Sand Casting and Aluminium Casting Practice

  • Upload
    albar

  • View
    271

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    1/24

    Praktikum Pasir Cetakdan Pengecoran Logam

    Kelompok 12

    Gana Damar Kusuma

    Hilmi Aziz

    M.AbrorM.Ekaditya Albar

    Mia Diniati

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    2/24

    Data Praktikum Pasir Cetak

    Nomor

    Mesh

    Massa Awal Ayakan

    (gr)

    Massa Akhir

    Ayakan (gr)

    Selisih Massa

    (gr)

    % distribusi

    berat pasir

    % Berat

    kumulatifWn x S

    10 590,2 590,4 0,2 0,100 0,100 0

    14 537,8 538 0,2 0,100 0,199 2

    16 486,8 487 0,2 0,100 0,299 2,8

    20 511,4 514 2,6 1,295 1,594 41,6

    40 422,4 471,6 49,2 24,502 26,096 984

    50 394,8 435,2 40,4 20,120 46,215 1616

    60 404,2 426 21,8 10,857 57,072 1090100 373,8 374,4 0,6 0,299 57,371 36

    120 403,2 434,2 31 15,438 72,809 3100

    wadah 479,6 533 53,4 26,594 99,402 6408

    TOTAL MASSA 199,6 99,402 13280,4

    Massa Hilang 1,2

    % Air % Bentonit %Molases %Serbuk Arang % Pasir silika8 7 5 1 79

    160 gr 140 100 gr 20 gr 1580

    Komposisi Pasir: (2000gr)

    Pengujian Distribusi Pasir:

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    3/24

    Data Praktikum Pasir Cetak

    Kekuatan Tekan

    kadar air (%)kekuatan tekan (lbs/inch2)

    pasir basah pasir kering pasir holding

    2 0,9 19 18,5

    4 1,1 18 8,3

    6 1,4 16 3,4

    8 1,8 7,5 16,5

    kadar air (%)kekuatan geser (lbs/inch2)

    pasir basah pasir kering pasir holding

    2 0,5 5 5,34 0,7 6,5 2,4

    6 0,7 13,5 0,8

    8 0,45 6 10

    Kekuatan Geser

    kadar air (%)flowabilitas

    pasir basah pasir kering pasir holding

    2 11,8 4,7 8,8

    4 3,75 3,75 3,75

    6 15 14 43

    8 7,6 13,75 5,75

    Kadar air vs Flowabilitas

    kadar bentonit (%)flowabilitas

    pasir basah pasir kering pasir holding

    6 12 17,5 13,756,5 17,5 57,5 17,25

    7 7,6 13,75 5,75

    7,5 10,3 12,7 14

    Kadar Bentonit vs Flowabilitas

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    4/24

    Analisa Distribusi Pasir

    Menggunakan pasir seberat 200,8gr, dengan ayakan yang memilikino mesh paling kecil beradapaling atas.

    Pasir terdistribusi pada mesh

    40,50,60 (2/3 dari jumlah pasirpada mesh berurutan

    %distribusi literatur: 66,67%

    %distribusi pasir: 55,5%

    Penyebab perbedaan: no mesh

    kurang sesuai GFN: 66,54%

    Pasir cocok untuk pengecoranlogam paduan Mg dan Grey castiron

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    5/24

    Analisa Kadar Air

    Hasil perhitungan tidak sesuai dengankadar air awal yang ditentukan sebesar8%. Ini bisa disebabkan oleh:

    1. Waktu pengeringan yang tidaksesuai dengan yang ditetapkan (15menit)

    2. Kemungkian adonan tidaktercampur dengan merata sehinggabagian yang diukur kurangmendapatkan kandungan air.

    Berat Sebelum PengujianBerat Setelah

    Pengujian

    30 gr 27,8 gr

    %Kadar air sebelum pengujian = 8%

    Pengaruh kadar air dan bentonitterhadap kekuatan pasir cetak

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    6/24

    Sifat Mekanis

    Mengetahui sifat mekanis

    melakukanpengujian untuk mengetahui kekuatantekan, geser, flowabilitas dari pasircetak.

    Yang mempengaruhi Sifat Mekanis:

    Kadar air, ukuran pasir, distribusi pasir,bentonit (pengikat), molases(meningkatkan kekuatan pasir cetak),serbuk arang (memperhaluspermukaan)

    Sifat Mekanik Green sand Dry sand Holding sand

    Flowabilitas (%) 7,6 13,75 5,75

    Kekuatan Geser (lbs/inch2) 0,45 6 10

    Kekuatan Tekan (lbs/inch2) 1,8 7,5 16,5

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    7/24

    Semakin tinggi kadar air makasemakin tinggi nilai kekuatantekan keringnya, sedangkannilai kekuatan basahnyaoptimum pada kadar air

    sebanyak 2,1%.

