Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
67
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan yaitu children’s space/ruang untuk anak dimana tema ini
memberikan arah/hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah
tempat untuk anak-anak yang dibuat melalui sudut pandang anak terhadap ruang,
karena view anak terhadap persepsi ruang berbeda dengan orang dewasa, sehingga
Rumah Sakit Anak yang dirancang akan sesuai untuk anak-anak.
Tema children’s space/ruang untuk anak memiliki kriteria yang dibedakan atas:
Teritorial: batas-batas di dalam sebuah
ruangan yang dibuat oleh anak-anak
baik batas nyata ataupun semu.
Usia: perbedaan usia pada anak
berpengaruh pada aktifitas yang
nantinya akan mempengaruhi dalam
kebutuhan dan desain ruang.
Gambar: - Infant & Toddler Spaces-Design for a quality
classroom - Children’s Space-Mark Dudek
Permainan anak: memberikan
penjelasan tentang kriteria ruang yang
dibutuhkan untuk permainan tersebut
dan apa akibatnya terhadap
pertumbuhan anak baik fisik maupun
mental.
Gambar: - http///www.supercoolbaby.com - Children’s Space-Mark Dudek
Skala: hanya diterapkan pada furnitur
yang digunakan oleh anak-anak,
sedangkan skala ruangang mengikuti
skala standar orang dewasa karena
anak-anak dalam pergerakannya masih
membutuhkan bantuan dan pengwasan
orang dewasa.
Gambar: Anne Gummerson Photography
Gambar: Infant & Toddler Spaces-Design for a quality classroom
68
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Area transisi/ruang perantara: untuk
menghilangkan pembagian yang tajam
antara arrea-area dengan teritorial
claims.
Kebisingan: membantu pengaturan
ruang berdasarkan tingkat kebisingannya
sehingga diperoleh ruang yang nyaman
untuk anak-anak.
View: memberikan perluasan
penglihatan untuk anak-anak terhadap
lingkungan di sekitarnya, baik saat dia
dihospitalisasi atau tidak.
Warna: warna triad pada ruang publik
dan ruang rawat inap dapat membentuk
keselarasan yang kaya akan warna dan
sesuai untuk anak-anak, sedangkan
warna untuk ruang-ruang dengan fungsi
khusus mengikuti asas warna pada
rumah sakit.
Pencahayaan: dasar-dasar
pencahayaan yang sesuai dengan usia
dan kegiatan anak dan pencahayaan
yang berhubungan dengan ruang-ruang
di rumah sakit.
Ruang yang dapat dihuni diantara benda-benda: menambahkan ruang
bukan pada hanya pada ruang yang
terlihat jelas tetapi juga pada ruang yang
tidak diperhatikan karena anak-anak
lebih memperhatikan dan menggunakan
ruang seperti itu dibandingkan dengan
orang dewasa.
Gambar: Boston Children’s hospital
Gambar: Lesson for Students in Architecture – Herman Hertzberger
Gambar: Boston Children’s hospital
Gambar: Lesson for
Students in
Architecture –
Herman
Hertzberger
Gambar: Lesson for Students in Architecture – Herman Hertzberger
69
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
5.2 Konsep Tapak
Pencapaian dan Sirkulasi
- Main entrance terletak di Jl. Puri Indah
Raya karena tingkat lalu lintasnya rendah.
- Entrance pejalan kaki berada di Jl. Puri
Indah Raya dan di jalan sekunder, agar
memudahkan bagi pejalan kaki yang ingin
langsung ke UGD tanpa harus masuk lebih
dulu ke Main Entrance atau pun
sebaliknya.
- Entrance UGD berada di jalan sekunder
karena lalu lintas di jalan itu masih sepi
sehingga waktu pencapaian ambulan dari rumah sakit ke tempat lain ataupun
sebaliknya dapat lebih cepat.
- Entrance service terletak di jalan sekunder karena letak bangunan service dan tempat
sampah termasuk STP berada di belakang bangunan, sehingga pencapaian kendaraan
service menuju tempat tersebut lebih cepat jika melewati jalan sekunder. Perletakan
entrance service di area tersebut agar kendaraan service yang keluar masuk area
rumah sakit tidak terlalu terlihat oleh pengunjung atau pun pasien.
Matahari, Vegetasi dan Kebisingan
- Vegetasi yang ada di dalam tapak, ditata kembali dan
area yang tidak terdapat vegetasi ditanami pepohonan
agar tapak lebih teduh. Bagian tengah tapak dijadikan
taman untuk play ground dan healing environtmen bagi
pasien dan pengunjung.
