7
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 JanuariJuli 2019 1 ISSN ISSNL 23376686 23383321 SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH TINGGI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK di RSU UKI CAWANG, JAKARTA TIMUR Veronica Nunuk Kartika Dewi Kalay dan Steven Sapta Putra Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Email: [email protected] PENDAHULUAN Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwa hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia tahun 2007 menurut Data Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS), yaitu : penyakit sendi (14%),hipertensi (7,6%), penyakit jantung (7,2%), stroke (6%), tumor (4,3%), asma (1,9%), diabetes (1,1%) (Triono, 2007; 1384). Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2011 sebesar 40% penduduk di eropa berumur >25 tahun terkena hipertensi (Day, 2013:9). RISKESDAS pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 % dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 169 juta ( Triono, 2013: 9). Menurut data dari Jakarta Nephorology and Hypertension Course (JNHC) pada tahun 2013 penyebab utama penyakit ginjal kronik di Indonesia adalah hipertensi (31%) (Siregar, 2016) . data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia (Muhamad, 2016) di Amerika Serikat terdapat sekitar 77,9 juta memiliki tekanan darah tinggi (Go, 2013:127). Berdasarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg dengan pengukuran berulang dan dalam keadaan istirahat (Dokter, 2015). Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor resiko terjadinya hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak ABSTRAK: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Hipertensi yang berlangsung lama dan tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi yaitu gagal ginjal kronik. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara hipertensi dengan gagal ginjal kronik. Metode penelitian ini merupakan non eksperimental yang bersifat korelasional secara retrospektif dengan populasi dalam penelitian ini yaitu pasien yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dengan gagal ginjal kronik dan pasien yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi tanpa gagal ginjal kronik yang tercatat dalam rekam medik di RSU UKI Cawang, Jakarta Timur tahun 20142017 yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang memiliki riwayat hipertensi berusia 1860 tahun, pasien yang sudah terdiagnosis hipertensi dan memiliki data tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg dan pasien yang sudah terdiagnosis hipertensi dengan gagal ginjal kronik pada tahun 20142017. Dari penelitian ini didapatkan penderita hipertensi dengan laju filtrasi glomerulus tidak normal sebesar 44 orang (95,7%) dan penderita pre hipertensi dengan laju filtrasi glomerulus tidak normal sebesar 9 orang (69,2%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tekanan darah tinggi dengan gagal ginjal kronik. Kata kunci: Tekanan darah tinggi, faktor resiko, gagal ginjal kronik ABSTRACT : Hypertension is a noncommunicable disease that can cause death. Hypertension is a disease that arises due to the interaction of various risk factors that a person has. Prolonged and uncontrolled hypertension can cause complications, namely chronic renal failure. The purpose of this study is to see the relationship between hypertension and chronic renal failure. This research method is nonexperimental which is correlational in nature retrospectively with the population in this study namely patients who have a history of high blood pressure with chronic renal failure and patients who have a history of high blood pressure without chronic renal failure recorded in medical records at UKI Cawang Hospital, East Jakarta in 20142017 in accordance with the inclusion criteria, namely patients who have a history of hypertension aged 1860 years, patients who have been diagnosed with hypertension and have blood pressure data more than 120/80 mmHg and patients who have been diagnosed with hypertension with chronic renal failure in 20142017. From this study, patients with hypertension with an abnormal glomerular filtration rate of 44 people (95.7%) and prehypertensive patients with an abnormal glomerular filtration rate of 9 people (69.2%) were found. From these data it can be concluded that there is a relationship between high blood pressure and chronic renal failure. Keywords: High blood pressure, risk factors, chronic kidney failure

SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20191

ISSNISSN­L

2337­66862338­3321

SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANANDARAH TINGGI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK di RSU

UKI CAWANG, JAKARTA TIMUR

Veronica Nunuk Kartika Dewi Kalay dan Steven Sapta PutraFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta

E­mail: [email protected]

PENDAHULUANLatar belakang dari penelitian ini adalah bahwa

hipertensi merupakan penyakit tidak menular yangdapat menyebabkan kematian. Prevalensi penyakittidak menular di Indonesia tahun 2007 menurut DataRiset Kesehatan dasar (RISKESDAS), yaitu :penyakit sendi (14%),hipertensi (7,6%), penyakitjantung (7,2%), stroke (6%), tumor (4,3%), asma(1,9%), diabetes (1,1%) (Triono, 2007; 1­384). Datadari World Health Organization (WHO) tahun 2011sebesar 40% penduduk di eropa berumur >25 tahunterkena hipertensi (Day, 2013:9).

