10
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 Pontianak, 19 Juni 2014 979 ISSN: 2355-7524 SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR Tulis Jojok Suryono, Syaiful Bakhri Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) - BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 80, Serpong, Tangerang Selatan, 15310 Telp/Fax: 021-7560912/021-7560913, email: [email protected] ABSTRAK SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR. Fungsi batang kendali pada suatu teras reaktor nuklir adalah untuk mengendalikan reaksi fisi yang terjadi pada teras tersebut yaitu dengan mengatur jumlah neutron yang dihasilkan. Selain itu batang kendali juga berfungsi untuk mengatur daya dan menjaga keselamatan teras. Pergerakan dari batang kendali tersebut (naik atau turun) dikendalikan oleh Control Rod Drive Mechanism (CRDM). Ada 3 macam coil penggerak CRDM yaitu lift coil, movable coil dan stationary coil. Masing-masing coil mempunyai fungsi dan karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan salah satu coil penggerak CRDM menggunakan pendekatan sebuah coil electromagnetic solenoid dengan menggunakan MATLAB Simulink code program dan parameter sebenarnya yang digunakan pada salah satu coil penggerak CRDM PWR. Hasil simulasi menunjukkan bahwa electromagnetic solenoid mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan coil penggerak CRDM yaitu tegangan sebesar 22,5 V, induktansi 0,05 H, arus 2,59 A dan jarak perpindahan batang 0,8 cm. Kata kunci: batang kendali, CRDM, coil, PWR ABSTRACT SIMULATION OF CRDM DRIVER COIL OF PWR. The control rods at nuclear reactor core are used to control the fission reaction in the core by regulating the number of neutron. Besides, the control rods also function to control power and to keep the safety of the core reactor. The movement of the control rods (up or down) is controlled by Control Rod Drive Mechanism (CRDM). There are 3 types of CRDM driver coil, ie lift coil, movable coil and stationary coil. Each coil has different function and characteristics. The purpose of this research is to simulate one of CRDM driver coil based on electromagnetic solenoid approaches using MATLAB Simulink code program as well as real parameters of one CRDM driver coil. The results show that the electromagnetic solenoid has similar characteristics compared to the real CRDM driver coil in which the voltage of the solenoid coil is 22.5 V, inductance is 0.05 H, current is 2.59 A and rod movement distance is 0.8 cm. Keywords: control rod, CRDM, coil, PWR

SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR - Digilib ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Iptek...Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR Tulis Jojok Suryono, dkk. 980 ISSN:

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    979

    ISSN: 2355-7524

    SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR

    Tulis Jojok Suryono, Syaiful Bakhri

    Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) - BATAN

    Kawasan Puspiptek Gd. 80, Serpong, Tangerang Selatan, 15310

    Telp/Fax: 021-7560912/021-7560913, email: [email protected]

    ABSTRAK SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR. Fungsi batang kendali pada suatu teras

    reaktor nuklir adalah untuk mengendalikan reaksi fisi yang terjadi pada teras tersebut yaitu dengan

    mengatur jumlah neutron yang dihasilkan. Selain itu batang kendali juga berfungsi untuk mengatur

    daya dan menjaga keselamatan teras. Pergerakan dari batang kendali tersebut (naik atau turun)

    dikendalikan oleh Control Rod Drive Mechanism (CRDM). Ada 3 macam coil penggerak CRDM

    yaitu lift coil, movable coil dan stationary coil. Masing-masing coil mempunyai fungsi dan

    karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan salah satu coil penggerak

    CRDM menggunakan pendekatan sebuah coil electromagnetic solenoid dengan menggunakan

    MATLAB Simulink code program dan parameter sebenarnya yang digunakan pada salah satu coil

    penggerak CRDM PWR. Hasil simulasi menunjukkan bahwa electromagnetic solenoid mempunyai

    karakteristik yang hampir sama dengan coil penggerak CRDM yaitu tegangan sebesar 22,5 V,

    induktansi 0,05 H, arus 2,59 A dan jarak perpindahan batang 0,8 cm.

