Upload
trinhdung
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SENSUS PERTANIAN 2013
SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PERKEBUNAN
TAHUN 2014
PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SKB.PCS)
BADAN PUSAT STATISTIK
KATALOG BPS: 1402023
ST2013-SKB.PCS | i
Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan Sensus Pertanian yang
keenam yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya
dilaksanakan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, dan 2003.
Survei rumah tangga usaha perkebunan 2014 (ST2013 SKB) merupakan
kegiatan Sensus Pertanian 2013 Lanjutan. Tujuan dari survei ini adalah untuk
mendapatkan data yang akurat mengenai profil rumah tangga usaha
perkebunan, struktur ongkos komoditas perkebunan, dan sosial ekonomi rumah
tangga usaha perkebunan.
Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan
ST2013 SKB yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, organisasi
lapangan, jadwal pelaksanaan, konsep definisi, dan tata cara pengisian Daftar
ST2013-SKB.S yang digunakan dalam kegiatan survei.
Keberhasilan pelaksanaan pencacahan ST2013 SKB ini ditentukan oleh
niat, tekad, dan kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, para petugas harus
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dengan
berpegang teguh pada pedoman.
Atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan
pencacahan ST2013 SKB ini diucapkan terima kasih.
Selamat Bekerja.
Jakarta, Februari 2014
Deputi Bidang Statistik Produksi
Badan Pusat Statistik,
Dr. Adi Lumaksono, MA
Kata Pengantar
ST2013-SKB.PCS | iii
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.3 Landasan Hukum .................................................................................... 2
1.4 Cakupan ..................................................................................................... 2
1.5 Jenis Dokumen ........................................................................................ 3
1.6 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 4
BAB 2 ORGANISASI LAPANGAN .......................................................................... 7
2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan Daerah ........... 7
2.2 Petugas Pelaksanaan Pencacahan ................................................... 7
BAB 3 TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN .................................... 11
3.1 Tahap Pelaksanaan Pencacahan ....................................................... 11
3.2 Tata Cara Wawancara ........................................................................... 21
3.3 Tata Tertib Pengisian Daftar .............................................................. 23
3.4 Petunjuk Pengisian Daftar .................................................................. 23
BAB 4 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA USAHA
PERKEBUNAN (ST2013-SKB.DSRT) ...................................................... 27
4.1 Kegunaan Daftar ST2013-SKB.DSRT ................................................ 27
4.2 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKB.DSRT ............................ 27
BAB 5 DAFTAR ST2013-SKB.S ................................................................................ 31
5.1 Kegunaan Daftar ST2013-SKB.S ........................................................ 31
5.2 Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKB.S .................................... 31
Daftar Isi
iv | ST2013-SKB.PCS
BAB 6 PENUTUP ............................................................................................................ 93
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Sketsa Peta Blok Sensus ......................................................... 97
Lampiran 2. Contoh ST2013-SKB.DSRT ..................................................................... 98
Lampiran 3. Contoh ST2013-SKB.S .............................................................................. 100
ST2013-SKB.PCS | 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan pada
perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari peranan sektor pertanian
dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2013 sekitar 14,43% dan
penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian menurut hasil Sakernas (Februari
2013) sekitar 35,05%. Ekspor sektor pertanian pada tahun 2013 mencapai
5.728,3 juta US dollar (3,14% dari total ekspor Indonesia).
Pembangunan di sektor pertanian selain bertujuan meningkatkan
produksi juga untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pertanian.
Untuk itu diperlukan data yang dapat menggambarkan profil rumah tangga
usaha pertanian, struktur ongkos usaha komoditas pertanian, dan sosial
ekonomi rumah tangga usaha pertanian. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
data tersebut dilakukan Sensus Pertanian 2013 yang meliputi pencacahan
lengkap, survei pendapatan petani, dan pencacahan subsektor.
Kegiatan Sensus Pertanian 2013 Lanjutan pada tahun 2014 adalah
ST2013 Subsektor. Salah satu kegiatan ST2013 Subsektor adalah Survei Rumah
Tangga Usaha Perkebunan (ST2013 SKB).
1.2. Tujuan
Tujuan ST2013 SKB adalah :
a. Mendapatkan data profil rumah tangga usaha perkebunan.
b. Mendapatkan data struktur ongkos komoditas perkebunan.
c. Mendapatkan data mengenai keadaan sosial ekonomi rumah tangga
usaha tanaman perkebunan.
1
2 | ST2013-SKB.PCS
1.3. Landasan Hukum
Pelaksanaan ST2013 SKB dilandasi oleh:
a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3683);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang
Badan Pusat Statistik;
d. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah; dan
e. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
1.4. Cakupan
ST2013 SKB dilakukan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Cakupan ST2013 SKB meliputi 4 komoditas
nasional (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) dan 2 dari 10 komoditas
unggulan provinsi (aren/enau, cengkeh, jambu mete, kelapa, lada, pala, sagu,
teh, tebu, dan tembakau).
Berikut tabel komoditas perkebunan unggulan/potensi per provinsi:
ST2013-SKB.PCS | 3
Tabel 1.1. Komoditas Perkebunan Unggulan/Potensi per Provinsi
Provinsi
Unggulan Nasional Unggulan Provinsi
Karet Kakao Kelapa
Sawit Kopi
Ceng-
keh
Jambu
Mete Kelapa Lada Aren Sagu Pala Tebu Teh
Tem-
bakau
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Aceh v v v v v v
Sumatera Utara v v v v v v
Sumatera Barat v v v v v v
R i a u v v v v v v
Jambi v v v v v v
Sumatera Selatan v v v v v v
Bengkulu v v v v v v
Lampung v v v V v v
Kep. Bangka Belitung v v
Kep. Riau v v v
DKI Jakarta
Jawa Barat v v v v v v
Jawa Tengah v v v v v v
D.I.Yogyakarta v v v v v
Jawa Timur v v v v v
Banten v v v v
B a l i v v v v v
Nusa Tenggara Barat v v v v v v
Nusa Tenggara Timur v v v v v
Kalimantan Barat v v v v v v
Kalimantan Tengah v v v v v v
Kalimantan Selatan v v v v v v
Kalimantan Timur v v v v v v
Sulawesi Utara v v v v v
Sulawesi Tengah v v v v v v
Sulawesi Selatan v v v v v v v
Sulawesi Tenggara v v v v v v
Gorontalo v v v v
Sulawesi Barat v v v v
Maluku v v v v v
Maluku Utara v v v
Papua Barat v v v v
Papua v v v v v v
1.5. Jenis Dokumen
1. Sketsa Peta Blok Sensus ST2013-WB (Hasil Pemutakhiran Blok
Sensus Terpilih)
Sketsa peta blok sensus untuk pelaksanaan pencacahan ST2013 SKB oleh
PCS adalah sketsa peta blok sensus hasil pemutakhiran blok sensus terpilih
subsektor pada bulan April 2014.
2. Daftar ST2013-SKB.DSRT
Daftar ini berisi sampel rumah tangga usaha perkebunan terpilih dan
4 | ST2013-SKB.PCS
keterangan hasil pencacahan.
3. Daftar ST2013-SKB.S
Daftar ini digunakan untuk melakukan pencacahan pada rumah tangga
usaha komoditas perkebunan terpilih yang tercantum dalam Daftar
ST2013-SKB.DSRT.
Satu Daftar ST2013-SKB.S digunakan untuk mencacah satu rumah tangga
usaha komoditas perkebunan terpilih.
4. Buku Pedoman Pencacah Survei Rumah Tangga Usaha Perkebunan
(ST2013-SKB.PCS)
Buku ini digunakan sebagai pedoman bagi pencacah dalam melakukan
pencacahan rumah tangga usaha perkebunan.
5. Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa Survei Rumah Tangga Usaha
Perkebunan (ST2013-SKB.PMS)
Buku ini digunakan sebagai pedoman bagi pengawas/pemeriksa dalam
melakukan pengawasan lapangan dan pemeriksaan dokumen hasil survei
rumah tangga usaha perkebunan.
1.6. Jadwal Kegiatan
Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan ST2013 SKB
No. Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
1. Persiapan Januari – Februari 2014
2. Workshop Intama 26 Februari-1 Maret 2014 dan
10-13 Maret 2014
3. Pelatihan Innas 16 -21 Maret 2014
4. Pelatihan Inda 25 Maret-1 April 2014
5. Pelatihan Petugas Pemutakhiran oleh
Inda
10-17 April 2014
6. Pelaksanaan Pemutakhiran Rumah
Tangga
21-30 April 2014
ST2013-SKB.PCS | 5
No. Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
7. Pengolahan Pemutakhiran 25 April-5 Mei 2014
8. Penarikan Sampel 6-11 Mei 2014
9. Pelatihan Petugas 12 -24 Mei 2014
10. Pelaksanaan Lapangan 26 Mei-7 Juli 2014
11. Pengolahan Juli-Oktober 2014
12. Laporan Angka Sementara November 2014
ST2013-SKB.PCS | 7
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah
Pengarah pelaksanaan ST2013 SKB secara keseluruhan adalah Kepala
BPS. Ketua merangkap Penanggung jawab bidang teknis untuk kegiatan
pelaksanaan pencacahan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan
Pejabat Eselon I lainnya sebagai wakil ketua merangkap penanggung jawab
sesuai bidangnya. Koordinator bidang teknis ST2013 SKB adalah Direktur
Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, sedangkan Pejabat
Eselon II terkait lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya.
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS
Provinsi. Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang Statistik
Produksi, sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai penanggung jawab
sesuai penugasannya. Koordinator bidang teknis ST2013 SKB adalah Kepala
Seksi Statistik Pertanian, sedangkan Pejabat Eselon IV terkait lainnya sebagai
koordinator sesuai penugasannya.
Penanggung jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota
adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota. Koordinator bidang teknis adalah Kepala
Seksi Statistik Produksi. Pejabat Eselon IV lainnya sebagai koordinator sesuai
penugasannya.
2.2. Petugas Pelaksanaan Pencacahan
Petugas pencacahan adalah petugas yang pernah mengikuti pelatihan
ST2013. Penetapan petugas pencacah harus memperhatikan lokasi tugas,
potensi wilayah, dan kemampuan petugas serta muatan kuesioner yang harus
dikuasai. Beban petugas pencacah yaitu 3 s.d 4 blok sensus atau sekitar 30 s.d
40 rumah tangga. Petugas pencacah bisa lintas desa tetapi tidak bisa lintas
2
8 | ST2013-SKB.PCS
kecamatan. Pengawas/pemeriksa membawahi 3 s.d. 4 pencacah dan bisa lintas
kecamatan.
Adapun kewajiban dari petugas ST2013 SKB adalah sebagai berikut:
Pengawas/Pemeriksa (PMS)
a. Mengikuti pelatihan petugas ST2013 SKB.
b. Mengatur pendistribusian dokumen (sketsa peta ST2013-WB, Daftar
ST2013-SKB.DSRT dan ST2013-SKB.S) dan perlengkapan PCS yang
menjadi tanggung jawabnya.
c. Bersama-sama PCS melakukan identifikasi batas luar blok sensus, rumah
tangga terpilih, dan mengatur jadwal pencacahan terhadap rumah
tangga yang akan diwawancarai oleh lebih dari satu PCS.
d. Melakukan pengawasan pencacahan rumah tangga dan pemeriksaan
isian Daftar ST2013-SKB.S hasil pencacahan PCS.
e. Bersama-sama PCS mendiskusikan permasalahan teknis yang terjadi di
lapangan.
f. Menyerahkan sketsa peta ST2013-WB, Daftar ST2013-SKB.DSRT dan
ST2013-SKB.S yang telah diperiksa ke penanggungjawab penerimaan
dokumen di BPS Kabupaten/ Kota.
g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Pencacah (PCS)
a. Mengikuti pelatihan petugas ST2013 SKB.
Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan ST2013 SKB
harus membawa Surat Tugas
ST2013-SKB.PCS | 9
b. Di bawah pengawasan PMS melakukan pengenalan batas luar blok
sensus yang menjadi wilayah tugasnya dengan menggunakan sketsa
peta ST2013-WB.
c. Melakukan pencacahan dengan menggunakan Daftar ST2013-SKB.DSRT
dan ST2013-SKB.S.
d. Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan.
e. Mendiskusikan dengan PMS jika ada permasalahan teknis di lapangan.
f. Menyerahkan sketsa peta ST2013-WB, Daftar ST2013-SKB.DSRT, dan
Daftar ST2013-SKB.S yang telah diisi secara bertahap kepada PMS tanpa
menunggu seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya
selesai.
g. Memperbaiki isian Daftar ST2013-SKB.S yang dinyatakan salah oleh
PMS.
h. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Jika suatu rumah tangga terpilih sebagai sampel beberapa usaha
pertanian, maka petugas diharapkan datang secara bersamaan.
ST2013-SKB.PCS | 11
TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN
3.1. Tahap Pelaksanaan Pencacahan
3.1.1. Pembagian Wilayah Kerja
Sebelum pelaksanaan pencacahan ST2013 SKB, setiap PMS akan
menerima dari BPS Kabupaten/Kota berupa peta desa, peta blok sensus hasil
pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih dengan Daftar ST2013-
PBS, ST2013-SKB.DSBS, ST2013-SKB.DSRT, dan ST2013-SKB.S yang menjadi
tanggung jawabnya. Setiap PMS mempunyai tanggung jawab membawahi 3
orang PCS dengan jumlah sampel keseluruhan sekitar 90 responden. Pembagian
tugas/jumlah sampel kepada setiap PCS harus berimbang antara satu PCS
dengan PCS lainnya.
3.1.2. Koordinasi antara PMS dengan PCS
Koordinasi antara PMS dan PCS harus dilakukan selama pencacahan
berlangsung. Tujuan koordinasi ini agar pelaksanaan pencacahan, pengawasan,
dan pemeriksaan dokumen hasil lapangan dapat dilakukan secara maksimal.
Selama pelaksanaan pencacahan, PMS harus mendampingi PCS secara
bergiliran, dan tetap melakukan koordinasi dengan PCS lain yang tidak sedang
didampinginya. Pendampingan ini bertujuan agar PMS dapat dengan cepat
mengetahui dan mengatasi permasalahan yang dihadapi PCS di lapangan, serta
dapat langsung memeriksa dokumen hasil pencacahan setiap PCS selesai
melakukan wawancara untuk satu rumah tangga. Pembagian waktu
pendampingan untuk setiap PCS dilakukan oleh PMS secara berimbang antar
PCS.
3
12 | ST2013-SKB.PCS
Sebelum memulai pencacahan ke rumah tangga responden, koordinasi
yang dilakukan oleh PMS adalah dengan mengadakan pertemuan dan
membahas beberapa hal antara lain:
1) Pembagian lokasi tugas (blok sensus) pencacahan ST2013 SKB untuk setiap
PCS.
2) Pembagian peta blok sensus, Daftar ST2013-SKB.DSRT dan Daftar ST2013-
SKB.S kepada PCS sesuai wilayah kerjanya.
3) Menunjukkan peta desa/kelurahan SP2010-WA/ST2013-WA sebagai
orientasi posisi blok sensus terpilih di desa/kelurahan.
4) Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
5) Penyusunan strategi lapangan secara umum, termasuk identifikasi batas
wilayah kerja secara bersama-sama berdasarkan peta blok sensus.
6) Penyusunan jadwal kerja PMS dan PCS, serta jadwal pertemuan di
lapangan.
7) Penyusunan strategi penyelesaian tugas sesuai jadwal.
Selanjutnya PMS dapat melakukan koordinasi selama periode
pencacahan ST2013 SKB dengan pokok bahasan:
1) Evaluasi jalannya pelaksanaan pencacahan ST2013 SKB,
2) Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan
pencacahan ST2013 SKB,
3) Strategi penyelesaian pencacahan ST2013 SKB untuk kasus rumah tangga
perkebunan yang belum dapat ditemui,
Bila diperkirakan selama dalam periode pencacahan, jadwal kerja tidak
dapat dipenuhi, PMS harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan
dapat tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
ST2013-SKB.PCS | 13
3.1.3. Pelaksanaan Lapangan
Setiap PCS mempunyai tanggung jawab 3 sampai dengan 4 blok
sensus, dengan jumlah sampel untuk setiap blok sensus sekitar 10 rumah
tangga usaha budidaya komoditas perkebunan. Setelah PCS menerima peta
blok sensus, ST2013-SKB.DSRT dan ST2013-SKB.S dari PMS, selanjutnya PCS
bertugas secara individu untuk setiap blok sensus yang menjadi tanggung
jawabnya, dibawah pengawasan PMS.