- Vegetasi di sisi tapak berupa pepohonan sebagai buffer
untuk meminimalisir kebisingan dan polusi.
- Area playground terlindung dari panas matahari dan
hujan karena tertutup bangunan dan atap kaca. Sinar
matahari hanya masuk dari atap kaca dan sisi
playground.
- Semua kamar pasien di unit rawat inap mendapatkan cahaya matahari dan semuanya
berorientasi utara-selatan
View - View berorientasi ke dalam lingkungan rumah sakit, yang menjadi vocal point adalah
70
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
playground semi tertutup di bagian tengah bangunan. Sehingga tempat pertama yang
dilihat pasien dan pengunjung bukan deretan lapangan parkir tetapi taman dan
playground.
- Pemisahan bangunan menyebabkan pasien rawat jalan dan pasien rawat inap tidak
melihat pemandangan yang ada di UGD (mobil ambulan, mobil jenazah, pasien yang
dibawa dalam keadaan luka) ataupun tempat service (mobil sampah, mobil pengangkut
limbah).
- Terdapat dinding setinggi 2m di sepanjang sirkulasi bangunan ugd dan service agar
mobil ambulan dan mobil service tidak terlihat oleh pasien poliklinik yang berada di
playground lantai dasar.
Sirkulasi Horizontal Denah Lantai Dua
KORIDOR STAFF
POLIKLINIK
LAB & RADIOLOGI, FISIOTERAPI
ADMIN & RUJUKAN
- Terdapat cabang unit Administrasi pada
poliklinik dan UGD, hal ini ditujukan untuk
efisiensi waktu. Sedangan Unit Administrasi
Utama berada di lantai dasar dekat dengan
Unit Administrasi, untuk mempermudah
urusan administrasi terhadap semua barang-
barang yang keluar dan masuk rumah sakit
anak.
- Terdapat jembatan penyeberangan yang
menghubungkan UGD dengan bangunan
poliklinik untuk mempermudah pencapaian
staf/dokter maupun pasien dari unit rawat
inap ke UGD.
- Terdapat koridor pasien dan koridor staff.
Pemisahan ini dimaksudkan agar pasien atau
pengunjung tidak melihat staf rumah sakit
yang sibuk membawa obat, stretcher (tempat
tidur) atau kursi roda, pasien yang akan
dioperasi ataupun pasien yang meninggal.
RENI RE
ata
dar
- Pad
kor
lang
- Ter
RUUMAH SA
Zoning
5.3 Ko1.
TNOWATI_ 4
u rujukan k
ri rumah sak
da kamar p
idor staf.
gsung oleh
rdapat 6 lift
g Tapak
onsep BangBanguna
• Bentu
anak
• Fasad
(meng
4120601002
e rumah sa
kit.
asien terda
pasien atau
orang dan
gunan n utama:
uk banguna
terhadap b
de bangu
ggunakan w
“CHILAKIT AN
22_ARSITEKT
akit dapat m
apat 2 pintu
Sir
u pengunju
1 lift barang
an mudah d
entuk masi
nan harus
warna triad
ALDREN’S S
AK KELASS C PACE”
- Bagi
melalui staf k
, 1 pitntu m
rkulasi Vert- Un
be
un
se
sir
sa
da
ng, kecuali
g.
TUR’62
dikenali ole
h simple/se
s menarik
) dan meng
pasien yan
koridor men
melalui korid
tikal nit service
erbeda-beda
nit lain yang
ervice ters
rkulasi ver
ama sehing
an letak sirk
staff rumah
g akan men
nuju r. opera
dor pasien d
e terletak
a, hal ini d
g ditunjangn
sebut terhu
rtikal (lift d
gga jalur se
kulasi vertik
h sakit.
njalani oper
asi atau pu
dan 1 pintu
di lanta
isesuaikan
nya, tetapi
ubung ole
dan tangga
ervice lebih
al tidak terli
eh anak-an
ederhana.
k (memilik
ghasilkan s
rasi
n keluar
menuju
ai yang
dengan
unit-unit
eh satu
a) yang
h teratur
ihat
ak, karena
i berbaga
ense of pla
pandanga
i tekstur),
ace bagi an
an anak-
cerah
ak-anak
71
72
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
(memberikan kesan-kesan seperti tempat-tempat yang sering didatangi anak-
anak; mall, taman bermain)
bentuk yang mudah
dikenal anak-anak skema warna triad
Penambahan dan
pengurangan bentuk
• Bangunan terlihat oleh kendaraan di Jl. Puri Indah Raya, pencapaian
kendaraan dari Jl. Puri Indah Raya, ruko, Apartemen Puri Garden dan trotoar di
sebelah timur dan selatan tapak.