    Kata kunci: batang kendali, CRDM, coil, PWR

    ABSTRACT SIMULATION OF CRDM DRIVER COIL OF PWR. The control rods at nuclear reactor core are

    used to control the fission reaction in the core by regulating the number of neutron. Besides, the

    control rods also function to control power and to keep the safety of the core reactor. The movement of

    the control rods (up or down) is controlled by Control Rod Drive Mechanism (CRDM). There are 3

    types of CRDM driver coil, ie lift coil, movable coil and stationary coil. Each coil has different

    function and characteristics. The purpose of this research is to simulate one of CRDM driver coil

    based on electromagnetic solenoid approaches using MATLAB Simulink code program as well as real

    parameters of one CRDM driver coil. The results show that the electromagnetic solenoid has similar

    characteristics compared to the real CRDM driver coil in which the voltage of the solenoid coil is 22.5

    V, inductance is 0.05 H, current is 2.59 A and rod movement distance is 0.8 cm.

    Keywords: control rod, CRDM, coil, PWR

  • Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR

    Tulis Jojok Suryono, dkk.

    980

    ISSN: 2355-7524

    1. PENDAHULUAN

    Di dalam teras reaktor nuklir terjadi reaksi fisi. Reaksi fisi merupakan reaksi nuklir

    eksotermis yang akan menghasilkan partikel inti yang lebih ringan (produk fisi), beberapa

    partikel neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi sinar gamma, dan

    sejumlah energi. Agar reaktor dapat terus beroperasi dengan aman dan selamat maka reaksi

    tersebut harus dikendalikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan batang kendali

    ke dalam teras tersebut. Batang kendali terbuat dari bahan yang dapat menyerap neutron

    hasil dari reaksi fisi. Gerakan naik turun batang kendali dikendalikan oleh Control Rod Drive

    Mechanism (CRDM). Ada beberapa tipe CRDM yang digunakan yaitu berbasis motor step

    dan coil termagnetisasi. Pada reaktor tipe PWR produksi Westinghouse, CRDM yang

    digunakan adalah berbasis coil termagnetisasi. Dalam tipe ini ada 3 coil yang digunakan

    yaitu yang berfungsi sebagai lift coil (pengangkat), movable coil (penggerak) dan stationary

    coil (penahan). Prinsip kerja dari CRDM tipe ini adalah pemberian daya berdasarkan pola

    dan waktu tertentu untuk masing-masing coil baik pada kondisi penaikan dan penurunan

    batang kendali. Kondisi coil yang termagnetisasi akan menggerakkan batang kendali naik

    atau turun.

    Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan karakteristik dari salah satu coil

    CRDM berdasarkan parameter yang ada. Berdasarkan pada pola coil magnetisasinya, maka

    pemodelan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan blok diagram

    electromagnetic solenoid actuator. Perlu dicatat bahwa dalam pemodelan ini sistem mekanik

    pencekram (grip) diabaikan untuk penyerdahanaan. Hasil yang diharapkan adalah

    didapatkannya pemahaman awal karakteristik dari sebuah karakteristik coil berdasarkan

    analisis kuantitas tegangan, arus, jarak perpindahan dan induktansinya.

    2. TEORI/POKOK BAHASAN

    2.1. CRDM Berbasis Coil Termagnetisasi

    Control Rod Drive Mechanism (CRDM) dari PWR berdasarkan pada desain

    Westinghouse yang telah digunakan pada beberapa PLTN yang beroperasi seperti terlihat

    pada Gambar 1. CRDM terletak pada kepala dari bejana reaktor dan dikopel ke rod control

    cluster yang mempunyai bahan penyerap neutron sepanjang batang kendali. Selain itu

    CRDM juga terhubung dengan gray rod cluster yang digunakan untuk pengikut beban (load

    follow). Rod cluster control dan gray rod cluster secara geometris identik. Gray rod cluster

    diharapkan untuk jatuh pada saat reaktor trip walaupun tidak diperlukan untuk mematikan

    reaktor.

    CRDM berfungsi untuk memasukkan atau mengangkat 53 rod cluster control dan 16

    gray rod cluster dari teras pada kecepatan tertentu untuk mengatur suhu teras, sedangkan

    selama startup dan shutdown digunakan untuk mengatur perubahan reaktivitas[1].