RISKESDAS pada tahun 2013 mencatatprevalensi hipertensi di Indonesia yang didapatmelalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar25,8 % dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun2013 sebesar 169 juta ( Triono, 2013: 9). Menurut

data dari Jakarta Nephorology and HypertensionCourse (JNHC) pada tahun 2013 penyebab utamapenyakit ginjal kronik di Indonesia adalah hipertensi(31%) (Siregar, 2016). data World HealthOrganization (WHO) pada tahun 2014 sekitar 600juta penderita hipertensi di seluruh dunia (Muhamad,2016) di Amerika Serikat terdapat sekitar 77,9 jutamemiliki tekanan darah tinggi (Go, 2013:127).

Berdasarkan Perhimpunan Dokter SpesialisKardiovaskuler Indonesia (PERKI) hipertensi adalahsuatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg denganpengukuran berulang dan dalam keadaan istirahat(Dokter, 2015). Hipertensi merupakan penyakit yangtimbul akibat adanya interaksi berbagai faktor resikoyang dimiliki seseorang. Faktor resiko terjadinyahipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak

ABSTRAK: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Hipertensi merupakan penyakit yangtimbul akibat adanya interaksi berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Hipertensi yang berlangsung lama dan tidak terkontroldapat menyebabkan komplikasi yaitu gagal ginjal kronik. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara hipertensi dengangagal ginjal kronik. Metode penelitian ini merupakan non eksperimental yang bersifat korelasional secara retrospektif denganpopulasi dalam penelitian ini yaitu pasien yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dengan gagal ginjal kronik dan pasien yangmemiliki riwayat tekanan darah tinggi tanpa gagal ginjal kronik yang tercatat dalam rekam medik di RSU UKI Cawang, JakartaTimur tahun 2014­2017 yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang memiliki riwayat hipertensi berusia 18­60 tahun, pasienyang sudah terdiagnosis hipertensi dan memiliki data tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg dan pasien yang sudah terdiagnosishipertensi dengan gagal ginjal kronik pada tahun 2014­2017. Dari penelitian ini didapatkan penderita hipertensi dengan laju filtrasiglomerulus tidak normal sebesar 44 orang (95,7%) dan penderita pre hipertensi dengan laju filtrasi glomerulus tidak normal sebesar 9orang (69,2%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tekanan darah tinggi dengan gagal ginjal kronik.

Kata kunci: Tekanan darah tinggi, faktor resiko, gagal ginjal kronik

ABSTRACT: Hypertension is a non­communicable disease that can cause death. Hypertension is a disease that arises due to theinteraction of various risk factors that a person has. Prolonged and uncontrolled hypertension can cause complications, namelychronic renal failure. The purpose of this study is to see the relationship between hypertension and chronic renal failure. Thisresearch method is non­experimental which is correlational in nature retrospectively with the population in this study namely patientswho have a history of high blood pressure with chronic renal failure and patients who have a history of high blood pressure withoutchronic renal failure recorded in medical records at UKI Cawang Hospital, East Jakarta in 2014­2017 in accordance with theinclusion criteria, namely patients who have a history of hypertension aged 18­60 years, patients who have been diagnosed withhypertension and have blood pressure data more than 120/80 mmHg and patients who have been diagnosed with hypertension withchronic renal failure in 2014­2017. From this study, patients with hypertension with an abnormal glomerular filtration rate of 44people (95.7%) and pre­hypertensive patients with an abnormal glomerular filtration rate of 9 people (69.2%) were found. Fromthese data it can be concluded that there is a relationship between high blood pressure and chronic renal failure.

Keywords: High blood pressure, risk factors, chronic kidney failure

Page 2: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20192

dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapatdimodifikasi.

Tujuan dari penelitian ini untuk melihathubungan antara hipertensi dengan gagal ginjalkronik.

METODE PENELITIANPenelitian dilakukan di RSU UKI, Jakarta Timur.

