Serum Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

darah ayam

Citation preview

  • 5/24/2018 Serum Darah

    1/13

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

    PENENTUAN TRANSAMINASE GLUTAMAT-PIRUVAT SERUM DARAH

    I. TUJUANMenentukan transaminase glutamat-piruvat yang terdapat pada serum darah ayam

    II. DASAR TEORIAsam amino mempunyai peranan penting bagi tubuh. Selain menyediakan kebutuhan

    nitrogen, asam-asam amino dapat digunakan sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas.

    Asam-asam amino tidak dapat disimpan dalam tubuh. Jika jumlah asam amino berlebih

    atau kekurangan sumber lain (karbohidrat atau protein), tubuh akan menggunakan asam

    amino sebagai sumber energi.Asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang

    karena bersifat toksik bagi tubuh. Terdapat dua tahap pelepasan gugus amin dari asam

    amino yaitu transaminasi dan deaminasi oksidatif. Transaminasi merupakan proses utama

    untuk melepaskan gugus nitrogen dari asam amino. Umumnya nitrogen dipindahkan

    sebagai gugus amino dari asam amino ke -ketoglutarat sehingga terbentuk glutamat.

    Sedangkan asam amino semula berubah menjadi asam keto padanannya.

    Misalnya asam amino aspartat dapat diubah atau mengalami transaminasi

    membentuk asam -ketooksaloasetat dalam proses ini gugus amino dipindahkan ke -

    ketoglutarat yang berubah menjadi asam amino glutamat.

    Semua asam amino kecuali asam amino lisin dan treonin dapat mengalami reaksi

    transaminasi. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini dikenal sebagai enzim transaminase atau

    aminotransferase. Untuk sebagian besar reaksi ini, -ketoglutarat dan glutamate berfungsi

    sebagai salah satu pasangan asam -keto, asam amino. kofaktornya adalah piridoksal fosfat.

    Secara keseluruhan, pada reaksi transaminasi, gugus amino dari salah satu gugus

    asam amino pada asam amino kedua karena bersifat reversibel, reaksi ini dapat digunakan

    untuk mengeluarkan nitrogen dari asam amino atau untuk memindahkan nitrogen ke dalam

    -keto untuk membentuk suatu asam amino. Dengan demikian, reaksi tersebut berperan

    pada penguraian maupun pembentukan asam amino. Oleh karena itu, reaksi ini amat

    penting dalam metabolisme asam amino.

  • 5/24/2018 Serum Darah

    2/13

    Pada reaksi transaminasi, gugus -amino dipindahkan secara enzimatik ke atom

    karbon pada -ketoglutarat sehingga dihasilkan asam -keto, analog dari asam amino

    yang bersangkutan. Reaksi ini menyebabkan terjadinya aminasi -ketoglutarat membentuk

    L-glutamat.

    Glutamat dapat mengalami deaminasi oksidatif melalui oksidasi yang dikatalisis oleh

    glutamat dehidrogenase yang menghasilkan ion ammonium dan -ketoglutamat. Dimana

    NAD+ atau NADP

    + berfungsi sebagai kofaktor. Reaksi ini berlangsung di mitokondria

    sebagian besar sel bersifat reversibel. reaksi ini dapat menggabungkan ammonia ke

    glutamate atau membebaskan ammonia dari glutamate. akibat reaksi transaminasi,

    glutamate dapat memperoleh nitrogen dari asam amino lain dan melepaskan amoniamelalui

    reaksi glutamat dehidrogenase. proses ini merupakan salah satu sumber ammonia yangmasuk ke dalam siklus urea.

    Kebanyakan enzim transaminase bersifat spesifik bagi -ketoglutarat sebagai molekul

    penerima gugus amino. Namun demikian, enzim tersebut tidak terlalu spesifik sebagai

    substratnya, yaitu asam L-amino yang memberikan gugus aminonya. Berikut ini beberapa

    transaminase yang paling penting dinamakan sesuai dengan molekul pemberi gugus

    aminonya.

    Asam L-alanin + -ketoglutarat piruvat + L-glutamat

    Asam L-aspartat+ -ketoglutarat oksaloasetat + L-glutamat

    Asam L-leusin + -ketoglutarat -ketoisokaroat + L-glutamat

    Asam L-tirosin + -ketoglutarat p-hidroksifenilpiruvat + L-glutamat

    Hati, ginjal, dan otot mengandung banyak transaminase glutamat-oksaloasetat (TGO),

    disebut juga sebagai aspartat aminotransferase dan transaminase glutamat-piruvat (TGP),

    disebut juga sebagai alanin aminotransferase. Serum pada keadaan normal menunjukkan

    aktivitas enzim tersebut, tetapi rendah. Hanya apabila terjadi kerusakan sel pada jaringan-

    jaringan tersebut, maka enzim-enzim intraseluler di atas akan keluar dari sel dan masuk ke

    dlaam darah. Kenaikan aktivitas TGO dan TGP serum dapat dijumpai pada jenis penyakit

    yang menyangkut jaringan tertentu.