    2.2 Komponen CRDM

    CRDM mempunyai 3 coil yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan

    batang kendali. Ketiga coil tersebut adalah lift (penangkat) coil, movable coil dan stationary coil

    seperti terlihat pada Gambar 1. Sesuai dengan namanya, masing-masing coil tersebut

    mempunyai fungsi yang berbeda. Cara kerja dari coil tersebut dengan metode step. Tiap

    runtun step akan memindahkan batang kendali sepanjang 1,6 cm. Total step yang

    dibutuhkan adalah sebanyak 228 step dan tiap step membutuhkan waktu 0,8 detik untuk

    memindahkan batang kendali[2].

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    981

    ISSN: 2355-7524

    Gambar 1. Control Rod Drive Mechanism[3]

    2.2. Pendekatan Model dengan Electromagnetic Solenoid Actuator

    Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan solenoid actuator karena perilaku

    coil pada solenoid dan pola pergerakan batang plunger yang hampir sama seperti pada coil

    CRDM. Solenoid merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi

    gerak linear. Solenoid terdiri atas coil, magnet jangkar (armature), batang penggerak dan

    pegas seperti[4].

    Pada prinsipnya linear solenoid terdiri atas lilitan elektris sepanjang tabung silinder

    dengan actuator feromagnetik atau plunger yang bebas berpindah atau bergeser keluar

    masuk badan coil. Medan magnet akan terbentuk jika arus listrik mengalir ke konduktor.

    Gambar 2 menunjukkan arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus dalam kawat.

    Arah medan magnet tersebut mengikuti aturan tangan kanan. Sebagaimana magnet biasa,

    medan magnet tersebut juga mempunyai kutub utara dan selatan. Kekuatan medan magnet

    dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan cara mengatur jumlah arus yang melewati coil

    tersebut atau dengan cara mengubah jumlah lilitan kawatnya.

    Gambar2. Medan Magnet pada Solenoid

  • Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR

    Tulis Jojok Suryono, dkk.

    982

    ISSN: 2355-7524

    Coil yang telah dialiri arus akan menjadi elektromagnet dan akan mengakibatkan

    plunger yang berada di dalam coil akan bergerak dan akan menekan pegas yang terhubung

    dengan ujung lain dari plunger. Gaya dan kecepatan dari gerakan plunger ditentukan oleh

    kekuatan flux magnet yang dihasilkan di dalam coil. Jika arus dihentikan alirannya dalam

    coil tersebut maka medan magnet yang dihasilkan oleh coil akan hilang dan energi yang

    tersimpan dalam pegas akan mendorong plunger kembali ke posisi awal. Gerakan maju

    mundur plunger ini disebut solenoid stroke.

    Nilai induksi magnet pada solenoid dapat diketahui dari persamaan berikut:

    ……………………… ……………………………(1)

    dengan adalah permeabilitas di ruang hampa, N = jumlah lilitan, i = arus dan l = panjang

    solenoid.

    Dari persamaan (1) terlihat bahwa induksi magnet yang dihasilkan akan semakin

    besar jika jumlah lilitan diperbanyak dan arus yang mengalir pada lilitan tersebut juga

    dinaikkan. Jika besi dimasukkan ke dalam solenoid maka akan menghasilkan medan

    magnet yang jumlahnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan solenoid biasa

    Sedangkan nilai flux dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

    ………………………… …………….(2)

    dengan A adalah luas penampang efektif dari solenoid.

    2.3. Pemodelan[5]

    Pada dasarnya pemodelan CRDM didekati dengan solenoid terdiri dari dua

    komponen utama yaitu subsistem elektris dan subsistem mekanis. Jika dimodelkan secara

    matematis, subsistem elektris dapat diperoleh dari hukum Khirchoff 2 tentang tegangan

    yaitu:

    0 .

    dλV R i

    dt………………………….…………………….(3)

    ( ).λ L x i ..…………………………………………...….(4)

    0

    ( ). ( ) . .

    di dL x dxV R i L x i

    dt dx dt………………...…..……………….(5)

    0

    1

    ( ). . . .