• Bangunan berada di tengah tapak, agar jauh dari kebisingan jalan, mall (suara
informasi dari pengeras suara) dan M&E rumah sakit.
• Bangunan utama dan bangunan UGD terhubung oleh jembatan sebagai
pencapaian langsung bagi staf medis yang sedang berada di bangunan utama.
2. Bangunan UGD: Bentuk bangunan UGD berbentuk persegi,
karena bentuk bangunan ditentukan oleh
fungsi-fungsi ruang yang ada didalamnya.
Bangunan UGD mudah dikenali dengan
adanya signage yang kontras dengan
background bangunan.
73
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Di depan pintu masuk UGD terdapat ramp untuk mempermudah memasukkan
pasien dengan kereta.
View dari bangunan UGD diperoleh dari jendela-jendela berukuran besar. Jendela-
jendela ini juga berfungsi memberikan pencahayaan alami ke dalam bangunan
pada siang hari.
• Unit service seperti dapur & laundry berada di bangunan utama dan dekat
dengan unit rawat inap untuk menghemat waktu pendistribusian makanan dan
pakaian bagi rumah sakit anak.
• Buffer di area sisi tapak untuk mereduksi kebisingan atau polusi yang akan
terjadi akibat pengembangan di area sekitar tapak pada masa yang akan
datang
• Unit service seperti ruang mesin terdapat di basement untuk mereduksi
kebisingan yang ditimbulkannya.
• Unit parkir berada di basement agar mempermudah sirkulasi kendaraan dan
memperbanyak ruang hijau untuk healing environtmen dan kesan yang baik
bagi anak-anak yang datang ke rumah sakit.
5.4 Konsep Ruang Dalam
Ruang-ruang di dalam rumah sakit terbagi menjadi dua, yaitu ruang-ruang dengan
fungsi penting yang harus mengikuti standar ruang rumah sakit dan ruang-ruang yang
dapat diolah tanpa mengikuti standar ruang rumah sakit, contohnya ruang yang bersifat
publik. Tema Children’s Space/ruang untuk anak akan diterapkan pada ruang-ruang
publik tersebut:
Receptionist
Menggunaka skema warna hangat (peach, koral, atau pink).
Area recepsionist harus hangat, terang, welcoming
dan nyaman dengan skala yang normal.
Ketinggian plafon \lebih rendah dari area
sekelilingnya, untuk menekankan teritori area
informasi dengan area sekelilingnya.
Lantai dapat menggunakan karpet karena udara di
area itu adalah udara normal.
Tinggi meja resepsionis harus rendah agar resepsionis dapat terlihat oleh orang yang
menggunakan kursi roda dan orang yang mempunyai gangguan pendengaran yang
hanya bisa membaca gerak bibir saja.
74
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Lobby
‘selamat datang’ pada pasien dan pengunjung yang datang ke rumah sakit anak.
Dengan ketinggian langit-langit, skala lobby menjadi monumental, tetapi kesannya
menjadi ringan dengan adanya material yang digantung dibawat langit-langit.
Terdapat batas-batas semu antara lobby dengan area resepsionis, yaitu penurunan
skala langit-langit pada bagian resepsionis dan pencahayaan resepsionis yang lebih
terang dibandingkan dengan area lobby.
Ruang Tunggu
Ketinggian plafon pada r. tunggu dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari area sirkulasi
untuk memberikan teritorial semu dan daya tarik. Level plafon pada area pergerakan
anak-anak akan lebih tinggi dibandingkan dengan level plafon pada area sirkulasi
karena di area itu terjadi lebih banyak kegiatan.
Ruang Rawat Inap
R. Rawat Kelas III Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, lemari kecil, TV, Toilet.
R. Rawat Kelas IIFasilitas:
tidur, Tempat Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja.
Menghilangkan kesan bosan dengan
penggunaan warna triad dan memberikan
ruang untuk anak dapat berlari dan berjalan
menyusuri ruangan.
