Upload
putra-leo
View
225
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS INDIVIDU
HUBUNGAN MASYARAKAT
Dosen Pengampu :
HERY BAGUS ANGGORO WICAKSONO,S.PD.,M.PD.
Disusun oleh :
Nama : Manto
NPM : 09121147
Kelas : BK 6C
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012 / 2013
Bimbingan konseling 1
Artikel Analisis Film: Freedom Writers
CERITA SUKSES BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMPERSATUKAN RAS DAN MERUBAH KARAKTER PESERTA DIDIKNYA JADI LEBIH BAIK
Posted: March 7, 2012 in Film, Psikologi, Psikologi Pendidikan 1
A. Identitas Film
Judul Film : Freedom Writers
Sutradara : Richard La Gravenese
Produksi : Paramount Pictures, Tahun 2007
Penulis Naskah : Richard La Gravenese
Pemeran : Hillary Swank, Dolores Umbridge, Patrick Demsey, dll.
B. Sinopsis Film Freddom Writer
Freedom Writers merupakan film yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang
guru Bimbingan Konseling merangkap mengajar bahasa inggris di wilayah New Port Beach,
Long Beach, California, Amerika Serikat dalam membangkitkan kembali semangat anak-anak
didiknya untuk belajar. Dikisahkan, Erin Gruwel (diperankan oleh Hillary Swank), seorang
wanita yang berpendidikan tinggi, datang ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa
Inggris di kelas 203, di mana terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok, seperti ras
kamboja, kulit hitam, latin, dan kulit putih, dan pada saat itu sedang hangat diperbincangkan
tentang isu rasisme.
Pada awal kedatangan Erin, para murid sama sekali tidak tertarik dengan
kehadirannya. Kabanyakan dari mereka tidak senang terhadap orang berkulit putih. Mereka
menganggap bahwa Erin tidak mengerti apapun tentang kehidupan mereka yang keras,
kehidupan yang selalu berada di bawah bayang-bayang perang dan kekerasan. Bagi mereka,
kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari kekerasan.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Erin, baik dari pihak sekolah yang rasis,
hingga pihak suami dan ayahnya. Diskriminasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti
pemisahan kelas, serta perbedaan fasilitas yang terlihat antara ras kulit putih dan ras di luar itu
membuat Erin miris. Agar diterima oleh anak-anak didiknya, Erin mencari cara untuk
Bimbingan konseling 2
melakukan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat. Namun, sejak Erin disibukkan
dengan pendekatan terhadap anak-anak didiknya dan bekerja paruh waktu, timbul masalah
baru, ia diceraikan oleh suaminya. Hingga pada akhirnya, ayahnya yang semula tidak
mendukung, berbalik mendukung pekerjaan Erin.
Erin paham dengan kondisi anak-anak didiknya yang selalu berkelompok dengan ras
mereka masing-masing. Akhirnya, ia menemukan cara untuk “menjangkau” kehidupan mereka
dengan memberikan mereka buku, dan meminta mereka mengisinya dengan jurnal harian.
Bahkan, ketika sekolah mendiskriminasikan fasilitas buku, Erin memberikan buku baru tentang
kehidupan gank yang lekat dengan keseharian mereka. Sejak membaca jurnal harian yang
bercerita tentang kehidupan mereka yang keras, Erin semakin bersemangat untuk mengubah
kehidupan anak-anak didiknya, serta menghapus batas tak terlihat yang secara budaya
memisahkan mereka dengan cara-cara yang mengagumkan.
Untuk menambah motivasi belajar Erin mendatangkan Mrs. Miep Gies, seorang wanita
penolong Anne Frank, anak Yahudi yang hidup pada zaman Hitler dan holocaust-nya. Ia
mendatangkan Mrs. Miep Gies untuk berbagi cerita kepada anak-anak didiknya tentang sebuah
bencana yang terjadi karena rasisme, serta usaha-usaha Erin lainnya yang mendapat tantangan
dari pihak-pihak sekolah.
