83
BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Ayat (4), Pasal 10 Ayat (4), Pasal 17 Ayat (3), Pasal 21 Ayat (4), Pasal 49, Pasal 61 Ayat (3), Pasal 64, Pasal 70 dan Pasal 75 Ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung, perlu diatur dengan Peraturan Bupati ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala Kampung. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; 2. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; SALINAN SALINAN

SALINANSALINAN - jdih.beraukab.go.id

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

- 1 -

BUPATI BERAU

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI BERAU

NOMOR 35 TAHUN 2015

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BERAU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Ayat (4), Pasal 10 Ayat (4), Pasal 17 Ayat (3), Pasal 21 Ayat

(4), Pasal 49, Pasal 61 Ayat (3), Pasal 64, Pasal 70 dan Pasal 75 Ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung, perlu diatur

dengan Peraturan Bupati ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a di atas, perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7

Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala Kampung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan

Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai

Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ;

2. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor

126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;

SALINAN SALINAN

- 2 -

4. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5495);

5. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5717)

7. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Berau (Lembaran

Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung (Lembaran Daerah

Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BERAUTENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAUNOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPALA

KAMPUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Bupati adalah Bupati Berau.

2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau.

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Berau.

4. Kampung adalah sebutan nama lain dari desa yang berada di wilayah Kabupaten Berau sesuai dengan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Berau

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penetapan Kampung di Kabupaten Berau.

- 3 -

5. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untukmengaturdan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

6. PemerintahanKampungadalahpenyelenggaraanurusanpemerintahandan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dibantu

perangkatKampung sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Kampung.

8. Kepala Kampung adalah Kepala Pemerintahan Kampung yang memimpin

penyelenggaraan Pemerintahan Kampung.

9. Badan Permusyawaratan Kampung yan selanjutnya disingkat BPKadalah

lembagayang melaksanakan fungsi pemerintahan yanganggotanya merupakan wakil dari penduduk Kampungberdasarkanketerwakilan

wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

10. Musyawarah Kampung adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan

Kampung, PemerintahKampung,danunsur masyarakat yang diselenggarakanoleh Badan PermusyawaratanKampunguntuk menyepakati

hal yangbersifat strategis.

11. PeraturanKampungadalahperaturanperundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Kampungsetelah dibahas dan disepakati bersama Badan

Permusyawaratan Kampung.

12. Panitia Pemilihan Kepala Kampung yang selanjutnya disebut Panitia

Pemilihan adalah Panitia yang dibentuk oleh BPK untuk menyelenggarakan

proses Pemilihan Kepala Kampung.

13. Panitia Pemilihan Kepala Kampung Tingkat Kecamatan yang selanjutnya

disebut Panitia PemilihanKecamatan adalah Panitia yang dibentuk oleh Camat untuk memfasilitasi dan mengkoordinasi penyelenggaraan Pemilihan

Kepala Kampung.

14. Panitia Pemilihan Kepala Kampung Tingkat Kabupaten yang selanjutnya

disebut Panitia Pemilihan Kabupaten adalah panitia yang dibentuk Bupati pada tingkat Kabupaten dalam mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala

Kampung.

15. Penjaringan adalah suatu tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia

Pemilihan untuk mendapatkan Bakal Calon Kepala Kampung.

16. Penyaringan adalah suatu tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan untuk mendapatkan Calon Kepala Kampung dari Bakal Calon

Kepala Kampung.

17. Bakal Calon Kepala Kampung yang selanjutnya Bakal Calon adalah Warga Negara Indonesia yang mendaftarkan diri untuk menjadi Calon Kepala

Kampung yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan.

18. Calon Kepala Kampung adalah bakal calon Kepala Kampung yang telah

ditetapkan oleh panitia pemilihan sebagai calon yang berhak dipilih menjadi

Kepala Kampung.

19. Calon Kepala Kampung Terpilih adalah calon Kepala Kampung yang memperoleh suara terbanyak dalam pelaksanaan pemilihan Kepala

Kampung.

- 4 -

20. Penjabat Kepala Kampung adalah seorang pejabat yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas, hak dan wewenang serta

kewajiban Kepala Kampung dalam kurun waktu tertentu.

21. Pemilihan Kepala Kampung yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah

pelaksanaan kedaulatan rakyat di kampung dalam rangka memilih Kepala

Kampung yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

22. Pemilih adalah pendudukKampung setempat dan telah memenuhi

persyaratan untuk menggunakan hak pilih dalam pemilihan Kepala

Kampung.

23. Daftar Pemilih Sementara yang selanjutnya disebut DPS adalah daftar pemilih yang disusun berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap Pemilihan

Umum terakhir yang telah diperbaharui dan dicek kembali atas

kebenarannya serta ditambah dengan pemilih baru.

24. Daftar Pemilih Tambahan adalah daftar pemilih yang disusun berdasarkan

usulan dari pemilih karena yang bersangkutan belum terdaftar dalam Daftar

Pemilih Sementara.

25. Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disingkat DPT adalah daftar pemilih yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan sebagai dasar penentuan

identitas pemilih dan jumlah pemilih dalam pemilihan Kepala Kampung.

26. Daftar Pemilih Tetap Tambahan adalah DPT ditambah dengan Daftar Pemilih yang namanya tercantum dalam DPS atau Daftar Pemilih Tambahan, namum

namanya tidak tercantum dalam DPT.

27. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Calon Kepala

Kampung untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka mendapatkan

dukungan.

28. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat

dilaksanakannya pemungutan suara.

29. LembagaKemasyarakatan Kampung adalah LembagaKemasyarakatan adalah

lembagayangdibentuk oleh masyarakat sesuaidengan kebutuhan dan

merupakan mitra PemerintahKampung dalam memberdayakan masyarakat.

BAB II

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

Pasal 2

(1) Pemilihan Kepala Kampung dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Berau secara bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali

dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.

(2) Pemilihan Kepala Kampung bergelombang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dengan interval waktu paling lama 2 (dua) tahun.

(3) Penentuan gelombang Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan

olehBupati.

(4) Penentuan Haridan tanggal Pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung

serentak ditetapkan oleh Bupati.

- 5 -

BAB III

PANITIA PEMILIHAN KABUPATEN DAN

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

Pasal 3

(1) Dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan pemilihan kepala kampung atau pemilihan kepala kampung antarwaktu, Bupati membentuk Panitia

Pemilihan Kabupaten.

(2) Panitia Pemilihan Kabupaten sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

(3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada

Bupati.

Pasal 4

Panitia pemilihan kepala Kampung Kabupaten mempunyai tugas meliputi:

a. merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua tahapan

pelaksanaan pemilihan tingkat Kabupaten;

b. melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan kepala kampung

terhadap panitia pemilihan kepala kampung tingkat kampung;

c. memfasilitasi pencetakan surat suara dan pembuatan kotak suara serta

perlengkapan pemilihan lainnya;

d. menyampaikan surat suara dan kotak suara dan perlengkapan pemilihan

lainnya kepada panitia pemilihan;

e. menerima laporan pelanggaran terhadap penyelenggaraan pemilihan kepala

kampung;

f. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan Kepala Kampung

tingkat Kabupaten;

g. merekomendasikan kepada Bupati terhadap penyelesaian permasalahan

terkait pemilihan;

h. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan tingkat

Kabupaten; dan

i. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan dengan Keputusan

Bupati.

Pasal 5

(1) Susunan Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud

pada pasal 3 ayat (1) terdiri dari :

a. Ketua : Asisten Pemerintahan;

b. Wakil Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Kampung;

c. Sekretaris : Kepala Bidang Pemerintahan Kampung/Kelurahan;

d. Anggota :

1. Inspektorat;

2. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

- 6 -

3. Satuan Polisi Pamong Praja;

4. Bagian Tata Pemerintahan

5. Bagian Hukum dan Perundang-Undangan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya panitia Pemilihan tingkat kabupaten dibantu unsur pelaksana yang tergabung dalam keanggotaan dan

Sekretariat, yang ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 6

(1) Dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan pemilihan kepala kampung

atau pemilihan kepala kampung antarwaktu di Kecamatan, Camat

membentuk Panitia Pemilihan Kecamatan.

(2) Panitia Pemilihan Kecamatan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Camat.

(3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada

Camat, dan selanjutnya Camat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Bupati.

Pasal 7

Panitia pemilihan kepala Kampung Kecamatan mempunyai tugas meliputi:

a. merencanakan, mengkoordinasikandan menyelenggarakan semua tahapan

pelaksanaan pemilihan kepala kampung di tingkat Kecamatan;

b. fasilitasi pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan kepala

kampung terhadap panitia pemilihan kepala kampung tingkat kampung;

c. menerima laporan pelanggaran terhadap penyelenggaraan pemilihan kepala

kampung;

d. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemilihan Kepala Kampung

tingkat Kecamatan;

e. merekomendasikan kepada Panitia Pemilihan Kabupaten terhadap

penyelesaian permasalahan terkait pemilihan;

f. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan kepala kampung

tingkat kecamatan; dan

g. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan dengan Keputusan

Camat.

Pasal 8

(1) Susunan Panitia Kecamatan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1)

terdiri dari :

a. Ketua : Camat;

b. Sekretaris : Sekretaris Kecamatan;

c. Anggota :

1. Kepala Kepolisian Sektor;

2. Komandan Rayon Militer;

- 7 -

3. Kepala Seksi Pemerintahan pada Kecamatan; dan

4. KepalaSeksiKetentraman dan KetertibanUmumpada

kecamatan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya panitia Pemilihan Kecamatan dapat

dibantu unsur pelaksana yang tergabung dalam keanggotaan dan

Sekretariat yang ditetapkan Camat.

(3) Biaya untuk Panitia Pemilihan Kecamatan dibebankan pada Anggaran

Kecamatan.

BAB IV

TAHAPAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

Bagian Kesatu

Tahap Persiapan

Paragraf 1

Pemberitahuan Akhir Masa Jabatan Kepala Kampung

Pasal 9

(1) BPK mengadakan rapat membahas pemberitahuan Kepala Kampung

tentang akhir masa jabatan Kepala Kampung paling lama 6 (enam)

bulan sebelum berakhir jabatan.

(2) Pemberitahuanakhir masa jabatankepadaKepala Kampungsebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis dan ditandatangani

oleh Ketua BPKdisampaikan kepada Bupati melalui Camat.

(3) Dalam hal Ketua BPK berhalangan, maka surat pemberitahuan

ditandatangani oleh Wakil Ketua BPK.

(4) Camat meneruskan pemberitahuan BPK sebagaimana dimaksud ayat (1)

kepada Bupati.

Paragraf 2

Pembentukan Panitia Pemilihan

Pasal 10

(1) BPK mengadakan rapat pembentukan dan pemilihan anggota panitia

pemilihansetelahpemberitahuanakhirmasa jabatankepada KepalaKampung.

(2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh Panitia

Pemilihan Kecamatan.

(3) Panitia pemilihan dipilih dan berasal dari :

a. unsur perangkat Kampung;

b. pengurus Lembaga Kemasyarakatan Kampung; dan

c. tokoh masyarakat.

(4) Hasil rapat pembentukan panitiapemilihan dituangkan dalam berita acara

rapat BPK.

(5) Pembentukan anggota panitia pemilihan oleh BPK dilaksanakan atas azas

netralitas dan profesionalisme.

- 8 -

Pasal 11

Jumlah Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) sebagai berikut :

a. Kampung dengan jumlah pemilih sampai dengan 1000 (seribu) orang,

jumlah panitia pemilihan paling banyak 15 (lima belas) orang.

b. Kampung dengan jumlah pemilih 1001 (seribu satu) orang sampai dengan 2000 (dua ribu) orang, jumlah panitia pemilihan paling banyak 20 (dua

puluh) orang.

c. Kampung dengan jumlahpemilih diatas2000(duaribu) orang, jumlah

panitia pemilihan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang.

Pasal 12

Susunan Panitia Pemilihan ditetapkan dengan Keputusan BPK paling lambat 10

(sepuluh) hari setelah pemberitahuan akhir masa jabatan Kepala Kampung.

Pasal 13

(1) Masa jabatan panitia pemilihan adalah terhitung sejak ditetapkan sampai

dengan dilantiknya Kepala Kampung.

(2) Struktur Kepanitiaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 terdiri atas :

a. Ketua sejumlah 1 (satu) orang dan/atau Wakil Ketua sejumlah 1 (satu)

orang;

b. Sekretaris sejumlah 1 (satu) orang;

c. Bendahara sejumlah 1 (satu) orang;

d. Seksi.

(3) Jumlah Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf ddisesuaikan

dengan situasi, kondisi dan kebutuhan maising-masing kampung, seperti :

a. Seksi penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala Kampung;

b. Seksi pendaftaran dan pendataan pemilih;

c. Seksi perlengkapan; dan

d. Seksi Keamanan.

(4) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat terdiri dari beberapa

anggota sesuai dengan kebutuhan

Pasal 14

Panitia Pemilihan mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi dan

mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan;

b. Merencanakandanmengajukanbiaya pemilihan kepada Bupati melalui

Camat.

c. Melakukan pendaftaran dan penetapan pemilih;

d. mengadakan penjaringan Bakal Calon yang meliputi kegiatan :

- 9 -

1. mengumumkan lowongan jabatan Kepala Kampung;

2. menerima berkas pendaftaran pencalonan;

e. Melaksanakan penyaringan Bakal Calon Kepala Kampung meliputi kegiatan

:

1. meneliti persyaratan administrasi Bakal Calon;

2. menelitikeabsahan, keaslian dan/atau asal usul persyaratan

administrasi Bakal Calon;

3. menetapkan Bakal Calon yang memenuhi persyaratan administrasi;

4. mengumumkan Bakal Calon yang memenuhi persyaratan

administrasi;

5. menyelenggarakan penyaringan Bakal Calon Kepala Kampung melalui

Pemilihan langsung, dalam hal Bakal Calon Kepala Kampung yang

memenuhi persyaratan lebih dari 5 (lima) orang;

f. menetapkan Calon Kepala Kampung yang telah memenuhi persyaratan;

g. menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan;

h. menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;

i. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tempat pemungutan

suara;

j. melaksanakan pemungutan suara;

k. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan

hasil pemilihan;

l. menetapkan calon Kepala Kampung terpilih; dan

m. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan;

n. melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan Pemilihan Kepala

Kampung.

