Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman 145
Seksi Pupuk dan Pestisida
Sasaran :
Penyediaan Sarana Pupuk dan dan Pestisida
Indikator :
Cakupan area pemenuhan (186.065 Ha)
Penyediaan pupuk bersubsidi (80.774 ton)
Penyediaan pestisida penyangga (1.576 liter)
Target dan realisasi
penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2019
Jenis
Pupuk
total target
(ton)
total
realisasi
(ton)
Sisa
(ton)
(%)
realisasi
Urea 44.116,00 44.113,6 2,4 99,99
ZA 18.825,00 18.662,05 162.95 99,13
SP 36 4.018,6 4018,6
NPK 11.497,00 10.468,25 1.028,75 91,05
Organik 5062,00 3213,2 1.848,8 63,48
Pengadaan Pestisida Penyangga
Pengadaan Pestisida Kimia Volume
Fungisida 320 kg/liter
Halaman 146
Insektisida 700 kg
Pengadaan Pupuk
Pengadaan Pupuk Volume
Pupuk organik 120 ton
Petrocas 50.480 kg
Kegiatan :
1. Peningkatan Penyediaan Pupuk dan
Pestisida Pertanian
2. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida (APBN)
Bidang Tanaman Perkebunan
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas,
Taaman Perkebunan
Indikator :
Angka produktivitas
Tanaman
o Tembakau (daun
kering) 1,6 ton/ha/th
o Tebu (batangan) 70
ton/ha/th
o Kopi (kopi berasan) 1,3
ton/ha/th
Seksi Tanaman Perkebunan Semusim
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Semusim
Indikator :
Pelepasan varietas tembakau (3 varietas)
Sosialisasi rencana luas areal tenmbakau (12
kecamatan)
Pembinaan petani tebu (3 poktan)
Hibah pompa air (2 unit)
Hibah jalan produksi (1 unit)
Hibah sarana pembibitan tembakau (10 poktan)
Hibah tembakau 3.000 batang
Hibah terpal 60 lembar
Halaman 147
Program
(1) PENINGKATAN KUALITAS
BAHAN BAKU
(2) PENINGKATAN PRODUKSI
PERKEBUNAN
Hibah sesek 1.600 lembar
Hibah pisau rajang tembakau (60 unit)
Hibah mesin pisau rajang tembakau (4 unit)
Kajian pengembangan kualitas tembakau (1
paket) bekerja sama dengan Balittas
Catatan :
Pada tahun 2019 dilakukan upaya pelepasan
varietas tanaman tembakau dengan mengikuti
sidang yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pertanian di Solo .
Harga tanaman tembakau pada tahun 2019
cukup stabil dan menguntungkan para petani
tembakau, dengan harga rata-rata Rp 38.000,-
/kg untuk petani Paiton VO. Untuk tembakau
Jawa harganya lebih dari Rp 100.000,-/kg.
Sehingga harga sangat menguntungkan bagi
petani.
Pada tahun 2019, curah hujan rendah, karena
itulah tanaman tembakau masih bisa
berkembang luasanya, karena hanyak
tembakau yang sesuai dengan cuaca yang
kering itu.
Kegiatan :
Halaman 148
(1) Penerapan Pembudidayaan sesuai dengan
Good Agricultural Practices Tembakau
(2) Penanganan Panen dan Pasca Panen
(3) Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha Tani
Tembakau
(4) Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan
(5) Penerapan Inovasi Teknis
(6) Peningkatan Produktivitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan Semusim
Seksi Tanaman Perkebunan Tahunan
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Tahunan
Indikator :
Festival kopi (1 event).
Pembangunan gudang pasca panen kopi
(1unit)
Hibah benih Lada (2.000 batang)
Hibah benih kelapa (1500 pohon)
Pembinaan petani kopi
Catatan :
Halaman 149
Dalam perkembangannya komoditi kopi lebih
diarahkan kepada offarm melalui festival kopi
dan hal tersebut melibatkan beberapa OPD
dan pihak HIPMI. Disini kopi olahan, penyajian
kopi, hingga kopi organik dikemas lebih menarik
dan diharapkan dapat memberikan nilai lebih
bagi petani kopi.
Pengembangan desa Watu Panjang untuk
tanaman kopi organik diharapkan menjadi
branding kopi di Kabupaten Probolinggo,
namun hal tersebut tidak mudah, karena jalur
pemasaran kopi organik tidak mudah dan
terbatas sekali.
Kegiatan
(1) Peningkatan Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Tahunan
(2) Bantuan Sarana Produksi, Bibit/ Benih
Perkebunan, Ternak bagi Masyarakat/
Kelompok Masyarakat.
(3) Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja
bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui
Pengembangan Budidaya Tanaman
Perkebunan.
Halaman 150
(4) Pengembangan Tanaman Semusim dan
Rempah (APBN).
Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan
Sasaran :
Penurunan serangan hama dan penyakit pada
Tanaman Perkebunan
Indikator :
Pembinaan pengendalian hama penyakit
tanaman perkebunan (236 orang)
Kegiatan :
1) Peningkatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman Perkebunan
Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Produktivitas
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Indikator :
Komodti
Produktivitas
(Ton/Ha) Target Realisasi
Seksi Tanaman Pangan
Sasaran :
Peningkatan jumlah tanaman pangan unggul
Indikator :
Peningkatan penggunaan benih unggul bagi
para petani tanaman pangan
Catatan :
Secara umum penggunaan teknologi budidaya
tanaman di Kabupaten Probolinggo masih
belum merata, misalnya metode jajar legowo
belum dilaksanakan secara menyeluruh.