    ( )

    di dL x dxv R i i

    dt L x dx dt………………………………….(6)

    dengan V0= tegangan, R = hambatan, i = arus, L = induktansi. Sedangkan Hukum kedua

    Newton digunakan untuk mendapatkan persamaan subsistem mekanis 2

    2 . . .

    dv d xF M a M M

    dt dt……………….…………………(7)

    2

    0 0 2 .( ) . .

    fld

    dx d xf K x x B f M

    dt dt………….………………….(8)

    2

    0 02

    1

    . .( ) .

    beban

    d x dxf K x x B f

    M dtdt…………………………….(9)

    dimana F = gaya, M = massa, a = percepatan, B = induksi magnet, K = konstanta. Komponen

    ffld, x, xo dan fo dapat dilihat pada Gambar 4 tentang model electromagnetic solenoid.

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    983

    ISSN: 2355-7524

    Spring Coil

    Plunger

    a

    a

    h

    d

    l1

    l0

    x

    Gaya yang diberikan, (f)

    ffld

    v

    Gambar 3.Pemodelan Satu Coil CRDM dengan Pendekatan Solenoid untuk Aktuator[5]

    Nilai induktansi kumparan pada solenoid tersebut dapat diperoleh berdasarkan nilai

    reluktansi sistem

    0 0 0

    .

    . . . . . . . . .Mg g g a x

    Rμ π x d μ π a d μ π x d x

    …………………..........(10)

    220

    . . . .( ) . '

    M

    μ π a d NN x xL x L

    R g a x a x……………………...(11)

    2

    0. . . .

    'μ π a d N

    Lg

    dengan RM adalah reluktansi, N = jumlah lilitan, µ0 = permeabilitas ruang hampa, serta

    besaran geometris a, d, g, x seperti terlihat pada Gambar 3.

    3. METODOLOGI

    Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan kajian mengenai karakteristik dan

    parameter dari coil yang digunakan dalam CRDM PWR. Untuk menyederhanakan

    pemodelan sistem, juga dikaji electromagnetic solenoid actuator yang prinsip kerjanya mirip

    dengan coil pada CRDM. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan

    pemodelan dan simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan kode program

    MATLAB Simulink sebagai implementasi dari model matematis Persamaan (3) sampai (11)

    seperti terlihat pada Gambar 4. Ada beberapa skenario yang digunakan dalam simulasi ini

    yaitu:

  • Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR

    Tulis Jojok Suryono, dkk.

    984

    ISSN: 2355-7524

    a. Signal untuk sumber tegangan dan gaya yang diterapkan berasal dari signal

    builder yaitu berupa sinyal pulsa (pulse signal). Pemilihan bentuk sinyal ini

    disesuaikan dengan karakteristik pensinyalan pada CRDM.

    b. Coil yang digunakan untuk simulasi ini adalah movable coil dimana grip bisa

    diabaikan.

    c. Parameter yang digunakan dalam simulasi ini menggunakan parameter movable

    coil dari CRDM sebuah PWR antara lain seperti terlihat pada Tabel 1.

    d.

    Tabel 1. Nilai Parameter Movablecoil Penggerak CRDM[6]

    No Parameter Nilai

    1. Jumlah Lilitan (N) 430

    2. Tegangan (V) 22,5 V

    3. Hambatan (R) 6,28 ohm

    4. Arus (I) 2,58 A

    e. Hasil yang diamati adalah nilai tegangan, arus, induktansi dan jarak perpindahan

    batang akibat adanya induksi pada coil tersebut.

    Gambar 4. Blok Diagram Electromechanic Solenoid[5]

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Simulasi pengaktifan electromagnetic solenoid (pemberian sinyal tegangan dan gaya)

    dilakukan selama 0,2 detik yaitu dimulai pada detik ke 0.6 sampai dengan detik ke 0,8. Hasil

    yang diperoleh pada simulasi ini adalah karakteristik tegangan, arus, induktansi seperti

    ditunjukkan berikut ini.

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    985

    ISSN: 2355-7524

    a. Karakteristik Tegangan

    Sinyal sumber tegangan yang digunakan adalah berbentuk pulsa seperti terlihat pada

    Gambar 5. Selama periode 0,2 detik, sinyal tegangan tersebut akan mengaktifkan movable

    coil. Hal ini sesuai dengan karakteristik movable coil pada CRDM yaitu pada saat proses

    penaikan atau penurunan batang kendali, movable coil akan diberi sinyal (aktif) selama

    periode waktu tertentu. Pada Gambar 5 terlihat bahwa pada detik ke 0,6 nilai tegangan naik

    menjadi 22,5 V, nilai ini dipertahankan selama 0,2 detik sebelum akhirnya turun pada detik

    ke 0,8. Karakteristik tegangan ini pada dasarnya adalah tegangan masukan logika kendali

    yang diberikan pada coil setelah diperkuat sedemikian rupa agar cukup untuk

    menggerakkan batang kendali naik dan turun.

