46
SMA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEJARAH INDONESIA

SEJARAH INDONESIA SMA · Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Pendahuluan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SMA

    DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATASDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    SEJARAH INDONESIA

  • 1

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Diterbitkan oleh

    DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATASDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033

    Pengarah

    Hamid Muhammad, Ph.DDirektur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

    Penanggung Jawab

    Drs. Purwadi Sutanto, M.SiDirektur Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Koordinator Pengembang Modul

    Dr. Eko WarisdionoKasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

    Koordinator Pelaksana

    Dra. Elia UlfahKepala Seksi Pembelajaran, Subdit KurikulumDirektorat Pembinaan SMA

    Penulis Modul

    Drs. Warsono, M.Pd(Guru SMAN 44 Jakarta)No. Telp : 081808791966, e- mail: [email protected]

    Dr. Enung S. Suryana, M.Ed (Guru SMAN 1Cimalaka)No. Telp : 081218085097, e-mail : [email protected]

    Dr. H. Mohamad Agus Nurdin (Guru SMAN 1 Pangandaran)No. Telp : 08122416951, e-mail : [email protected]

    Editor

    Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)Deni Hadiana, M.Si. (Pusat Penilaian Pendidikan)Andri Karmidi, M.Pd. (Guru SMA Plus Prop Riau)

    Layout

    Tim Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan Kemendikbud (2016)Tim Layout Direktorat Pembinaan SMA (Edisi Revisi 2017)

    EDISI REVISI 2017

  • 32

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Kata PengantarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

    Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 3.212 SMA (25%) yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2017/2018, implementasi Kurikulum 2013 diperluas menjadi 7.666 SMA atau sekitar 60%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 4.454 SMA.

    Terhadap 4.454 SMA tersebut, pada tahun 2017 diberikan pembinaan dalam bentuk bimbingan teknis dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Bimbingan teknis Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Penyegaran Instruktur Nasional, Instruktur Kabupaten/Kota, dan Bimbingan Teknis Guru Sasaran.

    Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung bimbingan teknis Kurikulum 2013 dalam bentuk modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013 tahun 2017 untuk 31 mata pelajaran dan bimbingan konseling serta panduan teknis pengelolaan bimbingan teknis Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut merupakan revisi modul tahun 2016 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

    Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan revisi naskah modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah lebih lanjut.

    Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dan bimbingan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

    Jakarta, Februari 2017Direktur Pembinaan SMA,

    Drs. Purwadi Sutanto, M.SiNIP. 19610404 198503 1 003

    Kata PengantarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

    Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 3.212 SMA (25%) yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2017/2018, implementasi Kurikulum 2013 diperluas menjadi 7.666 SMA atau sekitar 60%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 4.454 SMA.

    Terhadap 4.454 SMA tersebut, pada tahun 2017 diberikan pembinaan dalam bentuk bimbingan teknis dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Bimbingan teknis Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Penyegaran Instruktur Nasional, Instruktur Kabupaten/Kota, dan Bimbingan Teknis Guru Sasaran.

    Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung bimbingan teknis Kurikulum 2013 dalam bentuk modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013 tahun 2017 untuk 31 mata pelajaran dan bimbingan konseling serta panduan teknis pengelolaan bimbingan teknis Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut merupakan revisi modul tahun 2016 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

    Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan revisi naskah modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah lebih lanjut.

    Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dan bimbingan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

    Jakarta, Februari 2017Direktur Pembinaan SMA,

    Drs. Purwadi Sutanto, M.SiNIP. 19610404 198503 1 003

    Kata PengantarKementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

    Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 3.212 SMA (25%) yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2017/2018, implementasi Kurikulum 2013 diperluas menjadi 7.666 SMA atau sekitar 60%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 4.454 SMA.

    Terhadap 4.454 SMA tersebut, pada tahun 2017 diberikan pembinaan dalam bentuk bimbingan teknis dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Bimbingan teknis Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Penyegaran Instruktur Nasional, Instruktur Kabupaten/Kota, dan Bimbingan Teknis Guru Sasaran.

    Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung bimbingan teknis Kurikulum 2013 dalam bentuk modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013 tahun 2017 untuk 31 mata pelajaran dan bimbingan konseling serta panduan teknis pengelolaan bimbingan teknis Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut merupakan revisi modul tahun 2016 dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

    Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan revisi naskah modul bimbingan teknis implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah lebih lanjut.

    Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dan bimbingan konseling dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

    Jakarta, Februari 2017Direktur Pembinaan SMA,

    Drs. Purwadi Sutanto, M.SiNIP. 19610404 198503 1 003

  • 54

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    KATA PENGANTAR DAFTAR ISI STRUKTUR PROGRAM BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN 2017

    ALUR PENYAJIAN MATERI BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN 2017 MODUL BIMBINGAN TEKNIS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA

    PENDAHULUAN A. Rasional B. Bahan Bacaan C. Tujuan D. Hasil yang Diharapkan

    MODUL 1ANALISIS KOMPETENSI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN Fokus Modul

    UNIT 1 : ANALISIS DOKUMEN : SKL, KI-KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN UNIT 2 : ANALISIS MATERI Dalam BUKU TEKS PELAJARANUNIT 3 : ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANUNIT 4 : ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

    MODUL 2PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Uraian Singkat MateriB. Fokus ModulC. PenugasanD. Refleksi

    MODUL 3PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN A. Uraian Singkat MateriB. Fokus ModulC. Review Video Pembelajaran D. PenugasanE. Refleksi

    MODUL 4PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR A. Uraian Singkat MateriB. Fokus ModulC. PenugasanD. Refleksi

    3

    4

    6

    7

    9

    9121313

    1515

    21

    313957

    6767757575

    777778787878

    8181888888

    Daftar Isi Materi Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 SMA Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

  • 76

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    C. Materi Penunjang (4 Jam)1 Tes Awal 1 Panitia2 Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu Pendi-

    dikan1 Pejabat

    Struktural3 Tes Akhir 1 Panitia4 Penutupan : Review dan Evaluasi Bimbingan teknis 1 Koord.

