21
I. PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu : a. TBC pada usia dewasa b. DHF pada semua umur c. Gizi buruk pada balita d. Pengetahuan tentang TB e. Perilaku personal hygiene f. Ketersediaann jamban keluarga g. Ketersediaan ventilasi Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan masing – masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing : 1. Keluarga Binaan Pertama : a. Masalah non medis Perilaku BAB tidak pada tempatnya Tidak mencuci tangan dengan sabun Tidak menggunakan alas kaki 1

Simulasi Kelompok 1 PH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ph

Citation preview

Page 1: Simulasi Kelompok 1 PH

I. PENENTUAN AREA MASALAH

Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah

melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan,

berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari

prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di

temukan beberapa masalah besar yaitu :

a. TBC pada usia dewasa

b. DHF pada semua umur

c. Gizi buruk pada balita

d. Pengetahuan tentang TB

e. Perilaku personal hygiene

f. Ketersediaann jamban keluarga

g. Ketersediaan ventilasi

Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan

masing – masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga

binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing :

1. Keluarga Binaan Pertama :

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun

Tidak menggunakan alas kaki

Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

Kurangnya ventilasi di rumah keluarga binaan

Pencahayaan rumah yang kurang

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit gatal-gatal dalam keluarga

2. Keluarga Binaan Kedua :

1

Page 2: Simulasi Kelompok 1 PH

a. Masalah non medis

Peengelolaan sampah rumah tangga

Ventilasi rumah yang masih buruk

Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

Perilaku melahirkan tidak dibantu oleh tenaga kesehatan

Perilaku merokok di lingkungan rumah

Perilaku BAB sembarangan

Membuang sampah sembarangan

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

Perilaku jajan sembarangan

Pengetahuan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB

yang baik

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit kulit dalam keluarga

Penyakit ISPA dalam keluarga

3. Keluarga Binaan ketiga :

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun

Tidak menggunakan alas kaki

Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

Kurangnya ventilasi di rumah keluarga binaan

Pencahayaan rumah yang kurang

Kurangnya pengetahuan mengenai air bersih

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

c. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

2

Page 3: Simulasi Kelompok 1 PH

Penyakit gatal-gatal dalam keluarga

4. Keluarga Binaan keempat :

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun

Tidak menggunakan alas kaki

Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit gatal-gatal dalam keluarga

5. Keluarga binaan kelima :

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah BAB

Tidak menggunakan alas kaki

Jarang menggosok gigi

Jarang menggunting kuku

Tidak menggunakan alas kaki

Banyak bermain di tanah

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit gatal-gatal dalam keluarga

3

Page 4: Simulasi Kelompok 1 PH

6. Keluarga Binaan keenam :

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun

Kebiasaan tidak meminum air matang

Rumah beralaskan tanah

Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah

Ventilasi rumah kurang baik

Berat badan menurun pada anak

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

Pengetahuan mengenai jamban yang sehat

d. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit kulit dalam keluarga

Penyakit ISPA dalam keluarga

7. Keluarga Binaan ketujuh :

a.Masalah non medis

Pengelolaan sampah rumah tangga

Ventilasi rumah yang masih buruk

Kurangnya sumber air bersih di rumah keluarga binaan

Ketidaktersediaan jamban yang sehat

Perilaku melahirkan tidak dibantu oleh tenaga kesehatan

Perilaku merokok di lingkungan rumah

Perilaku BAB sembarangan

Banyak bermain di tanah

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

4

Page 5: Simulasi Kelompok 1 PH

Penyakit kulit dalam keluarga

Penyakit ISPA dalam keluarga

8. Keluarga Binaan Kedelapan

a. Masalah non medis

Perilaku BAB tidak pada tempatnya

Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah BAB

Tidak menggunakan alas kaki

Jarang menggosok gigi

Jarang menggunting kuku

Tidak menggunakan alas kaki

Pengetahuan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB

yang baik

b. Masalah medis

Penyakit diare dalam keluarga

Penyakit kulit dalam keluarga

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu metode

delbeq dan metode delphi . Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan

melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan

penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa

mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang

banyak dikemukakan adalah prioritas. 

Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan

melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung

(tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar

tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

5

Page 6: Simulasi Kelompok 1 PH

Dalam penelitian ini kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan

metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan

keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan prioritas

masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih area

permasalahan yaitu : Ketersediaan Jamban Keluarga Binaan. Dengan berbagai

pertimbangan berikut :

1. Dari pengamatan secara langsung yang kami lakukan pada delapan keluarga binaan di

Desa Tanjung Pasir didapatkan penyimpangan tentang perilaku menggunakan jamban

pada seluruh anggota keluarga.