3.1.3.1. Identifikasi Posisi Rumah Tangga Sampel ST2013 SKB Pada Peta
Blok Sensus
Peta wilayah yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan ST2013 SKB
adalah:
i Peta desa.
Digunakan oleh PMS dan PCS untuk identifikasi posisi blok sensus di dalam
desa/kelurahan.
ii Peta blok sensus.
- Digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok
sensus, dan identifikasi di dalam blok sensus seperti jalan, dan landmark
penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.),
- Digunakan oleh pencacah, untuk identifikasi posisi rumah tangga
pertanian terpilih sampel ST2013 SKB.
Sebelum pelaksanaan pencacahan, PCS harus memberi tanda panah ()
yang mengarah pada simbol posisi rumah tangga sampel ST2013 SKB pada peta
blok sensus hasil pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus terpilih.
Pemberian tanda tersebut dimaksudkan agar peta blok sensus ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam mencari lokasi rumah tangga sampel
ST2013 SKB. Prosedur pemberian tanda panah () pada peta sebagai berikut:
14 | ST2013-SKB.PCS
1. Siapkan peta blok sensus hasil pemutakhiran blok sensus terpilih.
2. Bubuhkan nama kegiatan “ST2013 SKB” pada judul peta sehingga menjadi
“SKETSA PETA BLOK SENSUS ST2013 SKB”.
3. Cari simbol posisi rumah tangga pertanian pada peta blok sensus hasil
pemutakhiran blok sensus terpilih yang memiliki nomor urut yang sama
dengan nomor urut rumah tangga pertanian hasil pemutakhiran yang
tercantum pada Daftar ST2013-SKB.DSRT Blok III Kolom (5).
4. Beri tanda panah () yang mengarah pada simbol posisi rumah tangga
pertanian tersebut.
Contoh peta BS hasil pemutakhiran pada BS terpilih (PBS) dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
16 | ST2013-SKB.PCS
Contoh pemberian tanda panah pada simbol posisi rumah tangga
pertanian ST2013 SKB pada peta blok sensus dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Peta Blok Sensus ST2013 SKB
ST2013-SKB.PCS | 17
3.1.3.2. Identifikasi Batas Wilayah Kerja ST2013 SKB
Identifikasi batas wilayah kerja dimaksudkan agar PCS mengenali
wilayah kerjanya sehingga dapat mengatur strategi kunjungan ke rumah tangga
sampel. Penelusuran wilayah dilakukan oleh PCS sebelum melakukan
pencacahan ST2013 SKB, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di
wilayah tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota.
2) Memberikan penjelasan ringkas kepada ketua/pengurus SLS tentang
maksud, tujuan, dan pelaksanaan survei, serta menanyakan informasi
mengenai karakter masyarakat dan menyusun rencana untuk menyesuaikan
diri (waktu berkunjung, dll).
3) Melakukan identifikasi batas wilayah kerja dengan membawa peta blok
sensus yang menjadi tanggung jawabnya.
3.1.3.3. Pencacahan Rumah Tangga Perkebunan
Pencacahan rumah tangga perkebunan dilakukan dengan mengunjungi
seluruh rumah tangga yang tercetak pada Daftar ST2013-SKB.DSRT. Prosedur
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar ST2013-SKB.DSRT
dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga perkebunan pertama.
2) Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pencacahan rumah
tangga perkebunan dengan cara wawancara langsung kepada pengelola
usaha sampel ST2013 SKB dengan menggunakan Daftar ST2013-SKB.S.
Wawancara harus dilakukan sampai seluruh pertanyaan pada Daftar
ST2013-SKB.S selesai, lalu dilanjutkan ke rumah tangga berikutnya.
3) Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.
18 | ST2013-SKB.PCS
4) Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai,
lanjutkan pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode
pencacahan berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah tangga
tersebut untuk melakukan wawancara.
5) Lakukan pencacahan ST2013 SKB untuk seluruh rumah tangga pertanian
terpilih dalam 1 blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan pencacahan ST2013 SKB untuk rumah tangga terpilih pada blok
sensus berikutnya yang menjadi tugas PCS.
6) Daftar ST2013-SKB.DSRT dan peta blok sensus harus diserahkan kembali
kepada PMS bersama-sama dengan hasil pencacahan Daftar ST2013-SKB.S,
untuk selanjutnya dikirimkan kembali ke BPS Kabupaten/Kota.
3.1.3.4. Rumah Tangga Terpilih Sampel
Pemilihan sampel rumah tangga usaha perkebunan terpilih berdasarkan
informasi rumah tangga usaha hasil pemutakhiran usaha komoditas pertanian
terpilih yang dilaksanakan 1 bulan sebelum pencacahan lapangan. Karena
adanya jarak waktu tersebut, ada kemungkinan terjadi beberapa perubahan baik
dari sisi keberadaan rumah tangga maupun keberadaan usaha perkebunan
rumah tangga terpilih. Solusi terkait kondisi tersebut sebagai berikut:
1) Apabila rumah tangga terpilih terpecah menjadi beberapa rumah tangga
usaha perkebunan dan masih berada dalam blok sensus yang sama, cukup
dipilih satu rumah tangga, yaitu rumah tangga dimana kepala rumah
tangga yang lama menjadi anggotanya. Apabila rumah tangga tersebut
(kepala rumah tangga lama) bukan lagi rumah tangga usaha perkebunan,
maka dipilih rumah tangga usaha budidaya tanaman perkebunan
pecahannya yang lokasinya terdekat.
2) Apabila rumah tangga terpilih ternyata bukan rumah tangga usaha
perkebunan terpilih, maka rumah tangga tersebut tetap diwawancarai
ST2013-SKB.PCS | 19
apabila mengusahakan salah satu komoditas kakao, karet, kelapa sawit,
kopi, aren/enau, cengkeh, jambu mete, kelapa, lada, pala, sagu, teh, tebu,
dan tembakau (penggantian sampel komoditas terpilih harus
memperhatikan daftar komoditas perkebunan unggulan tiap provinsi
seperti pada tabel 1.1). Jika tanaman perkebunan yang diusahakan lebih
dari satu komoditas, pilih komoditas utama (nilai produksi terbesar),
kemudian sesuaikan isian Daftar ST2013-SKB.DSRT Blok III Kolom (9)
dengan kode komoditas yang sesuai.
3) Jika rumah tangga terpilih ternyata bukan rumah tangga usaha perkebunan
dari salah satu komoditas kakao, karet, kelapa sawit, kopi, aren/enau,
cengkeh, jambu mete, kelapa, lada, pala, sagu, teh, tebu, dan tembakau,
maka rumah tangga tersebut tidak perlu dicacah dan beri kode 4
(menolak diwawancarai), dan tuliskan keterangan tersebut pada Daftar
ST2013-SKB.DSRT Blok III dan Daftar ST2013-SKB.S Blok X (CATATAN).
Dalam hal ini harus dilaporkan pada Pengawas/BPS Kabupaten/Kota.
20 | ST2013-SKB.PCS
Gambar 3.3. Bagan Alur Pencacahan ST2013 SKB
Ya
Ya
PCS memberi tanda panah posisi rumah tangga sampel
pada peta blok sensus.
PCS melakukan identifikasi blok sensus terpilih.
PMS menerima peta desa, peta blok sensus, Daftar ST2013-SKB.DSBS, ST2013-SKB.DSRT, ST2013-SKB.S
dari BPS Kab/Kota.
Setelah selesai 1 Blok Sensus, PCS menyerahkan dokumen ST2013-SKB.DSRT dan ST2013-SKB.S dan peta blok sensus kepada PMS.
Tidak
PCS mencacah rumah tangga pertanian terpilih yang ada di Daftar
ST2013-SKB.DSRT dengan menggunakan Daftar ST2013-SKB.S
dan peta blok sensus.
PMS memeriksa,apakah : - Dokumen ST2013-SKB.DSRT dan ST2013-SKB.S sudah konsisten? - Isian ST2013-SKB.S sudah lengkap, konsisten, wajar dan jelas? - Posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan
ruta terpilih?
PMS menyerahkan dokumen ST2013.SKB.DSRT, ST2013-SKB.S yang sudah clean, peta desa dan peta blok sensus kepada BPS
Kabupaten/Kota.
PMS dan PCS melakukan Koordinasi Persiapan.
PMS membagikan Daftar ST2013-SKB.DSRT kepada
PCS
ST2013-SKB.PCS | 21
3.1.4. Pengawasan dan Pemeriksaan
Rancangan pelaksanaan lapangan ST2013 SKB, yaitu pencacahan oleh
PCS dan pemeriksaan oleh PMS, ditujukan untuk mendapatkan data clean di
lapangan. Setelah seluruh rumah tangga sampel dalam 1 blok sensus selesai
dicacah oleh PCS, dokumen ST2013-SKB.S harus langsung diserahkan ke PMS
agar dapat segera diperiksa oleh PMS. Hal penting yang harus diperhatikan
dalam pemeriksaan dokumen adalah:
1) Isian identitas rumah tangga pada dokumen ST2013-SKB.DSRT dan
ST2013-SKB.S harus konsisten.
2) Isian setiap pertanyaan yang saling terkait baik dalam 1 blok maupun antar
blok dalam kuesioner harus konsisten.
3) Posisi tanda panah pada peta blok sensus sudah sesuai dengan rumah
tangga terpilih.
3.2. Tata Cara Wawancara
Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga,
perhatikan tata cara berikut :
1) Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga
responden ada di rumah pada saat datang untuk melakukan wawancara.
2) Dalam melaksanakan wawancara, akan dijumpai berbagai sikap responden,
sebagian besar diantaranya terus terang (jujur) dan senang membantu,
beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, serta sebagian lagi curiga dan
dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan, kesabaran, dan sikap
bijaksana agar wawancara berhasil.
3) Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani pencacah kecuali
pemeriksa dan atau atasannya.
22 | ST2013-SKB.PCS
4) Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, harap minta izin
dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang
biasa berlaku di daerah setempat.
5) Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan.
6) Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan
menjelaskan maksud kedatangan. Bila perlu tunjukkan surat tugas/tanda
pengenal.
7) Sebelum melakukan wawancara beri penjelasan tentang pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada mereka
mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.
8) Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan hanya akan digunakan
untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut paut
dengan penyidikan dan pajak.
9) Kerja sama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka tidak
segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.
10) Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah pertanyaan
responden dengan tepat dan jelas.
11) Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang
diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam
menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
12) Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang
menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana
pembicaraan ke arah daftar isian dan usahakan mendapatkan keterangan
yang diperlukan.
13) Setelah selesai melakukan wawancara, jangan lupa mengucapkan terima
kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden, kemungkinan
ada petugas yang akan datang kembali untuk mendapatkan keterangan
ST2013-SKB.PCS | 23
tambahan. Kemudian lanjutkan pada rumah tangga perkebunan terpilih
berikutnya.
14) Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin terjadi
karena pada kunjungan pertama tidak berhasil mendapatkan semua
keterangan yang diperlukan, atau mungkin atas perintah PMS diminta
untuk melakukan kunjungan ulang.
3.3. Tata Tertib Pengisian Daftar
Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:
1. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam. Tinta dan pensil
berwarna tidak boleh digunakan.
2. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas dan
tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang sudah
baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka
biasa (bukan angka romawi).
3. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan
pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
4. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipedomani
dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.
5. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain
yang tidak berkepentingan.
3.4. Petunjuk Pengisian Daftar
Sebelum memulai pengisian Daftar perlu diketahui tata cara pengisian
yang harus dilakukan, yaitu :
24 | ST2013-SKB.PCS
a. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam menuliskan
kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah dibaca.
Contoh : Daftar ST2013-SKB.S Blok I Rinc. 101
Salah Benar
Provinsi : Provinsi :
b. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian
menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari kode
yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan memberikan
lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan dengan cara
menghapus lingkaran.
Contoh : Daftar ST2013-SKB.S Blok IX Rinc. 907, Jenis bahan bakar untuk
memasak yang utama :
Salah Benar
1. Listrik 1. Listrik
2. Gas/Elpiji 2. Gas/Elpiji
3. Minyak tanah 3. Minyak tanah
4. Arang kayu/tempurung 4. Arang kayu/tempurung
5. Kayu 5. Kayu
6. Lainnya (............) 6. Lainnya (..........)
c. Menuliskan angka-angka pada kotak yang tersedia.
Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas dan mudah
dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan, seperti dalam
contoh berikut ini.
3 3
ST2013-SKB.PCS | 25
Contoh : Daftar ST2013-SKB.S Blok V Rinc. 501a :
Salah Benar
a. Luas tanam 2500 m² a. Luas tanam 2500 m²
a. Luas tanam 500 m² a. Luas tanam 500 m²
a. Luas tanam 3000 m² a. Luas tanam 3000 m²
d. Berilah tanda strip (-) untuk rincian yang telah ditanyakan tetapi tidak ada
isian.
Contoh : Daftar ST2013-SKB.S Blok VIA Rinc. 602c :
Salah Benar
c. Nilai hasil ikutan (000 Rp) c. Nilai hasil ikutan (000 Rp)
e. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :
Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-masing blok
dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam kuesioner harus
diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.
f. Isian dalam Daftar ST2013-SKB.S sebagian besar adalah dalam bilangan
bulat (dibulatkan), untuk memudahkan pengisian daftar diberikan beberapa
contoh cara pembulatan sebagai berikut :
1) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari setengah
dibulatkan ke bawah.
0 0 5 2
0 0 0 3 -
- -
0 0 5
0 0 5 2
0 0 0 3
- - 0 0 5 0 0 5
-
26 | ST2013-SKB.PCS
Contoh : 14,490 dibulatkan 14
13,495 dibulatkan 13
17,498 dibulatkan 17
2) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah
dibulatkan ke atas.
Contoh : 12,51 dibulatkan 13
27,515 dibulatkan 28
8,534 dibulatkan 9
3) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah
dan didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke bawah.
Contoh : 12,50 dibulatkan 12
14,500 dibulatkan 14
18,5 dibulatkan 18
4) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah
dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya ke atas.
Contoh : 13,5 dibulatkan 14
15,50 dibulatkan 16
19,500 dibulatkan 20
ST2013-SKB.PCS | 27
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR
ST2013-SKB.DSRT
4.1. Kegunaan Daftar ST2013-SKB.DSRT
Daftar ST2013-SKB.DSRT digunakan petugas (PCS) sebagai petunjuk
untuk melakukan pencacahan rumah tangga usaha perkebunan terpilih survei
rumah tangga usaha perkebunan (ST2013 SKB). Daftar ini memuat maksimal 10
nama kepala rumah tangga usaha perkebunan dalam satu blok sensus.
4.2. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKB.DSRT
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT
Sudah tercetak.
BLOK II. REKAPITULASI
Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga usaha perkebunan
terpilih setiap jenis komoditas dan rumah tangga yang berhasil diwawancarai,
pindah ke luar blok sensus, tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas
waktu pencacahan, atau menolak diwawancarai.
Rincian 1. Jumlah rumah tangga usaha perkebunan terpilih
Isian Rincian 1.a s.d 1.n sudah tercetak. Rincian ini harus diperbaiki jika Daftar
ST2013-SKB.DSRT Blok III kolom (9) ada perbaikan.
Rincian 2. Jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai
Isian Rincian 2 diperoleh dari banyaknya kode 1 di Blok III Kolom (10).
Rincian 3. Jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus
Isian Rincian 3 diperoleh dari banyaknya kode 2 di Blok III Kolom (10).
Rincian 4. Jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai sampai
dengan batas waktu pencacahan
4
28 | ST2013-SKB.PCS
Isian Rincian 4 diperoleh dari banyaknya kode 3 di Blok III Kolom (10).
Rincian 5. Jumlah rumah tangga yang menolak diwawancarai
Isian Rincian 5 diperoleh dari banyaknya kode 4 di Blok III Kolom (10).
BLOK III. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH
Kolom (1) s.d. Kolom (8): No. SLS, Satuan Lingkungan Setempat, Nomor
BF, Nomor BS, Nomor Urut Rumah Tangga Pertanian Hasil Pemutakhiran,
Nomor Urut Sampel, Nama Kepala Rumah Tangga, dan Alamat.
Isian kolom-kolom ini sudah tercetak untuk maksimal sepuluh rumah tangga
sampel. Isian Kolom (7) yang sudah tercetak dapat diperbaiki apabila nama
kepala rumah tangga berbeda dengan kondisi di lapangan, tetapi masih
merupakan satu rumah tangga yang sama. Dalam hal ini dapat disebabkan
ganti kepala rumah tangga. Perbaikan juga dapat dilakukan apabila ada
perbedaan alamat yang disebabkan kesalahan penulisan pada saat
pemutakhiran maupun pindah dalam blok sensus.
Perbaikan nama kepala rumah tangga dapat dilakukan dengan mencoret nama
yang tercetak, kemudian tuliskan perbaikan nama tersebut di sebelahnya.
Perbaikan alamat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mencoret alamat
yang tercetak kemudian tuliskan perbaikan alamat di sebelahnya.
Contoh:
Sebelum perbaikan Setelah perbaikan
Nama KRT AMRAN GAJAH AMRAN GAJAH RAMLAN GAJAH
Alamat DUSUN 1 DUSUN 1 DUSUN 2
Kolom (9): Kode Komoditas Terpilih
Isian kolom ini sudah tercetak. Kode komoditas terpilih rumah tangga usaha
perkebunan merupakan salah satu dari kode berikut:
ST2013-SKB.PCS | 29
3101 = Aren/Enau 3109 = Karet 3120 = Lada 3210 = Tebu
3103 = Cengkeh 3112 = Kelapa 3124 = Pala 3211 = Tembakau
3105 = Jambu Mete 3119 = Kopi 3127 = Sagu
3107 = Kakao 3111 = Kelapa Sawit 3129 = Teh
Kolom (10): Hasil Pencacahan (Kode)
Kolom ini diisi dengan kode yang sesuai dengan hasil pencacahan PCS. Hasil
pencacahan sebagai berikut:
a. Kode1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil ditemui dan
diwawancarai di lapangan.
b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, apabila rumah tangga telah pindah
alamat keluar blok sensus.
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya bahwa rumah
tangga tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode pencacahan
berakhir (rumah tangga sedang bepergian, dinas luar, dalam perawatan di
rumah sakit, dan lain-lain).
d. Kode 4. Menolak diwawancarai, apabila rumah tangga sampai dengan
batas waktu pencacahan tidak bersedia memberikan informasi.
BLOK IV. KETERANGAN PETUGAS
Blok ini berisi keterangan identitas pencacah (PCS) dan pengawas/pemeriksa
(PMS). Isikan kode dan nama petugas, tanggal pencacahan/pemeriksaan, dan
bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas kebenaran
isian pada Daftar ST2013-SKB.DSRT.
Rincian 1. Kode Petugas
Tuliskan kode petugas pada kotak yang tersedia. Kode petugas dibuat unique
dalam satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama
30 | ST2013-SKB.PCS
menyatakan nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4
adalah 0 (nol). Kode PCS terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut
PMS, sedangkan digit 4 menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS
yang sama. Kode petugas diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
Rincian 2. Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia.
Rincian 3. Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan sampai dengan selesai dan
tanggal mulai pengawasan/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom
yang tersedia.
Rincian 4. Tanda Tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa
kebenaran dan kelengkapan isian Daftar ST2013-SKB.DSRT. Bubuhkan tanda
tangan pada tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab
pencacahan dan pengawasan/ pemeriksaan. Penandatangan adalah orang yang
benar-benar telah melakukan tugasnya.
ST2013-SKB.PCS | 31
PENGISIAN DAFTAR ST2013-SKB.S
5.1. Kegunaan Daftar ST2013-SKB.S
Daftar ST2013-SKB.S ini digunakan oleh PCS untuk mengumpulkan
keterangan yang lebih rinci mengenai rumah tangga usaha tanaman
perkebunan yang terpilih sesuai dengan Daftar ST2013-SKB.DSRT. Keterangan
yang dicakup meliputi keterangan demografi pekebun terpilih, komposisi
komoditas perkebunan terpilih yang dikuasai rumah tangga, keterangan panen
usaha komoditas perkebunan terpilih selama setahun yang lalu, keterangan
usaha komoditas perkebunan terpilih selama setahun yang lalu, keterangan
ongkos/biaya produksi usaha perkebunan terpilih selama setahun yang lalu,
keterangan umum usaha perkebunan terpilih selama setahun yang lalu, dan
keterangan bangunan dan fasilitas tempat tinggal rumah tangga pada saat
pencacahan.
5.2. Tata Cara Pengisian Daftar ST2013-SKB.S
Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar ST2013-SKB.S terdiri dari 10 blok
yaitu :
Blok I : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III : Keterangan Pencacahan
Blok IV : Keterangan Demografi Pekebun Terpilih
Bab V : Komposisi Komoditas Perkebunan Terpilih yang Dikuasai
Rumah Tangga
5
Satu Daftar ST2013-SKB.S digunakan untuk mencacah satu jenis
komoditas perkebunan terpilih didalam satu rumah tangga.
32 | ST2013-SKB.PCS
Blok VIA : Keterangan Panen Usaha Komoditas Perkebunan Terpilih
Selama Setahun yang Lalu
Blok VIB : Keterangan Usaha Komoditas Perkebunan Terpilih Selama
Setahun yang Lalu
Blok VII : Keterangan Ongkos/Biaya Produksi Usaha Perkebunan
Terpilih Selama Setahun yang Lalu
Blok VIII : Keterangan Umum Usaha Perkebunan Terpilih Selama Setahun
yang Lalu
Blok IX : Keterangan Bangunan dan Fasilitas Tempat Tinggal Rumah
Tangga Pada Saat Pencacahan
Blok X : Catatan
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok I merupakan keterangan identitas rumah tangga usaha komoditas
perkebunan terpilih, sehingga blok ini harus terisi untuk rumah tangga usaha
komoditas perkebunan terpilih yang dicacah.
Komoditas perkebunan terpilih:
Tuliskan jenis dan kode komoditas perkebunan terpilih pada tempat yang
tersedia di sebelah kanan atas Blok I. pengenalan tempat. Jenis dan kode
komoditas disalin dari Daftar ST2013-SKB.DSRT Blok III kol (9).
Rincian 101-107: Disalin dari Daftar ST2013-SKB.DSRT Blok I
Isian provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/
kelurahan, nomor blok sensus, dan nomor kode sampel (NKS) berturut-turut
disalin dari daftar ST2013-SKB.DSRT blok I rincian 1-7.
ST2013-SKB.PCS | 33
Rincian 108: Satuan Lingkungan Setempat
Salin nama dan nomor Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dari Daftar ST2013-
SKB.DSRT Blok III kolom (2) dan kolom (1).
Jika nama SLS berbeda dengan yang tercetak dalam Daftar ST2013-SKB.DSRT
Blok III Kolom (2) maka nomor dikosongkan.
Rincian 109 -113:
Isian nomor bangunan fisik, nomor bangunan sensus, nomor urut rumah
tangga, nomor urut sampel, dan nama kepala rumah tangga berturut-turut
disalin dari Daftar ST2013-SKB.DSRT blok III kolom (3) s.d (7).
Isian nama kepala rumah tangga bisa saja berbeda. Untuk kasus ini tuliskan
penjelasannya pada blok X catatan.
Rincian 114: Nama pemberi informasi
Isikan nama anggota rumah tangga yang memberikan jawaban dalam pengisian
daftar ST2013-SKB.S ini. Pemberi informasi harus salah satu anggota rumah
tangga yang mengusahakan komoditas perkebunan terpilih selama setahun
yang lalu.
Rincian 115: Nomor Telp/HP pemberi informasi
Tuliskan nomor telepon/handphone (HP) dari anggota rumah tangga yang
memberikan informasi dalam pengisian Daftar ST2013-SKB.S.
Blok II. Keterangan Petugas
Blok ini berisi keterangan identitas pencacah (PCS) dan pengawas/pemeriksa
(PMS). Isikan kode dan nama petugas, tanggal pencacahan/pemeriksaan, dan
bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas kebenaran
isian pada Daftar ST2013-SKB.S.
34 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 201. Kode Petugas
Tuliskan kode petugas pada kotak yang tersedia. Kode petugas dibuat unique
dalam satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama
menyatakan nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4
adalah 0 (nol). Kode PCS terdiri dari 4 digit, digit 1-3 menyatakan nomor urut
PMS, sedangkan digit 4 menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS
yang sama. Kode petugas diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
Rincian 202. Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap PCS dan PMS pada kolom yang tersedia.
Rincian 203. Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan sampai dengan selesai dan
tanggal mulai pengawasan/pemeriksaan dalam satu blok sensus pada kolom
yang tersedia.
Rincian 204. Tanda Tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, PCS dan PMS harus memeriksa
kebenaran dan kelengkapan isian Daftar ST2013-SKB.S. Bubuhkan tanda tangan
pada tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacahan dan
pengawasan/pemeriksaan. Penandatangan adalah orang yang benar-benar
telah melakukan tugasnya.
Blok III. Keterangan Pencacahan
Blok ini digunakan untuk mencatat kondisi hasil pencacahan. Terdiri dari 4
pilihan keterangan hasil pencacahan. Lingkari kode rincian yang sesuai dan
tuliskan pada kotak yang disediakan.
ST2013-SKB.PCS | 35
Rincian 301: Hasil pencacahan
Kode 1 : Berhasil diwawancarai
Berhasil diwawancarai (rincian 301 berkode 1) artinya rumah tangga usaha
komoditas perkebunan terpilih berhasil ditemui dan diperoleh informasi untuk
mengisi Daftar ST2013-SKB.S.
Kode 2 : Pindah ke luar blok sensus
Pindah ke luar blok sensus (rincian 301 berkode 2) artinya rumah tangga usaha
perkebunan terpilih telah pindah alamat di luar blok sensus sampel.
Apabila rumah tangga tersebut pindah tetapi masih dalam satu blok sensus,
maka rumah tangga tersebut tetap dicacah dengan ST2013-SKB.S.
Kode 3 : Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan
Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan (rincian 301
berkode 3) artinya rumah tangga usaha perkebunan terpilih tidak dapat ditemui
dan diwawancarai dari mulai awal pencacahan sampai dengan batas akhir
pelaksanaan pencacahan.
Kode 4 : Menolak diwawancarai
Menolak diwawancarai (rincian 301 berkode 4) artinya rumah tangga usaha
perkebunan terpilih sampai dengan batas akhir pencacahan tidak bersedia
memberikan informasi terkait dengan isian Daftar ST2013-SKB.S.
Rincian 302: Jika rincian 301 berkode 2, 3, atau 4 pencacahan selesai (stop).
Jika rumah tangga terpecah menjadi beberapa rumah tangga,
dalam hal ini cukup dipilih satu rumah tangga
yang mengusahakan perkebunan terpilih berada.
36 | ST2013-SKB.PCS
Blok IV. Keterangan Demografi Pekebun Terpilih
Blok ini bertujuan untuk mencatat banyaknya anggota rumah tangga dari
rumah tangga perkebunan terpilih, banyaknya pekebun komoditas terpilih,
keterangan demografi pekebun komoditas terpilih pada saat pencacahan.
Rincian 401: Banyaknya anggota rumah tangga pada saat pencacahan
Isikan berapa orang anggota rumah tangga pada saat pencacahan dan tuliskan
pada kotak yang tersedia.
Rumah tangga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari
satu dapur atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan dan
mengurus keperluannya sendiri.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang tergabung dalam satu
kesatuan rumah tangga baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat
pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih,
dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan
tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap
sebagai anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6
bulan atau lebih dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6
bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai
anggota rumah tangga. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di
rumah majikannya, dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya.
Sebaliknya jika pembantu rumah tangga/sopir tersebut tidak tinggal di rumah
majikannya, ia dianggap sebagai anggota rumah tangga di mana ia bertempat
tinggal.
ST2013-SKB.PCS | 37
Rincian 402: Banyaknya anggota rumah tangga (10 tahun ke atas)
yang menjadi pekebun terpilih
Isikan berapa orang anggota rumah tangga berumur 10 tahun keatas yang
menjadi petani perkebunan/pekebun terpilih pada saat pencacahan dan tuliskan
pada kotak yang tersedia.
Usaha adalah kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian
atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau menunjang kehidupan dan
menanggung risiko.
Usaha tanaman perkebunan adalah kegiatan yang menghasilkan produk
tanaman perkebunan baik tanaman perkebunan tahunan maupun semusim
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan atas risiko usaha.
Rincian 403: Keterangan Pekebun terpilih
Rincian 403 a: Nama
Tuliskan nama lengkap anggota rumah tangga yang menjadi pekebun
komoditas terpilih.
Anggota rumah tangga dikategorikan sebagai pekebun komoditas terpilih
apabila anggota rumah tangga tersebut mengusahakan/membudidayakan
tanaman perkebunan terpilih di lahan yang dikuasai rumah tangga dan
menanggung risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga)
Apabila dalam 1 rumah tangga lebih dari 1 orang pekebun terpilih (rincian 402
≥ 2), isikan untuk pekebun dengan nilai produksi paling besar selama setahun
yang lalu.
38 | ST2013-SKB.PCS
Contoh 1.:
Pak Rijayanto adalah seorang pekebun kelapa sawit. Pak Rijayanto mempunyai
seorang istri dan 2 orang anak. Istri pak Rijayanto sehari-hari menjadi ibu rumah
tangga sementara kedua anak pak Rijayanto yaitu Yusuf Kurniawan dan Agung
Saputra juga sebagai pekebun kelapa sawit. Selama setahun yang lalu
penghasilan terbesar di keluarga pak Rijayanto dari usaha tanaman kelapa sawit
yaitu usaha yang dikelola Yusuf Kurniawan. Maka pengisian untuk rincian 403.a
adalah Yusuf Kurniawan dan rincian 403.b berkode 3 (anak).
Rincian 403 b: Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga
Lingkari salah satu kode 1 – 8, hubungan anggota rumah tangga yang namanya
tercantum pada rincian 403.a dengan kepala rumah tangga kemudian tuliskan
kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Kode hubungan dengan kepala rumah tangga meliputi:
Kode 1. Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari kelompok anggota
rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari
rumah tangga tersebut atau yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di
dalam rumah tangga tersebut.
Kode 2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.
Kode 3. Anak adalah anak kandung, anak tiri, dan/atau anak angkat yang
diangkat oleh kepala rumah tangga.
Kode 4. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan/atau anak
angkat.
Kode 5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan/atau anak angkat.
Kode 6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga
atau bapak/ibu dari istri/suami kepala rumah tangga.
Kode 7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan
kepala rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istri/suami
ST2013-SKB.PCS | 39
kepala rumah tangga misalnya adik, kakak, keponakan, bibi, paman,
ipar, kakek, nenek dan sebagainya.
Kode 8. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan
kepala rumah tangga atau istri/suami kepala rumah tangga, seperti
pembantu rumah tangga, tamu, orang yang mondok dengan makan
(indekos) dan sebagainya.
Rincian 403 c: Jenis Kelamin
Lingkari kode 1 bila jenis kelamin pekebun terpilih adalah laki-laki dan kode 2
bila perempuan. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 403 d: Umur
Isikan umur petani komoditas perkebunan terpilih dan tuliskan pada kotak yang
tersedia. Umur dihitung sampai bulan dan tahun terakhir dengan pembulatan
ke bawah atau umur menurut ulang tahun yang terakhir. Penghitungan umur
berdasarkan pada kalender masehi.
