4
Bahan Anorganik: -Bahan anorganik tanah berasal dari berbagai fase pelapukan batuan mineral; merupakan komponen utama hampir semua jenis tanah. -Tanah-tanah yg mengandung lebih dari 80% bahan anorganik adalah tanah mineral. Berdasar berat kering, kebanyakan tanah upland berbahan anorganik lebih dari 95%. -Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral yang sama dan partikel anorganik hanya berbeda ukuran, perbedaan prinsip di antara tanah yaitu sifat fisik. - Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral tidak sama, misalnya yang satu dari batu pasir dan yang lain batu kapur; ukuran partikelnya juga berbeda, maka keduanya berbeda sifat fisik maupun kimia. -Sifat kimia dan fisik keduanya menentukan nilai kesuburan tanah. -Kesuburan tanah merupakan faktor pertimbangan terhadap sifat fisik: kapasitas pegang air, aerasi, drainase, kedalaman dan struktur jelajah akar; dan sifat kimia: kemasaman dan suplai unsur hara. -Partikel anorganik tanah adalah: pasir, debu, dan liat. -Ketiga grup partikel menentukan pemisahan atau gabungan kehalusan tanah. -Perbedaan fisik antara pasir, debu, dan liat adalah ukuran partikel. Selain ukuran, partikel juga berbeda dalam bentuk. -Di tanah pertanian, diameter rata-rata partikel pasir berkisar antara 2 hingga 0.05 mm, lolos melallui ayakan berdiameter antara 0.05 hingga 2 mm. -Ukuran debu berkisar dari diameter 0.002 hingga 0.05 mm, dan liat lebih kecil dari 0.002 mm. Butir lebih besar dari 2 mm adalah kerikil (2 mm hingga 75 mm), koral, stones, flags, dan bolders. -Tanah mengandung fragmen besar disebut sebagai gravelly sands, stoney clays, dan lain-lain. -Tanah berbeda dalam ukuran dan imbangan relatif partikel fraksi anorganik pada top soil (horizon A atau horizon mineral teratas) disebut pembeda tekstur . -Tekstur adalah sifat dasar, mendekati sifat tanah permanen. -Ia tidak dapat diubah melalui praktek sehari-hari, seperti pengolahan; namun demikian erosi, deposit, atau pencampuran lapisan dapat mengubah tekstur di zona permukaan. -Karena tekstur berdasar hanya pada fraksi anorganik, jumlah bahan organik dalam tanah tidak berpengaruh terhadap tekstur. -Struktur tanah berkaitan dengan penyusunan partikel tanah ke dalam grup agregat-agregat , bongkah, atau gabungan partikel-partikel.

Sifat-dan-Ciri-Tanah.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sifat-dan-Ciri-Tanah.pdf

Bahan Anorganik:

-Bahan anorganik tanah berasal dari berbagai fase pelapukan batuan mineral;

merupakan komponen utama hampir semua jenis tanah.

-Tanah-tanah yg mengandung lebih dari 80% bahan anorganik adalah tanah

mineral. Berdasar berat kering, kebanyakan tanah upland berbahan

anorganik lebih dari 95%.

-Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral yang sama dan

partikel anorganik hanya berbeda ukuran, perbedaan prinsip di antara tanah

yaitu sifat fisik.

- Bila tanah-tanah terbentuk dari bahan induk atau mineral tidak sama,

misalnya yang satu dari batu pasir dan yang lain batu kapur; ukuran

partikelnya juga berbeda, maka keduanya berbeda sifat fisik maupun kimia.

-Sifat kimia dan fisik keduanya menentukan nilai kesuburan tanah.

-Kesuburan tanah merupakan faktor pertimbangan terhadap sifat fisik:

kapasitas pegang air, aerasi, drainase, kedalaman dan struktur jelajah akar;

dan sifat kimia: kemasaman dan suplai unsur hara.

-Partikel anorganik tanah adalah: pasir, debu, dan liat.

-Ketiga grup partikel menentukan pemisahan atau gabungan kehalusan tanah.