Pasal 15

(1) Apabila diantara anggota Panitia Pemilihan berhenti, maka diganti dari

unsur yang sama dituangkan dalam Keputusan BPK.

(2) Anggota Panitia Pemilihan berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

karena :

a. meninggal dunia;

b. atas pemintaan sendiri; dan

c. diberhentikan.

(3) Anggota Panitia Pemilihan diberhentikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf c karena :

a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutanatau berhalangan

tetap;

b. berstatus tersangka dalam tindak pidana;

c. mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon;

- 10 -

Paragraf 3

Penyampaian Laporan Akhir Masa Jabatan Kepala Kampung

Pasal 16

Kepala Kampungmenyampaikan Laporan akhir masa jabatan kepada Bupati dalamjangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah menerima pemberitahuan

akhir masa jabatan dari BPK.

Paragraf 4

Biaya Pemilihan

Pasal 17

(1) Penganggaran biaya pemilihan kepala Kampungdibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.

(2) Biaya pemilihan yang dibebankan pada APBD Kabupaten Berau digunakan

untuk membiayai :

a. Pengadaan surat suara;

b. Kotak suara;

c. Kelengkapan peralatan lainnya;

d. Honorarium panitia; dan

e. Biaya pelantikan.

Pasal 18

(1) Pemerintah Kampung dapat menyediakan dana pendukung yang berasal dari sumber pendapatan kampung untuk membiayai selain sebagaimana

dimaksud Pasal 17ayat (2).

(2) Penganggaran sebagaimana dimaskud ayat (1) ditetapkan dalam APB

Kampung.

Paragraf 5

Penetapan Tempat Pemungutan Suara

Pasal 19

(1) Panitia pemilihan menetapkan jumlah TPS dengan keputusan panitia.

(2) TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dibagi berdasarkan

RT/gabungan RT atau wilayah.

(3) Pembagian TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan atas dasar keseimbangan jumlah penduduk.

(4) Panitia dapat membagi TPS sebagaimana dimaksud pada ayat(1)

berdasarkan pembagian jumlah pemilih secara merata.

- 11 -

Paragraf 6

Penetapan Daftar Pemilih Sementara dan

Daftar Pemilih Tambahan

Pasal 20 (1) Panitia pemilihan melaksanakan pendataan pemilih atau menerima

pendaftaran terhadap pemilih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Penduduk Kampung Warga Negara Republik Indonesia yang pada hari

pemungutan suara pemilihan Kepala Kampung telah mencapai usia 17

(tujuh belas) tahun atau sudah/ pernah kawin;

b. penduduk Kampung setempat yang dibuktikan dengan Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dan/atau Kartu Keluarga (KK);

c. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan Putusan Pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap; dan

d. nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ ingatannya.

e. berdomisili di kampung sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya DPS yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau

surat keterangan penduduk.

(2) Setelah pendataan pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), panitia pemilihan menyusun DPS untukmasing-masing TPS dan ditetapkan dengan

Keputusan Panitia Pemilihan.

(3) DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan kepada

masyarakat Kampung dengan ditempel pada papan pengumuman di tingkat Kampung, rukun tetangga,dan tempat-tempat strategis lainnya

sampai dengan batas waktu jadwal yang ditentukan.

(4) Apabila terdapat warga Kampung yang memenuhi persyaratan tetapi belum terdaftar dalam DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Panitia

melaksanakan pendaftaran tambahan sampai dengan batas waktu

jadwal yang telah ditentukan.

(5) Jangka waktu pengumunan DPS adalah 3 (tiga) hari.

(6) Panitia Pemilihan melaksanakan pendaftara/pendataan pemilih tambahan

bagi warga Kampung yang memenuhi persyaratan, tetapi belum terdaftar

dalam DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam waktu 3 (tiga) hari.

(7) Daftar Pemilih Tambahan diumumkan oleh Panitia Pemilihan pada tempat-

tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan Daftar Pemilih

Tambahan.

Bagian Kedua

Tahap Pencalonan

Paragraf 1

Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon

Pasal 21

(1) Pengumuman dan pendaftaran bakal calon paling lama 9 (sembilan) hari.

(2) Pengumuman lowongan jabatan Kepala Kampung dilakukanPanitiaPemilihan melalui Ketua RT dan/atau ditempelkan pada

tempat-tempat yang strategis.

- 12 -

(3) Pendaftaran bakal calondiajukan dalam bentuksurat lamaran yangdiketik atauditulistangan dengan dilampirikelengkapan persyaratan administrasi

yang terdiri atas :

a. surat keterangan sebagai bukti sebagai Warga Negara Indonesia dari

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Berau;

b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai

cukup;

c. suratpernyataanmemegang teguh dan mengamalkanPancasila,

Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankandanmemeliharakeutuhaNegaraKesatuanRepublik

IndonesiadanBhinnekaTunggalIka, yang dibuat oleh yangbersangkutan

di atas kertas segel atau bermeterai cukup;

d. fotocopy Ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan

ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat

pernyataan dari pejabat yang berwenang;

e. fotocopy Akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir yang

dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;

f. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi kepala ampung yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermeterai

cukup;

g. fotocopy Kartu tanda penduduk dan kartu keluarga yang dilegalisasi

oleh pejabat yang berwenang;

h. surat keterangan bertempat tinggal paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran dari rukun tetangga dan Kepala Kampung

setempat;

i. surat keterangan dari KetuaPengadilan Negeribahwa tidak pernahdijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetapkarena melakukan tindak pidanayang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)

tahun atau lebih;

j. surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak sedang

dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan gadilan yang telah

mempunyai hukum tetap;

k. surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah;

l. surat keterangan catatan kepolisian dari Kepolisian Resort Berau;

m. surat keterangan dari Bupati Berau atau pejabat yang ditunjuk dan

surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwa tidak pernah

menjadi Kepala Kampung selama 3 (tiga) kali masa jabatan;

n. Pas foto ukuran 4 cm x 6 cm berwarna dengan jumlah sesuai ketentuan

panitia;

o. Daftar riwayat hidup.

(4) Bertempat tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h adalah secara resmi terdaftar sebagai penduduk kampung setempat yang

dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga, dan

bertempat tinggal paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran.

(5) Berkas persyaratan kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dibuat rangkap 2 (dua).

- 13 -

(6) Jangka waktu penelitian kelengkapan persyaratan administrasi, klarifikasi, pemberitahuankekurangan persyaratan, pengembalian kekurangan

persyaratan serta penetapan dan pengumuman nama calon adalah 20 (dua

puluh) hari.

(7) Penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi dilakukan dengan cara menunjukkan dokumen asli dan/atau melakukan klarifikasi pada instansi yang berwenang yang dilengkapi dengan surat keterangan dari yang

berwenang.

Pasal 22

(1) Penghitungan 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) huruf h berdasarkan pada tanggal terbit Kartu Tanda Penduduk

dan/atau Kartu Keluarga.

(2) Dalam hal BakalCalon Kepala Kampung yang senyatanya berdomisili di Kampung setempat selama satu tahun atau lebih namun pernah

kehilangan Kartu Tanda Penduduk dan/atau Kartu Keluarga sehingga tanggal terbit Kartu Tanda Penduduk dan/atau Kartu Keluarga tersebut

kurang dari 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran, Camat memberikan surat

keterangan.

Pasal 23

(1) Bilamana pada waktu pengumuman dan pendaftaran bakal calon kepala Kampung selama 9 (sembilan) hari, tidak ada yang mendaftar atau yang

mendaftar kurang dari 2 (dua) orang, maka pendaftaran bakal calon diperpanjang termasuk penelitian kelengkapan persyaratan administrasi,

klarifikasi,pemberitahuan kekurangan persyaratan, pengembalian

kekurangan persyaratan selama 20 (dua puluh) hari.

(2) Bilamana setelah perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah dilaksanakan dan bakal calon tidak ada yang mendaftar atau tidak mencapai 2 (dua) orang,maka Pimpinan BPK setelah melalui

Keputusan Musyawarah BPK dan laporan Panitia Pemilihan mengusulkan penundaan pemilihan kepala kampung kepada Bupati melalui

Camat,

(3) Berdasarkan usulan BPK dan Camat, Bupati menunda pelaksanaan

pemilihan Kepala Kampung sampai dengan waktu yang akan ditetapkan

kemudian.

(4) Pemilihan Kepala Kampung dinyatakan batal dan akan dilaksanakan secara

serentak dengan mengikuti pemilihan periode berikutnya.

Pasal 24

(1) Apabila pada waktu pengumuman dan pendaftaran bakal calon paling lama 9 (sembilan) bakal calon telah telah mencapai 2 (dua) orang maka dilanjutkan ke kegiatan penelitian kelengkapan persyaratan administrasi,

klarifikasi, pemberitahuan kekurangan persyaratan, pengembalian

kekurangan persyaratan selama 20 (dua puluh) hari.

- 14 -

(2) Apabila dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bakal calon yang memenuhi persyaratan kurang dari 2 (dua)

orang atau terdapat bakal calon yang mengundurkan diri sehingga bakal calon kurang dari 2 (dua) orang, panitia pemilihan memperpanjang waktu

pendaftaran selama 20 (dua puluh) hari.

(3) Apabila setelah perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilaksanakan dan bakal calon tidak ada yang mendaftar

atau tidak mencapai 2 (dua) orang, makaPimpinan BPK setelahmelalui Keputusan Musyawarah BPK dan laporan Panitia Pemilihan

mengusulkan penundaan pemilihan kepala kampung kepada Bupati melalui

Camat,

(4) Berdasarkan usulan BPK dan Camat,Bupati menunda pelaksanaan pemilihan Kepala Kampung sampai dengan waktu yang akan ditetapkan

kemudian.

(5) Pemilihan Kepala Kampung dinyatakan batal dan akan dilaksanakan secara

serentak dengan mengikuti pemilihan periode berikutnya

Pasal 25

(1) Bakal calon kepala Kampung yang telah dinyatakan gugur tidak dapat mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala Kampung pada waktu

perpanjangan pendaftaran.

(2) Bakal calon kepala Kampung yang telah dinyatakan gugur sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. bakal calon yang secara resmi telah mengundurkan diri;

b. bakal Calon yang tidak dapat melengkapi persyaratan sampai dengan

batas waktu yang telah ditentukan.

Pasal 26

(1) Kepala Kampung yang akan mencalonkan diri wajib kembalimengajukan

cuti kepada Bupati Berau atau Pejabat yang ditunjuk sejak ditetapkan sebagai calon sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon

terpilih.

(2) Perangkat Kampung yang akan mencalonkandiri sebagai Calon Kepala

Kampung wajib mengajukan cutikepada Kepala Kampungatau Penjabat Kepala Kampung sejak ditetapkansebagaicalon sampai dengan selesainya

penetapan calon terpilih.

(3) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Kampungharus mendapatkan izin tertulis dari Kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah dan Pejabat Pembina Kepegawaian.

(4) TNI/POLRI yang mencalonkandiridalam Pemilihan Kepala Kampung harus

mendapatkan izin tertulis dari atasannya yaitu Kepala/ Komandan Satuan

di Tingkat Kabupaten

(5) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Anggota BPKyang mencalonkan diri

dalam Pemilihan Kepala Kampung wajib mengajukan cuti kepada Bupati Berau atau Pejabat yang ditunjuk sejak ditetapkan sebagai calon Kepala

Kampung sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon terpilih.

- 15 -

Paragraf 2

Penetapan Calon dan

PengundianNomor Urut Calon Kepala Kampung

Pasal 27 (1) Penetapan calon Kepala Kampung paling sedikit 2 (dua) orang danpaling

banyak 5 (lima) orang calon.

(2) Penatapan Calon Kepala Kampung dilaksanakan pada hari akhir kegiatan

penelitian kelengkapan persyaratan administrasi, klarifikasi, pemberitahuan

kekurangan persyaratan, pengembalian kekurangan persyaratan.

(3) Apabila Calon Kepala Kampungyang memenuhi persyaratan kurang dari 2 (dua) orang,dan telah melalui proses perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24, maka Pemilihan

Kepala Kampung ditunda dan mengikuti pemilihan kepala kampung

serentak periode berikutnya.

(4) Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud Ayat (3) Camat berdasarkan laporan Panitia Pemilihan dan BPK, melaporkan secara tertulis kepada

Bupati.

(5) Apabila Bakal Calon yang memenuhi persyaratan lebih dari 5 (lima) maka Panitia Pemilihan melakukan penyaringan bakal calon Kepala Kampung

melalui Pemilihan Langsung.

(6) Biaya penyaringan melalui Pemilihan Langsung sebagaimana dimaksud

Ayat (5) dibebankan pada APBD Kabupaten, APB Kampung atau sumber

pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat.

(7) Panitia menetapkan Bakal Calon Kepala Kampung berdasarkan perolehan perolehan suara terbanyak nomor1 (satu) sampai dengan 5 (lima) sebagai

Calon Kepala Kampung.

(8) Dalam hal perolehan suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (7), peringkat nomor 5 (lima) dan 6 (enam) mempunyai suara dengan

jumlah yang sama, maka penetapan Calon Kepala Kampung ditentukan

berdasarkan Musyawarah Kampung dan Panitia.

Pasal 28

(1) Sebelum pengundian nomor urut calon Kepala Kampung, Panitia menetapkan penggunaan tanda gambar atau foto yang akan digunakan

padasurat suara dan kelengkapan pemilihan lainnya.

(2) Pengundian nomor urut Calon Kepala Kampung dilaksanakan paling lambat

1 (satu) hari setelah penetapan nama-nama Calon Kepala Kampung.

(3) Apabila surat suara dan kelengkapan pemilihan lainnya menggunakan tanda gambar, maka nomor urut dan tanda gambar Calon Kepala

Kampung ditentukan berdasarkan hasil musyawarah Panitia, BPK dan

Calon disesuaikan dengan potensi dan kondisi masing-masing Kampung.

(4) Apabila surat suara dan kelengkapan pemilihan lainnya menggunakan foto Calon Kepala Kampung maka penggunaan nomor urut pada foto calon

berdasarkan pengundian.

(5) Nomor Urut dan nama Calon yang telah ditetapkan dituangkandalam Berita

Acara Panitia.

- 16 -

(6) Panitia pemilihan mengumumkan secara luas melaluipapan pengumumandan tempat-tempat strategis lainnya tentang nama calon dan

nomor urut yang telah ditetapkan, paling lambat 7 (tujuh)hari sejak

tanggal ditetapkan.

Pasal 29

(1) Panitia Pemilihan menyediakan surat suara yang mencantumkan tanda

gambar atau foto Calon Kepala Kampung.

(2) Jumlah surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap ditambah cadangan sebanyak

5 % (lima per-seratus).

(3) Surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh

Ketua Panitia Pemilihan dan diberi stempel kepanitiaan.

Paragraf 3

Penetapan Daftar Pemilih Tetap dan

Daftar Pemilih Tetap Tambahan

Pasal 30 (1) Panitia Pemilihan menetapkan Daftar Pemilih Tetap dengan

Keputusan Panitia Pemilihan dan diketahui BPK.

(2) Daftar Pemilih Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah

Daftar Pemilih Tambahan yang telah ditambahkan dalam Daftar

Pemilih Sementara.

(3) Daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan di tempat yang strategis di kampung untuk diketahui oleh

masyarakat selama 3 (tiga) hari terhitung sejak penetapan.

(4) Pemilih yang sudah terdaftar tidak dapat pindah antar TPS.

Pasal 31

DPT yang sudah disahkan oleh panitia pemilihan tidak dapat diubah, kecuali :

a. Terdapat pemilih yang meninggal dunia, panitia pemilihan

membubuhkan catatan dalam DPT pada kolom keterangan meninggal dunia.

b. Terdapat pemilih yang namanya tercantumdalam DPS atauDaftar Pemilih Tambahan namun namanya tidak tercantum dalam DPT, maka panitia

pemilihan menyusun DPT Tambahan sesuai TPS dengan berita acara yang

ditandatangani oleh Panitia Pemilihan, Ketua BPK dan Para Calon.

Paragraf 4

Pembagian Surat Suara Setiap Wilayah TPS

Pasal 32

(1) Surat suara diberi tanda yang berbeda berdasarkan wilayah TPS.

(2) Tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa warna,

tulisan atau tanda-tanda lain yang membedakan setiap wilayah TPS.

- 17 -

(3) Surat suara dilipat dan dihitungserta dikelompokkan berdasarkan wilayah

TPS.

(4) Surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimasukkan ke dalam

kotak suara sesuai wilayah TPS selanjutnya dikunci rapat dengan lubang

dan kunci bersegel.

(5) Jumlah Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai dengan

jumlah wilayah TPS dan/atau jumlah pemilih.

Paragraf 5

Kampanye

Pasal 33 (1) Kampanye Pemilihan Kepala Kampung oleh Calon Kepala Kampung

dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari.

(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimulai pukul 08.00 Wite

sampai dengan paling lama pukul 22.00 Wite

(3) Dalam pelaksanaankampanye Pemilihan Kepala Kampungsebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilarang :

a. mempersoalkan Pancasila,Pembukaan Undang-UndangDasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

c. menghina seseorang,agama,suku, ras,golongan,calonKepala Kampung;

d. menghasut atau mengadu domba perseorangan, dan/atau kelompok

masyarakat;

e. menggangu keamanan, ketenteraman dan ketertiban umum;

f. mengancamanuntuk melakukan kekerasanatau menganjurkan penggunaan kekerasan kepadaperseorangan, sekelompok masyarakat,

dan/atau calon yang lain;

g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye calon;

h. menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan/atau Pemerintah Kampung;

i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut Calon lain

selain gambar dan/atau atribut Calon yang bersangkutan;

j. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;

k. melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan

kaki atau dengan kendaraan di jalanumum;

l. memberikan dan/atau menjanjikan akan memberikan sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun dalam usaha untuk memenangkan dirinya dalam Pemilihan Kepala

Kampung;

m. mengikutsertakan Kepala Kampung, Perangkat Kampung dan Badan

Permusyawaratan Kampung.

- 18 -

(4) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat visidan misi bila

terpilih sebagai kepala kampung yang dilakukan dengan cara :

a. pertemuan terbatas;

b. tatap muka;

c. dialog;

d. penyebaran bahan Kampanye kepada umum;

e. pemasangan alat peraga di tempat Kampanye dan di tempat lain yang

ditentukan oleh panitia pemilihan; dan

f. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

(5) Visi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan keinginan yang ingin diwujudkan dalam jangka waktu masa jabatan kepala

kampung.

(6) Misi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berisi program yangakan

dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi.

Pasal 34

Pelaksana Kampanye yang melanggar larangan Kampanye sebagaimana

dimaksud pada Pasal 33 ayat (3) Panitia memberikan sanksi:

a. peringatan tertulis apabila pelaksana Kampanye melanggar larangan

walaupun belum terjadi gangguan; dan

b. penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinya pelanggaran atau di

suatu wilayah yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap keamanan

yang berpotensi menyebar ke wilayah lain.

Pasal 35

Calon Kepala Kampungdapat melaksanakan perkenalanatau silaturahmi kepada warga Kampung selama masa pencalonan sepanjang tidak seperti kegiatan

kampanye pemilihan.

Paragraf 6

Masa Tenang dan Penyampaian Kartu Undangan

Pasal 36

Masa tenang dalam pemilihan Kepala Kampung paling lama adalah 3 (tiga) hari.

Pasal 37

(1) Penyampaian kartu undangan pemilihan kepada pemilih paling lambat

diterima pemilih 1 (satu) sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung.

(2) Dalam undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan

nama pemilih sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap dan/atau Daftar Nama Pemilih Tambahan, hari, tanggal, jam dan tempat pelaksanaan Pemilihan

Kepala Kampung.

(3) Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap dan/atau Daftar

Pemilih Tambahan, tetapi belum menerima undangan dapat meminta kepada Pemilihan sebelum ditutupnya pelaksanaan pemungutan suara

dengan menunjukkan bukti diri.

- 19 -

(4) Undangan yang tidak beredar atau tidak diserahkan kepada pemilih

diinformasikan kepada CalonKepala Kampung dan dibuatkan berita acara.

Paragraf 7

Pengunduran Diri Calon Kepala Kampung

Pasal 38

(1) Calon Kepala Kampung tidak dapat mengundurkan diri.

(2) Apabila terdapat Calon Kepala Kampung yang mengundurkandiri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka tanda gambar/ foto yang bersangkutan tetap dicantumkan dalam surat suara untuk pelaksanaan

pemilihan.

(3) Apabila calon yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata memperoleh suara terbanyak maka dianggap gugur dan

calon kepala Kampungdengan suara terbanyak kedua dinyatakan sebagai

calon kepala kampuing terpilih.

Bagian Ketiga

Tahap Pemungutan Suara

Paragraf 1

Penataan Tempat dan Perlengkapan Pemungutan Suara

Pasal 39

(1) Panitia Pemilihan menyiapkan bilik suara dengan ukuran :

a. panjang : ± 1,5 m (satu koma lima meter);

b. lebar : ± 1 m (satu meter);

c. tinggi : ± 2 m (dua meter);

(2) Bilik suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberi gorden dengan tinggi bagian terbuka dari tanah : ± 30 cm (tiga puluh)

centimeter.

(3) Jumlah bilik suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan jumlah pemilih tetap yang akan menggunakan hak

pilihnya.

(4) Dalambiliksuara sebagaimana dimaksud padaayat (1) disediakan :

a. tanda gambar/ foto calon;

b. meja; dan

c. alat dan alas pencoblosan.

(5) Jumlah Kotak suara disesuaikan dengan jumlah wilayah TPS

dan/atau pemilih.

(6) Penataan tempat dan denah pemungutan suara disesuaikan dengan kondisi

dan lokasi pemungutan suara di Kampung.

(7) Tempat pemungutan suaradipasang pembatas/ pagar untuk menghindari pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke dalam tempat

pemungutan suara.

(8) Panitiawajib menyediakan dokumentasi video dan/atau foto dalam

pelaksanaan pemilihan.

- 20 -

Paragraf 2

Pelaksanaan Pemungutan Suara

Pasal 40

Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara, Panitia Pemilihan harus sudah menyampaikan semua informasi tentang

pelaksanaan PemilihanKepala Kampung pada papan-papan pengumuman

dan/atau tempat strategis lainnya paling sedikit memuat:

a. Hari, tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara;

b. Tata tertib pemilihan kepala kampung;

c. Nama dan nomor urut Calon Kepala Kampung;

d. Daftar Pemilih yang berhak memberikan suara.

Pasal 41

(1) Rapat pemungutan suaraPemilihan Kepala Kampung dipimpin oleh Ketua

Panitia Pemilihan.

(2) Pelaksanaan pemungutansuara dimulai pukul 08.00 Wite dengan diawali pembukaan oleh Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili dan

diakhiri pada pukul 14.00 Wite.

(3) Dalam acara pembukaan, Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili

mengumumkan :

a. nama-nama Calon Kepala Kampung dengan penegasan Calon Kepala

Kampung telah memenuhi syarat;

b. nomor urut untuk para Calon Kepala Kampung

c. jumlah surat suara dan jumlah undangan;

d. jumlah undangan yang tidak beredar dan/ atau tidak

diserahkan kepada pemilih; dan

e. tata cara dan sahnya Pemilihan Kepala Kampung.

(4) Sebelum pemungutan suara dimulai, Panitia Pemilihan dan Calon Kepala Kampung meneliti tempat pemungutan suara dengan

perlengkapannya, selanjutnya Panitia pemilihan menempatkan diri

sesuai dengan tugas masing-masing.

(5) Ketua Panitia Pemilihan dibantu 2 (dua) orang anggota membuka kotak suara dan mengeluarkan semua isinya selanjutnya menunjukkan kepada para Calon Kepala Kampung dan pemilih bahwa kotak suara kosong,

kemudian mengunci dan menempatkankotak suara di tempat yang telah

ditentukan.

Pasal 42

(1) Pada saat pembukaan rapat pemungutan suara Pemilihan Kepala

Kampungdilaksanakan, para Calon Kepala Kampung harus hadir

dan berada di tempat yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan.

(2) Calon Kepala Kampungyang meninggalkan tempat untuk sementara waktu

paling lama 30 (tiga puluh) menit pada saat pemungutan suara harus mendapatkanijindari panitia pemilihan dan harus mendapatkan

pengawalan dari panitia pemilihan.

- 21 -

(3) Dalam hal tertentu, memaksa dan mendesak, Calon Kepala Kampung dapat meninggalkan tempat denganijin dari panitia pemilihan dan panitia

pemilihan kecamatan yang dituangkan dalamberitaacaratanpa

menggugurkan status yang bersangkutan sebagai Calon Kepala Kampung.

(4) Calon Kepala Kampung menugaskan saksi dari warga Kampung setempat

menempati tempat yang telah disediakan oleh panitia.

(5) Jumlah saksi CalonKepala Kampung sebagaimanadimaksud pada ayat (4)

ditetapkan panitia.

(6) Saksi Calon Kepala Kampung sebagaimana dimaksud Ayat (4), membawa

surat mandat/surat kuasa dari Calon Kepala Kampung yang bersangkutan

dan menyerahkannya kepada Ketua Panitia Pemilihan.

Pasal 43

(1) Pemilih wajibmembawa undangan pemilihan untukmenggunakan hak

pilihnya pada saat pemungutan suara.

(2) Setiap pemilih yang hadir dan mengambil kartu suara, diteliti apakah surat pemberitahuan telah sesuai dan tercatat dalam Daftar Pemilih

Tetap.

(3) Pemilih dengan menunjukkan undangan mendapat 1 (satu) suratsuara

sesuai TPS selanjutnya menuju tempat pemungutan suara.

(4) Apabila surat suara telahdibuka ternyatadalamkeadaanrusak dapatmeminta

ganti surat suara kepada Panitia Pemilihan.

(5) Permintaan ganti surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya

dibenarkan 1 (satu) kali.

(6) Apabila pemilih kehilangan undangan pemilihan maka paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan pemilihan, pemilih dapat melaporkan kepada panitia pemilihan untuk mendapatkan undangan baru dengan

membawa surat pernyataan kehilangan dari yang bersangkutan

dan bukti diri.

Pasal 44

(1) Pemilihmemberikanhak pilih kepada Calon KepalaKampung dengan cara mencoblos salah satu tanda gambar/foto yang bersangkutan dalam surat

suara.

(2) Apabila terdapat seorang pemilihyangkeadaanfisiknya tidak memungkinkan untuk memberikan suara, pemilih tersebut dapat dibantu oleh 2 (dua)

orang Panitia Pemilihanuntuk memberikansuaranyapada bilik

danmemasukkan ke kotak suara.

(3) Setelah pemilih memberikan suaranya dalam bilik suara,surat suara yang

telah dipergunakan dilipat kembali seperti semula.

(4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikansuara, pemilih dapat

meminta surat suara pengganti kepada panitia dan panitia memberikan

surat suara pengganti hanya satu kali.