Skala ruangan dapat menjadi monumental atau
normal, tergantung dari view apa yang
diberikan oleh ruang luar di luar ruang tunggu.
Ruang Lobby terlihat menarik dan jauh dari
kesan kaku dengan adanya permainan
material yang digantung pada langit-langit
dan penggunaan warna polychromatic.
Area resepsionis yang langsung terlihat dari
pintu masuk lobby memberikan kesan
75
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
R. Rawat kelas I Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja, Lemari.
R. Rawat Kelas VIP Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja,
Lemari, Extra Bed. R. Rawat Kelas VIP Fasilitas: Tempat tidur, Sofa, Meja, TV, Toilet, lemari kecil, Meja,
Lemari, Extra Bed, Meja Belajar.
Satu kamar rawat inap untuk satu
pasien, hal ini dimaksudkan agar
anak-anak dengan penyaki ringan
tidak bercampur dengan anak-anak
penyaki berat.
Kamar rawat inap berorientasi Utara-Selatan untuk menghindari sinar matahari
berlebih pada pasien.
Terdapat satu pos perawat jaga untuk dua kamar rawat inap.
Desain jendela memberikan view ke arah luar dan memperluas pandangan pasien.
Pencahayaan dan sinar terdapat dari jendela yang mengarah ke koridor pasien dan
koridor staff. Ventilasi yang menghadap koridor pasien berupa jendela sedangkan
ventilasi yang menghadap koridor staff berupa kisi-kisi agar pasien atau keluarganya
tidak melihat staff rumah sakit membawa peralatan medik.
Terdapat shading pada jendela yang menghadap koridor pasien.
Warna yang digunakan adalah warna triad yang memberikan keselerasan warna dan
kesan yang menyenangkan.
Ruang rawat inap dekat dengan fasilitas penunjang diagnostik, service, dan unit
penunjang medis.
Furniture yang digunakan oleh anak disesuai dengan skala anak (Contoh: kursi,
meja, westafel, WC).
Lantai menggunakan floor matt untuk kesan higienis atau lantai kayu untuk kesan
hangat.
Plafon dengan level yang berbeda untuk membuat ruangan tidak kaku.
Ruang Bermain/Play Ground
76
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Playground terdapat di lantai dasar dan bersifat semi tertutup. Playground dibagi kedalam 4 area (area bayi, toddler, pre-school dan school age). Permainan yang ada disesuaikan dengan areanya masing-masing (area bayi,
toddler, pre-school dan school age). Tempat duduk terbuat dari beton yang melingkar disekeliling kolom. Tinggi dari
tempat duduk tersebut disesuaikan dengan areanya masing-masing (area bayi,
toddler, pre-school dan school age). Ke empat area tersebut (area bayi, toddler, pre-school dan school age) memiliki area
bermain pasir masing-masing. Keseluruhan area playground menyediakan tempat untuk dieksplore oleh anak-anak. Pembatas playground berupa dinding setinggi 2m, hal ini dimaksudkan agar
pengunjung tidak melihat mobil ambulan atau mobil service yang melintas di
belakang dan di samping playground, selain itu hal ini agar playground mendapatkan
cahaya matahari langsung dari sela-sela antara dinding dan balok diatasnya.
5.5 Konsep Ruang Luar
Ruang luar pada Rumah Sakit Anak berupa Playgroud dan Taman.
Vegetasi di sekitar dinding membuat ruang terbuka menjadi teduh.
Bangunan Rumah Sakit berfungsi sebagai shade bagi ruang terbuka.
Pagar dengan ketinggian 2m menjadi batas antara playground dengan area
disekitarnya.
Sirkulasi utama ditandai dengan level jalan yang lebih tinggi dari tanah. Sirkulasi
sekunder tingginya sama dengan tanah dan diperjelas dengan rumput.
Penggunaan material yang berbeda antara jalan yang satu dengan jalan yang lain
menjadi navigasi bagi pengunjung dan staff rumah sakit anak.
5.6 Konsep Struktur Sub-struktur: tiang pancang (beton bertulang).
Mid struktur: kolom-balok
Struktur Atap: Dak dan atap kaca yang ditopang dengan kerangka baja.
77
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Struktur yang digunakan adalah struktur dengan jarak kolom yang besar untuk
memudahkan dalam pengaturan ruang-ruang besar seperti ruang operasi yang
harus berdiri sendiri.