Kelompok penanam padi masih belum mau
Halaman 151
Padi 5,48 5,21
Jagung 4,48 4,32
Bwg merah 9,70 8,96
Kentang 11,77 11,28
Kubis 15,37 17,48
Alpokat 43 82,28
Mangga 44 168,09
Cabe besar 16,24 10,18
Cabe kecil 36,67 47,69
Ubi kayu 24,46 30,48
Catatan :
Produktivitas tanaman
tergantung kepada Benih
unggul tanaman, tingkat
serangan OPT, dan
penerapan teknologi
budidaya tanaman.
Produktivitas tanaman
pangan dan hortikultura
Tahun 2019 dibanding tahun
mengubah tradisi cara menanam sehingga
menyulitkan alih teknologi.
Untuk tahun 2019 terdapat persoalan yang berat
yaitu produktivitas yang tidak optimal pada
tanaman pangan.
Kegiatan di seksi tanaman pangan digunakan
untuk sosialisasi dan koordinasi penyaluran
bantuan benih tanaman pangan (padi, jagung,
dan kedelai) yang berasal dari APBN maupun
APBD Provinsi.
Data Penerima Benih Kedelai (APBD Provinsi)
No Nama
Kecamatan
Jumlah desa
penerima
Jumlah poktan
penerima
Luas (Ha)
Jumlah Bantuan
Benih (Kg)
1 Bantaran 4 4 100 5000
2 Tegalsiwalan 5 5 60 3000
3 Maron 3 3 200 10.000
Total 12 12 360 18.000
Data Penerima Benih Padi Lahan Kering / padi gogo
(APBD Provinsi)
No Nama
Kecamatan
Jumlah
desa
penerima
Jumlah
poktan
penerima
Luas
(Ha)
Jumlah
Bantuan
Benih (Kg)
1 Kuripan 1 1 50 1250
Halaman 152
2018 mengalami kenaikan
tipis. Dimana hal ini
dipengaruhi oleh penurunan
serangan hama penyakit
pada tanaman pangan dan
hortikultura.
Luas penanaman tanaman
pangan tahun 2019 hampir
sama dengan luas
penanaman tanaman
pangan tahun 2018, dibawah
kapasitas penanaman
normal. Curah hujan yang
minim menyebabkan
musim kering yang panjang.
Banyak petani menunda
budidaya tanaman padi dan
jagung karena kekurangan
air.
Program
(1) PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS, DAN MUTU
KOMODITI PERTANIAN
2 Tongas 3 3 70 1.750
3 Wonomerto 2 2 40 1.000
4 Maron 3 3 50 1.250
5 Sukapura 2 2 20 500
6 Bantaran 4 4 100 2.500
7 Lumbang 8 9 100 2.500
8 Leces 2 2 50 1.500
9 Tiris 8 9 200 5.000
Total 33 35 680 17.250
Data Penerima Benih Jagung Hibrida (APBD Provinsi)
No Nama
Kecamatan
Jumlah
desa
penerima
Jumlah
poktan
penerima
Luas
(Ha)
Jumlah
Bantuan
Benih (Kg)
1 Sumber 2 2 72 1.080
2 Maron 10 11 345 5.175
3 Gading 2 2 30 450
4 Banyuanyar 11 17 153 2.295
5 Paiton 20 22 300 4.500
6 Kotaanyar 10 10 99 1.485
7 Gending 5 5 90 1.350
8 Leces 8 16 231 3.465
9 Kuripan 5 5 75 1.125
10 Tiris 9 15 180 2.700
11 Kraksaan 4 4 66 990
12 Pakuniran 9 15 210 3.150
13 Sumberasih 12 50 447 6.705
Halaman 153
14 Bantaran 10 10 150 2.250
15 Lumbang 8 22 252 3.780
16 Krucil 9 9 150 2.250
17 Wonomerto 3 10 150 2.250
TOTAL 137 225 3.000 45.000
Data Penerima Benih Padi-Jagung Tumpang Sari (TP)
No Nama
Kecamatan
Jumlah
desa
penerima
Jumlah
poktan
penerima
Luas
(Ha)
Jumlah Bantuan
Benih (Kg)
1 Kuripan 7 21 510 Padi : 25.500
Jagung :10.200
2 Tegalsiwalan 4 4 95 Padi :4.750
Jagung :1.900
3 Leces 3 3 75 Padi :3.750
Jagung :1.500
4 Krucil 1 2 50 Padi :2.500
Jagung :1.000
5 Sukapura 1 2 20 Padi :1.000
Jagung :400
6 TIris 9 10 250 Padi :12.500
Jagung :5.000
Total 25 42 1.000 Padi :50.000
Jagung :20.000
Data Bantuan Benih Tumpangsari Jagung-Kedelai
(Provinsi)
Halaman 154
No Kecamatan Jumlah
Desa
Jumlah
Poktan
Luas
Areal Volume
(Ha) (Kg)
1 Leces 3 3 75 Padi :1.500
Jagung :3.000
2 Bantaran 2 2 50 Padi :1.000
Jagung :2.000
Total 5 5 125 Padi :2.500
Jagung :5.000
Terdapat bantuan benih padi sawah yang tidak
bisa dilaksanakan karena bantuan benih tidak
turun.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Produktivitas dan Mutu
Tanaman Pangan
Seksi Tanaman Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Jumlah Tanaman hortikultura
unggulan
Indikator :
Hibah benih kelengkeng (500 batang)
Hibah benih alpokat (1.400 batang)
Halaman 155
Komoditi
unggulan
Jumlah tanaman
Tahun 2018 Tahun 2019
Alpokat 240.713 pohon 242.437 pohon
Mangga 937.122 pohon 938.724 pohon
Bawang merah 7.070 Ha 7.465 Ha
Durian 214.381 pohon 217.605 pohon
Kubis 2.159 Ha 1.544 Ha
Kentang 2.845 Ha 2.325 Ha
Bawang daun 2.146 Ha 1.175 Ha
Jahe 252 Ha 89,66 Ha
Catatan :
Para petani hortikultura tahun 2019 mengalami
pasang surut dalam budidaya tanaman,
karena factor harga menjadi permasalahan,
dimana tingkat harga komoditi hortikultura
sempat jatuh sehingga mengakibatkan
kerugiaan yang cukup besar. Sedangkan untuk
tingkat produktivitas mengalami kenaikan
dibanding tahun 2018. Kekurangan air juga
menjadi masalah karena petani lebih banyak
bersifat menunggu untuk mengambil
Halaman 156
keputusan penanaman berikutnya.
