8
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR NGANJUK, JATIM KLATEN, JATENG TASIKMALAYA & BOGOR, JABAR

RSDA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RSDA

Citation preview

PERMASALAHANSUMBER DAYA AIR

NGANJUK, JATIMKLATEN, JATENG

TASIKMALAYA & BOGOR, JABAR

KELOMPOK VIIIKELAS B 2013

REKAYASA SUMBER DAYA AIR

• Hengga Lukgita (3677)• Sarah Mar'atusholihah (3737)• Bimo Adhi Tamoro

(3670)• Danang Hartanto (3683)

Masalah Sumber Daya Air

Nganjuk, Jatim

Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Tiap tahun, memasuki kemarau, warga terpaksa harus naik dan turun gunung, demi mencari air. warga harus berjalan naik dan turun gunung hingga 2 kilometer setiap hari. Sumber mata air yang ada juga semakin sedikit dan sebagian lagi sudah tidak mengeluarkan air, hingga warga terpaksa berjalan jauh. Kondisi di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngetos, tersebut secara geografis memang dominan berbatu, hingga air juga sulit untuk didapat. Daerah itu terletak di kaki Gunung Wilis (2552 mdpl). Namun, saat kemarau, sekitar Juni-Oktober, air akan sangat sulit didapat, hingga warga terpaksa berjalan jauh untuk mencarinya.

Klaten, Jateng

Dari 401 desa dan kelurahan yang ada di Klaten, sebanyak 141 desa di antaranya mempunyai masalah serius dengan persediaan air bersih. Permasalahan air bersih yang dihadapi desa bervariasi, mulai dari air yang tercemar, sulit untuk menemukan sumber air, sampai kekeringan karena musim. Di sejumlah wilayah sebenarnya banyak ditemukan sumber air bersih. Sayangnya, sumber air terseubut berada cukup dekat dengan tempat pembuangan limbah rumah tangga (septic tank). Kasus seperti itu banyak terjadi terutama di daerah yang padat penduduk seperti di perkotaan.

Tak hanya itu, banyak pula sumur warga yang berada di desa kandang ternak, padahal sanitasi lingkungannya buruk sehingga air sumur menjadi tercemar. Berbagai masalah yang mempengaruhi ketersediaan air bersih di 141 desa tersebut memicu munculnya berbagai masalah kesehatan.

Tasikmalaya, Jabar

Para petani padi di Kota Tasikmalaya yang sebagian besar merupakan sawah tadah hujan. Sebetulnya ini merupakan permasalahan klasik, yakni masalah air dan masih buruknya sistem pengairan di Kota Tasikmalaya. Saat ini sekitar 6000 hektar areal pertanian padi di Kota Tasikmalaya, sedangkan sawah tadah hujan bisa setengahnya, Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya,  sejak tahun 2001 areal pertanian di kawasan tersebut sudah mulai kesulitan air. Meski ada saluran irigasi tapi sumber air yang masuk ke saluran irigasi tersebut tidak ada. Padahal dulu sumber air ke areal sawah daerah Cibeureum dipasok dari sumber air Cikunten. Namun saat ini, jika petani akan membenahi saluran irigasi dengan sumber air dari Sungai Cikunten pihaknya terkendala perijinan. Para petani harus mengurusnya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kota Banjar.

Bogor, Jabar

Tidak pernah dibayangkan Bogor yang terkenal dengan julukan sebagai “kota hujan” yang dulunya diduga berasal dari kata Buitenzorg (artinya kota yang damai) tersebut dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini terutama di saat-saat musim kemarau sudah menunjukkan tanda-tanda kekurangan air. Pagi yang dingin dan berkabut yang membuat orang sedikit malas mandi sudah merupakan bagian dari nostalgia.  Kekurangan air ini tentunya menjadi petunjuk bagi pihak berwenang maupun ilmuwan dan terutama masyarakat bahwa ada sesuatu yang tidak beres terkait lingkungan di kota dan Kabupaten Bogor.

TERIMA KASIH

MOHON MASUKKAN, KRITIK DAN SARAN