    Pada praktikum ini dilakukan penentuan transaminase glutamat-piruvat serum darah

    ayam.

  • 5/24/2018 Serum Darah

    3/13

    III. ALAT DAN BAHANAlat yang digunakan dalam praktikum

    ALAT JUMLAH

    Tabung reaksi 1 rak

    Batang pengaduk 1 buah

    Spatula 2 buah

    Gelas kimia 100 mL 1 buah

    Gelas kimia 250 mL 1 buahGelas kimia 50 mL 1 buah

    Heater 1 buah

    Kaca arloji 1 buah

    Termometer 100 1 buah

    Pipet Volumetri 5 mL 1 buah

    Filer 1 buah

    Speftrofotometer 1 buah

    Bahan yang digunakan dalam praktikum

    BAHAN JUMLAH

    Serum Darah Secukupnya

    Larutan 2,4dinitrifenilhidrasin Secukupnya

    Larutan NaOH 0,4 N Secukupnya

    Larutan buffer fosfat pH 4,7 Secukupnya

    Larutan standar piruvat Secukupnya

    Larutan substrat Secukupnya

  • 5/24/2018 Serum Darah

    4/13

    IV. PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATANNO PROSEKUR KERJA HASIL PENGAMATAN

    1 0,5 mL substrat dimasukan ke dalam

    tabung reaksi dan inkubasi dalam

    penangas air dalam suhu 37selama 3

    menit.

    Larutan substrat bening tak berwarna Setelah dilakukan inkubasi selama 3

    menit pada suhu 37 larutan tetap

    bening tak berwarna.

    2 Tambahkan dengan 0,1 mL serum,

    dicampurkan dengan baik dan

    diinkubasi selama 60 menit.

    Setelah dilakukan penambahan 0,1mL serum larutan berubah warna

    menjadi sedikit merah.

    Setelah dilakukan inkubasi larutantetap berwarna kemerahan.

    3 Tabung yang telah diikubasi diambil

    dan keudian ditambahkan 0,5 mL

    DNFH kemudian dikocok degan baik

    Larutan DNFH berwarna oranye

    Gambar 1

    Larutan DNFH

    Setelah dilakukan penambahanlarutan DNFH maka larutan yang

    berwarna kemerahan berubah warna

    menjadi merah sedikit oranye.

    4 Sebanyak 0, 5 mL substrat ditambahkan

    dengan 0,5 mL larutan DNFH dan

    Setelah dilakukan penambahanlarutan larutan DNFH pada larutan

  • 5/24/2018 Serum Darah

    5/13

    kemudian ditambahkan dengan 0,1 mL

    larutan serum (larutan ini digunakan

    sebagai larutan control)

    substrat yang bening tak berwarna

    terbentuk larutan yang berwarna

    oranye.

    Kemudia setelah ditambahkanlarutan serum terbentul larutan yang

    berwarna kemerahaan.

    5 Sebanyak 0,5 mL larutan substrat

    ditambahkan dengan 0,1 mL aquades

    dan kemudian ditambahkan larutan

    DNFH (larutan ini sebagai larutan

    blanko)

    Setelah dilakukan penambahanaquades pada larutan substrat

    terbentuk larutan yang being tak

    berwarna.

    Ketika dilakukan penambahanlarutan DNFH maka terbentuk

    larutan yang berwarna oranye.

    6 Sebanyak 0,5 mL larutan standar piruvat

    ditambahkan dengan larutan substrat

    sebanyak 0,4 mL dan ditambahkan 0,1

    mL aquades dan kemudian

    ditambahakan larutan DNFH sebanyak

    0,5 mL (larutan ini digunakan sebagai

    larutan standar)

    Larutan standar piruvat ditambahkandengan larutan standar terbentuk

    larutan yang bening tak berwarna

    dan kemudian dilakukan

    penambahan aquades maka terbentuk

    larutan yang bening tak berwarna

    Setelah dilaukan penambahan larutanDNFH yang berwarna oranye maka

    terbentuk larutan yang berwarna

    oranye.

