169
PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI PADA JAMAAH MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL KHIDMAH KOTA SALATIGA 2016) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh LAILATUL JANAH NIM 11113022 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH

DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL

(STUDI PADA JAMAAH MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL

KHIDMAH KOTA SALATIGA 2016)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh

LAILATUL JANAH

NIM 11113022

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

ii

Page 3: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

iii

DEKLARASI

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 13 Juni 2017

Penulis,

LAILATUL JANAH

NIM I1113022

Page 4: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:

Nama : LAILATUL JANAH

NIM : 11113022

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 13 Juni 2017

Yang Menyatakan,

LAILATUL JANAH

NIM 11113022

Page 5: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

v

Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag.

Dosen IAIN Salatiga

Nota Pembimbing

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara LAILATUL JANAH

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : LAILATUL JANAH

NIM : 11113022

Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan

Agama Islam (PAI)

Judul : PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH

DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN

SPIRITUAL (STUDI PADA JAMAAH

MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL

KHIDMAH KOTA SALATIGA 2016)

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 13 Juni 2017

Pembimbing

Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag. NIP. 19570812 198802 2001

Page 6: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

vi

SKRIPSI

PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH DALAM

MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI PADA

JAMAAH MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL KHIDMAH KOTA

SALATIGA 2016)

DISUSUN OLEH:

LAILATUL JANAH

NIM: 11113022

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Agustus dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Ketua Penguji : Dr. Fatchurohman, M. Pd.

Sekretaris Penguji : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Pd.

Penguji I : Sutrisna, M. Pd.

Penguji II : Mufiq, S. Ag, M. Phil.

Salatiga, 21 Agustus 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK)

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 7: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

vii

MOTTO

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka

masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. (Q.S. Al Fajr: 28-30)

“Ya Tuhanku, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku

dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yūsuf:101)

“Mengingat kematian adalah pemberi

nasihat yang paling mengingatkan.”

-Hasan Al-Bashri-

Page 8: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

viii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah terurai dari sanubari atas karunia dan

rahmat Allah SWT. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan dorongan dalam mengarungi lika-liku kehidupan ini. Yaitu teruntuk:

1. Ibu Nyai H.Latifah Zoemri dan keluarga, terimakasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupan ku mendatang.

2. Seluruh Asatidz PPTI Al-Falah, terimakasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupan ku mendatang.

3. Bapak dan Ibunda ku tercinta, Bapak Marsudi dan Ibu Siti Saidah yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam kehidupan ini.

4. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag yang membimbing dan mendidik ku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

5. Semua dosen dan guru-guru ku yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada ku.

6. Kakak ku tersayang, mbak koni’ah dan mas Andi Yudananto yang selalu memberikan arahan dan motivasi, ponakanku terkasihTalita Syafiyya Rahma, serta nenekku tercinta mbah Marsiyam beserta keluarga yang selalu mendo’akanku dan sebagai sumber inspirasi dalam hidup ku dan semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian.

7. Teman-Teman PPTI Al-Falah Salatiga, terimakasih atas kasih sayang yang kalian berikan pada ku. Kalian adalah keluarga baru yang Allah anugrahkan dalam hidup ku.

8. Keluarga besar Al ASMA’( Al Falah Anak Santri Magelang), semoga menjadi generasi yang lebih baik dan bisa istiqomah dalam menuntut ilmu di pesantren.

9. Keluarga besar FK-WAMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang), semoga bisa menjadi tauladan yang baik, khususnya bagi masyarakat Magelang dan sekitarnya. Walaupun kita sudah tidak bersama-sama lagi semoga silaturrahmi tetap terjalin.

10. Keluarga besar Biro Konsultasi dan Psikologi Tazkia IAIN Salatiga, yang telah memberikan tempat untuk aku menemukan banyak teman dan pengalaman.

Page 9: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

ix

11. TIM Majelis Do’a Mawar Allah (MDMA) dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) SAHAJASA IAIN Salatiga yang memberikanku banyak inspirasi dan pengalaman. Semoga lebih jaya di tahun-tahun beikutnya.

12. TPQ Al- Muhajirin Grogol Salatiga yang telah memberikanku pengalaman dalam mengajar.

13. Keluarga besar RA/ KB Syaamila Kids Argomulyo Salatiga yang telah memberikanku pengalaman dalam mendidik anak-anak.

14. Sahabat-Sahabat ku C22 family, mbak umi, mbak chusna,mbak indah, dek eki, dek mila, dek uul,dek malik, dek ummah, dek muna, dek marlina, terimakasih sudah menemani perjalanan hidup ku dan memberikan keceriaan dalam hari-hari ku.

15. Teman-temanku “vero Amico” Sahabat sejati Alumnus MAN 1 Kota Magelang ( Oliv, Aida, Zuni, Yanti, Arsyad, Fitry, Rury, Aris, Siska, Jaelani, Yusuf) Semoga persahaban kita langgeng sampai ajal memisahkan kita.

16. Teman-teman PPL di SMA N 1 Bringin ( Olip, Alifah, Restu, Ema,

Ratna, Wahyu, Hani,kholid, Rizal, Alif)

17. Teman-teman KKN Posko 59 Dsn Pereng, Desa Pakel, Kab. Boyolali (Mba Istri, Olip, Mb Sopy, Mb Puji, Bening, Arsyad, Arif, Hadi) yang sudah mensupport demi terselesainya skripsi ini.

18. Mas Qin yang selalu memberikan semangat dan motivasi. 19. Calon imamku dimanapun berada semoga kita dipertemukan

dipertemuan terindah yang di ridlai Allah SWT. 20. Teman –teman seperjuanganku angkatan 2013, khususnya teman-teman

jurusan PAI.

Page 10: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

x

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيمPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke

jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata

guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah

“PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH DALAM

MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI PADA

JAMAAH MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL KHIDMAH KOTA

SALATIGA 2016)”

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Ag, selaku ketua IAIN Salatiga.

2. Ibu Siti Rukhayati M. Ag, selaku ketua jurusan PAI IAIN Salatiga.

3. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku dekan fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi

yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Prof. Budiharjo M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya

untuk menilai kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan

Page 11: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

xi

studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

7. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI IAIN

Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan

kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

8. K.H. Muhammad Zoemri RWS (Alm) beserta ibu Nyai Hj.Latifah selaku

Pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah yang telah

membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama studi

di ponpes.

9. Keluarga besar Majelis Dzikir Mahasiswa Al- Khidmah Kota Salatiga

yang memberikan ijin penelitian kepada penulis.

10. Kepada orangtua yang selalu berkorban apapun demi keberhasilan penulis,

Bapak Marsudi beserta Ibu Siti Saidah tercinta.

11. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi serta dukungan dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta

mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam

penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena

itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan

memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal

‘alamin.

Salatiga, 13 Juni 2017

Penulis,

LAILATUL JANAH

11113022

Page 12: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

xii

ABSTRAK

Janah, Lailatul. 2017. Peran Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam Mengembangkan

Kecerdasan Spiritual (Studi Pada Jamaah Majelis Dzikir Mahasiswa

Al Khidmah Kota Salatiga 2016). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah,

M. Ag.

Kata Kunci: Majelis Dzikir, Kecerdasan Spiritual.

Majelis dzikir adalah sebagai sarana mengkaitkan hati seorang hamba dengan

Allah SWT. Banyak manfaat yang didapat para ahli dzikir baik batiniyah maupun

lahiriyah. Bagi jamaah yang sudah aktif mengikuti majelis dzikir selalu berusaha

untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dengan cara mengikuti majelis dzikir

tersebut dan berharap keinginannya untuk menciptakan kecerdasan spiritual

tersebut. Bertitik tolak dari situ, penulis bermaksud meneliti tentang Peran

Majelis Dzikir Al-Khidmah Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual (Studi

Pada Jamaah Majelis Dzikir Mahasiswa Al-Khidmah Kota Salatiga 2016). Fokus

penelitian yang ingin dikaji yaitu: (1) Apa kegiatan yang ada dalam majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga? (2) Apa peran majelis dzikir Al Khidmah

dalam mengembangkan kecerdasan spiritual? (3) Faktor-faktor apa saja yang

menjadi penunjang dan penghambat dalam kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian

lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif maka data dari

penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan

menggunakan trianggulasi sumber sebagai instrumen untuk mengecek validitas

data. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer yakni hasil

wawancara dewan penasehat, pembina, pengurus serta jamaah, dan sumber

sekunder yang dapat berupa foto-foto kegiatan terkait majelis dzikir Al Khidmah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kegiatan yang dilaksanakan dalam

majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga diantaranya Majelis Rutin

Kampus, Majelis Safari Iklil, Majelis Menjelang Ujian, dan Majelis Dies Natalis.

(2) Peran majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual diantaranya majelis dzikir Al Khidmah

dapat menenangkan jiwa dan menentramkan hati, meningkatkan silaturrahim,

menimbulkan kesadaran beragama yang semakin kuat, memfungsikan hati untuk

lebih taat kepada Allah SWT, serta mengembalikan segala persoalan hidup hanya

kepada Allah SWT. (3) Faktor penunjang dalam kegiatan majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga antara lain ketersediaan tempat majelis

yang memadai, jamaah majelis dzikir Al Khidmah mayoritas mahasiswa,

ketersediaan ustadz secara sukarela, dan kegiatan yang sudah terjadwal.

Sedangkan faktor penghambatnya adalah jarak majelis yang lumayan jauh,

terbatasnya dana pembiayaan kegiatan, waktu kegiatan terkadang bertabrakan

dengan waktu kuliah, serta belum seragamnya pemahaman tentang majelis dzikir

Al Khidmah.

Page 13: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Fokus Penelitian ............................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian ..................................................... 6

E. Kajian Penelitian Terdahulu .......................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Majelis Dzikir ............................................................... 14

B. Kecerdasan Spiritual ..................................................... 24

Page 14: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

xiv

C. Peran Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual ........................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................... 38

B. Lokasi Penelitian .......................................................... 39

C. Sumber Data ................................................................. 39

D. Prosedur Pengumpulan Data ......................................... 40

E. Analisis Data ................................................................. 44

F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................ 45

G. Tahap-tahap Penelitian ................................................. 46

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data ................................................................. 48

B. Temuan Penelitian ........................................................ 64

C. Analisis Data ................................................................. 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 101

B. Saran ............................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Verbatim Wawancara

Lampiran 3 Surat Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi

Lampiran 4 Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6 Pernyataan Publikasi Skripsi

Lampiran 7 Surat Keterangan Kegiatan

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 9 Dokumentasi

Page 16: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kesehariannya manusia tidak lepas dari dua kebutuhan yaitu

kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani atau yang biasa disebut

dengan kebutuhan duniawiyah adalah kebutuhan manusia yang bersifat

fisik seperti makan, minum, kesehatan, dan kebutuhan yang bersifat

material lainnya. Sedangkan kebutuhan rohani atau kebutuhan ukhrawiyah

adalah kebutuhan manusia yang berhubungan dengan jiwa atau hati,

seperti ketentraman jiwa, kedamaian hati, dan kesejahteraan hidup.

Urgensi dari terpenuhinya dua kebutuhan tersebut adalah tercapainya

kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mewujudkan kentenangan jiwa dan

hati salah satunya adalah dengan berdzikir. Seperti yang dijelaskan dalam

firman Allah dalam al-Qur’an surat ar-Ra’du ayat 28 yaitu:

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Al Qur’an dan

Terjemahnya, 2008: 252).

Page 17: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

2

Majelis dzikir adalah sebagai sarana mengkaitkan hati seorang

hamba dengan Allah SWT. Majelis dzikir juga dapat melunakkan hati dan

menjernihkan pikiran dari sifat keduniawiyan. Di dalam majelis dzikir

tidak sedikit seseorang yang menetaskan air matanya karena terhanyut

oleh dorongan rohani dan sanubarinya yang mengharapkan kelak di

akhirat bisa bertemu dengan Dzatnya Allah SWT.

Banyak manfaat yang didapat para ahli dzikir ini baik batiniyah

maupun lahiriyah. Manfaat batiniyah diantaranya adalah sebagai ikhtiar

bertaubat kepada Allah SWT baik yang masih hidup dan bermanfaat bagi

yang telah meninggal dunia. Kedua, merekatkan tali persaudaraan antara

sesama penyambung silaturrahmi. Ketiga, untuk selalu meningkatkan diri

sendiri dan seluruh jamaah bahwa akhir kehidupan adalah kematian yang

tidak akan terlewatkan satu jiwapun didunia ini. Keempat, ditengah hiruk-

pikuk dunia ini, manusia yang selalu bergelut dengan materi dan duniawi

tentu memerlukan kesejukan ruhani (Muhyidin, 1981: 18).

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan penelitian di

bidang psikologi, selanjutnya ditemukan kecerdasan yang di nilai sebagai

kecerdasan yang paling utama dalam diri manusia, yakni kecerdasan

spiritual (SQ). Kecerdasan intelektual memang penting agar seseorang

mempunyai kemampuan dalam menganalisis dan berhitung, terutama

terkait dengan ilmu pasti. Demikian pula dengan kecerdasan emosional.

Keberadaannya harus di kembangkan dengan baik agar seseorang dapat

lebih mudah dalam meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun untuk

Page 18: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

3

menemukan makna hidup dan kebahagiaan, seseorang memerlukan

kecerdasan spiritual.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual, karena selalu

terdorong oleh kebutuhan untuk pertanyaan “mendasar” atau “pokok”.

Mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup? Buat apa saya

melanjutkan hidup saat saya lelah, depresi atau merasakan terkalahkan?

Apakah yang dapat membuat semua berharga? Kita arahkan, bahwa

ditentukan oleh suatu kerinduan yang sangat manusiawi untuk menentukan

makna nilai dari upaya atau yang membawa kita melampaui diri kita dan

keadaan saat ini, sesuatu yang membuat kita dan perilaku kita bermakna

(Danah Zohar dan Ian Marshal, 2001:4)

Kecerdasan spiritual membantu seseorang untuk menemukan

makna hidup dan kebahagiaan. Inilah sebabnya, kecerdasan spiritual

dinilai sebagai kecerdasan yang paling penting dalam seseorang karena

menemukan makna dari kehidupan dan kebahagiaan adalah tujuan dari

setiap orang dalam hidupnya. Untuk apa mempunyai kecerdasan

intelektual yang tinggi bila hidupnya tidak bahagia? Untuk apa dapat

meraih kesuksesan, baik itu dalam karier, kekayaan maupun dalam

kehidupan sosial, bila tidak merasakan sebuah kebahagiaan? Itulah

sebabnya, kecerdasan spiritual dikatakan sebagai kecerdasan yang paling

penting dan tinggi (Azzet, 2014: 10).

Bila diamati kondisi riil jama’ah, ada pengaruh jamaah majelis

dzikir yang aktif mengikuti majelis dzikir terhadap perkembangan

Page 19: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

4

kecerdasan spiritual. Meskipun tidak semua jama’ah mengalami

perkembangan kecerdasan spiritual, akan tetapi majelis dzikir pada

umumnya berperan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual jama’ah.

Dzikir dalam Islam adalah bagian dari ibadah. Dzikir secara

harfiah berarti “ingat”, atau dalam kata yang lebih lengkap biasa di sebut

dengan dzikrullah yang berarti “ingat kepada Allah”. Akan tetapi dewasa

ini, dzikir yang dibalut dalam sebuah majelis ternyata menjadi bagian yang

sangat penting dalam mengembangkan kecerdasan spiritual.

Jamaah Dzikir Mahasiswa Al-Khidmah Kota Salatiga merupakan

majelis dzikir yang dalam menyelanggarakan kegiatan lebih kompleks

karena mempunyai ritual-ritual yang jarang sekali ditemukan di majelis

dzikir lainnya. Dengan berkumpul dan berkhidmah di majelis yang mulia

ini dengan harapan mendapatkan berkah dari majelis-majelis yang mulia

yaitu majelis kirim do’a, majelis istighosah, majelis khotmil qur’an,

majelis maulidurrasul SAW. Yangmana Jama’ah Al-Khidmah itu sendiri

dirintis oleh Hadrotus Syekh Romo KH Ahmad Asrori Al Ishaqi RA.

Yang telah mengajak kita semua untuk selalu mengingat kepada Allah

SWT, menambah mahabbah kita kepada para Nabi, Habaib, Auliya,

dengan berharap semoga mendapat barokah, syafa’at di hari kiamat dan

diakui umatnya Rasulillah SAW sebagai umat yang senantiasa senang

berdzikir dan bertaqwa kepada Allah SWT sehingga kelak kita

dikumpulkan kedalam surganya Allah dengan orang-orang yang sholih.

Page 20: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

5

Bagi jamaah yang sudah aktif mengikuti majelis dzikir selalu

berusaha untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dengan cara

mengikuti majelis dzikir tersebut dan berharap keinginannya untuk

menciptakan kecerdasan spiritual tersebut. Berdasarkan pada latar

belakang di atas penulis ingin melakukan penelitian dan menyusun sebuah

skripsi yang berjudul “ Peran Majelis Dzikir Al-Khidmah Dalam

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual (Studi Pada Jamaah Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah Kota Salatiga 2016).

B. Fokus Penelitian

Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu :

1. Apa kegiatan majelis dzikir Mahasiwa Al-Khidmah Kota Salatiga?

2. Apa peran majelis dzikir Mahasiwa Al-Khidmah Kota Salatiga dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual?

3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

kegiatan majelis dzikir Mahasiwa Al Khidmah Kota Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan majelis dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah Kota Salatiga.

2. Untuk mengetahui peran majelis dzikir Mahasiwa Al-Khidmah Kota

Salatiga dalam mengembangkan kecerdasan spiritual.

Page 21: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

6

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan

penghambat dalam kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah

Kota Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangsih dan kontribusi pada Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan (FTIK) khususnya jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI) di bidang psikologi pendidikan.

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam menerapkan

konsep-konsep dan mengembangkan pemikiran tentang kecerdasan

spiritual.

c. Menambah wawasan khasanah keilmuan sekaligus bisa dijadikan

bahan acuan dalam penulisan lebih lanjut yang kritis dan

representatif.

d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan referensi bagi

para peneliti di bidang psikologi pendidikan, dan pendidikan

keagamaan.

2. Manfaat Praktis

a. Mengetahui konsep kecerdasan spiritual melalui Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah.

b. Penelitian ini memberikan kontribusi kajian dan pengetahuan

tentang pengembangan kecerdasan spiritual.

Page 22: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

7

c. Mengetahui peran dzikir dalam pengembangan kecerdasan

spiritual melalui Majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah.

d. Bagi para anggota majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah, hasil

penelitian ini dapat membantu dan menciptakan kecerdasan

spiritual.

e. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

memberikan pendidikan psikologi bagi lembaga dan mahasiswa

IAIN Salatiga.

f. Bagi peneliti, untuk memotivasi diri dan menjadikan bekal hidup

dalam bermasyarakat, beribadah kepada Allah SWT dan berharap

menjadi hamba yang beruntung di dunia dan di akhirat.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Dasar atau acuan berupa teori-teori atau temuan-temuan dari berbagai hasil

penelitian sebelumnya merupakan hal yang kiranya perlu untuk dijadikan

sebagai data acuan atau pendukung bagi penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu

yang hampir memiliki kesamaan topik dengan penelitian yang dilakukan peneliti

di antaranya yaitu:

1. Penelitian yang di lakukan oleh Khoirul Anam yang berjudul Keluarga

Sakinah dan Dzikir (Studi Atas Peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam

Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Semarang). Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa kegiatan dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah

berpengaruh dalam pembentukan keluarga sakinah yitu timbulnya kasih

sayang antara orang tua kepada anak, anak kepada orang tua ataupun semua

Page 23: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

8

anggota keluarga. Pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah

memberikan dorongan lebih baik dan meningkatnya kualitas beribadah.

Peran Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang mampu

memberikan ketenangan, kenyamanan, kesabaran serta membentuk keluarga

sakinah, mawaddah dan rahmah serta sejahtera secara lahir dan batin

kepada para jama’ah.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Lilik Maftukhatul Mukhoyyaroh yang

berjudul Hubungan tingkat kecerdasan spiritual dengan kesadaran siswa

menjauhi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII MTs Al-Uswah

Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2011.Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual terhadap kesadaran

siswa menjauhi perilaku menyimpang pada siswa MTs Al-Uswah

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan spiritual siswa yang mendapat nilai

A berjumlah 24 siswa dengan prosentase 61,5%, yang mendapat nilai B

berjumlah 15 dengan prosentase 38,5%, yang mendapat nilai C berjumalah

0% dengan prosentase 0%. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh

kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh positif antara hubungan kecerdasan

spiritual dengan kesadaran siswa menjauhi perilaku menyimpang pada

siswa kelas VIII MTs Al Uswah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

Tahun 2011.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nafiatun Isnaini yang berjudul Hubungan

Kecerdasan Emosional Spiritual dengan perilaku keberagamaan Siswa

Page 24: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

9

kelas XI MAN 1 Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kecerdasan emosional spiritual siswa kelas XI MAN 1

Magelang Tahun 2014/2015 yang berada pada kategori tinggi sebanyak 34

responden atau sebesar 34% yang berada pada kategori sedang sebanyak 59

responden atau 59%, dan yang berada pada kategori rendah sebanyak 7

responden atau sebesar 7%. Perilaku keberagamaan siswa kelas XI MAN 1

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berada pada kategori tinggi

sebanyak 40 responden atau sebesar 40%, yang berada pada kategori sedang

sebanyak 55 responden atau 55%, yang berada pada kategori rendah

sebanyak 5 responden atau sebesar 5%. Dari hasil tersebut menunjukkan

bahwa Kecerdan Emosional Spiritual dan Perilaku Keberagamaan siswa

kelas XI MAN 1 Magelang Tahun 2014/2015 berada pada kategori sedang.

Setelah di hitung dengan rumus product moment hasilnya r hitung = 0,199.

Kemudian di konsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%

dengan N sebesar 100 = 0,195. Jadi, 0, 199>0,195. Apabila r hitung lebih

besar dari r tabel maka hasilnya signifikan. Artinya ada hubungan positif

antara kecerdasan emosional spiritual dengan perilaku keberagamaan siswa

kelas XI MAN 1 Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Faizatun yang berjudul Efektifitas Metode

Berdzikir dalam Penanganan Problem Psikologis Santri di Pondok

Pesantren Suryabuana Desa BalakKecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode berdzikir yang diterapkan

di Pondok Pesantren Suryabuana adalah dzikir ala Thareqot Qodariyah wa

Page 25: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

10

Naqsabandiyah dengan mengamalkan dzikir Jahr (suara keras) dan dzikir

Khoffi (dalam hati). Dengan dzikir tersebut dimaksudkan untuk melunakkan

hati santri supaya menjadi lembut dan selalu ingat kepada Allah. Metode

berdzikir dalam penanganan problem psikologis santri di Pondok Pesantren

Suryabuana Desa Balak, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang dapat

dikatakan efektif karena banyaknya perubahan yang terjadi pada santri

setelah melewati masa-masa penanganan ditempat tersebut bahkan santri

yang pernah ditangani oleh pihak pondok pesantren tersebut dapat sembuh

total namun, ada sebagian dari mereka yang tidak dapat sembuh total karena

penyakitnya yang sudah parah. Dalam prakteknya ditemui sejumlah

hambatan yaitu sarana prasarana tempat khusus santri yang mengalami

problem psikologis belum ada, terbatasnya dukungan dari orang tua,

lemahnya motivasi untuk sembuh dari sebagian santri itu sendiri, dan belum

maratanya kemampuan devisi Inabah dalam menangani santri. Sedangkan

daya dukungnya adalah letak geografis yang relatif sejuk, adanya devisi

Inabah yang menangani santri tersebut, sarana prasarana berupa masjid,

pendopo, dan kolam untuk mandi taubat, dukungan masyarakat pada

umumnya.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Syarifah yang berjudul Pengaruh

Intensitas mengikuti Majlis Dzikir terhadap Kecerdasan Emosional di

Lembaga Pendidikan Al Hikmah Desa Pedut Kelurahan Wonodoyo Kecamatan

Cepogo KabupatenBoyolali Tahun 2012.Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Intensitas mengikuti majlis dzikir jama’ah dzikir Al Hikmah adalah

Page 26: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

11

kategori tinggi 6,6%, kategori sedang sebesar68%, kategori rendah sebesar

25,33%. (2) Tingkat Kecerdasan emosional jamaah dzikir Al Hikmah adalah

kategori baik 10%, kategori cukup 56,66%, dan kategori kurang 33,33%. (3)

Ada pengaruh positive antara intensitas mengikuti majlis dzikir terhadap

kecerdasan emosional jama’ah dzikir Al Hikmah. Koefisien antara variabel

intensitas mengikuti majlis dzikir dan variabel kecerdasan emosional jamaah

adalah sebesar = 0,428. pada taraf signifikasi 1% = 0,210, 0,428>0,210. Jadi

semakin sering jama’ah mengikuti majlis dzikir, semakin tinggi juga tingkat

kecerdasan emosional jama’ah majlis dzikir di desa Pedut.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyusun serta

mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisan skripsi ini

dikelompokkan menjadi 5 bab. Dimana antara bab satu dengan bab yang lainya

saling berhubungan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam

bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu:

latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, kajian penulisan terdahulu,, dan sistematika

penulisan.

Page 27: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

12

BAB II : LANDASAN TEORI

Kajian pustaka yang berisi tentang tinjauan umum tentang peran

majlis dzikir dalam mengembangkan kecerdasan spiritual, terdiri

dari beberapa sub bab, diantaranya yaitu pembahasan pengertian

peran, pengertian dzikir, keutamaan dzikir, manfaat dan macam-

macam dzikir. Sedangkan tentang kecerdasan spiritual meliputi

pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan cara mengembangkankecerdasan

spiritual.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bagian ini berisi tentang prndekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis

data, pengecekan dan keabsahan data, serta tahap-tahap

penelitian..

BAB IV : PAPARAN DATA DAN ANALISIS

Bagian ini berisikan uraian data-data yang didapat dari lapangan

yaitu gambaran umum Majelis Dzikir Al Khidmah meliputi

Sejarah Majelis Dzikir Al Khidmah, visi dan misi Al Khidmah,

dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah, Al Khidmah sebagai

wadah, lambang, makna dan arti simbolik Al Khidmah,

perkembangan Al Khidmah susunan pengurus Al Khidmah Kota

Salatiga dan kegiatan serta bentuk amaliah-amaliah Al Khidmah,

analisis data deskriptif penelitian peran Majlis Dzikir Al-

Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual.