Penjelasan :
a. Jika umur pekebun 17 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 17 tahun.
b. Apabila responden tidak mengetahui umurnya dengan pasti, usahakanlah
mendapatkan keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan
kejadian-kejadian penting baik bersifat nasional maupun lokal/daerah
setempat, sehingga paling tidak umurnya dapat diperkirakan lebih tepat.
Peristiwa-peristiwa penting antara lain :
a. Pendaratan Jepang (1942)
b. Proklamasi Kemerdekaan RI (1945)
c. Pemilu I (1955), Pemilu II (1971), Pemilu III (1976), Pemilu IV (1981),
Pemilu V (1986)
d. Pemberontakan G.30.S/PKI (1965)
40 | ST2013-SKB.PCS
Karena untuk umur tersedia 2 kotak, maka untuk yang umurnya lebih dari
98 tahun agar dituliskan sebagai 98.
Contoh :
Umur 99 tahun 9 8
Umur 101 tahun 9 8
Rincian 403 e: Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
Lingkari salah satu kode 1 – 8, Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki pekebun
terpilih dan tuliskan pada kotak yg tersedia.
Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi.
Ijazah/STTB adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang
telah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang
sekolah di sekolah negeri maupun swasta.
Kode 1. Tidak/belum tamat SD adalah kategori bagi mereka yang pernah
bersekolah tetapi tidak/belum tamat Sekolah Dasar, Sekolah Luar
Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Rakyat, Sekolah
Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, atau Paket. Mereka yang tamat SD
3 tahun atau sederajat dianggap tidak tamat SD.
Kode 2. Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan memiliki
ijazah Sekolah Dasar, Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat
Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket A, Madrasah
Ibtidaiyah.
Kode 3. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Sederajat
adalah tamat dan memiliki ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat
ST2013-SKB.PCS | 41
Pertama/Setara misalnya SLTP, SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah
Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau tamat dan
mempunyai ijasah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan
misalnya SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB.
Kode 4. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Sederajat adalah
tamat dan memiliki ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Setara
misalnya SMU, SLTA, SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah atau
tamat dan mempunyai ijasah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Kejuruan misalnya SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, KPG, SGO/SMOA,
PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA.
Kode 5. Tamat D1/D2 adalah tamat dan memiliki ijazah program D1/D2
seperti Program Diploma I dan II, PGSLP, D1 Sekretaris, D1
Komputer.
Kode 6. Tamat Akademi/D3 adalah tamat dan memiliki ijazah akademi
atau yang telah mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu
fakultas. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar Sarjana Muda
maka mahasiswa yang duduk di tingkat 4 atau 5 tetap dimasukkan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Kode 7. Tamat D4/S1 adalah tamat dan memiliki ijazah program
pendidikan diploma IV, akta IV atau V, dan sarjana pada suatu
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Kode 8. Tamat S2/S3 adalah tamat dan memiliki ijazah program pendidikan
pasca sarjana, doktor, atau spesialis I/II pada suatu universitas/
institut/sekolah tinggi.
Penjelasan:
Bila seseorang telah memiliki Ijazah/STTB pada jenjang sekolah tertentu
tetapi hilang, maka dianggap memiliki ijazah/STTB.
42 | ST2013-SKB.PCS
Blok V. Komposisi Komoditas Perkebunan Terpilih yang Dikuasai Rumah
Tangga
Blok ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang luas tanaman semusim
atau jumlah pohon/lajar tanaman tahunan terpilih menurut kondisi dan umur
tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga usaha perkebunan.
Tanaman semusim adalah tanaman berumur pendek yang pada umumnya
berumur kurang dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan sekali
panen langsung dibongkar.
Pada kegiatan ST2013 SKB ini tanaman perkebunan semusim yang dicakup
hanya tebu dan tembakau.
Tanaman tahunan adalah tanaman yang berumur lebih dari satu tahun, pada
umumnya pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak
dibongkar dalam sekali panen.
Pada kegiatan ST2013 SKB ini tanaman perkebunan tahunan yang dicakup
meliputi kakao, karet, kelapa sawit, kopi, aren, cengkeh, jambu mete, kelapa,
lada, pala, sagu, dan teh.
Berikut contoh gambar komoditas perkebunan terpilih yang dicakup dalam
kegiatan ST2013 SKB:
Jika dalam satu rumah tangga terdapat lebih dari satu pekebun komoditas
terpilih, maka yang diisikan dalam blok ini adalah luas tanam atau jumlah
pohon/lajar dari keseluruhan komoditas terpilih yang dikuasai oleh rumah
tangga (semua pekebun).
44 | ST2013-SKB.PCS
Kelapa
Sagu
Lada
Teh
Tebu
Tembakau
Rincian 501: Tanaman Semusim (selama setahun yang lalu)
Rincian ini terisi bila jenis tanaman perkebunan terpilih adalah tebu atau
tembakau.
Luas tanam ……….. (m2)
Isikan luas tanam tebu atau tembakau yang diusahakan oleh rumah tangga
selama setahun yang lalu kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia dalam
ST2013-SKB.PCS | 45
satuan m² bilangan bulat. Jika dalam satu tahun melakukan lebih dari satu kali
tanam, maka jumlahkan luas tanamnya.
Rincian 502: Tanaman Tahunan (pada saat pencacahan)
Rincian ini terisi bila jenis tanaman perkebunan terpilih adalah kakao, karet,
kelapa sawit, kopi, aren, cengkeh, jambu mete, kelapa, lada, pala, sagu,
dan teh. Isikan umur tanaman dalam satuan tahun dengan pembulatan ke
bawah dan jumlah pohon sesuai kondisi tanaman tahunan ke dalam kotak yang
tersedia.
Keadaan tanaman dibedakan atas :
a. Tanaman belum menghasilkan (TBM), adalah tanaman yang sampai
dengan pada saat pencacahan belum pernah memberikan hasil karena
masih muda atau belum cukup umur untuk berproduksi.
Tanaman yang sudah cukup umur tetapi belum pernah menghasilkan
karena tidak cocok dengan iklim, ketinggian tempat, kondisi tanah, dan
sebagainya dianggap sebagai tanaman belum menghasilkan.
b. Tanaman menghasilkan (TM), adalah tanaman yang sedang menghasilkan
dan atau sudah pernah menghasilkan walaupun saat ini sedang tidak
menghasilkan karena belum musimnya.
c. Tanaman tidak menghasilkan/tua/rusak (TTM), yaitu tanaman yang
sudah tua, rusak dan tidak memberikan hasil lagi.
Contoh 2.:
Pak Rijayanto berusia 50 tahun mengusahakan tanaman kelapa sawit sebanyak
310 pohon pada sebidang lahan yang dikuasai. Keseluruhan tanaman tersebut
berumur sekitar 8 tahun dan telah menghasilkan.
Anak pak Rijayanto yang bernama Yusuf Kurniawan telah berumur 27 tahun juga
mengusahakan tanaman kelapa sawit. Pohon yang diusahakan sebanyak 465
46 | ST2013-SKB.PCS
pohon pada sebidang lahan dengan umur pohon 7 tahun dan sudah
menghasilkan. Sementara Agung Saputra anak kedua pak Rijayanto berumur 24
tahun baru mencoba usaha tanaman kelapa sawit 2 tahun yang lalu dengan
membudidayakan pohon kelapa sawit sebanyak 320 pohon.
Nilai produksi tanaman kelapa sawit yang diusahakan pak Rijayanto selama
setahun yang lalu lebih kecil dibanding nilai produksi tanaman kelapa sawit yang
diusahakan oleh Yusuf Kurniawan.
Yusuf Kurniawan dan Agung saputra kedua-duanya lulusan sarjana pertanian
masih tinggal serumah dengan pak Rijayanto. Pak Rijayanto hanya lulusan SD di
kampungnya. Istri pak Rijayanto sebagai ibu rumah tangga.
Bila rumah tangga ini terpilih sampel rumah tangga usaha perkebunan 2014,
maka pengisian daftar ST2013-SKB.S blok IV adalah sebagai berikut:
ST2013-SKB.PCS | 47
Pengisian daftar ST2013-SKB.S blok V untuk rumah tangga pak Rijayanto adalah
sebagai berikut:
Blok VIA. Keterangan Panen Usaha Komoditas Perkebunan Terpilih Selama
Setahun yang Lalu
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang sistem pemanenan
dan nilai hasil panen komoditas perkebunan terpilih yang diusahakan pekebun
selama setahun yang lalu.
Rincian 601.a: Bulan panen selama setahun yang lalu
Beri tanda “√” pada bulan panen komoditas perkebunan terpilih selama setahun
yang lalu untuk bulan yang sesuai.
Rincian 601.b: Panen besar selama setahun yang lalu
Tuliskan nama bulan dimana terdapat panen besar (produksi panen terbesar),
kemudian tuliskan kode bulan ke dalam kotak yang tersedia. Untuk bulan
Januari tuliskan kode 01, Pebruari: 02, Maret: 03, dst sampai Desember: 12.
48 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 601.c: Rata-rata frekuensi panen per bulan
Isikan rata-rata jumlah hari panen dalam satu bulan, kemudian tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.
Rincian 602: Tanaman yang dipanen sendiri
Dipanen sendiri adalah pemanenan dilakukan sendiri oleh petani/pekebun,
baik menggunakan tenaga kerja dibayar, maupun menggunakan tenaga kerja
tidak dibayar.
Rincian 602.a. : Luas panen (m2) untuk tanaman semusim, jumlah pohon/
lajar untuk tanaman tahunan
Tuliskan luas panen dari bidang tanaman perkebunan semusim terpilih yang
dipanen sendiri dalam satuan m2 atau jumlah pohon/lajar dari tanaman
perkebunan tahunan terpilih yang dipanen sendiri ke dalam kotak yang
tersedia.
Luas panen adalah luas tanaman perkebunan terpilih yang dipungut hasilnya
setelah tanaman tersebut cukup umur.
Rincian 602.b: Bentuk produksi primer/utama
Tuliskan bentuk produksi primer/utama dari tanaman yang dipanen pada
tempat yang disediakan, kemudian tuliskan kode produksinya pada kotak yang
tersedia. Isian bentuk produksi primer/utama disediakan dalam 2 (dua) jenis
bentuk. Bila ada lebih dari dua bentuk produksi, isikan nilai produksi
primer/utama lainnya tersebut pada rincian 602.b.3.
ST2013-SKB.PCS | 49
Contoh 3.:
Pak Syaiful terpilih sebagai petani/pekebun teh.
Bentuk produksi primer tanaman teh:
- Daun basah; kode bentuk produksinya
- Daun kering; kode bentuk produksinya
Pada point (i), isikan kode satuan produksi dan jumlah produksi pada kotak
yang tersedia. Kode 1 untuk liter, 2 untuk kg, 3 untuk ton, dan 4 untuk butir.
Pada point (ii) isikan nilai produksinya pada kotak yang tersedia dalam ribuan
rupiah.
Kode bentuk produksi tanaman perkebunan terpilih selengkapnya sebagai
berikut:
Kode
Tanaman Jenis Tanaman
Kode
Produksi
Primer
Bentuk Produksi
Primer/Utama
Tanaman Perkebunan Unggulan Nasional
3107 Kakao 31071
31072
Buah masak/gelondong
Biji kering
3109 Karet 31091
31092
31093
31094
31095
31096
Lateks
Lump mangkok
Lump tahu
Lump tanah
Sheet
Slab
3111 Kelapa sawit 31111 Tandan buah segar
3119 Kopi 31191
31192
Buah/biji masak
Biji kering/kopi berasan
Tanaman Perkebunan Tahunan Unggulan Provinsi
3101 Aren/Enau 31011 Nira
3103 Cengkeh 31031
31032
Bunga basah
Bunga kering
3105 Jambu mete 31051
31052
Biji basah
Biji kering
3112 Kelapa 31121
31122
Buah kelapa
Kopra
3 1 2 1 9
3 1 2 2 9
50 | ST2013-SKB.PCS
Kode
Tanaman Jenis Tanaman
Kode
Produksi
Primer
Bentuk Produksi
Primer/Utama
3120 Lada 31201
31202
Lada basah
Lada kering
3124 Pala 31241
31242
31243
31244
Biji pala basah
Biji pala kering
Fulli basah
Fulli kering
3127 Sagu 31271
31272
Batang sagu
Tepung sagu
3129 Teh
31291
31292
Daun teh basah
Daun teh kering
Tanaman Perkebunan Semusim Unggulan Provinsi
3210 Tebu 32101 Batang
3211 Tembakau 32111
32112
32113
Daun basah
Daun kering
Rajangan
Rincian 602.c: Nilai Hasil Ikutan (000 Rp)
Isikan nilai hasil ikutan pada kotak yang tersedia dalam ribuan rupiah.
Hasil ikutan, adalah produksi lain yang menyertai produksi primer/utama
dalam suatu proses teknologi tunggal dan mempunyai nilai ekonomis.
Contoh: Hasil ikutan tanaman kelapa berupa nira, tempurung, sabut, daun,
pelepah, dll.
Hasil ikutan tanaman cengkeh berupa tangkai, polong dan daun
cengkeh.
Rincian 602.d: Nilai produksi yang dipanen sendiri (rincian 602.b [1(ii) +
2(ii) + 3] + 602.c)
Isikan nilai produksi tanaman perkebunan terpilih yang dipanen sendiri dalam
ribuan rupiah dengan menjumlahkan nilai produksi pada rincian (602.b [1(ii) +
2(ii) + 3] + 602.c).
ST2013-SKB.PCS | 51
Nilai produksi adalah nilai dari komoditas yang dihasilkan oleh sektor produksi,
biasanya merupakan hasil perkalian dari kuantitas produksi dengan harga per
unit komoditas tersebut.
Harga per unit dinyatakan pada harga produsen pada saat komoditas tersebut
diproduksi.
Rincian 603: Tanaman yang ditebaskan/diijonkan
Ditebaskan adalah apabila tanaman dijual dilokasi kepada penebas pada saat
tanaman sudah siap untuk dipanen. Petani/pekebun akan menerima harga
yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak dan pelaksanaan panen menjadi
tanggung jawab penebas.
Diijonkan adalah tanaman dijual sebelum masa panen. Biasanya dilakukan
karena petani/pekebun membutuhkan uang dengan segera.
Rincian 603.a: Nilai tebasan (000 Rp)
Isikan nilai tebasan yang diterima pada kotak yang tersedia dalam ribuan rupiah.
Rincian 603.b: Nilai ijon (000 Rp)
Isikan nilai ijon yang diterima pada kotak yang tersedia dalam ribuan rupiah.
Rincian 604: Nilai Produksi Seluruhnya (rincian 602d + 603a +603b)
Isikan nilai produksi seluruhnya dari rincian (rincian 602d + 603a + 603b) pada
kotak yang tersedia dalam ribuan rupiah.
Nilai produksi seluruhnya, adalah total dari nilai produksi yang dipanen sendiri
ditambah nilai produksi yang ditebaskan ditambah dengan nilai produksi yang
diijonkan.
52 | ST2013-SKB.PCS
Blok VIB. Keterangan Usaha Komoditas Perkebunan Terpilih Selama
Setahun yang Lalu
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan rinci tentang usaha tanaman
perkebunan terpilih selama setahun yang lalu.
Rincian 605: Jenis lahan
Lingkari kode 1 jika lahan yang digunakan usaha komoditas perkebunan terpilih
adalah lahan pertanian sawah, dan kode 2 jika lahan pertanian bukan sawah.
Kemudian tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Bila rincian ini berkode 1 (jenis lahan yang ditanami adalah lahan pertanian
sawah), maka langsung dilanjutkan ke rincian 607.
Lahan pertanian adalah lahan yang diusahakan/pernah diusahakan untuk
pertanian selama setahun yang lalu misalnya lahan yang ditanami tanaman
semusim atau tanaman tahunan, lahan yang ditanami rumput untuk
penggembalaan, lahan untuk kolam atau untuk kegiatan usaha pertanian
lainnya. Lahan pertanian dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
a. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi
oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang
biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang di mana diperoleh/status
lahan tersebut. Lahan tersebut termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi
& Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan
serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman
tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun
palawija.
b. Lahan pertanian bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah
yang biasanya ditanami tanaman semusim atau tanaman tahunan, lahan
untuk kolam atau untuk kegiatan usaha pertanian lainnya. Lahan yang
ST2013-SKB.PCS | 53
berstatus lahan sawah yang sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah
lagi, dimasukkan dalam lahan pertanian bukan sawah.
