65
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI-LAKI, KEJANTANAN DAN STATUS SOSIAL (Skripsi) Oleh ROKI ANDI SAPUTRA

SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG:

NARSISME LAKI-LAKI, KEJANTANAN DAN STATUS SOSIAL

(Skripsi)

Oleh

ROKI ANDI SAPUTRA

Page 2: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG:

NARSISME LAKI-LAKI, KEJANTANAN DAN STATUS SOSIAL

Oleh:

Roki Andi Saputra

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, proses pelaksanaan tradisi sabung

ayam orang Bali di Lampung beserta perubahannya, dan menganalisis makna

sabung ayam bagi laki-laki Bali di Lampung. Penelitian ini memiliki ciri khas

tersendiri karena melakukan penelitian terhadap sebuah tradisi dari suku minoritas

di Kecamatan Banjit, akan tetapi mampu menarik minat dari masyarakat suku non

Bali di Desa Temakung dan masih tetap eksis hingga sekarang. Hal ini yang

membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tradisi sabung

ayam.

Penelitian ini merupakan tipe penelitian melalui pendekatan kualitatif, sumber

data yang diperoleh melalui kat-kata dan tindakan serta foto. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi,

dan dokumentasi. Landasan teori yang digunakan adalah teori tafsir kebudayaan

dari Clifford Geertz.

Dari analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan Tradisi sabung ayam

adalah dua ekor ayam yang dipasangkan taji dan di adu sampai ada pemenangnya

dan darah dari ayam itu menetes ke bumi untuk menyiram tempat di adakannya

sabung ayam tersebut agar menetralisir hawa negatif menjadi positif, sabung

ayam ini bagian dalam acara mecaru. Dalam pelaksanaan sabung ayam di dalam

upacara mecaru tidak boleh ada taruhan atau mencari keuntungan sendiri. Adapun

taji ayam adalah simbol kejantanan bagi laki-laki Bali.

Kata KuncG×Budaya Bali, sabung ayam, kejantanan, dan status sosial

Page 3: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

BALINESE COCKFIGHTING IN LAMPUNG: MALE NARCISSESM,

VIRITILY AND SOCIAL STATUS

By:

Roki Andi Saputra

ABSTRACT

Culture is a way of human life that develops and is developed by a group

descended down, a culture that cannot originate from religion, language, customs,

animals, clothing, food, art, buildings etc. Diverse culture can occur in Indonesia

because of diverse tribes from various islands. The study entitled "Balinese

Cockfighting in Lampung: Male Narcissism, Virility and Social Status", has a

problem formulation of how the process of implementing the tradition of Balinese

cockfighting in Lampung and its changes, and how the meaning of cockfighting

for Balinese men in Lampung. The purpose of this study is to examine the process

of implementing the tradition of Balinese Cockfighting in Lampung, and analyze

the meaning of cockfighting for Balinese men in Lampung.

This research is a type of research through a qualitative approach, the source of

data obtained through words and actions and photographs. Data collection

techniques used in this study were in-depth interviews, observation, and

documentation. The theoretical basis used is the theory of cultural interpretation

from Clifford Geertz.

From the data analysis, it is concluded that the cockfighting tradition is that two

chickens are paired with spurs and fought until there is a winner and the blood

from the chicken drips into the earth to water the place where the cockfight is in

order to neutralize negative air into positive, this cockfight is part of the mecaru

event. In the implementation of cockfighting in the mecaru ceremony there should

be no betting or self-seeking. The chicken spurs are a symbol of virility for

Balinese men.

Keywords: cockfighting, culture, virility

Page 4: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG:

NARSISME LAKI-LAKI, KEJANTANAN DAN STATUS SOSIAL

Oleh

Roki Andi Saputra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SOSIOLOGI

Pada

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA
Page 6: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA
Page 7: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA
Page 8: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kecamatan Banjit, pada tanggal 25 April 1997,

sebagai anak ketiga dari tiga saudara. Putra dari pasangan

Bapak M.Gandi dan Ibu Rustina.

Pendidikan yang pernah di tempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri 02

Rantau Temiang Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan tahun 2003/2009,

Sekolah Menengah Pertama di MTS Negeri 2 Bandar Lampung tahun 2009/2012,

dan Sekolah Menengah Atas di MAN 1 Bandar Lampung lulus pada tahun 2015.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik melalui jalur SNMPTN. Sebagai salah satu mata kuliah

wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tahun 2017

ke beberapa tujuan kota diantaranya Yogyakarta, Semarang dan Malang.

Kemudian, penulis juga menyelesaikan Program Kuliah Kerja Nyata di Pekon

Tanjung Kurung Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus.

Page 9: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

MOTTO

Bekerja keras dan bersikap baik. Hal luar biasa akan terjadi.

Saat kita memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki

segala sesuatu untuk kita.

Page 10: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim

Ku Persembahkan Karya Ku Ini Kepada:

Bapak M.Gandi dan Ibu Rustina Terkasih

Kakakku Tina Malinda dan Dwi Titiawati

Keponakanku Ivander Harizon dan Abizar Harizon

Keluarga besar dimanapun berada

Seluruh guru dan dosen yang pernah mengajariku dari SD hingga Universitas

Keluarga besar Sosiologi 2015

Almamater tercinta

Page 11: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

yang Penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Strata Satu (S1) pada program studi Sosiologi FISIP Universitas

Lampung dengan judul “ Sabung Ayam Orang Bali di Lampung: Narsisme

Laki-laki, Kejantanan, dan Status Sosial”. Dalam Penulisan skripsi ini Penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan berkah rahmat-NYA lah sehingga

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kedua orangtuku terkasih dimana doa yang tak pernah letih diucapkan oleh

Bapak M.Gandi dan Ibu Rustina yang telah ikhlas menyayangi dari dalam

kandunan hingga saat ini, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap

langkah dan dalam sujudnya, terima kasih untuk setap tetes keringat dan air

mata yang tercurah, semuanya tak akan pernah bisa terbalas dengan apapun.

3. Kakakku Tina Malinda, S.Pd.I., Dwi Titiawati, S.I.P., dan kakak iparku Pajri

Harizon, S.H., dan Yogi Jupernando serta keponakan ku Ivander Harizon dan

Abizar Harizon yang selalu memberi semangat untuk terus mengejar cita-

citaku.

Page 12: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

4. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Lampung, beserta seluruh staf dan jajarannya yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah memberikan

bantuan dan pengarahan kepada Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Damar Wibisono, S.Sos., M.A. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Ibu Dr. Bartoven Vivit Nurdin, S.Sos., M.Si. selaku Pembimbing Skripsi atas

ketersediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, motivasi, saran dan

kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga menjadi

lebih baik.

8. Bapak Drs. Susetyo, M.Si. selaku Dosen Pembahas atas kesediaanya untuk

memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

9. Ibu Dewi Ayu Hidayati, S.Sos., M.Si. Selaku dosen Pembimbing Akademik

dan seluruh jajaran dosen FISIP Universitas Lampung khususnya Jurusan

Sosiologi yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama

menjalani masa perkuliahan.

10. Seluruh Dosen Universitas lampung dan Staff Tata Usaha yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang berarti saat penulis

menyelesaikan perkuliahan dan skripsi.

11. Kepala Sekolah, Dewan Guru, Staff Tata Usaha serta Teman Sejawat dari SD

N 02 Rantau Temiang, MTS N 2 Bandar Lampung dan MAN 1 Bandar

Page 13: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

Lampung yang telah memberikan ilmu dan dorongan kepada penulis untuk

terus belajar dan selalu bersyukur.

12. Keluarga besarku yang selalu mendukung langkahku, dimanapun dan

kapanpun dan memberi semangat untuk terus maju.

13. Aldillah Roby Amanda, S.Sos., Afif Abyadi, Arief Juliansyah, Danang

Listiana, S.Sos., Gusrianto, S.Sos., M.Reza Pratama, Naufal Widi, Rahmat

Shandi, S.Sos., Rizky Abdi Mulya, Pandu Alfredo, S.Sos., Wahyu Setiono,

Zuhry, S.Sos. Sahabat seperjuangan kuliah. Terimakasih canda tawa bahagia

selama kita 4 tahun lebih, terimakasih sudah mau menjadi tempat mengadu

segala keluh kesah yang Penulis hadapi. Terimakasih dukungan kalian yang

selalu membantu Penulis untuk terus maju dan meraih cita-cita.

14. Dhofir Lekat, Didi Andi Saputra, Edwin Rinaldi, Azam Rudin terimakasih

telah menjadi sahabatku dari kecil hingga sekarang, masa kecilku penuh

warna bersama kalian dan Abangku Roby Akbar dan Sudar Mono.

15. Seluruh teman seperjuangan di jurusan Sosiologi angkatan 2015.

16. Teman-teman KKN teruntuk Anggie, Yahdinata, Mbak Rima, Santi, Eka,

Ovi. Semoga tali persaudaraan kita tetap terjalin ya.

17. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhir Kata,

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Bandar Lampung, Desember 2019

Penulis

Roki Andi Saputra

Page 14: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ......................................................... v

HALAMAN RIWAYAT HIDUP .................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

HALAMAN SANWACANA ......................................................................... viii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

A.1 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

B. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

B.1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

B.2 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sabung Ayam .............................................................................................. 6

B. Catatan Tentang Adu Ayam di Bali ........................................................... 7

B.1 Ayam dan Laki-laki .............................................................................. 8

B.2 Pertarungan ........................................................................................... 8

B.3 Peluang dan Bahkan Uang .................................................................... 9

B.4 Bermain Api .......................................................................................... 10

B.5 Bulu, Darah, Keramaian dan Uang ....................................................... 16

B.6 Mengatakan Sesuatu Tentang Sesuatu .................................................. 17

C. Landasan Teori ............................................................................................ 18

C.1 Teori Dari Clifford Geertz .................................................................... 18

D. Kerangka Fikir............................................................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ........................................................................................ 22

B. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 22

Page 15: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

C. Keriteria Informan ....................................................................................... 23

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 25

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Masyarakat Bali Desa Temakung .................................. 27

A.1. Sejarah Singkat Desa Temakung Kecamatan Banjit

Kabupaten Way Kanan ......................................................................... 27

B. Kondisi Geografis Desa Temakung............................................................. 30

C. Keadaan Penduduk ..................................................................................... 32

D. Gambaran Keadaan Pemukiman Desa Temakung ...................................... 37

E. Upacar-Upacara masyarakat Bali di Banjit ................................................. 39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Informan ............................................................................................ 45

B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 47

B.1 Proses pelaksanaan tradisi Sabung Ayam Orang Bali di

Lampung Beserta Perubahannya .......................................................... 47

B.2 Sabung Ayam: Antara Candu dan Kejantanan Laki-laki ..................... 54

B.3 Pelaksanaan Judi Sabung Ayam ........................................................... 58

B.4 Analisis ................................................................................................. 61

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Informan ............................................................................................... 24

2. Batas Wilayah Desa Bali Sadar Selatan ....................................... 30

3. Luas Desa Bali Sadar Selatan............................................................... 31

4. Jumlah penduduk.................................................................................. 33

5. Pasangan usia subur penduduk Desa Bali Sadar Selatan tahun 2019 .. 33

6. Tingkat pendidikan ............................................................................... 34

7. Mata pencaharian penduduk Desa Bali Sadar Selatan ......................... 45

Page 17: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1. Kerangka Pikir...................................................................................... 21

Page 18: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian ini mengkaji tentang Sabung Ayam pada masyarakat Bali di Lampung.

Sabung Ayam merupakan sebuah tradisi permainan pada beberapa masyarakat di

dunia termasuk salah satunya pada etnik Bali. Permainan Sabung Ayam tidak

dilihat semata-mata sebagai sebuah permainan melainkan lebih bermakna dari itu,

yakni berkaitan dengan status sosial dan identitas sosial laki-laki dalam struktur

sosial masyarakat yang lebih luas. Masyarakat Bali merupakan menganut system

patriliniear dan patriakat, dimana kedudukan laki-laki menjadi sangat penting

dalam struktur sosial masyarakat.

Permainan Sabung Ayam memperlihatkan bahwa pentingnya status sosial dan

identitas laki-laki dalam permainan tersebut sehingga memiliki makna lebih luas

dan mendalam. Dalam penelitian ini lebih menarik lagi karena masyarakat Bali

yang Peneliti teliti merupakan masyarakat Bali yang sudah pindah ke Lampung,

artinya setelah banyak terjadi perubahan sosial budaya pada masyarakat Bali di

Lampung ini yakni akulturasi dan asimilasi.

Page 19: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

2

Oleh karena itu secara faktual dan konseptual maka sangat penting untuk

mengkaji makna Sabung Ayam yang berkaitan dengan narsisme laki-laki,

kejantanan dan status sosial.

Peneliti telah melakukan penelitian di Desa Temakung, Kecamatan Banjit,

Kabupaten Way Kanan. Di wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritas

suku Bali. Masyarakat suku Bali bisa ada di wilayah ini karena proses

transmigrasi, mereka datang dari pulau Bali dengan tujuan mencari wilayah yang

bisa dijadikan tempat untuk mencari pencarian agar bisa memenuhi kebutuhan

hidup. Banyak dampak yang dihasilkan dari hasil proses transmigrasi ini, salah

satu diantaranya adalah dampak sosial. Dalam sosiologi proses kedatangan orang

asing kesuatu wilayah baru dapat menghasilkan proses asimilasi dan akulturasi.

Tradisi Sabung Ayam yang dibawa masyarakat suku Bali ke wilayah Desa

Temakung, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan memiliki daya tarik

tersendiri. Hal ini disebabkan karena tradisi ini sampai sekarang masih tetap

bertahan, dan memiliki banyak peminat. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian terhadap tradisi sabung ayam, karena belum ada

penelitian tentang hal ini sebelumnya. Peneliti ingin melihat nilai-nilai sosial dari

proses pertukaran budaya antar suku.

Kegiatan sabung ayam di Desa Temakung, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way

Kanan dilakukan dari semua golongan status sosial, artinya baik masyarakat

ekonomi rendah, menengah, keatas boleh mengikuti kegiatan ini yang

membedakan hanyalah nilai taruhan yang akan mereka pasang disetiap

pertarungan sabung ayam. Kegiatan sabung ayam ini dilaksanakan oleh kaum

Page 20: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

3

laki-laki di Desa Temakung bukan hanya sekedar mencari siapa yang menang dan

siapa yang kalah, sabung ayam juga tidak hanya dilihat sebagai suatu bentuk

pertunjukan judi adu ayam tetapi itu adalah sebuah fenomena yang

memperlihatkan bahwa ada suatu kehidupan sosial kultural dalam masyarakat Bali

melewati sabung ayam sebagai penanda bagi identitas sosial, gender dan

kejantanan yang berdampak kepada harkat martabat dan status sosial laki-laki

Bali.

Budaya sendiri adalah suatu tata cara hidup manusia yang berkembang dan

dimiliki bersama oleh sebuah kelompok yang nantinya diwariskan secara turun

menurun, suatu unsur budaya dapat berasal dari suatu agama, bahasa, adat istiadat,

hewan, pakaian, makanan, seni, bangunan dll. Budaya yang beraneka ragam bisa

terjadi di Indonesia karena suku yang bermacam-macam dari berbagai pulau.

Clifford Geertz menyatakan di dalam bukunya The Interpretation Of Culture

(1973), bahwa kaum lelaki terus saling mempermalukan satu sama lain dan

secara alegoris dihina satu sama lain, hari demi hari memuliakan secara diam-

diam dalam pengalaman jika mereka menang, tapi status tidak ada yang benar-

benar berubah, anda tidak bisa naik tangga status dengan memenangkan adu

ayam, anda juga tidak dapat menurunkannya seperti itu. Hal yang dapat di

lakukan hanyalah menikmati dan menikmati, atau menderita dan bertahan, sensasi

yang dikarang dari gerakan yang drastis dan sesaat di sepanjang kemiripan

estetika tangga itu, semacam lompatan status di balik cermin yang memiliki

tampilan mobilitas tanpa aktualitasnya (Clifford Geertz. 1973).

Page 21: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

4

Dalam penelitian ini penulis telah melakukan penelitian di Desa Temakung,

kecamatan Banjit, kabupaten Way Kanan. Kecamatan Banjit merupakan salah

satu wilayah kabupaten Lampung Utara, dengan adanya pemekaran wilayah

Kabupaten Way Kanan pada tahun 2000, maka secara geografis kecamatan Banjit

masuk ke dalam wilayah Kabupaten Way Kanan. Kecamatan Banjit berpenduduk

44.593 jiwa dengan 12.007 rumah tangga, dan luas wilayah 33.160 Ha. Menurut

BPS tahun 2018, Kecamatan Banjit mempunyai jumlah penduduk sekitar 45.321

jiwa, yang terdiri dari beranekaragam suku dan agama. Pada penelitian yang akan

dilakukan di Desa Temakung merupakan desa yang dihuni oleh mayoritas suku

Bali dan agama Hindu. Desa Temakung memiliki jumlah pnduduk sebanyak

2.214 jiwa (BPS. 2018).

Kesimpulannya, penelitian ini mempunyai ciri khas tersendiri karena melakukan

sebuah penelitian terhadap sebuah tradisi dari suku minoritas di Kecamatan

Banjit, akan tetapi mampu menarik minat dari masyarakat suku non Bali di Desa

Temakung, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini diharapkan

mampu menghadirkan sebuah informasi dan pengetahuan baru tentang strategi

dalam mempertahankan kebudayaan ditengah arus globalisasi.

A.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pelaksanaan tradisi sabung ayam orang Bali di

Lampung beserta perubahannya?

2. Bagaimana makna sabung ayam bagi laki-laki Bali di Lampung?

Page 22: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

5

B. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

B.1 Tujuan Penelitian

1. Mengkaji proses pelaksanaan tradisi Sabung Ayam orang Bali di

Lampung.

2. Menganalisis makna sabung ayam bagi laki-laki Bali di Lampung.

B.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini mampu menjadi perbandingan

antara teori yang didapat selama proses perkuliahan dengan kondisi

yang ada di lapangan.

2. Manfaat bagi Universitas, penelitian ini biasa menjadi dokumen

ilmiah yang kemudian dalam kebutuhan terkait bisa dijadikan

sebagai referensi dari proses civitas akademik di Universitas

Lampung.

3. Manfaat bagi pembaca, penelitian ini bisa menambah pengetahuan

dan memahami sabung ayam orang Bali di Lampung.

Page 23: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sabung Ayam

Menurut Tangdilintin (dalam Syarifuddin: 2014) bahwa “silondongan (sabung

ayam) adalah pengaduan dua ekor ayam jantan yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih untuk saling membuktikan siapa yang kalah dan siapa yang menang

dalam persengketaan”.

Menurut Pabutungan (dalam Syarifuddin: 2014) bahwa “Silodongan” (sabung

ayam) adalah sebagai peradilan adat yaitu salah satu adat yang dipakai untuk

menyelesaikan suatu sengketa atau pertentangan dalam masyarakat yang tidak

bisa diselesaikan dengan musyawarah dan sabung ayam bisa disebut sembangan

suke baratu yaitu dipakai sebagai penghormatan dan balas jasa terhadap

pemimpin-pemimpin masyarakat yang telah banyak berkorban baik secara moril

maupun materil kepada masyarakat umum.

Dari beberapa penjelasan mengenai sabung ayam menurut para ahli, penulis

mempunyai kesimpulan bahwa sabung ayam merupakan alat untuk menyelesaikan

suatu sengketa dalam masyarakat yang tidak bisa diselesaikan dengan

musyawarah dan dengan mengadu dua ekor ayam jantan untuk saling

membuktikan siapa yang kalah dan siapa yang menang dalam persengketaan.

Page 24: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

7

Sabung ayam juga dapat diartikan sebuah kegiatan perjudian yang dilakukan

dengan memasang taji, yaitu sebuah pisau kecil yang dipasang di kaki dua ayam

jantan yang diadu sebagai senjata untuk membunuh lawannya. Sabung ayam

biasanya dilakukan di arena sabung ayam atau bahkan di tempat-tempat

tersembunyi dan tidak mudah di lacak oleh pihak berwajib. Sabung ayam adalah

kegiatan mengadu keberanian dan daya tempur juga nyali dari ayam ayam yang

menjadi jago dengan cara mengadu dengan ayam jago orang lain, kegiatan adu

ayam belum tentu langsung menjadi kegiatan perjudian tergantung ada unsur

taruhan atau tidak, karena ada orang yang mengadu ayam hanya untuk

kesenangan atau malah karena adat istiadat yang turun temurun orang Bali.