(5) Pemilih yang telah memberikan suara menujukekotaksuaradan memasukkan surat suaranya ke dalam kotak suara sesuai

dengan TPS, untuk selanjutnya meninggalkan lokasi tempat

pemungutan suara.

(6) Pemilih yang telahmemberikan suara, sebelum keluar meninggalkan tempat

pemungutan suara wajib diberi tinta pada jari tangan sebagai tanda

bahwa yang bersangkutan telah memberikan suara.

- 22 -

Pasal 45

(1) Pemungutan suara ditutup pada waktu dan/ atau jam yang telah

ditentukan oleh Panitia Pemilihan.

(2) Apabila pada saat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masih

terdapat pemilih yang belum menggunakan hak pilihnya tetapi sudah berada di dalam lokasi pemilihan, diberikan kesempatan untuk

menggunakan hak pilihnya.

(3) Setelah pemungutan suara ditutup, lubang kotak suara ditutup dengan

kertas segel yang telah disediakan.

(4) Setelah pemungutan suara selesai dan terlaksana dengan lancar, tertib, dan teratur, Ketua Panitia Pemilihan, Panitia Pemilihan Kecamatan dan

Saksi masing-masing calon pada hari dan tanggal itu jugamenandatangani

Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan Suara.

Paragraf 3

Pelaksanaan Penghitungan Suara

Pasal 46

(1) Setelah penandatanganan Berita AcaraPelaksanaan Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (4), Panitia Pemilihan segera

mengadakan penghitungan suara.

(2) Padasaatpenghitungansuara,CalonKepalaKampungdapat meninggalkan tempat yang telah disediakan oleh panitia pada saat pemungutan suara

tanpa menggugurkan status yang bersangkutan sebagaiCalonKepala Kampungdantetapbertanggungjawabterhadap proses pelaksanaan

pemilihan.

(3) Panitia Pemilihan meneliti persiapan penghitungan suara, kemudian

menempatkan diri sesuai dengan tugasnya masing-masing.

(4) Penghitungansuaradisaksikanolehsaksi yang ditunjuk Calon KepalaKampung untuk mengetahui sah tidaknya suara yang diberikan

oleh parapemilih.

(5) Penghitungan dapat dibagi berdasarkan TPS dengan tiap-tiap TPS

disaksikan oleh saksi dari masing-masing calon.

(6) Ketua Panitia Pemilihan atau yang mewakili dibantu 2 (dua) anggotanya membuka kotak suara dan mengeluarkan satu per-satu surat suara yang

ada di dalamnya dan melihat coblosannya dengan menyebutkan tanda gambar/foto yang dicoblossertadiperlihatkan kepada para saksi dengan

menyatakan sah atau tidak sah.

(7) Surat suara yang telah dikeluarkan dan dinyatakan sah atau tidaksah,

dihitung dan dihimpun dalam jumlah tertentu kemudiandipisahkan dalam

kelompok berdasarkan TPS.

(8) Pada setiap TPS dipisahkan surat suara yang sah sesuai nomor dan

coblosan pada masing-masing tanda gambar/ foto calon serta dipisahkan tersendiri surat suara yang tidak sah sehingga diketahui perolehan

suara calon pada masing-masing TPS.

(9) Setelah selesai mengeluarkan surat suara dan menghitung surat suara,

Ketua Panitia atau yang mewakili menunjukkan kotak suara kepada saksi

bahwa kotak suara telah kosong.

- 23 -

Pasal 47

(1) Hasil penghitungan surat suara diumumkanoleh Ketua panitia Pemilihan.

(2) Apabila terjadiperbedaanjumlahsurat suara yang

telahdihitungpanitiadengan jumlah undangan dan/atau daftarhadirmaka yang digunakan adalah jumlah surat suara dalam kotak suara yang telah

dihitung oleh panitia.

(3) Hasil penghitungan dituangkan dalam berita acara penghitungan suara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan dan sekurang-kurangnya

2 (dua) orang anggota Panitia, Panitia Pemilihan Kecamatan, dan Saksi

masing- masing Calon Kepala Kampung.

(4) Apabilaterdapat saksiyangtidak menandatanganiberita acara penghitungan

suara maka penghitungan suara tetap dinyatakan sah.

(5) Panitia memberikan salinan Berita AcaraHasil PenghitunganSuara

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada masing-masing saksi calonyanghadirsebanyak1 (satu) eksemplar dan menempelkannyadi tempat

umum.

(6) Beritaacara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksudpada ayat (3),

dimasukkan dalam sampul khusus ditempel label atau segel.

Pasal 48

(1) Calon kepala Kampung yang dinyatakan terpilih adalah calon kepala

Kampung yang memperoleh suara terbanyak.

(2) Dalam hal calon yang memperoleh suara terbanyak/sama lebih dari 1 (satu) orang, maka yang ditetapkan sebagai calon terpilih berdasarkan

banyaknya TPS perolehan suara.

(3) Dalam hal jumlah calon yang memperoleh suara terbanyak dengan jumlah yang sama lebih dari 1 (satu) calon terpilih pada Kampung dengan TPS

lebih dari 1 (satu) dan berjumlah ganjil, calon terpilih ditetapkan

berdasarkan kemenangan di jumlah TPS yang lebih banyak.

(4) Dalam hal jumlah calon yang memperoleh suara terbanyak dengan jumlah yang sama lebih dari 1 (satu) calon terpilih pada Kampung dengan TPS

lebih dari 1 (satu) dan berjumlah genap, calon terpilih ditetapkan

berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah pemilih terbanyak.

(5) Dalam hal jumlah calon yang memperoleh suara terbanyak dengan jumlah

yang sama lebih dari 1 (satu) calon terpilih pada Kampung dengan TPS hanya 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan wilayah tempat

tinggal dengan jumlah pemilih terbanyak.

(6) Dalam hal kriteria sebagaimana pada ayat (2), ayat (3), (4) dan ayat (5)

sebagaimana tersebut diatas belum dapat menetapkan calon terpilih, maka

dilaksanakan Pemilihan ulang/pemungutan suara ulang.

(7) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (6) hanya diikuti oleh Calon

yang memperoleh suara terbayak.

(8) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (7) dilaksanakan paling lama

10 (sepuluh) hari sejak pemilihan kepala kampung dilaksanakan.

(9) Pelaksanaan pemilihan ulang sama dengan pemilihan kepala kampung.

(10) Biaya Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (6) dibebankan pada Anggaran Pendapatann dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK), serta sumber pendapatan lain yang sah dan

tidak mengikat.

- 24 -

Paragraf 4

Ketentuan Surat Suara Sah dan Tidak Sah

Pasal 49

(1) Suara untuk pemilihan Kepala Kampung dinyatakan sah apabila:

a. menggunakan surat suara yang disediakan Panitia;

b. surat suara ditandatangani oleh ketua panitia;

c. dicoblos tembus dan berlubang menggunakan alat yang disediakan

Panitia Pemilihan;

d. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang

memuat satu calon;

e. tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat

nomor, foto/gambar dan nama calon yang telah ditentukan; atau

f. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi

empat yang memuat nomor, foto/gambar, dan nama calon;

g. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang

memuat nomor, foto/gambar, dan nama calon.

h. Tidak terdapat tanda-tanda yang dibuat secra sengajaoleh pemilih

seperti tulisan, coretan, dan/atau lipatan.

(2) Surat suara dinyatakan tidak sah apabila :

a. tidak menggunakan surat suara yang disediakan Panitia;

b. surat suara tidak ditandatangani oleh Ketua Panitia;

c. tidak terdapat coblosan;

d. dicoblos tidak memakai alat pencoblos yang telah disediakan panitia;

e. dicoblos tetapi tidak tembus/tidak berlubang; dan/atau

f. dicoblos lebih dari 1 (satu) dan terdapat coblosan diluar kotak tanda

gambar/foto;

g. dicoblos berada di luar kotak tanda gambar/ foto;

h. terdapat tanda-tanda yang dibuat dengan sengaja oleh pemilih

seperti tulisan, tanda tangan, sobekan, lipatan dan/ atau tanda-tanda

lain.

Paragraf 5

Keberatan Terhadap Hasil Pemungutan dan

Penghitungan Suara

Pasal 50

(1) Apabila ada pihak yang merasa keberatan terhadap hasil pemungutan suara, dapat mengajukan aduan secara tertulis kepada Bupati

melalui Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemilihan Kampung.

(2) Jangka waktu pengaduan keberatan sebagaimanadimaksud ayat (1)paling

lama 3(tiga) hari kerja terhitung sejak penetapan hasil penghitungan

suara.

(3) Keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1), hanya berkenaan dengan hasil

penghitungan suara yang mempengaruhi terpilihnya calon kepala

kampung.

- 25 -

(4) Aduan keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditindaklanjuti oleh panitia pemilihan kecamatan dengan dikoordinasikan

bersama panitia pemilihan kabupaten dalam jangka waktu paling lama 7

(tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya aduan.

(5) Bupati menyelesaikan perselisihan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak

diterimanya laporan hasil Pemilihan Kepala Kampung.

Pasal 51

Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 tidak mempengaruhi dan/ataumenghambat pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Kampung sampai

dengan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Kepala Kampung terpilih.

Bagian Keempat

Tahap Penetapan

Paragraf 1

Penetapan Kepala Kampung Terpilih

Pasal 52 (1) Panitia Pemilihan membuat laporan mengenai calon terpilihkepada BPK

paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pemungutan suara dengan tembusan

kepada Camat, dengandilampiri dokumen hasil pemilihan kepala Kampung.

(2) BPK membuat laporan mengenai calon terpilih kepada Bupati Berau melalui Camat paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan

Panitia Pemilihan Kepala Kampung, dengan dilampiri dokumen hasil

pemilihan kepala Kampung.

(3) Apabila BPK tidakdapatmelaporkan calon terpilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), maka Camat melaporkan calon terpilih kepada Bupati

Berau.

(4) Bupati menetapkan keputusanmengenaipengesahan danpengangkatan Kepala Kampung paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterima laporan

dari BPK atau Camat.

Pasal 53

Pertanggungjawabankegiatanpelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung dan bantuan keuangan oleh Panitia kepada Pemerintah Kampung paling lama 30

(tiga) puluh hari setelah pelaksanaan pemungutan suara.

Paragraf 2

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan

Pasal 54

(1) Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon Kepala Kampung

terpilih paling lambat30 (tigapuluh) Hari sejak diterbitkan keputusan

pengesahan dan pengangkatan Kepala Kampung.

(2) Pejabat lain yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

Wakil Bupati atau Camat.

- 26 -

Pasal 55

(1) Urutan upacara dalam pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Kepala

Kampung adalah sebagai berikut :

a. pembukaan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya;

b. pembacaan Keputusan Bupati Berau;

c. pengambilan sumpah/janjijabatanoleh Bupati atau Pejabat yang

ditunjuk;

d. penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji;

e. kata pelantikan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk ;

f. penyematan tanda jabatan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk;

g. penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan;

h. sambutan-sambutan;

i. pembacaan do’a;

j. penutup.

(2) Pakaian pada saat acara pelantikan ditentukan sebagai berikut :

a. Kepala Kampungyangakan dilantik memakai Pakaian DinasUpacara

(PDU) Lengkap;

b. IsteriKepala Kampung yang dilantik memakai pakaian kebaya

nasional/busana muslim;

c. SuamiKepalaKampung yang dilantik memakai Pakaian Sipil Lengkap

(Jas berdasi);

d. Penjabat KepalaKampungmemakaiPakaian Sipil Lengkap (Jas berdasi)

atau Pakaian DinasUpacara (PDU) Lengkap;

e. Undangan lain menyesuaikan.

Pasal 56

(1) Sebelummemangku jabatannya,KepalaKampungterpilihbersumpah/berjanji.

(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

“Demi Allah/ Tuhan, saya bersumpah/ berjanji bahwa saya akan

memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Kampung dengan sebaik-baiknya,

sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akanselalutaat dalam

mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar

negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

serta melaksanakan segala peraturan perundang- undangan

denganselurus-lurusnya yang berlaku bagi Kampung, Daerah, dan

Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

- 27 -

Pasal 57

Kepala Kampung terpilih yang telah mengucapkan sumpah/janji sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) melaksanakan wewenang, hak, kewajiban

serta tidak melanggar larangan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

BAB V

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG ANTARWAKTU

Pasal 58

(1) Kepala Kampung Antarwaktu adalah Kepala Kampung yang dipilih

melalui musyawarah Kampung untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Kampung yang diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari 1 (satu)

tahun.

(2) Masa Jabatan Kepala KampungAntarwaktu adalah sisamasa jabatan Kepala

Kampung yang diberhentikan.

(3) Sisa masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah lebih dari 1(satu) tahun terhitung sejak tanggalpelantikan Kepala

KampungAntarwaktu.

(4) Musyawarah Kampung yangdiselenggarakankhusus untukpelaksanaan

Pemilihan Kepala Kampung antar waktu dilaksanakan paling lamadalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Kepala Kampung

diberhentikan.

Pasal 59

(1) BPKmembentuk panitiaPemilihan Kepala KampungAntarwaktu paling

lama dalam jangkawaktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak Kepala

Kampung diberhentikan;

(2) Ketentuan Panitia Pemilihan Kepala Kampung Antarwaktu sama dengan

ketentuan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung.

(3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengajukan biaya

pemilihan dengan beban APB Kampungkepada Penjabat KepalaKampung paling lambat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak

panitia terbentuk.

(4) Pemberian persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat KepalaKampung

paling lama dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak diajukan oleh panitia pemilihan.

(5) Pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala Kampung oleh panitia

pemilihan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari.

(6) Penelitian, pemberitahuan kekurangandan pengembalian kelengkapan

persyaratan administrasi bakalcalon oleh panitia pemilihan dalam jangka

waktu 7 (tujuh) hari.

