SATUAN LAYANAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/8/T1_132004001... · Siswa dapat memahami narsisisme dan ciri-ciri orang narsis. 3. ... mempresentasikan

�

�

�

�

�

�

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK 1 & 2

A. TOPIK PERMASALAHAN : Narsisisme (Cinta Diri).

B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi.

C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok.

D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman.

E. TUJUAN LAYANAN : 1. Agar siswa dapat menjelaskan pengertian narsisisme. 2. Siswa dapat memahami narsisisme dan ciri-ciri orang narsis. 3. Siswa dapat menerapkan perilaku mencintai diri yang tidak berlebihan.

F. SASARAN LAYANAN : Siswa kelas XI SMA Kr. 1 SALATIGA (27

siswa) yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup dan rendah.

G. URAIAN KEGIATAN : Pertemuan 1 : 22 Maret 2012 1. Penyampain materi “Cinta Diri”,yaitu mengenai Narsisisme.

Disini peneliti bertanya pada siswa apa arti narsisisme yang sering mereka dengar dengan kata “narsis”. … Dari beberapa pendapat siswa yang mengemukakan pengertian tentang narsis, ternyata banyak dari mereka yang belum memahami arti narsisisme yang sebenarnya. Untuk itulah peneliti sangat tertarik mengangkat materi ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas XI di SMA Kr. 1 Salatiga.

2. Peneliti menjelaskan bagaiamana pengertian narsisisme sebenarnya yang sangat bertentangan dengan pengertian siswa selama ini. Selain itu peneliti juga memberikan gambaran positif dari pengertian narsisisme itu sendiri, dengan mengemukakan bagaiamana ciri-ciri orang yang narsis. Dari sini keaktifan siswa mulai Nampak dengan rasa penasaran mereka mengenai materi yang diberikan, dengan mengajukan beberapa pertanyaan,

�

�

�

salah satunya mengenai “apa yang dimaksud dengan kepribadian patologis pada orang yang narsisnya berlebihan?”

3. Selanjutnya setelah peneliti membantu permasalahan siswa mengenai pengertian mereka yang salah tentang narsis, melalui pembahasan mengenai narsisisme, dari 27 siswa yang menjadi responden dari penelitian ini, siswa-siswa tersebut dibagi dalam 5 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 5 anak, ada beberapa yang berjumlah 6 siswa dan tiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan sharing mengenai pengalaman-pengalaman mereka mengenai materi narsisisme.

4. Setelah melakukan sharing bersama, tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mengamati perilaku mereka masing-masing apakah diantara mereka ada permasalahan tentang narsisisme. Yang kemudian permasalahan itu dapat dipecahkan bersama dalam satu kelompok.

5. Dari setiap pembahasan yang dilakukan, tiap kelommpok menunjuk satu siswa untuk menjadi sekrtaris yang bertugas menuliskan permasalahan apa saja yang dibahas dalam kelompok tersebut serta bagaiamana pembahasan yang sudah ditempuh , guna mengingatkan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2 : 29 Maret 2012 1. Peneliti mengulas sedikit pembahasan dari maateri sebelumnya (minggu

lalu),dan siswa langsung dibagi pada kelompoknya masing-masing untuk melanjutkan kegiatan minggu lalu.

2. Disini peneliti mengamati hasil diskusi kelompok dengan mengemukakan bagaimana pendapat kellompok mengenai pendapat mereka dalam permainan kelompok yang dilakukan oleh teman-teman mereka minggu lalu.

3. Siswa mencoba menceritakan kembali hasil diskusi yang telah dibicarakan dalam kelompok. Disini maksudnya siswa diuji keberanian mereka dalam mengungkapkan seberapa besar kepercayaan diri mereka dalam mengungkapkan pendapat mereka dihadapan teman-temannya. Diantaranya mengamati kelompok lain atau kelompok temannya berdasarkan materi mengenai cinta diri orang tersebut, adakah hubungan cinta kasih dengan orang lain tersebut terjalin.

4. Dari layanan yang diberikan peneliti mengamati keaktifan siswa yang sangat bersemangat dalam mengikuti layanan yang diberikan, terbukti saat siswa saling bercanda saat teman lainnya mengutarakan pendapatnya. (ejek-ejekan, menyindir kelompok yang dikomentari, dll) namun tugas yang diberkan peneliti tetap berjalan dengan baik.

�

�

�

Materi : Terlampir. H. METODE : Ceramah, diskusi, Tanya jawab, pengamatan,

dan pemberian tugas. I. TEMPAT : Ruang kelas.

PENYELENGGARAAN

J. WAKTU : 2 x 45 menit Hari / Tgl : Kamis, 22 & 29 Maret 2012.

K. PENYELENGGARA : Praktikan LAYANAN

L. PIHAK YANG DIIKUT : SERTAKAN

M. ALAT & PERLENGKAPAN : LCD, Kertas, bolpoin, dan materi.

N. RENCANA PENILAIAN : • Antusiasme siswa dalam mendengarkan penjelasan bimbingan kelompok

dalam meningkatkan kepercayaan diri. • Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan secara tertulis maupun llisan

(mempresentasikan secara kelompok). • Respon siswa dalam mempertanyakan hal-hal tertentu yang belum mereka

pahami mengenai arti dan maksud yang sebenarnya (tentang materi yang berhubungan dengan yang sedang dibahas.

O. TINDAK LANJUT : Memberikan layanan konseling individu bagi siswa yang bermasalah dengan percaya diri.

P. CATATAN KHUSUS :

Salatiga, 4 Mei 2012 Mengetahui : Praktikan :

Guru Pembimbing:

Ika Dwi Nurhayu, S.Pd. Murwani Dian. E NIP: 198.601.252.009.022.003

�

�

�

SATUAN LAYANAN


A. TOPIK PERMASALAHAN : Materi Pemahaman Diri B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi. C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok. D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman & Pengentasan. E. TUJUAN LAYANAN : F. SASARAN LAYANAN : Siswa kelas XI SMA Kr. 1

SALATIGA (27 siswa) yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup dan rendah. 1. Siswa dapat menjelaskan arti konsep diri dan ciri-ciri konsep diri yang

negative dan positif. 2. Siswa dapat lebih memahami diri senndiri dan juga teman

disekitarnya. 3. Siswa dapat meningkatkan pemahaman diri yang positif dan menekan

pemahaman diri yang negative dalam dirinya. G. URAIAN KEGIATAN

Pertemuan 3 : 5 April 2012 1. Peneliti menjelaskan konsep diri, cirri-ciri konsep diri positif, dan

cirri-ciri konsep diri negative. 2. Siswa diberikan tugas mengenai konsep diri yakni dengan menilai diri

sendiri dan menilai teman sebangkunya. 3. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan tentang hasil penilain

siswa tentang pribadinya, dan teman sebangkunya yang dituliskan diselembar kertas yang sudah disediakan peneliti.