B. Catatan Tentang Adu Ayam di Bali

Pada awal April 1958, Clifford Geertz dan istrinya datang kesebuah pulau di

Indonesia yaitu pulau Bali sabagai antropolog untuk belajar. Geertz tinggal di

kompleks keluarga besar milik salah satu dari empat faksi di desa tersebut yang

diatur oleh pemerintah provinsi. Awal Geertz tinggal di Bali semua orang

mengabaikannya dengan cara orang Bali, hampir tidak ada orang yang

menyambut tetapi tidak ada orang yang cemberut atau mengatakan hal-hal yang

tidak menyenangkan. Sepuluh hari atau lebih dari kedatangan Geertz sabung ayam

besar diadakan di alun-alun untuk mengumpulkan uang digunakan kebutuhan

sekolah baru. Sabung ayam adalah ilegal di Bali, kaum elit khawatir dengan

petani miskin yang bodoh mempertaruhkan semua uangnya, Ia melihat adu ayam

sebagai primitive, terbelakang, tidak progresif, dan secara umum tidak pantas

menjadi Negara ambisius, dan seperti halnya memalukan lainnya merokok,

Page 25: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

8

mengemis, bukannya tidak sistematis untuk menghentikannya (Cliford

Geertz.1973).

B.1 Ayam dan Laki-laki

Bali merupakan tempat yang baik untuk mempelajari Mitologi, seni, ritual,

organisasi sosial, pola membesarkan anak, bentuk-bentuk hukum, bahkan gaya

kesurupan yang mana semuanya telah diperiksa secara mikroskopis untuk jejak

yang sulit dipahami oleh substansi Jane Belo yang disebut "The Bali Temper".

Tapi dari pernyataan-peryataan diatas ada yang tidak diperhatikan yaitu Sabung

Ayam, meskipun sabung ayam merupakan kekuasaan yang popular di Bali. Bagi

seorang laki-laki di Bali sabung ayam merupakan simbol maskulin oleh

keunggulan yang tidak dapat dipungkiri, dan itupun sangat jelas menurut orang

Bali sebagaimana fakta bahwa air mengalir menurun (Cliford Geertz. 1973).

B.2 Pertarungan

Sabung ayam diadakan di sebuah ring sekitar lima puluh kaki persegi. Biasanya

mereka mulai menjelang sore atau empat jam sampai matahari terbenam, sekitar

sembilan atau sepuluh pertandingan terpisah terdiri dari sebuah program, setiap

pertandingan persis seperti yang lain dalam pola umum tidak ada pertandingan

utama, tidak ada hubungan antara pertandingan individu, tidak ada variasi dalam

format mereka, dan masing-masing diatur secara untuk sepenuhnya. Setelah

perkelahian berakhir dan puing-puing emosional dibersihkan taruhan dibayar,

bangkai yang dimiliki tujuh, delapan, mungkin bahkan selusin pria menyelinap

dengan lalai ke dalam ring dengan ayam dan mencari untuk menemukan lawan

yang logis untuk itu. Proses ini yang jarang membutuhkan waktu kurang dari

Page 26: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

9

sepuluh menit, dan sering lebih lama lagi, dilakukan dengan cara yang sangat

tenang, miring, bahkan tidak jelas.

Ayam yang dipilih untuk bertarung memiliki taji dan ditempekan silet tajam,

pedang baja runcing yang berukuran empat atau lima inci panjangnya, ini adalah

pekerjaan rumit yang hanya sebagian pria bisa memasang pedang baja tersebut

dengan benar, orang yang memasang taji juga dapat bagian apabila ayam jantan

yang dia bantu menang pemilik akan memberi pacu korban. Sabung ayam adalah

mencari nama untuk sesuatu yang tidak cukup vertebrata untuk disebut kelompok

dan tidak cukup berstruktur untuk disebut kerumunan (Cliford Geertz. 1973).

B.3 Peluang dan Bahkan Uang

Orang Bali tidak pernah melakukan apa pun dengan cara sederhana yang dapat

mereka lakukan untuk melakukan hal yang rumit. Pertama-tama ada dua jenis

taruhan atau toh, ada taruhan aksial tunggal di pusat antara kepala sekolah (toh

ketengah), dan ada awan dari perangkat periferal di sekitar ring antara anggota

audiens ( toh kesasi).

- Biasanya besar yang kedua biasanya kecil

- Bersifat kolektif, melibatkan koalisi petaruh yang berkerumun di sekitar pemilik

yang kedua adalah individu, manusia ke manusia.

- Masalah pengaturan yang disengaja sangat tenang, hampir diam-diam oleh

anggota koalisi dan wasit berkerumun seperti konspirator di pusat ring yang

kedua adalah masalah teriakan impulsif, penawaran umum, dan penerimaan

publik oleh orang-orang yang bersemangat di sekitar tepiannya.

Page 27: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

10

Taruhan tengah adalah yang resmi, aturan dibuat antara dua pemilik ayam, dengan

wasit sebagai pengawas dan saksi publik. Taruhan ini yang selalu relatif dan

kadang-kadang sangat besar tidak pernah diangkat hanya oleh pemilik yang

namanya dibuat tetapi oleh dia bersama dengan empat atau lima, kadang tujuh

atau delapan, sekutu kerabat, teman desa, tetangga, teman dekat (Cliford Geertz.

1973).

B.4 Bermain Dengan Api

Bermain dalam yang sebenarnya, ini adalah kasus untuk kedua belah pihak.

Mereka berada di atas kepala mereka setelah bersama-sama mencari kesenangan

mereka telah memasuki suatu hubungan yang akan membawa para peserta yang

dianggap secara kolektif, rasa sakit bersih daripada kesenangan bersih.

Kesimpulannya adalah oleh karena itu permainan yang dalam itu tidak bermoral

dari prinsip-prinsip pertama dan langkah yang khas baginya harus dicegah secara

hukum (Cliford Geertz. 1973).

Pertimbangkan, kemudian sebagai dukungan dari tesis umum bahwa adu ayam

atau sabung ayam yang dalam pada dasarnya adalah dramatisasi masalah status,

fakta-fakta berikut:

1. Seorang pria hampir tidak pernah bertaruh melawan ayam milik anggota

kelompoknya sendiri. Biasanya dia akan merasa berkewajiban untuk bertaruh

untuk itu, semakin dekat ikatan dan semakin dalam pertarungan.

2. Prinsip ini diperluas secara logis. Jika kelompok kerabat anda tidak terlibat,

anda akan mendukung kelompok raja sekutu melawan satu yang tidak bersatu

Page 28: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

11

dengan cara yang sama dan seterusnya melalui jaringan aliansi yang sangat

terlibat seperti yang saya katakan membentuk ini seperti yang lain desa Bali.

3. Begitu juga untuk desa secara keseluruhan. Jika ayam luar bertempur dengan

ayam mana pun dari desa anda, anda akan cenderung mendukung ayam lokal.

Ayam dari luar sirkuit adu ayam anda bertempur satu di dalamnya anda juga

akan cenderung mendukung "burung rumah".

4. Ayam yang datang dari kejauhan hampir selalu favorit, karena teorinya

adalah orang itu tidak akan berani membawanya jika itu bukan ayam yang

terbaik, lebih-lebih dia telah datang. Para pengikutnya tentu saja

berkewajiban untuk mendukungnya dan ketika adu ayam syahadat yang lebih

besar diadakan (pada hari libur dan seterusnya) orang-orang di desa

mengambil apa yang mereka anggap sebagai ayam terbaik di desa, terlepas

dari kepemilikan dan pergi untuk mendukung mereka, meskipun mereka

hampir pasti harus memberi peluang pada mereka dan membuat taruhan besar

untuk menunjukkan bahwa mereka bukan desa pelit. Sebenarnya "permainan

tandang" semacam itu jarang, cenderung memperbaiki perpecahan antara

anggota desa bahwa "permainan rumah" yang terus-menerus terjadi, di mana

faksi-faksi desa menentang dari pada bersatu, memperburuk.

5. Hampir semua pertandingan relevan secara sosiologis. Anda jarang

mendapatkan dua ekor ayam luar bertempur, atau dua ayam tanpa dukungan

kelompok tertentu, atau dengan dukungan kelompok yang tidak ada kaitannya

dengan cara yang jelas. Ketika Anda mendapatkannya, permainan ini sangat

dangkal, bertaruh sangat lambat, dan semuanya sangat membosankan tanpa

Page 29: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

12

ada yang menyelamatkan para pelaku langsung dan seorang pecandu atau dua

pecandu yang tertarik sama sekali.

6. Dengan cara yang sama, anda jarang mendapatkan dua ayam dari grup yang

sama, bahkan lebih jarang dari bagian faksi yang sama, dan hampir tidak

pernah dari bagian faksi yang sama (yang dalam kebanyakan kasus satu

keluarga besar) berkelahi. Demikian pula di desa luar perkelahian dua

anggota desa jarang akan saling berperang satu sama lain, meskipun sebagai

musuh bebuyutan mereka akan melakukannya dengan antusiasme di tanah

mereka.

7. Pada tingkat individu, orang-orang yang terlibat dalam hubungan permusuhan

yang dilembagakan, yang disebut puik, di mana mereka tidak berbicara atau

sebaliknya ada hubungannya dengan satu sama lain (penyebab putusnya

hubungan formal ini banyak: istri-menangkap, argumen warisan, perbedaan

politik) akan bertaruh sangat berat, kadang-kadang hampir gila-gilaan,

melawan satu sama lain dalam apa yang merupakan serangan jujur dan

langsung pada maskulinitas yang sangat, tanah pamungkas statusnya, dari

lawan.

8. Koalisi taruhan pusat adalah di semua pertandingan kecuali yang dangkal

selalu dibuat oleh sekutu struktural tidak ada "uang dari luar" yang terlibat.

Apa yang "di luar" tergantung pada konteksnya, tentu saja tetapi jika

diberikan tidak ada uang dari luar yang tercampur dengan taruhan utama jika

para pelaku tidak dapat menaikkannya, itu tidak dilakukan. Taruhan pusat,

lagi-lagi terutama dalam permainan yang lebih dalam, dengan demikian

merupakan ekspresi oposisi sosial yang paling langsung dan terbuka, yang

Page 30: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

13

merupakan salah satu alasan mengapa keduanya dan pembuatan pertandingan

dikelilingi oleh udara yang tidak nyaman, sembunyi-sembunyi, malu, dan

sebagainya.

9. Aturan tentang meminjam uang bahwa anda dapat meminjam untuk taruhan

tetapi tidak dalam satu tangkai (dan orang Bali cukup sadar akan hal ini) dari

pertimbangan yang sama anda tidak pernah berada dalam belas kasihan

ekonomi musuh anda dengan cara itu. Hutang judi yang bisa cukup besar

dalam jangka waktu yang agak pendek selalu menjadi teman tidak pernah

menjadi musuh secara struktural berbicara.

10. Ketika dua ayam secara struktural tidak relevan atau netral sejauh yang anda

khawatir (meskipun seperti yang disebutkan mereka hampir tidak pernah satu

sama lain) anda bahkan tidak bertanya pada kerabat atau teman yang dia

pertaruhkan, karena jika anda tahu bagaimana dia bertaruh dan dia tahu anda

tahu, dan anda pergi ke arah lain, itu akan menyebabkan ketegangan. Aturan

ini eksplisit dan kaku cukup rumit, bahkan tindakan pencegahan buatan

diambil untuk menghindari memecahnya. Setidaknya anda harus berpura-

pura tidak memperhatikan apa yang dia lakukan, dan dia apa yang Anda

lakukan.

11. Ada kata khusus untuk bertaruh melawan arus, yang juga merupakan kata

untuk "maafkan saya" (mpura). Ini dianggap hal yang buruk untuk dilakukan,

meskipun jika taruhan tengah kecil itu kadang-kadang baik-baik saja selama

anda tidak melakukannya terlalu sering. Tetapi semakin besar taruhannya dan

semakin sering anda melakukannya, semakin banyak taktik "maafkan saya"

akan menyebabkan gangguan sosial.

Page 31: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

14

12. Kenyataannya, hubungan permusuhan yang dilembagakan, puik, sering

secara resmi dimulai (meskipun penyebabnya selalu berada di tempat lain)

dengan taruhan "maafkan saya" dalam pertarungan yang mendalam,

menempatkan lemak simbolis dalam api. Akhir dari hubungan semacam itu

dan kembalinya hubungan sosial normal sering ditandai (tetapi, sekali lagi,

tidak benar-benar terjadi) oleh satu atau yang lain dari musuh yang

mendukung burung yang lain.

13. Dalam situasi-situasi loyalitas lintas-lengket, di mana dalam sistem sosial

yang luar biasa kompleks ini tentu saja ada banyak, di mana seorang pria

terperangkap di antara dua kesetiaan yang kurang lebih seimbang, ia

cenderung mengembara untuk minum kopi atau sesuatu yang harus dihindari.

harus bertaruh, suatu bentuk perilaku yang mengingatkan pada pemilih

Amerika dalam situasi serupa.

14. Orang-orang yang terlibat ditengah taruhan, terutama dalam perkelahian,

hampir selalu memimpin anggota kelompok-kekerabatan, desa, atau apa pun.

Lebih lanjut, mereka yang bertaruh di pihak (termasuk orang-orang ini),

seperti yang telah saya sebutkan, anggota desa yang lebih mapan - warga

negara yang solid. Sabung ayam bagi mereka yang terlibat dalam politik

gengsi sehari-hari juga, bukan untuk pemuda, wanita, bawahan, dan

sebagainya.

15. Sejauh menyangkut uang, sikap yang dinyatakan secara eksplisit terhadapnya

adalah bahwa itu adalah masalah sekunder. Bukan seperti Gertz katakan,

tidak penting tetapi orang Bali tidak lebih senang kehilangan penghasilan

beberapa minggu dari pada orang lain. Tetapi mereka terutama melihat pada

Page 32: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

15

aspek-aspek moneter dari adu ayam sebagai penyeimbangan diri, hanya soal

memindahkan uang, mengedarkannya di antara sekelompok sabung ayam

yang cukup jelas. Dalam hal prestise, dalam waktu sesaat memberi tanda

dengan cara menang. Bukan pada seberapa banyak anda menang, bahkan

untuk taruhan yang besar, akan jarang ingat untuk waktu yang lama,

meskipun mereka akan mengingat hari yang mereka lakukan pada sabung

ayam terbaik Pan Loh selama bertahun-tahun.

16. Anda harus bertaruh pada ayam dari kelompok anda sendiri selain dari

pertimbangan kesetiaan semata, karena jika tidak orang pada umumnya akan

berkata, Apakah dia terlalu bangga untuk orang-orang seperti kita? Apakah

dia harus pergi ke Jawa atau Denpasar?. Ada tekanan umum untuk bertaruh

tidak hanya untuk menunjukkan bahwa anda penting secara lokal, tetapi

menunjukan bahwa anda tidak begitu penting sehingga anda memandang

rendah orang lain tidak layak bahkan untuk menjadi saingan. Tim tuan rumah

harus bertaruh melawan ayam luar atau pihak luar yang akan menuduhnya.

Hanya mengumpulkan biaya masuk dan tidak benar-benar tertarik dengan adu

ayam, serta lagi menjadi arogan dan menghina.

17. Akhirnya, petani Bali sendiri cukup sadar akan semua ini dan paling tidak

untuk seorang etnografer, menyatakan sebagian besar dalam istilah yang kira-

kira sama. memerangi ayam, hampir setiap orang Bali yang pernah saya

bahas dengan mengatakan, seperti bermain api hanya tidak terbakar. Anda

mengaktifkan persaingan desa dan raja-raja dan permusuhan, tetapi dalam

bentuk "bermain", datang dengan berbahaya dan penuh rasa hormat yang

dekat dengan ekspresi agresi interpersonal dan antar kelompok terbuka dan

Page 33: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

16

langsung (sesuatu yang, sekali lagi, hampir tidak pernah terjadi dalam

kehidupan biasa yang biasa), tetapi tidak cukup, karena bagaimanapun itu

adalah "hanya adu ayam" (Cliford Geertz. 1973).

B.5 Bulu, Darah, Keramaian dan Uang

Kaum lelaki terus saling mempermalukan satu sama lain dan secara alegoris

dihina satu sama lain, hari demi hari memuliakan secara diam-diam dalam

pengalaman jika mereka menang. Tapi status tidak ada yang benar-benar berubah,

tidak bisa naik tangga status dengan memenangkan adu ayam. Mereka juga tidak

dapat menurunkannya seperti itu. Yang dapat Anda lakukan hanyalah menikmati

dan menikmati, atau menderita dan bertahan, sensasi yang dikarang dari gerakan

yang drastis dan sesaat di sepanjang kemiripan estetika tangga itu, semacam

lompatan status di balik cermin yang memiliki tampilan mobilitas tanpa

aktualitasnya.

Apa yang membuat adu ayam terpisah dari jalan hidup biasa, mengangkatnya dari

ranah urusan praktis sehari-hari, dan mengelilinginya dengan aura yang lebih

besar, seperti yang disadari oleh sosiologi fungsionalis, bahwa ia memperkuat

diskriminasi status (penguatan semacam itu adalah hampir tidak diperlukan dalam

masyarakat di mana setiap tindakan memproklamasikannya), tetapi itu

memberikan komentar metasosial pada seluruh materi yang mengaitkan manusia

ke dalam jajaran hierarkis tetap dan kemudian mengatur bagian utama dari

keberadaan kolektif di sekitar berbagai macam itu (Cliford Geertz. 1973).

Page 34: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

17

B.6 Katakan Sesuatu Tentang Sesuatu

Untuk menempatkan hal ini dengan cara sedikit memfokuskan diri secara

metafora, karena ia menggeser analisis bentuk-bentuk budaya dari suatu usaha

secara umum sejajar dengan membedah suatu organisme, mendiagnosa suatu

gejala, mengartikan suatu kode, atau memesan suatu sistem analogi dominan

dalam antropologi kontemporer menjadi satu secara umum paralel dengan

menembus teks sastra. Jika seseorang mengambil sabung ayam, atau struktur

simbolis kolektif yang berkelanjutan lainnya, sebagai sarana “mengatakan sesuatu

tentang sesuatu” (untuk meminta tanda Aristotelian yang terkenal), maka

seseorang dihadapkan dengan masalah bukan dalam mekanika sosial tetapi

semantik sosial. Antropolog yang perhatiannya adalah dengan merumuskan

prinsip-prinsip sosiologis, bukan dengan mempromosikan atau menghargai

sabung ayam, pertanyaannya adalah apa yang orang pelajari tentang prinsip-

prinsip semacam itu dari memeriksa budaya sebagai kumpulan teks.

Dalam kasus di tangan, untuk mengobati sabung ayam sebagai teks adalah untuk

mengeluarkan fitur itu (menurut Geertz fitur utama dari itu) yang

memperlakukannya sebagai ritus atau hobi, dua alternatif yang paling jelas akan

cenderung untuk mengaburkan penggunaannya emosi untuk tujuan kognitif. Apa

yang dikatakan sabung ayam itu dalam kosakata sentimen getaran risiko,

keputusasaan, kesenangan kemenangan. Namun apa yang dikatakannya bukan

hanya bahwa risiko itu menggairahkan, kehilangan tekanan, atau kemenangan

yang memuaskan, tautologi pengaruhnya yang dangkal, tetapi bahwa emosi-emosi

ini, dengan demikian dicontohkan bahwa masyarakat dibangun dan individu-

individu disatukan. Menghadiri sabung ayam dan berpartisipasi di dalamnya

Page 35: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

18

adalah bagi orang Bali semacam pendidikan sentimental. Apa yang dia pelajari di

sana adalah etos budayanya dan kepekaan pribadinya (atau, bagaimanapun aspek-

aspek tertentu dari mereka) terlihat seperti ketika dijabarkan secara eksternal

dalam teks kolektif bahwa keduanya cukup dekat untuk diartikulasikan dalam

simbolik satu teks seperti itu dan bagian yang menggelisahkan bahwa teks di

mana wahyu ini dicapai terdiri dari seekor ayam yang meretas yang lain tanpa

berpikir panjang (Cliford Geertz. 1973).