(7) Persyaratan Bakal CalonKepala Kampung Antarwaktu sama dengan Persyaratan Bakal Calon Kepala Kampung dalam Pemilihan Kepala

Kampung.

- 28 -

Pasal 60

(1) Penetapan Calon Kepala Kampung Antarwaktu olehpanitia pemilihan

paling sedikit 2 (dua) orang calon dan paling banyak 3 (tiga) orang calon yangdimintakanpengesahan musyawarah Kampung

untukditetapkansebagaicalon yang berhak dipilih dalam musyawarah

Kampung.

(2) Apabila Bakal Calon Kepala Kampung Antarwaktu tidakmencapai 2 (dua)

orang, maka Pengumuman dan pendaftaran bakal calon Kepala Kampung diperpanjang oleh panitia pemilihan dalam jangka waktu 15 (lima belas)

hari.

(3) Perpanjangan jangka waktu pengumuman dan pendaftaran sebagaimana

dimaksud ayat (2) sudah termasuk waktu Penelitian, pemberitahuan kekurangan dan pengembalian kelengkapan persyaratan administrasi

bakalcalon oleh panitia pemilihan.

(4) Dalam hal waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud ayat (3), Calon Kepala Kampung Antarwaktu tidak mencapai 2 (dua) orang, maka

Pemilihan Kepala Kampung Antarwaktu ditunda dan kekosongan jabatan Kepala Kampung diisi oleh Penjabat Kepala Kampung sampai denganadanya

musyawarah Kampung kembali dan/ atau sampai dengan adanya Kepala

Kampung definitif.

(5) Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Camat

melaporkan secara tertulis kepada Bupati Berau.

Pasal 61

(1) Dalam hal bakal calon yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 60 Ayat (1) lebih dari 3 (tiga) calon, maka penetapan calon Kepala

Kampung Antarwaktu yang berhak dipilih melalui musywarah mufakat atau melalui pemungutan suara.

(2) Musywarah mufakat atau melalui pemungutan suara sebagaimana

dimaksud Ayat (1) dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan untuk menentukan Calon Kepala Kampung yang berhak mengikuti Pemilihan Kepala Kampung

Antarwaktu.

(3) Panitia menetapkan Bakal Calon Kepala Kampung Antarwaktu yang

memperoleh suara terbanyak ke-1 (satu) sampai dengan ke-3 (tiga) sebagai

Calon Kepala Kampung Antarwaktu.

(4) Dalam hal Bakal Calon Kepala Kampung dengan jumlah suara terbanyak

ke- 3 (tiga) dan ke-4 (empat) memperoleh suara dengan jumlah yang sama, maka penetapan Calon Kepala Kampung Antarwktu ditentukan

berdasarkan Musyawarah mufakat atau pemungutan suara.

(5) Penetapan CalonKepala Kampung oleh Panitia Pemilihan dilaksanakan

paling lama 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan musyawarah Kampung.

Pasal 62 (1) Dalam forum musyawarah Kampung, BPK mengundang peserta

musyawarah yang terdiri:

a. Badan Permusyawaratan Kampung;

b. Panitia Pemilihan;

c. Panitia Pemilihan kecamatan;

d. Penjabat Kepala Kampung;

- 29 -

e. Perangkat Kampung;

f. Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Kampung yang terdiri atas

ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara;

g. Calon Kepala Kampung Antarwaktu; dan

h. Unsur masyarakat Kampung setempat.

(2) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat(1) huruf h berasal dari

:

a. tokoh adat;

b. tokoh agama;

c. tokoh masyarakat;

d. tokoh pendidikan;

e. perwakilan kelompok tani;

f. perwakilan kelompok nelayan;

g. perwakilan kelompok perajin;

h. perwakilan kelompok perempuan;

i. perwakilan kelompokpemerhati dan pelindungan anak; dan

j. perwakilan kelompok masyarakat miskin.

(3) Kriteria tokoh agama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf

b adalah seseorang yang menduduki jabatan ketua atau kepala

dalam kepengurusanlembaga keagamaan di Kampung setempat.

(4) Tokoh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat

berasal dari :

a. Mantan Kepala Kampung;

b. Mantan Perangkat Kampung;

c. Mantan anggota BPK.

d. Mantan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Kampung; serta

e. Seseorang yang diakui ketokohannya olehmasyarakat setempat dan mempunyai kompetensi dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan.

(5) Kriteria tokoh pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d

adalah kepala sekolah atau ketua komite sekolah yang berdomisili di

Kampung setempat.

(6) Kriteria perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i dan huruf j adalah seseorang

yang menduduki jabatan ketua atau kepala dalam kelompoknya.

(7) Daftar nama Peserta Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Panitia pemilihan dalam keputusan dan dapat diuji publik.

Pasal 63

(1) Penyelenggaraan musyawarah Kampung dipimpin oleh Ketua BPK yang teknis pelaksanaan pemilihannya dilakukan oleh Panitia Pemilihan.

(2) Teknis pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai

dengan tata tertib pemilihanyangdisusun oleh panitia pemilihan.

(3) Tata tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh

Ketua Panitia Pemilihan dan Panitia Pemilihan Kecamatan.

- 30 -

(4) Pengesahan Calon Kepala Kampung dipilih oleh musyawarah Kampung melaluimusyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara peserta

musyawarah.

(5) Pelaksanaan pemilihan calon Kepala Kampung oleh Panitia Pemilihan

melalui mekanismemusyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara peserta musyawarah ditentukan dan disepakati oleh musyawarah

Kampung.

Pasal 64

(1) Dalam hal PelaksanaanpemilihanCalon Kepala Kampungmenggunakan

mekanisme pemungutan suara oleh peserta musyawarah maka panitia mengundi nomorurutcalonberdasarkan namadanmenyiapkan perlengkapan

pemungutan suara.

(2) Dalam hal pemungutan suara oleh peserta musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia

Pemilihan tidak mempunyai hak suara dalam pemilihan.

(3) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. Bilik suara yang tertutup di bagian depan, samping kanan dan kiri.

b. Dalam bilik suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan :

1) meja;

2) alat dan alas pencoblosan;

c. Kotak suara dansuratsuarajumlahnydisesuaikan dengan jumlah peserta

musyawarah.

d. Penataan tempat dan denah pemungutan suara disesuaikan dengan

kondisi dan lokasi musyawarah di Kampung.

e. Lokasi musyawarah Kampung dipasang pembatas/ pagar untuk

menghindari pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke

dalam tempat musyawarah Kampung.

f. Dokumentasi video dan/atau foto untuk merekam pelaksanaan

pemilihan.

Pasal 65

Teknis pemungutan suara oleh Panitia Pemilihan pada musyawarah Kampung sama dengan pemungutan suara Pemilihan Kepala Kampung.

Pasal 66

Ketentuan surat suara sah dan tidak sah sama dengan ketentuan dalam Pemilihan Kepala Kampung.

Pasal 67

(1) Dalam hal calon yang memperolehsuara terbanyakdengan jumlah sama lebih

dari 1 (satu) orang, maka dilaksanakan Musyawarah mufakat atau

pemungutan suara ulang sesuai dengan hasil musyawarah kampung.

(2) Musyawarah mufakat atau pemungutan suara ulang sebagaimana

dimaksud ayat (1) hanya untuk calon yang memperoleh suara terbanyak

dengan jumlah yang sama.

- 31 -

(3) Dalam hal musyawarah mufakat atau pemungutan suara ulang sebagaimana ayat (2) hasilnya perolehan suara tetap sama, maka

dilakukan musyawarah mufakat atau pemungutan suara ulang sampai dengan diperoleh jumlah suara terbanyak untuk ditetapkan sebagai Kepala

Kampung Antarwaktu.

Pasal 68

(1) PanitiaPemilihan melaporkanhasil Pemilihan Kepala Kampung kepada

Musyawarah Kampung.

(2) Musyawarah Kampung mengesahkanCalonKepalaKampungTerpilih

dengan berita acara musyawarah Kampung yang ditandatanganioleh Ketua

Panitia Pemilihan.

(3) Panitia melaporkan hasil Pemilihan Kepala Kampung secara tertulis kepada

BPK dalam jangka waktu paling lama7(tujuh) hari setelah musyawarah

Kampung mengesahkan calon Kepala Kampung terpilih;

(4) Pelaporan calon Kepala Kampung terpilih hasil musyawarah Kampung oleh ketua BPK kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima

laporan dari panitia pemilihan.

(5) Penerbitan keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatancalon Kepala Kampung terpilih palinglambat 30 (tiga puluh) hari sejak

diterimanya laporan dari BPK.

(6) Pelantikan Kepala Kampung olehBupati atau pejabat yang ditunjukpaling

lama 30 (tiga puluh) harisejakditerbitkankeputusanpengesahan pengangkatan calon Kepala Kampung terpilihdengan urutan acara

pelantikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI

PEJABAT YANG MENGISI DALAM HAL KEPALA KAMPUNG BERHALANGAN ATAU KOSONG

Bagian Kesatu

Kekosongan Jabatan Kepala Kampung Karena Pemberhentian Tetap

Pasal 69

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Kampung, Bupati mengangkat Penjabat Kepala Kampung dari PNS dengan pertimbangan

dan/atau usul Camat.

(2) Penjabat Kepala Kampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaksanakan tugas memfasilitasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung.

Pasal 70

(1) Penjabat KepalaKampungtidakdapat menjadi BakalCalon Kepala Kampung.

(2) Penjabat Kepala Kampung yang mendaftarkan dirisebagai Bakal

CalonKepala Kampung wajib mengundurkan diri dan/ataudiberhentikan

oleh Bupati.

- 32 -

(3) Dalam hal Penjabat Kepala Kampung mengundurkan diri dan/ atau diberhentikansebagaimanadimaksud pada ayat (2), Bupati

mengangkat Penjabat Kepala Kampungdari PNS dengan pertimbangan

dan/atau usul Camat.

(4) Penjabat Kepala Kampung yang mengundurkan diri untukmenjadiBakal Calon Kepala Kampung wajib membuat memori serah terima jabatan yang diserahkan kepada Penjabat Kepala Kampung Baru atau Pelaksana

Tugas Penjabat Kepala Kampung.

(5) Memori serah terima jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) menjadi lampiran persyaratan untuk pendaftaran Bakal Calon

Kepala Kampung.

Pasal 71

(1) Sekretaris Kampung ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kampung oleh Camat pada saat terjadi kekosongan jabatan Kepala Kampung

sampai dengan diangkatnya Penjabat Kepala Kampung atau sampai dengan

dilantiknya Kepala Kampung.

(2) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Sekretaris Kampung, Camat dapat menujuk Perangkat Kampung Lainnya sebagai Pelaksana Tugas Kepala

Kampung dengan pertimbangan BPK.

(3) Masa jabatan Pelaksana Tugas Kepala Kampung sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling lama 3 (tiga) bulan.

Bagian Kedua

Kekosongan Jabatan Kepala Kampung Karena Diberhentikan Sementara

Pasal 72

(1) Dalam hal kekosongan jabatanKepala Kampung karena diberhentikan sementara, Bupati atau pejabat yang ditunjukmengangkat Sekretaris

Kampung sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kampung.

(2) Masa JabatanPelaksanaTugasKepala Kampung sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan/atausampaidengan

pengangkatan kembali oleh Bupati.

(3) Dalam hal Pelaksana Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya, Bupatidapat

memberhentikan yang bersangkutan dan mengangkat perangkat

Kampung yang lain sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kampung.

Bagian Ketiga

Kekosongan Jabatan Kepala Kampung Karena Berhalangan

Pasal 73

(1) Dalam hal Kepala Kampung berhalangan dalam waktu 7 (tujuh) hari

berturut-turut, yang melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Kampung

adalah Sekretaris Kampung.

- 33 -

(2) Dalam hal kepala Kampung berhalangan lebih dari 7 (tujuh) hari berturut-turut, Camat menujuk Sekretaris Kampung sebagai Pelaksana Tugas Kepala

Kampung.

Bagian Keempat

Tugas dan Hak Pelaksana Tugas Kepala Kampung

Pasal 74

(1) Pelaksana TugasKepala Kampung melaksanakan tugas Kepala Kampung

yang bersifat pelayanan administratif.

(2) Pelaksana Tugas Kepala Kampung dapat melaksanakan tugas yang bersifat prinsipil dengan persetujuan BPK seperti pengusulan

permohonan bantuan, pencairan kas Kampung dan penandatanganan pertanggungjawaban APBKampungatau penggunaan keuangan Kampung

lainnya.

Pasal 75

Pelaksana Tugas Kepala Kampung tidak mendapatkan hak sebagaimana Kepala Kampung.

Pasal 76

Dalam hal kekosongan Sekretaris Kampung, Camat dapat menunjuk perangkat Kampung yang lain sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kampung.

BAB VII

PEMBERIAN SANKSI DAN PEMBERHENTIAN KEPALA KAMPUNG

Pasal 77

(1) Kepala Kampung yang tidak dapat melaksanakantugas, kewajiban, serta

melanggar larangan sebagai KepalaKampungdiberikan sanksi olehBupati.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa teguran lisan dan/atau

teguran tertulis.

(3) Dalam hal sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan,

Kepala Kampung diberhentikan sementara oleh Bupati.

(4) Dalam hal Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

Bupati memberikan peringatan tertulis kepada Kepala Kampung.

(5) Kepala Kampung yang tidak

melaksanakanperingatansebagaimanadimaksud pada ayat (4)

diberhentikan secara tetap oleh Bupati.

Pasal 78

Pemberian sanksi kepada Kepala Kampung berdasarkan atas laporan hasil pemeriksaan oleh instansi yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa.

- 34 -

Pasal 79

Kepala Kampung yang diberhentikan sementara oleh Bupati Berau

tidak diberikan haknya sebagai Kepala Kampung.