    Ketidaksesuaian data terjadikarena adanya kesalahanakibat percampuran yang tidakmerata saat melakukan proses

    mixingdan praktikan tidakmengetahui parameter yangjelas kapan proses ujikekuatan geser dihentikansecara tepat.

    Analisa Kadar Air terhadap Kekuatantekan dan Geser

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    8/24

    Nilai kekuatan tekan dan geseryang tertinggi berturut-turut dimilikioleh dry sand, holding sanddangreen sand.

    Analisa Kadar Air terhadap Kekuatantekan dan Geser

    Dry sand memiliki kekuatan palingtinggi karena: Kadar air yang menyelimuti butir

    pasir sudah berkurang sehingga zat

    pengikat dapat mengikat lebih baik. Adanya efek sinteringakan

    meningkatkan densitas dari pasirsehingga nilai porositasnyamenurun serta meningkatkankekuatan tekan

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    9/24

    Flowabilityakan meningkat seiringdengan penambahan bentonit dankadar air hingga mencapai titikoptimum.

    Semakin rendah ketinggian sampelhasil ramming, maka nilai flowabilitysampel tersebut semakin besar.

    Peningkatan kadar airmenyebabkan pengaktifan ikatanantarbutir oleh bentonit dalam pasircetak.

    Analisa Kadar Air dan Bentonit terhadapFlowabilitas

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    10/24

    Kesimpulan

    1. Distribusi pasir yang hampir ideal adalah ketika 2/3 dari keseluruhan jumlah pasir yang digunakan

    berada pada 3 nomor sleeve yang berurutan dimanadari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan %

    distribusi pasir sebesar 55,5% dan didapatkan nilai GFN sebesar 66,54 dimana nilai GFN tersebut

    cocok untuk diaplikasikan pada pengecoranmagnesium alloy dan grey cast iron.

    2. Kadar air merupakan merupakan salah satu variabel penting yang menentukan sifat pasir cetak seperti

    kekuatan tekan, kekuatan geser dan flowabilitas dimana pada pengujian kadar air menggunakan

    infrared dryerterjadi penurunan kadar air sebesar 7,3%.

    3. Semakin meningkatnya kadar air maka permeabilitas akan meningkat, kekuatan tekan dan kekuatan

    geser basah akan meningkat hingga titik optimum pada kadar air 2,1%, kekuatan tekan dan kekuatan

    geser kering akan semakin meningkat. Sedangkan dengan adanya peningkatan kadar bentonit maka

    permeabilitas akan menurun dan kekuatan geser dan tekan akan meningkat.

    4. Kadar air dan kadar bentonit yang semakin meningkat pada pasir cetak menyebabkan flowabilitas

    pasir cetak akan semakin meningkat pula hingga titik optimum.

    5. Green sandmerupakan pasir yang masih mengandung banyak air, dry sandmerupakan green sand

    yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu 200oC selama 20 menit dan holding sandmerupakan

    green sandyang telah dikeringkan tanpa pemanasan selama 24 jam. Dry sandmemiliki sifat mekanis

    yang paling tinggi bila dibandingkan dengan holding sand dan green sand yang memiliki sifat

    mekanis paling rendah.

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    11/24

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    12/24

    Pola kayu kami terlepas di bagian runnerke benda dan tidak menyatu secara kuatsaat dipaku secara manual.

    Pola kayu dilapisi lilin supaya mudahdilepas setelah dilakukan ramming.

    Pasir terdiri dari facing sand yangmelekat pada pola kayu dan backingsand untuk mengisi cup & drag sampaipenuh.

    Tidak terjadi kerusakan saat cup & dragdipisahkan maupun pengangkatan pola

    kayu, kecuali pada bagian mata kunciyang terlalu sempit.

    Pola kayu diangkat dengan bantuansekrup tanda tanya

    Cetakan dibakar untuk mengeraskanpasir cetakan.

    Analisa Proses Pembuatan Pasir

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    13/24

    Menggunakan dapur krusibel,

    berbahan bakar briket dan minyak

    tanah.

    Kowi diletakkan dalam dapur.

    ScrapAl yang sudah dipotong-

    potong diletakkan di pinggiran kowi

    untuk proses preheating sebelum

    dimasukkan ke dalam kowi.

    Scrapmelebur, kemudian diberi

    fluksuntuk mengangkat oksida.

    Molten metaldituang ke cetakan

    pada temp ~700oC melalui lubang

    sprueselama 30 detik hingga riser

    terlihat terisi.

    Analisa Proses Peleburan

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    14/24

    Pasir Silica (SiO2) Pasir Silica merupakan pasir sintesis

    Pasir berkualitas tinggi, sedikitmengandung impurities.

