16
Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad Hudaya - 41206110016 65 | Page BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR Berdasarkan analisa perilaku ibu dan anak yang berhubungan dengan rumah sakit. Secara medis, pengalaman ruang yang natural terbukti mampu mengurangi stres pasien selama 3-5 menit, tercermin dalam tekanan darah, aktifitas jantung, otak dan pernafasan pasien. Umumnya Ibu hamil dan anak, seringkali mengalami tekanan mental yang dapat menyebabkan permasalahan dalam proses tindakan medisnya. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam desain ini yakni : Open Space : ruang-ruang terbuka dengan taman yang secara medis terbukti dapat memberikan ketenangan pada pasien Social Space : menyediakan ruang-ruang dimana antar pasien dan keluarga dapat berinteraksi Modern dan Simplicity : sesuai dengan kebutuhan desain yang sesuai dengan trend di masyarakat, tercermin pada pengolahan estetika bangunan Mother care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan ibu hamil dari analisa perilaku/kebiasaan ibu hamil di bab IV seperti : senam hamil, yoga ibu hamil, pijat ibu hamil, relaksasi dll. Child care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan anak dari analisa perilaku/kebiasaan anak-anak di bab IV seperti area bermain (in & outdoor), menyukai warna-warna cerah, area bakat/seni dll.

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 65 | P a g e

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1. KONSEP DASAR

Berdasarkan analisa perilaku ibu dan anak yang berhubungan dengan

rumah sakit. Secara medis, pengalaman ruang yang natural terbukti mampu

mengurangi stres pasien selama 3-5 menit, tercermin dalam tekanan darah,

aktifitas jantung, otak dan pernafasan pasien. Umumnya Ibu hamil dan anak,

seringkali mengalami tekanan mental yang dapat menyebabkan permasalahan

dalam proses tindakan medisnya.

Konsep-konsep yang dikembangkan dalam desain ini yakni :

Open Space : ruang-ruang terbuka dengan taman yang secara medis

terbukti dapat memberikan ketenangan pada pasien

Social Space : menyediakan ruang-ruang dimana antar pasien dan

keluarga dapat berinteraksi

Modern dan Simplicity : sesuai dengan kebutuhan desain yang sesuai

dengan trend di masyarakat, tercermin pada pengolahan estetika

bangunan

Mother care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan ibu hamil dari

analisa perilaku/kebiasaan ibu hamil di bab IV seperti : senam hamil, yoga

ibu hamil, pijat ibu hamil, relaksasi dll.

Child care : menyediakan ruang/fasilitas yang dibutuhkan anak dari

analisa perilaku/kebiasaan anak-anak di bab IV seperti area bermain (in &

outdoor), menyukai warna-warna cerah, area bakat/seni dll.

Page 2: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 66 | P a g e

5.2. Konsep Tapak

5.2.1 Konsep sirkulasi tapak

Gambar 5.1. konsep sirkulasi tapak (sumber : analisa penulis)

Gambar 5.2a. pejalan kaki (sumber : analisa penulis) Tampak depan Halte untuk pejalan kaki dan dari angkutan umum, terdapat tangga dan ramp pada area ini. Kondisi tapak beda ketinggian dengan level jalan exiting ± 2 meter.

Utk mengurangi kemacetan ,dibuat jalur khusus / shelter khusus untuk angkutan umum dan antar jemput (sirkulasi pejalan kaki)

Entrance 1, Pintu masuk ke tapak menuju drop off utama, UGD dan servis

Entrance 2, Pintu masuk dan keluar masyarakat sekitar duri kosambi

Entrance 3, Pintu khusus untuk keluar dari tapak

Parkir khusus UGD

Parkir pasien, pengunjung di area outdoor

Page 3: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 67 | P a g e

Gambar 5.2b. denah halte untuk pejalan kaki (sumber : analisa penulis)

5.3. Konsep bangunan

5.3.1. Konsep massa bangunan

Diambil dari filosofi hubungan ibu dan anak dimana sifat ibu terhadap anaknya

adalah : Melindungi, mengayomi, mengawasi dan menjaga.

saya coba aplikasikan kedalam bentuk massa bangunan ini.

