
E. Teknik Analisa Data ........................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ..................... 62
A. Hasil Penelitian .................................................................................................... 62
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 77
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 113
A. Simpulan ............................................................................................................ 113
B. Saran .................................................................................................................. 113
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ................. 39
Tabel 2 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang .. 48
Tabel 3Tabel Unnormalisasi ................................................................................. 96
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over-The-Counter Sales ..................... 16
Bagan 2 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek ............................................... 38
Bagan 3 Struktur Organisasi Apotek Adli ........................................................................ 63
Bagan 4 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dengan non
resep dari Penjualan Tunai ............................................................................................... 69
Bagan 5 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dengan
Resep dari Penjualan Tunai ............................................................................................. 71
Bagan 6 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 75
Bagan 7 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ................. 86
Bagan 8 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Apotek
Adli yang Disarankan ....................................................................................................... 92
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales ................................. 15 Gambar 2 FPT ................................................................................................................. 22 Gambar 3 Pita Register Kas ............................................................................................. 23 Gambar 4 Bukti Setor Bank ............................................................................................. 24 Gambar 5 Bukti Kas Keluar ............................................................................................. 31 Gambar 6 Laporan Penjualan ........................................................................................... 68 Gambar 7 Faktur pembelian dari pemasok ...................................................................... 74 Gambar 8 Nota Penjualan ................................................................................................ 84 Gambar 9 Laporan Penjualan per Tanggal ...................................................................... 85 Gambar 10 Laporan Penjualan per Nama Obat ............................................................... 86 Gambar 11 Relasi Antar Tabel....................................................................................... 100 Gambar 12 Tabel Obat ................................................................................................... 103 Gambar 13 Tabel Pemasok ............................................................................................ 104 Gambar 14 Tabel Header Pembelian ............................................................................. 104 Gambar 15 Tabel Detail Pembelian ............................................................................... 105 Gambar 16 Tabel Detail Pembelian ............................................................................... 105 Gambar 17 Tabel Detail Penjualan ................................................................................ 106 Gambar 18 Form Login ................................................................................................. 106 Gambar 19 Form Menu Utama ...................................................................................... 107 Gambar 20 Form Master Obat ....................................................................................... 108 Gambar 21 Form Pemasok ............................................................................................. 109 Gambar 22 Form Transaksi Penjualan ........................................................................... 109 Gambar 23 Form Transaksi Pembelian .......................................................................... 110 Gambar 24 Laporan Master Data Obat .......................................................................... 111 Gambar 25 Laporan Penjualan ....................................................................................... 112
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Balasan Ijin Penelitian Perusahaan Terkait
2. Denah / Peta Perusahaan
3. Foto Perusahaan
4. Surat Keterangan Tempat Usaha
5. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)
6. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)
7. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir
8. Lembar Saran Anggota 2 Penguji Tugas Akhir
9. Lembar Saran Anggota 2 Penguji Tugas Akhir
xv
ABSTRAK LENNY ROSIANA/ A03150084 / 2018 / SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA APOTEK ADLI BANJARMASIN / Sistem Informasi Akuntansi / Penerimaan dan Pengeluaran Kas / Apotek Adli Banjarmasin
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Penerimaan dan Pengeluaran kas yang tepat pada Apotek Adli Banjarmasin, serta
untuk menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Berbasis Komputer dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai
front end, MySQL sebagai back end pada Apotek Adli Banjarmasin
Kerangka teoritis adalah menganalisis Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas, yaitu dengan menganalisis Informasi yang di
perlukan manajemen, fungsi yang terkait, jaringan prosedur, dokumen dan catatan
akuntansi yang digunakan, bagan alir dokumen (flowchart), dan sistem
pengendalian intern yang berjalan. Aplikasi program yang dikembangkan langkah
pertama yang dilakukan dengan relasi antar tabel, mendesain interface, mendesain
keluaran.
Temuan dari penelitian ini semua pencatatan harian kas masih di buku.
Penulis menyarankan untuk menggunakan program aplikasi MySQL sebagai back
end dan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end agar dapat membantu
perusahaan untuk mencatat transaksi penerimaan kas secara cepat dan tepat. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas, Program Aplikasi, MySQL, Microsoft Visual
Basic 2015.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
pesat, khususnya teknologi informasi telah memberikan dampak terhadap
pengaksesan data dan informasi yang tersedia. Hampir di semua perusahaan,
organisasi, perkantoran, lembaga, dan instansi pemerintahan memerlukan
pengaksesan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam upaya
meningkatkan kinerjanya. Salah satu contohnya di Apotek yang di dalamnya
juga terdapat pengelolaan informasi. Dalam pelayanan informasi, kebanyakan
Apotek belum menggunakan komputer.
Apotek sebagai salah satu tempat pelayanan umum membutuhkan
keberadaan suatu sistem informasi akuntansi yang cepat, tepat, dan akurat,
serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pembeli
serta pihak yang terkait di dalamnya. Dari lingkup pelayanan yang begitu luas,
tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses
pelayanan di Apotek. Pengelolaan data merupakan komponen yang penting di
dalam suatu Apotek. Salah satunya adalah pengelolaan data obat sebagai
persediaan dan data penjualan.
Apotek Adli saat ini belum menggunakan sistem informasi akuntansi
pengelolaan data obat yang terkomputerisasi. Di Apotek Adli para pegawai
2
masih menggunakan cara manual untuk mengolah data-data, termasuk dalam
pencatatan hasil penjualan obat dan pembuatan laporan.
Apotek Adli saat ini dalam pengelolaan data obat dan data transaksi
masih menuliskanya kedalam buku, karena minimnya tempat data kemudian
disimpan didalam sebuah rak almari yang tidak terlalu besar . Hal ini tidak akan
berpengaruh jika data yang disimpan tidak terlalu banyak,tetapi akan
bermasalah apabila data yang dimiliki telah berjumlah banyak, tentu akan
memakan waktu lama dalam pencarian jika ingin mencari data yang
dibutuhkan. Resiko hilang sering terjadi,dan kerusakan-kerusakan lain pada
kertas-kertas. Selain itu validitas data-data yang dikelola menjadi rendah,
manipulasi data sangat mungkin terjadi, perolehan informasi menjadi lambat.
Permasalahan-permasalahan tersebut tentu sangat tidak diinginkan dan cukup
merepotkan.
Permasalahan yang ada di Apotek Adli saat ini tentu tidak akan terjadi
jika menggunakan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi. Semua
data dapat tersimpan rapi dalam sebuah database , data mudah dicari, data tidak
beresiko basah, tercecer maupun rusak dibandingkan dengan menggunakan
kertas sebagai penyimpanan data yang ada.
Melalui sistem yang terkomputerisasi pengolahan data dapat dilakukan
dengan mudah oleh pegawai. Sistem informasi akuntansi yang sesuai untuk
konsep tersebut yaitu sistem informasi berbasis desktop, dalam sistem ini
pendistribusian data atau pengaksesan informasi tidak menggunakan jaringan.
3
Jadi yang bisa mengakses cuma orang tertentu saja dan sangat sulit untuk
memanipulasi data. Selain itu melihat fakta yang terdapat di lapangan, bahwa
di Apotek Adli juga sudah terdapat satu komputer yang sekiranya bisa
mendukung untuk diaplikasikannya sistem informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas syang akan dibangun ini nantinya.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dibangun sebuah sistem informasi
berbasis desktop yang dapat menyediakan informasi dengan tepat dan akurat
sehingga memudahkan dalam pencarian data obat, pengolahan data dan
pembuatan laporan yang baik dan akurat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
menyusun tugas penelitian dengan judul “Sistem Informasi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas dari Penjualan Tunai Menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015 pada Apotek Adli Banjarmasin”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
yang sesuai standar akuntansi pada Apotek Adli?
2. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
yang terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015
pada Apotek Adli?
4
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dengan menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 sebagai front end dan MySQL sebagai back end. Penulis
mengambil 10 merk obat paling laku bulan Januari - Maret 2018.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan dilakukannya penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang sesuai standar akuntansi pada Apotek Adli.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 pada Apotek Adli.
E. Kegunaan Penelitian
Sejalan dengan masalah penelitian di atas, kegunaan penelitian ini
adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai media untuk
menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama kuliah,
dan untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam hal
menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic
5
2015 sebagai front end dan MySQL sebagai back end pada Apotek Adli.
Selain itu penulis dapat lebih memahami sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat diterapkan sesuai dengan
kondisi perusahaan.
2. Bagi Apotek Adli Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan pada sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas guna
mempermudahkan Apotek Adli dalam melakukan penerimaan dan
pengeluaran kas, dapat meminimalisir kesalahan penyediaan informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, serta dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam Apotek Adli.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan tambahan
informasi yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terkomputerisasi serta sebagai
tambahan referensi dan ilmu bagi mahasiswa/mahasiswi yang ingin
melakukan penelitian tugas akhir dengan topik yang sama.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Definisi Sistem dan Prosedur
a. Definisi Sistem
“Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu” Mulyadi (2016:2).
Menurut Mulyadi (2016:4), “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat sesuai pola yang terpadu untuk melaksankan
kegiatan pokok perusahaan”.
Dari definisi di atas diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada
dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Pengertian Prosedur
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.” Mulyadi (2016:4).
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan
urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri
dari kegiatan mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku
7
besar yakni dengan menulis, menggandakan, menghitung, memberi
kode, mendaftar, memilih (menyortasi), memindah dan
membandingkan. (Mulyadi, 2016:5).
2. Sistem Akuntansi
a. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
b. Unsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3), unsur sistem akuntansi pokok adalah
formullir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku
pembantu, serta laporan.
1) Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan
istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi
dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas
formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir
merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam
organisasi kedalam catatan. Contoh Formulir adalah bukti kas
masuk, bukti kas keluar dan cek.
8
2) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum.
3) Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar disediakan
sesuai dengan unsur-unsur informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Rekening buku besar di satu pihak dapat dipandang
sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, dipihak lain
dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk
penyajian laporan keuangan.
4) Buku pembantu
Data keuangan yang digolongkan dalam buku besar
diperlukan rinciannya lebih lanjut dengan membentuk buku
pembantu.
5) Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba
ditahan, laporan harga pokok produksi, dan lain-lain. Laporan
9
dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar
monitor komputer.
c. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagi berikut:
1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
baru
2) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya
3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)
informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan
perusahaan
4) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi. Mulyadi (2016:15).
3. Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi (information system) adalah serangkaian prosedur
formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan ke pengguna.” Atyanto Mahatmyo (2014:6)
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sekelompok struktur dalam
sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya
lain untuk mengubah data ekonomi menjadi sistem informasi
10
akuntansi, agar dapat memenuhi kegiatan informasi berbagai pihak.
