228
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI SUBADI 09319385 IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMARANG 2011

sampul paling depan.doc - · PDF fileSimpulan dari penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan ... Kiat Meningkatkan Penguasaan Bahasa Matematika. ... (kamus

Embed Size (px)

Citation preview

EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A

SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

SUBADI

09319385

IKIP PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEMARANG

2011

i

EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A

SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

IKIP PGRI Semarang Untuk memenuhi sebagian dari syarat guna

memperoleh derajat Sarjana Pendidikan

SUBADI

09319385

IKIP PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEMARANG

2011

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Kami selaku pembimbing I dan pembimbing II dari Mahasiswa IKIP PGRI

Semarang.

Nama : SUBADI

NPM : 09319385

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI

1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN

2010/2011

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh mahasiswa tersebut

diatas telah selesai dan diujikan.

Semarang, 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Nizaruddin, M. Si Drs. Sudargo, M.Si

NIP. 196803251994031004 NIP. 196011131992031001

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi Berjudul

EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKANPENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A

SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAKTAHUN PELAJARAN 2010/2011

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

SUBADI

NPM : 09319385

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian SkripsiFakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI

SemarangPada hari Jum’at, 4 Maret 2011

Panitia Ujian

Ketua

Drs. Nizaruddin, M. SiNIP. 196803251994031004

Sekretaris

Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001

Anggota Penguji1. Drs. Nizaruddin, M. Si

NIP. 196803251994031004( )

2. Drs. Sudargo, M.SiNIP. 196011131992031001

( )

3. Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001

( )

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat

serta petunjuknya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis telah melakukan penelitian tentang peningkatan

kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan dalil phytagoras

dengan pendekatan model kontruktivis pada siswa kelas VIII-A semester satu

SMP N 1 Guntur-Demak tahun ajaran 2010/2011, sebagai salah satu upaya

pendekatan pembelajaran efektif yang digunakan dalam proses pembelajaran

matematika. Skripsi ini dapat dikerjakan dengan bimbingan dan dorongan serta

bantuan dari berbagai pihak pada kesempatan ini pula penulis secara khusus

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Niaruddin, M.Si

2. Bapak Drs. Sudargo, M.Si

3. Istri dan anak-anakku yang tercinta

4. Semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini

Harapan penulis mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

pembaca dan dijadikan informasi dalam pengembangan penelitian tentang

pendidikan

Semarang…………….2011

Penulis

ABSTRAK

Subadi, 2011. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan

Dalil Pythagoras dengan Pendekatan MODEL KONSTRUKTIVIS Pada SIswa Kelas

VIII-A Semester I SMP Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 / 2011. Skripsi Drs.

Nizarudin, M.Si (Pembimbing I). Drs. Sudargo, M.Si (Pembimbing II)

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan (1) Bagaimana meningkatkan kedisiplinan

dan prestasi belajar Matematika Pokok Bahasan Dalil Pythagoras pada siswa kelas VIII-

A semester I SMP Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 /2011. (2) Apakah pendekatan

MODEL KONSTRUKTIVIS dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar

Matematika pokok bahsan segitiga pada siswa kelas VIII A semester II SMP Negeri 1

Guntur-Demak Tahun ajaran 2010 / 2011.

Tujuan penelitian ini (1) untuk meningkatkan kedisiplinan siswa melalui pembelajaran

Matematika pada pokok bahasan Dalil Pythagoras dengan menggunakan pendekatan

MODEL KONSTRUKTIVIS di kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur-Demak tahun ajaran

2010 / 2011. (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pokok bahasan Dalil

Pythagoras dengan menggunakan pendekatan MODEL KONSTRUKTIVIS dikelas VIII-

A Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 / 2011.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Objek pada penelitian ini

adalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur yang berjumlah 33 siswa.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukan kedisiplinan siswa mencapai 46 % (kategori

kedisiplinan cukup), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78 % (Kategori

v

Kedisiplinan Sangat Tinggi). Sedangkan hasil evaluasi pada siklus I nilai rata-rata siswa

56, 55 dengan ketuntasan belajar klasikal 57,58%. Sedangkan pada siklus II meningkat

dengan nilai rata-rata 85, 27 dengan ketuntasan belajar klasikal 87, 88%.

Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan

MODEL KONSTRUKTIVIS dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar

matematika pokok bahasan Dalil Pythagoras pada siswa kelas VIII-A semester I SMP

Negeri 1 Guntur-Deamk Tahun Ajaran 2010 / 2011.

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………............. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. iv

ABSTRAKSI……………………………………………………………………… v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..........

B. Penegasan Istilah…………………………………………………………..

C. Rumusan Masalah…………………………………………………………

D. Pemecahan Masalah……………………………………………………….

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Kegunaan Penelitian……………………..

F. Sistematika Skripsi…………………………………………………...........

1

4

6

6

8

8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori…………………………………………………………….

1. Konstrukti………………………………………………………………….

2. Proses Konstruksi Pengetahuan……………………………………...........

3. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivis.......………………………….

4. Kiat Meningkatkan Penguasaan Bahasa Matematika.……………………

5. Pengelolaan…………………………………………...……………...........

6. Pokok Bahasan Menemukan DalilPythagoras……………………………..

10

10

11

12

16

19

22

vii

B. Kerangka Berfikir..…………………………………………………............

C. Hipotesis Tindakan……………………………………………....................

26

27

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….

B. Subyek Penelitian………………………………………………………….

C. Faktor-Faktor Yang Diteliti………………………………………………..

D. Metode Pengumpulan Data………………………………………………..

E. Instrumen Penelitian……………………………………………………….

F. Rencana Penelitian………………………………………………………...

G. Analisa Data……………………………………………………………….

H. Sistematika Penulisan……………………………………………………...

28

28

29

29

31

32

38

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian………………………………………………………..

B. Hasil Uji Coba Instrumen………………………………………………….

C. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………….

D. Refleksi…………………………………………………………………….

E. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………………

50

50

69

76

86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……….………………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………………………….

89

90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampioran 1 : Daftar Kelas Uji Coba VIII-F

Lampioran 2 : Daftar Kelas Penelitian VIII-A

Lampioran 3 : Daftar Kelompok Kelas Penelitian VIII-A

Lampioran 4 : Daftar Nilai Kelas Penelitian VIII-A Siklus I

Lampioran 5 : Daftar Nilai Kelas Penelitian Kelas VIII-A Siklus II

Lampioran 6 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus I

Lampioran 7 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I

Lampioran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampioran 9 : Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus I

Lampioran 10 : Soal Evaluasi Siklus I

Lampioran 11 : Lembar Jawab Siswa

Lampioran 12 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I

Lampioran 13 : Tabel Uji Validasi , Reabilitasi, Daya Pembeda, Taraf

Kesukaran

Lampioran 14 : Analisi Uji Validitas Siklus I

Lampioran 15 : Analisis Daya Beda Siklus I

Lampioran 16 : Analisis Rehabilitas Siklus I

Lampioran 17 : Analisis Taraf Kesukaran Siklus I

Lampioran 18 : Analisis Hasil Evaluasi Siklus I

Lampioran 19 : Analisis Kedisiplinan Siklus I

ix

ii

Lampioran 20 : Tabel Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Siklus I

Lampioran 21 : Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Tiap Siklus I

Lampioran 22 : Analisis Kerja Sama Siklus I

Lampioran 23 : Analisis Observasi Guru Siklus I

Lampioran 24 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus II

Lampioran 25 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II

Lampioran 26 : Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampioran 27 : Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus II

Lampioran 28 : Soal Evaluasi Siklus II

Lampioran 29 : Angket tanggapan siswa tentang model konstruktivis

Lampioran 30 : Tabel Uji Validasi , Reabilitasi, Daya Pembeda, Taraf

Kesukaran

Lampioran 31 : Analisi Uji Validitas Siklus II

Lampioran 32 : Analisis Daya Beda Siklus II

Lampioran 33 : Analisis Rehabilitas Siklus II

Lampioran 34 : Analisis Taraf Kesukaran Siklus II

Lampioran 35 : Analisis Hasil Evaluasi Siklus II

Lampioran 36 : Analisis Kedisiplinan Siklus II

Lampioran 37 : Tabel Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Siklus II

Lampioran 38 : Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Tiap Siklus II

Lampioran 39 : Analisis Kerja Sama Siklus II

Lampioran 40 : Analisis Observasi Guru Siklus II

Lampioran 41 : Analisis Tanggapan Siswa Tentang model konstruktivis

x

iii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Wahyudin ( 2008;1), Pada umumnya orang berpendapat bahwa

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diajarkan maupun

dipelajari. Selanjutnya dijelaskan bahwa salah satu alasannya karena matematika

merupakan pelajaran yang sangat hierarkis. Hal ini tak berarti bahwa terdapat

suatu tata urut yang mutlak yang diperlukan untuk mempelajari matematika

tersebut, tetapi kemampuan untuk mempelajari materi baru seringkali

memerlukan pemahaman yang memadai tentang satu atau lebih materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

Masih menurut Wahyudin, seringkali terungkapkan bahwa setiap orang

memiliki suatu langit-langit matematika adalah memang benar, karena anak-anak

dan orang dewasa memiliki kecepatan yang sangat berbeda-beda dalam

mempelajari matematika. Dijelaskan bahwa sebuah konsep yang dapat dikuasai

dalam satu kali pertemuan saja oleh seseorang, dapat memerlukan waktu berhari-

hari atau bahkan berminggu-minggu bagi yang lainnya, dan mungkin menjadi tak

dapat terpecahkan oleh mereka yang kurang pemahamannya tentang konsep-

konsep yang diperlukan untuk memahami konsep tersebut. Hal itu berarti bahwa

terdapat perbedaan yang sangat besar dalam pencapaian belajar matematika di

antara anak yang sama usianya.

2

Berdasarkan kenyataan bahwa tingkat pencapaian dan kecepatan

pembelajaran matematika dari siswa yang satu dengan yang siswa yang lainnya

sangat berbeda-beda, maka (a) Jika laju pengajaran terlalu cepat, maka

pemahaman tidak akan terbentuk; (b) Jika laju pengajaran terlalu lambat, maka

para siswa akan menjadi bosan. Banyak materi yang tepat diberikan pada suatu

rentang waktu yang sama juga sangat beragam dan sangat tergantung kepada

pencapaian dari para siswa. Mereka yang pencapaiannya tinggi, seringkali

mampu berjalan sekian jauh dalam suatu rentang waktu, tetapi bagi mereka yang

pencapaiannya rendah perlu berjalan dalam tahapan-tahapan yang lebih kecil

serta perlu mengulang kembali materi atau bahan yang telah diberikan

sebelumnya

Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan,

maka diperlukan konsep yang dapat digambarkan sebagai kendaraan. Dengan

demikian pembelajaran matematika adalah kegiatan pendidikan yang

menggunakan matematikan sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk

membawa siswa menuju tujuan yang ditetapkan bila ia memahami dengan baik

matematika yang akan digunakan sebagai konsep. Apabila pemahaman guru

terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan

matematika sebagai konsep pendidikan juga akan tidak berhasil seperti yang

diharapkan. Hal ini tepat apa yang dikemukakan oleh Drs. Sukino dan Drs.

Wilson Simangunsong (2004;1), matematika sebagai ilmu dasar yang terpakai di

3

segala bidang ilmu pengetahuan, saat ini telah berkembang dengan pesat baik

materi maupun kegunaannya. Selanjutnya dijelaskan bahwa pemerintah melaui

Depdiknas menerbitkan kurikulum matematika untuk siswa SMP dengan Sistem

KBK 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004). Tujuan dari system KBK

ini adalah sebagai berikut: (1) mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi

perubahan kehidupan dan mempertahankan budaya bangsa pada era perdagangan

bebas; (2) menanamkan sifat dasar berpikir logis, sistematis, rasional, kritis,

cermat, jujur, kreatif, efisien, dan efektif. Dan (3) mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah, menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan

gagasan melalui penjelasan lisan, catatan, grafik, peta, diagram.

Guru dan siswa SMP Negeri 1 Guntur-Demak pun harus mengikuti

system pendidikan berbasis kompetensi yang telah ditetapkan oleh Depdiknas

karena system pendidikan di Indonesia bersifat sentralistik yaitu pusat diturunkan

ke bawah. Salah satu bahan pelajaran yang menarik minat penulis untuk

melakukan penelitian di bidang tersebut adalah konsep matematika untuk

menemukan Dalil Pythagoras ( Sukino dan Wilson Simangunsong, 2004; 210),

materi tersebut tentu membutuhkan ketelitian, ketepatan, dan kecakapan baik

guru maupun siswa SMP Negeri 1 Guntur-Demak untuk mengerti dan

mengeterapkannya dalam praktek kehidupan.

Dari hasil pengalaman guru kelas ada masalah yang timbul pada diri

siswa yaitu siswa cenderung kurang aktif dan kerjasama antara siswa kurang

sehingga mempengaruhi hasil prestasi

4

Melihat latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan harapan untuk melihat seberapa efektifnya model konstruktivis

dalam meningkatkan penguasaan konsep matematika siswa SMP Negeri 1

Guntur Demak tahun 2010/2011 ditinjau dari manfaat konsep tersebut, kiat untuk

menguasai konsep, dan relevansinya bagi perkembangan zaman. Karena selama

ini kenyataan menunjukkan bahwa konsep diberikan dengan mempertimbangkan

manfaatnya atau efektivitasnya bagi siswa atau pun guru selaku pendidik. Hasil

penelitian inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan kajian lebih lanjut

dengan penelitian yang berjudul “.”

B. PENEGASAN ISTILAH

1. Efektivitas

Efektivitas (Inggr: effectiveness) yang berarti keefektipan, kemanjuran,

kemujaraban. (kamus lengkap Inggris – Indonesia; Indonesia – Inggris edisi lux,

2005:98) dengan demikian kata efektivitas yang dalam bahasa Indonesia juga

disebut kemajuan (kata dasar maju) yang berarti berjalan (bergerak) ke muka;

mendesak ke depan; menjadi lebih baik dan berkembang (kamus besar bahasa

Indonesia 1995:616). Efektivitas dengan kata lain adalah usaha untuk

membuatnya jadi tepat/manjur.

2. Model

EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN

2010/2011

5

Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) atau juga disebut pola

dasar (kamus besar bahasa Indonesia 1995:662) model dengan kata lain pola

dasar atau acuan yang digunakan untuk mengajarkan sesuatu.

3. Konstruktivis

Konstruktivis/ konstruktif bersangkutan dengan konstruksi yang bersifat

membina, memperbaiki, dan membangun (kamus besar bahasa Indonesia,

1995:521). Jadi, konstruktif adalah suatu kegiatan yang bersifat membangun.

4. Meningkatkan

Meningkatkan yang sering juga digunakan kata peningkatan yang berarti

menaikkan (derajat, taraf) (kamus umum bahasa Indonesia 2006;1280).

Meningkatkan dengan kata lain adalah usaha untuk menjadikan sesuatu lebih

baik.

5. Penguasaan

Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan

(pengetahuan, kepandaian) (kamus besar Bahasa Indonesia 1995;534)

6. Konsep

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa

konkret atau suatu gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di

luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. (kamus

besar bahasa Indonesia 1995;520)

7. Matematika

Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara

bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah

6

mengenai bilangan (kamus besar bahasa Indonesia, 1995;637). Menurut R.

Soedjadi matematika berdasar sudut pandang pembuatnya (1999/2000;1):

matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisirt secara

sistematik; matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi;

matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan dengan

bilangan; matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan

masalah ruang dan bentuk; matematika adalah pengetahuan tentang struktur-

struktur yang logic; dan matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan

yang ketat.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian dapat

dirumuskan permasalahan adalah:“Apakah Efektivitas Mobel Konstruktif dalam

meningkatkan penguasaan konsep matematika yang diproaksikan ke dalam

manfaat model, kiat untuk penguasaan model pada siswa kelas VIII A SMP

Negeri 1 Guntur-Demak tahun 2010/2011” sudah tepat?

D. PEMECAHAN MASALAH

Dalam pemecahan masalah ini peneliti menggunakan model konstruktif

yang diterapkan dalam menyampaikan materi pada kesesuaian antara konstruktif

dengan masalah yang dihadapi dikelas. Adapun beberapa pemecahan masalah

yang diajukan oleh peneliti dalam pemecahan masalah ini sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

7

2. Siswa diminta untuk berpikir tentang materi yang disajikan oleh guru melihat

apakah konsep yang digunakan efektif dengan materi yang disampaikan guru

3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelah (kelompok 4-6 orang) dan

menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru matematika dan mengutarakan

hasil pemikiran masing-masing berdasarkan konsep yang diberikan guru

4. Setelah berdiskusi dengan teman kelompok, maka kelompok tersebut

membuat kesepakatan jawaban dari soal tersebut berdasarkan konsep yang

diberikan guru

5. Guru memimpin pleno diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil

pemikiran masing-masing dan memberi penilaian terhadap metode dari

konsep matematika

6. berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok

permasalahan dan menilai apakah model dari konsep matematika tersebut

efektif dan memolong siswa memahami materi

7. Guru memberi kesimpulan

8. Penutup

E. TUJUAN DAN MANFAAT/KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Menganalisis Efektivitas model konstruktivis dalam meningkatkan

penguasaan konsep matematika yang diproaksikan ke dalam manfaat model, kiat

untuk penguasaan model dan relevansinya pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1

Guntur-Deamk tahun 2010. manfaat dari penelitian ini adalah:

8

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris efektif apa

tidaknya model konstruktivis dalam peningkatan penguasaan konsep

matematika pada siswa SMP Negeri 1 Guntur tahun 2010.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak-

pihak yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar pada siswa tingkat

SMP.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan matematika.

Diharapkan juga dapat memberikan kontribusi praktik untuk pendidik (guru)

dan siswa terutama pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama

dalam pengelolaan sumber daya manusianya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi ini disusun dengan sistematis sebagai berikut :Bagian awal skirpsi

berisi tentang halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, hal

motto dan persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi dan daftar lampiran.

Bagian skripsi: Bab I Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,

penegasan istilah, rumus masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian,

sistematis skripsi

Bab II landasan teori berisi tentang : konstruktivitas, proses konstruksi

pengetahuan, proses belajar menurut teori konstruktivis, kiat meningkatkan

penguasaan konsep matematika, pengelolahan belajar, pokok bahasan dalil

phytagoras, kerangka berfikir, dan hipotesis tindakan.

9

Bab III Metode Penelitian berisi tentang : Jenis penelitian, subyek

penelitian, factor yang diteliti, metode pengumpulan data, instrument penelitian,

rencana penelitian dan analisa data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari : Persiapan

penelitian, hasil coba instrumen, hasil pelaksanaan penelitian dan pembahasan.

Bab V Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.

10

BAB II

LANDASANTEORI DAN HIPOTESES

A. LANDASAN TEORI

1 Konstruktivitas

Konstruktivitas/ konstruktif seperti yang telah dijelaskan dalam

penegasan istilah adalah suatu kegiatan yang bersifat membangun. Suatu istilah

yang tepat digunakan untuk proses belajar dan mengajar pada tiap-tiap bidang

ilmu pelajaran baik tingkat Kelompok Bermain sampai dengan tingkat Perguruan

Tinggi pada lembaga pendidikan. Untuk mencapai tahapan \pendidikan yang

bersifat konstruktif tentu dibutuhkan sikap objektifitas guru dalam mendidik anak

didiknya untuk mendapatkan anak didik yang berkarakteristik. Hal itu tepat

seperti yang dikemukakan oleh Asri Budiningsih (2005;54) mengatakan dimana

pembahasan yang bersifat konstruktif diarahkan pada hal-hal seperti, upaya

membangun sumber daya manusia ditentukan oleh karakteristik manusia dan

masyarakat masa depan yang dikehendaki. Karakteristik manusia masa depan

yang dikehendaki tersebut adalah manusia-manusia yang memilki kepekaanh,

kemandirian, tanggung jawab terhadap resiko dalam mengambil keputusan,

mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus

menerus untuk menemukan diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Mampu

melakukan kolaborasi dalam memecahkan masalah yang luas dan kompleks bagi

kelestarian dan kejayaan bangsanya (Raka Joni, 1990).

11

Berkaitan dengan pendidikan yang konstruktif diperlukan kepekaan, yang

berarti ketajaman baik dalam arti kemampuan berpikirnya, maupun kemudahan

tersentuhan hati nurani di dalam melihat dan merasakan segala sesuatu, mulai

dari kepentingan orang lain sampai dengan kelestarian lingkungan yang

merupakan gubahan Sang Pencipta (Asri Budiningsih 2005; 55). Masih menurut

Asri. Kemandirian, berarti kemampuan menilai proses dan hasil berpikir sendiri

di samping proses dan hasil berpikir orang lain, serta keberanian bertindak sesuai

dengan apa yang dianggap benar dan perlu. Tanggung jawab, berarti kesediaan

untuk menerima segala konsekuensi keputusan serta tindakan sendiri.

Kolaborasi, berarti di samping mampu berbuat yang terbaik bagi diri sendiri,

individu dengan cirri-ciri di atas juga mampu bekerja sama dengan individu

lainnya dalam meningkatkan mutu kehidupan bersama.

