24
Lilis Megawati, 2012 Eefktivitas Penggunaan Media Film … Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Jannah Kecamatan Regol Kota Bandung. Sugiyono (dikutip dalam Riduwan, 2010) mengartikan tentang polulasi, seperti yang kemukakannya bahwa : ’Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.’ Penelitian ini tidak melakukan tekhnik penarikan sampel karena menggunakan populasi sehingga hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan sebagai suatu yang berlaku bagi populasi itu sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B (Angsa) sebanyak 20 anak TK Al-Jannah Bandung yang beralamat di Jln Denki selatan V no.38 Bandung. B. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok, kelompok tersebut dikenai dua treatment, yaitu treatment pada eksperimental putaran satu yaitu tentang peneingkatan keterampilan menyimak informatif tanpa penggunaan media film animasi dan treatment kontrol/ pembanding pada eksperimental putaran kedua yaitu tentang peningkatan keterampilan menyimak informatif dengan menggunakan media film animasi. Adapun desain penelitian yang dmaksud dapat dilihat pada gambar berikut :

s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

  • Upload
    vuthuy

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

Lilis Megawati, 2012 Eefktivitas Penggunaan Media Film …

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Jannah Kecamatan Regol Kota

Bandung.

Sugiyono (dikutip dalam Riduwan, 2010) mengartikan tentang polulasi,

seperti yang kemukakannya bahwa : ’Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.’

Penelitian ini tidak melakukan tekhnik penarikan sampel karena menggunakan

populasi sehingga hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan sebagai suatu yang

berlaku bagi populasi itu sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah anak

kelompok B (Angsa) sebanyak 20 anak TK Al-Jannah Bandung yang beralamat di

Jln Denki selatan V no.38 Bandung.

B. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok,

kelompok tersebut dikenai dua treatment, yaitu treatment pada eksperimental

putaran satu yaitu tentang peneingkatan keterampilan menyimak informatif tanpa

penggunaan media film animasi dan treatment kontrol/ pembanding pada

eksperimental putaran kedua yaitu tentang peningkatan keterampilan menyimak

informatif dengan menggunakan media film animasi. Adapun desain penelitian

yang dmaksud dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 2: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

45

Gambar 3.1

Gambar Desain Penelitian

A X1 O1 X2 O2

Keterangan :

A :Subjek (Anak kelompok B TK Al-Jannah)

X1 :Perlakuan tentang keterampilan menyimak informatif secara konvensional

O1 :Observasi pertama terhadap anak setelah melaksanakan pembelajaran

tentang kterampilan menyimak informatif secara konvensional

X2 :Perlakuan tentang keterampilan menyimak informatif dengan

menggunakan media film animasi

O2 :Observasi kedua setelah melaksanakan pembelajaran tentang

keterampilan menyimak informatif dengan menggunakan media film

animasi

Peneliti menyadari akan kekurangan dari metode penelitian yang digunakan

ini, meskipun demikian peneliti memiliki beberapa pertimbangan mengapa tetap

menggunakan penelitian desain ini. Peneliti memiliki hambatan dan keterbatasan,

baik itu dalam penentuan sample, lokasi penelitian dan keterbatasan waktu yang

peneliti miliki. Selain itu juga faktor masalah yang timbul menjadi variabel tidak

terlalu mendasar sehingga peneliti berasumsi bahwa dengan menggunakan

penekitian ini oun sudah cukup.

Page 3: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

46

Mengetahui adanya kelemahan dan keterbatasan dari metode yang peneliti

gunakan, maka peneliti berusaha untuk meminimalisir kegagalan pada saat

penelitian berlangsung. Peneliti juga tidak mengeneralisasikan terhadap semua

kelompok B di luar dari populasi penelitian yang dipakai pada saat peneliti

melakukan penelitian. Hasil penelitian ini hanya berlaku bagi 20 anak kelompok

B (Angsa) yang bersekolah di TK Al-Jannah pada tahun ajaran 2011/2012.

C. Definisi Operasional

Penjelasan istilah mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian

dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Menyimak informatif

Menyimak informatif yakni menyimak atau mendengarkan informasi untuk

mengidentifikasi dan mengingat fakta-fakta, ide-ide dan hubungan-hubungan.

Keterampilan menyimak informatif ini mencakup beberapa sub variabel

diantaranya anak dapat mengidentifikasi, mengingat fakta-fakta, mengungkapkan

ide-ide serta mengungkapkan hubungan-hubungan. Semua cakupan tersebut dapat

dijabarkan menjadi beberapa indikator diantaranya, sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi : Anak dapat Menyebutkan secara singkat informasi yang

telah disimak dan menyebutkan tokoh cerita dalam film yang telah disimak,

menyebutkan ciri-ciri pada diri setiap tokoh cerita serta menyebutkan lokasi

atau tempat setting cerita

2. Mengingat fakta : Anak dapat menjelaskan suatu keterangan penting dari suatu

informasi yang telah disimak, menceritakan kembali alur cerita yang telah

disimak.

Page 4: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

47

3. Mengungkapkan ide : Anak mengungkapkan gagasan berkait dengan informasi

yang telah diterima serta mengungkapkan gagasan tentang tokoh yang telah

disimak

4. Mengungkapkan hubungan : Anak dapat mengungkapkan bagaimana kaitan

antara informasi yang diterima dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

2. Media Film Animasi

Media film animasi yang digunakan dalam penelitian ini berjudul Akhlak

Mulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

karakteristik anak yang mudah bosan peneliti memilih film ini dikarenakan durasi

yang relative sedang tidak terlalu lama yakni kurang lebih 30 menit.

Film ini berisikan tentang pengembangan aspek moral, agama dan sosial

emosi kemandirian yang merupakan aspek perkembangan dasar yang terkadang

sulit dalam pelaksanaan pembelajaran pada anak, dengan pertimbangan tersebut

peneliti memilih media film ini sebagai media untuk meningkatkan keterampilan

menyimak informative anak usia taman kanak-kanak.

1. Anak Usia Taman Kanak-kanak

Menurut Syaripudin (2003: 54) bahwa “Taman kanak-kanak merupakan

lingkungan pendidikan prasekolah bagi anak-anak tertentu usia empat sampai

dengan enam tahun yang dilaksanakan di jalur pendidikan formal ( sekolah)”.

Anak usia taman kanak-kanak dalam penelitian ini hanya mencakup

kelompok B di TK Al-Jannah yang usianya antara lima sampai enam tahun yang

berjumlah 20 anak.

Page 5: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

48

D. Instrumen Penelitian

“ Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan

sesuatu metode. “(Arikunto, 2006:149)

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat atau fasilitas peneliti dalam

mengumpulkan data sehingga data yang telah ada menjadi lebih mudah diolah,

hasilnya lebih cermat, tepat dan sistematis. Instrumen yang digunakan berupa

observasi sistematis dan wawancara terstruktur. Pedoman observasi dan

wawancara tersebut terdiri dari beberapa butir item yang masing-masing

mengukur satu jenis aspek.

Aspek-aspek yang akan diukur dalam penelitian ini adalah keterampilan

menyimak informatif anak usia Taman Kanak-kanak dengan menggunakan media

film animasi. Keterampilan menyimak informatif ini meliputi kemampuan anak

dalam a) mengidentifikasi sebuah informasi, b) mengingat fakta-fakta, c)

mengungkapkan ide-ide, d) mengungkapkan hubungan-hubungan.

Film animasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu film tentang akhlak

mulia yang biasanya kurang dimengerti oleh anak ketika menjelaskannya,

sehingga membuat peneliti termotivasi untuk memberikan materi ini melalui film

animasi yang sangat digemari anak. Maka dari itu, dengan adanya film animasi ini

diharapkan anak-anak akan lebih mudah mengerti tentang suatu materi yang

abstrak sekalipun. Adapun sub judul dari film ini ada 3 yaitu: ikhlas, sabar dan

jujur. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada kisi-kisi instrumen berikut :