Akhirnya, keteguhan Erin dalam mendidik mereka berbuah hasil. Anak-anak tersebut,
yang semula benci satu sama lain Karena perbedaan ras, akhirnya menjadi berteman dan
menghapus sekat-sekat ras di antara mereka. Bahkan, ketika ada kasus penembakan yang
menimpa seorang kawan anak didiknya, ia mengajarkan tentang arti kejujuran. Jurnal harian
yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan menjadi satu buku. Erin menamai kumpulan
buku harian murid-muridnya dengan nama The Freedom Writers Diary.
C. Inovasi Pendidikan dalam Film Freddom Writers
1. Karakteristik Inovasi
Menurut Everett M. Rogers, 1993: 14-16 (dalam Udin Syaefudin, 2008: 21-22)
mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya
penerimaan inovasi adalah keuntungan relatif, kompatibel, kompleksitas, triabilitas, dan dapat
diamati.
Bimbingan konseling 3
a. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.
Dalam film Freedom Writers ini inovasi yang dilakukan oleh Erin Gruwell memberikan
keuntungan relatif yaitu, nilai siswa-siswa kelas 203 Woodrow Wilson High School yang semula
mendapatkan nilai F, pada akhirnya meningkat nilai para siswanya menjadi B, dan hal terpenting
dari inovasi yang dilakukan oleh Erin Gruwell menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan memberi kepuasan bagi para siswanya.
b. Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman
lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang dilakukan Erin Gruwell disesuaikan dengan
pengalaman yang dialami oleh para siswanya, yaitu tentang kekerasan rasis. Dalam proses
pembelajarannya Erin memberiakn inovasi, misalnya memutarkan video tentang kekerasan dan
berkunjung ke museum dengan tujuan siswanya faham bagaimana dampak dari kekerasan.
c. Kompleksitas (complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi
bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan
cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima
akanlambat proses penyebarannya. Inovasi yang dilakukan oleh Erin sangat efektif diberikan
pada siswanya, karena inovasinya selalu mengaitkan dengan penyelesaian masalah kekerasan
rasis, hal ini mudah diterima oleh paras iswanya karena sesaui dengan kehidupan para siswanya
tersebut.
d. Trialabilitas (trialability) ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu
inovasi yang dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidal dicoba
lebih dahulu. Saat Erin memberikan buku mengenai kekerasan rasis dan siswanya tertarik, maka
pada semester musim panas Erin membekali siswanya beberapa buku untuk dibacanya dengan
harapan memberikan dampak positif bagi siswanya.
e. Dapat diamati (observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Hasil inovasi
yang dilakukan Erin terlihat dari suasana kelas yang tidak berkelompok dengan rasnya saja,
namun tidak lagi memandang ras dan saling bekerja sama.
2. Proses Inovasi
Pada waktu awal mengajar di Wilson High School, yang pertama kali Erin lakukan
adalah mengobservasi ruang kelas Brian Gilbert seorang guru yang mengajar bahasa Inggris
junior. Ia melihat bahwa ruang kelas junior tersebut sangat rapi, kursi-kursinya bagus. Ketika
Erin masuk ruang 203 tempat ia mengajar, Erin melihat bahwa bangku-bangku siswanya sudah
Bimbingan konseling 4
tua, banyak sekali coretan di mejanya, tirai jendela juga sudah ada yang rusak. Jauh sekali
dengan ruang kelas junior. Setelah murid-muridnya masuk kelas, Erin melihat bahwa murid-
muridnya berkumpul sesuai dengan ras mereka masing-masing. Orang negro berkumpul dengan
orang negro, orang Kamboja berkumpul dengan orang Kamboja, dan begitu pula ras yang lain
berkumpul sesuai dengan warna kulitnya. Saat pertama kali mengajar itu pula Erin melihat
perkelahian antara Jamal dan Andre Brion. Erin sangat kaget melihat peristiwa itu karena itu di
luar dugaannya, tapi Erin tidak menyerah setelah apa yang ia alami. Erin mengobservasi
bagaimana situasi dan kondisi muridnya. Erin berusaha mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi
di antara murid-muridnya tersebut agar ia bisa memperlakukan mereka dengan tepat sehingga
murid-muridnya yang nakal dan acuh dengan pendidikan itu bisa bersemangat bersekolah.