Lahan pertanian bukan sawah terdiri dari :
a. Huma adalah lahan kering yang biasanya ditanami tanaman
semusim dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim,
kemudian akan ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi.
Kemungkinan lahan ini beberapa tahun kemudian akan dikerjakan
kembali jika sudah subur.
b. Ladang, tegalan/kebun adalah lahan kering yang ditanami
tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman
sekitar rumah serta penggunaannya tidak berpindah-pindah. Lahan
yang dibiarkan kosong kurang dari satu tahun (menunggu masa
penanaman yang akan datang), dianggap sebagai kebun/tegal
apabila hendak ditanami tanaman semusim/ tahunan atau
dianggap sebagai lahan perkebunan apabila akan ditanami
tanaman perkebunan.
c. Kolam/tebat/empang adalah lahan yang digunakan untuk
pemeliharaan/ pembenihan ikan dan biota lainnya, baik yang
terletak dilahan sawah ataupun lahan bukan sawah.
d. Tambak air payau adalah lahan pertanian yang berpetak-petak
dan dibatasi oleh pematang (galengan/saluran) untuk
menahan/menyalurkan air payau yang biasanya digunakan untuk
melakukan pemeliharaan bandeng, udang atau biota lainnya. Letak
tambak tidak jauh dari laut dan airnya payau.
e. Lahan perkebunan adalah lahan untuk budidaya tanaman
perkebunan baik yang diusahakan oleh rakyat maupun perkebunan
besar.
54 | ST2013-SKB.PCS
f. Lahan hutan Negara adalah lahan yang digunakan untuk tanaman
kayu-kayuan (tanaman tahunan) seperti angsana, sengon dan
bambu.
g. Lahan untuk penggembalaan/padang rumput adalah lahan yang
khusus digunakan untuk penggembalaan ternak. Lahan yang
sementara tidak diusahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu
tahun dan kurang dari dua tahun) tidak dianggap sebagai lahan
penggembalaan/padang rumput meskipun ada hewan yang
digembalakan disana.
h. Lainnya, misalnya lahan yang digunakan untuk kandang, tanaman
hias dan sebagainya.
Rincian 606: Jenis tanah
Rincian ini diisi bila jenis lahan yang ditanami adalah lahan pertanian bukan
sawah (rincian 605 berkode 2). Lingkari kode 1 apabila jenis tanah yang
ditanami adalah tanah gambut dan lingkari kode 2 bila bukan tanah gambut,
kemudian salin kodenya pada kotak yang tersedia.
Tanah Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa
tumbuhan yang setengah membusuk, biasanya di lahan-lahan berawa, karena
kadar keasaman yang tinggi di perairan setempat. Sebagian besar tanah
gambut tersusun dari serpihan dan kepingan sisa tumbuhan, daun, ranting
bahkan kayu-kayu besar yang belum sepenuhnya membusuk. Ciri khas dari
lahan gambut ini adalah kandungan bahan organiknya tinggi (lebih dari 30%).
Sifat dari lahan gambut seperti spon yang dapat menyerap air yang berlebihan,
dan kemudian secara kontinyu dilepas perlahan-lahan.
ST2013-SKB.PCS | 55
Rincian 607: Status lahan
Lingkari kode 1 jika status lahan yang ditanami tanaman perkebunan terpilih
milik sendiri, kode 2 jika status lahan merupakan sewa/gadai, dan kode 3 jika
status lahan bebas sewa. Kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang
tersedia.
Milik Sendiri, jika lahan tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah
milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga.
Lahan yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank termasuk lahan milik
sendiri.
Lahan sewa, jika lahan berasal dari pihak lain dengan membayar sewa yang
besarnya sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya
hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Dalam sewa
menyewa pemilik lahan tidak ikut menanggung ongkos-ongkos produksi
maupun resiko dari penggarapan lahannya.
Bebas sewa, jika lahan tersebut diperoleh dari pihak lain tanpa mengeluarkan
suatu pembayaran.
Rincian 608: Sistem penanaman
Lingkari kode 1 jika penanaman dilakukan secara tunggal, kode 2 jika
penanaman dilakukan secara tumpang sari/sela dan tuliskan kode 3 jika
penanaman dilakukan secara campuran, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Tanaman tunggal adalah suatu pola tanam satu jenis tanaman yang
ditanam dalam satu bidang lahan pada periode/musim tanam.
Tanaman tahunan yang ditanam bersamaan dengan tanaman pelindung maka
dianggap sebagai tanaman tunggal.
56 | ST2013-SKB.PCS
Tanaman tumpang sari/sela adalah suatu penanaman pada sebidang lahan,
dimana lebih dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan
jarak tanam dan larikan yang teratur.
Tumpang sari ada dua macam yaitu :
- Tumpang sari yang umurnya sama dimana menanam dan memanen bisa
dilakukan bersamaan.
- Tumpang sari yang umurnya berbeda disebut tanaman sela yaitu tanaman
semusim yang ditanam diantara tanaman tahunan, seperti padi gogo dengan
karet.
Tanaman Campuran adalah suatu penanaman pada sebidang lahan, dimana
terdapat lebih dari satu tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak tanam dan
larikan yang teratur (tercampur secara acak).
Rincian 609.a: Cara penanaman
Lingkari kode 1 apabila cara penanaman yang dilakukan adalah teratur dan
lingkari kode 2 bila tidak teratur, kemudian tuliskan kodenya pada kotak yang
tersedia. Bila rincian ini berkode 2 (cara penanaman tidak teratur), maka
langsung dilanjutkan ke rincian 610.
Rincian 609.b: Jarak Tanam
Tuliskan jarak rata-rata antar tanaman dari tanaman perkebunan terpilih dalam
satuan meter satu angka dibelakang koma, kemudian isikan ke dalam kotak
yang tersedia. Apabila tanaman perkebunan terpilih ditanam dibeberapa bidang
lahan dengan jarak tanam yang berbeda-beda, yang diisikan dalam rincian ini
adalah jarak tanam untuk bidang yang terluas.
Penulisan jarak tanam ditulis jarak yang lebih pendek terlebih dulu diikuti jarak
yang panjang. Contoh jarak tanam 4 m x 3 m, maka harus ditulis 3 m x 4 m.
ST2013-SKB.PCS | 57
Rincian 610: Varietas benih yang utama digunakan
Lingkari kode 1 apabila varietas benih yang utama ditanam adalah bersertifikat
dan lingkari kode 2 bila tidak bersertifikat, kemudian tuliskan kodenya pada
kotak yang tersedia.
Benih Bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui pemeriksaan
lapangan, pengujian laboratorium, pengawasan serta memenuhi persyaratan/
standar dan telah memperoleh sertifikasi/pengakuan resmi dari lembaga/badan
yang berwenang (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian).
Benih Tidak Bersertifikat adalah benih yang proses produksinya tidak melalui
uji kelayakan mutu benih.
Rincian 611: Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Rincian 611.a: Apakah terkena serangan OPT seperti hama, penyakit, gulma,
dll ?
Lingkari kode 1 bila komoditas perkebunan terpilih mengalami serangan OPT
dan kode 2 bila tidak terserang, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan. Bila rincian ini berkode 2 (tidak terkena serangan OPT),
maka langsung dilanjutkan ke rincian 612.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang
mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada
tanaman perkebunan terpilih, termasuk didalamnya adalah hama, penyakit, dan
gulma.
Tanaman terserang OPT apabila tanaman tersebut menjadi tempat hidup dan
berkembang biaknya OPT, atau tanaman mengalami kerusakan karena OPT,
dengan kepadatan populasi OPT atau intensitas kerusakan tanaman tersebut
telah menyamai atau melebihi ambang pengendalian yang telah ditetapkan.
58 | ST2013-SKB.PCS
Yang dimaksud dengan ambang pengendalian adalah batas toleransi
intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT terendah untuk dilakukan
pengendalian. Intensitas serangan OPT yang sama atau lebih besar dari batas
toleransi tersebut perlu dikendalikan.
Rincian 611.b: Cara pengendalian yang utama dilakukan jika terkena
serangan OPT
Rincian ini diisi bila rincian 611.a berkode 1. Lingkari kode yang sesuai dengan
pengendalian OPT yang utama dilakukan. Bila pengendalian OPT dengan cara
agronomis lingkari kode 1, mekanis kode 2, hayati kode 3, kimiawi kode 4 dan
bila tidak melakukan pengendalian serangan OPT lingkari kode 5, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Pengendalian Agronomis adalah berbagai tindakan budidaya yang dapat
mengatasi perkembangan populasi/serangan OPT. Tindakan tersebut antara
lain; pengolahan tanah, pengaturan irigasi, pemupukan, dan lain-lain. Termasuk
pengaturan pola tanam dan penanaman varietas tahan OPT.
Pengendalian Mekanis adalah pengendalian dengan memanfaatkan berbagai
sarana dan peralatan yang ada antara lain; pemagaran/penghalang plastik,
pengendalian tikus dengan cara gropyokan, pemakaian perangkap, dan lain-
lain.
Pengendalian Hayati adalah pengendalian dengan memanfaatkan agen
hayati (pemangsa alami/predator) yang sesuai dan telah terbukti efektif
mengendalikan populasi OPT, misalnya pengendalian tikus dengan melepas
burung pemangsa tikus, menjaga keseimbangan ekosistem.
ST2013-SKB.PCS | 59
Pengendalian Kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan bahan-
bahan kimia, misalnya pengendalian OPT dengan menggunakan pestisida,
rodhentisida dll.
Rincian 611.c: Alasan utama tidak melakukan pengendalian serangan OPT
Rincian ini diisi bila rincian 611.b berkode 5. Lingkari kode yang sesuai
dengan alasan utama tidak melakukan pengendalian OPT. Lingkari kode 1
apabila alasannya harga pestisida mahal, kode 2 bila sulit mendapatkan
pestisida, kode 3 bila tidak ada biaya dan kode 4 bila tidak tahu atau tidak
dapat memberikan alasan, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Rincian 612: Dampak perubahan iklim atau bencana alam
Rincian 612.a: Apakah terkena dampak perubahan iklim atau bencana
alam?
Lingkari kode 1 bila tanaman perkebunan terpilih terkena dampak perubahan
iklim atau bencana alam dan kode 2 bila tidak (termasuk jika tidak mengalami
perubahan iklim atau bencana alam). Kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan. Bila rincian ini berkode 2 (tidak terkena dampak
perubahan iklim atau bencana alam), maka langsung dilanjutkan ke Blok VII
rincian 701.
Tanaman terkena dampak perubahan iklim jika selama setahun yang lalu
tanaman perkebunan terpilih mengalami/terkena banjir atau kekeringan.
Tanaman terkena bencana alam jika tanaman tersebut mengalami/
terkena debu gunung berapi meletus, lahar, gempa bumi, dan lain-lain.
60 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 612.b: Jenis dampak perubahan iklim atau bencana alam yang
utama
Jika jenis dampak perubahan iklim atau bencana alam yang utama adalah
kekeringan maka lingkari kode 1, kebanjiran kode 2, dan lainnya (tanah
longsor, gempa bumi, dll) kode 3. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Blok VII : Keterangan Ongkos/Biaya Produksi Usaha Perkebunan
Terpilih Selama Setahun yang Lalu
Blok ini bertujuan untuk mencatat seluruh ongkos/biaya produksi, seperti
benih/penyisipan, tanaman pelindung, pupuk, stimulan/zat pengatur tumbuh,
pestisida, tenaga kerja dan upah, serta pengeluaran lainnya untuk usaha
komoditas perkebunan terpilih selama setahun yang lalu.
Ongkos/biaya yang dicatat adalah biaya yang benar-benar telah digunakan
(bukan jumlah yang dibeli/disimpan) selama setahun yang lalu.
Benih, tanaman pelindung, pupuk, stimulan, dan pestisida yang bukan
pembelian diperkirakan nilainya sesuai harga setempat.
ST2013-SKB.PCS | 61
Skema Penghitungan Produksi, Nilai Produksi dan Ongkos/Biaya Produksi
Usaha Perkebunan Terpilih Selama Setahun yang Lalu
A. Tanaman Tahunan
Mei Mei
2013 2014
P1 P2 P3
T1 NP1 NP2 NP3
Mei
2013
Mei
2014
Tanam
5 tahun
yang
lalu 100
pohon
TM= 90 pohon
TTM=10 pohon
Tanam baru :15 pohon Panen: 90 pohon TM
(NP)
TM = 90 pohon
TBM = 15 pohon
TTM= 10 pohon
Keterangan:
TM = Tanaman Menghasilkan
TBM = Tanaman Belum Menghasilkan
TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan/rusak/tidak produktif lagi
Produksi setahun yang lalu = produksi panen (90 pohon TM)
Nilai produksi setahun yang lalu = nilai produksi dari tanaman yang dipanen (NP)
Ongkos/Biaya produksi setahun yang lalu = Ongkos/biaya produksi yang dikeluarkan (O)
O
O
62 | ST2013-SKB.PCS
B. Tanaman Semusim
Mei Mei
2013 2014
P1 P2 P3
T1 NP1 T2 NP2 T3 NP3
Keterangan:
T = Tanam, P = Produksi Panen, NP = Nilai Produksi Panen, O = Ongkos/Biaya Produksi
Produksi setahun yang lalu = produksi panen (P1 + P2)
Nilai produksi setahun yang lalu = Nilai produksi dari tanaman yang dipanen (NP1 + NP2)
Ongkos/Biaya produksi setahun yang lalu = Ongkos/biaya produksi yang dikeluarkan (O1 +
O2)
Kolom (3) s.d (5):
Isikan banyaknya benih/penyisipan, tanaman pelindung, pupuk, stimulan,
dan pestisida menurut asalnya, dari pembelian di kolom (3) atau bukan
pembelian di kolom (4), dan nilainya dalam ribuan rupiah di kolom (5) pada
masing-masing kotak yang tersedia. Ongkos produksi yang bukan berasal dari
pembelian (produksi sendiri, sumbangan, dll), pengisian nilai sesuai harga yang
berlaku di daerah setempat.
Penghitungan ongkos dan biaya pada tanaman tahunan adalah seluruh
ongkos dan biaya yang dikeluarkan selama setahun yang lalu untuk seluruh
bidang tanaman terpilih. Sedangkan pada tanaman semusim, penghitungan
struktur ongkos berdasarkan pada seluruh pengeluaran tanaman
perkebunan semusim terpilih yang panen selama setahun yang lalu.
O1 O2 O3
ST2013-SKB.PCS | 63
Rincian 701: Benih/Penyisipan
Isikan banyaknya benih atau jumlah tanaman yang disisipkan serta nilai dalam
ribuan rupiah pada masing-masing kotak yang tersedia.
Benih adalah anak semai, stek, cangkok, entris, okulasi, kultur jaringan tanaman,
yang akan dibudidayakan.
Penyisipan adalah penyulaman atau penggantian tanaman yang mati atau yang
tumbuhnya kurang baik.
Rincian 702: Tanaman pelindung
Tuliskan nama tanaman pelindung pada tempat yang disediakan. Isikan
banyaknya tanaman pelindung serta nilainya dalam ribuan rupiah pada masing-
masing kotak yang tersedia.
Beberapa jenis tanaman perkebunan seperti kopi dan kakao/coklat
membutuhkan tanaman pelindung (naungan). Penanaman tanaman pelindung
bertujuan untuk mengurangi intensitas sinar matahari langsung, memperbaiki
struktur tanah, mengembalikan hara tercuci dan menahan terpaan angin.
Tanaman pelindung bisa terdiri dari 2 macam yaitu tanaman pelindung
sementara dan tanaman pelindung tetap. Tanaman pelindung sementara
bermanfaat bagi tanaman perkebunan yang belum menghasilkan, sedangkan
tanaman pelindung tetap bermanfaat bagi tanaman yang telah mulai
menghasilkan. Supaya tidak mengganggu tanaman pokok, perlu dilakukan
pemangkasan/penjarangan terhadap tanaman pelindung.