Page 6: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

49

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen

Variabel Sub Variabel Indikator

Keterampilan

Menyimak

Informatif

- Mengidentifikasi sebuah

informasi

- Menyebutkan secara singkat

informasi yang telah disimak dan

menyebutkan tokoh cerita dalam

film

- Menyebutkan ciri-ciri pada diri

setiap tokoh cerita

- Menyebutkan lokasi atau tempat

setting cerita

- Mengingat Fakta-fakta - Menjelaskan suatu keterangan

penting dari suatu informasi yang

telah disimak

- Menceritakan kembali alur cerita

yang telah disimak

- Mengungkapkan ide-ide - Mengungkapkan gagasan berkait

dengan informasi yang telah

diterima serta mengungkapkan

gagasan tentang tokoh yang telah

disimak

- Mengungkapkan

hubungan-hubungan

- Mengungkapkan bagaimana

kaitan antara informasi yang

diterima dengan kejadian dalam

kehidupan sehari-hari

Kisi-kisi instrumen yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator

pembelajaran, akan dituangkan dan dikembangkan ke dalam instrumen

keterampilan menyimak informatif anak usia taman kanak-kanak. Berikut tabel

Page 7: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

50

3.3 mengenai instrumen keterampilan menyimak informatif anak usia taman

kanak-kanak :

Tabel 3.3

Instrumen Keterampilan Menyimak Informatif Anak Usi a Taman Kanak-

kanak

No Aspek yang

diamati Item Ya Tidak

1.

Menyebutkan

informasi apa yang

telah disimak dan

Menyebutkan tokoh

1. Menyebutkan judul

cerita

2. Menyebutkan

perbuatan yang

termasuk ahlak mulia

3. Menyebutkan nama

tokoh perempuan

dalam cerita

4. Menyebutkan nama

tokoh laki-laki dalam

cerita

5. Menyebutkan nama

tokoh yang berperilaku

terpuji

6. Menyebutkan nama

tokoh yang berperilaku

tidak terpuji

2. Menyebutkan ciri-

ciri pada diri setiap

tokoh

7. Menyebutkan ciri-ciri

tokoh Syamil

8. Menyebutkan ciri-ciri

tokoh Nadia

9. Menyebutkan ciri-ciri

tokoh Dodo

Page 8: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

51

3. Menyebutkan

tempat/setting

cerita

10. Menyebutkan di mana

saja tempat/ setting

pada cerita pertama

11. Menyebutkan di mana

saja tempat/ setting

cerita kedua

12. Menyebutkan di mana

saja/ setting tempat

cerita ketiga

4. Menjelaskan suatu

keterangan penting

dari suatu informasi

yang telah disimak

13. Menjelaskan apa arti

iklhas

14. Menjelaskan contoh

ikhlas sesuai cerita

yang disimak

15. Menjelaskan apa arti

sabar

16. Menjelaskan contoh

sabar sesuai cerita yang

disimak

17. Menjelaskan apa arti

jujur

18. Menjelaskan contoh

jujur sesuai cerita yang

disimak

5. Menceritakan

kembali alur cerita

yang telah disimak

19. Menceritakan kembali

secara singkat

bagaimana cerita

tentang ikhlas

20. Menceritakan kembali

secara singkat

Page 9: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

52

bagaimana cerita

tentang sabar

21. Menceritakan kembali

bagaimana cerita

tentang jujur

6. Mengungkapkan

gagasan atas

informasi yang

telah diterima serta

Mengungkapkan

gagasan tentang

tokoh yang telah

disimak

22. Mengungkapkan

kembali perbuatan apa

yang dilakukan oleh

tokoh Dodo pada cerita

pertama

23. Mengungkapkan

kembali perbuatan apa

yang dilakukan oleh

tokoh Dodo pada cerita

kedua

24. Mengungkapkan

kembali perbuatan apa

yang dilakukan oleh

tokoh Dodo pada cerita

ketiga

25. Mengungkapkan

gagasan bagaimana

seharusnya perbuatan

yang dilakukan oleh

tokoh Dodo pada cerita

tentang jujur,ikhlas dan

sabar

7. Mengungkapkan

bagaimana kaitan

antara informasi

26. Mengungkapkan

bagaimana contoh

perbuatan ikhlas

Page 10: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

53

yang diterima

dengan kejadian

dalam kehidupan

sehari-hari

kepada orang lain

27. Mengungkapkan

bagaimana contoh

berbuat sabar kepada

orang lain

28. Mengungkapkan

bagaimana contoh

berbuat jujur kepada

orang lain

Selain menyiapkan instrumen yang akan di uji cobakan kepada anak, guru

juga diobservasi dalam kegiatan penelitian ini. Adapun alat observasi untuk guru

dalam kegiatan menyimak informatif melalui media film animasi dalam tabel 3.4

sebagai berikut :