-Perbedaan fisik antara pasir, debu, dan liat adalah ukuran partikel. Selain

ukuran, partikel juga berbeda dalam bentuk.

-Di tanah pertanian, diameter rata-rata partikel pasir berkisar antara 2 hingga

0.05 mm, lolos melallui ayakan berdiameter antara 0.05 hingga 2 mm.

-Ukuran debu berkisar dari diameter 0.002 hingga 0.05 mm, dan liat lebih kecil

dari 0.002 mm. Butir lebih besar dari 2 mm adalah kerikil (2 mm hingga 75

mm), koral, stones, flags, dan bolders.

-Tanah mengandung fragmen besar disebut sebagai gravelly sands, stoney clays,

dan lain-lain.

-Tanah berbeda dalam ukuran dan imbangan relatif partikel fraksi anorganik

pada top soil (horizon A atau horizon mineral teratas) disebut pembeda tekstur .

-Tekstur adalah sifat dasar, mendekati sifat tanah permanen.

-Ia tidak dapat diubah melalui praktek sehari-hari, seperti pengolahan; namun

demikian erosi, deposit, atau pencampuran lapisan dapat mengubah tekstur di

zona permukaan.

-Karena tekstur berdasar hanya pada fraksi anorganik, jumlah bahan organik

dalam tanah tidak berpengaruh terhadap tekstur.

-Struktur tanah berkaitan dengan penyusunan partikel tanah ke dalam grup

agregat-agregat , bongkah, atau gabungan partikel-partikel.

Page 2: Sifat-dan-Ciri-Tanah.pdf

-Struktur tanah tidak bersifat permanen dan dapat dipengaruhi oleh

pengelolaan dan oleh bahan organik.

-Sifat tanah tidak hanya terdiri dari satu jenis partikel saja, melainkan

campuran antara pasir, debu, dan liat.

-Berdasar pada perbandingan relatif fraksi pasir, debu, dan liat yang ada pada

top soil; tanah dikelaskan dalam tiga grup: tanah berpasir, berlempung, dan

berliat.

-Bila pasir dominan maka terbentuk tekstur kasar atau ringan. Ringan artinya

mudah diolah dan tidak berat.

-Bila tanah didominasi debu, liat, atau keduanya maka tekstur berat dan sukar

diolah.

-Tanah berlempung (loamy) bertekstur sedang, bila terasa fraksi pasir, debu,

dan liat imbang.

-Di laboratorium, kelas tekstur tanah ditetapkan melalui analisis mekanik, di

mana pemisahan fraksi diukur secara kuantitatif berdasar bobot fraksi.

-Di lapangan, kelas tekstur tanah ditetapkan melalui perasaan dengan jari;

akurasinya perlu kemampuan dan pengalaman, khusus bagi tanah-tanah

bervariasi tekstur spesifik mencapai 14 kelas.

-Umumnya, kebanyakan orang tidak punya kemampuan melakukan analisis

mekanik dan jarang mampu menentukan tekstur tanah di lapangan.

-Definisi acuan tentang tekstur tanah berdasar perasaan (Soil Survey Staff,

USDA).

-Ruang pori pada tekstur halus sangat sempit atau kapiler.

-Pada tanah jenis ini pergerakan udara dan air lambat.

-Penyelimutan partikel dan pengisisan pori dengan air melindungi difusi

udara; konsekuensinya, tanah berliat dan berdebu sering aerasi dan drainase

buruk.

-Drainase tanah buruk bila basah tidak menyediakan oksigen untu akar.

-Di pihak lain, tanah bertekstur halus punya kapasitas pegang air )water-

holding capacity) baik sebab air ditahan di ruang.

-Sebagian air pada tanah bertekstur halus tidak dapat diserap tanaman sebab

dipegang kuat di permukaan partikel liat.

-Sebab pergerakan air ke bawah tanah ditahan, pencucian/pelindian unsur

hara dari zona perakaran tidak menjadi masalah pada tanah bertekstur halus

-Luas permukaan tanah meningkat dengan makin halus tekstur.