Contoh tanaman yang biasa dijadikan pelindung/naungan untuk budidaya kopi
dan kakao antara lain tanaman lamtoro, albasia dan dadap.
Rincian 703: Pupuk
64 | ST2013-SKB.PCS
Isikan pada rincian 703 banyaknya pupuk yang benar-benar digunakan serta
nilainya menurut jenis pupuk seperti Urea, TSP/SP36, ZA, KCL, NPK, pupuk
kandang/kompos, dan pupuk buatan lainnya pada masing-masing kolom.
Pupuk, adalah bahan yang diberikan pada tanah, air, atau daun dengan tujuan
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak
langsung, atau menambah unsur hara. Pupuk terdiri dari pupuk buatan/pabrik
dan pupuk kandang/kompos.
Rincian 704 (704.a dan 704.b) : Stimulan/Zat pengatur tumbuh
Isikan banyaknya stimulan padat (pada rincian 704.a) dan stimulan cair (pada
rincian 704.b), satuan yang digunakan dan nilainya dalam ribuan rupiah pada
masing-masing kotak yang tersedia.
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah bahan yang digunakan untuk
mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman, contoh gandasil.
Rincian 705 (705.a dan 705.b): Pestisida
Isikan banyaknya pestisida padat (pada rincian 705.a) dan pestisida cair (pada
rincian 705.b), satuan yang digunakan dan nilainya dalam ribuan rupiah pada
masing-masing kotak yang tersedia.
Banyaknya pupuk yang dicatat harus dalam satuan kg,
jika tidak, harus dikonversikan terlebih dahulu.
ST2013-SKB.PCS | 65
Pestisida, adalah suatu zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang
merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian.
Jenis pestisida antara lain: akarisida, bakterisida, fungisida, herbisida, insektisida,
nematisida, dan rodentisida.
Rincian 706.a.: Jumlah pekerja (orang)
Isikan jumlah pekerja dibayar baik pekerja tetap pada kolom (2) maupun pekerja
tidak tetap pada kolom (3), serta jumlah pekerja tidak dibayar pada kolom (4)
menurut jenis kelamin laki-laki di rincian 706.a.1 dan perempuan di rincian
706.a.2. Tuliskan pula total seluruh pekerja pada kolom (5) yang merupakan
penjumlahan dari kolom (2) s.d (4).
Pekerja Tetap adalah pekerja yang menerima upah/gaji secara tetap baik ada
kegiatan maupun tidak ada kegiatan dan biasanya apabila diberhentikan akan
mendapat pesangon.
Pekerja Tidak Tetap adalah pekerja yang menerima upah/gaji berdasarkan
pada banyaknya waktu kerja dan volume pekerjaan yang dikerjakan.
Pekerja dibayar adalah mereka yang bekerja pada suatu kegiatan dengan
mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun barang/makanan/minuman.
Pekerja tidak dibayar adalah mereka yang bekerja dengan tidak mendapat
upah/gaji baik berupa uang maupun barang.
66 | ST2013-SKB.PCS
Termasuk pekerja tidak dibayar adalah:
a. Petani yang ikut mengerjakan/terlibat dalam mengelola kegiatan
pertaniannya.
b. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, misalnya istri dan anak.
c. Bukan sebagai anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang
dibantunya, misalnya keponakan, mertua yang tidak dibayar.
d. Bukan sebagai anggota rumah tangga dan bukan keluarga orang yang
dibantunya, misalnya pembantu RT yang tidak dibayar.
Pekerja menurut jenis kegiatan pengelolaan tanaman perkebunan:
Pekerja pengolahan lahan adalah pekerja yang mengerjakan pengolahan
lahan untuk perkebunan dengan mencangkul, membajak atau
menggunakan traktor.
Pekerja penanaman pohon pelindung adalah pekerja yang
mengerjakan penanaman pohon yang akan digunakan sebagai
pelindung tanaman perkebunan terpilih yang diusahakan.
Pekerja penanaman tanaman perkebunan adalah pekerja yang
mengerjakan penanaman benih tanaman perkebunan terpilih.
Pekerja pemeliharaan adalah pekerja yang mengerjakan pekerjaan
seperti pemangkasan dan penyiangan pada tanaman perkebunan terpilih.
Pekerja pemupukan adalah pekerja yang melakukan pemberian pupuk
pada tanaman perkebunan terpilih.
Pekerja pengendalian hama/OPT adalah pekerja yang melakukan kegiatan
pemberantasan hama/OPT pada tanaman perkebunan terpilih.
Pekerja pemanenan adalah pekerja yang melakukan kegiatan memanen
hasil tanaman perkebunan terpilih.
Pekerja pengeringan adalah pekerja yang melakukan kegiatan
pengeringan/penjemuran produk primer/utama.
ST2013-SKB.PCS | 67
Rincian 706.b.: Upah (000 Rp)
Isikan nilai upah pekerja dibayar baik untuk upah pekerja laki-laki pada kolom
(2) maupun upah pekerja perempuan pada kolom (3) menurut jenis kegiatan.
Isikan pula perkiraan nilai upah pekerja tidak dibayar baik untuk perkiraan upah
pekerja laki-laki pada kolom (4) maupun perkiraan upah pekerja perempuan
pada kolom (5). Jumlahkan seluruh nilai upah pada kolom (6).
Upah pekerja atau upah buruh/karyawan adalah semua upah yang
seharusnya dibayarkan baik berupa uang maupun barang/makanan/
minuman untuk pekerja yang dibayar. Upah berupa barang/makanan/
minuman dinilai berdasarkan harga pembelian atau harga setempat yang
berlaku pada saat digunakan. Termasuk disini upah/gaji dari anggota rumah
tangga yang bersangkutan bila anggota rumah tangga tersebut dibayar. Untuk
pekerja tidak dibayar maka nilai upahnya harus diperkirakan sesuai nilai upah
yang berlaku di daerah tersebut.
Bila petani/pekebun mengerjakan sendiri (hanya dibantu anggota rumah
tangga yang bersangkutan) dalam mengelola kegiatan perkebunannya,
isian upah pekerja, tetap diisi diperkirakan sesuai dengan upah setempat.
Rincian 707: Pengeluaran lainnya
Rincian ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang pengeluaran/
semua biaya yang dikeluarkan baik riil maupun biaya perkiraan atau imputasi
milik sendiri/pinjaman tanpa bunga/bebas sewa untuk usaha komoditas
perkebunan terpilih. Pengeluaran lainnya terdiri dari pengeluaran sewa lahan,
alat/sarana usaha, bunga kredit/pinjaman untuk usaha, pajak tidak
langsung seperti pajak bumi dan bangunan (PBB) lahan untuk usaha
komoditas perkebunan milik sendiri, retribusi/pungutan/iuran lain, penyusutan
68 | ST2013-SKB.PCS
barang modal, pengeluaran BBM, biaya transportasi/pengangkutan hasil dan
lainnya misalnya pengeluaran untuk wadah, dan lain-lain.
Rincian 707.a.(i): Sewa lahan
Isikan nilai sewa lahan pada rincian 707.a.(i).
Sewa lahan adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan pertanian
dalam waktu tertentu dari pihak lain, dimana besarnya sewa lahan sudah
ditetapkan terlebih dahulu. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang.
Penjelasan:
Pekebun menyewa lahan selama 5 (lima) tahun, dan digunakan untuk menanam
tembakau. Apabila rumah tangga pekebun tembakau tersebut terpilih sampel
maka biaya sewa lahan yang diisikan adalah seperlima dari total biaya sewa lahan
untuk tembakau tersebut (biaya satu tahun saja).
Rincian 707.a.(ii): Perkiraan sewa lahan yang bebas sewa/milik sendiri
Isikan nilai perkiraan sewa lahan yang digunakan dengan bebas sewa/milik
sendiri pada rincian 707.a.(ii).
Perkiraan sewa lahan bebas sewa adalah nilai perkiraan sewa dari lahan milik
orang/pihak lain yang digunakan tanpa membayar biaya sewa.
Perkiraan sewa lahan milik sendiri adalah perkiraan nilai sewa oleh petani
yang menggarap lahan milik sendiri.
Rincian 707.b.(i): Sewa alat/sarana usaha
Isikan nilai sewa alat /sarana usaha pada rincian 707.b.(i).
ST2013-SKB.PCS | 69
Sewa alat/sarana usaha, adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa
alat-alat/sarana usaha mulai dari pengolahan lahan, penanaman sampai
dengan pemanenan dan pengangkutan hasil. Sewa alat misalnya: traktor/hand
traktor, penyemprot hama, bajak, dan sebagainya.
Rincian 707.b.(ii): Perkiraan sewa alat/sarana usaha yang bebas sewa/milik
sendiri
Isikan nilai perkiraan sewa alat/sarana usaha yang digunakan dengan bebas
sewa/milik sendiri pada rincian 707.b.(ii).
Perkiraan sewa alat/sarana usaha bebas sewa adalah nilai perkiraan sewa dari
alat/sarana usaha milik orang/pihak lain yang digunakan tanpa membayar biaya
sewa.
Perkiraan sewa alat/sarana usaha milik sendiri, adalah nilai perkiraan sewa
oleh petani yang mempunyai alat/usaha milik sendiri.
Rincian 707.c: Bunga kredit/pinjaman usaha
Isikan bunga kredit/pinjaman dengan bunga untuk usaha komoditas
perkebunan terpilih selama setahun yang lalu pada rincian 707.c.
Bunga kredit/pinjaman untuk usaha adalah sejumlah uang yang harus
dibayarkan yang biasanya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari uang
yang dipinjam dari pihak lain, baik perorangan maupun badan (Bank, Koperasi,
dan lainnya).
70 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 707.d: Pajak tak langsung
Isikan nilai pajak tak langsung yang dikeluarkan untuk usaha komoditas
perkebunan terpilih milik sendiri selama setahun yang lalu pada rincian 707.d.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dikenakan pada konsumen melalui
produsen terhadap pembelian barang/jasa.
Pajak yang dimaksud adalah pajak yang berkaitan dengan usaha komoditas
perkebunan terpilih, misalnya PBB lahan usaha perkebunan dan pajak atas
kendaraan yang digunakan untuk usaha komoditas perkebunan terpilih.
PBB dan pajak kendaraan bermotor untuk kegiatan usaha perkebunan wajib diisi
walaupun rumah tangga terpilih belum membayar (diperkirakan).
Rincian 707.e: Retribusi/pungutan/iuran lainnya
Isikan nilai yang dikeluarkan untuk retribusi/pungutan/iuran lain untuk usaha
komoditas perkebunan terpilih selama setahun yang lalu pada rincian 707.e,
misalnya pungutan/iuran pengairan, pungutan penjualan hasil komoditas
perkebunan seperti kelapa sawit yang dikenakan pungutan sebesar Rp.5,- per kg
TBS oleh pemerintah daerah.
Rincian 707.f: Penyusutan barang modal
Isikan nilai penyusutan (ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama
barang-barang modal tersebut ikut serta dalam proses produksi tanaman
perkebunan terpilih seperti mesin traktor dan sebagainya.
Contoh 4.:
Pak Rijayanto memiliki traktor yang dibeli 2 tahun yang lalu seharga 20 juta
rupiah. Apabila diperkirakan umur traktor selama 20 tahun maka biaya
penyusutan barang modal (traktor) selama setahun adalah total biaya pembelian
ST2013-SKB.PCS | 71
traktor dibagi dengan perkiraan umur traktor dalam hal ini 20 juta rupiah dibagi
20 tahun atau sebesar satu juta rupiah.
Rincian 707.g: Bahan bakar minyak (BBM)
Isikan nilai pengeluaran bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk
keperluan usaha perkebunan pada rincian 707.g. Contoh BBM untuk keperluan
usaha perkebunan seperti penggunaan BBM untuk menjalankan mesin traktor.
Rincian 707.h: Biaya transportasi/pengangkutan hasil
Isikan biaya transportasi/pengangkutan hasil yang digunakan untuk keperluan
usaha perkebunan pada rincian 707.h. Biaya transportasi/pengangkutan hasil
mencakup total biaya transportasi/pengangkutan dari hasil panen diangkut
sampai dengan terjual.
Rincian 707.i: Jasa Pertanian
Isikan biaya yang dikeluarkan rumah tangga untuk keperluan pembayaran jasa
pertanian dalam rangka usaha komoditas pertanian terpilih pada rincian 707.i.
Usaha Jasa pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan
maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang dibayarkan untuk
kegiatan pengolahan lahan, penanaman pohon pelindung, penanaman tanaman
perkebunan, pemeliharaan, pemupukan, pengendalian OPT, pemanenan,
pengeringan/penjemuran, dan pengangkutan hasil.
Contoh nilai jasa pertanian dalam budidaya tanaman perkebunan antara lain
adalah upah tenaga kerja borongan pengolahan lahan, pemanenan, jasa
pengupasan kulit ari biji kopi, dsb.
72 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 707.j: Lainnya
Isikan nilai pengeluaran lainnya seperti wadah/karung, asam semut, dan
sebagainya pada rincian 707.j.
Rincian 707.k: Jumlah
Rincian 707.k = jumlah rincian 707a s.d 707j
Blok VIII : Keterangan Umum Usaha Perkebunan Terpilih Selama Setahun
yang Lalu
Blok ini bertujuan untuk mengetahui informasi umum tentang pengusahaan
komoditas perkebunan terpilih yang dilakukan oleh rumah tangga.
Rincian 801: Bagaimana cara awal pembukaan lahan komoditas
perkebunan terpilih?
Lingkari kode 1 jika awal pembukaan lahan komoditas perkebunan
terpilih yang dikuasai dilakukan dengan cara manual, kode 2 jika dengan
cara mekanis, kode 3 jika dengan cara kimia, kode 4 jika dengan cara
membakar tanaman, dan lingkari kode 5 jika tidak melakukan pembukaan
lahan serta tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Awal pembukaan lahan adalah saat pertama kali lahan tersebut dijadikan lahan
perkebunan komoditas terpilih tidak terbatas setahun yang lalu.
Manual yaitu pembukaan lahan dilakukan dengan tenaga manusia dan alat-alat
sederhana. Cara ini membutuhkan pemakaian tenaga sangat banyak.
Mekanis yaitu pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan alat-alat
pertanian seperti traktor, dan buldozer . Cara ini biasanya digunakan pada areal
yang rata (kemiringan 0-8%), sehingga pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.
ST2013-SKB.PCS | 73
Kimia yaitu pembukaan lahan dilakukan dengan peracunan pohon atau
penyemprotan dengan bahan kimia tertentu (untuk ilalang). Cara ini kurang
efektif pada daerah curah hujan tinggi dan dibutuhkan air untuk pelarut
herbisida.
Rincian 802: Apakah dalam mengusahakan komoditas perkebunan
terpilih melakukan integrasi (terpadu) dengan usaha peternakan?
Lingkari kode 1 jika dalam mengusahakan tanaman perkebunan terpilih
juga melakukan budidaya peternakan dilahan yang sama atau
memanfaatkan limbah perkebunannya sebagai pakan ternaknya. Bila
tidak, lingkari kode 2 dan tuliskan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang
disediakan.
Tujuan kegiatan pengembangan integrasi tanaman-ternak untuk memberikan
nilai tambah bagi pengembangan usaha budidaya tanaman, sekaligus
meningkatkan jumlah populasi ternak.
Rincian 803: Pengolahan lahan untuk komoditas perkebunan terpilih
Rincian 803.a: Alat/sarana pengolahan lahan yang digunakan
Lingkari kode alat/sarana pengolahan lahan yang digunakan, apakah traktor roda
empat atau lebih, traktor roda dua/hand traktor, hewan, atau tenaga manusia.
Jika pengolahan menggunakan lebih dari satu jenis alat/sarana pengolahan
lahan maka lingkari kode terkecil, kemudian tuliskan pada kotak yang
disediakan. Jika menggunakan tenaga manusia atau tidak melakukan
pengolahan (kode 4 atau 5 dilingkari), pertanyaan langsung ke rincian 804.