Penelitian ini dimulai dengan meminta perizinanterlebih dahulu terhadap pihak dengan membawasurat rekomendasi dari institusi Universitas KristenIndonesia dengan segala pertimbangan, kemudianpeneliti menguhubungi pihak rumah sakit danmenjelaskan tentang penelitian ini untuk menjadiobjek penelitian dan menandatangani surat kesediaannya untuk dilakukan penelitian. Penelitian inimenggunakan penelitian non eksperimental yangbersifat korelasional secara retrospektif melaluipenelusuran berkas rekam medik pasien hipertensi diRSU UKI periode Januari 2014 – Januari 2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HipertensiFaktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia.Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasiyaitu obesitas, kurang berolahraga atau aktivitas,merokok, alkoholisme, stress, dan pola makan.Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi stroke,kelemahan jantung, penyakit jantung koroner (PJK),gangguan ginjal (gagal ginjal akut dan kronik) danlain­lain. Gagal ginjal kronik merupakan penyakityang menahun dan bersifat progresif, dimanakemampuan tubuh gagal untuk mempertahankanmetabolisme atau keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia. Gagal ginjal kronikterjadiapabila laju filtrasi glomerulus (LFG)kurang dari 60ml/menit/1.73m2 selama tigabulan atau lebih(Adhiatama, 2014).

Hipertensi yang tidak terkontrol dapatmenyebabkan komplikasi gagal ginjal karenakerusakan progresif akibat tekanan tinggi padakapiler­kepiler ginjal dan glomerolus. Kerusakanglomerulus akan mengakibatkan darah mengalir keunit­unit fungsional ginjal, sehingga nefron akanterganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dankematian ginjal (NHS, 2015).

Ditinjau dari latar belakang hipertensi masihmerupakan masalah kesehatan yang utama di dunia.Berdasarkan hal tersebut ditemukan bahwa diIndonesia hipertensi merupakan penyebab utama darigagal ginjal kronik. .Oleh sebab itu, pada kesempatankali ini ingin lebih memaparkan pengaruh langsunghipertensi terhadap gagal ginjal kronik. Dalamklasifikasi pre hipertensi digolongkan denganpengukuran sistol pasien sebesar 120­139 dan diastol80­89, sedangkan untuk klasifikasi hipertensidijadikan 1 antara hipertensi grade 1 dan 2menurutJNC 8 tahun 2015 dengan pengukuran sistol140 ­ ≥160 dan diastol 90 ­ ≥100.

Berdasarkan laju filtrasi glomerulus memiliki 5klasifikasi menurut JNHC (2016), yaitu:

Tabel 1. Klasifikasi JNHC

Untuk kebutuhan penelitian maka klasifikasimenjadi 2, yaitu:

Tabel 2. Klasifikasi Penelitian

Dalam pemeriksaan laju filtrasi glomerulusmenurut JNHC tahun 2016 derajat 1 diklasifikasikandengan klasifikasi normal ≥90 (ml/mnt/1.73m2 ),sedangkan untuk klasifikasi tidak normal dijadikan 1antara derajat 2,3,4,5 pada JNHC tahun 2016 denganpengukuran tidak normal yaitu <90 (ml/mnt/1.73m2).Analisis data meliputi: (1) Analisis Univariat, untukmelihat gambaran distribusi frekuensi pada variabel;dan (2) Analisis Bivariat, guna melihat hubunganantara hipertensi dengan gagal ginjal kronik.

Gambaran karakteristik responden gagal ginjalkronik berdasarkan tekanan darah di RSU UKIperiode 2014­2017 dapat terlihat pada Tabel 3berikut:

Page 3: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20193

Tabel 3. Tekanan darah

Tabel 3 menunjukkan dari 59 responden, terdapat13 orang (22%) yang tekanan darahnya masih dalamklasifikasi pre hipertensi dan 46 orang (78%) dalamklasifikasi hipertensi.

Gambaran karakteristik responden gagal ginjalkronik berdasarkan jenis kelamin di RSU UKIperiode 2014­2017 dapat terlihat pada Tabel 4berikut:

Tabel 4. Jenis Kelamin

Tabel 4 menunjukkan dari 59 responden, terdapat28 orang (47,5%) yang jenis kelamin laki­laki danterdapat 31 orang (52,5%) jenis kelamin perempuan.