    7 Semua tabung yang telah diisi dengan

    larutan DNFH dibiarkan bereaksi

    selama 20 menit dan kemudian

    dilakukan penamabahan larutan NaOH

    0,4 N sebanyak 5 mL

    Tabung 1 (larutan sampel) yangawalnya berarna oranye kemerahan

    ketika ditambahkan larutan NaOH

    0,4 N yang being tak berarna

    terbentuk larutan yang berwarna

    coklat.

  • 5/24/2018 Serum Darah

    6/13

    Gambar 2

    Larutan sampel ditambah NaOH

    Tabung 2 (larutan control) yangberwarna kemerahan ketikadilakukan penambahan larutan

    NaOH 0,4 N sebanyak 5 mL

    terbentuk larutan yang berwarna

    merah.

    Tabung 3 (larutan blanko) larutanyang berwarna oranye dan kemudian

    ditambahkan dengan larutan NaOH

    0,4 N larutan awalnya berwarna

    oranye terjadi perubahan warna pada

    larutan yaitu menjadi berwarna

    coklat.

  • 5/24/2018 Serum Darah

    7/13

    Gambar 3

    Larutan blanko ditambah NaOH

    Tabung 4 ( larutan standar) yaituyang awalnya berwarna orante ketika

    ditambahkan larutan NaOH 0,4 N

    yang bening tak berwarna, larutan

    mengalami perubahan warna menjadi

    berwarna merah.

    8 Campuran pada prosedur diatas

    dicampurkan dengan baik kemudian

    didiamkan pada suhu kamar selama 10menit kemudian ditentukan serapannya

    Setelah campuran didiamkan selama 10

    menit kemudian ditentukan serapannya

    maka didapatkan hasil sebagai berikut:Tabung Absorbansi %T

    Tabung 1

    (larutan

    sampel)

    0,455 45%

    Tabung 2

    (larutan

    control)

    0,395 40,5 %

    Tabug 3

    (larutan

    Blanko)

    0,375 42,5 %

    Tabung 4

    (larutan

    standar)

    0,76 17%

    V. PEMBAHASANPada praktikum ini dilakukan penentuan transaminase glutamat-piruvat (TGP) yang

    terdapat pada serum darah. Transaminasi merupakan proses utama untuk melepaskan gugus

    nitrogen dari asam amino. Umumnya nitrogen dipindahkan sebagai gugus amino dari asam

  • 5/24/2018 Serum Darah

    8/13

    amino ke -ketoglutarat sehingga terbentuk glutamat. Sedangkan asam amino semula

    berubah menjadi asam keto padanannya.

    Agar reaksi ini dapat berlangsung, diperlukan suatu enzim yaitu enzim transaminase

    glutamat. Enzim transaminase glutamat adalah enzim yang mengkatalisis reaksi

    transaminasi antara asam L-alanin dan -ketoglutarat menghasilkan asam piruvat dan asam

    L-glutamat. Dalam reaksi ini terjadi pelepasan gugus nitrogen dari alanin sehingga

    menghasilkan asam piruvat. Gugus nitrogen yang dilepaskan alanin ditangkap oleh -

    ketoglutarat menghasilkan L-glutamat. Reaksi transaminasi yang terjadi adalah sebagai

    berikut.

    Gambar 4Reaksi Transaminasi Glutamat

    Kebanyakan enzim transaminase bersifat spesifik terhadap -ketoglutarat sebagai

    molekul penerima gugus amino. Substrat dalam percobaan ini adalah amino L-alanin dan

    asam -ketoglutarat. Pada reaksi tersebut, gugus -amino pada asam amino alanin

    dipindahkan secara enzimatis ke dalam atom karbon pada -ketoglutarat sehingga

    dihasilkan asam piruvat yang merupakan asam -keto analog dengan asam L-alanin. Reaksi

    tersebut juga diikuti dengan aminasi -ketoglutarat menghasilkan asam L-glutamat. Reaksi

    tersebut diikuti dengan aminasi -ketoglutarat menghasilkan asam L-glutamat.

    Pada percobaan ini dilakukan beberapa pengujian yaitu untuk larutan sampel,

    larutan kontrol, larutan blangko, dan larutan standar. Untuk larutan uji digunakan 0,5 mL

    substrat (mengandung 200 mM asam L-alanin dan 2 mM asam -ketoglutarat). Kemudian

    ditambahkan 0,1 mL larutan serum darah ayam. Fungsi dari serum darah ayam adalah

    CH NH 3+

    COO-

    +

    COO -

    CH 2

    CH 2

    C O

    COO -

    transaminase

    COO -

    O

    C

    CH 2

    CH 2

    COO -

    +

    -COO

    +

    NH 3H

    C

    CH 3 CH 3Glutamat Piruvat

    Alanin -ketoglutarat asam piruvat L-glutamat

  • 5/24/2018 Serum Darah

    9/13

    sebagai penyedia enzim transaminase glutamat-piruvat. Sebelum ditambahkan serum darah,

    larutan uji terlebih dahulu diinkubasi pada suhu 37oC selama 3 menit. Inkubasi ini

    bertujuan untuk mengkondisikan suhu larutan substrat sesuai dengan suhu optimum

    terjadinya reaksi transaminase glutamat piruvat.

