11
I. Anatomi kulit Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, mulai dari 0,5 mm sampai 5 mm, dengan luas permukaan sekitar 2 m2 dan berat sekitar 4 kg. Kulit dalam bahasa latin disebut cutis dan dibagian bawahnya terdapat lapisan bernama subcutis. Jika kulit dicubit dan diangkat, kulit itu terasa longgar terhadap lapisan subcutisdi bawahnya. Lapisan subcutis ini sering menjadi tempat untuk suntikan obat tertentu, termasuk insulin. Secara garis besar, lapisan pada kulit dapat dibagi menjadi 2 yaitu kulit bagian luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis), penjelasannya yaitu sebagai berikut : 1. Epidermis (kulit bagian luar) Lapisan paling luar pada epidermis dibentuk oleh zat tanduk (keratin) pada lapisan cornium yang dibentuk oleh sel kulit yang sudah tua. Pada orang tertentu bagian kulit ini memebri gambaran seperti sisik tipis. Lapisan ini akan terlepas pada saat digosok waktu mandi dan lapisan di bawahnya akan mengisi lapisan yang lepas. Lapisan paling dalam dari epidermis dinamakan lapisan basal atau stratum germinativum. Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk dan memebentuk sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu saat menjadi lapisan cornium. Pada lapisan ini pula terdapat pigmen melanin yang memeberikan warna pada kulit. Untuk mencapai lapisan paling atas, sel-sel ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu. Dengan demikian, setiap 4-5 minggu manusia sebenarnya mengalami pergantian kulit. 2. Dermis (kulit bagian dalam) Pada lapisan dermis dibawah lapisan basal terdapat ujung saraf peraba, dan pembuluh darah kapiler. Disini juga dapat ditemukan kelenjar keringat dan kelenjar minyak kulit. Pada lapisan subcutis dapat ditemkan banyak pembuluh darah, saraf, dan folikel atau akar rambut beserta m.erector pilli. Pada orang gemuk, dilapisan ini juga dapat ditemukan banyak jaringan lemak. Pengukuran kegemukan seseorang dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengukuran tebal lapisan ini disekitar tulang belikat dan bagian belakang lengan atas. Pada wanita hamil, bagian ini juga sering menampung cairan. ( Wibowo, Daniel S. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo )

Sap Insulin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satuan Acara penyuluhan penggunaan insulin pada pasien

Citation preview

Page 1: Sap Insulin

I. Anatomi kulit

Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, mulai dari 0,5 mm sampai 5 mm, dengan luas permukaan sekitar 2 m2 dan berat sekitar 4 kg. Kulit dalam bahasa latin disebut cutis dan dibagian bawahnya terdapat lapisan bernama subcutis. Jika kulit dicubit dan diangkat, kulit itu terasa longgar terhadap lapisan subcutisdi bawahnya. Lapisan subcutis ini sering menjadi tempat untuk suntikan obat tertentu, termasuk insulin. Secara garis besar, lapisan pada kulit dapat dibagi menjadi 2 yaitu kulit bagian luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis), penjelasannya yaitu sebagai berikut :

1. Epidermis (kulit bagian luar)Lapisan paling luar pada epidermis dibentuk oleh zat tanduk (keratin) pada lapisan

cornium yang dibentuk oleh sel kulit yang sudah tua. Pada orang tertentu bagian kulit ini memebri gambaran seperti sisik tipis. Lapisan ini akan terlepas pada saat digosok waktu mandi dan lapisan di bawahnya akan mengisi lapisan yang lepas.

Lapisan paling dalam dari epidermis dinamakan lapisan basal atau stratum germinativum. Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk dan memebentuk sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu saat menjadi lapisan cornium. Pada lapisan ini pula terdapat pigmen melanin yang memeberikan warna pada kulit. Untuk mencapai lapisan paling atas, sel-sel ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu. Dengan demikian, setiap 4-5 minggu manusia sebenarnya mengalami pergantian kulit.

2. Dermis (kulit bagian dalam)Pada lapisan dermis dibawah lapisan basal terdapat ujung saraf peraba, dan

pembuluh darah kapiler. Disini juga dapat ditemukan kelenjar keringat dan kelenjar minyak kulit. Pada lapisan subcutis dapat ditemkan banyak pembuluh darah, saraf, dan folikel atau akar rambut beserta m.erector pilli. Pada orang gemuk, dilapisan ini juga dapat ditemukan banyak jaringan lemak. Pengukuran kegemukan seseorang dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengukuran tebal lapisan ini disekitar tulang belikat dan bagian belakang lengan atas. Pada wanita hamil, bagian ini juga sering menampung cairan. ( Wibowo, Daniel S. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo )

Page 2: Sap Insulin

( Wibowo, Daniel S. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo )

II. Jenis pen InsulinBeberapa jenis atau cara yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan terapi insulin dapat dilakukan menggunakan berbagai cara, yaitu sebagai berikut :1. Injectors

Untuk injeksi jenis multipel, dapat digunakan insulfon atau I-port. Suntikan diberikan melalui lokasi khusus yang terhubung melalui tabung yang dimasukkan dengan jarum dan diganti sekitar seminggu sekali, namun sampai saat ini injector belum begitu populer di Amerika Serikat namun sudah populer di Eropa.