Atyanto Mahatmyo (2014:9)
Sistem informasi akuntansi tersebut melaksanakan tugas seperti
mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukannya ke dalam
sistem kemudian memproses data transaksi dan menyimpannya untuk
keperluan mendatang, menghasilkan informasi berupa laporan dan
mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya. Dari definisi sistem akuntansi
tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur suatu sistem akuntansi adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,
serta laporan.
5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran - ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”. Mulyadi (2016:129).
Sistem pengendalian intern memiliki unsur pokok yaitu:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Pemisahan tanggung jawab fungsional dimaksudkan untuk
membagi berbagai tahap transaksi sehingga semua tahap transaksi tidak
diselesaikan oleh satu unit organisasi saja.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pedapatan, dan
biaya. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
11
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya tiap transaksi dan
penggunaan formulir perlu diawasi guna mengawasi pelaksanaan
otorisasi sehingga menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat
dipercaya yang kemudian menghasilkan informasi yang tepat dan dapat
dipercaya mengenai kekayaan utang, pendapatan, dan biaya suatu
organisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan
terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara untuk menjamin
praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Adapun cara-cara yang
umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang
sehat yaitu:
1) Penggunaan formulir urut yang tercetak yang pemakaiannya harus
dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan
dari orang atau unit organisasi lain.
4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang
diadakan secara rutin dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka
dapat dihindari.
12
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak,
karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang
menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan
digantikan sementara oleh pejabat lain sehingga jika terjadi
kecurangan dalam departemen yang bersangkutan diharapkan
dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara
tersebut.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan akuntansi yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan catatan akuntansi yang dibuat.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik. Unit
organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa
intern.
d. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, cara
yang dapat ditempuh yaitu:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya, untuk memperoleh karyawan yang mempunyai
kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan
dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang
terdapat dalam perusahaan serta menentukan syarat-syarat yang
dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan
tersebut.
13
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya
(Mulyadi, 2016:130-135).
6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
“Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang
berupa uang tunai maupun surat – surat berharga yang mempunyai sifat
dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun
penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat
menambah kas perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu
perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai.” Mulyadi
(2016:379)
Berikut ini diuraikan lebih lanjut mengenai sistem akuntansi
penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai.
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu
sebelum barang diserahkan oleh perusahaan penjual kepada pembeli.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan
kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan (Mulyadi, 2016:379).
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan yakni penjualan
tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem
penerimaan kas harus segera menyetor uang ke bank dengan melibatkan
pihak lain selain kasir.
1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
14
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi menjadi
tiga prosedur yaitu over-the-counter sales, cash-on-delivery sales,
dan credit card sales, namun berdasarkan topik yang Penulis ambil,
Penulis tidak membahas tentang credit card sales. Berikut
merupakan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai:
a) Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales
Pembeli datang langsung ke perusahaan, melakukan
pemilihan barang yang akan dibeli, melakukan pembayaran
ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam
prosedur ini perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi
(personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli
dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada
pembeli (Mulyadi, 2016:380).
Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales
sebagai berikut:
(1) Pembeli datang dan memesan barang secara langsung
kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan.
(2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli berupa
uang tunai, cek pribadi (personal check) atau kartu kredit.
(3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk
menyerahkan barang kepada pembeli.
(4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
(5) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.
15
(6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam
jurnal penjualan.
(7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan
tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank
yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya) akan mengurus
check clearing ke bank pembeli (bank yang pembeli memiliki
rekening giro di dalamnya). Jika kas yang diterima berupa kartu
kredit, bank penjual yang merupakan penerbit kartu kredit langsung
menambah saldo ke rekening giro penjual setelah dikurangi dengan
credit card fee (berkisar 2,5% sampai dengan 4%). Bank penerbit
kartu kredit inilah yang secara periodik melakukan penagihan
kepada pemegang kartu kredit.
Gambar 1
Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales
Sumber: Mulyadi (2016: 381)
Berikut merupakan bagan alir sistem penerimaan kas dari Over- The-
16
Counter Sales:
Bagan 1
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over-The-Counter Sales
Bagian Order Penjualan
Bagian Kasa
FPT : Faktur Penjualan Tunai
PRK : Pita Register Kas
Sumber: Mulyadi (2016: 397)
17
FPT: Faktur Penjualan Tunai
PRK: Pita Register Kas
Sumber: Mulyadi (2016: 397)
18
FPT: Faktur Penjualan Tunai
PRK: Pita Register Kas
Sumber: Mulyadi (2016: 398)
19
2) Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a) Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan dijalankan pada bagian penjualan. Dalam
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi penjualan
bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli.
b) Fungsi Kas
Fungsi kas dijalankan pada bagian kasa. Dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c) Fungsi gudang
Fungsi gudang dijalankan pada bagian gudang. Dalam
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab dalam penyiapan barang yang dipesan pembeli.
Kemudian menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
d) Fungsi pengiriman
Fungsi pengiriman dijalankan pada bagian pengiriman.
dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab membungkus barang dan menyerahkan
barang yang sudah dibayar kepada pembeli.
20
e) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi berada pada bagian jurnal. Fungsi ini
bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan,
penerimaan kas, dan membuat laporan penjualan.
3) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi umum yang diperlukan manajemen dari penerimaan
kas dari penjualan tunai yaitu:Jumlah pendapatan dari penjualan
menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu
tertentu.
a) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
d) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi
nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen
dari kegiatan penjualan tunai.
e) Kuantitas produk yang dijual.
f) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
21
g) Otorisasi pejabat yang berwenang.
4) Dokumen dan Catatan yang Digunakan
Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a) Faktur penjualan tunai (FPT)
FPT merupakan dokumen yang berfungsi merekam
informasi yang diperlukan manajemen mengenai penjualan tunai.
Dokumen ini diisi oleh fungsi penjualan yang bertanggung jawab
untuk mengantarkan pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas
dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penjualan ke jurnal penjualan. Tembusan faktur dikirimkan oleh
fungsi penjualan kepada fungsi pengiriman sebagai surat perintah
penyerahan barang. Tembusan faktur tersebut digunakan sebagai
slip pembungkus (packing slip) yang ditempel oleh fungsi
pengiriman di atas pembungkus. Berikut merupakan contoh
Faktur Penjualan Tunai:
22
Gambar 2
FPT
Sumber: Mulyadi (2016:386)
b) Pita register kas (cash register tape)
Pita register kas dihasilkan oleh fungsi kas dengan
mengoperasikan mesin register kas. Dokumen merupakan dokumen
pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan. Berikut merupakan contoh pita register kas:
23
Gambar 3
Pita Register Kas
TERIMA KASIH
*
12.500,00
15.000,00
20.000,00
57.000,00
75.000,00
179.500,00 ST
180.000,00
500,00 C
Sumber: Mulyadi (2016:387)
c) Bukti Setor Bank
Bukti setor bank dibuat oleh fungsi kas untuk melakukan
penyetoran kas ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar diserahkan
fungsi kas ke bank bersamaan dengan penyetoran kas. Dua lembar
tembusannya dikembalikan setelah ditanda tangani dan dicap oleh
bank. Fungsi kas menyerahkannya kepada fungsi akuntansi sebagai
dokumen sumber pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai ke dalam jurnal penerimaan kas. Berikut contoh Bukti Setor
Bank pada gambar 4 :
24
Gambar 4
Bukti Setor Bank
No. 987679 BANK ARTA SELAMAT
Tgl. Yogyakarta
BUKTI SETOR BANK
Nama: Bank No. Cek Jumlah Rupiah
No. Rekening:
Tanda Tangan Penyetor Credit Card Sales Slip
Uang Tunai
Jumlah
Jumlah Rupiah Pengesahan Bank
..........................................................................
Sumber: Mulyadi (2016:391)
d) Rekap harga pokok penjualan
Rekap harga pokok penjualan digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual
selama satu periode dan dijadikan sebagai dokumen pendukung
bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual. Mulyadi (2016:391).
5) Catatan Akuntansi yang Digunakan
25
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai yaitu:
a) Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan meringkas data penjualan.
b) Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber seperti data
penjualan tunai.
c) Jurnal umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal
ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
d) Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual serta
mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di
gudang.
e) Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena
hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang
sehingga kartu gudang tidak termasuk sebagai catatan akuntansi
Mulyadi (2016:392).
6) Jaringan Prosedur
26
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a) Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk
memungkinkan pembeli melakukan pembayaran atas harga
barang ke fungsi kas serta memungkinkan fungsi gudang dan
fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan
kepada pembeli.
b) Prosedur penerimaan kas
Fungsi kas menerima pembayaran atas harga barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran berupa pita register
kas dan cap “Lunas” pada faktur penjualan tunai kepada pembeli
untuk memungkinkan pembeli melakukan pengambilan barang
yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
c) Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli.
d) Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan
transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas. Di samping itu fungsi akuntansi juga mencatat
atas berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu
27
persediaan.
e) Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan
dilakukannya penyetoran dengan segera ke bank atas semua kas
yang diterima.
f) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok
penjualan berdasarkan data yang dicatat ke dalam kartu
persediaan. Fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai
dokumen sumber untuk melakukan pencatatan harga pokok
penjualan ke dalam jurnal umum Mulyadi (2016:392-393).
7) Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a) Organisasi
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai, unsur pokok pengendalian
intern yang perlu diterapkan yaitu:
(1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas
Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi yang harus
dipisahkan oleh fungsi kas yang merupakan fungsi
penyimpanan. Pemisahan ini mengakibatkan setiap
penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh dua
28
fungsi yang saling mengecek.
(2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua fungsi
pokok yang lain. Hal ini berguna untuk menjaga kekayaan
perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi.
(3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan dan fungsi kas
Tidak ada transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan
secara rangkap oleh satu fungsi. Sehingga terjadi pengecekan
intern pekerjaan di setiap fungsi oleh fungsi lain.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
(1) Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan
tunai. Formulir tersebut diterbitkan fungsi penjualan yang
digunakan oleh fungsi kas saat menerima kas dan digunakan
fungsi pengiriman pada saat menyerahkan barang kepada
pembeli.
(2) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan
penempelan pita register kas pada faktur tersebut
(3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan
permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit
29
(4) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur
penjualan tunai yang
(5) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur
penjualan tunai.
c) Praktik yang sehat
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai:
(1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
(2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
(3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara
periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern
Mulyadi (2016:410- 411).
7. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
a. Pengertian Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2016:425), Pengeluaran kas dalam perusahaan
dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat
dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil),
dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah
30
satu diantara dua sistem: fluctuating-fund-balance system dan imprest
system.
