Upload
lamthien
View
230
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
SUBADI
09319385
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMARANG
2011
i
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IKIP PGRI Semarang Untuk memenuhi sebagian dari syarat guna
memperoleh derajat Sarjana Pendidikan
SUBADI
09319385
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMARANG
2011
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku pembimbing I dan pembimbing II dari Mahasiswa IKIP PGRI
Semarang.
Nama : SUBADI
NPM : 09319385
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI
1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh mahasiswa tersebut
diatas telah selesai dan diujikan.
Semarang, 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Nizaruddin, M. Si Drs. Sudargo, M.Si
NIP. 196803251994031004 NIP. 196011131992031001
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi Berjudul
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKANPENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAKTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
SUBADI
NPM : 09319385
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian SkripsiFakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI
SemarangPada hari Jum’at, 4 Maret 2011
Panitia Ujian
Ketua
Drs. Nizaruddin, M. SiNIP. 196803251994031004
Sekretaris
Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001
Anggota Penguji1. Drs. Nizaruddin, M. Si
NIP. 196803251994031004( )
2. Drs. Sudargo, M.SiNIP. 196011131992031001
( )
3. Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001
( )
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
serta petunjuknya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis telah melakukan penelitian tentang peningkatan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan dalil phytagoras
dengan pendekatan model kontruktivis pada siswa kelas VIII-A semester satu
SMP N 1 Guntur-Demak tahun ajaran 2010/2011, sebagai salah satu upaya
pendekatan pembelajaran efektif yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika. Skripsi ini dapat dikerjakan dengan bimbingan dan dorongan serta
bantuan dari berbagai pihak pada kesempatan ini pula penulis secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Niaruddin, M.Si
2. Bapak Drs. Sudargo, M.Si
3. Istri dan anak-anakku yang tercinta
4. Semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini
Harapan penulis mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca dan dijadikan informasi dalam pengembangan penelitian tentang
pendidikan
Semarang…………….2011
Penulis
ABSTRAK
Subadi, 2011. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan
Dalil Pythagoras dengan Pendekatan MODEL KONSTRUKTIVIS Pada SIswa Kelas
VIII-A Semester I SMP Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 / 2011. Skripsi Drs.
Nizarudin, M.Si (Pembimbing I). Drs. Sudargo, M.Si (Pembimbing II)
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan (1) Bagaimana meningkatkan kedisiplinan
dan prestasi belajar Matematika Pokok Bahasan Dalil Pythagoras pada siswa kelas VIII-
A semester I SMP Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 /2011. (2) Apakah pendekatan
MODEL KONSTRUKTIVIS dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar
Matematika pokok bahsan segitiga pada siswa kelas VIII A semester II SMP Negeri 1
Guntur-Demak Tahun ajaran 2010 / 2011.
Tujuan penelitian ini (1) untuk meningkatkan kedisiplinan siswa melalui pembelajaran
Matematika pada pokok bahasan Dalil Pythagoras dengan menggunakan pendekatan
MODEL KONSTRUKTIVIS di kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur-Demak tahun ajaran
2010 / 2011. (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pokok bahasan Dalil
Pythagoras dengan menggunakan pendekatan MODEL KONSTRUKTIVIS dikelas VIII-
A Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 / 2011.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Guntur Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Objek pada penelitian ini
adalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur yang berjumlah 33 siswa.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukan kedisiplinan siswa mencapai 46 % (kategori
kedisiplinan cukup), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78 % (Kategori
v
Kedisiplinan Sangat Tinggi). Sedangkan hasil evaluasi pada siklus I nilai rata-rata siswa
56, 55 dengan ketuntasan belajar klasikal 57,58%. Sedangkan pada siklus II meningkat
dengan nilai rata-rata 85, 27 dengan ketuntasan belajar klasikal 87, 88%.
Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan
MODEL KONSTRUKTIVIS dapat meningkatkan kedisiplinan dan prestasi belajar
matematika pokok bahasan Dalil Pythagoras pada siswa kelas VIII-A semester I SMP
Negeri 1 Guntur-Deamk Tahun Ajaran 2010 / 2011.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………............. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. iv
ABSTRAKSI……………………………………………………………………… v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..........
B. Penegasan Istilah…………………………………………………………..
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………
D. Pemecahan Masalah……………………………………………………….
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Kegunaan Penelitian……………………..
F. Sistematika Skripsi…………………………………………………...........
1
4
6
6
8
8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori…………………………………………………………….
1. Konstrukti………………………………………………………………….
2. Proses Konstruksi Pengetahuan……………………………………...........
3. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivis.......………………………….
4. Kiat Meningkatkan Penguasaan Bahasa Matematika.……………………
5. Pengelolaan…………………………………………...……………...........
6. Pokok Bahasan Menemukan DalilPythagoras……………………………..
10
10
11
12
16
19
22
vii
B. Kerangka Berfikir..…………………………………………………............
C. Hipotesis Tindakan……………………………………………....................
26
27
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….
B. Subyek Penelitian………………………………………………………….
C. Faktor-Faktor Yang Diteliti………………………………………………..
D. Metode Pengumpulan Data………………………………………………..
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………….
F. Rencana Penelitian………………………………………………………...
G. Analisa Data……………………………………………………………….
H. Sistematika Penulisan……………………………………………………...
28
28
29
29
31
32
38
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian………………………………………………………..
B. Hasil Uji Coba Instrumen………………………………………………….
C. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………….
D. Refleksi…………………………………………………………………….
E. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………………
50
50
69
76
86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……….………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….
89
90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampioran 1 : Daftar Kelas Uji Coba VIII-F
Lampioran 2 : Daftar Kelas Penelitian VIII-A
Lampioran 3 : Daftar Kelompok Kelas Penelitian VIII-A
Lampioran 4 : Daftar Nilai Kelas Penelitian VIII-A Siklus I
Lampioran 5 : Daftar Nilai Kelas Penelitian Kelas VIII-A Siklus II
Lampioran 6 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus I
Lampioran 7 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I
Lampioran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampioran 9 : Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus I
Lampioran 10 : Soal Evaluasi Siklus I
Lampioran 11 : Lembar Jawab Siswa
Lampioran 12 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
Lampioran 13 : Tabel Uji Validasi , Reabilitasi, Daya Pembeda, Taraf
Kesukaran
Lampioran 14 : Analisi Uji Validitas Siklus I
Lampioran 15 : Analisis Daya Beda Siklus I
Lampioran 16 : Analisis Rehabilitas Siklus I
Lampioran 17 : Analisis Taraf Kesukaran Siklus I
Lampioran 18 : Analisis Hasil Evaluasi Siklus I
Lampioran 19 : Analisis Kedisiplinan Siklus I
ix
ii
Lampioran 20 : Tabel Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Siklus I
Lampioran 21 : Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Tiap Siklus I
Lampioran 22 : Analisis Kerja Sama Siklus I
Lampioran 23 : Analisis Observasi Guru Siklus I
Lampioran 24 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus II
Lampioran 25 : Rencana Proses Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II
Lampioran 26 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampioran 27 : Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus II
Lampioran 28 : Soal Evaluasi Siklus II
Lampioran 29 : Angket tanggapan siswa tentang model konstruktivis
Lampioran 30 : Tabel Uji Validasi , Reabilitasi, Daya Pembeda, Taraf
Kesukaran
Lampioran 31 : Analisi Uji Validitas Siklus II
Lampioran 32 : Analisis Daya Beda Siklus II
Lampioran 33 : Analisis Rehabilitas Siklus II
Lampioran 34 : Analisis Taraf Kesukaran Siklus II
Lampioran 35 : Analisis Hasil Evaluasi Siklus II
Lampioran 36 : Analisis Kedisiplinan Siklus II
Lampioran 37 : Tabel Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Siklus II
Lampioran 38 : Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator Tiap Siklus II
Lampioran 39 : Analisis Kerja Sama Siklus II
Lampioran 40 : Analisis Observasi Guru Siklus II
Lampioran 41 : Analisis Tanggapan Siswa Tentang model konstruktivis
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Wahyudin ( 2008;1), Pada umumnya orang berpendapat bahwa
matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diajarkan maupun
dipelajari. Selanjutnya dijelaskan bahwa salah satu alasannya karena matematika
merupakan pelajaran yang sangat hierarkis. Hal ini tak berarti bahwa terdapat
suatu tata urut yang mutlak yang diperlukan untuk mempelajari matematika
tersebut, tetapi kemampuan untuk mempelajari materi baru seringkali
memerlukan pemahaman yang memadai tentang satu atau lebih materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
Masih menurut Wahyudin, seringkali terungkapkan bahwa setiap orang
memiliki suatu langit-langit matematika adalah memang benar, karena anak-anak
dan orang dewasa memiliki kecepatan yang sangat berbeda-beda dalam
mempelajari matematika. Dijelaskan bahwa sebuah konsep yang dapat dikuasai
dalam satu kali pertemuan saja oleh seseorang, dapat memerlukan waktu berhari-
hari atau bahkan berminggu-minggu bagi yang lainnya, dan mungkin menjadi tak
dapat terpecahkan oleh mereka yang kurang pemahamannya tentang konsep-
konsep yang diperlukan untuk memahami konsep tersebut. Hal itu berarti bahwa
terdapat perbedaan yang sangat besar dalam pencapaian belajar matematika di
antara anak yang sama usianya.
2
Berdasarkan kenyataan bahwa tingkat pencapaian dan kecepatan
pembelajaran matematika dari siswa yang satu dengan yang siswa yang lainnya
sangat berbeda-beda, maka (a) Jika laju pengajaran terlalu cepat, maka
pemahaman tidak akan terbentuk; (b) Jika laju pengajaran terlalu lambat, maka
para siswa akan menjadi bosan. Banyak materi yang tepat diberikan pada suatu
rentang waktu yang sama juga sangat beragam dan sangat tergantung kepada
pencapaian dari para siswa. Mereka yang pencapaiannya tinggi, seringkali
mampu berjalan sekian jauh dalam suatu rentang waktu, tetapi bagi mereka yang
pencapaiannya rendah perlu berjalan dalam tahapan-tahapan yang lebih kecil
serta perlu mengulang kembali materi atau bahan yang telah diberikan
sebelumnya
Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan,
maka diperlukan konsep yang dapat digambarkan sebagai kendaraan. Dengan
demikian pembelajaran matematika adalah kegiatan pendidikan yang
menggunakan matematikan sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk
membawa siswa menuju tujuan yang ditetapkan bila ia memahami dengan baik
matematika yang akan digunakan sebagai konsep. Apabila pemahaman guru
terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan
matematika sebagai konsep pendidikan juga akan tidak berhasil seperti yang
diharapkan. Hal ini tepat apa yang dikemukakan oleh Drs. Sukino dan Drs.
Wilson Simangunsong (2004;1), matematika sebagai ilmu dasar yang terpakai di
3
segala bidang ilmu pengetahuan, saat ini telah berkembang dengan pesat baik
materi maupun kegunaannya. Selanjutnya dijelaskan bahwa pemerintah melaui
Depdiknas menerbitkan kurikulum matematika untuk siswa SMP dengan Sistem
KBK 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004). Tujuan dari system KBK
ini adalah sebagai berikut: (1) mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi
perubahan kehidupan dan mempertahankan budaya bangsa pada era perdagangan
bebas; (2) menanamkan sifat dasar berpikir logis, sistematis, rasional, kritis,
cermat, jujur, kreatif, efisien, dan efektif. Dan (3) mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah, menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
gagasan melalui penjelasan lisan, catatan, grafik, peta, diagram.
Guru dan siswa SMP Negeri 1 Guntur-Demak pun harus mengikuti
system pendidikan berbasis kompetensi yang telah ditetapkan oleh Depdiknas
karena system pendidikan di Indonesia bersifat sentralistik yaitu pusat diturunkan
ke bawah. Salah satu bahan pelajaran yang menarik minat penulis untuk
melakukan penelitian di bidang tersebut adalah konsep matematika untuk
menemukan Dalil Pythagoras ( Sukino dan Wilson Simangunsong, 2004; 210),
materi tersebut tentu membutuhkan ketelitian, ketepatan, dan kecakapan baik
guru maupun siswa SMP Negeri 1 Guntur-Demak untuk mengerti dan
mengeterapkannya dalam praktek kehidupan.
Dari hasil pengalaman guru kelas ada masalah yang timbul pada diri
siswa yaitu siswa cenderung kurang aktif dan kerjasama antara siswa kurang
sehingga mempengaruhi hasil prestasi
4
Melihat latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan harapan untuk melihat seberapa efektifnya model konstruktivis
dalam meningkatkan penguasaan konsep matematika siswa SMP Negeri 1
Guntur Demak tahun 2010/2011 ditinjau dari manfaat konsep tersebut, kiat untuk
menguasai konsep, dan relevansinya bagi perkembangan zaman. Karena selama
ini kenyataan menunjukkan bahwa konsep diberikan dengan mempertimbangkan
manfaatnya atau efektivitasnya bagi siswa atau pun guru selaku pendidik. Hasil
penelitian inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan kajian lebih lanjut
dengan penelitian yang berjudul “.”
B. PENEGASAN ISTILAH
1. Efektivitas
Efektivitas (Inggr: effectiveness) yang berarti keefektipan, kemanjuran,
kemujaraban. (kamus lengkap Inggris – Indonesia; Indonesia – Inggris edisi lux,
2005:98) dengan demikian kata efektivitas yang dalam bahasa Indonesia juga
disebut kemajuan (kata dasar maju) yang berarti berjalan (bergerak) ke muka;
mendesak ke depan; menjadi lebih baik dan berkembang (kamus besar bahasa
Indonesia 1995:616). Efektivitas dengan kata lain adalah usaha untuk
membuatnya jadi tepat/manjur.
2. Model
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN
2010/2011
5
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) atau juga disebut pola
dasar (kamus besar bahasa Indonesia 1995:662) model dengan kata lain pola
dasar atau acuan yang digunakan untuk mengajarkan sesuatu.
3. Konstruktivis
Konstruktivis/ konstruktif bersangkutan dengan konstruksi yang bersifat
membina, memperbaiki, dan membangun (kamus besar bahasa Indonesia,
1995:521). Jadi, konstruktif adalah suatu kegiatan yang bersifat membangun.
4. Meningkatkan
Meningkatkan yang sering juga digunakan kata peningkatan yang berarti
menaikkan (derajat, taraf) (kamus umum bahasa Indonesia 2006;1280).
Meningkatkan dengan kata lain adalah usaha untuk menjadikan sesuatu lebih
baik.
5. Penguasaan
Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan
(pengetahuan, kepandaian) (kamus besar Bahasa Indonesia 1995;534)
6. Konsep
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa
konkret atau suatu gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di
luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. (kamus
besar bahasa Indonesia 1995;520)
7. Matematika
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
6
mengenai bilangan (kamus besar bahasa Indonesia, 1995;637). Menurut R.
Soedjadi matematika berdasar sudut pandang pembuatnya (1999/2000;1):
matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisirt secara
sistematik; matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi;
matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan dengan
bilangan; matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah ruang dan bentuk; matematika adalah pengetahuan tentang struktur-
struktur yang logic; dan matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan
yang ketat.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian dapat
dirumuskan permasalahan adalah:“Apakah Efektivitas Mobel Konstruktif dalam
meningkatkan penguasaan konsep matematika yang diproaksikan ke dalam
manfaat model, kiat untuk penguasaan model pada siswa kelas VIII A SMP
Negeri 1 Guntur-Demak tahun 2010/2011” sudah tepat?
D. PEMECAHAN MASALAH
Dalam pemecahan masalah ini peneliti menggunakan model konstruktif
yang diterapkan dalam menyampaikan materi pada kesesuaian antara konstruktif
dengan masalah yang dihadapi dikelas. Adapun beberapa pemecahan masalah
yang diajukan oleh peneliti dalam pemecahan masalah ini sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
7
2. Siswa diminta untuk berpikir tentang materi yang disajikan oleh guru melihat
apakah konsep yang digunakan efektif dengan materi yang disampaikan guru
3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelah (kelompok 4-6 orang) dan
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru matematika dan mengutarakan
hasil pemikiran masing-masing berdasarkan konsep yang diberikan guru
4. Setelah berdiskusi dengan teman kelompok, maka kelompok tersebut
membuat kesepakatan jawaban dari soal tersebut berdasarkan konsep yang
diberikan guru
5. Guru memimpin pleno diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
pemikiran masing-masing dan memberi penilaian terhadap metode dari
konsep matematika
6. berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menilai apakah model dari konsep matematika tersebut
efektif dan memolong siswa memahami materi
7. Guru memberi kesimpulan
8. Penutup
E. TUJUAN DAN MANFAAT/KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
Menganalisis Efektivitas model konstruktivis dalam meningkatkan
penguasaan konsep matematika yang diproaksikan ke dalam manfaat model, kiat
untuk penguasaan model dan relevansinya pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
Guntur-Deamk tahun 2010. manfaat dari penelitian ini adalah:
8
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris efektif apa
tidaknya model konstruktivis dalam peningkatan penguasaan konsep
matematika pada siswa SMP Negeri 1 Guntur tahun 2010.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak-
pihak yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar pada siswa tingkat
SMP.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan matematika.
Diharapkan juga dapat memberikan kontribusi praktik untuk pendidik (guru)
dan siswa terutama pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama
dalam pengelolaan sumber daya manusianya.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Skripsi ini disusun dengan sistematis sebagai berikut :Bagian awal skirpsi
berisi tentang halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, hal
motto dan persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi dan daftar lampiran.
Bagian skripsi: Bab I Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
penegasan istilah, rumus masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian,
sistematis skripsi
Bab II landasan teori berisi tentang : konstruktivitas, proses konstruksi
pengetahuan, proses belajar menurut teori konstruktivis, kiat meningkatkan
penguasaan konsep matematika, pengelolahan belajar, pokok bahasan dalil
phytagoras, kerangka berfikir, dan hipotesis tindakan.
9
Bab III Metode Penelitian berisi tentang : Jenis penelitian, subyek
penelitian, factor yang diteliti, metode pengumpulan data, instrument penelitian,
rencana penelitian dan analisa data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari : Persiapan
penelitian, hasil coba instrumen, hasil pelaksanaan penelitian dan pembahasan.
Bab V Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.
10
BAB II
LANDASANTEORI DAN HIPOTESES
A. LANDASAN TEORI
1 Konstruktivitas
Konstruktivitas/ konstruktif seperti yang telah dijelaskan dalam
penegasan istilah adalah suatu kegiatan yang bersifat membangun. Suatu istilah
yang tepat digunakan untuk proses belajar dan mengajar pada tiap-tiap bidang
ilmu pelajaran baik tingkat Kelompok Bermain sampai dengan tingkat Perguruan
Tinggi pada lembaga pendidikan. Untuk mencapai tahapan \pendidikan yang
bersifat konstruktif tentu dibutuhkan sikap objektifitas guru dalam mendidik anak
didiknya untuk mendapatkan anak didik yang berkarakteristik. Hal itu tepat
seperti yang dikemukakan oleh Asri Budiningsih (2005;54) mengatakan dimana
pembahasan yang bersifat konstruktif diarahkan pada hal-hal seperti, upaya
membangun sumber daya manusia ditentukan oleh karakteristik manusia dan
masyarakat masa depan yang dikehendaki. Karakteristik manusia masa depan
yang dikehendaki tersebut adalah manusia-manusia yang memilki kepekaanh,
kemandirian, tanggung jawab terhadap resiko dalam mengambil keputusan,
mengembangkan segenap aspek potensi melalui proses belajar yang terus
menerus untuk menemukan diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Mampu
melakukan kolaborasi dalam memecahkan masalah yang luas dan kompleks bagi
kelestarian dan kejayaan bangsanya (Raka Joni, 1990).
11
Berkaitan dengan pendidikan yang konstruktif diperlukan kepekaan, yang
berarti ketajaman baik dalam arti kemampuan berpikirnya, maupun kemudahan
tersentuhan hati nurani di dalam melihat dan merasakan segala sesuatu, mulai
dari kepentingan orang lain sampai dengan kelestarian lingkungan yang
merupakan gubahan Sang Pencipta (Asri Budiningsih 2005; 55). Masih menurut
Asri. Kemandirian, berarti kemampuan menilai proses dan hasil berpikir sendiri
di samping proses dan hasil berpikir orang lain, serta keberanian bertindak sesuai
dengan apa yang dianggap benar dan perlu. Tanggung jawab, berarti kesediaan
untuk menerima segala konsekuensi keputusan serta tindakan sendiri.
Kolaborasi, berarti di samping mampu berbuat yang terbaik bagi diri sendiri,
individu dengan cirri-ciri di atas juga mampu bekerja sama dengan individu
lainnya dalam meningkatkan mutu kehidupan bersama.
Langkah strategi bagi perwujudan tujuan di atas adalah adanya layanan
ahli kependidikan yang berhasil guna dan berdaya guna tinggi. Student active
learning atau pendekatan cara belajar siswa aktif di dalam pengelolaan kegiatan
belajar mengajar yang mengikuti sentralitas peranan siswa di dalam proses
belajar, adalah landasan yang kokoh bagi terbentuknya manusia-manusia masa
depan yang diharapkan. Pilihan tersebut bertolak dari
2 Proses konstruksi Pengetahuan
Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan indranya.