4. Peneliti mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dan memberikan evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa mengenai materi pemahaman diri. Disini terlihat dari seberapa besar keberanian siswa dalam mengungkapkan dan menerima kritikan mengenai penilaian mereka terhadap teman-teman mereka sendiri.

Pertemuan 4 : 12 April 2012 1. Praktikan menyampaikan materi kepercayaan d iri, mengenai

bagaiman pemahaman diri. 2. Siswa membentuk kelompok kecil untuk melakukan kegiatan

kelompok dengan memberikan tugas, yaitu mencari informasi teman sekelompok mengenai kepribadiannya.

�

�

�

3. Setelah mereka mengungkapkan kepribadiannya dalam selembar kertas, tanpa harus diberikan data pribadi siswa yang menjadi pembahasan tiap kelompok. Kemudian hasil tugas tersebut dikumpulkan pada peneliti dan diberikan pada kelompok lain dan meminta kelompok lain untuk mengungkapkan pendapat mereka mengenai kepribadian-kepribadian yang diungkapkan oleh teman yang bukan anggota kelompok mereka.

4. Penyampaian laporan tiap kelompok mengenai tugas yang diberikan oleh praktikan terlihat seperti “mempermalukan” teman mereka sendiri, namun tidak demikian maksud dari layanan yang diberikan adalah supaya setiap siswa mengerti dan memahami betul bagaimana cara mereka dalam mengevaluasi diri mereka sendiri seperti materi yang diberikan mengenai pemahaman diri.

5. Dan pada sesi akhir siswa menyimpulkan hasil kegiatan kelompok dan menerima tanggapan yang positif dari teman-teman mereka yang lain, selain itu siswa jadi mengerti dan paham mengenai bagaimana mereka menghargai orang-orang disekitarnya.

Materi : Terlampir. H. METODE : Ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan

pemberian tugas. I. TEMPAT : Ruang kelas.

PENYELENGGARAAN J. WAKTU : 2 x 45 menit

Hari / Tgl : Kamis, 5 & 12 April 2012. K. PENYELENGGARA : Praktikan

LAYANAN L. PIHAK YANG DIIKUT

SERTAKAN M. ALAT & PERLENGKAPAN : LCD, Kertas, bolpoin, dan materi. N. RENCANA PENILAIAN :

a. Antusiasme siswa dalam mendengarkan penjelasan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri.

b. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan secara tertulis maupun llisan (mempresentasikan secara kelompok).

c. Respon siswa dalam mempertanyakan hal-hal tertentu yang belum mereka pahami mengenai arti dan maksud yang sebenarnya (tentang materi yang berhubungan dengan yang sedang dibahas).

O. TINDAK LANJUT : memberikan layanan konseling individu bagi siswa yang bermasalah dengan percaya diri.

�

�

�

P. CATATAN KHUSUS :


Guru Pembimbing:


�

�

�

SATUAN LAYANAN


A. TOPIK PERMASALAHAN : Materi Pemahaman Diri B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi. C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok. D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman & Pengentasan. E. TUJUAN LAYANAN :

a) Siswa dapat menjelaskan arti konsep diri dan ciri-ciri konsep diri yang negative dan positif.

b) Siswa dapat lebih memahami diri senndiri dan juga teman disekitarnya. c) Siswa dapat meningkatkan pemahaman diri yang positif dan menekan

pemahaman diri yang negative dalam dirinya. F. SASARAN LAYANAN : Siswa kelas XI SMA Kr. 1

SALATIGA (27 siswa) yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup dan rendah.

G. URAIAN KEGIATAN Pertemuan 3 : 5 April 2012 1. Peneliti menjelaskan konsep diri, cirri-ciri konsep diri positif, dan cirri-ciri

konsep diri negative. 2. Siswa diberikan tugas mengenai konsep diri yakni dengan menilai diri

sendiri dan menilai teman sebangkunya. 3. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan tentang hasil penilain

siswa tentang pribadinya, dan teman sebangkunya yang dituliskan diselembar kertas yang sudah disediakan peneliti.

4. Peneliti mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dan memberikan evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa mengenai materi pemahaman diri. Disini terlihat dari seberapa besar keberanian siswa dalam mengungkapkan dan menerima kritikan mengenai penilaian mereka terhadap teman-teman mereka sendiri.

Pertemuan 4 : 12 April 2012 1. Praktikan menyampaikan materi kepercayaan d iri, mengenai bagaiman

pemahaman diri. 2. Siswa membentuk kelompok kecil untuk melakukan kegiatan kelompok

dengan memberikan tugas, yaitu mencari informasi teman sekelompok mengenai kepribadiannya.

3. Setelah mereka mengungkapkan kepribadiannya dalam selembar kertas, tanpa harus diberikan data pribadi siswa yang menjadi pembahasan tiap

�

�

�

kelompok. Kemudian hasil tugas tersebut dikumpulkan pada peneliti dan diberikan pada kelompok lain dan meminta kelompok lain untuk mengungkapkan pendapat mereka mengenai kepribadian-kepribadian yang diungkapkan oleh teman yang bukan anggota kelompok mereka.

4. Penyampaian laporan tiap kelompok mengenai tugas yang diberikan oleh praktikan terlihat seperti “mempermalukan” teman mereka sendiri, namun tidak demikian maksud dari layanan yang diberikan adalah supaya setiap siswa mengerti dan memahami betul bagaimana cara mereka dalam mengevaluasi diri mereka sendiri seperti materi yang diberikan mengenai pemahaman diri.

5. Dan pada sesi akhir siswa menyimpulkan hasil kegiatan kelompok dan menerima tanggapan yang positif dari teman-teman mereka yang lain, selain itu siswa jadi mengerti dan paham mengenai bagaimana mereka menghargai orang-orang disekitarnya.

Materi : Terlampir.

H. METODE : Ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas.

I. TEMPAT : Ruang kelas. PENYELENGGARAAN

J. WAKTU : 2 x 45 menit Hari / Tgl : Kamis, 5 & 12 April 2012.



M. ALAT & PERLENGKAPAN : LCD, Kertas, bolpoin, dan materi. N. RENCANA PENILAIAN :




O. TINDAK LANJUT : memberikan layanan konseling individu bagi siswa yang bermasalah dengan percaya diri.

P. CATATAN KHUSUS :

�

�

�


Guru Pembimbing:


�

�

�

SATUAN LAYANAN


A. TOPIK PERMASALAHAN : Materi Tujuan Hidup yang Jelas. B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi.

C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok.

D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman & Pengentasan.

E. TUJUAN LAYANAN

1. Siswa dapat menjelaskan perlunya memiliki tujuan hidup yang jelas. 2. Siswa dapat merumuskan apa yang menjadi tujuan hidupnya dengan jelas

F. SASARAN LAYANAN : Siswa kelas XI SMA Kr. 1 SALATIGA (27 siswa) yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup dan rendah.

G. URAIAN KEGIATAN : &�� $��- ��.�� - ��/�� 1. Penyampaian materi tujuan hidup yang jelas.

Dalam penyampaian materi ini peneliti menginformasikan pada siswa untuk dapat memahami pentingnya seseorang memiliki tujuan hidup dengan jelas.

2. Siiswa membentuk kelompok-kelompok kecil kemudian setiap individu diberikan kertas kosong dan diberikan tugas untuk menggambarkan apa saja yang menjadi impian mereka kelak.

3. Setelah masing-masing siswa mengerjakan tugas itu, kemudian kertas-kertas yang sudah bergambar tersebut dikumpulkan sesuai kelompok masing-masing pada peneliti.

4. Setelah terkumpul semua peneliti membagikan gambar-gambar tersebut ke kelompok lain, dan peneliti memberikan waktu untuk kelompok membuat gambar-gambar yang mereka terima menjadi sebuah cerita menurut versi masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan untuk menguji bagaimana kekreatifan dan keikut sertaan dari tiap siswa dalam kerja kelompok.

5. Setelah kelompok membuat cerita dari gambar-gambar yang mereka terima, tiap kelompok harus menceritakan di depan kelas jalan cerita yang telah didiskusikan oleh anggota kelompok masing-masing.

�

�

�

6. Peeneliti memperhatikan keikutsertaan seluruh siswa dalam pelaksanaan layanan ini, layananpun berlangsung dengan baik terlihat dari semangat siswa yang mendengarkan cerita anggota kelompok lain yang sedang mempresentasikan hasil cerita mereka di depan kelas yang membuat siswa tertawa karena jalan cerita yang lucu-lucu.

7. Dari hasil layanan yang sudah dilalui, penelitipun menarik kesimpulan dari layanan yang diberikan dengan memberikan pertanyaan bagi siswa seperti: mengapa kita perlu memiliki tujuan hidup yang jelas?

Materi : Terlampir.

H. METODE : Ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas.

I. TEMPAT : Ruang kelas. PENYELENGGARAAN

J. WAKTU : 2 x 45 menit Hari / Tgl : Kamis, 19 & 26 April 2012.



M. ALAT & PERLENGKAPAN : LCD, Kertas, bolpoin, dan materi. N. RENCANA PENILAIAN :




O. TINDAK LANJUT : memberikan layanan konseling individu bagi

siswa yang bermasalah dengan percaya diri. P. CATATAN KHUSUS :

�

�

�

Salatiga, 4 Mei 2012

Mengetahui : Praktikan : Guru Pembimbing:


�

�

�

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK 7 & 8

/� 01 &23�&45' /�/6/7/8�.�' ��9��&#��(�

9� 92*/8, �92' 928,/8� .�&��

:� ;482��6/</8/8�� .�9�� 3��#� �#��

* � =>8,�2�6/</8/8� .�&�� - �&��

4� 0>;>/8�6/</8/8� .��

�� (�� !��"!�� $� %�� !�%�� %��

�$��!�%��

�� (��!��"!��#��#��(��

!� �� #��(�� %��

�

=� �/�/5/8�6/</8/8� � .�� ?2��' /�3��/6/02,/�@�� A�%��

� �� $�%��!�%��%��!$�$��

, � >5/2/8�34, 2/0/8� � .��

&�� $��.��' ��

�� &��%�� #��(��

�� &�� $�� #� �#�� $��$�� !� �� %��

��#�� )�%��$��!#��# �� $�� "

��)�� %��#� �#��%�� #��

%�� B� �� #� �#�� %��

�� $�� $��$B� *�� $��$��

��#� �#��%�� #��

%��

��* � ��#� �#��$��$��$��$�� !� �� $��

�� %�� $�� $��#��

�� $�� $�� $��$��

��$�$��!�%��$��%��

�

&�� $��.��' ��

�� &�� $�� $� ��$� � �� #��(�

$��$�� $��$��%��%��

�� $�� #� �#�"��#� �#�� !�� $�� $�

�� #�#�� $�� $��$��

%��

�� "� �� $�� $)� �� $�� "��

%�� $�� $�� $� �$�� $�� #� �#�� "� ��

��

�� $� �$�� $�� "�� $��

��#� �#�� )� �� $� $��$�� #� �#�� $��

�

�

�

�� "�� %�� $� � !�� $�$��

� ��"� ��#� �#��

�� 7�� $�� $��$�� $�� (�� $��

�� #� �#��

� �� #� �#�� $�� !�� "�� %�� )�

�� #� �#�� $�� !�� !�� %��

��$��#�� #��#� �#�� "� ��

� &�� $�� $�$ � ��

��%�� )��%��$��$��

%�� !�� #�� #� �#�� %��

� �� !�� %�� $��

�� !�� %�� $!$"�$!$)� �� #�%#�)� �� $��

� �� $�� #� �#�� %�� %��

� ��!�� #� �#��

�� $�$ �� !��#� �#�)��

� ��$�$��%��%�� $��%�� )�

�� $��$�� %��

� �� $�)�� $��$�$��%��

�#��(��$��

�� &��$�� $��%��%��

��!�� #��(�%��

� ��!�%��

� �� $�� $��%��)�� $��

$��$�� %��$��#��!�%��%�� $��

�� !�%�� %��

��#� �#��

Materi : Terlampir. 7 � ' 401*4� � .�:�� )��$��)�0��%�� )�� $��

2� 04' &/0� � .�5$��

&48<4648,,/5//8�

;� C /30> �� .��?��

7��+�0�� .�3�� )��- ��' ��

3� &48<4648,,/5/�� .�&��

6/</8/8�

6� &27/3�</8, �* 223>0�� .��

�450/3/8�

' � /6/0�- �&45648,3/&/8�.�6:*)�3��)��#��#��)��

8� 548:/8/�&4826/2/8� .��

�� /��$�� #� �#��

� ��!�%��

�

�

�

�� 3��(�� %�� !�� $�� $�$��

@� �� !��#� �#�A��

!� 5��#�� %�� " �� $� %�� $� � � ��

�� $�� %�� %�� @�� %��

�� $�$��%�� A��

1 � 028*/3�6/8;>0�.� � �� %�� #�� $� �� %��

�� !�%��

&� :/0/0/8�37>�>�� .�

��)��' ��

' �� $��.� � &��.� �

Guru Pembimbing:

2��*� ��8$� �%$)��&�� ' $�� * ��4�

82&.��

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

� ��

�

��

�� @�� 2��A� ��$� �� @�� 9��A� ��

��!�� %�� 1 ��%��

�� $�� 8�� 0#�# � �� #�� <$��)� �� @�� 6��.�

8��!��$�A)�%��$�$�� !��%��%��#�� 0��

�� $�$��%�)�� $� �$ ��$��%��

�� $��$��

�

� Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, sifat narsisisme dalam

jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang

seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.

� Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan

seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain

demi membuat dirinya bahagia.

� Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan

kepribadian yang bersifat patologis, atau bisa disebut juga penyimpangan

kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang,

dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan

kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal.

� Kondisi ini membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa

dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi

kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.

� Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat,

namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang

�

�

�

bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat

digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya

memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa

menghargai orang lain.

Ciri-Ciri Orang Narsis

� Kepribadian narsistik bukanlah kepribadian yang positif. Seseorang dengan

kepribadian ini cenderung egois dan hal ini juga dikaitkan dengan kelainan

jiwa atau mental disorder.

� Merasa lebih dari orang lain, merendahkan orang lain, membutuhkan

kekaguman yang berlebihan, dan juga sombong serta arogan adalah sifat-sifat

yang sering ditemui pada orang-orang narsis.

� Narsis sendiri termasuk dalam tipe penyakit kepribadian. Jika anda seseorang

yang terlalu mendramatisir, antisosial, dan juga emosional, sebaiknya segera

konsultasi ke psikiater karena dibalik sifat arogan dan emosionalnya, seorang

narsis memiliki jiwa yang rapuh.

ciri-ciri orang yang narsis:

�� "��

%�� $��$��#��%��$��$��

�� ' �� (�� %�� "��

!��$��$��!��%��

�� &��!�%�� %�� $��

��%��#��"#��$��

�� ' ��$��%��

�� 2�� $�$��$��

�� ' �� $��$��$��#��

�� 0�� #��

�

�

�

�� 2�� #�� #�� $��

��%��

�� $�� #��

��9�� )�� #��#��)�� $�� $��

�

' �� $�� !�� !�� )� �� $�� $�

� ��$��$�� #�� $�� %�� $��$�

� ��%�� $�%�� %��

' ��$�$��$)�#��%�� !��$��$��$��

�� $� �� #�#�� %�� 8�� $��

�� $�� #�� #��

�� $�$�� 3�� $�� $�� #��

� ��$�� $�� %�� $��$��

*�� #�� #��%�� )�

�� $� �� %�� #�� $� (��

� ��

8�� #�� $�� %�� $� ��

�#�� $� (�� #��)� �#�� #�� "��

�� #�� $��

' ��$�� 8��!��!�&��#��%�

* ��#�� ""��$�� $�� !�� %�� )� !��"

!��%�� #��#��%��!��#�#��

D1 �� %�� $�� $��

�� $�� %$�� )D��

D3�� $�� #�� %�� $�� $�� $ �� !��

#�� 2�$��$�� $��$��$��%��

�

�

�

�

�$� ��E�

� 8��

*��C �� 2��#��)��#��

5$�$��

F�=��$�)�� $�� 1 ��8��!�� .�/��2��#�$!��#��

F�' #��#�)�/�� .�0 ��>��#(�8��!�� 0 ��/��%��!�&��

2�98��"��"��"�

F� ��.++�� #��!#� +�� +� +��+��"��$"�� +�

F� ��.++��(#�� !#� +��"�� "��$ "!��"!��"��"��+�

��

/��#��#�#�� $� ��/�� $�C ��

� �� %��

��.++�� #��+� ��+8��

� 3��!�%��* ��1 ��8�� $�%��(��5�� * ��

��

�� !"#$ ��

� $�$�+��+��!�%��G��G#��G��G�� $�%��G��(��G�� G��+�

� :��":��1 ��8��

5�� #��.��"� �"� �!"#$ ��%��&�"� �"� ��"� ��"� ��# ��

:#�%�� H �:��:��!#� ��

Read more at: http://ciricara.com/2012/03/26/ciricara-ciri-ciri-orang-narsis/

Copyright © CiriCara.com�

� 8��2�$��

September 18, 2009

http://lexdepraxis.wordpress.com/2009/09/18/narsis-itu-sehat/

�

�

�

� ��

��'��

3#��* ��&#��(��3#��* ��8��(��

Konsep diri merupakan faktor penting didalam berinteraksi. Hal ini disebabkan oleh setiap individu dalam bertingkah laku sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan manusia bila dibandingkan dengan mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa dirinya, mengobservasi diri dalam setiap tindakan serta mampu mengevaluasi setiap tindakan sehingga mengerti dan memahami tingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan. Dengan demikian manusia memiliki kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat mempersepsi sesuatu. Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau identitas yang dimilikinya akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut. Tingkah laku individu sangat bergantung pada kualitas konsep dirinya yaitu konsep diri positif atau konsep diri negatif. Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

(a)Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.

(b)Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.

(c)Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.

(d)Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.

Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

�

�

�

(a) Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.

(b) Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.

(c) Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.

(d) Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.

(e) Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.

Sumber ; Brooks, W.D., Emmert, P. Interpersonal Community. Iowa. Brow Company Publisher. 1976 Diposkan oleh Debby Sisca di 23:25 http://deluthus.blogspot.com/2010/06/konsep-diri-positif-dan-konsep-diri.html �

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

�

� ��May 16, 2009�� Pengertian Konsep Diri

Konsep diri merupakan tema utama psikologi humanistik. Pendapat Wiliam James menjabarkan konsep diri secara filosofis. James membedakan antara “the I” diri kita yang sadar dan aktif, dan “the me”, diri yang menjadi objek renungan kita.

Brooks dalam Tamsil (2005:10) mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dan perasaan kita terhadap diri sendiri, yang bersifat fisik, psikologis dan sosial yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain.

Sebelum masuk kepada pembahasan selanjutnya mengenai konsep diri maka berangkat dari pemahaman bahwa konsep diri adalah persepsi diri kita tentang diri kita sendiri maka, penulis akan sedikit memaparkan proses pembentukan persepsi dalam kajian komunikasi Intrapribadi.�

1. Stimulus disini bisa diartikan sebagai rangsangan yang bisa berupa hasil dari interaksi, pengiriman pesan/sibol yang bermakna.

2. Sebelum ter-sensasikan(pengalaman indra menerima stimulus) rangsangat tersebut tentunya membutuhkan

3. Attention yakni perhatian yang mengarahkan konsentrasi indra pada stimulus tersebut.

4. Stimuli yang tersensasikan tentunya akan membuahkan kesan, kesan disini dimaknai sebagai keadaan dimana indfidu tersebut memberikan penilaian secara spontanitas. Tentunya berdasarkan norma, aturan, internalisasi masyarakat dan hubungan tertentu.

5. Kategori disini mewakili proses belajar manusia, dimana saat indifidu mempunyai penilaian berdasarkan proses belajar selama hidup bermasyarakat. Kategori adalah keadaan dimana indifidu tersebut memilah-milah pengalaman penerimaan stimuli yang ternilaikan tadi menjadi hitam-putih, baik buruk, benar-salah, dan pengelompokan lainnya.

6. Persepsi adalah keadaan dimana kita menyimpulkan seluruh informasi yang kita terima menjadi sebuah kesepakatan subjektif. Dengan menaruhnya sebagai salah satu landasan berprilaku dan menanggapi stimuli serta menghasilkal stimuli kepada indifidu lain.

�

�

�

Selanjutnya kita akan membahas konsep diri secara seksama. Chatarina Wahyurini dan Yahya Mashum dalam Modul PKBI Pusat menjabarkannya lebih jelas bahwa konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal ini meliputi kemampuan, karakter diri, sikap, tujuan hidup, kebutuhan dan penampilan diri. Gambaran pribadi remaja terhadap dirinya meliputi penilaian diri dan penilaian sosial. Dalam konsep diri itupun terdapat beberapa unsur antara lain:

1. Penilaian diri merupakan pandangan diri kita terhadap:

• Pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri. Bagaimana kita mengetahui dan mengendalikan dorongan, kebutuhan dan perasaan-perasaan dalam diri kita.

• Suasana hati yang sedang kita hayati seperti bahagia, sedih atau cemas. Keadaan ini akan mempengaruhi konsep diri kita positif atau negatif.

• Bayangan subyektif terhadap kondisi tubuh kita. Konsep diri yang positif akan kita miliki kalau kita merasa puas (menerima) keadaan fisik kita. Sebaliknya, kalau kita merasa tidak puas dan menilai buruk keadaan fisik kita maka konsep diri kita juga negatif atau kita jadi memiliki perasaan rendah diri.

2. Penilaian sosial merupakan evaluasi terhadap bagaimana kita menerima penilaian lingkungan sosial pada diri kita. Penilaian sosial terhadap diri kita yang cerdas, supel akan mampu meningkatkan konsep diri dan kepercayaan diri kita. Adapun pandangan lingkungan pada kita seperti si gendut, si bodoh atau si nakal akan menyebabkan kita memiliki konsep diri yang buruk terhadap diri kita.

3. Konsep lain yang terdapat dalam pengertian konsep diri adalah self image atau citra diri, yaitu merupakan gambaran:

• Siapa saya, yaitu bagaimana kita menilai keadaan pribadi seperti tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga atau peran lingkungan sosial kita.

• Saya ingin jadi apa, kita memiliki harapan-harapan dan cita-cita ideal yang ingin dicapai yang cenderung tidak realistis. Bayang-bayang kita mengenai ingin jadi apa nantinya, tanpa disadari sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh ideal yang yang menjadi idola, baik itu ada di lingkungan kita atau tokoh fantasi kita.

�

�

�

• Bagaimana orang lain memandang saya, pertanyaan ini menunjukkan pada perasaan keberartian diri kita bagi lingkungan sosial maupun bagi diri kita sendiri.

Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2004:100) juga memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri, antara lain:

1. Orang lain.

Sebagai mana dibahasakan diatas bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap individu dalam menyimpulakan konsep dirinya. Selain itu mengutip pernyataan Gabriel Marcel dalam Rakhmat (2004:100), “The fact is that we can understand ourself by starting from the other, or from others, and only starting from them.” Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Bagaimana anda mebilai diri saya akan membentuk konsep diri saya. Kita sepakat bahwa orang lain mempunyai pengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Tetapi, tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri kita. Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri kita. George Herbert Mead dalam Rakhmat (2004:101) menyebut mereka Significant others – orang lain yang sangat penting.