Hari kedua mengajar, Erin meredakan pertengkaran antara Jamal dan Gloria karena Jamal
usil mengambil tas Gloria. Erin juga melihat kerusuhan di sekolah tempat ia mengajar. Ia melihat
perkelahian antar suku atau ras. Antara Paco yang orang Latin dengan Grant Rice yang orang
berkulit hitam, antara Eva Benita yang orang Latin dan Cindy Nigor yang orang Kamboja. Pada
saat kerusuhan itu juga Erin melihat bahwa salah satu muridnya ada yang membawa pistol. Erin
mengobservasi lagi bagaimana perkelahian antar ras itu terjadi.
Hari-hari berikutnya, Erin menampilkan sesuatu yang berbeda yaitu melakukan berbagai
permainan agar sausana pembelajaran lebih menyenangkan, melihat video tentang kekerasan
melakukan kunjungan studi ke museum, dan mendatangkan Mrs. Miep Giep sebagai pembicara
untuk menjelaskan kekerasan yang terjadi pada kekuasaan Hitler yang dituliskan dalam buku
berjudul “The Diary of Anne Frank”.
Erin mampu melakukan proses inovasi denagn baik. Siswa-siswa yang awalnya tidak
mau menerima Erin dan tidak mau belajar dan sulit untuk diatur karena selalu berkelompok
dengan rasnya pada akhirnya siswanya menerima Erin dan mulai tertarik dengan kegiatan belajar
mengajar.
3. Strategi Inovasi
Udin Syaefudin (2008: 63) menyebutkan ada empat macam strategi inovasi pendidikan,
yaitu: strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan strategi paksaan. Strategi yang
dilakukan Erin Gruwell selama ia mengajar sebagi guru bahasa Inggris di Woodrow Wilson
High School diantaranya sebagai berikut.
a. Strategi Fasilitatif (Facilitative Strategies)
Bimbingan konseling 5
Pelaksanaan strategi fasilitatif dalam pembelajaran yang dilakukan Erin bertujuan untuk
menyediakan fasilitas yang diperlukan siswanya dengan maksud agar pembelajaran berjalan
dengan mudah dan lancar.
Hal ini dilakukan dengan cara menyediakan buku-buku yang dijadikan referensi dalam
pembelajaran, meskipun ia harus bekerja paruh waktu untu mengumpulkan biaya untuk membeli
buku tersebut.
b. Strategi Pendidikan (Re-Educatif Strategies)
Pelaksanaan strategi pendidikan dengan cara antara lain sebagai berikut.
1) Memahami karakteristik peserta didik.
2) Memilih metode pembelajaran yang tepat.
3) Memberikan motivasi kepada siswa.
4) Melakukan pendekatan, baik secara individu maupun kelompok kepada para siswanya.
c. Strategi Bujukan (Persuative Strategies)
Erin selalu memberi bujukan pada siswanya, misalnya ketika kakak Andre Dion masuk
penjara, dia menjadi putus asa dan menilai dirinya sendiri dengan nilai F. Erin membujuk Andre
agar dia bangkit lagi dan dia ingin melihat Andre akan lulus dengan nilai yang baik.
d. Strategi Paksaan (Power Strategies)
Erin memaksa anak didiknya untuk membaca buku “The Diary of Anne Frank” agar
mereka tahu apa yang terkandung dalam buku tersebut.
D. Analisis Film Freedom Writers pada Masing-masing Bagian
Inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan, menurut Udin Syaefudin, (2008: 8).
Terkait dengan fim Freedom Writers, di bawah ini akan dikemukakan beberapa inovasi
pendidikan yang dilakukan oleh Erin Gruwell sebagai seorang guru bahasa Inggris di Woodrow
Wilson High School, Long Beach, California, Amerika Serikat di kelas 203.
