21
Seleksi dan Penyembelihan Hewan Qurban yang Halal dan Baik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI

Seleksi dan Penyembelihan Hewan Qurban yang Halal dan Baik · • Memberikan pedoman bagi petugas dalam tata cara penyembelihan hewan Qurban secara halal, baik dan benar • Menjamin

  • Upload
    vodan

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Seleksi dan Penyembelihan

Hewan Qurban yang Halal dan

Baik

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kementerian Pertanian RI

“Dan makanlah makanan yang Halal lagi Baik dari apa yang Allah telah

rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepada-Nya”

(Al-Maidah:88)

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

(Al-Kautsar :1-3)

Pendahuluan

(1) Pemotongan hewan yang dagingnya diedarkan harus:

a. Dilakukan di rumah potong

b. Mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah

Kesehatan Kasyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan

(2) Dalam rangka menjamin ketentraman bathin masyarakat, pemotongan

hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus

memperhatikan kaidah agama dan unsur kepercayaan yang dianut

masyarakat

(3) Menteri menetapkan persyaratan rumahh potong dan tata cara

pemotongan hewan yang baik

(4) Ketentuan mengenai pemotongan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a dikecualikan bagi pemotongan untuk kepentingan hari

besar keagamaan, upacara adat dan pemotongan darurat

UU 18/2009 Pasal 61

• Memberikan pedoman bagi petugas dalam tata cara penyembelihan hewan Qurban secara halal, baik dan benar

• Menjamin ketentraman bathin masyarakat dalam mengkonsumsi daging hewan Qurban yang halal dan thoyyib

Tujuan

• Hewan Qurban harus dinyatakan sehat melalui pemeriksaan Ante-Mortem

• Tidak cacat (pincang, buta, mengalami kerusakan telinga dll)

• Cukup Umur:

• Kambing/domba: Berumur diatas 1 tahun

• Sapi/Kerbau: Berumur diatas 2 tahun

Ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap

• Tidak kurus

• Jantan Tidak dikastrasi, dengan testis lengkap (2 buah) dan bentuk serta letaknya simetris

Seleksi dan persyaratan hewan Qurban

Penentuan Umur hewan Qurban

• Kambing/Domba

• Sapi/Kerbau

• Laki – laki Muslim Dewasa

• Sehat Jasmani dan rohani

• Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam penyembelihan halla yang baik dan benar

Persyaratan Petugas penyembelih

• Pisau atau golok yang digunakan harus tajam sehingga menjamin dapat memutus pembuluh darah, tenggorokan dan saluran makanan serta senantiasa terjaga kebersihannya, dan tidak berkarat

• Peralatan yang digunakan untuk penanganan daging harus bersih dan tetap dijaga kebersihannya, serta memenuhi persyaratan teknis hygiene dan sanitasi, yaitu terbuat dari bahan yang tidak mencemari daging

Persyaratan Peralatan

• Kandang penampungan hewan harus bersih, kering dan mampu melindungi hewan dari panas dan hujan

• Tempat penyembelihan terpisah dari sarana umum

• Terdapat lobang penampungan darah

• Tersedia air bersih yang mencukupi untuk pencucian peralatan dan jeroan selama proses penyembelihan berlangsung

Persyaratan Sarana

10

3. Ketersediaan Pakan dan Air Minum

- Air minum dan pakan

yang cukup selama di

kandang

penampungan

sementara

• Pemeriksaan ante-mortem oleh petugas berwenang

• Harus diperlakukan secara wajar dengan memperhatikan aspek kesejahteraan hewan

• Diistirahatkan sekurang-kurangnya 3 hari sebelum disembelih

• Diberi pakan dan minum yang cukup

• Cara menjatuhkan hewan dengan hati hati sehingga tidak menyebabkan penderitaan pada hewan dan mengurangi risiko cedera petugas penyembelih

Perlakuan Hewan Sebelum Disembelih

• Penyembelihan dilakukan sesuai dengan fatwa MUI

• Hewan dirobohkan dengan kepala menghadap kiblat

• Membaca basmalah

• Hewan disembelih dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau, memotong 3 saluran sekaligus:

• Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar benar mati

• Penanganan hewan setelah disembelih sebaiknya dilakukan dengan posisi digantung pada kaki belakang agar pengeluaran darah sempurna

Tata cara penyembelihan halal

(1)

• Pengikatan saluran makanan (Oesofagus) dan anus agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging

Tata cara penyembelihan halal

(2)

• Lakukan pengulitan secara hati hati dan bertahap, diawali dengan membuat sayatan pada bagian tengah sepanjang kulit dada dan perut, dilanjutkan dengan sayatan pada bagian medial kaki

• Selanjutnya keluarkan isi rongga dada dan perut dengan hati hati

Tata cara penyembelihan halal

(3)

• Lakukan pemisahan antara jeroan merah (paru, jantung, limpa, ginjal, lidah) dan jeroan hijau (lambung, usus, esofagus)

• Lakukan pemeriksaan post mortem Pindahkan karkas ke tempat khusus untuk penanganan lebih lanjut

Tata cara penyembelihan halal

(4)

• Pemeriksaan Post Mortem merupakan pemeriksaan kesehatan karkas dan organ tertentu (jeroan) setelah penyembelihan

• Tujuan : memutuskan apakah daging layak dan aman untuk di konsumsi

• Dilakukan oleh dokter hewan dan atau juru uji daging atau petugas teknis yang telah dilatih dan berada dibawah supervisi dokter hewan

Pemeriksaan Post Mortem

• Prinsip: Penanganan, penyimpanan dan pengemasan daging harus dikemas terpisah dari jeroan dan menggunakan kemasan yang khusus untuk membungkus makanan

• Hindarkan terjadi kontaminasi

• Petugas yang menangani daging harus selalu menjaga kebersihan diri

• Penyimpanan daging kurban tanpa pendingan tidak boleh lebih dari 4 jam dan harus segera didistribusikan

Penanganan Daging Qurban yang Higienis

Tugas Tim Pemantau Hewan Qurban SK DirjenNakKeswan: Nomor 748/KPTS/OT.160/F/09/2012

• Melaksanakan Koordinasi dengan Dinas yang membidangi fungki peternakan, kesehatan hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner dari daerah masing masing

• Melaksanakan tugas pengawasan terhadap pelaksanaan teknis kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah

3 Langkah utama pelaksanaan

Qurban

• Pastikan Hewan Qurban sehat dan telah diperiksa oleh

dokter hewan serta dilengkapi dengan Surat

Keterangan Kesehatan Hewan.

• Segera laporkan gejala hewan sakit kepada Dinas

Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi

Peternakan dan Kesehatan Hewan di Lokasi Saudara.

• Jangan potong hewan sakit