    Gambar 5. Karakteristik Tegangan

    b. Karakteristik Induktansi

    Movable coil jika diberi tegangan atau dengan kata lain ada arus yang mengalir pada

    lilitan kawat tersebut maka akan terjadi induksi elektromagnetik. Selain itu jika terdapat

    tegangan dan arus serta diketahui jumlah lilitan pada kumparan tersebut maka dapat

    ditentukan nilai induktansi dari lilitan tersebut. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa nilai

    induktansi untuk movable coil adalah sekitar 0,05 H seperti terlihat pada Gambar 6. Nilai

    induktansi ini akan tetap ada selama coil tersebut aktif.

    Gambar 6. Nilai Induktansi Coil

  • Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR

    Tulis Jojok Suryono, dkk.

    986

    ISSN: 2355-7524

    c. Karakteristik Arus

    Gambar 7 menunjukkan arus yang mengalir pada coil. Pada saat diberi tegangan

    sebesar 22,5 V maka arus mulai mengalir pada coil tersebut selama 0,2 detik. Nilai arus yang

    diamati sekitar 3 A. Nilai ini hampir mendekati nilai arus pada movable coil CRDM yaitu

    sebesar 2,58 A. Dibandingkan dengan referensi yang ada[7], maka pola arus dan besarnya

    pada simulasi ini sesuai dengan pola arus yang mengalir pada movable coil CRDM yang

    sebenarnya di PWR seperti terlihat pada Gambar 8. Sementara itu dibandingkan dengan

    arus coil CRDM sebenarnya (Tabel 1) terlihat bahwa arus listrik di model sedikit lebih besar

    yang sangat mungkin diakibatkan ketidaksesuain parameter-parameter model lainnya

    seperti diameter dan jenis kawat yang digunakan untuk lilitan. Namun terlepas dari

    kekurangan ini, pola ini sudah cukup menunjukkan bahwa model tersebut bisa

    diaplikasikan untuk jenis coil CRDM lainnya dan selanjutnya untuk seluruh sistem

    penggerak CRDM dengan tiga coil.

    Gambar 7. Arus yang Mengalir pada Coil

    Gambar 8. Karakteristik Arus yang Mengalir pada Coil CRDM pada Saat

    Menaikkan Batang Kendali[7]

  • Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014

    Pontianak, 19 Juni 2014

    987

    ISSN: 2355-7524

    d. Karakteristik.Jarak Perpindahan Batang Kendali

    Nilai step untuk memindahkan batang kendali pada CRDM dapat direpresentasikan

    dengan baik oleh nilai x pada electromagnetic solenoid. Dari hasil simulasi, seperti terlihat

    pada Gambar 9 menunjukkan bahwa satu step coil dapat memindahkan batang kendali

    sebesar 0,8 cm. Hasil ini walaupun masih di bawah nilai sebenarnya pada CRDM PWR yaitu

    sebesar 1.6 cm, dapat dikatakan bahwa electromagnetic solenoid cukup dapat

    merepresentasikan coil penggerak CRDM pada PWR.

    Gambar 9. Jarak Perpindahan Batang Kendali untuk Tiap Step

    5. KESIMPULAN Penelitian ini telah berhasil mensimulasikan karakteristik CRDM pada tegangan, arus,

    induktansi dan jarak perpindahannya. Pemodelan menggunakan prinsip electromagnetic

    solenoid karena prinsip kerjanya yang hampir sama dengan coil penggerak CRDM pada PWR.