Gambar 5.3. Konsep massa bangunan (sumber : analisa penulis)

Area untuk mengawasi bangunan anak, area ini menjadi bangunan induk. Filosofi dari badan/tubunhnya seorang ibu

Bangunan anak, difungsikan untuk, poliklinik anak, retail/area komersil untuk anak. Filosofi dari yang dilindungi yaitu seorang anak

Bangunan yang menjorok kedepan kiri dan kanan difungsikan taman dan area perawatan vip. Filisofi dari kedua tangan ibu yang memeluk

Page 4: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 68 | P a g e

5.3.2. Konsep Fasad

Gambar 5.4. Penerapan konsep modern dan simplicity pada exterior bangunan

(sumber gambar : internet)

5.3.3. Konsep Tampilan bangunan

Tampilan bangunan dibuat mencerminkan nuansa ceria dunia anak-anak dengan

pemasangan panel-panel alumunium komposit berwarna warni pada tampak dan

pada area taman untuk anak di area outdoor. Dengan demikian diharapkan RSIA

ini mampu tampil dengan karakter yang mudah diingat dan menghilangkan kesan

bahwa rumah sakit adalah tempat yang menakutkan untuk anak-anak.

Gambar 5.5. view dari depan bangunan (sumber gambar : dokumen pribadi)

Mengolah fasad bangunan dengan double fasad terutama pada sisi timur / tampak dari jalan raya, dan diharapkan radiasi panas matahari dari luar tidak sampai (berkurang) ke dalam bangunan, sehingga dapat menghemat biaya penggunaan AC

Modern dan Simplicity

Page 5: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 69 | P a g e

Gambar 5.6. Penerapan konsep pada bangunan (sumber : analisa penulis)

Atap dengan rangka baja tetapi tidak terlihat dari tampak dengan kemiringan ± 100 . untuk menampilkan kesan modern pada tampak bangunan

Khusus lantai 3 di ujung bangunan direncanakan untuk taman nya area perawatan vip, bangunan lantai atas di mundurkan ke dalam, supaya tanaman dapat tersinari

Khusus lantai 1 tdk ada dinding masif, melainkan di partisi dengan kaca semua dengan view ke taman . area utk poliklinik ibu

Basement difungsikan untuk ,r. Jenazah, unit laundry, dan unit gizi, parkir, genset, t. Penampungan air sementara, servis dan ME

Angin dan cahaya alami masuk, posisi ini ada di area koridor unit gizi, unit laundry dan unit jenazah

Open space

Social space

Modern dan Simplicity

Page 6: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 70 | P a g e

5.3.4 Konsep Zoning Horisontal

Gambar 5.7. zoning area di lantai dasar (sumber : analisa penulis)

Gambar 5.8. zoning area di lantai dua (sumber : analisa penulis)

Gambar 5.9. zoning area di lantai tiga (sumber : analisa penulis)

Unit gawat darurat

Lobby utama, resepsionis, atm center

Unit radiologi

Unit laboratorium

Ploklinik untuk Ibu Unit farmacy Retail ibu dan anak

Unit bersalin

Unit I C U

Unit Operasi

Poliklinik anak

Unit kantor & Staff Unit Sterilisasi Unit Kecantikan

Unit Terapi

Unit perawatan anak

Ruang yg berkaitan dg tema

Taman untuk Anak

Page 7: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 71 | P a g e

Gambar 5.10. zoning area di lantai empat (sumber : analisa penulis)

5.3.5 Konsep Zoning Vertikal

Gambar 5.11. zoning vertikal (sumber : analisa penulis)

5.4 KONSEP UTILITAS Utilitas dirancang untuk menghasilkan efesiensi, dalam segi

pembangunan, pengawasan, dan operasional. Dengan adanya sirkulasi yang

menerus pada area servis, dan terpisah dengan area yang lain akan

memudahkan keberjalanan operasionalnya. Sirkulasi servis ini merupakan

tempat disalurkannya listrik dari PLN, dan air dari PAM JAYA, untuk loadingdock

alat atau barang yang besar baik untuk RSIA maupun untuk fasilitas komersil,

pengisisan solar untuk genset yang ada dibawah area ini, dan juga untuk

pengambilan sampah dari TPS. Konsep penyaluran utilitas secara umum adalah

dari saluran distribusi utama, kemudian dipisah ke saluran servis untuk area

komersil dan RSIA, setelah itu didistribusikan dengan shaft masing-masing.