    Instruktur

    Jumlah 52

    No Materi Jam @ 45’

    Narasum-ber/

    InstrukturA. Materi Umum (16 Jam)

    1 Pembelajaran Aktif 2 Instruktur2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah

    Aman3 Instruktur

    3 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Instruktur4 Penguatan Literasi dalam Pembelajaran 2 Instruktur5 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 2 Instruktur6 Penyelenggaraan Bimbingan teknis dan Pendampin-

    gan Berbasis Sekolah2 Instruktur

    B. Materi Pokok (32 Jam)1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 3 Instruktur2 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata pelajaran

    3 Instruktur

    b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 3 Instrukturc. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 Instrukturd. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 Instruktur

    3 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    6 Instruktur

    4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8 Instrukturb. Review Hasil Praktik 2 Instruktur

    5 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

    4 Instruktur

    Struktur ProgramBImBINgaN tEkNIS ImPLEmENtaSI kurIkuLum 2013 SmatahuN 2017

    No Materi Jam @ 60’Narasumber/

    Instruktur

    A Materi Umum (7 Jam)

    1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Instruktur

    2 Penguatan Pendidikan Karakter 2 Instruktur

    3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Instruktur4 Penyelenggaraan Pendampingan 1 InstrukturB Materi Pokok (28 Jam)1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2 Instruktur2 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 2 Instruktur

    b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 2 Instrukturc. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 2 Instrukturd. Analisis Penilaian Hasil Belajar 2 Instruktur

    3 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4 Instruktur4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

    a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 10 Instrukturb. Review Hasil Praktik 1 Instruktur

    5 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 3 Instruktur

    C Materi Penunjang (4 Jam)

    1 Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Pejabat Struktural2 Tes Awal 1 Panitia3 Tes Akhir 1 Panitia4 Penutupan : Review dan Evaluasi Bimbingan Teknis 1 Pejabat Struktural

    Jumlah 39

    Tes Awal

    Analisis Materidalam Buku Teks

    Pelajaran

    Analisis Penilaian Hasil Belajar

    Analisis Dokumen :SKL, KI_KD, Silabus,dan Pedoman Mapel

    Kompetensi,Materi, Pembelajaran

    dan Penilaian

    PenyelenggaraanPendampingan

    Pembukaan : Kebijakan

    Peningkatan MutuPendidikan

    Penerapan LiterasiDalam Pembelajaran

    Penguatan Pendidikan Karakter

    Kebijakan dan DinamikaPerkembangan

    Kurikulum

    Penutupan : Reviewdan Evaluasi

    PelatihanTes Akhir

    Praktik Pengelolaandan PelaporanPenilaian Hasil

    Belajar

    Review Hasil Praktik

    PerancanganRencana

    PelaksanaanPembelajaran (RPP)

    PraktikPembelajarandan Penilaian

    aLur PENYaJIaN matErI BImBINgaN tEkNIS ImPLEmENtaSI kurIkuLum 2013 SmatahuN 2017

  • 98

    Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Pendahuluan

    Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Modul Bimbingan Teknis Guru Sejarah Indonesia Kurikulum 2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri modul yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing modul terdiri atas Uraian Singkat Materi, Fokus Modul, Penugasan, dan Refleksi. Modul-modul tersebut adalah;Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan PenilaianModul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Modul 3: Praktik Pembelajaran dan PenilaianModul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Peta modul tersebut dapat digambarkan disamping berikut.

    Rasional

    Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih peka teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik. Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.Keselarasan (Alignment)Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.

    Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya, Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, maka Direktorat Pembinaan SMA menyusun Modul Bimbingan teknis Guru yang berisi petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta bimbingan teknis. Modul tersebut disusun dalam 4 (empat) seri modul yang saling terkait dengan harapan dapat membantu Anda dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

    Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

  • 1110

    Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Peta modul tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

    MODUL 1Analisis Kompetensi Materi Pembelajaran

    dan Penilaian

    MODUL 2Perancangan RPP

    MODUL 3Praktik Pembelajaran dan Penilaian Hasil

    Belajar

    MODUL 4Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil

    Belajar

    Unit 1 Analisis Dokumen SKL, KI, KD

    dan Silabus

    Unit 2 Analisis Materi dalam Buku Teks

    Pelajaran

    Unit 3 Analisis Penerapan Model

    Pembelajaran

    Unit 4 Analisis Penilaian Hasil Belajar

    LK 1.1 Analisis Keterkaitan SKL, KI,

    KD

    LK 1.2 Analisis Materi dalam Buku Teks

    Pelajaran

    LK 1.3 Analisis Penerapan Model

    Pembelajaran

    LK 1.4 Analisis Penilaian Hasil Belajar

    LK 2 Penerapan Model Pembelajaran

    LK 3 Pelaksanaan Pembelajaran dan

    Penilaian

    LK 4 Pengolahan dan Pelaporan Hasil

    Belajar

    Sesuai dengan Tujuan bimbingan teknis, maka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam modul ini seperti pada bagan berikut.