Tabel 3.4

Instrumen Guru dalam Kegiatan Menyimak Informatif d engan Media Film

Animasi

No Aspek Keterangan

Ya Tidak

1. Mengatur tempat duduk sebelum anak memulai

kegiatan menyimak

2. Menjelaskan bagaimana tata tertib ketika sedang

menyimak film

3. Mengkomunikasikan tujuan menyimak film animasi

4. Sebelum film dimulai guru melakukan tanya jawab

terlebih dahulu untuk menggali pengalaman anak

dalam menonton film

5. Mengucapkan “Basmalah “ dahulu sebelum

Page 11: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

54

kegiatan menyimak film dimulai

6. Menggunakan media film animasi dalam kegiatan

menyimak informatif, adapun peralatan yang

digunakan antara lain :

- 1 buah TV

- 1 buah VCD player

- 1 buah film berbentuk CD yang akan

disimak oleh anak

7. Mengatur anak supaya mengikuti kegiatan dengan

tertib

8. Guru menutup kegiatan menyimak film dengan :

a. Meminta anak menceritakan kembali cerita

film yang telah disimak

b. Meminta pendapat anak tentang film yang

telah disimak

c. Membaca “Hamdalah” bersama-sama

Alat observasi ini dibuat untuk menjadikan acuan kepada guru dalam

pelaksanaan pembelajaran tentang keterampilan menyimak melalui media film

animasi. Namun demikian, pedoman observasi ini tidak menjadikan tolak ukur

pembelajaran tentang menyimak informatif ini terlaksana dengan baik tetapi

hanya sebagai pelengkap dalam pelaksanaan penelitian.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Skoring

Penelitian ini menggunakan instrumen dengan pedoman check list dengan

menggunakan skala pengukuran. Skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala Guttmen. “Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban

Page 12: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

55

yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten”(Riduwan, 2010:91). Pengukuran tipe ini

akan didapatkan jawaban yang tegas yaitu ya atau tidak.

“Skala Guttmen di samping dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dan

bias juga dibuat dalam bentuk check list, jawaban responden dapat berupa skor

tertinggi bernilai satu dan skor terendah nol” (Riduwan, 2010: 91).

2. Pengujan Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas Item

Menurut Sugiyono (2000: 106) bahwa “pengujian validitas tiap butir

digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total

yang merupakan jumlah tiap skor butir”.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan

validitas butir soal atau validitas item yang telah dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing yang ahli dalam bidangnya untuk menentukan bahwa instrumen

dalam penelitian ini valid. Langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai

berikut.

(1). Menghitung koefisien korelasi biserial (γpbi), dengan rumus:

q

p

S

MM

t

tppbi

−=γ

Keterangan:

γpbi = Koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

p = proporsi sampel yang menjawab betul/ya

Page 13: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

56

q = proporsi sampel yang menjawab salah/tidak

(2). Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria

sebagai berikut:

• Jika r hitung ≥ 0,30, maka butir soal valid

• Jika r hitung < 0,30, maka butir soal tidak valid

Menurut Masrun (Sugiyono, 2000:106) menyatakan ‘tekhnik korelasi

untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan tekhnik yang

paling banyak digunakn.” Selanjutnya dalam memberikan interupsi terhadap

koefisien korelasi, Masrun (Sugiyono, 2000:106) menyatakan ‘item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium serta korelasinya yang tinggi,

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula’.

Selanjutnya Sugiyono (2000: 106) menambahkan “biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.”