5.4.1. Sistem Elektrikal

1. Kebutuhan Daya, daya listrik diperlukan untuk:

a. Penerangan, terdiri dari:

• Penerangan dalam bangunan, untuk ruang-ruang fungsi, lobi,

selasar dan sebagainya

Unit perawatan Ibu

Ruang yg berkaitan dg tema

Taman untuk Ibu

PRIVAT

Page 8: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 72 | P a g e

• Penerangan luar bangunan, penerangan jalan lingkungan,

pedestrian, taman, dan sebagainya

Tabel 5.1 Indeks Pencahayaan Menurut Jenis Ruang atau Unit

No Ruang atau Unit Intenssitas Cahaya (lux)

keterangan

1 Ruang pasien - Saat tidak tidur - Saat tidur

100-200 Maks. 50

Warna cahaya sedang

2 R. Operasi Umum 300-500 3 Meja Operasi 10.000-20.000 Warna cahaya sejuk atau

sedang tanpa bayangan 4 Anestesi, pemulihan 300-500 5 Endoscopy, lab 75-100 6 Sinar X Minimal 60 7 Koridor Minimal 100 8 Tangga Minimal 100 Malam hari 9 Administrasi/kantor Minimal 100 10 Ruang alat/gudang Minimal 200 11 Farmasi Minimal 200 12 Dapur Minimal 200 13 Ruang cuci Minimal 100 14 Toilet Minimal 100 15 R.Isolasi khusus tetanus 0,1-0,5 Warna cahaya biru 16 Ruang Luka bakar 100-200

b. Alat-alat pendukung kegiatan kerja antara lain:

(Alat-alat kedokteran, AC, Dapur, Pencucian, Peralatan mekanikal)

c. Sarana penunjang seperti televisi, radio dan sebagainya

2. Pasokan daya

Pasokan daya didapat dari jaringan PLN, kebutuhan daya adalah sekitar

750 Kw bila digunakan asumsi 50 Watt per m2 bangunan

3. Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan yang melayani operasi bangunan terdiri dari:

� Jaringan pasokan utama

Dirancang berasal dari PLN, jaringan listrik PLN ini masuk ke bangunan melalui

panel daya utama yang berada pada ruang trafo. Kapasitas diperkirakan 250 Kw.

� Unit pasokan darurat

Berupa dua buah diesel generator set, yang dilengkapi tangki persediaan bahan

bakar yang dipendam di sisi bangunan. Diesel genset diletakan di ruang diesel

pada basement. Pengisian dapat dilakukan dari lantai dasar dari entrance servis.

� Panel daya utama

Panel daya utama menerima daya listrik baik dari PLN maupun unit pasokan

darurat (diesel genset). Kedua sumber digabung dan dikontrol dalam panel.

Page 9: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 73 | P a g e

Panel daya utama diletakan di ruang panel pada basement. RSIA dan Area

komersil memiliki panel daya utamanya masing-masing.

� Panel distribusi tiap tingkat

Terdiri dari panel daya dan panel penerangan. Untuk keamanan, tiap blok

bangunan distribusinya dibuat terpisah

� Jaringan distribusi tiap tingkat. Terdiri dari:

• Distribusi untuk penerangan

• Distribusi untuk daya peralatan

Masing-masing jaringan distribusi dibagi dalam beberapa zone, untuk mencegah

pemutusan daya listrik total bila terjadi kerusakan.

Diagram 5.1. Distribusi listrik

4. Penangkal Petir

Untuk menghindari petir pada bangunan tinggi, pengkal petir dipasang di atap

bangunan. Penangkap petir ini dihubungkan dengan kawat hantar menuju

batang yang terhubung dengan tanah.

