Upload
hilmy-pamungkas
View
216
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Matematika
Citation preview
Sampling Motion Governed by Newtons Laws
Disusun oleh:Maruli Manurung 1211100063M. Hilmi Pamungkas 1211100109
Contoh 2.4-1(halaman 83)Misalkan diberikan sistem kontinu, sebagai berikut:
x =
[0 10 0
]x+
[0
1/m
]u+ w (1)
Jika u(t) = mg adalah konstan dan x = [d s]T dengan d adalah posisi dan s adalahkecepatan. Kemudian subsitusikan ke persamaan (1), sehingga menjadi[
ds
]=
[0 10 0
] [ds
]+
[0
1/m
]mg[
ds
]=
[s0
]+
[0g
]
dari persamaan di atas dapat ditulis, sebagai berikut
d = s
s = g
Kemudian, kedua persamaan di atas diintegralkan t0s() d =
t0g d
s()t0
= gt0
s(t) s(0) = g(t 0)s(t) s(0) = gt
s(t) = s(0) + gt (2)
dan t0d() d =
t0s() d
karena s(t) = s(0) + gt, maka
t0d() d =
t0
(s(0) + g) d
d()t0
= [s(0) +1
2g 2]
t0
d(t) d(0) = s(0)(t 0) + 12g(t2 02)
d(t) d(0) = s(0)t+ 12gt2
d(t) = d(0) + s(0) +1
2gt2 (3)
1
Untuk input gaya u(t) = F = mg. Persamaan (1) adalah formula Hukum NewtonF = ma, dengan d sebagai posisi dan s sebagai kecepatan.
Misal x(0) (x0, p0), w (0, Q) dan posisi dari d(t) dibuat sedemikian sehinggaz =
[1 0
]x+ v (4)
Measurement noise v adalah (0, r) dan tidak berkorelasi.Jika pengukuran dibuat pada interval T unit, maka sistem dapat didiskritisasi dengan
cepat dengan mengasumsikan bahwa A adalah nilpotent (An = 0), jika A =
[0 10 0
]dengan n = 2 sedemikian sehingga A2 = 0, sehingga barisan untuk matrik sistem sampelberhingga.
Dari persamaan (2.4-6) dan (2.4-10), diketahui penyelesaian dari sistem ini yaitu:
xk+1 = ASxk +B
Suk + wk
zk = Hxk + vk
dengan
AS = eAT
BS = T0eAB d
Terlebih dahulu akan dicari nilai dari AS dan BS. Akan dicari nilai dari AS. KarenaAS = eAT , maka dengan menggunakan deret taylor di sekitar t = 0, diperoleh
AS = eAT
= eA.0 + AeA.0T + A2eA.0T 2
2!+ A3eA.0
T 3
3!+ ...
= I + AT + A2T 2
2!+ A3
T 3
3!+ ...
bila A =
[0 10 0
]dengan n = 2 sedemikian sehingga A2 = 0 sehingga diperoleh
AS = I + AT
=
[1 00 1
]+
[0 10 0
]T
AS =
[1 T0 1
](5)
dan selanjutnya akan dicari nilai dari BS
BS = T0eAB d
= BA1(eA )T0
= BA1(eAT eA.0)= BA1(eAT I)= BA1(I + AT + A2
T 2
2!+ A3
T 3
3!+ ... I)
= BT + ABT 2
2!+ A2B
T 3
3!+ ...)
2
jika A =
[0 10 0
], B =
[0
1/m
]dan karena A2 = 0 maka diperoleh
BS = BT + ABT 2
2!
=
[0
1/m
]T +
[0 10 0
] [0
1/m
]T 2
2!
=
[0
T/m
]+
[T 2/m
0
]2!
=1
m
[0T
]+
1m
[T 2
0
]2
BS =1
m
[T 2/2T
](6)
Kemudian akan dicari noise covarian dari QS dan RS dengan menggunakan persamaan(2.4-9) dan (2.4-15) maka diperoleh
QS = T0eAGQGT eA
T d
= GQGT T0e(A+A
T ) d
= GQGT (A+ AT )1e(A+AT )T0
= GQGT (A+ AT )1(e(A+AT )T I)
= GQGT (A+ AT )1[I + (A+ AT )T +(A+ AT )2T 2
2!+ ... I]
= GQGTT +(AGQGT +GQGTAT )T 2
2!+A2GQGT + 2AGQGTAT +GQGT (AT )2
3!+ ...
Karena A2 = 0, (AT )2 = 0, G = 1 dan misalkan Q =
[q1 q2q3 q4
], maka diperoleh
QS = QT +(AGQGT +GQGTAT )T 2
2!+
2AGQGTAT
3!
= QT +(AQ+QAT )T 2
2+AQAT
3
QS =
[q1 q2q3 q4
]T +
[q2 q2/2q4/2 0
]T 2 +
[q4/3 0
0 0
]T 3 (7)
Sementara RS = RT
dari persamaan (2.4-15), sehingga untuk versi sampel dari persamaan(1) dan (4) adalah
xk+1 =
[1 T0 1
]xk +
1
m
[T 2/2T
]uk +
[01
]wk (8)
zk =[
1 0]
+ vk (9)
dengan noise covariance QS dan RS seperti di atas.
3