Melalui interaksinya dengan objek dan lingkungan, misalnya dengan melihat,
mendengar, menjamah, membau, atau merasakan, seseorang dapat menegetahui
12
sesuatu. Menurut Asri Budiningsih (2005;57). Pengetahuan bukanlah sesuatu
yang sudah ditentukan, melainkan sesuatu proses pembentukan. Semakin banyak
seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungannya, pengetahuan dan
pemahamannya akan objek dan lingkungan akanmeningkat dan lebih rinci.
Von Galserfeld (dalam Paul, S, 1996) mengemukakan bahwa ada
beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi
pengetahuan, yaitu; 1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan
kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih meyukai sesuatu
pengalaman yang satu dari pada lainnya.
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi proses mengkronstruksi
pengetahuan adalah konstruksi pengetahuan seseorang yang telah ada, domain
pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilkinya. Proses dan hasil
konstruksi pengetahuan yang telah dimilki seseorang akan menjadi pembatas
konstruksi pengetahuan yang akan dating. Pengalaman akan fenomena yang baru
menjadi unsure penting dalam membentuk dan mengembangkan pengetahuan.
Keterbatasan pengalaman seseorang pada suatu hal juga akan membatasi
pengetahuannya akan hal tersebut. Pengetahuan yang telah dimilki orang
tersebut akan membentuk suatu jaringan struktur kognitif dalam dirinya.
13
3. Proses belajar Menurut Teori Konstruktivis
Pada bagian ini akan dibahas proses belajar dari pandangan konstruktivis,
dan dari aspek-aspek si-belajar, peranan guru, sarana belajar, dan evalusai belajar
menut buku Belajar dan Mengajar (Asri Budiasih 2005;58):
Proses belajar konstruktivistik. Secara konseptual, proses belajar jika
dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang
berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian
makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya. Kegiatan
belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan
dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “….constructing and
restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a
complex network of increasing conceptual consistency…”. Pemberian makna
terhadap objek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara
sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan social
yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas. Oleh
sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa
dan lingkungan belajranya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya yang
dikaitkan dengan system penghargaan dari luar seperti nilai, ijasah, dan
sebagainya.
Peranan Siswa (Si-belajar). Menurut pandanagn konstrutivis, belajar
merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus
dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir,
14
menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari.
Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan
yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya
paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri.
Denganistilah lain, dapat dikatakan bahwa hakekatnya kendali belajar
sepenuhnya ada pada siswa
Paradigma konstruktivis memandang siswa sebagai pribadi yang sudah
memilki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal
tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh
ssebab itu meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau tidak
sesuai dengan pandangan guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar
pembelajaran dan pembimbingan.
Peranan Guru. Dalam belajar konstrukivis guru atau pendidik berperan
membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancer.
Guru tidak menstranferkan pengetahuan yang telah dimilkinya, melainkan
membawa siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut untuk
lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru tidak
dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan
sesuai dengan kemaunnya.
Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah mengendalikan,
yang meliputi;
1. Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk
mengambil keputusan dan bertindak.
15
2. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan
meningkatkan pengetahuan danketerampilan siswa.
3. Menyediakan system dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar
siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.
Sarana belajar. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan
utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksikan
pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan,
lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan
tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan
pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya. Dengan cara demikian, siswa
akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang
dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan
pemikirannya secara rasional.
Evaluasi belajar. Pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa
lingkunag belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandanag dan
interpretasi terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas
lain yang didasarkan pada pengalaman. Hal ini memunculkan pemikiran
terhadap usaha mengevaluasi belajar konstruktivistik. Ada perbedaan penerapan
evaluasi belajar antara pandangan behavioristik (tradisional) yang obyektif dan
konstruktivistik. Pembelajaran yang diprogramkan dan didesain banyak muncul
pada obyektifis, sedangkan Piagetian dan tugas-tugas belajar discovery lebih
mengarrah pada konstruktivistik. Obyektifis mengakui adanya reliabelitas
pengetahuan, bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, dan tetap, tidak berubah.
16
Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi. Guru bertugas untuk menyampaikan
pengetahuan tersebut. Realitas dunia dan strukturnya dapat dianalisis dan
iuraikan, dan pemahaman seseorang akan dihasilkan oleh proses-proses eksternal
dan struktur dunia nyata tersebut, sehingga belajar merupakan asimilasi objek-
objek nyata. Tujuan para perancang dan guru-guru tradisional adalah
menginterpretasikan kejadian-kejadian nyata yang akan diberikan kepada para
siswanya.
pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa realitas ada pada
pikiran seseorang. Manusia mengkonstruksi dan menginterpretasikannya
berdasarkan pengalamannya. Konstruksi pengetahuan dari pengalamannya,
struktur netral, dan keyakinan yang digunakan untuk menginterpretasikan objek
dan peristiwa-peristiwa. Pandangan konstruktivistik mengakui bahwa pikiran
adalah instrument penting dalam menginterpretasikan kejadian, dan pandangan
terhadap dunia nyata, di mana interpretasi tersebut terdiri dari pengetahuan dasar
manusia secara individual.
4. Kiat meningkatkan Penguasaan konsep matematika
Melihat Masa Depan. Dalam konferensi Pendidikan Matematika Asia
Tenggara ke-8 di Manila tahun 1999, terlihat jelas paper-pape yang menunjukkan
perkembangan pemanfaatan model-model belajar matematika baik dijenjang
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah maupun di Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru. Hal yang sama juga nampak jelas dalam Annual Meeting National
Council of Teachers of Mathematics USA ke-77 di San Francisco April
17
1999. model-model matematika yang muncul di kedua konferensi tersebut antara
lain adalah (1) Model Kooperatif, (2) Model Problem Base Instruction, (3) Model
dengan Problem Possing, (4) Model dengan portfolio, (5) Model Pendekatan
Realistik/budaya. Model kooperatif menekankan kepada aspek sosial antara
siswa dalam satu kelompok yang hiterogen. Model problem bas instruction
memulai pembelajaran dengan masalah yang kompleks, misalnya tentang hal-hal
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dikupas menuju kepada konsep-konsep
sederhana yang terkait atau membentuknya. Model dengan problem possing
menekankan kepada kemampuan siswa membuat soal sendiri dan
menyelesaikannya. Model portfolio menunjukkan perlunya dikumpulkan semua
catatan siswa yang terkait dengan pembelajaran matematika yang dialaminya.
Model pendekatan realistic/budaya menekankan pemanfaatan realitas kehidupan
atau hasil budaya setempat sebagai titik tolak pembelajaran matematika.
Berdasarkan ragam model pembelajaran matematika tersebut jelas sekali
dimaksudkan untuk lebih memberi kesempatan yang luas kepada para siswa
untuk aktif belajar. Dapat juga dikatakan model-model tersebut untuk
mengupayakan agar pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher oriented)
berubah menjadi terpusat kepada siswa (student oriented).
Meningkatkan kemampuan Diri. Memperhatikan perkembangan
pendidikan matematika yang terjadi berbagai Negara tersebut, jelas bahwa
tidaklah mungkin para guru harus semua ditingkatkan kemampuan dan
pengetahuan melalui model penataran konvensional. Penataran yang selama ini
dilaksanakan cenderung tidak dapat dilaksanakan di masing-masing sekolah. Ini
18
mungkin disebabkan kondisi sekolah atau lingkungan sekolah yang tidak
mendukung perlunya ada perubahan kearah peningkatan mutu.
R.Soedjadi (1999/2000;101) mengatakan; kemampuan guru yang
diperoleh melalui penataran ternyata banyak yang tidak dilaksanakan di sekolah,
seperti tertelan kerja-kerja routin yang sudah membeku. Guru sebagai pendidik
harus menyadari bahwa kemajuan pendidikan lebih tergantung kepada dedikasi
guru serta kreativitasnya setelah mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
berbagai tempat. Guru yang menyadari bahwa anak didiknya akan hidup dalam
kurun waktu yang lebih penuh persaingan, semestinya perlu berusaha untuk
selalu memperbaharui pelajaran dan pembelajarannya. Hal itu sangat
dimungkinkan apabila sentralisasi kurikulum sudah tidak 100% lagi. Persentase
kurikulum yang diperuntukkan muatan local khusus matematika, perlu
dimanfaatkan secara optimal untuk upaya perbaikan dan pembaharuan. Untuk itu
guru perlu selalu dapat mau meningkatkan diri dalam bidang ilmunya, baik
melalui pendidikan formal maupun informal.
Strategi – Pendekatan – Metode – Teknik. Didepan telah dikemukakan
bahwa bagi guru matematika, matematika adalah wahana yang perlu digunakan
untuk membawa peserta didik menuju tujuan yang ditetapkan. Hal itu
menunjukkan bahwa penguasaan guru terhadap matematika adalah hal yang amat
penting. Namun selain itu hal kedua yang juga penting adalah kemampuan guru
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan baik, dalam
arti peserta didiknya benar-benar memahami matematika sesuai dengan jenjang
sekolahnya. Sehungan dengan pembelajaran matematika guru perlu mengenal
19
dan dapat melaksanakan dengan baik berbagai pedoman tentang (1) strategi
pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran serta (4)
teknik pembelajran. Untuk lebih memahaminya dapat dipertimbangkan
pemikiran berikut ini (R. Soedjadi 1999/2000;101-102). Dalam satu strategi
(siasat) dapat dilakukan lebih dari satu pendekatan, dalam satu pendekatan dapat
dilakukan lebih dari satu metode, sedangkan dalam satu metode dapat digunakan
lebih dari satu teknik. Lebih diperjelas dengan pemikiran berikut:
Untuk suatu pembelajaran topic matematika tertentu akan digunakan strategi
siswa aktif belajar, dalam pada itu digunakan pendekatan (1) pemecahan masalah
dan (2) penemuan, sedangkan dalam pendekatan penemuan digunakan metose (1)
Tanya-jawab dan (2) metode ceramah, kemudian dalam metode Tanya-jawab
digunakan teknik (1) bertanya klasikal, dan (2) bertanya beranting.
Yang dimaksud peneliti dalam tulisan ini seperti yang dikutip dari Kiat
Pendidikan Matematika di Indonesia (1999/2000;102) yang dimaksud dengan
siswa aktif belajar (SAB) adalah:
a. Optimalisasi interaksi antar unsure-unsur yang terdapat dalam proses belajar
mengajar.
b. Optimalisasi keikutsertaan seluruh sense peserta didik selama proses belajar
mengajar berlangsung.
Hal tersebut sesuai juga dengan beralihnya pembelajaran dari teacher
oriented kepada pembelajaran student oriented. Selain strategi SAB
menunjukkan adanya kemungkinan kadar SAB yang rendah dan kadar SAB yang
tinggi.
20
5. Pengelolaan
a. Pengelolahan Pembelajaran
Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan yang bijak, serta
didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung dengan
pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa. Pengelolaan
pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik
dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut
Dunkin dan Biddle (1974;38) proses pembelajaran berada dalam empat variabel
interaksi, yaitu: (1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidik; (2)
variabel konteks (contex variables) berupa peserta didik; (3) variabel proses
(process variables); dan (4) variabel produk (product variables) berupa
perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
b.Pengelolaan Siswa
Kedudukan siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi merupakan
“produsen” artinya siswa sendirilah yang mencari tahu pengetahuan yang
dipelajarinya. Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya. Guru
dapat mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada ketika proses belajar
mengajar berlangsung. Menurut Andree, 1982 ada beberapa macam pengelolaan
siswa, diantaranya: Taksk planning groups, bentuk pengelompokkan
berdasarkan rencana tugas yang akan diberikan oleh guru. Teaching roups,
kelompok ini biasa digunakan untuk group teaching, dimana guru
memerintahkan suatu hal, siswa yang ada pada tahap yang sama mengerjakan
tugas yang sama pada saat yang sama. Seating groups, pengelompokan yang
21
bersifat umum; dimana 4 – 6 siswa duduk mengelilingi suatu meja. Joint
learning groups, pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa bekerja
dengan kegiatan yang saling terkait dengan kelompok yang lain. Hasilnya
mungkin seperangkat yang saling terkait. Collaborative – groups, kelompok
kerja yang menitikberatkan pada kerja sama tiap individu dan hasilnya sebagai
sesuatu yang teraplikasi.
c. Pengelolaan Guru
Pengetahuan adalah abstraksi dari apa yang dapat diketahui dalam jiwa
orang yang mengetahuinya. Pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat spontan,
melainkan pengetahuan harus diajarkan dan dipelajari. Dengan kata lain
pengetahuan itu harus diusahakan. Awal pengetahuan terjadi karena pancaindra
berinteraksi dengan alam nyata. Firman Allah SWT. Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama benda seluruhnya (QS. 2:31). Pengajar harus memilki
kode etik. Beberapa prinsip dasar kode etik yang dikemukakan oleh M.Jawad
Ridla dalam bukunya al-Fikr al-Tarbawiyyu al-Islamiyyu Muqadimat fi ushulih
al-Ijtima’iyyati wa al-aqlaniyyati yaitu:
Prinsip pertama: Keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya. Prinsip
kedua. Bersikap kasih sayang terhadap siswa, dan memperlakukan mereka
seperti putra-putrinya sendiri. Prinsip ketiga. Menghindarkan diri dari
ketamakan. Prinsip keempat. Bersikap toleran dan pemaaf. Prinsip kelima.
Menghargai kebenaran. Prinsip keenam. Keadilan dan keinsafan. Prinsip
ketujuh. Rendah hati. Prinsip kedelapan. Ilmu adalah untuk pengabdian
kepada orang lain.
22
6. Pokok bahasan Menemukan Dalil Pythagoras
Penemuan Dalil Pythagoras
Dalil Pythagoras bekerja pada luas persegi dan luas segitiga siku-siku.
Untuk menemukan Dalil Pythagoras dapat menemukan gambar disamping. Dari
persegi dengan panjang sisi ( a + b ) dibuat empat segitiga siku-siku yang identik
seperti terlihat gambar disamping.
b a
a
b
b a
a b
Luas daerah persegi luar =
4 x luas segitiga + luas persegi dalam
Dengan menjabarkan luas persegi diperoleh :
Luas persegi = Luas daerah persegi luar
Sisi x Sisi = 4 luas segitiga + luas persegi dalam
baba = 2
2
14 cab
22 2 baba = 22 cab
22 ba = 2c ( Dalil Pythagoras )
23
Pada uraian diatas diperoleh hubungan antara a, b, dan c yang merupakan sisi-sisi
segitiga siku-siku dengan c sebagai sisi miring (hypotenuse) serta a dan b
merupakan sisi tegak segitiga yang dituangkan dalam suatu dalil, yang dikenal
sebagai Dalil Pytagoras.
Hypotenusa
Perhatikan gambar di atas !
Segitiga siku-siku mempunyai sebuah persegi pada setiap sisinya. Persegi pada
hypotenuse merupakan persegi terbesar.
Hubungan ketiga persegi itu disebut Dalil Pythagoras yaitu :
Luas Persegi pada hypotenuse = jumlah luas persegi lainnya
Hubungan di atas dapat ditulis lebih ringkas lagi menjadi
Dalam sebuah segitiga siku-siku selalu berlaku :
Kuadrat hypotenuse ( sisi terpanjang ) = jumlah kuadrat dua sisi
lainnya
Pada gambar dibawah ini diberikan contoh sederhana dari Dalil Pythagoras. Kita
dapat mencari/menghitung luas segitiga itu dengan menghitung banyaknya
persegi kecil.
24
4 x 4 = 16 `5 x 5 = 25
5 x 5 = 25 4 x 4 = 16 3 x 3 = 9
3 x 3 = 9
Soal Latihan
1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :
2. Hitung luas daerah yang ditandai X pada gambar berikut ! Bagaimana kamu
mengerjakannya ?
25
a. b.
25 cm2 45 cm2 25 cm2
16 cm2
c.
X
36 cm2 12 cm2
3. Hitunglah panjang sisi-sisi yang belum diketahui pada segitigasiku-siku
berikut :
a. b
3 x cm 12 cm x cm
4 cm 13 cm
c. d e
7 cm 21 cm
17 cm x cm 24 cm 29cm
x cm x cm
15 cm
26
4. Kota Q terletak sebelah timur kota P sejauh 25 km. Kota R terletak di
sebelah selatan kota Q sejauh 60 km. Tentukan jarak kota R terhadap kota
P!
B. KERANGKA BERPIKIR
Prosedur penelitian ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai
perencanaan tindakan tau perbaikan dari perencanaan tindakan atau perbaikan
dari rencana tindakan terdahulu. Penelitian diperlukan kondisi awal untuk
mengetahui seberapa efektifnya metode konstruktivis dalam proses belajar
mengajar sebagai uapaya untuk menemukan factor – factor yang dapat digunakan
untuk melengkapi kajian teori yang ada sehingga dapat menolong
menyempurnakan metode efektif untuk konsep matematika pada guru dan siswa.
Penelitian yang dilaksanakan berupa pengajaran dikelas dan kemandirian
dalam kelompok secara sistematik dengan metode yang telah disiapkan yaitu
dengan cara menyampaikan inti materi mememukan Dalil Pythagoras kepada
siswa, dilanjutkan dengan memberi permasalahan kepada siswa sehubungan
dengan materi yang sudah tersedia di dalam lembarang yang telah disiapkan,
menyuruh siswa membentuk pasangan kelompok dan menyuruh siswa
mempresentasikannya dengan bimbingan guru, terakhir membuat kesimpulan
dari materi tersebut. Cara demikian dapat mengaktifkan siswa supaya mau
bekerja sama dengan teman untuk menyelesaikan suatu permasalahan kaitannya
dengan materi. Sehingga diharapkan kemampuan dan minat belajar siswa
menjadi lebih baik, khususnya siswa kelas VIII A SMP N 1 GUNTUR-DEMAK.
27
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis bahwa
menggunakan metode pembelajaran konstruktivis dapat meningkatkan
kemampuan siswa dan guru menguasai konsep matematika dalam proses belajar
mengajar pada pokok bahasan menemukan Dalil Pythagoras siswa kelas VIII A
SMP N 1 GUNTUR-DEMAK tahun pelajaran 2010/2011.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian ilmiah. Penelitian ini dilakukan
melalui proses kerja kolaborasi antara guru kelas, siswa, dan peneliti. Penelitian
ini merupakan kegiatan untuk melihat seberapa efektifnya metode konstruktivis
tingkat pemahaman siswa yang dimulai dari:
1. Perencanaan
2. Mengumpulkan data
3. Menpelaksanaan
4. Menganalisa data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kekuatan
dan kelemahan metode konstruktivis tersebut (Refleksi).
Penelitian ini memilki cirri-ciri memperbaiki terus menerus sehingga kepuasan
penelitian menjadi tolak ukur keberhasilan atau berhentinya siklus-siklus
tersebut.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa SMP N 1 GUNTUR-DEMAK tahun
2010/2011. dalam penelitian ini dipilih satu kelas VIII A SMP N 1 GUNTUR-
DEMAK.
29
C. Faktor-Faktor yang diteliti
1. Faktor Siswa : Dengan model konstruktif akan meningkatkan prestasi,
keaktifan, dan kerja-sama siswa.
2. Faktor Guru : Melihat cara guru menyeleselaikan pembelajaran serta
bagaimana pelaksanaan di dalam kelas bila telah menerapkan model
konstruktivis pada pembelajaran matematika pokok bahasan menemukan Dalil
Phytagoras.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan
data-data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat
disajikan sesuai Dengan masalah yang dihapai dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data dibedakan menjadi metode pokok dan
metode Bantu:
1. Metode Pokok
Metode pokok dalam penelitian ini berupa metode tes dan metode observasi:
a. Metode Tes
Tes adalah serentet pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimilki oleh individu dan kelompok.
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat penguasaan konsep
matematika siswa sebelum penelitian, selama penelitian, dan setelah penelitian
dilaksanakan.
30
b. Metode Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan kepada
tingkah laku pada situasi tertentu. Kegiatan observasi dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya perilaku tindak belajar matematika siswa
yaitu peningkatan konsep matematika siswa.
1. Metode Bantu
a. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap data dalam penelitian kualitatif.
Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-
kejadian penting yang muncul pada sat proses pembelajaran matematika
berlangsung yang belum terdapat dalam pedoman observasi.
b. Metode Dokumentasi
Dukumentasi ini merupakan suatu metode untuk memperoleh atau
mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku catatan yang berhubungan dengan
orang yang diteliti. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data
sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama siswa, nomor induk siswa
dengan melihat dokumentasi yang ada dalam sekolah.