74 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 803.b: Jika rincian 803.a berkode 1, 2 atau 3, Status penguasaan
alat/sarana pengolahan lahan yang utama:
Lingkari kode status penguasaan alat/sarana pengolahan lahan yang utama
pada rincian 803.b, apakah milik sendiri (rumah tangga yang bersangkutan),
milik kelompok (beberapa rumah tangga termasuk rumah tangga yang
bersangkutan), sewa, bebas sewa/lainnya kemudian tuliskan pada kotak yang
disediakan. Isian rincian ini terisi bila rincian 803.a berkode 1, 2 atau 3.
Penjelasan :
Apabila pekebun merupakan anggota kelompok yang memiliki alat
pengolahan lahan dan pekebun memakai alat tersebut baik menyewa atau
tidak, maka isian pada Blok V rincian 803.b adalah kode 2 (milik kelompok).
Rincian 804: Sumber pembiayaan untuk tanaman perkebunan terpilih
Rincian 804.a: Sumber pembiayaan
Isikan persentase sumber pembiayaan usaha tanaman perkebunan terpilih
selama setahun yang lalu. Jika sumber pembiayaan usaha merupakan biaya
sendiri (rumah tangga ybs) maka isikan pada rincian 804.a.1, pinjaman dengan
bunga isikan pada rincian 804.a.2, pinjaman tanpa bunga isikan pada rincian
804.a.3., dan lainnya seperti hibah. Isikan pada rincian 804.a.4 Kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika rincian 804.a.2
tidak terisi (tidak memiliki pinjaman dengan bunga), pertanyaan langsung ke
rincian 805.
Sumber pembiayaan meliputi modal awal maupun modal tambahan kegiatan
usaha komoditas perkebunan terpilih.
Biaya sendiri, jika sumber pembiayaan adalah milik rumah tangga yang
bersangkutan tanpa pinjaman dari pihak lain.
ST2013-SKB.PCS | 75
Pinjaman dengan bunga, jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain
dengan atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau
angsuran dalam satu periode tertentu baik dikenai bunga maupun syariah.
Pinjaman tanpa bunga, jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain dengan
atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau angsuran dalam
satu periode tertentu tanpa bunga atau syariah.
Rincian 804.b: Jika rincian 804.a.2 terisi, sumber pinjaman dengan bunga
yang utama berasal dari:
Jika sumber pinjaman dengan bunga yang utama berasal dari Bank lingkari
kode 1, BPR (Bank Perkreditan Rakyat) kode 2, lembaga keuangan lainnya
(seperti pegadaian) lingkari kode 3, koperasi kode 4, perusahaan perkebunan
kode 5, perusahaan perorangan kode 6 dan lainnya (sebutkan) kode 7.
Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika rincian
ini berkode 1 (bank), lanjutkan pertanyaan ke rincian 805.
Rincian 804.c: Jika rincian 804.b berkode 2 sampai dengan 7, sebab/alasan
tidak meminjam dari bank:
Jika sebab/alasan tidak meminjam dari bank karena tidak tahu prosedurnya
lingkari kode 1 apabila ya dan kode 2 jika tidak, proses berbelit-belit/lama
kode 3 apabila ya dan kode 4 jika tidak, tidak mempunyai agunan kode 5
apabila ya dan kode 6 jika tidak, suku bunga relatif tinggi kode 7 apabila
ya dan kode 8 jika tidak, lokasi bank relatif jauh kode 1 apabila ya dan kode 2
jika tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
76 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 804.d: Dari rincian 804.c1 sampai dengan 804.c5 yang berkode
ganjil (jawaban ya), yang menjadi alasan utama adalah
Isikan nomor pada rincian 804.d yang merupakan alasan utama/paling kuat
sebagai penyebab tidak meminjam dari bank sesuai rincian 804.c1 s.d 804.c5
yang berkode ganjil. Kemudian tuliskan nomor tersebut pada kotak yang tersedia.
Rincian 805: Bantuan usaha untuk komoditas perkebunan terpilih
Rincian 805.a: Apakah menerima bantuan (hibah/gratis atau subsidi)
untuk usaha komoditas perkebunan?
Lingkari kode 1 jika rumah tangga menerima bantuan dalam bentuk
hibah/gratis atau subsidi untuk usaha komoditas perkebunan selama
setahun yang lalu dan kode 2 jika tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang tersedia. Jika rincian ini berkode 2 (tidak menerima bantuan), lanjutkan
pertanyaan ke rincian 806.
Rincian 805.b: Bantuan yang diterima terutama bersumber dari:
Rincian ini terisi bila rumah tangga menerima bantuan untuk usaha komoditas
perkebunan terpilih (rincian 805.a berkode 1).
Jika sumber bantuan usaha yang diterima untuk usaha komoditas perkebunan
terpilih terutama dari pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota) lingkari kode
1, lembaga non pemerintah kode 2, perorangan kode 3, dan lainnya seperti
perusahaan swasta kode 4 kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan. Jika rincian 805b kode 2, 3 atau 4 dilingkari langsung ke rincian
806.
Rincian 805.c: Jika rincian 805.b berkode 1, jenis bantuan yang diterima:
Rincian ini terisi bila sumber bantuan terutama dari pemerintah baik pusat,
provinsi maupun kabupaten/kota (rincian 805.b berkode 1).
ST2013-SKB.PCS | 77
Bila jenis bantuan yang diterima adalah benih lingkari kode 1 jika gratis,
kode 2 jika subsidi harga dan kode 3 jika tidak, pupuk kode 4 jika gratis, kode 5
jika subsidi harga, dan kode 6 jika tidak, pestisida kode 7 jika gratis, kode 8 jika
subsidi harga, dan kode 9 jika tidak, alat/mesin pertanian untuk rumah tangga
yang bersangkutan kode 1 jika gratis, kode 2 jika subsidi harga, dan kode 3 jika
tidak. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Untuk setiap jenis bantuan yang diterima, jika rumah tangga menerima bantuan
secara gratis dan subsidi, maka pilih bantuan terbesar (gratis atau subsidi).
Rincian 806: Jenis bantuan usaha komoditas perkebunan terpilih yang
paling dibutuhkan pada waktu yang akan datang
Jika jenis bantuan yang paling dibutuhkan pada waktu yang akan datang adalah
benih lingkari kode 1, pupuk kode 2, pestisida/pengendali hama (OPT) kode
3, alat/mesin pertanian kode 4, pinjaman modal dari bank tanpa agunan
kode 5, pinjaman modal dari bank dengan subsidi bunga kode 6, jaminan
harga seperti harga pokok penjualan (HPP) perkebunan kode 7, dan
lainnya (misalkan pemasaran hasil) kode 8. Kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 807: Kesulitan/hambatan usaha yang dihadapi dibanding tahun
sebelumnya (persepsi responden)
Jika mengalami kesulitan/hambatan dalam pembiayaan usaha lingkari kode 1
jika ya dan kode 2 jika tidak. Kenaikan ongkos/biaya produksi relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan kenaikan harga produksi lingkari kode 3 jika ya dan kode
4 jika tidak. Dampak serangan hama/OPT relatif lebih besar/berat jika ya lingkari
kode 5 dan jika tidak kode 6. Mendapatkan pekerja lebih sulit/upah pekerja
lebih mahal lingkari kode 7 jika ya dan kode 8 jika tidak. Kelangkaan sarana
78 | ST2013-SKB.PCS
produksi lingkari kode 1 jika ya dan kode 2 jika tidak. Tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 808.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang memperoleh
penyuluhan/bimbingan mengenai pengelolaan usaha komoditas
perkebunan terpilih?
Lingkari kode 1 jika ada anggota rumah tangga yang memperoleh
penyuluhan/bimbingan mengenai pengelolaan usaha komoditas perkebunan
terpilih selama setahun yang lalu dan kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika rincian 808a kode 2 dilingkari
langsung ke rincian 809.
Rincian 808.b: Jika rincian 808.a berkode 1, penyuluhan/bimbingan
diperoleh dari:
Rincian ini terisi bila ada anggota rumah tangga yang memperoleh
penyuluhan/bimbingan pengelolaan usaha tanaman perkebunan terpilih (rincian
809.a berkode 1). Jika penyuluhan/bimbingan diperoleh dari PPL (Penyuluh
Pertanian Lapangan)/Penyuluhan dari Dinas Perkebunan terkait/Pemerintah
lingkari kode 1 jika ya dan lingkari kode 2 jika tidak. Penyuluhan dari lainnya
(sebutkan) lingkari kode 3 jika ya dan lingkari kode 4 jika tidak. Kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 808.c: Jika rincian 808.b.1 berkode 1, penyuluhan/bimbingan yang
diperoleh dari PPL/Dinas Perkebunan/Pemerintah berkaitan dengan:
Jika berkaitan dengan teknis budidaya lingkari kode 1 dan jika tidak kode 2.
Jika berkaitan dengan pengendalian OPT lingkari kode 3 jika ya dan jika tidak
lingkari kode 4. Berkaitan dengan pemasaran/penjualan hasil lingkari kode 5 jika
ya dan jika tidak lingkari kode 6. Berkaitan dengan upaya penurunan kehilangan
ST2013-SKB.PCS | 79
hasil (susut) panen lingkari kode 7 jika ya dan jika tidak lingkari kode 8.
Berkaitan dengan lainnya (missal pengolahan produksi) lingkari kode 1 dan jika
tidak lingkari kode 2. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 809.a : Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah
tangga) yang menjadi anggota KUD atau Koperasi Perkebunan pada saat
pencacahan?
Lingkari kode 1 bila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota KUD
atau Koperasi Perkebunan dan kode 2 bila tidak ada yang menjadi anggota
KUD atau Koperasi Perkebunan pada saat pencacahan. Kemudian tuliskan
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Bila kode 2 dilingkari,
pertanyaan langsung ke rincian 810.
Rincian 809.b : Jika “Ada”(rincian 809.a berkode 1), manfaat KUD atau
Koperasi Perkebunan untuk pekebun terpilih :
Rincian ini terisi bila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota KUD atau
Koperasi Perkebunan (rincian 809.a berkode 1). Manfaat yang diperoleh berupa
kredit usaha tani lingkari kode 1 jika ya dan lingkari kode 2 jika tidak.
Pengadaan sarana produksi lingkari kode 3 jika ya dan lingkari kode 4 jika
tidak. Pengolahan hasil lingkari kode 5 jika ya dan lingkari kode 6 jika tidak.
Manfaat berupa penjualan hasil lingkari kode 7 jika ya dan lingkari kode 8 jika
tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Kredit Usaha Tani adalah kredit modal kerja yang disalurkan melalui lembaga
keuangan (bank), koperasi atau KUD (Koperasi Unit Desa) dan LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat) yang digunakan untuk membiayai usaha tani dalam
intensifikasi tanaman padi, palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan dan
80 | ST2013-SKB.PCS
peternakan. Kredit yang dimaksud merupakan tambahan modal sebagaimana
yang dijelaskan dalam Undang-undang pokok perbankan; bahwa kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat disamakan dengan itu
berdasarkan tujuan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain
dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan atau
ditetapkan sebelumnya.
Yang dimaksud mendapatkan kredit usaha tani di sini, adalah kredit usaha yang
digunakan untuk kegiatan budidaya komoditas perkebunan terpilih.
Rincian 810.a : Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah
tangga) yang menjadi anggota kelompok tani komoditas perkebunan
terpilih pada saat pencacahan?
Lingkari kode 1 bila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota
kelompok tani tanaman perkebunan terpilih dan kode 2 bila tidak ada yang
menjadi anggota kelompok tani tanaman perkebunan pada saat pencacahan.
Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Bila kode
1 dilingkari, pertanyaan langsung ke rincian 811.
Rincian 810.b : Jika (rincian 810.a berkode 2), alasan utama tidak menjadi
anggota kelompok tani :
Rincian ini terisi bila tidak ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota
kelompok tani (rincian 810.a berkode 2). Lingkari kode 1 bila alasan utama
belum ada kelompok tani komoditas perkebunan di daerahnya. Lingkari kode 2
bila sudah ada kelompok tani komoditas perkebunan tetapi lokasinya jauh dari
tempat tinggal. Lingkari kode 3 bila sudah ada kelompok tani komoditas
perkebunan tetapi jenis kegiatan tidak sesuai kebutuhan. Lingkari kode 4 bila
sudah ada kelompok tani komoditas perkebunan tetapi pelayanan tidak
ST2013-SKB.PCS | 81
memuaskan dan lingkari kode 5 bila alasan utamanya selain tersebut diatas dan
tuliskan alasannya. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 811.a : Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah
tangga) yang menjadi anggota Asosiasi Petani Perkebunan pada saat
pencacahan?
Lingkari kode 1 bila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota Asosiasi
Petani Perkebunan dan kode 2 bila tidak ada yang menjadi anggota Asosiasi
Petani Perkebunan pada saat pencacahan. Kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan. Bila kode 2 dilingkari, pertanyaan
langsung ke rincian 812.
Asosiasi adalah perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Asosiasi dibidang Perkebunan adalah perkumpulan petani perkebunan yang
mengusahakan suatu komoditas perkebunan sejenis.
Contoh asosiasi /perhimpunan petani perkebunan :
1. APKI (Asosiasi Petani Kelapa Indonesia).
2. APTEHINDO (Asosisasi Petani Teh Indonesia)
3. APKARINDO (Asosiasi Petani Karet Indonesia).
4. APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia).
5. APJMI (Asosiasi Petani Jambu Mete Indonesia).
6. APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Wilker PTPN XI Indonesia).
7. APCI (Asosisasi Petani Cengkeh Indonesia).
8. APKAI (Asosiasi Petani Kakao Indonesia)
9. APLI (Asosiasi Petani Lada Indonesia).
10. APEKI (Asosiasi Petani Kopi Indonesia).
82 | ST2013-SKB.PCS
11. ASPEK-PIR (Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR).
12. APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia).
Rincian 811.b : Jika “Ada”(rincian 811.a berkode 1), manfaat Asosiasi
Petani Perkebunan tepilih untuk pekebun :
Rincian ini terisi bila ada anggota rumah tangga yang menjadi anggota Asosiasi
Petani Perkebunan (rincian 811.a berkode 1). Bila manfaat yang diperoleh
meningkatkan pengetahuan/ketrampilan lingkari kode 1 dan lingkari kode 2
jika tidak. Bila Asosiasi bermanfaat membantu akses penyediaan sarana
produksi pertanian lingkari kode 3 dan lingkari kode 4 jika tidak. Bila Asosiasi
bermanfaat membantu penyelesaian permasalahan usaha perkebunan
lingkari kode 5 dan lingkari kode 6 jika tidak. Bila ada manfaat lainnya lingkari
kode 7 dan lingkari kode 8 jika tidak. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 812.a : Apakah melakukan kemitraan dengan perusahaan
perkebunan?
Lingkari kode 1 bila melakukan kemitraan dengan perusahaan perkebunan dan
kode 2 bila tidak. Bila kode 2 dilingkari, pertanyaan langsung ke rincian 813.
Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 812.b : Jika rincian 812.a berkode 1, kemitraan utama dilakukan
dengan:
Rincian ini terisi bila rumah tangga usaha perkebunan terpilih melakukan
kemitraan dengan perusahaan perkebunan (rincian 812.a berkode 1). Lingkari
kode 1 bila melakukan kemitraan dengan BUMN, kode 2 bila melakukan
kemitraan dengan BUMD, dan kode 3 bila melakukan kemitraan dengan
swasta. Kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
ST2013-SKB.PCS | 83
Kemitraan adalah pola kerja sama antara perusahaan mitra dengan petani/
kelompok tani.
Perusahaan mitra adalah perusahaan yang melakukan kemitraan dengan
petani/kelompok tani.
BUMN adalah badan usaha yang kepemilikan sahamnya sebagian besar
dikuasai oleh Pemerintah dan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara.
Contoh : PT. Perkebunan Nusantara (PTPN).
BUMD adalah badan usaha yang kepemilikan sahamnya sebagian besar
dikuasai oleh Pemerintah Daerah dan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik
Daerah.
Perusahaan swasta/usaha adalah perusahaan yang modalnya berasal dari
orang-orang atau badan-badan non pemerintah.