Gambaran karakteristik responden gagal ginjalkronik berdasarkan hemoglobin di RSU UKI periode2014­2017 dapat terlihat pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Hemoglobin

Dari Tabel 5 menunjukkan dari 59 responden,terdapat 6 orang (10,2%) yang hemoglobin dalamklasifikasi normal dan 53 orang (89,8%) yanghemoglobin dalam klasifikasi tidak normal.

Gambaran karakteristik responden gagal ginjalkronik berdasarkan urin di RSU UKI periode 2014­2017 dapat terlihat pada Tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Jumlah Pengeluaran Urin

Tabel 6 menunjukkan dari 59 responden, terdapat6 orang (10,2%) yang pengeluaran urin dalamklasifikasi normal dan 53 orang (89,8%) yangpengeluaran urin dalam klasifikasi tidak normal.

Gambaran karakteristik responden gagal ginjalkronik berdasarkan riwayat penyakit dahuluhipertensi di RSU UKI periode 2014­2017 dapatterlihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Riwayat Penyakit Hipertensi

Tabel 5 menunjukkan dari 59 responden, terdapat10 orang (16,9%) yang memiliki riwayat hipertensi<5tahun dan 49 orang (83,1%) yang memiliki riwayathipertensi lebih dari 5 tahun.

Analisis UnivariatUntuk melakukan analisis univariat

menggunakan program SPSS, dengan langkahmemasukan data dari hasil yang didapatkan darirekam medik berdasarkan klasifikasi yang telahditentukan di bahan dan cara penelitian yaitu tekanandarah, jenis kelamin, hemoglobin, laju filtrasiglomerulus, ureum, kreatinin, jumlah pengeluaranurin dan riwayat penyakit hipertensi. Kemudian klikanalisis deskriptif statistika frekuensi lalu pindahkandata ke kolom variabel, lalu klik ok.

Karakteristik Responden Gagal Ginjal KronikBerdasarkan Tekanan Darah

Tabel 8 Tekanan Darah

Tabel 8 diatas menunjukkan dari 59 responden,terdapat 13 orang (22%) yang tekanan darah masihdalam klasifikasi pre hipertensi dan 46 orang (78%)dalam klasifikasi hipertensi. Dari tabel tersebutdidapatkan bahwa pasien gagal ginjal kronik lebihbanyak mempunyai riwayat tekanan darah dalamklasifikasi hipertensi. Hal ini mungkin bisadisebabkan oleh beberapa faktor yaitu respondenyang dalam pengobatan tidak teratur saat sudahmengalami tekanan darah yang tidak normal, gayahidup dan sebagainya.

Page 4: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20194

Karakteristik Responden Gagal Ginjal KronikBerdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus

Tabel 9 Laju Filtrasi Glomerulus

Tabel 9 diatas didapatkan gambaran karakteristikresponden gagal ginjal kronik berdasarkan lajufiltrasi glomerulus di RSU UKI periode 2014­2017menunjukkan dari sebanyak 59 responden, terdapat 6orang (10,2%) yang laju filtrasi glomerulus masihdalam klasifikasi normal tetapi ada pre hipertensi danhipertensi dan 53 orang (89,8%) dalam klasifikasilaju filtrasi glomerulus tidak normal juga mempunyaitekanan darah pre hipertensi dan hipertensi. Daritabel tersebut didapatkan bahwa pasien gagal ginjalkronik lebih banyak laju filtrasi glomerulus yangtidak normal. Hal ini mungkin bisa disebabkan olehbeberapa faktor yaitu pemakaian obat yang tidakteratur saat sudah mengalami tekanan darah yangtidak normal, gaya hidup, cuci darah yang tidak rutindan sebagainya.

Karakteristik Responden Gagal Ginjal KronikBerdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 10 Jenis Kelamin

Dari tabel diatas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan jenis kelamin di RSU UKI periode 2014­2017 menunjukkan dari 59 responden, terdapat 28orang (47,5%) yang jenis kelamin laki­laki dan ada31 orang (52,5%) jenis kelamin perempuan. Daritabel tersebut didapatkan bahwa pasien gagal ginjalkronik lebih banyak jenis kelamin perempuan. Hal inimungkin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitupasien yang berobat mengalami gagal ginjal kronik diRSU UKI lebih banyak perempuan, faktor riwayatpenyakit keluarga,laki­laki yang menderita gagalginjal kronik tidak sesuai dengan kriteria inklusi,gaya hidup yang tidak sehat, dan sebagainya.