31
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
dan meneliti fenomena alam ataupun social yang diamati. Tidak hanya di
sekolah satu-satunya tempat untuk meneliti, dilingkungan seperti gunung, taman,
laut, lingkungan masyarakat dalam bersosial juga bias dijadikan tempat
penelitian. Musalnya di laut meneliti sebab berkurangnya terumbu karang, atau
di masyarakat meneliti tingkat sosialisasi antar warga. Dalam pengumpulan data
lingkungan beberapa instrument sebagai berikut:
a.Catatan Lapangan/Interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi terwawancara. Interview
digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk
mencari data tentang latar belakang murid, orang tua, pendidik, perhatian, sikap
terhadap sesuatu.
b. Observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pengamatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap.
c. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi kemampuan atau
bakat yang dimilki oleh individu. Dalam menggunakan metode test, peneliti
menggunakan instrument berupa soal-soal test. Soal tes terdiri dari banyak
butir test (item) yang masing-masing menggunakan satu jenis variabel.
32
d. Quesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
yang ia ketahui.
F.Rencana Penelitian
Mengingat penelitian ini merupakan penelitian ilmiah yang berupaya
memperoleh hasil yang optimal melalui cara prosedur yang dinilai paling efektif,
sehungga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi
untuk menelaah sejauh mana dampak perilakuan dalam rangka mengubah,
memperbaiki, dan atau mengkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang
diteliti. Penelitian ini diharapkan menghasilkan model pembelajaran matematika
yang efektif dan diperolehnya manfaat yang baik. Penelitian ini dirancang dan
dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap konsep matematika. Berikut ini adalah siklus I pelaksanaan penelitian.
1. Persiapan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara guru bidang studi matematika, bersama-sama guru menentukan
bentuk pembelajaran. Masalah berupa penerapan pembelajaran matematika
dengan model konstruktivis pokok bahasan menemukan Dalil Phytagoras.
b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (membuat program rencana
pembelajaran, lembar tugas, menyiapkan alat dan bahan media pembelajaran
dan instrument)
33
c. Menyusun pedoman untuk guru, lembar observasi untuk mengamati aktifitas
guru dan siswa.
d. Menyusun kisi-kisi evaluasi dan lembar kerja siswa
e. Menyususn soal evaluasi dan lembar kerja siswa
2. Pelaksanaan
Alur penelitian Siklus I ini dapat digambarkan sebagai berikut
a. Merencanakan Dali pythagoras
b.Guru menyiapkan media belajar siswa
c.Guru menyiapkan rencana pengajaran dengan materi permasalahan bagi siswa
d.Guru menyiapkan lembar pengamatan siswa
e Guru meminta bantuan guru lain sebagai pengamat
3.Pelaksanaan
Mengajarkan materi pelajaran menemukan Dalil Pythagoras dengan
model konstruktivis
a. Menyampaikan inti materi Dalil Pythagoras
b. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
c. Memberi permasalahan kepada siswa sehubunga dengan Materi Dalil
Pythagoras
d. Menyuruh siswa membentuk kelompok diskusi
e. Menyuruh siswa presentasi hasil diskusi
f. Tanya jawab antara kelompok dengan bimbingan guru
g. Menarik kesimpulan secara menyeluruh dari hasil presentasi masing-masing
kelompok
34
h. Mengamati berlangsungnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh
guru matematika SMP N 1 GUNTUR DEMAK
i. Memberi soal test evaluasi Menilai hasil test evaluasi dari pelajaran metode
konstruktivis
2. Pengamatan
a. Pengamatan terhadap respon siswa tentang penggunaan model pembelajaran
konstruktivis
b. Pengamatan tentang tingkat keberhasilan guru dengan menggunakan model
konstruktivis
c. Pengamatan terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal
yang diberikan guru.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dari hasil pengamatan,. Hasil analisis data
refleksi siklus I ini dijadikan patokan dasar untuk analisi data pada refleksi siklus
selanjutnya Siklus II
a.Perencanaan Ulang
Siklus ini merupakan penyempurnaan dari siklus I tetapi telah diadakan
revisi terhadap kekurangan – kekurangan yang ada, guru memberikan pengantar
tentang segala sesuatu yang akan dikerjakan pada proses belajar mengajar. Hal
ini disampaikan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi Dalil Pythagoras
berdasarkan refleksi I
35
2. Mempersiapkan media
Pada tahap perencanaan ulang ini telah merefleksikan dari siklus I yang
masih banyak terdapat kekurangan dan perlu diadakan perbaikan. Beberapa
perbaikan tersebut meliputi kegiatan identifikasi penyebab masalah dan membuat
tevisi instrument yang menguatkan kegiatan pada siklus I, maka dilakukan
perencanaan ulang pada siklus II
b. Pelaksanaan.
Mengajarkan materi pembelajaran Dalil Pythagoras dengan model konstruktivis.
1. Menyampaikan lanjutan inti materi Dalil Pythagoras
2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
3. Memberi permasalahan kepada siswa sehubungan dengan lanjutan materi Dalil
Pythagoras
4. Menyuruh siswa membentuk kelompok diskusi
5. Menyuruh siswa mempresntasikan hasil diskusi tadi
.6. Tanya jawab antar kelompok dengan bimbingan guru
7. Menarik kesimpulan secara menyeluruh dari hasil presentasi masing-masing
kelompok.
Mengamati berlangsungnya proses belajar yang dilaksanakan oleh guru
matematika SMP N 1 GUNTUR-DEMAK, memberi soal test untuk mengetahui
hasil setelah diadakan pembahasan lagi atau pertencanaan ulang, menilai hasil
test evaluasi dari pembelajaran dengan pendekatan metode konstruktivis.
36
c. Pengamatan
Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan proses belajar dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada observasi hamper sama
dengan siklus I tetapi lebih memperhatikan perubahan hasil yang diinginkan.
D. Refleksi
Setelah siklus II diharapkan kesalahan dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode konstruktivis dapat diminimalkan serta keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Pada siklus II
merupakan tindakan refleksi dari siklus I. data ini merupakan hasil penelitian
yang dilakukan dalam 2 siklus tersebut. Jika analisi data siklus II ini mengalami
peningkatan data pada siklus I maka penelitian tersebut dianggap berhasil dan
tidak perlu melakukan siklus berikutnya.
a. Analisa Data
1. Data Kualitatif
Untuk mengetahui tingkat penguasaan dan kerjasamasiswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Analisis ini dilakukan pada instrument
lembaga observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.
Adapun perhitungan prosentase penguasaan dan kerjasama siswa adalah:
Prosentase (%) = %100N
n
Keterangan: n = Skor yang diperoleh tiap siswa
N = Jumlah seluruh skor
37
% = Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan:
> 75% : Tingkat penguasaan siswa sangat baik
56%-75% : Tingkat penguasaan siswa baik
35%-55% : Tingkat penguasaan siswa cukup
<35% : Penguasaan siswa kurang baik
2. Data kuantitatif
Analisa data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui hasil belajar, dalam
hal ini kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan soal. Data mengenai
hasil belajar dianalisi dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan
belajar secara klasik. Adapun rumus yang digunakan adalah:
a. Menghitung nilai rata-rata
N
xx
Keterangan : x = rata-rata nilai
x = Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah siswa
(Arikunto, 2001)
b. Menghitung ketuntasan belajar
1. Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan
belajar individu menggunakan analisis deskriptif presentasi dengan perhitungan:
38
Ketuntasan belajar individu = Jumlah nilai tiap siswa x 100 %Jumlah nilai maksimal
2. Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar
klasikal menggunakan analisis deskriptif presntasi dengan perhitungan:
Ketuntasan belajar klasikal = jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 %Jumlah seluruh siswa
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan
atau mencapai nimimal 65% sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik
yang ada di kelas tersebut.
3. Data aktivitas siswa
a. Menghitung Prosentase Aktivitas siswa
Prosentase % = %100xN
n
Keterangan :
n : skor yang diperoleh tiap siswa
N : Jumlah siswa dalam kelas
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria :
>75% = Keaktifitas belajar tinggi
60%-75% = Keaktifitas belajar sedang
<60% = Keaktifitas belajar rendah
39
4. Data aktivitas kelompok ( kerja-sama )
a. Menghitung Prosentase Aktivitas siswa
Prosentase % = %100xN
n
Keterangan :
n : skor yang diperoleh kelompok
N : Jumlah kelompok dalam kelas
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria :
>75% = Kerja-sama antara siswa tinggi
60%-75% = Kerja-sama antara siswa sedang
<60% = Kerja-sama antara siswa rendah
5. Data aktivitas Guru
a. Menghutung Prosentase Aktivitas Guru
Prosentase % = %100xN
n
Keterangan :
n : skor yang diperoleh tiap guru
N : Jumlah siswa dalam kelas
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
40
Kriteria :
>75% = Kualitas belajar mengajar ringgi
60%-75% = Kualitas belajar mengajar sedang
<60% = Kualitas belajar mengajar rendah
b. Uji Instrument
Instrument dalam penelitian ini berupa soal test berbentuk uraian. Soal
test tersebut adalah test yang diberikan setelah seluruh materi sub poko bahasan
tersebut selesai. Prosedur yang akan ditempuh dalam pengadaan instrument
adalah:
a. Perencanaan
b. Pembuatan kisi-kisi
c. Penulisan butir soal
d. Penyulingan, yaitu melengkapi instrument dengan petunjuk dan kunci
jawaban
e. Penganalisaan hasil yaitu menganalisa item. Penganalisaan hasil ini
dilakukan dengan cara mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan
daya pembeda.
1). Validitas
Untuk mendapatkan instrument yang baik penelitian melakukan uji
validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka
kasar, yaitu:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
41
Keterangan:
xyr= koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya objek uji coba
X= jumlah skor item
Y= jumlah skor total
2X= jumlah kuadrat skor item
2Y= jumlah kuadrat total
XY= jumlah perkalian skor item dan skor total
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan harga r kritik product
moment dengan ketentuan apabila rxy>rtotal maka soal dikatakan valid dengan
taraf signifikan 5% (Arikunto, 2002:72)
2). Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrument
cukup data dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik.
Menurut suharsimi Arikunto (2002: 109) untuk tes yang berbentuk uraian,
reliabilitas dapat diuji dengan rumus alpha:
2
2
11 11 i
i
n
nr
Keterangan:
11r = reliabilaitas item
42
n = banyaknya butir soal
2i = jumlah varian butir soal
2i = varian total
3). Daya Pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi test bentuk
esai adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu antara
rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-
tiap item.
Rumus :
1
22
21
ii nn
xx
MLMHt
Keterangan :
MH = rata-rata dari kelompok atas
ML = rata-rata dari kelompok bawah
21x
= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas
22x
= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah
in = 27 % x N
N = jumlah siswa
43
Dengan tingkat kepercayaan 0,01 dan dk 11 2 nni . Jika hargahitungt
harga tablet maka daya pembeda item soal tersebut signifikan
4).Indikator keberhasilan
Dalam penelitian penerapan metode instruktivis untuk penguasaan konsep
matematika pokok bahasan Dalil Pythagoras kelas VIII F SMPN 1 GUNTUR
2010 dapat tercapai apabila:
b. Setelah penerapan model konstruktivis tingkat penguasaan konsep
matematika siswa mencapai rata-rata 7,0 dan 85 % siswa memperoleh 6,5.
c. Setelah penerapan metode konstruktivis tingkat keaktifan siswa tinggi atau
mencapai lebih dari 75%
d. Terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kerjasama antar
siswa semakin meningkat ditunjukkan dengan pencapaian kerjasama tinggi atau
mencapai lebih dari 75 %.
e. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas setelah
diterapkan metode konstruktivis dapat meningkat, mencapai lebih dari >75%
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu peneliti mengadakan
persiapan penelitian sebagai berikut :
1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Negeri 1
Guntur mengenai kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Meminta ijin kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Guntur untuk
mengadakan penelitian.
3. Menentukan kelas VIII-A yang dipilih sebagai subyek penelitian sesuai
dengan anjuran dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-A bahwa di
kelas tersebut siswanya cenderung sulit diatur, sering telat dan Prestasi
menurun jika dibndingkan klas lain.
4. Menentukan kelas VIII-F sebagai kelas uji coba.
5. Meminta daftar nama siswa kelas VIII-A sebagai subyek penelitian dan kelas
VIII-F sebagai kelas uji coba.
B. Hasil Uji Coba Instument
a. Pelaksanaan Uji Coba Instrument Soal Evaluasi
Pelaksanaan uji coba ini dilakukan pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri
1 Guntur yang berjumlah 33 siswa. Uji coba siklus I dilaksanakan pada
57
45
tanggal 1 Februari 2011 pukul 07.00 WIB, sedangkan uji coba siklus II
dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2011 pada pukul 07.00 WIB. Adapun soal
uji coba evaluasi siklus I dilampirkan pada (lampiran 10) dan siklus II pada
(lampiran 28).
b. Analisis Hasil Uji Coba Soal Instrument
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian siklus I dan siklus II, soal
instrumen diuji cobakan terlebih dahulu di kelas uji coba yaitu kelas VII-E. Agar
instrumen memiliki syarat-syarat alat ukur hasil belajar yang baik, maka harus
memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik.
a) Validitas
Untuk mengetahui valid tidaknya soal uji coba, maka perhitungan
dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :
contoh perhitungan validitas butir soal 1 pada siklus 1
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 1
N = 33 846Y r tabel =0,344
67X 229162 Y 40512.22 YYN
1432 X 7157162Y
44892X 1723 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 13)
46
r xy =
71571622916.334489143.33
846671723.33
r xy = 71571675622844894719
5668256859
r xy = 40512230
177
r xy =760,3179
177
r xy =500614,0523
177
r xy = 0,058
Pada n =33 dan = 5% diperoleh r tabel = 0,344 maka harga r xy < r tabel
atau 0,058 < 0,344 maka butir soal nomor 1 tidak valid dengan kriteria
validitasnya sangat rendah. Demikian halnya dengan nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, dan 12. Pada siklus 1 setelah dihitung didapatkan soal yang valid ada 7
soal yaitu butir soal nomor 3, 4, 6, 9, 10, 11, dan 12. Karena soal yang valid ada 7
soal, maka soal tersebutlah yang akan digunakan dalam soal evaluasi di kelas
penelitian pada siklus 1. Untuk analisis validitas dapat dilihat pada lampiran 14.
Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1 pada siklus 2.
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
47
Soal No. 1
N = 33 1320Y r tabel =0,344
150X 543202 Y 50160.22 YYN
7142 X 17424002Y
22502X 6093 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 30)
r xy =
174240054320.3322500714.33
13201506093.33
r xy = 174240017925602250023562
198000201609
r xy = 501601062
3069
r xy =53269920
3069
r xy =624528,7290
3069
r xy = 0,420
Pada n =33 dan = 5% diperoleh r tabel = 0,344 maka harga r xy < r tabel
atau 0,420 > 0,344 maka butir soal nomor 1 valid dengan kriteria validitasnya
agak rendah. Demikian halnya dengan nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10, dan.
Pada siklus 2 setelah dihitung didapatkan soal yang valid ada 7 soal yaitu butir
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 9. Karena soal yang valid ada 7 soal, maka soal
tersebutlah yang akan digunakan dalam soal evaluasi dikelas penelitian pada
siklus 2. Untuk analisis validitas dapat dilihat pada (lampiran 31).
48
b) Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen itu sudah baik. Reliabilitas juga artinya dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subyek,
kemudian diberikan lagi pada subyek yang sama dilain waktu dan hasilnya relatif
sama atau tetap.
Untuk mencari reliabilitas soal uraian, maka digunakan rumus alpha,
yaitu:
r11 =
2
2
11
t
i
n
n
dengan
NN
XX n
n
t
22
2
Contoh perhitungan pada siklus 1
Dari hasil yang diperoleh
1432
1 X 44892
1 X
1542
2 X 49002
2 X
2412
3 X 70562
3 X
2282
4 X 68892
4 X
3462
5 X 104042
5 X
3332
6 X 102012
6 X
2182
7 X 67242
7 X
49
1722
8 X 51842
8 X
1712
9 X 50412
9 X
1372
10 X 34812
10 X
1332
11 X 30252
11 X
1232
12 X 925002
12 X
( Data diatas diambil pada lampiran 13)
Mencari Varians
3333
4489143
2
12
12
1
N
N
XX
=33
030303,136143
=33
96969697,6
= 0,211
3333
4900154
2
22
22
2
N
N
XX
=33
4848485,148154
=33
151515155,5
= 0,167
3333
7056241
2
32
32
3
N
N
XX
50
=33
1818188,213241
=33
18181818,27
= 0,824
3333
6889228
2
42
42
4
N
N
XX
=33
7575758,208228
=33
24242424,19
= 0,583
3333
10404346
2
52
52
5
N
N
XX
=33
2727273,315346
=33
72727273,30
= 0,931
3333
10201333
2
62
62
6
N
N
XX
=33
1212121,309333
=33
87878788,23
= 0,724
51
3333
6724218
2
72
72
7
N
N
XX
=33
7575758,203218
=33
24242424,14
= 0,432
3333
5184172
2
82
82
8
N
N
XX
=33
0909091,157172
=33
90909091,14
= 0,452
3333
5041171
2
92
92
9
N
N
XX
=33
7575758,152171
=33
24242424,18
= 0,553
3333
3481137
2
102
102
10
N
N
XX
=33
4848485,105137
52
=33
51515152,31
= 0,955
3333
3025133
2
112
112
11
N
N
XX
=33
66666667,91133
=33
33333333,41
= 1,253
3333
2500123
2
122
122
12
N
N
XX
=33
75757576,75123
=33
24242424,47
= 1,432
Maka =2
12
2
11
2
10
2
9
2
8
2
7
2
6
2
5
2
4
2
3
2
2
2
1
= 0,211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0,452 + 0,553 +
0,955 + 1,253 + 1,432
= 8,515
Untuk varians total
NN
YY
t
22
2
53
=33
33
171571622916
=33
36364,2168822916
=33
63636,1227
2
t 37,201
Dimasukkan dalam rumus Alpha, diperoleh :
r11 =
2
2
11
t
i
n
n
r11 =
201,37
515,81
19
9
r11 = 42128916,018
9
r11 = (1,125)(0,771108303)
r11 = 0,867 reliabilitas sangat tinggi
Contoh perhitungan pada siklus 2
Dari perhitungan diatas pada siklus 1 diperoleh nilai reliabilitas, r 11 =
0,867. Hasil ini menunjukan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba pada siklus 1
nilai reliabilitas sangat tinggi.
Mencari Reliabilitas digunakan rumus Alpha yaitu :
r11 =
2
2
11
t
i
n
n
dengan
NN
XX n
n
t
22
2
54
Dari hasil yang diperoleh
7142
1 X 225002
1 X
10122
2 X 309762
2 X
8532
3 X 246492
3 X
3852
4 X 106092
4 X
2812
5 X 65612
5 X
4842
6 X 148842
6 X
7562
7 X 243362
7 X
8242
8 X 249642
8 X
5412
9 X 146412
9 X
3462
10 X 92162
10 X
( Data diatas diambil pada lampiran30)
Mencari Varians
3333
22500714
2
12
12
1
N
N
XX
=33
1818818,681714
=33
1821818,32
= 0,975
55
3333
309761012
2
22
22
2
N
N
XX
=33
6666667,9381012
=33
6666667,938
= 2,222
3333
24649853
2
32
32
3
N
N
XX
=33
3939939,746853
=33
6160060,106
= 3,214
3333
10609385
2
42
42
4
N
N
XX
=33
8584484,321385
=33
1515515,63
= 1,925
3333
6561281
2
52
52
5
N
N
XX
=33
1818818,198281
56
=33
1821818,82
= 2,490
3333
14884484
2
62
62
6
N
N
XX
=33
030303,451484
=33
979696,32
= 0,999
3333
24336756
2
72
72
7
N
N
XX
=33
4545455,737756
=33
5454545,18
= 0,562
3333
24964824
2
82
82
8
N
N
XX
=33
4848485,756824
=33
15215515,67
= 2,046
57
3333
14641541
2
92
92
9
N
N
XX
=33
6666667,443541
=33
3333333,97
= 2,949
3333
9216346
2
102
102
10
N
N
XX
=33
2727273,279346
=33
72727273,66
= 2,022
Maka =2
10
2
9
2
8
2
7
2
6
2
5
2
4
2
3
2
2
2
1
= 0,975 + 2,222 + 3,214 + 1.925 + 2,490 + 0,999 + 0,562 + 2,046 + 2,949 +
2,022
=19,405
Untuk varians total
NN
YY
t
22
2
=33
33
174240054320
58
=33
5280054320
=33
1520
2
t 46,061
Dimasukkan dalam rumus Alpha, diperoleh :
r11 =
2
2
11
t
i
n
n
r11 =
061,46
405,191
19
9
r11 = 42128916,018
9
r11 = (1,125)(0,57871084)
r11 = 0,651 reliabilitas tinggi
Dari perhitungan di atas pada siklus 2 diperoleh nilai reliabilitas, r 11 =
0,651. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba pada siklus 1
nilai reliabilitasnya tinggi. Analisis realibilitas dapat dilihat pada (lampiran 16
dan 33).
c). Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar,
soal yang terlalu mudah tidak memotivasi siswa untuk meningkatkan usaha
memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
59
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
diluar jangkauannya atau kemampuannya (Suharsimi Arikunto, 2005)
Dalam penelitian ini penulis menetapkan batas lulus ideal adalah 65%
dari skor maksimal tingkat kesukaran tes bentuk essay dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
Untuk menginterpretasikan nilai kesukaran itemnya digunakan tolak ukur
sebagai berikut :
a. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 27% termasuk kategori soal
mudah.
b. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 28%—72% termasuk kategori soal
sedang.
c. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 72% ke atas termasuk kategori soal sukar.
Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 1 nomor 1 sebgai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
= %10033
29x
= 87.87 % atau 88%
Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 1 ini memperoleh prosentase
sebesar 88%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal
sukar. Untuk nomor 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12 termasuk kategori soal sukar
sedangkan nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang (lampiran 17)
60
Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 2 nomor 1 sebgai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
= %10033
6x
= 18%
Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 2 ini memperoleh prosentase
sebesar 18%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal
mudah. Untuk soal nomor 2, 3, 4, 8, 9, 10 termasuk kategori soal sukar
sedangkan soal nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang dan soal
nomor 7 termasuk kategori soal mudah (lampiran 34)
d). Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk
essay adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu
antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk
tiap-tiap item.
Rumus: t =
1
22
21
ii nn
xx
MLMH
Keterangan:
61
MH = Rata-rata dari kelompok atas
ML = Rata-rata dari kelompok bawah
21x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas
22x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah
n i = 27% x N
N = Jumlah siswa
Dengan tingkat kepercayaan 0,01 dan dk = 11 2 nni . Jika harga
t hitung > harga t tabel maka daya pembeda item soal tersebut signifikan.
Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1 siklus 1
MH = 2.33 2
1X = 2.000 = jumlah kelompok atas
ML = 1.89 2
2X = 0.889 = jumlah kelompok bawah
n = 9
jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
t =
199
889.0000.2
89.133.2
t =
72
889.2
44.0
t =040125.0
44.0
t =200312256.0
44.0
t = 2.197
62
Dari tabel distribusi t, untuk = 5% dan dk = (9-1) + (9-1) = 16
diperoleh t tabel = 1.75 karena t hitung > t tabel maka daya beda no .1 signifikan
Dengan cara yang sama , untuk soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12
juga signifikan (lampiran 15). Dan untuk daya pembeda siklus 2 dapat dilihat
pada lampiran (lampiran 31).
Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda
yang diperoleh, selanjutnya digunakan untuk menyeleksi item tes uji coba. Hasil
seleksi menunjukkan item tes tersebut baik dan setelah diadakan pemilihan
didapat tujuh soal yang valid baik siklus 1 ataupun siklus 2. Tujuh soal
tersebutlah yang akan digunakan sebagai tes evaluasi pada kelas penelitian
yaitu kelas VIII-A.
C. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2011
pukul 07.00 WIB untuk siklus 1, dan tanggal 19 Februari 2011 pada pukul 07.00
WIB untuk siklus 2 dikelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran
2010/2011. setelah persiapan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, yaitu siklus 1
dan siklus 2 yang terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi. Adapun tahapan tiap siklus adalah sebagai berikut :
63
Siklus 1
Pertemuan pertama
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi Pythagoras dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 6 dan 7)
2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 8)
3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 9)
4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersama
kelompok masing-masing
5). Membuat kelompok/ membagi kelompok
6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 23)
7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 19)
8). Membuat analisis kedisiplinan berdasar indikator kedisiplinan (Lampiran
21)
9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 22)
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ Tanggal : Senin 1 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
64
Pada pertemuan pertama siklus 1, hal yang dilakukan yaitu penyampaian
materi Pythagoras kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar
kompetensi dan indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa
dan siswa memehami materi segitiga dengan jelas maka guru akan membagi
kelompok dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau
pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan
hasilnya harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan pertama adalah sebagai
berikut:
1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa
Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka
pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan
diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar
(lampiran 19). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :
Skor Penilaian : %100xN
n
n : jumlah skor
N : Skor maksimal
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria Penilaian :
> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi
56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi
65
35 – 55% : Kedisiplinan Cukup
< 35% : Kedisiplinan Kurang
Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa nomor
absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :
Skor Penilaian : %100xN
n
: %10016
10x
: 62,50%
Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivis pada materi Pythagoras diketahui siswa yang disiplinnya kurang
ada 8 siswa dengan prosentase kurang dari 35%, siswa yang disiplinnya cukup
ada 20 siswa dengan prosentase antara 35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi
ada 5 siswa dengan prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan
kelompok yaitu 46% yang berati kedisiplinan cukup dan kategori kelompok yang
disiplinnya tinggi ada 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 62,50 %
dan 2 dengan prosentase 58,04%, sedangkan kelompok yang disiplinnya cukup
ada 3 yaitu kelompok 3 dengan prosentase 36,61%, kelompok 4 dan kelompok 5
masing-masing dengan prosentase 37,50% (lampiran 19).
2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator
Pada siklus 1 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong
kurang (skor 1) berjumlah 12 siswa atau 36%, siswa yang teretiban waktunya
cukup (skor 2) berjumlah 14 siswa atau 42,2%, siswa yang ketertiban waktunya
tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 7 siswa atau 21,2%, dan siswa yang ketertiban
66
waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah nol atau tidak ada 0%.
Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan sekolah
(indikator B) berjumlah 9 siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor
2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa
yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 11
siswa atau 33,3%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi
peraturan sekolah berjumlah 0% atau tidak ada. Siswa yang tergolong kurang
(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 9
siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses
KBM berjumlah 16 siswa atau 48,5%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam
mengikuti proses KBM berjumlah 8 siswa atau 24,2%, siswa yang tergolong
sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 0% atau tidak ada.
Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau
kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 17 siswa atau 51,5%, siswa yang
tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya
dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 15,2%, siswa yang tergolong
sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 0% atau tidak ada. Selengkapnya dapat dilihat pada analisis
kedisiplinan tiap indikator pada (lampiran 21).
3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok
Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama
kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianya pun juga sama. Didapat
67
hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 5 dengan prosentase
kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 25 dengan prosentase
antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 3 dengan prosentase antara
56%—75%. Nilai rata-rata kerja sama kelompok 44% yang berarti kerjasama
kelompok cukup dan kelompok 1 sampai dengan kelompok 5 termasuk dalam
kategori kerjasamanya cukup (Lampiran 22).
4). Pengamatan Aktifitas Guru
Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 39 dengan prosentase 65%
secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini termasuk
dalam kategori Baik (Lampiran 23).
Pertemuan kedua
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam bahasa indonesia (lampiran 6 dan 7)
2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa
3). Mengoreksi hasil ujian individu
4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 4).
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
68
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
Setelah penyampaian materi diskusi kelompok dan presentasi tarhadap
kelompok, guru akan memberikan tes evaluasi kepada seluruh siswa VIII-A
tentang materi segitiga untuk mengetahui tingkat kemempuan siswa dalam
menyelesaikan atau memecahkan masalah terkait dengan Teorem Pythagoras.
Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 1 tepatnya pada tanggal
1 Februari 2011 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :
a). Rata –rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai rata-rata =siswabanyak
siswaseluruhnilaijumlah
=33
1866
= 56,55
Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 1 56,55.
b) Menghitung ketuntasan belajar individu
1. Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan
belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :
Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah
siswadiperolehyangnilaijumlah
Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1
diperoleh 14 siswa tuntas belajar dan 19 siswa tidak tuntas belajar.
2). Ketuntasan belajar klasikal
69
Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak
belajartuntasyangsiswajumlah
Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1
diperoleh ketuntasan belajar klasikal 57,58 %.
D. Refleksi
Dari pelaksanaan siklus 1 didapat hasil refleksi sebagai berikut :
1). Berdasarkan pengamatan siklus 1 yang dilakukan oleh Bpk Soegeng Waseso
S.Pd, kinerja guru yaitu Subadi dalam proses pembelajaran dan
menyampaikan materi kepada siswa sudah tergolong baik. Hal ini
ditunjukkan dengan obesrvasi kinerja guru yang mencapai 65% (Lampiran
23), menurut pengamat yaitu Bpk Soegeng Waseso S. Pd kinerja guru yang
dilakukan Subadi Masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada siklus 2
2). Berdasar analisis evaluasi siklus 1 (lampiran 18) dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan TPS diperoleh :
Siklus 1
Keterangan Jumlah siswa prosentase
Ketuntasan belajar nilai 65 14 42%
Ketuntasan belajar > 65 19 58%
Dari analisis nilai evaluasi 1, siswa yang tidak mampu menyelesaikan
soal dan belum tuntas belajar berjumlah 14 dengan prosentase 42% sedangkan
siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 19
siswa dengan prosentase 58% dengan nilai rata-rata kelas 56,55. Karena hasil
70
evaluasi pada siklus 1 belum memenuhi indikator yakni sekurang-kurangya 85%
siswa yang memperoleh nilai > 65 maka perlu diadakan tes evaluasi kembali
pada siklus 2.
3). Kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar siklus 1 mencapai 46% dan
ini tergolong cukup. Kedisiplinan dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd
dan Subadi) masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.
4) Tingkat kerja sama siswa dalam diskusi dan presentasi pada siklus 1 tergolong
cukup, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama mencapai 44%. Tingkat
kerjasama dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd dan Subadi) kerjasama
siswa masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 penerapan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) belum bisa meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan segitiga.
Siklus 2
Pada refleksi siklus 1 dinyatakan belum berhasil atau belum menunjukkan
suatu peningkatan yang diharapkan dan belum memenuhi kriteria ketuntasan
belajar secara keseluruhan, maka perlu diadakan tindakan siklus 2 sebagai
berikut:
Pertemuan Pertama
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 24 dan 25)
71
2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 26)
3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 27)
4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersana kelompok masing-masing
5). Membuat kelompok / membagi kelompok
6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 40)
7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 36)
8). Membuat analisis kedisiplinan berdasarkan
indikator kedisiplinan (Lampiran 38)
9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 39)
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Senin 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
pada pertemuan pertama siklus 2, hal yang dilakukan yaitu penyampaian materi
segitiga kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan
indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa dan siswa
memehami materi Pythagoras dengan jelas maka guru akan membagi kelompok
dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau pertanyaan
sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan hasilnya
harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.
72
c. Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus 2 pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut :
1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa
Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka
pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan
diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar
(lampiran 36). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :
Skor Penilaian : %100xN
n
n : jumlah skor
N : Skor maksimal
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria Penilaian :
> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi
56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi
35 – 55% : Kedisiplinan Cukup
< 35% : Kedisiplinan Kurang
Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa
nomor absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :
Skor Penilaian : %100xN
n
73
: %10016
13x
: 81,25%
Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) pada materi Pythagoras
diketahui siswa yang disiplinnya cukup ada 1 siswa dengan prosentase antara
35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi ada 19 siswa dengan prosentase
56%— 75%, siswa yang disiplinnya sangat tinggi ada 13 siswa dengan
prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan kelompok yaitu 78% yang
berarti kedisiplinan sangat tinggi. Kategori kelompok yang disiplinnya sangat
tinggi ada 1 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 81,25% dan kategori
kelompok yang disiplinya tinggi ada 4 kelompok yaitu kelompok 2, 3, 4, 5
masing-masing dengan prosentase 76,79% (lampiran 36).
2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator
Pada siklus 2 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong
kurang (skor 1) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang keteretiban waktunya
cukup (skor 2) berjumlah 2 siswa atau 6,1%, siswa yang ketertiban waktunya
tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 23 siswa atau 69,7%, dan siswa yang ketertiban
waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah 8 siswa atau tidak ada
24,2%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan
sekolah (indikator B) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup
(skor 2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa
yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 22
siswa atau 66,7%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi
74
peraturan sekolah berjumlah 8 siswa atau 24,2%. Siswa yang tergolong kurang
(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 0
siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses
KBM berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam
mengikuti proses KBM berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa yang tergolong
sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 17 siswa atau
51,5%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau
kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang
tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya
dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 20 atau 60,6%, siswa yang
tergolong sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan
kelompok berjumlah 3 atau 9,1%.
3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok
Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama
kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianyapun juga sama. Didapat
hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 1 dengan prosentase
kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 6 dengan prosentase
antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 12 dengan prosentase
antara 56%—75%, siswa yang kerjasamanya baik sekali ada 14 dengan
prosentase diatas 75%.
Nilai rata-rata kerja sama kelompok 78% yang berarti kerjasama
kelompok baik sekali dan kelompok 1 termasuk dalam kategori kerjasamanya
75
baik sekali, kelompok 2 termasuk dalam ketegori kelompok yang kerjasamanya
baik dan kelompok 3 sampai 5 termasuk dalam kategori kelompok yang
kerjasamanya baik sekali. Analisis kedisiplinan tiap indikator dapat dilihat pada
(lampiran 38).
4). Pengamatan Aktifitas Guru
Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 55 dengan prosentase
91,67% secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini
termasuk dalam kategori Sangat Baik (Lampiran 40).
Pertemuan kedua
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam bahasa indonesia (lampiran 24 dan 25)
2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa
3). Mengoreksi hasil ujian individu
4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 5)
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
Setelah penyampaian materi segitiga kepada siswa dan diskusi kelompok serta
76
presentasi terhadap kelompok guru akan memberikan tes evaluasi kepada siswa
untuk mengukur tingkat kemempuan siswa dalam menyelesaikan masalah terkait
dengan segitiga. Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 2 tepatnya
pada tanggal 29 Mei 2010 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :
a). Rata –rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai rata-rata =siswabanyak
siswaseluruhnilaijumlah
=33
2814
= 85,27
Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 2 85,27.
b) Menghitung ketuntasan belajar individu
1. Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan
belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :
Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah
siswadiperolehyangnilaijumlah
dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh
29 siswa tuntas belajar dan 4 siswa tidak tuntas belajar.
2). Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak
belajartuntasyangsiswajumlah
77
dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh
ketuntasan belajar klasikal 87,88 %.
D. Refleksi
Dari pelaksanaan siklus 2 didapat hasil refleksi sebagai berikut :
1). Berdasarkan pengamatan disiklus 2 yang dilakukan oleh Bapak Soegeng
Waseso S.Pd terhadap kinerja guru yaitu Subadi dalam menyampaikan materi
Teorema Pythagoras sudah sangat baik ditunjukkan dengan prosentase
91,67% (Lampiran 40).
2). Berdasar analisis evaluasi siklus 2 (Lampiran 35) dalam proses pembelajaran
dengan model Konstruktivis diperoleh :
Siklus 2
Keterangan Jumlah siswa prosentase
Ketuntasan belajar nilai 65 4 12,12%
Ketuntasan belajar > 65 29 87,88%
Dari analisis nilai evaluasi 2, siswa yang mampu menyelesaikan soal dan
belum tuntas belajar berjumlah 4 siswa dengan prosentase 12,12% sedangkan
siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 29
siswa dengan prosentase 87,88% nilai rata-rata kelas 85,27%. Sehingga hasil
evaluasi pada siklus 2 telah memenuhi indikator keberhasilan.
Berdasarkan refleksi siklus 2 dihasilkan bahwa kegiatan berlangsung
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang menunjukkan prosentase
78
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,88% lebih besar dari 85%
yang merupakan tolak ukur keberhasilan dan dikategorikan tinggi sehingga tidak
perlu diadakan perbaikan lagi pada penelitian disiklus beriktnya.
3). Tingkat kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus 2 sudah
tinggi, dan ini ditunjukkan dengan prosentase kedisiplinan mencapai 78%.
Peneliti merasa tingkat kedisiplinan dikelas VIII-A sudah baik dan tidak perlu
diadakan pengamatan lagi disiklus berikutnya.
4). Tanggapan siswa tentang pendekatan Konstruktivis yang digunakan dalam
proses pembelajaran matematika materi segitiga yaitu pendekatan TPS sangat
baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika materi segitiga.
Berdasarka hasil penelitian pada siklus 2 penerapan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pkok bahasan segitiga.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan
bahwa pendekatan Konstrutivis dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
dan hasil belajar siswa dikelas VIII-A SMP N 1 GUNTUR Tahun ajaran
2010/2011 pada Teorem pythagoras.
Hal ini dapat ditunjukkan dari peningkatan kedisiplinan siswa yang semula
mencapai 46% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2 dengan
kategori kedisiplinan sangat tinggi.
Dari hasil evaluasi pada siklus 1 nilai rata-rata 56,55 dengan ketuntasan
belajar 57,58% sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan. Sedangkan
79
hasil evaluasi pada siklus 2 diketahui siswa yang tuntas belajar 87,88% dengan
nilai rata-rata 85,27 sehingga indicator keberhasilan tercapai. Keberhasilan siswa
dalam belajar juga tidak terlepas dari kerjasama siswa dalam kelompok, mereka
saling tukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah yang
diberikan oleh guru. Kerjasama mereka meningkat dari 44% tergolong cukup
meningkat 78% tergolong sangat baik dalam berdiskusi atau kerjasama. Selain itu
keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan pendekatan Konstruktivis.
Peningkatan, karena dalam proses belajar dengan pendekatan Konstruktivis siswa
dituntut untuk aktif dan mandiri dalam meyelesaikan suatu masalah, supaya
siswa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan guru maka siswa harus
membiasakan atau menanamkan sifat disiplin. Maka dengan penerapan
pendekatan Konstruktivis hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kinerja guru pada siklus 1 dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan Konstruktivis dikategorikan baik dengan prosentase 65% pada siklus
1. Sedangkan pada siklus 2 kenerja guru meningkat 91,67% dikategorikan sangat
baik Peningkatan terjadi karena pada saat pembelajaran berlangsung dituntut
untuk dapat memberikan tugas yang baik kepada siswa.
Dalam pembelajaran ini guru juga melekukan bimbingan kepada siswa
yang mengalami kesulitan belajar atau suluit bicara didepan kelas ketika
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Selain itu guru juga harus memotivasi
siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasar pembahasan diatas penelitian tindakan kelas ini dengan
pendekatan Konstruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Respon atau
80
tanggapan siswa terhadap pendekatan Konstruktivis dalam pembelajaran
matematika juga baik prosentasenya sebesar 82,14% ini berati siswa beranggapan
bahwa pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam proses
pembelajaran matematika.
Dari tanggapan siswa pendekatan Konstrutivis sangat sesuai digunakan
karena dapat melatih siswa mandiri, berusaha menyelesaikan masalah yang ada
tidak tergantung pada guru serta dapat melatih siswa berbagi pengetahuan, tidak
ada sifat individu dalam kelas. Selain itu dapat membuat siswa memiliki sifat
berusaha dan disiplin.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Dreikurs Rudolf dan Cassel Pearl
(1986:6) yang menyatakan bahwa disiplin adalah titik pusat dalam pendidikan.
Tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan murid dan hasil
pelajaranpun berkurang, yang intinya kedisiplinan adalah kunci untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan.
81
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan,
dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Konstrutivis dengan media LKS
(Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar
matematika siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran 2010/2011.
Hal ini dapat dilihat dari :
1. Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam bersekolah dan belajar dalam kelas.
Hal ini dapat ditunjukkan pada prosentase kedisiplinan yang semula 46%
pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.
2. Meningkatnya hasil belajar matematika siswa, ditunjukkan dengan hasil tes
evaluasi yang semula siswa yang tuntas belajar 19 siswa dengan nilai rata-
rata siswa 56,55 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 57,58% pada
siklus 1 menjadi meningkat menjadi 29 siswa yang tuntas belajar dengan nilai
rata-rata 85,27 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 87,88% pada siklus
2.
3. Meningkatnya kerja sama siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang
diberikan oleh guru, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama yang semula
44% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.
82
B. Saran
Dari hasil penelitian dan refleksi, maka saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Perlunya guru dalam setiap pembelajaran untuk menanamkan kebiasaan pada
setiap siswa untuk berdisiplin sekolah dan belajar dalam kelas.
2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar matematika dengan memilih
pendekatan yang tepat untuk memperlancar kegiatan belajar didalam kelas.
3. Guru perlu melatih siswa untuk saling berdiskusi kelompok, hal ini juga dapat
membantu hasil belajar siswa, dan menghindarkan sifat individu pada siswa.
4. Pembelajaran dengan pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil
belajar matematika siswa.
5. Bagi seorang guru yang menerapkan pendekatan Konstruktivis hendaknya
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, bersemangat dan berdisiplin
dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.Bandung:CV. Angkasa Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2006. prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktik.Jakarta:PT. Rineka Cipta
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Darsono; Admojo, Suwondo. 2005. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia;Indonesia-Inggris edisi Lux. Semarang: CV. Widya Karya Semarang
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Maletsky, Evan M; Max A. Sobel. 2001. Mengajar Matematika. Jakarta:Penerbit Erlangga
Muktar; Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial Teori dan Penerapan dalamPembelajaran. Jakarta: PT. Nimas Multima
Simanjuntak, Wilson; Sukino.2004. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:Penerbit Erlangga
Soerdjadi, R. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
__________. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesias edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka.
Wahyudi. 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran(Peloengkap Untuk Mengkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru danCalon-guru Profesional) seri 1-5. Jakarta: Io IPA Abong
lampiran 41
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A-4210 Abdul Mujib 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 64 85,33 % A
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 65 86,67 % A
3 A-4177 Ali Mahsum 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 64 85,33 % A
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 61 81,33 % A
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 60 80,00 % A
6 A-4251 Baedowi 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 63 84,00 % A
7 A-4215 Budi Raharjo 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4 4 62 82,67 % A
8 A-4353 Budi Santoso 5 3 4 5 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A
9 A-4216 Candra Adi Prahana 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 64 85,33 % A
10 A-4254 Dita Natalia 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 62 82,67 % A
11 A-4289 Faiyul Fikriyah 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 3 63 84,00 % A
12 A-4256 Fathur Rohim 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 66 88,00 % A
13 A-4325 Hariyanto 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 63 84,00 % A
14 A-4258 Hendri Ardiyanto 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 63 84,00 % A
15 A-4295 Laili Novita Anggraini 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 65 86,67 % A
16 A-4361 Laras Utami 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 63 84,00 % A
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 60 80,00 % A
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 63 84,00 % A
19 A-4263 Muhammad Isroqi 5 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 61 81,33 % A
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 61 81,33 % A
21 A-4365 Nanang Santoso 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 58 77,33 % A
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A
23 A-4268 Rica Mustikaningrum 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 58 77,33 % A
SKORKLASIFI
KASI
ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TENTANG MODEL KONSTRUKTIVIS
NO KODE NAMA SISWA%
Ketercapaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15SKOR
KLASIFI
KASINO KODE NAMA SISWA%
Ketercapaian
24 A-4235 Saefudin 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 53 70,67 % B
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 62 82,67 % A
26 A-4307 Setyarini 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 63 84,00 % A
27 A-4308 Siri Nursanti 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A
28 A-4203 Siti Kristina 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 60 80,00 % A
29 A-4339 Sulistyani 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 60 80,00 % A
30 A-4340 Supriyadi 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 58 77,33 % A
31 A-4378 Tri Ariyati 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 59 78,67 % A
32 A-4209 Wahyuningsih 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 62 82,67 % A
33 A-4345 Yogi Aryanto 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 61 81,33 % A
2033 2710,7 %
61,61 82,14 %
A
Keterangan :Hasil ini rata-rata tanggapan siswa tentang penerapan pendekatan model konstruktivis dalam pembelajaran matematika 82, 14 %Hal ini menunjukan bahwa pendekatan model konstruktive sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika serta disenangi siswa.
KLARIFIKASI
JUMLAH
RATA-RATA
Lampiran 1
1 F-4279 Agus Munir L2 F-4249 Ani Farikhah P3 F-4180 Anita Suharti P4 F-4285 Danang Restu Nugroho L5 F-4185 David Mulyo Pratomo L6 F-4287 Dewi Wulandari P7 F-4290 Fuadatul Fitriyah P8 F-4223 Ghulam Qirbatul Azis L9 F-4224 Ida Nugrahaningrum P10 F-4226 Jana Eva Erawati P11 F-4260 Karunia Wiji Astuti P12 F-4329 Lailatul Badriyah P13 F-4194 Muhammad Agus Asanaya L14 F-4195 Muhammad Edi Siswanto L15 F-4301 Muhammad Suroso L16 F-4332 Muhammad Sutrisno L17 F-4302 Naila Nurul Aulia P18 F-4333 Ninditya Yoga Anuraga L19 F-4368 Robby Sugara L20 F-4201 Sabar L21 F-4370 Sholikhul Hadi L22 F-4334 Siswanto L23 F-4371 Siti Rofiatun P24 F-4238 Siti Rubiasih P25 F-4338 Sujianto L26 F-4374 Sulikah P27 F-4341 Susi Rahayuningsih P
28 F-4274 Teguh Waluyo L29 F-4377 Tika Mafitasari P30 F-4311 Tri Puji Lestari P31 F-4208 Wahyu Ulfiah P32 F-4242 Welly Sumardi L33 F-4345 Yogi Aryanto K L
NO CODE NAMA L/P
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA VIII-F
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SMP NEGERI 1 GUNTUR KABUPATEN DEMAK
Lampiran 2
1 A-4210 Abdul Mujib L2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L3 A-4177 Ali Mahsum L4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P6 A-4251 Baedowi L7 A-4215 Budi Raharjo L8 A-4353 Budi Santoso L9 A-4216 Candra Adi Prahana L10 A-4254 Dita Natalia P11 A-4289 Faiyul Fikriyah P12 A-4256 Fathur Rohim L13 A-4325 Hariyanto L14 A-4258 Hendri Ardiyanto L15 A-4295 Laili Novita Anggraini P16 A-4361 Laras Utami P17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L19 A-4263 Muhammad Isroqi L20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L21 A-4365 Nanang Santoso L22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P23 A-4268 Rica Mustikaningrum P24 A-4235 Saefudin L25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P26 A-4307 Setyarini P27 A-4308 Siri Nursanti P
28 A-4203 Siti Kristina P29 A-4339 Sulistyani P30 A-4340 Supriyadi L31 A-4378 Tri Ariyati P32 A-4209 Wahyuningsih P33 A-4345 Yogi Aryanto L
NO CODE NAMA L/P
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN VIII-A
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SMP NEGERI 1 GUNTUR KABUPATEN DEMAK
Lampiran 4
1 A-4210 Abdul Mujib L 70
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 67
3 A-4177 Ali Mahsum L 67
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 67
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 40
6 A-4251 Baedowi L 67
7 A-4215 Budi Raharjo L 40
8 A-4353 Budi Santoso L 73
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 67
10 A-4254 Dita Natalia P 43
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 67
12 A-4256 Fathur Rohim L 49
13 A-4325 Hariyanto L 67
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 46
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 73
16 A-4361 Laras Utami P 37
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 49
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 67
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 46
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 67
21 A-4365 Nanang Santoso L 70
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 40
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 67
24 A-4235 Saefudin L 37
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 40
26 A-4307 Setyarini P 67
27 A-4308 Siri Nursanti P 70
28 A-4203 Siti Kristina P 73
29 A-4339 Sulistyani P 37
30 A-4340 Supriyadi L 31
31 A-4378 Tri Ariyati P 67
32 A-4209 Wahyuningsih P 31
33 A-4345 Yogi Aryanto L 67
1866
56,55
NIL
AIA
KH
IR
DAFTAR NILAI KELAS PENELITIAN VIII-A
SIKLUS 1
JUMLAH
NO CODE NAMA L/P
RATA-RATA
Lampiran 5
1 A-4210 Abdul Mujib L 70
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 74
3 A-4177 Ali Mahsum L 70
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 94
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 90
6 A-4251 Baedowi L 98
7 A-4215 Budi Raharjo L 58
8 A-4353 Budi Santoso L 98
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 84
10 A-4254 Dita Natalia P 96
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 80
12 A-4256 Fathur Rohim L 94
13 A-4325 Hariyanto L 88
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 82
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 88
16 A-4361 Laras Utami P 64
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 86
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 96
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 90
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 96
21 A-4365 Nanang Santoso L 96
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 80
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 86
24 A-4235 Saefudin L 64
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 90
26 A-4307 Setyarini P 98
27 A-4308 Siri Nursanti P 94
28 A-4203 Siti Kristina P 96
29 A-4339 Sulistyani P 86
30 A-4340 Supriyadi L 60
31 A-4378 Tri Ariyati P 92
32 A-4209 Wahyuningsih P 82
33 A-4345 Yogi Aryanto L 94
2814
85,27
JUMLAH
RATA-RATA
DAFTAR NILAI KELAS PENELITIAN VIII-A
SIKLUS 2
NO CODE NAMA L/P
NIL
AIA
KH
IR
lampiran 18
NILAI
4 4 4 5 5 5 5 AKHIR YA TIDAK
1 A-4210 Abdul Mujib L 2 2 3 2 3 2 2 70 70 % V
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 3 2 2 1 2 1 1 67 67 % V
3 A-4177 Ali Mahsum L 2 3 2 2 2 1 1 67 67 % V
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 3 3 3 2 2 1 1 67 67 % V
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 2 2 2 2 1 1 2 40 40 % V
6 A-4251 Baedowi L 3 4 3 3 2 2 2 67 67 % V
7 A-4215 Budi Raharjo L 2 1 1 1 1 1 1 40 40 % V
8 A-4353 Budi Santoso L 3 3 3 3 2 1 1 73 73 % V
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 4 3 2 3 2 2 2 67 67 % V
10 A-4254 Dita Natalia P 3 2 2 2 2 1 1 43 43 % V
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 3 2 3 3 2 2 2 67 67 % V
12 A-4256 Fathur Rohim L 3 2 2 3 2 2 1 49 49 % V
13 A-4325 Hariyanto L 3 2 3 2 2 1 1 67 67 % V
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 3 2 2 2 3 2 3 73 73 % V
16 A-4361 Laras Utami P 2 2 2 1 2 1 1 37 37 % V
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 3 2 3 2 1 2 2 49 49 % V
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 3 3 3 2 3 2 2 67 67 % V
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 1 2 2 2 2 3 2 67 67 % V
21 A-4365 Nanang Santoso L 4 3 2 3 2 1 1 70 70 % V
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 3 2 2 1 2 1 1 40 40 % V
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 3 3 2 2 2 1 1 67 67 % V
24 A-4235 Saefudin L 1 2 2 2 3 2 1 37 37 % V
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 3 2 2 1 1 2 1 40 40 % V
26 A-4307 Setyarini P 3 2 2 2 2 2 1 67 67 % V
27 A-4308 Siri Nursanti P 3 4 3 3 2 2 1 70 70 % V
28 A-4203 Siti Kristina P 2 2 2 2 2 2 2 73 73 % V
29 A-4339 Sulistyani P 3 2 1 2 1 1 1 37 37 % V
30 A-4340 Supriyadi L 2 2 1 1 1 1 1 31 31 % V
31 A-4378 Tri Ariyati P 2 2 2 2 2 2 2 67 67 % V
32 A-4209 Wahyuningsih P 2 0 3 1 1 1 1 31 31 % V
33 A-4345 Yogi Aryanto L 2 2 2 1 2 1 1 67 67 % V
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jumlah siswa yang tidak tuntas 14
Ketuntasan Belajar Klasikal = 19/33 x 100% = 57,58 %
Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A
SIKLUS 1
NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM TUNTAS%
Ketercapaian
lampiran 35
NILAI
5 10 10 5 10 5 5 AKHIR YA TIDAK
1 A-4210 Abdul Mujib L 3 6 8 4 5 5 4 70 70 % V
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 4 6 7 4 6 5 5 74 74 % V
3 A-4177 Ali Mahsum L 5 7 5 5 5 4 4 70 70 % V
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 5 10 8 5 7 5 5 90 90 % V
6 A-4251 Baedowi L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V
7 A-4215 Budi Raharjo L 3 5 5 5 4 3 3 56 56 % V
8 A-4353 Budi Santoso L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 5 8 7 5 7 5 5 84 84 % V
10 A-4254 Dita Natalia P 5 10 10 5 10 4 4 96 96 % V
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 4 8 6 5 7 5 5 80 80 % V
12 A-4256 Fathur Rohim L 5 9 9 5 10 5 4 94 94 % V
13 A-4325 Hariyanto L 4 8 7 5 10 5 5 88 88 % V
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 5 8 8 5 6 5 4 82 82 % V
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 5 9 10 5 6 4 5 88 88 % V
16 A-4361 Laras Utami P 4 5 5 4 5 4 5 64 64 % V
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 5 8 8 5 8 5 5 88 88 % V
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 5 10 8 5 10 5 5 96 96 % V
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 5 10 10 5 9 5 4 96 96 % V
21 A-4365 Nanang Santoso L 5 9 10 5 10 4 5 96 96 % V
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 5 5 9 5 8 4 4 80 80 % V
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 5 7 9 5 7 5 5 86 86 % V
24 A-4235 Saefudin L 3 5 5 5 5 5 4 64 64 % V
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V
26 A-4307 Setyarini P 5 10 10 5 9 5 5 98 98 % V
27 A-4308 Siri Nursanti P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V
28 A-4203 Siti Kristina P 5 10 10 5 8 5 5 96 96 % V
29 A-4339 Sulistyani P 5 7 8 5 8 5 5 86 86 % V
30 A-4340 Supriyadi L 5 3 5 4 5 4 4 60 60 % V
31 A-4378 Tri Ariyati P 5 9 9 5 8 5 5 92 92 % V
32 A-4209 Wahyuningsih P 5 8 7 5 6 5 5 82 82 % V
33 A-4345 Yogi Aryanto L 5 8 9 5 10 5 5 94 94 % V
Jumlah siswa yang tuntas 29
Jumlah siswa yang tidak tuntas 4
Ketuntasan Belajar Klasikal = 29/33 x 100% = 87,88 %
Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A
SIKLUS 2
NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM % TUNTAS
Ketercapaian
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 5
Kelompok 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Candra Adi Prahana v v v v 5 31,25 % KurangDita Natalia v v v v 7 43,75 % CukupMuhammad Isroqi v v v v 5 31,25 % KurangMuhammad Ni'am Lutfillah v v v v 7 43,75 % CukupSulistyani v v v v 6 37,50 % Cukup
%%
Jumlah 30 187,50 %
Rata-rata 37,50 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
LAMPIRAN 3
No Nama No Nama
1 Abdul Mujib 1 Ali Mahsum2 Afif Adiya Mahendra 2 Anisatul Khoiriyah3 Faiyul Fikriyah 3 Hariyanto
4 Fathur Rohim 4 Hendri Ardiyanto
5 Nanang Santoso 5 Rica Mustikaningrum
6 Nurul Kholifatin Nisa 6 Saefudin7 Yogi Aryanto 7 Wahyuningsih
No Nama No Nama
1 Apriyana Efi Pratiwi 1 Budi Raharjo
2 Baedowi 2 Budi Santoso
3 Laili Novita Anggraini 3 Muhamad Abdul Kharis4 Laras Utami 4 Muhamad Nur Kholis5 Saroya Dzatinisrina 5 Siri Nursanti6 Setyarini 6 Siti Kristina7 Tri Ariyati 7 Supriyadi
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIII-A
SMP NEGERI 1 GUNTUR DEMAK
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
No Nama
1 Candra Adi Prahana
2 Dita Natalia3 Muhammad Isroqi4 Muhammad Ni'am Lutfillah5 Sulistyani6
7
KELOMPOK 5
Lampiran 19
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 6
Kelompok 1
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Abdul Mujib v v v v 10 62,50 % Cukup
Afif Adiya Mahendra v v v v 11 68,75 % Tinggi
Faiyul Fikriyah v v v v 7 43,75 % CukupFathur Rohim v v v v 10 62,50 % TinggiNanang Santoso v v v v 13 81,25 % TinggiNurul Kholifatin Nisa v v v v 11 68,75 % TinggiYogi Aryanto v v v v 8 50,00 % Cukup
Jumlah 70 437,50 %
Rata-rata 62,50 %
Klasifikasi Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria Penilaian
A : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat Tinggi
B : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan Tinggi
C : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan Cukup
D : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
( % )
Sekolah : SMP N 1 Guntur
Kelas/ Semester : VIII/Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 7
Kelompok 2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Ali Mahsum v v v v 4 25,00 % KurangAnisatul Khoiriyah v v v v 11 68,75 % CukupHariyanto v v v v 6 37,50 % CukupHendri Ardiyanto v v v v 11 68,75 % CukupRica Mustikaningrum v v v v 12 75,00 % TinggiSaefudin v v v v 11 68,75 % CukupWahyuningsih v v v v 10 62,50 % Cukup
Jumlah 65 406,25 %
Rata-rata 58,04 %
Klasifikasi Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Apriyana Efi Pratiwi v v v v 6 37,50 % CukupBaedowi v v v v 7 43,75 % CukupLaili Novita Anggraini v v v v 6 37,50 % CukupLaras Utami v v v v 4 25,00 % KurangSaroya Dzatinisrina v v v v 6 37,50 % CukupSetyarini v v v v 7 43,75 % CukupTri Ariyati v v v v 5 31,25 % Kurang
Jumlah 41 256,25 %
Rata-rata 36,61 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
DSkor
ProsentaseKlasifikasi
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Budi Raharjo v v v v 7 43,75 % CukupBudi Santoso v v v v 8 50,00 % CukupMuhamad Abdul Kharis v v v v 4 25,00 % KurangMuhamad Nur Kholis v v v v 8 50,00 % CukupSiri Nursanti v v v v 7 43,75 % CukupSiti Kristina v v v v 4 25,00 % KurangSupriyadi v v v v 4 25,00 % Kurang
Jumlah 42 262,50 %
Rata-rata 37,50 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
Klasifikasi
Lampiran 36
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 1
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Abdul Mujib 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiAfif Adiya Mahendra 4 3 3 3 13 81,25 % Sangat TinggiFaiyul Fikriyah 3 3 4 2 12 75,00 % TinggiFathur Rohim 3 4 4 3 14 87,50 % Sangat TinggiNanang Santoso 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiNurul Kholifatin Nisa 3 3 4 2 12 75,00 % TinggiYogi Aryanto 3 3 4 2 12 75,00 % Tinggi
Jumlah 91 568,75 %
Rata-rata 81,25 %
Klasifikasi Sangat Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
SkorProsentase
Klasifikasi
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Ali Mahsum 2 2 2 2 8 50,00 % CukupAnisatul Khoiriyah 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiHariyanto 2 4 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiHendri Ardiyanto 3 3 4 4 14 87,50 % Sangat TinggiRica Mustikaningrum 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat TinggiSaefudin 4 4 3 3 14 87,50 % Sangat TinggiWahyuningsih 3 3 4 2 12 75,00 % Tinggi
Jumlah 86 537,50 %
Rata-rata 76,79 %
Klasifikasi Sangat Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
SkorProsentase
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Apriyana Efi Pratiwi 3 3 2 2 10 62,50 % TinggiBaedowi 3 3 2 3 11 68,75 % TinggiLaili Novita Anggraini 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiLaras Utami 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiSaroya Dzatinisrina 3 3 3 2 11 68,75 % TinggiSetyarini 4 4 4 3 15 93,75 % Sangat TinggiTri Ariyati 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat Tinggi
Jumlah 87 543,75 %
Rata-rata 77,68 %
Klasifikasi Sangat Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
ProsentaseKlasifikasi
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
Skor
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Budi Raharjo 3 2 3 3 11 68,75 % TinggiBudi Santoso 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiMuhamad Abdul Kharis 4 3 4 2 13 81,25 % Sangat TinggiMuhamad Nur Kholis 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiSiri Nursanti 3 4 4 2 13 81,25 % Sangat TinggiSiti Kristina 3 3 3 3 12 75,00 % TinggiSupriyadi 3 3 4 3 13 81,25 % Sangat Tinggi
Jumlah 86 537,50 %
Rata-rata 76,79 %
Klasifikasi Sangat Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
SkorProsentase
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
Lampiran 37
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN TIAP INDIKATOR
SIKLUS 2
Sekolah : SMP N 1 Guntur
Kelas/ Semester : VIII/Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 33
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A-4210 Abdul Mujib 1 1 1 1
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 1 1 1 1
3 A-4177 Ali Mahsum 1 1 1 1
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 1 1 1 1
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 1 1 1 1
6 A-4251 Baedowi 1 1 1 1
7 A-4215 Budi Raharjo 1 1 1 1
8 A-4353 Budi Santoso 1 1 1 1
9 A-4216 Candra Adi Prahana 1 1 1 1
10 A-4254 Dita Natalia 1 1 1 1
11 A-4289 Faiyul Fikriyah 1 1 1 1
12 A-4256 Fathur Rohim 1 1 1 1
13 A-4325 Hariyanto 1 1 1 1
14 A-4258 Hendri Ardiyanto 1 1 1 1