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari
pengendalian intern berikut ini:
1) Pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut
oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2) Pengeluaran kas dengan cek direkam juga oleh bank yang secara
periodik mengirim rekening koran bank (bank statement) kepada
perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan
transaksi kas perusahaan yang direkam di dalam jurnal penerimaan
dan pengeluaran kas.
3) Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada
check issuer. Pengeluran kas dengan cek memberikan manfaat
tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat
digunakan cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang
menerima pembayaran.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan cek adalah:
1) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen.
31
Disamping itu dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan
yang dikirim kepada kreditur dokumen sumber bagi pencatatan
berkurangnya utang.Berikut merupakan contoh bukti kas keluar:
Gambar 5
Bukti Kas Keluar
Sumber : Mulyadi (2016:66)
2) Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada
orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada 2
pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran yaitu check issuer
membuat cek atas unjuk.
32
3) Permintaan Cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang
memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk
membuat bukti kas keluar. Mulyadi (2016:426-428)
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dokumen sumber yang digunakan dalam jurnal pengeluaran
kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi
kas. Dalam pencatatan utang dengan account payable system, untuk
mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk
mencatat pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas.
2) Register Cek
Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau
pihak lain. Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system,
untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal yaitu
register kas keluar dan register cek. Mulyadi (2016:428-429)
d. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek adalah:
1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
33
Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk
pembelian jasa dan untuk perjalanan dinas) mengajukan permintaan
cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang). Jika perusahaan
menggunakan voucher payable system bagian utang kemudian
membuat bukti kas keluar (voucher) untuk memungkinkan bagian
kasa mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi
yang memerlukan pengeluaran kas.
2) Fungsi kas
Fungsi kas bertanggung jawab dalam mengisi cek,
memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada
kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
3) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
a) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan.
b) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek. Mulyadi (2016:429)
e. Unsur Pengendalian Intern
1) Organisasi
a) Fungsi Penyimpanan Kas Harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi
Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan
pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi penyimpanan, agar data
akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi dijamin
34
keandalannya. Dengan pemisahan ini, catatan akuntansi yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dapat berfungsi sebagai
pengawas semua mutasi kas yang disimpan oleh fungsi
penyimpanan kas.
b) Transaksi Pengeluaran Kas Tidak Boleh Dilaksanakan Sendiri
oleh Bagian Kas Sejak Awal Sampai Akhir, Tanpa Campur
Tangan dari Fungsi yang Lain
Unsur sistem pengendalian intern mengharuskan
pelaksanaan setiap transaksi oleh lebih dari fungsi agar tercipta
adanya Internal Check. Dalam transaksi kas, bagian kas adalah
pemegang fungsi penerimaan kas. Dengan pelaksanaan transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas oleh lebih dari satu fungsi ini,
kas perusahaan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang
dicatat dalam catatan akuntansi dapat dijamin ketelitian dan
keandalannya.
2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a) Pengeluaran Kas Harus Mendapat Otorisasi dari Penjabat yang
Berwenang
Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang dengan menggunakan dokumen bukti kas keluar,
berdcasarkan bukti kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan
catatan akuntansi dimutakhirkan.
b) Pembukaan dan Penutupan Rekening Bank Harus Mendapatkan
Persetujuan dari Pejabat yang Berwenang
35
Sistem pengendalian intern mengharuskan setiap
pembukuan dan penutupan rekening bank mendapatkan
persetujuan dari manajemen puncak. Jika terjadi pembukaan dan
penutupan rekening giro perusahaan di bank tanpa otorisasi dan
pejabat yang berwenang, akan terbuka kemungkinan penyaluran
penerimaan kas dan perusahaan ke rekening giro yang tidak sah
dan pengeluaran kas perusahaan untuk kepentingan pribadi
karyawan.
c) Pencatatan dalam Jurnal Pengeluaran Kas (atau dalam Metode
Pencatatan Tertentu dalam Register Cek) Harus Didasarkan atas
Bukti Kas Keluar yang Telah Mendapat Otorisasi dari Pejabat
yang Berwenang dan Dilampiri dengan Dokumen Pendukung
Lengkap
Sistem pengendalian intern mengharuskan setiap
pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan pada
dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap,
yang telah diproses melalui siste otorisasi yang berlaku.
3) Praktek yang Sehat
a) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya
b) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran
kas harus dibubuhi cap “Lunas” oleh bagian kasa setelah
pengeluaran kas dilakukan
36
c) Penggunaan rekening koran bank (bank statement) yang
merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek
ketelitian catatan kas oleh fungsi yang tidak terlubat dalam
pencatatatn dan penyimpanan kas. Mulyadi (2016:434-435)
f. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak
memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut
ini:
1) Sistem Pembuatan Bukti Kas Keluar
2) Prosedur Pembayaran Kas
3) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas
Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian,
sistem akuntansi pembelian telah mengumpulkan dokumen-
dokumen pendukung, seperti surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari pemasok ditangan bagian
utang. Selanjutnya bagian utang membuat bukti kas keluar atas
dasar dokumen pendukung tersebut. Pada saat utang kepada
pemasok jatuh tempo bukti kas keluar dipakai sebagai perintah
kepada bagian kasa untuk membuat cek. Selanjutnya bagian
kasa mengisi cek, mendapat otorisasi atas cek dari pejabat yang
berwenang dan kemudian mengirimkan cek tersebut kepada
kreditur.
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang
memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur
berikut ini:
37
1) Prosedur Permintaan Cek
Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas mengajukan permintaan pengeluaran kas
dengan mengisi permintaan cek. Dokumen ini diminta
otorisasi dari kepala fungsi yang bersangkutan dan
dikirimkan ke fungsi akuntansi (Bagian Utang) sebagai dasar
fungsi yang terakhir ini dalam pembuatan bukti kas keluar.
2) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar
Berdasarkan dokumen pendukung yang dikumpulkan
melalui sistem pembelian atau berdasarkan permintaan cek
yang diterima oleh fungsi akuntansi (Bagian Utang), dalam
prosedur pembuatan bukti kas keluar, bagian utang membuat
bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai
perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah
rupiah yang tercantum pada dokumen tersebut dan mengirim
cek tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis dalam
dokumen tersebut.
3) Prosedur Pembayaran Kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas mengisi cek, meminta
tanda tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan
mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya
tercantum pada bukti kas keluar.
4) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat
pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register
38
cek. Disamping fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas,
pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat
dalam buku pembantu (dalam kartu beban dan kartu
persediaan).
g. Bagan Alir Dokumen Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek
Bagan 2
Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek
Sumber : Mulyadi (2016:437)
8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Rizki Ahmad Fauzi (2017:113), “Bagan alir (flowchart)
39
adalah teknik analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa
aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis..”
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir
dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir
sistem.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen
adalah sebagai berikut :
Tabel 1
40
Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
Lanjutan
41
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
42
Lanjutan
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
43
Lanjutan
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
44
Lanjutan
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
9. Sistem Komputer
“Komputer adalah seperangkat alat yang terdiri dari CPU, monitor,
dan keyboard ” Haer Talib (2005:1)
“Sistem terdiri dari tiga perangkat yakni perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), dan manusia (brainware).” Haer Talib (2005:1)
Definisi di atas dapat diberi kesimpulan sistem komputer adalah suatu
sistem yang dibentuk sedemikian rupa agar komputer dapat melakukan
pengolahan data. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data
untuk menghasilkan informasi yang perlu didukung oleh elemen-elemen
yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
dan brainware.
45
a. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan komputer itu sendiri.
Contoh:
1) Input device (alat masukan): keyboard, mouse, scanner, digital
camera, dan mic (Microphone).
2) Output Device (alat keluaran): monitor, printer dan plotter, dan
infocus.
3) I/O ports, berfungsi untuk menerima ataupun mengirim data ke luar
sistem.
4) CPU (Central Processing Unit): CU(Control Unit/ Unit Kendali),
ALU(Arithmatic an Logic Unit), register, dan array processor.
5) Memory (memori): RAM dan ROM.
6) Data Bus (Bus)
7) Address Bus
8) Control Bus
b. Perangkat lunak (software) adalah program yang didalamnya berisi
perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu. Adapun klasifikasi
perangkat lunak (software) sistem terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1) Bahasa pemrograman: merupakan perangkat lunak yang bertugas
mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang dirancang manusia ke
dalam format yang dapat dijalankan oleh komputer, contoh bahasa
pemrograman diantaranya: Pascal, Delphi, Visual Basic, Fox Pro,
dan lain-lain.
46
Sistem Operasi: saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem
operasi lah yang pertama kali dijalankan, sistem operasi yang
mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur
proses internal,manajemen penggunaan memori dan memberikan
keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi: DOS,
Unix. Windows7, dan lain-lain.
2) Utility: sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan
fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware
troubleshooting), memeriksa disket yang rusak (bukan rusak fisik),
mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag), contoh utility adalah
Norton Utility
c. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta
mengatur sistem komputer.
9. Basis Data (Database)
Database atau basis data adalah sekumpulan data yang memiliki
hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan
dalam media penyimpanan komputer. Wahana Komputer (2010:24)
10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan
database. Dengan DBMS diharapkan dapat memudahkan pengaksesan
database. Adyanata Lubis (2016:25)
11. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD
merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur dan hubungan
antardata. ERD juga memperlihatkan hubungan antardata store pada DFD.
47
Hanif al Fatta (2009:27)
12. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk membuat data yang tidak normal
menjadi data yang normal. Bentuk data yang tidak normal/ data mentah biasa
disebut Unnormalized Form. Ema Utami dan Sukrisno (2005:73)
13. MySQL
MySQL adalah nama database server. Database server adalah server
yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu
pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan
pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan dan
kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat.
MySQL tergolong sebagai database relasional. Pada model ini, data
dinyatakan dalam bentuk dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel.
Tabel tersusun atas baris dan kolom. Abdul Kadir (2013:15)
14. Microsoft Visual Studio 2015
Visual Studio adalah integrated development (IDE) yang dikembangkan
oleh Microsoft untuk mempermudah software developer mengembangkan
aplikasi pada platform milik Microsoft. Visual Studio 2015 adalah versi stabil
terbaru saat buku ini ditulis, Dan sedang dikembangkan Visual Studio 2017.
Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile, web,
desktop dan cloud. Bahasa yang didukung oleh Visual Studio 2015 adalah
Visual Basic, C#, C++, Phyton, Javascript dan masih banyak lagi. Tetapi
Visual Studio hanya dapat digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows.