5. Sistem Telepon

Sistem komunikasi keluar masuk dan antar ruang terdiri dari:

a) Sistem telepon Telkom dan sumber lainnya jaringan swasta

b) Sistem interphone, khusus untuk pengguna internal

Pengaturan distribusi telepon keluar masuk dan antar ruang dilakukan

menggunakan unit sentral telepon untuk gedung (PABX)

Diagram 5.2. Saluran telepon

PLN

Diesel Genset

Panel daya utama

Panel distribusi lt. 3

Panel distribusi lt. 2

Panel distribusi lt. 1

Panel distribusi basement

Distribusi daya penerangan

PABX Jaringan telepon

dalam bangunan

Saluran telkom

Saluran internal

Page 10: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 74 | P a g e

6. Sistem kebakaran

1. Alarm kebakaran

Sistem alarm kebakaran terdiri dari:

a) Pendeteksi asap (smoke detector)

b) Pendeteksi api (fire detector)

Diagram 5.3. sistem alarm kebakaran Detector ini memberi sinyal ke sistem alarm dan ke peralatan pemadam kebakaran untuk mempersiapkan operasi pemadaman api.

2. Pencegahan Kebakaran

Pada konsep pencegahan kebakaran menggunakan tiga sistem pencegahan

kebakaran yaitu:

� Sistem Hydrant Pilar

� Sistem Sprinkler

� Sistem Hydrant box (CO2)

Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik jika dalam

perencanaan bangunan tersebut memperhatikan Klasifikasi yang telah dibuat

oleh pemerintah.

Kelas A

Struktur utamanya harus tahan api sekurang-kurangnya 3 jam. Bangunan kelas

A ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, stasiun terminal,

hotel, pertokoan, perkantoran, rumah sakit, bangunan industri, pusat hiburan

serta tempat rekreasi.

Bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B, C dan

diatur tersendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjata/mesin. (data,

Utilitas Bangunan, Tangoro Dwi, Universitas Indonesia Perss. 2004)

Pemadam kebakaran

Alarm

Fire detector

Smoke detector

peralatan

Page 11: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 75 | P a g e

Berdasarkan klasifikasi yang telah diuraikan, maka bangunan Rumah

Sakit Ibu dan Anak yang direncanakan masuk dalam klasifikasi Kelas A, dengan

struktur utama harus tahan api sekurang-kurangnya selama 3 jam.

5.4.2. Sistem Mekanikal

Sistem mekanikal untuk bangunan ini terdiri dari:

1. Sistem air bersih

Terutama mendapat pasokan air bersih dari PAM JAYA yang memiliki instalasi

pengolah air bersih dan reservoir dekat dengan lokasi bangunan ini. Untuk

mengamankan pasokan, disediakan pula reservoir air bersih dan pompa-pompa

distribusi.

Diagram 5.4. Sistem Air bersih 2. Sistem air kotor

Instalasi air kotor dipisahkan antara air kotor dari:

• Toilet

Dalam hal ini disediakan septic tank dengan pengolahan air kotor

sederhana untuk kapasitas yang dibutuhkan.

• Cucian alat kedokteran

Disediakan tangki penampung dengan pengolah air kotor kedokteran

sederhana untuk kapasitas yang dibutuhkan, sesuai prosedur pengolahan

limbah berbahaya (B3)

• Limbah Cair Kedokteran

Dibuang dari shaft-shaft yang ada pada setiap kamar operasi, dan ruang

medis lainnya, menuju IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Diagram 5.5. Sistem air kotor

Reservoir air bersih di basement

PAM

Reservoir air cadangan di atap

Distribusi

Septic tank Waste water treatment

Saluran pembuangan

Tangki limbah kedokteran

Waste water treatment

Saluran pembuangan

Page 12: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 76 | P a g e

Gambar 5.12. Unit pengolahan limbah cair sederhana dengan menggunakan biofilter / media (tampak atas).

Gambar 5.13. Unit pengolahan limbah cair sederhana dengan menggunakan biofilter / media (tampak potongan).

3. Sistem air hujan

Dibuatkan system resapan dan saluran buangan ke saluran roil kota. Dalam hal

ini ke sungai kali angke yang berada di dekat tapak.

4. Sistem pemadam kebakaran

Terdiri dari:

� Hidran air pemadam kebakaran dalam bangunan

� Hidran air pemadam kebakaran luar bangunan

� Sprinkler ruang pompa

� Alat pemadam kebakaran dari bahan kimia dalam tabung

5. Persampahan

Sistem pengolahan sampah terdiri dari:

� Sampah organik

Melalui shaft, dibuang secara periodik, ditampung pada kotak sampah khusus

organik di tempat pembuangan sementara. Lalu akan diambil petugas sampah

secara periodik mengikuti persyaratan kota.

