14
SARS Dr. Tri Ratih Agustina, dr., MARS

Sars

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

Page 1: Sars

SARS

Dr. Tri Ratih Agustina, dr., MARS

Page 2: Sars

Epidemiologi SARS

• Sekitar bulan Nopember 2002, dilaporkan daripropinsi Guangdong, Cina, adanya penderitapenderita yang mengalami radang paru yang atipikal dan sangat gawat serta tingkat penularannya tinggi.Kausa penyakit ini tidak diketahui.

• Di Hongkong dijumpai 1.108 kasus dengan 35 kematian.• Di Kanada telah dilaporkan ada 101 kasus dengan 10

kematian.• SARS yang dilaporkan dari Singapura hingga minggu ketiga

bulan April 2003 adalah 186 kasus dengan 16 kematian.

Page 3: Sars

Definisi kasussuspect case bila: • mengalami panas >38° C• batuk-batuk (cough) atau kesulitan bernafas (breathing

difficulty) dan 10 hari sebelum timbulnya gejala - gejala mengalami satu atau lebih pemajanan

• (exposure) berikut yaitu close contact dengan seseorang yang merupakan suspect atau probable case dari SARS

• riwayat pernah berkunjung ke daerah yang terjangkit SARS, tinggal di daerah yang terjangkit SARS

• seseorang yang menderita gangguan pernapasan akut yang tidak jelas.

Page 4: Sars

• Pada awal-awalnya, pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium yang tergabung dalam jaringan kerja WHO terhadap berbagai virus yang menyebabkan infeksi saluran napas mengarah pada2 jenis famili virus yaitu paramyxovirus dan coronavirus.

• WHO kemudian mempersempit pemeriksaan laboratorium kepada kedua jenis virus tersebut dan sebagai hasilnya dinyatakan bahwa secara konsisten coronavirus ditemukan pada hampir setiap spesimen dari penderita SARS yang diperiksa dari berbagai negara dan dapat diisolasi dari biakan-sel.

• Coronavirus adalah anggota dari famili Coronaviridae, suatu virus yang besar, dan mempunyai selubung (envelope). Selubung virus ini dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan yang panjang berbentuk daun bunga (petal). Genom RNA coronavirus ini mempunyai ukuran 27-32 kb dan merupakan genom yang terbesar di antara semua virus yang ada.

Page 5: Sars

Gambar Model struktur coronavirusN = protein nukleokapsidM = glikoprotein membranS = glikoprotein tonjolanHE = glikoprotein (hanya pada beberapacoronavirus grup II)

Page 6: Sars

Masa inkubasi

Masa inkubasi SARS secara tipikal adalah 2-7 hari, meskipun demikian beberapa laporan menunjukkan bahwa masa inkubasi ini bisa lebih panjang sampai 10 hari. Setelah periode ini timbullah gejala-gejala.

Page 7: Sars

Gejala klinis

• Tampilan klinis penyakit ini secara relatif konsisten untuk semua penderita di semua negara yang terkena.

• Gejala prodromal berupa demam tinggi mendadak, yang pada umumnya diikuti oleh sakit otot (mialgia), menggigil, tidak ada nafsu makan, diare dan batuk kering (batuk nonproduktif).

• Gejala lain seperti sakit kepala tidak jarang dijumpai. Pada masa prodromal ini, beberapa penderita menunjukkan gejala pernapasan yang ringan. Setelah 3-7 hari, suatu fase gangguan saluran pernapasan bagian bawah mulai tampak dengan adanya batuk kering, non-produktif, dan sesak napas (dyspnea), yang dapat diikuti dengan keadaan hipoksemia.

Page 8: Sars

Gambaran darah

• Pada waktu permulaan penyakit, jumlah absolut limfosit seringkali menurun. Secara keseluruhan, jumlah leukosit normal atau sedikit menurun. Pada puncak kelainan yang mengenai paru, sekitar 50% dari penderita-penderita menunjukkan adanya leukopenia dan trombositopenia (50.000-150.000/mL).

• Fase respiratorik juga diikuti dengan peningkatan kadar kreatin fosfokinase (sampai setinggi 3.000 IU/L) dan hepatik transaminase (2-6 kali lebih tinggi dari normal). Umumnya fungsi ginjal tetap normal.

Page 9: Sars

Gambaran radiologis

• Gambaran radiologis paru pada fase prodromal dan masa perjalanan penyakit mungkin tidak menunjukkan kelainan (normal). Namun, pada sejumlah besar penderita, dijumpai kelainan gambaran radiologis paru yang karakteristik, seringkali terjadi pada 3-4 hari setelah timbulnya gejala penyakit. Fase respiratorik ini disifati oleh adanya infiltrat interstisial lokal yang kemudian berkembang menjadi infiltrat interstisial umum.

• Secara radiologis tampak daerah-daerah paru yang berawan. Beberapa gambar radiologis dari penderita SARS stadium lanjut juga memperlihatkan daerahdaerah paru yang mengalami konsolidasi.