M.Reza Faisal (2017:13)
48
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2
Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Identitas Jauhar Latifah
A03110029
D3 Akuntansi
Konsentrasi Komputerisasi
Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
2014
(1)
Muhammad Rizky
A03140075
D3 Komputerisasi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
2017
(2)
Lenny Rosiana
A03150084
D3 Komputerisasi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
2018
(3)
Peneliti
Aspek
Judul Rancang Bangun Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Berbasis Komputer
Menggunakan Visual Basic 2013
pada Pondok Sehat Al-Wahida
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
dari Penjualan Tunai
Menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015 pada Apotek An Nur
Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Dari Penjualan Tunai Menggunakan
Microsoft Visual Basic 2015 pada
Apotek Adli Banjarmasin
Instansi/Perusahaan Pondok Sehat Al-Wahida Apotek An Nur Banjarmasin Apotek Adli Banjarmasin
yang diteliti
49
Lanjutan
Objek Penelitian Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Permasalahan 1. Bagaimana sistem informasi
akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang tepat pada
Pondok Sehat Al-Wahida ?
2. Bagaimana merancang dan
membangun sebuah sistem
informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas berbasis
komputer menggunakan Visual
Basic 2013 pada Pondok Sehat
Al-Wahida?
1. 1. Bagaimanakah penerapan
sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran
kas yang tepat pada Apotek
An Nur ?
2. Bagaimanakah merancang dan
membangun sebuah sistem
informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang
terkomputerisasi dengan
menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015 pada Apotek An Nur
1. Bagaimanakah sistem informasi
akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang sesuai
standar akuntansi pada Apotek
Adli?
2. Bagaimanakah
Sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran
kas yang terkomputerisasi
dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 2015
Pada Apotek Adli?
2
.
50
Lanjutan
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem
informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang tepat
pada Pondok Sehat Al-Wahida
.
2. Untuk menghasilkan rancang
bangun sistem informasi
penerimaan dan pegeluaran kas
berbasis komputer
Menggunakan Visual
Basic 2013 pada Pondok Sehat
Al-Wahida
1. Untuk mengetahui sistem
Informasi akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang tepat
Pada Apotek An Nur
2. Untuk menghasilkan sebuah
sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas
yang terkomputerisasi dengan
menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015 pada Apotek An Nur
1. Untuk mengetahui penerimaan dan
pengeluaran kas yang sesuai dengan
standar akuntansi pada Apotek Adli
2. Untuk menghasilkan Sistem
informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang
terkomputerisasi menggunakan
Microsoft Visual Basic 2015 pada
Apotek Adli
51
Lanjutan
Metode Penelitian Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Komputer
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Dari Penjualan Tunai
Menggunakan Mmicrsoft Visual
Basic 2015
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran
Kas dari Penjualan Tunai
Menggunakan Mmicrsoft Visual
Basic 2015
Hasil Penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas Berbasis Komputer Menggunakan
Visual Basic 2013 sebagai front end
dan Microsoft SQL Server 2012
Sebagai back end Pondok Sehat
Al-Wahida
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
dari Penjualan Tunai
Menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015 pada Apotek An Nur
Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas
dari Penjualan Tunai Menggunakan
Microsoft Visual Basic 2015 pada
Apotek Adli Banjarmasin
52
Terdapat beberapa perbedaan maupun tambahan yang Penulis buat pada
Tugas Akhir ini dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu:
1. Tidak adanya penjelasan penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan
prosedur Cash-On-Delivery Sales (COD Sales) sesuai dengan perusahaan yang
diteliti.
2. Tidak adanya Form Sales Order pada program aplikasi yang Penulis buat untuk
menginput pesanan pelanggan dan Form Delivery Order yang digunakan untuk
menginput jika dilakukannya transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai
menggunakan prosedur Cash-On-Delivery Sales (COD Sales).
3. Tidak adanya pemberitahuan permintaan barang dari pelangan pada Form
Menu Utama pada program aplikasi yang Penulis buat agar pihak Apotek dapat
dengan mudah mengetahui secara langsung mengenai permintaan barang
pelanggan sehingga pihak Apotek dapat langsung melakukan pemesanan
kepada suplier yang bersangkutan.
4. Dilengkapi dengan User Management pada Form Menu Utama saat pengguna
berhasil melakukan login pada program aplikasi yang Penulis Buat.
5. Adanya berbagai validasi pada tiap Form program aplikasi guna meminimalisir
terjadinya kesalahan.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasi Variabel
Menurut Arikunto yang disunting Sandu Siyoto dan Ali Sodik
yang disebut variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang
menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Sandu Siyoto
dan Ali Sodik(2015:50)
Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik(2015:16) “Definisi operasional,
yaitu merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur.”.
Adapun beberapa variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada Apotek Adli Banjarmasin didapat melalui
penjualan secara tunai . Prosedur SIA penerimaan kas dari penjualan tunai
yang terjadi pada Apotek Adli Banjarmasin yaitu prosedur penerimaan kas
dari over-the-counter sales.
Penerimaan kas dari penjualan tunai dengan menggunakan
prosedur over-the-counter sales yaitu pada saat pelanggan datang
langsung ke Apotek untuk membeli barang dan melunasinya dengan
sejumlah uang kemudian transaksi ini dicatat oleh fungsi kasir ke buku
laporan penjualan harian.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu
kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan dilakukan
54
secara berulang-ulang. Fungsi kasir menginputkan data pemesanan hingga
penjualan barang kedalam program aplikasi penerimaan kas hingga
dilakukannya pembayaran dan menghasilkan nota penjualan sebagai output
yang diserahkan kepada pelanggan beserta barang yang dibeli. Berdasarkan
nota penjualan, dapat dihasilkan laporan penjualan yang berisi informasi
yang lengkap sesuai dengan yang diinginkan seperti laporan penjualan
keseluruhan, per tanggal, per barang, per pelanggan, dan berbagai laporan
lainnya sebagai hasil olahan program aplikasi penerimaan kas.
3. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas pada Apotek Adli Banjarmasin yaitu dari transaksi
pembelian barang dagangan. Untuk pembelian barang dagang saat membeli
barang dagangan bagian keuangan membayar langsung kepada pemasok.
4. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi perusahaan yang
bertujuan untuk menggambarkan suatu alur kas masuk dan keluar
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan secara berulang-ulang, yang dimulai dari transaksi
penjualan barang dagang kepada pelanggan kemudian menginputkan data
transaksi penjualan sehingga terjadinya pembayaran oleh pelanggan dan
menghasilkan output berupa nota penjualan.
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas untuk pembelian barang
55
dagang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang,
yang dimulai dari transaksi pembelian barang dagang kepada pemasok
kemudian menginputkan data pemasok sehingga terjadinya pembayaran
oleh perusahaan dan menghasilkan output nota pembelian.
5. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015
Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 merupakan sebuah sistem
aplikasi komputer yang dibuat untuk proses penerimaan kas dari penjualan
tunai dan pengeluaran kas dari pembelian barang dagang dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai Front End dan MySQL
sebagai Back End.
B. Jenis Penelitian
“Studi kasus adalah segala sesuatu akan sangat bergantung pada
kedudukan peneliti .............. “(Sandu Siyoto dan Ali Sodik,2015:50)
Mengenai penjelasan tentang definisi di atas maka penulis memilih untuk
melakukan penelitian studi kasus. Hal tersebut dikarenakan penulis dapat
melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diamati yaitu tentang
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas serta menghasilkan
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang
terkomputerisasi pada Apotek Adli Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah sebagai
56
berikut:
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Kuantitatif
“Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan”
(Sandu Siyoto dan Ali Sodik,2015:68-69). Dalam penelitian ini, data
kuantitatif yang diperoleh pada Apotek Adli Banjarmasin adalah data
obat yang berisi informasi nama obat,nota penjualan, laporan penjualan
harian ,data barang, data pemasok, serta harga obat dari beberapa faktur
pembelian Apotek Adli Banjarmasin.
b Data Kualitatif
“Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka” (Sandu Siyoto dan Ali Sodik,2015 :68). Dalam
penelitian ini, data kualitatif yang ada berupa sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tanda daftar perusahaan,
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Keterangan Tempat Usaha
(SKTU), dan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP).
2. Sumber Data
a. Data Primer
“Data primer adalah data yang diperoleh dan data yang
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung oleh sumber datanya”
(Sandu Siyoto dan Ali Sodik, 2015:68). Data primer dalam penelitian
ini adalah struktur organisasi, prosedur yang digunakan dan fungsi-
fungsi yang terkait. Semua data tersebut diperoleh oleh penulis langsung
57
dari pemilik usaha yang ditemui secara langsung oleh penulis dari hasil
interview (wawancara) dengan melakukan observasi dan wawancara
langsung tentang hal yang berhubungan dengan penerimaan kas pada
Apotek Adli Banjarmasin.
3. b. Data Sekunder
“Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada” (Sandu Siyoto dan Ali
Sodik, 2015:67). Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah buku
catatan penerimaan kas dan faktur pembelian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh
dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Teknik Wawancara (Interview)
“Wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh peneliti
untuk memperoleh informasi dari responden” Sandu Siyoto dan Ali Sodik
(2015:80). Teknik wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan cara
tanya jawab langsung dengan pemilik Apotek Adli Banjarmasin mengenai
sejarah, kegiatan operasi serta tansaksi penerimaan dan pengeluaran kas
yang dilakukan dalam menjalankan usaha setiap harinya pada Apotek
tersebut yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian.
2. Teknik Dokumentasi
“Dokumentasi adalah digunakan untuk penelitian untuk mencari
bukti-bukti sejarah, landasan hukum dan peraturan-peraturan yang pernah
58
berlaku” Sandu Siyoto dan Ali Sodik (2015:83). Teknik dokumentasi yang
dilakukan oleh penulis yaitu dengan membaca dan memahami buku-
buku maupun sumber informasi lain yang berhubungan dengan masalah
yang dibahas dalam penelitian. Setelah itu menyalin dan mengolah data
yang dikumpulkan sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian,
baik data yang diperoleh dari objek penelitian maupun data atau teori yang
ada dalam literatur pendukung yang telah dikumpulkan.
E. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah. Sandu Siyoto dan Ali Sodik (2015:109)
Tahap analisis data merupakan keseluruhan tahap pengembangan sistem
informasi. Data yang telah dikumpulkan dari hasil dokumentasi, wawancara
dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan teori-teori yang ada kaitannya
dengan permasalahan pokok yang akan dibahas.
Adapun tahapan dalam menganalisa data yang dilakukan penulis dalam
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan
Microsoft Visual Basic 2015 pada Apotek Adli Banjarmasin adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang
berjalan pada Apotek Adli Banjarmasin akan dianalisis kelemahannya dengan
mengumpulkan data seperti: Struktur organisasi, fungsi-fungsi yang terkait,
59
jaringan prosedur yang membentuk sistem, dokumen dan catatan akuntansi
yang digunakan, sistem pengendalian intern, dan bagan alir pada sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Apotek Adli
Banjarmasin.