2. Kelompok rujukan

Dalam bermasyarakat kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok masyarakat. Ada kelompok yang secara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompoknya.

Brooks dalam Rakhmat (2004:105), mengindentifikasi konsep diri manusia menjadi positif dan negatif. Adapun ciri orang yang memiliki konsep diri negatif :

1. Peka pada kritik 2. sangat responsif terhadap pujian 3. Sikap hiperkritis, sikap berlebihan dalam melakukan penilaian

terhadap orang lain. ia selalu mencela, mengeluh,

�

�

�

meremehkan, dan tak pandai dan tak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain.

4. Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, hingga ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tak dapat merasakan kehangatan persahabatan.

5. Pesimis untuk bersaing dalam sebuah kompetisi.

Sebaliknya orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal:

1. Yakin pada kemampuannya mengatasi masalah 2. Merasa setara dengan orang lain 3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu 4. Ia sadar, bahwa setiap orang mempunyai berbagai macam

perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.

5. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

http://kosmik.web.id/ilmu-komunikasi/konsep-diri/

�

�

�

Pemahaman diri dan tujuan hidup Posted by Binham pada April 15, 2012

Pemahaman Diri

Pemahaman diri tidak hanya sebatas tentang pemahaman terhadap identitas diri, namun lebih dari itu. Pemahaman diri merupakan pemahaman sebagai diri pribadi, social, spiritual dan kelebihan serta kelemahan yang ada pada diri sendiri. Pemahaman diri merupakan langkah awal dalam pembentukan konsep dan kepribadian diri. Dari sini akan mewujudkan eksistensi dan eksplorasi diri pribadi. Tujuan Hidup.

Sebagai langkah awal untuk menjawab pertanyaan itu kiranya kita perlu memahami berbagai hal prinsip yang bisa dipahami dan dikembangkan terus-menerus dalam kehidupan.

1. Hidup itu adalah suatu periode yang memiliki batas waktu tertentu yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia.

2. Hidup adalah suatu proses “menjadi”, yaitu menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi hidup itu sendiri dan berguna bagi dunia.

3. Waktu tak akan terulang lagi. Menunda-nunda waktu dengan alasan masih banyak waktu adalah tidak beralasan.

4. Rentang waktu kehidupan tidak seharusnya diisi dengan cara seadanya. Manusia harus merencanakan dan mengisi kesempatan hidupnya dengan cara efektif dan produktif.

5. Hari ini adalah hari pertama dari sisa hidupmu. Tidak ada yang bisa memastikan kapan seseorang akan dilahirkan, sebagaimana juga tidak bisa dipastikan kapan kita akan meninggalkan dunia.

6. Tak selamanya manusia tergantung padaorang lain; tidak selamanya kamu bergantung padaorang tua. Suatu saat kamu harus mandiri. Karena itu, kamu harus sudahmemiliki cita-cita. Kamu harus memulai sesuatu dengan berani mengatakan, “Aku sudah mulai!”

Berdasarkan prinsip diatas, individu akan lebih mengerti tujuan hidupnya dan untuk apa dia di lahirkan di bumi ini.

Sebagai remaja dan pelajar, kamu berada pada kelompok peralihan kematangan tertentu dan menjelang pemantapan dan penitian karir. Ini adalah masa yang penting untuk memantapkan hati menuju masa depan. Oleh karena itu, seorang pelajar SMA

�

�

�

harus berani melangkah menuju kedewasaan. Seorang yang dewasa tidak malu bertindak benar, tidak bermalasan, dan tidak dimanjakan oleh fasilitas.

Remaja atau pelajar yang memiliki prinsip harus berani menata hidupnya sendiri. Tidak seharusnya seorang pelajar melakukan hal-hal berikut ini.

• Menjadi “benalu” atau “parasit”; menjadi “penghisap”, yang akan mati jika yang dihisap telah mati

• Menjadi fotokopi atau bayang-bayang orang lain; tidak memiliki rasa tanggung jawab diri; seolah-olah orang lainlah yang memiliki dan menguasai hidupnya

• Menjadi konsumeris, boros, dan koruptif; takut menata dan menerima realita, tidak mau menjalani kehidupan dengan perhitungan matang, tidak sederhana, tidak apa adanya dan merugikan diri sendiri atau orang lain

• Menjadi hedonis; hanya menikmati hari ini sepuasnya dengan menghalalkan segala cara, tidak peduli akan masa depan

• Malas, tidak mau bekerja; hanya ingin menikmati hidup tanpa usaha keras.