    Dengan kadar SiO2 95 %

    Pasir yang paling banyak digunakankarena jumlahnya banyak dan harganyamurah

    Bentonit dan Air 3%

    Bentonit yang digunakan 7% agarpermeabilitasnya besar dan tetap memilikisedikit kekuatan tekan sehingga mampuuntuk menopang benda cor serta memilikisifat collapsibilityyang baik.

    Analisa Material Cetakan

    Gula tetes (molases)Meningkatkan waktu efektif pasir (bench life)Kekentalan yang tinggi dan wettabilityyang baikmaka akan menghasilkan kekuatan basah yang baik.Pada temperatur tinggi, gula tetes akan teruraimenjadi CO2 yang akan meningkatkan kekerasan dankekuatan tekan akibat panas cetakan.Pada percobaan ini digunakan gula tetes (molases)

    5% pada pasir muka.

    Bahan berseratMenggunakan serbuk arang 1%.Penggunaan serbuk arang 1% sesuai dengankebutuhan karena menghasilkan cetakanpermukaannya halus dan mudah dalampembongkarannya.

    Pasir pendukung (backing sand)Pasir pendukung yang digunakan memiliki kualitasyang lebih rendah dibandingkan pasir muka, karenapasir yang digunakan untuk back sandmerupakanpasir yang sudah terpakai atau berasal dari pasirbekas proses pengecoran sebelumnya.

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    15/24

    Material yang digunakan Al-Mg-Si, Al sebagai base materialdan Si danMg sebagai paduannya.

    Aluminium murni memiliki sifat mampu cor dan sifat mekanis yang jelek.

    Mudah tercampur dengan pengotor

    Sangat mudah mengikat gas Hidrogen dalam kondisi cair.

    Mengalami penyusutan (Shrinkage) yang cukup tinggi yaitu sekitar3.5%-8.5% (rata-rata 6%)

    Analisa Material Cor

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    16/24

    Logam cair yang kontak langsungdengan cetakan akan mengalamipembekuan terlebih dahulu karenasuhu cetakan lebih rendah daripadalogam cair.

    Hal ini menyebabkan inti-inti kristaltumbuh ke arah dalam cetakan.

    Kristal-kristal tumbuh dari inti asalmengarah ke bagian dalam coran danbutir-butir kristal tersebut berbentukmemanjang seperti kolom.

    Analisa Pembekuan

    Ukuran butir kristal tergantung dari lajupengintian dan pertumbuhan inti.

    Struktur dendritik disebabkan karenaadanya segregasi, yakni

    ketidakseragaman komposisi solid danliquid pada bagian inti nucleidenganbagian luarnya. Sehingga terjadiperbedaan laju pembekuan. Danakhirnya akan muncul struktur dendritik,tajam seperti pohon cemara.

    Hal ini mempengaruhi sifat mekanis

    dari benda coran, karena strukturdendritik mengakibatkan benda menjadirapuh dan adanya stress concentration.

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    17/24

    Analisa Diagram Fasa Al-Si

    Kandungan silikon pada diagramfase AL-Si ini terdiri dari 3 macamyaitu :

    Hipoeutecticyaitu apabila terdapatkandungan silikon < 11.7 % dimanastruktur akhir yang terbentuk pada

    fasa ini adalah struktur ferrite (alpha)kaya alumunium, dengan struktureutektik sebagai tambahan.

    Eutecticyaitu apabila kandungansilikon yang terkandung didalamnyasekitar 11.7% sampai 12.2% Padakomposisi ini paduan Al-Si dapatmembeku secara langsung (dari fasacair ke padat).

    Hypereutecticyaitu apabilakomposisi silikon diatas 12.2 %sehingga kaya akan silikon denganfasa eutektik sebagai fasa tambahan.

    Paduan Al-Si memiliki sifat mampucor yang baik, tahan korosi, dapatdiproses dengan permesinan dandapat dilas.

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    18/24

    Analisa Diagram Fasa Terner Al-Si-Mg

    Ketika magnesium dan silikon larut dalamaluminium, maka magnesium dan silikoncenderung untuk terkonsentrasi danmembentuk senyawa Mg2Si.

    Solid solubilityturun sedikit jika ada jumlah

    silikon yang berlebih. Secara umum, senyawa Mg2Si cukup stabil

    dalam aluminium, hal ini dapat dilihat daridiagram fasa yang menunjukkan adanyaquasibinary lineAl Mg2Si.

    Paduan eutektik quasibinerterbentuk pada8,25 wt% Mg dan 4,75 wt% Si (13 wt% Mg2Si)

    dan membeku pada 5950

    C.

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    19/24

    Paduan alumunium dan silicon pada praktikum ini mengalamiproses penguatan dengan mekanisme solid solution

    strengthening

    Mekanisme ini terjadi karena atom atom Si sebagai impurities dalam susunan kisialumuniumJari-jari atom Si lebih besar dari jari-jari atom Al adalah atom-atom Si akanmendorong susunan kisi atom Al Al mengalami tegangan dislokasi atom-atom Al terhambat karena terhalang oleh dorongan atom-atom

    Analisa Mekanisme Penguatan

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    20/24

    Hidrogen merupakan gas yang dapatmempengaruhi sifat benda cor yang akandihasilkan. Hidrogen sangat mudah larut danberdifusi ke dalam aluminium cair.

    Gas hidrogen dalam alumunium cair berasaldari reaksi antara aluminium dengan airdengan persamaan reaksi sebagai berikut :

    2 Al + 3H2O 6H + Al2O3 Kelarutan atom H erat kaitannya dengan

    temperatur logam cair. Semakin tinggitemperatur, kelarutan atom H semakinmeningkat.

    Karena terlalu banyaknya atom H dalamlogam cair, maka terdapat atom H yang

    berlebih dan tidak larut (supersaturated) yangmembentuk kumpulan molekul gas H2 yangterperangkap dalam logam cair

    Analisa Pengaruh Hidrogen

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    21/24

    Yield benda cor adalah prosentase perbandingan antara massa bendacor dan massa benda cor + gating system. Yield menunjukkan efisiensipemakaian material coran. Semakin besar yield, maka material yangdigunakan untuk mengecor suatu benda semakin efisien.

    Dengan presentasi sebesar 80,57%, dapat dikatakan efisiensi materialyang digunakan pada proses pengecoran cukup tinggi.

    Analisa Perhitungan Yield

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    22/24

    1

    2 3

    Analisa Cacat Pengecoran

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    23/24

    1. Sirip

    Penyebab terjadinya cacat siripadalah permukaan pasir cup dandrag yang harusnya menempel tidakmenempel sempurna karena pasircetak tidak rata dengan permukaan

    kup dan drag sehingga terdapatcelah tipis diantara cup dan drag

    Dapat dicegah dengan membuatpermukaan pasir yang akanmenempel harus lebih rata denganbagian atas drag dan bagian bawah

    kup sehingga kup dan drag dapatmelekat sempurna. Pelepasan polajuga harus dilakukan dengan hati-hati.

    Analisa Cacat Pengecoran

    2. Shrinkage

    Shrinkageatau penyusutan adalah cacatpengecoran yang cenderung terjadi padadaerah yang terakhir membeku.

    Pada produk hasil coran kelompok kami yangberupa kunci, penyusutan atau shrinkageyang terjadi menurut praktikan disebabkan

    oleh ketidaksesuaian ukuran sprue pada polakayu kelompok kami. Peletakan riser yangkurang tepat juga dapat menyebabkanpenyusutan pada produk cor kami.

    3. Inklusi Pasir

    Inklusi pasir adalah cacat yang terjadi akibatpasir cetak terbawa dan masuk ke dalam logamcair ketika penuangan. Hal ini diidentifikasidengan terdapatnya serbuk-serbuk pasir yangterselip dalam benda cor ketika benda diangkatsetelah dicor. Cacat inklusi pasir ini disebabkankarena pembersihan cetakan kurang sempurna

  • 8/6/2019 Sand Casting and Aluminium Casting Practice

    24/24

    1. Perancangan sistem saluran dan penambah kurang sesuai sehingga mengakibatkancacat shrinkage.

    2. Pembuatan cetakan pasir telah sesuai dengan rancangan pola yang ada dan telahsesuai dengan prosedur yang sesuai.

    3. Untuk pembuatan inti seharusnya menggunakan pasir resin namun tidak dilakukanpada praktikum ini.

    4. Tahapan persiapan dapur peleburan adalah membersihkan dan melapisi semuaperalatan yang akan digunakan, mempersiapkan bahan baku yang digunakan.

    5. Tahapan peleburan aluminium dimulai dengan memasukkan aluminium ke dapurpeleburan dan ditambahkan cleaning fluxnamun tahapan degassing, grain refiningdan modifikasi tidak dilakukan.

    6. Penuangan logam cair ke dalam cetakan pasir dilakukan selama 15 detik dandilakukan dengan cukup cepat.

    7. Cacat yang terdapat pada benda hasil cor pada praktikum ini yaitu cacat shrinkage,inklusi pasir dan juga sirip.

    8. Sifat logam hasil cor tidak terlalu baik karena menggunakan 100%scrapaluminiumyang dapat menurunkan kualitas hasil benda cor.

    Kesimpulan