Upload
herry-supriyanto
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
1/26
TUGAS PRAKTIKUM II
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Membuat Procet Pada ArcGIS
OLEH :
Herry Supriyanto
13/347593/TK/40759
JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
2/26
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan ArcGIS.
Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan kegunaan-kegunaan dari
software ArcGIS untuk keperluan Geospasial.
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teknologi-teknologi terbaru.
II. Alat dan Bahan Software ArcGIS.
Data dari dosen
Komputer/Laptop
III. Pelaksanaan Praktikum
Selasa, 24 Februari 2015 di Laboratorium Komputer.
IV. Dasar Teori ArcGIS merupakan produk software GIS paling mutakhir saat ini dari ESRI
(Environment Science & research Institute) dengan segala"kecanggihannya". Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh
ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan
penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal
sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2
(terutama untuk tampilannya). Dalam kaitannya dengan ArcGIS ini, secara umum ada
dua versi yaitu ArcGIS Desktop (untuk komputer biasa/PC/Laptop based) dan ArcGIS
Server yaitu untuk GIS berbasis web dan "ditanamkan" pada komputer/software
Server. Dalam keseharian yang disebut ArcGIS sebetulnya adalah ArcGIS Desktop,
berhubung mungkin ArcGIS Server belum banyak yang memakainya.
ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan
pemetaan dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi,
membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan
desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan
kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
3/26
penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing
data dan programming.
ArcCatalog adalah tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata
dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu dalam
proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog
dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat
langsung ditambahkan pada peta. Seringkali, saat memperoleh data dari pihak lain,
data tidak dapat langsung digunakan. Data tersebut mungkin masih perlu diubah
sistem koordinat atau proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau dihubungkan antara
data geografis dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada saat data siap,
isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan, harus
didokumentasikan. Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan
menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.
V. Langkah Kerja
1. Membuka ArcGIS, lalu klik star -> All program -> ArcMap 10
2. Maka akan muncul halaman awal ArcMap
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
4/26
3. Untuk menanbahkan data geospasial dalam bentuk layar data shapefile, maka klik add layer
, kemudian cari folder direktori kerja yang berisi: Latihan 1, maka dilayar akan muncul
beberapa layar shapefile. Tambahkan semua file (layer) yang ada kedalam lembar kerja
(worksheet), sehingga pada worksheet akan muncul data shapefile yang telah ditambahkan
shapefile tersebut,
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
5/26
Ada berapa layer data dan tipe fitur apa masing-masing layer data tersebut
Ada 4 layer.
Pada layer Batas Provinsi, Batas Kecamatan, dan Batas Kabupaten tipe fiture : Simple
Line Symbol.
4 Layer
Simple Line Symbol
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
6/26
Sedangkan untuk layer Desa DIY tipe fiturenya : Simple Fill Symbol
Sedangkan perbedaan antara system koordinat Latitude/Longtitu dengan system
Easting/Norting adalah terletak pada satunnya, kalau Latutide/Longtitude
menggunakan Decimal Degrees sedangkan Easting/Northing menggunakan Meter.
4. Untuk melakukan proses transformasi koordinat dari system koordinat geodetic dengan
datum WGS 1984 ke dalam system koordinat proyeksi dalam dengan datum WGS 84 dan
system koordinat peta UTM Zona 49S.byaitu kita awali membuka worksheet baru yakni
membuka File -> New -> Blank Map -> OK
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
7/26
5. Lalu tambahkan fiture yang ada di file latihan tadi, dan kemudian buka ArcToolBox -> Data
management Tools -> Project and Trnsportation -> Feature -> Project
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
8/26
6. Maka akan muncul kotak dialog Project, isikan point-point yang diberikan:
Input Dataset or Feature Class :
(Desa DIY, Batas Provinsi DIY, Batas Kabupaten DIY, Batas Kecamatan DIY)
Input Coordinate system :
(akan sendiri secara otomatis sesuai dengan system koordinat pada feature asal
yang dimasukkan)
Output Dataset or Feature Class :
(nama dan tempat penyimpanan).
Output Coordinat System : isikan system koordinat yang akan ditujukan, yaitu
dengan meng-klik : Select -> Project Coordinate System -> UTM -> WGS 1984 ->Southern Hemisphere -> WGS 1984 Zone 49S.prj -> Add -> OK
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
9/26
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
10/26
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
11/26
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
12/26
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
13/26
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
14/26
7. Lau tekan ok, maka akan muncul tampilan dibwah ini :
8. Pada tampilan ini nilainya masih ada yang negative, maka untuk mengaturnya dapat
menggunakan cara : View -> data -> frame property -> pilh predefine -> lalu pilih -> project
coordinate system -> UTM ->WGS 1984 -> southern Hemisphere -> WGS 1984 pilih Zona
49S.prj -> OK. Maka cek lagi nilai koordinatnya lagi.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
15/26
9. Setelah melakukan proses yang sama dengan di atas, dengan mengubah sisitem koordinat
tersebut ke sisitem koordnat proyeksi dengan Datum Geodesi Nasional 1995 ( digunakan di
Indonesia dengan nama DGN 95 ) dan system proyeksinya UTM zona 49S.