� Sampah anorganik

Melalui shaft, dibuang secara periodik, ditampung pada kotak sampah khusus

organik di tempat pembuangan sementara. Lalu akan diambil petugas sampah

secara periodik mengikuti persyaratan kota.

� Sampah kedokteran

Page 13: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 77 | P a g e

Dibuang melalui shaft tersendiri, disediakan kotak buangan khusus untuk

dimusnahkan sesuai dengan persyaratan pengolahan bahan buangan

berbahaya.

Diagram 5.6. Sistem pembuangan sampah

Tabel 5.2. jenis wadah dan label limbah medis padat sesuai kategorinya No Kategori Warna kontainer

/ kantong plastik Lambang Keterangan

1 Radioaktif Merah

-kantong boks timbal dengan simbol radioaktif

2 Sangat infeksius Kuning

-kantong plastik kuat, anti bocor, atau kontainer yang dapat disterilisasi dengan otoklaf

3 Limbah infeksius, patologi dan anatomi

Kuning

-plastik kuat dan anti bocor atau kontainer

4 Sitotoksis Ungu

-kontainer plastik kuat dan anti bocor

5 Limbah kimia dan farmasi

Coklat - -kantong plastik atau kontainer

6. Sistem Air Conditioning

Sebagai bentuk usaha yang berorientasi kepada keuntungan, maka pilihan

penghawaan menjadi sangat penting untuk menekan biaya operasi bangunan.

Karena alasan itu, maka penulis menetapkan dua pilihan untuk system

pencahayaan dan penghawaan bangunan, yaitu:

� Penghawaan alami

System dapat dilakukan dengan merencanakan bukaan-bukaan pada dinding

dan mnegusahakan agar terjadi cross ventilation dalam ruang. Hanya dapat

dilakukan secara sempurna pada ruangan kecil, yaitu pada ruang-ruang

poliklinik, unit servis dan sebagainya.

� Penghawaan buatan

Yaitu pada ruang-ruang yang memerlukan perlakuan khusus, seperti ruang ICU,

ICCU, NICU, Instalasi bedah pusat, dan rawat inap. Khusus untuk instalasi

Tangki B3 kedokteran

pengolahan

Lokasi buangan

Dibakar (Incenerator)

Page 14: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 78 | P a g e

bedah pusat, menggunakan system udara sentral yang dilengkapi dengan

humidier untuk pengatur tekanan, kelembaban, dan membunuh kuman infeksius.

System ini menggunakan alat bantu untuk mendinginkan atau menghangatkan

ruangan terutama untuk ruangan dengan area yang cukup luas. System

penghangat ruangan tidak dipergunakan di wilayah Negara kita karena beriklim

tropis.

Terdapat dua system pengkondisian udara dalam satu ruangan, yaitu:

1. Sistem Resirkulasi, yaitu udara panas dan kotor disaring dan dikondisikan

kembali untuk didistribusikan bersama fresh air kedalam ruang.

2. Sistem Non Resirkulasi, yaitu udara panas dari dalam ruangan dibuang

kembali keluar, udara yang dikondisikan adalah udara dari luar (fresh air).

Digunakan pada ruang-ruang yang tidak boleh terdapat udara kotor

misalnya ruang bedah, lab kimia, dll.

Diagram 5.7. Sistem resirkulasi udara pada bangunan

Diagram 5.8. system non resirkulasi udara pada bangunan

Tabel 5.3 Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit

No Ruang atau Unit Suhu (0C) Kelembaban (%) Tekanan 1 Operasi 19-24 45-60 Positif 2 Bersalin 24-26 45-60 Positif 3 Pemulihan/Perawatan 22-24 45-60 Seimbang 4 Observasi Bayi 21-24 45-60 Seimbang 5 Perawatan Bayi 22-26 35-60 Seimbang 6 Perawatan Premature 24-26 35-60 Positif 7 ICU 22-23 35-60 Positif 8 Jenazah/Otopsi 21-24 - negatif 9 Pengindraan Medis 19-24 45-60 Seimbang 10 Laboratorium 22-26 35-60 Positif 11 Radiologi 22-26 45-60 Seimbang 12 Sterilisasi 22-30 35-60 Positif 13 Dapur 22-30 35-60 Seimbang 14 Gawat Darurat 19-24 45-60 Positif 15 Administrasi, Pertemuan 21-24 - Seimbang 16 Ruang Luka Bakar 24-26 35-60 Positif