BAB VIII

KEPALA KAMPUNG YANG DIANGKAT MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL/TNI POLRI/KPU/KPUD/PEGAWAI BUMN/BUMD ATAU

PEGAWAI HONORER

Pasal 80

(1) Kepala Kampung yangdiangkat menjadi Pegawai NegeriSipil/TNI/

POLRI/KPU/KPUD/Pegawai BUMN/BUMD atau Pegawai Honorer wajib

mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kampung.

(2) Pengunduran diri dari jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

sejak tanggal pengangkatan sebagai PegawaiNegeri Sipil/TNI/

POLRI/KPU/KPUD/Pegawai BUMN/BUMD atau Pegawai Honorer.

(3) Apabila Kepala Kampung yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengundurkan diri, Kepala Kampung yang bersangkutan

diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 81

Ketentuan mengenai format yang diperlukan dalam proses penyelenggaraan Pemilihan Kepala Kampung tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 82

(1) Tahapan pelaksanaanPemilihan Kepala Kampung serentak dilaksanakan

setelah peraturan ini mulai berlaku.

(2) Penjabat KepalaKampungyang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kampung dan akan mencalonkan diri sebagai bakal calon kepala

Kampung wajib menyerahkan memori serah terima jabatan kepada

Penjabat Kepala Kampung baru atau Pelaksana Tugas Kepala Kampung.

(3) Pemilihan Kepala KampungAntarwaktu barudapat dilaksanakan setelah adanyapenetapan gelombang Pemilihan Kepala Kampung serentak oleh

Bupati.

(4) Kepala Kampung yanghabismasa jabatannya sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Kampung serentak tetap diberhentikan oleh Bupati

dan selanjutnya Bupati mengangkat Penjabat Kepala Kampung dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah sampai dengan

dilantiknya Kepala Kampung hasil Pemilihan Kepala Kampung

serentak.

- 35 -

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 83

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Pemilihan, Pencaalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Kampung (Berita Daerah Kabupaten Berau Tahun 2007 Nomor 7), dicabut

dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 84

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau.

Ditetapkan di Tanjung Redeb

pada tanggal 31 Agustus 2015

BUPATI BERAU,

ttd,

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal, 31 Agustus 2015

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BERAU,

ttd, H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2015 NOMOR 35

- 36 -

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BERAU

NOMOR : 35 TAHUN 2015

TANGGAL : 31 AGUSTUS 2015

PERIHAL : PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN

DAERAHKABUPATEN BERAUNOMOR 7 TAHUN 2015

TENTANG PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

I. CONTOH SURAT PERNYATAAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ...............................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ...............................................................

Jenis Kelamin : ...............................................................

Agama : .................................................................

Pekerjaan : ...............................................................

Alamat : ...............................................................

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, sesuai dengan Agama yang saya anut yaitu Agama ...................

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila

ternyata pernyataan ini tidak benar, saya sanggup dituntut sesuai ketentuan hukum yang

berlaku.

................., ......................

Yang Membuat Pernyataan

Materai

.........................................

- 37 -

II. CONTOH SURAT PERNYATAAN MEMEGANG TEGUH DAN MENGAMALKAN

PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945, MEMPERTAHANKAN DAN MEMELIHARA KEUTUHAN NEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ...........................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ................................/.........................................

Jenis Kelamin : ...........................................................................

Pekerjaan : ...........................................................................

Alamat : ............................................................................

.............................................................................,

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bersedia untuk memegang teguh dan

mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata

pernyataan ini tidak benar, saya sanggup dituntut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

................., .......................

Yang Membuat Pernyataan

Materai

....................................

- 38 -

III. CONTOH SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DICALONKAN MENJADI

KEPALA KAMPUNG

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ................................................................

Jenis Kelamin : ................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : .................................................................

Agama : ................................................................

Pekerjaan : ................................................................

Alamat : .................................................................

..................................................................,

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya bersedia dicalonkan menjadi Kepala

Kampung di :

Kampung : ..........................

Kecamatan : ..........................,

Kabupaten : Berau

dantidak akan mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai calon kepala

Kampung.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan dan

tekanan dari pihak manapun.

.......... , ......................

Yang Membuat Pernyataan

Materai

....................................

- 39 -

IV. CONTOH SURAT KETERANGAN BERTEMPAT TINGGAL

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan dengan sebenarnya, bahwa

:

N a m a : ................................................................

Jenis Kelamin : ................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : .................................................................

Agama : ................................................................

Pekerjaan : ................................................................

Alamat : .................................................................

..................................................................,

Adalah benar bertempat tinggal dan terdaftar sebagai penduduk di RT.....Kampung

............ Kecamatan ............. selama 1 (satu) tahun/lebih sebelum pendaftaran Bakal

Calon Kepala Kampung.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaiman mestinya.

......................., ...................

Mengetahui;

Kepala Kampung............... Ketua RT .......

................................ ....................................

- 40 -

V.CONTOH SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MENJABAT SEBAGAI

KEPALA KAMPUNG SELAMA 3 (TIGA) KALI MASA JABATAN BAIK

BERTURUT-TURUT ATAU TIDAK BERTURUT-TURUT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ......................................................................

Jenis Kelamin : .......................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : .......................................................................

Agama : ..................................................................….

Pekerjaan : ......................................................................

Alamat : ...............................................................……..

...............................................................……,

menyatakan dengansebenarnya, bahwa Saya belum pernah menjabat sebagai Kepala

Kampung selama3 (tiga) kali masa jabatan, baik berturut-turut atau tidak berturut-turut

di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saya pernah menjabat sebagai Kepala Kampung sebanyak ......... (..................) kali masa

jabatan yaitu :

1. Tahun ......... s/d Tahun ......... (............. tahun)

2. Tahun .......... s/d Tahun ........ (............. tahun)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata

pernyataan ini tidak benar, saya sanggup dituntut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

................, ..........................

Yang Membuat Pernyataan

Materai

....................................

- 41 -

VI. CONTOH SURAT KETERANGAN BELUM PERNAH MENJABAT SEBAGAI

KEPALA KAMPUNG SELAMA TIGA KALI MASA JABATAN BAIK BERTURUT-

TURUT ATAU TIDAK BERTURUT-TURUT

K O P

Berdasarkan surat pernyataan Calon Kepala Kampung tanggal ...............2015, Yang

bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ......................................................................

Jabatan : ......................................................................

Alamat : ...............................................................……..

................................................................……,

Menerangkan dengan sebenarnya, bahwa :

N a m a : ......................................(Calon Kepala Kampung)

Alamat : ....................................................................

Pekerjaan : ..................................................................

yang bersangkutan belum pernah menjabat sebagai Kepala Kampung selama 3

(tiga) kali masa jabatan, baik berturut-turut atau tidak berturut-turutdi seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yang bersangkutan pernah menjabat Kepala Kampung sebanyak ......... (..................) kali

masa jabatan yaitu :

1. Tahun ......... s/d Tahun ......... (............. tahun)

2. Tahun .......... s/d Tahun ........ (............. tahun)

Demikian surat keterangan ini dibuat untukdipergunakan sebagaimana

mestinya.

....................., ..........................

Bupati Berau/ Pejabat yang ditunjuk

....................................

- 42 -

VII. CONTOH BERITA ACARA PENELITIAN BERKAS ADMINISTRASI BAKAL

CALON KEPALA KAMPUNG

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG…………., KECAMATAN…………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :Jl.........................(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA PENELITIAN PERSYARATAN ADMINISTRASI BAKAL CALON KEPALA KAMPUNG

Nomor : ………….......

Pada hari ini ………tanggal……. Bulan…… Tahun……...., Panitia

Pemilihan Kepala Kampung ……………… Kecamatan …………… Kabupaten Berau

telah mengadakan penelitian terhadap persyaratan administrasi Bakal Calon

Kepala Kampung ………………Kecamatan ………… Kabupaten Berau dengan hasil

sebagai berikut :

1. Jumlah Bakal Calon / Pelamar sebanyak : ……(……......) orang.

2. Persyaratan administrasi yang diadakan penelitian meliputi :

a. Surat keterangan bukti warga Negara Indonesia dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Berau.

b. suratpernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dari bakal calon Kepala

Kampung yang diketahui oleh Kepala Kampung/ Penjabat Kepala Kampung

dan Camat yang bermaterai;

c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika dari calon bakal Kepala Kampung yang

diketahui oleh Kepala Kampung/Penjabat Kepala Kampung dan Camat yang

bermaterai cukup.

d. Fotocopy ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai ijazah terakhir

dan berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Pertama dan/atau

sederajat yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

e. fotocopy akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir yang dilegalisir oleh

pejabat yang berwenang;

f. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Kampung dari bakal

calon Kepala Kampung yang diketahui oleh Kepala Kampung/Penjabat Kepala

Kampung dan Camat yang bermaterai cukup;

g. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang;

h. Surat keterangan bertempat tinggal paling kurang 1 (satu) tahun sebelum

pendaftaran dari rukun tangga (RT) dan Kepala Kampung setempat;

i. surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak pernah dijatuhi

pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih;

- 43 -

j. surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri yang menerangkan bahwa

tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap;

k. surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah;

l. surat keterangan dari Pemerintah Daerah dan Surat Pernyataan dari

yang bersangkutan bahwa tidak tidak pernah menjadi Kepala Kampung selama

3 (tiga) kali masa jabatan;

m. pas foto ukuran 4 x 6 berwarna dengan jumlah sesuai ketentuan Panitia; dan

n. daftar riwayat hidup (DRH).

Berita Acara penelitianpersyaratan administrasi sebagaimana terlampir.

3. Setelah diadakan penelitian administrasi maka Jumlah Bakal Calon Kepala Kampung

yang memenuhi syarat dan berhak mengikuti Pemilihan Kepala Kampung sebanyak

.. …(....................) orang.

Penetapan Nama Calon Kepala Kampung sebagaimana terlampir.

4. Jumlah Bakal Calon Kepala Kampung yang mengundurkan diri : .......(..........) orang.

5. Jumlah Bakal Calon Kepala Kampung yang tidak memenuhi syarat :....(........) orang.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat

dipergunakan seperlunya.

........................., ………………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENJARINGAN DAN PENYARINGAN KETUA

(.....................................)

Mengetahui,

KETUA PANITIA, SEKRETARIS,

(.......................... ) (............................)

- 44 -

VIII. LAMPIRAN BERITA ACARA PENELITIAN PERSYARATAN

ADMINISTRASI BAKAL CALON KEPALA KAMPUNG

PENELITIAN PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAKAL CALON KEPALA KAMPUNG

Nama Bakal Calon

Persyaratan Adminitrasi Keterangan

1 Surat keterangan bukti warga Negara Indonesia dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Berau.

2 Surat pernyataan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dari bakal calon Kepala Kampung yang diketahui oleh Kepala Kampung/ Penjabat Kepala Kampung dan Camat yang bermaterai

3 surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika dari calon bakal Kepala Kampung yang diketahui oleh Kepala Kampung/Penjabat Kepala Kampung dan

Camat yang bermaterai cukup

4 Fotocopy ijazah pendidikan formal dari tingkat dasar sampai ijazah terakhir dan berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Pertama dan/atau sederajat yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang

5 fotocopy akta kelahiran atau surat keterangan kenal lahir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

6 Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Kampung dari bakal calon Kepala Kampung yang diketahui oleh Kepala Kampung/Penjabat Kepala Kampung dan Camat

yang bermaterai cukup

7 foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

8 Surat keterangan bertempat tinggal paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran dari rukun tangga (RT) dan Kepala Kampung setempat

9 Surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih

- 45 -

10 Surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri yang menerangkan bahwa tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

11 Surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah

12 Surat keterangan dari Pemerintah Daerah dan Surat Pernyataan dari yang bersangkutan bahwa tidak tidak pernah menjadi Kepala

Kampung selama 3 (tiga) kali masa jabatan

13 Pas foto ukuran 4 x 6 berwarna dengan jumlah

sesuai ketentuan Panitia; dan

14 Daftar riwayat hidup (DRH).

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENJARINGAN DAN PENYARINGAN KETUA

(.....................................)

1. Sekretaris/Anggota : ....................................... : ....................................

2. Anggota : ....................................... : ...................................

3. Anggota : ....................................... : ...................................

- 46 -

IX. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA MENGENAI PENETAPAN CALON

KEPALA KAMPUNG

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………., KECAMATAN……… KABUPATEN BERAU

Sekretariat : Jl.............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG .................KECAMATAN ..................KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN CALON KEPALA KAMPUNG…....…….. KECAMATAN …………KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Daerah

Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala

Kampung, Bakal Calon yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan

sebagai Calon Kepala Kampung oleh Panitia Pemilihan;

b. bahwa Bakal Calon Kepala Kampung yang namanya tersebut dalam

Berita Acara Panitia Pemilihan Kepala Kampung …….......

Kecamatan ................KabupatenBerau, Nomor ... tanggal ......................

tentang Penelitian Berkas Administrasi Bakal Calon Kepala Kampung telah

memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Kampung

yang berhak mengikuti pemilihan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf

a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala

Kampung.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di

Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953

Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

- 47 -

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015

tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Kepala Desa;

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015

tentang Pemilihan Kepala Kampung;

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung ..................

Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang

Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung.

Meperhatikan : Berita Acara Panitia Pemilihan Kepala Kampung ……........ Kecamatan

...............Kabupaten Berau, Nomor ……… tanggal ...................... tentang

Penelitian Berkas Persyaratan Administrasi Bakal Calon Kepala

Kampung.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Calon Kepala Kampung yang Berhak Mengikuti Pemilihan

Kepala Kampung…………….. Kecamatan …………. Kabupaten Berau

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ................... pada tanggal ...................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG................. KECAMATAN ..................... KABUPATEN BERAU

Ketua

...................................