Page 10: Sars

PrognosisSetelah terjadinya perubahan di paru, maka perkembangan penderita SARS

dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu: • mayoritas penderita (80-90%) menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada hari

ke-6 atau 7, • pada sebagian kecil penderita penyakitnya berkembang menjadi lebih gawat

dan penderita menunjukkan tanda-tanda sindrom gangguan paru akut yang berat sehingga membutuhkan bantuan pernapasan mekanis.

Walaupun angka kematian pada kelompok kedua ini tinggi, tetapi ada sejumlah penderita yang dapat bertahan dengan ventilator mekanis untuk beberapa waktu yang lama. Kematian pada kelompok ini seringkali berhubungan dengan adanya penyakit – penyakit lain yang diderita penderita tersebut (faktor ko-morbid).

Umumnya, pada penderita-penderita yang berusia di atas 40 tahun dengan penyakit lain, SARS lebih sering berkembang menjadi penyakit yang berat.

Page 11: Sars

LABORATORIUM

Pada pertengahan bulan Maret 2003, WHO menetapkan suatu jejaring (network) global yang meliputi 11 laboratorium terkemuka di seluruh dunia sebagai upaya untuk meneliti tentang identifikasi dari kausa SARS. Laboratorium tersebut dipilih berdasarkan 3 kriteria, yaitu:

• Mempunyai kemampuan ilmiahnya yang menonjol, • Memiliki fasilitas biosafety level III, • dan dapat menyumbangkan perangkat uji (battery of tests) dan eksperimen yang diperlukan untuk

dapat memenuhi postulat Koch dalam mengidentifikasi suatupenyakit.

Kerjasama antar laboratorium dari berbagai pusat ini sangat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Teknik-teknik laboratorium yang selama ini umumnya sangat dirahasiakan oleh masing-masing laboratorium serta sifat kompetitif di antara mereka, tidak lagi berlaku. anggota jejaring ini saling berbagi informasi dan materi, seperti misalnya gambar- gambar mikroskop elektron dari virus, sekuens materi genetik untuk identifikasi dan karakteristik virus, deskripsi eksperimen serta hasil-hasilnya.

Kolaborasi ini telah memberikan hasil dalam identifikasi mikroorganisme yang disangka menjadi penyebab penyakit SARS dan menyumbangkan 3 jenis tes diagnostik laboratorium dalam waktu yang sangat singkat. Kecuali dari sputum .

para peneliti dalam grup jejaring itu juga menemukan bahwa virus penyebab SARS dapat pula di isolasi dari plasma dan faeces.Di dalam plasma, virus ditemukan pada masa akut dalam konsentrasi yang amat rendah, sedangkan di feses dijumpai pada fase konvalesen.

Page 12: Sars

Tes diagnostik

Pada saat ini, ada 3 tes yang umumnya digunakan di laboratorium untuk mendeteksi SARS, yaitu:

• tes antibodi dengan enzyme liked immunosorbent assay (ELISA)

• tes antibodi dengan immunofluorescence assay (IFA)

• metode polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi virus.

Page 13: Sars

Penatalaksanaan SARS

Pada suspect dan probable cases tindakan yang dilakukan adalah:• isolasi penderita di Rumah Sakit• pengambilan sampel (sputum, darah, serum, urin) dan foto toraks untuk

menyingkirkan pneumonia yang atipikal• pemeriksaan hitung lekosit, trombosit, kreatinin fosfokinase, tes fungsi hati,

ureum dan elektrolit, C reaktif protein dan serum• pada SARS berbagai jenis antibiotika sudah digunakan namun sampai saat ini

hasilnya tidak memuaskan, dapat diberikan ribavirin dengan atau tanpa streoid• perhatian khusus harus diberikan pada tindakan yang dapat menyebabkan

terjadinya aerolization seperti nebuliser dengan bronkodilator, bronkoskopi, gastroskopi yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

• Berbagai upaya pengobatan dengan antibiotika telah di coba pada penderita-penderita SARS. Oseltamivir secara oral bersamasama dengan antibiotika berspektrum luas dan ribavirin intravena dalam dosis yang direkomendasikan, juga memberikan hasil yang kurang meyakinkan.

• Pada saat ini, penanganan penderita SARS yang dianggap paling penting adalah terapi suportif, yaitu mengupayakan agar penderita tidak mengalami dehidrasi dan infeksi ikutan.

Page 14: Sars

KESIMPULAN

• Jumlah kasus dan kematian SARS semakin hari semakin meningkat, walaupun di beberapa negara seperti Kanada, Vietnam, dan Singapura sudah mencapai puncaknya. Pembuatan vaksin yang efektif masih memerlukan waktu yang tidak sedikit sekitar 2-3 tahun lagi. Strategi yang diperlukan saat ini disamping pengobatan adalah upaya pencegahan.

• Untuk mencegah penyebaran SARS ke negara-negara maju para pekerja asing di negaranegara yang terkena SARS dianjurkan untuk tidak kembali ke tanah airnya. Dengan upaya pencegahan yang semakin baik epidemi SARS tidak akan berkembang menjadi suatu pandemi.