Upload
others
View
32
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Pada dasarnya sambungan gigi berfungsi untuk meneruskan gaya-gaya desak.
tm
lmh
S.
a
tm1
lm1h
S.
b
lm2
tm2
1. Pada sambungan gigi, gesekan antara kayu dengan kayu didalam perhitungan harus diabaikan. Untuk sambungan gigi tunggal (gambar a), dalamnya gigi tidak boleh melebihi nilai batas, yaitu :
o
m
o
m
untukht
untukht
60 6
1
50 4
1
Untuk antara 50o dan 60o interpolasi linear.
Gigi dibuat menurut garis bagi
Panjang kayu muka lm harus dihitung :
lm 15 cm,
Dengan
lm = Panjang kayu di muka sambungan gigi. h = tinggi batang mendatar
S = Gaya batang diagonal. tm = Tinggi gigi miring.
𝜏 //= Tegangan ijin geser batang horisontal tv = Tinggi gigi vertikal.
b = lebar batang mendatar β = Garis Bagi sudut luar
α = Sudut antara batang diagonal dan horisontal.
Gaya S diuraikan menurut arah kemiringan gigi dan tegak lurus kemiringan giginya, sebagai berikut; Tetapi karena pada batang diagonal N membentuk sudut 1/2 α dengan arah serat maka
𝜎 𝑑𝑠 = 𝜎 𝑑𝑠 1/2𝛼 = 𝜎 𝑑𝑠// − 𝜎 𝑑𝑠// − 𝜎 𝑑𝑠┴ sin1
2𝛼
Dengan rumusan tersebut tm dihitung lalu diperiksa
apakah memenuhi syarat pada PKKI mengenai
besarnya terhadap tinggi balok h
Kemudian dihitung panjang kayu muka lm sesuai
PKKI (syarat 1)
Apabila tm melampaui batas yang disyaratkan, dapat diatasi dengan beberapa cara : 1.Memakai sambungan gigi rangkap 2.Memperlebar balok pada tempat sambungan 3.Mempertinggi balok pada bagian ujung (lm) 4.Menggunakan pelat kokot pada sambungan
2. Untuk sambungan dengan gigi rangkap, dalamnya gigi kedua harus memenuhi syarat seperti pada sambungan gigi tunggal. Selain itu tm2 - tm1 1 cm.
Dua buah balok kayu jati berukuran 10 x 14 cm akan disambung dengan sambungan gigi. Diketahui sudut antara kedua balok adalah 35o
Gaya tekan yang bekerja S = 2,5 ton Rencanakan sambungan gigi (tm dan lm) Jika kondisi struktur terlindung dan beban permanen