Tembusan disampaikan Kepada Yth. 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb 2. Camat ………............. di ...................... 3. Ketua BPK ................ di ........................

- 48 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : .................... TANGGAL : ..................... TENTANG : PENETAPAN CALON KEPALA KAMPUNG ...........

KECAMATAN ............... KABUPATEN BERAU

DAFTAR NAMA CALON KEPALA KAMPUNG............ KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Alamat Tempat / Tgl

Lahir Pendidikan Agama Ket

1..

2.

3.

4.

5.

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………KECAMATAN…….KABUPATEN BERAU

Ketua

...................................

- 49 -

X. CONTOH BERITA ACARA PENGUNDIAN NOMOR TANDA GAMBAR

ATAU FOTO CALON KEPALA KAMPUNG

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………., KECAMATAN……………………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA PENGUNDIAN NOMOR FOTO ATAU TANDA GAMBAR CALON KEPALA KAMPUNG

Nomor : …………...

Pada hari ini …… tanggal……. bulan…………tahun…………..kami, Panitia

Pemilihan Kepala Kampung…………………Kecamatan ……………….. Kabupaten

Beraudengan dihadiri oleh Calon Kepala Kampung/ Saksi telah mengadakan

pengundian Nomor Tanda gambar atau Foto Calon Kepala Kampung…….., dengan

hasil sebagai berikut :

1. Nomor Urut 1 : Sdr. …………….. dengan Foto atau Gambar ........

2. Nomor Urut 2 : Sdr. …………….. dengan Foto atau Gambar ........

3. Nomor Urut 3 : Sdr. …………….. dengan Foto atau Gambar ........

4. Nomor Urut 4 : Sdr. …………….. dengan Foto atau Gambar ........

5. Nomor Urut 5 : Sdr. …………….. dengan Foto atau Gambar ........

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat

dipergunakan seperlunya.

.......................,…………………

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG……………KECAMATAN ………….KABUPATEN BERAU

Ketua

...................................

Tanda Tangan Calon/ Saksi :

1. Calon Kepala Kampung/Saksi :…...................... : .............................

2. Calon Kepala Kampung/Saksi :…...................... : .............................

3. Calon Kepala Kampung/Saksi :…...................... : .............................

4. dst....

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Camat ………............. di ......................

2. Ketua BPK ................ di ........................

- 50 -

XI. CONTOH SURAT SUARA

1. SURAT SUARA BAGIAN DEPAN

SURAT SUARA BAGIAN DEPAN

SURAT SUARA BAGIAN BELAKANG

CONTOH

SURAT S U A R A

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

KECAMATAN ........

KAMPUNG .....

2. CONTOH SURAT SUARA BAGIAN BELAKANG

KETUA

PANITIA PEMILIHAN

KEPALA KAMPUNG...................

Stempel Dan Tanda Tangan

(.........................................)

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU KECAMATAN ……………… KAMPUNG……………………

TPS …..

KETUA PANITIA PEMILIHAN

KEPALA KAMPUNG ……….

Stempel dan Tanda Tangan

(…………………………..)

- 51 -

XII. CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG…………… KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS)

Nomor : …………...

Pada hari ini …………………tanggal…………. bulan…………

tahun… kami, Panitia Pemilihan Kepala Kampung ..…… Kecamatan ....……. Kabupaten

Berau telah mengadakan penelitian terhadap jumlah Daftar Pemilih Sementara

pada Pemilihan Kepala Kampung …....……… Kecamatan ........……, Kabupaten Berau

dengan hasil sebagai berikut :

1. Jumlah Pemilih Sementara Laki-laki : ........... (......................) jiwa.

2. Jumlah Pemilih Sementara Perempuan : ........... (......................) jiwa.

3. Jumlah Daftar Pemilih Sementara : .............(....................) jiwa.

Adapun nama Daftar Pemilih Sementara adalah sebagaimana terlampir.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat

dipergunakan seperlunya.

........................,………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Sekretaris/Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ....................................... : ...................................

- 52 -

LAMPIRAN BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS) PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............

KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis Kelamin

Alamat Tempat / Tgl Lahir

Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Sekretaris/Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ....................................... : ...................................

SAKSI : 1. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

2. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

3. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

4. D s t .

- 53 -

XIII. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA MENGENAI PENETAPAN DAFTAR PEMILIH

SEMENTARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG .................KECAMATAN ..................KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS) PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….. KECAMATAN …………. KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Ayat (2) Peraturan Daerah

Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala

Kampung,bahwa Daftar Pemilih Sementara perlu ditetapkan oleh Panitia

Pemilihan;

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam Berita Acara Panitia

Pemilihan Kepala Kampung ........ Kecamatan .............. Kabupaten

Berau, Nomor ………. tanggal ...................... tentang Penetapan

Daftar Pemilih Sementara yang berhak memberikan suaranya pada

pemilihan kepala Kampung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia Pemilihan.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di

Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953

Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

- 54 -

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Kepala Desa;

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015

tentang Pemilihan Kepala Kampung;

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung ..................

Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang

Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Daftar Pemilih Sementara yang Berhak Mengikuti Pemilihan

Kepala Kampung, …………….. Kecamatan ………….

Kabupaten Berau sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ................... pada tanggal ...................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG................. KECAMATAN ..................... KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb

2. Camat ………............. di ......................

3. Ketua BPK ................ di ........................

- 55 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : .................... TANGGAL : ..................... TENTANG : PENETAPAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA PEMILHAN

KEPALA KAMPUNG ........... KECAMATAN ............... KABUPATEN BERAU

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............ KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis

Kelamin Alamat Tempat / Tgl

Lahir Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG.............. KECAMATAN….....….KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

- 56 -

XIV. CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG…………… KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

Nomor : …………...

Pada hari ini …………………tanggal…………. bulan…………

tahun… kami, Panitia Pemilihan Kepala Kampung ..…… Kecamatan ....……. Kabupaten

Berau telah mengadakan penelitian terhadap jumlah Daftar Pemilih Tambahan

pada Pemilihan Kepala Kampung …....……… Kecamatan ........……, Kabupaten Berau

dengan hasil sebagai berikut :

1. Jumlah Pemilih Tambahan Laki-laki : ........... (......................) jiwa.

2. Jumlah Pemilih Tambahan Perempuan : ........... (......................) jiwa.

3. Jumlah Daftar Pemilih Tambahan: .............(....................) jiwa.

Adapun nama Daftar Pemilih Tambahan adalah sebagaimana terlampir.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat

dipergunakan seperlunya.

........................,………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Sekretaris/Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ....................................... : ...................................

- 57 -

LAMPIRAN BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............

KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis Kelamin

Alamat Tempat / Tgl Lahir

Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Sekretaris/Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ..................................... : ......................................

SAKSI : 1. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

2. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

3. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ............................. : ........................

4. D s t .

- 58 -

XV. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA MENGENAI PENETAPAN DAFTAR PEMILIH

TAMBAHAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG .................KECAMATAN ..................KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….. KECAMATAN …………. KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26Ayat (2) Peraturan Daerah

Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015tentang Pemilihan Kepala

Kampung, bahwa daftar pemilih tambahan perlu ditetapkan oleh

Panitia Pemilihan;

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam Berita Acara

Panitia Pemilihan Kepala Kampung ………........

Kecamatan.............. Kabupaten Berau, Nomor ………. tanggal

...................... tentang Penetapan Daftar Pemilih Tambahan yang

berhak memberikan suaranya pada pemilihan kepala Kampung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia

Pemilihan.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

- 59 -

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa;

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung .................. Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Daftar Pemilih Tambahan yang Berhak Mengikuti

Pemilihan Kepala Kampung,...……….. Kecamatan ............……….

Kabupaten Berau sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ................... pada tanggal ...................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG................. KECAMATAN ..................... KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb

2. Camat ………............. di ......................

3. Ketua BPK ................ di ........................

- 60 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : .................... TANGGAL : ..................... TENTANG : PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN PEMILHAN

KEPALA KAMPUNG ........... KECAMATAN ............... KABUPATEN BERAU

DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............ KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis

Kelamin Alamat Tempat / Tgl

Lahir Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG.............. KECAMATAN….....….KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

- 61 -

XVI. CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG…………… KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP Nomor : …………...

Pada hari ini …………………tanggal…………. bulan…………

tahun… kami, Panitia Pemilihan Kepala Kampung ..…… Kecamatan ....……. Kabupaten

Berau telah mengadakan penelitian terhadap jumlah Daftar PEMILIH TETAP

pada Pemilihan Kepala Kampung …....……… Kecamatan ........……, Kabupaten Berau

dengan hasil sebagai berikut :

1. Jumlah Pemilih Sementara: .......... (.....................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : .......... (.....................) orang:

2. Jumlah Pemilih Tambahan : .......... (.....................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : ........... (....................) orang.

3. Jumlah Pemilih TETAP : .......... (.....................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : .......... (.....................) orang:

Adapun nama Daftar Pemilih Tetap adalah sebagaimana terlampir.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan seperlunya.

........................,………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ....................................... : ...................................

- 62 -

LAMPIRAN BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP

DAFTAR PEMILIH TETAP PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............

KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis Kelamin

Alamat Tempat / Tgl Lahir

Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG ………… KECAMATAN …………KABUPATEN BERAU

SEKSIPENDAFTARAN DAN PENDATAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ..................................... : ......................................

SAKSI :

1. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : .......................... : ........................

2. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ......................... : ........................

3. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ......................... : ........................

4. D s t .

- 63 -

XVII. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA MENGENAI PENETAPAN DAFTAR PEMILIH

TETAP

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG .................KECAMATAN ..................KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP(DPT) PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….. KECAMATAN …………. KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 28 Peraturan Daerah Kabupaten

Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung,

bahwa Daftar Pemilih Tetap perlu ditetapkan oleh Panitia Pemilihan;

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam Berita Acara Panitia

PemilihanKepala Kampung ………........ Kecamatan..............

Kabupaten Berau, Nomor ………. Tanggal................. tentang

Penetapan Daftar Pemilih Tetap yang berhak memberikan suaranya

pada pemilihan kepala Kampung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia

Pemilihan.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

- 64 -

Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa;

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung .................. Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Daftar Pemilih Tetap yang Berhak Mengikuti

Pemilihan Kepala Kampung................ Kecamatan...........….

Kabupaten Berau sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ................... pada tanggal ...................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG................. KECAMATAN ..................... KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb

2. Camat ………............. di ......................

3. Ketua BPK ................ di ........................

- 65 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : .................... TANGGAL : ..................... TENTANG : PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP PEMILIHAN

KEPALA KAMPUNG ........... KECAMATAN ............... KABUPATEN BERAU

DAFTAR PEMILIH TETAP

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............ KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis

Kelamin Alamat Tempat / Tgl

Lahir Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG.............. KECAMATAN….....….KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

- 66 -

XVIII.CONTOH BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP TAMBAHAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG…………… KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP TAMBAHAN Nomor : …………...

Pada hari ini …………………tanggal…………. bulan…………

tahun… kami, Panitia Pemilihan Kepala Kampung ....…… Kecamatan ......…….

Kabupaten Berau telah mengadakan penelitian terhadap jumlah Daftar PEMILIH

TETAP TAMBAHAN pada Pemilihan Kepala Kampung …....……… Kecamatan

........……, Kabupaten Berau dengan hasil sebagai berikut :

1. Jumlah Pemilih Tetap : .......... (.....................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : .......... (.....................) orang:

2. Jumlah Pemilih Tetap Tambahan : .......... (.................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : ........... (....................) orang.

3. Jumlah Pemilih Keseluruhan: .......... (.....................) orang, terdiri dari :

a. Jumlah Laki-laki : .......... (.....................) orang.

b. Jumlah Perempuan : .......... (.....................) orang:

Adapun nama Daftar Pemilih Tetap Tambahan adalah sebagaimana terlampir.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan seperlunya.

........................,………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….., KECAMATAN ………………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ....................................... : ...................................

- 67 -

LAMPIRAN BERITA ACARA PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP TAMBAHAN

DAFTAR PEMILIH TETAP TAMBAHAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............

KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis Kelamin

Alamat Tempat / Tgl Lahir

Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG ………… KECAMATAN …………KABUPATEN BERAU

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PEMILIH KETUA

(.....................................)

1. Anggota : ....................................... : ....................................

2. Dst............ : ..................................... : ......................................

SAKSI :

1. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : .......................... : ........................

2. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ......................... : ........................

3. CALON KEPALA KAMPUNG/ SAKSI : ......................... : ........................

4. D s t .

- 68 -

XIX. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA MENGENAI PENETAPAN DAFTAR PEMILIH

TETAPTAMBAHAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG .................KECAMATAN ..................KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAPTAMBAHAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….. KECAMATAN …………. KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 30 Peraturan Bupati Berau

Nomor .... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan

Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan

Kepala Kampung, bahwa daftar pemilih tetaptambahan perlu

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan;

b. bahwa mereka yang namanya tersebut dalam Berita Acara

Panitia Pemilihan Kepala Kampung ………........

Kecamatan.............. Kabupaten Berau, Nomor ……….

Tanggal................. tentang Penetapan Daftar Pemilih TetapTambahan

yang berhak memberikan suaranya pada pemilihan kepala

Kampung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia

Pemilihan.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

- 69 -

6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa.

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung.

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung .................. Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Daftar Pemilih Tetap Tambahan yang Berhak

Mengikuti Pemilihan Kepala Kampung, …………….. Kecamatan

…………. Kabupaten Berau sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ................... pada tanggal ...................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG................. KECAMATAN ..................... KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb 2. Camat ………............. di ...................... 3. Ketua BPK ................ di ........................

- 70 -

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : .................... TANGGAL : ..................... TENTANG : PENETAPAN DAFTAR PEMILIH TETAP

TAMBAHAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG ........... KECAMATAN............KABUPATEN BERAU

DAFTAR PEMILIH TETAP TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG............ KECAMATAN ............. KABUPATEN BERAU

No Nama Jenis

Kelamin Alamat Tempat / Tgl

Lahir Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6. Dst...