Dibeberapa tempat kekurangan air
menyebabkan penurunan produktivitas dan
penurunan mutu bawang merah.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Tanaman Hortikultura
Unggulan
(2) Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman
Obat (APBN)
(3) Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura
(APBN)
(4) Peningkatan Usaha Dukungan Managemen
dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura
(5) Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura GAP
Buah
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Sasaran :
Penurunan serangan OPT tanaman pangan
dan hortikultura
Indikator :
Temu teknis Pos Pelayanan Agens Hayati dan
Regu Pengendalian Hama (3 kali)
Bantuan 1.000 liter agens hayati
Halaman 157
pelaporan, dan antipasi serangan OPT (EWS)
(52 minggu)
(%) Penurunan serangan OPT (2%)
(kali) terjadinya outbreak (0 kali)
Perbandingan serangan OPT (Ha)
No Padi Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Penggerek Batang 338,2 427,6 284,49
2 Glumae
3 Burkholderia
4 Tungro 131,5 9,1 15
5 Xanthomonas sp 675,85 407,71 118,65
6 Burung 208,6 264,8 142
7 Keong Mas 18 4,6 3
8 Pyricularia sp 30,1 136,85 10,55
9 Ulat Grayak 38,8 1,9
10 Walang Sangit 49,3 98,45 82,85
11 Rizoctonia sp
12 Belalang Daun 0,65 19,9
13 Karat Daun
14 Hawar Daun 3
15 Blast Daun 29,95 1,7 123,3
16 Kahat Hara
/Keasaman Tanah 29,65 10,4
17 Tikus 85,75 71,4 107,85
Halaman 158
18 Hama Putih 9,7 10
19 WBC 665,74 17,2 5,1
20 Hama P. Palsu 0,35 14,4
21 Thrips 5,2
22 BRS 0 2 4,6
23 Kerdil rumput 0 0,6
24 Beluk 2
25 Busuk Batang 0 1,5
26 Bakteri 4,6
27 Sundep 20
Jagung Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Karat Daun 26,25 14,65
5
2 Ulat grayak 30,4 43,25 122,65
3 hawar daun 23,75 37 45,35
4 Busuk batang 18,7
5 bulai 121,6 110,05 123,2
6 peng tongkol 27,6 74,85 8,25
7 Lalat bibit 73,35 22,15 36,8
8 Rhizoctonia 0,85
9 Belalang daun
10 Penggerek batang 5,95 20,05 8,25
11 Ustilago
12 Tikus
13 Acidoporak 20,1 16,8
Halaman 159
Kedelai Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Ulat Grayak
2 Lalat bibit
3 Karat daun 0,6
4 Peng polong 1,75 0,2
5 Penghisap daun
6 Penghisap polong
Kacang Tanah Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Penggulung Daun
2 Karat daun 5,2 3,2 7,6
3 Ulat grayak 18,75 25,4 4,85
4 Empuasca 0,25
5 Cesrcospora 29,55 30,45 5,5
Kacang Hijau Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Ulat Grayak 20,4 28,4 5,5
2 Penghisap polong 27,7 18,65 0,75
3 virus keriting
4 karat daun
Bawang Merah Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Spodoptera exi 665,55 557,1 437,35
2 coletroticum 3,9
3 layu fusarium 36,2 120,4 16,3
Halaman 160
4 alteria sp
5 liriomyza sp 3,5 0,3
6 mati pucuk 151,6 36,35
Kentang Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Layu Fusarium 63 43,75 4,75
2 liriomyza sp 106,25 39,45
3 phytoptora 205,86 84,95 9,1
Kubis Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Busuk Hitam
2 ulat grayak 1,95
3 akar gada 0,9 5
4 erwinia sp
5 crosidolonia 4,45
6 plutella sp 18,37 6,9 5,05
7 alteria sp
8 Myzus / Kutu
9 phytoptora
10 Xanthomonas 0,1 1,85
Tomat Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 phytoptora 0,35
2 Layu Fusarium 4,4
Cabe Besar Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Virus Kuning 40,15 21,55 23,2
Halaman 161
2 virus keriting
3 thrip 8,5
4 layu fusarium 16,7 9,4 8,4
5 lalat buah 28,5 45,45 35,7
6 layu bakteri 3,1
7 antraknose 19,6 10,3 1,9
Cabe Kecil Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
1 Antraknose
2 virus kuning 63,5 62,14 100,25
3 Karat Daun
4 Cesrcospora
5 lalat buah 1,6 0,7 1,55
6 thrips 17,85 27,45 14,05
Catatan :
Secara umum terjadi penurunan serangan OPT
utamanya pada tanaman pangan dan
hortiikultura. Penyebab penurunan ini adalah
penurunan luas tanam komoditi pangan dan
hortikultura akibat adalah musim kering yang
panjang. Kondisi ini sama dengan tahun 2018.