Page 28: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

13

BAB V : PENUTUP

Merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada

bagian ini berisi kesimpulan penulis dari seluruh pembahasan

yang telah dikemukakan dalam skripsi dan saran peneliti.

Page 29: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. MAJELIS DZIKIR

1. Pengertian Peran Majelis Dzikir

Peran adalah seperangkat tingkat yang dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1988: 667). Adapun makna dari kata peran yaitu suatu penjelasan yang

menunjuk pada suatu konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran

sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu

karakteristik (posisi) dalam struktur sosial dalam masyarakat.

Majelis secara bahasa berarti tempat untuk duduk, maksudnya

majelis dalam hal ini adalah tempat berkumpulnya orang – orang yang

sedang melakukan sebuah rutinitas kegiatan secara bersama-sama.

Istilah majelis juga sering dipakai oleh beberapa jama’ah atau

kelompok dalam melakukan kegiatan- kegiatan secara bersama (

Ikhsan, 2013: 13).

Secara etimologi, dzikir berakar pada kata ذكر , يذكر , ذكرا, artinya

mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran,

mengenal atau mengerti. Di dalam Ensiklopedi Islam menjelaskan

bahwa istilah dzikir memiliki multi interpretasi, diantara pengertian-

pengertian dzikir adalah menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga

atau mengerti perbuatan baik (Masyhudi dan Wahyu, 2006:7).Adapun

menurut istilah fiqh dzikrullah sering dimaknai sebagai amal qauliyah

Page 30: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

15

(ucapan) melalui bacaan-bacaan tertentu. Dzikir memiliki cakupan

makna yang sangat luas, karena setiap amalan baik yang dilakukan

karena Allah merupakan bagian dari berdzikir kepada-Nya. (Amin dan

Al-Fandi, 2013:1). Dzikir juga dapat dimaknai sebagai doa dan wirid,

atau melafalkan suatu bacaan-bacaan yang baik dan mengucapkannya

itu bernilai ibadah sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

Dapat disimpulkan bahwa makna majelis dzikir adalah tempat

untuk mengingat Allah SWT dengan asma-asma-Nya yang agung,

beribadah, memuji, berdo’a atau memohon kepada Allah SWT dan

bersholawat kepada Rasulullah SAW secara bersama-sama dan secara

terbuka yang dipimpin oleh imam majelis yang telah ditunjuk oleh

pengurus. Majelis dzikir ini juga dilaksanakan ibadah sholat sunnah

hajat yang dilaksanakan sebelum melakukan ibadah dzikir, do’a dan

sholawat bersama.

2. Manfaat Majelis dzikir

Menurut Abu Yusuf (2009: 27) menyatakan bahwa diantara sebab

terbesar mendapatkan kelapangan dada dan ketenangan jiwa adalah

memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Sebab dzikir memiliki

pengaruh yang menakjubkan dalam melapangkan dan memperbaiki

ketentraman dalam dada, serta menghilangkan kesedihan dan

kegundahan.

Page 31: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

16

Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’ad ayat 28:

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Al Qur’an dan

Tejemahahnya, 2008: 252).

Maka berdzikir (mengingat) Allah mempunyai pengaruh besar

dalam mendapatkan hal-hal yang dicari, hal ini karena

keistimewaannya, dan karena pahala yang diharapkan seorang hamba.

Unsur utama dalam berdzikir adalah Allah SWT. Allah adalah

awal dan akhir segala dzikir manusia. Orang yang berdzikir

menggunakan lisannya, kemudian diyakini dalam hatinya, serta

pikirannya pun mengukuhkannya, maka dzikir yang demikian itulah

yang mampu mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dzikir sendiri mengingat Allah SWT seraya membaca kalimat-

kalimat atau asma-asma Allah SWT. Kegiatan majelis dzikir diantara

kalimat-kalimat yang dibaca adalah sebagai berikut:

a. Istighfar

Kalimat istighfar astagfirullaahal adzim adalah kalimat

dzikir yang digunakan untuk memohon ampun kepada Allah SWT.

Ucapan istighfar dalam dzikir harus dilandasi bahwa dirinya dalam

keadaan salah dan banyak dosa. Hanya Allah yang Maha benar dan

Maha mengampuni dosa. Dengan kesadaran ini, maka dalam diri

Page 32: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

17

akan tumbuh niat untuk bertaubat kepada Allah SWT. Allah SWT

berfirman dalam QS. An-Nashr ayat 3:

Artinya : “Maka bertasbihlah dengan memuji Allahmu dan

mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah

Maha Penerima taubat”(Al Qur’an dan Tejemahahnya,

2008: 603)

b. Membaca asma-asma Allah

Banyak sekali asma-asma Allah yang agung dan sudah

masyhur dengan sebutan asmaul husna. Dan dalam asmaul husna ada

99 asma-asma Allah yang menunjukkan keagungan, kemuliaan dan

kebesaran Allah SWT. Asma-asma Allah yang di baca pada majelis

dzikir adalah:

٧،رم ي ص ان ،ي ظم ي ف اح ،ي قم ال اخ ،ي ئم د ب امم ،ي رم ي ص اب ،ي عم ي اس ،ي يم د اق ي فم ي ط ال ،ي يم ب امم ،ي رم ي ب اخ ،ي مم ي ل اع ،ي ي اد اه ،ي مم و ي اق ،ي ي اح ،ي لم ي ك او ي

Asma-asma tersebut dibaca dengan tujuan memuji Allah

dengan asma-asma-Nya yang agung dan dengan harapan semoga apa

yang mohon bisa terkabulkan. Selain sebagai media untuk beribadah

kepada Allah SWT dalam membaca asma-asma tersebut harus

dengan hati dan fikiran yang tenang seraya menenangkan hati dari

segala masalah dengan keyakinan bahwa Allah akan selalu

mengabulkan apa yang inginkan.

Page 33: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

18

c. Tahlil

Kalimat tahlil berbunyi laa illaaha illallah artinya tiada

Tuhan selain Allah. Inilah kalimat dzikir yang paling utama.

Mentauhidkan Allah SWT yang memang Dia yang Maha Tunggal

dan tidak ada satupun yang menyamai-Nya apalagi menandingi-

Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT.

Dengan demikian menjadi kewajiban hamba menyembah,

mengesakan, menaati segala perintah dan menjauhi segala

larangan-Nya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al - Mu’minun

ayat 52:

Artinya: “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu

semua, agama yang satu, dan Aku adalah Allahmu, Maka

bertakwalah kepada-Ku” (Al Qur’an dan Tejemahahnya,

2008: 345)

Tahlil selain membaca laaillahaa illallah juga membaca

kalimat-kalimat thoyyibah, seperti membaca surat Al Fatihah, ayat

kursi, tasbih, tahmid, takbir, istighfar dan lain-lain dan pembacaan

tahlil tersebut dipimpin oleh imam majelis yang sudah ditunjuk

oleh pengurus. Dan dalam pembacaan tahlil sudah ada pedoman

yang mengatur bacaan-bacaan yang dibaca dalam tahlil.

Page 34: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

19

d. Sholawat

Aboebakar Atjah (1993: 287) menyatakan dalam bukunya

bahwa sholawat adalah membaca sholawat dan salam kepada

baginda Rasulullah SAW, yang tersimpan dalam lafadz-lafadz

tertentu, karena bersholawat kepada Nabi itu termasuk amal ibadah

yang diberi pahala oleh Allah kepada orang yang mengerjakannya.

Sebagaiman dalam firman Allah SWT, dalam QS. Al-Ahzab ayat 56:

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya

bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,

bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam

penghormatan kepadanya” (Al Qur’an dan

Tejemahahnya, 2008: 426)

Dalam majelis dzikir biasanya pembacaan sholawat adalah

dengan membaca maulidurrosul (membaca biografi Nabi

Muhammad), membaca syair-syair yang memujinya dengan sifat-

sifatnya, kemuliaannnya dan kemu’jizatan-Nya. Sholawat kepada

Nabi biasanya diiringi dengan taslim, misalnya Allahumma Sholli

wa Sallim ala Sayyidina Muhammad artinya ya Allahku

turunkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad

SAW (Aboebakar, 1993:290). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa bersholawat kepada Nabi ialah mengakui kerasulannya serta

memohon kepada Allah, semoga Allah memberikan keutamaan

kemuliaan-Nya. Bersholawat kepada Nabi adalah ibadah yang

Page 35: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

20

istimewa, karena Allah selalu menurunkan rahmat-Nya dan

malaikat selalu berdo’a untuknya, serta memerintahkan orang-

orang yang beriman bersholawat kepada-Nya. Dan dengan

membaca sholawat ini dengan harapan kelak mendapatkan

pertolongan atau syafa’at Nabi Muhammad SAW.

3. Macam-macam dzikir

Adapun cara dan bentuk berdzikir mempunyai tiga macam cara:

a. Dzikir dengan hati.

Yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah

SWT. Sehingga timbul dalam fikiran bahwa Allah adalah dzat yang

Maha kuasa, semua yang ada dalam semesta ini pastilah yang

menciptakan adalah Allah SWT, maka dengan berdzikir keimanan

seseorang akan semakin bertambah.

b. Dzikir dengan lisan (ucapan).

Yaitu dengan mengucapkan lafadz-lafadz yang dalamnya

mengandung asma-asma Allah SWT yang telah diajarkan

Rasulullah kepada umatnya misalnya mengucapkan lafadz takbir,

tahmid, tasbih, tahlil, sholawat, membaca Al Qur’an dan lain

sebagainya.

c. Dzikir dengan perbuatan

Yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah

SWT dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah SWT. Dan

Page 36: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

21

yang harus dilakukan adalah semua amalan harus dilandasi dengan

niat, untuk mendapatkan ridho Allah SWT (Quasem, 1988: 236).

4. Manfaat Majelis Dzikir

Yazid (2008: 61-87) dalam bukunya bahwa manfaat

berdzikir (mengingat Allah SWT) sangat banyak diantaranya sebagai

berikut :

a. Mendatangkan keridhoan Allah SWT.

b. Menghilangkan kesedihan dan kemurahan hati.

c. Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman .

d. Melapangkan rizki.

e. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga

mendorong untuknya selalu berbuat bijak.

f. Malaikat akan selalu memintakan ampun kepada Allah bagi orang-

orang yang berdzikir.

g. Orang-orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa

dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya dan lain –lain.

M. Quraish Shihab mengutip pendapat, bahwa Imam Ghozali

menyebutkan ada empat puluh manfaat, dua puluh di dunia dan dua

puluh lainnya di akhirat. Diantara manfaat yang diraih oleh pedzikir di

dunia antara lain:

1) Dia akan disebut-sebut atau diingat, dipuji dan di cintai Allah

SWT.

2) Allah SWT menjadi wakil dalam menangani segala urusannya.

Page 37: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

22

3) Allah akan menjadi teman yang menghibur.

4) Memiliki harga diri sehingga tidak merasa butuh kepada siapapun

selain Allah SWT.

5) Memiliki semangat yang kuat, kaya hati, dan lapang dada.

6) Memiliki cahaya kalbu yang menerangi guna meraih pengetahuan

dan hikmah.

7) Memiliki wibawa yang mengesankan.

8) Meraih mawaddah atau kecintaan pihak lain.

9) Keberkahan dalam jiwa, ucapan perbuatan, pakaian, bahkan tempat

melangkah dan duduk.

10) Pengabul doa (Shihab, 2008: 131-132).

11) Memperoleh rahmat dan inayah Allah SWT.

12) Memberikan sinar kepada hati serta menghilangkan kekacauan

jiwa dan kegelisahan pikiran.

13) Menghasilkan ampunan dari Allah SWT.

14) Menjadi ukuran derajat yang diperoleh di sisi Allah SWT.

15) Di jaga dan dikawal oleh malaikat.

16) Memelihara diri dari setan dan perbuatan maksiat.

17) Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

18) Mendapat sebutan dari Allah SWT dihadapan hamba-hamba yang

pilihan.

19) Menegakkan dan menguatkan iman.

Page 38: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

23

20) Menjadikan berderajat tinggi di sisi Allah SWT (Soejtipto,

1986:78).

5. Keutamaan Majelis Dzikir

Seandainya tidak ayat al-Qur’an atau hadits Nabi yang

menerangkan tentang dzikrullah, maka dzikir yang hakiki kepada Yang

Maha Pemberi nikmat ini tetaplah sangat penting. Sebab, kita adalah

hamba-Nya, maka kita harus selalu mengingat-Nya jangan sampai

melalaikan-Nya. Dialah Yang Maha Pemberi yang telah memberi

nikmat dan kebaikan yang tidak terhitung banyaknya tanpa batas waktu.

Karena itu, berdzikir kepada Allah dan mensyukuri karunia-Nya

merupakan sesuatu yang fitrah bagi seorang hamba (al-Kandalawi,

2003: 357).

Majelis dzikir juga menumbuh-suburkan rahmat Allah, dan

menghapus dosa-dosa kecil. Keterangan tersebut termaktub dalam al-

Qur’an Surat al-Ahzab ayat 43 yang artinya: ‘’Dialah yang memberi

rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),

supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang

terang). Dan adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang

beriman’’ (Departemen Agama RI, 2006: 599).

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan akan melimpahkan

rahmatnya kepada orang-orang yang berdzikir, dan malaikat juga

memohon kepada-Nya, supaya dosa-dosa orang yang berdzikir

diampuni dan dikeluarkan dari kehidupan gelap (tanpa cahaya), kepada

kehidupan yang penuh cahaya (nur)-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

Page 39: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

24

ما من قوم اجتمعوا يذكرون الله تعلى, لايريدون بذلك إلا نادهم مناد من

لت لكم سيئاتكم حسنات )رواه أحمد وابو ماء , قوموا مغفورا لكم قد بد الس

يعلى والطبرانى(.

Artinya: “Setiap kali ada sekelompok kaum yang berkumpul untuk berdzikir

kepada Allah, dan dengan majelis dzikir ini mereka hanya bertujuan

untuk Allah semata, niscaya mereka akan dipanggil oleh Dzat yang

memanggil dari langit, “berdzikirlah kalian sementara dosa-dosa

kalian sudah diampuni, Aku telah mengganti kejelekan kalian

dengan kebaikan” (HR. Ahmad, Abu Ya’la dan ath-Thabrani), (Al-

Ghazali, 1998:11).

Penegasan Allah SWT tersebut menunjukkan, adanya perlakuan khusus

Allah SWT dan para malaikat kepada orang-orang yang banyak berdzikir.

Perlakuan khusus tersebut, diberikan oleh Allah dan para malaikat, sebagai

suatu petunjuk bahwa kegiatan dzikrullah, merupakan suatu ibadah wajib

yang memiliki kekhususan tersendiri, dibandingkan dengan ibadah-ibadah

yang lain, dan karenanya kepada pelaksanaan ibadah tersebut, akan diberikan

berbagai keutamaan (Majid dan Aziz, 2004: 19).

B. KECERDASAN SPIRITUAL

1. Pengertian Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan berasal dari kata “cerdas” yang mendapat imbauan ke-

an. Cerdas berarti akal budi, pandai, tajam pikiran (Poerwadarminta,

1997: 363). Dengan demikian kecerdasan adalah perkembangan akal

budi seperti kepandaian, ketajaman pikiran, (Jhon M. Echols, 2000: 546).

Kata Spiritual berasal dari kata spirit dalam bahasa inggris, yang

berarti roh atau jiwa. Sedangkan spiritual adalah keagamaan (Jhon M.

Page 40: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

25

Echols, 2000: 764). Pendapat lain mengatakan spiritual berkaitan dengan

roh, semangat, atau jiwa. Dapat juga diartikan dengan religious yang

berhubungan dengan agama, keimanan, kesalehan, menyangkut nilai-

nilai transendental (Chaplin terjemahan Karini Kartono, 1989: 480).

Kecerdasan adalah kecakapan untuk menangani dan kemampuan

mempelajari sesuatu, termasuk pencapaian hubungan dengan yang lain.

Kemampuan berurusan dengan kerumitan, kerumitan atau abstrak-

abstrak, kemampuan dan kecakapan berfikir (Walidah, 2013: 43).

Spiritual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (segala

sesuatu) yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan, rohani atau

batin. Sedangkan batin adalah sesuatu yang terdapat dalam hati; sesuatu

yang menyangkut jiwa (perasaan hati dan sebagainya); ia menceritakan

apa yang terasa dalam batinnya, atau sesuatu yang tersembunyi (gaib);

tidak kelihatan.

Dari definisi Spiritual, dan batin tersebut dapat kita serap makna

bahwa spiritual menyangkut hal-hal yang ada “dalam” diri manusia,

bahkan “diluar” diri manusia. Para pakar “kecerdasan ketiga” (SQ)

meyakini bahwa nilai-nilai spiritualitas inilah yang dapat memberikan

makna kehidupan karena sesungguhnya pemaknaan terhadap hidup ini

bukan datang dari luar, tapi ia datang dari dalam (Nasution, 2009: 10).

Kehidupan yang seimbang di atas kita dapat capai dengan

melakukan empat prinsip spiritual di bawah ini: Pertama, ketahuilah

bahwa Allah senantiasa memerhatikan diri manusia. Allah memiliki sifat

Page 41: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

26

al- Bashiir (Maha Melihat). Dia menciptakan miliaran binatang dan

tumbuhan, tidak sulit baginya untuk melihat apa yang dikerjakan

manusia. Bahkan, Dia mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi di

dalam hati. Ke mana pun kita pergi, disanalah Allah senantisa melihat.

Kemanapun kita bersembunyi Allah senantiasa mengetahui. Kedua,

percayalah bahwa semua kehidupan berhubungan dan bertujuan. Tidak

dapat dipungkiri bahwa keberlangsungan kehidupan manusia adalah

karena manusia saling terhubung dan saling tergantung. Misalnya,

manusia membutuhkan oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan dan

tumbuhan mendapatkan karbondioksida dari manusia. Bayangkan jika

pasokan oksigen tidak disiapkan oleh Allah melalui berjuta-juta

tumbuhan yang ada di bumi, keberlangsungan hidup manusia tidak akan

lestari. Ketiga, Dengarkan suara hati. Suara hati merupakan sistem yang

sudah ada dalam diri manusia, yang disebut juga intuisi. Intuisi akan

selalu ada sepanjang manusia masih hidup dan ketajamannya bisa diasah.

Intuisi berkaitan dengan kemampuan mengindra pesan-pesan dari

“gudang” penyimpanan memori yang disebut suara hati. Keempat,

jadikan setiap hari suatu amal baru. Ketika kita bangun tidur sampai

tidur kembali isilah dengan aktivitas-aktivitas positif. Jangan menyisakan

waktu untuk hal-hal yang sia-sia dan tidak berarti. Berdiam diri tanpa

aktivitas adalah tempat subur bagi setan untuk bersemayam. Orang yang

merasa kesunyian adalah mangsa empuk setan (Nasution, 2009: 13).

Page 42: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

27

Kecerdasan spiritual, menurut Marsha Sinetar, adalah pikiran yang

mendapat inspirasi, dorongan, dan efektifitas yang terinspirasi, the is-

ness atau pengkhayatan ketuhanan yang di dalamnya kita semua menjadi

bagian (Sudirman Tebba, 2003: 20).

Dengan kata lain kecerdasan spiritual adalah pemikiran yang

terilhami oleh dorongan dan efektifitas. Keberadaan atau hidup ilahi yang

mempersatukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

Kecerdasan spiritual ini melibatkan kemampuan untuk menghidupkan

kemampuan yang paling dalam yang berarti mewujudkan hal terbaik,

utuh dan paling manusia dalam batin (Triantoro Safari, 2007: 15).

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan jiwa, yakni tingkat baru

kesadaran yang bertumpu pada bagian dalam diri yang berhubungan

dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar, yang membantu

menyembuhkan dan membangun diri manusia secara utuh, yang

dengannya manusia tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada, tapi lebih

kreatif menemukan nilai-nilai baru, juga dapat menyeimbangkan makna

dan nilai serta menempatkan kehidupan dalam konteks yang lebih luas

(Mahdi, 2006: 39).

Danah Zohar dan Ian Marshall dalam buku mereka, SQ: Spiritual

Quetiont mendefinisikan bahwa: “Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan

untuk menghadapi makna atau value, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih

luasa dan kaya , dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan

Page 43: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

28

yang diperlukan untuk memfungsikan 1Q dan EQ secara efektif. Bahkan,

SQ merupakan kecerdasan tertinggi (Nasution, 2009: 13).”

2. Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual

Menurut Jalaluddin Rakhmat, (2004: 27) ciri atau karakteristik

kecerdasan spiritul ialah:

a. Mengenal motif kita yang paling dalam

b. Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

c. Bersikap responsif pada diri yang dalam

d. Dapat memanfaatkan dan mentransendenkan kesulitan atau

penderitaan

e. Sanggup berdiri menentang dan berbeda dengan orang banyak

f. Enggan menganggu atau menyakiti

g. Memperlakukan agama secara cerdas

Seseorang yang tinggi SQnya juga cenderung menjadi seorang

pemimipin yang penuh pengabdian, yaitu seorang yang bertanggung

untuk membawa visi dan nilai lebih tinggi kepada orang lain dan

memberi inspirasi kepada orang lain. Danah Zohar dan Ian Marshall

mengindikasikan tanda dari SQ yang telah berkembang dengan baik

mencakup hal-hal berikut:

1) Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai

dengan sikap hidupnya yang fleksibel atau bisa luwes dalam

menghadapi persoalan. Fleksibel disini bukan berarti munafik atau

Page 44: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

29

bermuka dua. Fleksibel disini juga bukan berarti tidak mempunyai

pendirian. Akan tetapi, fleksibel karena pengetahuannya yang luas

dan dalam serta sikap dari hati yang tidak kaku. Orang yang fleksibel

seperti ini lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai macam

situasai dan kondisi. Orang yang fleksibel juga tidak mau

memaksakan kehendak dan tidak jarang tampak mudah mengalah

dengan orang lain. Meskipun demikian, dengan bersifat fleksibel

mudah menerima kenyataan dengan hati yang lapang.

2) Tingkat kesadaran yang tinggi

Orang yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi berarti

mengenal dengan baik siapa dirinya. Orang yang demikian lebih

mudah mengendalikan diri dalam berbagai situasai dan keadaan,

termasuk dalam mengendalikan emosi. Dengan mengenal diri sendiri

secara baik, seseorang lebih mudah pula dalam memahami orang

lain. Dalam tahap spiritual selanjutnya, lebih mudah baginya untuk

mengenal Tuhannya.

Dalam menghadapi persoalan hidup yang semakin kompleks,

tingkat kesadaran yang tinggi ini sangat penting sekali. Tidak mudah

baginya untuk putus asa. Jauh dari kemarahan, sebaliknya sangat

dekat dengan keramahan. Orang yang semacam ini tidak mungkin

mendapatkan julukan sebagai orang yang tidak tau diri dari orang

lain.

Page 45: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

30

3) Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

Kemampuan menghadapi penderitaan di dapatkan karena

seseorang mempunyai kesadaran bahwa penderitaan ini terjadi

sesungguhnya untuk membangun dirinya agar menjadi manusia yang

lebih kuat.

4) Kemampuan untuk menghadapi dan melampui rasa sakit

Orang yang mempunyai tingkat kesadaran yang paling tinggi bisa

menghadapi dan mengelola rasa sakit atau takut dengan baik.

Dengan sabar akan menghadapi segala sesuatu. Kesabaran dengan

banyak hal memang bisa bermakna sebagai keberanian seseorang

dalam menghadapi kehidupan.

5) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai

Visi dan nilai dari seseorang bisa jadi disandarkan kepada

keyakinan kepada Tuhan, atau bisa juga berangkat dari visi dan nilai

yang diyakininya berasal dari pengalaman hidup. Visi dan nilai yang

dimiliki oleh seseorang bisa membuat hidupnya terarah, tidak goyah

ketika menghadapi cobaan dan lebih mudah dalam meraih

kebahagiaan.

6) Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan

enggan bila keputusan atau langkah-langkah yang diambilnya bisa

Page 46: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

31

menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Hal ini bisa terjadi karena

bisa berfikir lebih selektif dalam mempertimbangkan berbagai hal.

Inilah yang sering disebut dalam ilmu managemen sebagai langkah

yang selektif.

7) Kecenderungan untuk melihat ketertarikan antara berbagai hal

(holisticview)

Agar keputusan dan langkah yang diambil oleh sesorang dapat

mendekati keberhasilan, diperlukan kemampuan dalam melihat

keterkaitan antara berbagai hal. Agar hal yang sedang

dipertimbangkan itu menghasilkan kebaikan, sangat perlu melihat

keterkaitan antara berbagai hal dalam sebuah masalah.

8) Kecenderungan untuk bertanya untuk mencari jawaban yang

mendasar

Dengan pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” seseorang dapat

memahami masalah dengan baik, tidak secara parsial dan dapat

mengambil keputusan dengan baik.

9) Bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih

tinggi pada orang lain

Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan bisa

menjadi pemimpin yang penuh pengabdian dan tanggung jawab

(Zohar & Marshall, 2007: 14).

Page 47: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

32

3. Fungsi Kecerdasan Spiritual

Zohar dan Marshall menyebutkan dalam bukunya bahwa

menggunakan SQ untuk:

a. Menjadikan manusia apa adanya sekarang dan memberi potensi

lagi untuk terus berkembang.

b. Menjadi lebih kreatif, menghadirkannya ketika diinginkan agar

menjadi luwes, berwawasan luas, dan spontan dengan cara yang

kreatif.

c. Menghadapi masalah ekstensial yaitu pada waktu pribadi terpuruk

terjabak oleh kebiasaan dan kekhawatiran, dan masa lalu akibat

kesedihan. Karena dengan SQ akan didasari bahwa mempunyai

masalah ekstensial dan membuat manusia mengatasinya atau paling

tidak bisa berdamai dengan masalah tersebut.

d. SQ dapat digunakan pada masalah krisis yang sangat membuat

kehilangan keteraturan diri. Dengan SQ suara hati akan menuntun

kejalan yang lebih benar.

e. Mempunyai kemampuan beragama yang benar, tanpa harus fanatik

dan tertutup terhadap kehidupan yang sebenarnya sangat beragam.

f. SQ memungkinkan menjembatani atau menyatukan hal yang

bersifat personal dan interpersonal, antara diri dan orang lain,

karenanya akan sadar akan ingritas orang lain dan integritas.

g. SQ juga digunakan untuk mencapai kematangan pribadi yang lebih

utuh karena mempunyai potensi untuk itu. Juga karena SQ akan

Page 48: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

33

membuat sadar mengenai makna dan prinsip sehingga ego akan

dinomer duakan, dan hidup berdasarkan prinsip yang abadi.

h. Menggunakan SQ dalam menghadapi pilihan dan realitas yang

pasti akan datang dan harus dihadapi apapun bentuknya. Baik atau

buruk jahat atau dalam segala penderitaan yang tiba-tiba datang

tanpa diduga, (Zohar & Marshall, 2007: 12-13).