Langkah strategi bagi perwujudan tujuan di atas adalah adanya layanan

ahli kependidikan yang berhasil guna dan berdaya guna tinggi. Student active

learning atau pendekatan cara belajar siswa aktif di dalam pengelolaan kegiatan

belajar mengajar yang mengikuti sentralitas peranan siswa di dalam proses

belajar, adalah landasan yang kokoh bagi terbentuknya manusia-manusia masa

depan yang diharapkan. Pilihan tersebut bertolak dari

2 Proses konstruksi Pengetahuan

Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan indranya.

Melalui interaksinya dengan objek dan lingkungan, misalnya dengan melihat,

mendengar, menjamah, membau, atau merasakan, seseorang dapat menegetahui

12

sesuatu. Menurut Asri Budiningsih (2005;57). Pengetahuan bukanlah sesuatu

yang sudah ditentukan, melainkan sesuatu proses pembentukan. Semakin banyak

seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungannya, pengetahuan dan

pemahamannya akan objek dan lingkungan akanmeningkat dan lebih rinci.

Von Galserfeld (dalam Paul, S, 1996) mengemukakan bahwa ada

beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi

pengetahuan, yaitu; 1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali

pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan

kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih meyukai sesuatu

pengalaman yang satu dari pada lainnya.

Faktor-faktor yang juga mempengaruhi proses mengkronstruksi

pengetahuan adalah konstruksi pengetahuan seseorang yang telah ada, domain

pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilkinya. Proses dan hasil

konstruksi pengetahuan yang telah dimilki seseorang akan menjadi pembatas

konstruksi pengetahuan yang akan dating. Pengalaman akan fenomena yang baru

menjadi unsure penting dalam membentuk dan mengembangkan pengetahuan.

Keterbatasan pengalaman seseorang pada suatu hal juga akan membatasi

pengetahuannya akan hal tersebut. Pengetahuan yang telah dimilki orang

tersebut akan membentuk suatu jaringan struktur kognitif dalam dirinya.

13

3. Proses belajar Menurut Teori Konstruktivis

Pada bagian ini akan dibahas proses belajar dari pandangan konstruktivis,

dan dari aspek-aspek si-belajar, peranan guru, sarana belajar, dan evalusai belajar

menut buku Belajar dan Mengajar (Asri Budiasih 2005;58):

Proses belajar konstruktivistik. Secara konseptual, proses belajar jika

dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang

berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian

makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan

akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya. Kegiatan

belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan

dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “….constructing and

restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a

complex network of increasing conceptual consistency…”. Pemberian makna

terhadap objek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara

sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan social

yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas. Oleh

sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa

dan lingkungan belajranya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya yang

dikaitkan dengan system penghargaan dari luar seperti nilai, ijasah, dan

sebagainya.

Peranan Siswa (Si-belajar). Menurut pandanagn konstrutivis, belajar

merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus

dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,

14

menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.

Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan

yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya

paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.

Denganistilah lain, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar

sepenuhnya ada pada siswa

Paradigma konstruktivis memandang siswa sebagai pribadi yang sudah

memilki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal

tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh

ssebab itu meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau tidak

sesuai dengan pandangan guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar

pembelajaran dan pembimbingan.

Peranan Guru. Dalam belajar konstrukivis guru atau pendidik berperan

membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancer.

Guru tidak menstranferkan pengetahuan yang telah dimilkinya, melainkan

membawa siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut untuk

lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru tidak

dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan

sesuai dengan kemaunnya.

Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah mengendalikan,

yang meliputi;

1. Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk

mengambil keputusan dan bertindak.

15

2. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan

meningkatkan pengetahuan danketerampilan siswa.

3. Menyediakan system dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar

siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

Sarana belajar. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan

utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksikan

pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan,

lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan

tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan

pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya. Dengan cara demikian, siswa

akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang

dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan

pemikirannya secara rasional.

Evaluasi belajar. Pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa

lingkunag belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandanag dan

interpretasi terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas

lain yang didasarkan pada pengalaman. Hal ini memunculkan pemikiran

terhadap usaha mengevaluasi belajar konstruktivistik. Ada perbedaan penerapan

evaluasi belajar antara pandangan behavioristik (tradisional) yang obyektif dan

konstruktivistik. Pembelajaran yang diprogramkan dan didesain banyak muncul

pada obyektifis, sedangkan Piagetian dan tugas-tugas belajar discovery lebih

mengarrah pada konstruktivistik. Obyektifis mengakui adanya reliabelitas

pengetahuan, bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, dan tetap, tidak berubah.

16

Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi. Guru bertugas untuk menyampaikan

pengetahuan tersebut. Realitas dunia dan strukturnya dapat dianalisis dan

iuraikan, dan pemahaman seseorang akan dihasilkan oleh proses-proses eksternal

dan struktur dunia nyata tersebut, sehingga belajar merupakan asimilasi objek-

objek nyata. Tujuan para perancang dan guru-guru tradisional adalah

menginterpretasikan kejadian-kejadian nyata yang akan diberikan kepada para

siswanya.

pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa realitas ada pada

pikiran seseorang. Manusia mengkonstruksi dan menginterpretasikannya

berdasarkan pengalamannya. Konstruksi pengetahuan dari pengalamannya,

struktur netral, dan keyakinan yang digunakan untuk menginterpretasikan objek

dan peristiwa-peristiwa. Pandangan konstruktivistik mengakui bahwa pikiran

adalah instrument penting dalam menginterpretasikan kejadian, dan pandangan

terhadap dunia nyata, di mana interpretasi tersebut terdiri dari pengetahuan dasar

manusia secara individual.

4. Kiat meningkatkan Penguasaan konsep matematika

Melihat Masa Depan. Dalam konferensi Pendidikan Matematika Asia

Tenggara ke-8 di Manila tahun 1999, terlihat jelas paper-pape yang menunjukkan

perkembangan pemanfaatan model-model belajar matematika baik dijenjang

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun di Perguruan Tinggi Pendidikan

Guru. Hal yang sama juga nampak jelas dalam Annual Meeting National

Council of Teachers of Mathematics USA ke-77 di San Francisco April

17

1999. model-model matematika yang muncul di kedua konferensi tersebut antara

lain adalah (1) Model Kooperatif, (2) Model Problem Base Instruction, (3) Model

dengan Problem Possing, (4) Model dengan portfolio, (5) Model Pendekatan

Realistik/budaya. Model kooperatif menekankan kepada aspek sosial antara

siswa dalam satu kelompok yang hiterogen. Model problem bas instruction

memulai pembelajaran dengan masalah yang kompleks, misalnya tentang hal-hal

dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dikupas menuju kepada konsep-konsep

sederhana yang terkait atau membentuknya. Model dengan problem possing

menekankan kepada kemampuan siswa membuat soal sendiri dan

menyelesaikannya. Model portfolio menunjukkan perlunya dikumpulkan semua

catatan siswa yang terkait dengan pembelajaran matematika yang dialaminya.

Model pendekatan realistic/budaya menekankan pemanfaatan realitas kehidupan

atau hasil budaya setempat sebagai titik tolak pembelajaran matematika.

Berdasarkan ragam model pembelajaran matematika tersebut jelas sekali

dimaksudkan untuk lebih memberi kesempatan yang luas kepada para siswa

untuk aktif belajar. Dapat juga dikatakan model-model tersebut untuk

mengupayakan agar pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented)

berubah menjadi terpusat kepada siswa (student oriented).

Meningkatkan kemampuan Diri. Memperhatikan perkembangan

pendidikan matematika yang terjadi berbagai Negara tersebut, jelas bahwa

tidaklah mungkin para guru harus semua ditingkatkan kemampuan dan

pengetahuan melalui model penataran konvensional. Penataran yang selama ini

dilaksanakan cenderung tidak dapat dilaksanakan di masing-masing sekolah. Ini

18

mungkin disebabkan kondisi sekolah atau lingkungan sekolah yang tidak

mendukung perlunya ada perubahan kearah peningkatan mutu.

R.Soedjadi (1999/2000;101) mengatakan; kemampuan guru yang

diperoleh melalui penataran ternyata banyak yang tidak dilaksanakan di sekolah,

seperti tertelan kerja-kerja routin yang sudah membeku. Guru sebagai pendidik

harus menyadari bahwa kemajuan pendidikan lebih tergantung kepada dedikasi

guru serta kreativitasnya setelah mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di

berbagai tempat. Guru yang menyadari bahwa anak didiknya akan hidup dalam

kurun waktu yang lebih penuh persaingan, semestinya perlu berusaha untuk

selalu memperbaharui pelajaran dan pembelajarannya. Hal itu sangat

dimungkinkan apabila sentralisasi kurikulum sudah tidak 100% lagi. Persentase

kurikulum yang diperuntukkan muatan local khusus matematika, perlu

dimanfaatkan secara optimal untuk upaya perbaikan dan pembaharuan. Untuk itu

guru perlu selalu dapat mau meningkatkan diri dalam bidang ilmunya, baik

melalui pendidikan formal maupun informal.

Strategi – Pendekatan – Metode – Teknik. Didepan telah dikemukakan

bahwa bagi guru matematika, matematika adalah wahana yang perlu digunakan

untuk membawa peserta didik menuju tujuan yang ditetapkan. Hal itu

menunjukkan bahwa penguasaan guru terhadap matematika adalah hal yang amat

penting. Namun selain itu hal kedua yang juga penting adalah kemampuan guru

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan baik, dalam

arti peserta didiknya benar-benar memahami matematika sesuai dengan jenjang

sekolahnya. Sehungan dengan pembelajaran matematika guru perlu mengenal

19

dan dapat melaksanakan dengan baik berbagai pedoman tentang (1) strategi

pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran serta (4)

teknik pembelajran. Untuk lebih memahaminya dapat dipertimbangkan

pemikiran berikut ini (R. Soedjadi 1999/2000;101-102). Dalam satu strategi

(siasat) dapat dilakukan lebih dari satu pendekatan, dalam satu pendekatan dapat

dilakukan lebih dari satu metode, sedangkan dalam satu metode dapat digunakan

lebih dari satu teknik. Lebih diperjelas dengan pemikiran berikut:

Untuk suatu pembelajaran topic matematika tertentu akan digunakan strategi

siswa aktif belajar, dalam pada itu digunakan pendekatan (1) pemecahan masalah

dan (2) penemuan, sedangkan dalam pendekatan penemuan digunakan metose (1)

Tanya-jawab dan (2) metode ceramah, kemudian dalam metode Tanya-jawab

digunakan teknik (1) bertanya klasikal, dan (2) bertanya beranting.

Yang dimaksud peneliti dalam tulisan ini seperti yang dikutip dari Kiat

Pendidikan Matematika di Indonesia (1999/2000;102) yang dimaksud dengan

siswa aktif belajar (SAB) adalah:

a. Optimalisasi interaksi antar unsure-unsur yang terdapat dalam proses belajar

mengajar.

b. Optimalisasi keikutsertaan seluruh sense peserta didik selama proses belajar

mengajar berlangsung.

Hal tersebut sesuai juga dengan beralihnya pembelajaran dari teacher

oriented kepada pembelajaran student oriented. Selain strategi SAB

menunjukkan adanya kemungkinan kadar SAB yang rendah dan kadar SAB yang

tinggi.

20

5. Pengelolaan

a. Pengelolahan Pembelajaran

Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan yang bijak, serta

didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung dengan

pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa. Pengelolaan

pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik

dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut

Dunkin dan Biddle (1974;38) proses pembelajaran berada dalam empat variabel

interaksi, yaitu: (1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik; (2)

variabel konteks (contex variables) berupa peserta didik; (3) variabel proses

(process variables); dan (4) variabel produk (product variables) berupa

perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

b.Pengelolaan Siswa

Kedudukan siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi merupakan

“produsen” artinya siswa sendirilah yang mencari tahu pengetahuan yang

dipelajarinya. Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya. Guru

dapat mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada ketika proses belajar

mengajar berlangsung. Menurut Andree, 1982 ada beberapa macam pengelolaan

siswa, diantaranya: Taksk planning groups, bentuk pengelompokkan

berdasarkan rencana tugas yang akan diberikan oleh guru. Teaching roups,

kelompok ini biasa digunakan untuk group teaching, dimana guru

memerintahkan suatu hal, siswa yang ada pada tahap yang sama mengerjakan

tugas yang sama pada saat yang sama. Seating groups, pengelompokan yang

21

bersifat umum; dimana 4 – 6 siswa duduk mengelilingi suatu meja. Joint

learning groups, pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa bekerja

dengan kegiatan yang saling terkait dengan kelompok yang lain. Hasilnya

mungkin seperangkat yang saling terkait. Collaborative – groups, kelompok

kerja yang menitikberatkan pada kerja sama tiap individu dan hasilnya sebagai

sesuatu yang teraplikasi.

c. Pengelolaan Guru

Pengetahuan adalah abstraksi dari apa yang dapat diketahui dalam jiwa

orang yang mengetahuinya. Pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat spontan,

melainkan pengetahuan harus diajarkan dan dipelajari. Dengan kata lain

pengetahuan itu harus diusahakan. Awal pengetahuan terjadi karena pancaindra

berinteraksi dengan alam nyata. Firman Allah SWT. Dan Dia mengajarkan

kepada Adam nama-nama benda seluruhnya (QS. 2:31). Pengajar harus memilki

kode etik. Beberapa prinsip dasar kode etik yang dikemukakan oleh M.Jawad

Ridla dalam bukunya al-Fikr al-Tarbawiyyu al-Islamiyyu Muqadimat fi ushulih

al-Ijtima’iyyati wa al-aqlaniyyati yaitu:

Prinsip pertama: Keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya. Prinsip

kedua. Bersikap kasih sayang terhadap siswa, dan memperlakukan mereka

seperti putra-putrinya sendiri. Prinsip ketiga. Menghindarkan diri dari

ketamakan. Prinsip keempat. Bersikap toleran dan pemaaf. Prinsip kelima.

Menghargai kebenaran. Prinsip keenam. Keadilan dan keinsafan. Prinsip

ketujuh. Rendah hati. Prinsip kedelapan. Ilmu adalah untuk pengabdian

kepada orang lain.

22

6. Pokok bahasan Menemukan Dalil Pythagoras

Penemuan Dalil Pythagoras

Dalil Pythagoras bekerja pada luas persegi dan luas segitiga siku-siku.

Untuk menemukan Dalil Pythagoras dapat menemukan gambar disamping. Dari

persegi dengan panjang sisi ( a + b ) dibuat empat segitiga siku-siku yang identik

seperti terlihat gambar disamping.

b a

a

b

b a

a b

Luas daerah persegi luar =

4 x luas segitiga + luas persegi dalam

Dengan menjabarkan luas persegi diperoleh :

Luas persegi = Luas daerah persegi luar

Sisi x Sisi = 4 luas segitiga + luas persegi dalam

baba = 2

2

14 cab

22 2 baba = 22 cab

22 ba = 2c ( Dalil Pythagoras )

23

Pada uraian diatas diperoleh hubungan antara a, b, dan c yang merupakan sisi-sisi

segitiga siku-siku dengan c sebagai sisi miring (hypotenuse) serta a dan b

merupakan sisi tegak segitiga yang dituangkan dalam suatu dalil, yang dikenal

sebagai Dalil Pytagoras.

Hypotenusa

Perhatikan gambar di atas !

Segitiga siku-siku mempunyai sebuah persegi pada setiap sisinya. Persegi pada

hypotenuse merupakan persegi terbesar.

Hubungan ketiga persegi itu disebut Dalil Pythagoras yaitu :

Luas Persegi pada hypotenuse = jumlah luas persegi lainnya

Hubungan di atas dapat ditulis lebih ringkas lagi menjadi

Dalam sebuah segitiga siku-siku selalu berlaku :

Kuadrat hypotenuse ( sisi terpanjang ) = jumlah kuadrat dua sisi

lainnya

Pada gambar dibawah ini diberikan contoh sederhana dari Dalil Pythagoras. Kita

dapat mencari/menghitung luas segitiga itu dengan menghitung banyaknya

persegi kecil.

24

4 x 4 = 16 `5 x 5 = 25

5 x 5 = 25 4 x 4 = 16 3 x 3 = 9

3 x 3 = 9

Soal Latihan

1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :

2. Hitung luas daerah yang ditandai X pada gambar berikut ! Bagaimana kamu

mengerjakannya ?

25

a. b.

25 cm2 45 cm2 25 cm2

16 cm2

c.

X

36 cm2 12 cm2

3. Hitunglah panjang sisi-sisi yang belum diketahui pada segitigasiku-siku

berikut :

a. b

3 x cm 12 cm x cm

4 cm 13 cm

c. d e

7 cm 21 cm

17 cm x cm 24 cm 29cm

x cm x cm

15 cm

26

4. Kota Q terletak sebelah timur kota P sejauh 25 km. Kota R terletak di

sebelah selatan kota Q sejauh 60 km. Tentukan jarak kota R terhadap kota

P!

B. KERANGKA BERPIKIR

Prosedur penelitian ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai

perencanaan tindakan tau perbaikan dari perencanaan tindakan atau perbaikan

dari rencana tindakan terdahulu. Penelitian diperlukan kondisi awal untuk

mengetahui seberapa efektifnya metode konstruktivis dalam proses belajar

mengajar sebagai uapaya untuk menemukan factor – factor yang dapat digunakan

untuk melengkapi kajian teori yang ada sehingga dapat menolong

menyempurnakan metode efektif untuk konsep matematika pada guru dan siswa.

Penelitian yang dilaksanakan berupa pengajaran dikelas dan kemandirian

dalam kelompok secara sistematik dengan metode yang telah disiapkan yaitu

dengan cara menyampaikan inti materi mememukan Dalil Pythagoras kepada

siswa, dilanjutkan dengan memberi permasalahan kepada siswa sehubungan

dengan materi yang sudah tersedia di dalam lembarang yang telah disiapkan,

menyuruh siswa membentuk pasangan kelompok dan menyuruh siswa

mempresentasikannya dengan bimbingan guru, terakhir membuat kesimpulan

dari materi tersebut. Cara demikian dapat mengaktifkan siswa supaya mau

bekerja sama dengan teman untuk menyelesaikan suatu permasalahan kaitannya

dengan materi. Sehingga diharapkan kemampuan dan minat belajar siswa

menjadi lebih baik, khususnya siswa kelas VIII A SMP N 1 GUNTUR-DEMAK.

27

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis bahwa

menggunakan metode pembelajaran konstruktivis dapat meningkatkan

kemampuan siswa dan guru menguasai konsep matematika dalam proses belajar

mengajar pada pokok bahasan menemukan Dalil Pythagoras siswa kelas VIII A

SMP N 1 GUNTUR-DEMAK tahun pelajaran 2010/2011.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian ilmiah. Penelitian ini dilakukan

melalui proses kerja kolaborasi antara guru kelas, siswa, dan peneliti. Penelitian

ini merupakan kegiatan untuk melihat seberapa efektifnya metode konstruktivis

tingkat pemahaman siswa yang dimulai dari:

1. Perencanaan

2. Mengumpulkan data

3. Menpelaksanaan

4. Menganalisa data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kekuatan

dan kelemahan metode konstruktivis tersebut (Refleksi).

Penelitian ini memilki cirri-ciri memperbaiki terus menerus sehingga kepuasan

penelitian menjadi tolak ukur keberhasilan atau berhentinya siklus-siklus

tersebut.

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa SMP N 1 GUNTUR-DEMAK tahun

2010/2011. dalam penelitian ini dipilih satu kelas VIII A SMP N 1 GUNTUR-

DEMAK.

29

C. Faktor-Faktor yang diteliti

1. Faktor Siswa : Dengan model konstruktif akan meningkatkan prestasi,

keaktifan, dan kerja-sama siswa.

2. Faktor Guru : Melihat cara guru menyeleselaikan pembelajaran serta

bagaimana pelaksanaan di dalam kelas bila telah menerapkan model

konstruktivis pada pembelajaran matematika pokok bahasan menemukan Dalil

Phytagoras.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan

data-data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat

disajikan sesuai Dengan masalah yang dihapai dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini metode pengumpulan data dibedakan menjadi metode pokok dan

metode Bantu:

1. Metode Pokok

Metode pokok dalam penelitian ini berupa metode tes dan metode observasi:

a. Metode Tes

Tes adalah serentet pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimilki oleh individu dan kelompok.

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat penguasaan konsep

matematika siswa sebelum penelitian, selama penelitian, dan setelah penelitian

dilaksanakan.

30

b. Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan kepada

tingkah laku pada situasi tertentu. Kegiatan observasi dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui adanya perilaku tindak belajar matematika siswa

yaitu peningkatan konsep matematika siswa.

1. Metode Bantu

a. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian

kualitatif. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,

dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi

terhadap data dalam penelitian kualitatif.

Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-

kejadian penting yang muncul pada sat proses pembelajaran matematika

berlangsung yang belum terdapat dalam pedoman observasi.

b. Metode Dokumentasi

Dukumentasi ini merupakan suatu metode untuk memperoleh atau

mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku catatan yang berhubungan dengan

orang yang diteliti. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data

sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama siswa, nomor induk siswa

dengan melihat dokumentasi yang ada dalam sekolah.

31

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

dan meneliti fenomena alam ataupun social yang diamati. Tidak hanya di

sekolah satu-satunya tempat untuk meneliti, dilingkungan seperti gunung, taman,

laut, lingkungan masyarakat dalam bersosial juga bias dijadikan tempat

penelitian. Musalnya di laut meneliti sebab berkurangnya terumbu karang, atau

di masyarakat meneliti tingkat sosialisasi antar warga. Dalam pengumpulan data

lingkungan beberapa instrument sebagai berikut:

a.Catatan Lapangan/Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi terwawancara. Interview

digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk

mencari data tentang latar belakang murid, orang tua, pendidik, perhatian, sikap

terhadap sesuatu.

b. Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pengamatan

perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap.

c. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi kemampuan atau

bakat yang dimilki oleh individu. Dalam menggunakan metode test, peneliti

menggunakan instrument berupa soal-soal test. Soal tes terdiri dari banyak

butir test (item) yang masing-masing menggunakan satu jenis variabel.

32

d. Quesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal

yang ia ketahui.

F.Rencana Penelitian

Mengingat penelitian ini merupakan penelitian ilmiah yang berupaya

memperoleh hasil yang optimal melalui cara prosedur yang dinilai paling efektif,

sehungga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi

untuk menelaah sejauh mana dampak perilakuan dalam rangka mengubah,

memperbaiki, dan atau mengkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang

diteliti. Penelitian ini diharapkan menghasilkan model pembelajaran matematika

yang efektif dan diperolehnya manfaat yang baik. Penelitian ini dirancang dan

dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap konsep matematika. Berikut ini adalah siklus I pelaksanaan penelitian.

1. Persiapan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

wawancara guru bidang studi matematika, bersama-sama guru menentukan

bentuk pembelajaran. Masalah berupa penerapan pembelajaran matematika

dengan model konstruktivis pokok bahasan menemukan Dalil Phytagoras.

b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (membuat program rencana

pembelajaran, lembar tugas, menyiapkan alat dan bahan media pembelajaran

dan instrument)

33

c. Menyusun pedoman untuk guru, lembar observasi untuk mengamati aktifitas

guru dan siswa.

d. Menyusun kisi-kisi evaluasi dan lembar kerja siswa

e. Menyususn soal evaluasi dan lembar kerja siswa

2. Pelaksanaan

Alur penelitian Siklus I ini dapat digambarkan sebagai berikut

a. Merencanakan Dali pythagoras

b.Guru menyiapkan media belajar siswa

c.Guru menyiapkan rencana pengajaran dengan materi permasalahan bagi siswa

d.Guru menyiapkan lembar pengamatan siswa

e Guru meminta bantuan guru lain sebagai pengamat

3.Pelaksanaan

Mengajarkan materi pelajaran menemukan Dalil Pythagoras dengan

model konstruktivis

a. Menyampaikan inti materi Dalil Pythagoras

b. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

c. Memberi permasalahan kepada siswa sehubunga dengan Materi Dalil

Pythagoras

d. Menyuruh siswa membentuk kelompok diskusi

e. Menyuruh siswa presentasi hasil diskusi

f. Tanya jawab antara kelompok dengan bimbingan guru

g. Menarik kesimpulan secara menyeluruh dari hasil presentasi masing-masing

kelompok

34

h. Mengamati berlangsungnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh

guru matematika SMP N 1 GUNTUR DEMAK

i. Memberi soal test evaluasi Menilai hasil test evaluasi dari pelajaran metode

konstruktivis

2. Pengamatan

a. Pengamatan terhadap respon siswa tentang penggunaan model pembelajaran

konstruktivis

b. Pengamatan tentang tingkat keberhasilan guru dengan menggunakan model

konstruktivis

c. Pengamatan terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal

yang diberikan guru.

4. Refleksi

Refleksi merupakan analisis dari hasil pengamatan,. Hasil analisis data

refleksi siklus I ini dijadikan patokan dasar untuk analisi data pada refleksi siklus

selanjutnya Siklus II

a.Perencanaan Ulang

Siklus ini merupakan penyempurnaan dari siklus I tetapi telah diadakan

revisi terhadap kekurangan – kekurangan yang ada, guru memberikan pengantar

tentang segala sesuatu yang akan dikerjakan pada proses belajar mengajar. Hal

ini disampaikan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi Dalil Pythagoras

berdasarkan refleksi I

35

2. Mempersiapkan media

Pada tahap perencanaan ulang ini telah merefleksikan dari siklus I yang

masih banyak terdapat kekurangan dan perlu diadakan perbaikan. Beberapa

perbaikan tersebut meliputi kegiatan identifikasi penyebab masalah dan membuat

tevisi instrument yang menguatkan kegiatan pada siklus I, maka dilakukan

perencanaan ulang pada siklus II

b. Pelaksanaan.

Mengajarkan materi pembelajaran Dalil Pythagoras dengan model konstruktivis.

1. Menyampaikan lanjutan inti materi Dalil Pythagoras

2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

3. Memberi permasalahan kepada siswa sehubungan dengan lanjutan materi Dalil

Pythagoras

4. Menyuruh siswa membentuk kelompok diskusi

5. Menyuruh siswa mempresntasikan hasil diskusi tadi

.6. Tanya jawab antar kelompok dengan bimbingan guru

7. Menarik kesimpulan secara menyeluruh dari hasil presentasi masing-masing

kelompok.

Mengamati berlangsungnya proses belajar yang dilaksanakan oleh guru

matematika SMP N 1 GUNTUR-DEMAK, memberi soal test untuk mengetahui

hasil setelah diadakan pembahasan lagi atau pertencanaan ulang, menilai hasil

test evaluasi dari pembelajaran dengan pendekatan metode konstruktivis.

36

c. Pengamatan

Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan proses belajar dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada observasi hamper sama

dengan siklus I tetapi lebih memperhatikan perubahan hasil yang diinginkan.

D. Refleksi

Setelah siklus II diharapkan kesalahan dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode konstruktivis dapat diminimalkan serta keaktifan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Pada siklus II

merupakan tindakan refleksi dari siklus I. data ini merupakan hasil penelitian

yang dilakukan dalam 2 siklus tersebut. Jika analisi data siklus II ini mengalami

peningkatan data pada siklus I maka penelitian tersebut dianggap berhasil dan

tidak perlu melakukan siklus berikutnya.

a. Analisa Data

1. Data Kualitatif

Untuk mengetahui tingkat penguasaan dan kerjasamasiswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Analisis ini dilakukan pada instrument

lembaga observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.

Adapun perhitungan prosentase penguasaan dan kerjasama siswa adalah:

Prosentase (%) = %100N

n

Keterangan: n = Skor yang diperoleh tiap siswa

N = Jumlah seluruh skor

37

% = Tingkat prosentase yang ingin dicapai

Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan:

> 75% : Tingkat penguasaan siswa sangat baik

56%-75% : Tingkat penguasaan siswa baik

35%-55% : Tingkat penguasaan siswa cukup

<35% : Penguasaan siswa kurang baik

2. Data kuantitatif

Analisa data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui hasil belajar, dalam

hal ini kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan soal. Data mengenai

hasil belajar dianalisi dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan

belajar secara klasik. Adapun rumus yang digunakan adalah:

a. Menghitung nilai rata-rata

N

xx

Keterangan : x = rata-rata nilai

x = Jumlah seluruh nilai

N = Jumlah siswa

(Arikunto, 2001)

b. Menghitung ketuntasan belajar

1. Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar individu menggunakan analisis deskriptif presentasi dengan perhitungan:

38

Ketuntasan belajar individu = Jumlah nilai tiap siswa x 100 %Jumlah nilai maksimal

2. Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar

klasikal menggunakan analisis deskriptif presntasi dengan perhitungan:

Ketuntasan belajar klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 %Jumlah seluruh siswa

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan

atau mencapai nimimal 65% sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik

yang ada di kelas tersebut.

3. Data aktivitas siswa

a. Menghitung Prosentase Aktivitas siswa

Prosentase % = %100xN

n

Keterangan :

n : skor yang diperoleh tiap siswa

N : Jumlah siswa dalam kelas

% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai

Kriteria :

>75% = Keaktifitas belajar tinggi

60%-75% = Keaktifitas belajar sedang

<60% = Keaktifitas belajar rendah

39

4. Data aktivitas kelompok ( kerja-sama )

a. Menghitung Prosentase Aktivitas siswa

Prosentase % = %100xN

n

Keterangan :

n : skor yang diperoleh kelompok

N : Jumlah kelompok dalam kelas

% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai

Kriteria :

>75% = Kerja-sama antara siswa tinggi

60%-75% = Kerja-sama antara siswa sedang

<60% = Kerja-sama antara siswa rendah

5. Data aktivitas Guru

a. Menghutung Prosentase Aktivitas Guru

Prosentase % = %100xN

n

Keterangan :

n : skor yang diperoleh tiap guru

N : Jumlah siswa dalam kelas

% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai

40

Kriteria :

>75% = Kualitas belajar mengajar ringgi

60%-75% = Kualitas belajar mengajar sedang

<60% = Kualitas belajar mengajar rendah

b. Uji Instrument

Instrument dalam penelitian ini berupa soal test berbentuk uraian. Soal

test tersebut adalah test yang diberikan setelah seluruh materi sub poko bahasan

tersebut selesai. Prosedur yang akan ditempuh dalam pengadaan instrument

adalah:

a. Perencanaan

b. Pembuatan kisi-kisi

c. Penulisan butir soal

d. Penyulingan, yaitu melengkapi instrument dengan petunjuk dan kunci

jawaban

e. Penganalisaan hasil yaitu menganalisa item. Penganalisaan hasil ini

dilakukan dengan cara mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan

daya pembeda.

1). Validitas

Untuk mendapatkan instrument yang baik penelitian melakukan uji

validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka

kasar, yaitu:

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

41

Keterangan:

xyr= koefisien korelasi tiap item

N = banyaknya objek uji coba

X= jumlah skor item

Y= jumlah skor total

2X= jumlah kuadrat skor item

2Y= jumlah kuadrat total

XY= jumlah perkalian skor item dan skor total

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan harga r kritik product

moment dengan ketentuan apabila rxy>rtotal maka soal dikatakan valid dengan

taraf signifikan 5% (Arikunto, 2002:72)

2). Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrument

cukup data dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik.

Menurut suharsimi Arikunto (2002: 109) untuk tes yang berbentuk uraian,

reliabilitas dapat diuji dengan rumus alpha:

2

2

11 11 i

i

n

nr

Keterangan:

11r = reliabilaitas item

42

n = banyaknya butir soal

2i = jumlah varian butir soal

2i = varian total

3). Daya Pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).

Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi test bentuk

esai adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu antara

rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-

tiap item.

Rumus :

1

22

21

ii nn

xx

MLMHt

Keterangan :

MH = rata-rata dari kelompok atas

ML = rata-rata dari kelompok bawah

21x

= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas

22x

= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah

in = 27 % x N

N = jumlah siswa

43

Dengan tingkat kepercayaan 0,01 dan dk 11 2 nni . Jika hargahitungt

harga tablet maka daya pembeda item soal tersebut signifikan

4).Indikator keberhasilan

Dalam penelitian penerapan metode instruktivis untuk penguasaan konsep

matematika pokok bahasan Dalil Pythagoras kelas VIII F SMPN 1 GUNTUR

2010 dapat tercapai apabila:

b. Setelah penerapan model konstruktivis tingkat penguasaan konsep

matematika siswa mencapai rata-rata 7,0 dan 85 % siswa memperoleh 6,5.

c. Setelah penerapan metode konstruktivis tingkat keaktifan siswa tinggi atau

mencapai lebih dari 75%

d. Terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kerjasama antar

siswa semakin meningkat ditunjukkan dengan pencapaian kerjasama tinggi atau

mencapai lebih dari 75 %.

e. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas setelah

diterapkan metode konstruktivis dapat meningkat, mencapai lebih dari >75%

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti mengadakan

persiapan penelitian sebagai berikut :

1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Negeri 1

Guntur mengenai kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Meminta ijin kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Guntur untuk

mengadakan penelitian.

3. Menentukan kelas VIII-A yang dipilih sebagai subyek penelitian sesuai

dengan anjuran dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-A bahwa di

kelas tersebut siswanya cenderung sulit diatur, sering telat dan Prestasi

menurun jika dibndingkan klas lain.

4. Menentukan kelas VIII-F sebagai kelas uji coba.

5. Meminta daftar nama siswa kelas VIII-A sebagai subyek penelitian dan kelas

VIII-F sebagai kelas uji coba.

B. Hasil Uji Coba Instument

a. Pelaksanaan Uji Coba Instrument Soal Evaluasi

Pelaksanaan uji coba ini dilakukan pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri

1 Guntur yang berjumlah 33 siswa. Uji coba siklus I dilaksanakan pada

57

45

tanggal 1 Februari 2011 pukul 07.00 WIB, sedangkan uji coba siklus II

dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2011 pada pukul 07.00 WIB. Adapun soal

uji coba evaluasi siklus I dilampirkan pada (lampiran 10) dan siklus II pada

(lampiran 28).

b. Analisis Hasil Uji Coba Soal Instrument

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian siklus I dan siklus II, soal

instrumen diuji cobakan terlebih dahulu di kelas uji coba yaitu kelas VII-E. Agar

instrumen memiliki syarat-syarat alat ukur hasil belajar yang baik, maka harus

memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik.

a) Validitas

Untuk mengetahui valid tidaknya soal uji coba, maka perhitungan

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :

contoh perhitungan validitas butir soal 1 pada siklus 1

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 1

N = 33 846Y r tabel =0,344

67X 229162 Y 40512.22 YYN

1432 X 7157162Y

44892X 1723 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 13)

46

r xy =

71571622916.334489143.33

846671723.33

r xy = 71571675622844894719

5668256859

r xy = 40512230

177

r xy =760,3179

177

r xy =500614,0523

177

r xy = 0,058

Pada n =33 dan = 5% diperoleh r tabel = 0,344 maka harga r xy < r tabel

atau 0,058 < 0,344 maka butir soal nomor 1 tidak valid dengan kriteria

validitasnya sangat rendah. Demikian halnya dengan nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, dan 12. Pada siklus 1 setelah dihitung didapatkan soal yang valid ada 7

soal yaitu butir soal nomor 3, 4, 6, 9, 10, 11, dan 12. Karena soal yang valid ada 7

soal, maka soal tersebutlah yang akan digunakan dalam soal evaluasi di kelas

penelitian pada siklus 1. Untuk analisis validitas dapat dilihat pada lampiran 14.

Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1 pada siklus 2.

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

47

Soal No. 1

N = 33 1320Y r tabel =0,344

150X 543202 Y 50160.22 YYN

7142 X 17424002Y

22502X 6093 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 30)

r xy =

174240054320.3322500714.33

13201506093.33

r xy = 174240017925602250023562

198000201609

r xy = 501601062

3069

r xy =53269920

3069

r xy =624528,7290

3069

r xy = 0,420

Pada n =33 dan = 5% diperoleh r tabel = 0,344 maka harga r xy < r tabel

atau 0,420 > 0,344 maka butir soal nomor 1 valid dengan kriteria validitasnya

agak rendah. Demikian halnya dengan nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10, dan.

Pada siklus 2 setelah dihitung didapatkan soal yang valid ada 7 soal yaitu butir

soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 9. Karena soal yang valid ada 7 soal, maka soal

tersebutlah yang akan digunakan dalam soal evaluasi dikelas penelitian pada

siklus 2. Untuk analisis validitas dapat dilihat pada (lampiran 31).

48

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen itu sudah baik. Reliabilitas juga artinya dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subyek,

kemudian diberikan lagi pada subyek yang sama dilain waktu dan hasilnya relatif

sama atau tetap.

Untuk mencari reliabilitas soal uraian, maka digunakan rumus alpha,

yaitu:

r11 =

2

2

11

t

i

n

n

dengan

NN

XX n

n

t

22

2

Contoh perhitungan pada siklus 1

Dari hasil yang diperoleh

1432

1 X 44892

1 X

1542

2 X 49002

2 X

2412

3 X 70562

3 X

2282

4 X 68892

4 X

3462

5 X 104042

5 X

3332

6 X 102012

6 X

2182

7 X 67242

7 X

49

1722

8 X 51842

8 X

1712

9 X 50412

9 X

1372

10 X 34812

10 X

1332

11 X 30252

11 X

1232

12 X 925002

12 X

( Data diatas diambil pada lampiran 13)

Mencari Varians

3333

4489143

2

12

12

1

N

N

XX

=33

030303,136143

=33

96969697,6

= 0,211

3333

4900154

2

22

22

2

N

N

XX

=33

4848485,148154

=33

151515155,5

= 0,167

3333

7056241

2

32

32

3

N

N

XX

50

=33

1818188,213241

=33

18181818,27

= 0,824

3333

6889228

2

42

42

4

N

N

XX

=33

7575758,208228

=33

24242424,19

= 0,583

3333

10404346

2

52

52

5

N

N

XX

=33

2727273,315346

=33

72727273,30

= 0,931

3333

10201333

2

62

62

6

N

N

XX

=33

1212121,309333

=33

87878788,23

= 0,724

51

3333

6724218

2

72

72

7

N

N

XX

=33

7575758,203218

=33

24242424,14

= 0,432

3333

5184172

2

82

82

8

N

N

XX

=33

0909091,157172

=33

90909091,14

= 0,452

3333

5041171

2

92

92

9

N

N

XX

=33

7575758,152171

=33

24242424,18

= 0,553

3333

3481137

2

102

102

10

N

N

XX

=33

4848485,105137

52

=33

51515152,31

= 0,955

3333

3025133

2

112

112

11

N

N

XX

=33

66666667,91133

=33

33333333,41

= 1,253

3333

2500123

2

122

122

12

N

N

XX

=33

75757576,75123

=33

24242424,47

= 1,432

Maka =2

12

2

11

2

10

2

9

2

8

2

7

2

6

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

= 0,211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0,452 + 0,553 +

0,955 + 1,253 + 1,432

= 8,515

Untuk varians total

NN

YY

t

22

2

53

=33

33

171571622916

=33

36364,2168822916

=33

63636,1227

2

t 37,201

Dimasukkan dalam rumus Alpha, diperoleh :

r11 =

2

2

11

t

i

n

n

r11 =

201,37

515,81

19

9

r11 = 42128916,018

9

r11 = (1,125)(0,771108303)

r11 = 0,867 reliabilitas sangat tinggi

Contoh perhitungan pada siklus 2

Dari perhitungan diatas pada siklus 1 diperoleh nilai reliabilitas, r 11 =

0,867. Hasil ini menunjukan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba pada siklus 1

nilai reliabilitas sangat tinggi.

Mencari Reliabilitas digunakan rumus Alpha yaitu :

r11 =

2

2

11

t

i

n

n

dengan

NN

XX n

n

t

22

2

54

Dari hasil yang diperoleh

7142

1 X 225002

1 X

10122

2 X 309762

2 X

8532

3 X 246492

3 X

3852

4 X 106092

4 X

2812

5 X 65612

5 X

4842

6 X 148842

6 X

7562

7 X 243362

7 X

8242

8 X 249642

8 X

5412

9 X 146412

9 X

3462

10 X 92162

10 X

( Data diatas diambil pada lampiran30)

Mencari Varians

3333

22500714

2

12

12

1

N

N

XX

=33

1818818,681714

=33

1821818,32

= 0,975

55

3333

309761012

2

22

22

2

N

N

XX

=33

6666667,9381012

=33

6666667,938

= 2,222

3333

24649853

2

32

32

3

N

N

XX

=33

3939939,746853

=33

6160060,106

= 3,214

3333

10609385

2

42

42

4

N

N

XX

=33

8584484,321385

=33

1515515,63

= 1,925

3333

6561281

2

52

52

5

N

N

XX

=33

1818818,198281

56

=33

1821818,82

= 2,490

3333

14884484

2

62

62

6

N

N

XX

=33

030303,451484

=33

979696,32

= 0,999

3333

24336756

2

72

72

7

N

N

XX

=33

4545455,737756

=33

5454545,18

= 0,562

3333

24964824

2

82

82

8

N

N

XX

=33

4848485,756824

=33

15215515,67

= 2,046

57

3333

14641541

2

92

92

9

N

N

XX

=33

6666667,443541

=33

3333333,97

= 2,949

3333

9216346

2

102

102

10

N

N

XX

=33

2727273,279346

=33

72727273,66

= 2,022

Maka =2

10

2

9

2

8

2

7

2

6

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

= 0,975 + 2,222 + 3,214 + 1.925 + 2,490 + 0,999 + 0,562 + 2,046 + 2,949 +

2,022

=19,405

Untuk varians total

NN

YY

t

22

2

=33

33

174240054320

58

=33

5280054320

=33

1520

2

t 46,061

Dimasukkan dalam rumus Alpha, diperoleh :

r11 =

2

2

11

t

i

n

n

r11 =

061,46

405,191

19

9

r11 = 42128916,018

9

r11 = (1,125)(0,57871084)

r11 = 0,651 reliabilitas tinggi

Dari perhitungan di atas pada siklus 2 diperoleh nilai reliabilitas, r 11 =

0,651. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba pada siklus 1

nilai reliabilitasnya tinggi. Analisis realibilitas dapat dilihat pada (lampiran 16

dan 33).

c). Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar,

soal yang terlalu mudah tidak memotivasi siswa untuk meningkatkan usaha

memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

59

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena

diluar jangkauannya atau kemampuannya (Suharsimi Arikunto, 2005)

Dalam penelitian ini penulis menetapkan batas lulus ideal adalah 65%

dari skor maksimal tingkat kesukaran tes bentuk essay dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

TK = 100%Xsiswajumlah

ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah

Untuk menginterpretasikan nilai kesukaran itemnya digunakan tolak ukur

sebagai berikut :

a. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 27% termasuk kategori soal

mudah.

b. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 28%—72% termasuk kategori soal

sedang.

c. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 72% ke atas termasuk kategori soal sukar.

Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 1 nomor 1 sebgai berikut :

TK = 100%Xsiswajumlah

ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah

= %10033

29x

= 87.87 % atau 88%

Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 1 ini memperoleh prosentase

sebesar 88%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal

sukar. Untuk nomor 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12 termasuk kategori soal sukar

sedangkan nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang (lampiran 17)

60

Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 2 nomor 1 sebgai berikut :

TK = 100%Xsiswajumlah

ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah

= %10033

6x

= 18%

Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 2 ini memperoleh prosentase

sebesar 18%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal

mudah. Untuk soal nomor 2, 3, 4, 8, 9, 10 termasuk kategori soal sukar

sedangkan soal nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang dan soal

nomor 7 termasuk kategori soal mudah (lampiran 34)

d). Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah).

Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk

essay adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu

antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk

tiap-tiap item.

Rumus: t =

1

22

21

ii nn

xx

MLMH

Keterangan:

61

MH = Rata-rata dari kelompok atas

ML = Rata-rata dari kelompok bawah

21x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas

22x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah

n i = 27% x N

N = Jumlah siswa

Dengan tingkat kepercayaan 0,01 dan dk = 11 2 nni . Jika harga

t hitung > harga t tabel maka daya pembeda item soal tersebut signifikan.

Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1 siklus 1

MH = 2.33 2

1X = 2.000 = jumlah kelompok atas

ML = 1.89 2

2X = 0.889 = jumlah kelompok bawah

n = 9

jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

t =

199

889.0000.2

89.133.2

t =

72

889.2

44.0

t =040125.0

44.0

t =200312256.0

44.0

t = 2.197

62

Dari tabel distribusi t, untuk = 5% dan dk = (9-1) + (9-1) = 16

diperoleh t tabel = 1.75 karena t hitung > t tabel maka daya beda no .1 signifikan

Dengan cara yang sama , untuk soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12

juga signifikan (lampiran 15). Dan untuk daya pembeda siklus 2 dapat dilihat

pada lampiran (lampiran 31).

Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda

yang diperoleh, selanjutnya digunakan untuk menyeleksi item tes uji coba. Hasil

seleksi menunjukkan item tes tersebut baik dan setelah diadakan pemilihan

didapat tujuh soal yang valid baik siklus 1 ataupun siklus 2. Tujuh soal

tersebutlah yang akan digunakan sebagai tes evaluasi pada kelas penelitian

yaitu kelas VIII-A.

C. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2011

pukul 07.00 WIB untuk siklus 1, dan tanggal 19 Februari 2011 pada pukul 07.00

WIB untuk siklus 2 dikelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran

2010/2011. setelah persiapan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah

pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, yaitu siklus 1

dan siklus 2 yang terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi. Adapun tahapan tiap siklus adalah sebagai berikut :

63

Siklus 1

Pertemuan pertama

a. Perencanaan

1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model

Konstruktivis pada materi Pythagoras dengan membuat rencana pembelajaran

baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 6 dan 7)

2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 8)

3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 9)

4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersama

kelompok masing-masing

5). Membuat kelompok/ membagi kelompok

6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 23)

7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 19)

8). Membuat analisis kedisiplinan berdasar indikator kedisiplinan (Lampiran

21)

9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 22)

b. Pelaksanaan Tindakan

Hari/ Tanggal : Senin 1 Februari 2011

Waktu : 07.00 – 08.20

Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur

64

Pada pertemuan pertama siklus 1, hal yang dilakukan yaitu penyampaian

materi Pythagoras kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar

kompetensi dan indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa

dan siswa memehami materi segitiga dengan jelas maka guru akan membagi

kelompok dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau

pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan

hasilnya harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.

c. Pengamatan

Hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan pertama adalah sebagai

berikut:

1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa

Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka

pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan

diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar

(lampiran 19). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :

Skor Penilaian : %100xN

n

n : jumlah skor

N : Skor maksimal

% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai

Kriteria Penilaian :

> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi

56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi

65

35 – 55% : Kedisiplinan Cukup

< 35% : Kedisiplinan Kurang

Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa nomor

absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :

Skor Penilaian : %100xN

n

: %10016

10x

: 62,50%

Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan

Konstruktivis pada materi Pythagoras diketahui siswa yang disiplinnya kurang

ada 8 siswa dengan prosentase kurang dari 35%, siswa yang disiplinnya cukup

ada 20 siswa dengan prosentase antara 35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi

ada 5 siswa dengan prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan

kelompok yaitu 46% yang berati kedisiplinan cukup dan kategori kelompok yang

disiplinnya tinggi ada 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 62,50 %

dan 2 dengan prosentase 58,04%, sedangkan kelompok yang disiplinnya cukup

ada 3 yaitu kelompok 3 dengan prosentase 36,61%, kelompok 4 dan kelompok 5

masing-masing dengan prosentase 37,50% (lampiran 19).

2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator

Pada siklus 1 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong

kurang (skor 1) berjumlah 12 siswa atau 36%, siswa yang teretiban waktunya

cukup (skor 2) berjumlah 14 siswa atau 42,2%, siswa yang ketertiban waktunya

tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 7 siswa atau 21,2%, dan siswa yang ketertiban

66

waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah nol atau tidak ada 0%.

Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan sekolah

(indikator B) berjumlah 9 siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor

2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa

yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 11

siswa atau 33,3%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi

peraturan sekolah berjumlah 0% atau tidak ada. Siswa yang tergolong kurang

(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 9

siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses

KBM berjumlah 16 siswa atau 48,5%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam

mengikuti proses KBM berjumlah 8 siswa atau 24,2%, siswa yang tergolong

sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 0% atau tidak ada.

Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau

kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 17 siswa atau 51,5%, siswa yang

tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok

berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya

dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 15,2%, siswa yang tergolong

sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan kelompok

berjumlah 0% atau tidak ada. Selengkapnya dapat dilihat pada analisis

kedisiplinan tiap indikator pada (lampiran 21).

3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok

Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama

kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianya pun juga sama. Didapat

67

hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 5 dengan prosentase

kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 25 dengan prosentase

antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 3 dengan prosentase antara

56%—75%. Nilai rata-rata kerja sama kelompok 44% yang berarti kerjasama

kelompok cukup dan kelompok 1 sampai dengan kelompok 5 termasuk dalam

kategori kerjasamanya cukup (Lampiran 22).

4). Pengamatan Aktifitas Guru

Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 39 dengan prosentase 65%

secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini termasuk

dalam kategori Baik (Lampiran 23).

Pertemuan kedua

a. Perencanaan

1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model

Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran

baik dalam bahasa indonesia (lampiran 6 dan 7)

2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa

3). Mengoreksi hasil ujian individu

4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 4).

b. Pelaksanaan Tindakan

Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011

Waktu : 07.00 – 08.20

Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur

68

Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan

Setelah penyampaian materi diskusi kelompok dan presentasi tarhadap

kelompok, guru akan memberikan tes evaluasi kepada seluruh siswa VIII-A

tentang materi segitiga untuk mengetahui tingkat kemempuan siswa dalam

menyelesaikan atau memecahkan masalah terkait dengan Teorem Pythagoras.

Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 1 tepatnya pada tanggal

1 Februari 2011 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :

a). Rata –rata nilai

Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata =siswabanyak

siswaseluruhnilaijumlah

=33

1866

= 56,55

Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 1 56,55.

b) Menghitung ketuntasan belajar individu

1. Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :

Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah

siswadiperolehyangnilaijumlah

Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1

diperoleh 14 siswa tuntas belajar dan 19 siswa tidak tuntas belajar.

2). Ketuntasan belajar klasikal

69

Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :

Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak

belajartuntasyangsiswajumlah

Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1

diperoleh ketuntasan belajar klasikal 57,58 %.

D. Refleksi

Dari pelaksanaan siklus 1 didapat hasil refleksi sebagai berikut :

1). Berdasarkan pengamatan siklus 1 yang dilakukan oleh Bpk Soegeng Waseso

S.Pd, kinerja guru yaitu Subadi dalam proses pembelajaran dan

menyampaikan materi kepada siswa sudah tergolong baik. Hal ini

ditunjukkan dengan obesrvasi kinerja guru yang mencapai 65% (Lampiran

23), menurut pengamat yaitu Bpk Soegeng Waseso S. Pd kinerja guru yang

dilakukan Subadi Masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada siklus 2

2). Berdasar analisis evaluasi siklus 1 (lampiran 18) dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan TPS diperoleh :

Siklus 1

Keterangan Jumlah siswa prosentase

Ketuntasan belajar nilai 65 14 42%

Ketuntasan belajar > 65 19 58%

Dari analisis nilai evaluasi 1, siswa yang tidak mampu menyelesaikan

soal dan belum tuntas belajar berjumlah 14 dengan prosentase 42% sedangkan

siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 19

siswa dengan prosentase 58% dengan nilai rata-rata kelas 56,55. Karena hasil

70

evaluasi pada siklus 1 belum memenuhi indikator yakni sekurang-kurangya 85%

siswa yang memperoleh nilai > 65 maka perlu diadakan tes evaluasi kembali

pada siklus 2.

3). Kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar siklus 1 mencapai 46% dan

ini tergolong cukup. Kedisiplinan dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd

dan Subadi) masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.

4) Tingkat kerja sama siswa dalam diskusi dan presentasi pada siklus 1 tergolong

cukup, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama mencapai 44%. Tingkat

kerjasama dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd dan Subadi) kerjasama

siswa masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 penerapan pendekatan

Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) belum bisa meningkatkan

kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan segitiga.

Siklus 2

Pada refleksi siklus 1 dinyatakan belum berhasil atau belum menunjukkan

suatu peningkatan yang diharapkan dan belum memenuhi kriteria ketuntasan

belajar secara keseluruhan, maka perlu diadakan tindakan siklus 2 sebagai

berikut:

Pertemuan Pertama

a. Perencanaan

1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model

Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran

baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 24 dan 25)

71

2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 26)

3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 27)

4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersana kelompok masing-masing

5). Membuat kelompok / membagi kelompok

6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 40)

7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 36)

8). Membuat analisis kedisiplinan berdasarkan

indikator kedisiplinan (Lampiran 38)

9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 39)

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal : Senin 19 Februari 2011

Waktu : 07.00 – 08.20

Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur

Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan

pada pertemuan pertama siklus 2, hal yang dilakukan yaitu penyampaian materi

segitiga kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan

indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa dan siswa

memehami materi Pythagoras dengan jelas maka guru akan membagi kelompok

dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau pertanyaan

sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan hasilnya

harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.

72

c. Pengamatan

Hasil pengamatan pada siklus 2 pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut :

1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa

Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka

pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan

diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar

(lampiran 36). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :

Skor Penilaian : %100xN

n

n : jumlah skor

N : Skor maksimal

% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai

Kriteria Penilaian :

> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi

56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi

35 – 55% : Kedisiplinan Cukup

< 35% : Kedisiplinan Kurang

Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa

nomor absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :

Skor Penilaian : %100xN

n

73

: %10016

13x

: 81,25%

Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan

Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) pada materi Pythagoras

diketahui siswa yang disiplinnya cukup ada 1 siswa dengan prosentase antara

35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi ada 19 siswa dengan prosentase

56%— 75%, siswa yang disiplinnya sangat tinggi ada 13 siswa dengan

prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan kelompok yaitu 78% yang

berarti kedisiplinan sangat tinggi. Kategori kelompok yang disiplinnya sangat

tinggi ada 1 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 81,25% dan kategori

kelompok yang disiplinya tinggi ada 4 kelompok yaitu kelompok 2, 3, 4, 5

masing-masing dengan prosentase 76,79% (lampiran 36).

2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator

Pada siklus 2 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong

kurang (skor 1) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang keteretiban waktunya

cukup (skor 2) berjumlah 2 siswa atau 6,1%, siswa yang ketertiban waktunya

tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 23 siswa atau 69,7%, dan siswa yang ketertiban

waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah 8 siswa atau tidak ada

24,2%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan

sekolah (indikator B) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup

(skor 2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa

yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 22

siswa atau 66,7%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi

74

peraturan sekolah berjumlah 8 siswa atau 24,2%. Siswa yang tergolong kurang

(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 0

siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses

KBM berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam

mengikuti proses KBM berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa yang tergolong

sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 17 siswa atau

51,5%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau

kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang

tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok

berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya

dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 20 atau 60,6%, siswa yang

tergolong sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan

kelompok berjumlah 3 atau 9,1%.

3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok

Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama

kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianyapun juga sama. Didapat

hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 1 dengan prosentase

kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 6 dengan prosentase

antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 12 dengan prosentase

antara 56%—75%, siswa yang kerjasamanya baik sekali ada 14 dengan

prosentase diatas 75%.

Nilai rata-rata kerja sama kelompok 78% yang berarti kerjasama

kelompok baik sekali dan kelompok 1 termasuk dalam kategori kerjasamanya

75

baik sekali, kelompok 2 termasuk dalam ketegori kelompok yang kerjasamanya

baik dan kelompok 3 sampai 5 termasuk dalam kategori kelompok yang

kerjasamanya baik sekali. Analisis kedisiplinan tiap indikator dapat dilihat pada

(lampiran 38).

4). Pengamatan Aktifitas Guru

Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 55 dengan prosentase

91,67% secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini

termasuk dalam kategori Sangat Baik (Lampiran 40).

Pertemuan kedua

a. Perencanaan

1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model

Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran

baik dalam bahasa indonesia (lampiran 24 dan 25)

2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa

3). Mengoreksi hasil ujian individu

4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 5)

b. Pelaksanaan Tindakan

Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011

Waktu : 07.00 – 08.20

Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur

Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan

Setelah penyampaian materi segitiga kepada siswa dan diskusi kelompok serta

76

presentasi terhadap kelompok guru akan memberikan tes evaluasi kepada siswa

untuk mengukur tingkat kemempuan siswa dalam menyelesaikan masalah terkait

dengan segitiga. Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 2 tepatnya

pada tanggal 29 Mei 2010 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :

a). Rata –rata nilai

Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai rata-rata =siswabanyak

siswaseluruhnilaijumlah

=33

2814

= 85,27

Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 2 85,27.

b) Menghitung ketuntasan belajar individu

1. Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :

Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah

siswadiperolehyangnilaijumlah

dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh

29 siswa tuntas belajar dan 4 siswa tidak tuntas belajar.

2). Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :

Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak

belajartuntasyangsiswajumlah

77

dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh

ketuntasan belajar klasikal 87,88 %.

D. Refleksi

Dari pelaksanaan siklus 2 didapat hasil refleksi sebagai berikut :

1). Berdasarkan pengamatan disiklus 2 yang dilakukan oleh Bapak Soegeng

Waseso S.Pd terhadap kinerja guru yaitu Subadi dalam menyampaikan materi

Teorema Pythagoras sudah sangat baik ditunjukkan dengan prosentase

91,67% (Lampiran 40).

2). Berdasar analisis evaluasi siklus 2 (Lampiran 35) dalam proses pembelajaran

dengan model Konstruktivis diperoleh :

Siklus 2

Keterangan Jumlah siswa prosentase

Ketuntasan belajar nilai 65 4 12,12%

Ketuntasan belajar > 65 29 87,88%

Dari analisis nilai evaluasi 2, siswa yang mampu menyelesaikan soal dan

belum tuntas belajar berjumlah 4 siswa dengan prosentase 12,12% sedangkan

siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 29

siswa dengan prosentase 87,88% nilai rata-rata kelas 85,27%. Sehingga hasil

evaluasi pada siklus 2 telah memenuhi indikator keberhasilan.

Berdasarkan refleksi siklus 2 dihasilkan bahwa kegiatan berlangsung

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang menunjukkan prosentase

78

ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,88% lebih besar dari 85%

yang merupakan tolak ukur keberhasilan dan dikategorikan tinggi sehingga tidak

perlu diadakan perbaikan lagi pada penelitian disiklus beriktnya.

3). Tingkat kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus 2 sudah

tinggi, dan ini ditunjukkan dengan prosentase kedisiplinan mencapai 78%.

Peneliti merasa tingkat kedisiplinan dikelas VIII-A sudah baik dan tidak perlu

diadakan pengamatan lagi disiklus berikutnya.

4). Tanggapan siswa tentang pendekatan Konstruktivis yang digunakan dalam

proses pembelajaran matematika materi segitiga yaitu pendekatan TPS sangat

baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika materi segitiga.

Berdasarka hasil penelitian pada siklus 2 penerapan pendekatan

Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan

kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pkok bahasan segitiga.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dari siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan

bahwa pendekatan Konstrutivis dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa

dan hasil belajar siswa dikelas VIII-A SMP N 1 GUNTUR Tahun ajaran

2010/2011 pada Teorem pythagoras.

Hal ini dapat ditunjukkan dari peningkatan kedisiplinan siswa yang semula

mencapai 46% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2 dengan

kategori kedisiplinan sangat tinggi.

Dari hasil evaluasi pada siklus 1 nilai rata-rata 56,55 dengan ketuntasan

belajar 57,58% sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan. Sedangkan

79

hasil evaluasi pada siklus 2 diketahui siswa yang tuntas belajar 87,88% dengan

nilai rata-rata 85,27 sehingga indicator keberhasilan tercapai. Keberhasilan siswa

dalam belajar juga tidak terlepas dari kerjasama siswa dalam kelompok, mereka

saling tukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah yang

diberikan oleh guru. Kerjasama mereka meningkat dari 44% tergolong cukup

meningkat 78% tergolong sangat baik dalam berdiskusi atau kerjasama. Selain itu

keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan pendekatan Konstruktivis.

Peningkatan, karena dalam proses belajar dengan pendekatan Konstruktivis siswa

dituntut untuk aktif dan mandiri dalam meyelesaikan suatu masalah, supaya

siswa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan guru maka siswa harus

membiasakan atau menanamkan sifat disiplin. Maka dengan penerapan

pendekatan Konstruktivis hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Kinerja guru pada siklus 1 dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan Konstruktivis dikategorikan baik dengan prosentase 65% pada siklus

1. Sedangkan pada siklus 2 kenerja guru meningkat 91,67% dikategorikan sangat

baik Peningkatan terjadi karena pada saat pembelajaran berlangsung dituntut

untuk dapat memberikan tugas yang baik kepada siswa.

Dalam pembelajaran ini guru juga melekukan bimbingan kepada siswa

yang mengalami kesulitan belajar atau suluit bicara didepan kelas ketika

mempresentasikan hasil diskusi mereka. Selain itu guru juga harus memotivasi

siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasar pembahasan diatas penelitian tindakan kelas ini dengan

pendekatan Konstruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Respon atau

80

tanggapan siswa terhadap pendekatan Konstruktivis dalam pembelajaran

matematika juga baik prosentasenya sebesar 82,14% ini berati siswa beranggapan

bahwa pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam proses

pembelajaran matematika.

Dari tanggapan siswa pendekatan Konstrutivis sangat sesuai digunakan

karena dapat melatih siswa mandiri, berusaha menyelesaikan masalah yang ada

tidak tergantung pada guru serta dapat melatih siswa berbagi pengetahuan, tidak

ada sifat individu dalam kelas. Selain itu dapat membuat siswa memiliki sifat

berusaha dan disiplin.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Dreikurs Rudolf dan Cassel Pearl

(1986:6) yang menyatakan bahwa disiplin adalah titik pusat dalam pendidikan.

Tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan murid dan hasil

pelajaranpun berkurang, yang intinya kedisiplinan adalah kunci untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan.

81

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan,

dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Konstrutivis dengan media LKS

(Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar

matematika siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran 2010/2011.

Hal ini dapat dilihat dari :

1. Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam bersekolah dan belajar dalam kelas.

Hal ini dapat ditunjukkan pada prosentase kedisiplinan yang semula 46%

pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.

2. Meningkatnya hasil belajar matematika siswa, ditunjukkan dengan hasil tes

evaluasi yang semula siswa yang tuntas belajar 19 siswa dengan nilai rata-

rata siswa 56,55 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 57,58% pada

siklus 1 menjadi meningkat menjadi 29 siswa yang tuntas belajar dengan nilai

rata-rata 85,27 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 87,88% pada siklus

2.

3. Meningkatnya kerja sama siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang

diberikan oleh guru, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama yang semula

44% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.

82

B. Saran

Dari hasil penelitian dan refleksi, maka saran yang dapat diajukan adalah

sebagai berikut :

1. Perlunya guru dalam setiap pembelajaran untuk menanamkan kebiasaan pada

setiap siswa untuk berdisiplin sekolah dan belajar dalam kelas.

2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar matematika dengan memilih

pendekatan yang tepat untuk memperlancar kegiatan belajar didalam kelas.

3. Guru perlu melatih siswa untuk saling berdiskusi kelompok, hal ini juga dapat

membantu hasil belajar siswa, dan menghindarkan sifat individu pada siswa.

4. Pembelajaran dengan pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam

kegiatan belajar mengajar karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil

belajar matematika siswa.

5. Bagi seorang guru yang menerapkan pendekatan Konstruktivis hendaknya

dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, bersemangat dan berdisiplin

dalam belajar.

83

84

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.Bandung:CV. Angkasa Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2006. prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktik.Jakarta:PT. Rineka Cipta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Darsono; Admojo, Suwondo. 2005. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia;Indonesia-Inggris edisi Lux. Semarang: CV. Widya Karya Semarang

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maletsky, Evan M; Max A. Sobel. 2001. Mengajar Matematika. Jakarta:Penerbit Erlangga

Muktar; Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial Teori dan Penerapan dalamPembelajaran. Jakarta: PT. Nimas Multima

Simanjuntak, Wilson; Sukino.2004. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:Penerbit Erlangga

Soerdjadi, R. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

__________. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesias edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka.

Wahyudi. 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran(Peloengkap Untuk Mengkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru danCalon-guru Profesional) seri 1-5. Jakarta: Io IPA Abong

lampiran 41

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A-4210 Abdul Mujib 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 64 85,33 % A

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 65 86,67 % A

3 A-4177 Ali Mahsum 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 64 85,33 % A

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 61 81,33 % A

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 60 80,00 % A

6 A-4251 Baedowi 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 63 84,00 % A

7 A-4215 Budi Raharjo 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 62 82,67 % A

8 A-4353 Budi Santoso 5 3 4 5 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A

9 A-4216 Candra Adi Prahana 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 64 85,33 % A

10 A-4254 Dita Natalia 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 62 82,67 % A

11 A-4289 Faiyul Fikriyah 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 3 63 84,00 % A

12 A-4256 Fathur Rohim 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 66 88,00 % A

13 A-4325 Hariyanto 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 63 84,00 % A

14 A-4258 Hendri Ardiyanto 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 63 84,00 % A

15 A-4295 Laili Novita Anggraini 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 65 86,67 % A

16 A-4361 Laras Utami 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 63 84,00 % A

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 60 80,00 % A

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 63 84,00 % A

19 A-4263 Muhammad Isroqi 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 61 81,33 % A

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 61 81,33 % A

21 A-4365 Nanang Santoso 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 58 77,33 % A

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A

23 A-4268 Rica Mustikaningrum 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 58 77,33 % A

SKORKLASIFI

KASI

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TENTANG MODEL KONSTRUKTIVIS

NO KODE NAMA SISWA%

Ketercapaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15SKOR

KLASIFI

KASINO KODE NAMA SISWA%

Ketercapaian

24 A-4235 Saefudin 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 53 70,67 % B

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 62 82,67 % A

26 A-4307 Setyarini 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 63 84,00 % A

27 A-4308 Siri Nursanti 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A

28 A-4203 Siti Kristina 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 60 80,00 % A

29 A-4339 Sulistyani 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 60 80,00 % A

30 A-4340 Supriyadi 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 58 77,33 % A

31 A-4378 Tri Ariyati 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 59 78,67 % A

32 A-4209 Wahyuningsih 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A

33 A-4345 Yogi Aryanto 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 61 81,33 % A

2033 2710,7 %

61,61 82,14 %

A

Keterangan :Hasil ini rata-rata tanggapan siswa tentang penerapan pendekatan model konstruktivis dalam pembelajaran matematika 82, 14 %Hal ini menunjukan bahwa pendekatan model konstruktive sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika serta disenangi siswa.

KLARIFIKASI

JUMLAH

RATA-RATA

Lampiran 1

1 F-4279 Agus Munir L2 F-4249 Ani Farikhah P3 F-4180 Anita Suharti P4 F-4285 Danang Restu Nugroho L5 F-4185 David Mulyo Pratomo L6 F-4287 Dewi Wulandari P7 F-4290 Fuadatul Fitriyah P8 F-4223 Ghulam Qirbatul Azis L9 F-4224 Ida Nugrahaningrum P10 F-4226 Jana Eva Erawati P11 F-4260 Karunia Wiji Astuti P12 F-4329 Lailatul Badriyah P13 F-4194 Muhammad Agus Asanaya L14 F-4195 Muhammad Edi Siswanto L15 F-4301 Muhammad Suroso L16 F-4332 Muhammad Sutrisno L17 F-4302 Naila Nurul Aulia P18 F-4333 Ninditya Yoga Anuraga L19 F-4368 Robby Sugara L20 F-4201 Sabar L21 F-4370 Sholikhul Hadi L22 F-4334 Siswanto L23 F-4371 Siti Rofiatun P24 F-4238 Siti Rubiasih P25 F-4338 Sujianto L26 F-4374 Sulikah P27 F-4341 Susi Rahayuningsih P

28 F-4274 Teguh Waluyo L29 F-4377 Tika Mafitasari P30 F-4311 Tri Puji Lestari P31 F-4208 Wahyu Ulfiah P32 F-4242 Welly Sumardi L33 F-4345 Yogi Aryanto K L

NO CODE NAMA L/P

DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA VIII-F

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SMP NEGERI 1 GUNTUR KABUPATEN DEMAK

Lampiran 2

1 A-4210 Abdul Mujib L2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L3 A-4177 Ali Mahsum L4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P6 A-4251 Baedowi L7 A-4215 Budi Raharjo L8 A-4353 Budi Santoso L9 A-4216 Candra Adi Prahana L10 A-4254 Dita Natalia P11 A-4289 Faiyul Fikriyah P12 A-4256 Fathur Rohim L13 A-4325 Hariyanto L14 A-4258 Hendri Ardiyanto L15 A-4295 Laili Novita Anggraini P16 A-4361 Laras Utami P17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L19 A-4263 Muhammad Isroqi L20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L21 A-4365 Nanang Santoso L22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P23 A-4268 Rica Mustikaningrum P24 A-4235 Saefudin L25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P26 A-4307 Setyarini P27 A-4308 Siri Nursanti P

28 A-4203 Siti Kristina P29 A-4339 Sulistyani P30 A-4340 Supriyadi L31 A-4378 Tri Ariyati P32 A-4209 Wahyuningsih P33 A-4345 Yogi Aryanto L

NO CODE NAMA L/P

DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN VIII-A

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SMP NEGERI 1 GUNTUR KABUPATEN DEMAK

Lampiran 4

1 A-4210 Abdul Mujib L 70

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 67

3 A-4177 Ali Mahsum L 67

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 67

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 40

6 A-4251 Baedowi L 67

7 A-4215 Budi Raharjo L 40

8 A-4353 Budi Santoso L 73

9 A-4216 Candra Adi Prahana L 67

10 A-4254 Dita Natalia P 43

11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 67

12 A-4256 Fathur Rohim L 49

13 A-4325 Hariyanto L 67

14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 46

15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 73

16 A-4361 Laras Utami P 37

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 49

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 67

19 A-4263 Muhammad Isroqi L 46

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 67

21 A-4365 Nanang Santoso L 70

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 40

23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 67

24 A-4235 Saefudin L 37

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 40

26 A-4307 Setyarini P 67

27 A-4308 Siri Nursanti P 70

28 A-4203 Siti Kristina P 73

29 A-4339 Sulistyani P 37

30 A-4340 Supriyadi L 31

31 A-4378 Tri Ariyati P 67

32 A-4209 Wahyuningsih P 31

33 A-4345 Yogi Aryanto L 67

1866

56,55

NIL

AIA

KH

IR

DAFTAR NILAI KELAS PENELITIAN VIII-A

SIKLUS 1

JUMLAH

NO CODE NAMA L/P

RATA-RATA

Lampiran 5

1 A-4210 Abdul Mujib L 70

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 74

3 A-4177 Ali Mahsum L 70

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 94

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 90

6 A-4251 Baedowi L 98

7 A-4215 Budi Raharjo L 58

8 A-4353 Budi Santoso L 98

9 A-4216 Candra Adi Prahana L 84

10 A-4254 Dita Natalia P 96

11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 80

12 A-4256 Fathur Rohim L 94

13 A-4325 Hariyanto L 88

14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 82

15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 88

16 A-4361 Laras Utami P 64

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 86

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 96

19 A-4263 Muhammad Isroqi L 90

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 96

21 A-4365 Nanang Santoso L 96

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 80

23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 86

24 A-4235 Saefudin L 64

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 90

26 A-4307 Setyarini P 98

27 A-4308 Siri Nursanti P 94

28 A-4203 Siti Kristina P 96

29 A-4339 Sulistyani P 86

30 A-4340 Supriyadi L 60

31 A-4378 Tri Ariyati P 92

32 A-4209 Wahyuningsih P 82

33 A-4345 Yogi Aryanto L 94

2814

85,27

JUMLAH

RATA-RATA

DAFTAR NILAI KELAS PENELITIAN VIII-A

SIKLUS 2

NO CODE NAMA L/P

NIL

AIA

KH

IR

lampiran 18

NILAI

4 4 4 5 5 5 5 AKHIR YA TIDAK

1 A-4210 Abdul Mujib L 2 2 3 2 3 2 2 70 70 % V

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 3 2 2 1 2 1 1 67 67 % V

3 A-4177 Ali Mahsum L 2 3 2 2 2 1 1 67 67 % V

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 3 3 3 2 2 1 1 67 67 % V

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 2 2 2 2 1 1 2 40 40 % V

6 A-4251 Baedowi L 3 4 3 3 2 2 2 67 67 % V

7 A-4215 Budi Raharjo L 2 1 1 1 1 1 1 40 40 % V

8 A-4353 Budi Santoso L 3 3 3 3 2 1 1 73 73 % V

9 A-4216 Candra Adi Prahana L 4 3 2 3 2 2 2 67 67 % V

10 A-4254 Dita Natalia P 3 2 2 2 2 1 1 43 43 % V

11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 3 2 3 3 2 2 2 67 67 % V

12 A-4256 Fathur Rohim L 3 2 2 3 2 2 1 49 49 % V

13 A-4325 Hariyanto L 3 2 3 2 2 1 1 67 67 % V

14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V

15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 3 2 2 2 3 2 3 73 73 % V

16 A-4361 Laras Utami P 2 2 2 1 2 1 1 37 37 % V

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 3 2 3 2 1 2 2 49 49 % V

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 3 3 3 2 3 2 2 67 67 % V

19 A-4263 Muhammad Isroqi L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 1 2 2 2 2 3 2 67 67 % V

21 A-4365 Nanang Santoso L 4 3 2 3 2 1 1 70 70 % V

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 3 2 2 1 2 1 1 40 40 % V

23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 3 3 2 2 2 1 1 67 67 % V

24 A-4235 Saefudin L 1 2 2 2 3 2 1 37 37 % V

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 3 2 2 1 1 2 1 40 40 % V

26 A-4307 Setyarini P 3 2 2 2 2 2 1 67 67 % V

27 A-4308 Siri Nursanti P 3 4 3 3 2 2 1 70 70 % V

28 A-4203 Siti Kristina P 2 2 2 2 2 2 2 73 73 % V

29 A-4339 Sulistyani P 3 2 1 2 1 1 1 37 37 % V

30 A-4340 Supriyadi L 2 2 1 1 1 1 1 31 31 % V

31 A-4378 Tri Ariyati P 2 2 2 2 2 2 2 67 67 % V

32 A-4209 Wahyuningsih P 2 0 3 1 1 1 1 31 31 % V

33 A-4345 Yogi Aryanto L 2 2 2 1 2 1 1 67 67 % V

Jumlah siswa yang tuntas 19

Jumlah siswa yang tidak tuntas 14

Ketuntasan Belajar Klasikal = 19/33 x 100% = 57,58 %

Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A

SIKLUS 1

NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM TUNTAS%

Ketercapaian

lampiran 35

NILAI

5 10 10 5 10 5 5 AKHIR YA TIDAK

1 A-4210 Abdul Mujib L 3 6 8 4 5 5 4 70 70 % V

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 4 6 7 4 6 5 5 74 74 % V

3 A-4177 Ali Mahsum L 5 7 5 5 5 4 4 70 70 % V

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 5 10 8 5 7 5 5 90 90 % V

6 A-4251 Baedowi L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V

7 A-4215 Budi Raharjo L 3 5 5 5 4 3 3 56 56 % V

8 A-4353 Budi Santoso L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V

9 A-4216 Candra Adi Prahana L 5 8 7 5 7 5 5 84 84 % V

10 A-4254 Dita Natalia P 5 10 10 5 10 4 4 96 96 % V

11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 4 8 6 5 7 5 5 80 80 % V

12 A-4256 Fathur Rohim L 5 9 9 5 10 5 4 94 94 % V

13 A-4325 Hariyanto L 4 8 7 5 10 5 5 88 88 % V

14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 5 8 8 5 6 5 4 82 82 % V

15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 5 9 10 5 6 4 5 88 88 % V

16 A-4361 Laras Utami P 4 5 5 4 5 4 5 64 64 % V

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 5 8 8 5 8 5 5 88 88 % V

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 5 10 8 5 10 5 5 96 96 % V

19 A-4263 Muhammad Isroqi L 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 5 10 10 5 9 5 4 96 96 % V

21 A-4365 Nanang Santoso L 5 9 10 5 10 4 5 96 96 % V

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 5 5 9 5 8 4 4 80 80 % V

23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 5 7 9 5 7 5 5 86 86 % V

24 A-4235 Saefudin L 3 5 5 5 5 5 4 64 64 % V

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V

26 A-4307 Setyarini P 5 10 10 5 9 5 5 98 98 % V

27 A-4308 Siri Nursanti P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V

28 A-4203 Siti Kristina P 5 10 10 5 8 5 5 96 96 % V

29 A-4339 Sulistyani P 5 7 8 5 8 5 5 86 86 % V

30 A-4340 Supriyadi L 5 3 5 4 5 4 4 60 60 % V

31 A-4378 Tri Ariyati P 5 9 9 5 8 5 5 92 92 % V

32 A-4209 Wahyuningsih P 5 8 7 5 6 5 5 82 82 % V

33 A-4345 Yogi Aryanto L 5 8 9 5 10 5 5 94 94 % V

Jumlah siswa yang tuntas 29

Jumlah siswa yang tidak tuntas 4

Ketuntasan Belajar Klasikal = 29/33 x 100% = 87,88 %

Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A

SIKLUS 2

NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM % TUNTAS

Ketercapaian

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 5

Kelompok 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Candra Adi Prahana v v v v 5 31,25 % KurangDita Natalia v v v v 7 43,75 % CukupMuhammad Isroqi v v v v 5 31,25 % KurangMuhammad Ni'am Lutfillah v v v v 7 43,75 % CukupSulistyani v v v v 6 37,50 % Cukup

%%

Jumlah 30 187,50 %

Rata-rata 37,50 %

Klasifikasi Cukup

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

Klasifikasi( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 1

NamaA B C D

SkorProsentase

LAMPIRAN 3

No Nama No Nama

1 Abdul Mujib 1 Ali Mahsum2 Afif Adiya Mahendra 2 Anisatul Khoiriyah3 Faiyul Fikriyah 3 Hariyanto

4 Fathur Rohim 4 Hendri Ardiyanto

5 Nanang Santoso 5 Rica Mustikaningrum

6 Nurul Kholifatin Nisa 6 Saefudin7 Yogi Aryanto 7 Wahyuningsih

No Nama No Nama

1 Apriyana Efi Pratiwi 1 Budi Raharjo

2 Baedowi 2 Budi Santoso

3 Laili Novita Anggraini 3 Muhamad Abdul Kharis4 Laras Utami 4 Muhamad Nur Kholis5 Saroya Dzatinisrina 5 Siri Nursanti6 Setyarini 6 Siti Kristina7 Tri Ariyati 7 Supriyadi

DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIII-A

SMP NEGERI 1 GUNTUR DEMAK

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2

KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

No Nama

1 Candra Adi Prahana

2 Dita Natalia3 Muhammad Isroqi4 Muhammad Ni'am Lutfillah5 Sulistyani6

7

KELOMPOK 5

Lampiran 19

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pythagoras

Jumlah Siswa : 6

Kelompok 1

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Abdul Mujib v v v v 10 62,50 % Cukup

Afif Adiya Mahendra v v v v 11 68,75 % Tinggi

Faiyul Fikriyah v v v v 7 43,75 % CukupFathur Rohim v v v v 10 62,50 % TinggiNanang Santoso v v v v 13 81,25 % TinggiNurul Kholifatin Nisa v v v v 11 68,75 % TinggiYogi Aryanto v v v v 8 50,00 % Cukup

Jumlah 70 437,50 %

Rata-rata 62,50 %

Klasifikasi Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria Penilaian

A : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat Tinggi

B : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan Tinggi

C : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan Cukup

D : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

Klasifikasi

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 1

NamaA B C D

SkorProsentase

( % )

Sekolah : SMP N 1 Guntur

Kelas/ Semester : VIII/Gasal

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pythagoras

Jumlah Siswa : 7

Kelompok 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ali Mahsum v v v v 4 25,00 % KurangAnisatul Khoiriyah v v v v 11 68,75 % CukupHariyanto v v v v 6 37,50 % CukupHendri Ardiyanto v v v v 11 68,75 % CukupRica Mustikaningrum v v v v 12 75,00 % TinggiSaefudin v v v v 11 68,75 % CukupWahyuningsih v v v v 10 62,50 % Cukup

Jumlah 65 406,25 %

Rata-rata 58,04 %

Klasifikasi Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

Klasifikasi( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 1

NamaA B C D

SkorProsentase

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Apriyana Efi Pratiwi v v v v 6 37,50 % CukupBaedowi v v v v 7 43,75 % CukupLaili Novita Anggraini v v v v 6 37,50 % CukupLaras Utami v v v v 4 25,00 % KurangSaroya Dzatinisrina v v v v 6 37,50 % CukupSetyarini v v v v 7 43,75 % CukupTri Ariyati v v v v 5 31,25 % Kurang

Jumlah 41 256,25 %

Rata-rata 36,61 %

Klasifikasi Cukup

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

DSkor

ProsentaseKlasifikasi

( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 1

NamaA B C

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Budi Raharjo v v v v 7 43,75 % CukupBudi Santoso v v v v 8 50,00 % CukupMuhamad Abdul Kharis v v v v 4 25,00 % KurangMuhamad Nur Kholis v v v v 8 50,00 % CukupSiri Nursanti v v v v 7 43,75 % CukupSiti Kristina v v v v 4 25,00 % KurangSupriyadi v v v v 4 25,00 % Kurang

Jumlah 42 262,50 %

Rata-rata 37,50 %

Klasifikasi Cukup

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 1

NamaA B C D

SkorProsentase

Klasifikasi

Lampiran 36

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 1

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Abdul Mujib 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiAfif Adiya Mahendra 4 3 3 3 13 81,25 % Sangat TinggiFaiyul Fikriyah 3 3 4 2 12 75,00 % TinggiFathur Rohim 3 4 4 3 14 87,50 % Sangat TinggiNanang Santoso 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiNurul Kholifatin Nisa 3 3 4 2 12 75,00 % TinggiYogi Aryanto 3 3 4 2 12 75,00 % Tinggi

Jumlah 91 568,75 %

Rata-rata 81,25 %

Klasifikasi Sangat Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 2

NamaA B C D

SkorProsentase

Klasifikasi

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Ali Mahsum 2 2 2 2 8 50,00 % CukupAnisatul Khoiriyah 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiHariyanto 2 4 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiHendri Ardiyanto 3 3 4 4 14 87,50 % Sangat TinggiRica Mustikaningrum 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiSaefudin 4 4 3 3 14 87,50 % Sangat TinggiWahyuningsih 3 3 4 2 12 75,00 % Tinggi

Jumlah 86 537,50 %

Rata-rata 76,79 %

Klasifikasi Sangat Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

Klasifikasi( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 2

NamaA B C D

SkorProsentase

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Apriyana Efi Pratiwi 3 3 2 2 10 62,50 % TinggiBaedowi 3 3 2 3 11 68,75 % TinggiLaili Novita Anggraini 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiLaras Utami 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiSaroya Dzatinisrina 3 3 3 2 11 68,75 % TinggiSetyarini 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiTri Ariyati 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat Tinggi

Jumlah 87 543,75 %

Rata-rata 77,68 %

Klasifikasi Sangat Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

ProsentaseKlasifikasi

( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 2

NamaA B C D

Skor

Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7

Kelompok 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Budi Raharjo 3 2 3 3 11 68,75 % TinggiBudi Santoso 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiMuhamad Abdul Kharis 4 3 4 2 13 81,25 % Sangat TinggiMuhamad Nur Kholis 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiSiri Nursanti 3 4 4 2 13 81,25 % Sangat TinggiSiti Kristina 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiSupriyadi 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat Tinggi

Jumlah 86 537,50 %

Rata-rata 76,79 %

Klasifikasi Sangat Tinggi

Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang

SkorProsentase

Klasifikasi( % )

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN

SIKLUS 2

NamaA B C D

Lampiran 37

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN TIAP INDIKATOR

SIKLUS 2

Sekolah : SMP N 1 Guntur

Kelas/ Semester : VIII/Gasal

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pythagoras

Jumlah Siswa : 33

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 A-4210 Abdul Mujib 1 1 1 1

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 1 1 1 1

3 A-4177 Ali Mahsum 1 1 1 1

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 1 1 1 1

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 1 1 1 1

6 A-4251 Baedowi 1 1 1 1

7 A-4215 Budi Raharjo 1 1 1 1

8 A-4353 Budi Santoso 1 1 1 1

9 A-4216 Candra Adi Prahana 1 1 1 1

10 A-4254 Dita Natalia 1 1 1 1

11 A-4289 Faiyul Fikriyah 1 1 1 1

12 A-4256 Fathur Rohim 1 1 1 1

13 A-4325 Hariyanto 1 1 1 1

14 A-4258 Hendri Ardiyanto 1 1 1 1

15 A-4295 Laili Novita Anggraini 1 1 1 1

16 A-4361 Laras Utami 1 1 1 1

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 1 1 1 1

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 1 1 1 1

19 A-4263 Muhammad Isroqi 1 1 1 1

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 1 1 1 1

21 A-4365 Nanang Santoso 1 1 1 1

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 1 1 1 1

23 A-4268 Rica Mustikaningrum 1 1 1 1

24 A-4235 Saefudin 1 1 1 1

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 1 1 1 1

26 A-4307 Setyarini 1 1 1 1

27 A-4308 Siri Nursanti 1 1 1 1

28 A-4203 Siti Kristina 1 1 1 1

29 A-4339 Sulistyani 1 1 1 1

30 A-4340 Supriyadi 1 1 1 1

31 A-4378 Tri Ariyati 1 1 1 1

32 A-4209 Wahyuningsih 1 1 1 1

33 A-4345 Yogi Aryanto 1 1 1 1

Jumlah 2 23 8 0 3 22 8 0 3 13 17 0 10 20 3

Persentase (%) 6,1 69,7 24,2 0,0 9,1 66,7 24,2 0,0 9,1 39,4 51,5 0,0 30,3 60,6 9,1

NO KODE NAMA SISWAA B C D

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4NO KODE NAMA SISWA

A B C D

Lampiran 20

ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN TIAP INDIKATOR

SIKLUS 1

Sekolah : SMP N 1 Guntur

Kelas/ Semester : VIII/Gasal

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Pythagoras

Jumlah Siswa : 33

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 A-4210 Abdul Mujib 1 1 1 1

2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 1 1 1 1

3 A-4177 Ali Mahsum 1 1 1 1

4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 1 1 1 1

5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 1 1 1 1

6 A-4251 Baedowi 1 1 1 1

7 A-4215 Budi Raharjo 1 1 1 1

8 A-4353 Budi Santoso 1 1 1 1

9 A-4216 Candra Adi Prahana 1 1 1 1

10 A-4254 Dita Natalia 1 1 1 1

11 A-4289 Faiyul Fikriyah 1 1 1 1

12 A-4256 Fathur Rohim 1 1 1 1

13 A-4325 Hariyanto 1 1 1 1

14 A-4258 Hendri Ardiyanto 1 1 1 1

15 A-4295 Laili Novita Anggraini 1 1 1 1

16 A-4361 Laras Utami 1 1 1 1

17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 1 1 1 1

18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 1 1 1 1

19 A-4263 Muhammad Isroqi 1 1 1 1

20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 1 1 1 1

21 A-4365 Nanang Santoso 1 1 1 1

22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 1 1 1 1

23 A-4268 Rica Mustikaningrum 1 1 1 1

24 A-4235 Saefudin 1 1 1 1

25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 1 1 1 1

26 A-4307 Setyarini 1 1 1 1

27 A-4308 Siri Nursanti 1 1 1 1

28 A-4203 Siti Kristina 1 1 1 1

29 A-4339 Sulistyani 1 1 1 1

30 A-4340 Supriyadi 1 1 1 1

31 A-4378 Tri Ariyati 1 1 1 1

32 A-4209 Wahyuningsih 1 1 1 1

33 A-4345 Yogi Aryanto 1 1 1 1

Jumlah 11 15 7 0 9 13 11 0 9 16 8 0 17 10 5 1

Persentase (%) 33,3 45,5 21,2 0,0 27,3 39,4 33,3 0,0 27,3 48,5 24,2 0,0 51,5 30,3 15,2 3,0

NO KODE NAMA SISWAA B C D

Lampiran 30

Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ( Y )5 10 10 5 10 5 5 10 5 5

5 7 10 5 2 3 5 6 8 3 54 2916

5 7 6 4 6 4 5 7 5 4 53 2809

5 6 5 5 7 4 5 6 5 5 53 2809

5 6 7 3 6 5 5 6 5 3 51 2601

5 5 10 4 1 2 5 5 9 3 49 2401

5 7 6 4 2 5 5 4 4 4 46 2116

5 6 3 5 2 5 5 6 3 5 45 2025

5 6 6 4 1 4 5 6 4 4 45 2025

5 6 5 4 2 3 5 6 5 4 45 2025

2 6 5 4 2 5 5 5 5 4 43 1849

5 5 5 5 2 5 5 4 3 3 42 1764

5 5 5 3 2 5 5 5 3 3 41 1681

5 6 3 5 2 2 5 6 2 5 41 1681

5 5 3 4 2 5 5 5 2 4 40 1600

5 7 3 2 3 5 5 5 3 2 40 1600

5 6 6 1 5 3 5 6 1 1 39 1521

5 7 2 2 6 3 5 5 2 2 39 1521

5 5 4 4 1 4 5 5 2 4 39 1521

5 5 5 2 1 4 5 4 5 2 38 1444

5 5 3 3 2 4 5 5 3 3 38 1444

5 2 5 5 2 3 5 1 5 5 38 1444

5 6 4 2 2 3 5 6 4 0 37 1369

5 6 6 1 2 3 5 6 1 1 36 1296

5 5 6 2 1 3 5 5 2 2 36 1296

5 7 4 2 2 3 5 5 3 0 36 1296

3 4 4 4 2 4 3 3 3 5 35 1225

3 7 4 1 1 4 5 6 2 1 34 1156

5 6 4 0 2 2 5 5 4 1 34 1156

2 4 5 3 2 5 2 3 5 3 34 1156

5 5 3 1 2 3 5 5 3 2 34 1156

3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 30 900

5 2 3 3 2 2 5 2 3 2 29 841

2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 26 676

Σ X 150 176 157 103 81 122 156 158 121 96 1320

Σ X² 714 1012 853 385 281 484 756 824 541 346

( ΣX )² 22500 30976 24649 10609 6561 14884 24336 24964 14641 9216 183336

Σ XY 6093 7235 6524 4287 3393 4936 6316 6329 5047 3738

3069 6435 8052 5511 5049 1848 2508 297 6831 3234

r 0,42 0,584 0,608 0,537 0,433 0,25 0,453 0,028 0,538 0,308

r tabelKreteria valid valid valid valid valid tdk valid valit tdk valid valid tdk valid

MH 5 6,22 6,44 4,22 3,22 3,89 5 5,78 5,33 3,89

ML 3,67 4,33 3,78 2,22 1,89 3,33 4,00 3,67 3,33 2,22

Σ X² 0,000 3,556 42,222 3,556 45,556 8,889 0 5,556 30 4,889

Σ X² 14 34 3,556 13,556 0,8890 8 12,000 20,000 6 17,556

t 3,016 2,617 3,336 4,102 1,656 1,156 2,449 3,542 2,828 2,991

t tabel

Kreteria signf signf signf signf tdk signf tdk signf signf signf signf signf

Testel

gagal

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

P 18% 100% 94% 82% 100% 73% 12% 100% 76% 85%

Kreteria mudah sukar sukar sukar sukar sukar mudah sukar sukar sukar

Jum Var

Var Total

r

Kreteria

2,9491,925 2,49

reliabilitas tinggi

2,022

19,405

46,061

0,651

0,999 0,562 2,046

24 4 33 25 28

Re

liab

ilita

s Varians 0,975 2,222 3,214

Tg

ktK

esu

ka

ran

6 33 31 27 33

A-4345

Va

lidita

sB

utir

0,344

Da

ya

Pe

mb

ed

a

9

1,73

A-4308A-4203A-4339A-4340

A-4378A-4209

A-4365A-4267A-4268A-4235A-4306A-4307

A-4295A-4361A-4330A-4296A-4263A-4299

A-4216A-4254A-4289A-4256A-4325A-4258

A-4177A-4179A-4181A-4251A-4215A-4353

Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Rehabilitas Soal Uji Coba Siklus 2

KodeSkor Soal ( X )

A-4210A-4245

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang

sisi-sisi segitiga siku-siku

Indikator : 3.1.1 Menemukan teorema Pythagoras

3.1.2 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain

diketahui

3.1.3 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga

ALokasi : 6 Jam Pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan teorema pythagoras

2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi yang lan diketahui

3. Siswa dapat menghitung perbadingan sisi-sisi segitiga

B. Materi Pembelajaran

Teorema Pythagoras

- Menemukan teorema Pythagoras

- Menggunakan theorema Pythagoras pada segitiga siku-siku

C. Metode Pembelajaran

Kombinasi metode konstruktif, diskusi, tanya jawab, ekpositori, inguiry.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan I

1. Pendahulan

a. Apersepsi

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-

hari

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator yang diharapkan yaitu

3.1.1)

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dai materi yang dipelajari dalam membantu dan

mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Guru membentuk kelompok dalam kelas dengan tiap kelompok sebanyak 4 atau 5

anak dan membagikan LKS (terlampir)

b. Dengan metode konstruktif siswa dibimbing untuk menemukan teorima pytagoras

dengan cara menghitung banyaknya persegi kecil yang ada di masing-masing

persegi yang besar untuk membentuk panjang sisi segitiga siku-siku yang di

maksud.

c. Setiap kelompok diberikan kesempatan mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas, kelompok yang lain memberi komentar.

d. Bersama-sama siswa, guu membimbing siswa dalam menyimpulkan teorema

Pythagoras.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru saja dipelajari

b. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari

materi pada pertemuan yang akan datang.

Pertemuan II

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Menyampaikan tujuan yang akan diharapkan yaitu indikator 3.1.2

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan

mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Dengan konstruktif dan diskusi secara kelompok berpasangan satu meja, siswa

diajak mendiskusikan cara menggunakan rumus Pythagoras pada segitiga siku-siku

dari segitiga yang digambar oleh guru.

b. Kemudian guru memberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal individual, sekaligus

untuk mengetahui tingkat pemahamannya

c. Dengan cara diskusi dan tanya jawab siswa mempresentasikan hasil jawaban soal

masing-masing.

d. Guru membimbing siswa diperlunya untuk mengarahkan ke jawaban yang benar

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

b. Memberi tugas latihan soal sebagai PR

Pertemuan III

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang

sebelumnya

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai dengan indikator 3.1.3)

b. Motivasi

Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dalam membantu hitungan dalam

sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Dengan perpaduan metode konstruktif dan diskusi siswa dibimbing untuk dapat

menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa (yang salah satu

sudutnya 300, 450, 600).

b. Kemudian siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan

siswa lain menanggapi. Guru memberikan bimbingan yang mengarah ke jawaban

yang benar.

c. Guru memberikan soal-soal latihan yang berhubungan dengan segitiga siku-siku

istimewa tersebut secaraindividual, dan didiskusikan bersama-sama.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang dipelajari

b. Memberi tugas latihan soal-soal sebagai PR

c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari

materi berikutnya.

E. Alat dan Sumber Bahan

1. Buku teks

2. LKS

3. Lingkungan

F. Penilaian

(Terlampir)

Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis

b. Bentuk instrument : Tes uraian

c. Instrumen penilaian : Terlampir

Pemahaman Konsep

Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :

Simpulkan hasil pemeriksaan gambar diatas!

Mengetahui

Guru Peneliti

Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar Kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan

dengan teorema phythagoras

Indikator : 3.2.1 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

3.2.2 Menghitung panjang diagonal pada bangun datar misal

persegi, persegi panjang, belah ketupat

Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

2. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar

B. Materi Pembelajaran

Dalil Pythagoras

- Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

- Penerapan dalil Pythagoras

C. Metode Pembelajaran

Kombinasi metode konstruktif, tanya jawab dan diskusi

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan I

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang akan

dipelajari dengan materi sebelumnya.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator 3.2.1)

b. Motivasi

Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan

mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mengingatkan kembali tentang dalil Pythagoras dengan memberi soal-soal

menghitung sisi-sisi segitiga siku-siku.

b. Dengan kombinasi metode konstruktif dan diskusi kelompok berpasangan teman

semeja dan tanya jawab siswa dibimbing untuk menentukan perbandingan panjang

sisi segitiga siku-siku istimewa.

c. Siswa yang mengepresiasikan hasil diskusi di depan kelas

d. Siswa yang lain memberi umpan balik

e. Siswa diberi latihan soal menghitung perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku

istimewa

3. Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diajarkan

b. Memberi tugas sebagai PR

c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapakn materi pada pertemuan

yang akan dating.

Pertemuan II

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (no. 1)

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dan membantu pemecahan

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Dengan diskusi dalam kelompok, siswa diajak mendiskusikan contoh cara

menentukan panjang diagonal pada bidang datar.

b. Siswa diberi latihan soal-soal ulangan dikerjakan secara individu. Sekaligus untuk

mengetahui tingkat pemahamannya.

c. Setelah sebagian besar siswa memahami dan mengetahui kompetensi minimal secara

individu, siswa diberi latihan soal-soal serupa yang serupa yang berkaitan dengan

menghitung panjang diagonal pada bidang datar.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru dipelajari

b. Siswa diberi tugas PR

E. Alat Sumber Bahan

1. Buku paket

2. Buku-buku yang relevan

F. Penilaian

Teknik : Tes tertulis

Bentuk : Essay / Tes uraian

Mengetahui

Guru Peneliti

Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385

Lampiran 8

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar Kompetensi :

Geometri dan Pengukuran

1. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.

Indikator :

Menemukan Teorama Pythagoras dalam pemecahan masala.

Alat dan Bahan

- Kertas manila (putih dan warna)

- Gunting

- Lem

- Penggaris

- Spidol

Langkah Kerja

1. Gambarlah segitiga siku-siku

dengan ukuran bebas. (misal

panjang sisinya a, b, c)

2. Gambarlah persegi pada sisi-sisi

segitiga tersebut

3. Buatlah kedua persegi pada sisi

siku-siku dengan manila

berwarna

4. Tempelkan persegi-persegi,

(langkah no 3) pada persegi yang

terletak disisi miring, sehingga

dapat tertutup dengan

menggunting seperlunya.

Lengkapilah titik-titik di bawah ini :

1. Luas persegi I = ….. x …...

= …..2

2. Luas persegi II = ….. x …...

= …..2

3. Luas persegi III = ….. x …...

= …..2

Setelah proses menempel, didapat :

Luas persegi III = …. + ….

…. = …. + ….

III

I

II

1

3

1

3

a

I

II b

Jadi pada segitiga siku-siku dapat disimpulkan : ….

Lampiran 9

KISI-KISI UJI KOMPETENSI

SIKLUS I

Satuan Pendidikan: SMP N 1 Guntur

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII / 2

Pokok Bahasan : Phytagoras

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

1. Standar Kompetensi : Menggunakan Teorima Pythagoras dalam Pemecahan

Masalah.

Kompetensi Dasar Indikator AspekC1 C2 C3 C4

3.1 MenggunakanteorimaPhytagoras untukmenentukanpanjang sisisegitiga siku-siku

3.1.1 MenemukanteorimaPhytagoras

3.1.2 Mengghitungpanjang sisisegitiga siku-sikujika dua sisi yanglain diketahui

3.1.3 Menghitungperbandingansisi-sisi segitiga

1

2,7

8

9,10

3,6

11,12

4

5,8

Jumlah Soal = 12

Lampiran 10

SOAL EVALUASI

1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :

Simpulkan dari hasil pemeriksaan gambar diatas !

2. Hitung luas daerah yang ditandai X pada gambar berikut ! Bagaimana kamu

mengerjakannya ?

a. b.

25 cm2 x 45 cm2 25 cm2

16 cm2

c.

X

36 cm2 12 cm2

3. Tentukan panjang sisi miring suatu segitiga, jika panjang sisi siku-sikunya 4 cm dan

3 cm!

4. Tentukan panjang x jika :

a

10 cm x

24 cm

b

25 cm

x

15 cm

c

z

y x

5. Nilai y dari segitiga KLM adalah …

. K

2y 13.000

3y M

6. Tentukan panjang AD

. 26 cm CD

6 cm

A 5 cm B

7. Kota Q terletak sebelah timur kota P sejauh 25 km. Kota R terletak di sebelah selatan

kota Q sejauh 60 km. Tentukan jarak kota R terhadap kota P !

8. Buktikan bahwa angka-angka 20 cm, 21 cm dan 29 cm merupakan angka-angka

triplepythagoras !

9. Tentukan panjang KL dan KM pada segitiga KLM

M

30o

6 cm

K L

10. Segitiga ABC siku-siku di B, <A = 450, dan AB = 4 m. Tentukan panjang sisi AC.

11. Segitiga PQR dengan <Q = 900, <P = 300 dan PR = 48 cm. Tentukan panjang PQ

dan QR.

12. Tentukan nilai x !

x

9 cm 16 cm

Lampiran 11

Lembar Jawab

Nama : ………………….

Kelas : ………………….

No. Absen : ………………….

Lampiran:12

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

PERTEMUAN KE- 3

SIKLUS 1

1.8 2 + 15 2 = 14 2

64 + 225 = 289

289 = 289

2. x 2 = 25-16 = 9 b. 45 = 25 +.x 2 c. x 2 = 36 - 12 = 24

x = 9 = 3 x 2 = 45 -25 = 20 x = 24 = 2 6

x = 20 = 2 5

3. x = 22 34

x = 916

x = 25

x = 5

4. a x = 22 2410 576100 676 26

b. x = 22 1525 225625 400 20

c. x = 22 yz

.5. 2

2y + 2

3y = 213000 1

4y 2 + 9y 2 =13000

13y 2 =13000

y 2 =13

13000

y 2 = 1000

y = 1000 = 10 10

6. AC = 2536 = 61

AD =

22 6126 = 61676 = 615 = 24.8

7. PR 2 = 25 2 + 60 2 = 625 + 3600 = 4225

PR = 4225 = 65

8. 29 2 = 20 2 + 21 2

841 = 400 + 441

841 = 841

9. < M = 30 0 KL : LM :KM = 1 : 3 : 2

LM :KM = 3 : 2

6 : KM = 3 : 2

KM =3

26x=

3

12= 4 3

KL : LM = 1: 3

KL : 6 = 1: 3

KL = 323

6

10. AB : AC : BC = 1 : 2 : 1 . AB : AC : = 1 : 2

. 4 : AC : = 1 : 2

. AC : = 4 2

11 PQ : QR :PR = 1 : 3 : 2

PQ : PR = 1 : 2

PQ : 48 = 1 : 2

PQ = 322

48

QR : PR = 3 : 2

QR : 48 = 3 : 2

2 QR = 48 x 3

QR =2

144

2

348

x=

2

12= 6

12 Dalam segitiga siku siku garis tingginya pada hipotenusa merupakan

pembanding ditengah antara proyeksi proyeksi kedua siku sikunya pada

Hipotenusa itu.

jadi

9 : x = x : 16

x 2 = 9 x 16

x 2 = 144

x = 144

x = 12 .

Lampiran 14

HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS

SOAL UJI COBA SIKLUS 1

Rumus rxy ( Product Mument )

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Soal no. 1

N = 33 864Y rtabel = 0,344

67X 229162Y 40512.22 YYN

1432X 7157162Y

44892 X 1723XY

71571675622844894719

5668256859

XYr

40512230

177XYr

76,9317

177XYr

500614,3052

177XYr

058,0XYr

Pada n = 33 dan = 5 % diperoleh rtabel = 0,344 maka harga tabelXY rr atau 0,058

< 0,344 maka butir soal nomor 1 tidak valid

Soal no. 2

N = 33 846Y rtabel = 0,344

70X 229162Y 40512.22 YYN

1542X 7157162Y

49002 X 1798XY

71571675622849005082

7084659334

XYr

40512182

114XYr

7373184

114XYr

36075,2715

114XYr

042,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,042 < 0,344 maka butir soal nomor 2 tidak valid

Soal no. 3

N = 33 846Y rtabel = 0,344

84X 229162Y 40512.22 YYN

2412X 7157162Y

70562 X 2246XY

71571675622870567953

7106474118

XYr

40512897

3054XYr

36339264

3054XYr

205703,6028

3054XYr

507,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,507 > 0,344 maka butir soal nomor 3 valid

Soal no. 4

N = 33 846Y rtabel = 0,344

83X 229162Y 40512.22 YYN

2282X 7157162Y

68892 X 2205XY

71571675622868897524

7021872765

XYr

40512635

2547XYr

25725120

2547XYr

993691,5071

2547XYr

502,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,502 > 0,344 maka butir soal nomor 4 valid

Soal no. 5

N = 33 864Y rtabel = 0,344

102X 229162Y 40512.22 YYN

3462X 7157162Y

104042 X 2637XY

7157167562281040411418

8629287021

XYr

405121014

729XYr

4107958

729XYr

303238,6409

728XYr

114,0XYr

Harga tabelXY rr atau 00,114 < 0,344 maka butir soal nomor 5 tidak valid

Soal no. 6

N = 33 846Y rtabel = 0,344

101X 229162Y 40512.22 YYN

3332X 7157162Y

102012 X 2664XY

7157167562281020110989

7084659334

XYr

40512788

2566XYr

31923456

2566XYr

08456,5650

2566XYr

436,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,436 > 0,344 maka butir soal nomor 6 valid

Soal no. 7

N = 33 846Y rtabel = 0,344

82X 229162Y 40512.22 YYN

412X 7157162Y

76242 X 2135XY

71571675622867247194

6937270455

XYr

40512470

1083XYr

19040640

1083XYr

558181,4363

1083XYr

248,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,248 < 0,344 maka butir soal nomor 7 tidak valid

Soal no. 8

N = 33 846Y rtabel = 0,344

72X 229162Y 40512.22 YYN

1722X 7157162Y

51842 X 1889XY

71571675622851845676

6091262337

XYr

40512492

1425XYr

19931904

1425XYr

516099,4464

1425XYr

319,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,319 < 0,344 maka butir soal nomor 8 tidak valid

Soal no. 9

N = 33 864Y rtabel = 0,344

71X 229162Y 40512.22 YYN

1712X 7157162Y

50412 X 1875XY

71571675622856415643

6006661875

XYr

40512602

1809XYr

24388224

1809XYr

443479,3493

1809XYr

366,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,366 > 0,344 maka butir soal nomor 9 valid

Soal no. 10

N = 33 846Y rtabel = 0,344

59X 229162Y 40512.22 YYN

1372X 7157162Y

34812 X 1642XY

71571675622834814521

4991454186

XYr

405121040

4272XYr

42132480

4272XYr

953705,6490

4272XYr

658,0XYr

Harga tabelXY rr atau 0,658 > 0,344 maka butir soal nomor 10 valid

Lampiran 15

Hasil Analisis Daya Beda

Soal Uji Coba Siklus 2

Untuk menghitung Daya pembeda digunakan rumus :

1

22

21

ii nn

xx

MLMHt

Daya pembeda dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel dengan dk

11 2 nni dan taraf signifikan 5 %

Butir soal no. 1

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,4442 A-4245 3 0,4443 A-4117 2 0,1114 A-4353 2 0,1115 A-4295 2 0,1116 A-4365 2 0,1117 A-4308 2 0,1118 A-4203 2 0,1119 A-4378 3 0,444

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0122 A-4256 2 0,0123 A-4361 1 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 2 0,012

21 2,000

MH 2,33 17 0,889

ML 1,89

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 1,89 889,022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889.0000,2

89,133,2

t

72

889,2

44,0t

040125,0

44,0t

200312256.0

44,0t

t = 2,197

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.

Butir soal no. 2

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 24 A-4353 25 A-4295 26 A-4365 27 A-4308 28 A-4203 29 A-4378 3

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 22 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 25 A-4263 26 A-4267 27 A-4306 28 A-4339 29 A-4258 2

21 2,000

MH 2,33 18 0

ML 2,00

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 2,00 022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

0000,2

00,233,2

t

72

000,2

33,0t

027777777,0

33,0t

166666664.0

33,0t

t = 1,980

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.

Butir soal no. 3

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 42 A-4245 43 A-4117 34 A-4353 45 A-4295 46 A-4365 47 A-4308 38 A-4203 39 A-4378 3

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 32 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 15 A-4263 26 A-4267 37 A-4306 18 A-4339 19 A-4258 1

32

MH 3,56 16 0,889

ML 1,78

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,56 222,221X = jumlah kelompok atas

ML = 1,78 556,522X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

556,5222,2

78,156,3

t

72

778,7

78,1t

108027777,0

78,1t

328675793.0

78,1t

t = 5,416

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 3 signifikan.

Butir soal no. 4

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,79212 A-4245 4 0,79213 A-4117 3 0,01214 A-4353 3 0,01215 A-4295 4 0,79216 A-4365 3 0,0121

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,01212 A-4256 2 0,01213 A-4361 3 1,23214 A-4330 1 0,79215 A-4263 2 0,01216 A-4267 2 0,0121

7 A-4308 2 1,23218 A-4203 2 1,23219 A-4378 3 0,2321

7 A-4306 2 0,01218 A-4339 1 0,79219 A-4258 2 0,0121

28 4,889

MH 3,11 17 2,889

ML 1,89

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,11 889,421X = jumlah kelompok atas

ML = 1,89 889,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889.2889,4

89,111,3

t

72

779,7

22,1t

108041666,0

22,1t

328696921.0

22,1t

t = 3,712

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 4 signifikan.

Butir soal no. 5

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH ) No Kode ( x1 ) ( x1-MH )

1 A-4210 4 0,1112 A-4245 4 0,1113 A-4117 4 0,1114 A-4353 4 0,1115 A-4295 3 0,4446 A-4365 4 0,1117 A-4308 4 0,1118 A-4203 3 0,4449 A-4378 3 0,444

1 A-4181 3 0,4442 A-4256 4 2,7783 A-4361 4 2,7784 A-4330 2 0,1115 A-4263 2 0,1116 A-4267 2 0,1117 A-4306 1 1,7788 A-4339 2 0,1119 A-4258 1 1,778

33 2,000

MH 3,67 21 10,000

ML 2,33

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,67 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 2,33 000,1022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,10000,2

33,267,3

t

72

12

34,1t

16666666,0

34,1t

408248289.0

34,1t

t = 3,282

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 5 signifikan.

Butir soal no. 6

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,0122 A-4245 4 0,0123 A-4117 4 0,0124 A-4353 4 0,0125 A-4295 4 0,0126 A-4365 4 0,0127 A-4308 4 0,0128 A-4203 4 0,0129 A-4378 3 0,790

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 3 0,7902 A-4256 2 0,0123 A-4361 3 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 1 1,235

35 0,889

MH 3,89 19 2,889

ML 2,11

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,89 889,021X = jumlah kelompok atas

ML = 2,11 889,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889,2889,0

11,289,3

t

72

778,3

78,1t

052472222,0

78,1t

22906816.0

78,1t

t = 7,771

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 6 signifikan.

Butir soal no. 7

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0122 A-4245 3 0,0123 A-4117 4 0,7904 A-4353 3 0,0125 A-4295 3 0,0126 A-4365 3 0,0127 A-4308 3 0,0128 A-4203 3 0,0129 A-4378 3 0,012

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0002 A-4256 2 0,0003 A-4361 3 1,0004 A-4330 2 0,0005 A-4263 2 0,0006 A-4267 2 0,0007 A-4306 2 0,0008 A-4339 2 0,0009 A-4258 1 1,000

28 0,889

MH 3,11 18 2,000

ML 2,00

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,11 889,021X = jumlah kelompok atas

ML = 2,00 000,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,2889,0

00,211,3

t

72

889,2

11,1t

040125,0

11,1t

200312256,0

11,1t

t = 5,541

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 7 signifikan.

Butir soal no. 8

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 44 A-4353 35 A-4295 26 A-4365 37 A-4308 38 A-4203 29 A-4378 2

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-41812 A-42563 A-43614 A-43305 A-42636 A-42677 A-43068 A-43399 A-4258

25 3,556

MH 2,78 15 2,000

ML 1,67

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas

ML = 1,67 000,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,2556,3

67,178,2

t

72

556,5

11,1t

077166666,0

11,1t

277788887,0

11,1t

t = 3,996

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 8 signifikan.

Butir soal no. 9

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0002 A-4245 3 0,0003 A-4117 3 0,0004 A-4353 3 0,0005 A-4295 3 0,0006 A-4365 3 0,0007 A-4308 3 0,0008 A-4203 3 0,0009 A-4378 3 0,000

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,1982 A-4256 1 0,1983 A-4361 1 0,1984 A-4330 2 0,3095 A-4263 2 0,3096 A-4267 1 0,1987 A-4306 2 0,3098 A-4339 2 0,3099 A-4258 1 0,198

27 0,000

MH 3,00 13 2,222

ML 1,44

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,00 000,021X = jumlah kelompok atas

ML = 1,44 222,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

222,20

44,100,3

t

72

222,2

56,1t

030861111,0

56,1t

175673307,0

56,1t

t = 8,877

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 9 signifikan.

Butir soal no. 10

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0492 A-4245 3 0,0493 A-4117 3 0,0494 A-4353 4 1,4945 A-4295 3 0,0496 A-4365 2 1,4947 A-4308 2 1,4948 A-4203 3 0,0499 A-4378 2 1,494

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,0492 A-4256 1 0,0493 A-4361 0 0,6054 A-4330 2 1,4945 A-4263 1 0,0496 A-4267 1 0,0497 A-4306 1 0,0498 A-4339 0 0,6059 A-4258 0 0,605

25 3,566

MH 2,78 7 3,566

ML 0,78

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas

ML = 0,78 566,322X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

566,3566,3

78,078,2

t

72

132,7

2t

099055555,0

2t

314730924,0

2t

t = 6,355

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 10 signifikan.

Lampiran 16

Hasil Analisis Reliabilitas

Soal Uji Coba Siklus 2

Reliabilitas digunakan rumus Alpha Yaitu :

2

2

11 11 i

i

n

nr

dengan

NN

XX n

n

22

21

)(

Dari hasil yang diperoleh

14321X 4489

2

1 X

15422X 4900

2

2 X

24123X 7056

2

3 X

22824X 6889

2

4 X

34625X 10404

2

5 X

33326X 10201

2

6 X

21827X 6724

2

7 X

17228X 5184

2

8 X

17129X 5041

2

9 X

137210X 3481

2

10 X

Mencari Varians

NN

XX

212

121

)(

=33

33

)4489(143

=33

030303,136143

=33

96969697,6

= 0,211

NN

XX

222

222

)(

=33

33

)4900(154

=33

4848485,148154

=33

515151515,5

= 0,167

NN

XX

232

323

)(

=33

33

)7059(241

=33

8181818,213241

=33

18181818,27

= 0,824

NN

XX

242

424

)(

=33

33

)6889(228

=33

75757578,208228

=33

24242424,19

= 0,583

NN

XX

252

525

)(

=33

33

)10404(346

=33

2727273,315346

=33

72727273,30

= 0,931

NN

XX

262

626

)(

=33

33

)10201(333

=33

1212121,309333

=33

87878788,23

= 0,724

NN

XX

272

727

)(

=33

33

)6724(218

=33

7575758,203218

=33

24242424,14

= 0,432

NN

XX

282

828

)(

=33

33

)5184(172

=33

0909091,157172

=33

90909091,14

= 0,452

NN

XX

292

929

)(

=33

33

)5041(171

=33

7575758,152171

=33

24242424,18

= 0,553

NN

XX

2102

10210

)(

=33

33

)3481(137

=33

4848485,105137

=33

51515152,31

= 0,955

Maka :

212

211

210

29

28

27

26

25

24

23

22

21

= 0.211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0.452 +

0,553 + 0,955 + 1,253 + 1,432

= 8,515

Untuk varians total

NN

YY

t

2

2

2 =33

33

171571622916

=33

36364,2168822916

=33

63636,1227

= 37,201

Dimaksukkan kerumus alpha diperoleh :

2

2

11 11 t

t

n

nr

201,37

515,81

19

911r

2275443,018

911

r

771108303,0125,111 r

867,011 r reliabilitas sangat tinggi

Lampiran 17

Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus menghitung tingkat kesukaran

%100N

FP

Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran

F = Banyak siswa yang menjawab salah

N = jumlah siswa

Tolak ukur taraf kesukaran

Jika 0 % < P 27 % butir soal mudah

Jika 27 % < P 72 % burir soal sedang

Jika 72 % < P 100 % butir soal sukar

Perhitungan soal no 1 sampai 12No F N Rumus P Keterangan1 29 33

%10033

29

88 % sukar

2 28 33%100

33

28

85 % sukar

3 28 33%100

33

28

85 % sukar

4 30 33%100

33

30

91 % sukar

5 18 33%100

33

18

55 % sedang

6 21 33%100

33

21

64 % sedang

7 31 33%100

33

31

94 % sukar

8 30 33%100

33

30

91 % sukar

9 33 33%100

33

33

100 % Sukar

10 33 33%100

33

33

100 % sukar

LAMPIRAN 3

No Nama No Nama

1 Abdul Mujib 1 Ali Mahsum2 Afif Adiya Mahendra 2 Anisatul Khoiriyah3 Faiyul Fikriyah 3 Hariyanto4 Fathur Rohim 4 Hendri Ardiyanto5 Nanang Santoso 5 Rica Mustikaningrum6 Nurul Kholifatin Nisa 6 Saefudin7 7 Wahyuningsih

No Nama No Nama

1 Apriyana Efi Pratiwi 1 Budi Raharjo2 Baedowi 2 Budi Santoso3 Laili Novita Anggraini 3 Muhamad Abdul Kharis4 Laras Utami 4 Muhamad Nur Kholis5 Saroya Dzatinisrina 5 Siri Nursanti6 Setyarini 6 Siti Kristina7 Tri Ariyati 7 Yogi Aryanto

No Nama

1 Candra Adi Prahana2 Dita Natalia3 Muhammad Isroqi4 Muhammad Ni'am Lutfillah5 Sulistyani6 Supriyadi7

KELOMPOK 5

DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIII-A

SMP NEGERI 1 GUNTUR DEMAK

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2

KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

Lampiran 38

Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator

Siklus 2

Analisis prosentase kedisiplinan siswa berdasarkan indicator kedisiplinan dihitung

dengan menggunakan rumus :

Prosentase kedisiplinan : %100ruhSiswaJumlahSelu

aJumlahSisw

Jumlah seluruh siswa = 33

Analisis Kedisiplinan Siklus 1

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %1,6%10033

2

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %7,69%10033

23

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033

8

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033

3

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %7,66%10033

22

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033

8

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033

3

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %4,39%10033

13

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %5,51%10033

17

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %3,30%10033

10

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %6,60%10033

20

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033

3

Lampiran 21

Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator

Siklus 1

Analisis prosentase kedisiplinan siswa berdasarkan indicator kedisiplinan dihitung

dengan menggunakan rumus :

Prosentase kedisiplinan : %100ruhSiswaJumlahSelu

aJumlahSisw

Jumlah seluruh siswa = 33

Analisis Kedisiplinan Siklus 1

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %4,36%10033

12

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %4,42%10033

14

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %2,21%10033

7

Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %3,27%10033

9

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %4,39%10033

13

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %3,33%10033

11

Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %3,27%10033

9

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %5,48%10033

16

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033

8

Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 1

Prosentase kedisiplinan : %5,51%10033

17

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 2

Prosentase kedisiplinan : %3,30%10033

10

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 3

Prosentase kedisiplinan : %2,15%10033

5

Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 4

Prosentase kedisiplinan : %0%10033

0

Lampiran 26

Lembar Jawab

Nama : ………………….

Kelas : ………………….

No. Absen : ………………….

Lampiran 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang

sisi-sisi segitiga siku-siku

Indikator : 3.1.1 Menemukan teorema Pythagoras

3.1.2 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain

diketahui

3.1.3 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga

ALokasi : 6 Jam Pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan teorema pythagoras

2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi yang lan diketahui

3. Siswa dapat menghitung perbadingan sisi-sisi segitiga

B. Materi Pembelajaran

Teorema Pythagoras

- Menemukan teorema Pythagoras

- Menggunakan theorema Pythagoras pada segitiga siku-siku

C. Metode Pembelajaran

Kombinasi metode konstruktif, diskusi, tanya jawab, ekpositori, inguiry.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan I

1. Pendahulan

a. Apersepsi

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-

hari

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator yang diharapkan yaitu

3.1.1)

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dai materi yang dipelajari dalam membantu dan

mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Guru membentuk kelompok dalam kelas dengan tiap kelompok sebanyak 4 atau 5

anak dan membagikan LKS (terlampir)

b. Dengan metode konstruktif siswa dibimbing untuk menemukan teorima pytagoras

dengan cara menghitung banyaknya persegi kecil yang ada di masing-masing

persegi yang besar untuk membentuk panjang sisi segitiga siku-siku yang di

maksud.

c. Setiap kelompok diberikan kesempatan mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas, kelompok yang lain memberi komentar.

d. Bersama-sama siswa, guu membimbing siswa dalam menyimpulkan teorema

Pythagoras.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru saja dipelajari

b. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari

materi pada pertemuan yang akan datang.

Pertemuan II

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Menyampaikan tujuan yang akan diharapkan yaitu indikator 3.1.2

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan

mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Dengan konstruktif dan diskusi secara kelompok berpasangan satu meja, siswa

diajak mendiskusikan cara menggunakan rumus Pythagoras pada segitiga siku-siku

dari segitiga yang digambar oleh guru.

b. Kemudian guru memberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal individual, sekaligus

untuk mengetahui tingkat pemahamannya

c. Dengan cara diskusi dan tanya jawab siswa mempresentasikan hasil jawaban soal

masing-masing.

d. Guru membimbing siswa diperlunya untuk mengarahkan ke jawaban yang benar

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari

b. Memberi tugas latihan soal sebagai PR

Pertemuan III

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang

sebelumnya

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai dengan indikator 3.1.3)

b. Motivasi

Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dalam membantu hitungan dalam

sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Dengan perpaduan metode konstruktif dan diskusi siswa dibimbing untuk dapat

menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa (yang salah satu

sudutnya 300, 450, 600).

b. Kemudian siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan

siswa lain menanggapi. Guru memberikan bimbingan yang mengarah ke jawaban

yang benar.

c. Guru memberikan soal-soal latihan yang berhubungan dengan segitiga siku-siku

istimewa tersebut secaraindividual, dan didiskusikan bersama-sama.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang dipelajari

b. Memberi tugas latihan soal-soal sebagai PR

c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari

materi berikutnya.

E. Alat dan Sumber Bahan

1. Buku teks

2. LKS

3. Lingkungan

F. Penilaian

(Terlampir)

Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis

b. Bentuk instrument : Tes uraian

c. Instrumen penilaian : Terlampir

Pemahaman Konsep

1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :

Simpulkan hasil pemeriksaan gambar diatas!

2. Tentukan panjang x jika :

a

10 cm x

b

25 cm

x

15 cm

c

z

y x

3. Nilai y dari segitiga KLM adalah …

. K

2y 13.000

3y M

4. Tentukan panjang AD

. 26 cm CD

6 cm

A 5 cm B

Penalaran dan Komunikasi M

1. Tentukan panjang KL dan KM pada segitiga KLM 300

6

K L2. Segitiga ABC siku-siku di B, <A = 450, dan AB = 4 m.

Tentukan panjang sisi AC.

3. Segitiga PQR dengan <Q = 900, <P = 300 dan PR = 48

cm. Tentukan panjang PQ dan QR.

Mengetahui

Guru Peneliti

Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385

Lampiran 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar Kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan

teorema phythagoras

Indikator : 3.2.1 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

3.2.2 Menghitung panjang diagonal pada bangun datar misal persegi,

persegi panjang, belah ketupat

Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

2. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar

B. Materi Pembelajaran

Dalil Pythagoras

- Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa

- Penerapan dalil Pythagoras

C. Metode Pembelajaran

Kombinasi metode konstruktif, tanya jawab dan diskusi

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan I

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang akan

dipelajari dengan materi sebelumnya.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator 3.2.1)

b. Motivasi

Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan mempermudah

hitungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Guru mengingatkan kembali tentang dalil Pythagoras dengan memberi soal-soal

menghitung sisi-sisi segitiga siku-siku.

b. Dengan kombinasi metode konstruktif dan diskusi kelompok berpasangan teman semeja

dan tanya jawab siswa dibimbing untuk menentukan perbandingan panjang sisi segitiga

siku-siku istimewa.

c. Siswa yang mengepresiasikan hasil diskusi di depan kelas

d. Siswa yang lain memberi umpan balik

e. Siswa diberi latihan soal menghitung perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku

istimewa

3. Penutup

a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diajarkan

b. Memberi tugas sebagai PR

c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapakn materi pada pertemuan yang

akan dating.

Pertemuan II

1. Pendahuluan

a. Apersepsi

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Mendiskusikan soal terpilih dari PR

- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya

- Menyampaikan tujuan pembelajaran (no. 1)

b. Motivasi

- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dan membantu pemecahan masalah

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti

a. Dengan diskusi dalam kelompok, siswa diajak mendiskusikan contoh cara menentukan

panjang diagonal pada bidang datar.

b. Siswa diberi latihan soal-soal ulangan dikerjakan secara individu. Sekaligus untuk

mengetahui tingkat pemahamannya.

c. Setelah sebagian besar siswa memahami dan mengetahui kompetensi minimal secara

individu, siswa diberi latihan soal-soal serupa yang serupa yang berkaitan dengan

menghitung panjang diagonal pada bidang datar.

3. Penutup

a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru dipelajari

b. Siswa diberi tugas PR

E. Alat Sumber Bahan

1. Buku paket

2. Buku-buku yang relevan

F. Penilaian

Teknik : Tes tertulis

Bentuk : Essay / Tes uraian

Penalaran dan Komunikasi

Tentukan panjang sisi yang belum diketahui pada gambar beriku :

y 22

450 450

xPemecahan Masalah

Sebuah persegi panjang ABCD luasnya = 120 cm panjangnya sama dengan tiga kali lebarnya :

a. Hitung lebar persegi panjang

b. Hitung panjang diagonal

Mengetahui

Guru Peneliti

Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385

Lampiran 26LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II

Standar Kompetensi :

Geometri dan Pengukuran

1. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.

Indikator :

Menemukan Teorama Pythagoras dalam pemecahan masalah

Alat dan Bahan

- Kertas manila (putih dan warna)

- Gunting

- Lem

- Penggaris

- Spidol

Langkah Kerja

1. Gambarlah segitiga siku-siku

dengan ukuran bebas. (misal

panjang sisinya a, b, c)

2. Gambarlah persegi pada sisi-sisi

segitiga tersebut

3. Buatlah kedua persegi pada sisi

siku-siku dengan manila

berwarna

4. Tempelkan persegi-persegi,

(langkah no 3) pada persegi yang

terletak disisi miring, sehingga

dapat tertutup dengan

menggunting seperlunya.