    PETA KOMPETENSI

    Menganalisis Keterkaitan SKL,KI-KD dan Silabus

    Menganalisis Kompetensi,Materi, Pembelajaran

    dan Penilaian

    Merancang RPP

    Mempraktikkan Pembelajarandan Penilaian

    Praktik Pengolahandan Pelaporan Penilaian

    Hasil Belajar

    Guru Mampu MelaksanakanPembelajaran dan Penilaian

    Berdasarkan TuntutanKurikulum 2013

    Menyusun keterkaitanantara domain Sikap, Pengetahuan,

    dan Keterampilan

    Menganalisa Materidalam buku teks

    Menganalisa PelaksanaanPembelajaran

    Aktualisasi Kegiatan MelaluiPend. Kepramukaan

    HOTS

    Mengidenti�kasi KarakteristikMapel

    Memberikan PengalamanBelajar Pada Siswa

    Merancang Pembelajaran/Menyusun RPP

    MelaksanakanPembelajaran

    Menyusun InstrumenPenilaian Sesuai IPKyang dikembangkan

    Menganalisis PenilaianHasil Belajar

    Memanfaatkan HasilAnalisis Penilaian

    Hasil Belajar

    Menganalisis Penilaian Hasil Belajar

    Penguatan Pendidikan Karakter

    Literasi Dalam Pembelajaran

    MenganalisisMateri Pembelajaran

    Mengidenti�kasi muatanlokal sbg konteks/muatanyang dapat diintegrasikan

    Mengembangkan IndikatorPencapaian Kompetensi

    (IPK)

    Gambar 2. Peta Kompetensi

  • 1312

    Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Bahan Bacaan

    Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan untuk membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.Selain itu Anda dianjurkan juga untuk memahami buku teks Sejarah Indonesia dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA, antara lain sebagai berikut.

    • Hand Out Mata Pelajaran Sejarah Indonesia• Panduan Penyusunan RPP• Silabus Sejarah Indonesia• Pedoman Mata Pelajaran Sejarah Indonesia• Model-Model Pembelajaran• Panduan Muatan Lokal• Panduan Penilaian

    Tujuan

    Modul Bimbingan teknis ini berTujuan untuk:• mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada

    mata pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.• mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai

    dengan Kurikulum 2013.• meningkatkan praktik pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas.

    Hasil yang Diharapkan

    Hasil yang Diharapkan dari bimbingan teknis ini adalah:1. meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian mata

    pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai

    dengan Kurikulum 2013.3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Sejarah

    Indonesia di kelas.

    Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 39 jam pelajaran, @ 60 menit. Dengan demikian gunakanlah dengan waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok.

  • 1514

    Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian Modul Bimbingan Teknis: Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    Fokus Modul

    Fokus Modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:

    • Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman MatapelajaranBagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

    • Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks PelajaranMembahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks pelajaran, sehingga Anda dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika ada).Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah disusun merupakan lampiran RPP.

    • Unit 3: Analisis Penerapan Model PembelajaranMembahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya.

    • Unit 4: Analisis Penilaian Hasil BelajarBagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini berTujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

    Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Untuk lebih memahami materi dalam modul ini, pada akhir setiap unit Anda dianjurkan untuk mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau Refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.

  • 1716

    Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 1 - Unit 1 ( 2 X 60 Menit = 120 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Menemukan hal penting pada Permendikbud No 20 ,21,22,23,24 Th 2016Memahami keterkaitan SKL,KI-KD dalam pembelajaran dan penilaianMencermati modul 1unit 1

    Penegasan hasil diskusiPenekanan pada Pembelajaran HOTS,4C,Literasi dan Karakter

    KESIMPULAN (20 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    KEGIATAN INTI(85 Menit)

    Penguatan yang harus dilakukan

    REFLEKSI(10 Menit)

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 1 - Unit 2 ( 2 X 60 Menit = 120 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Mencermati modul 1 unit 2Mencermati materi mulok dalam buku teksMencermati materi yang membangun 4 C dalam buku teksMencermati nilai nilai karakter dalam buku teks

    Penegasan hasil diskusiPenekanan pada Pembelajaran HOTS,4C,Literasi dan Karakter

    KESIMPULAN (20 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    KEGIATAN INTI(85 Menit)

    Penguatan yang harus dilakukan

    REFLEKSI(10 Menit)

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 1 - Unit 3 ( 2 X 60 Menit = 120 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Mencermati modul 1 unit 3Memahami sintaks/tahapan dalam model pembelajaranMencermati sintaks/tahapan dalam setiap model pembelajaran

    Penegasan hasil diskusiPenekanan pada Pembelajaran HOTS,4C,Literasi dan Karakter

    KESIMPULAN (20 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    KEGIATAN INTI(85 Menit)

    Membangun komitmen melaksanakan pembelajaran aktif yang menyenangkan dan menantang

    REFLEKSI(10 Menit)

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 1 - Unit 4 ( 2 X 60 Menit = 120 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Mencermati modul 1 unit 4Merevew cara menentukan kkmMenegaskan ketentuan yang harus dilakukan dalam melakukan penilaianMencermati panduan penilaian untuk SMA

    Penguatan terhadap penentuan KKM dan Predikat penilaianPenguatan terhadap pelaksanaan Remediel dan Pengayaan