Untuk lebih jelas tentang uji validitas item data, berikut disajikan hasil

rekapitulasi uji validitas keterampilan menyimak informatif pada anak TK dengan

menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai berikut:

Page 14: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

57

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Keterampilan Menyimak

Informatif Pada Anak TK No Jumlah Mp Mt St p q r bis t tab kriteria

1 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

2 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

3 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

4 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

5 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

6 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

7 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

8 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid

9 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid

10 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.31 0.30 Valid

11 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid

12 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

13 15 28.47 27.55 3.63 0.75 0.25 0.44 0.30 Valid

14 18 28.28 27.55 3.63 0.90 0.10 0.60 0.30 Valid

15 17 28.18 27.55 3.63 0.85 0.15 0.41 0.30 Valid

16 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

17 15 28.27 27.55 3.63 0.75 0.25 0.34 0.30 Valid

18 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

19 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid

20 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

21 19 28.05 27.55 3.63 0.95 0.05 0.60 0.30 Valid

22 19 27.84 27.55 3.63 0.95 0.05 0.35 0.30 Valid

23 18 28.28 27.55 3.63 0.90 0.10 0.60 0.30 Valid

24 19 27.79 27.55 3.63 0.95 0.05 0.30 0.30 Valid

25 17 28.06 27.55 3.63 0.85 0.15 0.33 0.30 Valid

26 13 28.00 27.55 3.63 0.65 0.35 0.17 0.30 Invalid

27 16 28.94 27.55 3.63 0.80 0.20 0.77 0.30 Valid

28 14 27.93 27.55 3.63 0.70 0.30 0.16 0.30 Invalid

29 17 28.35 27.55 3.63 0.85 0.15 0.53 0.30 Valid

30 14 28.07 27.55 3.63 0.70 0.30 0.22 0.30 Invalid

31 16 28.63 27.55 3.63 0.80 0.20 0.59 0.30 Valid Berdasarkan tabel 3.3 diperoleh bahwa dari 31 pernyataan, item yang valid

ada 28 pernyataan dan yang tidak valid ada 3 pernyataan yaitu nomor 26, 28, 30.

Item yang tidak valid artinya bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang

harus diukur.

Page 15: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

58

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas bertujuan untuk menentukan apakah instrumen penelitian yang

dibuat dapat dipercaya atau tidak untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

“...jika instrumen yang dibuat dapat dipercaya atau reliabel, maka akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya pula” (Arikunto, 2006 ; 154). Rumus

perhitungan reliabilitas yaitu K-R 20 dengan rumus sebagai berikut.

−= ∑

2

2

11 1 S

pqS

n

nr

Keterangan :

11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 - p)

Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

N = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

(Arikunto , 2006:100)

Setelah diketahui butir soal/ item yang valid maka langkah selanjutnya adalah

menguji apakah item tersebut reliabel atau tidak, untuk mengetahuinya peneliti

menggunakan bantuan perhitungan program Ms. Excel 2007 dan diperoleh

sebagai berikut:

n = 28

S = 3,486

Σ pq = 2,160

Page 16: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

59

−=

2

2

11 486,3

160,2486,3

128

28r = 0,853 (tinggi)

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Koefisien

negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif

menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai

besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Tabael 3.6 Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya Nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (tak berkolerasi)

Arikunto (2006:245)

Berdasarkan tabel 3.4 didapat bahwa nila 0,825 berada diantara 0,800

sampai 1,000, hal ini berarti bahwa reliabilitas pengungkap keterampilan

menyimak informatif pada anak TK berada pada kategori tinggi.