Lengkapilah titik-titik di bawah ini :

1. Luas persegi I = ….. x …...

= …..2

2. Luas persegi II = ….. x …...

= …..2

3. Luas persegi III = ….. x …...

= …..2

Setelah proses menempel, didapat :

Luas persegi III = …. + ….

…. = …. + ….

Jadi pada segitiga siku-siku dapat disimpulkan : ….

….

III

I

II

1

3

1

3

a

I

II b

Lampiran:27

KISI-KISI UJI KOMPETENSI

SIKLUS II

Satuan Pendidikan: SMP N 1 Guntur

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VIII / 2

Pokok Bahasan : Phytagoras

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

1. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam

Pemecahan Masalah.

Kompetensi Dasar Indikator AspekC1 C2 C3 C4

3.2 Memecahkanmasalah padabangun dataryang berkaitandengan teoremaPhytagoras.

3.2.1 Menghitungperbandingansisi-sisi segitigasiku-sikuistimewa

3.2.2 Menghitungpanjang diagonalpada bangundatar misalpersegi, persegipanjang, belahketupat

1

6

2

7,8

3, 4

9

5

10

Jumlah Soal = 10

Lampiran 28

UJI KOMPETENSISIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Guntur DemakMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pythagoras

Kelas/semester : VIII/2Waktu :60 Menit

1.Pada gb di bawah tentukan panjang CD

2.Berdasarkan gb dibawah ini tentukan panjang KL dan KM

3. Tentukan panjang AC berdasarkan gb dibawah ini

A B

C

600

60 0

10 cm

D

M

45 0

L

45 0

K

A

B

CO

60 0

30 0

8 cm5 cm

4.

5

6.

7.

Jika SPR = 60 0 danpanjang PS = 5 cm .Tentukanlah:a. SPRb. PQRc.panjang diagonal PRd.panjang diagonal QS

P

Q

R

S

T600

60 0

14 cm

S

R

Q

P

PQ = 14 cm,

QPS =60 0 ,Tentukan:a.Panjang diagonal SQb.Panjang diagonal PR

4x

3x

50 mLihat gb disampinga. hitung panjang xb.hitung panjang danlebarnya

C

E

D

BA

Liaht gb disampingAE = 5 cm,AB = 8 cm,BC= 8 cma.hiutung panjang BDb.hitung panjang BHc.keliling BDHF

H G

F

8.Hitunglah jari jari ( r ) kerucut gb dibawah ini

9.

Pada gb diatas adalah kubus dengan rusuk 10 cmTentukanlah:a.Panjang BGb. Panjang BHc.Keliling BGHd.Luas BDH

10.Sebuah pesawat terbang sejauh 300km arah selatan,kemudian 225 km ke arahTimur,dan 415 km arah utara.a. Gambar lah dengan sket keterangan di atasb. Berapa selisih arah selatan dan utarac. Tentukan jarak pesawat itu dari tempat semula

.

r

12 cm

13 cm

E

D C

BA

H G

F

Lampiran :28

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

PERTEMUAN KE- 2

SIKLUS 2

1.AD : CD : AC = 1 : 3 : 2

CD : AC = 3 : 2

CD : 10 = 3 : 2

2CD = 10 3

CD =2

310

= 5 3

2.KL :KM :LM = 1: 1 : 2

KM :LM = 1 : 2

KM : 12 = 1 : 2

2 KM = 12

KM =2

12

= 6 2

Karena ∆ LKM siku siku di K ,KL = KM sehingga

KL = 6 2

3.Misal BO = x maka AO = x 3 , AB = 2x

AB : AO = 2x : x 3

8 : AO = 2x : x 3

2x AO = 8x 3

AO =x

x

2

38= 4 3

BO 2 = AB 2 - AO 2

= 8 2 - (4 3 ) 2

= 64 – 48

= 16

BO = 4

CO 2 = CB 2 - BO 2

= 25 – 16

= 9

CO = 3

Jadi AC = AO +CO

= 4 3 + 3

4.a < SPR = 2x 60 0 =120 0 , b. < PQR =2

120= 60 0

c. PS : PT :ST = d. QS = QT + ST=10 +10

1 : 3 : 2 = = 20 cm

5 : 5 3 : 10

Jadi PR = PT +TR

=5 3 + 5 3

= 10 3

5.PQ : QO : PO =

2 : 1 : 3 =

14 : 7 : 7 3

PR = PO + OR

= 7 3 +7 3

=14 3

QS = QO +OS

=7 + 7

= 14

6a. 50 2 = (4x) 2 - (3x) 2 b. Panjang = 4x 10 = 40 cm

2500 = 16x 2 - 9x 2 Lebar = 3x 10 = 30 cm

2500 = 25 x 2

x 2 =25

2500

=100

x = 10

7.a. BD 2 = AB 2 + AD 2

= 8 2 + 6 2

= 100

BD = 100 =10

b. BH 2 = BD 2 + DH 2

= 10 2 + 5 2

= 125

BH = 5 5

c. Keliling BDHF =10+10+5+5

=30 cm

8.r 2 = 13 2 - 12 2

=169-144

=25

r = 5

9a. panjang BG =10 2 b.panjang BH = 300 =10 3

c.Kel BGH=10 2 +10 +10 3

d.Luas BDH = 10 2 x 10 : 2 = 50 2

10.a

252 km

300 km

D

P

CB

A

415 km

b.Selisih arah utara dan selatan = CD – AB

= 415km-300km

= 115 km

c.Jarak pesawat dari tempat semula adalah AD

AD 2 = AP 2 + DP 2

AD 2 = 252 2 + 115 2

=63504 +13225

=76729

AD = 76729

= 277 km

Lampiran 31

Hasil Analisis Validitas

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 1

N = 33 1320Y r tabel =0,344

150X 543202 Y 50160.22 YYN

7142 X 17424002Y

22502X 6093 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3322500714.33

13201506093.33

r xy = 174240017925602250023562

198000201609

r xy = 501601062

3069

r xy =53269920

3069

r xy =624528,7290

3069

r xy = 0,420

Harga r xy > r tabel atau 0,420 > 0,344 maka butir soal nomor 1 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 2

N = 33 1320Y r tabel =0,344

176X 543202 Y 50160.22 YYN

10122 X 17424002Y

309762X 735 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.33309761012.33

13201767235.33

r xy = 174240017925603097633396

232320238755

r xy = 501602420

6435

r xy =1213875200

6435

r xy =58594,11017

3069

r xy = 0,584

Harga r xy > r tabel atau 0,584 > 0,344 maka butir soal nomor 2 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 3

N = 33 1320Y r tabel =0,344

157X 543202 Y 50160.22 YYN

8532 X 17424002Y

246492X 6524 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3324649853.33

13201576524.33

r xy = 174240017925602464928149

207240215292

r xy = 501603500

8052

r xy =000560175

8052

r xy =90566,24913

8052

r xy = 0,608

Harga r xy > r tabel atau 0,608 > 0,344 maka butir soal nomor 3 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 4

N = 33 1320Y r tabel =0,344

103X 543202 Y 50160.22 YYN

3852 X 17424002Y

106092X 4287 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3310609385.33

13201034287.33

r xy = 174240017925601060912705

135960141471

r xy = 501602096

5511

r xy =105135360

5511

r xy =55353,25310

3069

r xy = 0,537

Harga r xy > r tabel atau 0,537 > 0,344 maka butir soal nomor 4 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 5

N = 33 1320Y r tabel =0,344

81X 543202 Y 50160.22 YYN

2812 X 17424002Y

65612X 3393 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.336561281.33

1320813393.33

r xy = 1742400179256065619273

920106969111

r xy = 501602712

5049

r xy =920033136

5049

r xy =35801,66311

3069

r xy = 0,433

Harga r xy > r tabel atau 0,433 > 0,344 maka butir soal nomor 5 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 6

N = 33 1320Y r tabel =0,344

122X 543202 Y 50160.22 YYN

4842 X 17424002Y

148842X 4396 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.334396122.33

13201224396.33

r xy = 17424001792560439615972

161040162888

r xy = 501601088

1848

r xy =54574080

1848

r xy =427157,3877

1848

r xy = 0,250

Harga r xy < r tabel atau 0,250 < 0,344 maka butir soal nomor 6 tidak valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 7

N = 33 1320Y r tabel =0,344

156X 543202 Y 50160.22 YYN

7562 X 17424002Y

243362X 6316 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3324336156.33

13201566316.33

r xy = 174240017925602433694824

920205428208

r xy = 50160612

5082

r xy =97920306

2508

r xy =368570,5405

2508

r xy = 0,453

Harga r xy > r tabel atau 0,453 > 0,344 maka butir soal nomor 7 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 8

N = 33 1320Y r tabel =0,344

158X 543202 Y 50160.22 YYN

8242 X 17424002Y

249642X 6329 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3324964824.33

13201586329.33

r xy = 174240017925602496427192

208560208857

r xy = 501602228

297

r xy =111756480

297

r xy =49375,10571

297

r xy = 0,028

Harga r xy < r tabel atau 0,028 < 0,344 maka butir soal nomor 8 tidak valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 9

N = 33 1320Y r tabel =0,344

121X 543202 Y 50160.22 YYN

5412 X 17424002Y

146412X 5047 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.3314641541.33

13201215047.33

r xy = 174240017925601464117853

159720166551

r xy = 501603212

6831

r xy =920113161

6831

r xy =06582,12693

6831

r xy = 0,538

Harga r xy > r tabel atau 0,538 > 0,344 maka butir soal nomor 9 valid

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus r xy ( Product Moment)

r xy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Soal No. 10

N = 33 1320Y r tabel =0,344

96X 543202 Y 50160.22 YYN

3462 X 17424002Y

92162X 3938 XY

(Data di atas diambil pada lampiran 27)

r xy =

174240054320.339216346.33

1320963938.33

r xy = 17424001792560921611418

126720129954

r xy = 501602202

3234

r xy =110452320

3234

r xy =62987,10509

3234

r xy = 0,308

Harga r xy < r tabel atau 0,308 < 0,344 maka butir soal nomor 10 tidak valid

Lampiran 32

Hasil Analisis Daya Beda

Soal Uji Coba Siklus 2

Untuk menghitung Daya pembeda digunakan rumus :

1

22

21

ii nn

xx

MLMHt

Daya pembeda dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel dengan dk

11 2 nni dan taraf signifikan 5 %

Butir soal no. 1

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,4442 A-4245 3 0,4443 A-4117 2 0,1114 A-4353 2 0,1115 A-4295 2 0,1116 A-4365 2 0,1117 A-4308 2 0,1118 A-4203 2 0,1119 A-4378 3 0,444

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0122 A-4256 2 0,0123 A-4361 1 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 2 0,012

21 2,000

MH 2,33 17 0,889

ML 1,89

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 1,89 889,022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889.0000,2

89,133,2

t

72

889,2

44,0t

040125,0

44,0t

200312256.0

44,0t

t = 2,197

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.

Butir soal no. 2

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 24 A-4353 25 A-4295 26 A-4365 27 A-4308 28 A-4203 29 A-4378 3

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 22 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 25 A-4263 26 A-4267 27 A-4306 28 A-4339 29 A-4258 2

21 2,000

MH 2,33 18 0

ML 2,00

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 2,00 022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

0000,2

00,233,2

t

72

000,2

33,0t

027777777,0

33,0t

166666664.0

33,0t

t = 1,980

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.

Butir soal no. 3

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 42 A-4245 43 A-4117 34 A-4353 45 A-4295 46 A-4365 47 A-4308 38 A-4203 39 A-4378 3

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 32 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 15 A-4263 26 A-4267 37 A-4306 18 A-4339 19 A-4258 1

32

MH 3,56 16 0,889

ML 1,78

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,56 222,221X = jumlah kelompok atas

ML = 1,78 556,522X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

556,5222,2

78,156,3

t

72

778,7

78,1t

108027777,0

78,1t

328675793.0

78,1t

t = 5,416

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 3 signifikan.

Butir soal no. 4

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,79212 A-4245 4 0,79213 A-4117 3 0,01214 A-4353 3 0,01215 A-4295 4 0,79216 A-4365 3 0,0121

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,01212 A-4256 2 0,01213 A-4361 3 1,23214 A-4330 1 0,79215 A-4263 2 0,01216 A-4267 2 0,0121

7 A-4308 2 1,23218 A-4203 2 1,23219 A-4378 3 0,2321

7 A-4306 2 0,01218 A-4339 1 0,79219 A-4258 2 0,0121

28 4,889

MH 3,11 17 2,889

ML 1,89

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,11 889,421X = jumlah kelompok atas

ML = 1,89 889,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889.2889,4

89,111,3

t

72

779,7

22,1t

108041666,0

22,1t

328696921.0

22,1t

t = 3,712

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 4 signifikan.

Butir soal no. 5

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH ) No Kode ( x1 ) ( x1-MH )

1 A-4210 4 0,1112 A-4245 4 0,1113 A-4117 4 0,1114 A-4353 4 0,1115 A-4295 3 0,4446 A-4365 4 0,1117 A-4308 4 0,1118 A-4203 3 0,4449 A-4378 3 0,444

1 A-4181 3 0,4442 A-4256 4 2,7783 A-4361 4 2,7784 A-4330 2 0,1115 A-4263 2 0,1116 A-4267 2 0,1117 A-4306 1 1,7788 A-4339 2 0,1119 A-4258 1 1,778

33 2,000

MH 3,67 21 10,000

ML 2,33

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,67 000,221X = jumlah kelompok atas

ML = 2,33 000,1022X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,10000,2

33,267,3

t

72

12

34,1t

16666666,0

34,1t

408248289.0

34,1t

t = 3,282

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 5 signifikan.

Butir soal no. 6

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,0122 A-4245 4 0,0123 A-4117 4 0,0124 A-4353 4 0,0125 A-4295 4 0,0126 A-4365 4 0,0127 A-4308 4 0,0128 A-4203 4 0,0129 A-4378 3 0,790

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 3 0,7902 A-4256 2 0,0123 A-4361 3 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 1 1,235

35 0,889

MH 3,89 19 2,889

ML 2,11

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,89 889,021X = jumlah kelompok atas

ML = 2,11 889,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

889,2889,0

11,289,3

t

72

778,3

78,1t

052472222,0

78,1t

22906816.0

78,1t

t = 7,771

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 6 signifikan.

Butir soal no. 7

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0122 A-4245 3 0,0123 A-4117 4 0,7904 A-4353 3 0,0125 A-4295 3 0,0126 A-4365 3 0,0127 A-4308 3 0,0128 A-4203 3 0,0129 A-4378 3 0,012

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0002 A-4256 2 0,0003 A-4361 3 1,0004 A-4330 2 0,0005 A-4263 2 0,0006 A-4267 2 0,0007 A-4306 2 0,0008 A-4339 2 0,0009 A-4258 1 1,000

28 0,889

MH 3,11 18 2,000

ML 2,00Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,11 889,021X = jumlah kelompok atas

ML = 2,00 000,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,2889,0

00,211,3

t

72

889,2

11,1t

040125,0

11,1t

200312256,0

11,1t

t = 5,541

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 7 signifikan.

Butir soal no. 8

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 44 A-4353 35 A-4295 26 A-4365 37 A-4308 38 A-4203 29 A-4378 2

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-41812 A-42563 A-43614 A-43305 A-42636 A-42677 A-43068 A-43399 A-4258

25 3,556

MH 2,78 15 2,000

ML 1,67

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas

ML = 1,67 000,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

000,2556,3

67,178,2

t

72

556,5

11,1t

077166666,0

11,1t

277788887,0

11,1t

t = 3,996

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 8 signifikan.

Butir soal no. 9

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0002 A-4245 3 0,0003 A-4117 3 0,0004 A-4353 3 0,0005 A-4295 3 0,0006 A-4365 3 0,0007 A-4308 3 0,0008 A-4203 3 0,0009 A-4378 3 0,000

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,1982 A-4256 1 0,1983 A-4361 1 0,1984 A-4330 2 0,3095 A-4263 2 0,3096 A-4267 1 0,1987 A-4306 2 0,3098 A-4339 2 0,3099 A-4258 1 0,198

27 0,000

MH 3,00 13 2,222

ML 1,44

Dari data diatas diperoleh :

MH = 3,00 000,021X = jumlah kelompok atas

ML = 1,44 222,222X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

222,20

44,100,3

t

72

222,2

56,1t

030861111,0

56,1t

175673307,0

56,1t

t = 8,877

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 9 signifikan.

Butir soal no. 10

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0492 A-4245 3 0,0493 A-4117 3 0,0494 A-4353 4 1,4945 A-4295 3 0,0496 A-4365 2 1,4947 A-4308 2 1,4948 A-4203 3 0,0499 A-4378 2 1,494

No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,0492 A-4256 1 0,0493 A-4361 0 0,6054 A-4330 2 1,4945 A-4263 1 0,0496 A-4267 1 0,0497 A-4306 1 0,0498 A-4339 0 0,6059 A-4258 0 0,605

25 3,566

MH 2,78 7 3,566

ML 0,78

Dari data diatas diperoleh :

MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas

ML = 0,78 566,322X = jumlah kelompok bawah

N = 9

Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :

199

566,3566,3

78,078,2

t

72

132,7

2t

099055555,0

2t

314730924,0

2t

t = 6,355

Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh

ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 10 signifikan.

Lampiran 33

Hasil Analisis Reliabilitas

Soal Uji Coba Siklus 2

Reliabilitas digunakan rumus Alpha Yaitu :

2

2

11 11 i

i

n

nr

dengan

NN

XX n

n

22

21

)(

Dari hasil yang diperoleh

14321X 4489

2

1 X

15422X 4900

2

2 X

24123X 7056

2

3 X

22824X 6889

2

4 X

34625X 10404

2

5 X

33326X 10201

2

6 X

21827X 6724

2

7 X

17228X 5184

2

8 X

17129X 5041

2

9 X

137210X 3481

2

10 X

Mencari Varians

NN

XX

212

121

)(

=33

33

)4489(143

=33

030303,136143

=33

96969697,6

= 0,211

NN

XX

222

222

)(

=33

33

)4900(154

=33

4848485,148154

=33

515151515,5

= 0,167

NN

XX

232

323

)(

=33

33

)7059(241

=33

8181818,213241

=33

18181818,27

= 0,824

NN

XX

242

424

)(

=33

33

)6889(228

=33

75757578,208228

=33

24242424,19

= 0,583

NN

XX

252

525

)(

=33

33

)10404(346

=33

2727273,315346

=33

72727273,30

= 0,931

NN

XX

262

626

)(

=33

33

)10201(333

=33

1212121,309333

=33

87878788,23

= 0,724

NN

XX

272

727

)(

=33

33

)6724(218

=33

7575758,203218

=33

24242424,14

= 0,432

NN

XX

282

828

)(

=33

33

)5184(172

=33

0909091,157172

=33

90909091,14

= 0,452

NN

XX

292

929

)(

=33

33

)5041(171

=33

7575758,152171

=33

24242424,18

= 0,553

NN

XX

2102

10210

)(

=33

33

)3481(137

=33

4848485,105137

=33

51515152,31

= 0,955

Maka :

212

211

210

29

28

27

26

25

24

23

22

21

= 0.211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0.452 +

0,553 + 0,955 + 1,253 + 1,432

= 8,515

Untuk varians total

NN

YY

t

2

2

2 =33

33

171571622916

=33

36364,2168822916

=33

63636,1227

= 37,201

Dimaksukkan kerumus alpha diperoleh :

2

2

11 11 t

t

n

nr

201,37

515,81

19

911r

2275443,018

911

r

771108303,0125,111 r

867,011 r reliabilitas sangat tinggi

Lampiran 34

Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Soal Uji Coba Siklus 2

Rumus menghitung tingkat kesukaran

%100N

FP

Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran

F = Banyak siswa yang menjawab salah

N = jumlah siswa

Tolak ukur taraf kesukaran

Jika 0 % < P 27 % butir soal mudah

Jika 27 % < P 72 % burir soal sedang

Jika 72 % < P 100 % butir soal sukar

Perhitungan soal no 1 sampai 12No F N Rumus P Keterangan1 29 33

%10033

29

88 % sukar

2 28 33%100

33

28

85 % sukar

3 28 33%100

33

28

85 % sukar

4 30 33%100

33

30

91 % sukar

5 18 33%100

33

18

55 % sedang

6 21 33%100

33

21

64 % sedang

7 31 33%100

33

31

94 % sukar

8 30 33%100

33

30

91 % sukar

9 33 33%100

33

33

100 % Sukar

10 33 33%100

33

33

100 % sukar

Kriteria Penilaian :

> 75% = Sangat Baik

56%-75% = Baik

35% - 55% = Cukup

< 35% = Kurang

Skor Penilaian : %100XN

n

n : Jumlah skor

N : Skor Maksimal Yang Ingin dicapai

% : Tingkat Prosentase yang ingin dicapai

Analisis Observasi guru pada siklus 2 yaitu :

N = 55

N = 60 maka prosentase diperoleh

%10060

55X

= 91,67% tergolong kategori Sangat Baiik

Artinya Guru dalam menyampaikan materi pokok bahasan Dalil Phytagoras

SANGAT BAIK