Karakteristik Responden Gagal Ginjal KronikBerdasarkan Hemoglobin

Tabel 11 Hemoglobin

Dari tabel diatas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan hemoglobin di RSU UKI periode 2014­2017 menunjukkan dari 59 responden, terdapat 6orang (10,2%) yang hemoglobin dalam klasifikasinormal dengan tekanan darah pre hipertensi danhipertensi 53 orang (89,8%) yang hemoglobin dalamklasifikasi tidak normal dengan tekanan darah prehipertensi dan hipertensi. Dari tabel tersebutdidapatkan bahwa pasien gagal ginjal kronik lebihbanyak hemoglobin tidak normal. Hal ini mungkinbisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keadaanginjal yang sudah rusak sehingga mempengaruhidalam pembentukan hemoglobin, pasien terkenaanemia, dan sebagainya.

Karakteristik Responden Gagal Ginjal KronikBerdasarkan Ureum

Tabel 12 Ureum

Dari tabel diatas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan ureum di RSU UKI periode 2014­2017menunjukkan dari 59 responden, terdapat 6 orang(10,2%) yang ureum dalam klasifikasi normal dan 53orang (89,8%) yang ureum dalam klasifikasi tidaknormal. Dari tabel tersebut dapat didapatkan bahwapasien gagal ginjal kronik lebih banyak ureum tidaknormal. Hal ini mungkin bisa disebabkan olehbeberapa faktor yaitu keadaan ginjal yang sudahrusak sehingga ureum yang terbentuk juga melebihikadar normal yang merupakan tanda­tanda kerusakanginjal. Karakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan kreatinin dapat terlihat pada Tabel 13berikut ini:

Page 5: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20195

Tabel 13 Karakteristik Responden Gagal GinjalKronik Berdasarkan Kreatinin

Dari Tabel 13 di atas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan kreatinin di RSU UKI periode 2014­2017 menunjukkan dari 59 responden, terdapat 6orang (10,2%) kreatinin dalam klasifikasi normaldengan tekanan darah pre hipertensi dan hipertensidan 53 orang (89,8%) yang kreatinin dalamklasifikasi tidak normal dengan tekanan darah prehipertensi dan hipertensi. Dari tabel tersebutdidapatkan bahwa pasien gagal ginjal kronik lebihbanyak kreatinin tidak normal. Hal ini mungkin bisadisebabkan oleh beberapa faktor yaitu keadaan ginjalyang sudah rusak sehingga kreatinin yang terbentukjuga melebihi kadar normal yang merupakan tanda­tanda kerusakan ginjal. Karakteristik responden gagalginjal kronik berdasarkan jumlah urin dapat terlihatpada Tabel 14 berikut ini:

Tabel 14 Karakteristik Responden Gagal GinjalKronik Berdasarkan Jumlah Urin

Dari Tabel 14 diatas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan urin di RSU UKI periode 2014­2017menunjukkan dari 59 responden, terdapat 6 orang(10,2%) yang urin dalam klasifikasi normal dengantekanan darah per hipertensi dan hipertensi dan 53orang (89,8%) yang urin dalam klasifikasi tidaknormal dengan pre hipertensi dan hipertensi. Daritabel tersebut dapat didapatkan bahwa pasien gagalginjal kronik lebih banyak urin tidak normal. Hal inimungkin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitukeadaan ginjal yang sudah rusak sehingga urin yangterbentuk juga kurang dari kadar normal karena ginjaltidak mampu mengeksresikan cairan agar keluar daritubuh. Karakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan riwayat hipertensi dapat dilihat padaTabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Karakteristik Responden Gagal GinjalKronik Berdasarkan RiwayatHipertensi

Dari Tabel 15 di atas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan riwayat penyakit dahulu hipertensi diRSU UKI periode 2014­2017 menunjukkan dari 59responden, terdapat 10 orang (16,9%) yang memilikiriwayat hipertensi <5 tahun dan 49 orang (83,1%)yang memiliki riwayat hipertensi lebih dari 5 tahun.Dari tabel tersebut didapatkan bahwa pasien gagalginjal kronik lebih banyak memiliki riwayathipertensi >5 tahun. Hal ini disebabkan karenatekanan darah yang tidak normal dengan jangkawaktu yang lama akan menyebabkan kelainanpembuluh darah yang nantinya akan membuatnefrosklerosis.

Analisis BivariatGambaran karakteristik responden hubungan

tekanan darah dengan laju filtrasi glomerulus dapatterlihat pada Tabel 16 berikut ini:

Tabel 16. Hubungan Tekanan Darah DenganLaju Filtrasi Glomerulus

Dari Tabel 16 di atas didapatkan gambarankarakteristik responden gagal ginjal kronikberdasarkan tekanan darah di RSU UKI periode2014­2017 menunjukkan tekanan darah yang prehipertensi berpengaruh pada laju filtrasi glomerulusyaitu 4 orang (30,8%) dalam klasifikasi normal dan 9orang (69,2%) dalam klasifikasi tidak normal,sehingga total pre hipertensi adalah 13 orang (100%).Tekanan darah dalam klasifikasi hipertensi jugaberpengaruh terhadap laju filtrasi glomerulus yaituada 2 orang (4,3%) dalam klasifikasi normal dan 44

Page 6: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20196

orang (95,7%) dalam klasifikasi tidak normal. Hal inidapat disimpulkan bawah lebih banyak laju filtrasiglomerulus tidak normal didapatkan dari tekanandarah dalam klasifikasi hipertensi dibandingkan prehipertensi.

Hal ini mungkin dapat disebabkan karenatekanan darah yang tinggi dapat mempercepatterjadinya sklerosis pada pembuluh darah ginjalsehingga terjadinya gagal ginjal kronik. Dengan ujichi­square, mengamati ada atau tidaknya hubunganantara variabel tekanan darah (pre hipertensi danhipertensi) dengan laju filtrasi glomerulis (normaldan tidak normal). Dasar pengambilan keputusannyaadalah sebagai berikut:

H0: tidak ada hubungan antara tekanan darah denganlaju filtrasi glomerulus

HA: ada hubungan antara tekanan darah dengan lajufiltrasi glomerulusJika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, jika

probabilitas < 0,05 makan HA diterima. P hitungdidapatkan 0,018. Karena p hitung <0,05, maka H0

ditolak berarti ada hubungan antara tekanan darahdengan laju filtrasi glomerulus.

Dari tabel tersebut juga didapatkan risk estimatesebesar 9.778, maka responden yang hipertensimemiliki resiko 9x lipat terkena gagal ginjal kronikdibandingkan yang responden pre hipertensi.

Hasil AnalisisHasil analisis dari karakteristik responden pasien

gagal ginjal kronik di RSU UKICawang, JakartaTimur tahun 2014­2017 berdasarkan tekanan darah.Dari 59 responden, terdapat 13 orang (22%) yangtergolong pre hipertensi dan 46 orang (78%) yangtergolong hipertensi. Dari penelitian ini didapatkanjuga dari pre hipertensi sebanyak 4 orang (30,8%)yang laju filtrasi glomerulus normal dan 9 orang(69,2%) yang laju filtrasi glomerulus tidak normalsedangkan yang hipertensi sebanyak 2 orang (4,3%)yang laju filtrasi glomerulus normal dan 44 orang(95,7%) yang laju filtrasi glomerulus tidak normal.

Berdasarkan hasil pengolahan data yangmenggunakan chi­square dengan bantuan programSPSS dari hubungan tekanan darah tinggi dengangagal ginjal kronik menghasilkan nilai probabilitas0,018 yang berarti lebih kecil dari 0,05, maka dapatdisimpulkan bahwa ada hubungan antara tekanandarah tinggi dengan gagal ginjal kronik di RSU UKI

tahun 2014­2017. Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan Pieter Hengkesa dan Ivy ViolanLawalata bahwa hipertensi merupakan faktor resikoterjadinya gagal ginjal kronik. Penelitian TitiekHidayati, Haripurnomo Kushadiwijaya dan Suhardisesuai dengan penelitian yang telah dilakukan bahwahipertensi merupakan faktor resiko pertamamenyebabkan gagal ginjal kronik.

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yangtelah dilakukan oleh Suryadi bahwa hipertensimerupakan faktor resiko pertama yang menyebabkangagal ginjal kronik. Hasil ini juga sesuai dengan teoriyang mengatakan bahwa tekanan darah tinggi dapatmengakibatkan perubahan­perubahan struktur padaarteriol di seluruh tubuh, ditandai dengan fibrosis danhialinisasi (sklerosis) glomerulus atau nefrosklerosis.