3. Keterampilan Menyimak Informatif Sebelum dan Setelah Diterapkan Media Film Animasi

Langkah langkah dalam membuat keterampilan menyimak informatif

sebelum dan setelah media film animasi adalah sebagai berikut.

a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

Aspek Skor Maksimal Ideal Keseluruhan = 28 x 1 = 28

Aspek 1 = 6 x 1 = 6 Aspek 2 = 3 x 1 = 3 Aspek 3 = 3 x 1 = 3 Aspek 4 = 6 x 1 = 6

Page 17: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

60

Aspek 5 = 3 x 1 = 3 Aspek 6 = 4 x 1 = 4 Aspek 7 = 3 x 1 = 3

b. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah

Aspek Skor Minimal Ideal Keseluruhan = 28 x 0 = 0

Aspek 1 = 6 x 0 = 0 Aspek 2 = 3 x 0 = 0 Aspek 3 = 3 x 0 = 0 Aspek 4 = 6 x 0 = 0 Aspek 5 = 3 x 0 = 0 Aspek 6 = 4 x 0 = 0 Aspek 7 = 3 x 0 = 0

c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:

Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal

Aspek Rentang Skor Keseluruhan = 28 - 0 = 28

Aspek 1 = 6 - 0 = 6 Aspek 2 = 3 - 0 = 3 Aspek 3 = 3 - 0 = 3 Aspek 4 = 6 - 0 = 6 Aspek 5 = 3 - 0 = 3 Aspek 6 = 4 - 0 = 4 Aspek 7 = 3 - 0 = 3

d. Mencari interval skor:

Interval skor = Rentang skor / 3

Aspek Interval Skor Keseluruhan = 28 / 3 = 9,3 ≈ 9

Aspek 1 = 6 / 3 = 2 Aspek 2 = 3 / 3 = 1 Aspek 3 = 3 / 3 = 1 Aspek 4 = 6 / 3 = 2

Page 18: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

61

Aspek 5 = 3 / 3 = 1 Aspek 6 = 4 / 3 = 1,3 ≈ 1 Aspek 7 = 3 / 3 = 1

Dari langkah-langkah diatas, didapat kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kategorisasi Keterampilan Menyimak Informatif Anak TK

Aspek Kriteria Interval

Keseluruhan Tinggi 20 – 28 Sedang 10 – 19 Rendah 0 – 9

Aspek 1 Tinggi 5 – 6 Sedang 3 – 4 Rendah 0 – 2

Aspek 2 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1

Aspek 3 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1

Aspek 4 Tinggi 5 – 6 Sedang 3 – 4 Rendah 0 – 2

Aspek 5 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1

Aspek 6 Tinggi 4 Sedang 2 – 3 Rendah 0 – 1

Aspek 7 Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 0 – 1

4. Pengujian Hipotesis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan statistik uji Z Kolmogrov-Smirnov (p>0,05) dengan menggunakan

bantuan SPSS 18.0. Efektifitas penggunaan media film animasi terhadap

Page 19: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

62

keterampilan menyimak informatif pada anak usia taman kanak-kanak dilakukan

dengan uji t berpasangan (paired sample t test) dengan tahapan sebagai berikut.

a. Hipotesis

H0 : µ pasca tes = µ pra tes

Rata-rata data pra tes dan data pasca tes adalah tidak berbeda secara

signifikan

H1 : µ pasca tes >µ pra tes

Rata-rata data pra tes dan data pasca tes adalah berbeda secara

signifikan

b. Dasar Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai

probabilitas yang diperoleh dengan α=0,05.

Berdasarkan nilai t hitung:

Terima H0 jika – t 1- ½α < t hitung < t 1- ½α , dimana t 1- ½α didapat

dari daftar tabel t dengan dk = ( n1 + n2 – 1) dan peluang 1- ½α . Untuk harga-

harga t lainnya H0 ditolak.

Berdasarkan angka probabilitas (nilai p ):

a. Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak

b. Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima

c. Mencari t hitung

Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:

a. Menghitung selisih (d), yaitu observasi pertama – data observasi kedua

Page 20: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

63

b. Menghitung total d, lalu mencari mean d

c. Menghitung d – (d rata rata), kemudian mengkuadratkan selisih

tersebut, dan menghitung total kuadrat selisih tersebut,

d. Mencari Sd2 , dengan rumus :

Sd2 = ( ) [ ]2rata)ratad(dtotalx1n

1 −−−

e. Mencari t hitung dengan rumus

nSd/

dt Hitung =

Dimana :

d = rata rata d Sd = standar deviasi

n = banyaknya data (Sudjana, 1982:242)

F. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu tekhnik mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Penelitian

ini menggunakan observasi sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sesuai instrumen pengamatan.