Return air

Fresh air

Distribusi udara dingin dan bersih

Alat pengkondisisan udara Distribusi udara dingin dan bersih

Alat pengkondisisan udara

Fresh air Exhaust fan

Udara panas dan kotor

Page 15: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 79 | P a g e

7. Sistem Jaringan Gas Medis

Sistem gas medis terdiri dari O2, NO, vaccum dan compressed air (4 bar

dan 7 bar). Merupakan alat penunjang kedokteran. Terdiri dari:

� Tabung-tabung oksigen isi untuk persediaan

� Tabung-tabung oksigen kosong

� Tabung-tabung oksigen isi yang dioperasikan

Fasilitas gas oksigen ditempatkan dalam ruang gas oksigen di area

basement. Gas oksigen disalurkan ke ruang-ruang yang memerlukan

menggunakan jaringan pipa khusus untuk gas.

Fasilitas yang harus dilengkapi dengan system jeringan gas medis ini

adalah instalasi rawat inap, ruang OK, ruang bedah pusat, IGD, dan

sebaginya.

5.5. Konsep Struktur Bangunan Struktur bawah ( sub struktur)

Untuk pondasi bangunan dipakai pondasi dalam. Pada bangunan ini

pondasi direncanakan memakai pondasi tiang pancang beton bertulang yang di

ikat dengan poer dan sloof dengan pertimbangan :

1. tuntutan efisiensi biaya

2. bangunan yang direncanakan merupakan bangunan tingkat dengan

beban yang cukup besar dan keselamatan pengguna sangat

diutamakan, karena menyangkut hidup banyak orang.

gambar 5.13. struktur bawah bangunan

Struktur atas (super sturuktur)

Untuk perencanaan struktur bangunan RSIA ini, dipakai struktur rangka

beton bertulang dengan modul mengikuti modul ruang yang ada di dalamnya.

Struktur rangka beton ini dikombinasi dengan core beton dengan pertimbangan :

� kemudahan dalam perencanaan jaringan utilitas

� berfungsi sebagai pengaku/dinding geser

� kemungkinan pengembangan secara vertical bila membutuhkan

penambahan ruang.

Page 16: Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilakuteknikarsitektur.ft.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/... · 2015. 6. 17. · Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku Ahmad

Rumah Sakit Ibu dan Anak – Arsitektur Perilaku

Ahmad Hudaya - 41206110016 80 | P a g e

5.6. Konsep Akustik Bangunan

Untuk menjaga ketenangan dalam ruang dari kebisingan baik yang berasal

dari luar bangunan maupun yang berasal dari dalam bangunan itu sendiri.

Pemilihan bahan penyerap / peredam suara harus dapat memenuhi kriteria

efektif dan efisien terutama bagi ruang perawatan yang membuthkan

ketenangan.

gambar 5.14. konsep akustik bangunan

dipakai peredam berupa partisi gypsum dengan selimut insulasi. Berdasarkan

penelitian system ini dapat meredam suara sampai dengan 41 – 46 dB

Tabel 5.4 Indek Kebisingan Menurut Jenis Ruang atau Unit

No Ruang atau Unit Maksimum kebisingan (waktu pemaparan 8 jam dan satuan dBA)

1 Ruang pasien - Saat tidak tidur - Saat tidur

45 40

2 R. Operasi Umum 45 3 Anestesi, pemulihan 45 4 Endoscopy, lab 60 5 Sinar X 40 6 Koridor 40 7 Tangga 45 8 Kantor/Lobi 45 9 Ruang alat/gudang 45 10 Farmasi 45 11 Dapur 78 12 Ruang cuci 78 13 R. Isolasi 40 14 R. Poli Gigi 80