C. Landasan Teori

C.1 Teori Tafsir Kebudayaan dari Clifford Geertz

Konsep kebudayaan yang dikemukakan oleh Geertz memang sebuah konsep yang

dianggap baru pada masanya. Seperti dalam bukunya Interpretation of Culture, ia

mencoba mendefinisikan kebudayaan yang beranjak dari konsep yang diajukan

oleh Kluckholn sebelumnya, yang menurutnya agak terbatas dan tidak

mempunyai standar yang baku dalam penentuannya. Berbeda dengan Kluckholn,

Geertz menawarkan konsep kebudayaan yang sifatnya interpretatif, yaitu sebuah

konsep semiotik, dimana Geertz melihat kebudayaan sebagai suatu teks yang perlu

diinterpretasikan maknanya dari pada sebagai suatu pola perilaku yang sifatnya

kongkrit. Dalam usahanya untuk memahami kebudayaan, ia melihat kebudayaan

sebagai teks sehingga perlu dilakukan penafsiran untuk menangkap makna yang

terkandung dalam kebudayaan tersebut. Kebudayaan dilihatnya sebagai jaringan

makna simbol yang dalam penafsirannya perlu dilakukan suatu pendeskripsian

yang sifatnya mendalam (thick description). Geertz secara jelas mendefinisikan

kebudayaan adalah suatu sistem makna dan simbol yang disusun.

Page 36: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

19

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan

menurut Geertz bukan hanya sebuah pola perilaku yang menjadi suatu kebiasaan

di masyarakat melainkan pola perilaku yang oleh masyarakat tersebut memiliki

makna-makna tersendiri yang diyakini oleh para pelaku kebudayaan tersebut.

Pada dasarnya Geertz mencoba menggali setiap makna di dalam sebuah pola

perilaku yang disebut dengan kebudayaan.

Dalam buku tafsir kebudayaan, Geertz melakukan pendekatan lukisan mendalam

atau thick description terhadap kebudayaan. Artinya pendekatan kebudayaan

melalui penafsiran sistem-sistem simbol makna kultural secara mendalam dan

menyeluruh dari perspektif para pelaku kebudayaan itu sendiri. Melalui

pendekatan tersebut dapat ditafsirkan mengapa, latar belakang, faedah, dan tujuan

dari seseorang mempraktekan unsur-unsur kebudayaan yang ada.

Menurut Geertz, kebudayaan adalah suatu yang semiotik atau bersifat semiotik,

yaitu berhubungan dengan simbol yang tersedia di depan umum dan dikenal serta

diberlakukan oleh masyarakat bersangkutan. Sebab kebudayaan adalah anyaman

makna-makna, dan manusia adalah binatang yang terperangkap dalam jaring-

jaring yang ia tenun sendiri. Kebudayaan bersifat kontekstual dan mengandung

makna-makna publik (Clifford Geertz. 1973).

D. Kerangka Pikir

Masyarakat suku Bali bisa ada di pulau Sumatra khususnya di Lampung ini

karena proses transmigrasi, mereka datang dari pulau Bali dengan tujuan mencari

wilayah yang bisa dijadikan tempat untuk mencari pencarian agar bisa memenuhi

kebutuhan hidup. Dalam kedatangan suku Bali ke Lampung membawa banyak

Page 37: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

20

sekali kebudayaan mereka, salah satu dari kebudayaan tersebut yaitu permainan

sabung ayam, Sabung Ayam merupakan sebuah kegiatan mengadu dua ekor ayam

jantan di sebuah tempat yang disebut gelanggang, yang nanti akan menghasilkan

satu pemenang dari kedua ayam tersebut. Tradisi Sabung Ayam tidak hanya

dilihat sebagai sebuah permainan tetapi berkaitan juga dengan status sosial dan

identitas sosial laki-laki masyarakat Bali dalam strktur sosial yang lebih luas.

Permainan Sabung Ayam memperlihatkan bahwa pentingnya status sosial dan

identitas laki-laki dalam permainan tersebut sehingga memiliki makna lebih luas

dan mendalam.

Page 38: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

21

Masyarakat Bali di Lampung

Permainan

Sabung Ayam

Bagan 1: Kerangka Pikir

Identitas

sosial

Laki-Laki

Kejantanan

Narsisme

Status

Sosial

Page 39: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dalam penelitian kualitatif mencoba mengerti makna suatu kejadian

atau peristiwa dengan mencoba berinteraksi dengan orang-orang dalam situasi

tersebut. Dasar penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang bertujuan

mempelajari secara mendalam mengenai keadaan sekarang dengan latar belakang

dalam interaksinya dengan lingkungan dari unit sosial seperti individu, komunitas

ataupun masyarakat (Soetriono. 2007).

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah:

1. Wawancara Mendalam

Setelah mendapat saran rujukan dari masyarakat setempat Kecamatan Banjit

tentang anggota mereka yang bisa memberikan informasi dalam penelitian ini,

peneliti akan melakukan wawancara mendalam, dan meminta rujukan untuk

informan selanjutnya, sampai dengan data tidak bervariasi lagi. Data dari hasil

wawancara mendalam peneliti diharapkan dapat memberikan gambaran umum

Page 40: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

23

mengenai sabung ayam orang Bali di Lampung. Peneliti akan melakukan

wawancara mendalam terhadap informan di Desa Temakung, Kecamatan Banjit,

Kabupaten Way Kanan yang dinilai layak untuk dimintai keterangan.

2. Observasi Partisipan

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sabung ayam yang sedang

diamati. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dilakukan oleh sumber data. Dengan observasi penelitian ini, maka data yang

diperoleh akan lebih lengkap dan tajam.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak

dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal

dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan

untuk meramalkan (Moeleong dan Luxy 2007). Dokumentasi dalam penelitian

kualitatif merupakan alat pengumpilan data yang utama karena membuktikan

hipotesis yang diajukan secara logis dan rasional melalui pendapat, teori atau

hukum-hukum yang diterima.

C. Kriteria Informan

Peneliti telah menentukan kriteria-kriteria bagi informan yang akan peneliti minta

keterangan, penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Budijanto (2015) teknik ini merupakan

pengambilan sampling yang dilakukan berdasarkan keputusan peneliti, yang

Page 41: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

24

menurut pendapatnya nampak mewakili populasi, adapun kriteria informan dalam

penelitian ini adalah:

1. Orang Bali yang mengikuti tradisi Sabung Ayam di Desa Temakung,

Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan.

2. Tokoh adat Bali di Desa Temakung Kecamatan Banjit, Kabupaten Way

Kanan.

3. Bersedia untuk diwawancarai.

Tabel 1 Informan

NO Nama Informan Usia

(Tahun)

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

1 Made Dwiranata 63 Tahun SMA Petani, Ketua PHDI

2 I Nyoman Simpen 46 Tahun D3 Kepala Desa, Mangku

Dalang

3 Bli N 48 Tahun SMA Pemilik tempat judi

sabung ayam

4 Bapak NJ 40 Tahun SMP Petani

5 Bapak NM 42 Tahun SD Petani

6 Bapak WB 33 Tahun SD Petani

7 Jero Mangu Slamet 47 Tahun SMA Petani, Imam Pure

8 Jero Mangku Pon 62 Tahun SMP Tokoh Agma Hindu Bali

9 Bli Kondir 34 Tahun SMP Petani

10 Kadek Ardane 22 Tahun SMA Bengkel motor

11 Nenga Susila Yasa 28 Tahun SMP Petani

Page 42: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

25

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data penelitian ini menggunakan model Miles dan

Huberman (1984:21-23).

1. Reduksi Data

Reduksi adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data. Dari data yang

telah dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti akan memilih data mana akan

diberi kode, mana yang ditarik keluar, dan pola rangkuman sejumlah potongan

atau apa pengembangan ceritanya merupakan pilihan analisis. Reduksi data adalah

suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang,

dan mengorganisasikan data dalam satu cara, di mana kesimpulan akhir dapat

digambarkan dan diverifikasikan.

2. Data Display

Kegiatan utama kedua dalam tata alur kegiatan analisis data penelitian ini adalah

data display. Display dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang telah

tersusun yang membolehkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Data display dalam kehidupan sehari-hari atau dalam interaksi sosial masyarakat

terasing, maupun lingkungan belajar di sekolah atau data display surat kabar

sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Namun dengan melihat tayangan

atau data display dari suatu fenomena akan membantu seseorang memahami apa

yang terjadi atau mengerjakan sesuatu Kondisi yang demikian akan membantu

pula dalam melakukan analisis lebih lanjut berdasar pemahaman yang

Page 43: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

26

bersangkutan. Display data dalam penelitian ini akan menyajikan dalam bentuk

teks naratif dan kejadian atau peristiwa itu terjadi di masa lampau.

3. Kesimpulan atau Verifikasi

Peneliti akan menjadi instrumen utama dalam penelitian ini, pada tahapan ini

peneliti berada dalam titik sentral dalam menarik dan memberi warna kesimpulan.

Karena proses penarikan kesimpulan sudah dimulai sejak awal penelitian

dilakukan, meskipun akan melewati tahapan reduksi dan data display terlebih

dahulu. Perlu ketelitian dalam proses penarikan kesimpulan pada penelitian ini.

Page 44: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

27

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Masyarakat Bali Desa Temakung

A.1. Sejarah Singkat Desa Temakung Kecamatan Banjit Kabupaten Way

Kanan

Pada tahun 1963 terjadi bencana alam (meletusnya gunung agung) di Pulau

Dewata yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kerugian harta benda

lainnya, serta masyarakat yang ada di daerah tersebut menjadi panik dan bingung

menghadapi cobaan dari Yang Maha Kuasa. Untungnya pemerintah setempat

cepat tanggap dan sangat perduli terhadap masyarakat yang terkena musibah,

sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui perogram Transmigrasi ke

provinsi diluar provinsi Bali yakni Provinsi Lampung pada tanggal 17 september

1963.

Peneliti menemui Jero Mangku Slamet yang menyatakan bahwa (wawancara

tanggal 13 September 2019):

“Waktu itu saya masih kecil, ada bencana meletusnya gunung agung

sehingga saya dibawa oleh orang tua saya transmigrasi ke provinsi

Lampung”.