Aspek-aspek yang diobservasi pada anak yaitu : kemampuan anak dalam

mengidentifikasi informasi, mengingat fakta-fakta, mengungkapkan ide-ide serta

mengungkapkan hubungan-hubungan.

Observasi terhadap kegiatan guru dalam melakukan penelitian ini meliputi

aspek dalam mengatur tempat duduk sebelum anak memulai kegiatan menyimak,

Page 21: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

64

menjelaskan bagaimana tata tertib ketika sedang menyimak film,

mengkomunikasikan tujuan menyimak film animasi, melakukan tanya jawab

sebelum kegiatan di mulai, mengajak anak untuk mengucapkan “Basmallah”

sebelum kegiatan di mulai, penggunaan media secara tepat, mengatur anak serta

menutup kegiatan dengan baik.

2. Dokumentasi

Riduwan (2010: 77) menyatakan bahwa “dokumentasi adalah ditujukan untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian”. Dokumentasi dalam penelitian

ini dilakukan untuk melihat data-data yang ada serta pendokumentasian hasil

penelitian di lapangan. Dokumentasi yang dilakukan adalah data yang

dikumpulkan berupa foto-foto ketika selama penelitian berlangsung.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan beberapa langkah, seperti yang tersusun dalam bagan arus

penelitian berikut ini :

Page 22: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

65

Langkah 1 Memilih Masalah

Langkah 2 Studi Pendahuluan

Langkah 3 Merumuskan Masalah

Langkah 4 Merumuskan Anggapan Dasar

Langkah 5 Memilih Pendekatan

Langkah 6-a Menentukan variabel

Langkah 6-b Mnentukan Sumber Data

Langkah 7 Menentukan dan Menyusun Laporan

Langkah 8 Mengumpulkan Data

Langkah 9 Analisis Data

Langkah 11 Menyusun Laporan

Langkah 10 Menarik Kesimpulan

Langkah 4-a Hipotesis

Bagan 3.1

Bagan Arus Kegiatan Penelitian

(Arikunto, 2006: 23)

Page 23: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

66

Bagan arus prosedur penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan

awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu memilih masalah supaya masalah yang

timbul itu dipecahkan melalui suatu penelitian. Langkah kedua yaitu studi

pendahuluan, dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti

agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Langkah ketiga yaitu

merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah ini peneliti harus jelas

mengarahkannya sehingga apabila rumusan masalahnya jelas maka penelitian pun

dapat dilakukan sebaik-baiknya.

Langkah keempat yaitu merumuskan anggapan dasar di mana anggapan

dasar ini merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan

berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di

dalam melaksanakan penelitiannya. Selanjutnya yaitu menentukan hipotesis,

hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi

masih harus dibuktikan kebenarannya.

Langkah kelima yakni memilih pendekatan dengan metode atau cara

mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non-eksperimen. Langkah

keenam yaitu menentukan variabel dan sumber data, kedua hal ini harus

diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat apa yang

akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Langkah ketujuh adalah

menentukan dan menyusun instrumen. Setelah peneliti mengetahui dengan pasti

apa yang akan diteliti dan dari mana data bisa diperoleh, maka langkah yang

segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.

Page 24: s paud 0702560 chapter3 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_0702560_chapter3.pdfMulia yang terdapat tiga sub judul yakni Ikhlas, Sabar dan Jujur. Melihat

67

Langkah kedelapan yaitu mengumpulkan data yang benar-benar tepat karena

jika pengumpulan datanya salah maka dapat dipastikan bahwa hasil penelitiannya

pun menjadi palsu. Langkah kesembilan yaitu analisis data yang membutuhkan

ketekunan dan pengertian terhadap jenis data.

Selanjutnya langkah kesepuluh yaitu menarik kesimpulan yang sebetulnya

sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian, namun adanya

langkah kesebelas yaitu menyusun laporan dikarenakan kegiatan penelitian

menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam laporan penelitian supaya hasilnya

diketahui orang lain, serta prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat

mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.