2
PEMBAHASAN Pemeriksaan uji fungsi hati merupakan salah satu pemeriksaan kimia klinik yang seringdiminta oleh para dokter klinisi. Hal ini dikarenakan peran hati sebagai organ tubuh yang pentingdan penyakit yang merupakan organ pusat metabolism e banyak macamnya. Karena itu uji fungsihati banyak jenisnya.U j i fungsi hati sering disebutkan di klinik sebagai liver function test. Kenapa harusdilakukan uji fungsi hati? Hati merupakan organ pusat metabolism. Hal ini didukung oleh letak anatomisnya. Hati menerima pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatica danmenampung aliran darah dari system porta yang mengandung zat makanan yang diabsorpsi diusus. Karena itu fungsi organ hati penting diketahui dala menilai kesehatan seseorang.U j i fungsi hati yang dilakukan di praktikum kali ini adalah berdasarkan pengukuranaktivitas enzim. Aktivitas enzim Alanin Transaminase / SGPT dan enzim Aspartat Transaminase(AST) / SGOT meningkat bila ada perubahan permeabilitas atau kerusakan dinding sel hatisebagai penanda gangguan integritas sel hati (hepatoselular).SGOT singkatan dari Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, sebuah enzim yangsecara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan kedalam darah ketika hatirusak. Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti seranganvirus hepatitis. SGOT juga disebut aspartate aminotransferase (AST). Sedangkan SGPT adalahsingkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak terdapat di hati . Dalamuji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya.SGPT lebih akurat untuk uji fungsi hati karena SGPT murni dibentuk dihati, sedangkanSGOT selain dihati ia juga dibentuk di jantung..Data SGOT dan SGOT dapat menyimpang dari keadaan yang seharusnya bila darah yangdiperiksa dalam keadaan lisis yaitu serum dan plasma tidak terpisah. Inilah yang terjadi padadata yang diperoleh dari kelompok kami. Darah dari pasien AZ dan DN tidak berasal

sgot-sgpt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menfarkom

Citation preview

Page 1: sgot-sgpt

  PEMBAHASANPemeriksaan uji fungsi hati merupakan salah satu pemeriksaan kimia klinik yang seringdiminta oleh para dokter klinisi. Hal ini dikarenakan peran hati sebagai organ tubuh yang pentingdan penyakit yang merupakan organ pusat metabolism e banyak macamnya. Karena itu uji fungsihati banyak jenisnya.Uj i f ungs i ha t i s e r ing d i se bu tkan d i k l i n i k se baga i l i ve r f unc t ion t e s t . K enapa ha rus dilakukan uji fungsi hati? Hati merupakan organ pusat metabolism. Hal ini didukung oleh letak anatomisnya. Hati menerima pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatica danmenampung aliran darah dari system porta yang mengandung zat makanan yang diabsorpsi diusus. Karena itu fungsi organ hati penting diketahui dala menilai kesehatan seseorang.Uj i f ungs i ha t i yang d i l akukan d i p r ak t i kum ka l i i n i ada l ah be rdas a rka n pengukuran aktivitas enzim. Aktivitas enzim Alanin Transaminase / SGPT dan enzim Aspartat Transaminase(AST) / SGOT meningkat bila ada perubahan permeabilitas atau kerusakan dinding sel hati sebagai penanda gangguan integritas sel hati (hepatoselular).SGOT singkatan dariSerum Glutamic Oxaloacetic Transaminase,sebuah enzim yangsecara normal berada di sel hati dan organ lain. SGOT dikeluarkan kedalam darah ketika hatirusak. Level SGOT darah kemudian dihubungkan dengan kerusakan sel hati, seperti seranganvirus hepatitis. SGOT juga disebutaspartate aminotransferase(AST). Sedangkan SGPT adalahsingkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, enzim ini banyak terdapat di hati.Dalamuji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma lebih besar dari kadar normalnya.SGPT lebih akurat untuk uji fungsi hati karena SGPT murni dibentuk dihati, sedangkanSGOT selain dihati ia juga dibentuk di jantung..Data SGOT dan SGOT dapat menyimpang dari keadaan yang seharusnya bila darah yangdiperiksa dalam keadaan lisis yaitu serum dan plasma tidak terpisah. Inilah yang terjadi padadata yang diperoleh dari kelompok kami. Darah dari pasien AZ dan DN tidak berasal dari satusumber jari tapi dari berbagai jari sehingga darah tercampur tidak merata dan menggumpal padasaat akan disentrifugasi dan setelah disentrifugasi pun ternyata darah benar-benar mengalamilisis, yaitu tidak terdapat bagian bening (serum) yang dapat diambil untuk dicampur dengan reagen dan diukur.