http://binham.wordpress.com/2012/04/15/pemahaman-diri-dan-tujuan-hidup/

�

�

�

MATERI TUJUAN HIDUP YANG JELAS

��

��(��#��)��* � ��

��$ ��$ $ ��+��+��,�� -��

�#��-�$ ��.!��$ �$ �+��,��$ $ ��,��

�"��,�� ,��$ / �+�� +��!�'��

$ $ ��,��+��!�

��+��,�� +��$ �+�� ,��$ ��$ �+��

�,��!��,��+��+�� $ �"�$ ��+��!�0�# ��#��

� $ �$ �� $ �+�� +�� $ �� +�� $ / �+��,��

��$ ��$ ��$ �� $ �� !�1�� "� ��$ ��

��+�� $ / �+��,�� $ ��$ ��

�� $ $ ��/ �� $ �� $ ��+�� $ �� ,��

��$ ��!�

��+��,��+��$ �$ ��$ ��$ �� "�,�� !�'��$ ��

��+�� $ �"��,��$ ��$ $ �� # ��

# �� / �� $ �$ �� "�� +�� ,��

��$ �$ �� 23��$ ��$ �� "�,��

�� ,�� +�� ,��

� "��!4�

��+�� $ �$ �� $ $ � �� $ �� !� �� $ ��+� � ��+��

$ ��$ �� #�� $ � $ �� +��

$ ��/ �� $ ��!�

��+�� $ $ �� $ �� +�/ ��!� 0�# ��

�� $ $ �� # �� $ �� ,�� $ �

��,�!� �� $ �� +�� $ $ �� "��

$ / �+��,�!�0�# ��+� �� +�/ ��,�� !�

5�� $ �� +�� $ �� $ �,�� / ��

$ �+�� $ �� $ �� !� �� # ��# �� $ ��

$ $ � ��$ �� !�

��+�� +�� $ $ �� ,�� !� 1��

$ �� +�� ,�� $ �� $ �� $ �+�� +�� $ ��

��#$ ��$ �� #�� # �� 6�� $ �� # ��

�

�

�

��7!��+� �$ $ � "�,��

,��,�� !�

��+�� +�� $ $ �� $ �� ,�� $ �� $ �+�� $ ��!�

��+��$ �$ ��$ $ "��$ �$ ��,��$ �� +��$ �+��

��"��,��"� ��,��!�

��+��,��+��$ $ ��$ $ ��,��!�

��+�� +�� $ �+�� $ �+�� ,��

�#��-!� '�� $ �� +�� $ �� +��

,��+��!�8��$ �� ,�,�� +�$ ��

�#��-!�

Sumber ; http://watchinginfo.blogspot.com/2012/03/pentingnya-tujuan-hidup.html

�

�

�

FORMAT PEMBERIAN TUGAS

��

2� ��

22� ��

222� ��

�

�

�

Nama : Inisial : Kelas : XI Jenis kelamin : L / P Umur : _____ tahun. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama, kemudian pilihlah jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan anda sekarang ini, bukan apa yang seharusnya, dengan memberikan tanda centang (�) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia, yakni;

SS : jika Sangat Setuju S : jika Setuju TS : jika Tidak Setuju STS : jika Sangat Tidak Setuju

KUISIONER KEPERCAYAAN DIRI NO PERNYATAAN

JAWABAN SS S TS STS

1 saya merasa tidak suka dengan kondisi tubuh saya sekarang ini.

2 saya menerima setiap kritikan dari orang lain demi kebaikan saya.

3 saya akan mengikuti kemauan orang lain agar saya dapat diterima mereka.

4 saya masih dapat menyelesaikan tugas dengan baik, walauun sedang ada masalah pribadi.

5 saya menganggap diri saya sama dengan orang yang saya idolakan.

6 jika saya selesai mengerjakan tugas, saya berusaha mencari umpan balik atas kerja saya.

7 saya menyadari kemampuan saya, dan dapat menjadi yang terbaik di dalam kelas.

8 saya teta tenang dalam menghadapi orang yang sedang marah pada saya.

9 saya menganggap berpenampilan menarik itu penting.

10 saya lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas bila mendapatkan pujian terlebih dahulu dari

�

�

�

teman-teman.

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

11 saya menyadari kegagalan dalam menyelesaikan tugas karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki.

12 jika saya gagal dalam melakukan sesuatu, saya akan mencoba lagi hingga berhasil.

13 tidak ada banyak hal yang bisa saya banggakan dalam diri saya.

14 saya tidak memerlukan hadiah untuk dapat mencapai nilai raport yang tinggi.

15 saya selalu membuat rencana-rencana kegiatan yang sesuai dengan kemampuan saya.

16 saya akan mengerjakan setiap tugas tanpa harus menunggu petunjuk dari orang lain.

17 saya bangga dengan postur tubuh saya, sehingga saya selalu mengatur pola makan saya.

18 saya lebih baik berbohong daripada kesalahan saya diketahui oleh orang lain.

19 saya akan menolak ajakan teman-teman untuk bercanda, sewaktu saya menyelesaikan tugas.

20 saya melakukan segala sesuatu dengan meminta bantuan orang lain.

21 saya merasa pantas dengan keadaan fisik saya sehingga dapatmenjadi yang terbaik di dalam kelas.

22 bagi saya kritikan dapat membuat saya jadi pesimis.

23 saya mudah dibujuk oleh orang lain.

24 saya menyadari bahwa setiapkegagalan yang saya lakukan bersumberpada diri saya sendiri.

25 saya selalu menjaga tubuh saya tetap terawat seperti sekarang ini.

26 pantang bagi saya untuk menyontek, walaupun kesempatan terbuka lebar.

�

�

�

NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S TS STS

31 saya akan ikut teman-teman pergi tanpa tujuan yang jelas daripada saya harus dikucilkan.

32 saya menganggap orang lain itu adalah saingan saya

33 saya beranggapan bahwa ppenampilan saya tidak menarik orang lain.

34 saya merasa teman-teman lebih menyukai berteman dengan yang lain daripada berteman dengan saya.

35 dalam menjalani kehidupan saya suka melakukan hal-hal yang secara mendadak tanpa rencana terlebih dahulu.

36 saya tidak bisa mengambil hikmah berharga terhadap segala masalah yang datang pada saya.

37 saya merasa tidak senang bila penampilan orang lain lebih baik dari saya.

38 saya akan tersinggung bila saya mendengar komentar dari orang lain tentang diri saya.

39 saya banyak membuang waktu dengan melakukan kegiatan yang tidak berguna.

40 jika saya tiduk berhasil melakukan sesatu, hal itu d memang sudah menjadi nasib saya.

27 setiap jadwal kegiatan harus dipenuhi, supaya target yang ditentukan dapat tercapai tepat waktu.

28 saya dapat melakukan halyang terbaik bagi saya untuk masa depan saya.

29 saya tidak malu walaupun fisik saya berbeda dengan orang lain.

30 saya tidak putus asa ketika pendapat saya ditolak orang lain.