1. Bertukar Tempat Duduk
Melakukan kegiatan pembelajaran dengan musik dan puisi kemudian memindahkan
tempat duduk siswa dengan perbatasan baru dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan
antar kelompok dan lebih mengenal satu sama lain. (disc I ’00.18.57 s.d. ‘00.21.50).
2. Dialog Bersama
Bimbingan konseling 6
Pada saat Tito mengolok-olok Jamal yang berkulit hitam dengan menggambar karikatur
orang negro yang berbibir tebal. Saat itulah Erin ingat bahwa kejadian ini pernah terjadi yaitu
pada jaman Hitler, orang-orang membuat gambar karikatur orang Yahudi yang berhidung sangat
mancung dan besar. Erin mengajak dialog murid-muridnya tentang holocaust dan geng paling
bersejarah di dunia. Erin berusaha menyadarkan mereka. Perhatian para siswa mulai terpusat dan
hal tersebut sangat menarik siswanya karena sesuai dengan kehidupan mereka . (disc I ’00.26.17
s.d. ’00.28.58).
3. Line Game (permainan garis)
Erin mengajak murid-muridnya untuk bermain permainan garis yaitu dibuat garis dengan
menggunakan isolasi, lalu Erin akan memberikan sejumlah pertanyaan. Jika pertanyaan itu cocok
dengan mereka, mereka harus maju ke garis berhadap-hadapan dengan teman-temannya. Lalu
mundur lagi untuk pertanyaan berikutnya. Tujuan dari permainan ini adalah agar para murid
saling mengenal, memandang satu sama lain, mengakrabkan mereka. (disc I ‘00.39.30 s.d.
‘00.42.15).
4. Buku Jurnal Harian atau Catatan Harian
Erin memberi siswanya sebuah buku untuk diisi dengan lagu, puisi, hal baik, maupun hal
buruk. Apapun yang ingin mereka ungkapan ditulis dalam buku tersebut. Pada intinya, Erin
memerintahkan siswanya agar menulis buku harian. Hal ini merupakan tindakan yang dilakukan
Erin untuk lebih mengenal siswa-siswanya dan dapat memberi tindakan lanjut terhadap para
siswanya. (disc I ‘00.43.36 s.d. ‘00.45.15)
5. Memberi Buku Bacaan tentang Geng dan Kekerasan
Setelah membaca semua buku harian para siswanya yang rata-rata menceritakan tentang
geng dan kekerasan, timbul ide Erin untuk memberikan mereka buku bacaan tentang anggota
geng dan kekerasan. Erin memberikan buku yang berjudul Burango Street, dan para siswa
tertarik untuk membaca buku tersebut. (disc I ‘00.53.34 s.d. ‘00.53.59).
6. Study Tour ke Museum of Tolerance
Setelah mengamati siswa-siswanya Erin berpikir bahwa siswa-siswanya tersebut haus
akan ilmu pengetahuan yang ada di dunia luar. Oleh karena itu, Erin meminta ijin untuk
mengajak para muridnya tour keliling museum. Erin ingin menyadarkan mereka bahwa apa yang
terjadi diantara mereka belum sepadan dengan penderitaan yang dialami oleh orang yang hidup
pada jaman kekuasaan Hitler seperti Anne Frank.
Bimbingan konseling 7
Tour keliling museum ini memberikan dampak positif bagi para siswa Erin. Setelah tour
keliling museum, Erin mempertemukan para siswanya dengan korban holocaust. Semua yang
dilakukan Erin ini tidak akan dilupakan oleh para muridnya. Tujuan Erin melakukan ini adalah
agar muridnya bisa bersatu dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Seusai Tour dan
berbincang-bincang dengan korban holocaust, perilaku murid Erin sedikit demi sedikit berubah.
Mereka menjadi akrab satu sama lain. Seperti Marcus yang berkulit hitam dan Ben yang berkulit
putih. (disc II ‘00.00.19 s.d. ‘00.03.56).