4. Faktor Yang Menghambat Kecerdasan Spiritual

Ada enam faktor yang membuat seseorang dapat terhambat

spiritualnya yaitu:

a. Adanya ketidakseimbangan yang dinamis antara id, ego, dan super

ego, ketidak seimbangan antara ego sadar yang rasional dan

tuntutan dari alam tidak sadar secara umum.

b. Adanya orang tua yang tidak menyayangi anaknya.

c. Mengharap terlalu banyak.

d. Adanya ajaran yang menekan insting.

e. Adanya aturan moral yang menekan insting ilmiah.

f. Adanya luka jiwa, yaitu jiwa yang menggambarkan pengalaman.

g. Perasaan terasing dan tidak berharga (Trihandini, 2005: 28).

5. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Ada beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan spiritual,

menurut Mahpur yaitu:

Page 49: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

34

a. Mengadakan ziarah, istigotsah dan i’tikaf

Sebagai media taqarrabun ila Allah, muhasabah dan motivasi,

kesabaran, pengharapan, meningkatkan kohesifitas dan kebersamaan.

b. Jam’iyyah, halaqah

Sebagai pengembangan diri interaktif problem solver, ketahanan

mental, penajaman kognitif dan memori.

c. Humor Santri

Sebagai media pengelola stress, sebuah keakraban untuk

memediasi konflik, kejenuhan, kreativitas dan dinamika.

d. Sowan dan Musofahah

Sebagai internalisasi modelling, perimbangan dimensi kepribadian.

e. Riyadhah

Sebagai penempa diri, pembentukan harga diri, dan mentalitas

sportifitas (Mahpur, 2008, hal 139).

Menurut Danah Zohar, ada istilah mendapatkan kecerdasan

spiritual, dalam istilah yang dipakai al-Ghazali adalah menjadikan hati

bersinar. Ada 10 macam cara agar hati bersinar menurut al-Ghazali,

yang diistilahkan oleh Danah Zohar dengan kecerdasan spiritual yaitu:

a. Tobat

b. Sabar dan syukur

c. Harapan dan rasa takut

d. Kemiskinan dan zuhud

e. Tauhid dan tawakkal

Page 50: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

35

f. Kecintaan, kerinduan, sayang dan kerelaan

g. Niat, keikhlasan dan jujur

h. Pengawasan diri dan pemeriksaannya

i. Berfikir mendalam

j. Mengingat kematian serta kehidupan setelah mati.

C. Peran Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam Mengembangkan

Kecerdasan Spiritual

Majelis dzikir adalah tempat berkumpul untuk beribadah, memuji,

berdo’a atau memohon kepada Allah SWT dan bersholawat kepada

Rasulullah SAW secara bersaama-sama dan secara terbuka yang dipimpin

oleh imam majelis yang telah ditunjuk oleh pengurus. Dalam majelis

dzikir ini juga dilaksanakan ibadah sholat sunah hajat yang dilaksanakan

sebelum melakukan ibadah dzikir, do’a dan sholawat bersama. Diadakan

di tempat yang berbeda-beda. Majelis ini diikuti oleh mahasiswa dari

beberapa sekolah tinggi dan berbagai fakultas di Kota Salatiga. Mereka

merasakan manfaat banyak dan bersifat positif dalam menjalani

kehidupan.

Dengan berkumpul dan berkhidmah di majelis yang mulia ini

dengan harapan mendapatkan berkah dari majelis-majelis yang mulia

seperti majelis kirim do’a, majelis istighosah, majelis khotmil qur’an,

majelis maulidurrasul SAW, manaqib, tahlil dan kegiatan lain di Al

Khidmah. Yang mana Jama’ah Al-Khidmah itu sendiri dirintis oleh

Page 51: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

36

Hadrotus Syeh Romo KH Ahmad Asrori Al Ishaqi RA. Yang telah

mengajak kita semua untuk selalu mengingat kepada Allah SWT,

menambah mahabbah kita kepada para Nabi, Habaib, Auliya, dengan

berharap semoga mendapat barokah, syafa’at di hari kiamat dan diakui

umatnya Rasulillah SAW sebagai umat yang senantiasa senang berdzikir

dan bertaqwa kepada Allah SWT sehingga kelak kita dikumpulkan

kedalam surganya Allah dengan orang-orang yang sholih.

Jika mengacu pada salah satu pengertian kecerdasan spiritual

menurut Danah Zohar dan Marshall bahwa kecerdasan spiritual adalah

kecerdasan untuk menghadapi makna/ value yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih

luas dan kaya dibandingkan dengan yang lain. Maka timbul pertanyaan

apa kaitan antara majelis dzikir dengan kecerdasan spiritual? Dengan

mengikuti kegiatan-kegiatan majelis dzikir, jama’ah lebih sabar dan tabah

dalam menghadapi berbagai macam masalah, memiliki tingkat kesadaran

yang tinggi, memperlakukan agama secara cerdas, selalu ingat akan

kematian sehingga jamaah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di majelis dzikir Al

Khidmah, akan terbentuk kecerdasan spiritual bagi para jamaah. Bagi

jama’ah yang sudah aktif mengikuti majelis dzikir Al Khidmah selalu

berusaha untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dengan cara

istiqomah dalam mengikuti majelis dzikir tersebut dan berharap

keinginannya untuk menciptakan kecerdasan spiritual tersebut. Dari uraian

Page 52: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

37

di atas dapat diambil kesimpulan bahwa majelis dzikir Al Khidmah

berperan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual.

Page 53: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang

sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan

pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi

langsung, observasi partisipan, wawancara mendalam, dokumen-

dokumen, teknik-teknik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-

lain (Izzati, 2015: 11).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004: 157), penelitian deskriptif yaitu

metode penelitian yang menggambarkan dan menginterprestasi objek

sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non-

eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan

kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasi peran

Majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah dalam mengembangkan

kecerdasan spiritual. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu

Page 54: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

39

keadaan gejala perubahan sikap jama’ah ke arah yang lebih baik

setelah mengikuti kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah.

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengumpul

data mengenai peran Majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual. Peneliti harus berusaha untuk

mengamati, mendampingi, dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas

terlaksananya majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual.

B. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan secara umun di Majelis dzikir Al-

Khidmah Mahasiswa IAIN Salatiga, khususnya kantor sekretariat

Majelis Dzikir Al Khidmah Kota Salatiga, masjid Darul Amal

Salatiga, masjid Jami’ At Thoyyar IAIN Salatiga dimana kegiatan

Majelis dzikir Mahasiswa Al-Khidmah dilaksanakan setiap bulan di

tempat tersebut secara bergiliran. Alasan peneliti memilih lokasi

tersebut adalah karena peneliti tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang

ada dalam majelis tersebut.

C. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh

secara langsung (Arikunto, 2006:145). Digunakan untuk

mendapatkan data tentang peran Majelis dzikir Al-Khidmah dalam

Page 55: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

40

mengembangkan kecerdasan spiritual. Adapun untuk memperoleh

data dengan melakukan wawancara dengan para informan yang

telah ditentukan meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan peran

Majelis dzikir Al-Khidmah dalam mengembangkan

kecerdasan spiritual. Adapun sumber data dalam penelitian ini

yaitu: Pembina Majelis Dzikir Mahasiswa Al-Khidmah, Pengurus

Majelis Dzikir Mahasiswa Al-Khidmah, dan jamaah Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah.

Dari informasi-informan kunci tersebut akan dilakukan

penelusuran lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau

penunjang penelitian ini ( Arikunto, 2006: 145). Data sekunder

dalam penelitian ini adalah foto terkait dengan kegiatan majelis

dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga serta foto wawancara

peneliti dengan beberapa responden.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Metode Interview atau Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui

dialog dan tatap muka langsung dengan orang yang dapat

memberikan informasi kepada peneliti (Moleong, 2008: 153).

Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan

Page 56: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

41

untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Wawancara

memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang beragam

dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks (Sarosa,

2012: 45).

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :

(Arikunto, 2010: 270).

1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan

ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat

diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan hasil pedoman ini

lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancara

sebagai pengemudi jawaban responden.

2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.

Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada

nomer yang sesuai.

Metode wawancara ini digunakan untuk menggali data dari

informan untuk menggali data tentang peran majelis dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan

Spiritual.

Dalam proses penelitian diperlukan adanya persiapan

wawancara. Persiapan wawancara tersebut diperlukan adanya

persiapan wawancara. Persiapan wawancara tak terstruktur

Page 57: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

42

menurut Moeleong (2012: 190) dapat diselenggarakan menurut

tahapan-tahapan tertentu yakni sebagai berikut.

Tahap pertama, ialah menemukan siapa yang akan di

wawancarai. Barangkali pada suatu saat pilihan hanya berkisar

diantara beberapa orang memenehi persyaratan. Tahap kedua, ialah

mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya untuk mengadakan

kontak dengan responden. Karena responden adalah orang-orang

pilihan, dianjurkan agar jangan membiarkan orang ketiga

menghubungi, tetapi peneliti sendirilah yang melakukannya. Tahap

ketiga, mengadakan persiapan yang matang untuk melakukan

wawancara.

Adapun tujuan dari wawancara ini, menurut Nasution (2003:

73), yaitu “ untuk mengetahui apa yang terkandung dalam alam

pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang

dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui

observasi”.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

dengan menggunakan wawancara dapat memperoleh gambaran

yang lebih mendalam dan objektif tentang fokus masalah yang

sedang diteliti.

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu

teknik atau cara menampilkan data dengan jalan mengadakan

Page 58: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

43

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (J.R.

Raco, 2010: 115). Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada

objek penelitian ini untuk mendapatkan data yang dirasa

kurang diperoleh dari pengumpulan data melalui teknik

wawancara. Dalam observasi ini peneliti melakukan

pengamatan langsung kepada jama’ah Majelis Dzikir Al-

Khidmah yang berada di lokasi penelitian kegiatan tersebut

berlangsung serta mencari data-data yang mendukung dalam

penelitian.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

tidak langsung ditunjukan pada subjek penelitian namun

melalui dokumentasi-dokumentasi (Hasan, 2002:87). Dalam

metode dokumentasi peneliti mencari dokumen-dokumen

penting yang mendukung data berkaitan dengan penelitian, dan

untuk memperkuat data-data yang didapat.

Suharsimi (2002: 206) memaparkan teknik dokumentasi

adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, struktur organisasi, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya.

Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh

data-data yang ada pada majelis dzikir Al Khidmah yakni visi

Page 59: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

44

dan misi, dokumen-dokumen kegiatan, foto kegiatan dan lain

sebagainya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau catatan-

catatan yang ada di Majelis Dzikir Al- Khidmah Kota Salatiga.

E. Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan & Taylor, 1992) adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-memilahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Display data, peneliti menyajikan semua data yang

diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan teperinci.

2. Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu

untuk dibuang, laporan-laporan yang diambil hanya yang

pokok saja, difokuskan pada hal-hal yang penting.

3. Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari

makna data yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan

untuk menjawab tujuan penelitian.

Page 60: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

45

Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis seluruh data

yang terkumpul dalam peran Majelis dzikir Mahasiswa Al-

Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan data

temuan. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan

tersebut yaitu teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai

pembanding terhadap data data itu (Moleong, 2011: 332). Ada

empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan, yaitu

sumber, metode, penyidik, dan teori.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan keadaan dan pandangan seseorang dengan

berbagai pendapat orang lain.

d. Membandingkan wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moloeng, 2008: 331).

Page 61: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

46

G. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahapan penelitian bertajuk peran Majelis dzikir Al-

Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual sebagai

berikut:

a. Tahap sebelum ke lapangan

Penulis menentukan fokus penelitian yang akan menjadi

pokok pembahasan, selain itu penulis melakukan konsultasi

kepada pembimbing dalam penyusunan proposal penelitian,

dilanjutkan penyelesaian perijinan lokasi penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan yang meliputi:

1) Survei awal untuk mengetahui gambaran umum tentang

Majelis Dzikir Al-Khidmah dan menemui pihak

penanggung jawab kegiatan tersebut yang akan dijadikan

subyek penelitian serta meminta ijin untuk melakukan

penelitian.

2) Memasukkan sejumlah orang sebagai responden penelitian.

3) Melakukan penelitian secara langsung ke rumah tempat

tinggal jama’ah, kantor sekretariat Majelis Dzikir Al

Khidmah Kota Salatiga, masjid Darul Amal Salatiga,

masjid jami’ At Thoyyar IAIN Salatiga, untuk

memperoleh data dengan cara melakukan interview atau

Page 62: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

47

wawancara kepada responden sebagai langkah awal

pengumpulan data.

c. Tahap analisis data

Meliputi analisis data yang diperoleh melalui observasi,

dokumentasi dan wawancara dengan mendalam dengan

pembina, pengurus, dan jamaah.

d. Tahap penulisan Laporan.

Meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua

rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pada pemberian

makna. Selain itu peneliti melakukan konsultasi kepada

pembimbing guna penyusunan laporan selengkapnya.

Page 63: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

48

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. PAPARAN DATA

1. Sejarah Berdirinya Majelis Dzikir Al Khidmah

Sejarah Al Khidmah tidak lepas dari seorang tokoh ulama sufi

kharismatik di wilayah Surabaya Jawa Timur. Pendiri Al Khidmah dan

sekaligus seoarang Pengasuh Pondok Pesantren Al Fitrah Surabaya yakni

KH.Ahmad Asrori al-Ishaqi. Beliau adalah salah satu pasangan putra dari

KH. Utsman al-Ishaqy dan Nyai Qomariyah binti kyai Munaji. Kata al-

Ishaqi dinisbatkan kepada maulana Ishaq, ayah dari Sunan Giri. Kyai

Asrori merupakan putra ke lima dari Sembilan bersaudara. Kyai Utsman

merupakan seorang murid Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah

penerus dari mursyid sebelumnya yakni KH. Romli Tamim Jombang Jawa

Timur (Yusuf, 2014:20-21). Dalam dunia Islam, tarekat Naqsyabandiyah

dikenal sebagai tarekat yang penting dan memiliki penyebaran paling luas;

cabang-cabangnya bisa ditemukan di banyak negeri antara Yugoslavia dan

Mesir di belahan barat serta Indonesia dan Cina di belahan timur.

Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai

Utsman, Kiai Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya.

Tugas sebagai mursyid dalam usia yang masih muda ternyata

bukan perkara mudah. Banyak pengikut Kyai Utsman yang menolak

mengakui Kyai Asrori sebagai pengganti yang sah. Sebuah riwayat

menceritakan bahwa para penolak itu, pada tanggal 16 Maret 1988

Page 64: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

49

berangkat meninggalkan Surabaya menuju Kebumen untuk melakukan

baiat kepada Kyai Sonhaji. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana sikap

Kyai Asrori terhadap aksi tersebut namun sejarah mencatat bahwa Kyai

Asrori tak surut. Ia mendirikan pesantren Al-Fithrah di Kedinding Lor,

sebuah pesantren dengan sistem klasikal, yang kurikulum pendidikannya

menggabungkan pengetahuan umum dan pengajian kitab kuning. Ia juga

seorang penggagas Al Khidmah, sebuah jama’ah yang sebagian

anggotanya adalah pengamal Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.

Jamaah ini menarik karena sifatnya yang inklusif, ia tidak memihak salah

satu organisasi sosial manapun. Meski dihadiri tokoh-tokoh ormas politik

dan pejabat negara, majelis-majelis yang diselenggarakan Al Khidmah

berlangsung dalam suasana murni keagamaan tanpa muatan-muatan politis

yang membebani. Kyai Asrori seolah menyediakan Al Khidmah sebagai

ruang yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan

mendekat kepada Allah SWT tanpa membedakan baju dan kulit luarnya.

Pelan tapi pasti organisasi ini mendapatkan banyak pengikut. Saat ini

diperkirakan jumlah mereka jutaan orang, tersebar luas di banyak provinsi

di Indonesia, hingga Singapura, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia dan

Filipina. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang luar biasa, kyai

Asrori terbukti mampu meneruskan kemursyidan yang ia dapat dari

ayahnya. Bahkan lebih dari itu, ia berhasil mengembangkan Tarekat

Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke suatu posisi yang mungkin tidak pernah

ia bayangkan.

Page 65: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

50

Kyai Asrori adalah pribadi yang istimewa. Pengetahuan agamanya

dalam dan kharisma memancar dari sosoknya yang sederhana. Tutur

katanya lembut namun seperti menerobos relung-relung di kedalaman hati

pendengarnya. Menurut keluarga dekatnya, sewaktu muda Kyai Asrori

telah menunjukkan keistimewaan-keistimewaan. Mondoknya tidak teratur,

Ia belajar di Rejoso satu tahun, di Pare satu tahun, dan di Bendo satu

tahun. Di Rejoso ia malah tidak aktif mengikuti kegiatan ngaji. Ketika hal

itu dilaporkan kepada pimpinan pondok, Kyai Mustain Romli, ia seperti

memaklumi, “biarkan saja, anak macan akhirnya jadi macan juga”.

Meskipun belajarnya tidak tertib, yang sangat mengherankan, kyai Asrori

mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum al-Din karya Imam

al-Ghazali dengan baik. Di kalangan pesantren, kepandaian luar biasa yang

diperoleh seseorang tanpa melalui proses belajar yang wajar semacam itu

sering disebut ilmu Laduni (ilmu yang diperoleh langsung dari Allah

SWT).

Konon jauh sebelum nama Al Khidmah muncul sekitar tahun 1980-

an KH. Ahmad Asrori waktu masih muda sering bergaul untuk mendekati

para pemuda di Gresik. Pemuda yang pertama di dekati oleh KH. Achmad

Asrori waktu itu adalah bernama Syamsul Hadi atau panggilannya

“Puyuh”. Ia adalah salah satu anak jalanan “anak embongan” juga seorang

seniman yang sering mangkal di Terminal Bundar Kota Gresik. Puyuh

setiap malam suka maksiat, sering minum-minuman keras dan

sebagainya.KH. Ahmad Asrori akhirnya mulai mendekati Puyuh nama

Page 66: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

51

panggilan anak jalanan tadi, sambil membimbing dan mengerahkan

dengan penuh kesabaran, keuletan, pelan tapi pasti dan akhirnya Puyuh

lambat laun bertaubat dan akhirnya menjadi pengikut jama’ah KH. Ahmad

Asrori dan bersedia untuk dibimbing menuju jalan yang benar. Dari sinilah

kemudian Puyuh mengajak temannya yang lain untuk diajak gabung

mengikuti arahan dari KH. Ahmad Asrori seperti halnya dirinya. Akhirnya

Puyuh berhasil mengumpulkan sekitar 15 orang temannya untuk

mengadakan suatu perkumpulan anak-anak muda yang kegiatannya

berdzikir mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian lambat laun

dari 15 orang pemuda tersebut merasa antusias dalam mengikuti

perkumpulan majelis dzikirnya KH. Ahmad Asrori. Sampai kemudian dari

15 pemuda tadi berhasil mengajak pemuda lainnya yakni sekitar 500 orang

pemuda untuk mengadakan Majelis Dzikir dalam skala yang lebih besar

dan sempat menyewa sebuah wisma di daerah Kota Gresik. Akhirnya KH.

Ahmad Asrori memberi nama perkumpulan pemuda yang suka berdzikir

tersebut dengan sebuah nama Orong-orong. Orong-orong (hewan sejenis

jangkrik) atau hewan kecil yang muncul di waktu gelap yang mencari

cahaya dimalam hari dan mengelilinginya. Dengan nama itulah kyai

Asrori mengkiaskan hal itu, yakni mengajak para pemuda yang awalnya

kehidupannya gelap penuh dengan perbuatan maksiat dan dosa dibimbing

menuju kehidupan cahaya kebenaran dengan Ahklak al-Karimah. Sekitar

tahun 1984-an kyai Ahmad Asrori yang ketika itu masih belum menikah

berinisiatif untuk mendirikan Mushalla (tempat untuk shalat) yang berada

Page 67: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

52

tepat disamping rumahnya di daerah kedinding Surabaya. Disana kyai

Ahmad Asrori mulai mengajak santri-santri lama untuk mengikuti kegiatan

majelisan dan pengajian setiap hari malam jum’at. Kegiatan tersebut

meneruskan dari amaliah ayahnya yaitu kyai Utsman yang sebelumnya

pernah juga menghadiri mejelis-majelis yang sama di berbagai tempat.

Kemudian dari tempat tinggal ini, selanjutnya menjadi awal cikal bakal

tempat ia mendirikan Pondok Pesantren yang diberi nama Al-Fitrah

(Yusuf, 2014:22-24).

Awalnya nama Al Khidmah muncul, ketika para santri Pondok

Pesantren Al-Fitrah setiap kali menulis undangan majelisan untuk

disebarkan kepada jama’ah, mereka tidak lupa menulis di bagian pojok

kanan bawah kertas undangan tersebut, ditulis dengan kata “Al Khidmah”

yang berarti pelayan atau melayani. Konon dari kebiasaan santri dalam

menulis undangan mereka senantiasa mencantumkan kata Al Khidmah,

akhirnya warga atau orang-orang dilingkungan pondok yang mendapat

undangan dari santri Pondok Pesantren Al-Fitrah menyebut acara majelis

dzikir itu dengan nama Majelis Al Khidmah. Sehingga nama itu sampai

sekarang terkenal dengan sebutan nama Al Khidmah yakni majelis dzikir

yang dipimpin oleh Kyai Ahmad Asrori (Yusuf, 2014: 24-25).

2. Visi dan Misi Al Khidmah

a. Visi Al Khidmah

Mewujudkan generasi yang shalih shalihah sejahtera lahir dan batin,

yang pandai bersyukur, dapat menyenangkan hati keluarganya, orang

Page 68: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

53

tuanya, guru-gurunya hingga Nabi Besar Muhammad SAW sesuai

dengan petunjuk al-Qur’an dan hadis serta tuntunan ahklak para

Salafuna as-Shalih.

b. Misi Al Khidmah

1) Mewujudkan keluarga yang shalih shalihah sejahtera lahir dan

batin, yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan

manaqib serta kirim doa kepada orang tua.

2) Mewujudkan masyarakat yang shalih shalihah sejahtera lahir dan

batin, yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan

manaqib serta kirim doa kepada orang tua.

3) Mewujudkan pejabat yang shalih shalihah sejahtera lahir dan batin,

yang senang berkumpul dalam majelis dzikir, maulid dan manaqib

serta kirim doa kepada orang tua.

4) Mewujudkan pengurus jama’ah Al Khidmah yang mampu

memfasilitasi terselenggaranya majlis dzikir, maulid dan manaqib

serta kirim doa kepada orang tua.

5) Mewujudkan pengurus Al Khidmah di seluruh tanah air dan

dibeberapa Negara tetangga.

6) Mewujudkan usaha-usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, sehingga lebih istiqamah beribadah (Pengurus Pusat

Al Khidmah. 2014:4).

Page 69: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

54

3. Dasar Pemikiran Lahirnya Al Khidmah

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah ini dibentuk karena untuk

membentengi generasi muda Indonesia dari maraknya ajaran-ajaran yang

menyimpang dari ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Diantara munculnya

dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah yaitu:

a. Makin susah dan beratnya memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan lurus, seperti menggenggam

bara api dalam telapak tangan.

b. Makin berkurangnya sikap menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

c. Makin banyaknya orang sering mencampuri urusan-urusan dan hak-hak

orang lain, sehingga sering timbul dan bangkit kesalahpahaman dan

salah pengertian, sampai ke perpecahan dan permusuhan.

d. Ahlul amanah dikhianati, sebaliknya Ahlul khiyanah dipercaya,

menjadikan yang dekat menjadi yang jauh, sebaliknya yang jauh

menjadi dekat.

e. Makin terselubung dan kaburnya persoalan, sehingga sulit

membedakan antara yang haq dengan yang bathil, akibat karena

beraninya selalu membawa-bawa nama: “Demi Allah, demi Rasulullah

SAW, demi agama dan demi kebenaran yang mutlak serta demi bangsa

dan negara”.

Page 70: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

55

f. Makin terbaliknya pemikiran dan sudut pandang, yang baik dikatakan

mungkar sebaliknya yang mungkar dikatakan baik.

g. Persoalan Ijtihadiyah, Khilafiah dan Furu’iyyah yang seharusnya untuk

saling mengerti, menyayangi, menghargai, memulyakan dan menaungi

serta melindungi sesama umat, lebih-lebih umat Islam, disejajarkan

dengan persoalan mungkar dan dituduh sebagai perkara bid’ah yang

sesat dan menyesatkan, yang menimbulkan makin jauhnya persatuan

dan kesatuan umat, lebih-lebih ukhuwah islamiyah.

h. Makin terjeratnya hanya oleh daya pikiran dan wawasan, dan tersekap

hanya oleh kemampuan ilmu pengetahuan, tanpa disadari hampa dan

kosongnya rahasia dan cahaya dari Allah SWT, yang mengiringi,

menuntun dan memimbing kearah satu titik “Sidqu at-Tawajjuh”

(kebenaran, ketepatan, kemantapan, dan kesungguhan) dalam mengabdi

dan berkhidmah kepada Allah SWT.

i. Makin berani dalam menangani persoalan, menduduki kedudukan dan

dalam menguasai segala kekuasaan, lebih-lebih yang berkaitan dengan

persoalan agama, di luar ilmu, keahlian dan kemampuannya.

j. Makin banyak yang membanggakan dan mengagungkan pikiran,

wawasan dan pendapatnya sendiri, seakan-akan yang paling benar

secara mutlak.

k. Makin banyak yang men-Tuhankan dan mengedepankan hawa nafsu

dan kepentingan pribadi dan kelompok-kelompok, golongan-golongan.