Rincian 813: Cara pengangkutan sebagian besar produksi dari tempat
pemanenan ke rumah/tempat penyimpanan/pasar menggunakan:
Lingkari kode 1 apabila cara pengangkutan sebagian besar produksi dari tempat
pemanenan ke rumah/tempat penyimpanan/pasar menggunakan kendaraan
bermotor, lingkari kode 2 bila menggunakan kendaraan tidak bermotor, kode 3
bila menggunakan angkutan sungai, kode 4 bila menggunakan tenaga hewan,
kode 5 bila menggunakan tenaga manusia dan kode 6 bila tidak melakukan
pengangkutan, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
tersedia.
Rincian 814.a : Apakah melakukan pengolahan produksi hasil usaha
komoditas perkebunan terpilih ?
Lingkari kode 1 bila melakukan pengolahan produksi hasil usaha tanaman
perkebunan terpilih dan kode 2 bila tidak. Kemudian tuliskan kode yang
84 | ST2013-SKB.PCS
dilingkari pada kotak yang disediakan. Bila kode 2 dilingkari, pertanyaan
langsung ke rincian 815.
Rincian 814.b: Jika ya (rincian 814.a berkode 1), jenis pengolahan produksi
yang dilakukan adalah:
Jika pengolahan produksi yang dilakukan berupa pengeringan lingkari kode
1 jika ya dan jika tidak kode 2. Pengolahan produksi berupa pengupasan
lingkari kode 3 jika ya dan jika tidak kode 4. Perendaman kode 5 jika ya dan
kode 6 jika tidak. Pembekuan/penggumpalan lingkari kode 7 jika ya dan kode 8
jika tidak. Fermentasi lingkari kode 1 jika ya dan kode 2 jika tidak. Lainnya
(seperti penggilingan) lingkari kode 1 jika ya dan kode 2 jika tidak. Kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air pada produk perkebunan
seperti kopi, lada, kelapa (kopra) dan kakao dengan cara di jemur atau dengan
menggunakan mesin pengering. Suhu ideal yang dibutuhkan dalam proses
pengeringan ini antara 55 sampai 66 derajat celcius. Pada komoditas kopi, lama
penjemuran sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan biji kopi dengan kadar 16-
17 %.
Pengupasan adalah proses pemisahan kulit yang menyelimuti biji kopi, kakao
atau lada. Proses pengupasan umumnya berupa pengupasan kulit buah dan
pengupasan kulit ari. Proses pengupasan kulit buah dan kulit ari pada biji kopi
dilakukan dengan mesin pengupas atau manual. Sedangkan pada pengupasan
kulit ari biji kopi akan menghasilkan biji kopi yang disebut biji kopi berasan
(green bean). Proses pengupasan biasanya juga dilakukan pada komoditas
kelapa.
Perendaman adalah proses penyimpanan hasil perkebunan seperti kakao dan
lada dalam wadah air seperti kolam atau sungai. Fungsi perendaman pada lada
ST2013-SKB.PCS | 85
bertujuan untuk memudahkan proses pengupasan kulit buah. Sedangkan
proses perendaman pada kakao bertujuan untuk menghentikan proses
fermentasi. Selain itu proses perendaman kakao akan memperbaiki tampilan
dari biji kakao itu sendiri. Proses perendaman pada kakao dilakukan dalam
durasi sekitar 3 jam. Sedangkan perendaman pada biji lada bisa memakan
waktu hingga 5 hari.
Pembekuan/penggumpalan adalah proses yang bertujuan untuk
mempersatukan (merapatkan) butir-butir karet yang terdapat dalam cairan
lateks, supaya menjadi suatu gumpalan atau koagulum. Untuk membuat
koagulum ini dapat dilakukan secara alami atau dengan menambahkan bahan
pembeku (koagulan) seperti asam semut atau asam cuka. Lateks segar yang
diperoleh dari hasil sadapan mempunyai pH 6,5. Agar dapat terjadi
penggumpalan atau koagulasi, pH yang mendekati netral tersebut harus
diturunkan sampai pH 4,7.
Fermentasi adalah proses pengolahan biji kakao yang dimaksudkan untuk
melepas zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu
dan aroma yang baik, selain itu menghasilkan biji yang tahan terhadap hama
dan jamur, selama penyimpanan dan menghasilkan biji dengan warna yang
cerah dan bersih. Proses fermentasi umumnya dilakukan dengan cara
memasukkan biji kakao dalam suatu wadah berupa kotak/peti fermentasi dan
ditutup dengan karung goni selama 6 hari. Pada hari ke 3 dilakukan pembalikan
biji kakao agar fermentasi biji merata.
Penggunaan bahan kimia untuk mempertahankan bentuk lateks tetap dalam
keadaan cair, dianggap tidak melakukan pengolahan.
86 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 815: Distribusi hasil perkebunan terpilih:
Isikan persentase hasil perkebunan terpilih selama setahun yang lalu. Jika ada
yang dikonsumsi sendiri (termasuk disini diberikan cuma-cuma kepada orang
lain) maka isikan pada rincian 815.a, dijual ke KUD/koperasi perkebunan isikan
pada rincian 815.b, ke pasar pada rincian 815.c, pedagang pengumpul isikan
pada rincian 815.d, perusahaan perkebunan/industri isikan pada rincian 815.e,
dan jika ada yang di stok (belum dijual/dipakai) isikan pada rincian 815.f.
Tuliskan distribusi yang diisikan pada kotak yang tersedia.
Rincian 816.a: Apakah dalam pemasaran hasil perkebunan terpilih
mengalami kesulitan?
Lingkari kode 1 apabila dalam pemasaran hasil perkebunan mengalami
kesulitan dan lingkari kode 2 bila dalam pemasaran hasil perkebunannya tidak
mengalami kesulitan, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
tersedia. Bila kode 2 dilingkari, pertanyaan langsung ke Blok IX rincian 901.
Rincian 816.b: Bila “ya” (rincian 816.a berkode 1), penyebab kesulitan yang
utama adalah:
Rincian ini ditanyakan bila dalam pemasaran hasil perkebunan mengalami
kesulitan (rincian 816.a berkode 1). Lingkari kode 1 apabila penyebab kesulitan
yang utama adalah masalah angkutan/transportasi, lingkari kode 2 bila
persyaratan kualitas, lingkari kode 3 bila harga rendah, lingkari kode 4 bila jarak
ke tempat pemasaran jauh dan lingkari kode 5 bila lainnya (misal adanya
monopoli pasar oleh salah satu pihak, dsb), kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang tersedia.
ST2013-SKB.PCS | 87
Blok IX. Keterangan Bangunan dan Fasilitas Tempat Tinggal Rumah
Tangga pada Saat Pencacahan
Blok ini bertujuan untuk mengetahui keadaan bangunan dan fasilitas tempat
tinggal rumah tangga responden pada saat pencacahan.
Rincian 901: Status kepemilikan/penguasaan bangunan tempat tinggal
yang ditempati
Jika status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati milik sendiri
lingkari kode 1, sewa/kontrak kode 2, dan bebas sewa/lainnya kode 3. Isikan
kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Milik Sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-
betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah
tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah
dengan status sewa beli termasuk rumah milik sendiri.
Sewa/kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah
tangga/anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan
perjanjian sewa/kontrak antara pemilik dan pemakai. Cara pembayaran
biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua
belah pihak.
Bebas sewa, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain tanpa
mengeluarkan suatu pembayaran, misalnya rumah tangga tersebut menempati
rumah orang tua, famili, rumah dinas atau rumah orang lain tanpa sewa.
Lainnya, jika tempat tinggal tersebut diperoleh selain dari ketiga status diatas.
Rincian 902: Jenis lantai bangunan tempat tinggal yang terluas
Bila jenis lantai bangunan tempat tinggal yang terluas adalah keramik/
marmer/granit lingkari kode 1, ubin/tegel/teraso kode 2, semen/bata merah
88 | ST2013-SKB.PCS
kode 3, kayu/papan kode 4, bambu kode 5 dan tanah/lainnya kode 6.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 903: Luas lantai bangunan tempat tinggal :.... m2
Isikan luas lantai dari bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh rumah
tangga responden dalam satuan meter persegi. Kemudian tuliskan pada kotak
yang tersedia.
Luas lantai, adalah jumlah luas lantai dari setiap bagian bangunan (sebatas
atap) yang ditempati (dihuni) dan digunakan untuk keperluan sehari-hari
oleh rumah tangga, termasuk teras, garasi, tempat mencuci, WC, gudang,
lantai setiap tingkat untuk bangunan bertingkat dalam satu bangunan sensus.
Luas lantai tempat tinggal rumah tangga tidak termasuk ruangan khusus
untuk usaha, warung, restoran, toko, salon, kandang ternak, lantai jemur
(lamporan semen), lumbung padi dan lain-lain. Untuk bangunan bertingkat,
luas lantai adalah jumlah luas dari semua tingkat yang ditempati.
Rincian 904: Jenis atap terluas
Bila jenis atap yang terluas adalah beton lingkari kode 1, genteng kode 2, sirap
kode 3, seng kode 4, asbes kode 5, ijuk/rumbia kode 6 dan lainnya kode 7.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 905: Jenis dinding terluas
Bila jenis dinding yang terluas adalah tembok lingkari kode 1, kayu kode 2,
bambu kode 3, dan lainnya kode 4. Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang tersedia.
ST2013-SKB.PCS | 89
Rincian 906: Sumber penerangan yang utama
Bila sumber penerangan utama yang digunakan oleh responden listrik PLN
lingkari kode 1, listrik non PLN kode 2, bukan listrik kode 3. Apabila
responden menggunakan lebih dari satu jenis sumber penerangan maka pilih
jenis sumber penerangan yang mempunyai nilai lebih tinggi (kode terkecil).
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Penjelasan:
Listrik non PLN adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh selain
PLN termasuk yang menggunakan sumber penerangan dari accu (aki),
generator, pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, dll, masuk kode 2,
sedangkan lampu minyak tanah lainnya (lampu tempel, sentir, pelita dan
sejenisnya), lampu petromak, lampu karbit, lilin, biji jarak, dan kemiri masuk kode
3. Rumah tangga dikatakan menggunakan listrik PLN baik menggunakan
meteran (volumetrik) atau tidak.
Rincian 907: Jenis bahan bakar untuk memasak yang utama
Bila jenis bahan bakar untuk memasak yang utama digunakan oleh responden
adalah listrik lingkari kode 1, gas/elpiji kode 2, minyak tanah kode 3, arang
kayu/tempurung kode 4, kayu kode 5, dan lainnya (sebutkan) kode 6.
Apabila responden menggunakan lebih dari satu jenis bahan bakar, maka
pilih jenis bahan bakar yang mempunyai nilai lebih tinggi (kode terkecil).
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 908: Sumber air minum yang utama
Tanyakan sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah tangga
responden. Jika sumber air minum yang utama berasal dari air dalam
kemasan/isi ulang lingkari kode 1, ledeng (meteran/eceran) kode 2,
pompa/sumur bor kode 3, sumur kode 4, mata air kode 5, air sungai kode 6, air
90 | ST2013-SKB.PCS
hujan kode 7 dan lainnya (sebutkan) kode 8. Tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang tersedia.
Perlu diingat bahwa yang ditanyakan adalah sumbernya. Jadi kalau rumah
tangga responden mendapatkan air dari mata air yang disalurkan sampai ke
rumah, maka sumber airnya adalah mata air. Bila responden menggunakan air
yang berasal dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu sumber air yang
volume airnya paling banyak digunakan oleh rumah tangga tersebut.
Air dalam kemasan/air isi ulang adalah air yang diproduksi dan
didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml,
1 liter, 12 liter atau 19 liter) dan kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan
merk Aqua, VIT, Airess, Moya, 2 Tang, MQ, dan termasuk air minum isi ulang.
Ledeng adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan
penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi
berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau BPAM
baik dikelola pemerintah maupun swasta.
Penjelasan:
1. Rumah tangga yang minum dari air ledeng yang diperoleh baik dari
pedagang air keliling maupun dari tetangga dianggap mempunyai sumber
air minum ledeng.
2. Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan
yang ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa
paralon/pipa leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air
hujan.
3. Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan,
dan membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya
tergantung pada apa yang banyak dimanfaatkan selama setahun yang lalu.
ST2013-SKB.PCS | 91
4. Rumah tangga yang menggunakan air sungai, air danau, air sumur dan air
hujan melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih
dianggap menggunakan sumber air minum ledeng.
5. Rumah tangga yang menggunakan air minum isi ulang maka sumber air
minumnya adalah air dalam kemasan.
Pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan
pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur
pantek).
Sumur adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali. Cara
pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan
katrol maupun tidak. Air sumur dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu air
sumur terlindung dan tidak terlindung.
Penjelasan:
Bila suatu rumah tangga menggunakan sumur terlindung sebagai sumber air
minum, namun dalam mengambil (menaikkan) airnya, rumah tangga itu
menggunakan pompa (pompa tangan atau pompa listrik), maka sumber air
rumah tangga tersebut dikategorikan sumur terlindung jika mulut sumur
terbuka, dikategorikan menggunakan pompa jika mulut sumur tertutup.
Mata air adalah sumber air permukaan tanah dimana air timbul dengan
sendirinya.
Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air waduk/danau.
Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga,
karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata
air dari gunung ke rumahnya dengan bambu atau pipa paralon/plastik.
Dalam hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air,
bukan ledeng.
92 | ST2013-SKB.PCS
Rincian 909: Fasilitas tempat buang air besar yang utama
Fasilitas buang air besar adalah ketersediaan jamban/kakus yang dapat
digunakan oleh rumah tangga responden. Bila penggunaan fasilitas buang air
besar yang utama digunakan sendiri (satu rumah tangga) lingkari kode 1,
bersama (beberapa rumah tangga) kode 2, umum kode 3, dan tidak ada kode 4.
Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Sendiri, jika fasilitas tempat buang air besar digunakan khusus oleh rumah
tangga responden, walaupun kadang-kadang ada yang menumpang.
Bersama, jika fasilitas tempat buang air besar digunakan bersama dengan
rumah tangga yang lain, dan biasanya jumlah rumah tangganya sudah tertentu.
Umum, jika fasilitas tempat buang air besar yang penggunaannya tidak terbatas
pada rumah tangga tertentu, tetapi siapapun dapat menggunakannya.
Blok X. Catatan
Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu yang terjadi
pada saat melaksanakan wawancara, seperti keterangan alasan nama kepala
rumah tangga yang berbeda dengan yang tercetak pada ST2013-SKB.DSRT.
Lembar Kerja
Lembar ini digunakan untuk mencatat penghitungan-penghitungan, seperti
nilai produksi, total upah pekerja, dsb.
ST2013-SKB.PCS | 93
PENUTUP
Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan,
kemampuan dan ketelitian para petugas lapang terutama pencacah. Oleh
karena itu sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada pemeriksa,
pencacah harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah benar dan
tepat diisikan pada kolom-kolom, rincian-rincian yang sesuai.
Setelah pencacahan selesai dan pencacah yakin bahwa semua isian telah
diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada
pemeriksa, tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai, karena
mungkin pencacah akan diminta pemeriksa untuk melakukan pencacahan ulang
apabila diperlukan.
Pemeriksaan tersebut di atas dimaksudkan agar bila ternyata pencacah
masih menemui kesalahan-kesalahan secepatnya diperbaiki, dan jika ditemui
suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan kunjungan ulang,
lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu instruksi pemeriksa.
Jika dijumpai hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan
sendiri, diskusikan dengan teman-teman sesama pencacah, dan bila masih ragu-
ragu juga usahakanlah menemui pemeriksa dan diskusikan dengannya agar
diperoleh penjelasan yang dapat menghilangkan keragu-raguan tersebut.
Data yang dihasilkan dari kegiatan survei rumah tangga usaha
perkebunan 2014 ini sangat bermanfaat bagi Pemerintah untuk perencanaan
pembangunan terutama dalam upaya Pemerintah untuk meratakan
pembangunan dan hasil-hasilnya. Tanpa data, Pemerintah tidak mungkin dapat
menyusun rencana pembangunan yang sempurna.
6