17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat diantara para pelaku usaha. Mereka semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Banyak alasan yang mendasari sebuah perusahaan melakukan go public, salah satunya adalah anggapan bahwa dengan menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan yang Go Public akan meningkatkan citra perusahaan tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena pada faktanya, perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia sebagian besar merupakan perusahaan terbuka atau perusahaan yang telah Go Public. Namun alasan yang paling sering melatar belakangi perusahaan melakukan go public adalah karena perusahaan membutuhkan persediaaan modal yang cukup besar dengan biaya modal yang minimalis. Dan hal itu dapat dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau go public di pasar modal. Dengan melakukan go public, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana yang akan dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan yang memungkinkan pembiayaan rencana ekspansi, pembuatan produk baru atau rencana penggabungan usaha. Dengan tamabahan modal tersebut perusahaan mengharapkan dapat memperbaiki struktur kekuatan perusahaan, sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan meningkatkan kinerja perusahaannya.

saham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhui

Citation preview

Page 1: saham

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada saat ini pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan

persaingan yang ketat diantara para pelaku usaha. Mereka semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Banyak alasan yang mendasari  sebuah perusahaan melakukan go public, salah satunya adalah anggapan bahwa dengan menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan yang Go Public akan meningkatkan citra perusahaan tersebut. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena pada faktanya, perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia sebagian besar merupakan perusahaan terbuka atau perusahaan yang telah Go Public. Namun alasan yang paling sering melatar belakangi perusahaan melakukan go public adalah karena perusahaan membutuhkan persediaaan modal yang cukup besar dengan biaya modal yang minimalis. Dan hal itu dapat dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau  go public di pasar modal.

Dengan melakukan go public, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana yang akan dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan yang memungkinkan pembiayaan rencana ekspansi, pembuatan produk baru atau rencana penggabungan usaha. Dengan tamabahan modal tersebut perusahaan mengharapkan dapat memperbaiki struktur kekuatan perusahaan, sehingga perusahaan bisa berjalan dengan baik dan meningkatkan kinerja perusahaannya.

Page 2: saham

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar modal syariah

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan

dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang

berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan Efek.

Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah dapat

diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam

UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar

modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal

secara keseluruhan. Secara umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak

memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat

beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan

mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Pasar modal syariah merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.[1]

B. Pengertian Go Public

Pada hakekatnya go public secara terjemahannya adalah proses

perusahaan yang “go public atau pergi ke masyarakat”, artinya perusahaan itu

memasyarakatkan dirinya yaitu dengan jalan memberikan sarana bagi

masyarakat untuk masuk dalam perusahaannya, yaitu dengan menerima

Page 3: saham

penyertaan masyarakat dalam usahanya, baik dalam pemilikan maupun dalam

penetapan kebijakan pengelolaan.

Go public merupakan salah satu cara badan usaha untuk memperoleh

dana yaitu dengan cara menjual dan menawarkan untuk melepaskan hak atas

saham dengan pembayaran. Badan usaha dapat go public dengan cara menjual

saham baru yang berasal dari modal dasar maupun saham lama yang berasal

dari modal yang sudah disetor ( Sumantoro, 1990 : 64 )

Arti dari go public yang sering kita dengar adalah istilah yang dipakai

oleh suatu perusahaan yang mengijinkan masyarakat memiliki perusahaan

tersebut dengan cara membeli saham. Go public adalah gaya baru menjadi

investor sebuah perusahaan tanpa bersusah payah membangun perusahaan dari

dari nol. Perusahaan terkenal yang baru saja go public adalah Facebook.

Facebook mulai go public semenjak awal 2012 dengan kisaran $38 per saham.

C. Syarat – syarat Umum Mendirikan PT Go Public

Adapun Syarat Syarat Untuk Mendirikan Perusahaan Go Public

Adalah Sebagai Berikut :

1. Laporan Keuangan Harus di audit oleh Kantor Akuntan Publik

2. Syarat 2 administrasi pendirian PT harus lengkap (NPWP, Akta2 pendirian

perusahaan, dan surat2 keputusan dr pemerintah)

3. Harus ada Underwriter atau penjamin yg akan melakukan penawaran

Saham Perdana. (Initial Public Offering)

4. Track record perusahaan yang baik dari segi financial maupun kinerja

perusahaan keseluruhan

5. Ada tujuan yg jelas Atas penerbitan Saham apakah untuk ekspansi atau

tujuan lainnya (bisa di tanyakan di Bapepam)

Sedangkan akte-akte Notaris yang diperlukan untuk perusahaan yang

akan melakukan GO PUBLIC (IPO = Initial Public Offering) di berbagai

perusahaan (baik holding company maupun anak perusahaan), pada umumnya

berupa :

Page 4: saham

1. Perjanjian penjaminan emisi obligasi

2. Perjanjian perwaliamanatan

3. Perjanjian agen pembayaran

4. Pengakuan hutang

5. Perubahan addendum penjaminan emisi obligasi

6. Perubahan addendum perjanjian agen pembayaran

7. Perubahan addendum perjanjian

8. Perubahan addendum perjanjian agen pembayaran

9. Perjanjian kesanggupan pembelian sisa shm pnwrn umum terbatas

10. Pernyataan kesanggupan

11. Pernyataan penerbitan waran

12. Perjanjian pengadaan barang cetakan

13. Perjanjian pengelolaan administrasi waran

14. Perjanjian pengelolaan administrasi hak memesan efek terlebih dahulu

dalam penawaran umum terbatas

D. Proses Go Public

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang

berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari

dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan

perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat

berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan

penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan

dalam bentuk saham (equity).

Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan

dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal

dengan go publik. Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan

internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go

publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang

ditetapkan BAPEPAM-LK.

Page 5: saham

Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan

penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan

yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan

Pelaksanaannya.

E. Penawaran Umum

Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh

Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk

2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai

dengan jumlah Efek yang tersedia;

3. Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan

di Bursa.

F. Proses Penawaran Umum saham

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4

tahapan berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran

Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan

saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka

Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya

emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi

penunjang pasar  yaitu:

a) Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak

keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan

saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain:

Page 6: saham

menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus,

dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

b) Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau

pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.

c) Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan

dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;

d) Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal

opinion).

e) Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta

perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga

notulen-notulen rapat.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung

calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga

BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

3. Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah

emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat

membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk.

Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. 

Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor

terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana

sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor

berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada

pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder

yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.

4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya

saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Page 7: saham

G. Beberapa keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:

1.      Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri

perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak

investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang

diterima perusahaan dari investor luar.

2.      Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko

portofolio mereka.

3.      Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga

saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.

4.      Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan

lainnya dengan hanya menggunakan saham.

Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk

memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau

Tbk.

Beberapa kerugian dari Perusahaan yang Go Public, yaitu:

1. Laporan Rutin.

Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada

Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk

membuat laporan tersebut diperlukan biaya.

2. Terbuka.

Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui

oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.

3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.

Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para

Page 8: saham

pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam

pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.

4. Hubungan antar Investor

Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para

investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan

tersebut.

Setiap perusahan didirikan dengan harapan bahwa perusahan tersebut

dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan

dapat eksis untuk jangka waktu yang panjang.

Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup

untuk dapat bertahan dalam aktivitasi usahanya. namun dengan berjalannya

waktu, terjadi persaingan usaha yang semakin meningkat, sehingga diperlukan

strategi-strategi yang tidak hanya membuat perusahaan bertahan, namun mampu

membuat perusahaan tersebut memenangkan persaingan bisnis yang semakin

ketat. 

Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah:

1. Perusahaan dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri

perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak

investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang

diterima perusahaan dari investor luar.

2. Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi

resiko portofolio mereka.

3. Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga

saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.

4. Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan

lainnya dengan hanya menggunakan saham.

5. Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah

untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public

Page 9: saham

atau Tbk.

Tetapi harus kita ketahui juga bahwa ada kerugian dari Perusahaan yang Go

Public, yaitu:

1. Laporan Rutin.

Setiap perusahaan yang go public secara periodik harus membuat laporan kepada

Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk

membuat laporan tersebut diperlukan biaya.

2. Terbuka.

Semua perusahaan go public pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui

oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.

3. Keterbatasan kekuasaan Pemilik.

Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para

pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam

pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.

4. Hubungan antar Investor

Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para

investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan

tersebut.

Page 10: saham

BAB III

Penutup

Pasar  modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal

sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah

dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan Pasar Modal

Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun

terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk

dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Dibukanya Jakarta Islamic Indeks di Indonesia (JII) pada tahun 2000 sebagai

pasar modal syariah memberikan kesempatan para investor muslim maupun non

mulim untuk mengivestasikan dananya pada perusahaan yang sesuai prinsip

syariah.  Beragam produk ditawarkan dalam indeks syariah dalam JII antara lain

berupa saham, obligasi, sukuk , reksadana syariah, dll.

Di pasar modal, larangan syariah diatas mesti diimplementasikan dalam bentuk

aturan main yang mencegah praktek spekulasi, riba, gharar, dan maysir.  Salah

satunya adalah dengan menetapkan minimum holding period atau jangka waktu

memegang saham minimum.

Di dunia internasional indeks saham syariah telah bermunculan berkembang pesat

terutama di Barat dan Timur Tengah seiring dengan perkembangan ekonomi

Islam secara global.  Indeks syariah memberikan alternatif investasi yang aman

khususnya bagi kaum muslim yang ingin berinvestasi sesuai dengan syariah.

 

Page 11: saham

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Firdaus, NH Muhammad, dkk. 2005. Briefcase Book Edukasi Profesional

Syariah: Sistem Keuangan & Investasi Syariah. Jakarta :Renaisan.

Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa ,Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar Modal

Syariah. Jakarta:Kencana.

Iqbal, Zamir & Mirakhor, Abas.  2008. Pengantar Keuangan Islam: Teori

&Praktik. Jakarta:Kencana.

Sholihin, Ahmad,  Ifham.2010.  Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta:PT

Gramedia

 

Web:

http//:www.idx.com/html

Page 12: saham

http//:www.bapepam.go.id/

[1] Sholihin, Ahmad Ifham.2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta:PT

Gramedia. Halaman 351

[2]Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa ,Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar

Modal Syariah. Jakarta:Kencana  Halaman 76.

[3] http://roufibnumuthi.blogspot.com/2012/12/pengertian-dasar-hukum-fungsi-

manfaat.html

[4] www.bapepam.go.id     diakses 05/03/2013

[5] Firdaus,dkk. 2005. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem

Keuangan & Investasi Syariah. Jakarta :Renaisan.  Halaman 35-36.

[6] Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa ,Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar

Modal Syariah. Jakarta:Kencana.  Halam an 78-82

[7] Iqbal, Zamir & Mirakhor, Abas. 2008. Pengantar Keuangan Islam: Teori

&Praktik. Jakarta:Kencana.    Halaman: 246