7. Toast for Change
Pada awal memasuki semester baru, siswa diajak untuk menceritakan pengalamnnya, dan
melakukan perubahan terhadap diri masing-masing kemudian bersulang atas perubahan yang
akan mereka lakukan. Setelah mereka bersulang dilanjutkan dengan mengambil bingkisan yang
berisi empat buku yang akan dibaca para siswa untuk satu semester ke depan di musim panas,
yang salah satu dari buku itu berjudul “The Diary of Anne Frank”. Pada waktu memberikan buku
itu, Erin memberikan sedikit pesan atau nasihat untuk para siswanya bahwa ada harapan yang
menanti di masa depan dan jangan menyerah dengan kondisi yang terjadi. (disc II ‘00.06.29 s.d.
‘00.07.10).
8. Taste for Change dan Concert for Change
Setelah semua siswa membaca buku berjudul “The Diary of Anne Frank”, siswa
diperintahkan menulis surat untuk Miep Gies yang merupakan orang yang menolong Anne
Frank. Siswa tertarik dan mereka bekerjasama mengumpulkan dana untuk mengundang Miep
Giess ke sekolahnya untuk menceritakan kejadian yang terjadi pada jaman kekuasaan Hitler
tersebut. (disc II ‘00.17.17 s.d. ‘00.17.55).
9. Melihat Video Freedom Ride
Siswa Melihat video freedom ride yang berkisah tentang seorang kulit putih yang rela
menyelamatkan ras kulit hitam meskipun harus merelakan dirinya disiksa sampai hampir
meninggal. Dengan melihat video ini diharapkan siswa saling menghargai satu sama lain. (disc II
‘00.21.10 s.d. ‘00.21.50).
10. Kumpulan Buku Harian “The Freedom Writers Diary”
Buku harian yang telah mereka tulis, diketik dan dikumpulkan menjadi satu buku. Erin
menamai kumpulan buku harian siswa-siswanya dengan nama The Freedom Writers Diary. Pada
akhirnya mereka menjadi kelas yang kompak dan para siswanya saling mengenal satu sama lain.
Bimbingan konseling 8
Semua yang telah dilakukan Erin cukup mengubah perilaku siswa-siswanya. (disc II ‘00.32.28
s.d. ‘00.33.07).
E. Hal-hal Positif yang Dapat Diambil dari Film Freedom Writers
Film Freedom Writers ini sangat cocok dijadikan sumber rujukan untuk menambah
wawasan tentang dunia pendidikan, baik untuk para pendidik maupun peserta didiknya
khususnya untuk menambah wawasan dalam proses konseling. Ada banyak hal yang dapat kita
pelajari dari film ini, terutama bagaiman tokoh Erin Gruwell sebagai seorang guru bimbingan
konseling yang harus berjuang keras dalam melakukan konseling kepada siswanya, dimana
mereka yang terbiasa dengan kekerasan dan selalu hidup berkelompok dengan masing-masing
rasnya.
Beberapa hal yang dapat diambil dari film Freedom Writers.
1. Sebagai seorang guru, harus mampu memahami karakteristik peserta didik sebelum berlangsung
kegiatan pembelajaran. Dengan mengenali karakteristik peserta didik, guru dapat menentukan
metode atau cara yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran agar dapat tercapai tujuan
yang diharapkan.
2. Sebagai seorang guru, diperlukan adanya tekat dan semangat yang tinggi untuk melakukan
kegiatan belajar mengajar. Guru tidak boleh mudah putus asa ketika satu cara yang telah
diterapkan mengalami kegagalan, guru harus pandai dan terampil dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
3. Berbagai cara dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa-siswanya, diantaranya
dengan memberikan motivasi, menciptakan permainan yang dapat membuat pembelajaran lebih
menyenangkan.
Bimbingan konseling 9
Referensi
INTERNET
http://notehoujin.blogspot.com/2011/03/analisis-film-freedom-writers.html
http://technurlogy.wordpress.com/2012/03/07/analisis-film-freedom-writers/
1:06 AM 5/7/2012
Bimbingan konseling 10