15 A-4295 Laili Novita Anggraini 1 1 1 1
16 A-4361 Laras Utami 1 1 1 1
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 1 1 1 1
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 1 1 1 1
19 A-4263 Muhammad Isroqi 1 1 1 1
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 1 1 1 1
21 A-4365 Nanang Santoso 1 1 1 1
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 1 1 1 1
23 A-4268 Rica Mustikaningrum 1 1 1 1
24 A-4235 Saefudin 1 1 1 1
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 1 1 1 1
26 A-4307 Setyarini 1 1 1 1
27 A-4308 Siri Nursanti 1 1 1 1
28 A-4203 Siti Kristina 1 1 1 1
29 A-4339 Sulistyani 1 1 1 1
30 A-4340 Supriyadi 1 1 1 1
31 A-4378 Tri Ariyati 1 1 1 1
32 A-4209 Wahyuningsih 1 1 1 1
33 A-4345 Yogi Aryanto 1 1 1 1
Jumlah 2 23 8 0 3 22 8 0 3 13 17 0 10 20 3
Persentase (%) 6,1 69,7 24,2 0,0 9,1 66,7 24,2 0,0 9,1 39,4 51,5 0,0 30,3 60,6 9,1
NO KODE NAMA SISWAA B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4NO KODE NAMA SISWA
A B C D
Lampiran 20
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN TIAP INDIKATOR
SIKLUS 1
Sekolah : SMP N 1 Guntur
Kelas/ Semester : VIII/Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 33
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A-4210 Abdul Mujib 1 1 1 1
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra 1 1 1 1
3 A-4177 Ali Mahsum 1 1 1 1
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah 1 1 1 1
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi 1 1 1 1
6 A-4251 Baedowi 1 1 1 1
7 A-4215 Budi Raharjo 1 1 1 1
8 A-4353 Budi Santoso 1 1 1 1
9 A-4216 Candra Adi Prahana 1 1 1 1
10 A-4254 Dita Natalia 1 1 1 1
11 A-4289 Faiyul Fikriyah 1 1 1 1
12 A-4256 Fathur Rohim 1 1 1 1
13 A-4325 Hariyanto 1 1 1 1
14 A-4258 Hendri Ardiyanto 1 1 1 1
15 A-4295 Laili Novita Anggraini 1 1 1 1
16 A-4361 Laras Utami 1 1 1 1
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis 1 1 1 1
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis 1 1 1 1
19 A-4263 Muhammad Isroqi 1 1 1 1
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah 1 1 1 1
21 A-4365 Nanang Santoso 1 1 1 1
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa 1 1 1 1
23 A-4268 Rica Mustikaningrum 1 1 1 1
24 A-4235 Saefudin 1 1 1 1
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina 1 1 1 1
26 A-4307 Setyarini 1 1 1 1
27 A-4308 Siri Nursanti 1 1 1 1
28 A-4203 Siti Kristina 1 1 1 1
29 A-4339 Sulistyani 1 1 1 1
30 A-4340 Supriyadi 1 1 1 1
31 A-4378 Tri Ariyati 1 1 1 1
32 A-4209 Wahyuningsih 1 1 1 1
33 A-4345 Yogi Aryanto 1 1 1 1
Jumlah 11 15 7 0 9 13 11 0 9 16 8 0 17 10 5 1
Persentase (%) 33,3 45,5 21,2 0,0 27,3 39,4 33,3 0,0 27,3 48,5 24,2 0,0 51,5 30,3 15,2 3,0
NO KODE NAMA SISWAA B C D
Lampiran 30
Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ( Y )5 10 10 5 10 5 5 10 5 5
5 7 10 5 2 3 5 6 8 3 54 2916
5 7 6 4 6 4 5 7 5 4 53 2809
5 6 5 5 7 4 5 6 5 5 53 2809
5 6 7 3 6 5 5 6 5 3 51 2601
5 5 10 4 1 2 5 5 9 3 49 2401
5 7 6 4 2 5 5 4 4 4 46 2116
5 6 3 5 2 5 5 6 3 5 45 2025
5 6 6 4 1 4 5 6 4 4 45 2025
5 6 5 4 2 3 5 6 5 4 45 2025
2 6 5 4 2 5 5 5 5 4 43 1849
5 5 5 5 2 5 5 4 3 3 42 1764
5 5 5 3 2 5 5 5 3 3 41 1681
5 6 3 5 2 2 5 6 2 5 41 1681
5 5 3 4 2 5 5 5 2 4 40 1600
5 7 3 2 3 5 5 5 3 2 40 1600
5 6 6 1 5 3 5 6 1 1 39 1521
5 7 2 2 6 3 5 5 2 2 39 1521
5 5 4 4 1 4 5 5 2 4 39 1521
5 5 5 2 1 4 5 4 5 2 38 1444
5 5 3 3 2 4 5 5 3 3 38 1444
5 2 5 5 2 3 5 1 5 5 38 1444
5 6 4 2 2 3 5 6 4 0 37 1369
5 6 6 1 2 3 5 6 1 1 36 1296
5 5 6 2 1 3 5 5 2 2 36 1296
5 7 4 2 2 3 5 5 3 0 36 1296
3 4 4 4 2 4 3 3 3 5 35 1225
3 7 4 1 1 4 5 6 2 1 34 1156
5 6 4 0 2 2 5 5 4 1 34 1156
2 4 5 3 2 5 2 3 5 3 34 1156
5 5 3 1 2 3 5 5 3 2 34 1156
3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 30 900
5 2 3 3 2 2 5 2 3 2 29 841
2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 26 676
Σ X 150 176 157 103 81 122 156 158 121 96 1320
Σ X² 714 1012 853 385 281 484 756 824 541 346
( ΣX )² 22500 30976 24649 10609 6561 14884 24336 24964 14641 9216 183336
Σ XY 6093 7235 6524 4287 3393 4936 6316 6329 5047 3738
3069 6435 8052 5511 5049 1848 2508 297 6831 3234
r 0,42 0,584 0,608 0,537 0,433 0,25 0,453 0,028 0,538 0,308
r tabelKreteria valid valid valid valid valid tdk valid valit tdk valid valid tdk valid
MH 5 6,22 6,44 4,22 3,22 3,89 5 5,78 5,33 3,89
ML 3,67 4,33 3,78 2,22 1,89 3,33 4,00 3,67 3,33 2,22
Σ X² 0,000 3,556 42,222 3,556 45,556 8,889 0 5,556 30 4,889
Σ X² 14 34 3,556 13,556 0,8890 8 12,000 20,000 6 17,556
t 3,016 2,617 3,336 4,102 1,656 1,156 2,449 3,542 2,828 2,991
t tabel
Kreteria signf signf signf signf tdk signf tdk signf signf signf signf signf
Testel
gagal
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
P 18% 100% 94% 82% 100% 73% 12% 100% 76% 85%
Kreteria mudah sukar sukar sukar sukar sukar mudah sukar sukar sukar
Jum Var
Var Total
r
Kreteria
2,9491,925 2,49
reliabilitas tinggi
2,022
19,405
46,061
0,651
0,999 0,562 2,046
24 4 33 25 28
Re
liab
ilita
s Varians 0,975 2,222 3,214
Tg
ktK
esu
ka
ran
6 33 31 27 33
A-4345
Va
lidita
sB
utir
0,344
Da
ya
Pe
mb
ed
a
9
1,73
A-4308A-4203A-4339A-4340
A-4378A-4209
A-4365A-4267A-4268A-4235A-4306A-4307
A-4295A-4361A-4330A-4296A-4263A-4299
A-4216A-4254A-4289A-4256A-4325A-4258
A-4177A-4179A-4181A-4251A-4215A-4353
Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Rehabilitas Soal Uji Coba Siklus 2
KodeSkor Soal ( X )
Y²
A-4210A-4245
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang
sisi-sisi segitiga siku-siku
Indikator : 3.1.1 Menemukan teorema Pythagoras
3.1.2 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain
diketahui
3.1.3 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga
ALokasi : 6 Jam Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan teorema pythagoras
2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi yang lan diketahui
3. Siswa dapat menghitung perbadingan sisi-sisi segitiga
B. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras
- Menemukan teorema Pythagoras
- Menggunakan theorema Pythagoras pada segitiga siku-siku
C. Metode Pembelajaran
Kombinasi metode konstruktif, diskusi, tanya jawab, ekpositori, inguiry.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I
1. Pendahulan
a. Apersepsi
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-
hari
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator yang diharapkan yaitu
3.1.1)
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dai materi yang dipelajari dalam membantu dan
mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan Inti
a. Guru membentuk kelompok dalam kelas dengan tiap kelompok sebanyak 4 atau 5
anak dan membagikan LKS (terlampir)
b. Dengan metode konstruktif siswa dibimbing untuk menemukan teorima pytagoras
dengan cara menghitung banyaknya persegi kecil yang ada di masing-masing
persegi yang besar untuk membentuk panjang sisi segitiga siku-siku yang di
maksud.
c. Setiap kelompok diberikan kesempatan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas, kelompok yang lain memberi komentar.
d. Bersama-sama siswa, guu membimbing siswa dalam menyimpulkan teorema
Pythagoras.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru saja dipelajari
b. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari
materi pada pertemuan yang akan datang.
Pertemuan II
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Menyampaikan tujuan yang akan diharapkan yaitu indikator 3.1.2
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan
mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Dengan konstruktif dan diskusi secara kelompok berpasangan satu meja, siswa
diajak mendiskusikan cara menggunakan rumus Pythagoras pada segitiga siku-siku
dari segitiga yang digambar oleh guru.
b. Kemudian guru memberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal individual, sekaligus
untuk mengetahui tingkat pemahamannya
c. Dengan cara diskusi dan tanya jawab siswa mempresentasikan hasil jawaban soal
masing-masing.
d. Guru membimbing siswa diperlunya untuk mengarahkan ke jawaban yang benar
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari
b. Memberi tugas latihan soal sebagai PR
Pertemuan III
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang
sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai dengan indikator 3.1.3)
b. Motivasi
Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dalam membantu hitungan dalam
sehari-hari
2. Kegiatan Inti
a. Dengan perpaduan metode konstruktif dan diskusi siswa dibimbing untuk dapat
menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa (yang salah satu
sudutnya 300, 450, 600).
b. Kemudian siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan
siswa lain menanggapi. Guru memberikan bimbingan yang mengarah ke jawaban
yang benar.
c. Guru memberikan soal-soal latihan yang berhubungan dengan segitiga siku-siku
istimewa tersebut secaraindividual, dan didiskusikan bersama-sama.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang dipelajari
b. Memberi tugas latihan soal-soal sebagai PR
c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari
materi berikutnya.
E. Alat dan Sumber Bahan
1. Buku teks
2. LKS
3. Lingkungan
F. Penilaian
(Terlampir)
Penilaian
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Tes uraian
c. Instrumen penilaian : Terlampir
Pemahaman Konsep
Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :
Simpulkan hasil pemeriksaan gambar diatas!
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan
dengan teorema phythagoras
Indikator : 3.2.1 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
3.2.2 Menghitung panjang diagonal pada bangun datar misal
persegi, persegi panjang, belah ketupat
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
2. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar
B. Materi Pembelajaran
Dalil Pythagoras
- Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
- Penerapan dalil Pythagoras
C. Metode Pembelajaran
Kombinasi metode konstruktif, tanya jawab dan diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari dengan materi sebelumnya.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator 3.2.1)
b. Motivasi
Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan
mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengingatkan kembali tentang dalil Pythagoras dengan memberi soal-soal
menghitung sisi-sisi segitiga siku-siku.
b. Dengan kombinasi metode konstruktif dan diskusi kelompok berpasangan teman
semeja dan tanya jawab siswa dibimbing untuk menentukan perbandingan panjang
sisi segitiga siku-siku istimewa.
c. Siswa yang mengepresiasikan hasil diskusi di depan kelas
d. Siswa yang lain memberi umpan balik
e. Siswa diberi latihan soal menghitung perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku
istimewa
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diajarkan
b. Memberi tugas sebagai PR
c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapakn materi pada pertemuan
yang akan dating.
Pertemuan II
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (no. 1)
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dan membantu pemecahan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Dengan diskusi dalam kelompok, siswa diajak mendiskusikan contoh cara
menentukan panjang diagonal pada bidang datar.
b. Siswa diberi latihan soal-soal ulangan dikerjakan secara individu. Sekaligus untuk
mengetahui tingkat pemahamannya.
c. Setelah sebagian besar siswa memahami dan mengetahui kompetensi minimal secara
individu, siswa diberi latihan soal-soal serupa yang serupa yang berkaitan dengan
menghitung panjang diagonal pada bidang datar.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru dipelajari
b. Siswa diberi tugas PR
E. Alat Sumber Bahan
1. Buku paket
2. Buku-buku yang relevan
F. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Essay / Tes uraian
Mengetahui
Guru Peneliti
Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385
Lampiran 8
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar Kompetensi :
Geometri dan Pengukuran
1. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.
Indikator :
Menemukan Teorama Pythagoras dalam pemecahan masala.
Alat dan Bahan
- Kertas manila (putih dan warna)
- Gunting
- Lem
- Penggaris
- Spidol
Langkah Kerja
1. Gambarlah segitiga siku-siku
dengan ukuran bebas. (misal
panjang sisinya a, b, c)
2. Gambarlah persegi pada sisi-sisi
segitiga tersebut
3. Buatlah kedua persegi pada sisi
siku-siku dengan manila
berwarna
4. Tempelkan persegi-persegi,
(langkah no 3) pada persegi yang
terletak disisi miring, sehingga
dapat tertutup dengan
menggunting seperlunya.
Lengkapilah titik-titik di bawah ini :
1. Luas persegi I = ….. x …...
= …..2
2. Luas persegi II = ….. x …...
= …..2
3. Luas persegi III = ….. x …...
= …..2
Setelah proses menempel, didapat :
Luas persegi III = …. + ….
…. = …. + ….
III
I
II
1
3
1
3
a
I
II b
Lampiran 9
KISI-KISI UJI KOMPETENSI
SIKLUS I
Satuan Pendidikan: SMP N 1 Guntur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII / 2
Pokok Bahasan : Phytagoras
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
1. Standar Kompetensi : Menggunakan Teorima Pythagoras dalam Pemecahan
Masalah.
Kompetensi Dasar Indikator AspekC1 C2 C3 C4
3.1 MenggunakanteorimaPhytagoras untukmenentukanpanjang sisisegitiga siku-siku
3.1.1 MenemukanteorimaPhytagoras
3.1.2 Mengghitungpanjang sisisegitiga siku-sikujika dua sisi yanglain diketahui
3.1.3 Menghitungperbandingansisi-sisi segitiga
1
2,7
8
9,10
3,6
11,12
4
5,8
Jumlah Soal = 12
Lampiran 10
SOAL EVALUASI
1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :
Simpulkan dari hasil pemeriksaan gambar diatas !
2. Hitung luas daerah yang ditandai X pada gambar berikut ! Bagaimana kamu
mengerjakannya ?
a. b.
25 cm2 x 45 cm2 25 cm2
16 cm2
c.
X
36 cm2 12 cm2
3. Tentukan panjang sisi miring suatu segitiga, jika panjang sisi siku-sikunya 4 cm dan
3 cm!
4. Tentukan panjang x jika :
a
10 cm x
24 cm
b
25 cm
x
15 cm
c
z
y x
5. Nilai y dari segitiga KLM adalah …
. K
2y 13.000
3y M
6. Tentukan panjang AD
. 26 cm CD
6 cm
A 5 cm B
7. Kota Q terletak sebelah timur kota P sejauh 25 km. Kota R terletak di sebelah selatan
kota Q sejauh 60 km. Tentukan jarak kota R terhadap kota P !
8. Buktikan bahwa angka-angka 20 cm, 21 cm dan 29 cm merupakan angka-angka
triplepythagoras !
9. Tentukan panjang KL dan KM pada segitiga KLM
M
30o
6 cm
K L
10. Segitiga ABC siku-siku di B, <A = 450, dan AB = 4 m. Tentukan panjang sisi AC.
11. Segitiga PQR dengan <Q = 900, <P = 300 dan PR = 48 cm. Tentukan panjang PQ
dan QR.
12. Tentukan nilai x !
x
9 cm 16 cm
Lampiran:12
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI
PERTEMUAN KE- 3
SIKLUS 1
1.8 2 + 15 2 = 14 2
64 + 225 = 289
289 = 289
2. x 2 = 25-16 = 9 b. 45 = 25 +.x 2 c. x 2 = 36 - 12 = 24
x = 9 = 3 x 2 = 45 -25 = 20 x = 24 = 2 6
x = 20 = 2 5
3. x = 22 34
x = 916
x = 25
x = 5
4. a x = 22 2410 576100 676 26
b. x = 22 1525 225625 400 20
c. x = 22 yz
.5. 2
2y + 2
3y = 213000 1
4y 2 + 9y 2 =13000
13y 2 =13000
y 2 =13
13000
y 2 = 1000
y = 1000 = 10 10
6. AC = 2536 = 61
AD =
22 6126 = 61676 = 615 = 24.8
7. PR 2 = 25 2 + 60 2 = 625 + 3600 = 4225
PR = 4225 = 65
8. 29 2 = 20 2 + 21 2
841 = 400 + 441
841 = 841
9. < M = 30 0 KL : LM :KM = 1 : 3 : 2
LM :KM = 3 : 2
6 : KM = 3 : 2
KM =3
26x=
3
12= 4 3
KL : LM = 1: 3
KL : 6 = 1: 3
KL = 323
6
10. AB : AC : BC = 1 : 2 : 1 . AB : AC : = 1 : 2
. 4 : AC : = 1 : 2
. AC : = 4 2
11 PQ : QR :PR = 1 : 3 : 2
PQ : PR = 1 : 2
PQ : 48 = 1 : 2
PQ = 322
48
QR : PR = 3 : 2
QR : 48 = 3 : 2
2 QR = 48 x 3
QR =2
144
2
348
x=
2
12= 6
12 Dalam segitiga siku siku garis tingginya pada hipotenusa merupakan
pembanding ditengah antara proyeksi proyeksi kedua siku sikunya pada
Hipotenusa itu.
jadi
9 : x = x : 16
x 2 = 9 x 16
x 2 = 144
x = 144
x = 12 .
Lampiran 14
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS
SOAL UJI COBA SIKLUS 1
Rumus rxy ( Product Mument )
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Soal no. 1
N = 33 864Y rtabel = 0,344
67X 229162Y 40512.22 YYN
1432X 7157162Y
44892 X 1723XY
71571675622844894719
5668256859
XYr
40512230
177XYr
76,9317
177XYr
500614,3052
177XYr
058,0XYr
Pada n = 33 dan = 5 % diperoleh rtabel = 0,344 maka harga tabelXY rr atau 0,058
< 0,344 maka butir soal nomor 1 tidak valid
Soal no. 2
N = 33 846Y rtabel = 0,344
70X 229162Y 40512.22 YYN
1542X 7157162Y
49002 X 1798XY
71571675622849005082
7084659334
XYr
40512182
114XYr
7373184
114XYr
36075,2715
114XYr
042,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,042 < 0,344 maka butir soal nomor 2 tidak valid
Soal no. 3
N = 33 846Y rtabel = 0,344
84X 229162Y 40512.22 YYN
2412X 7157162Y
70562 X 2246XY
71571675622870567953
7106474118
XYr
40512897
3054XYr
36339264
3054XYr
205703,6028
3054XYr
507,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,507 > 0,344 maka butir soal nomor 3 valid
Soal no. 4
N = 33 846Y rtabel = 0,344
83X 229162Y 40512.22 YYN
2282X 7157162Y
68892 X 2205XY
71571675622868897524
7021872765
XYr
40512635
2547XYr
25725120
2547XYr
993691,5071
2547XYr
502,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,502 > 0,344 maka butir soal nomor 4 valid
Soal no. 5
N = 33 864Y rtabel = 0,344
102X 229162Y 40512.22 YYN
3462X 7157162Y
104042 X 2637XY
7157167562281040411418
8629287021
XYr
405121014
729XYr
4107958
729XYr
303238,6409
728XYr
114,0XYr
Harga tabelXY rr atau 00,114 < 0,344 maka butir soal nomor 5 tidak valid
Soal no. 6
N = 33 846Y rtabel = 0,344
101X 229162Y 40512.22 YYN
3332X 7157162Y
102012 X 2664XY
7157167562281020110989
7084659334
XYr
40512788
2566XYr
31923456
2566XYr
08456,5650
2566XYr
436,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,436 > 0,344 maka butir soal nomor 6 valid
Soal no. 7
N = 33 846Y rtabel = 0,344
82X 229162Y 40512.22 YYN
412X 7157162Y
76242 X 2135XY
71571675622867247194
6937270455
XYr
40512470
1083XYr
19040640
1083XYr
558181,4363
1083XYr
248,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,248 < 0,344 maka butir soal nomor 7 tidak valid
Soal no. 8
N = 33 846Y rtabel = 0,344
72X 229162Y 40512.22 YYN
1722X 7157162Y
51842 X 1889XY
71571675622851845676
6091262337
XYr
40512492
1425XYr
19931904
1425XYr
516099,4464
1425XYr
319,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,319 < 0,344 maka butir soal nomor 8 tidak valid
Soal no. 9
N = 33 864Y rtabel = 0,344
71X 229162Y 40512.22 YYN
1712X 7157162Y
50412 X 1875XY
71571675622856415643
6006661875
XYr
40512602
1809XYr
24388224
1809XYr
443479,3493
1809XYr
366,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,366 > 0,344 maka butir soal nomor 9 valid
Soal no. 10
N = 33 846Y rtabel = 0,344
59X 229162Y 40512.22 YYN
1372X 7157162Y
34812 X 1642XY
71571675622834814521
4991454186
XYr
405121040
4272XYr
42132480
4272XYr
953705,6490
4272XYr
658,0XYr
Harga tabelXY rr atau 0,658 > 0,344 maka butir soal nomor 10 valid
Lampiran 15
Hasil Analisis Daya Beda
Soal Uji Coba Siklus 2
Untuk menghitung Daya pembeda digunakan rumus :
1
22
21
ii nn
xx
MLMHt
Daya pembeda dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel dengan dk
11 2 nni dan taraf signifikan 5 %
Butir soal no. 1
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,4442 A-4245 3 0,4443 A-4117 2 0,1114 A-4353 2 0,1115 A-4295 2 0,1116 A-4365 2 0,1117 A-4308 2 0,1118 A-4203 2 0,1119 A-4378 3 0,444
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0122 A-4256 2 0,0123 A-4361 1 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 2 0,012
21 2,000
MH 2,33 17 0,889
ML 1,89
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 1,89 889,022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889.0000,2
89,133,2
t
72
889,2
44,0t
040125,0
44,0t
200312256.0
44,0t
t = 2,197
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.
Butir soal no. 2
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 24 A-4353 25 A-4295 26 A-4365 27 A-4308 28 A-4203 29 A-4378 3
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 22 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 25 A-4263 26 A-4267 27 A-4306 28 A-4339 29 A-4258 2
21 2,000
MH 2,33 18 0
ML 2,00
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 2,00 022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
0000,2
00,233,2
t
72
000,2
33,0t
027777777,0
33,0t
166666664.0
33,0t
t = 1,980
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.
Butir soal no. 3
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 42 A-4245 43 A-4117 34 A-4353 45 A-4295 46 A-4365 47 A-4308 38 A-4203 39 A-4378 3
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 32 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 15 A-4263 26 A-4267 37 A-4306 18 A-4339 19 A-4258 1
32
MH 3,56 16 0,889
ML 1,78
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,56 222,221X = jumlah kelompok atas
ML = 1,78 556,522X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
556,5222,2
78,156,3
t
72
778,7
78,1t
108027777,0
78,1t
328675793.0
78,1t
t = 5,416
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 3 signifikan.
Butir soal no. 4
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,79212 A-4245 4 0,79213 A-4117 3 0,01214 A-4353 3 0,01215 A-4295 4 0,79216 A-4365 3 0,0121
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,01212 A-4256 2 0,01213 A-4361 3 1,23214 A-4330 1 0,79215 A-4263 2 0,01216 A-4267 2 0,0121
7 A-4308 2 1,23218 A-4203 2 1,23219 A-4378 3 0,2321
7 A-4306 2 0,01218 A-4339 1 0,79219 A-4258 2 0,0121
28 4,889
MH 3,11 17 2,889
ML 1,89
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,11 889,421X = jumlah kelompok atas
ML = 1,89 889,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889.2889,4
89,111,3
t
72
779,7
22,1t
108041666,0
22,1t
328696921.0
22,1t
t = 3,712
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 4 signifikan.
Butir soal no. 5
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH ) No Kode ( x1 ) ( x1-MH )
1 A-4210 4 0,1112 A-4245 4 0,1113 A-4117 4 0,1114 A-4353 4 0,1115 A-4295 3 0,4446 A-4365 4 0,1117 A-4308 4 0,1118 A-4203 3 0,4449 A-4378 3 0,444
1 A-4181 3 0,4442 A-4256 4 2,7783 A-4361 4 2,7784 A-4330 2 0,1115 A-4263 2 0,1116 A-4267 2 0,1117 A-4306 1 1,7788 A-4339 2 0,1119 A-4258 1 1,778
33 2,000
MH 3,67 21 10,000
ML 2,33
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,67 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 2,33 000,1022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,10000,2
33,267,3
t
72
12
34,1t
16666666,0
34,1t
408248289.0
34,1t
t = 3,282
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 5 signifikan.
Butir soal no. 6
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,0122 A-4245 4 0,0123 A-4117 4 0,0124 A-4353 4 0,0125 A-4295 4 0,0126 A-4365 4 0,0127 A-4308 4 0,0128 A-4203 4 0,0129 A-4378 3 0,790
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 3 0,7902 A-4256 2 0,0123 A-4361 3 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 1 1,235
35 0,889
MH 3,89 19 2,889
ML 2,11
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,89 889,021X = jumlah kelompok atas
ML = 2,11 889,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889,2889,0
11,289,3
t
72
778,3
78,1t
052472222,0
78,1t
22906816.0
78,1t
t = 7,771
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 6 signifikan.
Butir soal no. 7
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0122 A-4245 3 0,0123 A-4117 4 0,7904 A-4353 3 0,0125 A-4295 3 0,0126 A-4365 3 0,0127 A-4308 3 0,0128 A-4203 3 0,0129 A-4378 3 0,012
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0002 A-4256 2 0,0003 A-4361 3 1,0004 A-4330 2 0,0005 A-4263 2 0,0006 A-4267 2 0,0007 A-4306 2 0,0008 A-4339 2 0,0009 A-4258 1 1,000
28 0,889
MH 3,11 18 2,000
ML 2,00
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,11 889,021X = jumlah kelompok atas
ML = 2,00 000,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,2889,0
00,211,3
t
72
889,2
11,1t
040125,0
11,1t
200312256,0
11,1t
t = 5,541
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 7 signifikan.
Butir soal no. 8
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 44 A-4353 35 A-4295 26 A-4365 37 A-4308 38 A-4203 29 A-4378 2
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-41812 A-42563 A-43614 A-43305 A-42636 A-42677 A-43068 A-43399 A-4258
25 3,556
MH 2,78 15 2,000
ML 1,67
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas
ML = 1,67 000,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,2556,3
67,178,2
t
72
556,5
11,1t
077166666,0
11,1t
277788887,0
11,1t
t = 3,996
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 8 signifikan.
Butir soal no. 9
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0002 A-4245 3 0,0003 A-4117 3 0,0004 A-4353 3 0,0005 A-4295 3 0,0006 A-4365 3 0,0007 A-4308 3 0,0008 A-4203 3 0,0009 A-4378 3 0,000
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,1982 A-4256 1 0,1983 A-4361 1 0,1984 A-4330 2 0,3095 A-4263 2 0,3096 A-4267 1 0,1987 A-4306 2 0,3098 A-4339 2 0,3099 A-4258 1 0,198
27 0,000
MH 3,00 13 2,222
ML 1,44
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,00 000,021X = jumlah kelompok atas
ML = 1,44 222,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
222,20
44,100,3
t
72
222,2
56,1t
030861111,0
56,1t
175673307,0
56,1t
t = 8,877
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 9 signifikan.
Butir soal no. 10
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0492 A-4245 3 0,0493 A-4117 3 0,0494 A-4353 4 1,4945 A-4295 3 0,0496 A-4365 2 1,4947 A-4308 2 1,4948 A-4203 3 0,0499 A-4378 2 1,494
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,0492 A-4256 1 0,0493 A-4361 0 0,6054 A-4330 2 1,4945 A-4263 1 0,0496 A-4267 1 0,0497 A-4306 1 0,0498 A-4339 0 0,6059 A-4258 0 0,605
25 3,566
MH 2,78 7 3,566
ML 0,78
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas
ML = 0,78 566,322X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
566,3566,3
78,078,2
t
72
132,7
2t
099055555,0
2t
314730924,0
2t
t = 6,355
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 10 signifikan.
Lampiran 16
Hasil Analisis Reliabilitas
Soal Uji Coba Siklus 2
Reliabilitas digunakan rumus Alpha Yaitu :
2
2
11 11 i
i
n
nr
dengan
NN
XX n
n
22
21
)(
Dari hasil yang diperoleh
14321X 4489
2
1 X
15422X 4900
2
2 X
24123X 7056
2
3 X
22824X 6889
2
4 X
34625X 10404
2
5 X
33326X 10201
2
6 X
21827X 6724
2
7 X
17228X 5184
2
8 X
17129X 5041
2
9 X
137210X 3481
2
10 X
Mencari Varians
NN
XX
212
121
)(
=33
33
)4489(143
=33
030303,136143
=33
96969697,6
= 0,211
NN
XX
222
222
)(
=33
33
)4900(154
=33
4848485,148154
=33
515151515,5
= 0,167
NN
XX
232
323
)(
=33
33
)7059(241
=33
8181818,213241
=33
18181818,27
= 0,824
NN
XX
242
424
)(
=33
33
)6889(228
=33
75757578,208228
=33
24242424,19
= 0,583
NN
XX
252
525
)(
=33
33
)10404(346
=33
2727273,315346
=33
72727273,30
= 0,931
NN
XX
262
626
)(
=33
33
)10201(333
=33
1212121,309333
=33
87878788,23
= 0,724
NN
XX
272
727
)(
=33
33
)6724(218
=33
7575758,203218
=33
24242424,14
= 0,432
NN
XX
282
828
)(
=33
33
)5184(172
=33
0909091,157172
=33
90909091,14
= 0,452
NN
XX
292
929
)(
=33
33
)5041(171
=33
7575758,152171
=33
24242424,18
= 0,553
NN
XX
2102
10210
)(
=33
33
)3481(137
=33
4848485,105137
=33
51515152,31
= 0,955
Maka :
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
= 0.211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0.452 +
0,553 + 0,955 + 1,253 + 1,432
= 8,515
Untuk varians total
NN
YY
t
2
2
2 =33
33
171571622916
=33
36364,2168822916
=33
63636,1227
= 37,201
Dimaksukkan kerumus alpha diperoleh :
2
2
11 11 t
t
n
nr
201,37
515,81
19
911r
2275443,018
911
r
771108303,0125,111 r
867,011 r reliabilitas sangat tinggi
Lampiran 17
Hasil Analisis Taraf Kesukaran
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus menghitung tingkat kesukaran
%100N
FP
Keterangan :
P = Tingkat Kesukaran
F = Banyak siswa yang menjawab salah
N = jumlah siswa
Tolak ukur taraf kesukaran
Jika 0 % < P 27 % butir soal mudah
Jika 27 % < P 72 % burir soal sedang
Jika 72 % < P 100 % butir soal sukar
Perhitungan soal no 1 sampai 12No F N Rumus P Keterangan1 29 33
%10033
29
88 % sukar
2 28 33%100
33
28
85 % sukar
3 28 33%100
33
28
85 % sukar
4 30 33%100
33
30
91 % sukar
5 18 33%100
33
18
55 % sedang
6 21 33%100
33
21
64 % sedang
7 31 33%100
33
31
94 % sukar
8 30 33%100
33
30
91 % sukar
9 33 33%100
33
33
100 % Sukar
10 33 33%100
33
33
100 % sukar
LAMPIRAN 3
No Nama No Nama
1 Abdul Mujib 1 Ali Mahsum2 Afif Adiya Mahendra 2 Anisatul Khoiriyah3 Faiyul Fikriyah 3 Hariyanto4 Fathur Rohim 4 Hendri Ardiyanto5 Nanang Santoso 5 Rica Mustikaningrum6 Nurul Kholifatin Nisa 6 Saefudin7 7 Wahyuningsih
No Nama No Nama
1 Apriyana Efi Pratiwi 1 Budi Raharjo2 Baedowi 2 Budi Santoso3 Laili Novita Anggraini 3 Muhamad Abdul Kharis4 Laras Utami 4 Muhamad Nur Kholis5 Saroya Dzatinisrina 5 Siri Nursanti6 Setyarini 6 Siti Kristina7 Tri Ariyati 7 Yogi Aryanto
No Nama
1 Candra Adi Prahana2 Dita Natalia3 Muhammad Isroqi4 Muhammad Ni'am Lutfillah5 Sulistyani6 Supriyadi7
KELOMPOK 5
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIII-A
SMP NEGERI 1 GUNTUR DEMAK
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
Lampiran 38
Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator
Siklus 2
Analisis prosentase kedisiplinan siswa berdasarkan indicator kedisiplinan dihitung
dengan menggunakan rumus :
Prosentase kedisiplinan : %100ruhSiswaJumlahSelu
aJumlahSisw
Jumlah seluruh siswa = 33
Analisis Kedisiplinan Siklus 1
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %1,6%10033
2
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %7,69%10033
23
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033
8
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033
3
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %7,66%10033
22
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033
8
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033
3
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %4,39%10033
13
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %5,51%10033
17
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %3,30%10033
10
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %6,60%10033
20
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %1,9%10033
3
Lampiran 21
Analisis Kedisiplinan Tiap Indikator
Siklus 1
Analisis prosentase kedisiplinan siswa berdasarkan indicator kedisiplinan dihitung
dengan menggunakan rumus :
Prosentase kedisiplinan : %100ruhSiswaJumlahSelu
aJumlahSisw
Jumlah seluruh siswa = 33
Analisis Kedisiplinan Siklus 1
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %4,36%10033
12
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %4,42%10033
14
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %2,21%10033
7
Analisis Kedisiplinan Indikator A Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %3,27%10033
9
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %4,39%10033
13
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %3,33%10033
11
Analisis Kedisiplinan Indikator B Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %3,27%10033
9
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %5,48%10033
16
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %2,24%10033
8
Analisis Kedisiplinan Indikator C Skor 4
Prosentase kedisiplinan : %0%10033
0
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 1
Prosentase kedisiplinan : %5,51%10033
17
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 2
Prosentase kedisiplinan : %3,30%10033
10
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 3
Prosentase kedisiplinan : %2,15%10033
5
Analisis Kedisiplinan Indikator D Skor 4
Lampiran 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang
sisi-sisi segitiga siku-siku
Indikator : 3.1.1 Menemukan teorema Pythagoras
3.1.2 Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain
diketahui
3.1.3 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga
ALokasi : 6 Jam Pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menemukan teorema pythagoras
2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi yang lan diketahui
3. Siswa dapat menghitung perbadingan sisi-sisi segitiga
B. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras
- Menemukan teorema Pythagoras
- Menggunakan theorema Pythagoras pada segitiga siku-siku
C. Metode Pembelajaran
Kombinasi metode konstruktif, diskusi, tanya jawab, ekpositori, inguiry.
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I
1. Pendahulan
a. Apersepsi
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-
hari
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator yang diharapkan yaitu
3.1.1)
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dai materi yang dipelajari dalam membantu dan
mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari
2. Kegiatan Inti
a. Guru membentuk kelompok dalam kelas dengan tiap kelompok sebanyak 4 atau 5
anak dan membagikan LKS (terlampir)
b. Dengan metode konstruktif siswa dibimbing untuk menemukan teorima pytagoras
dengan cara menghitung banyaknya persegi kecil yang ada di masing-masing
persegi yang besar untuk membentuk panjang sisi segitiga siku-siku yang di
maksud.
c. Setiap kelompok diberikan kesempatan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas, kelompok yang lain memberi komentar.
d. Bersama-sama siswa, guu membimbing siswa dalam menyimpulkan teorema
Pythagoras.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru saja dipelajari
b. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari
materi pada pertemuan yang akan datang.
Pertemuan II
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Menyampaikan tujuan yang akan diharapkan yaitu indikator 3.1.2
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan
mempermudah hitungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Dengan konstruktif dan diskusi secara kelompok berpasangan satu meja, siswa
diajak mendiskusikan cara menggunakan rumus Pythagoras pada segitiga siku-siku
dari segitiga yang digambar oleh guru.
b. Kemudian guru memberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal individual, sekaligus
untuk mengetahui tingkat pemahamannya
c. Dengan cara diskusi dan tanya jawab siswa mempresentasikan hasil jawaban soal
masing-masing.
d. Guru membimbing siswa diperlunya untuk mengarahkan ke jawaban yang benar
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari
b. Memberi tugas latihan soal sebagai PR
Pertemuan III
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang
sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai dengan indikator 3.1.3)
b. Motivasi
Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dalam membantu hitungan dalam
sehari-hari
2. Kegiatan Inti
a. Dengan perpaduan metode konstruktif dan diskusi siswa dibimbing untuk dapat
menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa (yang salah satu
sudutnya 300, 450, 600).
b. Kemudian siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, dan
siswa lain menanggapi. Guru memberikan bimbingan yang mengarah ke jawaban
yang benar.
c. Guru memberikan soal-soal latihan yang berhubungan dengan segitiga siku-siku
istimewa tersebut secaraindividual, dan didiskusikan bersama-sama.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang dipelajari
b. Memberi tugas latihan soal-soal sebagai PR
c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapkan diri dalam mempelajari
materi berikutnya.
E. Alat dan Sumber Bahan
1. Buku teks
2. LKS
3. Lingkungan
F. Penilaian
(Terlampir)
Penilaian
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Tes uraian
c. Instrumen penilaian : Terlampir
Pemahaman Konsep
1. Periksalah Dalil Pythagoras pada gambar berikut :
Simpulkan hasil pemeriksaan gambar diatas!
2. Tentukan panjang x jika :
a
10 cm x
b
25 cm
x
15 cm
c
z
y x
3. Nilai y dari segitiga KLM adalah …
. K
2y 13.000
3y M
4. Tentukan panjang AD
. 26 cm CD
6 cm
A 5 cm B
Penalaran dan Komunikasi M
1. Tentukan panjang KL dan KM pada segitiga KLM 300
6
K L2. Segitiga ABC siku-siku di B, <A = 450, dan AB = 4 m.
Tentukan panjang sisi AC.
3. Segitiga PQR dengan <Q = 900, <P = 300 dan PR = 48
cm. Tentukan panjang PQ dan QR.
Mengetahui
Guru Peneliti
Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385
Lampiran 25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar : 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan
teorema phythagoras
Indikator : 3.2.1 Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
3.2.2 Menghitung panjang diagonal pada bangun datar misal persegi,
persegi panjang, belah ketupat
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
2. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar
B. Materi Pembelajaran
Dalil Pythagoras
- Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
- Penerapan dalil Pythagoras
C. Metode Pembelajaran
Kombinasi metode konstruktif, tanya jawab dan diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan I
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang akan
dipelajari dengan materi sebelumnya.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (sesuai indikator 3.2.1)
b. Motivasi
Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dalam membantu dan mempermudah
hitungan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengingatkan kembali tentang dalil Pythagoras dengan memberi soal-soal
menghitung sisi-sisi segitiga siku-siku.
b. Dengan kombinasi metode konstruktif dan diskusi kelompok berpasangan teman semeja
dan tanya jawab siswa dibimbing untuk menentukan perbandingan panjang sisi segitiga
siku-siku istimewa.
c. Siswa yang mengepresiasikan hasil diskusi di depan kelas
d. Siswa yang lain memberi umpan balik
e. Siswa diberi latihan soal menghitung perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku
istimewa
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diajarkan
b. Memberi tugas sebagai PR
c. Mengingatkan kembali pada siswa untuk mempersiapakn materi pada pertemuan yang
akan dating.
Pertemuan II
1. Pendahuluan
a. Apersepsi
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Mendiskusikan soal terpilih dari PR
- Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (no. 1)
b. Motivasi
- Menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari dan membantu pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Dengan diskusi dalam kelompok, siswa diajak mendiskusikan contoh cara menentukan
panjang diagonal pada bidang datar.
b. Siswa diberi latihan soal-soal ulangan dikerjakan secara individu. Sekaligus untuk
mengetahui tingkat pemahamannya.
c. Setelah sebagian besar siswa memahami dan mengetahui kompetensi minimal secara
individu, siswa diberi latihan soal-soal serupa yang serupa yang berkaitan dengan
menghitung panjang diagonal pada bidang datar.
3. Penutup
a. Membimbing siswa membuat rangkuman dari materi yang baru dipelajari
b. Siswa diberi tugas PR
E. Alat Sumber Bahan
1. Buku paket
2. Buku-buku yang relevan
F. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Essay / Tes uraian
Penalaran dan Komunikasi
Tentukan panjang sisi yang belum diketahui pada gambar beriku :
y 22
450 450
xPemecahan Masalah
Sebuah persegi panjang ABCD luasnya = 120 cm panjangnya sama dengan tiga kali lebarnya :
a. Hitung lebar persegi panjang
b. Hitung panjang diagonal
Mengetahui
Guru Peneliti
Soegeng Waseso, S.Pd SubadiNIP. 19730403 200903 1 002 NPM. 09319385
Lampiran 26LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar Kompetensi :
Geometri dan Pengukuran
1. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.
Indikator :
Menemukan Teorama Pythagoras dalam pemecahan masalah
Alat dan Bahan
- Kertas manila (putih dan warna)
- Gunting
- Lem
- Penggaris
- Spidol
Langkah Kerja
1. Gambarlah segitiga siku-siku
dengan ukuran bebas. (misal
panjang sisinya a, b, c)
2. Gambarlah persegi pada sisi-sisi
segitiga tersebut
3. Buatlah kedua persegi pada sisi
siku-siku dengan manila
berwarna
4. Tempelkan persegi-persegi,
(langkah no 3) pada persegi yang
terletak disisi miring, sehingga
dapat tertutup dengan
menggunting seperlunya.
Lengkapilah titik-titik di bawah ini :
1. Luas persegi I = ….. x …...
= …..2
2. Luas persegi II = ….. x …...
= …..2
3. Luas persegi III = ….. x …...
= …..2
Setelah proses menempel, didapat :
Luas persegi III = …. + ….
…. = …. + ….
Jadi pada segitiga siku-siku dapat disimpulkan : ….
….
III
I
II
1
3
1
3
a
I
II b
Lampiran:27
KISI-KISI UJI KOMPETENSI
SIKLUS II
Satuan Pendidikan: SMP N 1 Guntur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII / 2
Pokok Bahasan : Phytagoras
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
1. Standar Kompetensi : 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam
Pemecahan Masalah.
