4
SHARING JOURNAL I. Background Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan umum fungsional pada gastrointestinal (GI) yang mempengaruhi sejumlah besar orang, terutama wanita (Longstreth, et al.2006). Nyeri perut dan kembung merupakan gejala yang paling dominan dan paling mengganggu (Longstreth, et al.2006). Dalam praktek klinik sulit memperkirakan perubahan gejala yang terjadi pada pasien IBS berdasarkan dskripsi mereka sendiri. Untuk itu diperlukan mengartikan persepsi pasien gejala dan kesehatan subjektif mereka kedalam parameter kuantitatif. Visual Analogue Scale (VAS) telah dikembangkan dan divalidasi, menawarkan kuesioner singkat dan dilaporkan oleh pasien untuk digunakan di praktek klinis untuk pasien-pasien itu sendiri (Bengtsson, et al.2007). Tujuan awal dari pengembangan kuesioner tersebut adalah untuk mengukur respon perawatan gejala-gejala GI dan kesehatan pada pasien dengan IBS. Primary Sjogren’s Syndrome (pSS)merupakan sebuah penyakit autoimun yang menyerang kelenjar eksokrin, yang menyebabkan penurunan sekresi dan keringnya mukus. Enteric Dismotility (ED) dan Chronis Intestinal Pseudo Obstruction (CIPO) merupakan penyakit GI yang muncul dengan tipe gejala yang sama seperti penyakit funsional bowel, tapi dengan tanda objektif dari gangguan dismotilitas dan/ perubahan histopatoligkal dalam dinding bowel. Secara klinis akan sulit untuk membedakan antara IBS dan gangguan dismotilitas pada awal kemunculannya. Hipotesis : Bahwa skala VAS-IBS dapat menjadi objektuf marker untuk membedakan antara populasi pasien tersebut, untuk membantu tenaga medis menyesuaikan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk membandingkan derajat keluhan pada GI dalam populasi pasien yang berbeda yang diketahui dari adanya tanda fungsional bowel dan tingginya prevalensi antibodi GnRH, untuk mendapatkan marker objektif untuk membedakan antara pasien