Pertemuan Teknis Regu Pengendali Hama(RPH)
dilaksanakan selama 3 (tiga) kali. Yang dibahas
dalam pertemuan teknis antara lain :
Halaman 162
Ketersediaan pestisida kimia dalam
menanggulangi ledakan OPT di lapangan,
keterbatasan alat pengendali OPT di tingkat
kelompok tani serta mobilisasi alat dan bahan
pengendalian.
Kegiatan :
1) Peningkatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) Pangan dan
Hortikultura
Unit Pelayanan Teknis Produksi Benih Tanaman
Pangan
Sasaran :
Peningkatan produksi benih tanaman padi
Indikator :
Peningkatan produksi benih padi sebesar 20
ton
Peningkatan jumlah PAD UPT Produksi Benih
Tanaman Pangan
Peningkatan kapasitas produksi UPT berupa
pembangunan gudang penyimpangan benih.
Catatan :
Lokasi kegiatan Desa Sukodadi-Paiton; Desa
Sumberlele dan desa Asembakor –Kraksaan. UPT
Halaman 163
ini melakukan proses produksi dari budidaya
tanaman padi hingga pasca panen dan
pemasaran.
Hasil produksi berupa benih padi berlabel yang
dipasarkan ke kios-kios yang ada di Kabupaten
Probolinggo.
Untuk pengembangan ke depan, akan
digunakan lahan-lahan milik pemda yang akan
diserahkan pengelolaan kepada Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi
Unit Pelayanan Teknis Produksi Benih Tanaman
Hortikultura
Sasaran :
Peningkatan Produksi Benih Tanaman kentang
dan tanaman buah-buahan
Indikator :
Peningkatan produksi benih tanaman kentangi
sebesar... ton
Peningkatan jumlah PAD UPT Produksi Benih
Tanaman hortikultura
Halaman 164
Peningkatan belanja modal berupa : 1 unit
bangunan bak penampung.
Catatan :
ULP ini mempunyai 2 lokasi yaitu di desa Cepoko
Kecamatan Sumber dan di desa Lumban Kuning
Kecamatan Lumbang. Untuk saat ini ULP yang
berlokasi di desa Cepoko sudah menghasilkan
benih kentang dan memberikan PAD secara
optimal. Sedangkan ULP yang di desa Lumbang
Kuning masih dalam proses produksi pemeliharaan
tanaman buah-buahan sehingga masih belum
menghasilkan benih dan menghasilkan
Pendapatan Asli Daerah.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Unit Perbenihan Kentang
(2) Pengembangan Unit Pembenihan
Hortikultura
Bidang Pelaksana Penyuluhan
dan Bina Usaha Tani
Sasaran :
Peningkatan
kesejahteraan petani
Seksi Kelembagaan
Sasaran :
Peningkatan kelas kelompok kelembagaan
kelompok tani pemula
Indikator :
Halaman 165
Indikator :
RC rasio (Total
pendapatan : total biaya
produksi)
Hasil analisa usaha tani
RC rasio-(total pendapatan :
total biaya produksi)
Komoditi Target Realisasi
Padi 1,7 1,68 Jagung 1,60 1,25
Ubi Kayu 2,04 2,04
Bawang
Merah 1,41 1,73
Kentang 1,44 1,44
Cabe besar 2,06 1,82
Cabe kecil 1,91 1,52
Alpokat 3,16 3,16
Mangga 1,19 1,19 Tembakau 1,53 2,10
Kopi 2,43
Tebu 2,33
Catatan :
Fasilitasi pemetaan, penataan administrasi dan
managemen usaha tani kelompok tani (24
kecamatan)
Lomba kelompok tani (1 kali)
Penilaian kelas kelompok tani (1 kali)
Kelas kelompok
tani
Tahun
2019
Tahun
2018
Pemula 77 82
Lanjutan 21 16
Madya 5 5
Utama 10 10
Catatan :
Saat ini kelompok tani pemula merupakan
mayoritas kelas kelompok tani yang ada. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja SDM bidang
pertanian masih belum optimal. Strategi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja sektor
pertanian adalah meningkatkan kelas kelompok
tani pemula menjadi kelompok tani lanjutan.
