6
1. Otot ekstra okuler bola mata disarafi oleh nervus III, kecuali a. Muskulus rectus medialis b. Muskulus rectus lateralis c. Muskulus rectus superior d. Mukulus rectus inferior e. Muskulus obliqus inferior 2. Gejala lobus parietalis sebagai berikut, kecuali a. Kejang psycomotor b. Finger agnosia c. Astereognosis d. Loss of body image e. Extinction fenomena positif 3. Yang termasuk komponen subkorteks adalah a. Dienchephalon b. Ganglia basalis c. Kapsula interna d. Semua benar e. Semua salah 4. Liquor serebro spinal mengalir dari ventrikel lateral ke ventrikel ke tiga melalui: a. Foramen dari monroi b. Aquaductus siylvi c. Foramen dari lusckha d. Foramen dari magendi e. Bukan salah satu diatas 5. Gangguan mengetahui gerak dan posisi sendi disebabkan oleh kerusakan dari a. Traktus kortikospinalis lateralis b. Tractus gracilis c. Tractus spinothalamikus d. Myoneural junction e. Otot 6. Cortikol blindes disebabkan kelainan pada a. Serebelum b. Lobus frontalis c. Lobus parietalis d. Lobus temporalis e. Lobus oksipitalis 7. Tonus yang rendah terdapat kerusakan dari a. Komu anterior medula spinalis

sarap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

thy

Citation preview

Page 1: sarap

1. Otot ekstra okuler bola mata disarafi oleh nervus III, kecualia. Muskulus rectus medialisb. Muskulus rectus lateralisc. Muskulus rectus superiord. Mukulus rectus inferiore. Muskulus obliqus inferior

2. Gejala lobus parietalis sebagai berikut, kecualia. Kejang psycomotorb. Finger agnosiac. Astereognosisd. Loss of body imagee. Extinction fenomena positif

3. Yang termasuk komponen subkorteks adalaha. Dienchephalon b. Ganglia basalisc. Kapsula internad. Semua benare. Semua salah

4. Liquor serebro spinal mengalir dari ventrikel lateral ke ventrikel ke tiga melalui:a. Foramen dari monroib. Aquaductus siylvic. Foramen dari lusckhad. Foramen dari magendie. Bukan salah satu diatas

5. Gangguan mengetahui gerak dan posisi sendi disebabkan oleh kerusakan daria. Traktus kortikospinalis lateralisb. Tractus gracilisc. Tractus spinothalamikusd. Myoneural junctione. Otot

6. Cortikol blindes disebabkan kelainan pada a. Serebelumb. Lobus frontalisc. Lobus parietalisd. Lobus temporalise. Lobus oksipitalis

7. Tonus yang rendah terdapat kerusakan daria. Komu anterior medula spinalisb. Saraf periferc. Fase akut kelainan upper motor neurond. Semua benare. Semua salah

8. Gejala dibawah ini merupakan kelumpuhan N XII perifer (LMN), kecualia. Bila menjulurkan lidah, memebelok kearah lesib. Atrofi lidah sisi lesi

Page 2: sarap

c. Disarthria d. Gangguan pengecapan sisi lesie. Fasikulasi otot lidah

9. Tanda UMN (upper motor neuron) pada lesi spinal cord adalaha. Atrofi otot hebatb. Hiperaktif deep tendon reflekc. Flaccid paralisisd. Reflek patologis negatife. Reflek dinding perut positif

10. Bila pasien disuruh untuk memutar kepala kearah kiri dan kita menahan dengan tangan pada dagu kearah kanana. Kita mengetes otot pterygoideus lateralb. Kita mengetes otot pterygoideus internalc. Kita mengetes otot platysmad. Kita mengetes otot sternocleiod mastoideus sinistrae. Kita mengetes otot sternocleiod mastoideus dextra

11. Gejala lagopthalmus disebabkan oleh kerusakana. Nervus okulomotoriusb. Nervus fasialis tipe sentralc. Nervus fasialis tipe periferd. Nervus hypoglosus tipe sentrale. Nervus hypoglosus tipe perifer

12. Gaya jalan “steppage gait” didapatkan pada kelainana. Penyakit parkinsonb. Post strokec. Distrofi muskulorum progresivad. Lesi nervus peroneuse. Lesi serebelum