    Hasil simulasi menggunakan parameter coil penggerak yang sesuai dengan CRDM PWR

    menunjukkan bahwa dengan tegangan masukan yang bersesuaian (22,5 V) akan

    memberikan pola keluaran arus dan nilai Ampere yang hampir sama dengan nilai

    sebenarnya yaitu 2,59 A. Hal ini juga berlaku untuk nilai induktansi dan jarak perpindahan

    batang kendali yaitu masing-masing sebesar 0,05 H dan 0,8 cm. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa electromagnetic solenoid cukup dapat merepresentasikan coil penggerak

    CRDM pada PWR.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih kepada Dr. Geni Rina yang telah memberikan kesempatan untuk

    melakukan penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]. -------, “Chapter 3: Design of Structures, Components, Equipment and Systems”,

    AP1000 Design Control Document, http://www.nrc.gov/reactors/new-reactors/design-

    cert/ap1000/dcd/Tier%202/Chapter%203/3-1_r7.pdf. Diakses tanggal 17 April 2014.

    [2]. ALLEN et al, “Nuclear Reactor Internal Electric Control Rod Drive Mechanism

    Assembly”, United States Patent Application Publication, 2012

    [3]. -------, “Chapter 3.2: Control Rod Drive Mechanism”, The Westinghouse pressurized

    water reactor nuclear power plant.

  • Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR

    Tulis Jojok Suryono, dkk.

    988

    ISSN: 2355-7524

    [4]. -------, “Solenoid. http://www.cvel.clemson.edu/auto/actuators/solenoids.html. Diakses tanggal 17 April 2014

    [5]. -------, “Simulation of the Electromagnetic solenoid Using MATLAB Simulink”,

    http://ece.mst.edu/media/academic/ece/documents/classexp/ee208labs/05%20-

    %20Simulation%20of%20the%20Electromagnetic%20Solenoid%20Using%20Matlab%2

    0 Simulink.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2014.

    [6]. YOUNG. JN, “Advanced Designs of Magnetic Jack-Type Control Rod Drive”, AEC

    Research and Development Report, 15th Edition, 1959

    [7]. PYSNIK et al, “Method and Apparatus for Control Rod Drive Mechanism Analysis

    Using Coil Current Signals”, United States Patent, 1999

    123.pdfFile1_DAFTAR ISI_Prosiding SENTEN-2014_rev-21Nov14_ok.doc.pdfFile2_Utama_all_plus BATAS.pdfBATAS_Utama.pdfUtama_all.pdfUtama-1_Ristek.pdfUtama-2_KESDM.pdfUtama-3_UNTAN.pdf

    File3_ABC_all in one + BATAS_new.pdfA_all in one + BATAS.pdfBatas A.pdfA_all in one.pdfA01_Agus R. Hoetman Ok_R1.doc.pdfA02_Dedy Miharja ok_R1.doc.pdfA03_Windhu Putra_R1.doc.pdfA04_Netty Herawati ok_R1.doc.pdfA05_Yusuf Ismail.doc.pdfA06_Wiku ok_R1.doc.pdfA07_Nuryanti ok_R1.doc.pdfA08_Muhammad Nasrullah-1 OK_R1.doc.pdfA09_Sahala OK_R1.doc.pdfA10_Mochamad Nasrullah-2 OK_R1.doc.pdfA11_Dharu DewiOK_R1.doc.pdfA12_ Rizki FirmansyahOK_R1.doc.pdfA13_Edwaren LiunOK_R1.doc.pdfA14_Erlan DewitaOK_R1.doc.pdfA15_Moch. Djoko BirmanoPARAH_R1.doc.pdfA16_ Yohanes Dwi Anggoro-1OK_R1.doc.pdf

    B_all in one===new+BATAS.pdfBATAS B.pdfB02_Heni SusiatiOK_R1.doc.pdfB03_June MellawatiOK_R1.doc.pdfB04_Kurnia AnzharOK_R1.doc.pdfB05_Basuki WibowoOK_R1.doc.pdfB06_Sahat SinagaOK_R1.doc.pdfB07_SriyanaOK_R1.doc.pdfB08_Endiah Puji HOK_R1.doc.pdfB09_Rr. Arum Puni RijantiOK_R1.doc.pdfB10_Yohanes Dwi Anggoro-2ok_R1.doc.pdfB11_Sigit Asmaraok_R1.doc.pdfB12_Dharu DewiOK_R1.doc.pdfB13_Nurlaila OK_R1.doc.pdfB14_Yuliastuti OK_R1.doc.pdfB15_Hadi Suntoko-1_ok_R1.doc.pdfB16_Hadi Suntoko-2_R2.doc.pdfB17_Heri Syaeful OK_R2.doc.pdf