Page 45: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

28

Peneliti juga menemui Jero Mangku Pon yang menyatakan bahwa (wawancara

tanggal 13 September 2019) :

“pertama kali transmigrasi tahun 1963 wilayah di sini masih

rimba, tujuan transmigrasi ini untuk menghindari bencana alam

gunung agung. Pada waktu itu perintis untuk tinggal di sini adalah

pemilik usaha bus puspa sari dan almarhum Pak Ketut Marye dan

diamanatkan juga oleh Bupati untuk tinggal di Kecamatan Banjit.

Pada saat itu hanya 7-8 KK yang menetap disini untuk

menyambung hidup”.

Kampung Bali Sadhar Selatan merupakan pemekaran dari kampung Bali Sadhar

(Bali Swastika Dharma) yang artinya Masyarakat Bali sadar akan dirinya dalam

keberadaan diperantauan dengan penuh kesabaran menghadapi kerasnya cobaan

hidup ditempat mereka yang baru saat itu.

Pada saat itu pemerintahan dipimpin oleh Kepala Kampung I Ketut Kondera

Selama 12 tahun (1965 -1979). Pada tahun 1980-1983 diganti dengan kepala

kampung Pan Giri, kemudian karena jumlah penduduk yang semakin banyak dan

terus bertambah maka pada tahun 1983 Kampung Bali Sadhar dimekarkan

menjadi 3 kampung yakni Bali Sadhar Selatan, Bali Sadhar Tengah dan Bali

Sadhar Utara. Selanjutnya kampung Bali Sadhar Selatan dipimpin oleh Kepala

Kampung Nengah Mangku Misi.

Masyarakat mulai giat bercocok tanam khususnya tanaman padi sawah, hal ini

ditunjang oleh adanya irigasi Tersier yang dibangun oleh pemerintah melalui

Bendungan Way Umpu Kecamatan Banjit.

1. Sejarah Kepemimpinan Kampung

a. Nengah Mangku Misi Tahun 1983 s/d 2005

b. Heri Suprationo Tahun 2005 s/d 2011

Page 46: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

29

c. Wayan Darme Tahun 2011 s/d 2017

d. Hendriwan Tahun 2017 s/d 2018

e. I Nyoman Simpen Tahun 2019 s/d Sekarang

Kehidupan masyarakat di Desa Temakung masih sangat mengedepankan sistem

kekerabatan. Masyarakat pada umumnya masih mempertahankan tradisi yang ada.

Banyak acara-acara yang bersifat tradisional seperti persiapan acara pernikahan,

acara ngaben dan juga joged. Namun masyarakat di Desa Temakung sudah

banyak yang memiliki pola fikir modern, hal itu terlihat dari pola gaya hidup

mereka sehari-hari. Seperti salah satunya cara berpakaian mereka yang

menggunakan model baju layaknya anak di kota untuk para anak-anak dan

remajanya. Namun untuk keseharian lebih banyak mereka menggunakan kaos dan

celana pendek serta sering menggunakan daster bagi ibu-ibu.

Selain itu, masyarakat Desa Temakung juga sudah mengenal dengan adanya

teknologi canggih yang mereka gunakan sehari-hari. Sehingga mereka sudah

dengan mudah mendapatkan informasi dengan ada handphone, tv,

komputer/laptop dan internet. Banyak anak kecil yang sudah menggunakan gadget

untuk bermain game. Bahkan pada kalangan remaja penggunaan gadget canggih

dan internet sudah menjadi aktivitas mereka sehari-hari.

Page 47: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

30

B. Kondisi Geografis Desa Temakung

1. Letak Wilayah

Wilayah Desa Temakung terletak 1 km dari Kecamatan dengan jarak tempuh

7 menit sedangkan jarak dari pusat pemerintahan pusat Bandar Lampung

yaitu 400 km dengan waktu tempuh 4 jam. Selain itu, lokasi Desa Temakung

dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum bus yang berada di

terminal Rajabasa jurusan Banjit rute melawati Desa Temakung dengan

kondisi jalan relative baik dan beraspal.

Tabel 2. Batas Wilayah Desa Bali Sadar Selatan

Sebelah Utara Kampung Argomulyo Kec.

Banjit

Sebelah Timur Kampung Simpang Asam Kec.

Banjit

Sebelah Selatan Kelurahan Pasar Banjit

Sebelah Barat Kampung Rebang Tinggi Kec.

Banjit

Sumber : Kantor Desa Bali Sadar Selatan

Kampung Bali Sadhar Selatan merupakan salah satu dari 19 kampung dan 1 (satu)

kelurahan di Kecamatan Banjit yang terletak diketinggian sekitar 280 m dari

permukaan laut 1 Km arah utara dari ibukota kecamatan dengan luas wilayah

seluas 11.000 Ha dengan jumlah penduduk sekitar 2068 jiwa.

Iklim kampung bali sadhar selatan sebagaimana kampung lain di wilayah

Indonesia mempunyai iklim tropis dengan keadaan 2 musim yaitu musim kemarau

dan hujan, hal itu berdampak langsung pada pola tanam di kampung bali sadhar

selatan Kecamatan Banjit. Dengan suhu rata-rata 28-32 derajat celcius.

Page 48: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

31

Saat memasuki Desa Bali Sadar Selatan hanya sedikit kita bisa melihat sawah

milik warga yang berada di pinggir jalan utama, tetapi sawah dari warga ini bisa

kita temui di belakang pekarangan rumah warga.

Tabel 3. Luas Desa Bali Sadar Selatan

NO Jenis Lahan Luas (Ha)

1 Tanah Darat 250

2 Tanah Perbukitan 660

3 Perkebunan 90

Jumlah 1.000 ha

Sumber : Profil Desa Bali Sadar Selatan (2019)

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa luas Desa Bali Sadar Selatan adalah

1.000 hektar dengan di dominasi oleh wilayah perkebunan seluas 660 hektar.

Setelah kita masuk ke wilayah Desa Bali Sadar Selatan kita langsung

disambut dengan perumahan warga dengan keindahan ukiran bangunan

setiap ruamah dan Pure tempat ibadah umat Hindu Bali. Perumahan

permanen dan rumah semi permanen yang ada di Desa Bali Sadar Selatan.

Keadaan wilayah yang berada dekat dengan dengan perbukitan yang

mengakibatkan melimpahnya air terbukti dengan adanya aliran air irigasi

yang cukup besar. Hal tersebut pula yang membuat sawah masyarakat Desa

Temakung jarang kekurangan air.

2. Orbitasi

Orbitasi atau jarak dari pusat-pusat pemerintahan :

Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 1 km

Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten : 40 km

Page 49: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

32

Jarak dari Pusat Pemerintahan Propinsi : 200 km

Jarak dari Pusat Pemerintahan Pusat : 400 km

3. Karakteristik Kampung

Kampung Bali Sadhar Selatan merupakan kawasan perkampungan yang

bersifat agraris, dengan mata pencaharian dari sebagian besar

penduduknya adalah bercocok tanam terutama sektor pertanian dan

perkebunan.

C. Keadaan Penduduk

1. Kesehatan:

Derajat Kesehatan

Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil, dikarenakan kader

Posyandu, bidan dan dokter serta tenaga kesehatan secara rutin setiap bulan

melakukan kunjungan atau pengobatan dan selalu proaktif dan peduli terhadap

masalah kesehatan warga.

Pada awal kedatangan masyarakat Bali ke Kecamatan Banjit ini hanya terdiri

beberapa KK untuk menetap tinggal dari program pemerintah karena

meletusnya gunung agung di pulau Bali. Setelah beberapa tahun hingga sampai

sekarang semakin bertambah jumlah penduduk di Desa Bali di Kecamatan

Banjit ini.

Berdasarkan pemutahiran data pada bulan Desember 2018 jumlah penduduk

Kampung Bali Sadhar Selatan terdiri dari 2.068 Jiwa degan rincian sebagai

berikut.

Page 50: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

33

Table 4. Jumlah penduduk

Sumber : Profil Desa Bali Sadar Selatan Tahun 2019

Pasangan usia subur di Desa Bali Sadar Selatan berdasarkan usia sebagian besar

berada pada umur 30-40 tahun berjumlah besar. Usia yang merupakan produktif

bagi manusia, sehingga banyak sebagian masyarakat masih aktif bekerja. Berikut

ini adalah tabel pasangan usia subur penduduk Desa Bali Sadar Selatan.

Tabel 5. Pasangan Usia Subur Penduduk Desa Bali Sadar Selatan

Tahun 2019

Golongan Umur Jumlah Penduduk

Dibawah 20 tahun 63

20-29 tahun 135

30-40 tahun 420

Sumber : Profil Desa Bali Sadar Selatan

Masyarakat Desa Bali Sadar Selatan sebagian besar menyekolahkan anaknya ke

sekolah menengah kejuruan (SMK) karena berfikir jika sekolah di sekolah

menengah keatas (SMA) mereka harus kuliah dan sulit mendapatkan pekerjaan.

Bagi mereka jika sekolah di SMK maka anaknya akan siap bekerja dan tidak

harus sekolah tinggi-tinggi (kuliah).

No Dusun JUMLAH PENDUDUK

L P L+P

1 1 152 149 301

2 2 237 207 444

3 3 181 187 368

4 4 176 163 339

5 5 135 154 289

6 6 169 158 289

JUMLAH 1050 1018 2068

Page 51: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

34

Table 6. Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Strata 2 3 org

2 D 4 / Strata 1 15 org

3 D 3 / Sarjan Muda 20 org

4 D 1 / D 2 0 org

5 SLTA Sederajat 130 org

6 SLTP Sederajat 263 org

7 SD Sederajat 443 org

8 Tidak Sekolah 706 org

Jumlah 1550 org

Sumber : Kantor Desa Bali Sadar Selatan

Berdasarkan tabel tersebut mununjukan bahwa tingkat pendidikan di Desa Bali

Sadar Selatan masih rendah. Masih banyak didapati masyarakat yang sama sekali

belum pernah mengenyam pendidikan. Selain itu masih ada dijumpai yang masih

buta huruf (tidak bisa membaca). Sedangkan untuk tingkat pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) cukuplah tinggi.

Namun peringkat tertinggi lebih pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Sedangkan

tingkat pendidikan tinggi masih berjumlah sedikit.