Kompetensi Dasar Indikator AspekC1 C2 C3 C4
3.2 Memecahkanmasalah padabangun dataryang berkaitandengan teoremaPhytagoras.
3.2.1 Menghitungperbandingansisi-sisi segitigasiku-sikuistimewa
3.2.2 Menghitungpanjang diagonalpada bangundatar misalpersegi, persegipanjang, belahketupat
1
6
2
7,8
3, 4
9
5
10
Jumlah Soal = 10
Lampiran 28
UJI KOMPETENSISIKLUS 2
Satuan Pendidikan : SMP N 1 Guntur DemakMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : Pythagoras
Kelas/semester : VIII/2Waktu :60 Menit
1.Pada gb di bawah tentukan panjang CD
2.Berdasarkan gb dibawah ini tentukan panjang KL dan KM
3. Tentukan panjang AC berdasarkan gb dibawah ini
A B
C
600
60 0
10 cm
D
M
45 0
L
45 0
K
A
B
CO
60 0
30 0
8 cm5 cm
4.
5
6.
7.
Jika SPR = 60 0 danpanjang PS = 5 cm .Tentukanlah:a. SPRb. PQRc.panjang diagonal PRd.panjang diagonal QS
P
Q
R
S
T600
60 0
14 cm
S
R
Q
P
PQ = 14 cm,
QPS =60 0 ,Tentukan:a.Panjang diagonal SQb.Panjang diagonal PR
4x
3x
50 mLihat gb disampinga. hitung panjang xb.hitung panjang danlebarnya
C
E
D
BA
Liaht gb disampingAE = 5 cm,AB = 8 cm,BC= 8 cma.hiutung panjang BDb.hitung panjang BHc.keliling BDHF
H G
F
8.Hitunglah jari jari ( r ) kerucut gb dibawah ini
9.
Pada gb diatas adalah kubus dengan rusuk 10 cmTentukanlah:a.Panjang BGb. Panjang BHc.Keliling BGHd.Luas BDH
10.Sebuah pesawat terbang sejauh 300km arah selatan,kemudian 225 km ke arahTimur,dan 415 km arah utara.a. Gambar lah dengan sket keterangan di atasb. Berapa selisih arah selatan dan utarac. Tentukan jarak pesawat itu dari tempat semula
.
r
12 cm
13 cm
E
D C
BA
H G
F
Lampiran :28
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI
PERTEMUAN KE- 2
SIKLUS 2
1.AD : CD : AC = 1 : 3 : 2
CD : AC = 3 : 2
CD : 10 = 3 : 2
2CD = 10 3
CD =2
310
= 5 3
2.KL :KM :LM = 1: 1 : 2
KM :LM = 1 : 2
KM : 12 = 1 : 2
2 KM = 12
KM =2
12
= 6 2
Karena ∆ LKM siku siku di K ,KL = KM sehingga
KL = 6 2
3.Misal BO = x maka AO = x 3 , AB = 2x
AB : AO = 2x : x 3
8 : AO = 2x : x 3
2x AO = 8x 3
AO =x
x
2
38= 4 3
BO 2 = AB 2 - AO 2
= 8 2 - (4 3 ) 2
= 64 – 48
= 16
BO = 4
CO 2 = CB 2 - BO 2
= 25 – 16
= 9
CO = 3
Jadi AC = AO +CO
= 4 3 + 3
4.a < SPR = 2x 60 0 =120 0 , b. < PQR =2
120= 60 0
c. PS : PT :ST = d. QS = QT + ST=10 +10
1 : 3 : 2 = = 20 cm
5 : 5 3 : 10
Jadi PR = PT +TR
=5 3 + 5 3
= 10 3
5.PQ : QO : PO =
2 : 1 : 3 =
14 : 7 : 7 3
PR = PO + OR
= 7 3 +7 3
=14 3
QS = QO +OS
=7 + 7
= 14
6a. 50 2 = (4x) 2 - (3x) 2 b. Panjang = 4x 10 = 40 cm
2500 = 16x 2 - 9x 2 Lebar = 3x 10 = 30 cm
2500 = 25 x 2
x 2 =25
2500
=100
x = 10
7.a. BD 2 = AB 2 + AD 2
= 8 2 + 6 2
= 100
BD = 100 =10
b. BH 2 = BD 2 + DH 2
= 10 2 + 5 2
= 125
BH = 5 5
c. Keliling BDHF =10+10+5+5
=30 cm
8.r 2 = 13 2 - 12 2
=169-144
=25
r = 5
9a. panjang BG =10 2 b.panjang BH = 300 =10 3
c.Kel BGH=10 2 +10 +10 3
d.Luas BDH = 10 2 x 10 : 2 = 50 2
10.a
252 km
300 km
D
P
CB
A
415 km
b.Selisih arah utara dan selatan = CD – AB
= 415km-300km
= 115 km
c.Jarak pesawat dari tempat semula adalah AD
AD 2 = AP 2 + DP 2
AD 2 = 252 2 + 115 2
=63504 +13225
=76729
AD = 76729
= 277 km
Lampiran 31
Hasil Analisis Validitas
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 1
N = 33 1320Y r tabel =0,344
150X 543202 Y 50160.22 YYN
7142 X 17424002Y
22502X 6093 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3322500714.33
13201506093.33
r xy = 174240017925602250023562
198000201609
r xy = 501601062
3069
r xy =53269920
3069
r xy =624528,7290
3069
r xy = 0,420
Harga r xy > r tabel atau 0,420 > 0,344 maka butir soal nomor 1 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 2
N = 33 1320Y r tabel =0,344
176X 543202 Y 50160.22 YYN
10122 X 17424002Y
309762X 735 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.33309761012.33
13201767235.33
r xy = 174240017925603097633396
232320238755
r xy = 501602420
6435
r xy =1213875200
6435
r xy =58594,11017
3069
r xy = 0,584
Harga r xy > r tabel atau 0,584 > 0,344 maka butir soal nomor 2 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 3
N = 33 1320Y r tabel =0,344
157X 543202 Y 50160.22 YYN
8532 X 17424002Y
246492X 6524 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324649853.33
13201576524.33
r xy = 174240017925602464928149
207240215292
r xy = 501603500
8052
r xy =000560175
8052
r xy =90566,24913
8052
r xy = 0,608
Harga r xy > r tabel atau 0,608 > 0,344 maka butir soal nomor 3 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 4
N = 33 1320Y r tabel =0,344
103X 543202 Y 50160.22 YYN
3852 X 17424002Y
106092X 4287 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3310609385.33
13201034287.33
r xy = 174240017925601060912705
135960141471
r xy = 501602096
5511
r xy =105135360
5511
r xy =55353,25310
3069
r xy = 0,537
Harga r xy > r tabel atau 0,537 > 0,344 maka butir soal nomor 4 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 5
N = 33 1320Y r tabel =0,344
81X 543202 Y 50160.22 YYN
2812 X 17424002Y
65612X 3393 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.336561281.33
1320813393.33
r xy = 1742400179256065619273
920106969111
r xy = 501602712
5049
r xy =920033136
5049
r xy =35801,66311
3069
r xy = 0,433
Harga r xy > r tabel atau 0,433 > 0,344 maka butir soal nomor 5 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 6
N = 33 1320Y r tabel =0,344
122X 543202 Y 50160.22 YYN
4842 X 17424002Y
148842X 4396 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.334396122.33
13201224396.33
r xy = 17424001792560439615972
161040162888
r xy = 501601088
1848
r xy =54574080
1848
r xy =427157,3877
1848
r xy = 0,250
Harga r xy < r tabel atau 0,250 < 0,344 maka butir soal nomor 6 tidak valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 7
N = 33 1320Y r tabel =0,344
156X 543202 Y 50160.22 YYN
7562 X 17424002Y
243362X 6316 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324336156.33
13201566316.33
r xy = 174240017925602433694824
920205428208
r xy = 50160612
5082
r xy =97920306
2508
r xy =368570,5405
2508
r xy = 0,453
Harga r xy > r tabel atau 0,453 > 0,344 maka butir soal nomor 7 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 8
N = 33 1320Y r tabel =0,344
158X 543202 Y 50160.22 YYN
8242 X 17424002Y
249642X 6329 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324964824.33
13201586329.33
r xy = 174240017925602496427192
208560208857
r xy = 501602228
297
r xy =111756480
297
r xy =49375,10571
297
r xy = 0,028
Harga r xy < r tabel atau 0,028 < 0,344 maka butir soal nomor 8 tidak valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 9
N = 33 1320Y r tabel =0,344
121X 543202 Y 50160.22 YYN
5412 X 17424002Y
146412X 5047 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3314641541.33
13201215047.33
r xy = 174240017925601464117853
159720166551
r xy = 501603212
6831
r xy =920113161
6831
r xy =06582,12693
6831
r xy = 0,538
Harga r xy > r tabel atau 0,538 > 0,344 maka butir soal nomor 9 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 10
N = 33 1320Y r tabel =0,344
96X 543202 Y 50160.22 YYN
3462 X 17424002Y
92162X 3938 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.339216346.33
1320963938.33
r xy = 17424001792560921611418
126720129954
r xy = 501602202
3234
r xy =110452320
3234
r xy =62987,10509
3234
r xy = 0,308
Harga r xy < r tabel atau 0,308 < 0,344 maka butir soal nomor 10 tidak valid
Lampiran 32
Hasil Analisis Daya Beda
Soal Uji Coba Siklus 2
Untuk menghitung Daya pembeda digunakan rumus :
1
22
21
ii nn
xx
MLMHt
Daya pembeda dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel dengan dk
11 2 nni dan taraf signifikan 5 %
Butir soal no. 1
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,4442 A-4245 3 0,4443 A-4117 2 0,1114 A-4353 2 0,1115 A-4295 2 0,1116 A-4365 2 0,1117 A-4308 2 0,1118 A-4203 2 0,1119 A-4378 3 0,444
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0122 A-4256 2 0,0123 A-4361 1 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 2 0,012
21 2,000
MH 2,33 17 0,889
ML 1,89
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 1,89 889,022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889.0000,2
89,133,2
t
72
889,2
44,0t
040125,0
44,0t
200312256.0
44,0t
t = 2,197
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.
Butir soal no. 2
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 24 A-4353 25 A-4295 26 A-4365 27 A-4308 28 A-4203 29 A-4378 3
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 22 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 25 A-4263 26 A-4267 27 A-4306 28 A-4339 29 A-4258 2
21 2,000
MH 2,33 18 0
ML 2,00
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,33 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 2,00 022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
0000,2
00,233,2
t
72
000,2
33,0t
027777777,0
33,0t
166666664.0
33,0t
t = 1,980
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 1 signifikan.
Butir soal no. 3
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 42 A-4245 43 A-4117 34 A-4353 45 A-4295 46 A-4365 47 A-4308 38 A-4203 39 A-4378 3
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 32 A-4256 23 A-4361 24 A-4330 15 A-4263 26 A-4267 37 A-4306 18 A-4339 19 A-4258 1
32
MH 3,56 16 0,889
ML 1,78
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,56 222,221X = jumlah kelompok atas
ML = 1,78 556,522X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
556,5222,2
78,156,3
t
72
778,7
78,1t
108027777,0
78,1t
328675793.0
78,1t
t = 5,416
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 3 signifikan.
Butir soal no. 4
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,79212 A-4245 4 0,79213 A-4117 3 0,01214 A-4353 3 0,01215 A-4295 4 0,79216 A-4365 3 0,0121
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,01212 A-4256 2 0,01213 A-4361 3 1,23214 A-4330 1 0,79215 A-4263 2 0,01216 A-4267 2 0,0121
7 A-4308 2 1,23218 A-4203 2 1,23219 A-4378 3 0,2321
7 A-4306 2 0,01218 A-4339 1 0,79219 A-4258 2 0,0121
28 4,889
MH 3,11 17 2,889
ML 1,89
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,11 889,421X = jumlah kelompok atas
ML = 1,89 889,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889.2889,4
89,111,3
t
72
779,7
22,1t
108041666,0
22,1t
328696921.0
22,1t
t = 3,712
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 4 signifikan.
Butir soal no. 5
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH ) No Kode ( x1 ) ( x1-MH )
1 A-4210 4 0,1112 A-4245 4 0,1113 A-4117 4 0,1114 A-4353 4 0,1115 A-4295 3 0,4446 A-4365 4 0,1117 A-4308 4 0,1118 A-4203 3 0,4449 A-4378 3 0,444
1 A-4181 3 0,4442 A-4256 4 2,7783 A-4361 4 2,7784 A-4330 2 0,1115 A-4263 2 0,1116 A-4267 2 0,1117 A-4306 1 1,7788 A-4339 2 0,1119 A-4258 1 1,778
33 2,000
MH 3,67 21 10,000
ML 2,33
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,67 000,221X = jumlah kelompok atas
ML = 2,33 000,1022X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,10000,2
33,267,3
t
72
12
34,1t
16666666,0
34,1t
408248289.0
34,1t
t = 3,282
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 5 signifikan.
Butir soal no. 6
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 4 0,0122 A-4245 4 0,0123 A-4117 4 0,0124 A-4353 4 0,0125 A-4295 4 0,0126 A-4365 4 0,0127 A-4308 4 0,0128 A-4203 4 0,0129 A-4378 3 0,790
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 3 0,7902 A-4256 2 0,0123 A-4361 3 0,7904 A-4330 2 0,0125 A-4263 2 0,0126 A-4267 2 0,0127 A-4306 2 0,0128 A-4339 2 0,0129 A-4258 1 1,235
35 0,889
MH 3,89 19 2,889
ML 2,11
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,89 889,021X = jumlah kelompok atas
ML = 2,11 889,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
889,2889,0
11,289,3
t
72
778,3
78,1t
052472222,0
78,1t
22906816.0
78,1t
t = 7,771
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 6 signifikan.
Butir soal no. 7
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0122 A-4245 3 0,0123 A-4117 4 0,7904 A-4353 3 0,0125 A-4295 3 0,0126 A-4365 3 0,0127 A-4308 3 0,0128 A-4203 3 0,0129 A-4378 3 0,012
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 2 0,0002 A-4256 2 0,0003 A-4361 3 1,0004 A-4330 2 0,0005 A-4263 2 0,0006 A-4267 2 0,0007 A-4306 2 0,0008 A-4339 2 0,0009 A-4258 1 1,000
28 0,889
MH 3,11 18 2,000
ML 2,00Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,11 889,021X = jumlah kelompok atas
ML = 2,00 000,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,2889,0
00,211,3
t
72
889,2
11,1t
040125,0
11,1t
200312256,0
11,1t
t = 5,541
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 7 signifikan.
Butir soal no. 8
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 32 A-4245 33 A-4117 44 A-4353 35 A-4295 26 A-4365 37 A-4308 38 A-4203 29 A-4378 2
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-41812 A-42563 A-43614 A-43305 A-42636 A-42677 A-43068 A-43399 A-4258
25 3,556
MH 2,78 15 2,000
ML 1,67
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas
ML = 1,67 000,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
000,2556,3
67,178,2
t
72
556,5
11,1t
077166666,0
11,1t
277788887,0
11,1t
t = 3,996
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 8 signifikan.
Butir soal no. 9
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0002 A-4245 3 0,0003 A-4117 3 0,0004 A-4353 3 0,0005 A-4295 3 0,0006 A-4365 3 0,0007 A-4308 3 0,0008 A-4203 3 0,0009 A-4378 3 0,000
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,1982 A-4256 1 0,1983 A-4361 1 0,1984 A-4330 2 0,3095 A-4263 2 0,3096 A-4267 1 0,1987 A-4306 2 0,3098 A-4339 2 0,3099 A-4258 1 0,198
27 0,000
MH 3,00 13 2,222
ML 1,44
Dari data diatas diperoleh :
MH = 3,00 000,021X = jumlah kelompok atas
ML = 1,44 222,222X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
222,20
44,100,3
t
72
222,2
56,1t
030861111,0
56,1t
175673307,0
56,1t
t = 8,877
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 9 signifikan.
Butir soal no. 10
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,0492 A-4245 3 0,0493 A-4117 3 0,0494 A-4353 4 1,4945 A-4295 3 0,0496 A-4365 2 1,4947 A-4308 2 1,4948 A-4203 3 0,0499 A-4378 2 1,494
No Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4181 1 0,0492 A-4256 1 0,0493 A-4361 0 0,6054 A-4330 2 1,4945 A-4263 1 0,0496 A-4267 1 0,0497 A-4306 1 0,0498 A-4339 0 0,6059 A-4258 0 0,605
25 3,566
MH 2,78 7 3,566
ML 0,78
Dari data diatas diperoleh :
MH = 2,78 556,321X = jumlah kelompok atas
ML = 0,78 566,322X = jumlah kelompok bawah
N = 9
Jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
199
566,3566,3
78,078,2
t
72
132,7
2t
099055555,0
2t
314730924,0
2t
t = 6,355
Dari table distribusi t untuk = 5 % dan dk = ( 9 – 1 ) + ( 9 – 1 ) = 16 diperoleh
ttable = 1,75 karena thitung > ttable maka daya beda no 10 signifikan.
Lampiran 33
Hasil Analisis Reliabilitas
Soal Uji Coba Siklus 2
Reliabilitas digunakan rumus Alpha Yaitu :
2
2
11 11 i
i
n
nr
dengan
NN
XX n
n
22
21
)(
Dari hasil yang diperoleh
14321X 4489
2
1 X
15422X 4900
2
2 X
24123X 7056
2
3 X
22824X 6889
2
4 X
34625X 10404
2
5 X
33326X 10201
2
6 X
21827X 6724
2
7 X
17228X 5184
2
8 X
17129X 5041
2
9 X
137210X 3481
2
10 X
Mencari Varians
NN
XX
212
121
)(
=33
33
)4489(143
=33
030303,136143
=33
96969697,6
= 0,211
NN
XX
222
222
)(
=33
33
)4900(154
=33
4848485,148154
=33
515151515,5
= 0,167
NN
XX
232
323
)(
=33
33
)7059(241
=33
8181818,213241
=33
18181818,27
= 0,824
NN
XX
242
424
)(
=33
33
)6889(228
=33
75757578,208228
=33
24242424,19
= 0,583
NN
XX
252
525
)(
=33
33
)10404(346
=33
2727273,315346
=33
72727273,30
= 0,931
NN
XX
262
626
)(
=33
33
)10201(333
=33
1212121,309333
=33
87878788,23
= 0,724
NN
XX
272
727
)(
=33
33
)6724(218
=33
7575758,203218
=33
24242424,14
= 0,432
NN
XX
282
828
)(
=33
33
)5184(172
=33
0909091,157172
=33
90909091,14
= 0,452
NN
XX
292
929
)(
=33
33
)5041(171
=33
7575758,152171
=33
24242424,18
= 0,553
NN
XX
2102
10210
)(
=33
33
)3481(137
=33
4848485,105137
=33
51515152,31
= 0,955
Maka :
212
211
210
29
28
27
26
25
24
23
22
21
= 0.211 + 0,167 + 0,824 + 0,583 + 0,931 + 0,724 + 0,432 + 0.452 +
0,553 + 0,955 + 1,253 + 1,432
= 8,515
Untuk varians total
NN
YY
t
2
2
2 =33
33
171571622916
=33
36364,2168822916
=33
63636,1227
= 37,201
Dimaksukkan kerumus alpha diperoleh :
2
2
11 11 t
t
n
nr
201,37
515,81
19
911r
2275443,018
911
r
771108303,0125,111 r
867,011 r reliabilitas sangat tinggi
Lampiran 34
Hasil Analisis Taraf Kesukaran
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus menghitung tingkat kesukaran
%100N
FP
Keterangan :
P = Tingkat Kesukaran
F = Banyak siswa yang menjawab salah
N = jumlah siswa
Tolak ukur taraf kesukaran
Jika 0 % < P 27 % butir soal mudah
Jika 27 % < P 72 % burir soal sedang
Jika 72 % < P 100 % butir soal sukar
Perhitungan soal no 1 sampai 12No F N Rumus P Keterangan1 29 33
%10033
29
88 % sukar
2 28 33%100
33
28
85 % sukar
3 28 33%100
33
28
85 % sukar
4 30 33%100
33
30
91 % sukar
5 18 33%100
33
18
55 % sedang
6 21 33%100
33
21
64 % sedang
7 31 33%100
33
31
94 % sukar
8 30 33%100
33
30
91 % sukar
Kriteria Penilaian :
> 75% = Sangat Baik
56%-75% = Baik
35% - 55% = Cukup
< 35% = Kurang
Skor Penilaian : %100XN
n
n : Jumlah skor
N : Skor Maksimal Yang Ingin dicapai
% : Tingkat Prosentase yang ingin dicapai
Analisis Observasi guru pada siklus 2 yaitu :
N = 55
N = 60 maka prosentase diperoleh
%10060
55X
= 91,67% tergolong kategori Sangat Baiik
Artinya Guru dalam menyampaikan materi pokok bahasan Dalil Phytagoras
SANGAT BAIK