Kegiatan :
Halaman 166
Renewal of cost (R/C) ratio
untuk tanaman padi
mempunyai interval 1,2
hingga 2,01. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan
penerapan teknologi
pertanian yang digunakan.
Semakin banyak dan lengkap
teknologi yang digunakan
maka perolehan R/C ratio
semakin besar yang ini berarti
kesejahteraan semakin besar.
Pada Tahun 2019 beberapa
komoditi mengalami kenaikan
harga dibanding tahun
sebelumnya, sehingga petani
bisa menikmati keuntungan
dalam usaha tani, misalnya
petani tembakau, padi,
jagung. Namun beberapa
masih mengalami keuntungan
yang tipis seperti tanaman
bawang merah dan tanaman
(1) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani
Seksi Penyuluhan
Sasaran :
Peningkatan aksesbilitas para petani dalam
informasi teknologi pertanian
Indikator :
• Penyampaian program pemerintah kepada
petani oleh PPL diantaranya adalah :
Pernyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi
sesuai alokasi (24 kecamatan) tahun 2020
Program AUTP
Catatan :
Program asuransi dari kementerian pertanian
untuk tahun 2019 masih tetap ada melanjutkan
program tahun sebelumnya, namun terdapat
permasalahan karena pihak bank sebagai
channeling tidak bisa menindaklanjuti karena
data yang ada tidak valid karena tidak sama
dengan identitas yang dimiliki oleh petani.
Disini diharapkan ada kelompok yang mengikuti
program tersebut. dalam program ini petani
cukup membayar Rp 36.000,-/Ha/musim untuk
program ini. Jika petani mengalami gagal panen
Halaman 167
kentang yang harganya jatuh
pada triwulan III tahun 2019.
Sedangkan upaya untuk
mengurangi biaya yang
dikeluarkan petani adalah
memperkuat negosiasi para
petani dengan kelembagaan
yang kuat, fasilitasi
pembiayaan, peningkatan
akses pupuk bersubsidi bagi
petani.
Program :
(1) Peningkatan
Kesejahteraan Petani
maka akan mendapatkan ganti rugi Rp
6.000.000,- /Ha/musim.
Kegiatan :
(1) Peningkatan program dan informasi
penyuluhan
Seksi Bina Usaha
Sasaran :
Peningkatan akses transaksi usaha petani
Indikator :
Fasilitasi dan pengadaan pameran produk
unggulan (1 event).
Penyusunan dokumen analisis usaha tani
Catatan :
Kegiatan lebih banyak kepada promosi hasil
pertanian dan penyelenggaraan event /
pameran pemasaran komoditi pertanian.
Promosi dilakukan pada produk-produk hasil
pertanian yang meliputi produk pertanian segar
dan produk pertanian olahan. Pameran
dilakukan di Kraksaan pada hari jadi Kabupaten
Probolinggo
Selain kegiatan pameran juga dilakukan upaya
penagihan piutang dana milik pemerintah yang
Halaman 168
berada di masyarakat, sejak tahun 2002, yaitu
piutang mekanisasi pertanian, piutang
pengadaan gabah.
Kegiatan :
(1) Pengembangan Agribisnis
Sekretariat
Sasaran :
Mendukung management
operasional Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo
Indikator :
Terselenggaraan
penatausahaan
keuangan di DKPP
Fasilitasi Perkantoran DKPP
(1 tahun)
Fasilitasi Pemeliharaan dan
Operasional Prasarana
dan Sarana DKPP (1
tahun)
Subbag Keuangan
Sasaran :
Terselenggaranya tata kelola keuangan yang baik
Indikator :
• Tersusunnya Neraca
• Tersusunnya LRA
• Tersusunnya CALK
Aksi tata kelola
keuangan Tahun 2018 Tahun 2019
Dokumen neraca Ada Ada
Dokumen LRA Ada Ada
Dokumen CALK Ada Ada
Realisasi
anggaran
91,78 96,57
Halaman 169
Tercapainya Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (1
SAKIP)
Management Dinas
Ketahanan Pangan dan
Pertanian dipengaruhi oleh
ketersediaan
perencanaan, Keuangan,
Personel, Sarana, dan
Prasarana Perkantoran.
Dimana berhasil tidaknya
management yang dilakukan
oleh Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
diawali oleh ketiga
komponen tersebut.
Program
(1) Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Subbag Umum & Kepegawaian
Sasaran :
Fasilitasi prasarana sarana Perkantoran DKP2
Fasilitasi Operasional DKP2;
Indikator :
Sarana prasarana pendukung kegiatan DKP2
dapat terpenuhi (1 tahun)
Kebutuhan pegawai DKP2 terpenuhi (254
orang)
Pelaporan aset DKP2 terpenuhi (1 dokumen)
Aksi penyediaan
sarana dan prasarana Target Realisasi
Fasilitasi kinerja
pegawai 254 orang 227 orang
Fasilitasi kinerja dinas 28 unit 28 unit
Kegiatan :
(1) Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS
(2) Penyediaan Jasa Administrasi Kepegawaian
(3) Penyediaan Jasa Sarana dan Prasarana Kantor
(4) Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran
Halaman 170
(2) Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
(3) Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
(4) Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
(5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana
Aparatur
(6) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
SKPD
(7) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
(8) Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Daerah
Subbag. Perencanaan
Sasaran :
Tercapainya Penyusunan Perencanaan,
monitoring, dan evaluasi kerja DKPP.