Dihilangkan nilai Negatifnya :
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
16/26
Perbedaan antara system koordinat Latitude/Longtitude dengan system kordnat
Easting/Northing adalah terletak dari satuannya. Kalau Latitude/Longtitude
satuannya Decimal Degrees sedangkan kalau Easting/Northing satuannya meter.
10. Dengan proses yang sama seperti diatas, dari system koordinat Latitude/Longtitude ke
system koordinat World dan proyeksinya Polyconic.
Pada Proyeksi World hasil output gambarnya menjadi horizontal , beda dengan gambar
sebelum-sebelumnya.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
17/26
Menggunakan ArcCatalog
1. Klik ArcCatalog, kemudian akan muncul kotak dialog Arc Catalog seperti tampilan
dibawah ini.
2. Selanjutnya tempatkan kursor di direktori yang telah dibuat sebelumnya dan
Buat folder baru pada direktori kerja Anda dengan nama ArcCatalog, Kemudian
klik kanan pada folder tempat penyimpanan yang telah dibuat, pilih New
Shapefile.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
18/26
3. Akan muncul kotak dialog create new shapefile pada kotak dialog tersebut
ketikkan nama shapefile. Setelah itu pilih tipe shapefile-nya.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
19/26
4. Setelah nama dan tipe shapefile dimasukkan, terlihat pada kotak dialog
tersebutuntuk spatial referencenya masih Unknown Coordinate System. Maka
harus mendefinisikan sistem referensinya terlebih dahulu, dengan cara klik edit
pada kotak dialog tersebut. Setelah itu akan tampil kotak dialog spatial reference
properties. Pada kotak dialog tersebut klik tab Select kemudian muncul kotak
dialog browse for Coordinate System.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
20/26
5. Kemudian pada kotak dialog Browse for coordinate system, double klik pada
folder Projected Coordinate System double klik UTMdouble klik Indonesia
DGN 1995 UTM Zone 49S.prj
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
21/26
Jika berhasil maka tampilan untuk kotak dialog create new shapefile seperti dibawah
ini, lalu tekan OK.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
22/26
Kemudian klik OK . Maka shapefile untuk layer Jembatan_Teknik sudah terbentuk dan
telah tersimpan di direktori folder kerja Anda.
Setelah selesai membuat shapfile / feature class dengan Arc Catalog, maka jendela
Arc Catalog dapat ditutup dan anda akan beralih menggunakan modul Arc Map
untuk melakukan proses digitasi.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
23/26
Digitasi Peta dengan metode on screen
1. Buka Arc Map, dan kemudian tambahkan “citra” yang akan digitasi pada direktori
dengan menggunakan Add Layer Add OK .
2. Agar peta dasar yang akan dilakukan digitasi ini mempunyai sistem acuan koordinat
peta yang benar, maka sebelumnya harus dilakukan proses Georeferensi Peta,
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Aktifkan tools georeferencing. Klik kanan pada bagian atasgeoreferencing.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
24/26
b. Tools georeferencing akan muncul seperti berikut:
Add control point pada toolbar georeferencing untuk menambahkan titik control.
c. Titik ikat (GCP) berjumlah 5 titik yang tersebar di area citra yang lokasinya jelas
dan memiliki besaran koordinat yang mudah dibaca nilainya, yang dapat
dijadikan acuan adalah : TITIK IKAT(GRID PETA) Easting (X) m Northing (Y)m
01 (kiri, bawah) 433500 9224900
02 (kanan, bawah) 433800 9224900
03 (kanan, atas) 433800 9225200
04 (kiri, atas) 433500 9225200
05 (tengah-tengah) 433600 9225100
d. Lakukan zooming ketika akan memasukkan koordinat, agar tepat sesuai sasaran.
Kemudian klik kanan kemudian input x dan y.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
25/26
e. Lakukan hal yang sama untuk kempat titik lainnya.
f. Untuk melihat keseluruhan koordinat yang telah Anda input, dapat dilihat
melalui link tabel. Klik ikon view link tabel. Pada jendela link table anda dapat
melihat jenis transformasi yang muncul, misalnya affine.
g. Dalam link tabel, anda juga dapat melihat residu dari proses rektifikasi di atas.
Nilai RMS error : 0.04087.
h. Lakukan save sebagai text file; kita bisa membuka text file ini bila ingin
melakukan goereferensi lagi terhadap image, dari Link table pilih Save sebelumnya select (klik Ctrl+A) semua GCP yang sudah anda masukkan). Save
ke folder ArcMap.
8/16/2019 SIG_2_Herry Supriyanto.pdf
26/26
VI. Daftar Pustaka
http://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-
komponennya.html
http://www.gislounge.com/qgis-versus-arcgis/
http://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKU
LTAS_TEKNIK
http://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-komponennya.htmlhttp://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-komponennya.htmlhttp://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-komponennya.htmlhttp://www.gislounge.com/qgis-versus-arcgis/http://www.gislounge.com/qgis-versus-arcgis/http://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKULTAS_TEKNIKhttp://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKULTAS_TEKNIKhttp://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKULTAS_TEKNIKhttp://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKULTAS_TEKNIKhttp://www.academia.edu/7413639/JURUSAN_TEKNIK_GEODESI_FAKULTAS_TEKNIKhttp://www.gislounge.com/qgis-versus-arcgis/http://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-komponennya.htmlhttp://geosurta.blogspot.com/2014/05/pengertian-arcgis-dan-komponennya.html