Upload
aci-trii-hapsarii
View
1.608
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN STROKE HEMORAGIK
POKOK BAHASAN : NEUROLOGI
SUB POKOK BAHASAN : STROKE HEMORAGIK
SASARAN : MAHASISWA
HARI/TANGGAL : JUMAT, 1 APRIL 2011
I. LATAR BELAKANG
Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi jaman
sekarang ini, seperti stroke. Stroke sudah di kenal dari sejak lama, penyakit ini
terjadi bisa bisa akibatkan karena hipertensi sehingga menyebabkan tubuh
menjadi lumpuh baik sebagian maupun semuanya.
Namun sekarang stroke tidak hanya menyerang anggota badan namun
sudah menyerang otak yaitu stroke hemoragik, stroke hemoragik menyerang otak
sehingga terjadi perdarahan di otak.
Sehingga topik ini sangat bagus dan menarik untuk dipelajari agar kita
bisa mengetahui apa bahaya dari stroke hemoragik tersebut, sehingga kita bisa
mewaspadai terhadap tanda dan gejala dari penyakit tersebut.
II. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat mengerti tentang penyakit stroke
hemoragik.
III. TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan para peserta mampu:
1
1. Menjelaskan pengertian penyakit stroke hemoragik.
2. Menjelaskan gejala stroke hemoragik.
3. Menjelaskan penyebab stroke hemoragik.
4. Menjelaskan pengobatan stroke hemoragik.
5. Menjelaskan pencegahan stroke hemoragik.
II. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. MEDIA
1. Leaflet.
2. LCD, laptop.
IV. ISI MATERI
1. Pengertian stroke hemoragik.
2. Gejala stroke hemoragik.
3. Penyebab stroke hemoragik.
4. Pengobatan stroke hemoragik.
2
5. Pencegahan stroke hemoragik.
V. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1 Pendahuluan
a. Memberi salam
a. Memperkenalkan diri
b. Menyampaikan pokok bahasan.
c. Menyampaikan tujuan.
d. Melakukan apersepsi(menggali
pengetahuan keluarga)
Menjawab salam
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
5 menit
2 Isi
Penyampaian materi tentang :
a. Definisi stroke hemoragik
b. Gejala stroke hemoragik
c. Penyebab stroke hemoragik
d. Pengobatan stroke hemoragik
e. Pencegahan stroke hemoragik
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
15 menit
3 Penutup
a. Tanya jawab
b. Kesimpulan
c. Evaluasi
d. Memberi salam penutup
Aktif bertanya
Memperhatikan
Menjawab
Menjawab salam
10 menit
VI. SETTING TEMPAT
3
Ket: demonstran
moderator
observer
peserta
VII. STRUKTUR ORGANISASI
Ketua : Ni Wayan Dewi Agustini
Sekretaris : Ni Ketut Jnana Stithi Dewi
Penyaji : Ayu Putu Diari Oktaryani
Fasilitator : I Gede Eka Putra Yasa
Moderator : Ni Luh Yuli Permita Dewi
Observer : Ni Kadek Indra Yanti
VIII. EVALUASI
4
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
b. Peran peserta sesuai perencanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
definisi stroke hemoragik.
b. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
gejala stroke hemoragik.
c. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
penyebab stroke hemoragik.
d. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan memahami
pengobatan stroke hemoragik.
e. Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan mampu menjelaskan
pencegahan stroke hemoragik.
IX. REFERENSI
Mansjoer,Arif M. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2, Jakarta: Media
Aesculapius
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC
Nanda. 2006. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Prima Medika
5
http://hidupsehattip.blogspot.com/2009/11/6-cara-mencegah-stroke.html
http://abidinblog.blogspot.com/2010/03/penyebab-gejala-stroke-hemoragik.html
LAMPIRAN I
MATERI PENYULUHAN PENYAKIT STROKE HEMORAGIK
A. PENGERTIAN
6
Stroke hemoragik adalah suatu penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah
arteri yang menyuplai darah ke otak pecah tepat di tengah tengah otak. Stroke
hemoragik terjadi bila pembuluh darah arteri yang menyuplai darah ke otak pecah
tepat di dalam otak. Biasanya terjadi saat melakukan aktivitas atau saat aktif,
namun bisa juga terjadi pada saat istirahat (perdarahan intraserebral, pecahnya
aneunisme dan tumor otak yang mengalami pendarahan). Otak sangat sensitif
terhadap perdarahan, dan kerusakan dapat terjadi dengan sangat cepat.
Pendarahan di dalam otak dapat mengganggu jaringan otak, sehinga
menyebabkan pembengkakan, mengumpul menjadi sebuah massa yang disebut
hematoma. Pendarahan juga meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang
tengkorak.
B. GEJALA STROKE HEMORAGIK
a. Perdarahan otak spontan
1) Sakit kepala
2) Timbul mendadak setelah melakukan aktivitas dan emosi
3) Muntah
4) Pusing
5) Kesadaran menurun
6) Kelainan neurologis
7) Kejang
b. Perdarahan sub arakhnoid
1) Sakit kepala
2) Muntah-muntah
3) Vertigo dan dizziness
4) Kejang-kejang
5) Kesadaran menurun
C. PENYEBAB STROKE HEMORAGIK
a. Perdarahan otak spontan.
7
1) Utama : hipertensi
2) Tumor, pemakaian anti koagulasi
3) Penyakit darah : leukemia
4) Penyakit pembuluh darah : vaskuler malformation
b. Perdarahan sub arakhnoid
1) Aneurisma
2) AVM(Arterio Venous Malformation)
D. PENGOBATAN STROKE HEMORAGIK
1. Katopril untuk menurunkan tekanan darah.
2. Fenitoin untuk perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun.
3. Nimodipin untuk mencegah vasospasme pada perdarahan subaraknoid primer
akut.
B. PENCEGAHAN STROKE HEMORAGIK
1. Gizi seimbang
Pertahankan gizi yang seimbang. Konsumsi lemak berlebih akan
meningkatkan risiko hiperkolesterolemia. Perbanyaklah konsumsi sayur dan
buah. Sayur dan buah terbukti mengandung banyak anti oksidan dan vitamin.
Beberapa penelitian terdahulu membuktikan manfaat konsumsi anti oksidan
dan serat memperbaiki profil lemak darah, menurunkan tekanan darah, dan
mencegah komplikasi kardiovaskuler.
Konsumsi makanan cepat saji berlebih tidaklah dianjurkan. Kandungan
natrium (garam) pada makanan cepat saji adalah relatif tinggi. Perubahan pola
makan ditengarai sebagai satu penyebab meningkatnya penyakit
kardiocerebrovaskuler di berbagai negara berkembang (termasuk Indonesia).
8
Pengurangan konsumsi garam dan diet kaya buah dan sayuran terbukti
menurunkan tekanan darah.
2. Turunkan berat badan berlebih.
Obesitas memberi risiko stroke dua kali lipat. Obesitas memberi beban berat
kepada jantung, dan merupakan predisposisi untuk meningkatnya kadar
kolesterol total dan trigliserid, hipertensi, menurunnya kadar kolesterol HDL,
dan diabetes melitus.
Indeks massa tubuh di atas 25 disebut dengan berat badan berlebih, dan di atas
30 disebut dengan obesitas. Bayangkan seseorang memiliki berat badan 100
kg dengan tinggi badan 200 cm, maka ia memiliki indeks massa tubuh 25.
Bentuk obesitas yang lain adalah obesitas sentral yang ditandai oleh lingkar
perut yang besar. Seseorang dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya ≥
102 cm pada laki-laki atau ≥ 88 cm pada perempuan. Obesitas sentral secara
konsisten meningkatkan risiko stroke 2-3 kali lipat. Obesitas dapat dikontrol
dengan diet dan olahraga secara teratur.
3. Rajinlah mengukur tekanan darah.
Berbagai penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa hipertensi
merupakan faktor risiko stroke yang signifikan. Semua bentuk hipertensi
dihubungkan dengan peningkatan risiko stroke (Fuentes, dkk, 2007).
Penelitian Suarez (2007) menunjukkan bahwa pada penderita stroke,
hipertensi ditemukan pada 74,8% kasus. Waspadailah tekanan darah tinggi
pada Anda dan orang-orang terdekat Anda. Ukurlah tekanan darah Anda
secara berkala. Bila tekanan darah di atas 140/90 mmHg, maka anda
dinyatakan menderita hipertensi. Hipertensi dapat dicegah dan diberi
tatalaksana yang tepat bila dikenali secara dini.
4. Olahraga teratur
Aktivitas fisik terbukti memperbaiki aliran darah, menurunkan kadar
kolesterol darah jahat, menurunkan berat badan, dan menurunkan tekanan
9
darah. Aktivitas fisik yang bersifat aerobik terbukti menurunkan risiko stroke.
Olahraga terbukti pula menurunkan tekanan darah 4-9 mmHg.
5. Kurangi stress
Strees meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh,
menghambat regenerasi jaringan, dan menurunkan sensitivitas insulin
(berujung pada diabetes melitus). Beberapa penelitian mengkonfirmasi
peningkatan risiko hipertensi dan stroke pada populasi degan masalah
psikososial yang berat.
6. Hindari rokok.
Merokok secara konsisten dihubungkan dengan peningkatan penyakit jantung,
hipertensi, stroke, dan kepikunan. Hal ini tidak hanya menyerang orang yang
merokok, namun juga perokok pasif. Penelitian Lantz, dkk (2008)
menunjukkan bahwa merokok akan menurunkan aliran darah ke otak. Hal ini
lebih teramati pada individu yang memiliki hipertensi.
10