1
SEMBILAN DESA TELAH MILIKI PERDES LINGKUNGAN HIDUP Ditulis oleh Humas dan Protokol Kamis, 26 November 2015 08:08 <p style="text-align: justify;"><b>HUMAS-UNGARAN :</b> Pemkab Semarang melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) terus berupaya melakukan sosialisasi dan fasilitasi pembuatan peraturan desa (perdes) tentang pelestarian lingkungan hidup. Hal itu sebagai tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Jateng Nomor 600/002146 tentang penyusunan Perdes terkait pelestarian lingkungan hidup. �Sampai dengan akhir semester kedua tahun 2015 ini ada sembilan desa yang telah memiliki perdes pelestarian lingkungan hidup,� terang Kepala BLH Kabupaten Semarang Nurhadi Subroto saat pembukaan bimbingan teknis penyusunan Perdes tentang pelestarian lingkungan hidup bagi Kepala Desa dan Kepala BPD di Ungaran, Kamis (19/11) pagi.</p><p style="text-align: justify;" /> Pembukaan Bintek dilakukan oleh Asisten Administrasi Sekda Budi Kristiono mewakili Bupati Semarang. Hadir pada acara itu 38 Kepala Desa beserta ketua Badan Perwakilan Desa (BPD).<br />Saat membacakan sambutan tertulis Bupati Semarang, Asisten Administrasi Budi Kristiono mengatakan pembangunan di segala bidang harus selaras dan seimbang dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. �Pemahaman ini harus diberikan kepada masyarakat hingga ke tingkat desa. Dengan adanya Perdes pelestarian lingkungan hidup inilah diharapkan warga dapat mengerti dan ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sekitarnya,� ujarnya.<br />Ditambahkan oleh Nurhadi Subroto, sembilan desa yang telah memiliki Perdes pelestarian lingkungan hidup itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Desa Asinan (Bawen), Desa Bejalen (Ambarawa) serta Desa Kebondowo, Kebumen, Rowoboni dan Tegaron di Kecamatan Banyubiru. Selain itu di Kecamatan Tuntang ada tiga desa yakni Rowosari, Tuntang dan Sraten. Melalui kegiatan bintek ini, lanjutnya, diharapkan dapat mendorong 38 Pemdes itu untuk membuat Perdes tentang pelestarian lingkungan hidup. �Kita harapkan pada tahun depan, 38 Pemdes peserta bintek kali ini dapat menyusun dan memiliki Perdes Lingkungan Hidup ini,� katanya. Sedangkan untuk 171 desa lainnya, BLH akan melakukan pendampingan hingga lima tahun ke depan.<br />Sementara itu Kepala Desa Asinan Lilik Argo Lukito menjelaskan Perdes tentang pelestarian lingkungan hidup telah ada sejak akhir tahun 2013 lalu. Ketika itu mendapat fasilitasi dari Pemprov Jawa Tengah. Saat ini telah ada kelompok masyarakat peduli lingkungan bernama �Rawa Pening Serasi�. �Kelompok yang beranggotakan nelayan, petani dan unsur warga lainnya ini aktif menjaga pelestarian lingkungan hidup sekitar Rawa Pening,� jelas Lilik.<br />Selain itu, Pemdes Asinan juga menjalin kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang untuk mengelola sampah rumah tangga warga desa. �Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah baru ada dua. Idealnya ada delapan yakni masing-masing dua titik di tiap dusun. Pemdes akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan instansi terkait agar sampah warga tidak mengganggu pelestarian lingkungan hidup di desa Kami,� tegas Lilik.<b>(*/junaedi)</b><br /><br /></p> 1 / 1

SEMBILAN DESA TELAH MILIKI PERDES LINGKUNGAN HIDUPsemarangkab.go.id/utama/berita/kegiatan-pemerintahan/... · 2019-04-07 · dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sekitarnya, ujarnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEMBILAN DESA TELAH MILIKI PERDES LINGKUNGAN HIDUPsemarangkab.go.id/utama/berita/kegiatan-pemerintahan/... · 2019-04-07 · dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sekitarnya, ujarnya