Keberadaan sawah yang luas membuat sebagian besar masyarakat Desa Bali

Sadar Selatan bermata pencarian sebagai petani. Petani itu sendiri dapat dibagi

tiga yaitu pemilik sawah, penggarap sawah dan buruh tani. Selain sebagai petani

masyarakat Desa Bali Sadar Selatan juga ada yang berprofesi lain seperti PNS,

pedagang, wiraswasta, TNI/POLRI dan pertukangan. Berikut data jumlah mata

pencarian penduduk Desa Bali Sadar Selatan.

Page 52: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

35

Tabel 7. Tabel Mata Pencaharian Penduduk Desa Bali Sadar Selatan

NO Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani Pemilik Sawah 750 Orang

2 Pertukangan 80 Orang

3 Buruh Kebun 247 Orang

4 Pedagang 15 Orang

5 Pengemudi Jasa 94 Orang

6 PNS 42 Orang

7 TNI/POLRI 7 Orang

8 Pensiunan 4 Orang

9 Buruh Industri 12 Orang

Sumber : Kantor Desa Bali Sadar Selatan

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Bali Sadar Selatan teratas adalah

sebagai petani pemilik sawah yang berjumlah 750 Orang. Sawah ini hampir

semua dikerjakan oleh pemilik lahan sendiri, dikelolah sendiri dan hasilnya untuk

sendiri. Sedangkan buruh kebun merupakan petani yang tidak memiliki lahan

namun bekerja menggarap lahan milik orang lain. Mereka mengelola lahan dan

hasilnya dibagi dengan pemilik lahan yang digarap tersebut dengan kesepakatan

kedua belah pihak mulai dari modal, pupuk dan lain sebagainya.

Page 53: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

36

Lahan persawahan akan kita jumpai salah satunya jika kita pergi ke tempat judi

sabung ayam tepat di samping gelanggang tersebut. Persawahan tersebut hanya

ditanami padi dan tumbuh subur karena pasokan air sawah yang memadai. Setiap

pagi para petani berangkat ke sawah dengan membawa cangkul dan sabit.

2. Keadaan Sarana dan Prasarana Ekonomi Kampung Bali Sadhar Selatan

a. Perekonomian Kampung

Perekonomian yang ada di Kampung Bali Sadhar Selatan merupakan

Perekonomian Kelas Menengah kebawah. Selain mayoritas penduduk sebagai

petani di Kampung Bali Sadhar Selatan ada juga yang memiliki usaha warung,

dan peternakan .

b. Kemampuan Keuangan Kampung

Kemampuan keuangan Kampung masih mengandalkan bantuan dari pemerintah

sementara untuk pendapatan asli Kampung dan bantuan pihak ketiga masih sangat

kurang.

3. Prasarana dan Sarana Perekonomian Kampung

Sarana Jalan

Jalan Kampung yang merupakan akses menuju pusat kota belum semua di aspal

dan keadanya banyak yang rusak. Jalan Gang untuk tiap RT dan Dusun masih ada

yang memerlukan untuk pengerasan/Onderlagh dan Lapen atau pengaspalan.

Page 54: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

37

Sarana Irigasi

Saluran Drainase yang ada di Kampung Bali Sadhar Selatan masih banyak yang

memerlukan rehab terutama dalam Penaludan, sehinga drainase perlu diperbaiki

dan dibangun ulang.

Sarana Telekomunikasi dan informasi

Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon gengam (HP),

akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Disamping itu

sebagian keluarga telah memilki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan

pengetahuan perkembangan jaman semakin cepat. Untuk kampung Bali Sadhar

Selatan telah memiliki email sebagai sarana menyampaikan aspirasi dan informasi

dengan alamat [email protected]

D. Gambaran Keadaan Pemukiman Desa Temakung

1. Keadaan Pemukiman

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di lingkungan pemukiman

Desa Temakung maka diketahui bahwa rumah yang ditinggali oleh masyarakat

Desa Temakung sebagian besar milik mereka sendiri. Beberapa masyarakat

memang membeli dan ada yang mendapatkan warisan dari orang tuanya.

Rumah yang ada di Desa Temakung umumnya memiliki halaman deapan rumah

untuk menjemur hasil bumi seperti padi. Mata pencaharian masyarakat yang

sebagian besar sebagai petani membuat setiap rumah bisa dipastikan memiliki

halaman depan rumah.

Page 55: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

38

2. Aktivitas Masyarakat Desa Temakung

Masyarakat Desa Temakung sebagian besar mermata pencaharian sebagai seorang

petani, biasanya memulai aktivitasnya di pagi hari. Untuk laki-laki biasanya

berangkat menuju sawah kurang lebih sekitar pukul 05.30 WIB namun untuk ibu-

ibu biasanya berangkat lebih siang karena harus memasak dan menyiapkan

anaknya untuk pergi ke sekolah. Biasanya para perempuan berangkat ke sawah

sekitar pukul 07.00 WIB.

Aktivitas di sawah biasanya dilakukan hingga pukul 11.00 WIB. Setelah pulang

dari sawah pada umumnya masyarakat melakukan aktivitas MCK (Mandi Cuci

Kaki). Aktivitas MCK umumnya mereka lakukan di tempat sendiri, karena

sebagian besar masyarakat sudah mempunyai fasilitas MCK. Namun ada beberapa

masyarakat yang memang dapat dikategorikan tidak mampu MCK di tempat

saudara dan sungai disekitar lokasi tempat mereka tinggal.

Setelah pukul 13.00 WIB pada umumnya masyarakat kembali untuk beraktivitas

kesawah hingga sore hari sekitar pukul 14.00 WIB. Sore hari setelah kesawah

biasanya masyarakat melakukan MCK kembali. Tidak terlalu banyak aktivitas

yang dilakukan masyarakat pada malam hari. Ada beberapa masyarakat dan

pemuda desa saat malam hari suka berkumpul-kumpul atau nongkrong di salah

satu rumah.

Page 56: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

39

E. Upacara-Upacara Dalam Masyarakat Bali di Banjit

Orang Bali tidak pernah melakukan apapun dengan cara sederhana yang dapat

mereka lakukan untuk melakukan hal yang rumit. Kehidupan Orang Bali penuh

dengan upacara atau ritual-ritual dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Bali

menyakini setiap benda yang ada di alam ini ada yang memiliki, hal ini didukung

oleh pernyataan Bli Nenga Susila Yasa menyatakan Bahwa (wawancara tanggl 12

September 2019) :

“Apapun yang ada di bumi ini ada yang memiliki, seperti besi itu ada yang

memiliki, misal saya punya mesin padi, motor, mobil itu ada hari untuk

kita melakukan ritual untuk tanda terimakasih hari itu disebut tupak

landep.”

Ada banyak upacara dalam masyarakat Bali, dari sekian banyak upacara yang

dilakukan masyarakat Bali, upacara perkawinan dan upacara ngaben yang wajib

dilakukan dan sangat penting bagi kehidupan etnis Bali.

1. Upacara Ngaben

Setiap umat Hindu Bali selalu melakukan apa yang diperintahkan oleh agama,

seperti kita ketahui banyak ritual atau upacara yang dilakukan, upacara ngaben

sangat sakral bagi masyarakat Bali karena itu sudah diperintahkan dan harus

dilaksanakan.

Ngaben merupakan salah satu upacara pitra yadnya. Ngaben berasal dari kata

beya yang artinya bekal. Maksud dari bekal tersebut adalah jenis upakara yang

diperlukan dalam upacara ngaben (Wikarman, 2002). Secara umum pelaksanaan

upacara ngaben memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga masyarakat

Page 57: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

40

beranggapan bahwa ritual ngaben hanya dapat dilaksanakan oleh masyarakat yang

kaya harta saja. Seiring berjalannya waktu, akhirnya muncul gagasan ngaben

massal yang memberi solusi permasalahan ekonomi bagi umat Hindu Bali.

Menurut Kebayantini (2013) rumitnya pelaksanaan upacara ngaben di Bali hingga

menimbulkan masalah, dikarenakan tingkat rigiditas yang tinggi di bangun oleh

budaya agama. Kontruksi kemegahan prosesi ritual yang menghabiskan biaya

tinggi. Menurut Kaler (2011) kontruksi kemegahan pada ngaben terletak di bade

atau menara pengusung jenaza. Bade ada yang berbentuk padmasana dan

padmasari, yaitu bangunan suci untuk dewa. Dari segi makna upacara, bade tidak

harus ada walaupun tetap diangap penting. Artinya tanpa bade upacara pitra

yadnya sudah diperbolehkan dan dianggap sah. Bade adalah bangunan untuk sawa

(jenazah). Bade dapat menunjukan status sosial seseorang dalam masyarakat,

semakin tinggi dan megahnya bade maka status sosial atau kedudukan seseorang

tersebut di masyarakat sangat tinggi.

Secara filosofis, makna upacara ngaben yang dilakukan masyarakat Hindu adalah

sebagai proses untuk mempercepat pengembalian unsur-unsur Panca Maha Bhuta

ke asalanya. Upacara ngaben juga mempunyai makna untuk membantu perjalanan

aman (jiwa) menuju brahman. Disimpulkan bahwa upacara ngaben adalah

upacara penyucian pitara (roh) tahap pertama yaitu dengan melepaskan pitara dari

ikatan Panca Maha Bhuta (Sukraliawan, 2011).

Arjawa (2010) menjelaskan bahwa ngaben mempunyai unsur sosial, makna

agama, dan makna kebudayaan. Unsur sosial mempengaruhi model dan pola-pola

interaksi yang ada, karena unsur sosial tersebut sangat rumit. Berbagai kerumitan

Page 58: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

41

upacara yang diselenggarakan berpengaruh terhadap pola interaksi sosial, sebab

interkasi merupakan ciri yang paling utama dalam proses sosial. Interaksi sosial

dapat menentukan keberhasilan, kegagalan, biaya, hingga citra upacara.

2. Pelaksanaan Upacara Perkawianan

Adat istiadat Bali dalam pelaksanaan perkawinan dan berkembang di lingkungan

masyarakat adat Bali maka tata cara dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Yang pertama ada acara mesedek, mesedek ialah orang tua dari calon mempelai

pria datang kerumah calon mempelai wanita dengan maksud untuk

memperkenalkan diri dan membicarakan hubungan putra-putri mereka, setelah

kedua calon menyetujui maka pada saat itu harus membicarakan tentang acara

mepadik yang hari baiknya sebelumnya telah ditentukan oleh keluarga pria.