    C_all in one===new+BATAS.pdfBatas C.pdfC01_Geni Rina_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfC02_Amir HamzahOK_R1.doc.pdfC03_Pudjijanto MS OK_R1.doc.pdfC04_Anis RohandaOK_R1.doc.pdfC06_Herry PoernomoOK_R1.doc.pdfC07_Jupiter SP OK_R2.doc.pdfC08_Anik_PTKRN OK_R1.doc.pdfC09_Zaenal Abidin OK_R1.doc.pdfC11_Nurul Huda OK_R1.doc.pdfC12_Made_Rev1 OK.doc.pdfC13_Cahya Widiyati OK_R1.doc.pdfC14_Rahaya Kusumastuti OK.doc.pdfC15_Yohana S.K. Dewi OK.doc.pdfC16_Yulendya TB Rajaguguk OK.doc.pdf

    45.pdfFile4_DEF_all in one + BATAS.pdfD_all in one + BATAS.pdfBatas D.pdfD_all in one.pdfD01_Febrianto_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD02_Suwardi_PTBBN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD03_Moch Setiaji-PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD05_Sukarsono_PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD06_Sajima-PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD07_Supardjo_PTBBN-BATAN_ok_R1.pdfD08_Johanes Leonard-UNHAS_ok OK_R1.pdfD10_Bandriyana dkk_PSTBM_ok OK_R1.doc.pdfD11_Abu Khalid_dkk-PSTBM-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD12_Agoeng K_PTBBN-BATAN_ok OK_R1.pdfD13_MV Purwani_PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD14_Dedy Haryanto_PTKRN-ok OK_R1.doc.pdfD15_Lily S_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD16_Abdul Hafid_PTKRN-ok OK_R1.doc.pdfD17_Tunjung_PSTA-BATAN_ok_R1.doc.pdf

    E_all in one+BATAS.pdfBatas E.pdfE_all in one.pdfE01_Ahmad FAhmi_FT-UGM_ok_R1.doc.pdfE02_Andi SE_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE03_Ahmad Abtokhi_PTKRN-ok_R1.doc.pdfE04_Roziq H_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE05_Sigit Santoso_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE06_Sudarmono_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE07_Deswandri_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE08_Muh Darwis_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE09_Ign Djoko Irianto-PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE10_Hery Adrial_PTKRN-BATAN_R1.doc.pdfE11_Johnny S_PTKRN_ok_R1.doc.pdfE12_Sunardi-PKSEN_ok_R1.doc.pdfE13_Djati HS_PKSEN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE14_Siti Alimah_PKSEN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE15_Sumijanto_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE16_Zuhair_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE17_Sriyono_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE18_M Subekti_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE19_Sri Sudadiyo_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE20_Sri Kuntjoro_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE21_Sutrisno-UMP_Pontianak-ok_R1.doc.pdf

    F_all in one+BATAS.pdfBatas F.pdfF_all in one.pdfF01_Yanuar AS_UGM-ok_new_R1.doc.pdfF02_Julwan HP_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF03_Elfrida Saragi_PTKRN-BATAN_ok_R1.pdfF04_Djoko Hari Nugroho_PRFN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF05_Entin_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF06_Tukiran S_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF07_Sukmanto Dibyo_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF08_Mike-PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF09_Suwoto-PTRKN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF10_Giarno_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF11_Joko Prasetyo_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF12_Sudarno_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF13_Kiswanta_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF14_Nursinta_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF15_Khairina_PTKRN-BATAN_ok.doc.pdfF16_Bambang Heru_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF17_Sumantri_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF18_Syaiful Bakhri_PTKRN-ok_R1.doc.pdfF19_Restu Maerani_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF20_Tulis Jojok_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdf

    File5_Indeks Penulis makalah_plus_Daftar PESERTA.pdfIndeks Penulis makalah_plus BATAS.pdfBATAS_Indeks Pemakalah.pdfIndeks Pemakalah - Buku I+Buku II_ok.doc.pdf

    Daftar Peserta_SENTEN-2014_plus BATAS.pdfBATAS_Daftar Peserta.pdfDaftar Peserta SENTEN-2014_rev2_ok.doc.pdf