Indikator :
Pengadaan dokumen Renstra, RKA, LKjIP,
Renja, EPPD, LKPJ (6 dokumen)
Penyediaan data luas tanam, luas panen,
produksi tanaman pertanian (3 dokumen)
Terlaksananya monitoring evaluasi (4
triwulan)
Publikasi infomasi DKPP
Proses
kegiatan Output yang dihasilkan
Perenca-
naan
1 dokumen Renstra, 2 dokumen
Renja, 2 dokumen RKA, eproposal
kementerian Pertanian RI
Halaman 171
Monito-
ring
Data luas tanam, panen, dan
produksi tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan
Pencapaian program kegiatan
setiap bulan (SIEDAK, SIEVAP, e-
DAK)
Publikasi Website DKPP
Evaluasi 1 Dokumen LkjIP, 1dokumen LKPJ
Dokumen, 1 dokumen LPPD
Kegiatan :
(1) Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan
SKPD
(2) Penyusunan dan Pengelolaan Database SKPD
Halaman 172
A. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan Laporan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
yang berupa Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan maka
terdapat Kenaikan asset yang mana penyebab utamanya
adalah Penambahan belanja modal berupa bangunan,
peralatan dan mesin pertanian yang dikelola oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo. Perlu
diperhatikan juga bahwa terdapat Pendapatan Asli Daerah yang
dihasilkan dari Penjualan benih kentang dan benih padi,
persewaan alsintan, penjualan beras.
Halaman 173
Neraca Keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian - Per 31 Desember 2019
ASET Tahun 2019 Tahun 2018 KEWAJIBAN DAN
EKUITAS Tahun 2019 Tahun 2018
ASET LANCAR Kewajiban Jangka
Pendek
Persediaan 196.431.550,00 164.405.170,00 Utang Beban 222.193.701,00 27.663.709,00
Persediaan Bahan Habis
Pakai 843.550,00 582.000,00 JUMLAH KEWAJIBAN 222.193.701,00 27.663.709,00
Persediaan Bahan/Material 195.588.000,00 163.823.170,00
JUMLAH ASET LANCAR 196.431.550,00 164.405.170,00 ASET TETAP
Tanah 3.294.227.279,34 1.891.074.275,67 Peralatan dan Mesin 16.879.686.252,84 16.559.144.352,84 Gedung dan Bangunan 26.215.060.305,10 23.529.989.550,00 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 6.983.927.945,23 5.644.134.000,00 Ekuitas 33.614.892.503,33 30.168.267.100,53
Aset Tetap Lainnya 14.487.150,00 14.487.150,00 EKUITAS 33.614.892.503,33 30.168.267.100,53
Akumulasi Penyusutan -22.756.600.793,18 -20.646.759.103,98 JUMLAH ASET TETAP 30.630.788.139,33 26.992.070.224,53
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud 177.169.500,00 177.169.500,00 Amortisasi Aset Tidak
Berwujud -147.580.600,00 -117.991.700,00
Aset Lain-lain 2.980.277.615,00 2.980.277.615,00
JUMLAH ASET LAINNYA 3.009.866.515,00 3.039.455.415,00
JUMLAH ASET 33.837.086.204,33 30.195.930.809,53 JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS DANA 33.837.086.204,33 30.195.930.809,53
Sumber : Subbag Keuangan DKPP Kab Probolinggo (2019)
Halaman 174
Tabel 3.7. LRA untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2019 (Dalam
Rupiah)
Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019
PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD)-LRA
Pendapatan Retribusi
Daerah-LRA 1.000.000.000,00 1.003.000.000,00
Lain-Lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah-
LRA
18.500.000,00 18.500.000,00
BELANJA 35.752.740.595,00 32.901.492.491,51
BELANJA OPERASI 30.729.565.195,00 28.071.624.125,01
Belanja Pegawai 12.466.205.400,00 10.412.843.830,00
Belanja Barang dan Jasa 18.263.359.795,00 17.658.780.295,01
BELANJA MODAL 5.023.175.400,00 4.829.868.366,50
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin 353.175.400,00 345.906.900,00
Belanja Modal Bangunan
dan Gedung 3.265.000.000,00 3.144.167.521,27
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan 1.405.000.000,00 1.339.793.945,23
SISA LEBIH/KURANG
PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
(34.734.240.595,00) (31.879.992.491,51)
Tabel 3.8. Rincian Realisasi Belanja Daerah
No. Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Belanja Operasi 30.729.565.195,00 28.071.624.125,01 91,35
2 Belanja Modal 5.023.175.400,00 4.829.868.366,50 96,15
Jumlah 35.752.740.595,00 32.901.492.491,51 92,02
Tabel 3.9. Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi
Halaman 175
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
A Belanja Pegawai 12.466.205.400,0 10.412.843.830,00 83,53
B Belanja Barang
dan Jasa 18.263.359.795,0 17.658.780.295,01 96,69
Jumlah 30.729.565.195,0 28.071.624.125,01 91,35
Tabel 3.10. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
No. Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Gaji dan
