Upload
ismailfhm77
View
206
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Aktualisasi Nilai Luhur Pancasila Di Dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara, Dan Bermasyarakat
Citation preview
Aktualisasi Nilai Luhur Pancasila Di Dalam Kehidupan Berbangsa Bernegara, Dan Bermasyarakat
Diajukan Untuk Memenuhi Salah-satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh :
Nama : ISMAIL FAHMINPM : 12.1112Kelompok : VDosen : Drs. KAMARUDDIN GULTOM, MM.Kelas : Semester I/C
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ALWASHLIYAH
SIBOLGA - TAPTENG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Rabb semesta alam.
Karena berkat rahmat serta kehendak-Nya lah saya dapat menyelesaikan Makalah
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan tema: “Pengertian, Kedudukan
dan Fungsi Pancasila” dan judul ”Aktualisasi Nilai Luhur Pancasila Di Dalam
Kehidupan Berbangsa Bernegara, Dan Bermasyarakat”.
Harapan saya dengan dibuatnya makalah ini bukan hanya mampu
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, namun
mampu memberi dan menambah wawasan mengenai kedudukan dan fungsi
Pancasila di dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada: keluarga yang selalu memberikan
dorongan moril maupun materil, dan dosen pengasuh Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan bimbingan, serta kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat kekurangan
dan kelemahan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan dalam
penulisan makalah selanjutnya sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Amiin..
Sibolga, Oktober 2012
Penyusun
ISMAIL FAHMI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Pengertian Pancasila ................................................................... 3
B Kedudukan dan Fungsi Pancasila................................................ 7
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup (Jati Diri) Bangsa dan
Negara.................................................................................... 7
2. Pancasila sebagai Dasar Negara............................................... 9
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara........................................... 9
4. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa....................................... 10
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 11
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek
moyang sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut
mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia.
Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri, yang
merupakan kepribadiannya. Dengan nilai-nilai itulah rakyat Indonesia melihat dan
memecahkan masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomani
dalam kegiatan kehidupannya bermasyarakat.
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu kita yang wajib
kita jaga dan kita terapkan pada kehidupan bangsa saat ini. Dengan kita menganut
dari makna yang terkandung dalam Pancasila kehidupan bangsa Indonesia akan
menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan persatuan bangsa akan
terjaga. Di dalamnya terdapat isi dan arti yaitu unsur-unsur pembentuk Pancasila
berisi tentang pentunjuk berperilaku sehari-hari dan juga mengatur dari hukum
yang berlaku di negara Indonesia.
Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang penting bagi bangsa
Indonesia, antara lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur
segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa
adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama, multi
bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka
Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.
1
2
B. Tujuan Penulisan
Dengan membaca makalah ini, penulis dan pembaca pada khususnya dapat
memahami, mengkhayati, dan mengamalkan makna-makna, kedudukan dan
fungsi dari Pancasila dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Saling hormat-
menghormati warga Indonesia tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan budaya
agar tercipta persatuan bangsa Indonesia. Perilaku kita pun akan terarah sesuai
norma-norma dan tertib hukum yang terkandung pada nilai-nilai Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Sebagai bangsa Indonesia, kita patut mengerti dan memahami apa
Pancasila itu. Pancasila berasal dari dua kata yakni Panca dan Sila menurut bahasa
Sanskerta. Sehingga pancasila mengandung arti lima buah prinsip atau asas.
Pancasila secara formal yuridis terdapat dalam alenia ke empat pembukaan UUD
1945.
Disamping itu, arti formal menurut hukum yuridis atau formal yuridis
maka Pancasila juga mempunyai isi dan arti yaitu unsur-unsur yang menyusun
Pancasila tersebut. Pancasila memiliki isi dan arti yang bersifat universal atau
umum, yaitu merupakan prinsip-prinsip dasar filsafat bangsa dan Negara
Indonesia yang terlekat pada kelangsungan hidup Negara Indonesia yang
merupakan sumber dari segala nilai, norma, maupun sifat-sifat yang meyangkut
segala hal dalam pelaksanaan dan penyelenggaran Negara.
Secara etimologi istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam
bahasa Sansekerta Pancasila memiliki arti yaitu :Panca artinya lima Syila artinya
batu sendi, alas/dasar Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik Pancasila
adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,
diundangkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun. II No. 7 tanggal 15
Februari 1946 bersama-sama dengan Batang Tubuh UUD 1945. Asas-asas atau
prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
3
4
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam setiap Sila yang terkandung di dalam Pancasila memiliki butir-butir
penting di mana setiap butir menekankan atau mengharuskan rakyat Indonesia
untuk melakukan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA, mempunyai arti:
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, mempunyai arti:
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
5
b. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. SILA PERSATUAN INDONESIA, mempunyai arti:
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
6
4. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBI-JAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, mempunyai arti:
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
5. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
7
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup (Jati Diri) Bangsa dan Negara
Proses terjadinya Pancasila adalah melalui suatu proses kualitas.
Artinya, sebelum disahkan menjadi dasar negara, baik sebagai pandangan
hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia. Fungsinya adalah sebagai
motor penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan.
Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia, yang mempribadi dalam
masyarakat dan merupakan sesuatu living reality. Pancasila ini sekaligus
merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa dalam
perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna senantiasa
memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya sebagai suatu pandangan
hidup.