SEMBILAN DESA TELAH MILIKI PERDES LINGKUNGAN HIDUP

Ditulis oleh Humas dan ProtokolKamis, 26 November 2015 08:08

<p style="text-align: justify;"><b>HUMAS-UNGARAN :</b> Pemkab Semarang melalui BadanLingkungan Hidup (BLH) terus berupaya melakukan sosialisasi dan fasilitasi pembuatanperaturan desa (perdes) tentang pelestarian lingkungan hidup. Hal itu sebagai tindak lanjut darisurat edaran Gubernur Jateng Nomor 600/002146 tentang penyusunan Perdes terkaitpelestarian lingkungan hidup. �Sampai dengan akhir semester kedua tahun 2015 ini adasembilan desa yang telah memiliki perdes pelestarian lingkungan hidup,� terang Kepala BLHKabupaten Semarang Nurhadi Subroto saat pembukaan bimbingan teknis penyusunan Perdestentang pelestarian lingkungan hidup bagi Kepala Desa dan Kepala BPD di Ungaran, Kamis(19/11) pagi.</p><p style="text-align: justify;" /> Pembukaan Bintek dilakukan oleh AsistenAdministrasi Sekda Budi Kristiono mewakili Bupati Semarang. Hadir pada acara itu 38 KepalaDesa beserta ketua Badan Perwakilan Desa (BPD).<br />Saat membacakan sambutan tertulisBupati Semarang, Asisten Administrasi Budi Kristiono mengatakan pembangunan di segalabidang harus selaras dan seimbang dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.�Pemahaman ini harus diberikan kepada masyarakat hingga ke tingkat desa. Dengan adanyaPerdes pelestarian lingkungan hidup inilah diharapkan warga dapat mengerti dan ikut sertadalam upaya pelestarian lingkungan hidup sekitarnya,� ujarnya.<br />Ditambahkan olehNurhadi Subroto, sembilan desa yang telah memiliki Perdes pelestarian lingkungan hidup itutersebar di tiga kecamatan. Yakni Desa Asinan (Bawen), Desa Bejalen (Ambarawa) serta DesaKebondowo, Kebumen, Rowoboni dan Tegaron di Kecamatan Banyubiru. Selain itu diKecamatan Tuntang ada tiga desa yakni Rowosari, Tuntang dan Sraten. Melalui kegiatan bintekini, lanjutnya, diharapkan dapat mendorong 38 Pemdes itu untuk membuat Perdes tentangpelestarian lingkungan hidup. �Kita harapkan pada tahun depan, 38 Pemdes peserta bintekkali ini dapat menyusun dan memiliki Perdes Lingkungan Hidup ini,� katanya. Sedangkanuntuk 171 desa lainnya, BLH akan melakukan pendampingan hingga lima tahun ke depan.<br/>Sementara itu Kepala Desa Asinan Lilik Argo Lukito menjelaskan Perdes tentang pelestarianlingkungan hidup telah ada sejak akhir tahun 2013 lalu. Ketika itu mendapat fasilitasi dariPemprov Jawa Tengah. Saat ini telah ada kelompok masyarakat peduli lingkungan bernama�Rawa Pening Serasi�. �Kelompok yang beranggotakan nelayan, petani dan unsur wargalainnya ini aktif menjaga pelestarian lingkungan hidup sekitar Rawa Pening,� jelas Lilik.<br/>Selain itu, Pemdes Asinan juga menjalin kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU)Kabupaten Semarang untuk mengelola sampah rumah tangga warga desa. �TempatPembuangan Sementara (TPS) sampah baru ada dua. Idealnya ada delapan yaknimasing-masing dua titik di tiap dusun. Pemdes akan terus berupaya menjalin kerja samadengan instansi terkait agar sampah warga tidak mengganggu pelestarian lingkungan hidup didesa Kami,� tegas Lilik.<b>(*/junaedi)</b><br /><br /></p>

1 / 1