2. Desain yang Disarankan
Pada tahap ini maka penulis akan menghasilkan sistem informasi
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang disarakankan dengan
berdasarkan ide yang didapatkan pada tahap analisis sistem, literatur/teori
sistem informasi akuntansi, penelitian terdahulu, dan kondisi/keperluan
perusahaan, adapun sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang disarankan dapat dilihat dari penjelasan berikut ini,
yaitu:
a. Kegiatan pokok penerimaan dan pengeluaran kas, penulis merancang
sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang sesuai dengan
kegiatan pokok perusahaan, yaitu dimulai dengan input pembelian
barang, setelah input pembelian barang maka selanjutnya memasukan
transaksi pada program aplikasi dengan mengisi nota transaksi
penjualan tunai.
b. Informasi yang diperlukan manajemen perusahaan, penulis merancang
sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan
informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan, untuk
mengetahui informasi tentang perusahaan.
c. Fungsi yang terkait, penulis menghasilkan sistem informasi penerimaan
60
dan pengeluaran kas berdasarkan fungsi yang terkait untuk mengetahui
fungsi setiap bagian yang ada di perusahaan.
d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem, penulis merancang sistem
berdasarkan jaringan prosedur yang telah ada tanpa mengubah jaringan
prosedur yang telah ada sebelumnya.
e. Dokumen yang digunakan, penulis menghasilkan sistem berdasarkan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem informasi penerimaan
dan pengeluaran kas yang menghasilkan print out faktur penjualan
tunai, dan berbagai dokumen lainnya.
f. Catatan akuntansi yang digunakan, penulis menghasilkan sistem yang
berguna untuk pencatatan akuntansi, misalnya catatan akuntansi tentang
laporan penerimaan kas keseluruhan, dan berbagai catatan akuntansi
lainnya.
g. Sistem pengendalian intern, penulis menghasilkan sistem berdasarkan
sistem yang telah ada, namun sedikit mengubah sistem yang telah ada
dengan harapan akan dapat mengubah sistem pengendalian intern
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
h. Bagan alir dokumen, penulis menghasilkan sistem berdasarkan bagan
alir dokumen yang dibuat oleh penulis yaitu dengan adanya pembuatan
flowchart penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Implementasi yang Disarankan
Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi,
pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian
61
sistem yang baru, pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem
informasi yang telah dirancang agar dapat dilaksanakan secara operasional.
Mulyadi (2016:42)
Implementasi merupakan tahap pengembangan yang meliputi proses
pembuatan program, pengujian dan pengoperasian. Dalam tahap ini penulis
membuat program berdasarkan desain-desain yang telah dibuat dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015. Kemudian setelah program
dibuat maka akan dilakukan pengujuan dan pengoperasian terhadap
program yang telah dibuat berdasarkan data yang telah didapat oleh penulis.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Apotik Adli merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan obat-obatan dan melayani penjualan obat tanpa
resep (bebas) dan obat dengan resep yang beralamat di Jl. Veteran No.60
Rt.31 Kec. Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin. Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Banjarmasin memberikan Surat Izin Apotek dengan
Nomor 503/301/SIPA/6371/XII.15/Diskes.
Berdiri pada tahun 2015 oleh Bapak ARIF NOOR RAHMAN dan
dikelola sendiri, kemudian setelah muncul prospek yang menjanjikan
akhirnya Apotek Adli dikelola oleh Apoteker bernam DINA
RAHMAWANTY, M.FARM., APT dan beberapa karyawannya.
Apotek Adli mulai beoperasi dari pukul 09.00 WITA sampai
dengan 22.00 WITA pada hari Senin sampai dengan Minggu terbagi
menjadi 3 (tiga) shift, shift pagi pukul 09.00 WITA sampai dengan
12.00 WITA dengan karyawan 1 (satu) orang Apoteker, 1 (satu) orang
Asisten Apoteker dan 1 (satu) orang bagian penjualan, lalu pada shift
siang dari pukul 12.00 WITA sampai dengan 18.00 WITA dengan
karyawan 1 (satu) orang Apoteker, 1 (satu) orang Asisten Apoteker dan
1 (satu) orang Asisten Apoteker dan 1 (satu) orang bagian penjualan.
63
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lain
belum tentu sama, hal ini disebabkan dalam penyusunan struktur organisasi
harus sesuai dengan spesifikasi dari perusahaan, besar kecilnya perusahaan,
dan juga bergantung kebijaksanaan perusahaan itu sendiri. Adapun struktur
organisasi yang ada pada Apotek Adli adalah sebagai berikut :
Bagan 3
Struktur Organisasi Apotek Adli
Sumber : Apotik Adli (Diolah oleh Penulis)
Struktur organisasi pada Apotek Adli ini termasuk dalam bentuk
organisasi garis (line organization) dimana kekuasaan, arahan serta
petunjuk berasal dari pimpinan kepada seluruh karyawan dan
pertanggungjawaban berjalan dari bawah ke atas. Dari Struktur Organisasi
tersebut dapat diuraikan tanggung jawab masing-masing bagian yang
terdapat pada Apotek Adli sebagai berikut :
1) Pimpinan
PIMPINAN
(APOTEKER)
ASISTEN
APOTEKER
BAGIAN
PENJUALAN
64
Salah satu untuk mendirikan apotek adalah harus ada seorang
Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan memiliki Surat Izin Apotek
(SIA), dalam mengelola dan mengawasi jalannya apotek. Pada Apotek
Adli pimpinan berfungsi sebagai apoteker dan juga bisa merangkap di
fungsi gudang dan fungsi kas. Selain mengambil keputusan dan
kebijakan, pimpinan juga bertanggungjawab dalam kelancaran proses
penjualan dan pembelian obat-obatan.
2) Asisten Apoteker
Asisten apoteker pengganti apoteker sementara apabila apoteker
ada kesibukan. Selain itu asisten apoteker di Apotek Adli juga bisa
merangkap sebagai fungsi penjualan apabila apotek sedang ramai oleh
pembeli.
3) Bagian Penjualan
Bagian penjualan di Apotek Adli bertugas melayani pembeli,
menyiapkan obat dan mengisi buku pencatatan penjualan sesuai dengan
obat yang dibeli kemudian menerima uang dari transaksi penjualan tunai
obat dengan resep maupun non resep. Setelah itu menyerahkan obat dan
kemudian dicatat di buku penjualan. Selain itu juga berfungsi untuk
mengecek ketersediaan stok obat.
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Pada
Apotek Adli
a. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
1) Deskripsi Pokok
65
Penjualan tunai resep dilaksanakan oleh Apotek Adli dengan
cara pembeli datang membawa resep dari dokter untuk melakukan
transaksi. Bagian penjualan akan melayani dan menerima resep
dokter yang dibawah oleh pembeli kemudian bagian penjualan akan
menyerahkan kepada Apoteker atau Asisten Apoteker.
Setelah itu, bagian penjualan menyiapkan obat dan mengisi
buku catatan penjualan. Lalu pembeli akan melakukan pembayaran
kebagian penjualan atau setelah itu obat diserahkan kepada pembeli
dan beserta resepnya disimpan sebagai arsip.
2) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi yang diperlukan manajemen dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
a) Resep dari dokter.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai obat dengan resep
c) Data obat (Nama obat, kuantitas obat yang tersedia, harga jual
obat dan harga beli obat)
3) Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai pada Apotek Adli.
a) Fungsi Kas
Fungsi ini bertugas menerima pembayaran dan
menyerahkan obat kepada pembeli. Fungsi ini dilakukan oleh
bagian penjualan.
66
b) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertugas untuk menerima resep dari fungsi
penjualan, melakukan pengecekan ketersediaan obat,
menyiapkan obat, menyerahkan obat ke fungsi penjualan dan
mencatat ke dalam buku catatan penjualan. Fungsi ini dilakukan
oleh Apoteker atau Asisten Apoteker.
c) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertugas untuk mencatat transaksi penerimaan
kas dari penjualan tunai dengan resep ke dalam buku catatan
penjualan. Fungsi ini dilakukan oleh Apoteker.
4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai pada Apotek Adli yaitu :
a) Prosedur Order Penjualan
Prosedur ini menerima resep dari pembeli, menyiapkan
obat. Kemudian obat diserahkan ke fungsi kas untuk proses
pembayaran. Prosedur ini dilaksanakan oleh fungsi penjualan.
b) Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur ini digunakan untuk menerima pembayaran dari
pembeli. Fungsi kas menerima order yang telah disampaikan
oleh fungsi penjualan. Fungsi kas mencatat transaksi ke dalam
buku penerimaan kas.
c) Prosedur Penyetoran Uang kas ke Bank
67
Prosedur ini dilaksanakan oleh fungsi kas, fungsi kas akan
melakukan penyetoran uang hasil penjualan harian ke bank
setelah jam kerja berakhir.
5) Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Adli yaitu berupa
laporan penjualan :
68
Gambar 6
Laporan Penjualan
Sumber : Apotek Adli
6) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Adli
masih belum ada.
7) Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen yang berjalan pada Apotek Adli yaitu
bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari
penjualan tunai.
Berikut ini bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Aptek Adli :
69
Bagan 4
Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dengan non resep dari Penjualan Tunai pada
Apotek Adli Banjarmasin
Sumber : Apotek Adli (dibuat oleh penulis)
70
Berdasarkan bagan alir dokumen penerimaan kas dari
penjualan tunai obat non resep yang berjalan pada Apotek Adli
fungsi penjualan pada bagian penjualan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a) Menerima order penjualan dari pembeli
b) Mencek stok obat
c) Jika ada maka bagian penjualan kembali ke pembeli, jika ada
maka bagian penjualan akan menyiapkan obat yang dibeli.
71
Bagan 5
Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dengan Resep dari Penjualan Tunai pada
Apotek Adli
Sumber : Apotek Adli (dibuat oleh penulis)
72
Berdasarkan bagan alir dokumen penerimaan kas dari
penjualan tunai obat dengan resep yang berjalan pada Apotek Adli
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Fungsi Penjualan
(1) Menerima resep dari pembeli.
(2) Menyerahkan resep kepada fungsi gudang.
(3) Menerima resep beserta obat yang diberikan oleh fungsi
gudang.
(4) Menerima uang dari pembeli.
(5) Mencatat ke dalam buku catatan penjualan dan menyimpan
resep.
b) Fungsi Gudang
(1) Menerima resep dari fungsi penjualan.
(2) Mencek ketersediaan obat.
Jika obat tidak tersedia maka resep dikembalikan ke fungsi
penjualan untuk diserahkan lagi ke pembeli oleh fungsi
penjualan.