Kolom ø60 cm. Balok ukuran 84cm x 50cm pada bentangan 10 m, Balok dengan
ukuran 75cm x 50cm pada bentanngan 9m, Balok dengan ukuran 67cm x 50cm pada
bentangan 8m, dan Balok dengan ukuran 59cm x 60cm pada bentangan 7m.
5.7 Konsep Sanitasi Air bersih diperoleh dari PAM
Air dijernihkan dari pusat, hanya bagian-bagian tertentu dari rumah sakit yang
kebutuhan kualitas airnya ditingkatkan, (misalnya: apotek) yang mempunyai proses
penjernihan air desentral (proses pengurangan kadar garam dan kadar kaporit air).
Setidaknya tersedia air bersih sebanyak 500L/tempat tidur/hari.41
Terdapat sistem pemanas sentral untuk keperluan UGD dan unit perawatan.
Air kotor dibuang menggunakan sistem STP. Pembuangan air limbah dari toilet
kamar mandi dilengkapi dengan penahan bau (water seal).
5.8 Konsep Instalasi Listrik Sumber listrik utama didapat dari PLN, sedangkan sumber listrik cadangn diperoleh
dari genset. Di ruang pembagi arus (distributor) dipasang papan penghubung arus
untuk arus listrik rendah. Terdapat 2 sel transformator dengan mesin pembangkit
listrik cadangan. Pintu-pintu dengan lebar kira-kira 1,3m dan ventilasi yang baik
harus disediakan di ruangan ini.42
Untuk ruang radiologi, mesin ventilasi diletakkan bersama-sama dengan peralatan
kedokteran yang dibutuhkan dan generator pengganti aliran listrik umum dalam
keadaan darurat.43
5.9 Konsep Instalasi Udara Kamar pasien memperoleh udara dari ventilasi udara dan AC split. Udara di Lobby
diperoleh dari AC sentral tetapi terpisah dengan udara di unit rumah UGD,
Radiologi, Laboratorium dan poliklinik.
41 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 42 Data Arsitek, hal 231 43 Data Arsitek, hal 230
78
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Ruangan tempat mesin yang mengatur peredaran dan pertukaran udara sebaiknya
letaknya desentral, agar ruangan yang terletak di dalam, kamar mandi, WC, dapur
sentral dan laundry dapat terawat dengan baik.44
Pompa untuk oksigen, nitrogen, hampa udara, dan udara kompres, masing-masing
harus mempunyai cadangan sebagai pengganti jika salah satu pompa tidak
berfungsi.45
Penyediaan saluran oksigen berlangsung melalui tabung baja di dalam baterai
cadangan dan baterai inti yang selalu berubah-ubah dengan perlengkapan pengganti
arus otomatis.46
5.10 Konsep Sistem Keamanan Sistem penanggulangan kebakaran berupa alat pendeteksi panas dan asap,
sprinkle,
Terdapat sistem penangkal petir pada atap bangunan.
Terdapat CCTV di lobby, area parkir, playground outdoor dan koridor untuk
pengawasan terhadap rumah sakit.
5.11 Konsep Sistem Pusat Informasi
Tersedianya telepon, interkom, alat pemanggil perawat, jam, instalasi pencarian
orang lewat radio, telepon dan radio panggil, alunan musik, televisi, teleks dan
radio.47
5.12 Konsep Utilitas
Utilitas di setiap lantai:
A. Springkler
B. Smoke sensor
C. Emergency light
D. Light
E. Air conditioning facilities
F. Smoke-cleaning equipment
G. Emergency speaker
H. Temperature detector
I. Security card bagi staft medik dan
non medik.
J. Free access floor
44 Data Arsitek, hal 230 45 Data Arsitek, hal 230 46 Data Arsitek, hal 231 47 Data Arsitek, hal 231
79
RUMAH SAKIT ANAK KELAS C “CHILDREN’S SPACE”
RENI RETNOWATI_ 41206010022_ARSITEKTUR’62
Utilitas medik umum pada kamar rawat inap lantai:
A. Kereta peralatan untuk infus, monitor pernapasan, pompa hisap, dll,
B. Penerangan yang tidak langsung,
C. Kontrol media: arus kuat, arus lemah, gas.48
Lift pada rumah sakit ini mampu mengangkut 21 orang atau satu stretcher dan 2
orang. Lift berjumlah 7 buah (4 lift khusus pasien, 2 lift khusus staff rumah
sakit/pasien yang akan menuju r. operasi, dan 1 lift barang).
48 Data Arsitek, hal 215