Ditetapkan di ......……………….. Pada tanggal .............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG.............. KECAMATAN….....….KABUPATEN BERAU

KETUA

...................................

- 71 - XX. CONTOH DENAH LOKASI PEMUNGUTAN SUARA

Bilik Suara Bilik Suara

TANDA

GAMBAR

4 Calon Kepala Kampung

4 Kotak

Kotak

Suara

Suara

5 5

3 3

Pintu Keluar Pintu Keluar

Tempat

Penukaran Tempat

Penukaran

Kartu Suara

Alur Pemilihan :

a. Pemilih datang ke TPS selanjutnya menukarkan undangan yang diperoleh dari tempat pendaftaran untuk ditukarkan dengan surat suara;

b. surat suara yang telah diterima untuk selanjutnya dibawa pemilih menuju bilik suara untuk dilakukan pencoblosan terhadap tanda gambar calon kepala Kampung;

c. surat suara yang selesai dicoblos segera dibawa untuk dimasukkan kedalam kotak suara; d. Selesai dari kotak suara pemilih dipersilakan meninggalkanlokasi pemungutan suara,

sekaligus diberi tanda tinta pada jari tangan sebagai tanda pemilih telah memberikan suara.

Pintu

Keluar Nomor dan Foto/Tanda Gambar Pintu

Keluar

Calon Kepala Kampung

1 2 3 4 5

Bili

k Su

ara Kotak Suara B

ilik Suara

Pin

tu M

asu

k P

emili

h

Tempat Pendaftaran dan Penukaran Kartu

Suara

Pin

tu M

asuk

Pem

ilih

Ruang Tunggu

- 72 -

XXI. CONTOH DENAH LOKASI PEMUNGUTAN SUARA

1

4 5

2

3

KETERANGAN :

1. Papan Tulis/Petugas Pencatat

2. Kartu Suara/Petugas Penghitung

3. Saksi

4. Pengumpul Kartu Suara

5. Pencatat pada Kertas/Form

6. Masyarakat

1

4

5

2

3

6

- 73 -

XXII. CONTOH SURAT UNDANGAN

UNDANGAN PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG…......…

KECAMATAN .....................KABUPATEN BERAU

WILAYAH TPS ...........

Daftar Pemilih Nomor : ..........

Kepada :

Nama pemilih : ......................................................................

Laki-laki/perempuan: ......................................................................

Umur : ......................................................................

Alamat : ......................................................................

Untuk memberikan suara pada :

Hari : ........................tgl. ......................

Jam : .................... sampai dengan .........................

Tempat : .....................

........................................

Panitia Pemilihan Kepala Kampung

Kampung ..............................

Ketua

PERHATIAN :

Untuk pemberian suara, surat

Undangan ini harus dibawa oleh Pemilih(..................................)

sendiri yang namanya tercantum diatas

dan diserahkan kepada Panitia, tidak

boleh diwakilikan

Diisi dengan huruf cetak

----------------------------------------------- Potong disini----------------------------------------

TANDA TERIMA

SURAT PEMBERITAHUAN PEMILIH PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG ..............

DAFTAR PEMILIH NOMOR ..............................................

WILAYAH TPS ..............

................, ………………..

Penerima / Pemilih

(…………………………)

- 74 -

XXIII. CONTOH SURAT PERNYATAAN CALON YANG MENINGGALKAN

TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

SURAT PERNYATAAN CALON

MENINGGALKAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ...........................

Jabatan : Calon Kepala Kampung......

Nomor Urut : ....... Tanda Gambar/ Foto..........

Alamat : ........................

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa pada hari ini........... tanggal............ bulan ..........

tahun ................ Saya meninggalkan tempat pemungutan suara karena

......................………........................................…...............

Selanjutnya untuk mengikuti proses pemilihan Kepala Kampung sampai dengan selesai,

Saya memberikan kuasa dan menunjuk sebagai wakil Saudar/i :

N a m a :

Alamat :

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

………………,.......………….

CALON KEPALA KAMPUNG

(...................................)

MENGETAHUI, PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KETUA

(……………………)

- 75 -

XXIV. CONTOH BERITA ACARA MENGENAI CALON YANG MENINGGALKAN

TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA

CALON MENINGGALKAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

Nomor : …………...

Pada hari ini …………tanggal……… bulan……tahun……….. , kamiPanitia

Pemilihan Kepala Kampung.......... Kecamatan ................. Kabupaten Berau

berdasarkan Surat Pernyataan tanggal ......... bulan ............ tahun........... bahwa Calon

Kepala Kampung atas nama :

Sdr ............... dengan nomor calon……. tanda gambar/foto ...............

Meninggalkan tempat pemungutan suara karena .................................………….. yang

tidak dapat ditinggalkan oleh yang bersangkutan. Adapun status yang bersangkutan

tetap sebagai Calon Kepala Kampung, dan apabila yang bersangkutan mendapatkan

suara dalam pemilihan kepala Kampung, suaranya tetap dianggap sah.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

………………,.......………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….KECAMATAN ……………KABUPATEN BERAU

KETUA SEKRETARIS

(...........................) (...................................)

MENGETAHUI, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

(……………………)

- 76 -

XXV. CONTOH BERITA ACARA JALANNYA PEMUNGUTAN SUARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………………KECAMATAN……………KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA

JALANNYA PEMUNGUTAN SUARA

Nomor : …………...

Pada hari ini ……...tanggal…………. bulan………… tahun 20.... kami Panitia

Pemilihan Kepala Kampung, Kampung ………………… Kecamatan

………………..Kabupaten Berau, dengan disaksikan oleh para Calon Kepala

Kampung/Saksi telah mengadakan pemungutan suara pada Pemilihan Kepala

Kampung, Kampung ...................... Kecamatan ………………Kabupaten Berau.

Adapun Jalannya Pemungutan suara adalah sebagai berikut :

1. Pemungutan suara telah berjalan dengan aman, tertib dan lancar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pemungutan suara dimulai dari jam ............ s/d ............ Wite.

3. Jumlah Calon Kepala Kampung yang berhak mengikuti Pemilihan sebanyak ............. (...............).

4. Jumlah Hak Pilih : ............(........................) orang.

5. Jumlah Yang Menggunakan Hak Pilih : ............(........................) orang.

6. Jumlah Yang tidak menggunakan hak pilih : ...........(........................) orang.

Berdasarkan data tersebut diatas maka pemungutan suara telahmemenuhi sayarat dan

dinyatakan sah. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan Penghitungan Suara.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………,.....………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG …………. KECAMATAN ……………KABUPATEN BERAU

KETUA SEKRETARIS

(..............................) (...................................)

MENGETAHUI,

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

(……………………)

SAKSI-SAKSI :

(1) Calon Kepala Kampung/Saksi 1............................ : ....................................

(2) Calon Kepala Kampung/Saksi 2...........................: ....................................

(3) Calon Kepala Kampung/Saksi 3...........................: ....................................

(4) dst......

- 77 -

XXVI. CONTOH BERITA ACARA PENGHITUNGAN SUARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………., KECAMATAN…....... KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

BERITA ACARA PENGHITUNGAN SUARA Nomor : ……............……...

Pada hari ini …………tanggal………… bulan……… tahun...... , kami Panitia Pemilihan

Kepala Kampung, Kampung …………, Kecamatan ……………….. Kabupaten Berau,

bahwa setelah pemungutan suara dinyatakan sah, selanjutnya telah mengadakan

Penghitungan suara pada Pemilihan Kepala Kampung, Kampung ………......

Kecamatan …………….., Kabupaten Berau.

Pelaksanaan Penghitungan Suara dilaksanakan dihadapan Calon, para Saksi dan

masyarakat yang hadir dimulai dari jam ………… s/d …………Wite.

Adapun hasil Penghitungan suara untuk masing-masing Calon Kepala Kampung

adalah sebagai berikut :

1. Sdr ......................... dengan tanda gambar ……… memperoleh suara ..........

2. Sdr ......................... dengan tanda gambar ……… memperoleh suara ..........

3. Sdr ......................... dengan tanda gambar ……… memperoleh suara ..........

4. ............................... dst.

5. Suara tidak sah sebanyak ......................

Sesuai dengan hasil penghitungan suara tersebut diatas, maka Sdr. .........……. dengan

tanda gambar/foto ………. telah memperoleh suara terbanyak, sehingga telah

memenuhi syarat untuk diajukan kepada Badan Permusyawaratan

Kampung………............., Kecamatan ………................Kabupaten Berau untuk

ditetapkan sebagai Calon Kepala Kampung Terpilih.

- 78 -

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat

dipergunakan seperlunya.

........................., ………………………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG ………….KECAMATAN ………KABUPATEN BERAU

KETUA SEKRETARIS (...........................) (...................................) Anggota Panitia : 1. ....................................... Tanda tangan .......................

2. ....................................... Tanda tangan .......................

3. ....................................... Tanda tangan .......................

4. ....................................... Tanda tangan .......................

5. ....................................... Tanda tangan .......................

6. Dst.

Mengetahui; PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

..............................................

SAKSI,

(1) Calon Kepala Kampung 1.......................... Tanda tangan ................

(2) Calon Kepala Kampung 2........................ Tanda tangan ................

(3) Calon Kepala Kampung 3......................... Tanda tangan ................

(4) Calon Kepala Kampung 4......................... Tanda tangan ................

(5) Calon Kepala Kampung 5 ........................ Tanda tangan ................

- 79 -

XXVII. CONTOH KEPUTUSAN PANITIA TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN

SUARA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG KAMPUNG………., KECAMATAN…....... KABUPATEN BERAU

Sekretariat :............(ditulis alamat kantor Sekretariat) Telp..........Kode Pos..........

KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG.................. KAMPUNG ...............KECAMATAN .............KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN PEROLEHAN SUARA

PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG..........…. KECAMATAN….. .... KABUPATEN BERAU

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG …………….., Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 60 Ayat (1) Peraturan

Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung, Panitia Pemilihan melaporkan hasil Pemilihan Kepala Kampung kepada Badan Permusyawaratan Kampung;

b. bahwa berdasarkan Berita Acara Jalannya Pemilihan Kepala Kampung Nomor : .................. tanggal ......................dan Berita Acara Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Kampung Kampung………… tanggal ……………. Nomor …………….. , telah ditetapkan perolehan suara Calon Kepala Kampung;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Kampung;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717.

- 80 -

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa.

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung.

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung .................. Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung....

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan perolehan suara Calon Kepala Kampung dalam Pemilihan Kepala Kampung ................ Kecamatan ............. Kabupaten Berau yang dilaksanakan pada tanggal................... dengan hasil sebagai berikut :

1. Sdr ......................... dengan tanda gambar /foto……… memperoleh suara .......... (....................................)

2. Sdr ......................... dengan tanda gambar/foto ……… memperoleh suara .......... (....................................)

3. Sdr ......................... dengan tanda gambar /foto……… memperoleh suara .......... (....................................)

4. ............................... dst.

KEDUA : Menetapkan Sdr. ......................... memperoleh suara terbanyak yaitu.......... (....................................) suara, dan diusulkan sebagai Calon Kepala Kampung Terpilih Kampung dalam Pemilihan Kepala Kampung …..…............. Kecamatan…………. Kabupaten Berau.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ........……………….. pada tanggal ...............................

PANITIA PEMILIHAN KEPALA KAMPUNG

KAMPUNG………KECAMATA……… KABUPATEN BERAU KETUA

................................... Tembusan :

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb. 2. Camat …………di …................. 3. Ketua BPK.................

- 81 -

XXVIII. CONTOH KEPUTUSAN BPK MENGENAI PENETAPAN CALON TERPILIH

BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG................... KECAMATAN ……………. KABUPATEN BERAU Jalan .................................No. ......... Telp. .............. Kode Pos .............

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG...................

KAMPUNG ...............KECAMATAN .............KABUPATEN BERAU

NOMOR : ................

TENTANG

PENETAPAN Sdr....... …………… SEBAGAI CALON KEPALA KAMPUNG TERPILIH

KAMPUNG………, KECAMATAN ………, KABUPATEN BERAU

BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG ……………..,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 59 Ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung, Badan Permusyawaratan Kampung menetapkan Calon Kepala Kampung yang memperoleh suara terbanyak sebagai Calon Kepala Kampung Terpilih;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Kampung Kampung………… Kecamatan……….. Kabupaten Berau tanggal ………. Nomor ………….. tentang Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Kampung........……, Sdr. ……………… memperoleh suara terbanyak, sehingga memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Kampung Terpilih;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717.

- 82 -

5. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa.

7. Peraturan Bupati Berau Nomor..... Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Kampung.

8. Keputusan Badan Permusyawaratan Kampung .................. Kecamatan......... Kabupaten Berau Nomor........................ tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Kampung;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KESATU : Menetapkan

a. Nama :

b. Tempat /Tgl Lahir :

c. Jenis Kelamin :

d. Pendidikan :

e. Agama :

f. Alamat :

sebagai Calon Kepala Kampung Terpilih Kampung ..…..…..., Kecamatan…………., Kabupaten Berau sesuai dengan hasil Pemilihan Kepala Kampung.......... tanggal .................

KEDUA : Calon Kepala Kampung Terpilih sebagaimana dimaksud diktum KESATU

diusulkan kepada Bupati Berau untuk mendapat pengesahan dan

pengangkatan sebagai Kepala Kampung ...................

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ........……………….. pada tanggal .................................... BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG............ KECAMATAN …………. KABUPATEN BERAU K E T U A ................................... Tembusan :

1. Bupati Berau di Tanjung Redeb.

2. Camat …………di …................. -------------------------------------------------------------------------------------------------------

- 83 -

Ditetapkan di Tanjung Redeb

pada tanggal 31 Agustus 2015

BUPATI BERAU,

ttd,

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb

pada tanggal, 31 Agustus 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU,

ttd,

H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2015 NOMOR 35