    Setelah proses inkubasi selesai, larutan kemudian ditambahkan 0,1 mL serum darah

    ayam terhadap larutan uji. Setelah itu kembali diinkubasi selama 60 menit. Setelah

    diinkubasi selama 60 menit, dilakukan penambahan larutan 2,4-dinitrofenilhidrazin.

    Senyawa 2,4-dinitrofenilhidrazin yang ditambahkan akan bereaksi dengan asam piruvat

    yang dihasilkan dari reaksi transaminasi sehingga menghasilkan senyawa berwarna.

    Senyawa berwarna ini kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan spektronik

    20+. Reaksi yang terjadi melibatkan gugus karbonil pada asam piruvat menghasilkansenyawa kompleks piruvat 2,4-dinitrofenilhidrazin. Dengan adanya penambahan larutan

    DNFH menyebabkan warna larutan menjadi oranye yang mengindikasikan terbentuknya

    kompleks berwarna. Reaksinya yang terjadi adalah sebagai berikut.

    Gambar 5 Reaksi pembentukan piruvat 2,4-dinitrofenilhidrazin

    Kemudian untuk larutan kontrol, dibuat dengan cara mencampurkan 0,5 mL substrat

    dengan 0,5 mL DNFH dan 0,1 mL serum darah ayam. Kemudian diinkubasi selama 10

    menit. Pengujian terhadap larutan kontrol ini bertujuan untuk mengetahui jumlah DNFH

    yang bereaksi dengan substrat. Pada -ketoglutamat terdapat gugus karbonil yang dapat

    bereaksi dengan DNFH menghasilkan kompleks berwarna. adapun reaksi yang terjadi

    adalah sebagai berikut.

    O

    COOH

    C

    CH 3

    + NO 2HN N

    NO 2

    CH 3

    C

    COOH

    NO 2

    N NH NO 2

    asam piruvat 2,4-dinitrofenilhidrazin piruvat 2,4-dinitrofenilhidrazin

  • 5/24/2018 Serum Darah

    10/13

    Gambar 6 Reaksi Pembentukan ketoglutarat 2,4-dinitrofenilhidrazin

    Adanya jumlah DNFH yang bereaksi dengan substrat akan mengganggu dan

    berkontribusi dalam absorbansi larutan sampel. Adanya reaksi ini menyebabkan absorbansi

    larutan sampel menjadi bertambah. Dalam perhitungan, absorbansi larutan sampel akan

    dikurangi dengan hasil absorbansi larutan kontrol. Dengan perlakuan ini maka absorbansi

    yang terukur bisa saja hanya absorbansi kompleks piruvat 2,4-dinitrofenilhidrazin. Dengan

    cara ini absorbansi larutan substrat yang mengandung piruvat dapat diketahui.

    Kemudian dilakukan pula pengujian terhadap larutan standar. Larutan standar dibuat

    dengan menambahkan 0,4 mL larutan substrat, 0,1 mL aquades dan 0,5 mL larutan DNFH

    ke dalam 0,1 mL larutan standar piruvat dan kemudian diinkubasi selama 20 menit.

    Pengujian terhadap larutan standar ini bertujuan untuk membandingkan absorbansinya

    dengan larutan yang diuji. Dengan perbandingan tersebut, bila larutan standar telah

    diketahui konsentrasinya maka konsentrasi piruvat dalam larutan uji dapat diketahui.

    Pengujian terhadap larutan blangko juga dilakukan karena larutan yang digunakan

    menunjukkan warna tertentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran absorbansi

    larutan blanko yang mengandung aquades dan larutan DNFH. Larutan blangko dibuat dari

    0,5 mL substrat ditambahkan 0,1 mL aquades dan 0,5 mL larutan DNFH. Selanjutnya,

    larutan yang terbentuk diinkubasi selama 20 menit. Ke dalam larutan ditambahkan 5 mL

    NaOH, diaduk dan diinkubasi pada suhu kamar selama 10 menit, kemudian diukur

    serapannya pada panjang gelombang 510 nm.