13. Mengenai menginitis tuberkulose hal-hal dibawah ini adalah benar, kecualia. Diagnosa pasti adalah ditemukannya kuman mycobacterium tuberculosa dalam cairan

serebrospinalisb. Pemeriksaan liquor kadang-kadang ditemukan adanya pelliciec. Terdapat peningkatan jumlah sel liquor yang terutama terdiri dari mononukleard. Pengobatan dengan menggunakan satu jenis tuberculosa adalah lebih baik daripada

kombinasie. Sebaiknya dipilih obat-obat yang dapat menembus blood brain barrier

14. Gabungan obat-obatan anti TBC yang terbaik untuk meningitis TBC adalaha. INH/PAS/streptomycinb. INH/streptomycin/pirazinamidc. Rifampicind. Gabungan A dan Ce. Gabungan B dan C

15. Tanda2 patognomonis dari pemeriksaan sindroma gullain barre (SGB) adalaha. Ada gejala prodomal seperti demam, cefalgia, nyeri seluruh tubuh, mual dan muntahb. Parestesi kaus kaki dan sarung tangan

Page 3: sarap

c. Kelumpuhan dapat bersifat motorik, sensorik dan otonomd. Pemeriksaan EMNG menunjukan penurunan kecepatan hantaran sarafe. Adanya kenaikan protein tanpa diikuti kenaikan sel (dissosiasi sitoalbumin) pada punksi

lumbal16. Semua tindakan pengobatan/terapi SGB yang dilakukan ini benar, kecuali

a. Simptomatikb. Immunoglobulinc. Plasmaparesis/plasma exchanged. Antiviral, mis: acyclovire. Fisioterapi

17. Bagian serabut saraf mana yang mengalami kelainan pada miastenia gravisa. Bagian synap serabut saraf motorikb. Komu anterior medula spinalisc. Reseptor kolinergik di neuromuskular junctiond. Tractus kortikospinalise. Gyrus presentralis, corteks serebri

18. Yang tidak boleh dilakukan pada pengobatan penderita myasthenia gravis adalaha. Pemberian neostigminb. Pemberian kininc. Pemberian piridostigmind. Pemberian kortikosteroide. Timektomi

19. Penyakit infeksi yang paling sering menimbulkan neuritis disertai dengan penebalan beberapa saraf perifer adlaha. Leprosyb. Diptheriac. Tuberculosad. Herpes zostere. Thypoid fever

20. Tanda-tanda lokalisasi palsu tumor otak adalah sebagai berikut, kecualia. Kelumpuhan saraf kranialisb. Respons plantar ekstensor bilateralc. Perubahan mentald. Homonim hernianopsiae. Gangguan endokrin

No 45-50

Seorang pria, usia 40 tahun, dibawa keluarganya ke UGD RS dg keluhan mendadak. Tidak sadar, kira2 terjadi 3 jam sebelum dibawa ke RS, disertai muntah2. Beberapa hari sebelumnya pasien mengeluh pusing dan diobati paracetamol atau oskadon. RPD: stroke, hipertensi, dan DM disangkal oleh keluarganya. Trauma kepala (-). Pemeriksaan fisik: tensi 140/85, nadi 58x/mnt, respirasi 20x/mnt, temp 37c. GCS 224, meningeal sign, kaku kuduk (+), kernig (+), burdzinski 2 (+). Nervus

Page 4: sarap

kranialis kesan dbn/dbn, pupil bulat isokor, diameter 4mm/4mm, reflek cahaya +/+, motorik kesan lateralisasi (-). Reflek babinski +/+. Gda 225 mg.

45. Apakah kemungkinan diagnosa kasus ini

a. tumor otak

b. intraserebral hemorrhage

c. subarachnoid hemorrhage

d. subdural hematome

e. meningitis

46. pemeriksaan penunjang yang diperlukan kasus ini, kecuali

a. laboratorium kimia klinis

b. lumbal punksi

c. ct scan kepala

d. foto polos kepala

e. MRAngiografi

47. penyebab yang mendasari kelainan ini

a. hipertensi

b. gangguan faal hemistasis

c. trombosis arteri serebri

d. aneurisma yang pecah

e. AVM

48. komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini adalah sebagai berikut, kecuali

a. kejang

b. vasospasmus

c. hidrosefalus

d. gangguan elektrolit

e. perdarahan ulang

49. bila diperlukan terapi konservatif, obat2 yang diperlukan adalah sbb, kecuali

a. infus manitol

Page 5: sarap

b. drip nimodipin

c. obat antipelet

d. obat antihipertensi

e. neuroprotektan

50. bila dikonsulikan bedah saraf, tindakan yang dapat dilakukan

a. clipping

b. coiling endovaskulert

c. external drainase

d. A & B benar

e. A,B,C benar