    KESIMPULAN (20 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    KEGIATAN INTI(85 Menit)

    Membangun komitmen melaksanakan penilaian sesuai ketentuan yang berlaku

    REFLEKSI(10 Menit)

  • 1918

    Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 3 (4 X 60 Menit = 240 Menit)

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 4 (11 x 60 Menit = 660 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Cermati modul 2Cermati Permendikbud No 22 Tahun 2016

    Melakukan telaah RPPInstrumen telaah RPP

    TELAAH RPP(60 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    REVIEW KOMPONEN RPP

    (40 Menit)

    Memberikan penguatan terhadap hal penting yang harus dilakukanBerkomitmen

    REFLEKSI(5 Menit)

    Menyusun untuk 1 KD

    PENGEMBANGAN RPP(120 Menit)

    Memberikan penekanan terhadap hal-hal yang utama dalam penyusunan RPP

    KESIMPULAN(10 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce breaking

    Mencermati modul 3Penguatan dalam proses pembelajaran

    Melakukan evaluasi/kajian terhadap pelaksanaan pembelajaranInstrumen pengamatan pembelajaran

    REVIEW PELAKSAN-AAN PEMBELAJARAN

    (60 Menit)

    PENDAHULUAN(5 Menit)

    REVIEW PROSES PEMBELAJARAN

    (60 Menit)

    Memberikan penguatan

    REFLEKSI(5 Menit)

    Melaksanakan peembelajaran dan penilaian sesuai alokasi waktu dalam RPP

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN

    PENILAIAN(510 Menit)

    Memberikan penekanan terhadap hal yang menjadi perhatian utama dalam pembelajaran

    KESIMPULAN(15 Menit)

    ALUR PENYAJIAN MATERIPenyajian Modul 4 (3 x 60 Menit = 180 Menit)

    Pengkondisian pesertaIce Breaking

    Cermati modul 4Jenis penilaian yang dilakukanPenentuan penskoran

    Pengolahan nilai hasil belajarMenyusun tindak lanjut hasil penilaian

    PENGOLAHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

    (40 Menit)PENDAHULUAN

    (5 Menit)

    REVIEW PELAKSAN-AAN PENILAIAN

    (20 Menit)

    Menyusun laporan hasil belajarMenuliskan deskripsi capaian kompetensi

    PELAPORAN PENILA-IAN HASIL BELAJAR

    (50 Menit)

    Menyimak aplikasi E RaportPraktik entry data pada E Raport

    E- RAPORT(50 Menit)

    Memberikan penguatan terhadap praktik baik dalam pembelajaran

    KESIMPULAN DAN REFLEKSI(15 Menit)

  • 2120

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Uraian Singkat Materi

    Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, Pembelajaran, dan SilabusStandar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.

    3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

    4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

  • 2322

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Standar kompetensi lulusan merupakan muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjaba

    • Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran

    pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.• Kompetensi Inti merupakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran

    pada tingkat kompetensi tertentu.• Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu

    mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

    Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.

    a. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

    b. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah guru dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

    c. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.

    d. Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus.e. Tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan dalam RPP .

    Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

    Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi PembelajaranPengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan 2 kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret.

    Mata pelajaran Sejarah Indonesia pada jenjang pendidikan SMA/MA dan SMK/MAK mengkaji berbagai peristiwa sejarah bangsa Indonesia pada masa lampau dan pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa pada masa kini serta merancang kehidupan bangsa di masa depan. Mata pelajaran Sejarah Indonesia meliputi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia, ditujukan untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa agar mengenal jati diri dan menjadikannya sebagai landasan dalam membangun persatuan dan kesatuan maupun untuk berkontribusi membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar:

    • Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia mulai dari periode asal-usul adanya kehidupan manusia di Indonesia hingga sekarang;

    • Pemahaman tentang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;

    • Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan tokoh di tingkat nasional dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam perjalanan Sejarah Indonesia;

    • Tugas dan tanggung jawab untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting dan terjadi di seluruh wilayah NKRI serta seluruh periode sejarah kepada generasi muda bangsa.

  • 2524

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Adapun Tujuan mata pelajaran Sejarah Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

    • Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air, melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan bangsa.

    • Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.

    • Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang mencerminkan karakter diri, masyarakat, dan bangsa.

    • Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu dan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.

    • Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.

    • Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) yang menjadi dasar untuk kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif.

    • Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber seperti buku teks, buku referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan “her or his own histories”.

    • Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan masa depan.

    Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda memperhatikan karakteristik mata pelajaran Sejarah Indonesia tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Sejarah Indonesia terbaru.Gambar 4 dibawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

    Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

    Mapel

    Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Sejarah Indonesia kelas X:

    Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

    Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

    KD Kompetensi/Kata Kerja Materi

    3.6 Menganalisis • Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha; kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya

    • Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini.

    4.6 Penalaran dalam bentuk tulisan (membuat tulisan)

    • berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

    Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.Sebagai contoh; KD 3.6 diatas, sebelum peserta didik memiliki kompetensi untuk menganalisis, maka peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami dan menerapkan. Pada KD 4.6, sebelum peserta didik memiliki kompetensi keterampilan untuk menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan (membuat tulisan) yang menurut taksonomi Anderson termasuk dalam menciptakan, maka peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menilai.

    Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)).Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi Tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.