Penulis juga sempat berbincang-bincang dengan bapak Made Dwiranata sebagai

Tokoh Agama Hindu Bali Desa Temakung menyatakan bahwa (wawancara

tanggal 07 Juni 2019) :

“saat kita meminta gadis itu untuk jadi istri kita keorang tuanya kita juga

harus melakukan sembayangan di pure rumah gadis itu dan disaksikan

juga, untuk meminta badan halusnya juga”.

Setiap rumah orang Hindu Bali ada pure di rumahnya untuk melakukan

sembayang, pure ini sebenarnya tempat meletakan abu orang yang telah

meninggal dunia yang sebelumnya dibakar dalam upacara Ngaben, pure ini bisa

disebut juga sebagai kuburan suci bagi umat Hindu Bali.

Page 59: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

42

Yang kedua acara Mepadik, yaitu kelanjutan dari mesedek, dalam acara ini calon

mempelai pria mengajak kedua orang tua dan keluarga besarnya serta para praju

adat Banjar, dengan maksud untuk meminang calon mempelai wanita. Upakara

yang dibawa berupa pejati, dan disertai dengan membawa sandang-pangan

sebagai simbol bahwa calon pria sudah siap memberi kehidupan bagi calon

mempelai wanita.

Acara ketiga yaitu Magpag pengantin, proses magpag pegantin wajib

dilaksanakan apabila jarak tempat calon mempelai wanita masih dapat dijangkau

dalam waktu tidak lebih dari 6 jam, perhitungan waktu ini dimaksudkan agar

pelaksanaan ritual ini tidak melebihi satu hari. Dalam acara magpag pengantin ini

terdapat beberapa upacara sebagai berikut :

1. Natab Segehan didepan pintu pekarangan yaitu sebagai wujud pemberian

suguhan kepada yang menguasai jalan raya atas keselamatan yang telah

diberikan kepada calon pria dan rombongan selama dalam perjalanan.

2. Perbincangan keluarga

3. Natab Paweton di tempat tidur calon mempelai wanita, ini sebagai

simbolisasi bahwa tugas dan kewajiban orang tua mempelai wanita telah

selesai dan sudah beralih kepada calon mempelai pria dan keluarganya.

4. Tanda kasih pengganti air susu, dalam ritual ini orang tua mempelai pria

wajib memberikan tanda kasih yaitu seperangkat pakaian kepada ibu calon

mempelai wanita sebagai simbol upacara terima kasih kepada ibunda yang

selama ini telah membesarkan sang putri.

Page 60: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

43

5. Bekal (Tadtadan), memberi bekal sang putri seperangkat perhiasan emas,

ritual ini dilakukan oleh orang tua yang mampu secara materil.

6. Mengiringi Penganten

Setelah semua upacara diatas telah dilaksanakan maka dilaksanakanlah upacara

Sidang Pewiwihan di rumah mempelai pria, Sidang Pewiwihan ini adalah puncak

dari segala rangkaian ritual yang telah dilakukan.

Page 61: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehidupan masyarakat erat kaitannya dengan adanya norma yang secara umum

mengatur segala perilaku yang dilakukan tiap individunya. Norma membatasi

setiap anggota masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan kesehariannya. Dalam

penelitian ini peneliti memilih melakukan penelitian pada tradisi sabung ayam

orang Bali di Lampung yang terdapat di Desa Temakung, Kecamatan Banjit,

Kabupaten Way Kanan. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan

antara lain:

1. Tradisi sabung ayam adalah dua ekor ayam yang dipasangkan taji dan di

adu sampai ada pemenangnya dan darah dari ayam itu menetes ke bumi

untuk menyiram tempat di adakannya sabung ayam tersebut agar

menetralisir hawa negatif menjadi positif, sabung ayam ini bagian dalam

acara mecaru. Dalam pelaksanaan sabung ayam di dalam upacara mecaru

tidak boleh ada taruhan atau mencari keuntungan sendiri.

2. Mekanisme pelaksanaan Tabuh Rah yang dilakukan, bahwa setiap

pelaksanaan upacara tersebut diwajibkan menggunakan pakaian adat,

dengan membawa banten (sesaji) dan perlengkapan yang didalamnya

Page 62: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

68

terdapat kelapa, telor, canang sari (dupa, beras, uang kepeng), kemudian

banten tersebut diberikan kepada pemangku atau orang yang dianggap

suci, berulah binatan tersebut dikelilingkan atau dilepaskan dalam pura

tempat yang akan diadakan sabung ayam yang dilaksanakan dengan

perang satha hingga binatang tersebut mengeluarkan darah dari tempat

pelaksanaan sabung ayam (pura) tersebut, baru setelah itu dilanjutkan

dengan adu kelapa dan telur dengan disertakan upacara mantra-mantra

oleh pemangku tersebut sebagai akhir dari sebuah ritual upacara.

3. Judi sabung ayam yang terjadi di Desa Temakung dilatar belakangi dari

berbagai faktor penyebab seperti berawal menggunakan sabung ayam

sebagai hiburan justru berlanjut menjadi kebiasan hingga kini, lingkungan

pergaulan, adanya pandangan bahwa judi sebagai alternatif mendapatkan

uang secara cepat tanpa harus bekerja keras.

4. Proses pelaksanaan judi sabung ayam yang terorganisir dari tahap

persiapan, pelaksanaan hingga bagi hasil sudah tersusun secara sistematis.

Selain itu pembagian tugas dari masing-masing orang yang disebut panitia

sudah sesuai dengan keahliannya masing-masing. Berbagai aturan dan

prosedur juga sudah dipahami oleh petugas maupan para pemain judi

sabung ayam.

Page 63: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

69

B. Saran

1. Dalam perkembangannya, sabung ayam memiliki keterkaitan penting

dalam proses upacara adat yakni tabuh rah yang mengandung nilai-nilai

ritual, sekaligus kultural bagi masyarakat setempat. Mengingat aktivitas

sabung ayam sebagai bagian dari prosesi adat tabuh rah merupakan

merupakan hal yang penting bagi penduduk Desa Temakung secara

khususnya dan Bali secara umum. Sehingga perlu adanya regulasi dari

pihak terkait dan penerapan secara konsisten terkait sabung ayam, serta

edukasi terkait pemahaman sabung ayam sebagai alat dalam upacara

mecaru.

2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan

kegiatan judi sabung ayam salah satunya adalah faktor kebiasaan. Dari

kebiasaan itu ada hal yang bisa diambil, yaitu salah satunya seseorang

yang melakukan judi sabung ayam tentu memiliki pengalaman dan

pengetahuan tentang pelaksanaan sabung ayam. Ketika masyarakat Bali

mengadakan upacara mecaru yang didalamnya ada tradisi sabung ayam

maka orang ini akan bisa membantu dalam pelaksanaan upacara tersebut.

Page 64: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mulat Wiganti. (2006). Sosiologi. Jakarta : Grasindo.

Arjawa, IGPBS (2010). Pergeseran Pelaksanaan Ritual Ngaben di Bali (Tinjauan

Terhadap Aspek Sosial Ngaben Yang Mendorong Munculnya Ngaben

Crematorium). Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga,

Surabaya.

Basrowi, dan Budi Koestoro. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Kediri:

Jenggala Pustaka Utama.

Budijanto, D. (2015). Populasi, Sampling dan Besar Sampel. Pusat Data dan

Informasi. Kemenkes RI www. risbinkes. litbang. depkes. go.

id/2015/SAMPLING-DAN-BESARSAMPEL. pdf.

BPS Lampung. (2018). Kecamatan Banjit Dalam Angka 2018. Di Unduh dari

https://waykanankab.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZTE5NzBjN

jdjZmU2ZDdhYjg3OTQ2OGRh&xzmn=aHR0cHM6Ly93YXlrYW5hbmt

hYi5icHMuZ28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAxOC8wOS8yNi9lMTk3

MGM2N2NmZTZkN2FiODc5NDY4ZGEva2VjYW1hdGFuLWJhbmppd

C1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE4Lmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjA

xOC0xMi0wOCAyMDozNTo1OA%3D%3D

Christian, Hans, Heru Dwi Waluyanto, Aznar Zacky. (2016). Perencang Buku

Ilustrasi Panduan Wisata Alam Wea Rebo Untuk Dewasa Muda Usia 21-

27 Tahun. Jurnal Penelitian Sosial.

Cholid, Narbuko. DKK. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Firdaus, dan Fakhry Zamzam. (2018). Aplikasi Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: CV Budi Utama.

Geertz, Clifford. (1973). The Interpretation Of Cultures. New York : Basic

Books, Inc, Publisbers.

Geertz, Clifford. (1999). Dichte Beschreibung. Beitrage Zum Versthen Kultureller

System.

Page 65: SABUNG AYAM ORANG BALI DI LAMPUNG: NARSISME LAKI …digilib.unila.ac.id/60608/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA

71

Lestari, Tri. (2016). Fenomena Judi Sabung Ayam Pada Masyarakat Pedesaa.

Program studi pendidikan ilmu pengetahuan sosial fakultas ilmu sosial,

UNJ.

Moeleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nasruddin. (2011). Kebudayaan dan Agama Jawa Dalam Perspektif Clifford

Geertz. Jurnal Studi Agama-agama. Surabaya.

Ritzer, George. (2012). Teori Sosiologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukraliawan, IN (2011). Reinterpretasi Makna Ngaben Massal Pada Masyarakat

Desa Sudaji: Suatu Kajian Budaya. Widyatech, Jurnal Sains dan

Teknologi:Universitas Panji Sakti.

Soetjahyo, Bambang. (2001). Polisi Dalam Penegakan Hukum Perjudian Sabung

Ayam: (Kasus di Kampung Ambon), Program Pasca Sarjana. Universitas

Indonesia.

Soetriono. (2007). Filsafat dan Ilmu Metodologi Penellitian. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Syarifuddin. (2014). Komunitas Sabung Ayam (Studi Perilaku Menyimpang

Masyarakat Malakaji Kabupaten Gowa). Jurnal Keguruan dan Ilmu

pendidikan (JKIP) FKIP Unismuh Makasar, Volume 1. Makasar.

Wiana, I Ketut. (2014). Caru Adalah Memaknai Ruang dan Waktu, diakses dari

phdi.or.id.

Yusuf, Muri. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian

Gabungan. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.