-Total luas permukaan suatu unit berat liat koloidal, tergantung tipe liat,

mungkin sekitar 10,000 kali dibandingkan pasir dan 1,000 kali dibandingkan

debu terhalus.

Page 3: Sifat-dan-Ciri-Tanah.pdf

-Adsorpsi, menangkap gas, cairan, atau padatan larut oleh

permukaan,meningkat dengan meningkatnya luas permukaan. Tanah

bertekstur halus jauh lebih aktif dalam mengadsorsi air dan melarutkan unsur

hara dari pada tanah bertekstur.

-Penambahan retensi air dan unsur hara relatif lebih mebantu kesuburan

tanah bertekstur halus dibandingkan tanah bertekstur kasar.

-Sebagai petunjuk pada proporsi relatif bahan padat dan ruang pori dalam

tanah, suatu tanah berlempung (loamy) sekitar 50% volume bahan padat dan

sekitar 50% volume ruang pori.

-Level kapasitas lapang (field capacity) retensi air, sekitar setengah ruang pori

berisi,dan setengah berisi udara.

-Tanah berpasir lebih banyak punya total volume ditempati bshsn padat, dan

tanah berliat lebih banyak punya total volume ruang pori dibanmdingkan

dengan tanah berlempung (loamy ). Padata tanah berpasir ruang pori lebih

benyak terisi udara dari pada air, sebaliknya terjadi pada tanah berliat.

Bahan Organik:

-Kebanyakan tanah mengandung bahan organik dalam top soil dari 1 hingga

6% berat. Tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 20% disebut

Tanah Organik.

-Tanah dataran rendah yang mengandung bahan organik 80% atau lebih

Gambut atau Muck.

-Bahan organik tanah adalah bahan hidup dan bahan mati. Bahan hidup

termasuk berbagai jenis mikroorganisme, kecuali akar tumbuhan dan makro

organisme.

-Bahan organik tanah termasuk sebagian sisa tanaman dan hewan segar atau

sudah terdekomposisi.

-Humus adalah bentuk bahan organik khusus yang relatif stabil, berwarna

gelap, tertingga setelah bahan organik orisinal terombak.

-Humus bukan kristal, berupa bahan koloidal, dengan kapasitas adsorpsi unsur

hara sangat tinggi. Seseorang tidak bisa secara langsung memberikan humus ke

tanah, ia harus ditambahkan dalam bentuk bahan organik.

Page 4: Sifat-dan-Ciri-Tanah.pdf

-Kapasitas Tukar Kation (cation exchange capacity) dan Kapasitas Pegang Air

(water-holding capacity) humus beberapa kali, barangkali tiga atau lebih

dibandingkan liat tanah.

-Bahan organik merupakan sumber utama unsur hara esensial tumbuhan.

Hampir seluruh nitrogen tanah adalah dalam bahan.

-Sekitar sepertiga hingga setengah fosfor dalam horizon top soil ada dalam

bahan organik.

-Bahan organik adalh sumber penting sulfur.

-Unsur unsur hara menjadi tersedia bagi tumbuhan setelah bahan organik

didekomposisi.

-Dekomposisi bahan organik, termasuk humus, dilakukan dengan baik oleh

jazad hidup dalam tanah.

-Unsur hara esensial diadsorp oleh komplek humus dan komplek organik lain

dan dapat dilepas melalui pertukaran dengan ion-ion atau oleh dekomposisi

bahan organik.

-Dekomposisi bahan organik mengasamkan tanah dan membantu pelepasan

unsur hara dari mineral tanah.

-Fungsi bahan organik lain adalah mengikat partikal mineral menjadi

agregat.

-Pembentukan agregat memperbaiki struktur tanah, khususnya dalam hal

kandungan liat.

-Penambahan pasir untuk memperbaiki struktur dari liat tidaklah merupakan

proses yang produktif.

-Mencampur pasir dan liat sering menyebabkan bahan seperti-konkresi dari

struktur jelek.

Sumber: Allen V. Barker - University of Massachusetts, Amherst. 1999.