Tunjangan 9.526.130.400,- 7.977.007.271,- 83,74
2 Tambahan
Penghasilan PNS 2.940.075.000,- 2.435.836.559,- 82,85
Jumlah 12.466.205.400,- 10.412.843.830,- 83,53
Tabel 3.11. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1 Belanja Bahan Pakai
Habis 342.017.995,0 320.033.515,00 93,57
2 Belanja
Bahan/Material 1.382.569.700,0 1.365.185.800,00 98,74
3 Belanja Jasa Kantor 460.890.600,0 428.179.258,00 92,90
4 Belanja Perawatan
Kendaraan Bermotor 29.170.000,0 23.150.600,00 79,36
Halaman 176
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
5 Belanja Cetak &
Penggandaan 55.364.700,0 53.189.400,00 96,07
6
Belanja Sewa
Rumah/Gedung/
Gudang/Parkir
10.000.000,0 10.000.000,00 100
7 Belanja Sewa Sarana
Mobilitas 9.012.000,0 9.012.000,00 100
8
Belanja Sewa
Perlengkapan &
Peralatan Kantor
14.852.200,0 9.592.000,00 64,58
9 Belanja Makanan &
Minuman 1.119.950.000,0 1.107.110.000,00 98,85
10
Belanja Pakaian
Khusus dan Hari-Hari
Tertentu
33.720.000,0 33.610.000,00 99,67
11 Belanja Perjalanan
Dinas 799.194.000,0 730.268.957,00 91,38
12 Belanja
Pemeliharaan 772.914.500,0 772.094.397,83 99,89
14
Belanja Barang yang
akan Diserahkan kpd
Masy/Pihak3
9.835.524.700,0 9.663.635.599,18 98,25
17 Belanja Honorarium
PNS 460.700.000,0 438.700.000,00 95,22
18 Belanja Honorarium
Non PNS 957.834.400,0 740.231.368,00 77,28
19
Belanja Uang untuk
diberikan kepada
Pihak Ketiga/
Masyarakat
10.000.000,0 10.000.000,00 100
Halaman 177
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
20
Belanja Jasa
Pelaksanaan
Kegiatan
1.854.645.000,0 1.831.587.400,00 98,76
21 Belanja Jasa Pihak
ketiga 115.000.000,0 113.200.000,00 98,43
Jumlah 18.263.359.795,0 17.658.780.295,01 96,69
Tabel 3.12. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
No. Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
a)
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
353.175.400,00 345.906.900,00 97,94
b)
Belanja Modal
Bangunan dan
Gedung
3.265.000.000,00 3.144.167.521,27 96,30
c)
Belanja Modal
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
1.405.000.000,00 1.339.793.945,23 95,36
Jumlah 5.023.175.400,00 4.829.868.366,50 96,15
Tabel 3.13. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(1) Pengadaan Alat
Kantor 6.411.400,00 5.940.000,00 92,65
(2) Pengadaan
Komputer 346.764.000,00 339.966.900,00 98,04
Halaman 178
No Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Jumlah 353.175.400,00 345.906.900,00 97,94
Tabel 3.14. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Bangunan dan Gedung
No. Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
1
Pengadaan
Bangunan
Gedung Tempat
Kerja
3.265.000.000,00 3.144.167.521,27 96,30
Jumlah 3.265.000.000,00 3.144.167.521,27 96,30
Tabel 3.15. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan
No. Uraian Tahun 2019
% Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
(1) Pengadaan
Jalan 470.000.000,00 448.521.745,23 95,43
(2)
Pengadaan
Bangunan Air
Irigasi
935.000.000,00 891.272.200,00 95,32
Jumlah 1.405.000.000,00 1.339.793.945,23 95,36
Tabel 3.16. Pagu dan Realisasi Belanja Langsung DKPP
Kabupaten Probolinggo TA 2019
Nama Program
dan Kegiatan
Pagu
Anggaran
Realisasi
Anggaran %
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan 1.094.000.000,00 1.065.506.000,00 97,40
Halaman 179
Pengembangan
Cadangan Pangan
Daerah
998.000.000,00 980.609.000,00 98,26
Pemasyarakatan Pola
Pangan Berbasis B2SA 48.000.000,00 43.847.000,00 91,35
Peningkatan
Pengolahan dan
Penganekaragaman
Pangan
48.000.000,00 41.050.000,00 85,52
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial di
bidang Ketahanan
Pangan
350.000.000,00 341.900.000,00 97,69
Pembinaan dan
Ketrampilan Kerja bagi
masyarakat melalui
usaha pengolahan
bahan pangan potensi
lokal bidang ketahanan
pangan
100.000.000,00 97.070.000,00 97,07
Bantuan Sarana
Produksi, Bibit/Benih
Perkebunan, Ternak Bagi
Masyarakat/Kelompok
Masyarakat Kawasan
Rumah Pangan Lestari
(KRPL)
153.500.000,00 150.605.000,00 98,11
Pembinaan dan
Pelatihan Ketrampilan
Kerja Bagi Tenaga Kerja
dan Masyarakat melalui
Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
96.500.000,00 94.225.000,00 97,64
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 2.053.606.300,00 1.797.492.218,00 87,53
Penyediaan Jasa
Tenaga Non PNS 929.985.400,00 715.036.368,00 76,89
Penyediaan jasa
Administrasi
kepegawaian
83.200.000,00 82.750.000,00 99,46
Penyediaan jasa sarana
dan prasarana kantor 699.625.300,00 676.981.502,00 96,76
Penyediaan jasa
pelayanan administrasi
perkantoran