  • 2726

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Tabel 2. Jenjang HOTS

    Jenjang HOTS Kemampuan Kata KerjaAnalisis Mengelompokkan dalam ba-

    gian-bagian penting dari sebuah sumber informasi/benda yang dia-mati/ fenomena sosial-alam-bu-daya

    a. mediferensiasi kelompok informasi

    b. memilih informasi berdasarkan kelompok

    c. menentukan fokus penting suatu informasi

    Menentukan keterkaitan antar komponen

    a. mengorganisasi keterkaitan antar kelompok /menyusun

    b. menemukan koherensi antar kelompok

    c. membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi

    Menemukan pikiran pokok/bias /nilai penulis atau pemberi infor-masi

    a. memberi label untuk kelompok yang dikembangkan

    b. menemukan bias penulis/pemberi informasi

    Evaluasi Menentukan kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan/ proporsi suatu bentuk/proporsi suatu penyajian drama tari

    a. mencek kesinambungan

    b. mendeteksi unsur yang sama

    c. memonitoring kegiatan

    d. mentes/menguji

    Menentukan kesesuaian metoda/ prosedur/ teknik/rumus/prinsip dengan masalah

    a. mengeritik kelebihan dan kelema-han informasi atau bagiannya

    b. memberikan penilaian berdasar-kan kriteria

    Mencipta Mengembangkan hipotesis mengembangkan

    Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ciptaan

    a. merencanakan

    b. mendesain

    mengembangkan produk baru a. menghasilkan

    b. mekonstruksi

    c. merekonstruksi

    HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.

    Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.

    Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6: Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.6: Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran materi kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi, politik, pemerintaha dan sosial budaya kerajaan Kutai.

    4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu kehidupan masyarakat, pemerintah, budaya, dan bukti-bukti pengaruh Hindu dan Budha yang masih ada sampai dengan masa kini.

    5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.

    Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi

    KD Kemampuan Berfikir Kemampuan Berpikir Jembatan Materi

    KD 3.6 Menganalisis • Menjelaskan

    • Menjelaskan

    • Mengidentifikasi

    • Menunjukan atau member contoh

    • Kehidupan mas-yarakat

    • Pemerintahan

    • Budaya

    • Bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang ada pada masa kini

    KD 4.6 Menyajikan hasil pe-nalaran dalam bentuk tulisan

    • Membuat • Nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

    Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

  • 2928

    Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    IPK untuk KD 3.1 adalah:

    KD IPK3.6 Menganalisis perkemban-gan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada ke-hidupan masyarakat Indonesia masa kini

    3.6.1 Menjelaskan perkembangan ke-hidupan masyarakat kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

    3.6.2 Menjelaskan sistim pemerintahan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

    3.6.3 Mengidentifikasi hasil-hasil kebu-dayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Bud-dha di Indonesia.

    3.6.4 Menunjukan bukti-bukti pengaruh Hinddu dan Buddha yang masih berlaku sampai dengan saat ini

    4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

    4.6.1 Membuat rancangan penelitian seder-hana tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hin-du dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

    4.6.2 Membuat laporan tertulis hasil peneli-tian sederhana tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kera-jaan Hindu dan Buddha yang masih berke-lanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

    PenugasanCoba Anda kutip pasangan KD-KI 3 dan KD-KI 4, dan analisis dengan menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!

    RefleksiPESERTA • Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami dan menganalisis

    keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.• Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada

    yang belum dipahami atau membingungkan.• Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh

    dari modul dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

    INSTRUKTUR

    • Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.• Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya

    dalam merancang kegiatan pembelajaran.

    B.

    C.

  • 3130

    Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

    Uraian Singkat Materi1. Pengembangan Materi PembelajaranSetelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Anda harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.Contoh:

    Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

    1) Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia

    • perkembangan kehidupan masyarakat

    • sistim pemerintahan

    • hasil-hasil kebudayaan

    2) Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini

    Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP.

    Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hierarki.

    A.

  • 3332

    Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Contoh:

    Materi Terkait Pengatahuan Tentang Contoh Materi

    Fakta Macam-macam-prasasti, candi, peta hubungan laut antara India-China abad ke-1, dan letak kerajaan Majapahit.

    Konsep Teori Brahmana, teori Waisya, teori Ksatrya, teori Sudra, dan teori Arus Balik

    Prosedur Membuat kronologis berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia

    Metakognitif Membuat tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

    Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi lampiran di RPP.

    Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan terkait dengan materi;

    Kerajaan Kutai

    a. Perkembangan Kehidupan Masyarakat• Perkembangan kehidupan masyarakat Kutai sangat dipengaruhi oleh letak geografis;

    yaitu terletak di pinggir sungai Mahakam sehingga memungkinkan masyarakat kutai mengembangkan untuk pertanian, peternakan, dan perdagangan.

    • Menjalin hubungan dagang dengan India dan China.

    b. Sistim pemerintahan• Berdasarkan informasi dari Yupa-yupa yang ditemukan menunjukan bahwa Kutai

    berbentuk kerajaan dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Mulawarman.

    • Corak pemerintahan akibat pengaruh dari India.• Hasil-hasil kebudayaan.• Prasasti-prasasti.

    2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakanKeterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5 berikut.

    Gambar 1.3. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran.

    Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran.

    Contoh untuk KD 3.6 dan KD 4.6 di atas, sumber belajar utamanya adalah buku teks Sejarah Indonesia untuk kelas X yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015 ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya buku “Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid I karya Taufik Abdullah dan Adrian B Lapian, terbitan PT Ichtiar Baru van Hoeve Jakarta 2012. Buku sumber yang digunakan disesuaikan dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia di perpustakaan sekolah.

  • 3534

    Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD 3.6 dan 4.6 tersebut Anda dapat menggunakan lembar peraga seperti peta dan gambar-gambar hasil kebudayaan. menggunakan Power Point (PPt) untuk mempermudah menjelaskan materi-materi essensial, atau Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan suplemen yang dibuat dan digunakan oleh guru untuk mendukung tercapainya Tujuan pembelajaran. LKS bukan sekedar kumpulan soal-soal, melainkan harus berupa petunjuk kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas dalam bentuk lembar kegiatan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD).

    3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan berikut.

    Buku Teks Buku/sumber lain

    Pengetahuan tentang; • Fakta • Konsep • Prosedur • Metakognisi

    Materi

    Memuat Konteks

    muatan lokal

    Dapat diaktualisasikan dalam kegaiatn keparamukaan

    Reguler Remedial Pengayaan

    Tabel 1.4 Analisis Materi dala Buku Teks Mata Pelajaran

    Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

    Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

    Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:

    1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya. 2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

    Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.

    • Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

    • Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.

    • Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

    Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran. Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai berikut.

    • Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Pembina pramuka.

    • Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU.• Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.• Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.• Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh dapat dilaksanakan

    di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka.

    • Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut.

  • 3736

    Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Pengetahuan Materi RegulerMateri Reme-

    dial/

    PengayaanMuatan Lokal

    Materi yang dapat diaktual-isasikan dalam

    Kegiatan Kepra-mukaan

    Fakta

    Konsep

    Prosedur

    Metakognitif

    • Kelahiran agama Hindu

    • Kelahiran agama Buddha

    • Hasil-hasil kebudayaan Hindu dan buddha

    • Masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia; teori Brahmana, Ksatrya, Waisya, Sudra, dan teori Arus-Balik.

    • Akulturasi kebudayaan Nusantara dengan Hindu dan Buddha

    • Terbentuknya jaringan nusantara melalui perd-agangan.

    • Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha; berdasarkan kronologis berdirinya.

    • Bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

    • Terbentuknya jaringan nu-santara melalui perdagangan

    • Hasil-hasil kebudayaan Hindu dan Buddha yang ada di lingkun-gan sekitar siswa

    • Bukti-bukti pengaruh Hin-du dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

    Catatan;Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas,

    Penugasan

    Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah ditentukan di Penugasan pada Unit 1, coba Anda lihat kolom pada tabel berikut!

    KD IPK Materi Pokok atau ma-teri dalam Silabus Kegiatan Pembelajaran

    3.….(KD-KI3)

    4…..(KD-KI4)

    2. Dari hasil hasil tabel di atas;• Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan

    muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.• Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.• Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Sejarah Indonesia kelas X

    halaman….., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.

    Pengetahuan Materi Reg-uler

    Materi Remedial/Pen-gayaan

    Muatan Lokal

    Materi yang dapat diaktualisasikan dalam

    Keg. Kepramukaan

    Fakta ;….

    Konsep…

    ……

    …… …… ……. …..

    Refleksi

    PESERTA • Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi

    pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman Mata pelajaran, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.

    • Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

    • Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

    INSTRUKTUR• Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.• Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan materi pembelajaran dan

    bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku teks, Pedoman Mata pelajaran, dan Silabus.

  • 3938

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Uraian Singkat Materi1. Karakteristik Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirian yang sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas.

    1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas• interaktif dan inspiratif;• menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk

    berpartisipasi aktif;• kontekstual dan kolaboratif;• memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

    peserta didik; dan• sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta

    psikologis peserta didik.

    2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut: • peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;• peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;• proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;• pembelajaran berbasis kompetensi;• pembelajaran terpadu;• pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki

    kebenaran multi dimensi;• pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;• peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-

    skills dan soft-skills;• pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

    peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;• pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing

    ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

    • pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;• pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

    efisiensi dan efektivitas pembelajaran;• pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta

    didik; dan• suasana belajar menyenangkan dan menantang.

    A.

  • 4140

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi. Berikut adalah contoh materi pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas X yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam KD 3.6 dan 4.6; Misalnya peninggalan tata kota pada kota-kota tua di masa lalu dan pengelolaan lingkungannya dengan penataan kota di masa sekarang. Bahkan juga dari tata kota tersebut bisa dilihat bagaimana masyarakat masa lalu memelihara lingkungan alam yang penuh dengan kearifan lokal bisa dikaitkan dengan pelestarian lingkungan sekarang. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu cara yang dilakukan agar pembelajaran sejarah menjadi kontekstual dan menarik. Teknologi informasi yang digunakan dapat berupa informasi dari link terkait (misalnya google), film dokumenter, foto-foto sejarah, video sejarah, perpustakaan digital, museum digital, dan sebagainya. Penggunaan teknologi informasi akan menjadi kontekstual dengan menampilkan materi sejarah menjadi hidup, seolah-olah hadir pada saat ini dan tidak terjebak pada pengolahan materi yang bersifat verbalistik seperti metode ceramah. Pemanfaatan teknologi informasi ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah di mana satuan pendidikan itu berada.

    2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik Sejarah Indonesia serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.

    Tabel 1.5. Deskripsi Kemampuan Kognitif

    KATEGORI DESKRIPSI

    Mengingat (Remember)

    Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; me-manggil/recalling/retrieving)

    Memahami (Understand)

    Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (inter-pretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/classi-fying/categorizing, meringkas/summarizing/abstracting, menyimpulkan/concluding/extrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/com-paring/contrasting/mapping/ matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)

    Menerapkan (Apply)

    Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)

    Menganalisis (Analyze)

    Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/struc-turing), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis (attributing/decon-structing) H

    O T S

    Mengevaluasi (Evaluate)

    Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/co-ordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

    Mencipta (Create) Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (plan-ning/designing), mengembangkan produk baru (producing/constructing)

    Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 1.5 di atas, ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi (HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3.

    Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6: Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63: Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi, politik, pemerintahan dan sosial budaya kerajaan Kutai

    Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.6 dan 4.6 mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X Semester 2.

    KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN SRIWIJAYA

    Berdasarkan letak geografis kerajaan Sriwijaya yang terletak di posisi silang perdagangan antara India dan Cina, Kerajaan Sriwijaya akhirnya berkembang menjadi kerajaan Maritim yang hebat. Selanjutnya perdagang menjadi mata pencaharian utama di kerajaan Sriwijaya para pedagang Cina akan singgah dahulu ke Sriwijaya sebelum berlayar ke India, Seluruh kapal yang bongkar muat harus membayar pajak. Tampilnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan memberikan kemakmuran bagi masyarakat Sriwijaya dan perdagangan tersebut telah memperkuat kedudukan Sriwijaya sebagai negara maritim. Informasi di atas diperkuat dengan ditemukannya prasasti Ligor yang menginformasikan pendirian pangkalan pertahanan yang berada di daerah Ligor untuk memperkuat kedudukan Sriwijaya.

    PERTANYAAN

    Memperhatikan ide pokok dari deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan faktor pendorong munculnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan internasional adalah

    a. Letak Sriwijaya yang strategisb. Kontrol raja yang sangat kuat terhadap perekonomian Sriwijaya c. Banyaknya pedagang yang melakukan bongkar muat di pelabuhan Sriwijayad. Sumber daya alam Sriwijaya yang melimpahe. Perdagangan menjadi sektor ekonomi yang diandalkan oleh pemerintah

    Kunci Jawaban: B

  • 4342

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    3. Model-model PembelajaranPelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu. a. Kegiatan Pendahuluan

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru: • mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan; • mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan

    sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

    • menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

    • menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

    • menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

    b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus.

    c. Kegiatan PenutupKegiatan penutup terdiri atas: 1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan Refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan 2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

    Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

    Contoh : Kegiatan Inti dalam pembelajaran Sejarah Indonesia KD. 3.6

    Mengamati • Membaca buku teks dan/atau melihat peta lokasi kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta gambar-gambar peninggalan zaman Hindu dan Buddha di Indonesia ; Candi-candi Hindu dan candi-candi Bud-dha

    Menanya • Membuat dan/ mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi ten-tang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui se-bagai klarifikasi tentang perkembangan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

    Mengumpulkan informasi/mencoba

    • Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan perkembangan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang ma-sih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan Buddha yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat.

    Mengasosiasi • Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari bacaan mau-pun sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan perkembangan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-ker-ajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Bud-dha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

    Mengomunikasikan • Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis mengenai teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkemban-gan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

    Selain itu Anda dapat menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran, KD, atau karakteristik materi, antara lain model Pembelajaran Penemuan (Discovery), Berbasis Masalah, Proyek, atau Inkuiri.

    Discovery LearningContoh: Pembelajaran dengan model Discovery Learning KD 3.5; “Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia”.

  • 4544

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut;

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Stimulation

    (memberi stimulus);

    • Tema-tema yang problematik dan kontroversi cocok dengan model pembelajaran discovery, karena peserta didik dilatih untuk menemukan jawaban di tengah-tengah problem dan kontroversial.

    • Misalnya peserta didik dihadapkan dengan pertanyaan tentang: teori manakah yang paling tepat tentang masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia ?

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Problem Statement(men-gidentifikasi masalah)

    • Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi se-banyak mungkin tentang berbagai teori masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia. Seperti :

    1. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum pedagang?

    2. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Sudra?

    3. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Brahmana? dan,

    4. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?

    • kemudian memilih teori mana yang dianggap paling tepat di antara berbagai teori tersebut, dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) seperti : dari beberapa permasalahan diatas, pem-bawa agama Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah para pedagang karena para pedaganglah golongan pertama yang melakukan kontak dengan masyarakat Indonesia.

  • 4746

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Data Collecting (mengum-pulkan data);

    • Peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan data (collection) berkaitan dengan hipotesisnya melalui berb-agai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, internet, melaku-kan uji coba sendiri dan sebagainya.

    • Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi dengan demikian se-cara tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

    • Selanjutnya peserta didik juga dilatih untuk melakukan kritik sumber atau menyeleksi data/informasi yang diperoleh, dip-ilih yang relevan dengan pemecahan masalah. Apakah data yang didapat akurat atau tidak? relevan atau tidak?

    Data Processing (mengolah data);

    • Merupakan kegiatan mengolah data/informasi hasil kajian atau mengolah sumber sejarah yang telah dilakukan kritik sumber sampai dengan menafsirkan.

    • Dari data-data yang diperoleh, maka kemudian ditafsirkan menjadi suatu pernyataan sesuai dengan data apa adanya.

    Verification (memverifikasi); • Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan.

    • Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi dalam bentuk; benar atau tidak para pedagang merupakan pem-bawa ajaran agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

    Generalization (menyimpul-kan);

    • Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

    • Misalnya; kesimpulan yang didapat bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah para pedagang atau sebaliknya pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah bukan pedagang.

    • Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

    Problem Based learning (PBL)Contoh: Pembelajaran dengan model Problem Based Learning melalui Diskusi Kelompok pada KD 3.5; “Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia”.

    Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Orientasi peserta didik pada masalah

    • Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.

    • Secara berkelompok peserta didik mengamati peta hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra, gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Buddha, dan membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman 69-71. Misalnya kelompok teori Brahmana, kelompok teori Ksatriya dan seterusnya.

    Mengorganisasikan peserta didk • Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorgan-isasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menan-ya) terhadap masalah kajian.

    • Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi per-masalahan-permasalahan sesuai dengan materi kelom-poknya. Misalnya kelompok teori Brahmana; Benarkah golongan Brahmana merupakan pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia? Bagaimanakah golongan Brahmana membawa agama Hindu dan Buddha ke Indonesia? dan seterusnya.

    Membimbing penyelidikan indivi-du dan kelompok

    • Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

    • Secara berkelompok peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi lanjutan baik dari buku, sum-ber, tertulis lainnya, guru dan atau internet, berkaitan dengan materi kelompoknya. Misalnya kelompok; teori Brahmana maka kelompok tersebut mengumpulkan informasi berkaitan dengan teori Brahmana.

    Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

    Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.Berdiskusi sesuai dengan kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman pemahaman materi. Menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat, serta menyajikan dalam bentuk bahan presentasi dan makalah hasil kelompoknya.

    Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

    Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.Diskusi kelas, menyampaikan hasil karya kelompoknya. Mendapatkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dan masukan dari kelompok lain. Berdasarkan diskusi kelas, pertanyaan dan masukan Kemudian kelompok menganalisa dan mengevaluasi untuk mendapat pemecahan masalah.Karya tulis dikumpulkan.

  • 4948

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Project Based Learning (PBL)Contoh: Pembelajaran dengan model Project Based Learning melalui Tugas Kelompok pada KD 3.5 IPK: 3.6.3 “Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia”

    Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Menyiapkan pertanyaan atau Penugasan proyek

    Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.Melalui LCD proyektor ditampilkan gambar-gambar dan video hasil-hasil kebudayaan zaman Hindu dan Buddha di Indonesia disertai dengan narasi pengantar dari guru.Guru dengan peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan mendasar berkaitan dengan hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Misalnya:Bagaimana seni bangunan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia ?Bagaimana seni sastra pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.Dsb

    Mendesain perencanaan proyek Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.Guru dan peserta didik membuat perencanaan tugas proyek. Misalnya; menyusun tata tertib, pembagian kelompok, menentukan waktu penyelesaian tugas, bentuk laporan dan sebagainya

    Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek

    Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.Misalnya; kapan dimulai kegiatan proyek itu, kapan mengumpulkan data, mengolah data, kapan membuat laporan dan sebagainya

    Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

    • Guru melakukan monitoring terhadap pelak-sanaan dan perkembangan proyek. Misalnya menggunakan rubrik monitoring berbentuk cek list tahapan-tahapan pekerjaan proyek; tahap persiapan, pelaksanaan, pembuatan laporan dan sebagainya.

    • Peserta didik mengevaluasi proyek yang se-dang dikerjakan

    • Sesuai dengan waktu yang ditentukan tugas dikumpulkan

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Menguji hasil Peserta didik melakukan presentasi hasil pekerjaan tugas kelompoknyaGuru memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam presentasi peserta didik dan penilaian terhadap hasil laporan misalnya; rancangan tugas, isi, kualitas laporan.Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan-perbaikan.

    Mengevaluasi kegiatan/pengalaman

    Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk perbaikan kinerja selama pproses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu teman baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap awal pembelajaran.

    Inkuiri LearningContoh: Pembelajaran dengan model Inkuiri Learning dengan diskusi kelompok untuk KD 3.5; “Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia”.

  • 5150

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

    Sintak Kegiatan Pembelajaran

    Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam

    Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena.Misalnya; Secara berkelompok peserta didik mengamati peta hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra, gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Budha, dan membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman 69-71..

    Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi.

    Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi permasalahan-permasalahan mengenai teori-teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indoneia, misalnya;Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum pedagang? Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Sudra?Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha dibawa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?

    Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau

    melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Misalnya salah satu kelompok memberikan hipotesa awal sebagai berikut: dari beberapa permasalahan diatas,maka diduga bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah kaum Brahamana.

    Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan,

    Pada tahapan ini peserta didik mengumpulkan data sampai dengan memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.Mengumpulkan informasi terkait dengan hipotesis awal mengenai teori Brahmana melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan Buddha yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat.

    Menganalisis informasi berdasarkan data-data yang didapat dari bacaan maupun sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan mengenai teori Brahmana yang di yakini sebagai teori yang paling benar tentang masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.

    Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,

    Pada tahapan ini peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.Kelompok mempresentasikan teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia berdasarkan hasil kesimpulan kelompoknya.

    4. Pemilihan model pembelajaran yang tepatSesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri. Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai berikut.

    • Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan model yang diuraikan diatas, tetapi menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran bahasa menggunakan pembelajaran berbasis teks.

    • Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.

    • Kesesuaian model pembelajaran dengan Tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.

    • Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan saintifik.

  • 5352

    Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerepan Model Pembelajaran

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

    Contoh :Kegiatan pembelajaran KD 3.5 dan 4.5 dengan menggunakan model Problem Based Learning.

    Komp