8
Nilai-nilai luhur adalah suatu tolok ukur kebaikan yang berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia seperti
cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia.
Proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan
dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa yang disebut sebagai ideologi
bangsa (nasional) dan selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan dan
dilembagakan menjadi pandangan hidup Negara yang disebut sebagai ideologi
Negara. Transformasi pandangan hidup dasar Negara juga terjadi pada
pandangan hidup Pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar
Negara dan ideologi Negara, nilai-nilainya telah terdapat pada bangsa
Indonesia dalam adat istiadat, budaya serta dalam agama-agama sebagai
pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan
memiliki pandangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan
berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, hankam, dan
persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka
pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan
hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat.
Pancasila yang harus dihayati dan dijadikan pandangan hidup bangsa
dan negara adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
1945, dengan demikian jiwa beragama (sila pertama), jiwa
berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa berkebangsaan (sila ketiga), jiwa
berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadaan sosial
(sila kelima).
9
2. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila dalam hal ini sering disebut dengan Dasar Filsafat Negara.
Pancasila digunakan dasar dalam mengatur pemerintah negara atau sebagai
dasar mengatur penyelenggaraan Negara. Pengetian Pancasila sebagai dasar
negara ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang berbunyi
“...maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada:….”
Fungsi pokok dari Pancasila sebagai dasar negara adalah sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber tertib hukum. Hal ini tertuang dalam Ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1996 (jo. Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan MPRS
No.IX/MPR/1978). Di dalamnya dijelaskan bahwa sumber tertib hukum
Negara Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, dan
cita-cita moral.
Adapun perwujudan sumber dari segala sumber hukum bagi Negara
Indonesia adalah:
Proklamasi 17 Agustus 1945.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Undang-undang Dasar Proklamasi, terutama perwujudan tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945 dalam pembukaan UUD 1945 dan batang tubuhnya.
Surat perintah 11 Maret 1966.
3. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara adalah kesatuan
gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
10
kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan.
Ideologi negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik
tekanannya dan mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman
negara dan kehidupannya.
Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam
bidang pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup
kenegaraan harus dilandasi dalam hal titik tolak pelaksanaannya, dan
diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan pancasila. Dengan menyatukan
cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila kelima, ingin
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh
sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.
4. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat dan
budaya, pada dasarnya setiap adat budaya telah mengamalkan juga kelima
unsur Pancasila sehingga dapat dinyatakan berpancasila dalam adat budaya.
Di samping itu, di dalam kehidupan beragamapun telah mengamalkan juga
kelima unsur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Setiap agama di
Indonesia pada dasarnya mengajarkan berketuhanan, mengajarkan juga
tentang kemanusiaan dan menumbuhkan rasa persatuan dan keadilan. Jadi
semua bentuk agama apapun di Indonesia telah mengamalkan Pancasila
sehingga dalam kehidupan beragama ada rasa persatuan dan saling
menghormati antar umat beragama.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku pun
bukan menjadi suatu pembeda bagi warga negara Indonesia, justru ini
dijadikan nilai positif bagi Indonesia sebagai negara yang beragam suku dan
budaya. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua adalah prinsip kuat bangsa Indonesia walaupun Indonesia
adalah bangsa majemuk yang multi agama, multi bahasa, multi budaya dan
multi ras.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup bangsa
dan dasar Negara Republik Indonesia, serta merasakan bahwa Pancasila adalah
sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik Indonesia, maka manusia
Indonesia menjadikan pengalaman Pancasila sebagai perjuangan utama dan
kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus
dimulai dari setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara yang
secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di
daerah.
Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan Negara
Republik Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam
hubungannya dengan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Untuk itu perlu
usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus serta terpadu demi
terlaksanannya penghayatan dan pengamalan Pancasila. Demikianlah manusia
Indonesia menjamin kelestarian dan kelangsungan hidup Negara Republik
Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila,
serta penuh gelora membangun masyarakat yang maju, sejah tera, adil, dan
makmur.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila
merupakan filsfat negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab. Selain itu kita juga perlu lebih mendalami
pemahaman tentang sila-sila dan fungsinya agar dalam tepat dalam
pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan tujuan-tujuan dari pancasila dapat
terwujud dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
http://anakciremai.blogspot.com/2008/09/makalah-ppkn-tentang-landasan.html
http://blog.kenz.or.id/2006/06/01/45-butir-pengamalan-pancasila.html
http://islamlib.com/id/artikel/dalam-hal-toleransi-eropa-jauh-terbelakang/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika.
http://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan-pancasila/
http://masri.blog.com/2009/11/06/fungsi-dan-kedudukan-pancasila/
http://forumbelajarpkn.blogspot.com/2011/03/fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html
Masykur, Drs. Akhmad.Modul PPKn1.03. Hal 5. Persamaan derajat adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia.
Beberapa situs referensi di atas di browsing pada bulan Oktober 2012
KELOMPOK V
1. Ismael Hutabarat
2. Ismail Fahmi
3. Jefri Sinaga
4. Juharni Lubis
5. Julpan Saputra
6. Kurniawan
7. Lambok Siregar
8. Leristiana
9. Lilis Karlina
10. Lincah Ida Sitompul
11. Lukman Hakim
12. M. Yusuf Manullang