340.795.600,00 322.724.348,00 94,70
Halaman 180
Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
Aparatur
3.008.879.100,00 2.913.341.119,27 96,82
Pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan
prasarana aparatur
3.008.879.100,00 2.913.341.119,27 96,82
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
40.800.000,00 35.200.000,00 86,27
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
SKPD
40.800.000,00 35.200.000,00 86,27
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
99.000.000,00 95.971.000,00 96,94
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun 33.000.000,00 30.295.000,00 91,80
Penyusunan Rencana
Program dan Kegiatan
SKPD
38.000.000,00 37.930.922,00 99,82
Penyusunan dan
Pengelolaan Database
SKPD
18.000.000,00 17.745.500,00 98,59
Peningkatan
Pengelolaan Barang
Milik Daerah
10.000.000,00 9.999.578,00 99,99
Program Peningkatan
Produksi Perkebunan 802.000.000,00 791.554.228,00 98,70
Peningkatan
Pengendalian
Organisme Pengganggu
Tanaman Perkebunan
50.000.000,00 49.250.000,00 98,50
Peningkatan
Produktivitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan
Semusim
22.000.000,00 21.250.000,00 96,59
Peningkatan
produktivitas dan Mutu
Tanaman Perkebunan
Tahunan
730.000.000,00 721.054.228,00 98,77
Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan
Mutu Komoditi Pertanian
3.641.500.000,00 3.517.830.170,06 96,60
Pengembangan Unit
Pengolahan Benih Padi 1.312.000.000,00 1.264.268.400,00 96,36
Halaman 181
Pengembangan Unit
Perbenihan Kentang 1.598.000.000,00 1.549.900.470,06 96,99
Peningkatan
Pengendalian
Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) Pangan
dan Hortikultura
73.000.000,00 70.500.000,00 96,58
Pengembangan
Tanaman Hortikultura
Unggulan
78.000.000,00 76.679.000,00 98,31
Peningkatan
produktivitas dan mutu
tanaman pangan
130.500.000,00 126.688.000,00 97,08
Pengembangan Unit
Pembenihan Hortikultura 450.000.000,00 429.794.300,00 95,51
Program Peningkatan
Kualitas Bahan Baku 2.490.749.795,00 2.334.844.740,31 93,74
Penerapan
Pembudidayaan sesuai
dengan Good
Agricultural Practices
Tembakau
1.012.255.795,00 897.152.992,00 88,63
Penanganan Panen dan
Pasca Panen 194.125.000,00 179.854.700,00 92,65
Dukungan Sarana dan
Prasarana Usaha Tani
Tembakau
214.098.000,00 211.365.435,31 98,72
Penumbuhan dan
Penguatan
Kelembagaan
916.021.000,00 894.372.128,00 97,64
Penerapan Inovasi Teknis 154.250.000,00 152.099.485,00 98,61
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani 554.000.000,00 553.278.000,00 99,87
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Petani 148.000.000,00 147.748.000,00 99,83
Peningkatan Program dan
Informasi penyuluhan 338.000.000,00 338.000.000,00 100
Pengembangan Agribisnis 68.000.000,00 67.530.000,00 99,31
Program Penyediaan
Sarana dan Prasarana
Pertanian
8.902.000.000,00 8.798.786.185,87 98,84
Peningkatan
Pengelolaan Lahan dan
Air
8.205.000.000,00 8.110.130.685,87 98,84
Halaman 182
Peningkatan
Penyediaan Pupuk dan
pestisida pertanian
572.000.000,00 563.730.500,00 98,55
Peningkatan
penyediaan alat dan
mesin Pertanian
125.000.000,00 124.925.000,00 99,94
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial Di
Bidang Pertanian
250.000.000,00 242.945.000,00 97,18
Bantuan Sarana
Produksi, Bibit/Benih
Perkebunan, Ternak Bagi
Masyarakat/Kelompok
Masyarakat
221.500.000,00 217.500.000,00 98,19
Pembinaan dan
Pelatihan Ketrampilan
Kerja Bagi Tenaga Kerja
dan Masyarakat melalui
Pengembangan
Budidaya Tanaman
Perkebunan
28.500.000,00 25.445.000,00 89,28
Jumlah total 23.286.535.195 22.488.648.661,51 96,57
Halaman 183
Dengan melihat kinerja Urusan Pangan dan Urusan
Pertanian pada tahun 2019 yang hampir sama dengan
tahun 2018 maka dapat diketahui terdapat permasalahan
dalam mencapai tujuan pembangunan. Dimana secara
pengaruh alam (masa kemarau yang panjang) memberikan
pengaruh penurunan produksi. Diperkirakan terdapat
gejala elnino untuk masa-masa mendatang, sehingga
dikuatirkan terjadi permasalahan hidrologi untuk tahun-
tahun mendatang. Untuk perlu dilakukan mitigasi dan
adaptasi masalah pangan dan pertanian dengan
melibatkan stakeholder.
Untuk tahun 2019 pada petani telah mengambil
pengalaman dari tahun 2018 sehingga mereka sudah
melakukan adaptasi secara tersendiri. Diperkirakan
dampak kondisi ini masih berlangsung hingga tahun 2020.
Demikian laporan kinerja Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kabupaten Probolinggo dan atas perhatian
semua pihak kami sampaikan terima kasih.
BAB PENUTUP
Halaman a