SEMINAR JURNAL PROSTODONSI.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

SEMINAR JURNAL PROSTODONSI Resin-Bonded Cantilever and Twist-Flex Wire for Maxillary Incisor Lost due to Trauma

SEMINAR JURNAL PROSTODONSIResin-Bonded Cantilever and Twist-Flex Wire for Maxillary Incisor Lost due to Trauma

Oleh:Elly Ardina PutriG4G013026

Dosen Pembimbing:Dr. drg. A. Haris Budi W., M.Kes, AP, SIP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN GIGIPURWOKERTO

ABSTRAKSebuah piranti sederhana untuk mengganti gigi insisif sentral pada anak usia 8 tahun yang tanggal karena trauma. Pontik gigi cantilever yang ditempelkan pada gigi insisif lainnya dapat dijadikan solusi untuk menggantikan gigi yang hilang dengan segera. Piranti ini dapat digunakan bila kondisi klinis memungkinkan dan bersifat immediate mengingat pembuatan gigi tiruan lepasan ataupun cekat membutuhkan waktu yang lamaPENDAHULUAN AvulsiKehilangan GigiAnterior RAKondisi psikis pasienEstetisGigi tiruanImmediateCekatLepasanPontik CantileverCASE REPORTSeorang anak usia 8 tahun gigi insisif sentral rahang atas permanen didecoronisasi oleh dokter gigi. Riwayat gigi sebelumnya 1 tahun yang lalu gigi tersebut pernah avulsi dan di tanam kembali 1 jam kemudian. Gigi penuh dengan kalsium hidroksida, dan terdapat tanda-tanda ankilosis. Sehari sebelum ke kunjungan saat ini, gigi tersebut retak horizontal di cementoenamel di bawah gingiva karena trauma untuk yang kedua kalinya. Pemeriksaan klinis menunjukkan saluran pulpa melebar. instrumentasi hingga ujung apeks dilakukan, ujung-ujung yang patah ditumpulkan agar tidak ada yang tajam dan akar ditutupi dengan jaringan gingiva dan dijahit. Tujuan dari decoronisasi ini adalah untuk menjaga tulang alveolar untuk pemasangan implan ketika anak sudah dewasa.

Gambaran klinis setelah dilakukan decoronisasi

CASE REPORTAnak itu memiliki maloklusi kelas II dengan overjet 4 mm dan overbite 5 mm dan direncanakan akan perawatan ortodontik setelah semua gigi permanen erupsi. Gigi insisif lateral sudah erupsi sebagian. Perawatan decoronisasi dan pembuatan gigi tiruan ini bersifat sementara untuk menjaga agar tidak terjadi resorpsi tulang alveolar sebagai persiapan pemasangan implan. CASE REPORTMenjaga ruang untuk perawatan ortodontik sangatlah penting dilakukan. Pilihan untuk menggantikan gigi 11 dibahas dengan keluarga pasien. Pasien menolak menggunakan gigi tiruan lepasan. Dia ingin gigi tiruan yang cekat dan bukan menggunakan kawat dari logam. Pilihan untuk menggunakan pontik yang direkatkan pada gigi penyangga 21 dan 12 tidak dianjurkan karena pasien memiliki overbite yang cukup dalam sehingga akan kesulitan dalam menempatkan perlekatan bilateral. Gigi 12 juga belum seluruhnya erupsi. Sehingga dokter gigi memutuskan untuk membuat pontik yang harus terikat degan gigi 21 saja, jadi dokter gigi membuatkan pontik cantileverTHE APPLIANCE mahkota gigi yang dipotong pada proses decoronisasi diambil untuk dijadikan pontik. Mahkota itu diperpendek agar sesuai dengan incisogingival tanpa menyentuh gingiva untuk mencegah iritasi pada gingiva dan untuk memudahkan pembersihan. Kamar pulpa diambil dan diganti dengan resin composite (Charisma, Heraeus Kulzer Gmbh, Hanau, Germany)Kawat twist-flex ukuran 0,4445 mm (3M, Unitek, Monrovia, CA) ditekuk dibuat loop dengan ukuran 9 mm. loop dibuat tidak terlalu lebar agar bisa tertutup oleh setengah lebar pontik dan gigi abutment.

Loop dibuat sesuai dengan lengkung rahang atas. Untuk mencegah agar loop tidak tersentuh oleh gigi insisif bawah setelah direkatkan, enamel pontik dipreparasi sebanyak 0,3 mm. Loop direkatkan dengan pontik menggunakan komposit pada pontik. Setelah menjadi pontik cantilever, pontik dipasangkan dan ujung loop yang menyentuh gigi abutment juga disemen dengan komposit

Pasien merasa puas dengan hasil gigi tiruannya. Pasien juga diingatkan untuk berhati-hati ketika menggunakan gigi depannya karena kekuatannya rendah tidak seperti gigi tiruan cekatnya lainnya. Pasien juga diberikan edukasi untuk selalu menjaga kebersihan mulutnya.Pasien melakukan kontrol 1 minggu kemudian dan 3 bulan sekali selama 1 tahun. Kunjungan 6 bulan kemudian, daerah decoronisasi tampak normal pada gambaran radiografi periapikal. Lamina dura pada gigi 21 juga terlihat normal.

Pasien diintruksikan untuk menjaga kebersihan mulut setiap kali kontrol. Selama periode follow-up pasien tidak ada keluhan pada saat makan. Pasien merasa puas dengan hasil perawatan tersebut. Setelah kontrol 1 tahun kemudian, terlihat gigi 12 bergerak kearah mesial mendekati pontik. Setelah berkonsultasi keluarga pasien dengan orthodontist, memutuskan untuk menunda perawatan ortodontik sampai perawatan ortodontik dapat diberikan.

Gambaran klinis setelah 1 tahun

PEMBAHASANPontik cantilever adalah pontik gigi untuk menggantikan gigi yang hilang yang direkatkan pada gigi sebelahnya menggunakan kawat. Kawat yang digunakan adalah jenis twist-flex loop. Pontik cantilever ini sebagai solusi gigi tiruan immediate setelah perawatan decoronisasi dan bersifat sementara sebelum pemasangan implan. Piranti ini dapat memberikan estetika penampilan yang memuaskan dengan waktu pembuatan yang singkat.Kawat twist-flex memberikan fleksibilitas dan stabilitas pontik tanpa meningkatkan beban yang berlebihan pada gigi penyangganya. Sedikit ruang juga disediakan antara pontik dan gingiva untuk mempermudah pembersihan dan pertumbuhan tulang vertikal secara kontinyu ditempat decoronisasi.Gigitiruan pontik cantilever ini memang tidak sekuat gigi tiruan cekat lainnya. Pontik cantilever memiliki kekuatan yang sangat rendah, dan sering menyebabkan linu pada gigi penyanggannya.2 Akan tetapi, gigi tiruan jenis ini dapat menjadi solusi bagi dokter gigi yang mendapati pasien yang ingin dibuatkan gigi tiruan dengan sekali kunjungan saja. Pontik cantilever terbukti dapat menjadi gigi tiruan immediate yang praktis, efisien dan dapat memperluas pengetahuan dokter gigi.SIMPULANProtesis pontik cantilever dapat berfungsi sebagai gigi tiruan immediate yang sangat praktis dan efisien dalam proses pembuatannya. Protesis ini juga memiliki estetis yang baik, tetapi tidak memiliki kekuatan yang tinggi seperti gigi tiruan cekat lainnya.