Sharing Journal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

JOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNALJOURNAL

Citation preview

SHARING JOURNAL

I. BackgroundIrritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan umum fungsional pada gastrointestinal (GI) yang mempengaruhi sejumlah besar orang, terutama wanita (Longstreth, et al.2006). Nyeri perut dan kembung merupakan gejala yang paling dominan dan paling mengganggu (Longstreth, et al.2006). Dalam praktek klinik sulit memperkirakan perubahan gejala yang terjadi pada pasien IBS berdasarkan dskripsi mereka sendiri. Untuk itu diperlukan mengartikan persepsi pasien gejala dan kesehatan subjektif mereka kedalam parameter kuantitatif. Visual Analogue Scale (VAS) telah dikembangkan dan divalidasi, menawarkan kuesioner singkat dan dilaporkan oleh pasien untuk digunakan di praktek klinis untuk pasien-pasien itu sendiri (Bengtsson, et al.2007). Tujuan awal dari pengembangan kuesioner tersebut adalah untuk mengukur respon perawatan gejala-gejala GI dan kesehatan pada pasien dengan IBS.Primary Sjogrens Syndrome (pSS)merupakan sebuah penyakit autoimun yang menyerang kelenjar eksokrin, yang menyebabkan penurunan sekresi dan keringnya mukus. Enteric Dismotility (ED) dan Chronis Intestinal Pseudo Obstruction (CIPO) merupakan penyakit GI yang muncul dengan tipe gejala yang sama seperti penyakit funsional bowel, tapi dengan tanda objektif dari gangguan dismotilitas dan/ perubahan histopatoligkal dalam dinding bowel. Secara klinis akan sulit untuk membedakan antara IBS dan gangguan dismotilitas pada awal kemunculannya. Hipotesis : Bahwa skala VAS-IBS dapat menjadi objektuf marker untuk membedakan antara populasi pasien tersebut, untuk membantu tenaga medis menyesuaikan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk membandingkan derajat keluhan pada GI dalam populasi pasien yang berbeda yang diketahui dari adanya tanda fungsional bowel dan tingginya prevalensi antibodi GnRH, untuk mendapatkan marker objektif untuk membedakan antara pasien pada stadium awal, dan untuk melihat jika terdapat kelompok pasien dengan gejala dismotilitas dapat diidentifikasi dengan menggunakan VAS-IBS. II. MethodPenelitian ini telah dilakukan berdasarkan deklarasi Helsinki dan telah disetujui oleh komite etik Lund University. Pasien berasal dari RS Skane University. Pasien dan kelompok kontrol diberikan inform konsen sebelum mengikuti penelitian. Sebagaimana gejala gangguan fungsional bowel pada pria dan wanita mungkin berbeda, dan kebanyakan hal tersebut terjadi pada wanita, sehingga yang menjaddi objek penelitian hanya wanita.Subjek :KontrolKelompok kontrol didilih dari staf rumah sakit dan berisi 52 orang wanita (rata-rata 44th, dengan jarak 22-77th) sehat yang menjadi relawan yang tidak pernah melakukan pembedahan abdomen sebelumnya.Pasien dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS)Semua pasien wanita yang mengunjungi klinik rawat jalan pada departemen gastroenterologi selama 2 tahun terakhir yang menderita nyeri abdomen dan gejala perubahan kebiasaan bowel yang dinvestigasi berdasarkan norma standard tergantung pada tingkat keparahan gejala. 39 orang pasien (usia rata-rata 37th, jarak antara 18-69th) yang diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Semua pasien bekerja full time dan tidak tergantung pada nutrisi pendukung ataupun analgesik opioid.Pasien dengan Gangguan DismotilitasPasien wanita yang melakukan biopsi laparoscopic full-thickness biopsy di Departmen bedah atau Gastroenterologi selama periode 10 tahun, karena keparahan nyeri GI atau dismotilitas juga termasuk. 31 orang wanita diketahui sebelumnya, namun hanya 21 orang (usia rata-rata 43th, dengan jarak antara 26-84th) yang diterima untuk berpartisipasi dalam penelitian. Selain itu 16 menderita ED dan 5 menderita CIPO. Sebagaimana dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara 2 kelompok tersebut, sehingga ke-2 kelompok tersebut dikategorikan sebagai satu kategori ketika kalkulasi seara statistik. 10 dari pasien mendapat nutrisi peoral sedangkan 11 lainnya suplemen tambahan atau nutrisi secara intravena. Pasien dengan primary Sjogrenss Syndrome (pSS)26 orang pasien wanita yang menderita pSSdi departmen Rheumatology yang mau berpartisipasi dalam penelitian (usia rata-rata 62th, dengan jarak 29-65th). Dan tidak ada yang pernah melakukan pembedahan GI sebelumnya.

Kuesioner :Estimasi mandiri pada gejala gastrointestinal kuesioner VAS-IBSPasien mengestimasikan 7 perbedaan entitas dalam skala VAS mulai dari 0-100mm, dimana 0 menunjukkan masalah yang yang sangat parah dan 10 menunjukkan tidak adanya masalah yang timbul. Ke-7 entitas tersebut adalah Nyeri perut, diare, konstipasi, kembung dan gas dalam perut, mual dan muntah, persepsi kesehatan mental dan efek gejala usus pada aktivitas sehari-hari. Kuesioner tersebut telah dikembangkan dan secara psikometrikal diuji pada pasien dengan gejala GI tanpa alasan organik (Bengtsson, et al.2007).

Analisa StatistikAda perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok, mengapa perhitungan yang diikuti oleh Mann Whitney U test, yang menunjukkan nilai-nilai. P