(3) Menyerahkan obat beserta resep kepada fungsi penjualan.
8) Sistem Pengendalian Intern
a) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
73
Apotek Adli dalam struktur organisasi terdapat adanya
perangkapan fungsi pada bagian penjualan, bagian penjualan
merangkap fungsi penjualan, fungsi kas dan fungsi gudang.
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Nota penjualan tidak ada.
(2) Prosedur pencatatan masih manual di buku menjadi satu
dengan penjualan resep, yaitu :
a) Faktur dari pemasok
Faktur ini dibuat oleh pemasok. Faktur ini
digunakan untuk merekam berbagai informasi dan
sebagai bukti transaksi yang diperlukan oleh manajemen
mengenai pembelian.
Berikut adalah dokumen faktur pembelian dari
pemasok yang digunakan pada Apotek Adli
74
Gambar 7 Faktur
pembelian dari pemasok
Sumber : Apotek Adli
b) Rekening – rekening yang dikeluarkan perusahaan
Rekening ini digunakan untuk merekam berbagai
informasi dan sebagai bukti transaksi yang diperlukan
oleh manajemen mengenai pengeluaran beban
operasional seperti rekening listrik, rekening telpon,
rekening air(PDAM), dll.
9) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Apotek Adli tidak ada pencatatan akuntansi untuk pengeluaran
kas oleh karena itu sangat rawan akan terjadinya kecurangan.
10) Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Bagan alir dokumen yang berjalan pada Apotek Adli yaitu
bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi pengeluaran kas.
75
Berikut bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas pada Apotek Adli :
Bagan 6
Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi
Pengeluaran kas pada Apotek Adli
Bagian Penjualan dan Bagian Gudang
mulai
Memesan
barang ke
pemasok
Faktur
pembelian
Melakukan
pembayaran
ke pemasok
Faktur
Pembelian
76
Sumber : Apotek Adli (dibuat oleh penulis)
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas dari pembelian barang dagang pada Apotek Adli
dapat dijelaskan sebagai berikut :
(1) Memesan barang dagang ke pemasok
(2) Menerima faktur pembelian rangkap kedua
(3) Melakukan pembayaran ke pemasok
(4) Menyimpan faktur pembelian
(5) Faktur pembelian diserahkan kepada pimpinan
11) Sistem Pengendalian intern
a) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
Tidak ada pemisahan tugas sehingga perangkapan tugas
yang terjadi seperti fungsi kas juga sebagai fungsi akuntansi.
b) Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Pencatatan pengeluaran kas dalam laporan pembelian
didasarkan atas faktur pembelian yang di otorisasi oleh fungsi
kas dan fungsi akuntansi.
c) Praktik yang sehat
77
Setelah pembelian barang, maka barang selalu di cek
sesuai dengan faktur pembelian.
d) Mutu karyawan sesuai dengan tanggung jawab
Apotek Adli memiliki beberapa karyawan yang mampu
melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Permasalahan
a. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan
Tunai
1) Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari
Penjulan Tunai
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah
penulis dikumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Adli
yang diterapkan masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
a) Informasi yang diperlukan manajemen
Informasi yang disajikan untuk manajemen pada Apotek
78
Adli untuk penerimaan kas dari penjualan tunai selama ini hanya
informasi mengenai buku penerimaan kas.
b) Fungsi yang terkait
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek
Adli terjadi perangkapan tugas oleh bagian penjualan yang
melaksanakan fungsi kas, fungsi penjualan, dan fungsi
akuntansi.
c) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Apotek
Adli sudah dapat dikatakan efektif, meliputi prosedur order
penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan
barang dan prosedur pencatatan penjualan tunai.
d) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada Apotek Adli masih
memiliki kekurangan, seperti tidak adanya laporan penjualan
yang lebih detail.
e) Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada Apotek Adli
dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan
tunai yaitu hanya berupa buku penerimaan kas.
f) Sistem pengendalian intern
Sistem pengendalian intern dari sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Adli yang
79
berjalan belum memenuhi unsur sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :
(1) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
Menurut analisis penulis, perangkaapan yang
dilakukan oleh bagian penjualan yang melakukan fungsi kas,
fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi memungkinkan
terjadinya penyelewengan kas dari transaksi penjualan.
(2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada Apotek
Adli belum baik, karena masih manual mencatat di dalam
buku penerimaan kas.
(3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi
Apotek Adli belum dilakukan perhitungan saldo kas
yang ada.
(4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Apotek Adli sudah
memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
2) Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah
penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas pada Apotek Adli yang diterapkan masih
80
memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut :
a) Informasi yang diperlukan manajemen selama ini hanya berupa
data pemasok, data obat, informasi transaksi pembelian obat,
dan informasi beban-beban operasional perusahaan. Apotek
Adli masih belum memiliki informasi mengenai pembelian per
pemasok dan pembelian per tanggal. Informasi pembelian
barang dagang ini berkaitan erat dengan pengeluaran kas, karena
pengeluaran kas untuk pembelian barang dagang didapat dari
transaksi pembelian barang dagang, sehingga perusahaan juga
memerlukan informasi tentang data pembelian.
b) Fungsi yang terkait
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas untuk
pembelian barang dagang pada Apotek Adli melibatkan fungsi-
fungsi terkait, seperti fungsi kas dan akuntansi. Dalam hal ini
terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas juga sebagai fungsi
akuntansi. Sehingga dalam fungsi-fungsi ini sering terjadi
pergantian fungsi dalam praktik kerjanya.
c) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas untuk pembelian barang dagang pada
Apotek Adli belum adanya prosedur pembuatan bukti kas
keluar.
81
d) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan Apotek Adli dalam sistem
informasi akuntansi pengeluaran kas belum memiliki Bukti Kas
Keluar (BKK).
e) Sistem pengendalian intern
Sistem pengendalian intern dari sistem informasi akuntansi
pengeluaran untuk pembelian barang dagang pada Apotek Adli
yang berjalan belum memenuhi unsur sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas, yaitu :
(1) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
Menurut analisis penulis, perangkapan yang dilakukan
oleh bagian penjualan yang melakukan fungsi penjualan,
fungsi kas dan fungsi akuntansi memungkinkan terjadinya
penyelewengan kas pada transaksi pembelian.
(2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan sudah cukup
baik.
(3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi
Pengeluaran kas dengan jumlah yang besar belum
dilakukan dengan cek.
(4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Apotek Adli sudah
82
memilliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
a. Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang Disarankan
Berdasarkan dari permasalahan yang telah diuraikaan, maka
penulis memberikan alternatif pemecahan masalah untuk sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai sebagai berikut :
1) Informasi yang Diperlukan Manajemen yang Disarankan
Informasi yang diperlukan manajemen yang disarankan
penulis untuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :
a) Laporan penjualan per nota
b) Laporan penjualan per tanggal
c) Laporan penjualan keseluruhan
d) Laporan penjualan per jenis obat
e) Laporan penjualan per nama obat
2) Fungsi yang Terkait yang Disarankan
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai yaitu fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi akuntansi,
dan fungsi gudang. Fungsi gudang dilakukan oleh bagian gudang.
Fungsi kas, fungsi akuntansi dan fungsi penjualan dilakukan oleh
bagian penjualan.
3) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem yang Disarankan
Jaringan prosedur dari sistem innformasi penerimaan kas dari
83
penjualan tunai yang disarankan adalah :
a) Prosedur Order Penjualan
Prosedur ini menerima order dari pembeli, melayani
pembeli, mengecek barang dengan menggunakan sistem
informasi. Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian penjualan.
b) Prosedur Pemeriksaan Barang
Prosedur ini memeriksa barang sesuai keinginan pembeli,
jika sesuai maka transaksi dilanjutkan dengan menerima
pembayaran dari pembeli, jika tidak maka akan kembali kepada
pembeli. Prosedur ini dilaksanakan oleh asisten apoteker.
c) Prosedur Pencatatn Penjualan
Pada prosedur ini bagian admin akan bertugas mencatat
penjualan tunai yang terjadi dan mencocokan antara nota yang
ada dengan sejumlah kas yang telah diterima nya, sehingga
menghasilkan laporan penerimaan kas dari penjualan tunai yang
valid dan akan diserahkan kepada manajer keuangan.
4) Dokumen yang Disarankan
Dokumen yang disarankan untuk digunakan dari penjualan
tunai pada Apotek Adli adalah sebagai berikut :
a) Nota Penjualan
Dokumen ini dibuat oleh kasir sebagai bukti pembayaran
dari pelanggan. Nota dibuat sebanyak 2 rangkap. Apotek Adli
84
sebelumnya tidak ada nota penjualan. Berikut ini desain nota
yang di sarankan penulis untuk Apotek Adli :
Gambar 8
Nota Penjualan
Sumber : Dibuat oleh penulis
b) Laporan Penjualan Per Tanggal
Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dokumen ini
85
digunakan sebagai transaksi penjualan harian maupun bulanan.
Laporan penjualan ini gunanya untuk melihat pelaksanaan
operasi penjualan dalam satu periode. Berikut desain laporan
penjualan yang disarankan penulis
Gambar 9
Laporan Penjualan per Tanggal
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
c) Laporan Penjualan Per Nama Obat
Laporan penjualan per kategori ini digunakan untuk
mengetahui transaksi penjualan setiap nama obat. Berikut desain
laporan penjualan yang disarankan penulis.
86
Gambar 10
Laporan Penjualan per Nama Obat
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
5) Bagan Alir Dokumen yang Disarankan
Bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi penerimaan
kas dari penjualan tunai yang disarankan pada Apotek Adli.
Bagan 7
Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
dari penjualan tunai yang disarankan pada Apotek Adli
87
Sumber : Dibuat oleh Penulis
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Adli dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a) Kasir
Kasir memiliki tugas antara lain :
(1) Menerima order dari pelanggan
88
(2) Menginput data obat yang dibeli & membuat nota
(3) Melakukan transaksi penjualan menggunakan sistem
komputer
(4) Mencetak nota penjualan sebanyak 2 rangkap & Laporan
penjualan harian
(5) Menerima pembayaran dari pelanggan
(6) Memberi otorisasi dan membubuhkan cap toko
(7) Nota rangkap pertama di serahkan ke pembeli beserta obat
yang dibeli
(8) Nota rangkap kedua diarsipkan sementara berdasarkan
nomor urut
(9) Laporan penjualan harian di serahkan ke bagian keuangan
yang dicetak secara periodik
b) Bagian Keuangan
Bagian Keuangan memiliki tugas antara lain :
(1) Laporan Penjualan Harian telah diserahkan oleh kasir
(2) Memberikan otorisasi laporan penjualan harian
(3) Laporan penjualan harian diserahkan kepimpinan beserta
uang penjualan harian
6) Sistem Pengendalian Intern yang Disarankan
Sistem pengendalian intern dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai sebagai berikut :
a) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
89
Apotek Adli belum memisahkan fungsi yang tegas antara
para karyawannya, sehingga perlu penyesuaian untuk
beberapa bagian yang menjalankan suatu fungsi. Agar lebih
efektif dalam pembagian-pembagian tugas yang dilakukan
maka diperlukan sebuah program aplikasi yang terintegrasi
antar cabang yang nantinya akan memudahkan setiap fungsi
untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Nota diotorisasi oleh fungsi kas.