2. Berdasarkan data di puskesmas Tanjung Pasir didapatkan angka kasus diare paling

tinggi diantara kasus penyakit menular lain.

3. Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit yang ditimbul akibat perilaku menggunakan

jamban yang tidak sehat.

Dengan adanya pembahasan permasalahan ini, diharapkan masyarakat dapat merubah

perilakunya untuk menggunakan jamban yang sehat untuk BAB sehingga dapat mencegah

terjadinya masalah-masalah kesehatan terutama diare yang dapat disebabkan oleh hal tersebut.

6

Page 7: Simulasi Kelompok 1 PH

II. MEMBUAT KERANGKA TEORI

Mengacu dari konsep Teori Lawrence Green (1980), dan Notoatmodjo (2007) yang

menjelaskan bahwa prilaku dilator belakangi oleh tiga faktor pokok, yakni : faktor predisposisi

(predisposing factor), faktor yang mendukung (enabling factor), faktor yang memperkuat atau

mendorong (reinforcing factor). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori di

bawah ini.

7

Prilaku

Predisposing factors:

Pengetahuan Sikap Kepercayaan Pendidikan Sosial Ekonomi

Renforcing factors: Petugas Kesehatan

Enabling factors : Sarana dan prasarana

Page 8: Simulasi Kelompok 1 PH

Gambar.1 Kerangka Teori

III. MEMBUAT KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep sebagai panduan untuk mempermudah melakukan penelitian. Adapun

kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai berikut :

8

Predisposing factors: Pengetahuan yang kurangKebiasaan tidak memakai alas kaki yang membudidaya dilingkungan tersebutEkonomi menengah kebawahTingkat pendidikan yang rendah

Enabling factors : Kurangnya sosialisasi kesehatan tentang pentingnya penggunaan alas kaki yang baikSulitnya akses untuk mendapatkan air bersihKondisi rumah yang masih beralaskan tanah

Perilaku tidak menggunakan alas

kaki

Page 9: Simulasi Kelompok 1 PH

Gambar.2. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini variabel independennya adalah dengan pengetahuan penggunaan

alas kaki, kebiasaan penggunaan alas kaki, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, frekuensi

sosialisasi pentingnya penggunaan alas kaki, ketersediaan air bersih, alas rumah, tingkat

kesadaran penggunaan alas kaki sedangkan variabel dependennya adalah perilaku penggunaan

alas kaki.

TABEL DEFINISI OPERASIONAL DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS AREA MASALAH TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TB DEWASA PADA DAERAH KELUARGA BINAAN

N

o

VARIABEL DEFINISI

OPERASIONAL

ALAT

UKUR

CARA

UKUR

HASIL SKALA

1.

Pengetahuan

menggunakan

alas kaki

Mengetahui

pentingnya

penggunaan alas

kaki dalam

melakukan kegiatan

sehari-hari

Kuesioner Wawancara - Ya/tidak Ordinal

2.

Kebiasaan

penggunaan

Perilaku penggunaan

alas kaki yang Kuesioner Wawancara

Menggunakan

alas kaki/tidak Ordinal

9

Reinforcing factor :Kurangnya kesadaran untuk menggunakan alas kaki

Page 10: Simulasi Kelompok 1 PH

alas kaki dilakukan responden

3. Tingkat

ekonomi

Penghasilan yang di

dapat oleh responden

Kuesioner Wawancara Rendah : <

500.000

Sedang :

1.500.000 –

500.000

Tinggi :

>1.500.000

Ordinal

4. Tingkat

pendidikan

Tingkat pendidikan

terakhir yang telah

diselesaikan oleh

responden

Buku

register

puskesmas

dan

kuesioner

Wawancara Rendah : Tidak

Sekolah

Sedang : SD-

SMP

Tinggi : SMA-

Sarjana

Ordinal

5.

