231
RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sosial (M.Sos) Dede Rosyadi 211605 100000 15 PROGRAM MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

RUTINITAS MERDEKA.COM

MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU

PRESIDEN 2019

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Sosial (M.Sos)

Dede Rosyadi

211605 100000 15

PROGRAM MAGISTER

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

ii

KETERANGAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Pembimbing dari

Nama : Dede Rosyadi HM, M.Sos

NIM : 21160510000015

Jurusan : Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul Tesis : RUTINITAS MERDEKA.COM

MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU

PRESIDEN 2019

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan

penulisan tesisnya (BAB I-VI) dan telah menjalani pemeriksaan. Oleh karena

itu, mahasiswa disetujui untuk mempertahankan tesisnya pada ujian tesis.

Jakarta, 10 Desember 2019

Dr.

Page 3: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

iii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Dede Rosyadi HM, M.Sos

NIM : 21160510000015

TTL : Bekasi, 7 Maret 1989

Alamat: Kp.Pengarengan, RT 02/RW 07, Kelurahan Kaliabang

Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa

Barat.

Dengan ini menyatakan bahwa tesis berjudul

RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH.

MA’RUF AMIN DI PEMILU PRESIDEN 2019 ini adalah

benar merupakan karya saya sendiri, dan tidak melakukan

tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan ada

dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber

kutipannya dalam tesis. Saya bersedia melakukan proses

semestinya sesuai dengan peraturan perundangan berlaku jika

ternyata tesis ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat

dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan

seperlunya.

Bekasi, 10 Desember 2019

Dede Rosyadi, M.Sos

Page 4: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

iv

Page 5: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

v

Abstrak

Pada Pemilu Presiden 2019, Jokowi memilih KH. Ma’ruf Amin

sebagai calon wakilnya merupakan Ketua Majelis Ulama Islam (MUI)

sekaligus seorang Kyai sepuh dari Nadltul Ulama (NU). Kabar ini

sontak membuat media massa menyorot sosok Ma’ruf .Isi pemberitaan

tentang Ma’ruf Amin terlihat mempraktikkan pengaruh bertingkat

banyak wacana di media, salah satunya Merdeka.com. Tujuan tesis

untuk membuktikan bahwa teori hierarki pengaruh bisa diterapkan

dalam penelitian di atas.

Pertanyaan mayor dalam penelitian ini, yaitu bagaimana

Merdeka.com secara rutin memberitakan KH. Ma’ruf Amin dalam

konstruksi teori hierarki pengaruh?. Sedangkan pertanyaan minornya,

yaitu, sejauh mana pengaruh level rutinitas wartawan Merdeka.com

dalam pemberitaan KH. Ma’ruf Amin?. Apa saja unsur-unsur dalam

rutinitas media yang memengaruhi isi pemberitaan KH. Ma’ruf Amin?.

Bagaimana Merdeka.com mewacanakan berita tersebut?.

Metode digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan

memakai Teori Hierarki Pengaruh level rutinitas media oleh Pamela J.

Shoemaker dan Stephen D. Reese dan untuk pisau analisis teks berita

menggunakan Teori Wacana Van Djik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Merdeka.com dalam

memberitakan Ma’ruf Amin terlebih dahulu mengadakan rapat redaksi

terkait tema, isi pesan diangkat. Dan wartawan harus menjalankan

agenda liputan yang sudah ditentukan.

Kata Kunci: Pemberitaan KH. Ma’ruf Amin, Merdeka.com, Pemilu

Presiden 2019

Page 6: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

vi

Abstrack

In the 2019 Presidential Election, Jokowi chose KH. Ma'ruf

Amin as his deputy candidate is the Chair of the Islamic Ulema Council

(MUI) as well as an elderly Kyai from Nadltul Ulama (NU). This news

instantly made the mass media highlight the figure of Ma'ruf. The

contents of the news about Ma'ruf Amin were seen practicing a multi-

tiered influence of discourse in the media, one of which was

Merdeka.com.

The major question in this research is how Merdeka.com

regularly reports KH. Ma'ruf Amin in the construction of an influence

hierarchy ?. While the minor question is, to what extent does the level

of routine of the Merdeka.com reporter affect the coverage of KH.

Ma'ruf Amin ?.

What are the elements in the media routines that affect the contents of

the news coverage KH. Ma'ruf Amin ?. How does Merdeka.com

discuss the news ?.

The theory used in this research is the Hierarchy Theory of

Influence of the level of media routines by Pamela J. Shoemaker and

Stephen D. Reese and for the knife of news text analysis using Van

Djik's Discourse Theory.

The results of this study indicate that Merdeka.com in

preaching Ma'ruf Amin first held an editorial meeting related to the

theme, the content of the message was raised. And journalists must

carry out the predetermined coverage agenda.

Keywords: News, KH. Ma'ruf Amin, Merdeka.com, Presidential

Election 2019.

Page 7: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas berkat

Rahmat-Nya yang tak pernah putus, sehingga peneliti masih

diberi kesehatan dan kelancaran dalam menyusun Tesis ini.

Shalawat serta salam semoga Allah AWT tetap tercurah kepada

baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan

para pengikutnya setia hingga akhir zaman.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Master Sosial (M.Sos) di Prodi Magister Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan tesis hingga

terselesaikannya, peneliti mendapat bantuan moril maupun

materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A.

sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M. Ed, Ph.D sebagai Dekan di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Rulli Nasrullah,M.Si. Telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membimbing tesis ini hingga dapat

diselesaikan dengan baik.

4. Dr. Tantan Hermasnyah, M.Si, selaku ketua prodi Magister

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Prof. Dr. Murodi, M.Ag, sebagai Penasehat Akademik.

6. Dr. Sihabudin Nooer, MA sebagai Wakil Dekan II Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta.

7. Dr. Arief Subhan, MA sebagai penguji tesis.

Page 8: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

viii

8. Kiky Rizki, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Magister KPI

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Ahmad Fatoni, M.Sos, sebagai Staff Tata Usaha Fakultas

Dakwah dan Komunikasi yang mengurusi surat menyurat.

10. Para dosen Magister KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Dr. Syamsul Yakin, MA, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, Dr.

Fakrurozzi, MA, Prof. Andi Faisal Bakti, MA, Dr. Wahyu,

Dr. Armawati Arbi, M.Si, Dr. Silmi.

11. Para Pegawai Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Jakarta.

12. Ibuku, Hj. Askanah yang selalu menyemangati,

memberikan dukungan, dan seluruh bantuan serta doanya

yang tak pernah putus sehingga penulis bisa menyelesaikan

pendidikan Strata dua (S2) secara tuntas.

13. Bapakku, H. Mursyid yang selalu memberikan motivasi,

semangat, serta seluruh bantuan biaya pendidikan dan

doanya sehingga peneliti bisa menyelesaikan tesis ini.

14. Keluarga Besar Almarhum H. Ma’ruf Bin Demar dan

Mpeng Hj. Muhinah.

15. Keluarga Besar Almarhum H. Asmawih Bin Naman dan

Mpeng Hj. Jahroh.

16. Alumni Pondok Pesantren KH. Noer Alie Attaqwa Bekasi

Angkatan 2006.

17. Teman seperjuangan dan teman seangkatan magister

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2016 selalu

memberikan masukan dan kritikan dalam menyelesaikan

tesis ini.

18. Pimpinan Redaksi media online Merdeka.com, Ramadhian

Fadhilah.

Page 9: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

ix

19. Redaktur Pelaksana media online Merdeka.com, Wisnoe

Moerti.

20. Kawan-kawan Jurnalis, khususnya Merdeka.com.

21. Semua pihak yang tidak bisa disebut satu persatu yang

telah membantu dalam penelitian tesis ini.

Dalam penyusunan tesis ini peneliti menyadari bahwa

banyak terdapat kesalahan, kelemahan, dan kekurangan dari

berbagai sisi. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya

saran dan kritik sifatnya membangun demi kesempurnaan

Tesis ini, semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan kepentingan lainnya. Aamiin Ya Rabbal

Alamin.

Page 10: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................. .i

Pengesahan Pengesahan Pembimbing......................................... ii

Pernyataan Bebas Plagiasi .......................................................... iii

Persetujuan Tim Penguji Tesis .................................................... iv

Abstrak ........................................................................................ .v

Abstrack.......................................................................................vi

Kata Pengantar............................................................................vii

Daftar Isi.......................................................................................x

Daftar Tabel...............................................................................xiv

Daftar Gambar...........................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah............................................................1

B. Identifikasi Masalah.................................................................6

C. Batasan dan Rumusan Masalah................................................7

D. Pernyataan Tesis.......................................................................7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..............................................8

F. Kajian Penelitian Terdahulu.....................................................8

G. Metodologi Penelitian.............................................................10

1. Paradigma Penelitian..............................................................10

Page 11: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

xi

2. Konsep Penelitian...................................................................12

3. Prosedur Pengambilan Data...................................................14

4. Teknik Analisis Data.............................................................16

H. Sistematika Penulisan.....................................................18

I. Pedoman Tesis ...............................................................19

J. Waktu Penelitian.............................................................20

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori.................................................................20

1. Teori Heirarki Pengaruh Level Rutinitas Media.......22

a. Organisasi Media (Processor)..............................23

b. Sumber Berita (Suppliers)...................................24

c. Pembaca (Audiens)..............................................25

2. Teori Analisis Wacana Model Teun Van Dijk..........27

a. Analisis Teks.......................................................36

b. Dimensi Kognisi Sosial.......................................39

c. Dimensi Konteks Sosial......................................40

B. Kajian pustaka.................................................................41

1. Ulama dan Pemerintahan Dalam Konsep Islam..........41

2. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia......60

Page 12: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

xii

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil KH. Ma’ruf Amin.................................................77

B. Sejarah Media Online Dan Perkembangannya...............85

C. Profil Situs Media Online Merdeka.Com.......................93

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Kerja Rutin Merdeka.com............................................102

1. Organisasi Media Merdeka.com..............................105

2. Sumber Berita Merdeka.com...................................113

3. Audiens ...................................................................114

B. Pewacanaan Berita KH. Ma’ruf Amin.........................115

1. Teks berita KH. Ma’ruf Amin.................................117

2. Kongnisi sosial Berita KH. Ma’ruf Amin...............149

3. Strategi Dalam Memahami Peristiwa......................151

4. Kognisi Wartawan Memahami Peristiwa................154

5. Konteks Sosial Berita KH. Ma’ruf Amin................157

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis pengaruh rutinitas Merdeka.com Memberitakan

KH. Ma’ruf Amin.......................................................163

B. Analisis Pewacanaan Berita KH. Ma’ruf Amin .........169

Page 13: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

xiii

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................180

B. Rekomendasi.................................................................183

C. Daftar Pustaka...............................................................185

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

xiv

Daftar Tabel

Tabel 1.1 skema teori heirarki pengaruh

Tabel 2.1. Karir Ma’ruf Amin

Tabel 3.1 Analisis wacana Van Dijk

Tabel 4.1 Analisis teks isi berita

Daftar Gambar

Gambar 1. Pilpres 2019 perang ideologi kelompok moderat

dan radikal”.

Gambar 2. “Ma’ruf Amin: Radikalisme jangan sampai tumbuh

dan berkembang di Indonesia”.

Gambar 3. Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya untuk

mengembangkan aliran keras”.

Gambar 4. “Ma’ruf Amin: Islam dan kebangsaan tak bisa

dipertentangkan”.

Gambar 5. “Ma’ruf Amin akan lebih banyak bicara isu terorisme

di debat capres”.

Gambar 6. “Ma’ruf Amin akan lebih banyak bicara isu

terorisme di debat capres”.

Gambar 7. Logo merdeka.com

Page 15: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alasan meneliti pemberitaan Merdeka.com tentang KH.

Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019, dikarenakan ada tiga

opini menarik dibalik pencalonan KH. Ma’ruf Amin menjadi calon

wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Berikut tiga

opini menarik tersebut: pertama, KH. Ma’ruf Amin mampu meredam

politik identitas kebangsaan, kedua, dia dinilai bisa masuk ke dua

golongan yaitu, konservatif dan moderat, dan ketiga, Ma’ruf dinilai

memiliki pengalaman dan pengaruh di bidang keumatan dan

politik.1

Pada Pemilu Presiden 2019, Jokowi memilih Ma’ruf

Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya pada

periode 2019-2024. Ma’ruf merupakan Ketua Umum Majelis

Ulama Indonesia (MUI) sekaligus seorang Rais Aam2 Nahdlatul

Ulama (NU)3 yang cukup disegani. Kabar ini sontak membuat

masyarakat bertanya-tanya dan penasaran pada sepak terjang

sosok Kyai tersebut lantaran disorot media.

1 Ben Otto dalam With Fatwas and Blasphemy Claims, Cleric

Emerges as a Force in Indonesia dilansir The Wall Street Journal.

https://www.wsj.com/articles/conservative-muslim-cleric-emerges-as-a-force-

in-indonesias-elections-11548244803. Diakses, Rabu 20 November 2019. 2 Rais 'Aam diambil dari bahasa Arab, yeng memiliki arti Ketua

Umum, beranggotakan para Kiai besar Nadlatul Ulama (NU).

Sumber:https://news.detik.com/berita/2976046/tentang-rais-aam-orang-nomor-

wahid-dalam-kepengurusan-nu 3 Nahdlatul 'Ulama disingkat NU, adalah salah satu organisasi Islam

terbesar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak

di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Sumber:

https://www.nu.or.id/static/6/sejarah. Diakses Rabu 20 November 2019.

Page 16: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

2

Ma’ruf mendapat sorotan media ketika dia turut

mendukung demonstrasi pada 2016, terkait penistaan agama

menyeret Basuki Tjahaja Purnama (Ahok/BTP) mantan Gubernur

DKI Jakarta. Dia melegitimasi gerakan tersebut karena

menyetujui fatwa terhadap Ahok, sehingga menyulut aksi dengan

ratusan ribu orang turun ke jalan dan berkumpul di Monumen

Nasional (Monas), Jakarta. Kasus ini melambungkan nama Ma’ruf,

setelah sebelumnya hanya bekerja di balik layar.4

Ketika itu, Jokowi berupaya meredakan masalah ini

dengan mengundang Ma’ruf ke Istana Presiden dan

menjadikannya penasihat. Koalisi Indonesia Kerja5 melihat

permasalahan politik identitas keberagamaan akan menimpa

mereka, jika Jokowi salah mengambil pendamping. Oleh sebab

itu, Koalisi Indonesia Kerja menyarankan agar Jokowi memilih

tokoh dari NU sebagai lawan politik identitas yang dimainkan

oleh lawan politiknya.

Pilihan itu jatuh kepada Ma’ruf, karena Ia memiliki

pengaruh penting di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nahdlatul

4 https://www.wsj.com/articles/conservative-muslim-cleric-emerges-

as-a-force-in-indonesias-elections-11548244803. Diakses, Rabu 20 November

2019.

5 Koalisi Indonesia Kerja adalah koalisi mendukung pasangan calon

Presiden dan calon Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada

Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 2019.

Koalisi ini terdiri 10 partai, yakni: Partai PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem,

PKB,PPP,Hanura,PSI,Perindo,PKPI,PBB.Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki

/Koalisi_Indonesia_Maju. Diakses Rabu 20 November 2019.

Page 17: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

3

Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta jaringan

para ulama se-Indonesia.6

Jokowi memilih Ma’ruf sebagai langkah politik cerdas

untuk melindungi dirinya dari serangan politik identitas. Tanpa

Ma’ruf Amin, Jokowi akan terkena isu komunis dan anti Muslim,

seperti terjadi pada Pemilu 2014 lalu. Menurut Sian Troath,

dalam beberapa tahun mendatang, khususnya tahun 2024 politik

identitas akan terus bergejolak karena polarisasi semakin

menguat setelah Pilpres. Harapan untuk mendamaikan suasana ini

datang dari sosok Ma’ruf.7

Ma’ruf adalah ulama paling kuat di Indonesia. Sejak

2015, Ma’ruf menduduki dua posisi unggulan. Pertama, Rais

Aam Syuriah PBNU. PBNU adalah organisasi Muslim terbesar di

negara Indonesia. Kedua, Ketua MUI, badan didukung negara

untuk mengeluarkan keputusan tentang isu-isu Islam.8

Kedua organisasi tersebut dianggap memiliki pandangan

berbeda, khususnya pada kasus terjadi pada belakangan ini yakni

politik identitas, rasisme dan radikalisme.9 Satu sisi Ma’ruf

memiliki pemahaman Islam moderat identik dengan NU. Tapi di

6 Ben Otto dalam With Fatwas and Blasphemy Claims, Cleric

Emerges as a Force in Indonesia dilansir The Wall Street Journal. 7 Sian Troath, dalam INDONESIA: An Election of Identity Politics

and Peace Offerings.https://international.thenewslens.com/article/112192.

Diakses, Rabu 20 November 2019. 8 Sumber:https://www.pinterpolitik.com/sekuat-apa-maruf-jadi-

wapres/. Diakses rabu 20 November 2019. 9 https://www.newmandala.org/maruf-amin-jokowis-islamic-

defender-deadweight/. Diakses Rabu 20 November 2019.

Page 18: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

4

sisi lain, Ia merupakan orang konservatif, melabeli sesuatu halal

dan haram sebatas hitam dan putih. Namun, dengan posisi

tersebut adalah letak kekuatan dari Ma’ruf. Dia bisa masuk ke

dua golongan ini, yaitu konservatif dan moderat. Dengan

demikian, dia bisa melakukan berbagai upaya rekonsiliasi dengan

golongan Islam yang mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Bisa saja yang terjadi malah Ma’ruf yang merangkul

golongan Islam di oposisi pemerintahannya. Jika hal ini terjadi

Ma’ruf menjadi orang paling kuat dalam organisasi keagamaan di

Indonesia karena tidak hanya bisa menyatukan NU dan PKB, tapi

menyatukan umat dan musuh politiknya pada Pemilu Pilpres

2019. Ma’ruf bukan sosok memiliki satu dimensi pemikiran.

Ma’ruf memiliki kemampuan adaptasi baik dalam berbagai

lingkungan berbeda. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut,

terlihat bahwa sebenarnya memiliki kekuatan cukup besar

terutama jika dihadapkan dengan massa kelompok Islam. Di satu

sisi, dia bisa menggenggam kekuatan Islam tradisional, melalui

posisinya sebagai kader NU.10

Di sisi yang lain, sebagai pemberi fatwa aksi 212, Ma’ruf juga bisa

saja menarik dukungan kelompok konservatif identik dengan gerakan

tersebut. Dalam kadar tertentu, dirinya menjadi wajah Islam

konservatif pertama duduk di kursi pemerintahan setingkat Wakil

Presiden. Anggapan bahwa Ma’ruf hanyalah alat politik, dan

tidak punya kekuatan, bisa saja salah. Dengan berbagai kekuatan

10 Ma’ruf Amin: Jokowi’s Islamic defender or deadweight?. Sumber:

https://www.newmandala.org/maruf-amin-jokowis-islamic-defender-

deadweight/. Diakses Rabu 20 November 2019.

Page 19: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

5

di lingkarannya, dia bisa saja muncul menjadi salah satu wakil

presiden yang terkuat pada 2019-2024.

Saat resmi diumumkan mencalonkan calon wakil presiden

pada Pilpres 2019, KH. Ma’ruf Amin menjadi tokoh “diburu”

oleh banyak media lokal maupun nasional, statmentnya serta

ucapanya sering dimuat oleh media. Salah satu media rutin

memberitakan adalah media online Merdeka.com.

Ada dua faktor mempengaruhi media untuk memberitakan

suatu peristiwa, yakni faktor internal (karakteristik individu

pekerja media, dan rutinitas yang berlangsung dalam organisasi

media) dan faktor eksternal (variabel ekstramedia dan ideologi

mempengaruhi isi media. Media massa melakukan proses seleksi

dan interpretasi disampaikan kepada publik. Jika kebijakan media

menganggap penting, maka akan ada penekanan, penonjolan,

argumentasi lebih dalam pemberitaan suatu peristiwa.11 Menurut

Walther & Burgoon, kemampuan manusia untuk berkreatifitas

mendorong penggunaan komunikasi online mampu menyamai

bahkan melebihi kualitas komunikasi tatap muka.12

Hal ini sejalan dengan teori hierarki pengaruh

dikemukakan oleh Pamela J.Shoemaker dan Stephen D. Reese,

11 Rulli Nasrullah, Media Siber (Cybermedia), Kakilangit Kencana,

Jakarta 2014., hal.45 12 Andrew M. Ledbetter, Jocelyn M. Degroot, dkk. Attitudes Toward

Online Social Connection and Self Disclosureas Predictors of Facebook

Communication and Relational Closeness. Communication Research,38(I),

(Sagepub, 2011) h.29

Page 20: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

6

yakni menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari suatu

pemberitaan media.

Namun, guna untuk fokus pada penelitian dengan latar

belakang masalah di atas, peneliti hanya mengambil teori level

rutinitas media, yang dimana ritme kerja wartawan pada saat

meliput dan memuat berita KH, Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019,

selain itu ditambahkan dengan teori wacana Model Van Dijk

untuk analisis teks berita terkait.

Bersasarkan ulasan tulisan diatas maka penulis tertarik

untuk meneliti, “Rutinitas Merdeka.com Memberitakan KH.

Ma’ruf Amin Pada Pemilu Presiden 2019”.

B. Identifikasi masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi beberapa

masalah yang peneliti temukan, yaitu:

KH. Ma’ruf Amin dinilai bisa meredam politik identitas yang

terjadi di Pemilu Presiden 2019

KH. Ma’ruf Amin memiliki pemahaman Islam moderat dan

konservatif sekaligus memiliki dimensi pemikiran,

kemampuan adaptasi baik dalam berbagai lingkungan

berbeda

Sosok ulama politik berpengalaman, memiliki pengaruh

sekaligus Rais Aam Nadlatul Ulama (NU) salah satu

organisasi Islam terbesar di Indonesia

Page 21: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

7

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas dan terarah, maka dibuat

batasan masalah, dengan menentukan fokus mengenai pengaruh

rutinitas media Merdeka.com pada pemberitaan KH. Ma’ruf

Amin di Pilpres 2019. Ini dilakukan agar inti permasalahan serta

pembahasannya menjadi lebih terarah.

Masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan pokok

permasalahan, tidak dibahas secara lebih mendalam. Berdasarkan

latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh rutinitas media Merdeka.com

memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden

2019?

1) Bagaimana redaksi Merdeka.com mewacanakan berita

KH. Ma’ruf Amin saat kampanye Pemilu Presiden 2019?

D. Pernyataan Tesis

Pemberitaan KH. Ma’ruf Amin pada saat Pemilu Presiden

2019 menjadi menarik dan mendapatkan perhatian khusus oleh

media online Merdeka.com, yang kemudian Merdeka.com

berusaha membangun pengaruh seperti terlihat pada judul dan isi

pemberitaan. Jika dikaitkan dalam teori heirarki pengaruh pada

level rutinitas media, maka terlihat bahwa pengaruh rutinitas

media merupakan salah satu bagian utama dalam memengaruhi

isi pemberitaan. Ditambah dengan analisis teks berita memakai

pisau analisis teori wacana kritis model Van Dijk, sehingga

Page 22: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

8

maksud atau pesan-pesan komunikasi tekstual pemberitaan KH,

Ma’aruf di Merdeka.com bisa ditelaah.

E. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan telah dirumuskan, maka

tujuan penelitian ini adalah?

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media

Merdeka.com rutin memberitakan KH. Ma’ruf Amin di

Pilpres 2019.

Untuk mengetahui pewacanaan berita Merdeka.com

memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

F. Kegunaan Penelitian

Bagi kalangan akademisi, dengan hasil penelitian ini

dapat dijadikan sumber informasi ilmiah guna melakukan

pengkajian lebih lanjut dan mendalam tentang pengaruh rutinitas

media Merdeka.com serta wacana pemberitaan KH. Ma’ruf

Amin. Bagi kalangan praktisi dengan hasil penelitian ini

diharapkan dapat berguna untuk referensi, informasi dan

perbandingan serta menjadi menambah wawasan tetang pengaruh

kerja rutin media sekaligus pewacanaan pemberitaan KH. Ma’ruf

Amin.

G. Kajian Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penyusunan, tinjauan pustaka yang

ditinjau merujuk pada displin ilmu Komunikasi Media, baik yang

ada di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maupun yang ada

Page 23: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

9

di tempat lain, misalnya di Universitas Indonesia, di antaranya sebagai

berikut:

a) Tesis yang ditulis oleh Adi Wibowo Octavianto dengan judul,

“Rutinitas Media Dan Pembentukan News Judgement Seorang

Jurnalis”, yang di tulis pada Juni 2009. Adi merupakan

mahasiswa Program Pascasarjana Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Indonesia.

Dia membahas rutinitas media terutama yang berkaitan

dengan pandangan tentang nilai berita, prosedur kerja, nilai

ekslusif berita, hubungan dengan jurnalis dari media lain,

hubungan dengan nara sumber.

b) Tesis yang ditulis oleh Nurul Zakiyah dengan judul,

“Pemberitaan Gerakan Aksi Bela Islam Dalam Konstruksi

Heirarki Pengaruh Isi Media di Berita Satu”. Nurul Merupakan

Mahasiswa Program Magister Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dia membahas pemberitaan Kasus penistaan agama oleh

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

(Ahok). Pristiwa tersebut menjadi sorotan berbagai media

massa. Isi pemberitaan tentang Aksi Bela Islam di Berita Satu

terlihat mempraktikkan pengaruh bertingkat, yaitu bagaimana

pemberitaan gerakan Aksi Bela Islam dalam konstruksi

hierarki pengaruh, pengaruh level individu pekerja media,

level rutinitas media yang memengaruhi isi pemberitaan.

Page 24: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

10

c) Buku Berjudul “Komunikasi dan Konflik di Indonesia” dalam

salah satu isi pembahasannya menulis tentang jurnalisme

damai dan rutinitas media, karya Farid Rusdi, terbitan

PT.Showchase Indonesia dotcom, tahun 2012.

Dalam buku ini membahas tentang kaitan bagaimana

jurnalisme damai dan rutinitas media. Rutinitas media tersebut

kemudia akan dicari kaitannya denga news judgement jurnalis

dalam proses produksi berita. Penelitian ini menggunakan

pandangan teoritis Shoemaker, yang melihat bahwa media

membentuk rutinitas-rutinitas untuk mengatasi dan beradaptasi

dengan keterbatasan-keterbatasn fisik dalam merespons banjir

peristiwa dalam realitas sebenarnya. Rutinitas ini kemudian

membatasi kemampuan jurnalis untuk melihat dunia secara

utuh.13

H. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang

menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta

kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.

Secara umum, pendekatan penelitian atau sering juga disebut

paradigma penelitian yang cukup dominan yaitu paradigma

13https://www.researchgate.net/publication/303406175_Jurnalisme_D

amai_dan_Rutinitas_Media. Diakses Rabu 20 November 2019.

Page 25: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

11

penelitian kualitatif, kuantitatif, dan campuran (gabungan

kualitatif dan kuantitatif).14

Penelitian berjudul “Rutinitas Merdeka.com Memberitakan

KH. Ma’ruf Amin Pada Pilpres 2019,” dengan fokus penelitian

yaitu pemberitaan “berita saat kampanye cawapres KH. Ma’ruf

Amin pada Pilpres 2019” ini adalah penelitian kualitatif, yang

menggunakan paradigma konstruktivis.

Konstruktivisme, mengadopsi ontologi kaum relativis,

epistimologi transaksional dan metodologi hermeneutis atau

dialektis. Tujuan-tujuan penelitian dari paradigma ini diarahkan

untuk menghasilkan berbagai pemahaman yang bersifat

rekonstruksi.15

Menurut paradigma ini, pengetahuan terdiri atas berbagai

konstruksi yang memiliki konsensus relatif di antara pihak-pihak

yang berkompeten. Sedangkan peran nilai-nilai dalam paradigma

konstruktivis menempati posisi penting, sebab nilai dipandang

sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam menciptakan

hasil-hasil penelitian.16

14 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,

dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana, 2011), 33. 15 Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook Of

Qualitative Research. Penerjemah Dariyatno, dkk (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009), 124.

16 Denzin dan Lincoln, Handbook Of Qualitative Research, 141.

Page 26: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

12

2. Konsep Penelitian

a) Metode Konsep Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan,

kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin

ilmu. Hakikat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari

berbagai aspek yang mendorong peneliti untuk melakukan

penelitian.17 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif.

Penelitian kualitatif memiliki sifat deskriptif analitik. Data

yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil

pemotretan, data dokumentasi, catatan lapangan, disusun peneliti

di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-

angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan

memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan,

menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi

dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan

mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian

naratif.18

Menurut Creswell, metode kualitatif dibagi menjadi lima

macam yaitu phenomenological research, grounded theory,

ethnography, case study, and narrative research.19 Adapun dalam

17Tim Penyusun, Pedoman Akademik Penyusunan Proposal

dan Penulisan Tesis (Jakarta: Program Magister KPI Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2015), 14.

18 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Penyusunan Proposal dan

Penulisan Tesis, 14-15. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Bandung: CV. Alfabeta, 2016), 14.

Page 27: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

13

penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

studi kasus (case study). Studi kasus adalah merupakan salah satu

jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan eksplorasi

secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas

seseorang, satu atau lebih.20 Studi kasus membantu peneliti untuk

melakukan eksplorasi mendalam terkait berita tentang KH.

Ma’ruf Amin saat kampanye menjadi cawapres pada pemilu

2019.

b) Konsep Penelitian

Konsep penelitian atau konsep metodologis yaitu memuat

unsur-unsur konsep penting yang berkaitan tentang “Rutinitas

Merdeka.com memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019”.

Unsur mikro dan unsur makro dalam teori hierarki pengaruh yakni

level rutinitas media akan menjadi uraian lapangan bagi teori

digunakan dalam penelitian ini. Sehingga dari teori yang digunakan

dalam penelitian ini akan dielaborasikan dengan pisau analisis

wacana kritis teori model Van Djik untuk menganalisis isi teks

berita tersebut.

Pendekatan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif, bertujuan menjelaskan fenomena dengan sedalam-

dalamnya melalui pengumpulan data. Pendekatan kualitatif

menurut Kirk dan Miller bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, 15.

Page 28: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

14

bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam

kawasannya maupun dalam peristilahannya.21

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.22 Jenis metode kualitatif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah studi kasus (case studies). Menurut John W.

Creswell, studi kasus merupakan strategi penyelidikan, peneliti

mengekplorasi secara mendalam terhadap sebagian atau

keseluruhan dari program, acara, aktivitas, maupun proses. Peneliti

mengumpulkan informasi secara rinci dengan menggunakan

berbagai proses pengumpulan data selama periode waktu yang

berkelanjutan.23 Dalam penelitian ini, peneliti mengeksplorasi

bagaimana pengaruh rutinitas media media Merdeka.com

memberitakan KH. Ma’ruf pada Pilpres 2019.

3. Prosedur Pengambilan Data

a) Wawancara

Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memperkuat

data, maka peneliti melakukan wawancarabebas terpimpin (Semi

Structured Interview) yaitu wawancara dengan menggunakan

interview guide atau pedoman wawancara yang dibuat berupa

21 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan

Pendekatan Kualitatif (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet ke 1, h 7. 22 Lexy J. Moeleng,Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 1993), Cet ke 10, h 3. 23 John W. Creswell, Reserach Design: Qualitative, Quantitative,

and Mixed Methods Approaches-3rded (California, SAGE Publications

Inc,2009), h. 13.

Page 29: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

15

daftar pertanyaan.24 Wawancara yaitu cara yang digunakan kalau

seseorang untuk tujuan sesuatu tertentu mencoba mendapatkan

keterangan secara lisan dari seseorang responden dengan bercakap-

cakap berhadapan muka dengan orang itu.25 Peneliti mewawancarai

Redaktur Pelaksana Merdeka.com.

b) Dokumentasi

Peneliti melakukan dokumentasi dengan mengumpulkan

data yang berasal dari buku-buku, Jurnal, perpustakaan, sebagai

referensiyang berkaitan dengan objek penelitian. Mempelajari,

menelaah dan mengkaji dokumen-dokumen tertulis yang terkait

dengan Rutinitas Media Dalam Pemberitaan KH. Ma’ruf Amin di

Merdeka.com.Selain itu,ada pula penggunaan data-data yang

bersumber dari internet berupa artikel-artikel media massa, dan

laporan hasil penelitian lainnya.

c) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana

penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

gejala-gejala subyek yang diselidiki.26 Patricia Adler dan Peter

Adler menyebut dua prinsip pokok yang mencirikan tekhnik

observasi dalam tradisi kualitatif. Pertama observer kualitatif

tidak boleh mencampuri urusan subyek penelitian. Dikatakan

24 Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S, Handbook of

Qualitative Research, Dariyanto dkk (edisi terjemahan Indonesia.),

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). 25 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta:

PT Gramedia, 1985), 71. 26 Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research Pengantar

Metodologi Ilmiah, (Bandung: C.V Tarsito, 1975), 26.

Page 30: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

16

“…Of the hallmarks of qualitative observation has traditionally

been its noninventionism”.27

Kedua, observer kualitatif harus menjaga sisi alamiah dari

subyek penelitian. Dikatakan bahwa, “qualitative observation is

fundamentally naturalistic in essence; it occurs in the natural

context of occurrence, among the actors who would naturally be

participating in theinteraction, and follows the natural system of

everyday life”.28

Ketiga, Senitizing concept, yakni kepekaan diri yang ada

dari peneliti, dengan berusaha keras untuk dapat memasuki obyek

penelitian dengan mengarahkan pengamatan kepada semua hal

yang ditemukan di lapangan, misalnya dengan berfikir, “out of

the box.29 Artinya observasi itu suatu metode pengumpulan data

dengan cara melakukan penelitian langsung ke tempat yang

dijadikan penelitian yakni di redaksi merdeka.com, yang mana

objek diteliti adalah berita-berita KH. Ma’ruf Amin pada waktu

Pilpres 2019.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti

mengolahnya dengan melakukan editing atau memeriksa

kejelasan dan kelengkapan data, kemudian data dipelajari dan

ditela’ah. Dalam penelitian ini peneliti menampilkan data

27Norman K.Denzin and Yvonna S.Lincoln, Haandbook of

Qualitative Research (London: Sage Publication, 2011), 495. 28 Norman K.Denzin and Yvonna S.Lincoln, Haandbook of Qualitative

Research (London: Sage Publication, 2011), 496. 29 Norman K.Denzin and Yvonna S.Lincoln, Haandbook of Qualitative

Research (London: Sage Publication, 2011), 499.

Page 31: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

17

menampilkan rutinitas berita tayang khusus pada pemberitaan

KH. Ma’ruf Amin di Merdeka.com.

Setelah seluruh data yang penulis peroleh dari field research

seperti interview maupun studi dokumentasi, data tersebut lalu

dianalisa dengan analisa kualitatif, yaitu suatu cara penelitian

yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang

dinyatakan oleh informan secara tertulis serta lisan dan juga

perilaku yang nyata diteliti sebagai sesuatu yang utuh.30 Lalu

diinterpretasikan sedemikian rupa dengan metode deduktif.

Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode

deskriptif eksploratif yakni menggambarkan atau melukiskan

secara jelas dan terperinci mengenai suatu keadaan yang terjadi

dilapangan secara objektif, sehingga didapatkan fakta-fakta yang

diselidiki.31 Kemudian data tersebut diperoleh dan dianalisis

melalui model Milles da Huberman yaitu tiga alur kegiatan yang

akan dilakukan secara bersamaan yakni melalui reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi.32

Reduksi data merupakan sebuah proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian dan

transformasi data kasar yang mucul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Data kualitatif disederhanakan ditransformasikan

dalam aneka ragam cara, seperti seleksi dan penyortiran ketat

30 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulitatif, 63 . 31 Husaini Usman et al, Metode Penelitian Sosial, 44. 32 Milles, Mathew dan Huberman, Qualitative Data Analysis (London:

Stage Publication,1984)diterjemahkan Tjetjep Rohendi,(Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 2010), 62 .

Page 32: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

18

ringan. Data yang diperoleh dari lapangan secara bertahap

direduksi dalam pengertian dirangkum, dipilih dan difokuskan

pada hal-hal yang terkait dengan pengaruh rutinitas media

Merdeka.com terhadap pemberitaan KH. Ma’ruf Amin.

Jenis metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian

ini adalah studi kasus intrinsik (intrinsic case studies) karena

untuk membuat pemahaman secara lebih baik dan mendalam

tentang kasus (keunikan, kelebihan, permasalahan, dan

ketidaksesuain) tertentu Hal ini dilakukan karena ingin diketahui

secara intrinsik suatu kejadian, keteraturan, dan kekhususan kasus

pada lokasi. Dengan kata lain studi kasus ini dilakukan bukan

didasarkan atau dipengaruhi (diintervensi) pada faktor ekstemal

lainnya.33

Peneliti melakukan analisis data dengan analisis

deskriptif, yaitu dengan menganalisis setiap informasi atau fakta

yang ditemukan melalui hasil pengumpulan data, kemudian di

deskripsikan secara konkret terkait pengaruh rutinitas berita-

berita KH. Ma’ruf Amin yang tayang di Merdeka.com.

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami pembahasan pada penelitian tesis ini,

maka klasifikasi permasalahan dibagi dalam lima bab, pada

masing-masing BAB terdiri dari sub bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

33 Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba

Humanika, 2010), 79.

Page 33: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

19

BAB I Pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah,

pembatasan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

review studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II Kajian Teoritis, BAB ini berisi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan teori heirarki pengaruh yang berfokus pada

level rutintias media, organisasi media, sumber berita, audiens

(pembaca) dan Kajian Kepustakaan.

BAB III Membahas Gambaran Umum Profil KH. Ma’ruf Amin,

Sejarah Media Online dan Merdeka.com

BAB IV Deskripsi Hasil Temuan Penelitian, membahas temuan

pengaruh rutinitas media Merdeka.com dalam memberitakan KH.

Ma’aruf Amin, serta analisis wacana teks berita tersebut.

BAB V Anailisis temuan rutinitas pemberitaan media

Merdeka.com serta analisis wacana teks berita KH. Ma’ruf pada

Pilpres 2019.

BAB VI Penutup, berisikan kesimpulan dan rekomendasi teoritis

dan praktis berdasarkan penelitian telah dilakukan.

I. Pedoman Penulisan tesis digunakan

Dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu pada

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang disusun

oleh Hamid Nasuhi dkk, diterbitkan oleh CeQDA (Center for

Page 34: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

20

Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017.

J. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian berlangsung sejak sidang proposal

tesis Agustus 2019, hingga pemaparan hasil penelitian November

2019.

Page 35: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

20

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab sebelumnya (bab 1) sudah diuraikan tentang

latar belakang masalah yang ada pada penelitian ini, metodologi

penelitian, teknik pengumpulan data dan lain sebagainya. Pada

bab 2 ini peneliti akan menjelaskan tentang teori yang akan

digunakan yaitu teori Hirarki Pengaruh diperkenalkan oleh

Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese dan mengkombinasi

dengan analisis wacana model Teun Tan Djik, serta materi-materi

kajian pustaka terkait dengan objek penelitian, yakni sejarah

pemilu di Indonesia, peran ulama dan pemerintahan dalam

konsep Islam.

A. Landasan Teori

Dalam Teori hirarki pengaruh, Shoemaker dan Reese

membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Yaitu

pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh

dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari

organisasi media (organizational level), pengaruh dari luar media

(outside media level), dan terakhir pengaruh ideologi (ideology

level34 Namun, dari beberapa level pengaruh isi media Fokus

penelitian ini hanya pada Level Rutinitas media (media routines

level).

34Pamela J Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message

Theories of Influences on Mass Media Content, (New York, USA: Logman

Publishers, 1996) (New York,Longman Publisher : 1996) h. 60

Page 36: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

21

Bagan: 1.1. Teori Hierarki Pengaruh Isi Media35

35 Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, hal. 64

Page 37: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

22

1. Teori Pengaruh Level Rutinitas Media

Pada level ini mempelajari tentang efek pada pemberitaan

dilihat dari sisi rutinitas media. Rutinitas media adalah kebiasaan

sebuah media dalam pengemasan dan sebuah berita. Semua

produksi selalu bekerja menurut deadline (tenggat waktu).

Kesadaran terhadap deadline ini adalah alasan lain untuk

menerapkan rutinitas.36 Pada level rutinitas media terbentuk oleh

tiga unsur yang saling berkaitan yaitu sumber berita (suppliers),

organisasi media (processor), dan audiens (conmers).37 Ketiga

unsur ini saling berhubungan dan berkaitan dan pada akhirnya

membentuk rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada

sebuah media.

(Bagan 2.1. Level Rutinitas Media)

36 Graeme Burton, Yang Tersembunyi Di Balik Media, 62. 37 Shoemaker and Reese,Mediating The Message Theories of

Influences on Mass Media Content, (New York, USA: Logman Publishers,

1996), h. 102

Page 38: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

23

a. Organisasi Media (Processor)

Organisasi mengembangkan pola, kebiasaan, dan cara

melakukan sesuatu. Organisasi media harus menemukan cara

untuk mengumpulkan dan mengevaluasi materi siar secara

efektif. Sebagian besar rutinitas ini telah menjadi bagian dari

bisnis berita, memberi pekerja peran dan harapan yang jelas dan

khusus.

Seperti rutinitas yang berorientasi pada penonton, kami

menganggap rutinitas ini telah dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan sistem dan telah menjadi standar, dilembagakan,

dipahami oleh mereka yang menggunakannya.38 Konsekuensi

umum dari cara institusi-institusi media beroperasi dan dari dasar

keuangan (dan laba) yang sangat besar adalah bahwa mereka

memiliki banyak kekuatan.39

Pada level ini, dapat dilihat bahwa para pekerja di bidang

media seperti wartawan ataupun jurnalis, para editor, yang

bertugas dalam peliputan berita maupun proses penyiaran suatu

berita, sesuai dengan tema dan isi berita. Sehingga, baik itu

program rutin berita yang telah terjadwal setiap harinya, ataupun

program-program khusus yang hanya ditayangkan ketika terjadi

sebuah peristiwa tertentu.

Hal ini memengaruhi isi pemberitaan setiap media massa,

seperti pemberitaan KH. Ma’ruf Amin saat mencalonkan wakil

Presiden di Pilpres 2019 merupakan sebuah peristiwa penting,

38 Shoemaker dan Reese, Mediating The Message, 117. 39 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media, 70.

Page 39: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

24

sehingga dipastikan peristiwa tersebut tentunya diliput dalam

berita khusus. Intensitas dalam memproses berita terkait

peristiwa tersebut tentunya berbeda dengan proses pemberitaan

telah terjadwal sebelumnya.

Hal itu pula berkaitan dengan tenggat waktu penayangan

(deadline), yang akan berdampak pada penekanan maupun cara

dalam menyampaikan berita. Jika diamati berita Merdeka.com

terkait KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lebih dominan berisi

ajakan, imbauan dan seruan tentang pentingnya persatuan umat

serta menjaga kedaulatan NKRI. Alur dalam memproses berita

berkaitan dengan KH. Ma’ruf Amin pun, didasarkan pada tiga

alur seperti yang dikemukakan oleh Shoemaker dan Reese.

b. Sumber Berita ( Suppliers )

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan

pada konten dari sebuah media, tetapi ketergantungan sebuah

media dengan sebuah berita sedikit banyak dapat mempengaruhi

sebuah pemberitaan. Biasanya terjadi simbiosis mutualisme

antara antara sumber berita dengan media yang mencari

berita.Sebuah media mendapatkan bahan berita dengan mudah

sedangkan sebuah lembaga mendapatkan pencitraan yang baik

tentang lembaganya.

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting

pada produksi isi simbolik. Mereka membentuk lingkungan

Page 40: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

25

dimana pekerja media melaksanakan pekerjaannya.40 Dan

pengaruh rutinitas ini berpengaruh secara alami karena bersifat

keseharian dan terkesan tidak memaksa pekerja media.

Rutinitas media tidak berkembang secara acak, dengan

sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi media yang

terbatas. Rutinitas adalah tanggapan praktis terhadap kebutuhan

organisasi media dan pekerja. Tugas organisasi media ini adalah

mengantarkan, sebuah produk yang paling dapat diterima oleh

konsumen dengan cara yang paling efisien dalam keterbatasan

waktu dan ruang. Karena kebanyakan media adalah perusahaan

pembuat keuntungan, mereka berusaha membuat produk yang

bisa dijual lebih dari biaya produksi.41

Sebuah organisasi media dapat digambarkan seperti bisnis

lain yang berusaha menemukan pasar untuk produknya. Media

harus memperoleh dan memproses produk mentah (bahan berita

yang belum jadi) kemudian disampaikan hal tersebut ke pembaca.

Pada setiap tahap, organisasi harus menyesuaikan diri dengan

keterbatasan- keterbatasan apa yang dapat dilakukan.42

b. Audiens

Media massa menghabiskan banyak uang untuk mencari

tahu tentang khalayak mereka. Seperti koran secara berkala

mencermati angka sirkulasi mereka. Penyiar dan media online

40 Shoemaker and Reese,Mediating The Message Theories of

Influences on Mass Media Content, (New York, USA: Logman Publishers,

1996), h. 137 41 Shoemaker dan Reese, Mediating The Message, 108 42 Shoemaker dan Reese, Mediating The Message, 109.

Page 41: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

26

mengandalkan perusahaan seperti Nielsen dan Arbitron untuk

memberi tahu mereka peringkat dan pangsa pemirsa program

mereka.Media sangat tertarik dengan ukuran dan karakteristik

demografi khalayak. Sebagian besar informasi ini dikumpulkan,

sehingga nantinya pengiklan dapat dengan mudah mengetahui ke

mana harus menempatkan diri mereka agar menjangkau khalayak

target mereka.

Data pemirsa membantu mengukur penerimaan publik,

namun tidak membantu secara langsung dalam membimbing

pilihan yang tak terhitung jumlahnya yang masuk ke dalam

memproduksi pesan media.43 Suatu hal yang jelas adalah bahwa

para produsen biasanya cenderung untuk mencoba dan

menciptakan berbagai produk yang secara umum sukses bagi

audiens-audiens yang besar.44 Audiens memang mengumpan

balik pesan-pesan kepada para produser, meskipun dengan cara

yang amat terbatas. Pesan-pesan tersebut terutama berupa

persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap produk tersebut.45

Tetapi, lebih jauh Burton menjelaskan ada hal yang harus

diingat, seperti yang dapat dikutip sebagai berikut: Para

produser komunikasi media pertama-pertama bertanggung

jawab terhadap para pemilik dan editor, bukan kepada para

pembaca dan penonton yang pada intinya membayar bagi

komunikasi tersebut.seperti yang telah kita katakan, memang

43 Shoemaker dan Reese, Mediating The Message, 110. 44 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media, 65.

45 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media, 197.

Page 42: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

27

benar bahwa audiens harus dipuaskan lewat materi media, kalau

tidak mereka tidak akan membeli produk tersebut. Namun, hal ini

merupakan persoalan terpisah dari fakta bahwa para produser

(redaktur) tidak benar-benar bertanggung jawab kepada audiens

bagi materi yang mereka buat. Selain itu, audiens pun tidak

memiliki akses kepada media.46

B. Teori Analisis Wacana Model Teun Van Dijk

Pengertian analisis wacana terdiri dari dua kata, yaitu analisis

dan wacana. Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa, penjelasan

sesudah dikaji sebaik- baiknya, penguraian suatu pokok atas

berbagai bagian, serta penguraian karya sastra atau unsur-

unsurnya untuk memahami pertalian antar unsur tersebut.47

Secara etimologi istilah wacana berasal dari bahasa Sansekerta

wac/wak/uak yang memiliki arti „berkata‟ atau “berucap”.

Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana.

Kata „ana‟ yang berada di belakang adalah bentuk sufiks

(akhiran) yang bermakna „membendakan‟ (nominalisasi).

Dengan demikian, kata wacana dapat dikatakan sebagai perkataan

atau tuturan.48

Namun, istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh

46 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media, 198. 47 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, Cet.Ke-1 1988),h.32

48 Deddy Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode Aplikasi, dan

Prinsip-Prinsip Analisis Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h.3

Page 43: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

28

para ahli linguis (ahli bahasa) di Indonesia sebagai terjemahan

dari istilah bahasa Inggris, discourse”. Kata deiscourse sendiri

berasal dari bahasa Latin, discursus (lari ke sana lari ke

mari). Kata ini diturunkan dari kata “dis” (dan/ dalam arah

yang berbeda-beda) dan kata currere (lari).49

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga

makna dari istilah wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan

tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan

satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap yang

realisasinya pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,

buku, dan artikel.50 Definisi klasik wacana berasal dari asumsi-

asumsi formalis (dalam istilah Hymes 1974b, “struktural”),

mereka berpendapat bahwa wacana adalah “bahasa di atas

kalimat atau di atas klausa” (Stubbs 1983:1).51

Van Dijk (1985:4) mengamati bahwa karakteristik deskripsi

struktural wacana pada beberapa perbedaan unit, kategori

bentuk sistematik atau hubungan-hubungan yang berbeda.

Lanjutnya, menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak

cukup hanya atas dasar dimensi teks semata, karena teks

tersebut merupakan hasil praktik produksi yang harus diamati

juga.

49 Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana,

(Yogyakarta: Kanisius, 1993), h.3

50 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, Edisi Ke-3 2002), h.1709

51 Deborah Schiffrin, Ancangan Kajian Wacana, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007), h.28

Page 44: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

29

Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah

bangunan teoritis yang abstrak (the abstract theoritical construct)

dengan begitu wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan

wacana adalah teks.52

Secara ringkas atau sederhana, teori wacana mencoba

menjelaskan terjadinya sebuah peristiwa seperti terbentuknya

sebuah kalimat atau pernyataan. Wacana sebagai upaya untuk

mengungkap makna yang tersirat dari subjek yang

mengungkapkan pernyataan tersebut. Caranya, adalah dengan

meletakkan posisi pada si pembicara dengan mengikuti struktur

makna dari pembicara tersebut.

Jika dicoba untuk merumuskan, analisis wacana adalah studi

tentang struktur pesan dalam komunikasi. Dalam pandangan

Littlejohn, bahwa menulis dan bahkan bentuk-bentuk non verbal

dapat dianggap wacana. Menurutnya, terdapat beberapa untai

analisis wacana, bersama-sama menggunakan seperangkat

perhatian (Littlejohn: 1996).

Pertama,seluruhnya mengenai cara-cara wacana disusun,

prinsip yang digunakan oleh komunikator untuk menghasilkan

dan memahami percakapan atau tipe-tipe pesan lainnya.

Kedua, wacana dipandang sebaga aksi yakni cara melakukan

segala hal, biasanya dengan kata-kata. Ahli analisis wacana

berasumsi bahwa pengguna bahasa mengetahui bukan hanya

aturan-aturan tata bahasa kalimat, namun juga aturan-aturan

52 Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian, (Malang: Bayu

Media, 2004), h. 4

Page 45: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

30

untuk menggunakan unit-unit lebih besar dalam menyelesaikan

tujuan- tujuan pragmatik dalam situasi sosial.

Ketiga, analisis wacana adalah suatu pencarian prinsip-prinsip

digunakan oleh komunikator aktual dari perspektif mereka ia

tidak memerdulikan ciri atau sifat psikolog tersembunyi atau

fungsi otak, namun terhadap problema percakapan sehari-hari

yang kita kelola dan kita pecahkan.53

Sthepen W. Littlejohn lebih mengarahkan wacana kepada

aturan-aturan tata bahasa yang hadir dalam proses berkomunikasi.

Secara otomatis, lebih terarah kepada makna pesan yang

disampaikan oleh komunikator. Maka, tetap saja dalam penelitian

lebih terarah kepada tokoh van Dijk, lebih memaksudkan bahwa

analisis wacana sebagai suatu analisis membongkar maksud-

maksud dan makna-makna tertentu.

Dalam buku “Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks

Media” karangan Eriyanto, di dalamnya terdapat para tokoh

mengembangkan analisis wacana. Tokoh-tokoh terkenal dan

dikemukakan oleh Eriyanto tersebut, di antaranya Roger Fowler

dkk (1979), Norman Fairclough (1998) yaitu mengenai wacana

tentang ideologi, Sara Mills (1992) menitikberatkan perhatian

kepada wacana mengenai feminisme, Theo van Leeuwen (1986)

adalah analisis diperuntukkan untuk mendeteksi dan meneliti

bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan

posisinya dalam suatu wacana.

53 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Semiotik, dan Analisis Framing, h. 48-49

Page 46: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

31

Dari banyaknya tokoh yang mengembangkan analisis

wacana, model van Dijk- lah yang paling sering dipakai dalam

berbagai penelitian teks media. Meski penelitian-penelitian

wacana yang sering diteliti oleh van Dijk adalah mengenai

rasialisme namun tidak menutupkemungkinan terhadap objek

penelitian atau teks berita lainnya untuk diteliti Jika penelitian

dalam tesis ini memakai tokoh Teun A. van Dijk, maka harus

diketahui terminologi analisis wacana dari van Dijk itu sendiri,

yang dikutip dari buku “Aims of Critical Discourse Analysis.”

Critical Discourse Analysis (CDA) has become the general

label for a study of text and talk, emerging from critical

linguistics, critical semiotics and in general from socio-

politically conscious and oppositional way of investigating

language, discourse and communication. As is the case many

fields, approaches, and subdisciplines in language and

discourse studies, however, it is not easy precisely delimit the

special principles, practices, aims, theories or methods of

CDA.54

Atau terminologi lainnya, yang terdapat dalam buku

“Critical Discourse Analysis” dalam pembahasan mengenai

“What is discouse?” yaitu: Discourse analysis are tic, “ked to

define the concept of discourse”. Such a definition would have

to consist of the whole discipline of discourse studies, in the

same of way as linguistic provide many deminitions of the

definition of languages. In the may view, it hardly makes to

54 Teun van Dijk, Aims of Critical Discours e Analysis, (Japan

Discourse, 1995) Vol. 1, hal.17

Page 47: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

32

define fundamental notions such as discourse, languange,

cognition, interaction, power, or society. To understand these

notions, we need whole theories or discipline of the objects or

phenomena we are dealing with. Thus, discourse is a

multidimentional social phenomenon. It is at the same tune in

linguistic (verbal gramatical), object (meaningful sequences of

word or sentences), an action (as an assertion or a threat), a form

of social interaction (like conversation), a social practice (such

as a lecture), a mental representation (a meening, a mental

model, an opinion, knowledge), an interactional communicative

event or activity (like a parliementary debate), a cultural product

(like a telenovela), or even an economic commodity that is being

sold and bought (like a novel). In other words, a more or

less complete “definition” of the notion of discourse would

involve many dimentions of consists of many other

fundamental notions that need definition, that is, theory, such as

meaning, interaction, and cognition. 55

Studi wacana ini berasal dari analisis linguistik kritis.

Merambah kepada ilmu sosial lainnya, seperti analisis semiotik

kritis, bahasa, wacana, komunikasi, dan ilmu sosial lainnya.

Meski awalnya berasal dari bahasan wacana linguistik, tapi tidak

menutup kesempatan kepada ilmu sosial lainnya untuk diteliti.

Van Dijk sendiri menyatakan dalam buku karangannya,

Critical Discourse Analysis (CDA) bahwa ia lebih menyukai

55 Teun van Dijk, Critical Discourse Studies: A Sociocognitive

Approach, (London: Sage, 2002), h. 66-67

Page 48: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

33

untuk berbicara mengenai Critical Discourse Studies (CDS)

karena batasannya lebih umum, tidak hanya meliputi analisis

kritis tapi juga teori kritis seperti penerapan kritis. Namun,

dalam penelitian ini lebih tertuju kepada paradigma

konstruktivis, bukan paradigma kritis atau Critical Discourse

Analysis (CDA). Pengertian CDA dan wacana di atas hanya

untuk menggambarkan apa itu wacana menurut tokoh van

Dijk sendiri.

Van Dijk juga memfokuskan kajiannya pada peranan

strategis wacana dalam proses distribusi dan reproduksi

pengaruh hegemoni atau kekuasaan tertentu. Salah satu

elemen penting dalam proses analisa terhadap relasi

kekuasaan atau hegemoni dengan wacana adalah pola-pola

akses terhadap wacana publik yang tertuju pada kelompok-

kelompok masyarakat.

Secara teoritis bisa dikatakan, supaya relasi antara

suatu hegemoni dengan wacana bisa terlihat dengan jelas,

maka kita membutuhkan hubungan kognitif dari bentuk-

bentuk masyarakat, ilmu pengetahuan, ideologi dan beragam

representasi sosial lain yang terkait dengan pola pikir sosial,

hal ini juga mengaitkan individu dengan masyarakat serta

struktur sosial mikro dengan makro.56

Menurut van Dijk, analisis wacana memiliki tujuan

ganda: sebuah teoritis sistematis dan deskriptif yaitu struktur

56 Teun Van Djik,. Discourse and Society: Vol 4 (2). (London:

Newbury Park and New Delhi: Sage, 1993), h. 249

Page 49: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

34

dan strategi di berbagai tingkatan dan wacana lisan tertulis,

dilihat baik sebagai objek tekstual dan sebagai bentuk praktek

sosial budaya, antar tindakan dan hubungan. Sifat teks ini

berbicara dengan yang relevan pada struktur kognitif, sosial,

budaya, dan sejarah konteks. Singkatnya, studi analisis teks

dalam konteks. Momentum penting dari pendekatan tersebut

terletak pada fokus khusus yang terkait pada isu sosial-

politik, dan terutama membuat eksplisit cara penyalahgunaan

kekuasaan kelompok dominan dan mengakibatkan

ketidaksetaraan, legitimasi, atau ditantang dalam dan dengan

wacana.57

Model yang dipakai van Dijk ini kerap disebut sebagai

“kognisi sosial.”. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari

pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk

menjelaskan struktur dan proses terbentuknya teks.58 Wacana

digambarkan mempunyai tiga dimensi yaitu teks, kognisi

sosial dan konteks sosial. Inti analisis van Dijk adalah

menggabungkan ketiga dimensi tersebut dalam satu kesatuan

analisis. Dalam dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana

struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk

menegaskan suatu tema tertentu.

57 Teun Van Dijk, Menganalisis Rasisme Melalui Analisis Wacana

Melalui Beberapa Metodologi Reflektif, artikel diakses pada 15 Oktober 2010

dari http://www.discourse.com 58 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Semiotik, dan Analisis Framing, h. 73

Page 50: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

35

Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi

teks berita yang melibatkan kognisi individu penulis.

Sementara itu aspek konteks sosial mempelajari bangunan

wacana yang berkembang dalam masyarakat mengenai suatu

masalah.59 Dapat digambar seperti di bawah ini:

59 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Ananlisis Teks Media, h. 224

Page 51: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

36

1. Kerangka Analisis Van Dijk

A. Analisis Teks

Van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat

digunakan, untuk melihat suatu wacana yang terdiri dari

berbagai tingkatan atau struktur dari teks. Van Dijk

membaginya kepada tiga tingkatan, yaitu, Pertama, struktur

makro adalah makna global suatu teks yang dapat diamati dari

topik atau tema yang diangkat dari sebuah teks.

Kedua, superstruktur yaitu kerangka suatu teks bagaimana

struktur dan elemen wacana disusun dalam teks secara utuh,

seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan.

Ketiga, Struktur Mikro, yakni makna lokal dari suatu teks

dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya dipakai oleh

teks. Sedangkan struktur atau elemen dikemukakan oleh Van

Dijk dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 52: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

37

Berbagai elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling

berhubungan dan mendukung antara lainnya. Untuk memperoleh

gambaran dari elemen-elemen harus diamati tersebut, berikut

adalah penjelasan singkatnya, yaitu:

a) Tematik (Tema Atau Topik)

Elemen ini menunjuk epada gambaran umum dari teks,

disebut juga sebagai gagasan inti atau ringkasan. Topik

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan

dalam pemberitaannya. Topik menunjukkan konsep yang

dominan, sentral, dan yang paling penting dalam sebuah berita.

b) Skematik (Skema atau Alur)

Teks umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur menunjukkan bagian-bagian

dalam teks yang disusun dan diurutkan hingga membentuk

kesatuan arti.

c) Semantik (Latar, Detail, Maksud, Pranggapan,

Nominalisasi)

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai

makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari

hubungan antarkalimat, hubungan antarproposisi, yang

membangun makna tertentu dari suatu teks. Analisis wacana

memusatkan perhatian pada dimensi teks, seperti makna yang

eksplisit maupun implisit.60

60 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 78

Page 53: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

38

Latar teks merupakan elemen yang berguna untuk

membongkar apa maksud yang ingin disampaikan oleh

wartawan. Latar peristiwa itu dipakai untuk menyediakan dasar

hendak ke mana makna teks itu dibawa.

Elemen detil berhubungan dengan kontrol informasi dari

yang ingin ditampilkan oleh wartawan. Detil ini adalah strategi

dari wartawan untuk menampilkan bagian mana yang harus

diungkapkan secara detil lengkap dan panjang, dan bagian mana

yang diuraikan dengan detil sedikit.

Detil hampir mirip dengan elemen maksud, kalau detil

itu mengekspresikan secara implisit sedangkan maksud yaitu

secara eksplisit atau jelas atas maksud pengungkapan informasi

dari wartawan. Kalau praanggapan (presuppotion) merupakan

pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna dari suatu

teks. Dengan cara menampilkan narasumber yang dapat

memberikan premis yang dipercaya kebenarannya.

d) Sintaksis (Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata Ganti)

Ramlan (Pateda 1994:85) mengatakan, “Sintaksis ialah

bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk

beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase…”61 Dalam sintaksis

terdapat koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Di mana,

keriga hal tersebut untuk memanipulasi politik dalam

menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan secara negatif,

dengan cara penggunaan sintaksis (kalimat).

61 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h.80

Page 54: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

39

e) Stilistik (Leksikon)

Elemen ini menandakan bagaimana seseorang

melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata

yang tersedia. Seperti kata “meninggal” yang memiliki kata

lain seperti wafat, mati, dan lain-lain.

f) Retoris (Grafis, Metafora, Ekspresi)

Retoris mempunyai daya persuasif, dan berhubungan

dengan bagaimana pesan ini ingin disampaikan kepada

khalayak. Grafis, penggunaan kata-kata yang metafora, serta

ekspresi dalam teks tertulis adalah untuk menyakinkan kepada

pembaca atas peristiwa yang dikonstruksi oleh wartawan.

B. Dimensi Kognisi Sosial

Dalam kerangka analisis van Dijk, pentinya kognisi

sosial yaitu kesadaran mental wartawan yang membentuk teks

tersebut. Karena, setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat

kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu

atas suatu peristiwa. Di sini, wartawan tidak dianggap sebagai

individu yang netral tapi individu yang memiliki beragam nilai,

pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapatkan dari

kehidupannya.

Peristiwa dipahami berdasarkan skema atau model. Skema

dikonseptualisasikan sebagai struktur mental di mana tercakup

cara pandang terhadap manusia, peranan sosial dan peristiwa.

Ada beberapa skema/model yang dapat digunakan dalam

Page 55: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

40

analisis kognisi sosial penulis, digambarkan sebagai berikut:62

C. Dimensi Konteks Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk ini adalah konteks

sosial, yaitu bagaimana wacana komunikasi diproduksi dalam

masyarakat. Titik pentingnya adalah untuk menunjukkan

bagaimana makna dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi

lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut van Dijk, ada dua

poin yang penting, yakni praktik kekuasaan (power) dan akses

(access).

Praktik kekuasaan didefinisikan sebagai kepemilikan oleh

suatu kelompok atau anggota untuk mengontrol kelompok atau

62 Eriyanto, Analisis Wacana:Pengantar Analisis Teks Media, h. 262

Page 56: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

41

anggota lainnya. Hal ini disebut dengan dominasi, karena praktik

seperti ini dapat memengaruhi di mana letak atau konteks sosial

dari pemberitaan tersebut.

Kedua, akses dalam mempengaruhi wacana. Akses ini

maksudnya adalah bagaimana kaum mayoritas memiliki akses

lebih besar dibandingkan kaum minoritas. Makanya, kaum

mayoritas lebih punya akses kepada media dalam memengaruhi

wacana.

B. Kajian Pustaka

1. Ulama Dan Pemerintahan Dalam Konsep Islam

Kata ulama merupakan bentuk jamak dari kata tunggal

(mufrad) yakni alim yang berarti orang berilmu atau orang

berpegetahuan.63 Kata ini berasal dari akar kata alima ya lamu

ilman. Kata alim bermakna suatu pengaruh/bekas atau

kemuliaan yang membedakannya dengan yang lainnya, adapun

kata ulama dipahami sebagai orang yang memadukan

pengetahuannya dengan pengalamannya.64

Kata alim adalah kata benda dari kata kerja alima yang

artinya “mengerti atau mengetahui”. Di Indonesia, kata Ulama

yang menjadi kata jama‟ alim, umumnya dapat diartikan

sebagai “orang berilmu”.65 Ulama adalah orang-orang yang

63 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, ( Jakarta: Yayasan

Penyelenggara Penerjemah Penafsir al-Qur‟an, 1973) h. 278. 64 Muhammad Ibn Mukrim Ibn Manzur al-Afriqi, Lisan al-„Arab

(Cet. I; Bairut: Daar Sadir, t.th.). Jilid 12 h. 416 65 Muhtarom, Reproduksi Ulama di Era Globalisasi (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005), hal. 12.

Page 57: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

42

mampu menganalisis fenomena alam untuk kepentingan hidup

dunia dan akhirat serta takut ancaman Allah jika terjerumus

kedalam kenistaan. Orang yang maksiat hakikatnya bukan

ulama.66

Ketika menjelaskan QS. Fathir ayat 28, Rusydi al-

Badrawi menegaskan bahwa ulama adalah orang yang paling

takut kepada Allah, karena intensnya studi mereka terhadap

alam, sehingga sampai pada hakikat yang membuat akal

terkagum, lalu mereka meyakini bahwa alam ini pastilah ada

Pencipta Yang Mahabijaksana dan Maha Mengetahui.67 Dalam

kitabnya Fi Dzilal al-Qur‟an, Sayid Quthub menjelaskan bahwa

ulama adalah mereka yang merenungkan alam yang

menakjubkan. Dari sini, mereka mengenal Allah dengan

ma‟rifah hakiki, mereka mengenal Allah melalui hasil ciptaan-

Nya, mereka menjangkau-Nya melalui dampak kekuasaan-Nya.

Mereka merasakan hakikat keagungan Allah dengan melihat

hakikat penciptaan-Nya. Dari sini, mereka khasyyah kepada

Allah dengan sebenar khasyyah, mereka bertakwa kepada Allah

dengan sebenar takwa, mereka menyembah Allah dengan

sebenar penyembahan.68

Wahbah az-Zuhaili, ketika menafsirkan QS. Fathir; 28

dalam kitabnya al-Tafsir al-Munir fi al-„Aqidah wa asy-

66 Badaruddin Hsukby, Dilema Ulama Dalam Perubahan Zaman

(Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hal. 45-56. 67 Al-Badrawi, Rusydi. Qashash al-Anbiya‟ wa at-Tarikh (juz VII):

Khatim al-Anbiya‟ Muhammad Shallahu `Alaihi wa Sallam. tp. 2004 68 Sayyid Quthb,Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, jil. 9 (Bairut: Darusy

Syuruq, 1992), h. 363

Page 58: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

43

Syari‟ah wa al-Manhaj menjelaskan bahwa ulama adalah orang

alim dalam ilmu alam, ilmu kehidupan, dan rahasia-rahasia

alam. Sesungguhnya orang yang alim tentang alam dan

rinciannya, alim tentang sifat Allah dan perbuatan-Nya,

merekalah yang takut pada kekuasaan-Nya. Siapa yang

mengetahui bahwa Allah Mahakuasa, dia akan yakin pada siksa-

Nya jika melaksanakan kemaksiatan. Siapa yang tidak memiliki

khasyyah, bukanlah orang ulama. Dari sini, orang ulama derajat

orang alim lebih tinggi dari „abid (ahli ibadah), karena Allah

menjelaskan bahwa kemuliaan tergantung ketakwaan, dan

ketakwaan tergantung pada ilmu pengetahuan. Menurut Quraish

Shihab, bahwa mereka yang memiliki pengetahuan tentang

fenomena alam dan sosial dinamai sebagai ulama. Hanya saja,

pengetahuan tersebut menghasilkan khasyyah.

Quraish Shihab melanjutkan bahwa QS. Fathir 28, ini

berbicara tentang fenomena alam dan sosial. Ini berarti para

ilmuwan sosial dan alam dituntut agar mewarnai ilmu mereka

dengan nilai spiritual dan dalam penerapannya selalu

mengindahkan nilai-nilai spiritual tersebut.69 Oleh karena itu,

ulama tidak hanya terbatas kepada orang yang hafal al-Qur'an,

hadits, sering khotbah dan berceramah menyampaikan pesa-

pesan keagamaan, Akan tetapi, seorang ilmuwan misalnya pakar

fisika juga bisa disebut ulama, asalkan kajiannya dalam rangka

menemukan kabesaran Tuhan. Seorang ahli biologi, ahli

astronomi, ahli geologi dan semua yang bergelut dalam

69 M. Quraish shihab. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan

Keserasian al-Qur‟an. Vol. 11,(Jakarta: Lentera Hati, 2012), h.467

Page 59: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

44

lapangan ilmu pengetahuan, semuanya berhak disebut ulama

asalkan kajiannya dalam rangka menemukan kebesaran Allah

swt dan membawanya kepada rasa takut kepada-Nya.

Selain itu Istilah ulama dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia diartikan sebagai orang yang ahli dalam hal agama

atau dalam pengetahuan agama Islam.70 Definisi ulama dalam

Ensiklopedi Islam adalah orang yang tahu atau yang memiliki

pengetahuan ilmu agama dan ilmu pengetahuan kealaman yang

dengan pengetahuannya tersebut memiliki rasa takut dan tunduk

kepada Allah swt.71

Sementara itu M. Dawam Rahardjo melalui karyanya

ensiklopedi alQur‟an menagatakan bahwa bentuk kata jadian

yang bermula dari huruf „ain, lam, dan mim disebut tidak

kurang dari 744 kali. Untuk menyebutnya seccara terperinci,

kata- kata itu disebut dalam bentuk dan frekuensi sebagai

berikut: alima (35), ya’lamu (215), I‟lam (31), yu‟lamu (1), ilm

(105), alim (18), ma’lum (13), alamin (73), alam (3), a‟lam (49),

alim atau ulama (163), allam (4), allama (12), yu’allimu (16),

ulima (3), mu’allam (1), atau ta’allama (2). Dari kata jadian

tersebut kemudian menimbulkan berbagai macam arti seperti

mengetahui, pengetahuan, orang berpengetahuan, tahu, yang

terpelajar, paling mengetahui, memahami, mengetahui segala

sesuatu, lebih tahu, sangat tahu, cerdik, megaar, belajar, orang

70 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonsia, cet.

3, h. 985. 71 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, ( Jakarta:

PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993), h. 120.

Page 60: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

45

yang menerima pelajaran, mempelajari, alamat atau tanda,

segala yang dapat diketahui, dan lain- lain.72 Dalam konteks ke-

Indonesiaan, istilah ulama juga memiliki beragam penyebutan

pada tiap masing- masing daerah misalnya daerah Jawa

menggunakan sebutan Kyai, Ajengan (Sunda), Tengku (Aceh),

Syeikh (SumatraUtara/Tapanuli), Tuan Guru (Nusa Tenggara

dan Kalimantan), dan lain- lain.73

Apabila kata ulama dihubungkan dengan perkatan yang

lain, maka artinya hanya mengandung arti sebatas dalam

hubungannya itu. Semisal untuk orang yang ahli dalam ilmu

fiqih, disebut dengan ulama fiqih, orang ahli dalam ilmu hadis

disebut dengan ulama hadis, orang yang ahli dalm ilmu tafsir

disebut dengan ulama tafsir. Ada juga ulama kalam, ulama,

bahasa, dan sebutan lainnya yang sesuai dengan bidang dan

keahliannya.

Secara bahasa yang telah berlaku dimasa sekarang ini,

khususnya di Indonesia misalnya. Istilah ulama atau juga disebut

dengan alim ulama diartikan sebagai orang yang ahli dan paham

tentang agama Islam, yakni orang yang telah mendalam ilmunya

serta pengetahuannya seputar agama Islam. Menguasai berbagai

cabang keilmuan tentang agama islam seprti, ilmu tafsir, ilmu

ahdis, ilmu kalam, ilmu bahasa beserta ilmu- ilmu alatnya yaitu

nahwu, sharaf, ma‟ani, bayan, balaghah, dan lain- lainnya. Atau

72 M. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi al-Qur‟an;Tafsir Sosial

Berdasrakan Konsep- Konsep Kunci, (Jakarta:Paraadina, 1996) , h. 531- 532. 73 Djohan Efendi, Ulama Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid

17 (Jakarta:Cipta Adi Pustaka, 1991),

Page 61: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

46

dengan kata lain, orang yang memahami secara mendalam

tentang agama Islam dalam aqidah, mu‟amalah, syari‟ah serta

akhlak.74

Betapapun semakin sempitnya pengertian ulama dari

dahulu sampai sekarang, namun ciri khasnya tetap tidak

dilepaskan, yaitu ilmu pengetahuan yang dimilikinya itu

diajarkan dalam rangka khasyah (adanya rasa takut) kepada

Allah swt. Oleh karena itu, seorang ulama harus orang yang

Islam. Seseorang yang baru belajar atau baru memiliki ilmu

keagamaan(Islam) seperti para ahli ketimuran ( orientalis ), tidak

bisa dikatakan sebagai seorang ulama.75

Dengan demikian melekatnya term keulamaan pada diri

seseorang bukan terjadi secara proses formal, tetapi melalui

proses yang panjang didalam masyarakat itu sendiri dimana

unsur- unsur keulamaan pada seseorang yang berupa integritas,

kualitas keilmuan, kredibilitas kesalehan moral dan tanggung

jawab sosialnya sebagai ulama akan dibuktikan. Karena

keulamaan seseorang tidak akan termanifestasi secara nyata jika

tidak dibarengi dengan penampakan sifat- sifat pribadi yang

pantas mereka miliki.76

Dari beberapa penjelasan mufassir dan para pakar ahli

yang telah penulis paparkan di atas, maka menurut hemat

74 Umar Hasyim, Mencari Ulama Pewaris Nabi;Selayang Pandang

Sejarah Para Ulama, cet. 2, ( Suarabya: PT. Bina ILmu, 1983), h. 15. 75 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT.

Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. 1, 1993), h, 121. 76 M. Dawam Rahardjo, intelektual Integensia dan Prilaku Politik

Bangsa;Risalah Cendikiawan Muslim, (Bandung:Mizan, 1993), h. 196.

Page 62: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

47

penulis bahwa ulama yang dimaksudkan oleh al-Qur‟an adalah

orang yang berilmu dan mempunyai kekuatan intelektual dan

spritual tinggi, terutama ilmu- ilmu yang terkait dengan

pemahaman al-Qur‟an dan as-sunnah. Sehingga mereka dapat

mengetahui segala sesuatu yang ada di alam sekitarnya sebagai

ciptaan Allah swt. yang berguna dan tidak ada yang sia- sia.

Dan semuanya itu menjadikan mereka memiliki rasa

takut (khasyyah) dan selalu menghadirkan Penciptanya, setiap

kali menemukan pengetahuan. Dan semua itu wujudkan dalam

bentuk ketundukan dan pengabdian yang semata-mata hanya

kepada Allah. Sedangkan orang yang memiliki keilmuan dalam

bidang agama maupun kealaman dan ia tidak memiliki rasa

takut kepada Allah akan tanggungjawabnya sebagai hamba yang

berilmu yang telah diberikan oleh Allah berupa kelebihan

intelektual maka bukan termasuk dalam kategori ulama yang

dimaksud dalam al-Quran.

Ulama merupakan pengalih fungsi ke-Nabi-an. Setiap

ulama harus mampu meneruskan misi para Nabi kepada seluruh

masyarakat, dalam keadaan sangat sulit sekalipun. Umat

menegakkan Islam pada setiap sisi kehidupan serta menuntut

peran aktif dengan perjuangan, kesabaran, keihklasan, dan sikap

tawakal. Dengan demikian, umat Islam dapat mengamalkan nilai

keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Tanggung Jawab ulama

yang dilaksanakan dengan baik akan berdampak positif bagi

kehidupan umat. Akan tumbuh semangat pembelaan terhadap

Islam. Fenomena keterlibatan ulama dalam politik terlihat dalam

Page 63: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

48

proses Pilpres 2019, di mana KH.Ma’ruf Amin mencalonkan

Wakil Presiden. Ulama terlibat dalam kemenangan kandidat

nomor urut 1 yaitu Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin secara

resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Ada beberapa aspek yang membentuk peran kepemimpinan

ulama dalam hubungannya dengan sosial-politik terkait dengan

fungsinya sebagai bagian dari civil society; Pertama, yaitu aspek

intelektualitas. Ulama tentu mempunyai kelebihan pengetahuan

keagamaan. Kedua, aspek fungsional, yaitu berkaitan dengan

peran konkret ditengah-tengah masyarakat. Ketiga, aspek status

sosial, dimana ulama ditengah-tengah masyarakat memiliki

status sosial yang tinggi. Keempat, aspek kekerabatan, dimana

ulama mampu menjalin hubungan antar kelompok ditengah-

tengah masyarakat. Dari keempat hal inilah faktor

kepemimpinan ulama terbentuk, yang pada akhirnya ulama

menjadi sosok digugu dan ditiru.77

Menurut Hasan al-Banna sebagaimana dikutip oleh

Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, pemerintahan Islam adalah

pemerintah terdiri dari pejabat-pejabat pemerintah yang

beragama Islam, melaksanakan kewajibankewajiban agama

Islam dan tidak melakukan maksiat secara terang-terangan,

melaksanakan hukum-hukum dan ajaran-ajaran agama Islam.78

77 Ahmad fajri, Ulama dan Politik (Tanggerang: Kenanga Pustaka

Indonesia 2015) hal. 31.

78 Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Fiqih Politik Hasan al-Banna,

Terj. Odie alFaeda, Solo: Media Insani, 2003, hlm. 39

Page 64: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

49

Sistem pemerintahan yang pernah dipraktikkan dalam

Islam sangat terkait dengan kondisi konstektual yang dialami oleh

masing-masing-umat. Dalam rentang waktu yang sangat panjang

sejak abad ke-7 Masehi hingga sekarang, umat Islam pernah

mempraktekkan beberapa sistem pemerintahan yang meliputi

sistem pemerintahan khilafah (khilafah berdasarkan syura dan

khilafah monarki), imamah, monarki dan demokrasi.

Khilafah adalah pemerintahan Islam yang tidak dibatasi

oleh teritorial, sehingga kekhalifahan Islam meliputi berbagai

suku dan bangsa. Ikatan yang mempersatukan kekhalifahan

adalah Islam sebagai agama. Pada intinya, khilafah merupakan

kepemimpinan umum yang mengurusi agama dan kenegaraan

sebagai wakil dari Nabi Saw. Dalam bahasa Ibn Khaldun,

kekhalifahan adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum

muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariat

Islam dan memikul da'wah Islam ke seluruh dunia. Menegakkan

khilafah adalah kewajiban bagi semua kaum muslimin di seluruh

penjuru dunia. Menjalankan kewajiban yang demikian itu, sama

dengan menjalankan kewajiban yang diwajibkan Allah atas semua

kaum muslimin. Melalaikan berdirinya kekhalifahan merupakan

maksiat (kedurhakaan) yang disiksa Allah dengan siksaan yang

paling pedih.79

Berdasarkan ijma' sahabat, wajib hukumnya mendirikan

kekhalifahan. Setelah Rasulullah wafat, mereka bersepakat

79 Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah Doktrin dan

Pemikiran Politik Islam, Jakarta: Erlangga, 2008, hlm. 204-205.

Page 65: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

50

untuk mendirikan kekhalifahan bagi Abu Bakar, kemudian

Umar, Usman, dan Ali, sesudah masing-masing dari ketiganya

wafat. Para sahabat telah bersepakat sepanjang hidup mereka

atas kewajiban mendirikan kekhalifahan, meski mereka berbeda

pendapat tentang orang yang akan dipilih sebagai khalifah, tetap

mereka tidak berbeda pendapat secara mutlak mengenai

berdirinya kekhalifahan. Oleh karena itu, kekhalifahan

(khilafah) adalah penegak agama dan sebagai pengatur soal-soal

duniawi dipandang dari segi agama. Jabatan ini merupakan

pengganti Nabi Muhammad Saw, dengan tugas yang sama,

yakni mempertahankan agama dan menjalankan kepemimpinan

dunia. Lembaga ini disebut khilafah (kekhalifahan). Orang yang

menjalankan tugas itu disebut khalifah.

Tentang penamaan khalifah masih sering muncul

pertentangan. Sebagian orang membolehkannya, berdasarkan

kekhalifahan universal yang diperuntukkan seluruh anak Adam,

yang dikandung dalam firman Allah: "Sesungguhnya Dia

menciptakan mereka sebagai khalifah-khalifah". Jumhur ulama

melarang memberi nama demikian, karena menurut mereka ayat

tersebut tidak bermaksud begitu. Lagi pula, Abu Bakar menolak

ketika beliau dipanggil dengan nama tersebut. "Saya bukan

khalifah Allah, tapi khalifah Rasulullah.80

Maka pemerintahan yang dimaksud yaitu pemerintahan

dalam perspektif Islam yang tentunya pembahasan dengan

menengok pemerintahan di masa Nabi Muhammad Saw (negara

80 Ibid., hlm. 206

Page 66: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

51

Madinah). Sehubungan dengan itu, menurut Mohammed S. Elwa

bahwa siapa saja terlibat dalam sebuah riset tentang prinsip-

prinsip sistem politik Islam dan sejarahnya, maka harus menerima

kenyataan bahwa Rasulullah Saw adalah yang pertama kali

membentuk pemerintahan Islam sesudah hijrah dari Mekkah ke

Madinah.81

Menurut Hasan al-Banna, Islam menganggap pemerintahan

sebagai salah satu dasar sistem sosial yang dibuat untuk manusia.

Islam tidak menghendaki kekacauan atau anarkis dan tidak

membiarkan satu jamaah tanpa Imam (pemimpin). Jadi orang

yang menganggap bahwa Islam tidak memberi penjelasan tentang

politik atau politik bukan bidang pembahasannya, maka ia

mengkhianati dirinya dan juga mengkhianati Islam.82

Sebagaimana diketahui bahwa masa kenabian adalah masa

yang pertama dari sejarah Islam, dan semenjak Rasulullah

memulai dakwahnya sampai beliau wafat yang dinamakan masa

itu dengan masa kenabian atau masa wahyu, mengingat ciri-ciri

yang membedakannya dari masa-masa yang lain, adalah masa

yang ideal, yang di masa itulah puncak berwujudnya keagungan

Islam. Masa kenabian itu, terbagi kepada dua periode yang

dipisahkan oleh hijrah. Pada itu tidak ada di antara kedua fase itu

perbedaan yang tegas bahkan periode yang pertama, adalah

sebagai perintis jalan bagi yang kedua. Di dalam periode yang

81 Mohammed S. Elwa, Sistem Politik dalam Pemerintahan Islam,

Terj. Anshori Thayib, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983, hlm. 19 82 Hasan al-Banna, Majmu'ah Rasa'il al-Imam Syahid Hasan al-

Banna, alih bahasa, Su'adi Sa'ad, "Konsep Pembaruan Masyarakat Islam",

Jakarta: Media Da'wah, 1986, hlm. 374-375.

Page 67: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

52

pertama, timbullah benih masyarakat Islam dan dalam periode

inilah ditetapkan dasar-dasar Islam yang pokok.

Dalam periode yang kedua, disempurnakan pembentukan

masyarakat Islam serta dijelaskan sesuatu yang tadinya

dikemukakan secara ringkas (global) dan disempurnakan

perundang-undangan dan tata aturan dengan melahirkan prinsip-

prinsip baru, serta menerapkan prinsip-prinsip itu ke dalam

kenyataan. Dalam periode inilah nampak masyarakat Islam dalam

bentuk kemasyarakatan sebagai satu kesatuan yang bergerak

menuju kepada satu tujuan.83

Dari segi tinjauan politik, sejarah lebih memperhatikan

periode yang kedua, karena jamaah Islamiyah pada waktu itu

telah memperoleh kedaulatannya yang sempurna dan

kemerdekaan yang penuh serta prinsip prinsipnya mulai

diterapkan ke dalam alam kenyataan. Pada periode ini dapat

dikatakan dalam tinjauan sejarah, adalah masa pembentukan dasar

dan membangun dan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi

nilainya. Dari segi tafkir nazhary, maka masa ini (pada zaman

nabi Muhammad) membentuk daya gerak yang menghasilkan

teladan-teladan yang sempurna yang menjadi tumpuan pikiran

para ahli, dan membentuk pula titik perjumpaan bermacam aliran.

Walaupun satu sama lainnya menempuh jalan sendiri-sendiri.84

83 Hasbi Ash-Shiddieqy, Islam & Politik Bernegara, Semarang: PT.

Pustaka Rizki Putra, 2002, hlm. 3 84 Ibid., hlm. 3.

Page 68: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

53

Terbentuknya Negara Madinah, akibat dari perkembangan

penganut Islam yang menjelma menjadi kelompok sosial dan

memiliki kekuatan politik riil pada pasca periode Mekkah di

bawah pimpinan Nabi. Pada periode Mekkah pengikut beliau

yang jumlahnya relatif kecil belum menjadi suatu komunitas yang

mempunyai daerah kekuasaan dan berdaulat. Mereka merupakan

golongan minoritas yang lemah dan tertindas, sehingga tidak

mampu tampil menjadi kelompok sosial penekan terhadap

kelompok sosial mayoritas kota itu yang berada di bawah

kekuasaan aristokrat Quraisy, yang masyarakatnya homogen.

Tapi setelah di Madinah, posisi Nabi dan umatnya mengalami

perubahan besar, Di kota itu, mereka mempunyai kedudukan yang

baik dan segera merupakan umat yang kuat dan dapat berdiri

sendiri. Nabi sendiri menjadi kepala dalam masyarakat yang baru

dibentuk itu dan yang akhirnya merupakan suatu negara. Suatu

negara yang daerah kekuasaannya di akhir zaman nabi meliputi

seluruh Semenanjung Arabia. Dengan kata lain di Madinah Nabi

Muhammad bukan lagi hanya mempunyai sifat Rasul, tetapi juga

mempunyai sifat Kepala Negara.85

Praktik pemerintahan yang dilakukan Muhammad SAW

sebagai Kepala Negara tampak pada pelaksanaan tugas-tugas

yang tidak terpusat pada diri beliau. Dalam piagam Madinah

beliau diakui sebagai pemimpin tertinggi, yang berarti pemegang

kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tapi walaupun pada

masa itu orang belum mengenal teori pemisahan atau pembagian

85 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I,

Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 88-90.

Page 69: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

54

kekuasaan, namun dalam prakteknya beliau mendelegasikan

tugastugas eksekutif dan yudikatif kepada para sahabat yang

dianggap cakap dan mampu.86

Timbulnya berbagai masalah yang dihadapi dan

perkembangan wilayah kekuasaan menuntut adanya peta

pembagian tugas. Untuk pemerintahan di Madinah, Nabi

menunjuk beberapa sahabat sebagai pembantu beliau, sebagai

katib (sekretaris), sebagai amil (pengelola zakat) dan sebagai

qadhi (hakim). Untuk pemerintahan di daerah, Nabi mengangkat

seorang wali, seorang qadhi dan seorang 'amil untuk setiap daerah

atau propinsi.

Pada masa Rasulullah Negara Madinah terdiri dari

sejumlah propinsi, yaitu Madinah, Tayma, al-Janad, daerah Banu

Kindah, Mekkah, Najran, Yaman, Hadramaut, Oman dan Bahrain.

Masing-masing pejabat memiliki kewenangan sendiri dalam

melaksanakan tugasnya. Seorang qadhi diberi beberapa kebebasan

penuh dalam memutuskan setiap perkara, karena secara struktural

ia tidak berada di bawah wali. Ali bin Abi Thalib dan Muaz bin

Jabal adalah dua orang qadhi yang diangkat Nabi, yang bertugas

di dua propinsi berbeda. Nabi juga selalu menunjuk sahabat untuk

bertugas di Madinah bila beliau bertugas keluar, memimpin

pasukan misalnya. Demikian pula kedudukan beliau sebagai

panglima perang, beliau sering wakilkan kepada para sahabat.

Seperti dalam perang Muktah (8 H), beliau menunjuk Zaid bin

86 J. Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran Sejarah dan Pemikiran,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 97.

Page 70: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

55

Haritsah sebagai panglimanya. Beliau juga berpesan: Kalau Ziad

gugur, maka Ja'far bin Abi Thalib memegang pimpinan, dan kalau

Ja'far gugur, maka Abdullah bin Rawaha memegang pimpinan.87

Adapun pranata sosial di bidang ekonomi yang juga

menjadi bagian dari tugas kenegaraan, adalah usaha Nabi

Muhammad SAW mewujudkan keadilan dan kesejahteraan

sosial rakyat Madinah. Untuk tujuan ini beliau mengelola zakat,

infaq dan sadaqah yang berasal dari kaum muslimin, ghanimah

yaitu harta rampasan perang dan jizyah (pajak) yang berasal dari

warga negara non-muslim. Jizyah oleh kalangan juris muslim

disebut juga "pajak perlindungan" (protection tax). Sedangkan

praktek pemerintahan Nabi Muhammad di bidang hukum adalah

kedudukan beliau sebagai hakam untuk menyelesaikan

perselisihan yang timbul di kalangan masyarakat Madinah, dan

menetapkan hukuman terhadap pelanggar perjanjian.

Ketika kaum Yahudi melakukan pelanggaran sebanyak

tiga kali terhadap isi Piagam Madinah, dua kali beliau bertindak

sebagai hakamnya., dan sekali beliau wakilkan kepada sahabat

untuk melaksanakannya. Kedudukannya sebagai hakam dan tugas

ini pernah beliau wakilkan kepada sahabat, dan penunjukan Muaz

bin Jabal dan Ali bin Abi Thalib sebagai hakim, merupakan bukti

praktek pemerintahan Nabi di bidang pranata sosial hukum.

Dari sebagian contoh praktek pemerintahan yang

dilakukan oleh Muhammad SAW tersebut, tampak bahwa beliau

87 Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Terj. Ali

Audah, cet, ke-29, Jakarta: Litera Antar Nusa, 2003, hlm. 399-440.

Page 71: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

56

dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara dalam memerintah

Negara Madinah dapat dikatakan amat demokratis. Sekalipun

undang-undangnya berdasarkan wahyu Allah yang beliau

terima, dan Sunnah beliau termasuk Piagam Madinah. Beliau

tidak bertindak otoriter sekalipun itu sangat mungkin beliau

lakukan dan akan dipatuhi oleh umat Islam mengingat statusnya

sebagai Rasul Allah yang wajib ditaati.88

Dalam konteks itu beberapa ahli mengemukakan

pendapat yang berbeda mengenai bentuk dan corak Negara

Madinah tersebut di zaman Rasulullah. Ali Abd al-Raziq

berpendapat bahwa Nabi Muhammad tidak mempunyai

pemerintahan dan tidak pula membentuk kerajaan. Sebab beliau

hanya seorang Rasul sebagaimana Rasul-Rasul lain, dan bukan

sebagai seorang raja atau pembentuk negara. Pembentukan

pemerintahan tidak termasuk dalam tugas yang diwahyukan

kepada beliau. Walaupun kegiatankegiatan tersebut dapat

disebut kegiatan pemerintahan, namun bentuk pemerintahannya

sangat sederhana, dan kekuasaannya bersifat umum, mencakup

soal dunia dan akhirat.

Karena sebagai Rasul beliau harus mempunyai

kekuasaan yang lebih luas dari kekuasaan seorang raja terhadap

rakyatnya. Kepemimpinan beliau adalah kepemimpinan seorang

Rasul yang membawa ajaran baru, dan bukan kepemimpinan

88 J. Suyuthi Pulungan, op.cit., hlm. 98-99.

Page 72: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

57

seorang raja, dan kekuasaannya hanyalah kekuasaan seorang

Rasul, bukan kekuasaan seorang raja.89

Berbeda dari pendapat ini, Khuda Baks, penulis dari

Gerakan Aligarh India, menyatakan bahwa Nabi Muhammad

tidak hanya membawa agama baru, tetapi juga membentuk suatu

pemerintahan yang bercorak teokratis. yang puncaknya berdiri

seorang wakil Tuhan di muka bumi.

Pada umumnya, para ahli berpendapat, masyarakat yang

dibentuk oleh Nabi di Madinah itu adalah negara, dan beliau

sebagai kepala negaranya. Watt, seorang orientalis, menyatakan

masyarakat yang dibentuk oleh Nabi Muhammad di Madinah

bukan hanya masyarakat agama, tetapi juga masyarakat politik

sebagai pengejawantahan dari persekutuan suku-suku bangsa

Arab. Instansi persekutuan itu adalah rakyat Madinah dan Nabi

Muhammad sebagai pemimpinnya.

Sebab beliau disamping seorang Rasul juga adalah

Kepala Negara. Hitti juga berpendapat, terbentuknya masyarakat

keagamaan di Madinah yang bukan berdasarkan ikatan darah

membawa kepada terbentuknya Negara Madinah. Di atas

puncak negara ini berdiri Tuhan, dan Nabi Muhammad adalah

wakil Tuhan di muka bumi. Beliau disamping tugas

kerasulannya juga memiliki kekuasaan dunia seperti kepala

negara biasa.

89 Karen Armstrong, Muhammad Biografi Sang Nabi, Terj. Joko

Sudaryanto, Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2004, hlm. 250-280

Page 73: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

58

Dari Madinah teokrasi Islam tersebar ke seluruh Arabia

dan kemudian meliputi sebagian terbesar dari Asia Barat sampai

Afrika Utara. Dalam Negara Madinah itu memang ada dua

kedaulatan, yaitu kedaulatan Syariat Islam sebagai undang-

undang negara itu, dan kedaulatan umat. Syariat Islam sebagai

undang-undang di satu segi ia membatasi kekuasaan umat untuk

membuat undang-undang mengenai hukum sesuatu bila

penjelasan hukumnya sudah jelas dalam nash syariat.

Tapi di segi lain ia memberi hak kebebasan kepada umat

untuk menetapkan hukum suatu hal yang belum jelas hukumnya,

memerintahkan kepada umat agar memusyawarahkan setiap

urusan mereka, yaitu urusan yang belum jelas hukumnya dalam

nash syariat. Ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad sebagai

salah satu aktivitasnya yang menonjol di bidang pranata sosial

politik dalam memimpin negara Madinah. Jadi negara Madinah

itu adalah negara yang berdasarkan Syariat Islam, tapi ia memberi

hak bermusyawarah dan berijtihad kepada umat. Dengan

demikian corak Negara Madinah adalah negara berasaskan syariat

Islam, dan bersifat demokratis.90

Berdasarkan paparan di atas, dapatlah ditegaskan bahwa

praktek pemerintahan yang dilakukan Muhammad SAW sebagai

Kepala Negara tampak pada pelaksanaan tugas-tugas yang tidak

terpusat pada diri beliau. Dalam piagam Madinah beliau diakui

sebagai pemimpin tertinggi, yang berarti pemegang kekuasaan

legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tapi walaupun pada masa itu

90 J. Suyuthi Pulungan, op.cit., hlm. 100-101..

Page 74: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

59

orang belum mengenal teori pemisahan atau pembagian

kekuasaan, namun dalam prakteknya beliau mendelegasikan

tugas-tugas eksekutif dan yudikatif kepada para sahabat yang

dianggap cakap dan mampu.91 Abu Bakar menjadi khalifah cukup

singkat yaitu 2 tahun (11-13 H), tapi pengangkatannya merupakan

awal terbentuknya pemerintahan negara Madinah model Khilafah

dalam sejarah Islam. Pemerintahan model Khilafah ini tampaknya

belum berbeda jauh dengan sistem pemerintahan pada masa Nabi.

Sepeninggal Abu Bakar, jabatan khalifah diamanatkan

kepada 'Umar bin Khaththab yang bergelar Khalifatu-khalifatu

Rasulullah. namun Umar sering dipanggil Amir al-Mu'min. Umar

tidak diangkat berdasarkan musyawarah, melainkan penunjukan

Abu Bakar yang didahului konsultasi dengan sahabat lain. Abu

Bakar mengambil inisiatif ini karena khawatir akan terulang

peristiwa Bard Saqifah.

Oleh karena itu sikap Abu Bakar ini dianggap para Yuris

Sunni sebagai ijtihad Abu Bakar pribadi.92 Di zaman

pemerintahan 'Umar terjadi perluasan daerah yang begitu cepat

sehingga administrasi pemerintahan mengalami perkembangan.

Sistem pembayaran gaji dan pajak mulai diatur dan ditertibkan,

pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga

yudikatif dengan lembaga eksekutif, jawatan kepolisian

dibentuk.93

91 Ibid., hlm. 97

92 Sirajuddin, Politik Ketatanegaraan Islam Studi Pemikiran A.

Hasjmy, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hlm. 42. 93 Ibid., hlm. 43.

Page 75: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

60

Salah satu mekanisme pemerintahan yang penting ialah

pembentukan Majelis Permusyawaratan yang anggota-

anggotanya terdiri dari suku Aus dan Kazraj yang berfungsi

sebagai lembaga legislatif. Dengan demikian 'Umar jauh

sebelum lahimya teori "Trias Politica" telah mengatur

administrasi pemerintahannya melalui pembagian atau

pemisahan kekuasaan yaitu eksekutif yang ia pimpin, sedangkan

yudikatif dilimpahkan kepada hakim dan kekuasaan legislatif

ada pada Majelis Permusyawaratan.94

2. Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Di Indonesia

1) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sistem Demokratis

Secara etimologi, demokrasi ialah kekuasaan atau kedaulatan

rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat

berkuasa, pemerintahan berasal dari rakyat dan kekuasaan oleh

rakyat.95 Sedangkan secara terminologi, demokrasi adalah suatu

keadaan negara di mana dalam sistem pemerintahannya

kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada

dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan

rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.96 Sebagaimana telah kita

ketahui, bahwasanya organisasi pakar hukum Internasional,

94 Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang

Prinsip-prinsipnya Dilihat dari segi Hukum Islam, Implementasinya pada

Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta: Prenada Media, 2003, hlm.

180. 95 Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999), h. 71. Lihat juga Miriam Budiarjo,

Demokrasi di Indonesia: Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila,

(Jakarta: Gramedia, 1996), h. 50. 96 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani, cet. III, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007), h. 131.

Page 76: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

61

International Commission of Jurists (ICJ) yang secara intens

melakukan kajian terhadap konsep negara hukum dan unsur-unsur

esensial di dalamnya,97 telah merumuskan beberapa syarat

pemerintahan demokratis di bawah rule of law98 yakni sebagai

berikut:

1. Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak

individual, konstitusi harus pula menentukan tekhnis-

prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang

dijamin;

2. Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak;

3. Pemilihan umum yang bebas;

4. Kebebasan menyatakan pendapat;

5. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi;

6. Pendidikan kewarganegaraan.99

Terdapat pula unsur-unsur diperlukan bagi tegaknya suatu

negara demokratis, sebagaimana dikemukakan oleh Tim

Indonesian Center for Civic Education (ICCE) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni partai politik di pemilih umum100

97 P.S. Atiyah, Law and Modern Society, (Oxford: Oxford University

Press, 1995), h. 106. 98 Albert Venn Dicey memperkenalkan istilah rule of law yang

secara sederhana diartikan dengan keteraturan hukum. Lihat Majda El-

Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia,cet. II, (Jakarta:

Kencana, 2007),, h. 24, dan lihat lebih lanjut A.V. Dicey, An Introduction

to The Study of The Law of The Constitution, (London: Mac Millan,

1973), h. 202-203.

99 Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia,

h. 27. 100 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani, h. 148-157.

Page 77: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

62

Dengan demikian dapat difahami bahwa pemilihan

umum merupakan salah satu syarat dan unsur terbentuknya

pemerintahan atau negara yang demokratis. Hal tersebut tidak

lepas pula dari peranan partai politik sebagai unsur lainnya yang

membentuk pemerintahan atau negara demokratis.

Jimly Asshiddiqie, menjelaskan bahwasanya hukum dan

peraturan perundang- undangan yang berlaku tidak boleh

ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan/atau hanya

untuk kepentingan penguasa secara bertentangan dengan

prinsip- prinsip demokrasi. Karena hukum memang tidak

dimaksudkan untuk hanya menjamin kepentingan segelintir

orang yang berkuasa, melainkan menjamin kepentingan akan

rasa adil bagi semua orang tanpa terkecuali. Dengan demikian

negara hukum (rechtstaat) yang dikembangkan bukanlah

absolute rechtstaat, melainkan democratische rechtstaat atau

negara hukum yang demokratis.101

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara

hukum.102 Miriam Budiardjo menjelaskan mengenai sistem

pemerintahan Negara Indonesia dengan mengacu kepada

Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satunya yaitu

101 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2011), h. 132. 102 Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. Lihat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, cet. X,(Jakarta: Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006), h. 64.

Page 78: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

63

Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat) tidak

berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat).103 Pendapat yang

sama juga disampaikan oleh H. Nur Ahmad Fadhil Lubis, di

dalam buku Shari’a and Politics in Modern Indonesia, yakni:

"Constitutionally, the conduct of the government is to be based on

the rule of law, since Indonesia is a rechtstaat (Negara hukum or

a state based on law), not a machtstaat (a state based on power),

(Secara konstitusional, pelaksanaan pemerintah harus

didasarkan pada aturan hukum, karena Indonesia adalah

rechtstaat (negara hukum), bukan machtstaat (negara yang

berdasarkan kekuasaan)”.104

Selanjutnya, Indonesia dapat dikatakan sebagai

democratische rechtstaat atau negara hukum yang demokratis,

sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Jimly Asshiddiqie,

apabila Indonesia mampu menjamin kepentingan akan rasa adil

bagi semua orang dengan tidak menjamin kepentingan segelintir

orang yang berkuasa, karena agar tidak terjadi penyelewengan

kekuasaan. Untuk mewujudkan Negara Indonesia sebagai negara

hukum yang demokratis dan adil tanpa adanya penyelewengan

kekuasaan, maka perlu adanya suatu mekanisme pelaksanaan

pemerintahan atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, mekanisme itu

103 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.106.

104 H. Nur Ahmad Fadhil Lubis, “The States Legal Policy and

The Develoment of Islamic Law in Indonesian’s New Order”, dalam

Arskal Salim dan Azyumardi Azra, ed., Shari’a and Politics in Modern

Indonesia, (Singapore: Institute of South Asian Studies (ISEAS), 2003),

h. 52.

Page 79: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

64

antara lain melalui pemilihan umum (pemilu) yang dilaksanakan

secara teratur serta kompetisi yang terbuka dan sederajat diantara

partai-partai politik yang ada di Indonesia.105

Hal itu ditegaskan oleh pendapat Samuel Huntington

dalam bukunya Political Order in Changing Societies,

sebagaimana dikutip oleh R. Wiliam Liddle, ia mengugkapkan

bahwa cara untuk menciptakan pemerintahan stabil sekaligus

demokratis melalui organisasi politik. Organisasi dimaksud

Huntington adalah partai politik, yaitu suatu lembaga paling

orisinal dalam sistem politik modern.106

Selanjutnya difahami bahwa untuk mewujudkan Negara

Indonesia sebagai negara hokum demokratis dan adil tanpa

penyelewengan kekuasaan, selain harus diselenggarakannya

partisipasi politik melalui pemilu, dan melalui perwakilan rakyat

representative. Sebagaimana diwujudkan dalam mekanisme

partai politik, sebagai salah satu wadah penyelenggara pemilu

rakyat, tentunya tidak akan lepas dari peran dan dukungan

rakyat sebagai warga negara, juga harus diselenggarakan

berdasarkan prinsip-prinsip moral menjunjung tinggi hak asasi

manusia (HAM), sebagai kodrat diberikan Tuhan serta

105 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani, h. 152.

106 R. William Liddle, Partisipasi dan Partai Politik,

Penerjemah: Tim Penerjemah Pustaka Utama Garfiti, cet. I, (Jakarta:

Pustaka Utama Grafiti, 1992) h. 13-14.

Page 80: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

65

penghargaan dan penerapan kebebasan dan persamaan.107

Maka demikian, demokrasi di Indonesia diwujudkan

dalam suatu pemilihan umum yang digariskan dan diatur dalam

konstitusi Negara, yakni Undang- Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum tersebut

dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan

adil setiap lima tahun sekali,108 dan diselenggarakan untuk

memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.109 Sebelum Presiden dan Wakil Presiden dipilih

secara langsung (oleh rakyat), umum, bebas, rahasia, jujur, dan

adil, yakni sebelum amandemen UUD 1945 (amandemen

ketiga), Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR.110

Adapun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden oleh MPR

kurang demokratis.111

Selanjutnya,dalam usaha untuk mewujudkan demokratisasi

107 Saiful Mujani, Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi, dan

Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde Baru, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2007), h. 192. 108 Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. Lihat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang

Mahkamah Konstitusi,h. 74.

109 Pasal 22E ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

1945. Lihat Ibid, h.74.

110 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 204. 111 Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan, Gagasan Amandemen UUD

1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung, Cet. II, (Jakarta: Setjen &

Kepaniteraan MKRI, 2006), h. 40.

Page 81: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

66

pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, maka hanya dapat

dilakukan melalui pembaharuan UUD 1945. Pembaharuan UUD

1945 dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, pembaharuan

dalam kerangka sistem UUD 1945. Kedua, pembaharuan di luar

kerangka sistem UUD 1945. Pembaharuan dalam kerangka sistem

UUD 1945 dilakukan dengan pengembangan praktik

ketatanegaraan baik dalam bentuk kebiasaan ketatanegaraan

maupun melalui berbagai peraturan perundang-undangan biasa.

Sedangkan Pembaharuan di luar kerangka sistem UUD

1945 hanya mungkin dilakukan apabila ada perubahan resmi

(amandemen resmi) terhadap UUD 1945, khususnya ketentuan

mengenai pemilihan Presiden. Perubahan ini seyogianya menuju

pada pemilihan langsung (popular vote) Presiden dan Wakil

Presiden, dan sepanjang ada keterbukaan, kebebasan, tidak ada

tekanan, rakyat akan memilih Presiden (dan Wakil Presiden) yang

terbaik.112

Oleh karena telah disahkannya perubahan Keempat UUD

1945 dalam sidang tahunan MPR 2002 maka mekanisme

pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung telah

ditentukan secara final ketentuan pokoknya. Dalam rumusan

Pasal 6A ayat (4) yang sempat tertunda karena belum berhasil

mendapatkan kesepakatan dalam sidang tahunan MPR 2001

dinyatakan: “Dalam hal tidak ada pasangan Calon Presiden dan

Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh

suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum,

112 Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan, Gagasan Amandemen UUD

1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung, h. 41-42.

Page 82: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

67

dipilih oleh rakyat secara langsung, dan pasangan yang

memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan

Wakil Presiden. Dengan demikian rumusan norma Pasal 6A

selengkapnya berbunyi:

(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan

secara langsung oleh rakyat.

(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh

partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan

umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang

mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara

dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara

di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah

provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil

Presiden.

(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara

terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh

rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara

rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

lebih lanjut diatur dalam undang-undang”.113

Maka dengan demikian, secara khusus pemilihan umum

Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia pada saat ini diatur

dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun

2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,

113 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, h. 181-182.

Page 83: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

68

sebagaimana mandat dari UUD NRI 1945.114

Hal ini menunjukan bahwa untuk pemilihan umum

Presiden dan Wakil Presiden telah berlaku mekanisme yang

demokratis, adil dan sesuai dengan konstitusi. Adapun pemilu

Presiden dan Wakil Presiden yang dimaksud ialah pemilihan

umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.115 Dengan kata lain, pemilu Presiden dan Wakil Presiden

adalah pemilihan umum secara langsung untuk memilih jabatan

Presiden dan Wakil Presiden.116

Pada masa Republik pertama (17 Agustus 1945-27

Desember 1949) landasannya ialah UUD 1945, soal pengisian

jabatan Presiden diatur dalam pasal 6 ayat (2), yakni: “Presiden

dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

dengan suara terbanyak”. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka

dapat diketahui tiga hal, yakni:

• Jabatan Presiden diisi dengan cara pemilihan.

• Sistem dipakai ialah sistem pemilihan tidak langsung. Rakyat

memilih terlebih dahulu wakil-wakilnya akan duduk di dalam

114 Pasal 6A ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. LihatMahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, h.

74.

115 Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42

Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Lihat pula

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011

tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. 116 M. Bambang Pranowo, ed., Multi Dimensi Ketahanan Nasional,

cet. I, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2010), h. 120.

Page 84: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

69

suatu badan, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat.

• Kemudian badan tersebut yang melakukan pemilihan

Presiden. majelis tersebut bukan merupakan badan ad hoc

melainkan badan tetap yang selain berwenang memilih Presiden

(dan Wakil Presiden), juga mempunyai wewenang lain, yaitu

menetapkan undang-undang dasar, menetapkan garis besar

haluan negara dan mengubah undang-undang dasar.

Cara mengambil keputusan digunakan asas suara terbanyak,

dengan kata lain melalui pemungutan suara. Hal tersebut

menunjukan bahwa pembuat UUD 1945 mengantisipasi lebih

dari satu orang calon Presiden. selanjutnya yang terpilih ialah

calon yang mendapatkan suara terbanyak, maksudnya adalah

suara terbanyak mutlak. Namun teori di atas dengan praktiknya

berbeda.

Pada sidang pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) 1945, Soekarno dipilih sebagai Presiden

secara aklamasi.117 Hal tersebut dikarenakan hanya terdapat satu

orang calon atau calon tunggal untuk masing-masing jabatan

Presiden dan Wakil Presiden. Maka dengan kata lain, PPKI di

dalam rapatnya pada saat itu tidak mengadakan pemilihan

melainkan menyetujui dengan suara bulat pengangkatan

Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil

Presiden pertama Republik Indonesia tanpa melalui pemungutan

117 Harun Alrasid, “Masalah Pengisian Jabatan Presiden Sejak Sidang

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1945 Sampai Sidang Majelis

Permusyawaratan Rakyat 1993”, h. 46.

Page 85: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

70

suara sebagaimana lazimnya yang dilaksanakan pada setiap

proses pemilihan/pengambilan keputusan dengan suara

terbanyak.118

Pada masa Republik kedua (27 Desember 1949 17 Agustus

1950) yang berdasarkan konstitusi RIS perihal pemilihan

Presiden diatur di dalam Pasal 69 ayat (2). Berdasarkan

ketentuan tersebut, maka terlihat bahwa pada masa ini pemilihan

dilaksanakan dengan sistem pemilihan yang tidak dilakukan

oleh rakyat, baik secara langsung maupun tidak

langsung.pemilihan dilakukan oleh sebuah badan yang terdiri

dari orang-orang yang mendapat mandate dari pemerintah

daerah-daerah bagian. Badan ini bersifat ad hoc yang berarti

tugasnya ialah khusus untuk memilih Presiden.

Setelah tugas itu selesai, maka badan itu pun bubar.

Selanjutnya sebagai catatan bahwa pada Pemilihan Presiden

yang kedua ini yakni pada tanggal 16 Desember 1949, Ir.

Soekarno juga terpilih secara aklamasi, dengan kata lain,

terulang kembali preseden calon tunggal untuk kedua kalinya.119

Pada masa Republik ketiga (17 Agustus 1950-5 Juli 1959), yang

berlandaskan UUD 1950, Ir. Soekarno tetap memangku jabatan

Presiden berdasarkan ketentuan peralihan tercantum dalam pasal

118 Muchyar Yara, Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil

Presiden di Indonesia (Suatu Tinjauan Sejarah Hukum Tata Negara), cet.

I, (Jakarta: Nadhilah Ceria Indonesia, 1995), h. 163.

119 Harun Alrasid, “Masalah Pengisian Jabatan Presiden Sejak Sidang

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1945 Sampai Sidang Majelis

Permusyawaratan Rakyat 1993”, h. 46.

Page 86: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

71

141 ayat (3) UUD 1950.120

Soal pengaturan pemilihan Presiden (baru) didelegasikan

oleh pembuat Undang-Undang Dasar kepada pembuat Undang-

Undang biasa, sebagaimana yang tercantum di dalam Pasal 45

ayat (3), yakni: “Presiden dan Wakil Presiden dipilih menurut

aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.” Namun hingga

berakhirnya masa republik ketiga, undang-undang yang

dimaksud tersebut tidak terbentuk. Demikian pula konstituante

hasil pemilihan umum 1955 tidak berhasil membentuk undang-

undang dasar baru yang diharapkan dapat mengatur perihal

pemilihan Presiden. badan tersebut dibubarkan oleh Presiden

Soekarno sebelum tugasnya selesai.

Pada masa Republik keempat (5 Juli 1959-19 Oktober

1999) menurut Pasal 6 ayat (2) UUD 1945, yang berlaku

kembali berdasarkan Dekrit Presiden. Presiden dipilih oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat. Namun Pasal tersebut belum

bisa diterapkan, dikarenakan MPR hasil pemilu belum

terbentuk. Hal tersebut merupakan berkat yang tersembunyi

(blessing in disguise); jikalau pemilu dilaksanakan pada masa

Orde Lama, maka kemungkinan besar MPR akan didominasi

oleh PKI, karena Masyumi dan PSI telah dibubarkan dan PNI

sudah retak.121 Situasi politik berubah setelah perebutan

kekuasaan (kudeta) yang dilakukan oleh PKI (30 September

120 Ibid, h. 47.

121 Harun Alrasid, “Masalah Pengisian Jabatan Presiden Sejak Sidang

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1945 Sampai Sidang Majelis

Permusyawaratan Rakyat 1993”, h. 48.

Page 87: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

72

1963) mengalami kegagalan. Peristiwa tersebut merupakan the

beginning of the end bagi Presiden Soekarno yang tidak

mengambil tindakan tegas terhadap PKI. Untuk menyelesaikan

situasi konflik antara kekuatan Orde Lama dan Orde Baru,

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang para

anggotanya telah diganti oleh unsur-unsur Orde Baru,

mengadakan sidang umum ke-IV dari tanggal 20 Juni 5 Juli

1966.

Sidang tersebut menghasilkan Ketetapan MPRS No.

XV/MPRS/1966 tentang pemilihan atau penunjukan Wakil

Presiden dan tata cara pengangkatan pejabat Presiden. Pasal 3

Ketetapan MPRS yakni: “Dalam hal terjadi yang disebut dalam

Pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945, maka MPRS segera

memilih pejabat Presiden yang bertugas sampai dengan

terbentuknya MPR hasil pemilihan umum.” Maka dengan

demikian ketetapan MPRS No.111/MPRS/1963 tentang

pengangkatan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup, dicabut

dengan ketetapan MPRS No. XVIII/MPRS/1966.122 MPRS yang

pembentukannya menyalahi ketentuan Pasal IV Aturan

Peralihan UUD 1945 ternyata menjadi boomerang bagi Presiden

Soekarno. Dalam sidang istimewa MPRS pada tanggal 7-12

Maret 1967, lahirlah ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967

pencabutan kekuasaan pemerintahan Negara dari Presiden

Soekarno. Maka dengan demikian, berakhir era Ir. Soekarno

sebagai Presiden Republik Indonesia pertama dalam sejarah

122 Ibid, h. 49.

Page 88: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

73

ketatanegaraan Indonesia.

Dalam sidang umum MPRS yang ke-V (terakhir)

berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 27 maret 1968.

Dengan Ketetapan MPRS No.XLIV/MPRS/1968, kedudukan

hukum Jendral Soeharto dari Pejabat Presiden menjadi Presiden

(Seutuhnya). Hal itu mengabaikan ketentuan tercantum dalam

Pasal 3 Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1996 dan Pasal 4

Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968 mengatur bahwa masa

jabatan Pejabat Presiden ialah sampai terbentuknya MPR hasil

Pemilihan Umum.123

Setelah Majelis Permusyawaratan hasil Pemilihan Umum 3

Juli terbentuk, dalam sidang umum MPR 1973 dikeluarkan

Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 yang mengatur tata cara

pemilihan Presiden.

Pada pemilihan-pemilihan Presiden berikutnya (1978, 1983,

1988, dan 1993) juga hanya terdapat calon tunggal, yaitu Jendral

Soeharto. Selanjutnya, karena pada pemilihan Presiden Republik

Indonesia tanggal 18 Agustus 1945 dan pemilihan Presiden

Republik Indonesia Serikat pada tanggal 16 Desember 1949 juga

terdapat calon tunggal, yaitu Ir. Soekarno, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam praktik ketatanegaraan di Indonesia

telah timbul “tradisi calon tunggal” dalam hal pemilihan Presiden.

Menurut Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan, pada masa

ini (masa Republik keempat) meskipun pemilihan Presiden

dilaksanakan secara tidak langsung, namun pengisian jabatan

123 Ibid, h. 50.

Page 89: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

74

Presiden masuk dalam sistem (stelsel) pemilihan (election) bukan

pengangkatan (appointment). Karena itu, merupakan suatu

anomali.124 apabila terdapat ketetapan MPR mengenai

pengangkatan Presiden (dan Wakil Presiden). MPR tidak

mengangkat, melainkan memilih Presiden (dan Wakil

Presiden).125

Tata cara pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan

Wakil Presiden lebih lanjut diatur dengan Undang-undang.

Peraturan pelaksanaan dari ketentuan mengenai pemilihan umum

eksekutif sebagaimana ditegaskan pada Pasal 6A UUD 1945

adalah UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum

Presiden dan Wakil Presiden.126 Pada pemilihan umum tahun

2004 untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia diadakan

pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung

sebelumnya Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR).127

Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden secara

langsung pada tahun 2004 diselenggarakan dengan sistem dua

putaran. Artinya kalau pada putaran pertama tidak ada calon

yang memperoleh suara minimal yang ditentukan, akan

124 Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan, Gagasan Amandemen

UUD 1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung, h. 39-40.

125 Jimly Asshiddiqie dan Bagir Manan, Gagasan Amandemen UUD

1945 dan Pemilihan Presiden Secara Langsung, h. 39-40. 126 Pasal 6A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Lihat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, h. 65. 127 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 483.

Page 90: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

75

diadakan putaran kedua dengan peserta dua pasang calon yang

memperoleh suara terbanyak.128

Adapun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden

dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat,

sebagaimana pada pemilihan umum tahun 2004 masih berlaku

hingga saat sekarang ini, namun untuk pelaksanaannya diatur

dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya

disebut UU Pilpres. Adanya UU Pilpres berdasarkan mandat

dari UUD NRI 1945 untuk menjalankan pemilihan umum

Presiden dan Wakil Presiden, sebagaimana terdapat dalam Pasal

6A ayat (5) UUD NRI 1945.

Dalam UU Pilpres itu terdapat beberapa hal tekhnis diatur

untuk menyelenggarakan pemilihan umum Presiden dan Wakil

Presiden, seperti teknis pengusulan bakal Presiden dan Wakil

Presiden, penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden, dan lain sebagainya.

128 Ibid, h. 484.

Page 91: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

77

BAB III

GAMBARAN UMUM PROFIL KH. MA’RUF AMIN DAN

MEDIA MERDEKA.COM

A. Profil KH. Ma’ruf Amin

Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin lahir di Kresek,

Tangerang, Masa Pendudukan Jepang, 11 Maret 1943; umur 76

tahun adalah ulama dan politisi Indonesia. Ma'ruf saat ini

menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia. Ia merupakan Wakil

Presiden terpilih pada Pilpres 2019 yang akan mendampingi Joko

Widodo pada masa kepemimpinan 2019-2024.129

Perjalanannya di dunia politik dimulai pada Pemilu 1971.

Pada pemilihan umum itu, dia berhasil menjadi anggota DPRD

DKI Jakarta pada usia 28 tahun. Selama menjadi legislator di Ibu

Kota, Ma'ruf Amin beberapa kali menduduki posisi strategis.

Antara lain sebagai Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

(PPP) dan Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta.

Lalu, dia membuat gebrakan dengan menyeberang dari

PPP ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keputusan ini mengantarkannya

menjadi Ketua Komisi VI DPR. Dia juga sempat duduk sebagai

Anggota MPR. Pada rentang waktu cukup panjang yakni 2001-

2007, dia fokus di MUI, sebagai Ketua Komisi Fatwa dan Dewan

Syariah Nasional. Kemudian, pada 2007, Ma'ruf Amin ditunjuk

129 http://id.wikipedia.org/wiki/KH.Ma’ruf_Amin,diakses pada Kamis

12 September 2019. Pukul: 8: 52 WIB.

Page 92: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

78

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai Anggota

Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) dari unsur ulama

hingga 2014. Muhktamar NU ke-33 di Jombang menghantarkan

pria kelahiran Banten ini menjadi pemimpin tertinggi (Rois Aam)

PBNU periode 2015-2020.130

Ma’ruf Amin. Begitulah nama lengkapnya yang dikenal

dan diketahui khalayak umum. Namun ternyata, nama panjang

Kiai Ma’ruf bukan lah Ma’aruf Amin, tapi Ma’ruf al-Kharki.

Nama tersebut adalah nama yang dipersiapkan sang ayah, KH

Muhammad Amin, ketika Ma’ruf lahir.

“Ayah memberi saya nama Ma’ruf al-Kharki,” aku Kiai

Ma’ruf dalam buku KH Ma’ruf Amin: Penggerak Umat,

Pengayom Bangsa.131

KH Muhammad Amin memberi nama anaknya ‘Ma’ruf

al-Kharki’ bukan tanpa sebab. Dengan pemberian nama tersebut,

Kiai Amin berharap bahwa suatu saat nanti anaknya bisa menjadi

ahli agama seperti Abu Mahfudz Ma’ruf bin Firus al-Kharki

(Ma’ruf al-Kharki). Perlu diketahui, Ma’ruf al-Kharki adalah

seorang ahli sufi dari Persia. Ia besar di Baghdad pada masa

khalifah Harun al-Rasyid. Sejak kecil, ia belajar kepada ulama-

ulama Irak. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi ahli agama

terkemuka di Irak.

130 https://www.merdeka.com/politik/profil-maruf-amin-asam-garam-

sang-kiai-di-panggung-politik.html, diakses pada Kamis12 September 2019,

pukul 9:03 WIB. 131 https://www.nu.or.id/post/read/95373/nama-kecil-kh-maruf-amin,

diakses pada Kamis 12 September 2019, pukul 9:40 WIB.

Page 93: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

79

Namun demikian, nama al-Kharki pada Kiai Ma’ruf yang

diberikan ayahnya itu ‘tidak bertahan.’ Nama al-Kharki juga

tidak tercatat pada dokumen-dokumen legal Kiai Ma’ruf. Pada

tahun-tahun berikutnya, nama yang dipakai adalah nama

ayahnya, Amin. Sehingga namanya menjadi Ma’ruf Amin, bukan

Ma’ruf al-Kharki lagi. Kiai Ma’ruf memang tidak menyandang

nama kecil yang diberikan ayahnya, tapi harapan yang

disematkan ayahnya kepadanya benar-benar menjadi kenyataan.

Yakni menjadi ahli agama. Bahkan, Kiai Ma’ruf menjadi pucuk

pimpinan dua ormas Islam terbesar dan paling disegani,

Nahdlatul Ulama (Rais Aam) dan Majelis Ulama Indonesia

(MUI).

Pernikahan dengan Wuri. Ma'ruf dan Wury Estu menikah

pada 31 Mei 2014 di aula Masjid Sunda Kelapa. Wury dengan

Ma'ruf Amin memiliki selisih usia 30 tahun lebih muda darinya.

Keduanya menikah usai menjalani proses taaruf yang cukup

singkat. Saat itu keduanya berstatus sama-sama sendiri, sebab

Wury sudah menjanda 2 tahun, sedangkan Ma'ruf menduda 7

bulan usai istri pertamanya, Siti Churiyah meninggal dunia.

Pernikahan ini berawal saat Wury yang merupakan

seorang perawat gigi di Puskesmas dikenalkan oleh atasannya

yakni Kiai Hidayat, sahabat dekat Ma'ruf Amin. Pernikahan itu

istimewa karena yang menjadi saksi adalah Jusuf Kalla dan Hatta

Rajasa yang baru saja bertarung dalam Pilpres 2014. JK adalah

pasangan Jokowi, sementara Hatta dipinang Prabowo.

Page 94: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

80

Laman resmi Nahdlatul Ulama menyebut, pada Rabu, 24

Mei 2017, Ma'ruf Amin mendapatkan gelar profesor dari

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Magribi, Malang.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristek Dikti) Nomor

69195/A2.3/KP/2017, tentang pengangkatannya sebagai profesor

dengan status sebagai dosen tidak tetap dalam bidang Ilmu

Ekonomi Syariah di UIN Malang.132

Sidang senat terbuka itu dihadiri oleh Presiden Joko

Widodo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menristek

Dikti Muhammad Natsir, dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil

Siroj. Dia disebut mewarisi etos generasi santri salaf (klasik)

yang sibuk dengan mengkaji ilmu Islam yang termaktub dalam

kitab kuning. Kajian dalam kitab kuningnya tidak berhenti dalam

diskusi dan ngaji, tetapi diaktualisasikan (dan diamalkan) dalam

membangun bangsa dan negara.

"Tak heran kemudian kalau KH Ma'ruf Amin sekarang

menduduki posisi tertinggi dalam tradisi keulamaan, Rais Aam

PBNU dan Ketua Umum MUI Pusat. Dalam tradisi NU,

kedudukan Rais Aam NU bukan amanah biasa, karena selain

kedalaman ilmu pengetahuan, juga mempunyai posisi istimewa

dalam spiritual," tulis situs tersebut.

132 https://www.nu.or.id/post/read/78544/kh-maruf-amin-dan-gelar-

professornya, diakses pada hari Kamis 12 September 2019, pukul 9:16 WIB.

Page 95: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

81

1. Riwayat Pendidikan

Tabel 1. Data Riwayat Pendidikan Formal KH Ma’ruf

Amin133

NO TINGKAT

PENDIDIKAN NAMA INSTITUSI

TAHUN

LULUS

1. SR(Sekolah

Rakyat)

SR Kresek, Tangerang 1955

SD/Sederajat Madrasah Ibtidaiyah

Kresek, Tengerang

1955

2. SMP/ Sederajat Madrasah

Tsanawiyah

Pesantren Tebuireng,

Jombang

1958

3. SMA/ Sederajat Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren

Tebuireng, Jombang

1961

4. Strata I (S-1) Fakultas Ushuluddin

Universitas Ibnu

Chaldun, Bogor

1967

5. Pendidikan

Khusus

Pesanten, Banten 1963

133 https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/ini-profil-

maruf-amin-cawapres-jokowi, diakses pada Kamis 12 September 2019, pukul

9:32 WIB.

Page 96: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

82

Tabel 2. Data Riwayat Karir KH Ma’ruf Amin134

NO Karir

1. Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)

2. Pendakwah (1964)

3. Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama

(Unnu), Jakarta (1968)

4. Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan

Yayasan Al-Jihad (1976)

5. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan

beragama) (2007–2010)

6. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010–2014)

7. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan

(1971–1973)

8. Anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan

(PPP) (1973-1977)

9. Ketua Fraksi DPRD I dari Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan (1977-1982)

10. Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan (PPP)

11. Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan

Bangsa)

12. Ketua Komisi VI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan

Bangsa)

134 https://id.wikipedia.org/wiki/Ma’ruf_Amin#Riwayat_pendidikan,

diakses Kamis 12 September 2019, Pada pukul 9:48 WIB.

Page 97: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

83

13. Anggota Komisi II dari Fraksi PKB (Partai

Kebangkitan Bangsa) 1999

14. Anggota DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

(1999-2004)

15. Anggota MPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)

(1997-1999)

16. Anggota Panitia Anggaran dari Fraksi PKB (Partai

Kebangkitan Bangsa) (1999)

2. Pengalaman Organisasi

Tabel 3. Data Pengalaman Organisasi135

JABATAN INSTITUSI TAHUN

Ketua Ansor Jakarta 1964-1966

Ketua Front Pemuda 1964-1967

Ketua Nahlatul Ulama, Jakarta 1966-1970

Wakil Ketua NU, Jakarta 1968-1976

Anggota Koordinator Da'wah

(Kodi), Jakarta

1970-1972

Anggota Bazis (Badan amil

zakat, infaq, dan

1971-1977

135 https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/ini-profil-

maruf-amin-cawapres-jokowi. Diakses Kamis 12 September 2019, pukul 10:44

WIB.

Page 98: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

84

shadaqah), Jakarta

Ketua Dewan Fraksi PPP 1973-1977

Anggota Pengurus Lembaga

Da'wah-PBNU,

Jakarta

1977-1989

Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi

Al Bantani

1987

Katib-Aam

Syuriah

PBNU 1989-1994

Anggota MUI Pusat 1990

Rois Syuriah PBNU 1994-1998

Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat 1996

Ketua Dewan Syariah Nasional

(DSN)

1996

Ketua-Dewan

Syuro

PKB 1998

Mustasyar PBNU 1998

Anggota Komite

Ahli

Pengembangan

Bank Syariah, Bank

Indonesia

1999

Page 99: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

85

Ketua Komisi

Fatwa

Majelis Ulama Indonesia

(MUI)

2007-2010

Mustasyar PKB 2002-2007

Ketua Majelis Ulama Indonesia

(MUI)

2007-2010

Ketua Harian Dewan Syariah Nasional

MUI

2004-2010

B. Media Online

1) Sejarah Media Online Dan Perkembangannya

Perkembangan teknologi komunikasi massa menjadi

semakin canggih, sehingga informasi dapat berpindah dengan

sangat cepat; karena munculnya media komunikasi baru yaitu

internet sebagai wadah media online. Media online ini dapat

dikatakan sebagai kebangkitan dari jurnalis multimedia136. Meskipun

keterampilan dasar jurnalis tetap menjadi pondasinya137.

Kata ”Online” sendiri merupakan bahasa internet, berarti

informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja, selama ada

jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan

136 Reddick, R and King, E, The online Journalist: using the Internet

and Other Electronic Resources, 3rd edn, Orlando, (FL: Harcourt Brace and

Company, 2001) h.243 137 Hall, J, online Journalism: A Critical Primer, (London:Pluto Press)

2001) h. 87

Page 100: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

86

baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan

menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online,

menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana

saja. Dengan kata lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di

belahan bumi mana saja138.

Media online (internet) didirikan oleh pemerintah

Amerika Serikat pada tahun 1969. Dengan beroperasinya jaringan ARPAnet

(Advance Reseach Projet Agency Network) pada jaringan Departemen

Pertahanan Amerika Serikat yang menghubungkan empat buah

computer, masing-masing di UCLA, di Standford Research

Institute ( SRI) , di Universitas California Santa Barbara ( UCSB)

dan di University Utah Charley Kline, dengan bandwith sebesar

50 kbps, yang disediakan perusahaan AT&T (American

Telephone and Telegraph). Istilah internet sendiri muncul pada

tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP (Transmission

Control Protocol/ Internet Protocol) untuk system backbhone

yang menghubungkan jaringan-jaringan139

Internet (dengan huruf “I” besar) merupakan gabungan jaringan

komputer di seluruh dunia (lima benua), sedangkan istilah

internet (dengan huruf “i” kecil) merujuk kepada gabungan

beberapa jaringan komputer (tidak harus meliputi seluruh dunia).

Ada cara lain di mana media elektronik telah mempengaruhi

peran wartawan yang memiliki akses cepat ke informasi yang

138 Hall, J, online Journalism: A Critical Primer, (London:Pluto Press)

2001) 139 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 20008), hal.266

Page 101: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

87

jauh lebih (baik lama dan baru) dari sebelumnya, baik dalam

meningkatkan proses meneliti dan melaporkan.140 Jurnalisme

online dapat digambarkan sebagai kualitas informasi dan berita

yang diposting di internet (khususnya world wide web)141.

Media online, konten dapat disajikan dengan cara yang

jauh lebih kaya dari media cetak dan siaran tradisional, beralih

kepada munculnya bentuk baru berita yang mungkin dapat

digambarkan sebagai jurnalisme kontekstual memfasilitasi

penggunaan dan aplikasi multimedia, interaktivitas, hypertext dan

kustomisasi.142

Istilah lain media online memiliki nilai konseptual dalam

hal ini mengacu pada bentuk baru jurnalisme telah menjadi

sebuah media mass communication dalam era globalisasi,

misalnya, versi surat kabar World Wide Web yang menjadi edisi

online atau web.143

Secara fisik, internet dibentuk oleh jaringan-jaringan

komputer di seluruh dunia yang saling terhubung. Setiap jaringan

mungkin menghubungkan ratusan, bahkan ribuan komputer yang

memungkinkan berbagi informasi dan sumber daya sehingga

membentuk sistem informasi global144.

Media online didefinisikan sebagai jaringan luas komputer,

dengan perizinan, dapat saling berkoneksi antara satu dengan

140 Ward, M. Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002) h.19,23 141 De Wolk, R, Introduction to online Journalisme, (Boston: Alln and

Bacon, 2001) 142 Pavlik, J.V, Journalism and News Media, (Columbia, NY:

University Press,2001) h.217 143 Ward, M , Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002) 144 Pavlik J, Journalism and news media, ( New York: Columbia

University Press, 2000)

Page 102: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

88

lainnya melalui internet sebagai sarana untuk menyebarluaskan

dan membagikan digital files, serta memperpendek jarak antar

negara. Tidak seperti radio dan televisi yang disiarkan dari satu

lokasi untuk diterima didaerah sekitarnya, internet mampu

mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain,

sekaligus sebagai broadcaster dan receiver. Media online mulai

memasuki kebudayaan komunikasi massa pada pertengahan

tahun 1990-an di Amerika Serikat.

Hubungan antara jurnalisme dan teknologi lebih baru dimulai

jauh sebelum tahun 1995. Sepanjang tahun 1980, perkembangan

media baru termasuk Internet, dipercepat dengan kehadiran

komputer dan cara penularan yang meningkat dari segi kecepatan,

rendahnya biaya, dan kapasitas yang diperluas145.

Pada pertengahan 1990-an, hampir semua aspek operasi ruang

berita, termasuk produksi, tata letak, komposisi, sirkulasi, dan

arsip surat kabar, yang terkomputerisasi, dan potensi jaringan

komputer untuk jurnalisme semakin diakui. Pada tahun 1980-an,

beberapa wartawan surat kabar dan siaran memulai sistem dial-up

bulletin board di Internet.

Sebagian besar dihasilkan dari kemitraan dengan dial-up

platform seperti America Online, Prodigy, dan CompuServe.

Tarif standar jurnalistik di papan buletin tersebut termasuk iklan

baris, daftar bisnis dan hiburan, dan beberapa headline. Pada

tahun 1991, Perusahaan Chicago Tribune diinvestasikan di

145 Bills, Edward, Now the News: The Story of Broadcast Journalism,

New York, (Columbia University, Perss,1991) h.713

Page 103: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

89

Amerika Online. Setahun kemudian, diluncurkan Chicago Online

di AOL dengan cerita lokal dan konten lainnya.

Sejak pertengahan 1990-an, kemampuan untuk mengirimkan

reporter surat elektronik dan editor telah sangat terbantu dalam

laporan mereka dan kegiatan pengecekan fakta. Meskipun ada

beberapa kelemahan dalam menggunakan e-mail sebagai alat

wawancara, seperti kritik yang mengatakan bahwa wartawan

menjadi malas dan rawan terhadap penipuan, namun ada banyak

keuntungan. Email menyediakan catatan elektronik yang

memungkinkan kedua wartawan dan sumber untuk melacak apa

yang telah dikatakan dan ditulis.

Tentunya perkembangan teknis paling dramatis dari pertengahan

1990-an adalah munculnya dari world wide web, yang pada

dasarnya adalah sebuah sistem dokumen hypertext yang saling

terkait yang dapat diakses melalui Internet. Dengan browser web,

wartawan dapat melihat halaman yang berisi teks, gambar, dan

multimedia lainnya dan menavigasinya dengan menggunakan

hyperlink. Ide dasar ini dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim

Berners-Lee, dan pertama kali tersedia di Internet pada tahun

1991. Sebagai penggunaan web jurnalis diperluas menjadi

cyberjournalists.

Biasanya koran adalah publikasi cetak pertama versi

online digital. Pemahaman yang lebih baik tentang kapasitas

terbatas di web menyebabkan penerbit menyertakan informasi

lebih lanjut dan materi visual dalam edisi online yang lebih luas

dari surat kabar mereka. Seiring waktu, mereka mulai

bereksperimen dengan desain ketika mereka menambahkan

Page 104: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

90

hypertext dan link. Contoh awal adalah munculnya Nando Times

dari tahun 1993-1994, rekan kepada Raleigh, North Carolina

News & Observer. Edisi online cepat menarik perhatian sebagai

berita pertama, ter-update, dan tempat olahraga online. Awalnya,

stafnya melakukan beberapa laporan berita nyata, tetapi segera

duduk di peran utama sebagai agregator dan enhancer berita.

Sementara surat kabar online menawarkan lebih banyak

berita dan konten lainnya daripada rekan-rekan cetak mereka,

penerbit mengalami kesulitan menjual iklan online atau

menghasilkan pendapatan.

Hanya The Wall Street Journal yang berhasil mengembangkan

model subscripotion tersukses di dunia web yang dianggap

sebagian besar pengguna adalah sumber informasi gratis. Akhir

1990-an terlihat pertumbuhan luar biasa dalam jurnalisme online.

Asosiasi koran Nasional mencatat bahwa selama 1996, jumlah

surat kabar online hampir dua kali lipat; pada bulan Juli 1999,

hanya 2 dari 100 harian terbesar tidak memiliki edisi online. Dari

tahun 1995 hingga 1998, semakin banyak kasus, jumlah

pengguna yang mengakses edisi online surat kabar mulai

mencetak sirkulasi saingan mereka.

Iklan pertama kali muncul dalam operasional berita online

pada tahun 1994. Selama dua belas tahun depan, karena iklan di

web tumbuh secara eksponensial, solusi yang dikembangkan

untuk banyak masalah, termasuk harga; penciptaan alat mengukur

efektivitas, dan mengembangkan hubungan dengan media lain,

baik online maupun tradisional.

Page 105: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

91

Pada akhir dekade pertama abad ke dua puluh satu.

Banyak surat kabar dan organisasi broadcasting yang terkenal di

dunia maya. Menurut penulis Internet Society, web telah menjadi

sekaligus kemampuan penyiaran di seluruh dunia, sebuah

mekanisme untuk penyebaran informasi, dan media untuk

kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka

tanpa memperhatikan lokasi geografis.

Perkembangan di Inggris dan Amerika, media online

mampu merambah ke pelosok (sub urban area) dan daerah

terpencil lainnya, sehingga penduduk disana tak terisolir. Pada

tahun 2000-an, media online digunakan sebagai sarana

menyebarkan foto pribadi dengan teman dan keluarga, mem-

posting portfolio, mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan

produksi/ciptaan sendiri yang menghibur, serta menghasilkan

uang dari internet.

Perkembangan media online di Indonesia sendiri terbilang

sangat pesat. Internet dibawa masuk ke Indonesia oleh

Universitas Indonesia sebagai administrator ccTLD-ID oleh

IANA, dan mulai beroperasi pada tahun 1994. Kemudian pada

Maret 1996, terbentuklah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia) sebagai organisasi non-profit. Saat ini,

berdasarkan www.antaranews.com, data dari Netcraft atas survei

server, total website naik 5,4 juta website selama bulan Desember

2007.

Total jumlah website sampai 2008 mencapai 155.230.051

website. Perkiraan peningkatan jumlah website ditahun 2007 saja

sudah bertambah sampai 50 juta website baru, dan mengalahkan

Page 106: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

92

jumlah pertambahan website pada tahun 2006 dengan

peningkatan 30 juta website.

Pemerintah Indonesia juga turut berpartisipasi dan masuk

ke dalam gaya hidup media online (internet). Secara resmi

pemerintah Indonesia meluncurkan portal nasional pada tanggal

20 Mei 2002 dengan alamat www.indonesia.go.id. Kemudian,

pemerintah daerah pertama yang melakukan koneksi ke internet

adalah Pemerintah Daerah Samarinda www.samarinda.go.id.

Dan kini internet telah menjadi salah satu mediator

manusia untuk saling berkomunikasi, atau yang disebut Computer

Mediated Communications. Era globalisasi harus diakui telah

membawa pengaruh luar biasa terhadap perkembangan teknologi

saat ini, tak terkecuali bagi industri komunikasi modern

(termasuk media online), khususnya dalam menginformasikan

sejumlah berita146.

Tren industri media massa modern adalah bagaimana

peran media begitu besar untuk menyediakan berita-berita dan

kemampuan mereka untuk mempengaruhi publik. Dalam

penyebaran informasi, media online memiliki kelebihan yaitu

dapat diakses secara leluasa, tanpa batas, dimanapun, siapapun,

dan kapanpun. Kini, masyarakat tidak hanya membutuhkan

informasi aktual, menarik, dan akurat saja; namun juga kecepatan

pemberitaan.

146 Dolley, Patricia L, The Technology of Journalism: Cultural

Agents, Cultural Forms, Evanstone, IL, (Northwestern University Perss, 2007)

Page 107: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

93

C. Profil Situs Media Online Merdeka.com

Merdeka.com adalah hasil dari kolaborasi antara media

dan teknologi. Kebanyakan media online dibangun sebagai

bagian dari pengembangan perusahaan media, atau dibangun oleh

orang-orang media. Tetapi Merdeka.com justru dibangun oleh

perusahaan teknologi yang terdiri dari orang-orang yang mengerti

PHP & Apache / Free BSD terlebih dulu daripada ilmu jurnalistik

(dulunya).147

Merdeka.com adalah anak atau pengembangan dari situs

KapanLagi.com yang berfokus pada layanan internet dapat

dinikmati jutaan orang dan kemudian berkembang menjadi

perusahaan teknologi dan media yang fokus pada dunia

enterainment, sedangkan merdeka.com memfokuskan diri pada

berita politik dan peristiwa, dan kini Merdeka.com bergabung

dengan orang-orang jurnalistik. Dengan sinergi orang teknologi

dan jurnalis, maka lahirlah Merdeka.com.

Adapun 10 katagori pada situs merdeka.com, sebagai

berikut:148

Katagori peristiwa berisi informasi berita-berita yang ter-

update di masyarakat, di dalam negeri maupun di luar negeri.

Katagori politik, berisi informasi berita-berita politik.

Katagori Jakarta, berisi informasi berita-berita di ibukota DKI

Jakarta.

147 Sumber: Arsip Kapan Lagi Network (KLN), Hari Kamis 8 Oktober

2019. 148Sumber: situs http://www.merdeka.com. Diakses pada hari kamis

31 Oktober 2019

Page 108: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

94

Katagori uang berisi informasi ekonomi.

Katagori berita dunia, berisi informasi mancanegara.

Katagori fakta, menampilkan foto-foto yang terjadi di dunia.

Katagori profile menceritakan orang menjadi panutan

masyarakat.

Katagori artis menampilkan infotainment.

Katagori gaya menampilkan isi berita lifestyle.

Katagori teknologi menampilkan berita teknologi saat ini.

1) Tanggal Berdiri

Merdeka.com berdiri pada tanggal 21 Februari 2012 oleh

Eka Wiharto. Media online ini berdiri di bawah naungan PT.Integra

Ventura. Situs Merdeka.com adalah www.organization, yaitu organisasi

yang hidup di internet. Orang-orangnya hidup, berkarya, bisa di-

googling, dan diajak mengobrol di internet bahkan menghidupi

keluarganya dari internet. Internet hidup, berkembang dan

memberi inspirasi, di mana Merdeka.com menjadi bagiannya

tersebut, terutama untuk internet Indonesia.

2) Visi dan Misi Merdeka.com

Visi merdeka.com memang bukan pertama tapi merdeka.com

punya mimpi baru, yakni merdeka berkreasi: bagaimana

menyajikan yang sebenarnya dan enak dinikmati.

Misi sebagai situs media online yang baru di Indonesia, misi

merdeka.com ialah:

• Cepat dalam menyajikan berita dari media online yang lain.

• Dapat mengakses situs merdeka.com dengan cepat

Page 109: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

95

• Berita disampaikan akurat dan sesuai dengan fakta.

• Berita disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.

3) Logo149

Warna-warni dari logo Merdeka.com memiliki arti sebagai

warna kebebasan dalam menyampaikan informasi, tidak terikat

oleh paham menyampaikan informasi, tidak terikat oleh paham

tertentu atau kepentingan tertentu. Tetapi dasar yang putih (atau

hitam, di saat tertentu) mendasari itikad untuk selalu ada di jalur

yang benar, bukan seenaknya sendiri. Tujuannya adalah menjadi

sebuah media yang bisa diakses jutaan orang melalui teknologi,

tanpa batasan atau dibatasi. Karena tidak ada yang lebih berharga

dari pada menjadi merdeka (tanpa dot com).150

149 Sumber: https://www.merdeka.com. Diakses pada Hari kamis, 31

Oktober 2019 150 Sumber: Arsip Kapan Lagi Network (KLN), Kamis 8 Oktober

2019.

Page 110: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

96

4) STRUKTUR ORGANISASI MERDEKA.COM151

Direktur Konten : Wenseslaus Manggut

Pemimpin Redaksi : Ramadhian Fadillah

Wakil Pemimpin Redaksi : Muhammad Hasits

Redaktur Pelaksana : Wisnoe Moerti, Didi Syafirdi

Channel Manager: Dwi Zain Musofa

Sekretaris Redaksi : Eriza Gatmasari

Desk News : Randy Ferdi Firdaus.(Kepala Desk News ), Lia

Harahap (Wakil Kepala Desk News), Iqbal Fadil, Eko

Prasetya, Dedi Rahmadi, Agil Aliansyah, Henny Rachma Sari,

Raynaldo G. Lubabah, Achmad Fikri Fakih Haq, Mohamad

Eko Nugroho, M. Syakur Usman, Supriatin, M. Genantan

Saputra, Sania, Ronald, Yunita Amalia, Hari Ariyanti, Nur

Habibie, Ahda Bayhaqi, Intan Umbari Prihatin.

Desk Uang :Harwanto Bimo Pratomo (Kepala Desk Uang),

Idris Rusadi Putra, Siti Nur Azzura, Anggun Situmorang, Dwi

Aditya Putra, Wilfridus Setu Embu, Yayu Agustini Rahayu.

151 Sumber: Situs http://www.merdeka.com. Diakses pada hari Kamis

31 Oktober 2019, pukul 16:16 WIB

Page 111: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

97

Desk Khas :Angga Yudha Pratomo (Kepala Desk Khas),

Nuryandi Abdurohman, Anisyah Al Faqir, Muhammad Zul

Atsari.

Desk Foto : Arie Basuki (Kepala Desk Foto), Debby Restu

Utomo, Nanda Farikh Ibrahim, Nirmatuloh Efendi, Imam

Buhori, Iqbal Septian Nugroho, Dwi Narwoko.

Desk Traffic :Mardinah (Kepada Desk Traffic) Endang

Saputra, Desi Aditia Ningrum, Fellyanda Suci Agiesta, Syifa

Hanifah Astri, Agustina Dian Rosadi.

Desk Daerah :Ya'cob Billiocta (Kepala Desk Daerah), Moch.

Adriansyah,Yan Muhardiansyah, Irwanto, Sunaryo.

Desk Tek Dan Oto : Indra Cahya, Fauzan Jamaludin, Syakur

Usman.

Desk Lifestyle : Tantri Setyorini, Rizky Wahyu Permana,

Titah Mrananim

Desk Commercial Content : Anwar Khumaini (Kepala Desk

Commercial Content), Hery Winarno, Haris Kurniawan, Rizlia

Khairun Nisa.

Tim Media Sosial : Tri Wahyu Utami, Yudi Suryanto.

Tim Litbang : Djoko Poerwanto, Dwi Zain Musofa.

Page 112: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

98

BAB IV

DATA TEMUAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pemberitaan KH.

Ma’ruf Amin di Merdeka.com pada Pilpres 2019 terlihat jelas

bahwa kontestasi152 politik Pemilihan Umum Presiden Wakil

Presiden (Pilpres) di Indonesia begitu menyita perhatian

masyarakat dan media, baik media lokal maupun nasional gencar

memberitakan, salah satunya media online153 Merdeka.com.

Media menjadi sebuah sarana penyebaran dan penyampaian

informasi untuk masyarakat ini, menjadikan media sebagai

sesuatu yang penting.

Isi berita tentang suatu peristiwa dari media merupakan

hasil dari proses yang telah dipengaruhi oleh berbagai unsur, baik

itu unsur internal media tersebut seperti organisasi yang

menaunginya, maupun unsur-unsur dari luar organisasi media.

Dengan kata lain, berita yang ditampilkan pun merupakan hasil

kompromi rapat redaksi dari berbagai unsur. Merdeka.com

sebagai salah satu media online, tentunya menjadi sebuah bagian

pemberi informasi kepada masyarakat Indonesia, di antaranya

informasi berita politik pada Pilpres 2019.

Sehingga ketika KH. Ma’ruf Amin yang dikenal sebagai

ulama sepuh NU, secara resmi dicalonkan menjadi Wakil

152 Sumber: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kontestasi, diakses

pada Pukul 22.45 WIB, 24 November 2019 153 Media online ialah informasi dan berita yang diposting di internet

(khususnya world wide web), De Wolk, R, Introduction to online Journalisme,

(Boston: Alln and Bacon, 2001)

Page 113: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

99

Presiden mendampingi Jokowi pada pemilu presiden dan wakil

presiden 2019, Merdeka.com menjadi salah satu media yang

memberitakannya. Bahkan, diantara media-media online lainnya,

Merdeka.com secara khusus memberitakan KH. Ma’ruf Amin dalam

kesehariannya dan menempatkan empat reporter sekaligus.154

Pada media online Merdeka.com proses penyusunan berita

dilakukan melalui berbagai tahap, hingga berita tersebut layak

untuk diberitakan kepada khalayak. Tahap-tahap tersebut,

misalnya rapat redaksi penentuan berita akan diliput, narasumber

yang akan di wawancarai, dan wartawan yang ditunjuk untuk

meliputnya. Kemudian setelah tahap berikutnya ialah penulisan berita, proses

penyuntingan, pemilihan headline, judul berita, hingga kemudian ditayangkan

kepada pembaca.155

Sesuai dengan penjelasan pada bab dua, mengenai syarat

dan ketentuan sampel peneliti tentukan, yakni pada pemberitaan

KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Peneliti menyajikan isi

(konten) berita menyangkut ucapan, peryataan, imbauan KH.

Ma’ruf Amin yang selalu berbicara tentang pentingnya persatuan

umat, melawan radikalisme, terorisme dan nilai-nilai kebangsaan

pada pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2109. .

154 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

155 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana Media

Online Merdeka,com pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com, Tebet

Raya, Jakarta Selatan.

Page 114: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

100

Berikut ini adalah penyajian data kerja rutin redaksi

Merdeka.com dan temuan berita yang sudah dimuat

Merdeka.com. berita-berita ini peneliti ambil dari situs media

online www.merdeka.com, dan hanya mengambil serta memilih

konten berita KH. Ma’ruf Amin pada masa kampanye dan

ditetapkan sebagai calon Wakil Presiden 2019.

Di ketahui, proses pemberitaan pada Merdeka.com

dipengaruhi oleh Hirarki Pengaruh rutinitas pola kerja media

tersebut. Sebelum masuk kepada tataran level rutinitas media,

peneliti mencoba menjelaskan proses penyusunan berita di media

online Merdeka.com sesuai dengan hasil temuan. Rutinitas kerja

para wartawan Merdeka.com sebelum meliput biasanya

melakukan rapat redaksi tiap sore hari. Rapat redaksi itu dihadiri

oleh semua wartawan, termasuk Pimpinan Media Merdeka.com.

156

Para redakur tiap desk yang terdiri dari desk news, desk

uang, desk, khas, desk dunia, dan desk daerah memaparkan apa

isu yang ingin diangkat. Siapa narasumbernya akan diwawancara,

termasuk penugasan reporter di lapangan. Isu-isu berita yang

bakal tayang dibahas dalam rapat tersebut. Rapat redaksi di

pimpin oleh Pimpinan redaksi atau Redaktur Pelaksana. Menurut

Pimpinan Redaksi Merdeka.com, Ramadhian Fadhilah, semua

wartawan yang hadir di rapat boleh menguratakan pendapat dan

memberikan usulan terhadap isu berita akan diangkat pada esok

156 Wawancara khusus dengan Pimpinan Merdeka.com, Ramadhian

Fadhilah, Di Kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan, 8 Oktober 2019.

Page 115: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

101

hari. Dalam rapat itu juga, Redaktur Pelaksana menulis isu-isu

berita akan digarap sesuai hasil rapat redaksi dan dikirim pada

malam hari ke para reporter melalui email.

“Rapat redaksi kami lakukan setiap sore hari. Semua wartawan

dari berbagai desk bebas mengusulkan isu berita ingin diangkat

(liput). Setelah disepakati isu apa saja yang menarik dan sedang

berkembang, maka pada malam harinya kami bagikan agenda

liputan ke para reporter melalui email redaksi Merdeka.com. Di

agenda liputan sudah ada jadwal masing-masing bakal kita liput.

Jadi wartawan liputannya terarah”157

Tugas reporter pada malam hari hanya menunggu agenda

email masuk dikirim oleh koordinator liputan. Biasanya ada

titipan pertanyaan dari redaksi kepada narasumber yang dituju,

baik pada acara jumpa pers, seminar dan diskusi publik. Titipan

pertanyaan ini biasanya untuk meruning berita yang sedang

hangat terjadi, semisal berita politik, hukum dan kriminal maupun

berita yang terjadi di daerah.158

Ramadhian menambahkan, redaksi dan reporter saling

kerjasama dalam hal pengambilan bahan berita atau wawancara

narasumber. Tiap redaktur memiliki peran masing-masing, yakni

redaktur news menghadle berita-berita politik dan hukum,

redaktur uang menghadle berita-berita ekonomi, redaktur dunia

menghandle berita-berita Internasional, redaktur khas menghadle

157 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

158 Wawancara dengan Pimpinan Redaksi Merdeka.com di Kantor

Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan, 8 Oktober 2019.

Page 116: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

102

berita-berita inverstigasi (mingguan), dan redaktur daerah

mengandle berita-berita yang dikirim dari tiap kontributor daerah.

“Kita bagi tugas, reporter disebar pada pagi hari sesuai agenda

masing-masing sudah dikirim semalam oleh redaksi. Tiap

reporter melaporkan dan mengirimkan hasil liputan ke redaksi

melalui email,. Jadi reporter liputan di lapangan terarah, tidak

semaunya”159

Alur kerja di “dapur”redaksi berlangsung selama 24 jam.

Proses pengiriman berita, editing tulisan oleh redaktur dan

publish berita dilakukan setiap saat sesuai dengan berita yang

diagkat. Namun, tidak semua berita yang masuk ke email redaksi

ditayangkan (naik berita). Sebab redaksi Merdeka.com memiliki

kebijakan dalam pengambilan berita, menyunting (editing) dan

publish.

“Berita hasil liputan reporter yang dikirim ke email redaksi tidak

semua naik (tayang). Sebab kami punya standar nilai berita. Di

lihat dari isi berita, siapa yang berbicara dan harus di cek dulu

sumber beritanya dari mana,”160

A. Kerja Rutin Media Merdeka.com

Level rutinitas media merupakan level kedua dalam

bagian teori hierarki pengaruh yang diperkenalkan Pamela J.

Shoemaker dan Stephen D. Reese. Pada level ini, isi berita

159 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

160 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

Page 117: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

103

dipengaruhi oleh sisi rutinitas dari media tersebut.161 Semua

produksi berita selalu bekerja menurut tenggat (dead line) dan

jadwal liputan reporter di lapangan. Deadline berita harus

dipenuhi, jika tidak, maka tidak ada yang diberitakan.

Kesadaran terhadap deadline ini adalah alasan lain untuk

menerapkan rutinitas.162 Menurut Shoemaker dan Reese dalam

bukunya “Mediating the Message” bahwa media rutin ini

terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi media

(processor), sumber berita (suppliers), dan audiens (consumers).163

Merdeka.com sebagai media online berita, para reporter selalu

mengupdate informasi secara 24 jam guna memenuhi deadline.

Setiap hari dari pagi, tengah malam sampai pagi lagi beberapa

wartawan dan redaktur berjaga di redaksi.164 Sehingga tentunya

dengan rutinitas itu semua informasi tidak luput dari pantauan

wartawan.

Begitupun, pada hajat 5 tahun pesta demokrasi yakni

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019,

pemberitaan KH. Ma’ruf Amin dipantau secara rutin, sebab Ia

menjadi salah satu kandidat Wakil Presiden yang statmentnya

selalu ditunggu para jurnalis.

161 Shoemaker and Reese, Mediating the Message, 109.

162 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media, 62.

163 Shoemaker and Reese, Mediating the Message, 109.

164 Wawancara peneliti dengan Ramadhian Fadhilah (Pemimpin

Redaksi Merdeka.com) 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta

Selatan.

Page 118: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

104

Demikian juga, wartawan Merdeka.com secara rutin

mengadakan rapat redaksi, mencari sumber berita, menulis

(mengolah) menjadi berita dan meyebarkan ke khalayak. Hal ini

terkait jika dilihat dari tiga unsur dalam pengaruh level rutinitas

media yakni proses produksi berita, sumber berita, dan pembaca.

Pada Pilpres 2019, KH. Ma’ruf Amin menjadi salah satu sumber

berita utama bagi para awak media Merdeka.com.

“Kami tempatkan empat reporter untuk liputan kegiatannya dan

mewawancarai KH. Ma’ruf Amin selama Pilpres 2019. Ucapan-

ucapanya sering kami jadikan judul berita, karena menarik”165

Selain itu, redaksi Merdeka.com punya alasan tersendiri

mengapa menempatkan sebanyak empat reporter untuk meliput

Ma’ruf Amin. Hal ini lantaran KH. Ma’ruf Amin selalu

melontarkan statment berisi pesan perdamaian, toleransi,

persatuan umat, anti radikalisme, serta bahaya terorisme. Hal itu

bisa meredamkan panasnya suasana perpolitikan Pilpres 2019.

Beda dengan pesaingnya (lawan politik) tidak ada hal baru dalam

orasi politiknya166.

“Kami secara rutin memuat pernyataan KH. Ma’ruf Amin. Sebab

selalu mengemukakan gagasan pentingnya perdamaian, imbauan

bahaya radikalisme serta terorisme. Hampir di tiap kampanye

Pilpres. Hal ini beda dari pesaingnya. Sehingga masyarakat di

akar rumput (kalangan bawah) tidak berseteru, saling membenci

165 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com), pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

166Reporter bertugas menyampaikan informasi (laporan), baik dalam

bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet. Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Reporter. Diakses pada pukul 15.21 WIB, 23

September 2019

Page 119: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

105

antar pendukung saat Pilpres 2019. Dia lebih menekankan

persatuan dan kesatuan dalam kampanyenya,”167

Dari pengamatan peneliti, sebagian berita-berita KH.

Ma’ruf di Merdeka.com saat kampanye Pilpres selalu berbicara

soal kebangsaan, mengajak masyarakat untuk bersatu

membangun Indonesia, melawan terorisme, menangkal

radikalisme.168 dan cinta tanah air Indonesia.

1. Organisasi Media (Processor)

Organisasi media menjadi unsur yang memiliki pengaruh

besar dalam level ini, terutama masalah pemberitaan di

Merdeka.com. Hal ini ini menjadi bagian pertama dalam

pengolahan berita.

Seperti sudah dipaparkan sebelumnya, wartawan

Merdeka.com sebelum meliput suatu peristiwa yang kemudian

menjadi berita, terlebih dahulu melakukan rapat redaksi untuk

menentukan isu berita yang akan dipublish, seperti penentuan

narasumber, penugasan reporter ke lokasi peliputan, hingga

pengiriman laporan berita ke redaksi dan tayang. Menurut

penuturan Redaktur Pelaksana Merdeka.com, Wisnoe Moerti,

bahwa sebelum mereka menugaskan reporter ke lapangan, lebih

dahulu sudah dilakukan rapat redaksi.

167Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com), pada 8 Oktober2019 di kantor

Merdeka.com,Tebet Raya, JakartaSelatan.

168 Radikalisme: sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur

dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral mencakup

Page 120: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

106

“Rapat redaksi juga terkait penugasan reporter di lapangan.

Sesuai agenda liputan yang kami kirim melalui email, esoknya

reporter sudah tahu ke mana dia harus meliput,”169

Ada hal menarik jika melihat berita-berita kampanye KH.

Ma’ruf Amin isi pesanya selalu bicara persatuan (kedaulatan) bangsa,

toleransi, pencegahan radikalisme dan terorisme. Berikut isi berita-berita KH.

Ma’ruf Amin dimuat Merdeka.com seperti yang telah dijelaskan

di atas.

Gambar 1.1170

169Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com), pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

170 http://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-pilpres-2019-perang-

ideologi-kelompok-moderat-dan-radikal.html. Diakses tanggal 30 November

2019.

Page 121: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

107

Pada Senin (4/2/19), yang ditulis oleh tim Merdeka.com saat

KH.Ma’ruf Amin kampanye ke daerah. Secara khusus wartawan

Merdeka.com menggunakan judul dengan memakai quote KH. Ma’ruf

Amin yakni, “Ma’ruf Amin: Pilpres 2019 Perang Ideologi Kelompok

Moderat171 dan Radikal,”.

Ma’ruf menegaskan bahwa pentingnya menjaga keutuhan

(persatuan) bangsa, agar terhindar dari perang ideologi kelompok

moderat dan radikal. Pada isi berita tersebut, redaksi menulis, Ma’ruf Amin

mengaskan bahwa Pilpres 2019 bukan hanya memilih sosok (figur),

namun sudah tahap perang ideologi172. Dia mengimbau agar

warga Nahdiyin wajib menjaga kedaulatan negara serta

solidaritas. Dalam berita tersebut, bahwa telah ada proses perencanaan

sebelumnya oleh redaksi Merdeka.com. Hal ini merupakan hasil dari

rapat redaksi Merdeka.com dilakukan sebelum berita dimuat.

Pada berita ke dua, Senin (19/4/19) ditulis oleh reporter

Merdeka.com, Raynaldo Ghiffari Lubabah. dengan judul,“Ma’ruf

Amin: Radikalisme Jangan Sampai Tumbuh dan Berkembang di

Indonesia”.

171Definisi moderat adalah menghindarkan pengungkapan perilaku ekstrim. Sikap

moderat cenderung lebih kompromistis dan dekat dengan toleransi. Dalam menjalankan

aksinya lebih kooperatif. Sumber: www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-moderat-dan-

contohnya.

172 Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan

serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak

dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Sumber:

https://www.artikelsiana.com › pengertian-ideologi-ideologi-definisi-para-ahli

Page 122: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

108

Gambar 2.1173

Berita Ini juga dapat dilihat Ma’ruf menegaskan paham

radikal sangat berbahaya, menjadi ancaman keutuhan (Negara

Kesatuan Republik Indonesia). Berita ini juga dimuat atas dasar

perencanaan redaksi.

173https://www.merdeka.com/peristiwa/maruf-amin-radikalisme-

jangan-sampai-tumbuh-dan-berkembang-di-indonesia.html. Diakses Kamis 31

Oktober 2019.

Page 123: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

109

Pada berita selanjutnya (6/11/19) berjudul, “Ma’ruf Amin:

Sekarang ada upaya-upaya untuk mengembangkan aliran

keras”,ditulis oleh Putu Merta. Isi berita ini, Ma’ruf Amin

menyampaikan untuk selalu menjaga (persatuan) sesama umat

dan bangsa. Judul diangkat juga merupakan hasil dari rapat

redaksi dilakukan sebelum berita tersebut ditayangkan.

Gambar 3.1174

174https://www.merdeka.com/peristiwa/maruf-amin-sekarang-ada-

upaya-upaya-untuk-mengembangkan-aliran-keras.html

Page 124: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

110

Berita terkait yakni dimuat Merdeka.com pada Rabu

(28/1). Ditulis oleh Ahda Bayhaqi, dengan judul, “Ma’ruf Amin:

Islam dan Kebangsaan Tak Bisa Dipertentangkan,”. Ma’ruf juga

dalam pemberitaan tersebut menegaskan NKRI dan Pancasila

adalah kesepakatan dan titik temu (bersatu) dan perlu dijaga.

Gambar 4.1175

Selanjutnya, Merdeka.com pada hari sama, Rabu (16/1),

memuat berita KH. Ma’ruf dengan judul berita, “Ma’ruf Amin

akan lebih banyak bicara isu terorisme di debat Capres,”. Ditulis

oleh Ahda bayhaqi. Ma’ruf menginginkan pencegahan teroris

175Sumber:https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-islam-dan-

kebangsaan-tak-bisa-dipertentangkan.html. Diakses Kamis 31 Oktober 2019.

Page 125: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

111

melalui pendekatan serta pemahaman tentang Islam. Sehingga

saling damai dan toleransi. Pengangkatan isi berita ini tentu

sudah ditentukan oleh redaksi Merdeka.com.

Gambar 5.1176

Pada berita terakhir pada Jumat (17/5/19) dengan judul,

“Ma’ruf Amin ingatkan semua pihak terima hasil pemilu 2019

dengan lapang dada”. Ditulis oleh Putu Merta Surya Putra. Isi

176 https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-akan-lebih-banyak-

bicara-isu-terorisme-di-debat-capres.html. Diakses kamis, 31 Oktober 2019.

Page 126: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

112

berita tersebut ialah Ma’ruf mengimbau bahwa Pemilu

merupakan kesepakatan bersama rakyat. Semua pihak agar

menerima dengan lapang dada apapun hasilnya.

Gambar 6.1177

Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat bahwa

pemberitaan terkait KH. Maruf Amin pada Pilpres 2019,

sebelum redaksi Merdeka.com menentukan dan memutuskan

untuk meliput hingga menayangkannya. Semua itu telah terlebih

dahulu dirancang melalui rapat redaksi.

177 https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-ingatkan-semua-

pihak-terima-hasil-pemilu-2019-dengan-lapang-dada.html. Diakses kamis 31

Oktober 2019.

Page 127: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

113

2. Sumber Berita (supplier)

Sumber berita juga unsur terpenting dalam level rutinitas

media. Sumber berita (supplier) merupakan sebuah informasi

yang didapatkan para wartawan atau jurnalis, ketika mencari

berita ke lapangan.Sehingga tentunya sumber berita pasti

memengaruhi isi berita, karena isi berita adalah bagian dari

sumber berita. Untuk itu, sumber berita bisa didapatkan seorang

wartawan dari mana saja baik itu dari masyarakat, maupun dari

sebuah lembaga dan organisasi.

Pemberitaan KH. Ma’ruf Amin di Merdeka.com pada Pilpres 2019,

jika diamati sumber utama berita lebih dominan dari KH. Ma’ruf Amin. Alur

mendapatkan sumber berita tersebut yakni berasal dari tim kampanye Jokowi-

Ma’ruf. Wartawan dan Redaksi Merdeka.com biasanya mendapatkan agenda

dari pihak tim kampanye, di kirim melalui email atau via grup Whatsaap

(WA) jurnalis.178 Hal ini terlihat dari statment-statment Ma’ruf

yang selalu dijadikan judul berita.

Pada berita politik, Senin (4/2/19), misalnya: Merdeka.com

memuat kampanye Cawapres KH. Ma’ruf Amin saat berkunjung

ke suatu daerah, dengan judul “Ma’ruf Amin: Pilpres 2019 Perang

Ideologi Kelompok Moderat dan Radikal,”. Isi pemberitaanya tentang

pernyataan dari Ma’ruf yang menegaskan bahwa pentingnya

menjaga keutuhan (persatuan) bangsa, agar terhindar dari perang

ideologi kelompok moderat dan radikal. Dan juga dalam berita tersebut,

Ma’ruf Amin mengaskan bahwa Pilpres 2019 bukan hanya memilih

178 Wawancara peneliti dengan Wisnoe Moerti (Redaktur Pelaksana

Media Online Merdeka,com), pada 8 Oktober 2019 di kantor Merdeka.com,

Tebet Raya, Jakarta Selatan.

Page 128: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

114

sosok (figur), namun sudah tahap perang ideologi.179

Selain itu, pada berita lainnya yang dimuat pada Jumat

(17/5/19) dengan judul, “Ma’ruf Amin ingatkan semua pihak

terima hasil pemilu 2019 dengan lapang dada”. Isi berita

tersebut ialah Ma’ruf mengimbau bahwa Pemilu merupakan

kesepakatan bersama rakyat. Semua pihak agar menerima

dengan lapang dada apapun hasilnya.180

Dari sini terlihat bahwa sumber berita tersebut adalah KH.

Ma’ruf Amin yang merupakan salah satu Calon Wakil Presiden

pada pemilu 2019. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa

telah dilakukan berbagai rapat redaksi sebelumnya dalam

menentukan sumber berita. Setelah sumber berita itu didapatkan,

barulah ada keputusan dalam menentukan headline news181 yang

cocok, dan video serta foto akan dipakai ketika menayangkan

berita.

3. Audiens

Unsur audiens menjadi bagian dalam level rutinitas

media, karena audiens juga menjadi bagian penting dalam

memengaruhi isi pemberitaan pada sebuah media. Karena berita-

berita yang ditayangkan oleh Merdeka.com tujuannya adalah

179 http://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-pilpres-2019-

perang-ideologi-kelompok-moderat-dan-radikal.html. Diakses pada tanggal

30 November 2019. 180 https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-ingatkan-semua-

pihak-terima-hasil-pemilu-2019-dengan-lapang-dada.html. Diakses kamis 31

Oktober 2019.

181 Headline News sebagai suatu berita yang dianggap paling layak

untuk dimuat di halaman depan, dengan judul menarik perhatian. Djunaedy

(1990:29). https://media.neliti.com/media/publications/89750-ID-proses-

penentuan-headline-surat-kabar-st.pdf. Diakses Jumat 1 November 2019.

Page 129: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

115

untuk disampaikan kepada khalayak atau audiens. Apalagi

Merdeka.com adalah media yang diakses melalui internet, tentu

mereka yang memiliki PC Komputer, Hanphone (gatget) yang

dapat membaca berita tersebut.

Berita KH. Ma’ruf menjadi penting, sebab Ia

mencalonkan wakil presiden pada Pilpres 2019. Menurut

Redaktur Pelaksana Merdeka.com, Wisnoe Moerti, berita-berita

Ma’ruf perlu diliput, sebab ucapan sang kyai tersebut bisa

membuat masyarakat khususnya umat Islam tidak terprovokasi

oleh isu-isu politik anarkis serta memecah persatuan bangsa.

B. Pewacanaan Berita KH. Ma’ruf Amin

Peneliti akan memaparkan temuan data mengenai

pemberitaan KH. Ma’ruf Amin, yang berjudul,“Rutinitas media

Merdeka.com dalam memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada

Pemilu Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode pisau analisis wacana model Teun van

Dijk. Model van Dijk ini menganalisisis dari tiga elemen yaitu

teks, kognisi sosial, serta konteks sosial. Maka hasil penelitiannya

diuraikan sebagai berikut:

a. Struktur Makro (Tematik)

Dalam struktur makro (makna global) hal diamati adalah

tematik, berarti gagasan atau tema utama yang ada dalam berita

tersebut. Maka, tema pemberitaan KH. Ma’ruf Amin ini adalah

“ Pilpres 2019 perang ideologi kelompok moderat dan radikal”.

Page 130: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

116

b. Super Struktur (Skematik)

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam

super struktur, hal yang diamati adalah skematik, yaitu

rangkaian pendapat itu disusun dan dirangkai, seperti

pendahuluan, isi, dan penutup. Van Dijk memasukkan skema

atau alur yang sistematis dalam sebuah wacana.

Dalam berita, terdapat dua skema besar yaitu summary

(ringkasan) dan story (isi berita atau tulisan secara keseluruhan).

Dalam summary terdapat dua hal yaitu judul dan lead.

Judul berita ini adalah tentang KH. Ma’ruf Amin

menegaskan bahwa Pilpres 2019 bukan lagi memilih sosok

namun sudah perang ideologi moderat dan radikal. Dengan sub

judul Bagaimana para jurnalis Merdeka.com menulis ucapan

dan memuat berita KH. Ma’ruf Amin?.

Naskah berita ini terdiri dari 6 berita, dan setiap berita

memiliki lead atau teras masing-masing dari satu teks berita

sama, serta dikonstruksi oleh wartawan. Unsur skematik kedua

yaitu story. Pada awal berita ini dimulai dari unsur situasi atau

proses berjalannya peristiwa sebagai lead berita dari peristiwa,

bukan dari unsur komentar narasumber.

Secara keseluruhan utuh, berita ini diawali lead berita

situasi saat KH. Ma’ruf Amin berkunjung ke beberapa tempat

saat berkampanye. Sedangkan isi berita ini terletak pada hari di

mana peristiwa kampanye terjadi. Serta epilog atau penutup pada

teks berita. Selanjutnya, peneliti akan membagi hasil penelitian

ini perberita, dari berita 1 sampai berita 6.

Page 131: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

117

Penelitian ini dimulai dari super struktur (skematik atau alur) dan

struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris), yaitu:

1. Analisi Teks Berita KH. Ma’ruf Amin ke 1

Struktur Makro Tematik

Tematik atau judul berita: “Ma’ruf Amin: Pilpres 2019 Perang

Ideologi Kelompok Moderat dan Radikal”.

Super Struktural (Skematik)

Skematik atau alur pada berita ke 1 dimulai dari kunjungan

Ma’ruf ke Kantor PCNU Kendal, Jawa Tengah, untuk rapat

konsolidasi Jaringan Kyai, Sanrti Nasional (JKN) pada Senin

(4/2/19). Ma’ruf mengatakan persaingan pemilihan Presiden 209

bukan lagi sekedar memilih sosok, namun sudah dalam tahap

perang ideologi. Penutup pada berita ini diakhiri dengan Ma’ruf

memohon doa dan dukungan agar bisa terpilih menjadi pemimpin

Indonesia 2019.

Struktur Mikro (Semantik;Latar,Detil,Maksud,Praanggapan,

Nominalisasi)

Latar pada berita ke 1, dimulai dari kunjungan Ma’ruf ke

Kantor PCNU Kendal untuk menggelar rapat konsolidasi

Jaringan Kyai Santri Nasional (JK). Pada acara tersebut Ma’ruf

menegaskan bahwa Pilpres bukan sekedar memilih figur, namun

sudah tahap perang ideologi kelompok moderat dan radikal.

Sebab itu dia meminta khususnya kepada warga Nahdiyin

menjaga kedaulatan bangsa. Dalam Penutup berita, Ma’ruf

Page 132: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

118

memohon doa dan dukungan agar bisa terpilih menjadi pemimpin

Indonesia 2019, mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Pada berita 1, terdapat salah satu contoh detil dari deskripsi

keadaan kondisi perpolitikan di Indonesia dikatakan Ma’ruf.

(paragraf ke 1).

Elemen maksud terdapat pada paragraf 2, “Pilpres sekarag

bukan sekedar memilih. Pilpres juga perang ideologi. Kelompok

moderat dan radikal. Karena isu yang dibangun ya begitu itu,”.

Praanggapan sebagai pendukung dari pernyataan ada di berita 1,

terdapat pada paragraf 4, “Jadi hal yang harus dilakukan adalah

memberi kepahaman kepada ulama kita, pengurus, anggota. Baik

yang kultural dan struktural. NKRI harga mati,”.

Struktur Mikro (Sintaksis; Bentuk Kalimat, Koherensi, Kata

Ganti)

Dari segi sintaksis yaitu pengemasan suatu teks dengan

menentukan bentuk kalimat, koherensi, kata ganti yang

digunakan dalam kalimat.

Bentuk kalimat pasif yang terlihat adalah bentuk kalimat aktif,

“Kalau kita tidak bisa menjaganya, kemungkinan mereka bisa

menunggangi kekuasaan,,” (paragraf 6).

Dalam hal ini digunakan agar seseorang menjadi subjek

dari tanggapannya. Kata “mereka”‟ (kelompok moderat dan

radikal) menjadi subjek, dengan kata kerja “menunggangi”,

yang berarti ‘menguasai”.

Page 133: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

119

Koherensi atau hubungan antar kata atau kalimat yang digunakan

pada berita ini adalah proposisi “pilih sosok” dan “perang

ideologi”, adalah dua prinsip yang berlainan dan dihubungkan

dengan kata “namun‟. Kalimatnya adalah, “Persaingan pemilihan

presiden 2019 bukan lagi sekedar pilih sosok, namun sudah

dalam tahap perang ideologi,”(paragraf 1 dan 2).

Koherensi pembeda juga terlihat pada kalimat, “Wajib

hukumnya setiap bagian warga Nahdliyin,”. Sebutan kata lain

untuk muslimat Nahdlatul Ulama (paragraf 2).

Koherensi kausal atau sebab akibat juga pada paragraf 2, “kalau kita

tidak bisa menjaganya kemungkinan mereka bisa menunggani kekuasaan....,”

(paragraf 6).

Pada keseluruhan berita 1, kata ganti orang ketiga jamak yaitu

“anggota, pengurus dan mereka”. Jadi hal yang harus dilakukan

adalah memberi kepahaman kepada ulama kita, pengurus,

anggota,, baik yang kultural dan struktural, NKRI harga mati,”.

Namun, penggunaan kata ganti orang pertama jamak yaitu

“kita” digunakan pada ucapan narasumber, “Jadi hal yang harus

dilakukan adalah memberi kepahaman kepada ulama kita”

(paragraf 4), “kalau kita tidak bisa menjaganya kemungkinan mereka

menunggangi kekuasaan..”, (paragraf 6).

Struktur Mikro (Stilistik; Leksikon)

Unsur leksikon atau pemilihan kata yang digunakan adalah

pemilihan kata “Warga Nahdiyin”, “Wajib hukumnya untuk warga

Page 134: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

120

Nahdiyin untuk bisa menjaga kedaulatan negara, wajib dijaga solidaritasnya.”

(paragraf 3).

Struktur Mikro (Retoris; Grafis dan Metafora)

Dalam berita 1 ini tidak ada kata atau kalimat yang

menggunakan tanda petik. Sedangkan metafora atau kiasan

terdapat pada kalimat,“perang ideologi” dan “menunggangi”.

(paragraf 2 dan 6).

Tabel 4. “Ma’ruf Amin: Pilpres 2019 Perang Ideologi

Kelompok Moderat dan Radikal”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Pilpres 2019 perang ideologi kelompok moderat dan radikal

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur Dimulai dengan kronologis

KH. Ma’ruf Amin

menggelar rapat konsolidasi

Jaringan Kyai Santri

Nsional (JKN) di kantor

PCNU Kendal, Jawa

Tengah,Senin(4/2/19).

Isi berita, menjelaskan

bahwa pada Pilres 2019

bukan sekedar melilihsosok,

namun sudah dalam tahap

perang ideologi.

Ma’ruf mengimbau bahwa

hukumnya wajib bagi

seluruh warga Nahdliyin

untuk menjaga kedaulatan

negara.

Berita ditutup dengan

Page 135: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

121

permohonan doa agar

Jokowi dan Ma’ruf Amin

bisa memenangkan Pilpres.

Struktur mikro

(semantik)

Latar Latar, Pilpres 2019 perang ideology kelompok mederat dan radikal.

Detil Paragraf 2 menjelaskan tentang Pilpres 2019 sudah tahap perang ideologi kelompok moderat dan radikal.

Praanggapan “kalau kita tidak bisa

menjaganya

kemungkinan mereka bisa

menunggangi

kekuasaan”. (Paragraf 6),

kalimat ini diperkuat oleh

kalimat berikutnya yang

menjelaskan isi

kedaulatan negara.

Nominalisasi -

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat Kalimat aktif,“Jadi hal

yang harus dilakukan

adalah memberi

kepahaman kepada

ulama..”. (paragraf 6).

Koherensi Koherensi (konjungsi kata

sebab akibat‟), “kalau kita

tidak bisa menjaganya

kemungkinan mereka

bisa menunggani

kekuasaan”. (paragfraf 6)

Page 136: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

122

Kata Ganti Kata ganti “mereka”, dan “kita”

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon Nahdliyin (paragraf 3), mustasar (paragraf 4)

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Menonjolkan persatuan

umat

Metafora “menunggangi”. (paragraf 6),

Analisis Teks berita ke 2.

Struktur Makro Tematik atau judul berita: “Ma’ruf Amin:

Radikalisme jangan sampai tumbuh dan berkembang di

Indonesia”.

Super Struktural (Skematik) atau alur pada berita ke 2. Di

muali dari Calon Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin berkunjung

ke Pondok Pesantren Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Isi

berita, pada kesempatan itu, Ma’ruf berbicara tentang bahaya

radikalisme dan menjadi ancaman keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).. Penutup pada berita ini diakhiri

dengan penjelasan penulis berita bahwa, pemilu Presiden pada

tanggal 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni Jokowi-

KH.Ma’ruf Amin dengan nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-

Sandiaga Uno dengan nomor urut 02.

Struktur Mikro (Semantik; Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan, Nominalisasi)

Latar pada berita ke 2, “kita harus bersihkan dan kembalikan

paham radikalisme itu,” (paragraf 2). Kalimat ini yang

mengawali ucapan langsung dari Ma’ruf dan membawa pembaca

Page 137: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

123

bahwa bahayanya aliran keras (radikalisme) jika berkembang di

Indonesia.

Pada berita 2, elemen detil dapat dibaca pada paragraf 5

menjelaskan sejarah berdirinya Indonesia “Negara Indonesia

dibangun berdasarkan dengan kesepakatan dengan menerima

ideologi pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan

NKRI”.

Elemen maksud, “Negara meiliki kewajiban untuk mencegah

dan membersihkan paham radikalisme dan terorisme,” (paragraf

3).

Praanggapan sebagai pendukung dari pernyataan ada di paragraf

4. “Saya kira paham radikalisme jangan sampai tumbuh dan

berkembang di Indonesia”.

Struktur Mikro (Sintaksis; Bentuk kalimat, Koherensi, Kata

Ganti)

Elemen sintaksis, bentuk kalimat deduktif, “Kita harus bersihkan

radikalisme, karena berbahaya dan menjadikan ancaman

keutuhan NKRI”. (paragraf 8).

Koherensi konjungsi sebab akibat, “Paham radikalisme sangat

berbahaya dan menjadikan ancaman keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI), Ma’ruf beranggapan radikalisme tak

boleh diberi ruang untuk berkembang di Indonesia”. (paragraf 1).

Page 138: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

124

Sedangkan kata ganti orang pertama jamak yakni, “kita”.Pada

kata ganti orang pertama jamak terdapat pada paragraf 2. “kita

harus bersihkan dan kembalikan paham radikalisme itu”.

Dan kata ganti jamak orang ke dua dan ketiga yakni, “dia” dan

“mereka”. Pada paragraf 3: “Menurut dia, paham radikalisme

sangat berbahaya, karena mereka melakukan kekerasan dengan

cara sendiri...”.

Struktur Mikro (Stilistik; Leksikon)

Leksikon (pemilihan kata) yang ada yaitu “keutuhan” (paragraf

1). “Bersihkan Radikalisme” (paragraf 8). “keanekaragaman”

(paragraf 7).

Struktur Mikro (Retoris; Grafis, Metafora)

Dalam berita ke 2 tidak ada kata atau kalimat yang menggunakan

tanda petik. Namun dalam berita narasumber menekankan kata

“paham radikalisme” yang diulang-ulang di beberapa paragraf

berita ke 2 ini.

Metafora yang dipakai pada berita ke 2 yakni,“tumbuh dan

berkembang”. (paragraf 4).

Tabel 5. “Ma’ruf Amin: Radikalisme jangan sampai tumbuh

dan berkembang di Indonesia”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Ma’ruf Amin: Radikalisme

jangan sampai tumbuh dan

Page 139: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

125

berkembang di Indonesia

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur Di muali dari Calon Wakil

Presiden KH. Ma’ruf Amin

berkunjung ke Pondok

Pesantren Tanara,

Kabupaten Serang, Banten.

Isi berita, pada kesempatan

itu, Ma’ruf berbicara tentang

bahaya radikalisme dan

menjadi ancaman keutuhan

Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).. Ma’ruf

mengimbau bahwa

hukumnya wajib bagi

seluruh warga Nahdliyin

untuk menjaga kedaulatan

negara.

Berita ditutup Penutup pada

berita penenegasan

wartawan bahwa, pemilu

Presiden pada tanggal 17

April 2019 diikuti dua

pasangan calon, yakni

Jokowi- KH.Ma’ruf Amin

dengan nomor urut 01 dan

Prabowo Subianto-Sandiaga

Uno dengan nomor urut 02.

Struktur mikro

(semantik)

Latar Latar, paham radikalisme

sangat berbahaya

Detil Paragraf 3, menjelaskan

tentang bahaya radikalisme

dengan melakukan cara

kekerasaan

Page 140: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

126

Praanggapan “Kita harus bersihkan

radikalisme karena

berbahaya dan menjadi

ancaman keutuhan NKRI.

(Paragraf 8).

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat

Kalimat aktif: “Saya kira

paham radikalisme jangan

sampai tumbuh dan

berkembang di Indonesia”.

(paragraf 4).

Koherensi Koherensi (konjungsi kata

sebab akibat), “radikalisme

sangat berbahaya dan

menjadikan ancaman

keutuhan NKRI. (paragraf

1)

Kata Ganti Kata ganti, “kita” dan

“mereka”.

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon keanekaragaman (paragraf

7), dibangun (paragraf 5)

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Berita ke 2 ini menonjolkan

kata radikalisme berulang-

ulang di dalam isi berita

Metafora “Tumbuh dan

berkembang”.(paragraf 4)

Analisis Teks berita 3.

Analisi Teks Berita 3 “Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya

untuk mengembangkan aliran keras”.

Page 141: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

127

Struktur Makro Tematik

Tematik, “Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya untuk

mengembangkan aliran keras”.

Super Struktural (Skematik)

Skematik atau alur pada berita ke 3 yakni: KH. Ma’ruf Amin

menerima silaturahim para kyai dari Jakarta barat. Silaturahim itu

diawali dengan mendengar ceramah KH. Ma’ruf Amin yang

dimulai pada 05.15 WIB di kediamannya, Jalan Situbondo,

Jakarta Pusat, Selasa (6/11/19). Isi berita: Ma’ruf menyampaikan

agar selalu menjaga sesama umat dan bangsa. Jangan sampai

menumbuhkan rasa permusuhan.

Dalam penutup berita:“Sekarang ada upaya untuk

mengembangkan aliran keras”.(paragraf 6).

Struktur Mikro (Semantik; Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan, Nominalisasi)

Latar pada berita ke 3, Ma’ruf menyampaikan untuk saling

menjaga sesama umat dan bangsa. Jangan sampai menumbuhkan

rasa permusuhan,” (paragraf 2).

Kalimat ini yang mengawali ucapan langsung dari Ma’ruf dan

membawa pembaca untuk saling menjaga persaudaraan antar

sesama manusia, sebab dia menilai saat ini ada upaya tertentu

dengan menggunakan cara kekerasan.

Pada berita ke 3 ini, elemen detil dapat dilihat pada paragraf 4

menjelaskan, prinsip-prinsip persaudaraan, “NU mengeluarkan

Page 142: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

128

prinsip ukhuwah. Ukhuwah itu saudara. Ukhuwah nadhiyah,

yaitu sesamaNU, Ukuwah Islamiyah sesama Islam”.

Elemen maksud, “Kita tidak boleh saling bermusuhan”

(paragraf 3).

Praanggapan yakni sebagai pendukung dari pernyataan ada di

paragraf 6. “Ini murni NU yang mengeluarkan (prinsip-prinsip

Ukuwah). Ini cara kita agar gerakan tidak merusak”.

Sintaksis; Bentuk kalimat, Koherensi, Kata Ganti

Elemen sintaksis, bentuk kalimat pasif sekaligus sebagai inti

kalimat (deduktif) pada paragraf ke 2 adalah, “Dalam

kesempatan itu, Ma’ruf menyampaikan untuk selalu menjaga

sesama umat dan bangsa. Jangan sampai menumbuhkan rasa

permusuhan”.

Kata kerja menyampaikan merupakan kalimat pasif, dalam hal ini

van Dijk mengemukakan kalimat pasif ini digunakan sebagai

objek. Kalimat bentuk deduktif (inti kalimat di awal) dapat dilihat

dari satu kalimat di awal dipisahkan oleh kata “untuk”.

Koherensi konjungsi sebab akibat, “Dia (Ma’ruf) menegaskan,

ini upaya NU untuk tidak melahirkan gerakan-gerakan merusak.

Karena Ma’ruf menilai, saat ini ada upaya-upaya tertentu

dengan menggunakan cara kekerasan”. (paragraf 5).

Sedangkan kata ganti orang pertama jamak yakni, “kita”. Pada

kata ganti orang pertama jamak terdapat pada paragraf 3 dan 6).

“kita tidak boleh saling bermusuhan”. Dan “Ini cara kita agar

Page 143: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

129

gerakan tidak merusak”. Kata orang kedua jamak terdapat pada

paragraf 4 dan 5. “Dia menturkan...” dan “Dia menegaskan...”.

Kata ganti jamak orang ketiga yakni, “para kiai” pada paragraf 1

yakni, “Calon Wakil Presiden Ma’ruf Aminhari ini menerima

silaturahim dari parai Kiai Jakarta Barat”.

Stilistik; Leksikon

Leksikon (pemilihan kata) yang ada yaitu “ceramah” pada

paragraf 1. “rasa permusuhan” pada paragraf 2. “prinsip

ukhuwah”, ukhuwah nadhiyin” ukhuwah islamiah”, “ukhuwah

watoniyah”, “ukhuwah insaniah” (paragraf 4).

Retoris; Grafis, Metafora

Dalam berita ke 3 ini , unsur Grafis narasumber menekankan kata

“ukhuwah” yakni persaudaraan yang diulang-ulang di paragraf

berita ke 4.

Metafora yang dipakai pada berita ke 3 yakni,“menumbuhkan

rasa permusuhan” pada paragraf 2. Pada paragraf ke 5 yakni,

“Melahirkan gerakan-gerakan merusak”. Dan pada paragraf ke 6

yakni, “mengembangkan aliran keras”.

Tabel 6. “Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya untuk

mengembangkan aliran keras”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya untuk mengembangkan aliran

Page 144: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

130

keras

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur KH. Ma’ruf Amin menerima

silaturahim para kyai dari

Jakarta barat. Silaturahim itu

diawali dengan mendengar

ceramah KH. Ma’ruf Amin

yang dimulai pada 05.15

WIB di kediamannya, Jalan

Situbondo, Jakarta Pusat,

Selasa (6/11/19).

Isi berita: Isi berita: Ma’ruf

menyampaikan agar selalu

menjaga sesama umat dan

bangsa. Jangan sampai

menumbuhkan rasa

permusuhan.

Berita penutup: Sekarang ada

upaya-upaya untuk

mengembangkan aliran keras

Struktur mikro

(semantik)

Latar Para Kyai Jakarta Barat

bersilaturahim ke kediaman

Ma’ruf Amin dan pertemuan

diawali dengan

mendengarkan ceramah.

Detil Paragraf 2,Ma’ruf

menyampaikan untuk selalu

menjaga sesama umat dan

bangsa. Jangan sampai

menumbuhkan rasa

permusuhan

Praanggapan “Ini murni NU yang

mengeluarkan (prinsip

ukhuwah). Ini cara kita agar

Page 145: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

131

gerakan tidak merusak.

Sekarang ini ada upaya-

upaya untuk

mengembangkan aliran

keras”. (paragraf 6)

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat

Kalimat pasif sekaligus

sebagai inti kalimat

(deduktif) “Dalam

kesempatan itu, Ma’ruf

menyampaikan untuk

selalu menjaga sesama

umat dan bangsa. Jangan

sampai menumbuhkan

rasa permusuhan”.

(paragraf 2).

Koherensi Koherensi (konjungsi kata

sebab akibat), “Dia

menegaskan, ini upaya NU

untuk tidak melahirkan

gerakan-gerakan merusak.

Karena Ma’ruf menilai, saat

ini ada upaya-upaya tertentu

dengan menggunakan cara

kekerasan”. (paragraf 5)

Kata Ganti Kata ganti orang ketiga jamak, “para kiai”. (paragraf 1)

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon “ceramah” pada paragraf 1.

“rasa permusuhan” pada

paragraf 2. “prinsip

ukhuwah”, ukhuwah

nadhiyin” ukhuwah

islamiah”, “ukhuwah

watoniyah”, “ukhuwah

insaniah” (paragraf 4).

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Berita ke 3 ini menonjolkan

kata “ukhuwah” pada

paragraf 4 sebanyak 7 kata.

Page 146: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

132

Metafora “Menumbuhkan rasa”

(paragraf 2). “Melahirkan

gerakan-gerakan merusak”

(paragraf 5).

“Mengembangkan aliran

keras”(paragraf 6).

Analisis Teks berita ke 4.

Struktur Makro Tematik atau judul berita: “Ma’ruf Amin:

Islam dan kebangsaan tak bisa dipertentangkan”.

Super Struktural (Skematik) atau alur pada berita ke 4 di mulai

dari Calon Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mengatakan,

kepada wartawan dalam sebuah diskusi politik, bahwa Islam dan

kebangsaan tidak bisa dipertentangkan di Indonesia saat ini. Isi

berita, Ma’ruf menyebut NKRI dan pancasila adalah kesepakatan

dan titik temu antara Islam dan Nasionalis. Penutup pada paragraf

berita ke 4 ini diakhiri dengan penegasan Ma’ruf bahwa, sudah

ada kesepakatan (Islam dan kebangsaan) dan itu mengikat.

Struktur Mikro: Semantik; Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan

Pada berita ke 2, Latar: “Persoalan Islam dan kebangsaan sudah

diselesaikan oleh para pendiri bangsa sejak negara ini

didirikan” (paragraf 1).

Pada berita ke 4, elemen detil dapat dilihat pada paragraf 2 yakni,

“para ulama kita di Indonesia sudah dapat menyelesaikan,

mengkompromikan antara Islam dan kebangsaan. Sehingga

Page 147: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

133

Islam dan kebangsaan tidak ada lagi pertentangan, tidak ada lagi

konfrontatif”.

Elemen maksud, “...Jika ada yang masih mempertentangkan,

artinya orang tersebut mispresepsi.. ”. (paragraf 3).

Praanggapan sebagai pendukung dari pernyataan ada di paragraf

5. “Ma’ruf Amin menyebut NKRI dan Pancasila adalah

kesepakatan dan titik temu antara Islam dan nasionalis. Hal ini

perlu dijaga seterusnya”.

Sintaksis; Bentuk kalimat, Koherensi, Kata Ganti

Elemen sintaksis, bentuk kalimat pasif “Karena itu, lanjutnya,

paham keagamaan yang radikal menjadi tantangan saat ini.....

(paragraf 6).

Koherensi konjungsi sebab-akibat, “Apabila masih ada yang

persoalkan bisa mispresepsi ke-Islamannya. Sehingga tidak bisa

memahami kebangsaan. Atau mispresepsi tentang kebangsaanya,

sehingga tidak bisa memahami tentang kedua hubungan

keduanya”, (paragraf 4).

Sedangkan kata ganti orang pertama jamak yakni, “kita”. Pada

kata ganti orang pertama jamak terdapat pada paragraf 2, “para

ulama kita di Indonesia....”. dan paragraf 7, “kita disini sudah

ada kesepakatan....”

Dan kata ganti jamak orang ke dua yakni, “orang tersebut”

Pada paragraf 3 yakni, “Ketua MUI ini menganggap jika ada

masih mempertentangkan, artinya orang tersebut mispresepsi”.

Page 148: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

134

Sedangkan kata ganti orang ke tiga jamak yakni, “para pendiri

bangsa”, pada paragraf 1, “para ulama” pada paragraf 2.

Stilistik; Leksikon

Leksikon (pemilihan kata) pada berita ke 4 yaitu,“pendiri

bangsa” (paragraf 1). “mengkompromikan” dan “konfrontatif”

(paragraf 2). “mispresepsi” (paragraf 2dan 4). “kedua hubungan

keduanya” (paragraf 4). “nasionalis”, dan “NKRI” (paragraf 5).

“radikal” dan “majemuk” (paragraf 6).

Retoris; Grafis, Metafora

Dalam berita ke 4 penekanan kata pada Islam dan kebangsaan

pada paragraf berita ke 1.

Metafora yang dipakai pada berita ke 4 yakni,“negara

majemuk”. (paragraf 7).

Tabel 7. “Ma’ruf Amin: Islam dan kebangsaan tak bisa

dipertentangkan”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Ma’ruf Amin: Islam dan

kebangsaan tidak bisa

dipertentangkan

Page 149: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

135

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur Calon Wakil Presiden KH.

Ma’ruf Amin mengatakan,

kepada wartawan dalam

sebuah diskusi politik,

bahwa Islam dan

kebangsaan tidak bisa

dipertentangkan di

Indonesia saat ini.

Isi berita: Ma’ruf menyebut

NKRI dan pancasila adalah

kesepakatan dan titik temu

antara Islam dan Nasionalis

Berita penutup: Ma’ruf

menegaskan, sudah ada

kesepakatan (Islam dan

kebangsaan) sejak Indonesia

berdiri dan itu mengikat.

Struktur mikro

(semantik)

Latar “Persoalan Islam dan

kebangsaan sudah

diselesaikan oleh para

pendiri bangsa sejak negara

ini didirikan” (paragraf 1).

Detil “Para ulama kita di

Indonesia sudah dapat

menyelesaikan,

mengkompromikan antara

Islam dan kebangsaan.

Sehingga Islam dan

kebangsaan tidak ada lagi

pertentangan, tidak ada lagi

konfrontatif”. (paragraf 2).

Praanggapan “Ma’ruf Amin menyebut

NKRI dan Pancasila adalah

kesepakatan dan titik temu

antara Islam dan nasionalis.

Hal ini perlu dijaga

Page 150: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

136

seterusnya”. (paragraf 5)

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat

Bentuk kalimat pasif

“Karena itu, lanjutnya,

paham keagamaan yang

radikal menjadi tantangan

saat ini..... (paragraf 6).

Koherensi Koherensi (konjungsi kata

sebab akibat), “Apabila

masih ada yang persoalkan

bisa mispresepsi ke-

Islamannya. Sehingga tidak

bisa memahami kebangsaan.

Atau mispresepsi tentang

kebangsaanya, sehingga

tidak bisa memahami

tentang kedua hubungan

keduanya”, (paragraf 4).

Kata Ganti kata ganti orang pertama

jamak yakni, “kita”.

(paragraf 2). “para ulama

kita di Indonesia....”. dan

paragraf 7, “kita disini

sudah ada kesepakatan....”

Dan kata ganti jamak orang

ke dua yakni, “orang

tersebut” Pada paragraf 3.

Sedangkan kata ganti orang

ke tiga jamak yakni, “para

pendiri bangsa”, pada

paragraf 1, “para ulama”

pada paragraf 2.

Page 151: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

137

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon Pemilihan kata pada berita

ke 4 yaitu,“pendiri

bangsa” (paragraf 1).

“mengkompromikan” dan

“konfrontatif” (paragraf 2).

“mispresepsi” (paragraf

2dan 4). “kedua hubungan

keduanya” (paragraf 4).

“nasionalis”, dan “NKRI”

(paragraf 5). “radikal” dan

“majemuk” (paragraf 6).

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Narasumber penekanan kata

pada kata Islam dan kata

kebangsaan pada paragraf

berita ke 1.

Metafora Metafora yang dipakai pada

berita ke 2 yakni,“negara

majemuk”. (paragraf 7).

Analisis Teks berita ke 5.

Struktur Makro Tematik, judul berita: “Ma’ruf Amin akan

lebih banyak bicara isu terorisme di debat capres”.

Super Struktural (Skematik) atau alur pada berita ke 5 di

mulai pada pernyataan pengacara pasangan calon nomor 01,

Yusril Ihzha Mahendra, bahwasanya cawapres Ma’ruf Amin akan

lebih banyak bicara soal terorisme pada debat capres perdana. Isi

berita yakni, pada debat capres-cawapres pertama adalah soal

Page 152: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

138

hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Penutup berita: “Karena

lebih banyak dikira terorisme terkait dengan Islam. Jadi lebih

tepat Pak Ma’ruf yang menjawab, lengkap dengan ayat-ayat Al-

Quran sekaligus”.

Struktur Mikro Semantik; Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan

Latar pada berita ke 5 diawali dari penyataan Yusril sebagai

kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Bahwasanya

cawapres Ma’ruf Amin akan banyak bicara soal terorisme dan

bakal membawa dalil-dalil AlQuran, (paragraf 1).

Pada berita ke 5 ini, elemen detil dapat dilihat pada paragraf 5

yakni, “Dalam menjawab isu teroris medalam debat, bakal

ditekankan bahwa penanggulangan terhadap aksi teror bukan

meusuhi Islam. Aksi teror di Indonesia sendiri lebih banyak

dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal yang berafiliasi

dengan ISIS. Kubu inkumben bakal menekankan pendekatan yang

soft” (paragraf 5).

Elemen maksud, “Kalau mengenai terorisme terutama

penekanannya nanti bahwa menghadapi terorisme itu sama

sekali tidak berarti pemerintah itu memusuhi Islam, (paragraf 6).

Praanggapan sebagai pendukung dari pernyataan ada di paragraf

9 yakni : “Karena lebih banyak dikira terorisme terkait dengan

Islam. Jadi lebih tepat Pak Ma’ruf yang menjawab, lengkap

dengan ayat-ayat Al-Quran sekaligus”.

Page 153: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

139

Sintaksis; Bentuk kalimat, Koherensi, Kata Ganti

Elemen sintaksis, bentuk kalimat pasif deduktif, “Karena lebih

banyak dikira terorisme terkait dengan Islam. Jadi lebih tepat Pak

Ma’ruf yang menjawab, lengkap dengan ayat-ayat Al-Quran

sekaligus”. (paragraf 9).

Koherensi konjungsi sebab-akibat, “Pemerintah menjunjung

tinggi agama Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat. Tapi

beliau (Ma’ruf) ingin sekali ada pendekatan (pemahaman) yang

perlu diluruskan.....” (paragraf 7).

Sedangkan kata ganti orang kedua jamak yakni, “dia” pada

paragraf 5. “Beliau” pada paragraf ke 7.

Sedangkan kata ganti orang ke tiga jamak yakni, “kelompok-

kelompok radikal”, pada paragraf 5, “kepada yang lainnya” pada

paragraf 7.

Leksikon (pemilihan kata) pada berita ke 4 yaitu,“pasangan

calon”, “dalil-dalil”, “aksi teror” (paragraf 1). “revisi”

(paragraf 2). “kubu” dan “pemantapan” (paragraf 3). “pakar”

(paragraf 4). “berafiliasi”, “inkumben”, “soft” (paragraf 5).

“memusuhi Islam” (paragraf 6). “toleran” (paragraf 7). “Rais

Am” (paragraf 8). “ayat-ayat” (paragraf 9).

Retoris; Grafis, Metafora

Dalam berita ke 5, penekanan kata yang ditonjolkan yakni Islam

dan terorisme pada paragraf ke 1.

Page 154: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

140

Metafora yang dipakai pada berita ke 5 yakni,“pembisik”.

(paragraf 4).

Tabel 8. “Ma’ruf Amin akan lebih banyak

bicara isu terorisme di debat capres”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Ma’ruf Amin akan lebih

banyak bicara isu terorisme

di debat capres

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur Di mulai pada pernyataan

pengacara pasangan calon

nomor 01, Yusril Ihzha

Mahendra, bahwasanya

cawapres Ma’ruf Amin akan

lebih banyak bicara soal

terorisme pada debat capres

perdana.

Isi berita yakni, pada debat

capres-cawapres pertama

adalah soal hukum, HAM,

korupsi dan terorisme.

Penutup berita: “Karena

lebih banyak dikira

terorisme terkait dengan

Islam. Jadi lebih tepat Pak

Ma’ruf yang menjawab,

lengkap dengan ayat-ayat

Al-Quran sekaligus”.

Struktur mikro

(semantik)

Latar Yusril sebagai kuasa hukum

Jokowi-Ma’ruf memaparkan

ahwasanya cawapres Ma’ruf

Amin akan banyak bicara

soal terorisme dan bakal

Page 155: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

141

membawa dalil-dalil

AlQuran, (paragraf 1).

Detil “Dalam menjawab isu

terorismedalam debat, bakal

ditekankan bahwa

penanggulangan terhadap

aksi teror bukan meusuhi

Islam. Aksi teror di

Indonesia sendiri lebih

banyak dilakukan oleh

kelompok-kelompok radikal

yang berafiliasi dengan

ISIS. Kubu inkumben bakal

menekankan pendekatan

yang soft” (paragraf 5).

Praanggapan “Karena lebih banyak

dikira terorisme terkait

dengan Islam. Jadi lebih

tepat Pak Ma’ruf yang

menjawab, lengkap

dengan ayat-ayat Al-

Quran sekaligus”.

(paragraf 9).

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat Bentuk kalimat pasif

deduktif, “Karena lebih

banyak dikira terorisme

terkait dengan Islam. Jadi

lebih tepat Pak Ma’ruf

yang menjawab, lengkap

dengan ayat-ayat Al-

Quran sekaligus”.

(paragraf 9).

Page 156: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

142

Koherensi “Pemerintah menjunjung

tinggi agama Islam yang

dianut oleh mayoritas

masyarakat. Tapi beliau

(Ma’ruf) ingin sekali ada

pendekatan (pemahaman)

yang perlu diluruskan.....”

(paragraf 7).

Kata Ganti Kata ganti orang kedua jamak

yakni, “dia” pada paragraf 5.

“Beliau” pada paragraf ke 7.

Sedangkan kata ganti orang ke tiga

jamak yakni, “kelompok-

kelompok radikal”, pada paragraf

5, “kepada yang lainnya” pada

paragraf 7.

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon pemilihan kata) pada berita

ke 4 yaitu,“pasangan

calon”, “dalil-dalil”, “aksi

teror” (paragraf 1). “revisi”

(paragraf 2). “kubu” dan

“pemantapan” (paragraf 3).

“pakar” (paragraf 4).

“berafiliasi”, “inkumben”,

“soft” (paragraf 5).

“memusuhi Islam” (paragraf

6). “toleran” (paragraf 7).

“Rais Am” (paragraf 8).

“ayat-ayat” (paragraf 9).

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Dalam berita ke 5, penekanan kata

ditonjolkan yakni Islam dan

terorisme pada paragraf ke 1.

Page 157: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

143

Metafora Metafora yang dipakai

pada berita ke 5

yakni,“pembisik”.

(paragraf 4).

Analisis Berita ke 6:

Struktur Makro Tematik atau judul berita: “Ma’ruf ingatkan

semua pihak terima hasil pemilu 2019 dengan lapang dada”.

Super Struktural (Skematik) atau alur pada berita ke 6 ini awal

paragraf cawapres Ma’ruf Amin mengingatkan agar semua pihak

menerima dengan lapang dada hasil pemilu 2019 dari KPU. Hal

ini disampaikan pada acara buka bersama di Posko Cemara No.

!9, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/05).

Isi berita: Dengan menerima kesepakatan tersebut, Insya allah

semuanya akan menjadi lebih baik, sebaliknya jika tidak diterima,

maka akan menimbulkan disharmoni sesama anak bangsa.

Penutup berita: Ma’ruf menyampaikan bahwa gerakan massa

atau people power sebenarnya tidak diperlukan. Terlebih di

momen Ramadan seperti sekarang ini.

Struktur Mikro (Semantik; Latar, Detil, Maksud,

Praanggapan, Nominalisasi)

Page 158: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

144

Latar pada berita ke 6 diawali dari imbauan Ma’ruf pada buka

puasa bersama dengan tajuk “Gutuk yuk, merajut kembali tali

batin kebangsaan, gotong royong bangun negeri”.

Pada berita ke 6 ini, elemen detil dapat dilihat dari ucapan Ma;ruf

yakni, “Negara indonesia ini adalah Negara Kesepakatan

(Daarul Miitsaq) didirikan oleh para Bapak Bangsa dengan

kesepakatan, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Termasuk di antaranya ialah pemilihan umum. Itu juga

merupakan kesepakatan, di mana hasilnya apapun itu harus

diterima dengan lapang dada”.” (paragraf 3)

Elemen maksud, “Dengan menerima kesepakatan tersebut, Insya

Allah semua akan menjadi lebih baik...”. (paragraf 5).

Praanggapan, “Dengan menerima hasil pemilu akan membuat

ssituasi nasional menjadi damai. (paragraf 4).

Struktur Mikro (Sintaksis; Bentuk kalimat, Koherensi, Kata

Ganti),

Elemen sintaksis, bentuk kalimat pasif induktif, “Cawapres

Ma’ruf Amin mengingatkan agar semua pihak menerima dengan

lapang dada hasil pemilu 2019 dari KPU. (paragraf 9).

Koherensi konjungsi sebab-akibat: “Dengan menerima hasil

pemilu akan membuat ssituasi nasional menjadi damai.

Sebaliknya, jika tidak diterima, maka akan menimbulkan

disharmoni antar sesama anak bangsa” (paragraf 5).

Kata ganti orang kedua jamak yakni, “dia” pada paragraf 3,6,8).

Page 159: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

145

Sedangkan kata ganti orang ke tiga jamak yakni, “semua pihak”,

(paragraf, 4,6,)

Stilistik; Leksikon

Leksikon (pemilihan kata) pada berita ke 6 yaitu, “lapang

dada”, (paragraf 1).“tali batin”(paragraf 2). (Daarul Miitsaq),

(paragraf 3). “prasangka” (paragraf 6). “Insya Allah” (paragraf

5). “disharmoni”(paragraf 5).“people power” (paragraf 7).

“ramadhan” dan “momen” (paragraf7). “profesi” (paragraf 8).

“guyub” (paragraf 2).

Retoris; Grafis, Metafora

Dalam berita ke 6, penekanan kata yang ditonjolkan yakni

kesepakatan bersama pada paragraf ke 1.

Metafora : “Tali Batin” (paragraf 2).

Tabel 9. “Ma’ruf ingatkan semua pihak terima hasil pemilu

2019 dengan lapang dada”.

Struktur

Wacana

Elemen Temuan

Struktur Makro

Topik/ Tema Ma’ruf Amin igatkan semua

pihak terima hasil pemilu

2019 dengan lapang dada

Page 160: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

146

Super struktur

(skematik)

Skema/ Alur pada berita ke 6 ini awal

paragraf Cawapres Ma’ruf

Amin mengingatkan agar

semua pihak menerima

dengan lapang dada hasil

pemilu 2019 dari KPU. Hal

ini disampaikan pada acara

buka bersama di Posko

Cemara No. !9, Menteng,

Jakarta Pusat, pada Jumat

(17/05).

Isi berita: Dengan menerima

kesepakatan tersebut, Insya

Allah semuanya akan

menjadi lebih baik,

sebaliknya jika tidak

diterima, maka akan

menimbulkan disharmoni

sesama anak bangsa.

Penutup berita: Ma’ruf

menyampaikan bahwa

gerakan massa atau people

power sebenarnya tidak

diperlukan. Terlebih di

momen Ramadan seperti

sekarang ini.

Struktur mikro

(semantik)

Latar Imbauan Ma’ruf pada

buka puasa bersama

dengan tajuk “Gutuk yuk,

merajut kembali tali batin

kebangsaan, gotong

royong bangun negeri”.

Page 161: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

147

Maksud “Dengan menerima

kesepakatan tersebut, Insya

Allah semua akan menjadi

lebih baik...”. (paragraf 5).

Detil “Negara indonesia ini

adalah Negara Kesepakatan

(Daarul Miitsaq) didirikan

oleh para Bapak Bangsa

dengan kesepakatan, yaitu

Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Termasuk di

antaranya ialah pemilihan

umum. Itu juga merupakan

kesepakatan, di mana

hasilnya apapun itu harus

diterima dengan lapang

dada”.” (paragraf 3)

Praanggapan “Dengan menerima hasil

pemilu akan membuat

ssituasi nasional menjadi

damai. (paragraf 4).

Struktur mikro

(sintaksis) Bentuk

Kalimat

Bentuk kalimat pasif

induktif, “Cawapres Ma’ruf

Amin mengingatkan agar

semua pihak menerima

dengan lapang dada hasil

pemilu 2019 dari KPU.

Page 162: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

148

(paragraf 9).

Koherensi “Dengan menerima hasil

pemilu akan membuat

ssituasi nasional menjadi

damai. Sebaliknya, jika

tidak diterima, maka akan

menimbulkan disharmoni

antar sesama anak bangsa”

(paragraf 5).

Kata Ganti Kata ganti orang kedua

jamak yakni, “dia” pada

paragraf 3,6,8).

Sedangkan kata ganti orang

ke tiga jamak yakni, “semua

pihak”, (paragraf, 4,6,)

Struktur mikro (stilistik)

Leksikon “Lapang dada”, (paragraf 1).

“tali batin”(paragraf 2).

(Daarul Miitsaq), (paragraf

3). “prasangka” (paragraf

6).“Insya Allah” (paragraf

5). “disharmoni” (paragraf

5). “people power”(paragraf

7). “ramadhan” dan

“momen(paragraf7).

“profesi” (paragraf 8).

“guyub” (paragraf 2).

Struktur mikro

(Retoris) Grafis Dalam berita ke 6,

penekanan kata yang

ditonjolkan yakni

kesepakatan bersama pada

Page 163: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

149

paragraf ke 1.

Metafora Dalam berita ke 6,

penekanan kata yang

ditonjolkan yakni

kesepakatan bersama pada

paragraf ke 1.

2. Kognisi Sosial Berita KH. Ma’ruf Amin Pada Pemilu

Presiden 2019 di Merdeka.com

Dalam memahami sebuah teks, kognisi sosial menjadi hal

terpenting. Pada umumnya teks diasumsikan tidak mempunyai

makna, namun anggapan tersebut salah karena teks diberikan

makna oleh si pemakai bahasa (penulis). Makna inilah

dikonstruksi oleh penulis.

Dalam menganalisa struktur kedua wacana Van Dijk ini

yaitu, kesadaran mental wartawan. Sama halnya seperti berita-

berita “Rutinitas Media Merdeka.com Dalam Memberitakan KH.

Ma’ruf Amin di Pilpres 2019”. berita ini tidak terlepas dari

konstruksi teks, serta mental dari wartawan Merdeka.com.

Tentunya, Merdeka.com memiliki nilai, pengaruh, dan ideologi

dari terbentuknya teks tersebut.

Wacana tentang berita KH. Ma’ruf yang dimuat oleh

media Merdeka.com pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

merupakan peristiwa yang telah terjadi, sebelum berita tersebut

dipublikasikan. Merdeka.com adalah media online berkonten

Page 164: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

150

berita, di antaranya berita politik dengan mengandalkan 90% isi

beritanya dari wartawan yang meliput di lapangan yang mereka

kirim melalui email ke redaksi Merdeka.com.

Dikutip dari wawancara ketika peneliti bertanya mengenai

bagaimana proses pra produksi sebelum berita diangkat, Redaktur

Pelaksanan Merdeka.com, Wisnoe Moerti menceritakan prosedur

awal perencanaan liputan:

“Kami setiap sore hari mengadakan rapat redaksi dihadiri oleh

setiap kepala desk. Isu apa akan diangkat. Siapa narasumbernya

dan siapa saja reporternya yang turun ke lapangan. Setelah

reporter mendapatkan hasil liputan, lalu dikirim ke email redaksi

diterima oleh editor di ruang redaksi Merdeka.com sebelum naik

berita (tayang), editor memeriksa dahulu hasil liputan. Jika sudah

layak, baru akan dipublish”.182

Wisnoe Moerti, Selain sebagai redaktur Pelaksana, dia

juga “menggawal” berita-berita Cawapres KH. Ma’ruf Amin,

dalam peliputan berita KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019,

dirinya lebih dahulu mengadakan rapat redaksi.

“Keputusan memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada Pemilu

lantaran dianggap bisa meredakan suasana perpolitikan di

Indonesia. Ucapannya selalu mengimbau persatuan NKRI, soal

kebangsaan, kerukunan umat beragama dan memerangi terorisme

dan radikalisme,”183

182 Wawancara Peneliti kepada Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan. 8 Oktober 2019. 183 Wawancara Peneliti kepada Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan. 8 Oktober 2019.

Page 165: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

151

3. Strategi Dalam Memahami Peristiwa

Untuk mengetahui sejauh mana wartawan mencampurkan

pengetahuan dimiliki ke dalam berita. Dalam hal ini, Van Dijk

mempunyai empat elemen untuk mengetahui strategi wartawan

dalam memahami peristiwa. Strategi Van Dijk untuk mengetahui

model digunakan wartawan terhadap berita dalam memahami

peristiwa pemberitaan KH. Ma’ruf pada Pilpres 2019 adalah

dengan melakukan empat strategi.

Pertama, seleksi. Seleksi adalah strategi kompleks untuk

menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, dan informasi

diseleksi oleh wartawan, kemudian ditampilkan ke dalam berita.

Setiap media maupun wartawan memiliki ideologinya masing-

masing. Merdeka.com merupakan media online yang setiap hari

memberitakan peristiwa, dalam penentuan dan pemilihan tema

liputan dirapatkan terlebih dahulu oleh redaksi Merdeka.com.

Setelah disetujui oleh semua redaksi, reporter turun ke

lapangan untuk meliput. Tema liputan KH. Ma’ruf Amin

disetujui oleh Pimpinan Redaksi, redaktur pelaksana serta para

kepala desk liputan. Akhirnya, disepakati, Merdeka.com

menempatkan empat reporter untuk mengawal agenda rutin

Ma’ruf Amin selama kampanye Pilpres 2019. Untuk pemilihan

narasumber, redaksi memilihnya sendiri Narasumber utama

tentunya KH. Ma’ruf Amin, selain itu wartawan juga mencari

data-data pendukung terkait dengan pemberitaan tersebut.

Kedua yaitu reproduksi. Setelah menggunakan strategi

pertama yaitu penyeleksian tema yang dipilih, reproduksi berita

Page 166: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

152

yang berkaitan dengan perolehan informasi dari narasumber.

Dalam hal ini, wartawan mencari data sebanyak-banyaknya

tentang KH. Ma’ruf Amin ketika meliput dan mengkonfirmasikan

kembali kepada narasumber. Selain itu juga, editor berita yang

ada di kantor redaksi Merdeka.com mengkroscek setiap data,

dialog narasumber, detil kejadian, serta hal-hal kecil lainnya

untuk ditanyakan kembali kepada wartawan yang meliput.

Supaya informasi yang didapatkan wartawan benar-benar akurat

dan harus dikroscek lagi ketika proses editing berita berlangsung,

sebelum sampai kepada publik.

“Berita yang masuk ke redaksi, kami cek dulu. Mulai dari judul,

isi berita sampai pernyataan narasumber kami perisa sebelum

naik (tayang”.184

Strategi ketiga adalah kesimpulan. Setelah penyeleksian

tema (judul) serta narasumber dan reproduksi informasi dari

narasumber, selanjutnya adalah proses penyimpulan data dari

informasi narasumber dan penunjang lainnya. Semua itu dikemas

dalam satu teks berita utuh menjadi sebuah berita.

Wartawan Merdeka.com di lapangan menuliskan ucapan-

ucapan narasumber utama, yaitu KH. Ma’ruf Amin serta

menuliskan siapa saja yang hadir dan berada dalam kampanye

Ma’ruf. Di antaranya para tim kampanye Jokowi-Ma’ruf, Yusril

Ihzha Mahendra (Kuasa Hukum Pasangan Capres-Cawapres 01,

Jokowi-Ma’ruf).

184 Wawancara Peneliti kepada Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan. 8 Oktober 2019.

Page 167: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

153

Pada strategi ini, wartawan tidak hanya memasukkan

ucapan narasumber ke dalam teks saja, tapi deskripsi situasi serta

sense penglihatan dan pendengaran ketika meliput di lapangan.

Seperti berita yang berjudul, Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-

upaya untuk mengembangkan aliran keras, yang terdapat pada

paragraf 1.

“Calon Wakil Presiden nomor urut 01, ma’ruf amin hari ini

menerima silaturahim dari para kyai Jakarta Barat. Pertemuan ini

diawali dengan mendengar ceramah dari Ketua Majelis Ulama

Indonesia (MUI) itu. Acara tersebut dimulai sekitar pukul 05:15

WIB di Rumah Ma’ruf di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. Dalam

kesmpatan itu, Ma’ruf menyampaikan untuk selalu menjaga

sesama umat dan bangsa. Jangan sampai menumbuhkan rasa

permusuhan”.185

Wisnoe memaparkan, bahwa pantauan atau pengamatan

mata dari reporter di lokasi liputan bisa menjadi berita awal,

meski belum ada quote (ucapan) dari narasumber, bisa naik

tayang (dimuat).

“Biasanya reporter bisa melaporkan berita dari pengamatan/pantauan di lokasi

liputan. Baik itu dari suasana lokasi, siapa saja yang sudah hadir di

lokasi. Berupa poto situasi juga bisa (berita poto). Kita

menyebutnya laporan pandangan mata (laporan awal),”186

Strategi keempat, transformasi lokal. Strategi ini

berhubungan dengan bagaimana peristiwa tersebut ditampilkan.

185 https://www.merdeka.com/peristiwa/maruf-amin-sekarang-ada-

upaya-upaya-untuk-mengembangkan-aliran-keras.html. Diakses pada 25

Oktober 2019.

186 Wawancara Peneliti kepada Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan. 8 Oktober 2019.

Page 168: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

154

Dalam pemberitaan KH. Ma’ruf Amin di Merdeka.com dikemas

dengan menarik.

4. Kognisi Wartawan Dalam Memahami Peristiwa

Perihal pengetahuan wartawan dalam memahami berita

KH. Ma’ruf Amin yang dimuat, bahwa berita Pilpres 2019 penuh

dengan perang ideologi dan Suku Ras dan Aagama (SARA).

Munculnya sosok Ma’ruf sebagai Cawapes dalam kancah Pilres

membuat suasana menjadi sejuk. Sebab ulama sepuh ini dianggap

bisa mendinginkan suasana dan mempersatukan antar golongan

dengan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan umat dalam tiap

kampanyenya.

Keterikatan Merdeka.com mengangkat pemberitaan KH.

Ma’ruf amin dalam memahami peristiwa Pilpres 2019 ini sangat

erat. Wartawan ditugaskan untuk mencatut ucapan-ucapan

Ma’ruf yang selalu menggaungkan persatuan, toleransi, anti

kekerasan (radikalisme) dan bahaya terorisme dalam

keberagamaan di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh

Redaktur Pelaksana Merdeka.com, Wisnoe Moerti kepada

peneliti melalui wawancara:

“Ma’ruf Amin menjadi penyejuk dan peredam suhu perpolitikan

Pilpres 2019. Di saat mayarakat terkotak-kotak. Berbeda pilihan

antar kelompok terkait pemimpin bangsa, namun Ma’ruf dapat

meredam semua itu dengan ucapan-ucapanya yang selalu

mengimbau agar umat menjaga kedaulatan bagsan dan tidak

Page 169: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

155

mudah terpropokasi oleh kepentingan kelompok yang berupaya

menghancurkan NKRI,”187

Wartawan mengonstruksi secara deskripsi tempat

kampanye yang disambangi Ma’ruf dan paham kultural

masyarakat Indonesia, serta alasan mengapa Ma’ruf selalu

berbicara persatuan dan kedaulatan bangsa, wartawan memahami

itu semua. Secara geografis dan emosional, wartawan sudah

paham, karena selalu bertemu dengan berbagai kalangan.

Namun, yang menjadi titik utama dari angle berita188 yang

diambil dalam berita KH. Ma’ruf Amin adalah bagaimana

wartawan merdeka berupaya menyajikan berita penyejuk yang

disampaikan melalui ucapan ulama tersebut. Bagaimana

wartawan meliput dengan kehati-hatian, agar tidak menyinggung

kelompok tertentu.

Merdeka.com mencoba melepaskan keberpihakannya

meskipun tiap media punya kepentingan perusahaan. wartawan

mencoba menulis sesuai dengan angle berita, serta memasukkan

dari beragam fakta ditemukan di lapangan, tidak hanya dari

laporan rilis yang dikirim oleh tim kampanye Jokowi-Ma’ruf.

Jika strategi media dan wartawan dalam memahami

peristiwa dan kognisi tersebut, seperti yang diterangkan di atas,

187 187 Wawancara Peneliti kepada Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan. 8 Oktober 2019.

188 Berita (news angle) adalah sudut pandang (poin of view) wartawan

terhadap sebuah peristiwa atau kasus. Sudut pandang ini secara teknis

menentukan penulisan judul (head) dan teras (lead) atau alinea pertama naskah

berita.Diakses :https://www.romelteamedia.com/2016/07/angle-berita-sudut-

pandang-untuk-judul-lead.html?m=0. 24 Oktober 2019, pukul 19:10 WIB.

Page 170: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

156

maka dapat diambil kesimpulan dalam tabel empat skema atau

model kognisi sosial van Dijk, sebagai berikut:

Tabel 10.

Skema/Model kongnisi Sosial Van Dijk

Skema Person (Person Schemes)

Wisnoe Moerti adalah wartawan sekaligus Redaktur

Pelaksana Merdeka.com. Ia yang menggawangi

sekaligus mengedit berita-berita KH. Ma’ruf Amin

pada Pilpres 2019. Berita tersebut dimuat

Merdeka.com. wisnoe lahir di Bandung dan

berdomisili di Bogor hingga sekarang.

Skema Diri (Self Schemes)

Wisnoe menulis berita ini pada kanal news, berita

politik yang ada di Merdeka.com. Dia adalah

wartawan Merdeka.com. Ia mengambil anggle

(sudut pandang) peristiwa pemberitaan KH.

Ma’ruf Amin bukan dari segi kepentingan politik,

melainkan melihat sisi perdamaian dan persatuan

bangsa. Hal ini terlihat dari judul dan isi berita

KH. Ma’ruf Amin yang Ia muat selalam Pilpres

2019.

Skema Peran (Role Schemas)

Skema ini berkaitan dengan peran dari media

naungan berita tersebut berada. Merdeka.com.

Sejak meliput pemberitaan Calon Wakil Presiden

Page 171: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

157

KH. Ma’ruf Amin di Pilpres. Merdeka.com selalu

mengedepankan berita-berita penyejuk dan

peredam dari panasnya perpolitikan Pilpres 2019.

Wisnoe selalu menggambil angle Ma’ruf Amin

sebagai pemersatu umat. Berita Ma’ruf menjadi

jembatan untuk mendamaikan umat dan

kedaulatan bagsa.

Skema Peristiwa (Even Schemas

Seperti dikatakan oleh Wisnoe Moerti, bahwa

peristiwa pilpres 2019 adalah ajang kontestasi

politik. Sebab itu dibutuhkan peran figur (sosok)

pemimpin yang bisa mempersatkan umat

sekaligus meredakan gejolak radikalisme, serta

panasnya perpolitikan di Indonesia. Sosok itu ada

pada diri KH. Ma’ruf Amin . Selain itu,

masyarakat setiap hari perang siber, bukan lagi

bersaing pada tataran argumen, namun sudah

mengarah pada ujaran kebencian terhadap salah

satu kontestan Pilpres 2019.

5. Konteks Sosial Berita KH. Ma’ruf Amin

Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan hal-hal

memengaruhi pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah

wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi sosial sedang

terjadi saat itu. Pada konteks sosial tertentu, sebuah wacana dapat

diteliti, dianalisis, dan dimengerti.

Page 172: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

158

Konteks ini juga berkaitan dengan who atau siapa dalam

hubungan komunikasi. Siapa yang menjadi komunikatornya,

siapa komunikannya, dalam situasi bagaimana, apa mediumnya,

dan mengapa ada peristiwa tersebut. Dalam analisis sosial ini,

meneliti wacana sedang berkembang di masyarakat pada konteks

terbentuknya sebuah wacana dalam masyarakat. Bagaimana

masyarakat memproduksi dan mengkonstruksikan sebuah

wacana.

Dalam konteks peristiwa berita rutinitas Merdeka.com

memberitakan KH. Ma’ruf Amin Pada Pilpres 2019 ini menjadi

komunikator189 adalah KH. Ma’ruf Amin dan komunikan190

adalah masyarakat Indonesia yang membaca Merdeka.com.

Pilpres 2019 saat itu dalam keadaan memanas disebabkan isu-isu

Suku Ras dan Agama (SARA). Merdeka.com menjadi medium di

antara peristiwa tersebut untuk mempublikasikan berita Cawapres

KH. Ma’ruf Amin.

189 komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim

pesan.Sumber:http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-

komunikan-dan-komunikator. Diakses pada 31 Oktober 2019. 190 komunikan adalah pihak penerima pesan dalam sebuah proses

komunikasi.Sumber:http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-

komunikan-dan-komunikator. Diakses pada 31 Oktober 2019.

Page 173: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

159

Peneliti menganalisis konteks sosial ini, terbagi ke dalam

dua bagian, yaitu:

a) Praktik Kekuasaan

Konstruksi praktik kekuasaan, dalam peristiwa berita KH.

Ma’ruf Amin ini adalah bagaimana media Merdeka.com

mengulas dan menempatkan judul-judul berita dari ucapan

(quote) Ma’ruf yang memiliki dominasi lebih besar ketimbang

lawan politiknya yakni, Prabowo-Sandiaga. Ini bisa dibaca dari

judul dan isi berita Ma’ruf yang selalu menekankan pentingnya

persatuan, radikalisme, terorisme, tolerasi serta kedaulatan NKRI

yang erlihat pada masa kampanye Pilpres 2019 dan berita-berita

dimuat Merdeka.com. (bisa dilihat pada Berita 1 sampai 6).

Dari berita-berita tersebut jelas sekali bagaimana praktik

kekuasaan Merdeka,com mengemas berita KH. Ma’ruf dalam

setiap tayang (dimuat).

b) Akses memengaruhi Wacana

Dalam akses mempengaruhi wacana, tentu saja

Merdeka.com kuasa yang dominan. Dari macam–macam akses

Van Dijk kemukakan, Merdeka.com memilki akses yang disebut

dengan akses perencanaan (planning), akses wacana dalam hal

setting, akses wacana dalam hal mengontrol peristiwa komunikasi

(communicative event), dan kontrol wacana atas khalayak.

Hal ini dapat dilihat pada pemaparan peristiwa rutinitas

media Merdeka.com memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada

Pilpres 2019 lebih banyak memuat soal persatuan dan

Page 174: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

160

kebangsaan. Di antaranya, berita berjudul: “Ma’ruf Amin: Islam

dan Kebangsaan Tak Bisa Dipertentangkan”191

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin

mengatakan Islam dan kebangsaan tidak ada pertentangan di

Indonesia saat ini. Menurutnya, persoalan keduanya itu sudah

diselesaikan oleh para pendiri bangsa sejak negara ini didirikan.

"Para ulama kita di Indonesia sudah dapat menyelesaikan,

mengkompromikan antara Islam dan kebangsaan. Sehingga

Islam dan kebangsaan tidak ada lagi dipertentangan, tidak ada

lagi konfrontatif," kata Ma'ruf di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu

(28/11).

Ketua Umum MUI ini menganggap jika ada masih

mempertentangkan, artinya orang tersebut mispersepsi."Apabila

masih ada yang persoalkan bisa mispersepi ke-Islamannya.

Sehingga tidak bisa memahami kebangsaan. Atau mispersepi

tentang kebanggasaanya sehingga tidak bisa memahami tentang

kedua hubungan keduanya,"jelasnya.

Ma'ruf menyebut NKRI dan Pancasila adalah

kesepakatan dan titik temu. Antara Islam dan nasionalis. Hal itu

perlu dijaga seterusnya.Karena itu, lanjutnya, paham keagamaan

yang radikal menjadi tantangan saat ini. Kelompok Islam

tersebut tidak mengenal namanya kesepakatan. Berbeda dengan

Arab Saudi yang tidak mengenal kesepakatan karena bukan

191https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-islam-dan-

kebangsaan-tak-bisa-dipertentangkan.html. Diakses 25 Oktober 2019

Page 175: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

161

negara majemuk. "Kita di sini sudah ada kesepakatan dan itu

mengikat," tandas Ma'ruf.

Merdeka.com memiliki alasan tersendiri. Ucapan Ma’ruf

Amin selalu menjadi tema dalam setiap berita terkait tokoh NU

tersebut. Sehingga pewacanaan beritanya terorganisir melalui

rapat redaksi.

“Hal menarik dari pencalonan Ma’ruf Amin sebagai cawapres

mendampingi Jokowi. Ucapan Ma’ruf saat orasi kampanye selalu

mengedepankan persatuan umat, kebangsaan, toleransi. Masalah

terorisme,radikalisme. Pernyataannya meredam suhu perpolitikan

pemilu saat ini. Sehingga pembaca tidak terpancing emosi. Nah,

ucapan-ucapan Ma’ruf itu selalu kita muat, bahkan kita selalu

jadikan judul pemberitaan”192.

Dengan adanya akses, wartawan Merdeka.com bisa

memengaruhi wacana pemberitaan KH. Ma’ruf Amin, dengan

dalih mempersatukan umat, kedaulatan NKRI serta meredam

suhu perpolitikan yang memanas.

192 Wawancara peneliti dengan Redaktur Pelaksana Merdeka.com,

Wisnoe Moerti, di Kantor Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan, 8 Oktober

2019.

Page 176: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

163

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Pengaruh Rutinitas Merdeka.com Memberitakan

KH. Ma’ruf

Berdasarkan uraian dari temuan data (bab IV), terlihat

bahwa peristiwa pemberitaan KH. Ma’ruf Amin menjadi

peristiwa yang rutin untuk diliput media, terutama soal pesan

dalam setiap kampanye. Ia selalu mengimbau masyarakat agar

bersatu dan menjaga kedaulatan bangsa. Ini menjadi poin alasan

Merdeka.com secara rutin memuat berita-berita ulama karismatik

tersebut. Sebab kondisi Pilpres 2019 sudah tidak karuan, banyak

ujaran kebencian di media sosial, maupun sikap saling benci antar

kelompok di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Hadirnya Ma’ruf muncul sebagai Cawapres mendampingi Joko

Widodo (jokowi) menjadi penyejuk sekaligus peredam suasana

Pilpres tersebut.

Peran media sangat dibutuhkan untuk saluran aspirasi,

termasuk pesan yang disampaikan oleh Ma’ruf dalam setiap

rutinitas kampanye. Merdeka.com lebih menyorot soal

perdamaian, kerukunan umat beragama dan keutuhan bangsa

setiap berita terkait dengan ketua MUI tersebut. Quote (ucapan)

Ma’ruf selalu menjadi led berita di halaman penuh. Hal ini

memang sudah di rancang dalam rapat redaksi sebelum berita

tayang ke publik.

Page 177: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

164

Media berada dalam kehidupan masyarakat, dan karena

itu memiliki keterkaitan dengan sistem dan praktik kehidupan

masyarakat tersebut. Sebagai lembaga komunikasi yang

memproduksi dan mendistribusikan informasi, media memiliki

dua posisi kelembagaan yaitu, sebagai lembaga kemasyarakatan

atau social institution dan sebagai lembaga bisnis.193

Merdeka.com merupakan media mainstrem memuat

konten berita-berita peristiwa, di anataranya peristiwa politik. Hal

ini menjadikan setiap pemberitaan tidak terlepas dari pengaruh

berbagai unsur. Dalam teori hierarki pengaruh diperkenalkan oleh

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Sebagaimana sudah

dijelaskan oleh Shoemaker dan Reese dalam bukunya Mediating

the Massage, terdapat lima level memengaruhi isi berita pada

suatu media, yaitu individual level, media routine level,

organizational level, extramedia level, ideological level. Namun,

peneliti hanya fokus pada pengaruh level rutinitas untuk

penelitian ini dan di kolaborasi dengan teori wacana model Van

Dijk.

Teori hierarki pengaruh pada level rutinitas kerja

wartawan. Dalam teori tersebut ditegaskan bahwa pengaruh

dihasilkan dari praktik media (misalnya penggunaan siaran pers,

ketersediaan teknologi, pemilihan kata, jenis kalimat dan

pengeditan) memiliki dampak relatif kecil pada masyarakat,

193 Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Ideologis dalam

Perspektif,Teori dan Metode (Jakarta: Rajawali Press, 2015), 29.

Page 178: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

165

dikarenakan bukan faktor yang berperan secara sistematis dari

konten suatu kelembagaan.

Pengaruh yang dihasilkan individu dari sebuah media

mungkin tidak luas. Tetapi ketika konten media di pengaruhi oleh

faktor-faktor lain, yaitu diluar organisasi media, maka peluang

memanipulasi konten media sesuai dengan kepentingan dan

ideologi kelompok tertentu dapat memberikan pengaruh yang

kuat dan menimbulkan efek yang luas di masyarakat.194 Sehingga

bukan tidak mungkin isi pemberitaan tentang KH. Ma’ruf Amin

menjadi sorotan publik. Peneliti hanya fokus mengambil teori

yang ke dua yakni media routine level guna memperdalam

penelitian tersebut. Selain itu juga dielaborasikan dengan teori

wacana model Van Dijk, untuk menelaah isi pesan (teks) dalam

setiap pemberitaan tersebut.

Dalam teori hierarki pengaruh level rutinitas ini

memengaruhi isi pemberitaan ialah media Routine Level, level ini

dapat dimaknai juga dengan ritme kerja. Dalam pengaruhnya

terdapat tiga unsur saling berkaitan dalam memengaruhi isi

pemberitaan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Shoemaker dan

Reese dalam bukunya Mediating The Message. Ketiga unsur

tersebut yakni: organisasi media (processor), narasumber

(consumer), dan pembaca (suppliers).

194 Shoemaker dan Reese, Mediating the Message, 60.

Page 179: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

166

Isi pemberitaan dari sebuah media dapat dilihat

berdasarkan ritme kerjanya, karena berita tersaji ke khalayak

bukanlah sebuah informasi didapatkan oleh wartawan di lapangan

langsung disampaikan begitu saja ke masyarakat. Akan tetapi,

informasi tersebut telah melalui serangkaian proses hingga layak

dijadikan berita dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh

karenanya, setiap media dalam melakukan kerja rutinnya,

memiliki tenggat waktu berbeda-beda dalam memproses

produknya, yaitu berita. Sehingga dari hasil pengamatan, maka

pengaruh terbesar di antara ketiga unsur dalam level media rutin

adalah pada bagian processornya, karena pada bagian ini terjadi

yang namanya pengolahan bahan berita.

1. Organisasi Media

Organisasi mengembangkan pola, kebiasaan, dan cara

melakukan sesuatu. Organisasi media harus menemukan cara

untuk mengumpulkan dan mengevaluasi agenda liputan secara

efektif. Sebagain besar rutinitas ini telah menjadi bagian dari

kerja jurnlistik. Seperti rutinitas yang berorientasi pada konten

berita, yang menganggap rutinitas ini telah dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan sistem dan telah menjadi standar,

dilembagakan, dan dipahami oleh mereka menggunakannya.195

Berdasarkan hal ini, maka rutinitas Merdeka.com

memberitakan KH. Ma’ruf Amin seperti headline berita yang

195 Shoemaker dan Reese, Mediating the Message, 117.

Page 180: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

167

digunakan, penggunaan bahasa wartawan ataupun judul berita

yang dipilih, semuanya telah diatur dan dirancang dalam rapat

redaksi. Selain itu juga contoh lainnya yaitu, berita-berita Ma’ruf

pada Pilpres 2019 selalu menggunakan judul dari quote Rais Aam

Nadlatul Ulama (NU) tersebut. Judul, maupun isi berita yang

dimuat dalam berita itu adalah bagian tentunya telah disepakati

melalui rapat redaksi.

Jika disimpulkan, maka berita yang ditayangkan bukan

berita yang benar- benar objektif, melainkan bersifat subjektif.

Hal ini karena wartawan telah diproyeksi (diarahkan) oleh

redaksi, sebelum terjun ke lapangan meliput berita. Dan

narasumber serta hal-hal lainnya seperti judul berita, headline

berita semuanya telah ditentukan melalui rapat redaksi dan proses

editing di ruang redaksi.

2. Sumber Berita

Unsur kedua, sumber berita juga merupakan unsur

terpenting dalam level rutinitas media. Sumber berita (supplier)

merupakan sebuah informasi yang didapatkan para wartawan

ketika mencari berita ke lapangan. Sehingga tentunya sumber

berita pasti memengaruhi isi berita, karena isi berita adalah

bagian dari sumber berita.

Sumber berita Merdeka.com bisa berasal dari masyarakat,

instansi milik pemerintah atau swasta, ataupun pers rlilis yang

diterima oleh wartawan melalui pesan jejaring media sosial

semisal Whatsaap. Karena sumber berita adalah pusat informasi

agar seorang jurnalis dapat menulis sebuah berita. Pada

Page 181: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

168

pemberitaan cawapres KH. Ma’ruf Amin terlihat bahwa pihak

redaksi Merdeka.com setiap berita narasumber dominan adalah

KH. Ma’ruf Amin. Merdeka.com memiliki alasan bahwa setiap

pesan (ucapan) Ma’ruf selalu memiliki bilai berita yakni dampak

positif untuk masyarakat. Terlebih pada suasana pemilu 2019 saat

itu memanas dan ujaran kebencian merebak di masyarakat, krisis

politik identitas kebangsaan dan keberagamaan, sikap saling

membenci antar sesama. Ma’ruf dinilai menjadi peredam dari

gejolak perpolitikan di Indonesia pada saat ini.

3. Audiens

Pengaruh terakhir terletak pada audiens (consumer), hal

ini dikarenakan Merdeka.com adalah media online menggunakan

jejaring internet, sehingga jelas bahwa sasaran Merdeka.com

yakni para pengguna gatget, seperti ponsel maumpun komputer

yang terkoneksi internet. Merdeka.com punya cara tersendiri

untuk melihat seberapa besar pengaruh berita yang sudah naik

dan berapa banyak audiens yang membaca berita tersebut, yakni

dengan cara melihat google analitik, dengan cara dipantau oleh

redaksi Merdeka.com setiap saat.

Selain itu, jika dipandang dari perspektif komunikasi

Islam, yakni dalam konsep informasi, maka berita KH.Ma’ruf

Amin pada Pilpres 2019 menghasilkan efek beragam di

masyarakat. Jika berita dimuat positif, maka efek ditimbulkan

Page 182: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

169

pun bersifat positif. Tetapi sebaliknya jika negatif, maka

kemungkinan besar efeknya bersifat negatif. 196

Sebab itu, Merdeka.com lebih memilih memberitakan

KH. Ma’ruf dalam pemilu dengan pesan-pesan positif. Dengan

tujuan gejolak permusuhan, pertikaian maupun kebencian antar

sesama bisa diatasi dengan jernih dan tanpa pertumpahan darah

demi sebuah politik.

B. Analisis Pewacanaan Berita KH. Ma’ruf Amin

Analisis Teks Berita KH. Ma’ruf Amin Pada Pilpres

2019. Berdasarkan teori analisis wacana kritis Teun. A. Van Dijk,

dikemukakan bahwa untuk menganalisis wacana terdapat tiga

teknik yang digunakan, yaitu: konteks (analisis struktur teks),

analisis kognisi sosial, dan analisis sosial. Ketiga unsur tersebut,

dapat diterapkan dalam menganalisis berita-berita terkait

kampanye KH. Ma’ruf Amin pada 2019 dimuat Merdeka.com.

Van Dijk membagi struktur teks ke dalam tiga tingkatan.

Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global (umum)

dari suatu teks dapat diamati dengan melihat topik atau tema

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini

merupakan struktur wacana berhubungan dengan kerangka atau

skema suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke

dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah makna

wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni

kata, kalimat, parafrase dan lain-lain.

196 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi, 178

Page 183: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

170

1. Analisis Struktur Makro

Merdeka.com memuat pemberitaan KH. Ma’ruf Amin

pada hari Senin, 4 Februari 2019. Dengan judul, “Ma’ruf Amin:

Pilpres 2019 perang ideologi kelompok moderat dan radikal”.

Berdasarkan judul diatas, terlihat jelas makna judul berita

yang diangkat oleh Merdeka.com, bahwa pemilihan judul atau

topik diangkat adalah representasi dari kebijakan redaksi, quote

(ucapan) Ma’ruf dipakai sebagai judul menegaskan bahwa

kontestasi pemilu 2019 bukan lagi sekedar memilih pemimpin ,

namun sudah perang ideologi antar kelompok moderat dan

radikalisme. Ini merupakan upaya redaksi Merdeka.com dengan

tujuan memuat pesan/imbauan M’aruf diharapkan masyarakat

agar waspada terhadap perpecahan umat dan bangsa saat

berlangsungnya Pilpres 2019.

2. Analisis super struktur (skematik)

Dari wacana pemberitaan KH. Ma’ruf Amin pada hari

Senin, 4 Februari 2019, analisis skematik terkait berita tersebut

terlihat bahwa Merdeka.com menyajikan berita dengan alur yang

runtun sesuai dengan awal mula kronologi peristiwa tersebut. Isi

berita diatas lebih kepada maklumat untuk para ulama dan warga

Nadlatul Ulama (NU) agar tidak terpecah belah. Di akhir

beritanya, Merdeka.com memuat permohonan doa Ma’ruf kepada

masyarakat Indonesia agar Jokowi-Ma’ruf bisa memenangkan

pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2019.

Page 184: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

171

Merdeka.com berusaha memposisikan medianya tidak

memihak pada pendukung salah satu kelompok. Bisa dikatakan

Merdeka.com lebih menonjolkan imbauan Ma’ruf tentang

persatuan umat dan bangsa.

3. Analisis Struktur Mikro: Semantik

Analisis struktur mikro: Semantik, terlihat dari latar, detil,

maksud, dan praanggapan diuraikan pada gambar 1.1. Jelas

bahwa Merdeka.com sesuai dengan judul beritanya, Ma’ruf

Amin: Pilpres 2019 perang ideologi kelompok moderat dan

radikal”, fokus menjelaskan tentang kondisi Pilpres 2019, rakyat

bukan lagi sekedar memilih sosok pemimpin negara, namun

sudah pada tahap perang ideologi antar kelompok. Dalam berita

Ma’ruf mengimbau khususnya warga NU agar tidak termakan isu

dan provokasi antar golongan, baik yang moderat maupun yang

radikal. Sehingga persatuan menjadi penting dalam berdemokrasi

dan kehidupan antar umat.

a. Sintaksis

Sintaksis yaitu terkait bentuk kalimat, koherensi dan kata

ganti, berdasarkan pada uraian data temuan di bab 4 gambar 1.

Merdeka.com tidak banyak menggunakan istilah-istilah yang

bersifat implisit, sehingga tidak membuat pembacanya mencari-

cari maksud dari teks yang disajikan.

b. Stilistik

Stilistik atau dikenal dengan istilah leksikon. Terlihat

dalam pemberitaan terkait berita Ma’ruf tentang Pilpres 2019

Page 185: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

172

perang ideologi antar kelompok moderat dan radikalisme dimuat

Merdeka.com, terlihat bahwa pemilihan kata-katanya bersifat

islami, sehingga Merdeka.com tidak membawa kepentingan

pihak tertentu dalam menjelaskan peristiwa tersebut.

c. Retoris,

Retoris yaitu melihat berita disajikan Merdeka.com

berdasarkan penggunaan grafis, metafora dari wartawan dalam

penulisan beritanya. Berdasarkan hal itu, gaya penulisan maupun

bahasa digunakan wartawan Merdeka.com terlihat menggunakan

bahasa singkat dan jelas dalam menjelaskan kronologi peristiwa

tersebut. Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat yakni

soal persatuan umat dan bangsa.

Pada berita kedua juga dari segi Semantik, terlihat bahwa

Merdeka.com konsisten memuat berita Ma’ruf tentang

Radikalisme, dengan judul berita, “Ma’ruf Amin: Radikalisme

jangan sampai tumbuh dan berkembang di Indonesia”. Di mana

isi dari beritanya ataupun detil beritanya menjelaskan bahaya

paham radikalisme (kelompok garis keras) di Indonesia bagi

kedaulatan NKRI. Ma’ruf tetap kosnsisten menyuarakan agar

masyarakat menjaga dan mengawal persatuan umat dari berbagai

masalah yang terjadi, apalagi saat pemilu 2109.

d.Sintaksis

Sintaksis berdasarkan bentuk kalimat, koherensi dan kata

ganti yang digunakan Merdeka.com pada berita kedua ini dalam

menjelaskan peristiwa tersebut sedikit menggunakan kata ganti

Page 186: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

173

atau istilah-istilah yang bersifat implisit dalam menjelaskan

peristiwa radikalisme di Indonesia.

Stilistik, atau yang dikenal dengan leksikon. Pada

pemberitaan ke dua terkait radikalisme, wartawan merdeka.com

nampak menggunakan pemilihan bahasa bersifat mendukung

ucapan KH. Ma’ruf Amin bahwa memang paham radikalisme

harus dicegah.

Retoris, berdasarkan uraian data pada bab 4 terlihat

bahwa wartawan Merdeka.com lebih ekpresif dalam isi

tulisannya terkait paham radikalisme yang ditulis berulang-ulang

sebagai penekanan tanda bahwa radikalisme memang harus

dihilangkan di Indonesia.

Begitu juga pada berita ketiga Merdeka.com memberikan

judul,“Ma’ruf Amin: Sekarang ada upaya-upaya untuk

mengembangkan aliran keras”. Dari sturktur makro tematik

terlihat jelas hampir mirip dengan berita kedua. Namun, pada

berita ini wartawan Merdeka.com berupaya melakukan penegasan

dengan meruning (berita lanjutan) dari berita sebelumnya.

Dari segi super struktur skematik, hal ini disampaikan

kepada para kyai se Jakarta Barat yang kebetulan bersilaturahim

dengan KH. Ma’ruf di kediamannya. Hal ini menjadi momentum

Ma’ruf untuk menyampaikan bahayanya aliran keras yang ada di

tengah masyarakat Indonesia, apalagi saat kondisi pemilu yang

rawan oleh kepentingan. Pada struktur mikro juga, bahwa berita

ke tiga ini wartawan menulis pesan yang disampaikan oleh

Page 187: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

174

Ma’ruf, yakni pesan menjaga sesama umat dan bangsa agar tidak

saling bertikai. Hal ini disampaikan kepada warga Nadlatul

Ulama yang secara historis Ma’ruf memiliki basis kekuatan

massa pada salah satu organisasi terbesar di Inonesia tersebut.

Initnya, Ma’ruf meminta kepada khususnya warga NU agar tidak

terpecah belah oleh kepentingan kelompok.

Pada berita keempat, wartawan Merdeka.com juga

memakai ucapan Ma’ruf sebagai led berita yakni dengan Sturktur

Makro tematik atau judul, “Ma’ruf Amin: Islam dan kebangsaan

tak bisa dipertentangkan”. Dari segi super struktur alur penulisan,

terlihat wartawan Merdeka.om mengambil angle berita lebih

kepada persatuan NKRI dan hubungan Islam dengan Indonesia

yang sejak awal kemerdekaan sudah disepakati bersama untuk

bersatu demi kedaulatan bangsa.

Jika dilihat dari struktur mikro, berita ke empat ini, yakni

latar, detail, maksud dan peranggapan memiliki pesan yang sama

pada berita sebelumnya. Wartawan pada posisi tersebut berupaya

bagaimana mengambil angle berita dari sudut pandang nilai-nilai

kebangsaan dan kerukunan umat. Jadi berita pertama dan ke

empat memiliki maksud yang sama, yakni persatuan, kedaulatan

bangsa dan kerukunan beragama.

Pada berita kelima, wartawan Merdeka.com mengangkat

soal debat capres Ma’ruf. Meski dalam isi berita yang berbicara

(narasumber) bukan KH. Ma’ruf Amin, namun wartawan lebih

memilih menempatkan led berita pada strukur makro tematik

dengan judul, “Ma’ruf Amin akan lebih banyak bicara isu

Page 188: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

175

terorisme di debat capres”. Judul dengan menggunakan nama

Ma’ruf bagi wartawan lebih memiliki nilai berita dibanding

dengan narasumber yang berbicara dalam isi berita tersebut.

Meski dari segi super struktur berita, alur ditulis wartawan

Merdeka.com mengutip pernyataan pengacara pasangan capres

dan cawapres nomor 01 Jokowi-Ma’ruf yakni Yusril Ihzha

Mahendra. Isi berita ini semuanya dari pernyataan Yusril tentang

debat cawapres yang dilakukan oleh Ma’ruf soal terorisme. Jika

dilihat dari isi berita, Ma’ruf memang sudah diamanatkan untuk

berbicara soal isu-isu terorisme memang terkait dengan

kedauluatan bangsa dan persatuan umat.

Begitupun, dari struktur mikro semantik, wartawan

menulis berita dengan merinci maksud ucapan Yusril terkait

Ma’ruf pada debat cawapres, salah satunya soal kelompok radikal

yang dianggap sering melakukan aksi teror di Indonesia. Peran

Ma’ruf yang dikenal sebagai ulama moderat dan memiliki

pengaruh dianggap bisa mengatasi masalah tersebut.

Pada berita terakhir, yakni ke berita keenam, wartawan

Merdeka.com memuat led berita dengan imbauan Ma’ruf kepada

seluruh masyarakat agar ikhlas menerima hasil pemilihan umum

Presiden-Wakil Presiden 2019.

Wartawan konsisten menggunakan ucapan Ma’ruf sebagai

judul berita dengan struktur makro tematik, “Ma’ruf ingatkan

semua pihak terima hasil pemilu 2019 dengan lapang dada”. Pada

keseluruhan isi berita, pesan yang disampaikan Ma’ruf terkait

Page 189: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

176

dengan persatuan dan memberi pemahaman kepada masyarakat

bahwa pemilihan umum juga bagian dari hasil kesepakatan

bersama. Sudut pandang wartawan lebih kepada nilai-nilai

kedaulatan bangsa yang sering dilontarkan oleh ulama tersebut,

sehingga muatan kepentingan politik pada berita tidak terlihat,

hal ini memang sudah dikonsep oleh redaksi pemberitaan

Merdeka.com.

Penulis menilai enam berita diatas, bahwa Merdeka.com

sebelumnya sudah megintruksikan kepada wartawan di lapangan

bahwa berita-berita terkait Ma’ruf Amin harus memiliki nilai

kebangsaan, persatuan umat dan meredam gejolak politik.

Sehingga watawan saat meliput tidak leluasa dalam menggali

informasi sebanyak mungkin. Dalam acara atau agenda liputan

tentunya narasumber tidak hanya membicarakan satu pokok

masalah saja. Bisa saja wartawan menilik lebih dalam lagi apa

saja tema/isu yang akan diangkat. Namun, kebijakan dari rapat

redaksi yang menentukan semua itu dan editor dalam proses

editing seleksi berita berhak menaikan atau tidak sebuah berita.

Dengan demikian, Merdeka.com tidak memberikan ruang

kebebasan kepada wartawan untuk menulis sisi lain dari Ma’ruf.

Wartawan dipacu untuk mengiring wacana pemberitaan hanya

sebatas imbauan pesan-pesan positif, pernyataan Ma’ruf soal

perdamaian, persatuan dan kedaulatan bangsa, dengan alasan

untuk meredam suasana politik 2019 yang dinilai rawan konflik

Suku Ras dan Agama (SARA).

Page 190: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

177

Begitupun jika dilihat dari kognisi sosial, ini menjadi

salah satu teknik dalam menganalisis wacana dalam teks berita

menurut teori analis wacana kritis Van Dijk. Adapun dalam

kognisi sosial ini, terdapat 4 skema dalam melihat bagaimana teks

itu diproduksi oleh suatu media, yakni: skema person, skema diri,

skema peran, dan skema peristiwa.

Berdasarkan 4 skema dalam analisis kognisi sosial

tersebut, maka dapat terlihat pada posisi mana Merdeka.com

sebagai media online dalam memposisikan diri terkait

memberitakan KH. Ma’ruf pada Pilpres 2019.

Pertama, skema person, berdasarkan skema ini terlihat

pada enam berita yang peneliti kaji bahwa skema person

digambarkan oleh Merdeka.com terkait KH. Ma’ruf Amin yaitu

ulama moderat sekaligus bisa beradaptasi dengan semua

golongan, dinilai bisa mempersatukan antar kelompok atau

golongan, ucapannya selalu mengajak umat atau masyarakat

untuk bersatu, menjaga persatuan kedaulatan NKRI, melawan

aksi terorisme dengan cara pemahaman keagamaan (soft), serta

anti radikalisme.

Kedua, skema diri, skema ini menunjukkan identitas dari

wartawan Merdeka.com memberitakan KH. Ma’ruf Amin pada

pemilu 2019, yakni citra diri (menggambarkan) wartawan, bahwa

wartawan Merderka.com dalam memuat berita tidak memiliki

kepentingan politik.

Page 191: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

178

Ketiga, skema peran, pada skema peran ini seperti halnya

skema person. Pada skema ini Merdeka.com terlihat menjelaskan

tentang sososk dari KH. Ma’ruf Amin lebih condong sebagai

ulama berpengaruh, berwawasan luas, menjunjung tolerasi dan

pemersatu umat.

Keempat, skema peristiwa, pada skema ini nampak jelas

bahwa, Merdeka.com berfokus menjelaskan tentang alur berita

dari setiap kampanye cawapres KH. Ma’ruf Amin. Kemana arah/

maksud wartawan dalam mengambil isi berita.

Teknik terakhir dalam bagan analisis wacana kritis milik

Van Dijk adalah analisis sosial. Di mana pada teknik ini terdapat

dua hal yang memengaruhi suatu wacana dalam teks berita, yaitu

praktik kekuasaan dan akses memengaruhi wacana.

Pertama, praktik kekuasaan dalam pemberitaan KH.

Ma’ruf Amin diberitakan oleh Merdeka.com, dipengaruhi oleh

rapat redaksi media tersebut. Merdeka.com merupakan portal

media online yang kepemilikannya adalah Steven Cristian

merupakan pengusaha di bidang jasa media Kapan Lagi Network

(KLN), sehingga jika dilihat dari jejak rekam dari latar

kepemilikan yang tidak berorientasi pada salah satu aliran partai

politik maupun organisasi Islam. Hal ini membuat Merdeka.com

dalam memberitakan KH. Ma’ruf Amin dalam teks isi beritanya

terlihat bahasa digunakan lugas dan tidak menyudutkan pihak

manapun.

Page 192: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

179

Kedua, akses memengaruhi wacana. Redaksi dalam

pemberitaan KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 yaitu pembaca

portalnya. Para pembaca Merdeka.com juga bisa mengomentari

berita tersebut di laman kolom komentar. Dan bisa mengirimkan

masukan dan saran melalui: [email protected]. Redaksi

akan menjawab masukan dan saran terkait berita tersebut.

Teori Analisis wacana kritis model Van Dijk akhirnya

menuntun peneliti pada penentuan ideologi dominan dari

lembaga perusahaan media, dalam hal ini adalah media online

Merdeka.com. Melihat dari setiap wacana dimuat media online

tersebut Merdeka.com cenderung memuat peristiwa Pilpres 2019

sebagai fenomena pesta demokrasi di masyarakat Indonesia,

sehingga perlu diekspose beritanya.

Berdasarkan kondisi sosial, nama KH. Ma’ruf Amin

sudah terkenal sebagai ulama Nadlatul Ulama (NU), yang

memiliki pengaruh dalam keumatan. Begitu juga dalam

pemerintahan jejak karirnya di dunia politik sudah diakui.

Berdasarkan hal itu, Merdeka.com mengangkat berita cawapres

Ma’ruf Amin dengan sebab agar meredam suasana perpolitikan di

Indonesia terhadap isu identitas kebangsaan, maupun isu-isu

dinilai bisa memecah belah umat, semisal isu teroris, radikalisme.

Dari data-data diatas, membuktikan bahwa wacana atau

narasi dari media online Merdeka.com diproduksi oleh ideologi

melekat pada media itu sendiri. Hal ini menjadikan wacana yang

tersaji pada laman media online Merdeka.com sebagai

implementasi ideologi yang dianut media tersebut.

Page 193: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

180

Untuk tingkat objektivitas dari kacamata peneliti, tingkat

objektivitas belum terpenuhi. Ini terlihat dari pemberian judul

maupun isi berita, Merdeka.com selalu menggunakan quote

(ucapan) KH. Ma’ruf Amin. Sehingga tidak ada narasumber lain

yang bisa dijadikan pembanding sebagai sudut pandang

pembaca.

Page 194: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

180

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bersadarkan data, fakta dan informasi hasil penelitian

mengenai rutinitas Merdeka.com memberitakan KH. Ma’ruf

Amin pada Pilpres 2019, dapat diambil sebuah kesimpulan.

Kesimpulan ini merupakan hasil temuan dan analisis data-data

terkait pemberitaan KH. Ma’ruf diberitakan oleh Merdeka.com

pada pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019. Adapun poin-

poin utama dari analisis penelitian ini ialah :

1. Rutinitas Merdeka.com Memberitakan KH. Ma’ruf

Amin pada Pilpres 2019

Setelah dianalisa, kerja rutin wartawan Merdeka.com

terhadap pemberitaan KH. Ma’ruf Amin, bahwasanya diadakan

rapat redaksi terlebih dahulu sebelum wartawan meliput (turun ke

lapangan). Dalam organisasi media Merdeka.com, rapat rutin

diadakan pada sore hari, dihadiri oleh setiap kepala desk. Desk

news dan peristiwa, desk investigasi (khas), desk ekonomi

(uang), deks dunia (internasional), dan desk regional (daerah).

Rapat rutin itu di pimpin oleh pimpinan redaksi Merdeka.com.

Untuk rapat penentuan berita-berita KH. Ma’ruf Amin pada

Pilpres 2019 dipercayakan kepada Redaktur Pelaksana yakni

Wisnoe Moerti sekaligus menggarap pemberitaan tentang

cawapres KH. Ma’ruf Amin.

Page 195: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

181

Untuk mengawal berita-berita tersebut, redaksi Merdeka.com

menempatkan empat wartawan dalam peliputannya. Wartawan

tersebut sudah diproyesikan untuk menggambil bahan-bahan

berita KH. Ma’ruf Amin. Berita yang ditulis setelah itu dikirim ke

kantor redaksi Merdeka.com melalui email redaksi. Selanjutnya

diterima dan diperiksa (editing) oleh editor berita di ruang

redaksi. Bahan berita KH. Ma’ruf Amin diolah sebelum tayang

(naik berita). Tugas editor selain mengedit teks berita juga

bertangung jawab atas penggunaan judul berita. Setelah bahan

berita dianggap sudah layak, maka editor mempublish berita

tersebut sehingga bisa dibaca khalayak.

Khusus pada pemberitaan cawapres KH. Ma’ruf Amin pada

Pilpres 2019. Merdeka.com lebih dominan menggambil sumber

berita dari ucapan-ucapan (quote) Ma’ruf Amin yang sering

dijadikan headline berita.

Terkait pembaca Merdeka.com. Pemberitaan Ma’ruf Amin

secara sengaja dimuat untuk meredam politik identitas

kebangsaan dan keberagamaan saat Pilpres 2019. Sehingga

pembaca berita tersebut diharapkan bisa meredam emosi dan

tidak tersulut oleh isu-isu Suku, Ras, dan Antargolongan

(SARA).

2. Pewacanaan Berita KH. Ma’ruf Amin di Merdeka.com

saat kampanye Pemilu Presiden 2019

Merdeka.com membangun wacana berita KH. Ma’ruf

Amin dengan maksud dan tujuan meredam suasana politik

identitas kebangsaan dan keberagamaan pada Pilpres 2019. Hal

Page 196: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

182

ini terlihat pada enam berita yang di muat Merdeka.com.Berita

tersebut terlihat sekali, wartawan mewacanakan teks berita

dengan headline KH. Ma’ruf Amin yang secara terus menerus

meyuarakan persatuan dan kedaulatan NKRI. (lihat berita 1-6).

Hal itu membuktikan bahwa wacana atau narasi dari

media online Merdeka.com diproduksi oleh ideologi melekat

pada media itu sendiri. Hal ini menjadikan wacana yang tersaji

pada laman media online Merdeka.com sebagai implementasi

ideologi yang dianut media tersebut.

Untuk tingkat objektivitas pada Merdeka.com dalam

memuat berita KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dari

kacamata peneliti, tingkat objektivitas belum terpenuhi. Ini

terlihat dari pemberian judul maupun isi berita, Merdeka.com

selalu menggunakan quote (ucapan) KH. Ma’ruf Amin. Sehingga

tidak ada narasumber lain yang bisa dijadikan pembanding

sebagai sudut pandang pembaca.

Sumbangan penting dari analisis wacana kritis adalah

menyadarkan peneliti tentang apa dianggap sebuah netralitas

dalam kerja jurnalistik ternyata sudah diatur dalam rapat redaksi

sehingga wartawan di lapangan tidak leluasa mencari angle berita

dan terbelenggu dengan keputusan rapat redaksi.

Page 197: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

183

B. Rekomendasi

1. Rekomendasi Teoritis

Teori hirarki pengaruh pada level rutinitas media dapat

menjadi rujukan bagi peneliti yang tertarik meneliti tentang

rutinitas kerja media. Mulai dari rapat redaksi, penentuan

narasumber berita dan sasaran pembaca, sehingga berita tentang

KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dapat ditemukan bagaimana

proses kerja wartawan terutama pada level rutinitas, wartawan

mencari berita di lapangan, sehingga menjadi berita yang siap

dibaca.

Begitu juga dengan analisis teks berita, Teori analisis

wacana kritis model Van Dijk dapat diaplikasikan pada sebuah

pemberitaan di media online Merdeka.com, sehingga penelitian

ini ditemukan bahwa teks berita tentang pemberitaan KH. Ma’ruf

Amin pada Pilpres 2019 dapat diteliti menggunakan analisis

wacana kritis model Van Dijk, berdasarkan analisis tersebut

ditemukan bahwa wacana terkait berita tersebut dapat di analisis

ke dalam tiga bagian yaitu, Pertama, Struktur Teks yang terdiri

dari struktur makro, super struktur dan struktur mikro. Kedua,

analisis kognisi sosial (bagaimana suatu berita diproduksi).

Ketiga, analisis sosial (kondisi sosial yang memengaruhi penulis

berita pada saat menulis berita yang dimuat di laman

Merdeka.com.

Page 198: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

184

2. Rekomendasi Praktis

Pemberitaan mengenai KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres

2019 yang diberitakan Merdeka.com pada kenyataannya

memberikan gambaran bahwa media turut andil dalam

pembentukan pengaruh dan wacana terhadap sebuah berita.

Selain itu juga, pemberitaan tersebut bisa memberikan

khasanah keilmuan tentang media online, bahwa media adalah

sarana penyedia infromasi yang tidak luput dari berbagai

pengaruh dan kepentingan, sehingga khalayak perlu lebih bijak

dalam menerima arus informasi, serta dapat menyaring informasi

yang ada dan apabila diperlukan bisa kroscek dengan pihak yang

terkait.

Page 199: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

185

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer:

Reddick, R and King, E, The online Journalist: using the

Internet and Other Electronic Resources, 3rd edn, Orlando, (FL:

Harcourt Brace and Company, 2001).

Hall, J, online Journalism: A Critical Primer,

(London:Pluto Press) 2001).

Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 20008), hal.266

De Wolk, R, Introduction to online Journalisme, (Boston:

Alln and Bacon, 2001)

Pavlik, J.V, Journalism and News Media, (Columbia, NY:

University Press,2001).

Ward, M , Journalisme Online, (Oxford: Focal Press,

2002)

Pavlik J, Journalism and news media, ( New York:

Columbia University Press, 2000).

Bills, Edward, Now the News: The Story of Broadcast

Journalism, New York, (Columbia University, Perss,1991).

Dolley, Patricia L, The Technology of Journalism:

Cultural Agents, Cultural Forms, Evanstone, IL, (Northwestern

University Perss, 2007.

Graeme Burton, Yang Tersembunyi Di Balik Media.

W. Lawrence Neuman, Social Research Methods

(Qualitative and Quantitative Approaches), Ed. 5th., (Boston:

Allyn and Bacon, 2003).

Pamela J Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating

The Message Theories of Influences on Mass Media Content,

(New York, USA: Logman Publishers, 1996) (New

York,Longman Publisher : 1996).

Page 200: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

186

Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, Handbook Of

Qualitative Research. Penerjemah Dariyatno, dkk (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009).

Denzin dan Lincoln, Handbook Of Qualitative Research,

141.

Tim Penyusun, Pedoman Akademik Penyusunan Proposal

dan Penulisan Tesis (Jakarta: Program Magister KPI Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah,

2015).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan

Kombinasi (Bandung: CV. Alfabeta, 2016).

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan

Pendekatan Kualitatif (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006).

Moeleng,Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 1993).

John W. Creswell, Reserach Design: Qualitative,

Quantitative, and Mixed Methods Approaches-3rded (California,

SAGE Publications Inc,2009).

Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S, Handbook of

Qualitative Research, Dariyanto dkk (edisi terjemahan

Indonesia.), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Milles, Mathew dan Huberman, Qualitative Data Analysis

(London: Stage Publication, 1984) diterjemahkan oleh Tjetjep

Rohendi, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2010).

Kanneth D. Bailey, Methods of Social Research (New

York: A Division of Macmillan Publishing Co. Inc, 1982), 254.

Koentjaraningrat.Metode-metode Penelitian Masyarakat

(Jakarta: PT Gramedia, 1985).

Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research

Pengantar Metodologi Ilmiah, (Bandung: C.V Tarsito, 1975).

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulitatif.

Page 201: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

187

Nasrullah, Rulli. Media Siber (Cybermedia), Kakilangit

Kencana, Jakarta 2014.

Noor,Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana, 2011).

Usman Husaini Usman et al. Metode Penelitian Sosial.

Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Jakarta:

Salemba Humanika, 2010).

Mulyana Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Paradigma Baru ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya

(Bandung; Remaja Rosdakarya, 2006).

Lexy j.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006).

Abbas, Afifi Fauzi. Metode Penelitian, cet.I, ( Jakarta:

Balai Pustaka, 2010).

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, Cet.Ke-1 1988).

Mulyana Deddy Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode

Aplikasi, dan Prinsip-Prinsip Analisis Wacana, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 2005).

Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis

Wacana, (Yogyakarta: Kanisius, 1993).

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press, Edisi

Ke-3 2002).

Deborah Schiffrin, Ancangan Kajian Wacana,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).

Rani Abdul. Analisis Wacana Sebuah Kajian, (Malang:

Bayu Media, 2004).

Sobur, Alex. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Semiotik, dan Analisis Framing.

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Ananlisis Teks

Media.

Page 202: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

188

Yunus, Mahmud Yunus. (Jakarta: Yayasan Penyelenggara

Penerjemah Penafsir al-Qur‟an, 1973).

Ibn Mukrim, Ibn Manzur al-Afriqi, Lisan al-„Arab (Cet. I;

Bairut: Daar Sadir, t.th.). Jilid 12.

Muhtarom, Reproduksi Ulama di Era Globalisasi

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005).

Hsukby, Badaruddin. Dilema Ulama Dalam Perubahan

Zaman (Jakarta: Gema Insani Press, 1995).

Al-Badrawi, Rusydi. Qashash al-Anbiya‟ wa at-Tarikh

(juz VII): Khatim al-Anbiya‟ Muhammad Shallahu `Alaihi wa

Sallam. tp. 2004.

Quthb, Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, jil. 9 (Bairut:

Darusy Syuruq, 1992).

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Kamus Besar Bahasa Indonsia, Jakarta, cetakan ke 3.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedi Islam, (

Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993).

Raharjo, M. Dawam. Ensiklopedi al-Qur‟an;Tafsir Sosial

Berdasrakan Konsep- Konsep Kunci, (Jakarta:Paraadina, 1996).

Effendi, Djohan Efendi. Ulama Dalam Ensiklopedi

Nasional Indonesia, Jilid 17 (Jakarta:Cipta Adi Pustaka, 1991),

Hasyim, Umar. Mencari Ulama Pewaris Nabi;Selayang

Pandang Sejarah Para Ulama, cet. 2, ( Suarabya: PT. Bina ILmu,

1983).

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam,

(Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. 1, 1993).

Rahardjo, M. Dawam. Intelektual Integensia dan Prilaku

Politik Bangsa;Risalah Cendikiawan Muslim, (Bandung:Mizan,

1993).

Fajri, Ahmad. Ulama dan Politik (Tanggerang: Kenanga

Pustaka Indonesia 2015).

Page 203: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

189

Abdul Qadir, Muhammad Abu Faris. Fiqih Politik Hasan

al-Banna, Terj. Odie alFaeda, Solo: Media Insani, 2003.

Syarif, Mujar Ibnu dan Khamami Zada, Fiqh Siyasah

Doktrin dan Pemikiran Politik Islam, Jakarta: Erlangga, 2008.

S. Elwa, Mohammed. Sistem Politik dalam Pemerintahan

Islam, Terj. Anshori Thayib, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983.

Al Banna, Hasan. Majmu'ah Rasa'il al-Imam Syahid

Hasan al-Banna, alih bahasa, Su'adi Sa'ad, "Konsep Pembaruan

Masyarakat Islam", Jakarta: Media Da'wah, 1986.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Islam & Politik Bernegara,

Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya,

Jilid I, Jakarta: UI Press, 1985.

Pulungan, J.Suyuthi. Fiqh Siyasah, Ajaran Sejarah dan

Pemikiran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Haekal, Muhammad Husain. Sejarah Hidup Muhammad,

Terj. Ali Audah, cet, ke-29, Jakarta: Litera Antar Nusa, 2003.

Armstrong, Karen. Muhammad Biografi Sang Nabi, Terj.

Joko Sudaryanto, Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2004.

Sirajuddin, Politik Ketatanegaraan Islam Studi Pemikiran

A. Hasjmy, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Azhary, Muhammad Tahir. Negara Hukum: Suatu Studi

tentang Prinsip-prinsipnya dilihat segi Hukum Islam,

Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini,

Jakarta: Prenada Media, 2003.

Abdillah, Masykuri. Demokrasi di Persimpangan Makna,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999).

Budiarjo,Miriam. Demokrasi Indonesia: Demokrasi

Parlementer dan Demokrasi Pancasila, (Jakarta: Gramedia,

1996).

Page 204: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

190

A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia

Masyarakat Madani, cet. III, (Jakarta: ICCE UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007).

P.S. Atiyah, Law and Modern Society, (Oxford: Oxford

University Press, 1995).

El-Muhtaj, Majda. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi

Indonesia,cetakan II, (Jakarta: Kencana, 2007).

A.V. Dicey, An Introduction to The Study of The Law of

The Constitution, (London: Mac Millan, 1973).

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2011).

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. Lihat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2003 Tentang Mahkamah Konstitusi, cet. X,(Jakarta: Sekretariat

Jendral Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006).

Budiardjo,Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Fadhil Lubis, H. Nur Ahmad.“The States Legal Policy

and The Develoment of Islamic Law in Indonesian’s New

Order”, dalam Arskal Salim dan Azyumardi Azra, ed., Shari’a

and Politics in Modern Indonesia, (Singapore: Institute of South

Asian Studies (ISEAS), 2003).

Liddle, R. William. Partisipasi dan Partai Politik,

Penerjemah: Tim Penerjemah Pustaka Utama Garfiti, cet. I,

(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992).

Mujani, Saiful. Muslim Demokrat: Islam, Budaya

Demokrasi, dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde

Baru, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007).

Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945. Lihat Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Page 205: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

191

Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.

Pasal 22E ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945.

Asshiddiqie, Jimly dan Bagir Manan, Gagasan

Amandemen UUD 1945 dan Pemilihan Presiden Secara

Langsung, Cet. II, (Jakarta: Setjen & Kepaniteraan MKRI, 2006).

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme (Jakarta).

Pasal 6A ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945. LihatMahkamah Konstitusi Republik

Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan

Wakil Presiden. Lihat pula Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum.

Pranowo, M. Bambang. ed., Multi Dimensi Ketahanan

Nasional, cet. I, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2010).

Alrasid, Harun. “Masalah Pengisian Jabatan Presiden

Sejak Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1945

Sampai Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat 1993.

Yara, Muchyar. Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil

Presiden di Indonesia (Suatu Tinjauan Sejarah Hukum Tata

Negara), cet. I, (Jakarta: Nadhilah Ceria Indonesia, 1995).

Pasal 6A Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945. Lihat Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003

Tentang Mahkamah Konstitusi.

Page 206: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

192

Jurnal :

Teun van Dijk, Aims of Critical Discours e Analysis,

(Japan Discourse, 1995) Vol. 1, hal.17

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan

Keserasian al-Qur‟an. Vol. 11,(Jakarta: Lentera Hati, 2012),

h.467

Bakti, Andi Faisal, dan Lecomte, Isabelle. “The

Integration of Dakwah in Journalism: Peace Journalism”. Jurnal

Komunikasi Islam, Vol. 5 no.1 (Juni, 2015).

Krisdinanto, Nanang.“Anomali dan Teori Hierarki

Pengaruh terhadap Isi Media”. Jurnal Komunikatif, Vol.03, no.1

(Juli, 2014).

Wawancara:

Wawancara dengan Redaktur Pelaksana Merdeka.com

Wisnoe Moerti pada Oktober 2019.

Wawancara dengan Pemimpin Redaksi Merdeka.com

Ramadhian Fadhilah pada 8 Oktober 2019.

Sumber Sekunder (Internet):

Ben Otto dalam With Fatwas and Blasphemy Claims,

Cleric Emerges as a Force in Indonesia dilansir The Wall Street

Journal.https://www.wsj.com/articles/conservative-muslim-

cleric-emerges-as-a-force-in-indonesias-elections-11548244803.

Diakses, Rabu 20 November 2019.

Sian Troath, dalam INDONESIA: An Election of Identity

Politics-and-

PeaceOfferings.https://international.thenewslens.com/article/112

192. Diakses, Rabu 20 November 2019.

Page 207: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

193

Greg Fealy; Ma’ruf Amin: Jokowi’s Islamic defender or

deadweight?.Sumber:https://www.pinterpolitik.com/sekuat-apa-

maruf-jadi-wapres/. Diakses Rabu 20 November 2019.

Sumber:https://www.pinterpolitik.com/sekuat-apa-maruf-jadi-

wapres/. Diakses rabu 20 November 2019.

Ma’ruf Amin: Jokowi’s Islamic defender

ordeadweight?.Sumber: https://www.newmandala.org/maruf-

amin-jokowis-islamic-defender-deadweight/. Diakses Rabu 20

November 2019.

Logo merdeka.com, situs http://www.merdeka.com.

Diakses pada hari kamis 31 Oktober 2019

http://id.wikipedia.org/wiki/KH.Ma’ruf_Amin,diakses

Kamis 12 September 2019. Pukul: 8: 52 WIB.

https://www.merdeka.com/politik/profil-maruf-amin-

asam-garam-sang-kiai-di-panggung-politik.html, diakses pada

Kamis12 September 2019, pukul 9:03 WIB.

https://www.nu.or.id/post/read/95373/nama-kecil-kh-

maruf-amin, diakses pada Kamis 12 September 2019, pukul 9:40

WIB.

https://www.nu.or.id/post/read/78544/kh-maruf-amin-

dan-gelar-professornya, diakses pada hari Kamis 12 September

2019, pukul 9:16 WIB.

Page 208: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

194

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/i

ni-profil-maruf-amin-cawapres-jokowi.Diakses 12 September

2019, pukul 9:32 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ma’ruf_Amin#Riwayat_pen

didikan, diakses Kamis 12 September 2019, Pada pukul 9:48

WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/

ini-profil-maruf-amin-cawapres-jokowi. Diakses 12 September

2019, pukul 10:44 WIB.

http://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-pilpres-

2019-perang-ideologi-kelompok-moderat-dan-

radikal.html.Diakses Tanggal 30 November 2019.

https://www.merdeka.com/peristiwa/maruf-amin-

radikalisme-jangan-sampai-tumbuh-dan-berkembang-di-

indonesia.html. Diakses Kamis 31 Oktober 2019.

https://www.merdeka.com/peristiwa/maruf-amin-

sekarang-ada-upaya-upaya-untuk-mengembangkan-aliran-

keras.html. Diakses pada 20 November 2019.

Sumber:https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-

islam-dan-kebangsaan-tak-bisa-dipertentangkan.html.Diakses

Kamis 31 Oktober 2019.

https://www.merdeka.com/politik/maruf-amin-akan-

lebih-banyak-bicara-isu-terorisme-di-debat-capres.html. Diakses

kamis, 31 Oktober 2019.

Page 210: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

LAMPIRAN

Page 211: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

Berikut Pertanyaan penelitian tesis tentang" Rutinitas

Merdeka.com Memberitakan KH. Ma'ruf Amin Pada

Pemilu Presiden 2019".

Peneliti melakukan wawancara dengan Redaktur Pelaksana

Merdeka.com, Wisnoe Moerti di Kantor Merdeka.com, Tebet,

Jakarta pada .tanggal 8 Oktober 2019. Berikut beberapa pertanyaan

dalam penelitian tersebut:

1. Bagaimana Redaksi dan Wartawan merdeka.com mengemas

berita-berita terkait KH. Ma"ruf Amin sehingga layak dimuat?

Jawab: Pertama, sosoknya menarik, dia menjadi ketua MUI

pernah jadi anggota DPR. Beliau bukan politisi praktis. Jadi

cukup menarik di situ. Banyak hal yang bisa di kemas. Dari

kepribadiannya, alasan-alasan kenapa Jokowi dan para ketum

parpol memutuskan dan memilih Maruf jadi Cawapres, itu jadi

menarik. Lalu, juga soal penampilan Ma’ruf dia selalu

mencirikan seorang santri, pakai baju kokoh, sarung. Soal

Pemikirannya di antaranya soal ekonomi syariah. Jadi ada 4 hal

dari Ma’ruf yakni ketokohan , politik, penampilan, dan keemppat

soal ekonomi syariah.

2. Bagaimana cara Wartawan/redaksi mendapatkan sumber berita

terkait KH. Ma'ruf Amin?

Jawab: Itu sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP), yakni

rutin redaksi mengadakan rapat. Ketika sudah diputuskan untuk

meliput tentang apa. Kita lalu esoknya memempatkan satu

Page 212: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

wartawan stanby meliput di situ. Karena memempatkan wartawan

itu bisa mendapatkan informasi banyak hal, terutama soal liputan

Ma’ruf Amin. Kegiatannya dia apa, kampanyenya dia apa, lalu

pertemuan-pertemuan politiknya apa. Aktivitasnya apa.Nah

informasi 2 sumber berita apapun itu kita dapat di situ. Selain itu

eman-teman wartawan membuka jaringan orang-orang

terdekatnya Maruf. Membuka jaringan komunikasi kita dengan

tim maruf amin. Kita juga bisa dapat berita via Whatsaap, via

telepon, atau meman datang ketemu langsung dengan sumber

berita, termasuk orang dekatnya juga, keluarganya juga isterinya

dan anak-anaknya.

3. Bagaimana redaksi merdeka.com mengemas sosok KH. Ma'ruf

Amin sehingga memiliki nilai berita untuk dibaca khalayak?

Jawab: Mengemasnya itu dalam bayak angle. Soal sosok dia

sebagai ulama dan biasanya kan kalau ngomong soal kajian-

kajian saja, tapi di politik jarang terjadi, Maruf Amin ini lebih

banayak bicara soal kebangsaan, justeru kelihatanya beliau

mengindari kepentingan politik. Pemampilan menarik, sarung.

Pak kyai akan menubah penampilan apa tidak. Berita ada yang

penting atau menarik. Bayak berita kita arahnya ke gagasan,

gagasan dia apa?, untuk pemikiran ekonomi, gagasan untuk

kerukunan bagsa, kita ke arah ke situ. Jadi kita mengali pemikiran

dia, kita jadikan berita. Pas waktu memberitakan debat,

penampilanya, belajar debat, klo ulama kan nomong panjang nah

kalau dalam debat kan terbatas dan iunya menarik. Itu yang kita

cari.

Page 213: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

4. Bagaimana editor memproses (mengelola) berita- berita KH.

Ma'ruf Amin sehingga layak untuk dimuat/tayang?

Jawab: Pertama berita datang dari wartawan atau reporter di

lapangan, lalu kririm via email ke redaksi dan diterima editor,

dari edito. Nah editor bertugaa melihat lagi chek and ricek. Jika

sudah benar dan layak maka bisa naik (tayang) langsung. Namun,

kalau berita isinya dari narsum yang diucapkan berulang-ulang,

pernah diomongin hanya pengulangan tidak ada yag baru kita

skip (lewatin) saja. Kan sudah pernah diomongin. Tidak baik juga

pengulangan berita.

5. Apakah berita KH. Ma'ruf Amin berdampak (memiliki efek)

pada pembaca merdeka.com?

Jawab: Kalau kita bicara dampaknya itu. Terus terang ada di

pembaca sendiri. Kita tidak bisa menyimpulkan dan menilai

pemberitaan ini akan berdampak pada masyarakat, namun kita

hanya bisa mengontrol komentar-komentar di ruang kolom

komentar yang ada diberita tersebut dan kita punya ruang untuk

masukan dan saran di situs merdeka.com.

Berita Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 ini kita berharap efeknya

adem. Walaupun suhu politik panas, di level akar rumput itu

harus adem. Maka, pemberitan ini itu arahnya ke sana,

meredamkan suasana. Kami tidak mengacu pada rating soa berita

Ma’ruf Amin. Kondisi politik sekarang membutuhkan peran

media, bagaimanan jadi damai. Kami awak media berusaha untuk

Page 214: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

membuat jurnalisme damai. Kalau Ma’ruf bicara persatuan dan

kesatuan kita sampaikan. Bicara soal agama lebih mendinginkan

susana itu kita sampaikan. Soal pembaca, pro dan kontra itu

relatif. Kita tidak patokan komentar apapun. ita jalankan tugas

jurnalistik saja, kami hanya punya ide pemberitaan, sehingga

berita atau pesan disampaikan itu untuk sampai ke pembaca.

6. Bagaimana posisi redaksi merdeka.com mengambil keputusan

memuat berita-berita KH. Ma'ruf Amin. Netral atau punya

kepentingan dari segi kebijakan redaksi?.

Jawab: Kenapa kita memempatkan reporter di setiap Capres dan

Cawapres 2019 sebanyak empat orang kita tempatkan. Netralitas

harus dijaga. Bikin berita seaktual mungkin, jangan ada perasaan

pilihan kepentingan politik, ya begitu wartawan dilapangan

Merdeka.com.

7. Bagaimana posisi netralitas wartawan dalam meliput berita

KH.Ma'ruf Amin. Apakah sudah sesuai dengan SOP Kode etik

jurnalistik, berimbang tidak memihak?

Jawab: Ya harus netral. Kalau ada berita politik saling serang,

untuk mengindari yang tidak diinginkan kita harus

menyandingkan tanggapan pihak lawan. Harus ada pernyataan

conter, menjaga keberimbangan.

8. Berapa dalam sehari wartawan memuat berita khusus Ma’ruf

Amin?.

Page 215: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

Jawab: Minimalnya sehari itu dua, itu sangat minimal,. Kita

menghendaki tiap hari ada. Apalagi di pemulu presiden ini

memang Ma’ruf jadi salah satu narasumber yang diliput media.

9. Seberapa Rutin wartawan merdeka.com memberitakan KH.

Ma'ruf Amin pada saat pemilu presiden/wakil presiden 2019?

Jawab: Dari segi kuantitas itu lebih banyak Jokowi dia sebagai

Capresnya. Namun, berita Ma’ruf juga tidak luput dari kita di

lapangan. Namun usai pilpres agaknya tidak rutin dulu, karena

sudah ada Paspampres yang menempel. Dan iklim panas

politiknya sudah menurun.

10. Apakah ada kepentingan politik redaksi

media merdeka.com memberitakan KH. Ma'ruf Amin?

Jawab: Alhamdulillah merdeka.com pemiliknya tidak terafiliasi

dengan kepentingan politik tertentu, tidak ada, jadi memang kita

dibebaskan, silahkan ini hajatan lima tahun pemilu, kita

dipersilahkan bebas meliput pasangan calon presiden dan wakil

presiden. Dan tidak ada advertorial (berita berbayar), bisnis

politik juga tidak ada di pilpres 2019 ini.

11. Apakah ada kendala wartawan dalam meliput KH Ma;ruf

Amin?. Untuk kendala aksesnya kadan tidak bisa masuk, lantaran

beberapa alasan, seperti pertemuan yang mendadak, kita tidak

dikasih tahu jadwalnya dan bersifat intern. Itu sudah biasa, soal

teknis dilapangan.

Page 216: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 217: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 218: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 219: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 220: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 221: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 222: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 223: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 224: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 225: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 226: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 227: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi
Page 228: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

Foto Dokumentasi Saat Penelitian Tesis Di Merdeka.Com

Bersama Kang wisnoe Moerti selaku redaktur pelaksana

harian merdeka,com usai wawancara tentang pemberitaan

KH. Ma’ruf Amin Pada Pemilu Presiden 2019.

Page 229: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

Bersama para redaksi media online merdeka.com saat

menerima tamu dari lembaga pemerintah pusat.

Para Jurnalis Merdeka.com

Page 230: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

SEMINAR HASIL PENELITIAN

Pemaparan Hasil Penelitian

SIDANG TESIS

Page 231: RUTINITAS MERDEKArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50142...RUTINITAS MERDEKA.COM MEMBERITAKAN KH. MA’RUF AMIN PADA PEMILU PRESIDEN 2019 TESIS Diajukan untuk Memenuhi

Nama : Dede Rosyadi HM, M.Sos

NIM : 211605 100000 15

Prodi : Magister Komunikasi Penyiaran Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul Tesis : Rutinitas Merdeka.com Memberitakan KH.

Ma’ruf Amin Pada Pemilu Presiden 2019

Sidang Tesis : 10 Desember 2019

Ketua Sidang : Dr. Tantan Hermansah, M.Si

Sekretaris : Kiki Rizky, M.Si

Penguji 1 : Dr. Tantan Hermansah, M.Si

Penguji 2 : Dr. Syamsul Yakin, MA

Pembimbing : Dr. Rulli Nasrullah, M.Si