2. Insulin pen

Page 3: Sap Insulin

Insulin pen digunakan untuk insulin dengan beberapa formula. Keuntungan dari penggunaan insulin pen ini adalah keakuratan dan kekonsistensian dosis yang baik jika menggunakan insulin pen. Berikut beberapa jenis insulin pen yang dapat digunakan :

3. Automatic injectorsAutomatic injector bekerja dengan menekan tombol pelepas (keluarnya) jarum secara otomatis yang memeberikan suntuikan dengan sedikit partisipasi pasien. Orang-orang yang menggunakan injector dikarenakan mereka tidak bisa belajar

Page 4: Sap Insulin

untuk melakukan suntikan terhadap dirinya sendiri. Sebagian besar, namun tidak semua, orang memiliki ketakutan atau penyesuaian emosi lainnya pada diabetisi dalam melakukan suntikan pada dirinya sendiri samapai mereka nyaman melakukan penyuntikan terhadap dirinya sendiri. Injector otomatis ini dianjurkan digunakan pada penderita diabetes yang juga mengidap cacat fisik, seperti serebral palsy.

4. Pompa Insulin-CSII (Continous Subcutaneous Insulin Infusion)Pompa insulin diinjeksikan (disemprotkan) kedalam tubuh melalui jaringan subcutan dimana pompa insulin ini menawarkan cara yang lebih tepat yaitu meniru pengiriman insulin secara normal. Pada salah satu penelitian, penggunaan jangka panjang dari pompa insulin (CSII) telah ditemukan memberi manfaat dalam menurunkan kadar HbA1c dan mengurangi terjadinya hipoglikemia berat. Namun insulin pump ini dilaporkan dapat meningkatkan angka kejadian diabetisketoacidosis (DKA) dikarenakan kurangnya pengiriman insulin yang sering dikaitkan dengan kinking dari tabung. Bahkan dengan nilai HbA1c normal, ditemukan pemblokiran kemampuan insulin untuk mencapai pasien yang diperlukan rata-rata 6 jam sampai DKA diidentifikasi. Pompa insulin memberikan tingkat potensi variabel insulin basal selama periode 24-jam. Salah satu insulin rapid-acting atau insulin secara teratur dapat diberikan terus-menerus melalui jarum subcutan. Insulin bolus kemudian diberikan dengan makanan dan makanan ringan yang diperlukan. Pompa insulin model yang lebih baru mengandung augmentasi sensor glukosa, yang memungkinkan pasien dan penyedia untuk menetapkan faktor koreksi terprogram seperti insulin-karbohidrat atau ratio insulin-exchange dan parameter sensitivitas insulin lain. Berikut jenis insulin pump yang dapat digunakan, yaitu :

Page 5: Sap Insulin
Page 6: Sap Insulin

( Guthrie, Diana W. dan Richard A. Guthrie. 2009. A Guide To The Pattern Approach: Management of Diabetes Mellitus For Nurses and Health Care Professionals Sixth Edition. New York: Springer)Sedangkan pembagian jenis insulin berdasarkan lama kerjanya yaitu :1. Insulin kerja sangat cepat

Awal kerja 0,2-0,5 jam; lama kerja 0,5-2 jam. Contoh Lispro, Aspart, Glulisin2. Insulin kerja pendek (reguler insulin)

Page 7: Sap Insulin

Awal kerja 0,5-1 jam; efek puncak 2-3 jam; disuntikkan 15-30 menit sebelum makan. Contoh: Humulin Actrafid

3. Insulin kerja menengahAwal kerja 1,5-4 jam; efek puncak 4-10 jam; disuntikkan 1-2 kali/hari 15-30 menit sebelum makan. Contoh: Insulin Neutral Protamin hagedorn (NPH)

4. Insulin kerja panjangAwal kerja 1-3 jam; tanpa efek puncak; disuntikkan 1 kali/hari pagi 15-30 menit sebelum makan. Contoh: Insulin Lantus (glargine), Insulin Detemir

5. Insulin campuran (mixtures)Terdiri atas 75 bagia insulin humalog (insulin manusia)dan 25 bagian insulin lispro.(Sutejo, A. Y. 2010. 5 Strategi Penderita Diabetes Mellitus Berusia Panjang. Yogyakarta: Penerbit Kanisius )Berikut tabel mengenai pembagian insulin dan lama kerjanya :

III. Area menyuntik insulinTempat penyuntikan insulin bisa dilengan, perut, atau paha. Bila dengan bantuan orang lain, dilakukan dilengan. Bila menyuntik sendiri, lakukan diperut atau paha. Jarak suntikan satu dengan yang lainnya sekitar 2 cm. Jangan terlalu dekat. Lakukan rotasi agar tidak terus menyuntik di tempat yang sama. Untuk suntikan di perut, jauhi pusar dengan jarak 5 cm. Hindari penyuntikan pada kulit yang luka atau infeksi. Jaga kebersihan, usap atau bersihkan dengan alkohol sebelum dan sesudah penyuntikan. Berikut gambar lokasi penyuntikan insulin :

Page 8: Sap Insulin
Page 9: Sap Insulin

( Tandra, Hans. 2007. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes: Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes Dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama )