5
 Menurut T urban (2005), Analytical Hierarcy P rocess (AHP) adalah suatu metode analisis dan sintesis yang dapat membantu proses Pengambilan Keputus an. AHP merupakan alat pengambil keputusan yang powerful dan fleksibel, yang dapat membantu dalam menetapkan prioritas-prioritas dan membuat keputusan di mana aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif terlibat dan keduanya harus dipertimbangkan. Dengan mereduksi faktor-faktor yang kompleks menjadi rangkaian “one on one compariso ns” dan kemudian mensintesa has il-hasilnya, maka AHP tida k hanya membantu orang dalam memilih keputusan yang tepat, tetapi juga dapat memberikan pemikiran /alasan yang jelas dan tepat. AHP sangat cocok dan flexi bel digunakan untuk me nentukan keputusa n yang menolong seor ang decision maker unt uk mengambil keputu san yang kualitatif dan kuantitatif berdasarka n segala aspek yang dimilikinya. Kelebihan lain dari AHP adalah dapat memb erikan gambara n yang jelas dan rasion al kepada decision maker tentang keputusan yang dihasilkan. Jenis-jenis AHP : Single-criteria Pilih satu alternatif dengan satu kriteria, Pengambilan keputusan yang melibatkan satu/lebih alternatif dengan satu kr iteria. Multi-criteria Pengambilan keputusan yang melibatkan satu/lebih alternatif dengan lebih dari satu kriteria Pilih satu alternatif dengan banyak kriteria. Adapun lang kah-langkah meto de AHP secara rinci adalah : 1) Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyarata n calon pejabat struktural. 2) Menyusun kriteria-kriter ia ters ebut dala m bentu k matr iks berp asangan. 3) Men jumlah matr iks ko lom. 4) Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-mas ing elemen kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom. 5) Menghitung n ilai prior itas kriteria dengan rumus menju mlah mat riks baris hasil langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria. 6) Menentukan alternatif-alterna tif yang akan menjadi pilihan. 7) Menyusun alternatif-alter natif ya ng telah ditentukan dalam b entuk ma triks berpasanga n untuk masing-mas ing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n buah matriks berpasangan antar alternatif. 8) Masing-masin g matri ks berpas angan anta r alternat if sebanyak n buah matriks, masing-mas ing matriksnya dijumlah per kolomnya. 9) Menghitung nilai prioritas alternatif masing-mas ing matriks berpasanga n an tar alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5. 10)Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus masing-mas ing elemen matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan

rti teori

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rti teori

5/12/2018 rti teori - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rti-teori 1/5

 

Menurut Turban (2005), Analytical Hierarcy Process (AHP) adalah suatu metode

analisis dan sintesis yang dapat membantu proses Pengambilan Keputusan. AHP

merupakan alat pengambil keputusan yang powerful dan fleksibel, yang dapat

membantu dalam menetapkan prioritas-prioritas dan membuat keputusan di mana

aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif terlibat dan keduanya harus dipertimbangkan.

Dengan mereduksi faktor-faktor yang kompleks menjadi rangkaian “one on onecomparisons” dan kemudian mensintesa hasil-hasilnya, maka AHP tidak hanya

membantu orang dalam memilih keputusan yang tepat, tetapi juga dapat

memberikan pemikiran/alasan yang jelas dan tepat.

AHP sangat cocok dan flexibel digunakan untuk menentukan keputusan yang

menolong seorang decision maker untuk mengambil keputusan yang kualitatif dan

kuantitatif berdasarkan segala aspek yang dimilikinya. Kelebihan lain dari AHP

adalah dapat memberikan gambaran yang jelas dan rasional kepada decision

maker tentang keputusan yang dihasilkan. Jenis-jenis AHP :

• Single-criteria Pilih satu alternatif dengan satu kriteria, Pengambilankeputusan yang melibatkan satu/lebih alternatif dengan satu kriteria.

• Multi-criteria

Pengambilan keputusan yang melibatkan satu/lebih alternatif dengan lebih

dari satu kriteria Pilih satu alternatif dengan banyak kriteria.

Adapun langkah-langkah metode AHP secara rinci adalah :

1) Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyaratan calon pejabat

struktural.2) Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan.

3) Menjumlah matriks kolom.

4) Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-masing elemen

kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom.

5) Menghitung nilai prioritas kriteria dengan rumus menjumlah matriks baris hasil

langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria.

6) Menentukan alternatif-alternatif yang akan menjadi pilihan.

7) Menyusun alternatif-alternatif yang telah ditentukan dalam bentuk matriks

berpasangan untuk masing-masing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n

buah matriks berpasangan antar alternatif.

8) Masing-masing matriks berpasangan antar alternatif sebanyak n buah matriks,

masing-masing matriksnya dijumlah per kolomnya.

9) Menghitung nilai prioritas alternatif masing-masing matriks berpasangan antar

alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5.

10)Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus

masing-masing elemen matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan

Page 2: rti teori

5/12/2018 rti teori - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rti-teori 2/5

 

nilai prioritas kriteria. Hasilnya masing-masing baris dijumlah, kemudian

hasilnya dibagi dengan masing-masing nilai prioritas kriteria sebanyak

∝1,∝2,∝3,…, ∝n

11)Menghitung Lamda max dengan rumus∝max=∝n

12) Menghitung CI dengan rumus

CI=∝maxn-1

13)Menghitung CR dengan rumus

CR=CIRC

dimana RC adalah nilai yang berasal dari tabel random seperti Tabel 1.

 Tabel 1. RC

n 1 2 3 4 5 6 7 8

9 10 11

RC 0,00 0,00 0.58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41

1,45 1,49 1,51

 Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yangdiberikan konsisten. Jika CR > 01, maka maka nilai perbandingan berpasangan padamatriks kriteria yang diberikan tidak konsisten. Sehingga jika tidak konsisten, makapengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupunalternatif harus diulang.

14). Menyusun matriks baris antara alternative versus kriteria yang isinya hasilperhitungan proses langkah 7, langkah 8 dan langkah 9.15). Hasil akhirnya berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan olehpengambil keputusan berdasarkan skor yang tertinggi.

Sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini langkah-langkah penelitiannyaadalah sebagai berikut :1.Menentukan kriteria-kriteria yang diperlukan (dalam makalah ini ada 4 kriteriadan kriteria tersebut fleksibel, bisa diubah nama dan nilainya sesuai kebutuhan)menggunakan matriks berpasangan. Dicontohkan seperti pada tabel .2. 

Page 3: rti teori

5/12/2018 rti teori - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rti-teori 3/5

 

Menentukan nama-nama karyawan yang sebelumnya sudah diperkirakan memilikiprestasi kerja yang baik. Dalam makalah ini dibatasi 3 orang yang bisa dinilai.Nama-nama tersebut misalnya Sari, Rifka, Nova. 3. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 2. 4. 

Menentukan nilai elemen kolom kriteria dengan rumus : tiap-tiap sel pada Tabel2 dibagi dengan masing-masing jumlah kolom pada langkah 3. 5. MenentukanPrioritas Kriteriapada masing-masing baris pada Tabel 2 dengan rumus jumlah baris dibagi banyakcriteria (dalam makalah ini ada 4). 6. Memasukkan data-data nama calon karyawan berprestasi dalam bentuk matriksberpasangan. Bentuk matriks nama calon karyawan berprestasi berpasangantersebut ditampilkan seperti Tabel 3.

Langkah yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah sebagaiberikut :1). Membuat matrik perbandingan berpasanganPada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteriayang lain.Cara pengisian elemen matriks pada tabel :a) Elemen a[i,i] = 1 dimana i = 1,2,....,n (n=4)b) Elemen matriks segitiga atas sebagai inputc) Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus a[j,i] = 1/a[i,j] untuk i ≠ jHasil penilaian kriteria dapat dilihat dalam tabel berikut :

Angka 1 pada kolom inteligency baris inteligency menggambarkan tingkat kepentinganyangsama antara inteligency dengan inteligency, sedangkan angka 2 pada kolom personality

tes barisinteligency menunjukkan bahwa personality tes sedikit lebih penting dibandingkaninteligency.Angka 0,5 pada kolom inteligency baris personality tes merupakan hassil perhitunganangka 1pada baris dan kolom inteligency dibangi dengan 2 angka pada baris kedisiplinankolom personality tes. Sedangkan angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. (ket :angka 1, 2dan 3 diperoleh dari nilai yang ada pada skala perbandingan berpasangan)2). Membuat matrik nilai kriteriaMatrik ini diperoleh dengan rumus sebagai berikuta) Nilai baris kolom baru = nilai baris-kolom lama (tabel matrik perbandinganberpasangan) /

 jumlah masing kolom lama (tabel matrik perbandingan berpasangan)b) Nilai kolom jumlah tabel matrik nilai kriteria diperoleh dari penjumlahan nilaipada tiap baris

Page 4: rti teori

5/12/2018 rti teori - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rti-teori 4/5

 

tabel tersebut. (0,43 + 0,50 + 0,36 + 0,38 = 1,67 )c) Nilai prioritas pada tabel matrik nilai kriteria diperoleh dari pembagian kolom

 jumlah dibagi jumlah kriteria.Hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel berikut.

 berisi tiga fungsi yaitu input, proses dan output.Input data pegawai merupakan sebuah inputan data seluruh pegawai yang dilakukan oleh

seorang administrator, seorang administrator selain melakukan input data pegawai juga melakukaninput kriteria dan sub kriteria ke dalam sistem yang selanjutnya diproses secara otomatis oleh sistem pendukung keputusan berdasarkan perhitungan AHP.Input nilai tes pegawai dilakukan oleh seorang user, nilai tes pegawai diinputkan selanjutnya kan dikonversikan dengan perhitungan AHP yang datanya diinputkan oleh administrator.Manajer dan Direktur mendapatkan laporan yang sama, yaitu laporan yang berisi nilai pegawaistandar penilaian dan keterangan lulus atau ditundanya proses yang dilakukan karyawan.Setelah data pegawai, kriteria dan sub kriteria diinputkan oleh administrator kemudian dilakukan proses, yang prosenya menggunakan metode AHP lalu disimpan didalam data base SPK. Selanjutnyauser memasukkan nilai pegawai yang kemudian dihitung dengan hasil perhitungan AHP, hasil hitungdan konversi didapat dari proses tersebut.Keterangan lulus atau ditunda didapatkan setelah data pegawai, kriteria, nilai perbandingan dan nilai pegawai dimasukkan.b. Kriteria Penilaian KinerjaKriteria yang digunakan dalam proses penilaian kinerja sebanyak 4 kriteria, keempat kriteria yangdigunakan adalah pengetahuan, kualitas kerja, kreativitas, kerajinan.• Pengetahuan di sini maksudnya yaitu luasnya pengetahuan seorang pegawai

mengenai pekerjaan dan keterampilan yang dimilikinya.• Kualitas Kerja yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya. • Kreativitas yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-

tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.• Kerajinan di sini adalah bagaimana seorang pegawai memiliki kesadaran dan

dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan menyelesaikan pekerjaan.Kriteria penilaian bisa kita lihat pada table di bawah ini:

Tabel. Kriteria PenilaianN

o

Kriteria Penjelasan

1 Pengetahuan luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya

2 Kualitas Kerja Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya

3 Kreativitas keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan

persoalanpersoalan yang timbul

4 Kerajinan kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

Page 5: rti teori

5/12/2018 rti teori - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/rti-teori 5/5

 

dan menyelesaikan pekerjaan