�

�

�

Reliability

Case Processing Summary

31 100,00 ,0

31 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,928 40

Cronbach'sAlpha N of Items

�

�

�

Item Statistics

3,0968 ,39622 313,2903 ,58842 313,0000 ,68313 312,4839 ,72438 312,8387 ,73470 311,7097 ,69251 312,7419 ,72882 312,8065 ,70329 312,7419 ,68155 312,6129 ,80322 312,7742 ,71692 313,3548 ,60819 313,1290 ,76341 312,6774 ,74776 312,8065 ,54279 312,7742 ,61696 312,7097 ,82436 312,8065 ,74919 312,2581 ,72882 312,8065 ,47745 312,2903 ,64258 312,7419 ,77321 313,0000 ,85635 312,3226 ,74776 313,0645 ,62905 312,3871 ,76059 313,0323 ,70635 313,3548 ,60819 313,0645 ,62905 313,3226 ,70176 313,1935 ,65418 312,4516 ,67521 312,6774 ,59928 313,1290 ,61870 312,3548 ,70938 313,1613 ,58291 312,9032 ,53882 312,7419 ,57548 312,4839 ,92632 313,1613 ,63754 31

VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00005VAR00006VAR00007VAR00008VAR00009VAR00010VAR00011VAR00012VAR00013VAR00014VAR00015VAR00016VAR00017VAR00018VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00023VAR00024VAR00025VAR00026VAR00027VAR00028VAR00029VAR00030VAR00031VAR00032VAR00033VAR00034VAR00035VAR00036VAR00037VAR00038VAR00039VAR00040

Mean Std. Deviation N

�

�

�

Item-Total Statistics

109,1613 191,006 ,448 ,926108,9677 185,699 ,625 ,925109,2581 182,465 ,712 ,924109,7742 183,847 ,595 ,925109,4194 185,718 ,490 ,926110,5484 188,856 ,354 ,927109,5161 186,991 ,429 ,926109,4516 186,723 ,460 ,926109,5161 188,858 ,360 ,927109,6452 187,903 ,341 ,927109,4839 187,525 ,409 ,927108,9032 184,357 ,686 ,924109,1290 186,649 ,423 ,926109,5806 185,052 ,514 ,925109,4516 189,589 ,413 ,926109,4839 188,925 ,399 ,927109,5484 185,323 ,448 ,926109,4516 185,989 ,466 ,926110,0000 186,267 ,466 ,926109,4516 187,589 ,631 ,925109,9677 188,166 ,425 ,926109,5161 185,258 ,485 ,926109,2581 181,998 ,577 ,925109,9355 187,862 ,373 ,927109,1935 186,961 ,506 ,926109,8710 185,916 ,461 ,926109,2258 181,981 ,713 ,923108,9032 189,224 ,387 ,927109,1935 188,028 ,443 ,926108,9355 183,996 ,608 ,925109,0645 187,662 ,445 ,926109,8065 187,095 ,461 ,926109,5806 188,185 ,457 ,926109,1290 186,116 ,567 ,925109,9032 187,624 ,408 ,927109,0968 187,557 ,512 ,926109,3548 188,970 ,459 ,926109,5161 189,991 ,362 ,927109,7742 183,981 ,447 ,927109,0968 187,290 ,480 ,926

VAR00001VAR00002VAR00003VAR00004VAR00005VAR00006VAR00007VAR00008VAR00009VAR00010VAR00011VAR00012VAR00013VAR00014VAR00015VAR00016VAR00017VAR00018VAR00019VAR00020VAR00021VAR00022VAR00023VAR00024VAR00025VAR00026VAR00027VAR00028VAR00029VAR00030VAR00031VAR00032VAR00033VAR00034VAR00035VAR00036VAR00037VAR00038VAR00039VAR00040

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

�

�

�

Frequencies Statistics

Tingkat Kepercayaan Diri310

ValidMissing

N

Tingkat Kepercayaan Diri

9 29,0 29,0 29,018 58,1 58,1 87,14 12,9 12,9 100,0

31 100,0 100,0

1,76 - 2,502,51 - 3,253,26 - 4,00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

�

�

�

Frequency Table

Tingkat kepercayaan diri pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,76 - 2,50 8 29.6 29.6 29.6

2,51 - 3,25 19 70.4 70.4 100.0

Total 27 100.0 100.0

Tingkat kepercayaan diri posttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,51 - 3,25 22 81.5 81.5 81.5

3,26 - 4,00 5 18.5 18.5 100.0

Total 27 100.0 100.0

Keterangan:

Skor rata-rata kepercayaan diri:

1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah

2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang

3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi

�

�

�

DATA SKOR KEPERCAYAAN DIRI PRETEST

��

��

��

� ��

!� ��

"� ��

#� ��

$� ��

%� ��

&� ��

�'� ��

��

��

� � ��

�!� ��

�"� ��

�#� ��

�$� ��

�%� ��

�&� ��

�'� ��

��

��

� � ��

�!� ��

�"� ��

�#� ��

�$� ��

�%� ��

�&� ��

'� ��

�

�

�

DATA SKOR KEPERCAYAAN DIRI PRETEST

��

��

��

� �� 5�

!� ��

"� ��

#� ��

$� ��

%� ��

&� ��

�'� ��

�� 0�

�� 5�

� � ��

�!� �� 5�

�"� �� 5�

�#� ��

�$� ��

�%� ��

�&� �� 0�

�'� ��

�� 0�

��

� � �� 0�

�!� �� 5�

�"� ��

�#� �� 5�

�$� ��

�%� �� 5�

�&� ��

��

�

�

�

'� �� 5�

�� 5�

DATA SKOR KEPERCAYAAN DIRI POSTEST ��

��

��

� ��

!� ��

"� ��

#� ��

$� ��

%� ��

&� ��

�'� ��

��

��

� � ��

�!� ��

�"� ��

�#� ��

�$� ��

�%� ��

�&� ��

�'� ��

��

��

� � ��

�!� ��

�"� ��

�

�

�

�#� ��

�$� ��

DATA SKOR KEPERCAYAAN DIRI POSTEST ��

��

��

� ��

!� ��

"� ��

#� ��

$� ��

%� ��

&� ��

�'� ��

��

��

� � ��

�!� ��

�"� ��

�#� ��

�$� ��

�%� ��

�&� ��

�'� ��

��

��

�

�

�

� � ��

�!� ��

�"� ��

�#� ��

�$� ��

�

�

�

Documents

SATUAN LAYANAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/8/T1_132004001... · Siswa dapat memahami narsisisme dan ciri-ciri orang narsis. 3. ... mempresentasikan