(2) Prosedur pencatatan menggunakan program aplikasi
penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic
2015 untuk menghasilkan laporan secara komputerisasi
dengan sajian informasi.
c) Praktik yang Sehat Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi
Setiap Unit Organisasi
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi yang disarankan adalah :
(1) Pimpina melakukan pengecekan jumlah kas yang diterima
dengan laporan penjualan.
(2) Melakukan perhitungan jumlah kas yang ada ditangan
fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh
pimpinan.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan Tanggungjawabnya
90
Penulis menyarankan penggunaan program aplikasi
penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015. Untuk itu, Penulis perlu memberikan
arahan penggunaan program aplikasi tersebut kepada bagian
penjualan, asisten apoteker dan pimpinan.
b. Pengeluaran Kas yang Disarankan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis
akan memberikan alternatif pemecahan masalah untuk sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas pada Apotek Adli :
1) Infomasi yang diperlukan manajemen yang disarankan penulis
untuk sistem pengeluaran kas, yaitu :
a) Laporan pembelian per nota
b) Laporan pembelian per tanggal
c) Laporan pembelian keseluruhan
d) Laporan pembelian per jenis obat
e) Laporan pembelian per nama obat
2) Fungsi Terkait yang Disarankan
Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas pada Apotek Adli yaitu fungsi kas dan akuntansi
yang bertanggung jawab untuk melakukan pengeluaran kas dan
pencatatan pengeluaran kas serta membuat laporan.
3) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem yang Disarankan
Jaringan prosedur yang disarankan dari sistem informasi
91
akuntansi pengeluaran kas untuk pembelian barang dagang
pelaksanaan prosedurnya berdasarkan pada diagram alir data yang
disarankan. Adapun prosedur yang disarankan untuk Apotek Adli :
a) Prosedur Pengeluaran Kas
Pada prosedur ini fungsi kas untuk membuat bukti kas
keluar sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan ke
pemasok dan rangkap kedua di arsip secara permanen.
b) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas
Prosedur ini setelah fungsi kas membuat bukti kas keluar,
dibuatlah laporan pengeluaran kas oleh fungsi kas menggunakan
program aplikasi.
4) Dokumen yang Disarankan
Dokumen yang disarankan untuk digunakan pada pengeluaran
kas pada Apotek Adli adalah sebagai berikut :
a) Laporan Pembelian Pertanggal
Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dokumen ini
digunakan sebagai transaksi pembelian harian maupun bulanan.
Laporan pembelian ini gunanya untuk melihat pelaksanaan
operasi pembelian dalam satu periode.
b) Laporan Pembelian Per Nama Obat
Laporan pembelian per nama obat ini digunakan untuk
mengetahui transaksi pembelian setiap nama obat.
c) Laporan Pembelian Per Pemasok
92
Laporan pembelian per pemasok ini digunakan untuk
mengetahui transaksi pembelian setiap pemasok.
5) Bagan Alir Dokumen yang disarankan
Bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi pengeluaran
kas yang disarankan pada Apotek Adli :
Bagan 8
Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Apotek
Adli yang Disarankan
93
Sumber : Diolah oleh Penulis
Berdasarkan bagan alir dokumen pengeluaran kas dari
pembelian tunai pada Apotek Adli yang disarankan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
(1) Menerima faktur pembelian / rekening biaya operasional
(2) Membuat bukti kas keluar
(3) Transaksi pengeluaran kas
(4) Mencetak bukti kas keluar sebanyak 2 rangkap
(5) Bukti kas keluar rangkap pertama di serahkan ke pemasok
94
(6) Bukti kas keluar rangkap kedua diarsipkan secara permanen
sesuai nomor bukti kas keluar
(7) Mencetak laporan pengeluaran kas secara periodik
(8) Laporan pengeluaran kas diserahkan kepimpinan
6) Sistem Pengendalian Intern yang Disarankan
Sistem pengendalian intern dalam sisitem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang sebagai berikut :
a) Organisasi yang memisahkan fungsi secara tegas dan jelas
Apotek Adli belum memisahkan fungsi yang tegass antara
para karyawannya, sehingga perlu penyesuaian untuk beberapa
bagian yang menjalankan suatu fungsi. Agar lebih efektif dalam
pembagian – pembagian tugas yang dilakukan maka diperlukan
sebuah program aplikasi yang yang terintegrasi antar cabang
yang nantinya akan memudahkan setiap fungsi untuk
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Nota diotorisasi oleh fungsi kas
(2) Prosedur pencatatan menggunakan Microsoft Visual Basic
2015 untuk menghasilkan laporan secara komputerisasi
dengan sajian informasi yang akurat dengan tingkat
kecermatan dan efisiensi terhadap penampilan informasi.
c) Praktik yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungi
Setiap Unit Organisasi
95
(1) Pimpinan melakukan pengecekan jumlah kas yang diterima
dengan laporan penjualan.
(2) Melakukan perhitungan jumlah kas yang ada ditangan fungsi
kas secara periodik dan secara mendadak oleh pimpinan.
d) Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggungjawanmya
Penulis menyarankan penggunaan program aplikasi
penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan Microsoft Visual
Basic 2015. Untuk itu, Penulis perlu memberikan arahan
penggunaan program aplikasi tersebut kepada bagian penjualan,
asisten apoteker dan pimpinan.
b. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Apotek Adli yang
disarankan
1) Unnormalisasi
96
Tabel basis data yang digunakan dalam mendesain sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Apotek
Adli
Tabel 3
Tabel Unnormalisasi
No Nama Field No Nama Field
1 kodeobatlenny 15 alamatpemasoklenny
2 namaobatlenny 16 telponpemasoklenny
3 tanggalkadaluarsalenny 17 nonotapembelianlenny
4 kodejenisobatlenny 18 tanggalbelilenny
5 jenisobatlenny 19 kodepenggunalenny
6 kodekategoriobatlenny 20 kuantitaslenny
7 kategoriobatlenny 21 nonotapenjualanlenny
8 kodesatuanobatlenny 22 tanggaljuallenny
9 satuanobatlenny 23 kodekasirlenny
10 hargabelilenny 24 bayarlenny
11 hargajuallenny 25 namapenggunalenny
12 stokobatlenny 26 sandilenny
13 kodepemasoklenny 27 jabatanlenny
14 namapemasoklenny
Sumber : Penulis
a) Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal pertama yaitu nilai untuk semua data
adalah atomic, yang artinya data tersebut tidak bisa dibagi-bagi
lagi menjadi unit-unit yang lebih kecil dan nilai berulang.
Contohnya pada tbpemasoklenny terdapat namapemasoklenny
dan alamatpemasoklenny, dimana atribut tersebut tidak dapat
dibagi bagi menjadi unit yang lebih kecil.
b) Bentuk normal kedua (2NF)
Sebuah tabel bentuk normal kedua menyatakan tabel
dengan kunci utama gabungan hanya terdapat pada bentuk 1NF,
97
tetapi tidak pada 2NF sebuah tabel relasional berada pada bentuk
normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap kolom bukan
kunci yang sepenuhnya tergantung dengan kunci utama.
Contohnya data namaobatlenny, tanggalkadaluarsalenny,
jenisobatlenny, satuanobatlenny, kategoriobatlenny,
stokobatlenny, hargajuallenny, hargabelilenny, bergantung
penuh pada kunci relasi kodeobatlenny pada tabel tbobatlenny.
c) Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada
tabel relasional tergantung hanya pada kunci utama. Sebuah
tabel relasional berada pada bentuk normal ketiga jika tabel
sudah berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak
tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Contohnya
pada tbdpenjualanlenny terdapat kolom bukan kunci
kuantitaslenny, kolom tersebut tergantung sepenuhnnya pada
kunci utama nonotapenjualanlenny dan kodeobatlenny.
Selain telah memenuhi syarat bentuk normal ketiga (3NF)
diatas, maka relasi antar tabel tersebut memenuhi anomali-
anomali berikut :
(1) Anomali Penyisipan (Insertion)
Anomali penyisipan merupakan error atau kesalahan
yang terjadi akibat operasi penyisipan record pada sebuah
relasi. Misalnya pada tabel tbbatlenny terdapat atribut
98
kodeobatlenny yang berisi KD001 dan KD002 anomali
insertion akan terjadi jika pada tbdpenjualanlenny yang
atributnya kodeobatlenny diisi oleh KD003, dengan relasi ini
maka anomali dapat dicegah karena penyisipan KD003
tersebut akan ditolak oleh relasi
(2) Anomali Penghapusan
Anomali penghapusan merupakan error atau kesalahan
yang terjadi akibat operasi penghapusan terdapat record atau
sebuah relasi. Misalnya tabel tbobatlenny terdapat atribut
kodeobatlenny yang berisi KD001 dan KD002 Anomali
penghapusan akan terjadi pada tabel tbobatlenny yang
atributnya kodeobatlenny yaitu A002 dihapus, tetapi A002
pada atribut tbdpenjualanlenny masih ada, dengan relasi ini
maka anomali dapat dicegah karena penghapusan A002 akan
ditolak oleh relasi atau A002 juga terhapus pada
tbdpenjualanlenny.
(3) Anomali Modifikasi (Update)
Anomali Modifikasi merupakan kesalahan yang terjadi
akibat perubahan record dari sebuah relasi. Misalnya tabel
tbobatlenny terdapat atribut kodeobatlenny yang berisi A001
dan A002 Anomali update akan terjadi jika pada tabel
tbdpenjualanlenny yang atributnya kodeobatlenny di update
dengan A003, dengan relasi ini maka anomali ini dapat
99
dicegah karena modifikasi A003 pada tbdpenjualanlenny
akan ditolak oleh relasi ini.