PENUTUP

KesimpulanDari 59 responden penderita hipertensi dan pre

hipertensi; 53 responden (89,8%) diantaranyamengalami keadaan laju filtrasi glomerulus tidaknormal dan didapatkan juga hasil pemeriksaan ureumdan kreatinin sebesar 53 responden (89,8%) yangtidak normal dan 6 responden (10,2%) laju filtrasiglomerulus normal. Gangguan laju filtrasi glomerulusdiikuti hasil ureum dan kreatinin tidak normalmenunjukan ada gangguan di ginjal yang juga dapatmenjadi tanda gagal ginjal kronik. Hasil penelitianini untuk konfirmasi dilakukan juga dengan ujistatistik Chi­Square, antara tekanan darah tinggidengan gagal ginjal kronik didapatkan p value =0,018, maka nilai p value <0,05 terdapat hubunganyang signifikan atau bermakna antara hipertensi dangagal ginjal kronik.

Saran­SaranDengan penelitian ini diharapkan masyarakat

dapat mencegah terjadinya hipertensi dan gagal ginjalkronik. Bagi pasien yang sudah menderita hipertensiwajib minum obat secara teratur dan periksakesehatan ke rumah sakit secara rutin agar tidakterjadi komplikasi gagal ginjal kronik. Selanjutnyadiharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan lebihlengkap dengan faktor resiko yang mengakibatkanpasien mengalami hipertensi dan lamanyaperkembangan perkembangan penyakit hipertensidari awal sampai terjadinya gagal ginjal kronik.

Page 7: SINDROM NEFROTIK RESISTEN HUBUNGAN TEKANAN DARAH …

Veronica Nunuk Kartika DewiKalay dan Steven Sapta Putra,1­7

Sindrom Nefrotik Resisten Hubungan TekananDarah Tinggi Dengan Gagal Ginjal Kronik di

RSU UKI Cawang, Jakarta

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 5 Nomor 3 Januari­Juli 20197

DAFTAR PUSTAKAAdhiatma, A. T. dkk. Analisis Faktor­Faktor yang Berhubungan

dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik Pada PasienHemodialisis Di RSUD Tugurejo Semarang. JurnalKedokteran Unimus. 2016

Anggraini AD, Ked S, Waren A, Situmorang E, Asputra H,Siahaan SS. Faktor – faktor yang berhubungan dengankejadian hipertensi pada pasien yang berobat di poliklinikdewasa puskesmas Bangkinang Periode Januari sampaiJuni 2008. Medicine (Baltimore). 2009

Arieska Ann Soenarta, dkk. Pedoman tatalaksana hipertensipenyakit kardiovaskular. Perhimpunan Dokter SpesialisKardiovaskuler Indonesia. 2015.

Day WH. A Glob Br Hypertension. World Health Organization,2013

Go AS, Mozaaffarian D, Roger VL, Benjamin EJ, Berry JD,Borden WB, et al. Heart disease and stroke statistcs­2013update : A Report from the American Heart Association.Circulation. 2013

Leung A, Hypertension Canda’s Guildeline for Diagnosis, Riskassessment, Prevention, and Treatment of Hypertension inAdults. 2017

Muhammad H, Wayan I, Ni L. Faktor­faktor yang berhubungandengan kejadian hipertensi pada kelompok lanjut usia diwilayah kerja UPT puskesmas petang I kabupaten bandungtahun 2016. Jurnal Medika Udayana. Bali. 2016

Nuraini B. Risk Factors of hypertension. Jurnal Majority.Lampung. 2015

Siregar P, Dhrmeizar, Nainggolan G, Lydia A, Nugroho P. Kidneyin Systemic Disorder & Hypertension of Management. 1strev eds. Jakarta. 2016

Depkes RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tata LaksanaPenyakit Hipertensi. Direktorat Pengendalian PenyakitTidak Menular Depkes RI Jakarta. 2006.

Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.Jakarta. 2013.

(RISKESDAS) 2007. Laporan Nasional .2007;1­384. TugurejoSemarang analysis of factors related to chronic kidneydisease in hemodialysis patients of RSUD TugerejoSemarang. 2014