Upload
reniprativi
View
24
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
rumaa
Citation preview
Rumah seperti apa yang disebut rumah sehat? Di era globallisasi ini banyak orang
beranggapan rumah sehat itu rumah yang mahal harganya. Sehingga bagi warga
masyarakat yang hidupnya pas-pasan, membuat rumah yang nilainya murah seringkali
dianggap tidak sehat. Padahal rumah sehat tidak harus mahal.
Ukuran rumah sehat cukup dengan ventilasi udara, sinar matahari bisa masuk lewat
jendela dan genteng kaca sehingga ruangan yang tidak gelap, dan lantai tidak lembab
alias kering.
Rumah sehat
menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit, misalnya TBC.
Pemerintah sendiri belum optimal dalam menangani dan menanggulangi penyakit
tersebut. Saat ini, Indonesia masih masuk dalam peringkat ketiga di dunia dengan
kasus TBC terbanyak. Bahkan, menurut catatan WHO, penyakit TBC menempati urutan
ke-3 dari penyebab kematian, selain liver dan jantung.
Guna menanggulangi penyakit yang banyak muncul di masyarakat, pemerintah
seharusnya melakukan jejaring atau melibatkan peran serta masyarakat. Tanpa kerja
sama semua pihak, jelas penyakit menular ini tidak bisa diatasi. Saat ini sebenarnya
sudah banyak lembaga yang turut serta melakukan pencegahan dan penanggulangan
TBC melalui penyuluhan dan pelatihan kader kesehatan desa. Salah satu upaya
pencegahan penularan penyakit TBC melalui peningkatan kesehatan, termasuk tempat
tinggal yang harus bersih dan sehat.
Upaya ini pula yang dilakukan Organisasi Rakyat (ORA) Damarwulan Manunggal desa
Damarwulan, kecamatan Keling, kabupaten Jepara. Setelah melakukan screening
melalui pemeriksaan dahak guna mengetahui ada tidaknya warga Damarwulan yang
menderita penyakit TBC, ternyata hasil laboratorium di Puskesmas Keling menunjukkan
ada yang positif TBC.
Salah satu warga yang positif adalah Rasni (45). Ibu yang sudah menjanda ini tinggal di
rumah yang pengap karena rumahnya, meski berdinding batu bata merah
, namun tidak ada
jendela yang bisa dibuka, cahaya matahari tidak bisa masuk ke dalam rumah, lantai
tanahnya lembab dan bahkan, di salah satu kamarnya dipakai sebagai dapur. Beberapa
waktu lalu dapurnya roboh dan Rasni pun tidak mampu membangunnya kembali.
Melihat kondisi rumah penderita TBC ini, ORA Damarulan Manunggal bekerja sama
dengan UPKM/CD RS Bethesda wilayah Jawa Tengah melakukan renovasi sederhana,
diantaranya dengan pengerasan lantai melalui peluran semen, pembenahan dapur,
pembuatan jendela untuk memperlancar ventilasi udara, pengadaan genteng kaca dan
perbaikan tempat tidur.
Rehab rumah juga
dilakukan di rumah Darsi (58) dan Padirah (57), warga desa Wotan, kecamatan Sukolilo,
kabupaten Pati. Keduanya juga menderita TBC dan sudah mendapat pengobatan dari
Puskesmas setempat. Kedua rumah itu telah direnovasi atas kerjasama ORA Aliansi
untuk Kerukunan (AKUR) desa Wotan dan UPKM/CD RS Bethesda Jawa Tengah.
Pembenahan rumah tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan penularan
penyakit TBC. Melalui rumah yang lebih sehat diharapkan penderita TBC tidak meludah
sembarangan, rumah menjadi lebih terang dengan pencahayaan matahari langsung
sehingga kuman TBC cepat mati.
Meski hanya perombakan sederhana, namun keberadaan rumah sehat ini bisa menjadi
contoh bagi masyarakat sekitarnya bahwa membuat rumah hunian keluarga setidaknya
harus memenuhi kriteria rumah sehat supaya bisa terhindar dari penyakit. (Tiyar/ORA
Damarwulan Manunggal)