Frekuensi

sosialisasi

pentingnya

penggunaan

alas kaki

Jumlah penyuluhan

penggunaan alas

kaki yang di

dapatkan responden

kuesioner

Wawancara Ordinal

6. Ketersediaan

air bersih

Kondisi air di rumah

responden

Kuesioner

Pemeriksaa

n air secara

kualitatif

dan

kuantitatif

Wawancara

Observasi

-Bersih/tidak

-jernih/tidak

-bau/tidak

-berasa/tidak

-ph

normal/tidak

-kandungan

mineral

normal/tidak

-jumlah

mikroorganism

e normal/tidak

Ordinal

Rasional

7. Alas rumah Bahan dasar alas kuesioner Wawancara Tanah/tidak Ordinal

10

Page 11: Simulasi Kelompok 1 PH

rumah Observasi

8. Tingkat

kesadaran

penggunaan

alas kaki

Penggunaan alas

kaki dalam

melakukan kegiatan

sehari-hari

kuesioner wawancara Ya/tidak Ordinal

11

Page 12: Simulasi Kelompok 1 PH

LAMPIRAN I : KUESIONER

KUESIONER DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS

AREA MASALAH TB DEWASA DI RUMAH KELUARGA BINAAN

DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA

PERIODE 04 SEPTEMBER 2013 – 16 SEPTEMBER 2012

IDENTITAS RESPONDEN

a. No Responden :

b. Nama Responden :……………………………

c. Jenis Kelamin : ( L / P )

d. Umur :………..tahun

e. Latar Belakang Pendidikan :

Tidak Sekolah SLTP Pergu ruan Tinggi

SD SLTA

f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS

Pegawai Swasta PNS dll ,…………

Pendapatan perbulan....

12

Page 13: Simulasi Kelompok 1 PH

I. FAKTOR PENGETAHUAN

1. Apa yang saudara ketahui tentang alas kaki?

a. Untuk melindungi kaki

b. Untuk bergaya

2. Alas kaki apa yang biasanya saudara gunakan sehari-hari?

a. Sendal/sendal

b. Tidak memakai alas kaki

3. Apakah saudara mengetahui pentingnya menggunakan alas kaki dalam melakukan kegiatan

sehari-hari ?

a. Ya, alasan....

b. Tidak

II. FAKTOR KEBIASAAN

4. Apakah saudara menggunakan alas kaki ketika keluar rumah?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah menurut saudara tidak menggunakan alas kaki dapat menyebabkan penyakit?

a. Ya (Lanjut ke no. 6)

b. Tidak

6. Penyakit apa yang saudara ketahui ?

a. Cacingan

b. Demam

7. Apakah saudara suka mencuci kaki jika keluar rumah?

a. Ya

b. Tidak

13

Page 14: Simulasi Kelompok 1 PH

III. FAKTOR SOSIAL EKONOMI

8. Menurut saudara apakah penting diadakannya penyuluhan tentang penggunaan alas kaki?

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah saudara sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang penggunaan alas kaki?

a. Pernah (lanjut no. 9)

b. Tidak

10. Sudah berapa kali penyuluhan yang saudara dapatkan?

a. Sering

b. Sedang

c. Jarang

11. Berapakah pendapatan saudara setiap bulannya?

a. > 1.500.000

b. 1.500.000 – 500.000

c. < 500.000

IV. FAKTOR PENDIDIKAN

12. Apa pendidikan terakhir saudara?

a. SARJANA

b. SMA

c. SMP

d. SD

e. Tidak sekolah

14

Page 15: Simulasi Kelompok 1 PH

V. FAKTOR SARANA PRASARANA

13. Apakah yang saudara ketahui tentang air bersih?

a. Air yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa

b. Tidak tahu

14. Menurut saudara, apakah air yang berada di lingkungan saudara sudah bersih?

a. Ya

b. Tidak

15. Apakah yang saudara pergunakan sebagai sumber air bersih saudara?

a. Air Sumur

b. Air Kali

16. Apakah alas lantai di rumas saudara masih beralaskan tanah?

a. Ya

b. Tidak

SKORING KUESIONER

1. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

2. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

3. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

4. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

15

Page 16: Simulasi Kelompok 1 PH

5. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

6. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

7. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

8. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

9. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

10. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 2

b. Beri poin 1

c. Beri poin 0

11. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 2

b. Beri poin 1

c. Beri poin 0

12. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 4

b. Beri poin 3

c. Beri poin 2

d. Beri poin 1

e. Beri poin 0

13. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

16

Page 17: Simulasi Kelompok 1 PH

14. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

15. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

16. Jika responden menjawab :

a. Beri poin 1

b. Beri poin 0

Kesimpulan total skoring :

< 15 : Perilaku tidak memakai alas kaki

> 15 : Perilaku memakai alas kaki

17