Page 71: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

56

l. Makin sedikit dan berkurangnya para tokoh agama, tokoh masyarakat

dan para pemimpin yang shalih, yang menjadi suri tauladan dan

panutan yang baik, secara lahir dan batin.

m. Makin banyak kelompok-kelompok, golongan-golongan yang sesat dan

menyesatkan, dengan terang-terangan menampakkan dirinya dengan

segala aneka warna yang mengaburkan dan mensilaukan, dan dengan

segala macam raut muka yang berbeda-beda (PP Al Khidmah Pelajar

dan Mahasiswa, 2013:15-16).

4. Al Khidmah Sebagai Wadah

Sadar bahwa manusia tidak akan hidup di dunia selamanya, kyai

Asrori telah berfikir jauh ke depan untuk keberlangsungan pembinaan

jama’ah yang sudah jutaan jumlahnya. Perkembangan jumlah murid cukup

menggembirakan ini sekaligus mengundang kekawatiran. Banyaknya

murid yang berbaiat di Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah Al-

Utsmaniyah menunjukkan bahwa ajaran ini memiliki daya tarik tersendiri.

Apalagi murid-murid yang telah berbaiat terus dibina melalui berbagai

majelis, sehingga amalan-amalan dari sang guru tetap terpelihara.

Di sisi lain banyaknya murid juga mengundang kekhawatiran sang

guru. Karena mereka tidak terurus dan terorganisir dengan baik, sehingga

pembinaannya pun kurang termonitor. Kondisi inilah yang mendorong

beberapa murid senior memiliki gagasan untuk perlunya membentuk

wadah di samping dorongan yang cukup kuat dari kyai Asrori sendiri,

Page 72: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

57

Sehingga diharapkan dengan terbentuknya wadah bagi para murid-

muridnya dapat lebih mudah melaksanakan amalan amalan dari gurunya.

Maka dibentuklah wadah bernama “Jama’ah Al Khidmah”.

Organisasi ini resmi dideklarasikan tanggal 25 Desember 2005 di

Semarang Jawa Tengah, dengan kegiatan utamanya ialah

menyelenggarakan Majelis Dzikir, Majelis Khotmil al-Qur’an, Maulid dan

Manaqib serta kirim do’a kepada orang tua dan guru-gurunya. Kemudian

menyelenggarakan Majelis Sholat Malam, Majelis Ta’lim, Majelis

Lamaran, Majelis Akad nikah, Majelis Tingkepan, Majelis Memberi nama

anak dan lain lain

5. Lambang, Makna dan Arti Simbolik Al Khidmah

a. Lambang Al Khidmah

Gambar 1.1. Lambang/simbul jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Lambang Al Khidmah terdiri dari gambar, yaitu:

1) Pena sebagai alat untuk menulis

2) Arah pena yang menunjuk ke arah bawah

3) Kitab, 4 buah

4) Bintang, 3 buah

5) Tasbih

Page 73: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

58

6) Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam lingkaran Pentolan tasbih

yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke atas.

b. Lambang Al Khidmah mengandung arti dan makna :

1) Menjunjung tinggi kefitrahan

2) Mengabdi keharibaan Allah SWT

3) Meneladani Rasulullah SAW

4) Menegakkan dan meneruskan jejak Salafuna as-Shalih

5) Berbakti demi Nusa dan Bangsa

6) Dalam naungan dan lindungan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

c. Arti Simbolik dari lambang Al Khidmah :

1) Pena sebagai lambang mencari ilmu.

2) Arah pena ke bawah, melambangkan menuntut ilmu semenjak lahir

hingga masuk liang lahat (sampai wafat).

3) Empat buah kitab, merujuk dan mengembalikan semua itu atas

dasar al-Qur’an, al-Hadis, al-Ijma’ dan al-Qiyas.

4) Tiga buah bintang melambangkan: menegakkan dan

membesarkan al-Islam, al-Iman dan al-Ihsan.

5) Tasbih melambangkan mengikuti ketetapan dan amaliah para

ulama’ Salafuna as-Shalih.

6) Pentolan tasbih yang mengarah ke dalam menunjukkan

kesungguhan dan keikhlasan dalam mengabdi kepada Allah SWT.

7) Pentolan tasbih yang panjang yang berada di bawah, mengarah ke

atas, melambangkan bersikap rendah hati agar mawas diri dan

Page 74: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

59

toleransi serta arif , bijaksana demi meraih rahmat dan ridha serta

keutamaan dan kemuliaan di sisi Allah SWT.

6. Perkembangan Al Khidmah

Perkembangan Al Khidmah dari waktu ke waktu telah mengalami

kemajuan yang sangat pesat dan menyebar ke luar negeri (Malaysia,

Thailand, Singapura, Arab Saudi, Brunai Darussalam, dan lain-

lain).Kemajuan tersebut telah menjadikan Al Khidmah menembus dan

menyentuh ke berbagai golongan dan kelompok masyarakat, bahkan

institusi pemerintahan dan negara. Al Khidmah Kota Salatiga

mengadakan kegiatan selapanan, maupun majelis yang lain berupa

tasyakuran haji/umroh, Walimatul Aqiqah, Walimatunnikah, dan kegiatan

peringatan hari besar Islam. Dalam perkembangannya Al khidmah juga

masuk di perguruan tinggi dengan nama Al Khidmah kampus yang

sekarang ini berubah nama menjadi Mahasiswa Al Khidmah. Mahasiswa

Al Khidmah tidak jauh berbeda dengan Al Khidmah yang dimaksud,

hanya saja para mahasiswa sebagai panitia pelaksana. Mahasiswa Al

Khidmah sendiri sudah tersebar di ± 93 Peguruan Tinggi di Indonesia

seperti UI, UII, IAIN, UDINUS, STAIN, UIN, UNDIP, UNNES,

POLINES, ITB dan lain-lain) dan Universitas luar negeri seperti Malaysia,

Singapura, Thailand. Organisasi ini adalah cikal bakal bagi civitas

akademika kampus untuk mewujudkan kehidupan kampus yang

berpedoman pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Page 75: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

60

7. Sejarah Singkat Berdirinya Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga

Mahasiswa Al-Khidmah Kota Salatiga (MAKS) terbentuk dari

semangat atau tindak lanjut setelah dilaksanakannya Jambore Nasional ke-

I di Yogyakarta pada tahun 2012 yang dihadiri 79 PT se-Indonesia, hingga

akhirnya pada tanggal 6 Juni 2012 terbentuklah Al Khidmah Kampus Kota

Salatiga, bertempat di Masjid Darul Amal Kota Salatiga tepatnya di M-1

yang diprakarsai oleh :

1. Abdul Ghoni

2. Ikhsan Tri Wibowo

3. Muhammad Irsyad

4. Syamsul Hadi

5. Muhammad Hamim Nasirudin

6. Dwi Rohman

Yang mana pada saat itu Mas Ghoni didaulat menjadi ketua yang

pertama, pada periode kepengurusan ini tugas berat menanti yaitu

mengenalkan Al Khidmah di lingkup mahasiswa dan Akademik. Maka

alhamdulilah pada bulan berikutnya MAS bekerjasama dengan dengan

DEMA yang pada saat itu ketua DEMA mas Mirza Faishol mengadakan

majlis akbar yang pertama bertempat di Masjid Darul Amal ( lingkup

kampus Masjid IAIN Salatiga) inilah awal perkenalan dari MAKS

bersama Mas Mirza yang juga sebagai Pembina MAS.

Pada tahun 2013-2014 KONFERDA I digelar dan diputuskan mas

Ikhsan Ari Wibowo sebagai ketua MAKS menggantikan ketua yang lama.

Page 76: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

61

Pada kepengurusan ini juga digelar PAD I di Susukan Kabupaten

Semarang sekaligus melaksanakan program yang telah dibuat, salah

satunya majlis rutinan di kampus.

Pada tahun 2014 dilaksanakan KONFERDA ke-2, dan pada

KONFERDA tersebut menghasilkan ketua mas Khoirul Anam didaulat

menjadi ketua MAKS periode tahun 2014-2015. Pada kepengurusan ini

telah dilaksanakan juga PAD yang ke-2 bertempat di Tingkir. PAD ke-3 di

Suruh bertempat di pondok pesantren Annajah.

Pada tahun 2015 telah dilaksanakan KONFERDA ke-3

memutuskan saudara Muhammad Qoribuddin Ihsan menjadi ketua MAKS

masa khidmah 2015-2016. Pada masa periode ini, untuk pertama kalinya

MAKS mengadakan MAJLIS AKBAR yang bertempat di Auditorium

kampus 1 IAIN Salatiga, yang dihadiri kurang lebih 1000 jamaah yang

dihadiri para dosen dan para kyai dari Salatiga serta bapak Walikota

Salatiga (Bapak Yulianto S. E).

Pada tahun 2016 tepatnya pada tanggal 4 September 2016 telah

dilaksanakan KONFERDA yang ke-4. Pada Konverda ini memutuskan

saudara Muhammad Sholikhuddin menjadi ketua MAKS masa khidmah

2016/1017 (Pengurus Mahasiswa Al Khidmah, 2016: 30).

8. Susunan Pengurus Al Khidmah Kota Salatiga

Jama’ah majelis dzikir Al Khidmah Kota Salatiga derdiri dari

Dewan Pelindung, Dewan Penasehat, Dewan Pembina , Dewan Pengurus

dan Bidang-bidang diantaranya yaitu:

Page 77: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

62

a. Dewan Pelindung:

1. Yulianto, SE. MM

2. K. H. Nasyir Asy’ari

b. Dewan Penasehat:

1.M. Ghufron, M. Ag.

2. Dendi Ubaidillah, S. H

3. Roji, S.E

c. Dewan Pembina:

1. Mirza Faishol, S. Pd.I

2. Muhammad Irsyad, S. Pd.I

3. Abdul Ghoni, S. Pd.I

4. Nur Ikhsan Ari Wibowo, S. Pd.I

d. Dewan Pengurus

Ketua : M. Sholihuddin

Wakil Ketua : Dian Apriani

Sekretaris : 1. Ratna Sari

2. Nurul Hidayatun Awaliyanti

Bendahara : 1. Sayidatut Tasliya

2. Kunti Badriatul Muna

Page 78: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

63

S.P.M KADERISASI JARKOM INFO

1. M.

Zainuddin

1. Fu'adi

1. Rifqi silviana

2. Puji Tri

Utami

2. Ahmad maimun 2. Iklima ninin naela

3. Arifatul

fitriyah

3. Ngatini

3. Hesti setianingrum

4. Uswatun khasanah 4. Alfi ridho 4. Nur lela

5. Miftahul khoir 5. Eri kurniawati 5. Arin

6. A. Ngalaika ni'am 6. Laela yeni 6. Danang

7. Durotun nasikah 7. Ana 7. Topik

8. Faiqotur rohmah 8. Agus rahman 8. Eni nur fuadah

9. Ari 9. Siti miladil 9. Amelia

10. Asri nariswarih 10. Ali muntaha 10. Isti wulan

9. Gambaran Informan

Untuk mengetahui peran majelis dzikir Al Khidmah dalam

megembangkan kecerdasan spiritual pada mahasiswa kota Salatiga, dapat

di dasarkan pada informasi yang berhasil dihimpun melalui beberapa

sumber yang penulis rasa dapat mewakili informasi keseluruhan tentang

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

Daftar Nama Informan

No Nama Informan Kode

Informan

Usi

a

Keterangan

1. Dendi Ubaidillah S. H. DU 45 Dewan penasehat Mahasiswa

Al Khidmah

Page 79: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

64

2. Muhammad Irsyadi S. Pd.I MI 30 Dewan Pembina Al Khidmah

3 Khoirul Anam S.H. KA 26 Dewan Pembina Al Khidmah

4. Muhammad Sholikhuddin MS 27 Ketua Mahasiswa Al Khidmah

5. Eri Kurniawati EK 21 Pengurus Mahasiswa Al

Khidmah

6. Ahmad Syarief Hidayatullah AS 20 Jamaah Al Khidmah

7. Ahmad Maimun Syarif AM 20 Jamaah Al Khidmah

8. Taufiq Setiawan TS 22 Jamaah Al Khidmah

9. M. Cahyo Riswanto S. Pd.I MC 25 Jamaah Al Khidmah

10. Nur Istiqomah NI 22 Jamaah Al Khidmah

11. Nur Rokhim NR 25 Jamaah Al Khidmah

12. Muhammad Arifin MA 21 Jamaah Al Khidmah

13. Ali Muntaha AM 20 Jamaah Al Khidmah

14. Siti Niadhatul Khasanah SN 19 Jamaah Al Khidmah

B. TEMUAN PENELITIAN

1. Kegiatan majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga

Pada bagian ini peneliti ingin mengetahui tentang kegiatan yang ada di

majelis dzikir Al Khidmah. Berdasarkan data yang ada maka diantara

kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah sebagai berikut:

“Kegaitan yang biasa diadakan di dalam majelis dzikir Al

Khidmah diantaranya: majelis rutinan kampus, majelis Safari

Iklil, majelis menjelang ujian, majelis Dies Natalis dan juga ada

beberapa kegiatan di luar kampus..”(DU/ 08-05-2017/ 16.00

WIB).

Senada dengan yang dipaparkan oleh KA tentang kegiatan majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah:

“Kegiatan-kegiatan yang ada di Majelis dzikir cukup banyak,

diantaranya majelis rutinan kampus, majelis Dies Natalis.

Page 80: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

65

Majelis tersebut sebagai upaya untuk taqorruban ilallah”( KA/

09-05-2017/ 19.30 WIB).

Berbeda dengan yang dipaparkan oleh salah satu pengurus majelis dzikir Al

Khidmah tentang kegiatan Al Khidmah sebagai berikut:

“Kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah yang dilakukan di Kota

Salatiga yaitu majelis rutinan atau disebut dengan Selapanan.

Majelis Dzikir Selapanan tersebut dilakukan setiap hari Kamis di

Masjid Kampus IAIN Salatiga. Kegiatan tersebut dilakukan

secara bergiliran di kampus 1, 2, dan 3 IAIN Salatiga. Majelis

Selapanan di Kota Salatiga dengan acara intinya pembacaan

Manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. dan

MaulidurrasulSAW. Majelis tersebut dihadiri oleh segenap

jama’ah Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga. Acara

Selapanan dimulai dari pukul 15.00 WIB dengan melakukan

sholat ashar berjama’ah sampai pukul 17.30 WIB”(MI/ 10-05-

2017/ 15.30 WIB).

MS menambahkan tentang kegiatan-kegiatan yang ada dalam majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga sebagai berikut:

“Kegiatannya banyak, kegiatan yang ada di Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga yaitu Majelis Rutin kampus, Majelis

Safari Iklil, majelis menjelang ujian, majelis Dies Natalis.

Kegiatan di luar kampus seperti haul akbar, maulid Nabi.

Kegiatan itu sangat penting untuk memperkokoh tradisi karena

itu sangat penting untuk kehidupan umat. Yang harus menjaga

antara hablum minallah wa hablumminannas, disitulah Al

Khidmah melayani ummat untuk lebih dekat manusia dan lebih

dekat pula dengan Allah, dan sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh hadhrotussyaikh KH. Asrori, yaitu Al Khidmah sebagai oase

dunia”( MS/ 09-05-2017/ 16.00 WIB).

Senada dengan paparan EK sebagai berikut:

“Kegiatan yang ada di MAKS Salatiga antara lain: Majelis

rutinan kampus, Majelis Safari Iklil, Majelis Menjelang Ujian,

Majelis Dies Natalis dan masih banyak majelis lain yang diluar

kampus (EK/ 09-05-2017/ 13.00 WIB).

Page 81: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

66

2. Peran Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Berdasarkan data yang ada maka diantara peran majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam mengembangkan kecerdasan

spiritual sebagai berikut:

NR merupakan jamaah majelis dzikir Al Khidmah yang sudah sejak 3,5

tahun yang lalu bergabung di majelis dzikir Al Khidmah. Kegiatan yang

sering diikutinya adalah majelis dzikir dan maulidurrasul. Menurutnya

Majlis dzikir Al Khidmah bisa membersihkan hati serta fikiran, jika

kejernihan dua komponen itu sudah dicapai maka kecerdasan dalam

berpikir akan mudah. Hal yang memotivasi untuk mengikuti majelis

dzikir Al Khidmah adalah faktor keinginan yang kuat dan keikhlasan

karena dalam majelis Al Khidmah amaliyahnya lama dan meninggalkan

kesibukan-kesibukan dengan harus meluangkan waktu. Pengalamannya

setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah adalah NR lebih tenang

dalam menghadapi berbagai macam masalah sebagaimana

penjelasannya sebagai berikut:

“Majelis dzikir Al Khidmah sumber ketenangan jiwa, semua

orang pasti punya masalah masing-masing, nah kalau ikut

majelis Al Khidmah , permasalahan-permasalahan hidup yang

timbul insyaAllah pasti ada solusinya, hati kita lebih tenang

dalam menghadapinya , tidak kemrungsung, nyantai karena kita

bermain dihati, bukan akal, sehingga hati menjadi tentram, itu

sedikit pengalaman saya setelah mengikuti kegiatan Al

Khidmah”(NR/07-05-2017/ 10.00 WIB)

AS adalah seorang mahasiswa fakultas Syariah yang sudah 2 tahun

yang lalu mengikuti majelis dzikir Al Khidmah. Kegiatan yang sering

Page 82: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

67

diikuti yaitu majelis dzikir dan manaqib di kampus. Salah satu

motivasinya untuk mengikuti majelis dzikir Al Khidmah adalah

mencari keberkahan para masyayikh, dan mencari sahabat iman juga

sarana rehat sejenak dari penatnya urusan dunia untuk kembali

bermunajat kepada rabbal ‘alamin. Pengalaman AS setelah mengikuti

majelis dzkir Al Khidmah yaitu AS lebih dekat Illah, sebagaimana

penjelasannya sebagai berikut:

“Setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah saya merasa lebih

khusyuk dalam berdo’a dan berdzikir. Membuat saya bisa lebih

dekat dengan Sang Illah, membuat rasa solidaritas kita menjadi

tinggi, membuat kita mudah untuk bergaul dan mendapatkan

banyak teman serta pengalaman. Dapat mengerti siapa diri kita

ini, bahwa kita hanyalah seorang hamba yang sangat lemah dan

mengingatkan kita bahwa Allah adalah Sang Maha Segalanya”

(AS/ 07-05-2017/ 13.00 WIB).

Ada perubahan penting setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah

seperti yang dijelaskan AS sebagai berikut:

“Ada banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri saya. Dulu

ketika saya memiliki masalah, saya selalu merasa bahwa Allah

tidak sayang kepada saya.Tetapi setelah saya mengikuti majelis ini,

saya merasa lebih baik dan merasa harus banyak yang saya

perbaiki agar saya bisa lebih dekat dengan Allah. Sekarang saya

selalu berfikir bagaimana saya bersyukur atas segala nikmat dari

Allah bukan menuntut apa yang sudah diberikan Allah kepada

saya” (AS/ 07-05-2017/ 13.00)

MC adalah mahasiswa pasca sarjana yang mengikuti majelis Al

Khidmah sejak tahun 2014, Kegiatan yang sering beliau ikuti adalah

Sholawatan, dzikiran, ngaji pengaosan dan silaturrakhim dengan tim

Al-Khidmah atau sesepuh. Motivasi beliau dalam mengikuti majelis

dzikir Al Khidmah adalah sebagai persiapan amal untuk akhirat.

Page 83: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

68

Setelah mengikuti kegiatan Al Khidmah beliau merasakan ada

perubahan dalam hidupnya. Salah satunya ialah MC enggan menyakiti

hati orang lain sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:

“Perubahan sikap berupa amal sholeh dan semakin meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan. Contohnya semakin meningkat dalam

melakukan dzikir dan sholawat. Semakin berhati-hati dalam

berbuat dan takut menyakiti hati orang lain dan ketika melakukan

aktivitas apapun selalu dikembalikan kepada Allah (innalillahi

wainna ilaihoi raji’un), selalu merasa ihsan (ibadah seakan-akan

dilihat Allah)” (MC/ 08-05-2017/ 08.30 WIB)

AMA adalah seorang mahasiswa IAIN Salatiga yang mengikuti majelis

Al Khidmah sejak SMA kelas 10. Kegiatan yang sering diikuti yaitu

majlisan rutinan kamis sore dan beberapa kegiatan Al Khidmah yang

diselenggarakan di daerah Salatiga. Salah satu motivasinya dalam

mengikuti majelis Al Khidmah adalah karena ia ingin menjadi anak

sholikh yang selalu mendo’akan orang tuanya. Pengalaman setelah

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah ialah AMA menjadi pribadi yang

lebih baik dari sebelum dia mengikuti majelis Al Khidmah seperti yang

dijelaskan AMA sebagai berikut:

“Yang saya peroleh ketika saya mengikuti kegiatan tersebut saya

merasa seperti suci kembali, saya merasa sebagai manusia banyak

dosanya, dan mungkin salah satu untuk menghapus dosa-dosa

tersebut adalah dengan dzikir, Al Khidmah ini sebagai wadah

dzikir. Kalau tidak ada Al Khidmah mungkin saya sulit berdzikir.

Kalau ditanya tentang peubahan setelah mengikuti Al Khidmah,

alhamdulillah sekarang saya jadi sregep menghadiri majelis dzikir,

suka silaturrahmi dan saya merasa menjadi pribadi yang sopan

terhadap semua kalangan”(AMA/ 08-05-2017/ 13.00 WIB)

AM adalah seorang mahasiswa yang mulai mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah pada tahun 2015. Dia tertarik mengikuti majelis Al Khidmah

Page 84: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

69

karena menurutnya majelis Al Khidmah berbeda dengan dengan

majelis-majelis lain. Kegiatan Al Khidmah yang sering dia ikuti adalah

majelis maulidurrasul dan majelis kirim do’a. Pengalamannya setelah

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah adalah AM lebih bisa

menyayangi dan peduli terhadap sesama sebagaimana penjelasanya

sebagai berikut:

“Di dalam majelis itu bikin perasaan dan hati menjadi ayem

tentrem. Karena disitu kita duduk bersama para masyayikh ,

habaib, kyai, para aimmatul khususiyah serta bisa ramah tamah

dengan beliau. Dan sesudah majelis, kita bisa bertemu dengan

teman-teman dari berbagai daerah. Sebelum mengikuti kegiatan

Al Khidmah saya itu kurang dalam sikap menyayangi dan

menghargai sesama, kemudian setelah mengikuti Al Khidmah

saya merasakan perbedaannya, baik menurut keluarga saya,

maupun teman-teman karena di dalam Al Khidmah itu kita di

ajarkan untuk mempunyai kepedulian yang tinggi, mudah

bergerak dan tersentuh hatinya pada sesama, lebih-lebih kegiatan

yang baik yang diridlai Allah serta lapang dada dan besar hati

dalam menerima pemikiran-pemikiran, saran-saran, kritikan-

kritikan serta teguran yang baik dan membangun” (AM/ / 09-05-

2017/ 09.00 WIB).

NI adalah seorang mahasiswa semester akhir IAIN Salatiga yang

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah semenjak dia menjadi mahasiswa

di IAIN. Hal yang menjadi motivasi untuk mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah adalah karena dia suka mendengarkan mauidhoh hasanah oleh

para sesepuh Al Khidmah sehingga dia mendapatkan pencerahan hati

dari majelis tersebut. Perubahan yang dirasakan oleh NI setelah

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah adalah NI bisa lebih

memfungsikan hatinya sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:

Page 85: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

70

“Kalau ditanya tentang perubahan penting setelah mengikuti

majelis dzikir Al Khidmah adalah saya merasa lebih bisa

memfungsikan hati saya, misal ketika saya hampir terjerumus ke

dalam dosa/ maksiat, seketika hati saya mengatakan untuk tidak

melakukan hal itu. Intinya setelah saya mengikuti majelis dzikir

Al Khidmah hatinya saya semakin sensitif untuk melakukan hal-

hal yang bertentangan dengan syari’at agama Islam” (NI/ 09-05-

2017/ 14.00 WIB)

MA adalah seorang mahasiswa IAIN Salatiga yang mengikuti majelis

dzikir Al Khidmah kira-kira satu tahun yang lalu ketika PAD

Mahasiswa Al Khidmah yang keempat. Motivasi MA dalam mengikuti

majelis dzikir Al Khidmah adalah karena MA ingin dekat orang baik,

santun dan sholikh-sholikhah. Kegiatan yang sering diikutinya adalah

tahlil, manaqib, berjanjen dan khotmil qur’an. Pengalaman MA setelah

mengikuti majelis dzikir Al Khidmah adalah bisa menikmati segala

permasalahannya sebagaimana penjelasannya sebagai berikut:

“Pengalaman saya setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah

saya merasa hati saya lebih tenang, damai. Di saat saya punya

masalah yang saya kelihatanya sangat berat sekali, alhamdulilah

saya menikmati masalah itu. Artinya saya tidak alarut dalam

masalah itu, karena saya punya Allah dan Dialah yang akan

memberikan solusi atas segala permasalahan saya. Saya percaya

sebagaimana firmannya “Layukallifullahu nafsan illa wus’aha”

bahwa Alla tidak akan memberikan/ membebani masalah kepada

hamba-Nya melebihi kemampuannya” (MA/ 10-05-2017/ 10.00

WIB)

TS adalah mahasiswa IAIN Salatiga yang mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah satu tahun yang lalu bertepatan dengan PAD Al Khidmah

yang keempat. Motivasi TS dalam mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah adalah Sebagai salah satu upaya saya untuk menambah

hubungan baik dengan Allah, berlatih organisasi, serta menambah

Page 86: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

71

pengalaman, teman dan untuk menyeimbangkan hubungan dunia dan

akhirat. Kegiatan yang sering diikuti adalah majelis rutinan di kampus.

Perubahan yang dialami TS setelah mengikuti majlelis dzikir Al

Khidmah yaitu semangat kuliah dan mendapatkan hidayah dari Allah

untuk nyantri yang pertama kali disalah satu pondok pesantren di

Salatiga sebagaimana yang dipaparkan TS sebagai berikut:

“Perubahan yang saya alami setelah mengikuti majelis dzkir Al

Khidmah salah satunya yaitu ketika dulu awal masuk kuliah saya

tidak punya tujuan yang jelas karena saya hanya ikut-ikutan

teman saja. Tapi setelah saya bergabung di majelis ini, tiba-tiba

dalam hati saya muncul greget untuk kuliah mencari ilmu

semata-mata karena Allah. Dan alhamdulillah saya juga nyantri

untuk yang pertama kali di salah satu pesantren di Salatiga, dan

itu adalah hidayah dari Allah karena sebelum mengikuti majelis

Al Khidmah tidak pernah terfikir dalam hati saya untuk nyantri.

Dan baru pertama kali ini saya nyantri sambil kuliah” (TS/ 10-

05-2017/ 14.30 WIB)

SN adalah mahasiswi IAIN Salatiga yang sudah sejak Madrasah Aliyah

sampai sekarang mengikuti majelis dzikir Al Khidmah. SN termotivasi

oleh jamaah yang antusias mengikuti majelis dzikir. Kegiatan yang

sering diikuti yaitu Majlisan dan khoul karena begitu sudah bercampur

dengan para jamaah yang begitu merindukan Rasulullah SAW

membuat nyaman, tentram, dan untuk lebih ngechas hati. Perubahan

yang dirasakan oleh SN setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah

yaitu menjadi pribadi yang qona’ah, lebih tekun beribadah dan

istiqomah.

“Setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah saya merasa lebih

istiqomah dalam beribadah, yang dulunya tidak suka

mujadahan sekarang alhamdulilah mujadahan setiap malam.

Page 87: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

72

Saya lebih qona’ah apapun yang saya miliki sekarang, dulu

kadang suka mengeluh ketika ada masalah, tapi alhamdulilah

sekarang saya lebih bersyukur, karena dengan adanya masalah

saya lebih dekat dengan Allah. Begitu juga ketika menghadapi

krisis keuangan, tidak sedikitpun saya mengeluh, karena dengan

adanya masalah keuangan itu menjadikan saya lebih dekat

dengan Allah, menumbuhkan semangat dalam diri saya untuk

tetap sabar dan berusaha untuk menutupi keuangan tersebut.

Saya belajar mandiri nyambi jualan snack dikampus agar bisa

menutupi keuangan saya. Dan alhamdulilah membuahkan hasil

sehingga saya tidak pernah minjam uang keteman, dan memang

saya tipe orang yang tidak suka meminjam uang, sampai saat

ini alhamdulilah saya tidak pernah minjam uang” (SN/ 11-05-

2017/ 09.30 WIB).

Berdasarkan paparan data dari beberapa responden diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa peran majelis dzikir Al Khidmah dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual diantaranya adalah menenangkan

jiwa, meningkatkan rasa solidaritas, menambah rasa syukur, semakin

berhati-hati dalam berbuat dan enggan menyakiti hati orang lain,

menjadikan pribadi yang lebih baik, memfungsikan hati untuk lebih taat

kepada Allah SWT, dapat memanfaatkan kesulitan atau penderitaan.

3. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga

Peneliti menanyakan kepada pengurus dan jamaah majelis dzikir

Mahasiswa Al Khidmah berkaitan dengan pendukung dan penghambat

dalam kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

Responden MS memberikan pernyataannya mengenai faktor pendukung

dan penghambat dalam kegiatan majelis dzikir Al Khidmah.

“Hambatannya yaitu di masalah pendanaan, Salah satu cara

untuk menangani hambatan tersebut adalah dengan kembali

Page 88: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

73

kepada ajaran Kyai Asrori untuk tetap berkhidmah/ melayani

jamaah,”(MS/ 09-05-2017/ 16.00 WIB).

Hal ini senada dengan yang di utarakan oleh EK,

“Kalau menurut saya hambatan yang biasa dialami oleh

mahasiswa Al Khidmah sendiri adalah masalah dana. Kadang

saat kami ingin menyelenggarakan acara terhambat oleh dana,

biasanya kita sempat kebingungan nanti kita mau menyediakan

hidangan apa untuk para jamaah, tapi alhamdulilah kita

mempunyai solusi untuk mengatasi hambatan tersebut, salah

satunya yaitu kita melobby kepada para sesepuh jika kita ingin

mengadakan sebuah kegiatan. Dan biasanya para sesepuh itu

memberikan dana kepada pengurus untuk mengadakan kegiatan”

(EK/ 09-05-2017/ 13.00 WIB)

Selain masalah pendanaan, hambatan majelis dzikir Al Khidmah

yaitu belum seragamnya pemahaman tentang organisasi Al Khidmah.

Seperti yang di tuturkan oleh MI,

“Hambatannya bisa internal maupun eksternal.Untuk faktor

internal seperti malas berkumpul bermajlis dengan alasan

apapun. Sedangkan untuk faktor eksternal seperti banyak

lembaga maupun pejabat berwenang masih belum paham

tentang tujuan dan amaliyah kita. Sehingga terkadang kita harus

banyak mensosialisasikan kepada lembaga khususnya tentang

Organisasi Al Khidmah itu sendiri” (MI/ 10-05-2017/ 15.30

WIB).

Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan para jamaah,

hambatan pada umumnya yaitu masalah waktu. Seperti yang di paparkan

oleh seorang informansebagai berikut:

” Untuk saat ini, karna saya sibuk kerja dan kuliah jadi banyak

sekali jam yang harusnya ikut majlisan tapi belum selesai

dikerjaan, yang harusnya berkumpul musyawarah tapi masih

kuliah atau kerja,” tutur TS. “Cuman kadang kendala waktu

bertabrakan dengan agenda pribadi, Jadi kalau ikut waktu luang

saja” (MC/ 08-05-2017/ 08.30 WIB)

Page 89: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

74

Selain masalah waktu, ada beberapa jamaah yang menjadikan jarak

sebagai halangannya, seperti yang dikatakan oleh AM sebagai berikut:

“Halangannya yaitu biasanya adalah jarak, ketika jaraknya

cukup jauh, katakanlah dari Banyuputih ke Semarang itu

mungkin transpotnya, lalu ketika hujan juga itu juga menjadi

halangan. Lalu ketika yang berangkat hanya beberapa saja,

mungkin juga halangan, dan semangatnya menjadi kendor”(AM/

09-05-2017/ 09.00 WIB).

Kemudian NI menambahkan:

“Tempat majlisan jauh dari pondok saya, dan biasanya tidak ada

barengannya. Jadi solusinya saya harus cari tempat tinggal yang

dekat dengan tempat majlisan”(NI/ 09-05-2017/ 14.00 WIB).

Selain faktor penghambat dalam kegiatan, pastinya ada faktor-

faktor yang mendukung dalam kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah,

diantaranya adalah seperti yang di tuturkan oleh salah satu sesepuh Al

Khidmah sebagai berikut:

“Kalau faktor yang mendukung yang berbentuk materil seperti

sekertariat MAK di Banyuputih yang dipinjamkan secara cuma-

cuma oleh pengusaha kertas Salatiga. Pendanaan majelis oleh

jamaah Salatiga dan bapak walikota salatiga secara pribadi,

Khidmah tenaga dan pikiran oleh pengurus MAK, untuk finansial

itu dari jamaah sendiri, kalau yang dari pemerintah itu hanya

untuk untuk even-even yang berkepentingan dari pemerintahan

itu, seperti ulang tahun salatiga, dari pemkot juga memberikan

dana beberapa persen, tapi sebagian dana dari jama’ah, ada

kegiatan apa saja itu yang mengolah dari jama’ah” (DU/08-05-

2017/ 16.00 WIB).

MS memberikan pernyataan berkaitan dengan faktor yang

mendukung dalam kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota

Salatiga:

“Faktor yang mendukung dalam kegiatan tersebut adalah dari

kegiatannya sendiri, karena semua kegiatan dalam majelis dzikir

Page 90: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

75

Al Khidmah semuanya sudah terjadwal (sudah fix), sehingga

jamaah tidak akan salah jadwal, kecuali undangan untuk

menghadiri majlisan ditempat lain, itu nanti akan segera kita

sosialisasikan kepada jamaah” (MS/ 09-05-2017/ 16.00 WIB).

Berbeda dengan yang di tuturkan oleh salah EK :

“Faktor pendukungnya adalah adanya ustadz dalam mengisi

kegiatan secara sukarela (tanpa gajian). Karena para ustadz

selalu kembali kepada ajaran Kyai Asrori bahwa Al Khidmah

adalah melayani. Melayani jamaah tanpa mengharapkan imbalan

apapun, karena yang akan membalas hanyalah Allah SWT”

(EK/09-05-2017/ 13.00).

.

Kemudian MI menambahkan tentang faktor pendukung kegiatan

majelis dzikir Al Khidmah sebagai berikut:

“Faktor pendukungnya adalah tempat untuk majlisan, karena

tidak ada keharusan tertentu dalam setiap acara majelis, jadi

tidak bisa dibatasi hanya dimasjid saja. Misalkan semua bisa kita

jangkau, masjid, lapangan, pusat kota, rumah , kampus dan

seterusnya. Semua sangat memungkinkan untuk dilaksanakan

majelis Al Khidmah, itu secara umum ya.. tapi kalau mahasiswa

Al khidmah, fokus kita adalah kemakmuran kampus, fakultas,

jurusan dan seterusnya bisa ada majelis-majelis seperti ini”(MI/

10-05-2017/ 15.30 WIB).

Lain halnya dengan yang dikatakan oleh KA berkaitan dengan

faktor pendukung sebagai berikut:

“Yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan adalah

kekompakan dalam mengadakan suatu majelis,karena sebagian

besar jamaahnya adalah mahasiswa. Seorang mahasiswa

tentunya sudah berpendidikan dan lebih terdidik akhlaqnya.

Pendukungnya terdiri dari luar dan dalam. Kalau dari luar yaitu

melalui sesepuh, pemerintahan seperti walikota Dari dalamnya

adalah kekompakan pengurusnya secara profesional ketika

mengadakan suatu kegiatan.Semua pengurus insyaAllah

profesional karena mereka sarjana dan ada juga yang masih

mahasiswa”(KA/ 11-05-2017/ 13.00 WIB).

Page 91: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

76

B. ANALISIS DATA

Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil analisis peneliti

berdasarkan temuan peneliti sebagaimana telah diuraikan pada bagian

sebelumnya. Analisis ini mencakup model kegiatan, peran yang dimainkan

majelis dzikir Al Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual dan

juga tentang hambatan dan faktor pendukung sebagaimana uraian tersebut di

bawah ini:

1. Model Kegiatan

Hasil wawancara dengan beberapa responden menyimpulkan bahwa

bentuk-bentuk majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga adalah

sebagai berikut:

a. Majelis Rutinan kampus

“Kegiatan majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga yaitu

majelis rutinan atau disebut dengan Selapanan. Majelis Dzikir

Selapanan tersebut dilakukan setiap hari Kamis di Masjid Kampus

IAIN Salatiga. Kegiatan tersebut dilakukan secara bergiliran di kampus

1, 2, dan 3 IAIN Salatiga. Majelis Selapanan di Kota Salatiga dengan

acara intinya pembacaan Manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a.

dan Maulidurrasul SAW. Majelis tersebut dihadiri oleh segenap

jama’ah Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga. Acara Selapanan

dimulai dari pukul 15.00 WIB dengan melakukan sholat ashar

berjama’ah sampai pukul 17.30 WIB. Yang mana bentuk kegiatan dan

tatacaranya sudah tercantum dalam buku pedoman Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga” (MS/ 09-05-2017/ 14.00 WIB).

Majelis rutinan kampus yaitu majelis yang diselenggarakan

oleh internal masing-masing mahasiswa diberbagai kampus. Misalnya,

di UIN setiap hari Jum’at, di UII setiap hari Senin, di UGM setiap hari

Sabtu (dwimingguan) dan seterusnya. Sedangkan di Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga majelis rutinan setiap hari Kamis. Tujuan

Page 92: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

77

kegiatan rutinan tersebut adalah untuk mempererat tali silaturrakhim

jamaah di internal kampus masing-masing (Pengurus Pusat Al Khidmah

Kota Salatiga, 2016: 20).

b. Majelis Safari Iklil

“Kegiatan yang biasa diadakan di dalam majelis dzikir Al Khidmah

diantaranya: majelis rutinan kampus, majelis Safari Iklil, majelis

menjelang ujian, majelis Dies Natalis dan juga ada beberapa kegiatan

di luar kampus..”(DU/ 08-05-2017/ 16.00 WIB).

Pertama kali dirintis oleh Mahasiswa Al Khidmah semarang.

Majelis ini dilaksanakan dua minggu atau satu bulan sekali dan

diselenggarakan secara bergilir dari kampus satu ke kampus yang lain.

Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mempererat tali silaturrakhim

antar kampus.

c. Majelis Menjelang Ujian

“Majelis rutinan kampus, Majelis Safari Iklil, Majelis Menjelang Ujian,

Majelis Dies Natalis dan masih banyak majelis lain yang diluar kampus

(EK/ 09-05-2017/ 13.00 WIB).

Majelis ini diselenggarakan ketika menjelang ujian tengah

semester dan ujian akhir semester. Tujuannya untuk mendo’akan

mahasiswa dan orang-orang yang terlibat di dalam proses ujian (dosen

dan karyawan) agar diberi kelancaran dan kesuksesan serta diberikan

ilmu yang bermanfaat.

d. Majelis Dies Natalis

“Kegiatannya banyak, kegiatan yang ada di Mahasiswa Al Khidmah

Kota Salatiga yaitu Majelis Rutin kampus, Majelis Safari Iklil, majelis

menjelang ujian, majelis Dies Natalis. Kegiatan di luar kampus seperti

Page 93: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

78

haul akbar, maulid Nabi. Kegiatan itu sangat penting untuk

memperkokoh tradisi karena itu sangat penting untuk kehidupan umat.

Yang harus menjaga antara hablum minallah wa hablumminannas,

disitulah Al Khidmah melayani ummat untuk lebih dekat manusia dan

lebih dekat pula dengan Allah, dan sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh hadhrotussyaikh KH. Asrori, yaitu Al Khidmah sebagai oase

dunia”( MS/ 09-05-2017/ 16.00 WIB).

Majelis ini diselenggarakan untuk memperingati Milad Kampus.

Majelis ini boleh dikatakan majelis yang paling besar dari majelis-

majelis sebelumnya. Oleh karena itu jamaah biasa menyebut majelis

Dies Natalis sebagai Majelis Puncak.

Adapun tata cara dan urutan kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

1) Pembacaan Wasilah (lantaran)

Pembacaan wasilah yaitu upaya sebagai tawasul yang ditujukan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya Nabi, para sahabat,

Tabi’in,Tabi’ut Tabi’in, para guru-guru, masyayikh, orang tua yang

telah mendahului kita dan muslimin muslimat. Tawasulan di baca oleh

seorang imam majelis yang duduk di depan berhadapan denga para

jama’ah. Ketika pembacaan tawasulan para jama’ah membaca surat

al-Fatihah setelah imam majelis membaca sampai syai’ul lillaahi

lanaa walahum al-Faatihah. Dengan membaca wasilah dan surat al-

Fatihah tersebut para jama’ah berharap mendapat syafaat dari

Rasulullah SAW di dunia maupun di akhirat dan berharap mendapat

barokahnya majelis tersebut.

Page 94: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

79

Adapun bacaan wasilah yang dilakukan oleh jama’ah Al Khidmah

adalah sebagai berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم

ة أعيننا ومولنا محمد صلى إلى حضرة لنبي المصطفى سيدنا وحبيبنا وشفيعنا وقر

…الله عليه وسلم واله وصحبه أجمعين . شيء لله لنا . ولهم الفاتحة

بين ثم إلى أرواح أبائه وإخوانه من النبياء والمرسلين . وإلى الملئكة الم قر

الحين . وإلى أرواح ال هدآء والص د يقين والش وحانيين . والص والكروبيين والر

اء وما تناسل نا سيدتنا حو بينهما كل وأصحاب كل منهم . وإلى أبينا سيدنا أدم وام

ين . شيء لله لنا . ولهم الفاتحة …إلى يوم الد

تنا , إلخ ... الفاتحة …ثم إلى أرواح سادتنا وموالينا وأئم

اشدين , ة المجتهدين . والعلماء الر …إلخ ... الفاتحة ثم إلى أرواح الءم

…ثم إلى أرواح مشايخ القادرية والنقشبندية , إلخ ... الفاتحة

2) Pembacaan Istighotsah

Pembacaan Istighotsah yaitu membaca bacaan-bacaan dzikir yang

isinya memohon ampunan kepada Allah SWT, berisi pujian-pujian,

dan pengagungan nama-nama Allah SWT. Majelis Dzikir Al Khidmah

dalam membaca Istighotsah masing-masing dibaca sebanyak 7/11/100

kali. Bacaan Istighotsah tersebut yaitu:

بسم الله الرحمن الرحيم

أستغفرالله العظيم

ة إلا باالله العلي العظيم لاحول ولا قو

Page 95: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

80

على ال سيدنا محمد اللهم صل على سيدنا محمد و

ياالله يا قديم

ياسميع يا بصير

يامبدء يا خالق

لمين لااله إلا انت سبحانك إني كنت من الظا

ياحفيظ يا نصير يا وكيل يا الله

ياحي يا قيوم برحمتك أستغيث

يا هادي يا عليم يا خبير يا مبين

يا لطيف

.(Al-Ishaqy, 2012:12) يا رحمن يا رحيم

3) Pembacaan surat Yasin

Pembacaan surat Yasin dilakukan oleh orang yang sudah ditunjuk

sebagai pembaca. Pembaca tersebut bisa disebut juga sebagai team

(anggota) pembaca. Tim pembaca terdiri dari pembacaan surat Yasin,

pembacaan maulid ad-Diba’i, manakib dan sholawat.

4) Doa surat Yasin

Doa yasin dibaca oleh salah satu dari imam majelis dzikir atau kyai,

sesepuh yang berkenan untuk membacanya. Ketika doa surat yasin

sedang dibaca maka para jama’ah mengikuti dan mengamini bacaan

doa surat yasin tersebut. Adapun doa surat yasin yang dibaca yaitu:

Page 96: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

81

بسم الله الرحمن الرحيم

على اله وصحبه وسلم . الحمد لله رب العالمين . اللهم صل على سيدنا محمد و

موات من قطرات . ولا فى الرض من حبات . ولا فى اللهم يا من ليس فى الس

يح من ولحات . ولا فى قلوب الخلق من خطرات . ولا فى أعضآئهم هب وب الر

من حركات . ولا فى أعيونهم من لحضات . إلا وهي لك شاهدات . وعليك

…إلخ ... الفاتحة قدرتك مجيرات , والات . وبربوبيتك معترفات . وفى

5) Pembacaan Manakib Syeh Abdul Qadir Al-Jailani r.a.

Membaca manakib Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. berati membaca

sejarah biografi kehidupan, karamah, dan kemulyaannya sebagai

Sulthanul Auliya’ (pemimpinnya para wali). Dalam manakib selain

berisi tentang sejarah tetapi juga berisi doa-doa yang dipanjatkan.

Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membaca manakibnya Syeh Abdul

Qadir al-Jailani r.a. dengan dilagukan yang unik dan khas ala Al

Khidmah. Manakibnya Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. terdiri dari

tujuh bab. Ada doa yang dipanjatkan para jama’ah yang dibaca secara

serentak oleh majelis dzikir yaitu ketika berpindah dari bab satu ke

bab berikutnya. Selain itu juga di dalam manakib ketika disebut nama

Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. Para jama’ah membaca surat al-

Fatihah secara bersama. Bacaan doa yang ada di dalam manakibnya

Syeh Abdul Qadir al-Jailani r.a. yaitu:

نا بالسرار التى او دعت ضوان عليه وامد ها لديه .اللهم انشر نفحات الر

Page 97: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

82

6) Pembacaan Doa Manakib

Setelah selesai pembacaan manakib maka dilanjutkan dengan

membaca doa manakib dan membaca nadham atau puji-pujian kepada

Allah SWT. Nadhaman tersebut dibaca oleh team (anggota) yang

bertugas dan bacaannya juga mempunyai lagu yang khas. Bacaan

Nadhaman tersebut yaitu:

ج على المسلمين احمين, فر احمين * يا أرحم الر احمين, يا أرحم الر يا أرحم الر

اد الحليم وأ نت نعم المعين يا ربنا يا كريم يا ربنا يا رحيم*أنت الجو

يعم دنيا ودين ... وليس نرجو سواك فادرك إلهى دراك *قبل الفنا والهلك

Al-Ishaqy, 2012: 123-124). )…إلخ

Setelah pembacaan nadham di atas, dilanjutkan dengan membaca

Nadham al-Istiqbaalaat wat Tawajjuhaat wal Munaajaat dengan

dilagukan khas Majelis Dzikir Al Khidmah. Dalam pembacaan

nadham tersebut dibaca oleh tim pembaca manakib dan untuk para

jama’ah membaca tahlil La Ilaha Illallah sampai selesai pembacaan

nadham. Adapun nadham al-Istiqbalat wa Tawajuhat wal Munajat

tersebut yaitu:

يخ عبد القادر ولي الله لا اله إلا الله لا اله سول الله الش إلا الله * محمد ر

يا مولنا يارحمان بالعطا جد يا ديان * باالنبى خير الورى لاتحرقنا بالنيران

عا كل وقت والحيان ... اعطنا ك حسان * وأجب لنا الد ل المنى واغرقنا فى ال

(al-Ishaqy, 2012: 161-12).إلخ ...

Page 98: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

83

7) Pembacaan Doa Tahlil

Pembacaan doa tahlil bisa dimintakan atau dibaca oleh kyai dan

masyayikh ataupun seseorang yang dianggap mampu. Doa tahlil bisa

menggunakan doa dengan kalimat yang panjang atau bisa juga

semampu dan sekehendak yang berdoa. Ketika Kyai atau sesepuh

membaca doa para jama’ah mengamini doa tahlil tersebut dengan

khusyuk dan penuh ta’dzim.

8) Pembacaan Maulidurrasul SAW

Majelis dzikir Al Khidmah dalam pembacaan Maulidurrasul SAW bisa

dilakukan dengan membaca shalawat Fihubby Sayyidina Muhammad

atau membaca Maulidad-Diba’iy karangan al-Imam al-Hafidz

Abdurrahman ad-Diba’i. Ditengah-tengah pembacaan maulid semua

jama’ah berdiri ketika pembacaan Mahal al-Qiyam atau disebut juga

Asroqalan dengan diiringi rebana. Para jama’ah mengikuti dengan

khusyuk dan bahkan sampai ada yang meneteskan air mata, karena para

jama’ah meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW hadir dalam majelis

tersebut. Adapun Asyraqalan yang biasa dibaca oleh jama’ah Majelis

Dzikir Al Khidmah adalah sebagai berikut:

محل القيام

)للحبيب على بن محمد بن حسين الحبشي(

بوجود المصطفى احمد اشرق الكون ابتهجا

وسرور قد تجدد ولهل الكون انس

Page 99: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

84

د فاطربوا يااهل المثانى فهزار اليمن غر

د جمال واستضيؤا ب فاق فى الحسن تفر

مستمر ليس ينفد ولنا البشرى بسعد

جمع الفخر المؤبد ... إلخ ... حيث او تينا عطاء

9) Pembacaan Doa Maulidurasul SAW

Doa Maulidurrasul SAW dibaca oleh salah seorang kyai, masyayikh

atau ustadz setelah pembacaan Mahal al-Qiyam.

10) Sambutan-Sambutan

Sambutan yang pertama dimintakan kepada Ketua Al Khidmah

sebagai ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan Majelis

Dzikir Al Khidmah tersebut. Sambutan yang kedua dimintakan oleh

ketua panitia, ketua ta’amir masjid atau pejabat pemerintah.

11) Mauidhah Hasanah

Untuk mengisi acara sebagai penceramah atau bisa disebut mauidhah

hasanah itu biasanya disampaikan oleh seorang kyai, atau ustadz yang

diundang dari luar daerah. Terkadang juga Mauidhah hasanah

dimintakan langsung kepada ketua toriqoh pusat. Tetapi jika

momentnya dalam rangka Haul Akbar di Kedinding Surabaya,

Tausiyyah atau Mauidhah hasanah diisi secara langsung oleh cucu

Syeh Abdul Qadir Al-Jailani r.a. yang ke 17 yakni al-Habib Umar al-

Hadi al-Jailani r.a. dari Kota Suci Makah al-Mukarromah.

Page 100: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

85

Dalam penyampaian mauidhah hasanah mengenai pembahasan atau

tausiyah yang disampaikan bervariasi, diantaranya yaitu yang

berkaitan dengan ilmu fikih, tauhid, muamalah, Qishat al-Ulama’,

akhlak dan lain-lain.Tetapi biasanya lebih ditekankan pada kajian ilmu

tasawuf dan akhlak.

12) Doa Penutup

Doa penutup berarti akhir dari serangkaian acara Majelis Dzikir,

biasanya di baca oleh seoarang kyai atau masyayikh. Setelah

pembacaan doa penutup dilanjutkan dengan acara ramah tamah bagi

para habaib, para kyai, para masyayikh dan para tamu undangan

termasuk dari pejabat pemerintah.

2. Peran Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam Mengembangkan Kecerdasan

Spiritual

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil wawancara dan observasi

pada jamaah majelis dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga terkait

dengan peran majelis dzikir Al Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan

spiritual sebagai berikut:

a. Kegiatan dalam majelis dzikir Al Khidmah dapat menenangkan jiwa dan

menentramkan hati.

“Majelis dzikir Al Khidmah sumber ketenangan jiwa, semua

orang pasti punya masalah masing-masing, nah kalau ikut

majelis Al Khidmah , permasalahan-permasalahan hidup yang

timbul insyaAllah pasti ada solusinya, hati kita lebih tenang

dalam menghadapinya , tidak kemrungsung, nyantai karena kita

bermain dihati, bukan akal, sehingga hati menjadi tentram, itu

sedikit pengalaman saya setelah mengikuti kegiatan Al

Khidmah”(NR/07-05-2017/ 10.00 WIB).

Page 101: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

86

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat ar-Ra’du ayat 28 sebagai

berikut:

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah lah

hati menjadi tentram.” (Departemen Agama RI, 2006:341).

Ayat tersebut menjelaskan tentang orang-orang yang selalu

kembali kepada Allah dan menyambut kebenaran itu adalah orang-orang

yang beriman. Mereka adalah orang-orang yang ketika berdzikir

mengingat Allah dengan membaca Al Qur’an dan sebagainya, hati

mereka menjadi tenang. Hati memang tidak akan tenang tanpa mengingat

dan merenungkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah, dengan selalu

mengharap keridaan-Nya.

Selain sesuai dengan ayat Al Qur’an dalam surat Ar Ra’du ayat 28,

peran majelis dzikir Al Khidmah senada dengan teori yang dikemukakan

oleh Yazid dalam bukunya bahwa manfaat berdzikir (mengingat Allah

SWT) salah satunya yaitu “mendatangkan kegembiraan dan

ketentraman”(Yazid, 2008: 61-87).