2) Sistem Basis Data (SBD)
a) Desain Basis Data Secara Logika
Penambahan kata lenny pada setiap nama tabel dan
nama field merupakan identifikasi nama penulis dalam
mengerjakan tugas akhir. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi potensi terjadinya copy paste dalam pembuatan
program aplikasi. Penambahan kata lenny tersebut sesuai
dengan yang telah dianjurkan oleh pembimbing pada saat
bimbingan Tugas Akhir. Berikut ini akan penulis tampilkan
diagram relasi antar tabel yang dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
100
Gambar 11
Relasi Antar Tabel
Sumber : Penulis
Penjelasan dari gambar relasi antar tabel pada gambar di atas
adalah sebagai berikut :
(1) Tabel tbobatlenny
Tabel tbobatlenny digunakan untuk menyimpan
data obat dan memasukan data obat baru saat melakukan
pembelian. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke
tbdpembelialenny dan tbdpenjualanlenny dengan field
kunci kodeobatlenny.
(2) Tabel tbpemasoklenny
Tabel tbpemasoklenny digunakan untuk
menyimpan data pemasok dan memasukan data pemasok
baru. Tabel ini memiliki jenis relasi one to many ke
101
tbhpembelianlenny dengan field kunci
kodepemasoklenny.
(3) Tabel tbhpembelianlenny
Tabel tbhpembelianlenny digunakan untuk
menyimpan data transaksi pembelian. Tabel ini memiliki
jenis relasi one to many ke tabel tbdpembelianlenny
dengan field kunci utama nonotapembelianlenny serta
kunci tamu kodepemasoklenny.
(4) Tabel tbdpembelianlenny
Tabel tbdpembelianlenny digunakan untuk
menyimpan data pembelian. Tabel ini memiliki dua
kunci yang merupakan compound key yaitu
nonotapembelianlenny dan kodeobatlenny sehingga
tabel ini memiliki dua relasi one to many yaitu :
(a) Relasi one to many dengan tabel tbobatlenny yang
berarti satu namaobatlenny bisa mempunyai banyak
detail ke tbdpembelianlenny.
(b) Relasi one to many dengan tabel tbhpembelianlenny
yang berarti satu nonotapembelianlenny bisa
memiliki banyak detail ke tabel tbdpembelianlenny
atau tidak boleh ada lebih dari satu
nonotapembelianlenny dalam tbdpembelianlenny.
(5) Tabel tbhpenjualanlenny
102
Tabel tbhpenjualanlenny digunakan untuk
menyimpan data transaksi penjualan. Tabel ini memiliki
jenis relasi one to many ke tabel tbdpenjualanlenny
dengan field kunci utama nonotapenjualanlenny.
(6) Tabel tbdpenjualanlenny
Tabel tbdpenjualanlenny digunakan untuk
menyimpan data penjualan. Tabel ini memiliki dua kunci
yang merupakan compound key yaitu
nonotapenjualanlenny dan kodeobatlenny, sehingga
tabel ini memiliki dua relasi one to many yaitu :
(a) Relasi one to many dengan tabel tbobatlenny yang
berarti satu namaobatlenny bisa mempunyai banyak
detail ke tabel tbdpenjualanlenny
(b) Relasi one to many dengan tabel tbhpenjualanlenny
yang berarti satu nonotapenjualanlenny bisa
memiliki banyak detail ke tabel tbdpenjualanlenny
atau tidak boleh ada lebih dari satu
nonotapenjualanlenny dalam tabel
tbdpenjualanlenny.
b) Desain Basis Data Secara Fisik
(1) Tabel Obat
Nama Tabel : tbobatlenny
Kunci Utama : kodeobatlenny
103
Jumlah Field : 12
Fungsi : untuk menyimpan data obat
Gambar 12
Tabel Obat
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(2) Tabel Pemasok
Nama Tabel : tbpemasoklenny
Kunci Utama : kodepemasoklenny
Jumlah Field : 4
Fungsi : untuk menyimpan data pemasok obat
104
Gambar 13
Tabel Pemasok
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(3) Tabel Header Pembelian
Nama Tabel : tbhpembelianlenny
Kunci Utama: nonotapembelianlenny
Jumlah Field: 4
Fungsi : Untuk menyimpan data header pembelian
Gambar 14
Tabel Header Pembelian
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(4) Tabel Detail Pembelian
Nama Tabel : tbdpembelianlenny
Kunci Utama : nonotapembelianlenny
Jumlah Field : 5
Fungsi : untuk menyimpan data pembelian
105
Gambar 15
Tabel Detail Pembelian
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(5) Tabel Header Penjualan
Nama Tabel : tbheaderpenjualanlenny
Kunci Utama : nonotapenjualanlenny
Jumlah Field : 4
Fungsi : untuk menyimpan data header pembelian
Gambar 16
Tabel Detail Pembelian
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(6) Tabel Detail Penjualan
Nama Tabel : tbdpenjualanlenny
Kunci Utama : nonotapenjualanlenny
Jumlah Field : 5
Fungsi : umtuk menyimpan data penjualan
106
Gambar 17
Tabel Detail Penjualan
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
3) User Interface
Program aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas dibuat
oleh penulis dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015
sebagai front end. Pada program ini penulis membuat beberapa
form master, form transaksi dan form laporan.
(1) Form Login
Form login merupakan form yang muncul pertama kali
saat menjalankan program. Berikut tampilan form login :
Gambar 18
Form Login
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(2) Form Menu Utama
Menu utama merupakan tampilan setelah form
login digunakan untuk menampilkan beberapa pilihan
107
progam kepada user. Menu utama terdiri dari sub-sub
menu utama seperti menu master, menu transaksi,
menu laporan dan menu pengaturan. Adapun desain
menu dan sub menu dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 19
Form Menu Utama
Sumber : Dbuat Oleh Penulis
(3) Form Master Data
Form master terdiri dari 2 form, fungsi setiap
master yaitu sebagai penginputan data. Adapun master-
master yang digunakan adalah :
(a) Form Master Obat
Form master obat berfungsi untuk
menginputkan data dari obat dan tabel yang
diperlukan adalah tabel tbobatlenny. Berikut ini
desain dan tampilan dari form master obat :
108
Gambar 20
Form Master Obat
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(b) Form Master Pemasok
Form master pemasok berfungsi untuk
menginputkan data pemasok dan tabel yang
digunakan tbpemasoklenny. Berikut ini form
master pemasok :
109
Gambar 21
Form Pemasok
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(4) Form data transaksi
(a) Form Penjualan
Form penjualan merupakan form yang
digunakan untuk transaksi dari penjualan tunai.
Bagian kasir bertugas melakukan transaksi dari
penjualan tunai. Berikut tampilan transaksi dari
penjualan tunai
Gambar 22
Form Transaksi Penjualan
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(b) Form Pembelian
110
Form pembelian digunakan untuk transaksi
pembelian obat yang dilakukan oleh asisten
apoteker. Berikut tampilan form pembelian :
Gambar 23
Form Transaksi Pembelian
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(5) Laporan
(a) Laporan Master Data
Laporan master data merupakan laporan data-
data yang diinput, salah satu contohnya laporan
data obat yang berfungsi sebagai informasi data
obat untuk transaksi penjualan dan pembelian.
Berikut ini tampilan laporan data obat :
111
Gambar 24
Laporan Master Data Obat
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(b) Laporan Transaksi Penjualan
Laporan transaksi penjualan merupakan
laporan data-data yang diinput, salah satu
contohnya laporan transaksi penjualan yang
berfungsi sebagai informasi transaksi penjualan.
Berikut ini tampilan laporan transaksi penjualan :
112
Gambar 25
Laporan Penjualan
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
(c) Laporan Transaksi Pembelian
Laporan transaksi pembelian merupakan
laporan data-data yang diinput, salah satu
contohnya laporan transaksi pembelian yang
berfungsi sebagai informasi transaksi pembelian.
113
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis dalam
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut :
a. Metode pencatatan pada Apotek Adli masih dilakukan secara manual, pada
transaksi pembelian tidak dicatat dan pada transaksi penjualan tunai
mencatat di buku penjualan setiap harinya.
b. Rancang bangun program aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas dibuat
menggunakan Visual Basic 2016 sesuai dengan siklus penerimaan dan
pengeluaran kas, yaitu dari transaksi penjualan atau pembelian di input ke
form transaksi penerimaan atau pengeluaran kas dan posting ke buku besar
kas, kemudian dibuatkan output berupa nota penjualan untuk pembeli dan
laporan penjualan, pembelian dan buku besar kas untuk pemilik.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa
saran dengan harapan saran tersebut dapat digunakan sebagai landasan Apotek
Adli dalam rangka memperbaiki penerimaan dan pengeluaran kas agar setiap
adanya transaksi penjualan maupun pembelian sehingga pemilik bisa
mengetahui berapa total penerimaan dan pengeluaran kas nya per periode yang
diinginkan. Juga dengan adanya laporan buku besar kas yang dibuat oleh
penulis untuk membantu Apotek Adli akan memberikan informasi berupa
laporan saldo akhir bulan.
1. Apotek Adli diharapkan menggunakan program aplikasi penerimaan dan
pengeluaran kas yang telah dibuat untuk melakukan kegiatan pencatatan dan
pengolahan data transaksi penjualan dan pembelian tunai. Program ini
diharapkan dapat mempermudah dalam penginputan dan pengarsipan data
transaksi penjualan maupun pembelian, dan serta mempermudah untuk
mengetahui total penjualan dan pembelian yang sudah terjual dan yang
sudah dibeli untuk periode tertentu melalui laporan penjualan / pembelian.
2. Untuk menjalankan rancang bangun penerimaan dan pengeluaran kas pada
Apotek Adli harus menyediakan beberapa komponen seperti software yaitu
instal program Microsoft Visual Basisc 2015 dan MySQL, serta bersedia
diberikan arahan / tutorial oleh penulis untuk implementasi program aplikasi
penerimaan dan pengeluaran kas yang telah dibuat oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2009. Rekayasa Sistem Pengenalan Wajah. Semarang: ANDI
Faisal, M.Reza. 2017. Seri Belajar ASP.NET: ASP.NET Core MVC &MySQL
Dengan Visual Studio Code. Banjarmasin: Indonesia Net Develover
Community
Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sitem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi).
Yogyakarta:Deepublish
Kadir, Abdul. 2013. Pemrograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta:
MediaKom
Lubis, Adyanata.2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish
Mahatmyo, Atyanto. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar.
Yogyakarta: Deepublish
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
Siyoto, Siyoto dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing
Talib, Haer. 2005. Panduan Praktis Belajar Komputer. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Utami, Ema dan Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman
Database dengan SQL Server, Ms. Access, dan Ms. Visual Basic.
Yogyakarta: ANDI
Wahana Komputer. 2010. SQL Server 2008 Express. Semarang: ANDI
FORMAT DENAH PERUSAHAAN
Nama Instansi / Perusahaan : Apotek Adli Banjarmasin
Alamat : Jalan Veteran No. 6C RT 31 Banjarmasin
Telp : +625116840105
Email : -
Kordinat : -3.319728,114.612345
A. Denah / Peta Perusahaan
B. Foto Perusahaan
122
123