    COO -

    CH 3

    CH 3

    C O

    COO -

    + NO2

    NHN

    NO 2NO 2

    NHN NO 2

    COO -

    C

    CH 3

    CH 3

    COO -

    -ketoglutarat 2,4-dinitrofenilhidrazin ketoglutarat 2,4-dinitrofenilhidrazin

  • 5/24/2018 Serum Darah

    11/13

    Sebelum dilakukan pengujian absorbansi dengan spektronik 20+, pada larutan

    sampel, larutan standar dan larutan kontrol dilakukan penambahan 5 mL NaOH 0,4 N

    terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menghentikan reaksi antara gugus karbonil dan

    asam piruvat. Reaksi antara gugus karbonil dan asam piruvat hanya berlangsung dalam

    suasana sedikit asam, sehingga ketika ditambahkan larutan NaOH 0,4 N reaksi akan

    terhenti.

    Dari hasil pengukuran absorbansi dengan menggunakan spektronik 20+ didapatkan

    harga %T dari larutan sampel, kontrol, standar, dan blanko sebagai berikut.

    Tabel 1. Hasil pengukuran absorbansi

    Tabung Absorbansi %TTabung 1 (larutan sampel) 0,455 45%

    Tabung 2 (larutan control) 0,395 40,5 %

    Tabug 3 (larutan Blanko) 0,375 42,5 %

    Tabung 4 (larutan standar) 0,76 17%

    Dari tabel diatas maka dapat dihitung kada puruvat pada serum dara dengan rumus sebagai

    berikut:

    piruvatmM4BS

    KT

    dengan,

    T = serapan untuk zat yang diuji (sampel)

    K = serapan untuk kontrol

    S = serapan untuk standar

    B = serapan untuk blanko

    Piruvat yang terbentuk per menit oleh per liter serum adalah sebagai berikut.

    mol67xBS

    KT

    0,1

    1000x0,1x4x

    BS

    KT

  • 5/24/2018 Serum Darah

    12/13

    serumliterpermenitperpiruvatmM0,6234

    piruvamM4x0,385

    ,060

    piruvamM4x0,3750,76

    0,395455,0

    piruvatmM4xBS

    KT

    serumliterpermenitpermmol44,10670,3750,76

    0,395455,0mmol67x

    BS

    KT

    mmolx

    Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kadar piruvat yang dihasilkan dalam

    serum darah yang diuji yaitu sebesar 10,44 mmol piruvat per menit per liter serum, kadar

    ini lebih rendah bila dibandingkan dengan kadar maksimum normal yaitu 23 mmol piruvatper menit per liter serum. Maka kadar piruvat dalam serum darah ayam tersebut adalah

    tergolong normal.

    Kadar piruvat yang dihasilkan ini dapat digunakan sebagai tolak ukur kadar

    transaminase glutamat piruvat yang dihasilkan pada serum darah. Dengan mengasumsikan

    bahwa kadar piruvat sebanding dengan kadar transamirase glutamat piruvat pada serum

    darah, maka kadar enzim transaminase glutamat piruvat dapat dinyatakan sebesar

    10,44mmol piruvat per menit per liter serum.

    VI. KESIMPULANBerdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kadar enzim

    transaminase glutamat piruvat sebanding dengan kadar piruvat dalam serum darah ayam

    yaitu sebesar 10,44 mmol piruvat per menit per liter serum.

    VII. DAFTAR PUSTAKAFessenden, F dan Fessenden. 1994.Kima Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga

    Frieda Nurlita, dkk. 2002. Kimia Organik II. Singaraja : Institut Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Negeri Singaraja.

    Girindra, Aisyah dan Titin Supriyanti. 1994.Dasar dasar Biokimia.Jakarta ; Universitas

    Indonesia.

  • 5/24/2018 Serum Darah

    13/13

    Ismono. 1978. Cara-cara Optik Dalam Analisis Kimia. Diktat. Bandung: Jurusan Kimia

    ITB.

    Lehninger, Albert.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1 dan 3 Alih Bahasa Maggy

    Thenawidjaya. Jakarta: Erlangga.

    Morrison, Robert Thornton and Robert Neilson Boyd.1983.Organic Chemistry Fourth

    Edition.Singapore: Allyn and Bacon, Inc

    Redhana, I Wayan. 2004. Buku Ajar Biokimia Jilid I. Singaraja : Institut Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

    Redhana, I Wayan. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. Singaraja : Universitas

    Pendidikan Ganesha.

    Tika, I Nyoman. 2010. Buku Penuntun Praktikum Biokimia. Singaraja: UniversitasPendidikan Ganesha.