AM juga menjelaskan tentang peran majelis dzikir Al Khidmah sebagai

berikut:

Page 102: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

87

“Di dalam majelis itu bikin perasaan dan hati menjadi ayem

tentrem. Karena disitu kita duduk bersama para masyayikh ,

habaib, kyai, para aimmatul khususiyah serta bisa ramah tamah

dengan beliau. Dan sesudah majelis, kita bisa bertemu dengan

teman-teman dari berbagai daerah. Sebelum mengikuti kegiatan

Al Khidmah saya itu kurang dalam sikap menyayangi dan

menghargai sesama, kemudian setelah mengikuti Al Khidmah

saya merasakan perbedaannya, baik menurut keluarga saya,

maupun teman-teman karena di dalam Al Khidmah itu kita di

ajarkan untuk mempunyai kepedulian yang tinggi, mudah

bergerak dan tersentuh hatinya pada sesama, lebih-lebih kegiatan

yang baik yang diridlai Allah serta lapang dada dan besar hati

dalam menerima pemikiran-pemikiran, saran-saran, kritikan-

kritikan serta teguran yang baik dan membangun” (AM/ / 09-05-

2017/ 09.00 WIB).

Dzikir mempunyai Peran dan manfaat yang sangat besar dalam

mensucikan jiwa (Tazkiyatun nufus), menjernihkan akal pikiran dan

menjadikan hati tenang. Ketika hati selalu di ajak untuk berdzikir maka

hati akan menjadi sehat, bukan hati saja tetapi seluruh anggota tubuh juga

akan merasakan efek positif dari dalam hati. Di dalam majelis dzikir Al

Khidmah jamaah merasa tenang hatinya, karena disitu mereka berkumpul

dengan orang-orang sholih, sehingga hati mereka akan tergerak untuk

mengerjakan amalan sebagaimana amalan yang dikerjakan oleh orang-

orang sholih, serta bisa menteladani sifat-sifat bijak yang dimilikinya.

b. Meningkatkan silaturrahim

“Setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah saya merasa lebih

khusyuk dalam berdo’a dan berdzikir. Membuat saya bisa lebih

dekat dengan Sang Illah, membuat rasa solidaritas kita menjadi

tinggi, membuat kita mudah untuk bergaul dan mendapatkan

banyak teman serta pengalaman. Dapat mengerti siapa diri kita

ini, bahwa kita hanyalah seorang hamba yang sangat lemah dan

mengingatkan kita bahwa Allah adalah Sang Maha Segalanya”

(AS/ 07-05-2017/ 13.00 WIB).

Page 103: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

88

Dengan adanya silaturrahmi, jamaah majelis dzikir Al Khidmah

mampu bergaul dengan semua orang, menghargai antar sesama, serta

memiliki kepedulian yang tinggi untuk membantu orang-orang disekitar

yang membutuhkan bantuan. Karena di dalam majelis dzikir Al

Khidmah, jamaah dilatih untuk memiliki sifat toleransi yang tinggi salah

satunya yaitu dengan kegiatan silaturrahmi. Ketika ada salah satu jamaah

yang sakit, jamaah Al Khidmah bergegas bersama-sama untuk

menjenguk. Ketika liburan kuliah, majelis dzikir Al Khidmah

mengadakan kegiatan anjangsana antar jamaah Al Khidmah, sehingga

mereka saling mengenal satu sama lain dan menambah keakraban.

Peran majelis dzikir Al Khidmah dalam mengembangkan

kecerdasan spiritual senada dengan penjelasan AMA sebagai berikut:

“Yang saya peroleh ketika saya mengikuti kegiatan tersebut saya

merasa seperti suci kembali, saya merasa sebagai manusia

banyak dosanya, dan mungkin salah satu untuk menghapus dosa-

dosa tersebut adalah dengan dzikir, Al Khidmah ini sebagai

wadah dzikir. Kalau tidak ada Al Khidmah mungkin saya sulit

berdzikir. Kalau ditanya tentang peubahan setelah mengikuti Al

Khidmah, alhamdulillah sekarang saya jadi sregep menghadiri

majelis dzikir, suka silaturrahmi dan saya merasa menjadi

pribadi yang sopan terhadap semua kalangan”(AMA/ 08-05-

2017/ 13.00 WIB).

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An Nisa ayat 1:

Page 104: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

89

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263]

Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu

menjaga dan mengawasi kamu” ( QS An Nisa’: 1).

Ayat tersebut menjelaskan tentang takwa kepada Allah SWT yang

muncul karena kesadaran kesadaran atas Allah sebagai Tuhan pencipta

manusia sejak zaman Nabi Adam. Salah satu bentuk ketakwaan manusia

adalah dengan memelihara hubungan silaturrahmi. Menyambung

silaturrahmi merupakan tanda-tanda seseorang yang beriman kepada

Allah SWT.

c. Menimbulkan kesadaran beragama yang semakin kuat.

“Perubahan sikap berupa amal sholeh dan semakin

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Contohnya semakin

meningkat dalam melakukan dzikir dan sholawat. Semakin

berhati-hati dalam berbuat dan takut menyakiti hati orang lain

dan ketika melakukan aktivitas apapun selalu dikembalikan

kepada Allah (innalillahi wainna ilaihoi raji’un), selalu merasa

ihsan (ibadah seakan-akan dilihat Allah)” (MC/ 08-05-2017/

08.30 WIB).

Dengan mengikuti kegiatan majelis dzikir Al Khidmah, jamaah

akan semakin berhati-hati dalam berbuat karena setiap perbuatan yang

dilakukan selalu diawasi oleh Allah SWT. Dengan membaca dzikir dan

sholawat, jamaah akan selalu mengingat Allah. Selain itu, jamaah juga

enggan untuk menyakiti hati orang lain, karena menurut mereka

menyakiti hati orang lain sama dengan menyakiti hati sendiri. Mereka

sadar bahwa menyakiti hati orang lain sama saja dengan berbuat zalim

Page 105: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

90

dengan Allah. Sehingga kapan dan dimanapun berada jamaah selalu

mengingat Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki

merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu

lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan

merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih

baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan

memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk

panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan

Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang

zalim” (QS. Al Hujurat: 11).

Dalam surat tersebut, Allah memperingatkan kaum mukminin agar

jangan ada satu kaum mengolok-olok kaum lain karena bisa jadi mereka

yang diolok-olok itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari

yang mengolok-olok. Jangan mencela dirimu sendiri disitu maksudnya

ialah mencela/ menyakiti antara sesama mukmin karana orang-orang

mukmin seperti satu tubuh.

“Perubahan yang saya alami setelah mengikuti majelis dzkir Al

Khidmah salah satunya yaitu ketika dulu awal masuk kuliah saya

tidak punya tujuan yang jelas karena saya hanya ikut-ikutan

teman saja. Tapi setelah saya bergabung di majelis ini, tiba-tiba

Page 106: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

91

dalam hati saya muncul greget untuk kuliah mencari ilmu

semata-mata karena Allah. Dan alhamdulillah saya juga nyantri

untuk yang pertama kali di salah satu pesantren di Salatiga, dan

itu adalah hzidayah dari Allah karena sebelum mengikuti majelis

Al Khidmah tidak pernah terfikir dalam hati saya untuk nyantri.

Dan baru pertama kali ini saya nyantri sambil kuliah” (TS/ 10-

05-2017/ 14.30 WIB)

Menjadi orang yang lebih baik dari hari kemaren adalah ciri orang

yang beruntung. Dengan mengikuti kegiatan majelis dzikir Al Khidmah,

jamaah merasakan sesuatu yang lebih baik dari sebelum ia mengikuti

majelis dzikir Al Khidmah. Jamaah yang semula tidak pernah berdzikir,

kini merubah kebiasaannya untuk berdzikir, suka bersilaturrahmi dan

selalu bersikap baik terhadap sesama.

d. Memfungsikan hati untuk lebih taat kepada Allah SWT.

“Setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah saya merasa lebih

istiqomah dalam beribadah, yang dulunya tidak suka mujadahan

sekarang alhamdulilah mujadahan setiap malam. Saya lebih

qona’ah apapun yang saya miliki sekarang, dulu kadang suka

mengeluh ketika ada masalah, tapi alhamdulilah sekarang saya

lebih bersyukur, karena dengan adanya masalah saya lebih dekat

dengan Allah. Begitu juga ketika menghadapi krisis keuangan,

tidak sedikitpun saya mengeluh, karena dengan adanya masalah

keuangan itu menjadikan saya lebih dekat dengan Allah,

menumbuhkan semangat dalam diri saya untuk tetap sabar dan

berusaha untuk menutupi keuangan tersebut. Saya belajar

mandiri nyambi jualan snack dikampus agar bisa menutupi

keuangan saya. Dan alhamdulilah membuahkan hasil sehingga

saya tidak pernah minjam uang keteman, dan memang saya tipe

orang yang tidak suka meminjam uang, sampai saat ini

alhamdulilah saya tidak pernah minjam uang” (SN/ 11-05-2017/

09.30 WIB).

Selain menimbulkan kesadaran yang semakin kuat, peran majelis

dzikir Al Khidmah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual adalah

memfungsikan hati untuk lebih taat kepada Allah SWT. Salah satu dari

fungsi berdzikir adalah bertujuan untuk membersihkan hati. Karena hati

Page 107: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

92

merupakan anggota tubuh yang sangat penting. Hati berfungsi untuk

mengontrol anggota tubuh manusia. Hati manusia itu diumpamakan

seperti selembar kertas putih yang bersih. Ketika seseorang berbuat dosa

maka muncullah sebuah titik hitam pada kertas tersebut. Tetapi ketika ia

beristighfar dan mengerjakan amal sholih bintik hitam itupun menjadi

hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap bersih selama ia tetap

beristighfar dan mengerjakan amal-amal sholih. Jika ia tidak pernah

beristighfar ataupun berdzikir maka hati itu akan dipenuhi bintik hitam

yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi hitam penuh

kegelapan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 155:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Al

Baqarah: 155).

Ayat di atas mengandung makna bahwa Allah akan memberikan

cobaan dan ujian kepada setiap hamba-Nya dengan berbagai macam

bentuk diantaranya dengan rasa takut gelisah hatinya, kelaparan yang

merajalela, kekurangan bahan-bahan pokok, dan kematian akibat

serangan wabah penyakit dan kekurangan buah-buahan akibat kekeringan

Page 108: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

93

Dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti itu manusia

dianjurkan untuk bersabar.

“Kalau ditanya tentang perubahan penting setelah mengikuti

majelis dzikir Al Khidmah adalah saya merasa lebih bisa

memfungsikan hati saya, misal ketika saya hampir terjerumus ke

dalam dosa/ maksiat, seketika hati saya mengatakan untuk tidak

melakukan hal itu. Intinya setelah saya mengikuti majelis dzikir

Al Khidmah hatinya saya semakin sensitif untuk melakukan hal-

hal yang bertentangan dengan syari’at agama Islam” (NI/ 09-05-

2017/ 14.00 WIB).

Dengan memfungsikan hati dengan benar, akan tertanam dalam

hati jamaah majelis dzikir Al Khidmah rasa takut kepada Allah SWT jika

melakukan perbuatan dosa atau kemaksiatan. Jika jamaah hampir

terjerumus kedalam kemaksiatan, hatinya akan berfungsi otomatis untuk

menghindar dari perbuatan tercela tersebut.

Paparan data diatas merujuk pada teori kecerdasan spiritual yang

dikemukakan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dalam buku mereka,

SQ: Spiritual Quetiont mendefinisikan bahwa: “Kecerdasan spiritual

adalah kecerdasan untuk menghadapi makna atau value, yaitu kecerdasan

untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang

lebih luasa dan kaya , dibandingkan dengan yang lain.

e. Mengembalikan segala persoalan hidup hanya kepada Allah SWT.

“Pengalaman saya setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah

saya merasa hati saya lebih tenang, damai. Di saat saya punya

masalah yang kelihatannya sangat berat sekali, alhamdulilah

saya menikmati masalah itu. Artinya saya tidak alarut dalam

masalah itu, karena saya punya Allah dan Dialah yang akan

memberikan solusi atas segala permasalahan saya. Saya percaya

sebagaimana firmannya “Layukallifullahu nafsan illa wus’aha”

bahwa Allah tidak akan memberikan/ membebani masalah

Page 109: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

94

kepada hamba-Nya melebihi kemampuannya” (MA/ 10-05-2017/

10.00 WIB).

Kemampuan mengembalikan segala persolan hidup hanya kepada

Allah jika ditilik dari tulisan Jalaluudin Rahmat pada teori kecerdasan

tentang ciri atau karakteristik dari kecerdasan spiritual, meskipun dengan

redaksi yang berbeda “Dapat memanfaatkan dan mentransendenkan

kesulitan atau penderitaan” ( Triantoro Safari, 2007: 15).

Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 156:

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka

mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (sesungguhnya

Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali)” ( QS. Al

Baqarah: 156).

Ayat di atas menjelaskan bahwa ketika seseorang ditimpa sebuah

musibah, hendaknya mengembalikan kepada Allah SWT. Kita bisa hadir

dan hidup didunia ini adalah karena ijin Allah, karena kehendak Allah,

dan akan kembali lagi kehadapan Allah SWT.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa adanya suatu keterkaitan

dan suatu efek (pengaruh) antara amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah

dengan pembentukan kecerdasan spiritual. Walaupun sebelumya para

jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah masih banyak kekurangan dan

keterbatasan, mulai dari ekonomi yang pas-pasan, anak nakal dan

permasalahan lain yang dihadapi. Tetapi setelah melakukan amaliyah-

amaliyah dan mengikuti menjelis dzikir perubahan yang dirasakan sangat

besar sekali.

Page 110: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

95

Maka hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan dan amaliyah

Majelis Dzikir Al Khidmah mampu dijadikan sebagai media ketenangan

jiwa dan hati. Ketika jiwa dan hati menjadi tenang maka kehidupannya

menjadi sejahtera. Sejahtera bukan berati banyaknya harta yang

melimpah ruah, tetapi sejahtera yang dimaksud adalah karena tenangnya

hati dan pikiran yang menjadikannya bersikap sabar dan tawadhu’.

Dengan demikian secara otomatis akan memberikan dampak kepada

jamaah pada khususnya untuk mengembangkan kecerdasan spiritual.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Kegiatan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

Hasil wawancara dengan beberapa responden menyimpulkan bahwa ada

beberapa faktor pendukung dan penghambat sebagaimana uraian tersebut di

bawah ini:

a. Faktor Pendukung

1) Ketersediaan tempat majelis yang memadai.

“Kalau faktor yang mendukung yang berbentuk materil seperti

sekertariat MAK di Banyuputih yang dipinjamkan secara cuma-

cuma oleh pengusaha kertas Salatiga. Pendanaan majelis oleh

jamaah Salatiga dan bapak walikota salatiga secara pribadi,

Khidmah tenaga dan pikiran oleh pengurus MAK, untuk finansial

itu dari jamaah sendiri, kalau yang dari pemerintah itu hanya untuk

untuk even-even yang berkepentingan dari pemerintahan itu, seperti

ulang tahun salatiga, dari pemkot juga memberikan dana beberapa

persen, tapi sebagian dana dari jama’ah, ada kegiatan apa saja itu

yang mengolah dari jama’ah” (DU/ 11-05-2017/ 09.00 WIB).

Kantor sekretariat sangat berguna bagi para pengurus Al

Khidmah pada khususnya dan para jamaah kaitannya dengan

Page 111: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

96

terselenggaranya kegiatan-kegiatan dalam majelis dzikir Al

Khidmah.

“Faktor pendukungnya adalah tempat untuk majlisan, karena tidak

ada keharusan tertentu dalam setiap acara majelis, jadi tidak bisa

dibatasi hanya dimasjid saja. Misalkan semua bisa kita jangkau,

masjid, lapangan, pusat kota, rumah , kampus dan seterusnya.

Semua sangat memungkinkan untuk dilaksanakan majelis Al

Khidmah, itu secara umum ya.. tapi kalau mahasiswa Al khidmah,

fokus kita adalah kemakmuran kampus, fakultas, jurusan dan

seterusnya bisa ada majelis-majelis seperti ini”(MI/10-05-2017/

09.00 WIB ).

Tempat untuk mengadakan majlisan tidak hanya terbatas di

kampus saja, melainkan beberapa tempat lain seperti masjid,

lapangan, pusat kota, dan rumah juga bisa dijadikan tempat untuk

mengadakan majelis dzikir Al Khidmah.

2) Jamaah majelis dzikir Al Khidmah mayoritas mahasiswa

“Yang menjadi faktor pendukung dalam kegiatan adalah

kekompakan dalam mengadakan suatu majelis,karena sebagian

besar jamaahnya adalah mahasiswa. Seorang mahasiswa tentunya

sudah berpendidikan dan lebih terdidik akhlaqnya.Pendukungnya

terdiri dari luar dan dalam. Kalau dari luar yaitu melalui sesepuh,

pemerintahan seperti walikota Dari dalamnya adalah kekompakan

pengurusnya secara profesional ketika mengadakan suatu

kegiatan.Semua pengurus insyaAllah profesional karena mereka

sarjana dan ada juga yang masih mahasiswa”(KA/ 11-05-2017/

13.00 WIB).

Jamaah majelis dzikir Al Khidmah mayoritas mahasiswa.

Mereka bisa berfikir kedepan dan belum mempunyai aktifitas yang

padat sehingga mudah untuk dikoordinasi. Selain itu, banyak

mahasiswa yang tinggal di pondok pesantren dan sudah mengenal

majelis dzikir Al Khidmah sejak mereka duduk di bangku SMA.

Dengan demikian, mereka sudah tidak asing lagi dengan majelis

Page 112: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

97

tersebut dan sudah paham dengan kegiatan-kegiatan yang ada di

dalam majelis dzikir Al Khidmah.

3) Ketersediaan ustadz secara sukarela

“Faktor pendukungnya adalah adanya ustadz dalam mengisi

kegiatan secara sukarela (tanpa gajian). Karena para ustadz selalu

kembali kepada ajaran Kyai Asrori bahwa Al Khidmah adalah

melayani. Melayani jamaah tanpa mengharapkan imbalan apapun,

karena yang akan membalas hanyalah Allah SWT” (EK/09-05-2017/

13.00).

Selain jamaah yang mayoritas mahasiswa, faktor pendukung

dalam kegiatan majelis dzikir Al Khidmah adalah ketersediaan

ustadz secara sukarela. Ustadz yang mengisi kegiatan majelis dzikir

juga bukan sembarang ustadz, tapi beliau yang mampu dalam segi

ilmu dan tentunya bisa bahasa arab dengan baik. Ustadz dalam

kegiatan majelis dzikir Al Khidmah berfungsi sebagai pemimpin

dalam majelis tersebut. Selain itu, beliau juga memberikan mauidhoh

hasanah di akhir acara.

4) Kegiatan sudah terjadwal

“Faktor yang mendukung dalam kegiatan tersebut adalah dari

kegiatannya sendiri, karena semua kegiatan dalam majelis dzikir Al

Khidmah semuanya sudah terjadwal (sudah fix), sehingga jamaah

tidak akan salah jadwal, kecuali undangan untuk menghadiri

majlisan ditempat lain, itu nanti akan segera kita sosialisasikan

kepada jamaah” (MS/ 09-05-2017/ 16.00 WIB).

Dengan adanya kegiatan yang sudah terjadwal diharapkan

jamaah bisa istiqomah dalam mengikuti majelis dzikir Al Khidmah.

Di dalam majelis tersebut ada majlis rutinan yang jadwalnya tidak

pernah berubah-ubah. Sehingga pengurus Al Khidmah tidak perlu

Page 113: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

98

mensosialisasikan setiap bulannya, karena jamaah otomatis akan

datang ke tempat majlisan. Karena bukan majlis dzikir Al Khidmah

yang membutuhkan jamaah, melainkan jamaah lah yang

membutuhkan majelis dzikir Al Khidmah.

b. Faktor Penghambat

1) Jarak majelis yang lumayan jauh

“Halangannya yaitu biasanya adalah jarak, ketika jaraknya cukup

jauh, katakanlah dari Banyuputih ke Semarang itu mungkin

transpotnya, lalu ketika hujan juga itu juga menjadi halangan. Lalu

ketika yang berangkat hanya beberapa saja, mungkin juga

halangan, dan semangatnya menjadi kendor”(AM/ 14-05-2017/

11.00 WIB).

“Tempat majlisan jauh dari pondok saya, dan biasanya tidak ada

barengannya. Jadi kalau mau kesana sendirian kadang takut dan

males juga” (NI/ 09-05-2017/ 14.00 WIB).

Jarak dan waktu menjadi salah satu hambatan dalam kegiatan

majelis dzikir Al Khidmah. Jalan keluar untuk mengatasi hambatan

tersebut adalah jamaah tinggal di pesantren yang dekat dengan

tempat majlisan.

2) Terbatasnya dana pembiayaan kegiatan

“Kalau menurut saya hambatan yang biasa dialami oleh mahasiswa

Al Khidmah sendiri adalah masalah dana. Kadang saat kami ingin

menyelenggarakan acara terhambat oleh dana, biasanya kita sempat

kebingungan nanti kita mau menyediakan hidangan apa untuk para

jamaah, tapi alhamdulilah kita mempunyai solusi untuk mengatasi

hambatan tersebut, salah satunya yaitu kita melobbby kepada para

sesepuh jika kita ingin mengadakan sebuah kegiatan. Dan biasanya

para sesepuh itu memberikan dana kepada pengurus untuk

mengadakan kegiatan” (EK/ 11-05-2017/ 11.00 WIB).

Page 114: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

99

Keterbatasan dana menjadi faktor penghambat dalam kegiatan

majelis dzikir Al Khidmah. Karena dana merupakan menjadi peran

utama dalam mengadakan sebuah kegiatan. Dalam masalah ini para

pengurus Al Khidmah berusaha menutup kekurangan dana dengan

mengajukan proposal kepada atasan dan mengadakan bazar.

3) Waktu kegiatan terkadang bertabrakan dengan waktu kuliah

“Halangannya yaitu masalah waktu sehingga bertabrakan dengan

agenda pribadi, seperti kerja atau kuliah. Jadi kalau ikut waktu

luang saja” ( MC/ 08-05-2017/ 08.30 WIB).

“Rata-rata waktu majlisan berbenturan dengan jadwal pondok.

Terkadang harus mengalah salah satu agenda. Tetapi saya biasanya

lebih memilih untuk berangkat majlisan daripada mengikuti acara

di pondok, karena ikut majlisan Al Khidmah ini bagi saya adalah

sudah merupakan kewajiban ”( MA/ 10-05-2017/ 10.00 WIB).

“Halangannya adalah waktu karna saat ini saya sibuk kerja dan

kuliah jadi banyak sekali jam yang harusnya ikut majlisan tapi

belum selesai dikerjaan, yang harusnya berkumpul musyawarah tapi

masih kuliah atau kerja. Tapi sebisa mungkin saya akan tetap

berusaha untuk berangkat majlisan” (TS/ 10-05-2017/ 14.30 WIB).

Sebagian besar mahasiswa mengatakan bahwa waktu

merupakan faktor penghambat dalam kegiatan majelis dzikir Al

Khidmah. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat jamaah

majelis dzikir Al Khidmah untuk tetap mengikuti kegiatan yang ada

dalam majelis dzikir Al Khidmah. Salah satu cara untuk mengatasi

hambatan ini adalah dengan memfokuskan niat, jadi sesibuk apapun

jamaah, tetap bisa meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan

majelis dzikir Al Khidmah.

Page 115: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

100

4) Belum seragamnya pemahaman tentang majelis dzikir Al Khidmah

“Hambatannya bisa internal maupun eksternal.Untuk faktor internal

seperti malas berkumpul bermajlis dengan alasan apapun.

Sedangkan untuk faktor eksternal seperti banyak lembaga maupun

pejabat berwenang masih belum paham tentang tujuan dan

amaliyah kita. Sehingga terkadang kita harus banyak

mensosialisasikan kepada lembaga khususnya tentang Organisasi Al

Khidmah itu sendiri”(MI/ 10-05-2017/ 15.30 WIB).

Selain waktu yang menjadi hambatan dalam kegiatan majelis

dzikir Al Khidmah, belum seragamnya pemahaman dari berbagai

lembaga tentang majelis dzikir Al Khidmah juga menjadi

penghalang dalam kegiatan tersebut. Untuk mengatasi hambatan

tersebut adalah dengan kembali kepada ajaran Romo KH. Asrory Al

Ishaqi untuk tetap berkhidmah atau melayani. Selain itu, pengurus

majelis dzikir Al Khidmah akan mensosialisasikan tentang majelis

dzikir Al Khidmah kepada lembaga yang belum paham tentang

tujuan atau isi dari kegiatan yang ada dalam majelis dzikir Al

Khidmah.

Hambatan-hambatan di atas tidak menyurutkan semangat

jamaah majelis Al Khidmah dalam mengikuti kegiatan majelis dzikir

Al Khidmah, khususnya pengurus Al Khidmah untuk terus

berkhidmah melayani jamaah untuk tetap menyelenggarakan

kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah.

Page 116: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, mulai dari bab I sampai bab

IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan,

maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai kesimpulan dalam

skripsi ini, yakni:

1. Kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah

Kota Salatiga antara lain:

a. Majelis Rutinan Kampus

b. Majelis Safari Iklil

c. Majelis Menjelang Ujian

d. Majelis Dies Natalis

2. Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dalam mengembangkan

kecerdasan spiritual di antaranya sebagai berikut:

a. Majelis dzikir Al Khidmah dapat menenangkan jiwa dan

menentramkan hati

b. Meningkatkan silaturrahmi

c. Menimbulkan kesadaran beragama yang semakin kuat

d. Memfungsikan hati untuk lebih taat kepada Allah SWT

e. Mengembalikan segala persoalan hidup hanya kepada Allah SWT

Page 117: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

102

3. Faktor pendukung dalam kegiatan majelis dzikir Al Khidmah

diantaranya:

a. Ketersediaan tempat majelis yang memadai

b. Jamaah majelis dzikir Al Khidmah mayoritas mahasiswa

c. Ketersediaan ustadz secara sukarela

d. Kegiatan sudah terjadwal

Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan majelis dzikir Al

Khidmah adalah sebagai berikut:

a. Jarak majelis yang lumayan jauh

b. Terbatasnya dana pembiayaan kegiatan

c. Waktu kegiatan terkadang bertabrakan dengan waktu kuliah

d. Belum seragamnya pemahaman tentang majelis dzikir Al Khidmah

B. Saran

Setelah penulis mengetahui dan melakukan observasi, yang kaitannya

dengan kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga

menurut penulis masih ada hambatan dan kendala yang sekiranya perlu

dibenahi atau diperbaiki. Karena dengan adanya saran dari penulis ini,

bertujuan demi mewujudkan suatu majelis dzikir yang kuat dan solid

(kompak). Oleh karenanya penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Pengurus

a. Lebih menggiatkan dalam sosialisasi dan menginformasi apapun

bentuk kegiatannya kepada para jama’ah baik melalui Undangan,

SMS, Facebook ataupun dengan media-media yang lain.

Page 118: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

103

b. Perlu adanya kaderisasi tim pembaca manakib, penabuh terbang dan

MC supaya ketika tim inti berhalangan maka sudah ada

penggantinya.

c. Menjalin keharmonisan pengurus dengan pengurus, pengurus dengan

jama’ah, jama’ah dengan jama’ah ataupun dengan pemerintahan dan

sering-sering melakukan silaturrahim dengan para kyai dan sesepuh.

d. Harus mempunyai komitmen dan bisa mengajak jama’ah untuk tidak

terpengaruh dan ikut dengan partai politik.

2. Kepada Jama’ah

a. Untuk bisa lebih istiqomah dan ikhlas dalam mengikuti Majelis

Dzikir Al Khidmah.

b. Untuk bisa mengajak keluarga, saudara, teman dan tetangga di setiap

ada kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah, dengan harapan cita-cita Al

Khidmah sebagai oase dunia bisa terealisasikan.

c. Diniatkan dalam mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah semata-mata

untuk mencari ridha para guru, orang tua dan Allah SWT.

3. Kepada Pemerintah

a. Hendaknya dapat memberikan ijin dan dukungan penuh di setiap

terselenggaranya Majelis Dzikir Al Khidmah dimanapun berada

lebih-lebih memberikan bantuan moril demi ikut mensukseskan

penyelenggaraan majelis dzikir.

b. Untuk bisa menjaga keharmonisan masyarakat dan mewujudkan

kabupaten Semarang menjadi damai, aman, sejahtera dan mapan.

Page 119: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

104

c. Jangan memanfaatkan Majelis Dzikir Al Khidmah untuk kepentingan

pribadi dan semisal kampaye demi maksud politik tertentu.

4. Kepada Masyarakat

a. Senantiasa memberikan kenyamanan di lingkungan masyarakat yang

diadakannya suatu Majelis Dzikir Al Khidmah.

b. Senantiasa mengikuti kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah walaupun

tidak sebagai jama’ahnya.

c. Ikut serta mensosialisasikan program dan kegiatan jama’ah Al

Khidmah dimanapun tempat.

Page 120: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

DAFTAR PUSTAKA

Abdusshamad, Muhyidin. 1981. Tahlil Dalam Perspektif Al-Qur’an dan As-

Sunnah.Surabaya: Nurul Islam.

Al- Ghazali, Munajat. 998. Dzikir dan Do’a Wacana Amaliah Keseharian (judul

asli “ Al-Adzkar wad-Da’awaat, Ad-Da’awaat al-Mustajabah wa Mafatih

al-Faraj”). Surabaya: Risalah Gusti.

Al- Kandahlawi, Maulana Moh. Zakariyya. 2003. Fadhilah Amal. Yogyakarta:

Ash-Shaff.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2011. Al Anwar Al Khushushy Al-Khotmiyyah. Cet. Ke-

9. Surabaya: Al Wafa.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2011. Al-Mudznib, Az-Zalil Ibnu Al-Yaum. Surabaya:

Al Wafa.

Al-Ishaqy, Ahmad Asrori. 2014. Pedoman Kepemimpinan dan Kepengurusan

Dalam Kegiatan dan Amaliyah Ath Thariqoh dan Al Khidmah, cet. Ke-VIII.

Surabaya: Pengurus Pusat Al Khidmah.

Amin, Samsul Munir dan Al Fandi, Haryanto. 2013. Etika Berdzikir, Cet. Ke-2.

Jakarta: Amzah.

Anam, Khoirul. 2015. Keluarga Sakinah dan Dzikir (Studi Atas Peran Majelis

Dzikir Al Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten

Semarang). Skripsi. Fakultas Syari’ah Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah

IAIN Salatiga.

Atjah, Aboebakar. 1993. Pengantar Ilmu Tarekat (Uraian Tentang Mistik) Cet ke

XII. Solo: Ramadhani.

Azzet, Muhammad Muhaimin. 2014. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi

Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

C.P, Chaplin. 1989. Kamus lengkap Psikologi. Jakarta : CV Rajawali.

Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Baru.

Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan.

Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Jhon M. Echols dan Hasan Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.

Gramedia.

Majid, M. Amin, dan Aziz, Tirmidzi Abdul. 2004. Analisa Dzikir dan Do’a.

Jakarta: Pinbuk Press.

Masyudi, In’ammuzahiddin dan Wahyu, A. Nurul. 2006. Berdzikir dan Sehat Ala

Ustad Haryono. Semarang: Syifa Press.

Moeleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya, Cet.XIV.

Nasution, Ahmad Taufik. 2009. Melejitkan SQ Dengan Prinsip 99 Asmaul Husna.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 121: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Pengurus Pusat Al Khidmah Kota Salatiga. 2016. Pendidikan Anggota Dasar

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga. Salatiga: Pengurus Mahasiswa Al

Khidmah Kota Salatiga.

Poerwadarminta, WJS. 1997. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahmad, Jalaluddin. 2004. Psikologi Agama Sebuah Pengantar. Bandung:

Mizan.

Shihab, M. Quraish. 2008. Wawasan Al-Qur’an Tentang Dzikir dan Do’a.

Jakarta: Lentera Hati.

Soetjipto, Ahmad. 1986. Dzikrullah. Yogyakarta: LPPM IAIN Sunan Kalijaga.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistami, Ratna & Erlinda Manaf Mahdi. 2006. Universal Intelligence. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Tebba, Sudirman. 2003. Tasawuf Positif. Jakarta: Prenada Media.

Walidah, Farikhatul.2013. Telaah Komparatif Atas Pemikir Donah Zohar, Ian

Marshall Dan Ary Ginanjar Tentang Kecerdasan Spiritual. Jurusan

Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Yusuf, Muhammad Amir. 2014. Pengaruh Majelis Dzikir Terhadap

Keharmonisan Keluarga (Studi Kasus Majelis Dzikir Al-Khidmah di pondok

pesantren Hidayatul Falah Bantul Yogyakarta). Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

Zohar, Danah dan Ian Marshal. 2001. SQ (Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual

dalam Berfikir Interalistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan).

Bandung: Mizan.

Zohar, Danah, dan Ian, Marshall. 2007. SQ, Kecerdasan Spiritual. Bandung:

Mizan

Page 122: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk pembina Majelis Dzikir Al Khidmah

I. Identitas Informan :

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

II. Sasaran Wawancara :

1. Kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

2. Peran Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual.

3. Faktor penghambat dan penunjang kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah dan cara penanganannya.

III. Butir-butir pertanyaan :

1. Kapan Majelis Dzikir Mahasiswa Al-Khidmah didirikan?Mengapa

didirikan Majelis tersebut? Siapa yang mendirikan majelis tersebut?

2. Apa jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut?

3. Siapakah yang menjadi jamaah tersebut?

4. Bagaimana keterkaitan Majelis Dzikir Al Khidmah dengan pembentukan

kecerdsan spiritual?

5. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mencerdaskan spiritual?

Dan bagaimana caranya?

6. Apa saja hambatan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana cara

mengatasinya?

7. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Page 123: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk pengurus Majelis Dzikir Al Khidmah

IV. Identitas Informan :

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

V. Sasaran Wawancara :

1. Kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

2. Peran Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual.

3. Faktor penghambat dan penunjang kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah dan cara penanganannya.

VI. Butir-butir pertanyaan :

1. Kapan Majelis Dzikir Mahasiwa Al-Khidmah didirikan?Mengapa

didirikan Majelis tersebut?

Siapa yang mendirikan majelis tersebut?

2. Apa jenis-jenis kegiatannya? Untuk apa kegiatan tersebut?

3. Siapa sajakah yang menjadi jamaah dalam majelis tersebut?

4. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mencerdaskan kecerdasan

spiritual? Dan bagaimana caranya?

5. Apa saja hambatan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana cara

mengatasinya?

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Page 124: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk jamaah Majelis Dzikir Al Khidmah

VII. Identitas Informan :

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

VIII. Sasaran Wawancara :

1. Kegiatan Majelis Dzikir Mahasiwa Al Khidmah Kota Salatiga.

2. Peran Majelis Dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga dalam

mengembangkan kecerdasan spiritual.

3. Faktor penghambat dan penunjang kegiatan Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah dan cara penanganannya.

XI. Butir-butir pertanyaan :

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al Khidmah?

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti

kegiatan majelis dzikir Al Khidmah? Sebutkan contohnya!

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan majelis ini?

8. Apakah majelis dzikir ini berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Page 125: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Dendi Ubaidillah S.H.

2. Usia : 45 tahun

3. Pekerjaan : Wiraswasta

4. Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 08 Mei 2017

5. Waktu : 16.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Kapan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah

didirikan?Mengapa didirikan

Majelis tersebut?Siapa yang

mendirikan majelis tersebut?

Al Khidmah di deklarasikan pada tanggal

25 Desember 2005 oleh Hadrotusy Syeikh

Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqi r.a,

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah salah

satunya yaitu makin susah dan beratnya

memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan

lurus. Makin berkurangnya sikap

menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

2. Apa jenis-jenis kegiatannya?

Untuk apa kegiatan tersebut?

Kegaitan yang biasa diadakan di dalam

majelisndzikir Al Khidmah diantaranya:

Majelis rutinan kampus, Majelis Safari Iklil,

Majelis Menjelang Ujian, Majelis Dies

Natalis dan juga ada beberapa kegiatan di

luar kampus.

3. Bagaimanakah keterkaitan

Majelis Dzikir Al Khidmah

dengan pembentukan

kecerdasan spiritual?

Keterkaitan Al Khidmah dengan

pembentukan kecerdasan spiritual dengan

melalui majelis dzikir, sholawat, manaqib,

maulidurrasul SAW dengan sendirinya akan

mengasah hati/qulb, membuka fikiran disitu

akhlaq, perilaku akan terjaga dan timbul

rasa mahabbah kepada Allah Rasulullah

SAW itu semua melalui proses dzikir yang

mempunyai sanad seperti Al Khidmah.

4. Siapakah yang menjadi jamaah

tersebut?

Yang menjadi jamaah Al Khidmah dari

berbagai lapisan masyarakat dari petani,

rektor beberapa perguruan tinggi, pejabat,

beberapa pengusaha.

Page 126: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

5. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka

mencerdaskan spiritual? Dan

bagaimana caranya?

Majelis kirim do’a,

Caranya yaitu dengan mendekatkan diri

kepada Allah SWT sebagai perwujudan rasa

syukur atas segala nikmat yang telah kita

peroleh, Memperkokoh tradisi, silaturrahmi,

menuju hidup lebih santun kepada

Rasulullah SAW dan para salafunas sholih

serta para penerusnya. Karena garis

besarnya majelis Al Khidmah adalah wadah

atau kumpulan orang-orang yang suka

berdzikir, sholawat, mendo’akan kedua

orang tiua, guru-guru kita, tetangga-

tetangga kita, pemimpin kita ulama’ wal

umara’ mengikuti jejak salafunas sholeh.

6. Apa saja hambatan dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana

cara mengatasinya?

Kendalanya dalam pengembangan kader

mahasiswa yang meneruskan majelis dzikir

dalam kampus itu sangat minim. Dan

banyak yang tidak peduli dengan majelis

dzikir dan jalan keluar yang kami tempuh

dengan mengistiqomahkan majelis dzikir di

masjid yang berlokasi di kampus dan

mengadakan PAD bagi mahasiswa. Kalau

hambatan banyak, biasa hambatan yang dari

ulama’-ulama’nya, kalau pemerintah

insyaAllah tidak mempermasalahkan,

karena yang namanya kiai kadang punya

jama’ah sendiri dan kita datang kesitu takut

merasa disaingi dan akhirnya menghindar.

Kita mengatasi hambatan itu dengan

mengasihi dan mengalah sebagaimana

ajaran yang di ajarkan oleh Kyai Asrori,

kita mengikuti apa kemauan mereka

memasukkan amaliah Al Khidmah itu

secara perlahan.

7. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut? Mengapa?

Kalau faktor yang mendukung yang

berbentuk materil seperti sekertariat MAK

di Banyuputih yang dipinjamkan secara

Cuma-Cuma oleh pengusaha kertas

Salatiga. Pendanaan majelis oleh jamaah

Salatiga dan bapak walikota salatiga secara

pribadi, Khidmah tenaga dan pikiran oleh

pengurus MAK, untuk finansial itu dari

jamaah sendiri, kalau yang dari pemerintah

itu hanya untuk untuk even-even yang

berkepentingan dari pemerintahan itu,

seperti ulang tahun salatiga, dari pemkot

Page 127: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

juga memberikan dana beberapa persen,

tapi sebagian dana dari jama’ah, ada

kegiatan apa saja itu yang mengolah dari

jama’ah.

Page 128: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Muhammad Irsyadi S.Pd. I.

2. Usia : 30 tahun

3. Pekerjaan : Guru

4. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 10 Mei 2017

5. Waktu : 15.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Kapan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah

didirikan?Mengapa didirikan

Majelis tersebut?Siapa yang

mendirikan majelis tersebut?

Al Khidmah di deklarasikan pada tanggal

25 Desember 2005 oleh Hadrotusy Syeikh

Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqi r.a,

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah salah

satunya yaitu makin susah dan beratnya

memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan

lurus. Makin berkurangnya sikap

menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

2. Apa jenis-jenis kegiatannya?

Untuk apa kegiatan tersebut?

Kegiatan Majelis Dzikir Al Khidmah yang

dilakukan di Kota Salatiga yaitu majelis

rutinan atau disebut dengan Selapanan.

Majelis Dzikir Selapanan tersebut

dilakukan setiap hari Kamis di Masjid

Kampus IAIN Salatiga. Kegiatan tersebut

dilakukan secara bergiliran di kampus 1, 2,

dan 3 IAIN Salatiga. Majelis Selapanan di

Kota Salatiga dengan acara intinya

pembacaan Manakib Syeh Abdul Qadir al-

Jailani r.a. dan MaulidurrasulSAW. Majelis

tersebut dihadiri oleh segenap jama’ah

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga.

Acara Selapanan dimulai dari pukul 15.00

WIB dengan melakukan sholat ashar

berjama’ah sampai pukul 17.30 WIB.

4. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka

mencerdaskan spiritual? Dan

bagaimana caranya?

Menurut saya pribadi, semua kegiatan Al

Khidmah yang dilaksanakan itu berkait

dengan spiritual, semua tergantung pada

diri kita, bagaimana mendudukkan dengan

apa yang kita lakukan dalam kehidupan

sehari-hari (kalau soal amaliyah

Page 129: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

jelas)...Maksud mendudukkan adalah

apakah apa yang kita lakukan hanya untuk

mencari Ridla Allah atau yang lain

tergantung kitanya dan untuk menuju itu.

Semua harus berproses, yaitu selalu ikut,

kumpul bermajlis bersama-sama. Kalau

majlis-majlis seperti ini (majelis amaliyah

Al Khidmah) sering kita lakukan,

insyaAllah hati ini akan dengan sendirinya

menghadap kepada Allah, otomatis.

5. Apa saja hambatan dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana

cara mengatasinya?

Hambatannya bisa internal maupun

eksternal.Untuk faktor internal seperti

malas berkumpul bermajlis dengan alasan

apapun. Sedangkan untuk faktor eksternal

seperti banyak lembaga maupun pejabat

berwenang masih belum paham tentang

tujuan dan amaliyah kita. Sehingga

terkadang kita harus banyak

mensosialisasikan kepada lembaga

khususnya tentang Organisasi Al Khidmah

itu sendiri.

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut? Mengapa?

Faktor pendukungnya adalah tempat untuk

majlisan, karena tidak ada keharusan

tertentu dalam setiap acara majelis, jadi

tidak bisa dibatasi hanya dimasjid saja.

Misalkan semua bisa kita jangkau, masjid,

lapangan, pusta kota, rumah , kampus dan

seterusnya. Semua sangat memungkinkan

untuk dilaksanakan majelis Al Khidmah,

itu secara umum ya.. tapi kalau mahasiswa

Al khidmah, fokus kita adalah kemakmuran

kampus, fakultas, jurusan dan seterusnya

bisa ada majelis-majelis seperti ini

Page 130: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Khairul Anam S.H.

2. Usia : 26 tahun

3. Pekerjaan : Wiraswasta

4. Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 09 Mei 2017

5. Waktu : 19.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Kapan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah

didirikan?Mengapa didirikan

Majelis tersebut?Siapa yang

mendirikan majelis tersebut?

Al Khidmah di deklarasikan pada tanggal

25 Desember 2005 oleh Hadrotusy Syeikh

Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqi r.a,

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah salah

satunya yaitu makin susah dan beratnya

memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan

lurus. Makin berkurangnya sikap

menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

2. Apa jenis-jenis kegiatannya?

Untuk apa kegiatan tersebut?

Kegiatan-kegiatan yang ada di Majelis

dzikir Mahasiswa Al Khidmah Kota

Salatiga antara lain: majelis rutinan

kampus, majelis Dies Natalis. Majelis

tersebut sebagai upaya untuk taqorruban

ilallah.

3. Siapa sajakah yang menjadi

jamaah dalam majelis tersebut?

Yang menjadi jamaah majelis dzikir Al

Khidmah adalah orang umum, dalam arti

siapa aja boleh ikut, tapi dalam konteks

dikampus adalah mahasiswa dari fakultas

apa saja kampus apa aja jurusan apa saja

ketika ada majelis dzikir Al Khidmah maka

boleh mengikutinya.Maka dengan begitu

mereka bisa dikatakan majelis dzikir Al

Khidmah walaupun hanya mengikuti

beberapa kali dalam acara.

4. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka

mencerdaskan spiritual? Dan

bagaimana caranya?

Menurut saya pribadi, semua kegiatan Al

Khidmah yang dilaksanakan itu berkait

dengan spiritual, semua tergantung pada

diri kita, bagaimana mendudukkan dengan

apa yang kita lakukan dalam kehidupan

Page 131: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

sehari-hari (kalau soal amaliyah

jelas)...Maksud mendudukkan adalah

apakah apa yang kita lakukan hanya untuk

mencari Ridla Allah atau yang lain

tergantung kitanya dan untuk menuju itu.

Semua harus berproses, yaitu selalu ikut,

kumpul bermajlis bersama-sama. Kalau

majlis-majlis seperti ini (majelis amaliyah

Al Khidmah) sering kita lakukan,

insyaAllah hati ini akan dengan sendirinya

menghadap kepada Allah, otomatis.

5. Apa saja hambatan yang

dialami oleh pengurus dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana

cara mengatasinya?

Hambatan yang dialami oleh pengurus

adalah karena kurangnya komunikasi antar

pembina, kurangnya sowan-sowan sama

sesepuh. Jalan keluarnya dimusyawarahkan

sesama pembina, pengurus, dan para

sesepuh yang lain bagaimana solusinya

supaya lebih baik, misalnya mengadakan

acara secara rutin dan konsisten, sering

komunikasi walaupun lewat sms,

menanyakan kabar untuk kelanjutan majelis

dzikirnya.

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut? Mengapa?

Yang menjadi faktor pendukung dalam

kegiatan adalah kekompakan dalam

mengadakan suatu majelis, pendukungnya

terdiri dari luar dan dalam. Kalau dari luar

yaitu melalui sesepuh, pemerintahan seperti

walikota Dari dalamnya adalah

kekompakan pengurusnya secara

profesional ketika mengadakan suatu

kegiatan.

Page 132: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Muhammad Sholikhuddin

2. Usia : 25

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 09 Mei 2017

5. Waktu : 16.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Kapan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah

didirikan?Mengapa didirikan

Majelis tersebut?Siapa yang

mendirikan majelis tersebut?

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga 6

Juni 2012 yang di prakarsai oleh beberapa

tokoh, salah satunya yaitu Mas Abdul

Ghoni yang mana pada saat itu, mas Abdul

Ghoni di daulat menjadi ketua yang

pertama. Mahasiswa Al Khidmah sangat

perlu karena untuk membentengi

mahasiswa/ membentengi gerakan

Fundamentalisme, Wahabisme,

Ekstremisme, Gerakan anti ASWAJA.

Selain itu Mahasiswa Al Khidmah sangat

berperan dalam mempertautkan hati dan

keseharian mahasiswa dengan Akhlak

Salafunas Shalih, apapun profesinya kelak,

Al Khidmah adalah solusi bagi #Unit

Gawat Spiritualitas Mahasiswa.

2. Apa jenis-jenis kegiatannya?

Untuk apa kegiatan tersebut?

Kegiatannya banyak, kegiatan yang ada di

Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga yaitu

Majelis Rutin kampus, Majelis Safari Iklil,

majelis menjelang ujian, majelis Dies

Natalis. Kegiatan di luar kampus seperti

haul akbar, maulid Nabi. Kegiatan itu

sangat penting untuk memperkokoh tradisi

karena itu sangat penting untuk kehidupan

umat. Yang harus menjaga antara hablum

minallah wa hablumminannas, disitulah Al

Khidmah melayani ummat untuk lebih

dekat manusia dan lebih dekat pula dengan

Allah, dan sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh hadhrotussyaikh KH.

Asrori, yaitu Al Khidmah sebagai oase

dunia.

3. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka

mencerdaskan spiritual? Dan

Manaqib,..Caranya yaitu dengan mengikuti

acara, atau mendengarkan manaqib dan

mauidhoh hasanah oleh Yai atau habaib.

Page 133: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

bagaimana caranya?

Kemudian berusaha memahami dan

mengambil ibroh, khikmah, dan

tauladannya.Seperti yang dikatakan oleh

Hadrotus Syaikh KH. Ahmad Asrori bahwa

Al Khidmah menuntun para jamaah agar

memiliki sifat welas asih/ kasih sayang,

kearifan, kebijakan, kesabaran dan

ketekunan yang mendalam. Nilai-nilai

pokok yang di perjuangkan yaitu agar para

akademisi dan mahasiswa pada khususnya

mau bersama-sama dzikir kepada Allah

SWT, mau bersama-sama berkumpul untuk

mendo’akan kedua orangtua, para

pemimpin, para dosen pendidik, para

pahlawan, para guru hingga Rasulullah

SAW, Serta mau berjuang untuk

meneruskan cita-cita para salafunasholeh.

4. Apa saja hambatan dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana

cara mengatasinya?

Hambatannya yaitu di masalah pendanaan,

Salah satu cara untuk menangani hambatan

tersebut adalah dengan kembali kepada

ajaran Kyai Asrori untuk tetap berkhidmah/

melayani jamaah.

5. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut? Mengapa?

Faktor yang mendukung dalam kegiatan

tersebut adalah dari kegiatannya sendiri,

karena semua kegiatan dalam majelis dzikir

Al Khidmah semuanya sudah terjadwal

(sudah fix), sehingga jamaah tidak akan

salah jadwal, kecuali undangan untuk

menghadiri majlisan ditempat lain, itu nanti

akan segera kita sosialisasikan kepada

jamaah.

Page 134: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Eri Kurniawati

2. Usia : 21 tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 09 Mei 2017

5. Waktu : 13.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Kapan Majelis Dzikir

Mahasiswa Al-Khidmah

didirikan?Mengapa didirikan

Majelis tersebut?Siapa yang

mendirikan majelis tersebut?

Al Khidmah di deklarasikan pada tanggal

25 Desember 2005 oleh Hadrotusy Syeikh

Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqi r.a,

Dasar pemikiran lahirnya Al Khidmah salah

satunya yaitu makin susah dan beratnya

memegang teguh aqidah, keyakinan, dan

perjalanan agama yang benar, tegak dan

lurus. Makin berkurangnya sikap

menyayangi dan menghargai sesama, akibat

berkurang atau tiada rasa malu.

2. Apa jenis-jenis kegiatannya?

Untuk apa kegiatan tersebut?

Majelis rutinan kampus, Majelis Safari

Iklil, Majelis Menjelang Ujian, Majelis

Dies Natalis dan masih banyak majelis lain

yang diluar kampus.

3. Apa saja kegiatan yang

dijadwalkan dan apa saja

kegiatan yang tidak terjadwal?

Kegitan dalam organisasi Al Khidmah

semuanya sudah terjadwal dari kegiatan

tingkat provinsi, daerah, kecamatan, desa,

semuanya sudah terjadwal .Bahkan yang

permintaan pribadi 3 minggu sebelumnya

sudah harus mengajukan ke pengurus

masing-masing daerah dan langsung di

jadwalkan. Seperti bulan Romadlon,

perdaerah mengadakan mengadakan majlis

qiyamul lail.

4. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka

mencerdaskan spiritual? Dan

bagaimana caranya?

Menurut saya kegiatan yang dapat

mengembangkan kecerdasan spiritual

adalah kegiatan-kegiatan seperti manaqib,

tahlilan, maulidan. Hal yang paling

menyentuh hati yaitu ketika acara

maulidan/dhibaan pas ‘mahallul qiyam’,

disitu saya merasakan ketenangan batin,

hati saya sempat gemetar, karena pada saat

Page 135: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

itu seolah-olah kita mengundang Nabi

Muhammad, dan beliau memang benar-

benar hadir di depan kita pada saat momen

itu. Kemudian setelah itu di isi dengan

pengajian yang di sampaikan oleh para

Kyai/ Masyayikh yang isinya itu sangat

menyentuh hati. Setiap kali saya mengikuti

kegiatan Al Khidmah saya merasakan hati

saya semakin tenang. Untuk

mengembangkan kecerdasan spiritual

berdasarkan pengalaman saya adalah

dengan mengamalkan suatu amalan atau

dalam dunia pesantren disebut ijazah. Lha

ijazah itu di dapatkan dari masyasikh/

sesepuh Al Khidmah, karena sebagian besar

jamaah yang ikut Al Khidmah adalah

mereka yang sudah mengikuti tarekat.

.

5. Apa saja hambatan dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana

cara mengatasinya?

Kalau menurut saya hambatan yang biasa

dialami oleh mahasiswa Al Khidmah

sendiri adalah masalah dana. Kadang saat

kami ingin menyelenggarakan acara

terhambat oleh dana, biasanya kita sempat

kebingungan nanti kita mau menyediakan

hidangan apa untuk para jamaah, tapi

alhamdulilah kita mempunyai solusi untuk

mengatasi hambatan tersebut, salah satunya

yaitu kita melobbby kepada para sesepuh

jika kita ingin mengadakan sebuah

kegiatan. Dan biasanya para sesepuh itu

memberikan dana kepada pengurus untuk

mengadakan kegiatan.”

6. Faktor apa saja yang

mendukung dalam kegiatan

tersebut? Mengapa?

faktor pendukungnya adalah adanya ustadz

dalam mengisi kegiatan secara sukarela

(tanpa gajian). Karena para ustadz selalu

kembali kepada ajaran Kyai Asrori bahwa

Al Khidmah adalah melayani. Melayani

jamaah tanpa mengharapkan imbalan

apapun, karena yang akan membalas

hanyalah Allah SWT.

Page 136: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Nur Rokhim

2. Usia : 25 tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 07 Mei 2017

5. Waktu : 10.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Sejak Romadhon 2013, sampai sekarang berarti

3,5 tahun.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti?

Mengapa?

Majlis dzikir dan maulidur Rasul.

Untuk mendekatkan diri kepada Allah dan

sebagai oase dunia untuk para hamba.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Majlis semacam ini bisa membersihkan hati

serta fikiran, jika kejernihan dua komponen itu

sudah dicapai maka kecerdasan dalam berpikir

akan mudah.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Faktor keinginan yang kuat dan keikhlasan

karena dalam majelis itu amaliyahnya lama dan

meninggalkan kesibukan-kesibukan dengan

harus meluangkan waktu.

5. Perubahan penting apakah yang bisa

anda rasakan setelah mengikuti

kegiatan majelis dzikir Al Khidmah?

Sebutkan contohnya!

Majelis dzikir Al Khidmah sumber ketenangan

jiwa, semua orang pasti punya masalah masing-

masing, nah kalau ikut majelis Al Khidmah ,

permasalahan-permasalahan hidup yang timbul

insyaAllah pasti ada solusinya, hati kita lebih

tenang dalam menghadapinya , tidak

kemrungsung, nyantai karena kita bermain

dihati, bukan akal, itu sedikit pengalaman saya

setelah mengikuti kegiatan Al Khidmah.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti

kegiatan ini?

Hambatannya karena tidak fokus dengan niat

yang salah dalam bermajlis, Cara mengatasinya

yaitu dengan perbaiki niat lalu istiqomah dan

tuma’ninah.

7. Apa harapan kedepan anda dalam Seperti yang disampaikan diawal yaitu bisa

Page 137: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

kegiatan majelis ini? menjadi oase dunia. Sebagai pencerah umat

manusia di seluruh dunia, apalagi kian hari

Islam semakin terpecah dan banyak polemik di

intern Islam itu sendiri, adanya radikalisme dan

intoleren adalah wujud terpecahnya Islam yang

nyata, maka di bangkitkanlah lagi kader-kader

yang bisa menyatukan hal tersebut dengan cara

lembut dan santun.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Iya sangat berkontribusi.

Page 138: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ahmad Syarief Hidayatullah

2. Usia : 20

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Jum’at, 07 Mei 2017

5. Waktu : 13.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Sejak saya menjadi mahasiswa IAIN Salatiga,

sekitar 2 tahun yang lalu.

2. Kegiatan apa yang sering anda

ikuti? Mengapa?

Majelis dzikir dan manaqib setiap kamis di salatiga

dan ketika ada acara ke pusat, Meteseh, dan

terakhir ke Surabaya kemarin.Karena saya senang

ketika melihat orang –orang yang sedang

mengingat Allah. Dan berusaha mencari kawan

akhirat sebanyak-banyaknya. Amiin..

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Ketenangan batin, ketentraman hati serta

kekhusyukan ketika mengahadap Allah. Selain itu,

juga bisa mendapat kawan-kawan yang InsyaAllah

sholikh dan sholikhah.

4. Perubahan penting apakah yang

bisa anda rasakan setelah

mengikuti kegiatan majelis dzikir

Al Khidmah? Sebutkan contohnya.

Saya merasa lebih khusyuk dalam berdo’a dan

berdzikir, Membuat kita bisa lebih dekat dengan

Sang Illah, membuat rasa sholidaritas kita menjadi

tinggi, membuat rasa solidaritas kita menjadi

tinggi, membuat kita mudah untuk bergaul dan

mendapatkan banyak teman serta pengalaman.

Dapat mengerti siapa diri kita ini, bahwa kita

hanyalah seorang hamba yang sangat lemah dan

mengingatkan kita bahwa Allah adalah Sang Maha

Segalanya.

5. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Yang pertama pasti mencari keberkahan para

masyayikh, dan mencari sahabat iman juga sarana

rehat sejenak dari penatnya urusan dunia untuk

kembali bermunajat kepada rabbal ‘alamin.

6. Apa saja halangan dalam

mengikuti kegiatan ini?

Halangannya kendaraan dan terkadang kesibukan.

Page 139: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

7. Apa harapan kedepan anda dalam

kegiatan majelis ini?

Semoga majelis ini semakin baik dan semakin

banyak kegiatan.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan

sosial?

Sangat berkontribusi..Tahun pertama saya ikut Al-

Khidmah, waktu itu ada teman saya yang aktif

mengikuti majlisan ayahnya meninggal, kemudian

saya bersama rombongan jamaah Al Khidmah

takziah kerumah duka.

Page 140: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Muhammad Cahyo Riswanto

2. Usia : 25

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 08 Mei 2017

5. Waktu : 08.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Tahun 2014

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti?

Mengapa?

Sholawatan, dzikiran, ngaji pengaosan dan

silaturrakhim dengan tim Al-Khidmah atau

sesepuh.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Ilmu, pengalaman dan ketenangan hati,.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Persiapan amal untuk akhirat.

5. Perubahan penting apakah yang bisa

anda rasakan setelah mengikuti

kegiatan majelis dzikir Al Khidmah?

Sebutkan contohnya

Perubahan sikap berupa amal sholeh dan semakin

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Contohnya semakin meningkat dalam melakukan

dzikir dan sholawat. Semakin berhati-hati dalam

berbuat dan takut menyakiti hati orang lain dan

ketika melakukan aktivitas apapun selalu

dikembalikan kepada Allah (innalillahi wainna

ilaihoi raji’un), selalu merasa ihsan (ibadah

seakan-akan dilihat Allah).

6. Apa saja halangan dalam mengikuti

kegiatan ini?

Halangannya yaitu masalah waktu sehingga

bertabrakan dengan agenda pribadi, seperti kerja

atau kuliah. Jadi kalau ikut waktu luang saja.

7. Apa harapan kedepan anda dalam

kegiatan majelis ini?

Mencari ridla Allah dan semua hajat di permudah

oleh Allah.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Iya..karena membantu masyarakat dalam

mendekatkan kepada Allah, misal ada bencana

ada galang dana dan juga misal ada undangan

masyarakat butuh mujahadah, hajatan, kami dari

Al-Khidmahsiap membantu.

Page 141: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ahmad Maimun Arifin

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 08 Mei 2017

5. Waktu : 13.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Sejak dari SMA kelas 2, jadi kira-kira sudah

sekitar 4 tahunan atau 3 tahunan saya ikut Al-

Khidmah, dan saat SMA itu saya ikut Al

Khidmah Kampus.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti?

Mengapa?

Majlisan rutinan kamis sore, itu dilaksanakn di

kampus, dan kegiatan Al Khidmah yang ada di

daerah seperti di Suruh, Bancak, Bringin, terus

ada sholat tasbih yang dilakukan setiap malam

Ramadhan, lalu puncaknya ada di haul Akbar

Kedinding dan itu dilaksanakan setiap sebulan

puasa. Saya sering mengikuti kegiatan majelis

dzikir Al Khidmah itu karena memang saya

ingin Al Khidmah itu benar-benar tersebar luas

di tengah-tengah masyarakat karena ini

merupakan salah satu amaliyah-amaliyah yang

sholekh.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Yang saya peroleh ketika saya mengikuti

kegiatan tersebut saya merasa seperti suci

kembali, saya merasa sebagai manusia banyak

dosanya, dan mungkin salah satu untuk

menghapus dosa-dosa tersebut adalah dengan

dzikir, Al Khidmah ini sebagai wadah dzikir.

Kalau tidak ada Al Khidmah mungkin saya sulit

berdzikir.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Yang memotivasi untuk ikut kegiatan ini

adalah yang pertama memang ini kemaun dari

hati, hati itu terasa bergerak sendiri, alasan yang

kedua, yaitu karena didalamnya Al Khidmah

merupakan majelis majelis untuk kirim do’a

kepada orang tua, dan saya ingin menjadi anak

Page 142: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

yang sholikh yang selalu mendo’akan orangtua

mungkin lewat majelis Al Khidmah ini selalu

memotivasi saya untuk mendo’akan orang tua

saya, dan untuk mendo’akan para sesepuh yang

telah mendahului saya, dan mereka yang telah

berjasa untuk memberikan arah-arahkan dari

majelis Al Khidmah.

5. Perubahan penting apakah yang bisa

anda rasakan setelah mengikuti

kegiatan majelis dzikir Al Khidmah?

Sebutkan contohnya

Kalau ditanya tentang peubahan setelah

mengikuti Al Khidmah, alhamdulillah sekarang

saya jadi sregep menghadiri majelis dzikir, suka

silaturrahmi dan saya merasa menjadi pribadi

yang sopan terhadap semua kalangan.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti

kegiatan ini?

Halangannya yaitu biasanya adalah jarak, ketika

jaraknya cukup jauh, katakanlah dari

Banyuputih ke Semarang itu mungkin

transpotnya, lalu ketika hujan juga itu juga

menjadi halangan. Lalu ketika yang berangkat

hanya beberapa saja, mungkin juga halangan,

dan semangatnya menjadi kendor.

7. Apa harapan kedepan anda dalam

kegiatan majelis ini?

Harapan saya Majelis ini harus tetap istiqomah

kalau ada rutinan harus dilakukan terus dan

sayu apa itu ingin setiap desa atau kota, meraka

tau apa itu Al Khidmah dan ketika di kampus

juga seperti itu, Al Khidmah harus selalu eksis

di kalangan kampus, kota, desa dan segala

elemen masyarakat.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Majelis ini berkontribusi dalam kalangan sosial,

contohnya setelah qiyamul Lail pada bulan

Romadhon itu kita bagi-bagi nasi ke jalan-jalan.

Ketika ada kegiata-kegiatan yang dilakukan

oleh Disdikpora kita berkontribusi dalam

didalamnya, baik dari segi materi, tenaga,

pikiran, atau konsumsi.

Page 143: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ali Muntaha

2. Usia : 20

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 09 Mei 2017

5. Waktu : 09.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa

lama anda mengikuti kegiatan

Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah?

Saya mulai mengikuti majelis Al Khidmah

pada tahun 2015 dalam rangka haul akbar

Jateng dan DIY di Ponpes Assalafi Al

Fithrah Meteseh Kota Semarang. Dan

semoga kita semua tetap tuma’ninah serta

istiqomah dalam Al Khidmah dan semoga

tetap senantiasa taqarrub illallah ila yaumil

qiyamah.

2. Kegiatan apa yang sering anda

ikuti? Mengapa?

Kegiatannya saya senang berkumpul untuk

berdzikir kepada Allah. Bersama-sama

duduk bershalawat kepada Rasulullah SAW.

Dan berkumpul bersama-sama untuk

mendo’akan kedua orang tua kita, para

pemimpin, para dosen pendidik, para

pahlawan, para guru hingga Rasulullah

SAW. Dan bersama-sama saling

mendo’akan agar terwujud kesejahteraan

lahir dan batin, diberi keselamatan baik di

dunia maupun di akhirat.

3. Apa saja yang bisa anda

peroleh setelah mengikuti

kegiatan ini?

Mendapatkan banyak kemanfaatan di

antaranya dapat berkumpul dengan para

habaib, masyasyikh, para kiai serta jamaah

dari berbagai penjuru nusantara. Dan banyak

mendapatkan mauidhoh hasanah untuk

kehidupan serta banyak mendapatkan

pengalaman dalam pengisian majlis Al

Khidmah dan penyelenggaraan Al

Khidmah, karena adanya majelis Al

Khidmah menjadikan kebahagiaan manusia

di dunia dan terselamtkannya diakhirat

kelak. Amiin..

4. Hal-hal apa saja yang

memotivasi anda untuk

Ada daya ketertarikan sendiri dalam majelis

Al Khidmah itu sendiri. Intinya Majelis

Page 144: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

mengikuti kegiatan tersebut? dzikir Al Khidmah berbeda dengan majelis-

majelis lain.

5. Perubahan penting apakah

yang bisa anda rasakan setelah

mengikuti majelis Al

Khidmah?

Di dalam majelis itu bikin perasaan dan hati

menjadi ayem tentrem. Karena disitu kita

duduk bersama para masyayikh , habaib,

kyai, para aimmatul khususiyah serta bisa

ramah tamah dengan beliau. Dan sesudah

majelis, kita bisa bertemu dengan teman-

teman dari berbagai daerah. Seebelum

mengikuti kegiatan Al Khidmah saya itu

kurang dalam sikap menyayangi dan

menghargai sesama, kemudian setelah

mengikuti Al Khidmah saya merasakan

perbedaannya, baik menurut keluarga saya,

maupun teman-teman karena di dalam Al

Khidmah itu kita di ajarkan untuk

mempunyai kepedulian yang tinggi, mudah

bergerak dan tersentuh hatinya pada sesama,

lebih-lebih kegiatan yang baik yang diridlai

Allah serta lapang dada dan besar hati dalam

menerima pemikiran-pemikiran, saran-saran,

kritikan-kritikan serta teguran yang baik dan

membangun.

6. Apa saja halangan dalam

mengikuti kegiatan ini?

Hambatannya hanya males, dan harus ada

paksaan dari diri sendiri.

7. Apa harapan kedepan anda

dalam kegiatan majelis ini?

Semoga para jamaah semakin istiqomah.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan

sosial?

Iya..Seperti kemaren ketika ada bencana

alam di Magelang jamaah Al Khidmah

bersama para pengurus melakukan baksos ke

lokasi bencana.

Page 145: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Nur Istiqomah

2. Usia : 22 tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 09 Mei 2017

5. Waktu : 14.00 WIB

N

o

Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Sejak semester 1 kira-kira akhir tahun 2013,

berarti sudah kurang lebih 3,5 tahun.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti?

Mengapa?

Khaul, majelis khotmil qur’an, agar pikiran

menjadi tenang.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Setelah mengikuti kegiatan, hati menjadi lebih

tenang, selalu ingat Allah dimanapun berada

dan dalam keadaan apapun insyaAllah selalu

ingat Allah.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Dapat pencerahan pikiran karena di akhir

majlisan biasanya ada pengajian yang oleh para

sesepuh Al Khidmah.

5. Perubahan penting apakah yang bisa

anda rasakan setelah mengikuti

majelis Al Khidmah?

Kalau ditanya tentang perubahan penting

setelah mengikuti majelis dzikir Al Khidmah

adalah saya merasa lebih bisa memfungsikan

hati saya, misal ketika saya hampir terjerumus

ke dalam dosa/ maksiat, seketika hati saya

mengatakan untuk tidak melakukan hal itu.

Intinya setelah saya mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah hatinya saya semakin sensitif untuk

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan

syari’at Islam.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti

kegiatan ini?

Tempat majlisan jauh dari pondok saya, dan

biasanya tidak ada barengannya.Jadi kalau mau

kesana sendirian kadang takut dan males juga.

7. Apa harapan kedepan anda dalam

kegiatan majelis ini?

Semoga para jamaah bisa istiqomah dan

khususnya saya sendiri bisa mengikuti kegiatan

Page 146: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

secara rutin.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Iya...majlis ini berkontribusi dalam kegiatan

sosial, seperti silaturrahmi/anjangsana antar

jamaah, dan biasanya setiap ada bencana di

suatu daerah majlis ini langsung beraksi untuk

ikut penggalangan dana.

Page 147: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Muhammad Arifin

2. Usia : 21

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 10 Mei 2017

5. Waktu : 10.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa lama

anda mengikuti kegiatan Majelis

Dzikir Mahasiswa Al Khidmah?

Sejak PAD Mahasiswa Al Khidmah yang ke-4,

kira-kira satu tahun yang lalu.

2. Kegiatan apa yang sering anda

ikuti? Mengapa?

Tahlil, manaqib, berjanjen, khotmil qur’an. Itu

termasuk dalam kegiatan rutinan, kalau kegiatan

yang lain saya jarang mengikuti karena

bertabrakan dengan jam kuliah.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh

setelah mengikuti kegiatan ini?

Hatinya lebih tenang, rileks, ketenangan batiniah.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi

anda untuk mengikuti kegiatan

tersebut?

Dekat dengan orang baik, santun sholikh

shalikhah.

5. Apa saja halangan dalam

mengikuti kegiatan ini?

Rata-rata waktu majlisan berbenturan dengan

jadwal pondok. Terkadang harus mengalah salah

satu agenda. Tetapi saya biasanya lebih memilih

untuk berangkat majlisan daripada acara di

pondok. Karena ikut majlisan Al Khidmah ini bagi

saya adalah sudah merupakan kewajiban.

6 Perubahan penting apakah yang

bisa anda rasakan setelah

mengikuti majelis Al Khidmah?

Pengalaman saya setelah mengikuti majelis dzikir

Al Khidmah saya merasa hati saya lebih tenang,

damai. Di saat saya punya masalah yang saya

kelihatanya sangat berat sekali, alhamdulilah saya

menikmati masalah itu. Artinya saya tidak alarut

dalam masalah itu, karena saya punya Allah dan

Dialah yang akan memberikan solusi atas segala

permasalahan saya. Saya percaya sebagaimana

firmannya “Layukallifullahu nafsan illa wus’aha”

bahwa Alla tidak akan memberikan/ membebani

Page 148: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

masalah kepada hamba-Nya melebihi

kemampuannya.

7. Apa harapan kedepan anda dalam

kegiatan majelis ini?

Semoga saya bisa memberikan kontribusi yang

lebih yang sesuai kapasitas saya.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan

sosial?

Iya...Kemarin tepatnya PAD sebelum saya, ada

bagi sembako, pakaian murah.

Page 149: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Taufik Setiawan

2. Usia : 22 tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Jum’at, 10 Mei 2017

5. Waktu : 14.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa

lama anda mengikuti kegiatan

Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah?

Sekitar satu tahun yang lalu (PAD

Mahasiswa Al Khidmah yang keempat)

2. Kegiatan apa yang sering anda

ikuti? Mengapa?

Selama ini baru rutinan majelis dan dulu

sempat mengikuti PAD, untuk acara besar

seperti haul belum pernah.

3. Apa saja yang bisa anda

peroleh setelah mengikuti

kegiatan ini?

Namanya juga majelis dzikir pastinya

menambah ilmu untuk lebih dekat kepada

Allah dan memperbanyak teman.

4. Hal-hal apa saja yang

memotivasi anda untuk

mengikuti kegiatan tersebut?

Sebagai salah satu upaya saya untuk

menambah hubungan baik dengan Allah,

berlatih organisasi, serta menambah

pengalaman, teman dan untuk

menyeimbangkan hubungan dunia dan

akhirat.

5. Apa saja halangan dalam

mengikuti kegiatan ini?

Halangannya adalah waktu karna saat ini

saya sibuk kerja dan kuliah jadi banyak

sekali jam yang harusnya ikut majlisan tapi

belum selesai dikerjaan, yang harusnya

berkumpul musyawarah tapi masih kuliah

atau kerja. Tapi sebisa mungkin saya akan

tetap berusaha untuk berangkat majlisan.

6. Perubahan penting apakah

yang bisa anda rasakan setelah

mengikuti majelis Al

Khidmah?

Perubahan yang saya alami setelah

mengikuti majelis dzkir Al Khidmah salah

satunya yaitu ketika dulu awal masuk

kuliah saya tidak punya tujuan yang jelas

karena saya hanya ikut-ikutan teman saja.

Tapi setelah saya bergabung di majelis ini,

Page 150: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

tiba-tiba dalam hati saya muncul greget

untuk kuliah mencari ilmu semata-mata

karena Allah. Dan alhamdulillah saya juga

nyantri untuk yang pertama kali di salah

satu pesantren di Salatiga, dan itu adalah

hidayah dari Allah karena sebelum

mengikuti majelis Al Khidmah tidak pernah

terfikir dalam hati saya untuk nyantri. Dan

baru pertama kali ini saya nyantri sambil

kuliah.

7. Apa harapan kedepan anda

dalam kegiatan majelis ini?

Harapan saya yang pertama sebagai sarana

untuk lebih belajar dalam urusan agama,

dan untuk al khidmah sendiri harapannya

dapat menjadi majelis yang berpengaruh

terhadap lingkungan, tidak hanya

berkepentingan untuk organisasi tapi

harapannya bisa tambah lebih bermanfaat

bagi khalayak umum, dan semoga menjadi

pemersatu Islam, karena Al-Khidmah tidak

memandang suatu golongan, akan tetapi

lebih mengutamakan kebersamaan. Itu poin

baik di Al Khidmah.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan

sosial?

Menurut saya belum terlalu, karna yang

saya tau kegiatannya hanya fokus pada

majlisan (dzikiran), walaupun itu terkadang

dilaksanakan di umum dan melibatkan

masyarakat sekitar, Menurut saya perlu

program lain yang lebih dekat dengan

masyarakat dan bermanfaat.

Page 151: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Siti Niadhatul Khasanah

2. Usia : 19 tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Selasa, 11 Mei 2017

5. Waktu : 09.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan dan sudah berapa

lama anda mengikuti kegiatan

Majelis Dzikir Mahasiswa Al

Khidmah?

Sejak MA dan alhamdulillah bisa istiqomah

sampai sekarang.

2. Kegiatan apa yang sering anda

ikuti? Mengapa?

Majlisan dan khoul, karena begitu sudah

bercampur dengan para jamaah yang begitu

merindukan Rasulullah membuat nyaman,

tentram, dan untuk lebih ngechas hati.

3. Apa saja yang bisa anda

peroleh setelah mengikuti

kegiatan ini?

Keistiqomahan, membaca sholawat dan

lebih mengamalkan amalan di dalam majelis

tersebut, ketentraman hati,

4. Hal-hal apa saja yang

memotivasi anda untuk

mengikuti kegiatan tersebut?

Dari para jamaah yang antusias dan karena

beliau Rasulullah.

5. Perubahan penting apakah

yang bisa anda rasakan setelah

mengikuti majelis Al

Khidmah?

Setelah mengikuti majelis dzikir Al

Khidmah saya merasa lebih istiqomah

dalam beribadah, yang dulunya tidak suka

mujadahan sekarang alhamdulilah

mujadahan setiap malam. Saya lebih

qona’ah apapun yang saya miliki sekarang,

dulu kadang suka mengeluh ketika ada

masalah, tapi alhamdulilah sekarang saya

lebih bersyukur, karena dengan adanya

masalah saya lebih dekat dengan Allah.

Page 152: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Begitu juga ketika menghadapi krisis

keuangan, tidak sedikitpun saya mengeluh,

karena dengan adanya masalah keuangan itu

menjadikan saya lebih dekat dengan Allah,

menumbuhkan semangat dalam diri saya

untuk tetap sabar dan berusaha untuk

menutupi keuangan tersebut. Saya belajar

mandiri nyambi jualan snack dikampus agar

bisa menutupi keuangan saya. Dan

alhamdulilah membuahkan hasil sehingga

saya tidak pernah minjam uang keteman,

dan memang saya tipe orang yang tidak

suka meminjam uang, sampai saat ini

alhamdulilah saya tidak pernah minjam

uang.

6. Apa saja halangan dalam

mengikuti kegiatan ini?

Waktu, kebanyakan malam hari.

7. Apa harapan kedepan anda

dalam kegiatan majelis ini?

Semoga bisa lebih dikenal oleh kalangan

kampus terutama mahasiswa-mahasiswa ,

karena Al Khidmah adalah wadah bagi kita

untuk berkhidmah dan kita kita yang rindu

Rasulullah.

8. Apakah majelis dzikir ini

berkontribusi dalam kegiatan

sosial?

Iya berkontribusi, kemaren saya ikut

penggalangan dana ketika ada bencana alam

di Magelang.

Page 153: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 154: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 155: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 156: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 157: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 158: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 159: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 160: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 161: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 162: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam
Page 163: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lailatul Janah

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 27 Desember 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Caban Jurang RT 02 RW 04, Kartoharjo, Grabag,

Magelang

Email : [email protected]

No. Hp : 085600203627

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Kartoharjo, lulus tahun 2007

2. MTs N Grabag, lulus tahun 2010

3. MAN 1 Kota Magelang, lulus 2013

4. IAIN Salatiga

Riwayat Organisasi:

- Majelis Do’a Mawar Allah (MDMA) Biro Konsultasi dan Psikologi Tazkia IAIN

Salatiga.

- Pusat Informasi dan Konseling Sahabat Remaja Salatiga (PIK SAHAJASA) IAIN

Salatiga.

- AL ASMA’ (Al Falah Anak Santri Magelang).

- KOPPONTREN (Koperasi Pondok Pesantren) AL FALAH Salatiga.

- MAKS (Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga)

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 13 Juni 2017

Penulis,

Lailatul Janah

NIM 1111302

Page 164: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

DAFTAR GAMBAR

Pengurus Mahasiswa Al Khidmah Kota Salatiga

Kegiatan Rutinan Al Khidmah

Page 165: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Kegiatan Rutinan Al Khidmah

`

Makan bersama setelah kegiatan rutinan

Page 166: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Wawancara dengan Penasehat Al Khidmah

Wawancara dengan pengurus Al Khidmah

Page 167: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Wawancara dengan Pengurus Al Khidmah

Wawancara dengan jamaah Al Khidmah

Page 168: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Wawancara dengan jamaah Al Khidmah

Wawancara dengan jamaah Al Khidmah

Page 169: S K R I P S Ie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2281/1/Skripsi... · 2018. 2. 1. · yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam

Wawancara dengan jamaah Al Khidmah

Wawancara dengan jamaah Al Khidmah